KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rakhmat-Nya dapat menyelesaikan Laporan Evaluasi Diri Universitas Telkom pada jadwal yang telah ditentukan. Buku Evaluasi Diri ini merupakan refleksi dari berbagai aktifitas Tri Dharma Perguruan Tinggi yang telah dijalankan oleh Universitas Telkom. Penyusunan Buku Evaluasi Diri ini menerapkan prinsipprinsip
akuntabilitas,
transparansi
dan
kejujuran
agar
dapat
memberikan
gambaran/potret kondisi dan posisi Universitas Telkom yang sesungguhnya. Penyusunan buku evaluasi diri merupakan bagian dari pengajuan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) yang sesuai 7 standar akreditasi. Penyusunan diawali dengan menetapkan deskripsi SWOT setiap komponen, analisis SWOT untuk universitas secara keseluruhan, analisis antar komponen, dan penetapan strategi dan pengembangan universitas. Strategi dan pengembangan yang dihasilkan diharapkan dapat mendukung pelaksanaan visi dan misi Universitas Telkom dan menjadi acuan bagi penyusunan rencana strategis Universitas Telkom pada periode mendatang. Akhir kata, kami berharap semoga Buku Evaluasi Diri ini dapat dimanfaatkan bagi proses penilaian Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi dan menjadi landasan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan di Universitas Telkom. Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh sivitas akademika Universitas Telkom serta pihak-pihak yang berkontribusi langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan dokumen ini.
Bandung, Oktober 2016 Rektor Universitas Telkom
Prof. Ir. Mochamad Ashari M. Eng Ph.D Rektor Universitas Telkom
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Universitas Telkom secara resmi berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013, dengan disahkannya penggabungan empat institusi, yaitu IT Telkom (Institut Teknologi Telkom), IM Telkom (Institut Manajemen Telkom), Politeknik Telkom, dan STISI Telkom (Sekolah Tinggi Ilmu Seni dan Desain Indonesia Telkom) menjadi Universitas Telkom. Penggabungan tersebut didasari oleh Surat Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 270/E/0/2013 tanggal 17 Juli 2013 (penggabungan IT Telkom, IM Telkom, dan Politeknik Telkom, total 23 program studi) dan Surat Keputusan Nomor 309/E/O/2013 tanggal 14 Agustus 2013 (STISI Telkom bergabung, total 17 program studi). Universitas Telkom memiliki visi, yaitu “Menjadi perguruan tinggi berkelas dunia yang berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi”. Perjalanan usia Universitas Telkom tidak dapat dipisahkan dari sejarah yang telah berlangsung pada masing-masing kampus pembentuknya. IT Telkom sebelumnya adalah STT Telkom (Sekolah Tinggi Teknologi Telkom), IM Telkom sebelumnya adalah STMB Telkom (Sekolah Tinggi Manajemen dan Bisnis Telkom) dan STISI Telkom yang masing-masing ketiganya didirikan sejak tahun 1990, serta Politeknik Telkom yang didirikan sejak tahun 2007. Pada tahun pertama penggabungan, empat institusi pembentuk Universitas Telkom diubah menjadi empat fakultas, yaitu IT Telkom menjadi Fakultas Teknik, IM Telkom menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, STISI Telkom menjadi Fakultas Industri Kreatif, dan Politeknik menjadi Fakultas Ilmu Terapan. Selanjutnya pada tahun 2014 dilakukan penataan lanjutan, keempat fakultas tersebut berkembang menjadi tujuh fakultas, yaitu Fakultas Teknik Elektro (FTE), Fakultas Rekayasa Industri (FRI), Fakultas Informatika (FIF), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB), Fakultas Industri Kreatif (FIK), serta Fakultas Imu Terapan (FIT). Jika FTE, FRI, FIF, FEB, FKB, dan FIK merupakan satuan sumberdaya bagi penyelenggaraan seluruh program studi akademik dalam iii
berbagai rumpun keilmuan dan jenjang pendidikan, maka FIT merupakan satuan sumberdaya bagi penyelenggaraan seluruh program studi vokasi di Universitas Telkom. Penataan organisasi satuan sumberdaya ini dimaksudkan untuk memberikan fokus pengelolaan yang kuat, baik bagi penyelenggaraan pendidikan tinggi akademik maupun vokasional, yang keduanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia kerja sebagai penyedia sumberdaya manusia bermutu tinggi untuk mendukung berbagai bidang pembangunan. Seiring dengan perjalanan sejarahnya, terlihat bahwa berbagai karya Universitas Telkom bagi masyarakat dan bangsa tidak semata-mata merupakan prestasi kumulatif dan kelanjutan yang sejak masa lalu institusi-institusi pembentuknya. Namun dalam kurun waktu hanya tiga tahun setelah masa penggabungan menjadi Universitas Telkom, terlihat pula bahwa sangat banyak karya dan prestasi baru serta peningkatan kinerja penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi yang sangat pesat. Hal ini sangat diyakini merupakan hasil dari penyatuan visi dan misi yang kuat, sinergi spirit dan budaya pendidikan tinggi yang dikembangkan, pengembangan keilmuan yang memungkinkan lintas disiplin lebih luas, integrasi sarana dan prasarana maupun, penyatuan sistem penyelenggaraan akademik beserta sistem informasinya, serta sebagai akibat dari peningkatan skala pengelolaan kelembagaan menjadi sebuah universitas. Prestasi mutakhir Universitas Telkom yang menonjol dapat dicatat pada akhir Tahun Akademik 2015/2016 meliputi: 1. Peringkat-16 Indonesia/Peringkat-2 PTS Tertinggi dalam jumlah publikasi internasional terindeks Scopus, berdasarkan pemeringkatan Prof. Hendra Gunawan, PhD – Guru Besar Matematika ITB pada 01 Agustus 2016, dengan jumlah 455 publikasi. Pada saat dokumen AIPT ini diajukan, jumlah dokumen terindeks Scopus telah mencapai 535 publikasi. 2. Peringkat-23 Indonesia/Peringkat-6 PTS Terbaik dalam pengembangan website menurut versi Webometric pada 30 Juli 2016. 3. Peringkat-20 Indonesia / Peringkat-4 PTS Terbaik versi 4ICU (International Colleges and Universities) 2016 pada 01 Juni 2016.
iv
4. Peringkat 10 Indonesia/Peringkat-3 PTS Terbaik dalam pengelolaan lingkungan kampus versi Greenmetric-UI 2015 pada 22 Januari 2015. 5. Akreditasi internasional ABEST-21 (the Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow) di Jepang untuk Program Studi S2 Magister Manajemen pada 02 Maret 2016. Kelima prestasi di atas bersama-sama dengan hasil penetapan AIPT ini akan dipergunakan untuk pemeringkatan QS (Quacquarelli Symonds) World University Rankings yang direncanakan akan mulai diproses pengajuannya pada awal Tahun 2017
mendatang.
Sementara
akreditasi
internasional
IABEE
(Indonesian
Accreditation Board for Engineering Education) sedang dipersiapkan untuk proses pengajuan Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi dan S1 Informatika pada Tahun 2017 juga. Di samping prestasi tersebut di atas, sejumlah keunggulan komparatif dapat dilihat sebagai atribut penting dalam penyelenggaraan Universitas Telkom, yaitu meliputi: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi: a. Telah berjalannya sistem pembelajaran ragam ganda (blended learning) dalam ragam kelas (on-site) dan daring (on-line). b. Pengembangan kampus pintar (smart campus) dan pengelolaan administrasi akademik serta pendukung akademik berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). c. Adopsi kurikulum berbasis kompetensi, dengan penguatan penggunaan metode pembelajaran berpusat mahasiswa (SCL/student centered learning) pada sebagian perkuliahan. 2. Pengembangan Kemahasiswaan: a. Penyediaan asrama bagi mahasiswa baru berkapasitas 6.600 orang sebagai fasilitas pembinaan oleh Direktorat Kemahasiswaan untuk membantu akomodasi dan adaptasi lingkungan pendidikan tinggi selama tahun pertama perkuliahan, dengan dibantu oleh 110 orang senior resident sebagai kakak asuh.
v
b. Penerapan TAK (Transkrip Aktivitas Kemahasiswaan) yang mewajibkan capaian skor kegiatan kemahasiswaan dalam jumlah tertentu di sepanjang masa studi sebagai salah satu persyaratan wisuda.
3. Pengelolaan Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian Masyarakat: a. Bandung Technopark (BTP), pusat inkubasi teknologi yang mendapatkan pembiayaan dari Kementerian Perindustrian untuk melaksanakan tahap akhir pengembangan suatu rancangan produk agar siap diproduksi masal dan dipertemukan dengan produsennya. b. Pusat Riset, yaitu Pusat Riset Bisnis dan Regulasi TIK (Research Center for ICT Business and Public Policy) dan Pusat Riset Teknologi Lanjut Nirkabel (Center for Advanced Wireless Technologies – AdWiTech). c. Konferensi Internasional, setiap fakultas didorong untuk memiliki sedikitnya sebuah konferensi internasional sebagai penyelenggara. d. Publikasi Ilmiah Nasional dan Internasional, setiap fakultas mendorong para dosennya untuk mempublikasikan hasil penelitiannya pada jurnal nasional terakreditasi dan publikasi internasional terindeks, serta memiliki sedikitnya satu jurnal nasional dan jurnal internasional. Kepada para dosen disediakan program hibah dana internal untuk penelitian dan pengabdian masyarakat, serta diberikan bantuan biaya publikasi pada jurnal nasional terakreditasi dan publikasi internasional terindeks dengan jumlah publikasi yang tidak dibatasi, di samping sangat didorong untuk memanfaatkan berbagai program hibah dari Pemerintah maupun berbagai instansi pendanaan lainnya. 4. Program Internasionalisasi (Global Academic Program): a. Kelas Internasional, setiap fakultas didorong untuk menyelenggarakan kelas internasional sebagai pengayaan dari kelas reguler pada sedikitnya satu program studi. b. Faculty Mobility Program, setiap fakultas didorong untuk melaksanakan pertukaran dosen lintas negara, baik inbond maupun outbond.
vi
c. Global Studentship Program, setiap fakultas didorong untuk melaksanakan pertukaran mahasiswa lintas negara, baik inbond maupun outbond, dalam bentuk kegiatan immersion, student exchange, maupun joint dan dual degree. Usulan AIPT Universitas Telkom ini diajukan dengan mengambil TS (Tahun Sekarang) adalah Tahun Akademik 2015/2016 yang berakhir pada Agustus 2016. Hingga TS tersebut, di Universitas Telkom terdapat 27 program studi yang beroperasi dengan usia lebih dari dua tahun, yaitu dengan jumlah mahasiswa aktif sebanyak 23.612 orang di awal tahun akademik (terdiri dari mahasiswa reguler 23.391 orang dan mahasiswa transfer 221 orang, sesuai Tabel 3.1.5.1 Borang AIPT) dan jumlah dosen tetap sebanyak 723 orang (sesuai Tabel 4.3.1.1). Jika dihitung sejak berdirinya institusi-institusi pembentuknya, alumni Universitas Telkom telah mencapai jumlah yang cukup besar, sebanyak 34.083 orang lulusan hingga berakhirnya Tahun Akademik 2015/2016, tersebar di berbagai negara dan telah memiliki jenjang karir yang tinggi di berbagai perusahaan dan instansi. Sesuai ketentuan pengajuan AIPT, program studi dengan usia operasi kurang dari dua tahun tidak perlu diikutsertakan. Terdapat dua program studi yang baru mulai beroperasi pada awal Tahun Akademik 2016/2017, yaitu program studi D4 Sistem Multimedia dan S2 Teknik Industri. Demikian pula, terdapat dua program studi lagi yang baru mendapatkan ijin penyelenggaraan dan akan mulai beroperasi pada awal Tahun Akademik 2017/2018, yaitu program studi S1 Teknologi Informasi dan S1 Hubungan Masyarakat. Berdasarkan Surat Edaran Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 194/E.E3/AK/2014 tanggal 25 Februari 2014 tentang Izin Penyelenggaraan dan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, bahwa sehubungan diberlakukannya UndangUndang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada tanggal 10 Agustus 2012, dinyatakan dalam angka-angka No. 8 pada Surat Edaran tersebut bahwa perguruan tinggi yang memperoleh izin pendirian setelah tanggal 10 Agustus 2012 dinyatakan memenuhi standar minimum akreditasi yang berlaku selama 5 (lima) tahun sejak tanggal izin diterbitkan dan wajib mengajukan dokumen usulan akreditasi ulang kepada BAN-PT, maka batas waktu terakhir bagi Universitas Telkom untuk mendapatkan penetapan AIPT (Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi) vii
oleh BAN-PT untuk pertama kalinya adalah 14 Agustus 2018. Jika aturan pengajuan usulan AIPT mengharuskan pengajuan dokumen paling lambat enam bulan sebelum batas akhir, maka batas waktu bagi Universitas Telkom untuk mengajukan dokumen AIPT ke BAN-PT adalah 14 Februari 2018. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengajuan dokumen usulan AIPT Universitas Telkom kepada BAN-PT pada akhir bulan Oktober 2016 ini merupakan percepatan 16 bulan dari tenggat waktu yang diberikan oleh Undang-Undang. Langkah percepatan ini dimaksudkan agar segera tercapai keberlangsungan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal secara lengkap, mendapatkan assessment dan pengakuan atas kinerja pengelolaan Universitas, sebagai bentuk pertanggungjawaban dan akuntabilitas publik, peningkatan kepercayaan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan terhadap tata kelola serta karya yang dihasilkan dari penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi oleh Universitas Telkom. Dokumen borang dan evaluasi diri Universitas Telkom untuk AIPT ini telah disusun secara komprehensif berdasarkan data yang telah tersedia pada sistem informasi Universitas Telkom. Di samping untuk memenuhi persyaratan pengajuan AIPT, penyusun dokumen borang dan evaluasi diri ini juga dipandang sebagai langkah monitoring dan evaluasi pengelolaan institusi dalam kerangka sistem penjaminan mutu. Analisis evaluasi diri sangat bermanfaat untuk melihat kinerja dan tahap-tahap capaian perencanaan, sehingga memberikan berbagai catatan tentang hal-hal yang telah tercapai maupun yang belum tercapai untuk selanjutnya menjadi catatan bagi penyusunan perencanaan pengembangan Universitas Telkom selanjutnya. Evaluasi diri telah dilakukan dengan melihat capaian kinerja Universitas Telkom berdasarkan standar-standar AIPT BAN-PT berupa masukan, proses, keluaran, hasil, dan dampak, berdasarkan data, informasi, dan bukti-bukti lain yang berkenaan dengan komponen sistemik dari seluruh penyelenggaraan perguruan tinggi. Dari masing-masing standar tersebut di atas dilakukan analisis SWOT ([S]trength – [W]eakness – [O]pportunity– [T]hreat) untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terjadi. Dari hasil analisis SWOT tersebut ditentukan strategi pengembangan melalui metode TOWS (kombinasi-kombinasi S-O, W-O, S-T, dan W-T) untuk menyusun kerangka program perbaikan yang harus dikerjakan. Tujuh viii
komponen standar yang telah dijabarkan di atas membentuk suatu kesatuan evaluasi diri yang terintegrasi dan saling melengkapi. Harmonisasi dan sinergi antar komponen dirancang untuk memperkuat sistem penyelenggaraan Tridharma di Universitas Telkom. Komponen A: Visi, Misi, Sasaran, dan Strategi Pencapaian Secara umum Universitas Telkom telah berada pada jalur yang tepat dalam mencapai visi-misinya, hal ini terlihat mulai dari mekanisme penyusunannya yang telah melibatkan seluruh pemangku kepentingan, hingga perumusan sasaran-sasaran strategis yang dimaksudkan sebagai tahap-tahap capaian visi. Visi dan misi Universitas telah dijabarkan dalam Rencana Induk Pengembangan (RENIP) yang berjangka panjang 25 tahun, Rencana Strategis (Renstra) jangka menengah lima tahunan, serta Rencana Kerja Manajerial dan Anggaran (RKMA) tahunan. Untuk memastikan kesesuaian antara program-program kerja yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan di lapangan, dikembangkan sistem monitoring dan evaluasi melalui instrumen Kontrak Manajemen yang diukur setiap triwulan di tingkat universitas, bidang pengelolaan wakil rektor dan fakultas. Selanjutnya, seluruh unit pelaksana dan sivitas akademika senantiasa menjaga komitmen dan semangatnya untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka pencapaian visi dan misi Universitas yang dipahami dan dimiliki bersama oleh keseluruhan elemen Universitas. Komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu Sistem pengelolaan operasional Universitas Telkom mencakup aspek planning, organizing, staffing, leading dan controlling dengan berpedoman pada sistem tata pamong dan tata kelola yang baik. Secara umum organisasi Universitas Telkom terbagi dalam dua kelompok, yaitu pelaksana akademik dan pelaksana pendukung akademik. Untuk menjamin efektivitas kepemimpinan, koordinasi dan komunikasi antar-unit senantiasa dibangun antara lain melalui penyelenggaraan rapat-rapat secara terjadwal maupun pertemuan-pertemuan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi. Sistem tata kelola Universitas Telkom telah berjalan baik, di antaranya dengan telah diterapkannya sistem penjaminan mutu ISO 9001:2008 pada seluruh unit pengelola. ix
Pada sistem informasi Universitas, saat ini juga telah sampai pada tahap menjelang akhir persiapan untuk pengajuan sertifikasi layanan sistem informasi berbasis ISO 2000-1:2011. Penjaminan mutu eksternal juga telah dilaksanakan melalui akreditasi program studi BAN-PT dengan menghasilkan 11 program studi terakreditasi A, 15 program studi terakreditasi B, dan 1 program studi terakreditasi C berdasarkan persetujuan ijin penyelenggaraannya. Dalam kurun waktu tiga tahun sejak pembentukan Universitas Telkom hingga saat ini telah dilaksanakan pengajuan akreditasi program studi ke BAN-PT untuk 12 program studi dengan hasil secara keseluruhan mengalami peningkatan atau bertahan pada status akreditasi sebelumnya. Delapan program studi terakreditasi A (3 program studi tetap A, 3 program studi meningkat dari B ke A, dan 2 program studi meningkat dari C ke A). Empat program studi terakreditasi B (keempatnya meningkat dari C menjadi B). Selain itu, terdapat pula satu program studi di antaranya yang telah terakreditasi internasional, yaitu S2 Magister Manajemen, pada ABEST-21 (the Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow) di Jepang. Sebagai instrumen untuk monitoring dan evaluasi capaian visi dan misi Universitas, digunakan pula Kontrak Manajemen (KM) yang juga dipergunakan sebagai acuan sangat penting dalam mekanisme penilaian kinerja dilakukan antara Universitas dan Yayasan, serta bagi seluruh bidang pengelolaan wakil rektor, fakultas dan unit-unit terkait. Intrumen KM tersebut juga dikaitkan dengan sistem remunerasi pada seluruh tingkat pegawai, baik dosen, tenaga kependidikan maupun pengelola Universitas. Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan Seleksi Mahasiswa Baru (SMB) Universitas Telkom telah memperhatikan aspek pemerataan kesempatan akses pendidikan tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, golongan, dan gender. Seleksi tersebut dilakukan secara terbuka melalui beberapa jalur seleksi dan mencakup keseluruhan propinsi di Indonesia dengan menyediakan sejumlah beasiswa dari sumber pendaan internal Universitas maupun eksternal dari berbagai mitra kerjama serta Pemerintah, termasuk melalui skema program Bidikmisi. Jumlah pendaftar Universitas Telkom setiap tahunnya mengalami kenaikan dengan rasio jumlah mahasiswa baru terhadap jumlah pendaftar adalah 1 x
berbanding 4,7 (sesuai borang pada Tabel 3.1.5.1).Hal ini berarti Universitas Telkom masih mendapat kepercayaan yang baik dari masyarakat. Untuk menghasilkan lulusan yang diakui masyarakat, baik dari aspek kompetensi akademik maupun softskill, Universitas Telkom menyelenggarakan Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan berbagai program yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran, berupa aktivitas kemahasiswaan melalui pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa dan penyelenggaraan kegiatan pembentukan karakter, pembinaan softskill, serta pengembangan daya kreasi/minat dan bakat mahasiswa. Tercatat 56 Unit Kegiatan Kemahasiswaan dan 104 laboratorium yang telah menghasilkan berbagai karya inovatif dan prestasi di berbagai bidang. Sebanyak 168 prestasi bidang kemahasiswaan, baik akademik maupun non akademik, berhasil diraih mahasiswa Universitas Telkom di tingkat regional (propinsi/wilayah), nasional serta international pada tahun akademik terakhir pengajuan AIPT ini. Program pengembangan softskill pada mahasiswa di Universitas Telkom didukung oleh penerapan TAK (Transkrip Aktivitas Kemahasiswaan) yang mewajibkan capaian skor kegiatan kemahasiswaan dalam jumlah tertentu di sepanjang masa studi sebagai salah satu persyaratan wisuda, khususnya bagi mahasiswa sarjana dan diploma, yaitu dengan skor minimal 60 untuk jenjang S1 dan D4 atau skor minimal 45 untuk jenjang D3. Di samping itu, Universitas juga menyediakan beasiswa prestasi bagi mahasiswa yang berhasil menjadi juara dalam kegiatan kompetisi di berbagai bidang kegiatan kemahasiswaan, baik tingkat daerah, nasional maupun internasional. Lulusan Universitas Telkom juga telah mendapatkan pengakuan masyarakat dan penyerapan yang sangat baik oleh industri/perusahaan. Hal ini dimungkinkan juga berkat dukungan Universitas melalui penyediaan bimbingan dan layanan karir yang memperhubungkan para calon lulusan dengan berbagai mitra perusahaan pada setiap menjelang wisuda yang dilaksanakan tiga kali dalam satu tahun. Komponen D: Sumberdaya Manusia Sumber Daya Manusia Universitas Telkom terdiri dari tenaga dosen (pendidik) dan tenaga kependidikan penunjang akademik (TPA). Jumlah pegawai Universitas xi
Telkom pada Tahun Akademik 2015/2016 sebanyak 1.005 orang, terdiri dari 723 orang dosen tetap dan 282 orang tenaga kependidikan (sesuai borang pada Tabel 4.3.1.1 dan 4.5.1.1), serta dibantu oleh dosen tidak tetap sebanyak 391 orang (sesuai Borang pada Tabel 4.3.2.1). Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia di Universitas Telkom, khususnya dosen,
secara
khusus
diatur
dalam
Rencana
Pengembangan
Dosen
(RENBANGDOS). Sedangkan rencana pengembangan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan beserta dituangkan dalam dokumen Faculty dan Staff Development Plan (FSDP) yang diusulkan oleh Fakultas/Unit secara berkala setiap tahunnya kepada Universitas untuk selanjutnya diajukan ke Yayasan. Setiap dosen Universitas Telkom wajib melaksanakan kegiatan Tridharma, yaitu pengajaran, penelitian, pengabdian dan penunjang, dan untuk itu pada setiap semester dosen wajib mengisi kontrak beban kerja selama satu semester. Proses monitoring kinerja dosen pada Universitas Telkom telah didukung dengan diimplementasikannya sistem aplikasi BKD (Beban Kerja Dosen) yang terintegrasi dengan sistem informasi iGracias, dengan evaluasi secara berkala dilakukan oleh Fakultas dan Prodi. Kualifikasi dosen Universitas Telkom telah menyandang gelar pendidikan S1/ profesi (1,7%), S2 (85,4%) dan S3 (12,72%), sedangkan untuk jabatan fungsional akademik (JFA) meliputi 39,9% Asisten Ahli, 22,6% Lektor, 3,59% Lektor Kepala, Guru Besar 1 orang dan Non JFA sebanyak 33,6%. Rata-rata usia dosen saat ini berada di usia 31-40 tahun, dimana rentang ini adalah rentang usia yang cukup ideal untuk rencana pengembangan dosen ke depan. Tenaga kependidikan Universitas Telkom sebagian besar berada pada posisi tenaga administrasi dengan tingkat pendidikan 67.7%(sesuai borang pada Tabel 4.5.1.1) mempunyai jenjang pendidikan minimal Diploma III. Berbagai program pengembangan SDM bagi tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan penunjang akademik telah dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja pagawai Universitas Telkom, seperti program magang, sertifikasi, pelatihan, pendidikan lanjut dan pengembangan kepribadian dengan memberdayakan potensi sumber dana internal maupun eksternal.
xii
Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik Penyusunan kurikulum program studi Universitas Telkom diselaraskan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran Universitas Telkom, dengan mengacu pada perubahan kebutuhan masyarakat, keilmuan, regulasi dan kecepatan pengembangan sumber daya yang dimiliki. Kurikulum disusun dengan tujuan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi global yang dilengkapi dengan nilai-nilai kearifan lokal agar siap terjun ke masyarakat dan industri dengan muatan keilmuan sesuai program studi dan ciri khas yang dimilikinya. Kurikulum Universitas Telkom ditinjau secara berkala baik dalam jangka pendek pada rentang satu semester atau satu tahun akademik jika diperlukan peninjauan untuk untuk mengkaji metode pembelajaran suatu rencana pembelajaran semester pada materi permatakuliahan pada kurikulum yang sedang berlaku. Tinjauan kurikulum dalam jangka menengah pada rentang satu hingga tiga tahun akademik dilakukan jika diperlukan untuk melakukan peninjauan lingkup materi suatu matakuliah. Tinjauan evaluasi kurkulum berjangka panjang secara berkala setiap empat tahun akademik merupakan evaluasi yang bersifat menyeluruh (overhaul) dalam rangka peninjauan dan perbaikan keseluruhan isi kurikulum untuk penyesuaian rumusan kompetensi sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat. Dokumen AIPT ini diajukan pada saat baru saja Kurikulum Universitas Telkom 2016 diberlakukan sebagai perbaikan yang keberlanjutan dari kurikulum yang berlaku sebelumnya, yaitu dengan memuat sebanyak enam matakuliah universitas yang mewakili kompetensi nasional dan kekhasan lulusan Universitas Telkom untuk jenjang pendidikan sarjana dan diploma, yaitu Pendidikan Agama dan Etika, Pendidikan Pancasilan dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kewirausahaan, dan Literasi TIK. Kurikulum Universitas Telkom diimplementasikan dengan segenap sumberdaya yang diperlukannya, melalui pelaksanaan proses pembelajaran pada seluruh program studi yang diselenggarakannya. Untuk menjamin mutu penyelenggaraan pendidikan, Universitas Telkom telah menerapkan penjaminan mutu dengan mengacu kepada standar nasional pendidikan tinggi yang meliputi: 1). Standar Kompetensi Lulusan, 2). Standar Isi Pembelajaran, 3). Standar Proses Pembelajaran, 4). Standar Penilaian xiii
Pembelajaran, 5). Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan, 6). Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran, 7). Standar Pengelolaan Pembelajaran, dan 8). Standar Pembiayaan Pembelajaran. Keberhasilan belajar mahasiswa dalam mencapai kompetensi pembelajaran (learning outcomes) mendapat perhatian yang sangat tinggi untuk dapat diselesaikan melalui proses yang baik, efektif, efisien dan menyenangkan. Untuk membantu keberhasilan belajar dapat dicapai dengan baik, maka dikembangkan berbagai kajian pengembangan metode dan teknologi pembelajaran yang diperlukan untuk mendukung agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Sesuai perkembangan paradigma pendidikan yang mutakhir, metode pembelajaran tersebut dikembangkan untuk penguatan penerapan metode pembelajaran berpusat mahasiswa (SCL/student centered learning). Proses-proses akademik di Universitas Telkom bercirikan diskursus yang aktif dan makmur antar-sivitas akademika, sehingga terwujud suasana akademik (academic atmosphere) yang merupakan ciri khas interaksi antar-sivitas akademika yang memiliki kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, serta berjalannya otonomi
keilmuan,
berdasarkan
argumentasi
ilmiah
yang
dapat
dipertanggungjawabkan, yang bermanfaat bagi pengembangan sivitas akademika, kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan kelembagaan Universitas Telkom. Suasana akademik sangat didukung untuk berkembang melalui penyelenggaraan berbagai fora pertukaran pandangan dan pemikiran, yaitu melalui simposium, seminar, diskusi panel, diskusi kelompok studi, perkuliahan, praktikum, rapat tinjauan manajemen mengenai pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, dan lainlain, baik dalam rangka kegiatan pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat. Pengembangan suasana akademik di Universitas Telkom telah diatur dan dijalankan berdasarkan Pedoman Pengembangan Suasana Akademik yang meliputi hakikat suasana akademik, bentuk-bentuk pengembangan suasana akademik, sumberdaya pendukungan pengembangan suasana akademik, serta monitoring dan evaluasi kinerja pengembangan suasana akademik. Contoh-contoh pengembangan suasana akademik yang telah berjalan secara berkala kuliah umum di tingkat universitas, xiv
kuliah umum di tingkat fakultas, dan forum Leader’s Talk yang menghadirkan para pemimpin dan tokoh yang nasional maupun di internasional dalam disiplin keilmuan yang ditekuni di Universitas Telkom. Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi Sumber pendapatan Universitas Telkom saat ini mayoritas berasal dari biaya pendidikan yang dibayarkan mahasiswa, sedangkan di luar biaya pendidikan jumlahnya masih belum cukup besar. Pendapatan operasional tahunan Universitas terus meningkat dari tahun ke tahun, hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat pada umumnya dan pemangku kepentingan khususnya kepada Universitas Telkom masih cukup tinggi. Namun di sisi lain, Universitas juga masih perlu bekerja keras untuk dapat meningkatkan sumber pendanaan dari non-pendidikan. Pada saat ini, sumber pendanaan kontribusi pendanaan pendidikan yang dalam tiga tahun terakhir ini mayoritas masih dari tution fee, yaitu pada angka 77,8% (sesuai Borang Tabel 6.1.4.1). Universitas Telkom telah menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang terencana, transparan dan akuntabel, dengan memanfaatkan sistem informasi akuntansi yang kokoh dan handal. Modal dasar Universitas Telkom dalam hal sarana dan prasarana adalah kepemilikan lahan seluas 48 hektar di wilayah perbatasan kota dan kabupaten Bandung. Lahan kampus utama tersebut pada saat ini dimanfaatkan bersama untuk kegiatan akademik dan administratif dari seluruh fakultas, serta kantor pusat universitas, gedung perkuliahan, laboratorium, kegiatan-kegiatan mahasiswa, fasilitas umum, pertamanan dan hutan kampus. Dengan didukung sistem pengelolaan yang baik, sarana dan prasarana kampus Universitas Telkom termanfaatkan secara maksimal dan efektif. Untuk mendukung proses adaptasi tahun pertama di lingkungan pendidikan tinggi, kepada seluruh mahasiswa baru juga disediakan asrama putra dan asrama putri sejumlah 16 menara dengan kapasitas total 6.600 orang. Kapasitas tersebut tidak termasuk alokasi untuk senior resident sebanyak 110 orang yang ditugaskan mengasuh para mahasiswa baru melalui program-program bimbingan pembelajaran, kerohanian, pembinaan kebangsaan dan keasramaan.
xv
Universitas Telkom juga telah menerapkan sistem informasi akademik yang terpadu untuk mendukung proses pembelajaran dalam rangka kampus pintar (smart campus), seperti basis data akademik, pemanfaatan e-learning untuk mendukung pembelajaran ragam ganda (blended learning), monitoring kehadiran dosen dan mahasiswa berbasis RFID, registrasi on-line, perwalian akademik dan bimbingan Tugas Akhir secara on-line dan survei on-line kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran per mata kuliah serta evaluasi dosen oleh mahasiswa (EDOM).
Komponen G: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama Untuk meningkatkan mutu dan jumlah penelitian yang dihasilkan dan memastikan kegiatan penelitian sejalan dengan visi dan misinya, Universitas Telkom telah memiliki peta jalan (roadmap) penelitian yang jelas, terarah dan terukur. Peta jalan penelitian perguruan tinggi dituangkan dalam Rencana Induk Penelitian (RIP) untuk jangka waktu lima tahun. Dalam menyusun RIP, Universitas Telkom memperhatikan berbagai aspek strategis, seperti visi dan misi Universitas Telkom, capaian penelitian dan publikasi, sumber daya penelitian, sarana dan prasarana, serta unit pengelola penelitian, serta yang paling utama adalah potensi penelitian yang memungkinkan untuk mengembangkan kapasitas penelitian serta kontribusi penyelesaian masalah masyarakat dan industri.
Rencana Induk Penelitian di Universitas Telkom telah disusun agar sesuai dengan prioritas
nasional
yang ditetapkan oleh
Pemerintah
serta
memperhatikan
perkembangan keilmuan dalam lingkup global, menjamin pengembangan penelitian unggulan spesifik berdasarkan keunggulan komparatif dan kompetitif, mencapai dan meningkatkan mutu sesuai target dan relevansi hasil penelitian bagi masyarakat, serta meningkatkan diseminasi hasil penelitian (publikasi ilmiah penelitian) dan HKI secara nasional dan internasional.
Universitas Telkom senantiasa sangat mendorong para dosen untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan keilmuan melalui tersedianya sangat banyak skema hibah penelitian dan bantuan publikasi ilmiah yang dapat dimanfaatkan oleh para dosen, xvi
baik skema pendanaan internal maupun eksternal. Upaya ini terlihat sangat besar manfaatnya dari pertumbuhan angka publikasi ilmiah terindeks yang sangat pesat dalam tiga tahun terakhir ini, sehingga saat ini jumlah publikasi ilmiah Universitas Telkom terindeks Scopus berada pada posisi peringkat ke-16 di antara seluruh perguruan tinggi di Indonesia atau peringkat ke-2 di antara seluruh perguruan tinggi swasta.
Dari hasil kajian Evaluasi Diri Universitas Telkom, dapat ditarik kesimpulan bahwa Universitas Telkom berkomitmen untuk selalu melakukan perbaikan, peningkatan, dan efisiensi yang menyeluruh dan berkelanjutan. Dalam dokumen ini telah dipaparkan secara menyeluruh segenap proses untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja Universitas Telkom dalam penyelenggaraan proses pendidikan dan pengajaran, pelaksanaan dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama dalam kurun waktu sejak pendirian Universitas Telkom hingga saat ini. Kinerja Universitas Telkom dalam 3 (tiga) matra Tri-Dharma Perguruan Tinggi telah dipaparkan, dan telah pula dilakukan evaluasi untuk menentukan strategi dan program perbaikannya, terutama pada periode sisa RENSTRA 1, yaitu tahun 2016 hingga 2018.
Hal-hal yang masih menjadi kelemahan dan keterbatasan, pada dasarnya tidak selalu menjadi penghambat bagi Universitas Telkom untuk menghasilkan output dan outcomes-nya, bahkan dengan kuantitas dan kualitas tinggi jika dibandingkan kampus yang tidak mengalami kelemahan dan keterbatasan yang sama. Kinerja penyelenggaraan dan hasil karya Tridharma yang mengalami peningkatan sangat pesat dalam tiga tahun terakhir sejak penggabungan Universitas Telkom menunjukkan bahwa integrasi tersebut telah memberikan momentum sangat kuat bagi keberlanjutan kontribusi karya dan prestasi Universitas Telkom untuk bangsa Indonesia, masyarakat lebih luas, dan kesejahteraan umat manusia pada pada lingkup global. Beberapa hal sangat penting yang harus dicatat sebagai prioritas program untuk penyusunan perencanaan strategis mendatang adalah terkait Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pengembangan Akademik, yaitu antara lain: xvii
1. Penambahan dosen berpendidikan S3, baik untuk peningkatan kualifikasi pendidikan dosen yang masih S2 melalui program pendidikan lanjut maupun rekrutasi dosen baru, sehingga segera bertambah jumlah dosen yang memiliki keterampilan meneliti dan memimpin penelitian. 2. Percepatan peningkatan jabatan fungsional akademik (JFA),terutama untuk penyelesaian
masalah
kekurangan
Guru
Besar
dan
Lektor
Kepalasertapengentasan para dosen yang belum berjabatan fungsional akademik (non-JFA). 3. Percepatan pembentukan program studi S3 (berkaitan dengan penyelesaian masalah pada butir 1 dan 2 di atas), sehingga akan meningkatkan kuantitas dan kualitas riset berikut kontribusi hasil riset berupa publikasi jurnal ilmiah terindeks, produk inovasi, hak cipta dan patent. 4. Penambahan program studi S1 yang masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan industri untuk mengurangi in-take jumlah mahasiswa baru pada beberapa program studi S1 yang saat ini in-take-nya cukup besar. (Rencana ini sudah mendapatkan “ancaman” dari pemberlakuan moratorium ijin pendirian program studi baru yang diberlakukan mulai tanggal 01 Januari 2017 untuk program studi non-STEM/ Science-Technology-Engineering-Mathematics)
xviii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................... iii DAFTAR ISI...................................................................................................................... xix DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xxii DAFTAR TABEL............................................................................................................. xxv DAFTAR SINGKATAN & ISTILAH ........................................................................... xxvii SUSUNAN TIM EVALUASI DIRI DAN DESKRIPSI TUGASNYA ....................... xxviii BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 1 3.1 Latar Belakang Pendirian Universitas Telkom ......................................................... 1 3.2 Perkembangan Universitas Telkom .......................................................................... 4 3.3 Keunggulan Komparatif Universitas Telkom Pada Saat Ini ..................................... 6 3.4 Tentang Evaluasi Diri ............................................................................................. 10 BAB 2 EVALUASI DIRI UNIVERSITAS TELKOM PADA 7 KOMPONEN STANDAR AKREDITASI BAN-PT ................................................................................ 13 3.5 Evaluasi Komponen A: Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian .............................................................................................................. 13 2.1.1 Uraian Umum ................................................................................................................... 13 2.1.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan ............................................................ 15 2.1.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman ............................................................... 26 2.1.4 Identifikasi SWOT Komponen A: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pengembangan .................................................................................................. 30 2.2 Evaluasi Komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu ............................................................................................. 32 2.2.1 Uraian Umum ................................................................................................................... 32 2.2.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan ............................................................ 35 2.2.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman ............................................................... 37 2.2.4 Identifikasi SWOT Komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu ............................................................................. 38 2.3 Evaluasi Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan .................................................... 39 2.3.1 Uraian Umum ................................................................................................................... 39 2.3.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan ............................................................ 41
xix
2.3.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman ............................................................... 50 2.3.4 Identifikasi SWOT Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan ................................. 51 2.4 Evaluasi Komponen D: Sumber Daya Manusia ..................................................... 52 2.4.1 Uraian Umum ................................................................................................................... 52 2.4.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan ............................................................ 53 2.4.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman ............................................................... 60 2.4.4 Identifikasi SWOT Komponen D: Sumber Daya Manusia ................................... 63 2.5 Evaluasi Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik .......... 64 2.5.1 Uraian Umum ................................................................................................................... 64 2.5.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan............................................................ 69 2.5.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman ............................................................... 72 2.5.4 Identifikasi SWOT Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik .......................................................................................................................... 74 2.6 Evaluasi Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi ................................................................................................................. 75 2.6.1 Uraian Umum ................................................................................................................... 75 2.6.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan............................................................ 80 2.6.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman ............................................................... 82 2.6.4 Identifikasi SWOT Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi .................................................................................................... 83 2.7 Evaluasi Komponen G: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama .................................................................................... 84 2.7.1 Uraian Umum ................................................................................................................... 84 2.7.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan............................................................ 86 2.7.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman ............................................................... 91 2.7.4 Identifikasi SWOT Komponen G: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama ........................................................................... 94 BAB 3 ANALISIS HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN, ANALISIS TOWS, DAN PERUMUSAN STRATEGI UNIVERSITAS TELKOM................................................... 96 3.1 Hubungan Antar Komponen Standar ...................................................................... 96 3.2 Pola Pikir Perumusan Strategi................................................................................. 98 3.3 Keterbatasan Internal dan Eksternal Dalam Perumusan Strategi dan Program .... 100 xx
3.3.1 Keterbatasan Finansial ................................................................................................. 101 3.3.2 Keterbatasan Kualifikasi Sumber Daya Manusia .................................................. 102 3.3.3 Keterbatasan Akibat Perubahan Kondisi Regulasi ................................................ 102 3.4 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen A: Visi, Misi, Sasaran, dan Strategi Pencapaian ............................................................................................... 103 3.5 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu ................................ 106 3.6 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan ........... 109 3.7 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen D: Sumber Daya Manusia ............. 112 3.8 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik ......................................................................................... 115 3.9 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi ......................................................................... 120 3.10 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen G: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama ................................ 123 3.11 Analisis Komprehensif Universitas Telkom Pada Ketujuh Komponen Standar BAN-PT ................................................................................................................ 126 3.12 Perumusan Program Kerja Universitas Telkom 2016 – 2018 Dari Hasil Analisis Evaluasi Diri ........................................................................................... 130 BAB 4 PENUTUP ............................................................................................................ 134 REFERENSI ..................................................................................................................... 136 LAMPIRAN 1 MATRIKS ANALISIS STRATEGI TOWS ............................................ 137
xxi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Tahapan pembentukan Universitas Telkom ................................................... 4 Gambar 1.2 Keunggulan komparatif Universitas Telkom ................................................. 7 Gambar 1.3 7 (tujuh) komponen evaluasi diri BAN-PT .................................................. 11 Gambar 2.1 Tahapan Perumusan Visi, Misi dan Tujuan Universitas Telkom................. 14 Gambar 2.2 Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Telkom ................................................. 15 Gambar 2.3 Rencana induk pengembangan (RENIP) Universitas Telkom Th 20142038 .............................................................................................................. 17 Gambar 2.4 Hubungan RENIP dan RENSTRA universitas ............................................ 18 Gambar 2.5 RENSTRA Universitas Telkom Tahun 2014-2018 ..................................... 19 Gambar 2.6 Siklus P-P-E-P-P Universitas Telkom.......................................................... 21 Gambar 2.7 Beberapa apresiasi pihak eksternal terhadap Universitas Telkom ............... 26 Gambar 2.8 Publikasi terindeks Scopus oleh sivitas akademik Universitas Telkom ...... 27 Gambar 2.9 Anggaran Pendidikan per sub Fungsi Tahun 2008-2014 [http://www.bppk.kemenkeu.go.id/] ............................................................ 28 Gambar 2.10 Ilustrasi Perubahan Paradigma Ekonomi Menjadi Knowledge Base Economy (KBE) ........................................................................................... 29 Gambar 2.11 Gambaran Umum Industri Kreatif di Indonesia[ Indra Utoyo, Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia, 2009] ...................................... 29 Gambar 2.12 Grafik GDP Growth Indonesia dan Dunia tahun 2010-2015 dalam persen [http://data.worldbank.org/] .............................................................. 30 Gambar 2.13 Struktur organisasi Universitas Telkom ....................................................... 33 Gambar 2.14 Struktur organisasi fakultas di Universitas Telkom ..................................... 34 Gambar 2.15 Sebaran atau proporsi mahasiswa berdasarkan jenis kelamin ...................... 41 Gambar 2.16 Sebaran mahasiswa berdasarkan suku .......................................................... 42 Gambar 2.17 Sebaran mahasiswa berdasarkan agama ....................................................... 42 Gambar 2.18 Jumlah mahasiswa yang ikut seleksi dan lulus seleksi PMB Universitas Telkom; (a) program studi S1 dan S2 (b) pada program studi D3 .............. 44 Gambar 2.19 Data penerima beasiswa bantuan biaya pendidikan di Universitas Telkom ......................................................................................................... 44 Gambar 2.20 Sebaran IPK mahasiswa berdasarkan jenjang pendidikan ........................... 46 xxii
Gambar 2.21 Masa studi mahasiswa .................................................................................. 47 Gambar 2.22 Rata-rata waktu tunggu lulusan .................................................................... 48 Gambar 2.23 Jumlah populasi dan responden tracer study ................................................ 48 Gambar 2.24 Hasil survey pengguna lulusan ..................................................................... 49 Gambar 2.25 Gambaran umum pola pengelolaan SDM di Universitas Telkom ............... 53 Gambar 2.26 Jumlah dosen dan tenaga kependidikan tahun 2013-2015 ........................... 55 Gambar 2.27 (a) Grafik Proporsi Dosen Berdasarkan Pendidikan Terakhir; (b) Grafik Jumlah Dosen berdasarkan Jabatan Fungsional Akademik; (c) Grafik Proporsi Masa Kerja Dosen .............................................................. 56 Gambar 2.28 Grafik Proporsi Tenaga Kependidikan Berdasarkan Pendidikan Terakhir dan Usia ......................................................................................... 57 Gambar 2.29 Tampilan antarmuka Human Resource Management Information System (HRMIS) .......................................................................................... 58 Gambar 2.30 Kegiatan pengembangan dosen dan tenaga kependidikan ........................... 59 Gambar 2.31 Hasil survey kepuasan dosen dan tenaga kependidikan ............................... 60 Gambar 2.32 Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia [diolah dari: forlap.ristekdikti.go.id] ................................................................................. 60 Gambar 2.33 Infografik Sebaran Dosen berdasaekan JFA untuk PTN dan PTS [diolah dari: forlap.ristekdikti.go.id per 11 November 2015] ...................... 61 Gambar 2.34 Kronologi pemberlakuan kurikulum di Universitas Telkom ....................... 65 Gambar 2.35 Penentuan profil lulusan Universitas Telkom .............................................. 67 Gambar 2.36 Penentuan Capaian Pembelajaran ................................................................ 68 Gambar 2.37 Penentuan bahan kajian ................................................................................ 68 Gambar 2.38 Pendefinisian matakuliah ............................................................................. 68 Gambar 2.39 Pedoman penyusunan RKM dan RKA YPT ................................................ 75 Gambar 2.40 Gedung-gedung Fakultas di Universitas Telkom ......................................... 78 Gambar 2.41 Laboratorium di Universitas Telkom ........................................................... 79 Gambar 2.42 Ruang kuliah di Universitas Telkom ............................................................ 80 Gambar 2.43 Ekosistem penelitian Universitas Telkom .................................................... 85 Gambar 2.44 Jumlah dosen Universitas Telkom yang sedang melanjutkan studi doktor ........................................................................................................... 86
xxiii
Gambar 2.45 Skema penelitian dan pengabdian masyarakat internal di Universitas Telkom ......................................................................................................... 87 Gambar 2.46 Rangkaian acara konferensi internasional yang diselenggarakan Universitas Telkom ...................................................................................... 88 Gambar 2.47 Rata-rata alokasi dana Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (dalam jutaan rupiah per dosen) ............................................................................... 89 Gambar 2.48 Jumlah Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ............................ 89 Gambar 2.49 Jumlah karya ilmiah ..................................................................................... 89 Gambar 2.50 Publikasi dari sivitas akademik Universitas Telkom yang terindeks Scopus .......................................................................................................... 90 Gambar 2.51 Jumlah kerjasama kurun waktu tahun 2013-2016 ........................................ 90 Gambar 2.52 Dampak ICT dalam perkembangan suatu negara [sumber: Telkomsel] ...... 93 Gambar 3.1 Hubungan antar komponen standar BAN-PT dalam kategori input, proses, dan output ......................................................................................... 96 Gambar 3.2 Pola pikir analisis komprehensif perumusan strategi dan program .............. 98 Gambar 3.3 Alur pikir penyusunan strategi dan program Universitas Telkom (20162018)........................................................................................................... 100 Gambar 3.4 Gambaran komprehensif Universitas Telkom pada 7 komponen standar BAN-PT ..................................................................................................... 127 Gambar 3.5 Posisi pusat penelitian dan Bandung Teknopark dalam tingkat kesiapan teknologi eksistem penelitian di Universitas Telkom ................................ 128
xxiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Makna Tri-Dharma perguruan tinggi .......................................................... 17
Tabel 2.2
Rencana milestone 5 (lima) periode RENSTRA dalam RENIP Th 2014-2038 ..................................................................................................... 18
Tabel 2.3
Rencana milestone pada RENSTRA Universitas Telkom Tahun 20142018 .............................................................................................................. 19
Tabel 2.4
Rencana milestone pada RENSTRA Universitas Telkom Tahun 20142018 .............................................................................................................. 22
Tabel 2.5
Hasil survei pemahaman terhadap visi misi ................................................ 24
Tabel 2.6
Perbandingan Capaian Indikator RENSTRA berbasis Angka/Nilai tahun 2014 dan 2015 .................................................................................... 25
Tabel 2.7
Deskripsi SWOT untuk komponen A: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi pencapaian .............................................................................. 31
Tabel 2.8
Capaian Renstra yang telah terlampaui ....................................................... 36
Tabel 2.9
Deskripsi SWOT untuk komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu .................................................. 38
Tabel 2.10
Deskripsi SWOT komponen C: Mahasiswa dan Lulusan ........................... 51
Tabel 2.11
Data Seleksi Lowongan Dosen di Universitas Telkom Tahun 20132015 .............................................................................................................. 54
Tabel 2.12
Kekuatan SDM berdasar pendidikan Universitas Telkom .......................... 57
Tabel 2.13
Distribusi Jumlah Perguruan Tinggi berdasarkan negada dalam QS University Ranking Asia Tahun 2016 .......................................................... 63
Tabel 2.14
Deskripsi SWOT untuk komponen D: Sumber Daya Manusia ................... 63
Tabel 2.15
Deskripsi SWOT komponen E: kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik ...................................................................................................... 74
Tabel 2.16
Deskripsi SWOT komponen F: pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi ................................................................................... 83
Tabel 2.17
Deskripsi SWOT untuk komponen G: penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama.......................... 94
Tabel 3.1
Strategi utama RENSTRA 2014-2018 ........................................................ 99 xxv
Tabel 3.2
Analisis strategi komponen A: Visi, Misi, Sasaran, dan Strategi Pencapaian .................................................................................................. 103
Tabel 3.3
Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen A dengan strategi RENSTRA ..................................................................................... 104
Tabel 3.4
Analisis strategi komponen B: Visi, Misi, Sasaran, dan Strategi Pencapaian .................................................................................................. 106
Tabel 3.5
Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen B dengan strategi RENSTRA ..................................................................................... 107
Tabel 3.6
Analisis strategi komponen C: Mahasiswa dan Lulusan ........................... 110
Tabel 3.7
Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen C dengan strategi RENSTRA ..................................................................................... 111
Tabel 3.8
Analisis strategi komponen D: Sumber Daya Manusia ............................ 113
Tabel 3.9
Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen D dengan strategi RENSTRA ..................................................................................... 114
Tabel 3.10
Analisis strategi komponen E: Kurukulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik ................................................................................................... 116
Tabel 3.11
Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen E dengan strategi RENSTRA ..................................................................................... 117
Tabel 3.12
Analisis strategi komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi ................................................................................ 120
Tabel 3.13
Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen F dengan strategi RENSTRA ..................................................................................... 122
Tabel 3.14
Analisis strategi komponen G: Penelitian, Pelayana/Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama .......................................................... 124
Tabel 3.15
Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen G dengan strategi RENSTRA ..................................................................................... 125
Tabel 3.16
Identifikasi SWOT Universitas Telkom secara komprehensif pada indikator makro .......................................................................................... 129
Tabel 3.17
Rekomendasi program dari hasil kajian komprehensif ketujuh komponen standar BAN-PT ....................................................................... 130
Tabel 3.18
Rumusan Program Pengembangan Universitas Telkom 2016 – 2018 ...... 131
xxvi
DAFTAR SINGKATAN & ISTILAH ABET
American Board for Engineering and Technology
ABEST 21
The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow, a 21st century
AIPT
Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi
BAN-PT
Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi
BEKRAF
Badan Ekonomi Kreatif
HRMIS
Human Resource Management Information System
HELT
Higher Education Long Term
JFA
Jabatan Fungsional Akademik
MP3EI
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
RENBANGDOS Rencana Pengembangan Dosen RENIP
Rencana Induk Perguruan Tinggi
RENSTRA
Rencana Strategis
RKMA
Rencana Kerja Manajerial dan Anggaran
PPM
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
SAI
Satuan Audit Internal
SDM
Sumber Daya Manusia
SOTK
Struktur Organisasi dan Tata Kelola
SPM
Satuan Penjaminan Mutu
TAK
Transkrip Aktivitas Kemahasiswaan
TIMES
Technology, Information, Multimedia, Edutainment, and Services
TKT
Tingkat Kesiapan Teknologi
TRL
Technology Readiness Level (= TKT)
xxvii
SUSUNAN TIM EVALUASI DIRI DAN DESKRIPSI TUGASNYA
Ketua
: Dr. Ir. Heroe Wijanto, MT
Sekretaris
: Dr.
Nachwan
Mufti
Adriansyah, ST., MT
Penanggungjawab Evaluasi Diri Setiap Komponen 1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu
: Tjokorda
Agung
Wirayuda,
ST., MT : Dr. Ir. Husni Amani, MSc., MBA
3. Mahasiswa dan Lulusan
: Agus Dwi Prasetyo, ST., MT
4. Sumber Daya Manusia
: Tjokorda
Agung
Wirayuda,
ST., MT 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi 7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama
: Dr. Bambang Setia Nugroho, ST., MT : Dr. Bambang Setia Nugroho, ST., MT : Tjokorda
Agung
Wirayuda,
ST., MT
xxviii
BAB 1 PENDAHULUAN
3.1
Latar Belakang Pendirian Universitas Telkom Saat ini Indonesia memiliki peran besar dalam perekonomian global dimana
Indonesia menempati urutan ekonomi ke-17 terbesar di dunia. Keterlibatan Indonesia pun sangat diharapkan dalam berbagai forum global dan regional seperti ASEAN, APEC, G-20 dan berbagai kerjasama liberal lainnya.
Dinamika ekonomi domestik dan global
mengharuskan Indonesia senantiasa siap terhadap perubahan. Keberadaan Indonesia di pusat baru gravitasi ekonomi global, yaitu kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, mengharuskan Indonesia mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk mempercepat terwujudnya suatu negara maju dengan hasil pembangunan dan kesejahteraan yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Dalam rangka mewujudkan visi sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun 2025, Indonesia bertekad mempercepat transformasi ekonomi, melalui Master plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah disusun dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Pembangunan perekonomian yang didasarkan pada penciptaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni secara kreatif dan inovatif, disebut knowledge based economy. Pada masa yang akan datang, kemampuan bersaing di bidang ekonomi akan ditentukan oleh kemampuan suatu bangsa dalam penciptaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan [Porter, 2002], teknologi, dan seni. Dengan membangun kemampuan tersebut pada tingkat yang memadai, makasuatu bangsa dapat bersaing dan bersanding sepadan dengan bangsa lain di dunia. Perguruan tinggi berpeluang untuk berperan dalam meningkatkan kemampuan bangsa bersaing dalam knowledge based economy. Di samping itu, persaingan SDM di pasar kerja nasional maupun internasional terus menuntut tingkat profesionalisme (knowledge, hard skills dan soft skills) yang semakin tinggi pula dan semakin menuntut peningkatan kualitas lulusan pendidikan tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengadopsi dan mengadaptasi sistem serta metode pendidikan baru, khususnya yang berbasis teknologi informasi perlu dikembangkan oleh perguruan tinggi Indonesia. 1
Termasuk dalam hal ini adalah meningkatkan kemampuan generik serta soft skill (komunikasi, etika, problem solving, critical thinking, team work, dll). Ada pergeseran yang dirasakan dalam dunia pendidikan, dan bahkan perubahan yang bersifat mendasar pada tataran filsafat, arah serta tujuannya. Salah satu ciri yang paling menonjol pada abad XXI adalah semakin bertautnya dunia ilmu pengetahuan, sehingga sinergi di antaranya menjadi semakin cepat. Tidaklah berlebihan bila dikatakan kemajuan ilmu pengetahuan dipicu oleh sains dan teknologi komputer. Kemajuan tersebut ditandai melalui kemajuan sains dan teknologi terutama dalam bidang cognitive science, bio-molecular, information technology dan nano-science kemudian menjadi kelompok ilmu pengetahuan yang mencirikan abad XXI. Jumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia saat ini baik yang mengelola pendidikan S1 maupun D3 (lebih dari 100 PTN dan 4000 PTS), belum dapat menampung seluruh lulusan sekolah menengah umum atau yang sederajat setiap tahunnya. Hal ini berarti kesempatan untuk menampung calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi masih cukup besar. Namun demikian PTN maupun PTS harus menghindarkan praktek-praktek yang dapat menimbulkan permasalahan yang lebih besar di kemudian hari, antara lain penyelenggaraan pendidikan yang tidak memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, atau meninggalkan fungsi sebagai institusi nirlaba yang dapat menyebabkan menurunnya pengakuan dan kepercayaan masyarakat terhadap perguruan tinggi. Pada akhirnya kondisi di atas menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi. Untuk menghadapi era globalisasi dan menjawab berbagai tantangan pembangunan di tanah air, Departemen Pendidikan Nasional, khususnya Direktorat Jenderal
Pendidikan
Tinggi
telah
mencanangkan
Higher
Education
Long
Term(HELTS)dengan tujuan untuk menjadikan perguruan tinggi sebagai penghasil lulusan dan IPTEK yang dapat memperkuat daya saing bangsa melalui paradigma baru yang berfokus pada kualitas, akses dan ekuiti, serta otonomi perguruan tinggi. Dalam konteks ini, HELTS juga memandatkan akredisasi dan standardisasi nasional maupun internasional dalam bentuk produk dan proses pendidikan, menuntut evaluasi dan penjaminan mutu pendidikan yang handal dengan indikator kinerja yang terukur. Sebagai implikasinya, globalisasi dan iklim kompetisi yang tinggi pada akhirnya mengharuskan perguruan tinggi
2
untuk masuk dalam jajaran perguruan tinggi bermutu dan terbaik tingkat dunia (World Class University). Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) didirikan oleh Direksi Telkom pada tanggal 23 Mei 1990, dengan tujuan menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi serta pelatihan dan sertifikasi guna mengembangkan sumber daya manusia yang profesional di bidang Technology, Information, Multimedia, Edutainment, dan Services (TIMES). Sebelum mendirikan Universitas Telkom, YPT memiliki empat lembaga pendidikan dan satu pusat pelatihan, yaitu: IT Telkom, IM Telkom, STISI Telkom, Politeknik Telkom, dan Telkom PDC, serta bisnis jasa dan broadcasting.Visi YPT adalah “Menjadi Yayasan Bermutu Dalam Bidang Pendidikan dengan Standard Internasional Untuk Pembentukan Insan yang Berkarakter Unggul”.
Misi yayasan adalah
menyelenggarakan lembaga pendidikan berstandar internasional, mengembangkan sistem pembinaan untuk pembentukan karakter manusia yang unggul dan mengembangkan sumber pendanaan melalui penciptaan peluang inovasi dan kreativitas serta sinergi dengan Telkom Group. Struktur Yayasan Pendidikan Telkom terdiri Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Dewan Pengurus dan Badan Pelaksana. Kantor Badan Pelaksana Yayasan dipimpin oleh seorang Ketua dibantu Director of Primary & Secondary Education, Director of Higher Education, Director of General Affairs dan Director of Development & Performance Management. Sementara Dewan Pembina Yayasan terdiri dari ex-officio 3 Direktur PT. Telkomdan Dewan Pengawas yang dipilih dari Direksi/Pejabat PT. Telkom. Sejak tahun 2010, YPT telah mulai menyiapkan pendirian Universitas Telkom yang diproyeksikan menjadi World Class University pada tahun 2018. Pendirian Universitas Telkom secara khusus adalah untuk mewujudkan visi dan misi yayasan, dan juga untuk merespon berbagai perkembangan di dunia pendidikan nasional maupun global, dan tertuang dalam RENIP YPT 2010-2021. Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) mendirikan Universitas Telkom pada tahun 2013 melalui penggabungan 4 perguruan tinggi yang selama ini telah dikelola di bawah Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Universitas Telkom berusaha menerapkan Good University Governance(GUG) yang didukung oleh strategi quality excellence, melalui berbagai kebijakan mutu yang mengacu kepada regulasi yang berlaku (DIKTI BAN-PT) dan dikemas dengan ISO 9001:2008 yang diharapkan dapat meningkatkan kepuasan serta membina hubungan baik 3
jangka panjang dengan pihak stakeholders. Sebagai hasilnya, pada tahun 2012 Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) sebagai satu intitusi pembentuk Universitas Telkom, memperoleh Akreditasi Institusi dari BAN-PT dengan nilai B. 3.2
Perkembangan Universitas Telkom Universitas Telkom secara resmi berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013, dengan
terbitnya Surat Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 270/E/0/2013 pada tanggal 17 Juli 2013 dan Surat Keputusan Nomor 309/E/O/2013 tanggal 14 Agustus 2013 tentang penggabungan Politeknik Telkom, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) dan Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) serta STISI Telkom ke dalam Universitas Telkom yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Grand Launching pendirian Universitas Telkom dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2013 dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. DR. M Nuh, DEA serta Pimpinan PT. Telkom, Pejabat Pemerintah Provinsi, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Pada awal penggabungan menjadi Universitas Telkom, 4 institusi awal dirubah menjadi 4 fakultas, yaitu: 1.
Telkom Engineering School (TES) sebagai perubahan dari IT Telkom.
2.
Telkom Economics Business School (TEBS) sebagai perubahan dari IM Telkom.
3.
Telkom Creative Industry School (TCIS) sebagai perubahan dari STISI Telkom.
4.
Telkom Applied Science School (TASS) sebagai perubahan dari Politeknik Telkom.
Lahir 14 Aug 2013 Grand Launching 31 Aug 2013
Gambar 0.1
Tahapan pembentukan Universitas Telkom
4
Penggabungan (merger) dari 4 institusi menjadi Universitas Telkom didasarkan pada kajian yang komprehensif dan mendalam terhadap semua aspek yang terlibat. Proses perencanaan, implementasi, evaluasi merger melibatkan banyak sekali elemen baik itu pada tataran strategi-kebijakan, maupun tataran teknis-operasional. Diharapkan dengan dilakukannya merger 4 lembaga pendidikan tinggi akan diperoleh sinergi atau nilai tambah pada jangka panjang, diantaranya sebagai berikut: 1.
Peningkatan Strategic Competitive Advantages lembaga.
2.
Peningkatan kualitas tata kelola (Good University Governance) pada tingkat Universitas, Fakultas, dan Program Studi.
3.
Peningkatan kapasitas dan kualitas Academic Leadership, Academic Atmosphere, dan Academic Culture.
4.
Peningkatan kualitas dan kuantitas research.
5.
Peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran (teaching, research, and services).
6.
Peningkatan kualitas akreditasi program studi dan lembaga baik di tingkat nasional, regional, dan internasional
7.
Peningkatan kualitas proses bisnis layanan akademik dan non akademik (quality management system).
8.
Peningkatan kolaborasi antar bidang ilmu dari perguruan tinggi asal.
9.
Peningkatan kontribusi sosial dan ekonomi masyarakat dan bangsa. Guna menjaga keberlangsungan pertumbuhan (sustainable growth) Universitas
Telkom ke depan, di tengah perubahan lingkungan yang semakin dinamis, diperlukan Rencana Induk Pengembangan (RENIP) Universitas Telkom yang merupakan Grand Strategy Universitas Telkom dalam 25 tahun kedepan (2014-2038). Visi jangka panjang Universitas Telkom hingga tahun 2038 sesuai RENIP adalah “Menjadi sebuah perguruan tinggi entrepreneur global”. Untuk menuju pada visi jangka panjang tersebut, Universitas Telkom memiliki sejumlah rencana strategis (RENSTRA) lima tahunan. Pada saat ini, Universitas Telkom berada pada periode RENSTRA pertama yang fokus pada bidang edukasi dan penelitian. Pada periode RENSTRA pertama (20142018), proses pendidikan menjadi perhatian utama dan jumlah publikasi terindeks Scopus diharapkan meningkat dengan baik sehingga Universitas Telkom diharapkanmeraih
5
berpredikat world class university pada tahun 2018 yang memiliki cakupan indikator pada international education, research, and community service outcomes.
3.3
Keunggulan Komparatif Universitas Telkom Pada Saat Ini Universitas Telkom dalam perkembangannya hingga saat ini, memiliki sejumlah
keunggulan komparatif yang dapat digaris-bawahi, terkait dengan proses-proses pendidikan, pengawasan, fasilitas dan infrastruktur, hingga program dan bagian kelembagaan baru yang ditujukan untuk membawa misi dan tujuan tertentu dalam menaikkan kualitas pendidikan, hubungan dengan industri, hingga usaha dalam memperbaiki iklim akademik dan penelitian. Keunggulan komparatif ini adalah programprogram terobosan yang bersifat khusus di Universitas Telkom, ditunjukkan pada Gambar 1.2 berikut ini.
6
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Pengembangan Kemahasiswaan Asrama Mahasiswa (kapasitas: 6600)
Transkrip Aktifitas Kemahasiswaan (TAK)
Keunggulan komparatif Universitas Telkom Riset, pengembangan, dan pengabdian masyarakat Pusat Riset (Research Center)
International conference
Gambar 0.2
Bandung TechnoPark (BTP)
Sistem pembelajaran ragam ganda (blended learning), on-site/online Adopsi competencebased curriculum, student-centered learning Smart campuss & pengelolaan akademik berbasis TIK
Program internasionalisasi Kelas internasional
Publikasi ilmiah nasional dan internasional
Faculty mobility & global studentship program
Keunggulan komparatif Universitas Telkom
Universitas Telkom dalam pnyelenggaraan pendidikan tinggi menerapkan pola pendidikan partisipatif, dimana seluruh stakeholder dipandang sebagai bagian terintegrasi dalam proses pendidikan dan pengawasan yang transparan. Orang tua dan keluarga dipandang sebagai bagian dari sistem pengawasan pendidikan yang terintegrasi dengan proses-proses yang ada di kampus. Monitoring pendidikan mahasiswa dapat dilakukan oleh orangtua dengan cara memberikan login bagi orangtua untuk memantau proses pendidikan anaknya yang meliputi data kehadiran, data nilai, dan data pembayaran. Adapula Laporan Kemajuan Studi (LKS) yang diberikan dosen wali kepada orangtua mahasiswa. Selain itu ada evaluasi kenaikan tingkat yang ditujukan untuk transparansi
7
proses, selain untuk pengawasan yang dilakukan secara kolektif dan transparan dari seluruh stake-holder. Untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan tinggi, Universitas Telkom menyelenggarakan pengajaran berbasis teknologi informasi, secara sinkron maupun asinkron. Sistem-sistem pengajaran berbasis sistem informasi ini ada yang bertujuan untuk mendukung program DIKTI dan adapula yang secara dimiliki secara khusus oleh Universitas Telkom. Program DIKTI yang diselenggarakan Universitas Telkom adalah yang masuk dalam kerangka Hibah Pembelajaran Daring, meliputi: Matakuliah Daring (online course), Matakuliah Terbuka (open course), dan Materi Terbuka (open content). Sedangkan program yang secara khusus dimiliki Universitas Telkom adalah Tel-U Open Course Ware (Tel-U OCW), iDEA melalui Tel-U Learning Management System (Tel-U LMS). Matakuliah Daring adalah program DIKTI penyelenggaraan kuliah online melalui mekanisme penilaian terbagi dengan perguruan tinggi mitra. Mitra Universitas Telkom untuk penyelenggaraan Matakuliah Daring adalah STMIK AMIK Bandung dan Universitas Swagati Cirebon, dan ST3 Telkom Purwokerto. Pada program S2, secara khusus Universitas Telkom memiliki sistem pembelajaran ragam ganda (Blended Learning) untuk program studi S2 Magister Management, Teknik Elektro, dan Informatika. Blended Learning adalah program pengajaran mixed antara on-site dan on-line dengan perbandingan 50:50 sesuai dengan Permendikbud No 109 tahun 2013. Sistem pembelajaran ragam ganda memerlukan dukungan Tekonologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang kuat. Sehingga Universitas Telkom pada saat ini juga mengembangkan smart campus.
Pada bagian kurikulum, Universitas Telkom mulai tahun 2016 telah berupaya untuk mengadopsi kurikulum berbasis kompetensi (competence-based curriculum) dalam paradigma pembelajaran terpusat kepada mahasiswa (student centered learning, SCL). Paradigma pembelajaran baru ini telah diterapkan pada sebagian perkuliahan untuk meningkatkan efektifitas pengajaran dan kemampuan mahasiswa baik sisi akademik dan non-akademik. Untuk pengembangan kemahasiswaan, Universitas Telkom memiliki transkrip aktivitas kemahasiswaan (TAK) yang khas.
TAK adalah lembar informasi kegiatan
kemahasiswaan non akademik dari setiap mahasiswa Universitas Telkom. Adanya TAK 8
yang menjadi salahsatu syarat kelulusan di Universitas Telkom telah berhasil mendorong mahasiswa mengembangkan kemampuan non akademik, dan mewujudkan kampus sebagai wahana pembelajaran yang menyeluruh. Universitas Telkom sebagai perguruan tinggi swasta juga memiliki asrama mahasiswa dengan kapasitas 6600 orang. Kapasitas asrama ini terbilang sangat besar untuk ukuran perguruan tinggi di Indonesia. Pada tahun pertama di Universitas Telkom, mahasiswa diwajibkan menempati asrama kampus sebagai media adaptasi dan pembinaan yang terutama dilakukan oleh 110 orang senior residentsebagai kakak asuh. Kewajiban tinggal setahun di asrama Universitas Telkom banyak diapresiasi oleh para orangtua mahasiswa. Kewajiban ini ternyata sangat memudahkan mahasiswa, dapat membentuk karakter dasar, dan menjadi perlindungan bagi mahasiswa di tahun pertama yang biasanya cukup kritis karena kejut budaya (culture shock), terutama bagi mahasiswa dari tempat yang jauh. Biaya tinggal di asrama yang terjangkau juga menjadi hal positif berikutnya. Dalam aspek pengelolaan penelitian, pengembangan dan pengabdian masyarakat, serta untuk meningkatkan kontribusi ekonomi kepada kawasan Bandung Selatan khususnya dan negara pada umumnya, pada tahun 2010 Universitas Telkom (dahulu Institut Teknologi Telkom) mendirikan Bandung Techno Park secara kerjasama dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Pendirian Bandung Techno Park diawali dengan pendirian lembaga UPT Telematika dan Pusat Disain Telekomunikasi sebagai wadah inovasi bagi dosen, mahasiswa dan masyarakat umum serta inkubator Bisnis sebagai ajang masyarakat untuk belajar berbisnis, serta menjadi etalase bagi produkproduk penelitian dan purwarupa yang dihasilkan dari penelitian-penelitian di Universitas Telkom. Untuk mempercepat pencapaian visi sebagai universitas berkelas internasional pada tahun 2018 yang salahsatu outcomenya adalah fokus pada penelitian, Universitas Telkom membentuk Pusat Penelitian (Research Center) yang bernama Center for Advanced Wireless Technologies (AdWiTech) dan Pusat Riset Bisnis dan Regulasi TIK (Research Center for ICT Business and Public Policy) yang secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kultur penelitian, menaikkan taraf penelitian Universitas Telkom pada skala internasional. AdWiTech secara khusus bergerak dalam penelitian fundamental keilmuan teknologi nirkabel dan diharapkan memiliki dampak akademik pada cakupan nasional 9
maupun global. Dengan adanya AdWiTech dan Bandung Techno Park, maka Universitas Telkom telah memiliki sub lembaga yang menjalankan penelitian hingga Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) pada tingkat yang cukup tinggi, sehingga hasil-hasil penelitian cukup siap untuk diserap oleh industri. Untuk mendukung penelitian, Universitas Telkom memiliki sejumlah agenda conference international. Untuk menaikkan reputasi dan pengenalan di tingkat internasional, Universitas Telkom menyelenggarakan kelas internasional, student exchange / global studentship program, hingga faculty mobility / global lectureship program. Adanya program-program tersebut menunjukkan krikulum Tel U dapat diterima di luar negeri. Selain itu adapula kelas internasional, dimana setiap fakultas didorong untuk menyelenggarakan kelas internasional sebagai pengayaan dari kelas reguler pada sedikitnya satu program studi.
3.4
Tentang Evaluasi Diri Evaluasi Diri merupakan proses untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja
universitas dalam penyelenggaraan proses pendidikan dan pengajaran, pelaksanaan dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, melakukan evaluasi serta menentukan strategi dan program perbaikannya. Evaluasi Diri dilakukan dengan melihat potret kinerja Universitas Telkom berdasarkan standar akreditasi BAN PT, yang pada umumnya meliputi masukan, proses, keluaran, hasil, dan dampak, berdasarkan data, informasi, dan bukti-bukti lainnya yang berkenaan dengan proses sistemik universitas. Secara umum komponen yang dibahas pada evaluasi diri Universitas Telkom dipetakan dalam 7 komponen evaluasi diri yang disarankan pemerintah melalui Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Dari masing-masing standar tersebut di atas dilakukan identifikasi SWOT untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terjadi. Dari hasil identifikasi SWOT tersebut akan ditentukan strategi pengembangan yang bisa dilakukan serta program perbaikan yang kemudian harus dikerjakan. Tujuh komponen yang telah dijabarkan diatas membentuk suatu kesatuan sistem yang terintegrasi dan saling melengkapi. Harmonisasi dan sinergi kinerja antar komponen menjamin proses penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pengajaran di Universitas Telkom.
10
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu Mahasiswa dan Lulusan Sumber Daya Manusia Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama Gambar 0.3
7 (tujuh) komponen evaluasi diri BAN-PT
Pada akhir dokumen, dilakukan analisis TOWS secara kuantitatif melalui perhitungan yang detil dan menyeluruh untuk melihat posisi Universitas Telkom. Analisis TOWS yang dikonfirmasi untuk pasangan S-O, W-O, S-T, dan W-T. Situasi dan analisis S-O akan menghasilkan strategi maksimalkarena merupakan kombinasi dari kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities). Pada situasi W-O, digunakan peluang-peluang yang ada dengan mengoreksi kelemahan-kelemahan sebuah institusi. Pada analisis S-T, institusi dapat menggunakan kekuatan internal untuk mengatasi ancaman dari lingkungan eksternal. Pada analisis W-T, dikatakan institusi belum memiliki modal apapun dalam menghadapi ancaman eksternal.
Hasil analisis TOWS digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan serta program perbaikan yang harus dikerjakan. Hasil rumusan strategi pengembangan dibandingkan dengan strategi utama yang ada dalam RENSTRA. Hasil rumusan strategi dari analisis TOWS kemudian menjadi strategi tambahan untuk perbaikan berkelanjutan pada periode sisa RENSTRA 2014-2018. Buku Evaluasi Diri ini akan memaparkan analisis data, kebijakan, program dan strategi Universitas Telkom dalam menjamin mutu penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan tata-nilai institusi dan aturan pemerintah. Evaluasi diri dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Pimpinan Universitas dalam menyusun Rencana Induk 11
Pengembangan (RENIP),
Rencana Strategis (RENSTRA) Universitas dan Fakultas,
Rencana Kerja Managerial (RKM) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) maupun berbagai kegiatan yang terkait dengan pengembangan institusi dalam rangka mewujudkan visi dan misi.
12
BAB 2 EVALUASI DIRI UNIVERSITAS TELKOM PADA 7 KOMPONEN STANDAR AKREDITASI BAN-PT 3.5
Evaluasi Komponen A: Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
2.1.1
Uraian Umum Penggabungan 4 (empat) lembaga pendidikan tinggi meliputi Politeknik Telkom,
Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) dan Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) serta STISI Telkom menjadi satu Universitas Telkom diharapkan dapat meningkatkan peran strategis Universitas Telkom dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menghasilkan lulusan yang profesional, kreatif, toleran, berkarakter tangguh, dan berani menegakkan kebenaran untuk kepentingan nasional. Universitas Telkom ingin menjadi bagian dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, serta memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Visi dan Misi Universitas Telkom adalah sebuah panduan dalam menentukan posisi dan kontribusi Universitas Telkom bagi bangsa Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan tinggi.Universitas Telkom mencanangkan untuk menjadi perguruan tinggi yang berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi, oleh karena ituVisi, Misi dan Tujuan Universitas Telkom disusun melalui sebuah tahapan sistematik yang melibatkan berbagaistakeholder, dengan memperhatikan berbagai isu strategis di masa depan, dan mempertimbangkan kekuatan diri yang ada. Universitas Telkom ingin menjadi bagian yang aktif dalam mewujudkan negara Indonesia sebagai negara maju melalui penyediaan sumber daya manusia serta pengembangan dan penguasaan teknologi.
13
Secara garis besar proses penyusunan Visi, Misi dan Tujuan Universitas Telkom dilakukan seperti pada Gambar 2.1 berikut ini.
Pembentukan Tim Perumus yang merupakan Anggota Senat Universitas Telkom
Tim Perumus mengumpulkan Data dan Informasi terkait isu strategis 25 tahun kedepan dari pihak Internal maupun Ekternal Masukan Eksternal Kegiatan: Executive Gathering, Benchmarking, Tracer Study. Entitas: industri, alumni, asosiasi, profesi, pakar, masyarakat, regulator/pemerintah
Masukan Internal melalui Kegiatan: Studi literatur, Evaluasi Diri, Brain-Storming, Survei, Entitas : pimpinan universitas/ fakultas/ direktorat, senat fakultas, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa
Tim Perumus melakukan kajian terhadap data dan informasi serta menetapkan posisi Universitas Telkom di masa depan dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki oleh Universitas Telkom
Tim Perumus menghasilkan usulan/draft Statuta yang berisikan V-M-T-S
Rapat Pleno Senat Mengenai Statuta Universitas Telkom Penetapan Statuta Universitas Telkom oleh Yayasan Pendidikan Telkom yang memuat V-M-T-S Gambar 0.1
Tahapan Perumusan Visi, Misi dan Tujuan Universitas Telkom
Data dan informasi telah dikumpulkan baik dari masukan internal dan eksternal, dan dikaitkan dengan berbagai pada isu strategis dalam 25 tahun kedepan. Hasil pengumpulan data dan informasi terkait isu strategis dalam 25 tahun kedepan terbagi menjadi 4 isu besar yang menjadi trend global, yaitu globalisasi, keterkaitan universitas dan industri yang semakin kuat (university-industry linkage), pembangunan ekonomi (economic development) dan isu pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Keempat isu besar ini telah disampaikan oleh para futurist dalam bidang pendidikan (Altbach and Peterson 1999; Duderstadt 1999; Wilen-Daugenti and Mckee 2009). Berdasarkan 4 isu besar tersebut dilakukan proses Evaluasi Diri untuk memberikan gambaran kekuatan sumber daya yang dimiliki oleh Universitas Telkom 14
sehingga Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang ditetapkan menjadi realistik untuk diwujudkan.
2.1.2
Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran Universitas Telkom disusun untuk memenuhi karakteristik perguruan tinggi 25 tahun yang akan datang, yaitu: 1. Berorientasi dan beroperasi secara global 2. Memiliki kolaborasi yang kuat dengan industri dan pemerintah 3. Menjadi agen dalam peningkatan dan pertumbuhan ekonomi, serta 4. Memiliki perhatian dan kontribusi terhadap isu sosial dan lingkungan Detail dari Visi, Misi, dan Tujuan dari Universitas Telkom diberikan pada
Gambar 0.2
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berstandar internasional; 2.Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen, dan seni yang diakui secara internasional; 3.Memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen, dan seni, untuk kesejahteraan dan kemajuan peradaban bangsa.
Tujuan
Menjadi perguruan tinggi berkelas dunia yang berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi.
Misi
Visi
Gambar 2.2 berikut ini.
1.Tercapainya kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan; 2. Menghasilkan lulusan yang memiliki integritas, kompetensi, dan daya saing nasional dan internasional; 3. Menciptakan budaya riset, atmosfir akademik lintas budaya, dan jiwa kewirausahaan di kalangan sivitas akademika; 4. Menghasilkan karya penelitian dan produk inovasi yang memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan ekonomi nasional.
Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Telkom
Nilai-nilai dasar yang dianut dalam penyelenggaran Tri-Dharma Perguruan Tinggi di Universitas Telkom dinyatakan sebagai nilai-nilai PRIME yang meliputi Professionalism,
Recognition
of
achivement,
Integrity,
Mutual
respect,
dan
Entrepreneurship. Sedangkan tujuan Universitas Telkom adalah sebagai berikut: 15
a.
Tercapainya kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan;
b.
Menghasilkan lulusan yang memiliki integritas, kompetensi, dan daya saing nasional dan internasional;
c.
Menciptakan budaya riset, atmosfir akademik lintas budaya, dan jiwa kewirausahaan di kalangan sivitas akademika;
d.
Menghasilkan karya penelitian dan produk inovasi yang memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan ekonomi nasional. Makna dari perguruan tinggi berkelas dunia yang tercantum dalam Visi
Universitas Telkom berorientasi pada hasil luaran dalam bidang Tri-Dharma Perguruan Tinggi, sebagai berikut. a.
Pada dharma pendidikan, Universitas Telkom akan menghasilkan lulusan yang dapat bersaing secara internasional dalam era-globalisasi. Beberapa kondisi yang dapat mencerminkan daya saing lulusan adalah: waktu tunggu dalam bekerja, lulusan memperoleh pekerjaan pada perusahaan multi-nasional atau bekerja diluar negeri, lulusan melanjutkan studi lanjut ke jenjang yang lebih tinggi pada perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri.
b.
Untuk dharma penelitian, Universitas Telkom secara sistematis meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam bidang penelitian agar terwujud: penelitian kolaborasi dengan perguruan tinggi dalam dan luar negeri, paten/HaKi, peningkatan publikasi ilmiah dalam jurnal/proceding berkualitas, kebermanfaatan publikasi dilihat dari sitasi, setiap dosen wajib melakukan penelitian.
c.
Luaran pada dharma pengabdian masyarakat yang ingin dicapai oleh Universitas Telkom antara lain: adanya produk hasil dari sivitas akademik yang dimanfaatkan oleh masyarakat, terwujudkan kelompok/komunitas/masyarakat binaan, agenda pelatihan peningkatan sumber daya manusia untuk masyarakat, kolaborasi pembinaan masyarakat dengan pihak ekternal baik dalam maupun luar negeri. Tri-Dharma perguruan tinggi yang dimaknai oleh anggota sivitas akademik
Universitas Telkom diberikan dalam Tabel 2.1 sebagai berikut.
16
Tabel 0.1
Makna Tri-Dharma perguruan tinggi
Tridharma
Output/Outcomes/Impact/Recognition
Pendidikan
Studi lanjut lulusan dan dosen ke LN, student and faculty exchange, joint degree, summer course, joint supervision joint research, joint publications, international conference, international journal, internationally joint conference, Scopus Index
Penelitian Pengabdian Masyarakat
abdimas internasional, aktivitas mahasiswa dan dosen di organisasi internasional, inkubasi bisnis yang berkembang secara nasional dan internasional
Untuk mencapai tujuan, Universitas Telkom memiliki 2 tingkat rencana strategis, yaitu Rencana Induk Pengembangan (RENIP) dengan jangka waktu 25 tahun, yang dibagi dalam 5 (lima) periode Rencana Strategis (RENSTRA) dengan jangka waktu 5 tahun. RENIP Universitas Telkom dimulai dari tahun 2013 sejak masa pendiriannya hingga 25 tahun kemudian ditahun 2038. RENIP Universitas Telkom tergambar di Gambar 2.3 di bawah.
Gambar 0.3
Rencana induk pengembangan (RENIP) Universitas Telkom Th 2014-2038
Dalam RENIP Universitas Telkom 2014-2038 (Gambar 2.3) tergambar visi jangka panjang Universitas Telkom yaitu menjadi sebuah perguruan tinggi entrepreneur global (the global entrepreneurial university).
17
Dari penjelasan sebelumnya, RENIP Universitas Telkom mencakup 5 (lima) periode RENSTRA. Detail dari target capaian tiap RENSTRA Universitas Telkom ada pada Tabel 2.2 berikut.
Tabel 0.2 Milestone
Rencana milestone 5 (lima) periode RENSTRA dalam RENIP Th 2014-2038 Renstra
Focus
Renstra I 2014-2018
Education and Publication Focus
Renstra II 2019-2023 Renstra III 2024-2028
Research Quality Focus National Economic Contribution Focus
2033
Renstra IV 2029-2033
2038
Renstra V 2034-2038
International Economic Contribution Focus Global Economic Contribution Focus
2013 2018
2023 2028
Attribute
Indicator Coverage
Tel-U Establishement World Class University
World Class Research University National Excellent Entrepreneurial University World Class Entrepreneurial University Global Entrepreneurial University
International education, research, and community service outcomes Internationally recognized research contributions Internationally recognized research and national economic contributions Economic contributions for ASEAN-wide and other countries Economic contributions for worldwide
RENIP 2014-2038 terdiri dari 5 (lima) periode RENSTRA (Gambar 2.4). Saat ini, Universitas Telkom berada pada periode RENSTRA I tahun 2014 hingga tahun 2018. RENSTRA kemudian diturunkan menjadi RENSTRA Fakultas dan RENSTRA direktorat.
RENIP 2014-2038
Renstra I 2014-2018
Renstra Fakultas
Renstra II 2019-2023
Renstra III 2024-2028
Renstra IV 2019-2033
Renstra V 2034-2038
Renstra Direktorat Gambar 0.4
Hubungan RENIP dan RENSTRA universitas
Rencana Strategis (RENSTRA) tahun 2014-2018 memiliki Visi menjadi perguruan tinggi berkelas dunia yang berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi di tahun 2018. Visi ini didasari oleh sebuah kesadaran bahwa kondisi bangsa Indonesia hari ini masih berpotensi untuk lebih 18
maju setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Salah satu cara yang terbukti efektif untuk meningkatkan daya saing tersebut adalah dengan pendidikan yang berkualitas. Milestone pada RENSTRA I tahun 2014-2018 diperlihatkan pada Gambar 2.5 dan Tabel 2.3 sebagai berikut. Pada tahun 2016, Universitas Telkom fokus dalam mewujudkan academic resources excelence dan standar nasional menurut DIKTI.
Gambar 0.5 Tabel 0.3
RENSTRA Universitas Telkom Tahun 2014-2018
Rencana milestone pada RENSTRA Universitas Telkom Tahun 2014-2018
Mile-stone
Program Focus
2014
GovernanceExcellence
2015
Academic Management Excellence
2016
Academic Resource Excellence
2017
Academic Quality Excellence
2018
Research Quality Excellence
Indicator ISO Complience BAN-PT Complience ISO 9001 Certification SN-Dikti Complience ISO 20000-1 Certification AIPT Accreditation ABEST-21 Accreditation JABEE Accreditation Patent, HKI, Top-10 National Rank in Scopus Indexed,
Milestone berikutnya dari RENSTRA I 2014-2018 adalah bahwa pada tahun 2017, Universitas Telkom diharapkan menunjukkan Academic Quality Excellence. Kemudian pada tahun 2018, Universitas Telkom diharapkan menunjukkan Research 19
Quality Excellence dengan peningkatan non tuition fee sebagai kriteria dari perguruan tinggi bertaraf internasional. Keseluruhan milestone RENSTRA harus diperhatikan oleh seluruh stake-holder Universitas Telkom dalam mewujudkan cita-cita institusi. Universitas Telkom menerapkan prinsip PPEPP (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, Peningkatan) padaGambar 2.6, sebagai mekanisme kontrol implementasi RENIP dan RENSTRA. Setiap tahun lembaga menyusun Rencana Kerja Manajerial (RKM), Rencana Kerja Anggaran (RKA), mekanisme kontrol yang meliputi pengukuran dan evaluasi dilakukan melalui Evaluasi dan Pengukuran Kinerja dalam setiap tingkatan (Universitas, Fakultas / Direktorat, Program Studi / Unit, Individu). Hasil Evaluasi dan Pengukuran pada tahun ke-N dimanfaatkan untuk proses Peningkatan Kinerja tahun ke-N+1. Pada implementasinya proses penetapan RKM-RKA level Universitas pada tahun ke-N, membutuhkan mekanisme pembagian dan penyesuaian dengan usulan RKM-RKA yang ada di Fakultas/Direktorat, sehingga sehingga implementasi program pengembangan di Triwulan I sering mengalami keterlambatan. Pengukuran/monitoring pencapaian kinerja Universitas, Fakultas/ Direktorat, Program Studi / Unit dan Individu diukur secara triwulan menggunakan Instrument yang telah ditetapkan, yaitu: Kontrak Manajemen (KM) untuk level Pimpinan (Rektor, Dekan/ Direktur), Nilai Kinerja Unit untuk Ketua Program Studi / Kepala Unit), BKD untuk Dosen dan BKND untuk Tenaga Kependidikan. Pengukuran kinerja unit dan Individu (Dosen dan Tenaga Kependidikan) dilakukan oleh atasan yang bersangkutan. Pengukuran dan evaluasi pencapaian indikator kinerja utama RENSTRA, sebagai sebuah panduan dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan, dilaksanakan oleh Unit Pengembangan Organisasi dan Peningkatan Performansi didampingi oleh Komite Manajemen Transformasi. Universitas telah menerapkan merit sistem sebagai salah satu strategi untuk mencapai Visi dan Misi, dimana hasil pencapaian kinerja triwulan ke-N akan mempengaruhi besaran remunerasi yang diterima oleh pegawai pada triwulan ke-N+1.
20
Evaluasi dan
Tahap Entita s Badan Penyelenggara (YPT)
Pelaksanaan
Perencanaan
STATUTA V-M-T-S
Pembahasan dan Pengesahan RKM-RKA Tahunan Universitas oleh YPT
Pengendalian
Kinerja Lembaga Remunerasi
Level Universitas
RENIP Universitas
RENSTRA Universitas
Usulan RKMRKA Tahunan Universitas
RKM-RKA Tahunan Definitif Universitas
Pelaksanaan Program
K. M. Rektor
Remunerasi
Level Fakultas / Direktorat
RENSTRA Fakultas / Direktorat
Usulan RKMRKA Fakultas / Direktorat
RKM-RKA Tahunan Definitif Fakultas / Direktorat
Pelaksanaan Program
K. M. Dekan / Direktur Remunerasi
Level Prodi / Unit
RKM-RKA Tahunan Program Studi / Unit Kontrak BKD
Usulan RKM-RKA Tahunan Program Studi / Unit
Pelaksanaan Program
Kinerja Unit, BKD, BKND Remunerasi
Peningkatan : Hasil Evaluasi dan Pengukuran Kinerja Tahun ke-N digunakan sebagai panduan untuk meningkatkan performansi Kinerja Tahun ke-N+1
Gambar 0.6
Siklus P-P-E-P-P Universitas Telkom
Pengukuran dan evaluasi pencapaian indikator kinerja utama RENSTRA, sebagai sebuah panduan dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan,
dilaksanakan oleh Unit
Pengembangan Organisasi dan Peningkatan Performansi didampingi oleh Komite Manajemen Transformasi. Hasil realisasi target RENSTRA tahun 2014 serta tahun 2015 tercantum dalam Tabel 2.4 dan untuk perbandingan pencapaian RENSTRA 2014 dengan 2015 berbasis nilai/angka tercantum dalam Tabel 2.4.
21
Tabel 0.4 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
21.
22. 23. 24. 25. 26. 27.
28.
29.
30. 31. 32. 33.
Rencana milestone pada RENSTRA Universitas Telkom Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Utama Sertifikat ISO Akreditasi AIPT Kepuasan pegawai Kepuasan mahasiswa Rangking webometric Rasio prodi terakreditasi A dan atau B Prosentase terpenuhinya SNPT Pendapatan (dalam jutaan rupiah) SHU (dalam jutaan rupiah) OR Rasio NTF Tingkat kepuasan pengguna lulusan Waktu tunggu lulusan Rasio lulusan tepat waktu Lulusan yang bekerja di luar negeri Rasio jumlah dosen ber-JFA LK dan GB Jumlah Anker Professor Rasio jumlah dosen berpendidikan S3 Jumlah dosen yang mendapat beasiswa Rasio jumlah mahasiswa yang ikut seleksi berbanding daya tampung Rasio jumlah mahasiswa yang daftar berbanding mahasiswa yang dipanggil Jumlah prestasi mahasiswa Jumlah mahasiswa asing Jumlah mahasiswa PJJ Jumlah mahasiswa yang mendapat beasiswa Rata-rata alokasi dana riset per dosen per tahun Rata-rata alokasi dana pengabdian masyarakat per dosen per tahun Rata-rata jumlah publikasi ilmiah pada jurnal Internasional terindeks Rata-rata jumlah publikasi ilmiah pada Prosiding Internasional terindeks Jumlah sitasi pada publikasi ilmiah per tahun Jumlah HAKI/PATEN Jumlah Buku Ajar yang diterbitkan Jumlah kegiatan kemahasiswaan yang terkait
Target 2014 50% 50% 75% 78 7500 86%
Realisasi 2014 50% 66% 75 78 5192 85%
Status 2014* + + + + + -
Target 2015 100% 100% 75% 79% 2500 75%
Realisasi 2015 100% 90% 73% 77,7% 4606 92,50%
Status 2015* + +
25% 288.000
N/A 248.044
N/A -
50% 315.000
N/A 292.126
N/A -
35.000 88% 9% 82%
28.000 88.62% 8,69% 83%
+
38.400 83% 11% 82%
53.000 84% 4,6% 84%
+
5 bulan
1,8 bulan
+
5 bulan
+
45% 10%
45% N/A
+ N/A
50% 15%
3,21 bulan 41.42% N/A
N/A
6%
4,2%
-
9%
7,1%
-
0 9%
0 8,7%
-
0 11%
0 10,9%
+ -
120
92
-
150
129
-
4
3,9
-
4
4.04
+
35%
41%
+
40%
38.9%
-
100 100 166 750
128 26 161 1437
+ +
150 150 200 1000
220 46 149 1906
+ +
10jt
10,3jt
+
12jt
11,6jt
-
1,2jt
1,3
+
1,4jt
2,4jt
+
10
64
+
20
124
+
50
86
+
75
194
+
25
190
+
30
286
+
20 20
38 30
+ +
30 30
102 70
+ +
100
N/A
N/A
150
32
-
22
No
34. 35. 36.
Indikator Kinerja Utama dengan kewirausahaan Jumlah produk/hasil karya yang bermanfaat bagi masyarakat Jumlah kerjasama profit Jumlah kerjasama non profit
Target 2014
Realisasi 2014
Status 2014*
Target 2015
Realisasi 2015
Status 2015*
35
N/A
N/A
60
16
-
50 65
90 + 60 111 + 130 + 150 30 Catatan : *tanda -/+ menunjukkan relevansi capaian, ‘‘ belum memenuhi , ‘+’ telah memenuhi, N/A belum ada data pengukuran. ** Warna oranye menunjukkan perubahan dari + di tahun 2014 menjadi – ditahun 2015, warna hijau menunjukkan perubahan dari - di tahun 2014 menjadi + ditahun 2015
Dari Tabel 2.4, pada tahun 2014 dari 36 indikator yang ditetapkan, 31 indikator berhasil diukur dan 20 indikator telah mencapai/melampaui target yang ditetapkan. Sedangkan untuk tahun 2015, jumlah indikator yang berhasil diukur meningkat dari semula 31 indikator menjadi 33 indikator dan 14 indikator telah mencapai/melampaui target yang ditetapkan. Mengacu pada Tabel 2.4, pencapaian target tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan dari tahun 2014. Indikator yang mengalami perubahan dari „+‟ di tahun 2014 menjadi „-„ di tahun 2015 adalah: 1) Akreditasi AIPT, target awal adalah mengirimkan dokumen borang AIPT di tahun 2015. 2) Kepuasan pegawai, mengalami penurunan dari 75% menjadi 73% 3) Kepuasan mahasiswa, mengalami penurunan dari 78% menjadi 77,7% 4) Rangking webometric, naik dari 5.192 menjadi 4.606 namun belum mencapai target pada posisi 2.500 5) Rasio lulusan tepat waktu, mengalami penurunan dari 45% menjadi 41,42% 6) Rasio jumlah mahasiswa yang daftar berbanding mahasiswa yang dipanggil, mengalami penurunan dari 41% menjadi 38,9% 7) Rata-rata alokasi dana riset per dosen per tahun, naik dari 10.3 jt per-dosen menjadi 11.6 jt per-dosen namun belum mencapai target 12 jt per-dosen 8) Jumlah kerjasama non profit, mengalami penurunan dari 130 menjadi 30.
8 (delapan) indikator yang mengalami penurunan mendapatkan perhatian khusus dari manajemen/pimpinan, meskipun pada indikator kepuasan penurunan yang terjadi tidak terlalu signifikan. Indikator yang perlu menjadi prioritas adalah rasio lulusan tepat waktu dan rasio jumlah mahasiswa yang daftar berbanding mahasiswa yang dipanggil 23
karena indikator ini sangat berperan dalam tingkat kepercayaan stakeholder Universitas Telkom. Penurunan beberapa capaian indikator berkorelasi dengan hasil survei terkait visi dan misi dengan responden dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Survei terkait visi dan misi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang: 1. Pengetahuan dan pemahaman responden terhadap visi dan misi 2. Komitmen responden untuk mewujudkan visi dan misi 3. Penilaian responden terhadap kerealistikan visi dan misi 4. Sikap responden dalam memandang visi dan misi 5. Peran serta responden dalam mewujudkan visi dan misi Dari hasil pengolahan data survei diperoleh hasil sebagai berikut, penilaian menggunakan skala likert (1 s/d 4): Tabel 0.5
Hasil survei pemahaman terhadap visi misi
No Elemen Yang Diukur Hasil Pengukuran 1 Pengetahuan dan pemahaman responden terhadap visi dan misi 3,21 2 Komitmen responden untuk mewujudkan visi dan misi 3,01 3 Penilaian responden terhadap kerealistikan visi dan misi 3,04 4 Sikap responden dalam memandang visi dan misi 2,95 5 Peran serta responden dalam mewujudkan visi dan misi 2,95
Hasil survei menunjukkan bahwa pemahaman, komitmen dan penilaian terhadap kerealistikan visi dan misi telah berada pada kondisi yang baik (mendapat skor diatas 3). Elemen yang perlu mendapatkan perhatian adalah sikap dan peran serta dalam mewujudkan visi dan misi (mendapatkan skor dibawah 3), dimana elemen ini terkait dengan pemahaman dan partisipasi terhadap program kerja dalam mewujudkan visi dan misi. Mekanisme penyusunan program kerja telah menerapkan pendekatan top-down dan buttom-up yang memberikan kesempatan bagi setiap sivitas akademik untuk terlibat dalam penyusunan program kerja. Namun hasil survei mengindikasikan perlu dilakukan penguatan dan perbaikan mekanisme penyusunan program kerja agar elemen internal dapat lebih mengetahui, memahami dan berperan aktif dalam melaksanakan serta mencapai target yang telah ditetapkan. Meskipun dari sisi pencapaian target mengalami penurunan, jika melihat pada angka realisasi, terdapat 24 dari 36 indikator yang mengalami peningkatan pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 (Tabel 2.6). Tabel 2.6 memperlihatkan 24
perbandingan capaian indikator RENSTRA berbasis angka atau nilai pada tahun 2014 dan 2015. Tabel 0.6 Perbandingan Capaian Indikator RENSTRA berbasis Angka/Nilai tahun 2014 dan 2015 No
Indikator Kinterja Utama
Realisasi 2014
Realisasi 2015
Status
1.
Sertifikat ISO
50%
100%
+
2.
Akreditasi AIPT
66%
90%
+
3.
Kepuasan pegawai
75
73%
-
4.
Kepuasan mahasiswa
78
77.70%
-
5.
Rangking webometric
5192
4606
+
6.
Rasio prodi terakreditasi A dan atau B
85%
92.50%
+
7.
Prosentase terpenuhinya SNPT
N/A
N/A
N/A
8.
Pendapatan (dalam jutaan rupiah)
248.044
292.126
+
9.
SHU (dalam jutaan rupiah)
28
53
+
10.
OR
88.62%
84%
-
11.
Rasio NTF
8.69%
4.60%
-
12.
Tingkat kepuasan pengguna lulusan
83%
84%
+
13.
Waktu tunggu lulusan
1.8
3.21
-
14.
Rasio lulusan tepat waktu
45%
41.42%
-
15.
Lulusan yang bekerja di luar negeri
N/A
N/A
N/A
16.
Rasio jumlah dosen ber-JFA LK dan GB
4.20%
7.10%
+
17.
Jumlah Anker Professor
18.
Rasio jumlah dosen berpendidikan S3
19.
22.
Jumlah dosen yang mendapat beasiswa Rasio jumlah mahasiswa yang ikut seleksi berbanding daya tampung Rasio jumlah mahasiswa yang daftar berbanding mahasiswa yang dipanggil Jumlah prestasi mahasiswa
23.
N/A
N/A
N/A
8.70%
10.90%
+
92
129
+
3.9
4.04
+
41%
38.90%
-
128
220
+
Jumlah mahasiswa asing
26
46
+
24.
Jumlah mahasiswa PJJ
161
149
-
25.
Jumlah mahasiswa yang mendapat beasiswa Rata-rata alokasi dana riset per dosen per tahun Rata-rata alokasi dana pengabdian masyarakat per dosen per tahun Rata-rata jumlah publikasi ilmiah pada jurnal Internasional terindeks Rata-rata jumlah publikasi ilmiah pada Prosiding Internasional terindeks Jumlah sitasi pada publikasi ilmiah per tahun
1437
1906
+
10.3
11.6
+
1.3
2.4
+
64
124
+
86
194
+
190
286
+
20. 21.
26. 27. 28. 29. 30.
25
No
Indikator Kinterja Utama
Realisasi 2014
Realisasi 2015
Status
31
Jumlah HAKI/PATEN
38
102
+
32
Jumlah Buku Ajar yang diterbitkan
30
70
+
33
N/A
32
+
N/A
16
+
35
Jumlah kegiatan kemahasiswaan yang terkait dengan kewirausahaan Jumlah produk/hasil karya yang bermanfaat bagi masyarakat Jumlah kerjasama profit
90
111
+
36
Jumlah kerjasama non profit
130
30
-
34
Catatan : *tanda -/+ menunjukkan relevansi capaian, ‘‘ mengalami penurunan , ‘+’ mengalami peningkatan. N/A belum ada data pengukuran.
Pengukuran,
analisa
dan evaluasi
performansi
level
Universitas telah
didokumentasikan pada level makro, namun kontribusi dari Fakultas/Direktorat, Program Studi/Unit dan Individu belum dipaparkan secara detail dalam dokumentasi.
2.1.3
Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman Terbentuknya Universitas Telkom merupakan sebuah wujud nyata komitmen
segenap sivitas akademik dalam memberikan kontribusi terhadap bangsa melalui penyelenggaraan Pendidikan Tinggi. Pencapaian Universitas Telkom yang secara internal diukur melalui pencapaian indikator RENSTRA menjadi salah satu faktor hadirnya apresiasi dari stake-holder eksternal (Gambar 2.7).
Gambar 0.7
Beberapa apresiasi pihak eksternal terhadap Universitas Telkom
Sebagai sebuah perguruan tinggi, apresiasi pihak ekternal tidak terlepas dari kinerja bidang penelitian, sebagai motor penggerak sebuah perguruan tinggi. Dari 26
pencapaian indikator RENSTRA, bidang penelitian khususnya publikasi ilmiah terindeks SCOPUS, menunjukkan peningkatan kinerja (Gambar 2.8).Tahun 2016 (455 karya ilmiah), menunjukkan peningkatan 400% dibandingkan tahun 2014 (97 karya ilmiah).
Gambar 0.8
Publikasi terindeks Scopus oleh sivitas akademik Universitas Telkom
Salah satu isu besar pada kawasan ASEAN adalah pemberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)di tahun 2015. Penerapan MEA akan membuka dan memperluas batas interaksi dan pangsa pasar dalam berbagai bidang yang terkait dengan ekonomi.Untuk memenangkan persaingan, negara dapat mengandalkan keunggulan komparatif ataupun keunggulan kompetitif. Keunggulan komparatif dalam persaingan di perdagangan internasional akan bergeser menjadi persaingan dalam keunggulan kompetitif yang semakin strategis. Komitmen untuk menciptakan sebuah sistem pendidikan yang berkualitas khususnya pada pendidikan tinggi merupakan salah satu cara dalam meningkatkan daya sebuah negara. Peningkatan komitmen pemerintah Indonesia dalam bidang pendidikan secara makro tercermin pada peningkatan jumlah anggaran dalam APBN seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.9. Ini adalah peluang bagi Universitas Telkom untuk memperoleh bantuan dana dalam bidang pendidikan(beasiswa mahasiswa atau dosen), penelitian, dan pengembangan Perguruan Tinggi. Secara umum, ini dapat juga dilihat
27
sebagai adanya peluang dalam mewujudkan Universitas Telkom sebagai perguruan internasional berbasis riset sesuai RENSTRA 2014-2018. Penyediaan anggaran juga diiringi dengan perubahan regulasi kebijakan yang makin kuat dalam bidang pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang baru ini perlu diperhatikan oleh Universitas Telkom agar dapat meningkatkan kualitas proses pendidikan dikti melebihi harapan pemerintah.
Gambar 0.9
Anggaran Pendidikan per sub Fungsi Tahun 2008-2014 [http://www.bppk.kemenkeu.go.id/]
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan telah membawa kita menuju suatu bentuk masyarakat modern dimana hampir semua aspek dalam kehidupan dipermudah melalui teknologi dan ilmu pengetahuan. Dalam kehidupan ekonomi, pergeseran paradigma tersebut memberikan implikasi terhadap terjadinya proses transisi perekonomian dunia yang semula berbasiskan pada sumber daya (Resource Based Economy) menjadi perekonomian yang berbasis pengetahuan (Knowledge Based Economy), sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.10. Hal ini tentunya membawa peluang yang lebih besar bagi Universitas Telkom yang memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi berkelas dunia yang berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi.
28
Gambar 0.10 Ilustrasi Perubahan Paradigma Ekonomi Menjadi Knowledge Base Economy (KBE)
Indonesia sendiri telah membentuk Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) yang bertugas
bertugas
membantu
presiden
dalam
merumuskan,
menetapkan,
mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif. Target dari BEKRAF adalah menciptakan ekosistem ekonomi kreatif (industri kreatif dimana ICT menjadi salah satu komponen yang sangat penting) yang efisien dan kondusif, sehingga para pelaku bisa berkarya lebih baik sehingga ekonomi kreatif bisa memberikan kontribusi pendapatan yang selalu meningkat terhadap PDB nasional.
Gambar 0.11 Gambaran Umum Industri Kreatif di Indonesia[ Indra Utoyo, Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia, 2009]
29
Gambar 2.11 menunjukkan gambaran umum dari industri kreatif di Indonesia dengan potensi pendapatan, lapangan kerja dan perusahaan.Hal ini merupakan sebuah peluang bagi Universitas Telkom untuk berpartisipasi, bekerjasama dengan pemerintah dan industri dalam pengembangan bidang ICT dan industri kreatif untuk mewujudkan Visi dan Misi Universitas Telkom, Dalam 6 tahun terakhir (2010-2015) kondisi perekonomian dunia mengalami perlambatan karena berbagai faktor, Indonesia juga terkena dampak perlambatan, sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 2.12. Salah satu indikatornya adalah nilai pertumbuhan GDP yang cenderung menurun kondisi ini memungkinkan terjadinya perubahan pola pengeluaran masyarakat dalam perekonomian, salah satunya pada bidang pendidikan.
7 6 5 4 Indonesia
3
Dunia
2 1 0
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Gambar 0.12 Grafik GDP Growth Indonesia dan Dunia tahun 2010-2015 dalam persen [http://data.worldbank.org/]
2.1.4
Identifikasi SWOTKomponen A: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pengembangan Dari uraian tinjauan internal dan eksternal pada sub bab sebelumnya, dapat
diidentifikasi sejumlah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada Komponen A yang ditabelkan sebagai berikut (Tabel 2.7).
30
Tabel 0.7
No 1 2 3 4 5 No 1
2 3
4
No 1 2 3
4
No 1
2
Deskripsi SWOT untuk komponen A: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi pencapaian KEKUATAN / STRENGTH (S) Deskripsi Kode Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran disusun melalui mekanisme yang melibatkan seluruh S1 stakeholder (internal dan eksternal) Memiliki milestone pencapaian jangka panjang (25 tahun-RENIP) dan jangka pendek (5 S2 tahun-RENSTRA) Adanya RENSTRA pada level Fakultas/Direktorat sebagai turunan dari RENSTRA level S3 Universitas Menerapkan mekanisme Perencanaan-Pelaksanaan-Evaluasi-Pengukuran-Peningkatan S4 (P-P-E-P-P) dalam pencapaian milestone Adanya pengukuran pencapaian indikator Rencana Strategis setiap tahun. S5 KELEMAHAN / WEAKNESS (W) Deskripsi Kode RKM-RKA yang telah ditetapkan membutuhkan proses pembagian di level W1 Fakultas/Direktorat yang berpotensi dapat mengganggu program pengembangan pada triwulan 1. Terdapat beberapa indikator RENSTRA yang masih belum diukur, seperti: Prosentase W2 terpenuhinya SNPT, Lulusan yang bekerja di luar negeri,Jumlah Anker Professor, Hasil pengukuran 2 tahun terakhir (2014, 2015) menunjukkan pencapaian indikator W3 dalam Rencana Strategi mengalami penurunan. Hal ini berkorelasi dengan pengukuran efektifitas sosialisasi visi dan misi pada elemen sikap dan peran serta yang masih dinilai kurang (mendapatkan skor dibawah 3) Dokumentasi lengkap terkait monitoring/pengukuran analisa dan evaluasi masih pada W4 level Universitas, perlu dibuat lebih detail untuk level Fakultas/Direktorat, Program Studi/Unit dan Individu.seperti: rata-rata dana penelitian dan pengabdian masyarakat per-dosen, waktu tunggu lulusan, jumlah kerjasama profit atau non-profit PELUANG / OPPORTUNITY (O) Deskripsi Kode Meningkatnya kepercayaan stakeholder terhadap Universitas Telkom terkait ekosistem O1 Tri-Dharma Perguruan Tinggi Terbukanya pangsa pasar baru melalui MEA O2 Peningkatan anggaran pemerintah dalam bidang Pendidikan yang menyediakan O3 program dari sisi pendidikan (beasiswa mahasiswa atau dosen), penelitian, dan pengembangan Perguruan Tinggi Pemerintah dan Industri mengeluarkan program-program dalam bidang ICT dan industri O4 kreatif yang relevan dengan Visi dan Misi Universitas Telkom, ANCAMAN / THREAT (T) Deskripsi Kode Perkembangan yang pesat dalam bidang Pendidikan Tinggi (regulasi maupun T1 kompetitor) yang berpotensi membuat indikator capaian yang ditetapkan menjadi outoff-date sehingga perlu disesuaikan/dirombak. Kondisi perekonomian global yang belum stabil sehingga berpengaruh pada T2 pengeluaran masyarakat pada bidang pendidikan
31
2.2 Evaluasi Komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu 2.2.1
Uraian Umum Sistem tata pamong dan tata kelola Universitas Telkom tertuang dalam Statuta
dan Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Universitas Telkom, didasarkan pada SK Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan Telkom No. KEP.0422/00/DGA-02/YPT/2015 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Universitas Telkom. Setiap posisi dari berbagai unsur di Universitas Telkom telah dipetakan sesuai kebutuhannya dan dilengkapi dengan tugas dan tanggung jawab yang melekat kepada posisi tersebut. Pimpinan tertinggi di Universitas Telkom adalah Rektor, yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu empat orang Wakil Rektor.
Susunan organisasi
Universitas Telkom dapat dilihat pada Gambar 2.13. Struktur organisasi Universitas Telkom terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu pelaksana akademik dan pelaksana pendukung akademik. Pelaksana akademik adalah fakultas yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat melalui berbagaiprogram studi. Unsur pelaksana fakultas terdiri dari Dekan dibantu Wakil Dekan II Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dan Wakil Dekan II Bidang Keuangan dan Sumber Daya, Kepala Urusan Sekretariat Fakultas, Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, Dosen dan Tenaga Kependidikan (Gambar 2.13). Setiap fakultas memiliki sejumlah kelompok keahlian yang merupakan kelompok fungsional tenaga keilmuan pada disiplin ilmu dan keahlian tertentu yang berada dalam satuan akademik pada unit keilmuan serumpun. Sedangkan pelaksana pendukung akademik adalah direktorat atau unit yang menyelenggarakan kegiatan yang mendukung kegiatan Program Studi Diploma/Sarjana/Pasca Sarjana.
32
SUSUNAN ORGANISASI UNIVERSITAS TELKOM Pimpinan Lembaga
SENAT
Advisory Board
REKTOR
SATUAN PENJAMINAN MUTU
SATUAN AUDIT INTERNAL
WAREK I AKADEMIK & SISFO
WAREK III ADMISI & KERJASAMA
WAREK II KEUANGAN & SUMBER DAYA
KOORDINATOR MANAJEMEN TRANSFORMASI
WAREK IV PENELITIAN & KEMAHASISWAAN
KETUA RESEARCH CENTER
SEKRETARIS RESEARCH CENTER
FAK.TEKNIK ELEKTRO (FTE)
BAGIAN KESEKRETARIATAN & PUBLIC RELATION
FAK.REKAYASA INDUSTRI (FRI)
FAK.INFORMATIKA (FIF)
FAK.EKONOMI & BISNIS (FEB)
FAK.KOMUNIKASI & BISNIS (FKB)
FAK.INDUSTRI KREATIF (FIK)
FAK.ILMU TERAPAN (FIT)
Gambar 0.13 Struktur organisasi Universitas Telkom
Pelaksana menyelenggarakan
pendukung kegiatan
akademik yang
adalah
direktorat
mendukung
kegiatan
atau
unit
Program
yang Studi
Diploma/Sarjana/Pasca Sarjana. Total jumlah dosen tetap di Universitas Telkom adalah sebanyak 723 orang yang terdistribusi ke dalam tujuh (7) fakultas dan 28 program studi jenjang diploma, sarjana dan pasca sarjana. Sejumlah dosen tetap juga mendapatkan tugas tambahan struktural, mencakupi tugas tambahan sebagai Rektor, Wakil Rektor, Direktur, Ka.Bag/Manager, Ka.Ur/Asman, Dekan dan Wakil Dekan. Jumlah tenaga kependidikan di Universitas Telkom sebanyak 282 orang. Tenaga kependidikan ini secara umum memiliki tugas pokok dan fungsi di bidang administrasi baik bidang akademik maupun pendukung akademik, kemahasiswaan. Admisi, keuangan, logistik dan aset, karir alumni, kepegawaian serta penjaminan mutu. Struktur organisasi fakultas diberikan pada Gambar 2.14. Setiap personil memiliki tanggung jawab, tugas, dan fungsi yang diatur dalam struktur organisasi dan tatakelola berdasarkan SK yayasan No. KEP.0422/00/DGA-02/YPT/2015. 33
Gambar 0.14 Struktur organisasi fakultas di Universitas Telkom
Dalam rangka memastikan pelaksanaan Good University Governance (GUG), pimpinan universitas memastikan adanya manajemen akuntabilitas untuk setiap kebijakan yang digulirkan. Pimpinan menetapkan kebijakan yang mengatur pengelolaan staf tenaga pendidik, staf tenaga kependidikan dan mahasiswa. Review terhadap kinerja universitas secara keseluruhan dilakukan secara periodik melalui proses monitoring dan evaluasi internal, pengukuran & analisis, serta audit internal. Untuk menjamin kesesuaian antara program-program kerja yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan di lapangan, dikembangkan suatu sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra. Monitoring pencapaian Renstra, dilakukan melalui kontrak manajemen yang diukur setiap triwulan dan setiap tahun. Pelaksanaan penjaminan mutu di Universitas Telkom dikawal oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM) dan Satuan Audit Internal (SAI) yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Agar implementasi penjaminan mutu dapat berjalan efektif, adaManagement Representative(MR) pada tingkat universitas, wakil rektor, dan fakultas. Sedangkan pada tingkat program studi, terdapat Gugus Kendali Mutu (GKM). Penunjukan 34
MR dan Gugus Kendali Mutu ini dikukuhkan dengan SK Rektor Universitas Telkom No. KR/1136/SP13/SPM/2014.
Kegiatan penjaminan mutu di Universitas Telkom
dilaksanakan dalam sebuah sistem yang disebut Sistem Penjaminan Mutu (SPM) yang dilakukan secara internal maupun eksternal. Hasil evaluasi internal diperoleh dari forum-forum rapat pimpinan dan rapat koordinasi universitas, direktorat dan bagian. Selain itu, hasil evaluasi internal juga diperoleh dari kegiatan audit mutu internal (AMI) yang dikawal oleh SAI.
2.2.2
Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan Dari uraian umum di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi dan tata
kelola Universitas Telkom terdefinisi dengan jelas dan terdokumentasi dengan baik (S). Pengambilan keputusan yang dilakukan di Universitas Telkom juga telah didahului dengan hasil evaluasi dan ditindaklanjuti melalui rapat tinjauan manajemen yang melibatkan seluruh pihak terkait. Universitas Telkom juga telah memiliki komitmen terhadap mutu yang diakukan melalui pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) dan Audit Mutu Eksternal (AME) dan telah membentuk Manajemen Representatif di semua fakultas dan direktorat, serta Gugus Kendali Mutu (GKM) di semua prodi (S). Dalam persoalan penjaminan mutu, Universitas Telkom memiliki unit Satuan Penjamin Mutu (SPM) dan Satuan Audit Internal (SAI) yang memiliki sejumlah prosedur penjaminan mutu serta audit internal. Proses penjaminan mutu internal dilakukan baik pada bidang mutu akademik dan mutu non non akademik. Untuk menjamin kesesuaian antara program-program kerja yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan di lapangan, dikembangkan suatu sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan RENSTRA. Monitoring pencapaian RENSTRA, dilakukan melalui kontrak manajemen yang diukur setiap triwulan dan setiap tahun. Terdapat beberapa indikator target RENSTRA yang belum dicakup dalam monitoring dan evaluasi triwulanan maupun tahunan, seperti indikator lulusan yang bekerja di luar negeri, rata-rata alokasi dana riset per dosen per tahun, rata-rata alokasi dana pengabdian masyarakat per dosen per tahun, serta jumlah sitasi pada publikasi ilmiah per tahun. Terdapat pula beberapa target capaian RENSTRA tahun 2018 yang telah terlampaui di tahun 2015 sehingga perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap target capaian RENSTRA.
35
Tabel 2.8 menggambarkan target capaian RENSTRA tahun 2013-2018 yang telah tercapai di tahun 2015. Tabel 0.8 No
Indikator
Capaian RENSTRA yang telah terlampaui Nilai Awal 2013
1 Sertifikat ISO N/A 2 Rasio prodi terakreditasi A dan atau B 85.71% 3 Tingkat kepuasan pengguna lulusan 82% Rata-rata jumlah publikasi ilmiah pada jurnal 4 N/A Internasional terindeks Rata-rata jumlah publikasi ilmiah pada 5 N/A Prosiding Internasional terindeks 6 Jumlah HAKI/PATEN 32 7 Jumlah Buku Ajar yang diterbitkan 36
2014
Target Tahun 2016 2017 100% 100% 80% 85% 82% 82%
2018 100% 85% 82%
Realisasi Tahun 2014 2015 100% 50% 89% 85% 84.07% 83%
50% 86% 82%
2015 100% 75% 82%
10
20
30
40
50
64
134
50
75
100
150
200
86
214
20 20
30 30
35 35
40 40
50 50
38 30
102 70
Selain Kontrak Manajemen, terdapat Sasaran Mutu yang capaiannya diukur dan dilaporkan setiap tahun ke Satuan Audit Internal (SAI). Capaian Sasaran Mutu ini dimonitoring setiap pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI). Belum terdapat sinergi antara kontrak manajemen dan sasaran mutu, sehingga masih terdapat beberapa indikator yang saling tumpang tindih. Secara umum proses monitoring & evaluasi di Universitas Telkom telah berjalan cukup baik, namun hasil proses monitoring dan evaluasi harus dapat ditindak-lanjuti agar terjadi peningkatan yang berkelanjutan. Status pencapaian akreditasi Universitas Telkom saat ini 11 prodi terakreditasi A, 15 prodi terkareditasi B , dan 1 prodi terakreditasi C. Berdasarkan hasil AMI, dilakukan pembahasan akar penyebab masalah dan program perbaikan berkelanjutan melalui Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang dilaksanakan di akhir tahun. Hasil RTM digunakan sebagai rekomendasi semua bagian untuk merencanakan lebih matang perencanaan program tahun berikutnya dimana hasil kinerja sasaran mutu yang masih belum memenuhi target dijadikan sebagai prioritas program untuk mencapai target di tahun depan. Namun demikian pelaksanaan AMI yang telah dilakukan belum dapat mengukur efektivitas pelaksanaan sistem penjaminan mutu di Universitas Telkom karena dalam setiap pelaksanaan AMI belum sepenuhnya dibandingkan terhadap standar nasional pendidikan tinggi yang dibakukan oleh Institusi. Dampak positif penerapan sistem penjaminan mutu melalui pelaksanaan AMI terlihat dari meningkatnya nilai akreditasi beberapa program studi. Namun demikian
36
masih terdapat program studi yang memiliki akreditasi C dan belum terakreditasi, terutama untuk prodi-prodi baru. Pelaksanaan penjaminan mutu di Universitas Telkom merupakan gabungan dari penerapan SN Dikti, kebutuhan akreditasi program studi serta ISO 9001:2008 yang dilakukan secara bertahap. Sertifikasi ISO 9001:2008 telah diperoleh Universitas Telkom pada tahun 2015. Tujuan penerapan ISO 9001:2008 adalah review secara global pada proses-proses kelembagaan secara total sehingga dapat meningkatkan daya saing Universitas Telkom.
2.2.3
Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman Perkembangan ICT yang ada dewasa ini sesungguhnya semakin mendukung
pengelolaan manajemen institusi pendidikan tinggi yang semakin efektif dan efisien. Hal ini tentunya dapat dilihat sebagai peluang bahwa proses tatakelola dan penjaminan mutu memungkinkan untuk dilakukan secara lebih efisien. Selain itu, disahkannya Permen No 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan adanya bimbingan teknis pelaksanaan penjaminan mutu oleh Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dapat pula dilihat sebagai peluang peningkatan kualitas tata pamong dan tatakelola perguruan tinggi. Kondisi eksternal yang dapat dilihat sebagai tantangan atau ancaman bagi tata pamong, kepemimpinan, tatakelola, dan penjaminan mutu di Universitas Telkom adalah potensi munculnya perguruan tinggi lain yang memiliki sistem penjaminan mutu dan tatakelola yang lebih baik dapat menjadi ancaman bagi Universitas Telkom. Hal ini disebabkan karena perguruan tinggi dengan sistem penjaminan mutu dan tatakelola lebih baik akan menjadi pesaing yang sangat kuat bagi Universitas Telkom. Sistem kepemimpinan, manajemen, dan tatakelola dengan inovasi baru sering muncul dari perguruan tinggi, baik dari universitas negeri maupun swasta, dan bahkan dari perguruan tinggi internasional yang dapat membuka cabang di Indonesia dalam koridor pasar bebas. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Universitas Telkom harus selalu berbenah dalam aspek manajemen dan tatakelola perguruan tinggi untuk dapat memenangkan persaingan regional dan global yang semakin ketat.
37
2.2.4
Identifikasi SWOT Komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu Dari uraian tinjauan internal dan eksternal pada sub bab sebelumnya, dapat
diidentifikasi sejumlah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada Komponen B yang ditabelkan sebagai berikut (Tabel 2.9).
Tabel 0.9
No 1 2 3 4 5 6 No 1 2 3 4
No 1 2 3
No 1 2
Deskripsi
Deskripsi SWOT untuk komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu KEKUATAN / STRENGTH (S) Kode
Struktur organisasi dan tata kelola Universitas Telkom terdefinisi dengan jelas dan terdokumentasi dengan baik Pengambilan keputusan didahului dengan hasil evaluasi dan ditindaklanjuti melalui rapat tinjauan manajemen yang melibatkan seluruh pihak terkait Telah memiliki komitmen terhadap mutu yang diakukan melalui pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) dan Audit Mutu Eksternal (AME) Telah terbentuknya Manajemen Representatif di semua fakultas dan direktorat, serta Gugus Kendali Mutu (GKM) di semua prodi Memiliki unit (SPM & SAI) dan prosedur penjaminan mutu serta audit internal Memiliki auditor mutu akademik dan non akademik internal KELEMAHAN / WEAKNESS (W) Deskripsi Pelaksanaan audit mutu internal masih belum dapat mengukur efektifitas penerapan penjaminan mutu Evaluasi pelaksanaan program kerja dan pelaksanaannya belum optimal, begitu pula dengan langkah perbaikannya Belum terdapatnya sinergi antara Kontrak Manajemen dan Sasaran Mutu yang mengakibatkan indikator capaian yang tumpang tindih. Masih adanya program studi yang memiliki akreditasi C dan belum terakreditasi (prodi baru). PELUANG / OPPORTUNITY (O) Deskripsi Perkembangan ICT mendukung pengelolaan manajemen institusi pendidikan tinggi yang makin efektif dan efisien Disahkannya Permen No 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Terdapat bimbingan teknis pelaksanaan penjaminan mutu oleh Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi ANCAMAN / THREAT (T) Deskripsi Munculnya perguruan tinggi lain dengan Sistem Penjaminan Mutu yang lebih baik dari pada Universitas Telkom Munculnya perguruan tinggi lain dengan tatakelola yang lebih baik dari pada Universitas Telkom
S1 S2 S3 S4 S5 S6 Kode W1 W2 W3 W4
Kode O1 O2 O3
Kode T1 T2
38
2.3 Evaluasi Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan 2.3.1
Uraian Umum Kebijakan Seleksi Mahasiswa Baru dijelaskan dalam pasal 3 berdasarkan
Keputusan Rektor Nomor KR.078/AKD27/WR1/2015 Tentang Pedoman Akademik yang menjelaskan mengenai Tujuan dan Azas Seleksi. Tujuan seleksi mahasiswa baru adalah untuk menghasilkan masukan proses pendidikan dengan kualifikasi program studi yang dituju dan memenuhi ambang batas ukuran yang menjamin kesuksesan dalam menempuh studi sampai lulus. Proses seleksi mahasiswa baru Universitas Telkom menganut azas transparency, accountability, responsibility, independency, fairness serta dilakukan secara obyektif berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Seleksi
mahasiswa dilakukan dengan
memperhatikan pemerataan kesempatan akses pendidikan tinggi tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, dan gender. Keterwakilan asal propinsi calon mahasiswa juga diperhatikan. Kriteria-kriteria seleksi dituangkan dalam jalur-jalur seleksi PMB yang ada di Universitas Telkom dan dilaksanakan secara konsisten dari tahun ke tahun. Jalur seleksi untuk program Diploma dan S1 terdiri dari JPA, UTG, JPU, dan USM. Untuk program pindahan dari D3 ke S1, jalur seleksi dilakukan berdasarkan kriteria linieritas program studi, IPK D3, TPA Bapenas, dan masa studi saat D3. Sedangkan untuk program Magister, instrumen seleksi terdiri dari IPK S1, Skor TOEFL, dan nilai TPA Bapenas. Program Kelas Internasional didasarkan pada kelulusan tes akademik, skor TOEFL, serta wawancara. Kelulusan seleksi mahasiswa baru diberitahukan melalui surat ke sekolah atau alamat peserta seleksi bagi yang lulus seleksi. Selain itu, status kelulusan juga dapat dipantau melalui http://smb.telkomuniversity.ac.id/ untuk seleksi Nasional dan seleksi internasional. Dengan adanya sistem daring ini, maka dapat memudahkan calon mahasiswa untuk mengikuti perkembangan informasi terkait dengan penerimaan mahasiswa baru di Universitas Telkom. Penerimaan mahasiswa baru di Universitas Telkom bersifat terbuka. Calon mahasiswa dengan kemampuan fisik yang terbatas juga dapat mengikuti seleksi untuk semua jalur yang tersedia. Dengan mengikuti jalur seleksi yang ada, calon mahasiswa dengan kemampuan fisik terbatas juga dapat bersaing tanpa adanya pembedaan perlakuan
39
dalam hasil kelulusan seleksi. Selain itu, peluang untuk mendapatkan beasiswa yang ditawarkan juga sama besarnya (equality). Adanya beasiswa jalur seleksi JPU, seleksi UTG (dengan kriteria 3 terbaik pada setiap program studi yang dipilih), dan jalur Bidik Misi, calon mahasiswa baru yang mempunyai potensi akademik yang baik dapat diterima dan memperoleh beasiswa untuk berkuliah gratis sampai lulus di Universitas Telkom. Universitas Telkom juga menyelenggarakan Program Pendidikan Internasional. Program Pendidikan Internasional terdiri dari kelas internasional, program gelar bersama (joint degree), program gelar ganda (dual degree) dan pertukaran mahasiswa (student exchange). Kebijakan mengenai Program Pendidikan Internasional tersebut diatur dalam Pasal 54 Keputusan Rektor Universitas Telkom Nomor KR.078/AKD27/WR1/2015 Tentang Pedoman Akademik Universitas Telkom. Kriteria penerimaan mahasiswa baru (PMB) di Universitas Telkom dijelaskan dalam Keputusan Rektor Universitas Telkom Nomor KR.078/AKD27/WR1/2015 Tentang Pedoman Akademik Universitas Telkom, pasal 4 – Persyaratan Seleksi Mahasiswa Baru serta pasal 57 – Persyaratan dan Seleksi Mahasiswa Baru pada Kelas Internasional. Jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Telkom diatur dalam Pasal 5, Keputusan Rektor Universitas Telkom Nomor KR.078/AKD27/WR1/2015 Tentang Pedoman Akademik Universitas Telkom. Jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Telkom dibedakan antara jalur seleksi PMB Program Pascasarjana dan jalur seleksi PMB Program Sarjana dan Diploma. PMB dilaksanakan pada setiap tahun akademik. Selain kebijakan PMB, Universitas Telkom juga memiliki kebijakan dan peraturan mengenai Alih Kredit dan Pindahan dari Perguruan Tinggi Lain. Kebijakan tersebut dijelaskan di pasal 50 Keputusan Rektor Universitas Telkom Nomor KR.078/AKD27/WR1/2015 Tentang Pedoman Akademik Universitas Telkom.
Yang
dimaksud dengan alih kredit adalah pengakuan terhadap hasil perkuliahan yang telah diikuti seorang mahasiswa sebelum ia menempuh studi di suatu program studi di Universitas Telkom. Alih kredit diberlakukan pada saat mahasiswa melakukan pindah program studi di Universitas Telkom, atau dari perguruan tinggi lain atau dari jalur pendidikan yang lain.
40
Prosedur PMB Universitas Telkom tertuang dalam dokumen Standard Operating Procedure (SOP) yang menjelaskan mengenai pelaksanaan pendaftaran, seleksi, dan PMB. Instrumen yang digunakan dalam proses PMB adalah instrumen sosialisasi dan informasi, instrumen pendaftaran dan pembayaran seleksi, instrumen seleksi, dan instrumen pengambilan keputusan PMB. Penetapan Keputusan Kelulusan Seleksi PMB Universitas Telkom diatur dalam Pasal 6, Keputusan Rektor Universitas Telkom Nomor KR.078/AKD27/WR1/2015 Tentang Pedoman Akademik Universitas Telkom.
2.3.2
Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan Profil mahasiswa Universitas Telkom. Total jumlah mahasiswa reguler (bukan
transfer) Universitas Telkom untuk Program Akademik (D3, S1, & S2) pada akhir tahun akademik 2015/2016 berjumlah 23.391 mahasiswa, sedangkan jumlah mahasiswa transfer berjumlah 221 mahasiswa. Universitas Telkom pada 5 (lima) angkatan masuk terakhir sejak tahun 2011 hingga 2015, memiliki komposisi sebaran gender yaitu 38,87% untuk mahasiswa laki-laki, dan 61,13% mahasiswa perempuan.
Sebaran Mahasiswa Berdasarkan jenis kelamin
5000
4363
4000 3000 2000
2825 1569
3391
3145 1752
2185
3514 2976 2477
1000
0 2011
2012
Laki-laki
2013 Perempuan
2014
2015
Gambar 0.15 Sebaran atau proporsi mahasiswa berdasarkan jenis kelamin
41
Suku
Sebaran Mahasiswa Berdasarkan Suku Maluku - Irian Sulawesi Nusa Tenggara Bali Kalimantan Sumatera Jawa
2015
0
1000
2000
2014
2013
3000 Jumlah
2012
4000
5000
6000
Gambar 0.16 Sebaran mahasiswa berdasarkan suku
Sebaran Agama Mahasiswa
Agama
Kristen Katolik Islam Hindu Budha 0
1000
2000 2015
3000 2014
4000 5000 2013 2012
6000
7000
Jumlah
Gambar 0.17 Sebaran mahasiswa berdasarkan agama
Data sebaran mahasiswa dalam jenis kelamin (Gambar 2.15), suku bangsa (Gambar 2.16), dan agama (Gambar 2.17) menunjukkan bahwa aksesibilitas informasi terhadap Universitas Telkom merata dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, serta tidak adanya pembeda-bedaan atau prioritas pada agama tertentu di sistem penerimaan mahasiswa di Universitas Telkom. Berdasarkan data sampel 1.070 data mahasiswa (Borang Standar 3 - Gambar 3.1.3.1), sebaran penghasilan per bulan orang tua mahasiswa (diurutkan dari komposisi terbesar ke terkecil), yaitu: 53,64% berpenghasilan antara 2 hingga 5 juta rupiah, 22,43% berpenghasilan 5 hingga 10 juta rupiah, 8,79% berpenghasilan 10 hingga 20 juta rupiah, 7,20% berpenghasilan kurang dari 2 juta rupiah, 4,30% berpenghasilan 20 hingga 50 juta rupiah, 2,06% berpenghasilan lebih dari 100 juta, serta 1,59% berpenghasilan antara 50 hingga 100 juta rupiah. Berdasarkan hasil survei BPS pada tahun 2014 rata-rata penduduk Indonesia mencapai Rp 41,8 juta per tahun. Pendapatan rata-rata orang Indonesia menunjukkan kenaikan sejak 2012. PDB per kapita 2012 sekitar Rp 35,11 juta per tahun, lalu naik 42
menjadi Rp 38,28 juta per tahun pada 20131. Dengan demikian, data ini juga berkorelasi dengan data sampel penghasilan orang tua mahasiswa di Universitas Telkom, bahwa komposisi terbesar penghasilan orang tua mahasiswa adalah di kisaran 2 hingga 5 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa biaya untuk menempuh pendidikan di Universitas Telkom tergolong terjangkau untuk rata-rata penduduk Indonesia. Meskipun begitu, bukan berarti Universitas Telkom lantas mengabaikan calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik yang tinggi namun tidak mampu secara finansial dalam proses penerimaan mahasiswa baru. Universitas Telkom menyediakan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi di bidang akademik namun kurang mampu, di antaranya adalah beasiswa jalur Bidik Misi yang dilaksanakan sejak tahun 2012, beasiswa kerjasama dengan pihak eksternal misalnya dengan PT. Telkomsel melalui program PAMASUKA (Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan) yang berjalan sejak tahun 2014. Selain program PAMASUKA, terdapat pula kerjasama Jumlah penerima beasiswa yang berasal dari kerjasama dengan pihak eksternal berjumlah 20 orang. Gambar 2.18 menunjukkan tren jumlah mahasiswa yang mengikuti seleksi dan yang lulus seleksi untuk Program Akademik (S1 dan S2) serta Program Vokasional (D3). Berdasarkan grafik, terlihat bahwa calon mahasiswa yang ikut seleksi ke Universitas Telkom dalam kurun waktu 5 tahun terakhir cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Universitas Telkom.
(a)
Jumlah
Data Seleksi Mahasiswa Baru Program Akademik (S1, S2) 25000 20000 15000 10000 5000 0
19458
4281
2011
19515
18081
4249
2012
4854
2013
20518
5412
2014
21909
6964
2015
Tahun Akademik Ikut Seleksi
1
Lulus Seleksi
Linear (Ikut Seleksi)
http://bisnis.liputan6.com/read/2179630/pendapatan-orang-indonesia-di-bawah-standar-dunia
43
Jumlah
Data Seleksi Mahasiswa Baru Program Vokasi (D3)
(b)
10000 8000 6000 4000 2000 0
7854 5837
5793
5504
1284
2011
1091
2012
5316 1315
946
2013
2014
1167
2015
Tahun Akademik Ikut Seleksi
Lulus Seleksi
Linear (Ikut Seleksi)
Gambar 0.18 Jumlah mahasiswa yang ikut seleksi dan lulus seleksi PMB Universitas Telkom; (a) program studi S1 dan S2 (b) pada program studi D3
Untuk para peserta seleksi masuk, ada beasiswa dari PMB Jalur Prestasi Unggulan (JPU) yang dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 telah diterima sebanyak 686 mahasiswa, dan beasiswa PMB Jalur Ujian Tertulis (UTG) yaitu beasiswa untuk peserta seleksi yang masuk ke dalam 3 terbaik di setiap program studi. Jumlah mahasiswa yang menerima beasiswa UTG sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 adalah 115 mahasiswa.
Penerima Beasiswa Bantuan Pendidikan untuk Mahasiswa Berprestasi 18467
20000
Jumlah
15000
10000
7020
5905
5542 5000 318
339
307
964
0
2013
2014
2015
Total
Tahun Jumlah Mahasiswa
Penerima Beasiswa
Gambar 0.19 Data penerima beasiswa bantuan biaya pendidikan di Universitas Telkom dalam kurun tahun 2013 s.d. 2015
Berdasarkan jalur penerimaan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi secara akademik namun kurang mampu tersebut, total persentase penerima beasiswa tersebut dari
44
tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 adalah sebanyak 5,22% (Gambar 2.19). Pada masa mendatang, diharapkan persentase penerima beasiswa ini dapat ditingkatkan. Hingga tahun 2015, tercatat bahwa keseluruhan beasiswa yang aktif berjalan di Universitas Telkom ada sebanyak 28 jenis beasiswa baik yang berasal dari internal maupun sumber eksternal. Dari keseluruhan beasiswa tersebut, tercatat 1.624 mahasiswa yang memperoleh beasiswa. Prestasi Mahasiswa. Prestasi yang diraih mahasiswa Universitas Telkom di bidang akademik dan non akademik cukup baik. Dalam tahun 2014 – 2015, terdapat 8 penghargaan di tingkat Propinsi/Wilayah, 70 penghargaan di tingkat Nasional, dan 12 penghargaan di tingkat Internasional. Upaya dan komitmen Universitas Telkom dalam meningkatkan prestasi mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun non-akademik (penelitian dan lomba karya ilmiah, PkM, olah raga, dan seni) dibuktikan melalui penetapan capaian prestasi mahasiswa dan dosen dalam kontrak manajemen. Selain itu terdapat pula kebijakan Transkrip Aktivitas Kemahasiswaan (TAK) yang merupakan salah satu penghargaan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa, bimbingan peningkatan prestasi yang dilakukan oleh Fakultas dan Program Studi, dan penyediaan dana untuk prestasi mahasiswa. Penyediaan dana untuk mendukung prestasi mahasiswa dalam kurun 3 tahun terakhir rata-rata pada kisaran Rp 8,3 Miliar per tahun. Hingga saat ini, terdapat 37 klub pembinaan prestasi mahasiswa yang tersebar di 7 fakultas di Universitas Telkom. Bimbingan Karir. Kegiatan perencanaan karir mahasiswa dan pelatihan persiapan memasuki dunia kerja yang dilakukan di Universitas Telkom, berupa Vacancy Training, Company Visit, dan program-program pelatihan persiapan kerja lainnya, seperti seminar, workshop, serta bootcamp secara rutin. Vacancy Training pada periode tahun 2012 hingga 2015 tercatat sebanyak 16 kali dilaksanakan. Sedangkan Company Visit dalam 4 triwulan terakhir dilakukan ke 57 perusahaan. Vacancy Training diprogramkan 1 kali dalam sebulan di setiap tahunnya, akan tetapi program ini baru dilaksanakan 16 kali dalam masa 4 tahun terakhir. Company visit sangat sering dilakukan, dari minimal 1 bulan sekali tercapai bahwa dalam 12 bulan dilakukan sebanyak 57 kali. Penguatan pada pelatihan kerja (Vacancy Training) perlu ditingkatkan untuk melatih kesiapan mahasiswa agar memiliki daya saing di dunia kerja.
45
IPK Lulusan dan Rata-rata Masa Studi. Hasil belajar mahasiswa secara umum
Jumlah
baik, dengan kisaran IPK lulusan antara 3,00 hingga 3,50 (Gambar 2.20).
3,5 3,45 3,4 3,35 3,3 3,25 3,2 3,15 3,1 3,05 3
3,47
Sebaran IPK Mahasiswa Berdasarkan Jenjang Pendidikan
3,46
3,41
3,22 3,21
3,24 3,24
Thn Akademik
2013
2014
2015
Magister (S2)
3,47
3,41
3,46
Sarjana (S1)
3,22
3,24
3,18
Ahli Madya (D3)
3,21
3,24
3,23
Magister (S2)
Sarjana (S1)
3,23 3,18
Ahli Madya (D3)
Gambar 0.20 Sebaran IPK mahasiswa berdasarkan jenjang pendidikan
Dilihat dari rata-rata IPK lulusan, hasil pembelajaran dapat dikatakan cukup memuaskan. Namun demikian, apabila dilihat dari rata-rata masa studi yang masih lebih dari waktu studi seharusnya (Magister (S2) = 2 tahun; Sarjana (S1) = 4 tahun; Diploma (D3) = 3 tahun), masih perlu dicermati dan dievaluasi pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan. Gambar 2.21 memperlihatkan rata-rata masa studi lulusan berdasarkan jenjang pendidikan.
46
Masa Studi Mahasiswa
Masa Studi (Thn)
6 5 4 3 2 1 0
2013
2014
2015
Magister (S-2)
2,3
2,01
2,17
Sarjana (S-1)
4,75
5,08
4,53
Ahli Madya (D-3)
3,37
3,5
3,34
Magister (S-2)
Sarjana (S-1)
Ahli Madya (D-3)
Gambar 0.21 Masa studi mahasiswa
Gambar 2.22 menunjukkan rata-rata waktu tunggu bekerja lulusan tahun 2011, 2012 dan 2013 dalam survei tracerstudydilakukan berturut-turut pada tahun 2013, 2014 dan 2015. Dalam rentang waktu tersebut walaupun waktu tunggu kurang dari 6 bulan namun setiap tahun menunjukkan kecenderungan bahwa waktu tunggu lulusan Universitas Telkom untuk dapat bekerja adalah semakin lama. Waktu tunggu lulusan pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal baik secara langsung atau tidak langsung. Faktor internal misalkan adalah kesesuaian kurikulum dengan tuntutan dunia kerja, sedangkan faktor eksternal misalkan adalah situasi ekonomi nasional dan global yang mempengaruhi lapangan kerja. Dari sini perlu dilakukan evaluasi dan tindak lanjut dari hasil evaluasi terhadap kecenderungan meningkatnya waktu tunggu lulusan untuk bekerja tersebut.
47
Rata-rata Waktu Tunggu (Bulan)
Rata-rata Waktu Tunggu Lulusan 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 2011
2012
2013
Tahun Lulus Gambar 0.22 Rata-rata waktu tunggu lulusan
Gambar 2.23, menunjukkan jumlah populasi lulusan dan responden dalam pelaksanaan tracer study. Pelaksanaan tracer study dilakukan terhadap lulusan yang telah 2 tahun menjadi alumni Universitas Telkom. Berdasarkan Gambar 2.23, persentase jumlah responden terhadap jumlah populasi lulusan rata-rata sekitar 30%.
Diharapkan
kedepannya jumlah responden terhadap jumlah populasi lulusan dapat mencapai angka 100%.
Jumlah Populasi dan Responden Tracer Study 3500 3000
Jumlah
2500
3087
2984 2433
2000 1500 1000
791
914
896
500 0 2011
2012
2013
Tahun Lulus Populasi
Jumlah Responden
Gambar 0.23 Jumlah populasi dan responden tracer study
Hasil Tracer Study disampaikan oleh pihak pengguna lulusan kepada Universitas Telkom melalui unit Penyaluran Lulusan dan Tracer, kemudian dianalisis dan selanjutnya 48
disampaikan kepada program studi terkait untuk dijadikan sebagai bahan masukan dalam perbaikan proses pembelajaran serta penyesuaian atau perbaikan kurikulum. Karir. Pelacakan pengguna lulusan dilaksanakan setiap tahun yang melibatkan industri/perusahaan dalam bentuk kegiatan yang diadakan oleh Direktorat Pusat Pengembangan Karir. Kegiatan tersebut adalah acara Industrial Gathering, Campus Recruitment, Job Expo, Career Day, Vacancy Training, dan Company Visit. Indikator pengukuran dalam tracer industry ditujukan untuk menilai kompetensi hardskill dan softskill lulusan yang mencakup penilaian integritas (etika dan moral), keahlian berdasarkan bidang ilmu (kompetensi utama), bahasa Inggris, penggunaan teknologi informasi, komunikasi, kerjasama tim, dan pengembangan diri. Hasil survei pengguna lulusan dapat dilihat pada Gambar 2.24. Berdasarkan hasil survei, lulusan Universitas Telkom secara umum mempunyai kompetensi yang baik, yang dapat diapresiasi oleh pengguna lulusan.
Hasil Survei Pengguna Lulusan 83%
Persentase
84%
82%
82% 80% 78%
77%
76% 74% 2013
2014
2015
Tahun Gambar 0.24 Hasil survey pengguna lulusan
Himpunan Alumni.Universitas Telkom memiliki himpunan alumni yaitu Forum Alumni Universitas Telkom (FAST). FAST beranggotakan seluruh alumni Universitas Telkom yang terdiri dari 27 Program Studi. Sekretariat FAST berada di Jl. Danau Laut Tawar No. A/69, Bendungan Hilir Jakarta Pusat. Kontribusi yang diberikan alumni antara lain: Sumbangan dana untuk pembangunan fasilitas penunjang belajar; Kegiatan bersama dengan mahasiswa, himpunan, BEM dan unit kegiatan mahasiswa (UKM). Kegiatan tersebut meliputi : seminar, workshop, kuliah umum dan lainnya; Kerjasama dengan alumni dalam berbagai
49
hal seperti: informasi lowongan kerja, informasi tempat kerja praktek; dan Pemberian beasiswa kepada mahasiswa berprestasi. Beberapa sumbangsih yang diberikan alumni kepada Universitas Telkom diantaranya sebagai berikut: a.
Sumbangan dana, donasi yang diterima Universitas Telkom dalam kurun tahun 2014 hingga 2015 yaitu sebesar Rp 527.325.000,00 baik berupa tunai maupun in-kind.
b.
Sumbangan fasilitas untuk mendukung layanan kepada mahasiswa Universitas Telkom.
c.
Pemberian masukan untuk perbaikan proses pembelajaran, yang berupa kuliah umum atau knowledge sharing di lingkungan Universitas Telkom.
d.
Pengembangan jejaring alumni Universitas Telkom.
2.3.3
Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2015 berimplikasi
pada adanya Perguruan Tinggi Luar Negeri yang membuka cabang di Indonesia. Hal ini akan memberi sebuah stimulan bagi PTN dan PTS Indonesia untuk terus melakukan inovasi dan pengembangan demi meningkatkan daya saing. Persaingan antarperguruan tinggi dalam menghadapi era perdagangan bebas, termasuk di dalamnya yaitu persaingan tenaga kerja (sumber daya manusia) akan menjadi hal yang semakin diperhitungkan. Meskipun belum dapat diindikasikan dari tren pertumbuhan setelah diberlakukan MEA pada 2015, peluang Universitas Telkom untuk meningkatkan penyerapan mahasiswa pada tingkat internasional pada situasi ini akan semakin terbuka. Peluang dalam melakukan kerja sama dengan institusi/perusahaan lain yang berskala internasional juga meningkat. Dengan adanya kerja sama tersebut, beberapa peluang yang bisa didapatkan, antara lain: 1.
Peluang didapatkannya sumber-sumber beasiswa dari pihak eksternal untuk mahasiswa Universitas Telkom.
2.
Peluang peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas akademik dan non akademik yang dapat mendorong prestasi dan pelayanan terhadap mahasiswa dan lulusan.
3.
Terbukanya peluang-peluang bagi lulusan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan yang memiliki kerja sama dengan Universitas Telkom. 50
4.
Secara tidak langsung, dengan semakin tersebarnya lulusan baik secara nasional maupun internasional akan menimbulkan peningkatan daya rekognisi terhadap Universitas Telkom. Meningkatnya peluang kerja sama dengan perusahaan/institusi secara global
tentunya bukan hanya dimiliki Universitas Telkom, tetapi juga dimiliki oleh perguruan tinggi lainnya. Artinya, potensi munculnya perguruan tinggi lain yang memiliki kualitas/mutu yang tinggi (baik finansial maupun sumber daya manusia; akademik maupun non-akademik; track record prestasi mahasiswa dan lulusannya) dapat terjadi kapan saja. Hal ini membutuhkan kesiapan Universitas Telkom untuk meningkatkan mutunya melalui peningkatan investasi serta dukungan terhadap layanan, fasilitas, dan prestasi mahasiswa dan lulusannya baik secara akademik maupun non-akademik.
2.3.4
Identifikasi SWOT Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan Dari uraian mengenai komponen C mahasiswa dan lulusan di atas, selanjutnya
diidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), ancaman (threath) untuk komponen C diberikan pada Tabel 2.10berikut ini. Tabel 0.10
No 1 2 3 4 5 6 7 8
9
No 1 2 3 4 5
Deskripsi SWOT komponen C: Mahasiswa dan Lulusan KEKUATAN / STRENGTH (S) Deskripsi Sistem seleksi mahasiswa baru yang obyektif dan terstruktur Jumlah calon mahasiswa yang mengikuti seleksi cenderung meningkat setiap tahun Sebaran dan kemerataan suku, agama, ras, antar golongan, gender, status sosial, dan politik Penyediaan beasiswa dari internal maupun eksternal yang setiap tahun selalu mengalami kenaikan Tersedianya fasilitas dan layanan dukungan kemahasiswaan yang baik dan mudah diakses oleh mahasiswa. Rata-rata IPK lulusan cukup baik, dalam rentang 3,00 – 3,50 Adanya program persiapan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja Lulusan secara umum mempunyai kompetensi yang baik, yang diapresiasi baik oleh pengguna lulusan dengan nilai kepuasan pengguna lulusan rata-rata 80% dalam 3 tahun terakhir Alumni memiliki keterikatan emosional dan historis yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Telkom KELEMAHAN / WEAKNESS (W) Deskripsi Jumlah penerima beasiswa untuk mahasiswa berketerbatasan finansial masih cukup rendah, yaitu 5,22% Pemenuhan target pelaksanaan pelatihan kerja (Vacancy Training) rendah Rata-rata waktu penyelesaian masa studi yang cukup lama Waktu tunggu lulusan hingga mulai bekerja cenderung naik Pelaksanaan tracer study belum maksimal (30% dari jumlah populasi)
Kode S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8
S9
Kode W1 W2 W3 W4 W5
51
No 1 2 3 4
5 No 1
2 3 4
PELUANG / OPPORTUNITY (O) Deskripsi Tersedianya berbagai jenis beasiswa eksternal yang dapat dimanfaatkan Animo/minat masyarakat untuk masuk ke Universitas Telkom masih tinggi Peluang terhadap penyerapan mahasiswa secara global Peluang terhadap meningkatnya rekognisi prestasi mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun non akademik melalui penelitian dan lomba karya ilmiah, PkM, olah raga, dan seni di tingkat global Terbukanya peluang kerja nasional maupun internasional dengan adanya pasar global ANCAMAN / THREAT (T) Deskripsi Bermunculannya perguruan tinggi (nasional/internasional) yang memiliki daya dukung terhadap capaian prestasi mahasiswa yang jauh lebih tinggi di kancah nasional maupun internasional. Tuntutan masyarakat untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, serta menguasai hardskill dan softskill agar mampu bersaing di tingkat global Globalisasi dan perdagangan bebas sangat membutuhkan kreativitas Universitas Telkom untuk meningkatkan nilai jualnya di pasar bebas. Persaingan kerja lulusan yang semakin ketat terutama pada era global saat ini.
Kode O1 O2 O3 O4
O7 Kode T1
T2 T3 T4
2.4 Evaluasi Komponen D: Sumber Daya Manusia 2.4.1
Uraian Umum Sumber daya manusia (SDM) merupakan modal intelektual yang menempati
posisi strategis dan sangat penting bagi keberlangsungan dan keberlanjutan suatu perguruan tinggi. Hakekatnya pada suatu perguruan tinggi, proses akademik yang ada di dalamnya dapat berjalan jika didukung oleh sumber daya manusia yang handal. Pembahasan tentang sumber daya manusia mulai dari perencanaan kebutuhan, pengelolaan, pengembangan tertuang dalam dokumen Universitas Telkom, yang meliputi : Statuta Universitas Telkom, Rencana Induk Pengembangan Universitas Telkom 2014 – 2038, Rencana Strategis Universitas Telkom 2014 – 2018 dan Rencana Strategis Bidang Sumber Daya Manusia 2014-2018, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.25. Pola pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Universitas Telkom dilaksanakan secara sistematis dan komprehensif dan menjunjung Tata Nilai Universitas Telkom yaitu: PRIME (Professionalism,
Recognition
of
Achievement,
Integrity,
Mutual
Respect
Entrepreneurship) sehingga menciptakan lingkungan kerja yang atraktif dan kompetitif.
52
2.4.2
Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan Sumber Daya Manusia (SDM) di perguruan tinggi di bedakan menjadi dua yaitu:
dosen (tenaga pendidik) dan tenaga kependidikan. Melalui sistem pengelolaan SDM yang sistematis dan komprehensif, Universitas Telkom berkomitmen untuk menyediakan SDM dengan talenta yang unggul baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Lingkungan kerja Universitas Telkom yang atraktif dan kompetitif juga tergambar dalam animo dan persaingan rekruitasi dosen dimana ratio yang terima berbanding pelamar adalah 1:8.9 (berdasarkan data dari Bagian SDM dalam 3 tahun terakhir (2013-2015) terdapat penambahan dosen sebanyak 193 orang, dengan jumlah pelamar mencapai 1712 orang).
Gambar 0.25 Gambaran umum pola pengelolaan SDM di Universitas Telkom
53
Proses seleksi yang dilakukan mempertimbangkan kebutuhan universitas, aturan universitas dan kualifikasi pelamar, dari Tabel 2.10 terlihat hanya 4 pelamar yang diterima dari sebanyak 71 pelamar posisi dosen dengan kualifikasi pendidikan terakhir S-3, ini menunjukkan ketatnya proses seleksi untuk memperoleh talenta unggul. Tingkat kecukupan SDM, khususnya dosen berada pada angka 1 banding 32,35 dimana angka tersebut masih belum memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh Dikti. Oleh karena itu Universitas Telkom perlu melakukan rekruitasi dosen agar nisbah dosen:mahasiswa kurang dari angka 1 banding 30. Dengan kondisi nisbah dosen yang masih belum ideal, tercatat beban rata-rata untuk pengajaran berada di angka 10,2 sks, sehingga diperlukan strategi agar pelaksanaan Tri-Dharma perguruan tinggu berada pada kondisi yang proporsional. Pemerataan beban dalam Tri-Dharma perlu dilakukan untuk memperkuat kinerja dalam rangka mewujudkan perguruan tinggi berkelas dunia. Dengan jumlah tenaga kependidikan sebanyak 282 orang (rasio terhadap mahasiswa pada kisaran 1 banding 82,94. dan terhadap dosen 1 banding 2,56) telah dapat menyediakan layanan akademik dan non-akademik yang baik bagi mahasiswa dan dosen. . Tabel 0.11 Data Seleksi Lowongan Dosen di Universitas Telkom Tahun 2013-2015 Jenjang 2013/2014 2014/2015 2015/2016 Pendidikan Diterima Pelamar Diterima Pelamar Diterima Pelamar S1*
0
16
0
88
0
0
S2
102
420
82
1056
5
65
S3
1
6
3
55
0
6
Total :
103
442
85
1199
5
71
*dalam informasi lowongan telah di-infokan bahwa minimal kualifikasi adalah S2
54
Gambar 0.26 Jumlah dosen dan tenaga kependidikan tahun 2013-2015
Namun bila ditinjau dari sisi kualitas yaitu pendidikan terakhir dan jabatan akademik untuk dosen, dapat dilihat pada Gambar 2.27, masih belum mencapai kondisi ideal. Proporsi dosen dengan pendidikan terakhir S-3 masih berada di angka 12,72% (kondisi ideal 30%), baru memiliki 1 orang Guru Besar, persentase Lektor 22,6%, persentase Lektor Kepala 3,59% dan 33,6% dosen masih belum memperoleh Jabatan Fungsional Akademik (JFA). Kondisi ini terjadi karena 70% dosen masih tergolong dosen baru dan memiliki masa kerja kurang dari lima tahun dan masih dalam tahapan mempersiapkan dokumen pengajuan jabatan fungsional akademik.
S3
S2
S1
289 243
1% 13%
164
26 86%
(a) Proporsi Dosen berdasarkan Pendidikan Terakhir Tahun 2015/2016
Tenaga Asisten Lektor Pengajar Ahli
Lektor Kepala
1 Guru Besar
(b) Jumlah Dosen Berdasarkan JFA Tahun 2015/2016
55
0-5 tahun
6-10 tahun
11-15 tahun
16-20 tahun
70%
14%
21-25 tahun
5% 4% 7%
(c) Proporsi Masa Kerja Dosen Tahun 2015/2016 Gambar 0.27 (a) Grafik Proporsi Dosen Berdasarkan Pendidikan Terakhir; (b) Grafik Jumlah Dosen berdasarkan Jabatan Fungsional Akademik; (c) Grafik Proporsi Masa Kerja Dosen
Untuk kualitas tenaga kependidikan yang dimiliki oleh Universitas Telkom dari sisi pendidikan terakhir,dapat dilihat pada Gambar 2.28,
tercatat 31,56% tenaga
kependidikan masih berpendidikan SMA, yang sebagian besar berada pada posisi sebagai tenaga administrasi. Sedangkan 67,73% tenaga kependidikan mempunyai jenjang pendidikan minimal Diploma III, sehingga kondisi tenaga kependidikan di Universitas Telkom masih memenuhi kondisi ideal untuk pelayanan sivitas akademika suatu perguruan tinggi yang syarat minimal adalah Diploma III. Tingkat produktifitas tenaga kependidikan ditinjau dari sisi usia berada dalam kondisi yang ideal, yaitu 38% usia tenaga kependidikan berada pada rentang 21 – 30 tahun dan 30% berada pada rentang usia 31 – 40 tahun. Secara teori pada usia 21-40 tahun, seseorang memiliki semangat untuk mengembangkan diri melalui studi lanjut ataupun pelatihan dan sertifikasi. Dengan dukungan peningkatan kompetensi, maka dalam melaksanakan pekerjaan dan pelayanan kepada pelanggan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan akan meningkat.
56
Tabel 0.12
Kekuatan SDM berdasar pendidikan Universitas Telkom GelarAkademik
No.
Pendidikan
Guru Besar
Lektorkep ala
Lektor
AsistenAhli
TenagaPengaj ar
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
S-3/Sp-2
1
13
42
18
18
92
2
S-2/Sp-1
0
13
122
266
217
618
3
Profesi/ S-1/D-4*
0
0
0
5
8
13
Total
1
26
164
289
243
723
(a) Proporsi Tenaga Kependidikan Berdasarkan Pendidikan Terakhir S-3 0%
[CATEGORY NAME] [VALUE]
[CATEGORY NAME] [VALUE] [CATEGORY NAME] [VALUE]
[CATEGORY NAME] [VALUE]
D-2 0%
[CATEGORY
NAME] [CATEGORY (a) Proporsi Tenaga Kependidikan berdasarkan [VALUE] NAME] [VALUE] Pendidikan Terakhir Tahun 2015
(b) Proporsi Tenaga Kependidikan berdasarkan Usia Tahun 2015
Gambar 0.28 Grafik Proporsi Tenaga Kependidikan Berdasarkan Pendidikan Terakhir dan Usia
Untuk membangun iklim pengembangan SDM yang kompetitif maka Universitas Telkom menerapkan remunerasi berbasis merit sistem yang diukur setiap triwulan. Merit sistem berpedoman pada pencapaian kinerja berbasis BKD (Beban Kerja Dosen) untuk Dosen dan BKND (Beban Kerja Non-Dosen) untuk Tenaga Kependidikan. Sistem remunerasi berbasis merit sistem bertujuan untuk meningkatkan fairness dalam persoalan penggajian, dan berpengaruh dalam memacu kinerja pegawai dan meningkatkan kepuasan kerja. Monitoring dan pengukuran kinerja pegawai didukung oleh sistem informasi yang diberi nama HRMIS (Human Resource Management Information System), dapat dilihat pada Gambar 2.29, yang merekam berbagai data terkait butir-butir penilaian kinerja pegawai,. Meskipun beban kinerja telah dimonitoring dan diukur, namun dalam
57
implementasinya nilai akhir kinerja masih ditentukan oleh atasan langsung dengan berbagai pertimbangan. Dengan tersedianya HRMIS, diharapkan akan membantu dosen untuk melengkapi dokumen pengajuan Jabatan Fungsional Akademik (JFA) yang membutuhkan rekam data aktifitas dalam Tri-Dharma Perguruan Tinggi. Kondisi ideal yang diharapkan adalah tersedianya layanan bidang SDM yang akan membantu dosen dalam menyiapkan dan melengkapi dokumen pengajuan JFA serta melakukan pemberitahuan secara berkala bahwa sudah saatnya mengajukan kenaikan JFA.
Gambar 0.29 Tampilan antarmuka Human Resource Management Information System (HRMIS)
Dalam 3 tahun terakhir (2013-2015) peningkatan kompetensi dan kualifikasi dosen dan tenaga kependidikan telah dilaksanakan secara rutin, dengan ratio kegiatan/program per orang mencapai 0.71 kegiatan per-dosen dan 0.99 kegiatan per Tenaga Kependidikan. Kegiatan peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM yang dilakukan masih belum mencapai kondisi ideal yaitu 2 kali untuk setiap orang setiap tahunnya. Untuk itu perlu dipersiapkan rencana pengembangan yang lebih baik lagi agar kompetensi dan kualifikasi SDM tetap dapat up-to-datesesuai dengan kebutuhan. Universitas Telkom menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mengembangkan kualifikasi dosen dan tenaga kependidikan baik secara formal maupun non formal. Kegiatan pengembangan yang bersifat formal misalkan adalah studi lanjut, sedangkan kegiatan pengembangan yang bersifat non formal misalkan adalah pelatihan-pelatihan,
58
baik bersertifikasi ataupun tidak. Gambar 2.30 memperlihatkan peningkatan kegiatan pengembangan pegawai.
Gambar 0.30 Kegiatan pengembangan dosen dan tenaga kependidikan
Dalam upaya melakukan perbaikan dan peningkatan sistem pengelolaan SDM, maka Universitas Telkom secara rutin melakukan survei kepuasan yang ditujukan kepada Dosen dan Tenaga Kependidikan, dapat dilihat pada Gambar 2.31. Hasil survei yang dilakukan menunjukkan terjadinya peningkatan kepuasan dari Dosen dan Tenaga Kependidikan terhadap sistem SDM yang dijalankan di Universitas Telkom. Tingkat kepuasan maksimal dari survei yang dilaksanakan dalam 3 tahun terakhir berada di angka 76.73%. Angka tersebut tidak dapat dikatakan tinggi dan menandakan tingginya tuntutan Dosen dan Karyawan terhadap sistem pengelolaan SDM di Universitas Telkom yang lebih baik. Namun demikian, peningkatan angka kepuasan pegawai terhadap sistem pengelolaan SDM yang meningkat dapat dijadikan indikator bahwa secara umum sistem pengelolaan SDM di Universitas Telkom telah mengalami peningkatan. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang ada di Universitas Telkom memberikan sebuah
suasana kerja yang mutualistik dimana tuntutan performansi yang baik dari
Universitas diimbangi dengan tuntutan penyediaan sistem pengelolaan SDM yang baik dari para pegawai.
59
Gambar 0.31 Hasil survey kepuasan dosen dan tenaga kependidikan
2.4.3
Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan elemen penggerak utama dalam
sebuah sistem, dimanakuantitas dan kualitas dari SDM akan mempengaruhi kinerja sistem secara menyeluruh. Oleh karena itu kuantitas dan kualitas SDM dalam Perguruan Tinggi mendapatkan perhatian serius dari negara. Dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta orang, jumlah perguruan tinggi yang terdapat di Indonesia berdasarkan data dari forlap.ristekdikti.go.id (akses 26 September 2016) tercatat sebanyak 4.408 Perguruan Tinggi (Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS)) Kontribusi masyarakat (swasta) dalam pendidikan tinggi terlihat pada jumlah PTS yang mencapai 92% dari total Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia.
Gambar 0.32 Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia [diolah dari: forlap.ristekdikti.go.id]
60
Ditinjau dari kuantitas dan kualitas SDM khususnya Dosen, terlihat adanya gap yang cukup tinggi antara PTN dan PTS bila ditinjau dari perbandingan jumlah PT yang ada. Berdasarkan data dari forlap.ristekdikti.go.id (infografik per 11 November 2015), jumlah Dosen pada PTN tercatat sebanyak 69.662 orang dan dosen PTS tercatat sebanyak 121.137 orang. Berdasarkan data yang ada, pemerintah Indonesia menyiapkan berbagai program untuk meningkatkan kualifikasi dosen baik dosen PTN dan PTS. Program tersebut meliputi: sertifikasi dosen, beasiswa studi lanjut, program bantuan publikasi, program penelitian, program pembuatan buku ajar, detasering dosen, SAME (Scheme for Academic Mobility and Exchange)dan program lain untuk meningkatkan kualifikasi dosen.
Gambar 0.33 Infografik Sebaran Dosen berdasaekan JFA untuk PTN dan PTS [diolah dari: forlap.ristekdikti.go.id per 11 November 2015]
Sumber Daya Manusia merupakan sebuah entitas/komponen yang dinamis dimana pencapaian kualitas dan kuantitas tidak dapat diperoleh dalam waktu yang cepat meskipun kita memiliki dana yang besar. Perkembangan ilmu pengetahuan guna mendukung kelangsungan hidup manusia menjadi sebuah kondisi yang tidak terelakkan. Dalam bidang ICT laju perkembangan pengetahuan berada dalam derajat yang sangat dinamis, sehingga diperlukan suatu program pengembangan SDM yang sistematik dan berkelanjutan agar pengetahuan yang dimiliki oleh dosen dan tenaga pendidik tidak obsolote.
61
Secara komprehensif rencana pengembangan SDM dalam Perguruan Tinggi juga tercantum dalam 2.
Renstra Kemenristek tahun 2015 -2019 yang mendukung RPJMN
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), dimana terdapat 5 arah kebijakan yang terkait dengan pendidikan tinggi, yaitu: a.
Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi,
b.
Meningkatkan relevansi dan daya saing pendidikan tinggi,
c.
Peningkatan dan pemerataan akses pendidikan tinggi,
d.
Meningkatkan kualitas LPTK,
e.
Meningkatkan tata kelola kelembagaan pendidikan tinggi. Program lain dari pemerintah untuk menyediakan SDM bagi perguruan tinggi
adalah Permen No 26 Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik pada Perguruan Tinggi, yang salah satunya adalah NIDK (Nomor Induk Dosen Khusus) dan NUP (Nomor Induk Pendidik) dimana semangatnya adalah menyediakan akses bagi sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi untuk berkontribusi dalam pendidikan tinggi. Implementasikan Permen No 26 Tahun 2015 memberikan peluang bagi Perguruan Tinggi untuk memperkuat SDM melalui sinergi antara akademisi, pelaku dunia usaha, peneliti, perekayasa, praktisi dan pemerintah. Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2015 berimplikasi pada adanya Perguruan Tinggi Luar Negeri yang membuka cabang di Indonesia. Hal ini akan memberi sebuah stimulan bagi PTN dan PTS Indonesia untuk terus melakukan inovasi dan pengembangan guna meningkatkan daya saing. Perguruan tinggi asing yang masuk ke Indonesia adalah perguruan tinggi yang memiliki daya saing dan reputasi, dimana secara natural perguruan tinggi tersebut menyediakan tawaran yang lebih bagi SDM yang dimiliki dari sisi remunerasi, peluang penelitian dan lain-lain, sehingga ada peluang berpindahnya SDM Unggul di PTN dan PTS ke Perguruan Tinggi Asing tersebut. Mengacu pada data dari QS University Ranking, Asia Tahun 2016, 350 top peringkat di Asia berdasarkan pengukuran QS, dari sisi kuantitatif Indonesia berhasil menempatkan sebanyak 11 perguruan tinggi dalam Top 350, namun dari sisi kualitatif masih kalah dengan Singapura, Malaysia dan Thailand yang berhasil menembus peringkat Top 50. Besar kemungkinan dalam MEA, perguruan tinggi dari Singapura dan Malaysia akan mengambil peluang untuk melakukan ekspansi ke Indonesia.
62
Tabel 0.13 Negara
Distribusi Jumlah Perguruan Tinggi berdasarkan negada dalam QS University Ranking Asia Tahun 2016 QS University Ranking Asia 1 – 350 1 --10
11 -- 50
51 -- 100
101 -- 200
201 --350
Total
Malaysia
0
2
3
6
10
21
Thailand
0
1
2
6
5
14
Indonesia
0
0
2
4
5
11
Philipina
0
0
2
2
4
8
Vietnam
0
0
0
2
3
5
Singapura
2
0
1
0
0
3
Efek lain dari penerapan MEA adalah mendorong semangat internasionalisasi salah satunya terbukanya peluang untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi asing dalam pengembangan SDM. Saat ini Universitas Telkom telah menjalin kerjasama dengan beberapa Universitas Luar Negeri dalam program Student and Faculty Exchange, joint research, PHD Project and Joint International Conference. Untuk kedepannya, kerjasama tersebut dapat lebih di tingkatkan khususnya dalam program yang terkait dengan peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM.
2.4.4
Identifikasi SWOT Komponen D: Sumber Daya Manusia Identifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity),
ancaman (threath) untuk komponen D ditabelkan sebagai berikut (Tabel 2.14). Tabel 0.14 No 1 2 3 4
5 6
No 1
Deskripsi SWOT untuk komponen D: Sumber Daya Manusia KEKUATAN / STRENGTH (S)
Deskripsi Memiliki pola dan kebijakan pengelolaan SDM yang sistematis dan komprehensif sehingga menyediakan lingkungan kerja yang atraktif. Sebagian besar dosen berada pada usia produktif sehingga memiliki potensi yang besar untuk pengembangan dirii Menerapkan sistem remunerasi berbasis merit sistem yang kompetitif sehingga dapat menjaga retensi pegawai Tersedianya sistem informasi HRMIS (Human Resource Management Information System) untuk merekam data beban kerja sehingga memudahkan dalam proses monitoring dan pengukuran Kualifikasi tenaga kependidikan yang sebagian besar di atas Diploma III dan pada usia produktif sehingga dapat memberikan layanan akademik dan non-akademik yang baik Terciptanya suasana kerja yang mutualistik dimana tuntutan performansi yang baik dari Universitas diimbangi dengan tuntutan penyediaan sistem pengelolaan SDM yang baik. KELEMAHAN / WEAKNESS (W) Deskripsi Jumlah dosen dengan kualifikasi pendidikan S3 belum mencapai 30% dan Kualifikasi dosen dengan JFA Lektor Kepala dan Guru Besar baru diangka 4%, kondisi ini dapat menghambat pengembangan suasana akademik khususnya dalam bidang penelitian
Kode S1 S2 S3 S4
S5 S6
Kode W1
63
2
3
4
No 1
2
3
No 1 2
Masih terdapat dosen yang belum memiliki jabatan fungsional akademik dengan persentase mencapai 39%, kondisi ini menggambarkan belum maksimalnya layanan SDM terkait bantuan menyiapkan dan melengkapi dokumen pengajuan JFA bagi dosen, ratio tenaga kependidikan berbanding dosen masih di angka 1: 0.5 Implementasi sistem BKD dan BKND masih belum berjalan secara optimal, dimana porsi dalam bidang pengajaran masih sangat dominan (rata-rata 10,2 sks). Hal ini berpotensi menurunkan semangat/produktifitas kerja dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat Jumlah kegiatan peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM masih belum mencapai kondisi ideal yaitu 2 kegiatan per-orang (berada pada kisaran 0.71 kegiatan per-dosen dan 0.99 kegiatan per-tenaga kependidikan) PELUANG / OPPORTUNITY (O) Deskripsi Komitmen pemerintah dalam peningkatan SDM perguruan tinggi yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019, salah satunya melalui penyediaan berbagai program peningkatan kompetensi dan kualifikasi bagi dosen maupun tenaga kependidikan oleh pemerintah dan pihak ketiga Permen 25 Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik Pada Perguruan Tinggi yang memberikan peluang bagi Perguruan Tinggi untuk memperkuat SDM melalui sinergi antara akademisi, pelaku dunia usaha, peneliti, perekayasa, praktisi dan pemerintah. Adanya MEA mendorong kesadaran dalam Internasionalisasi Pendidikan Tinggi, sehingga membuka peluang berkolaborasi khususnya dalam program peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM. ANCAMAN / THREAT (T) Deskripsi Perkembangan ICT yang sangat cepat dan dinamis sehingga pengetahuan dosen dan TPA cepat obsolete Masuknya Perguruan Tinggi asing yang menawarkan remunerasi yang lebih menarik sehingg ada kemungkinan dosen memutuskan untuk pindah
W2
W3
W4
Kode O1
O2
O3
Kode T1 T2
2.5 Evaluasi Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik 2.5.1
Uraian Umum Dalam kurun waktu tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 seluruh program studi
di Universitas Telkom masih menggunakan kurikulum yang telah berlaku di masing– masing program studi yang berasal dari institusi yang bergabung. Sejak tahun 2015 telah dilakukan proses evaluasi dan penyusunan standar kurikulum baru bagi seluruh prodi di Universitas Telkom yang disebut Kurikulum 2016, karena akan diimplementasikan pada tahun ajaran 2016/2017. Kronologi pemberlakuan kurikulum di Universitas Telkom diperlihatkan dalam Gambar 2.34.
64
Gambar 0.34 Kronologi pemberlakuan kurikulum di Universitas Telkom
Kegiatan penyusunan kurikulum 2016 di Universitas Telkom mengacu pada kebijakan kampus yang berdasar pada Keputusan Rektor mengenai: a) Pedoman Kegiatan penyusunan kurikulum 2016, yang berisi: aturan umum
penyusunan kurikulum seperti mata kuliah Universitas, mata kuliah Fakultas, mata kuliah program studi, dll; penunjukkan personel Tim Kurikulum Universitas, dan agenda penyusunan kurikulum (time table) mulai dari pembuatan, review, penetapan, ekivalensi, sosialisasi, sampai implementasi kurikulum. b) Pedoman Penyusunan Kurikulum Universitas Telkom, yang berisi mengenai: (1)
acuan dasar dan siklus pemutakhiran kurikulum, tujuan, struktur tim kurikulum, dan luaran penyusunan kurikulum, dan (2) Tahap penyusunan kurikulum yang terdiri atas :
Penentuan profil lulusan (Penjelasan dan Contoh), Penentuan
kompetensi lulusan (capaian pembelajaran), termasuk KKNI dan SN Dikti (Penjelasan dan Contoh), Penentuan Bahan Kajian (Penjelasan dan Contoh), Penentuan Mata Kuliah dan SKS (Penjelasan dan Contoh), Penyusunan Struktur Kurikulum (Penjelasan dan Contoh), Pedoman Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, Pembuatan Rencana Pembelajaran (RPS) (Penjelasan dan Contoh), Penentuan Metode Pembelajaran (Penjelasan dan Contoh), dan Capstone Course/Design/Project c) Pedoman implementasi kurikulum yang terdiri atas : Proses review draft
kurikulum, yang harus dilakukan sebanyak minimal 3 kali review,Pengesahan 65
kurikulum oleh pimpinan perguruan tinggi setelah pertimbangan Senat,Sosialisasi kurikulum ke Manajemen, Dosen, Mahasiswa, Publik, Dosen wali berkaitan dengan Ekivalensi, perhitungan dan penyiapan sumberdaya manusia (SDM), perhitungan dan penyiapan sumberdaya pendukung, dan SKPI dan Transkrip Akademik. d) Pedoman Transisi Pemberlakukan Kurikulum yang memuat Rambu– rambu
Ekuivalensi dan Pedoman teknis ekuivalensi e) Pedoman Evaluasi Kurikulum, yang berisikan mekanisme evaluasi berjangka
waktu panjang, menengah, dan pendek. Kurikulum 2016 disusun berbasis luaran (outcomes based). Langkah awal yang harus dilakukan dalam menyusun kurikulum adalah dengan melakukan analisis SWOT dan Tracer Study serta Market Signals. Ketiga kegiatan ini merupakan bagian penting dalam keseluruhan kegiatan evaluasi pelaksanaan kurikulum sebelumnya. Selama proses penyusunan kurikulum, keterlibatan seluruh staf program studi dan perwakilan stake holder dilakukan untuk menjamin konvergensi konstruksi dari kurikulum program studi. Analisis SWOT dan tracer study adalah elemen penting dalam menentukan Profil Lulusan yang dapat menjawab tantangan-tantangan di dunia kerja. Input dari analisis SWOT diantaranya adalah kriteria akreditasi, referensi dan literatur, kebijakan universitas, hasil komparasi atau benchmarking, focus group discussion (FGD) dengan pakar-pakar, dan hingga yang terpenting adalah evaluasi struktur kurikulum yang sebelumnya dalam merespon perkembangan yang terjadi. Gambar 2.35 berikut ini menggambarkan mekanisme penentuan profil lulusan yang dimaksud di atas.
66
Gambar 0.35 Penentuan profil lulusan Universitas Telkom
Berikutnya adalah menentukan capaian pembelajaran. Capaian pembelajaran merupakan jawaban atas pertanyaan: “apa saja kemampuan yang harus dimiliki sesuai profil?”. Rujukan untuk menyusun CP adalah KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan khusus untuk bidang teknik juga mengacu pada standar ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology) dan ACM (Association for Computing Machinery).Sedangkan akreditasi internasional bidang non teknik yang telah diterima Program Studi S2 Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) adalah akreditasi internasional dari The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow (ABEST).
67
Gambar 0.36 Penentuan Capaian Pembelajaran
Kemudian bahan kajian tersebut dikelompokkan membentuk mata kuliah. Pola penentuan matakuliah dapat dilakukan dengan mengelompokkan bahan kajian yang setara, kemudian memberikan nama pada kelompok bahan kajian tersebut. Input dari penentuan bahan kajian adalah Capaian Pembelajaran dengan rujukan adalah Permendikbud No. 49 Tahun 2014. Mekanisme penentuan bahan kajian terlihat pada Gambar 2.37 di bawah.
Gambar 0.37 Penentuan bahan kajian
Kemudian bahan kajian tersebut dikelompokkan membentuk mata kuliah. Pola penentuan matakuliah dapat dilakukan dengan mengelompokkan bahan kajian yang setara, kemudian memberikan nama pada kelompok bahan kajian tersebut.
Gambar 0.38 Pendefinisian matakuliah
68
Terakhir adalah pembentukan Rencana Pembelajaran Semester yang merupakan dokumen yang menjelaskan bagaimana bahan kajian disampaikan (dipelajari) ke mahasiswa dengan cara yang tepat dan efesien, mahasiswa juga mengetahui indikator untuk mengukur kelulusan sekaligus bobot nilai yang akan diperoleh jika lulus pada kajian tersebut.
2.5.2
Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan Sistem
Pembelajaran.
Sistem
Pembelajaran
(Learning
System)
yang
dikembangkan di Universitas Telkomdiarahkan menujusistem pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa (student centered learning/SCL) yang bertujuan agar lulusan memiliki pengetahuan, ketrampilan, kreatifitas, kemandirian, inovasi, kepemimpinan serta sikap mental dan etika profesi, sehingga dapat meningkatkan relevansi dan kualitas pendidikan secara berkelanjutan yang berorientasi kepada solusi menuju kesejahteraan dan kemakmuran bangsa serta kemanusiaan. Contoh sistem pembelajaran SCL diantaranya: pembelajaran kolaboratif (collaborative learning), pembelajaran kooperatif (cooperative learning), pembelajaran berbasis kasus (case based learning), pembelajaran berbasis riset/proyek (research/project based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), dan jenis-jenis pembelajaran lain sesuai dengan inovasi tentang pembelajaran efektif, efisien, dan mencapai standar mutu. Beberapa kajian dan program yang telah dilakukan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan mutu sistem pembelajaran di Universitas Telkom adalah sebagai berikut: 1) Pengembangan kompetensi pengajaran Dosen. Pengembangan kompetensi dosen dilakukan melalui pelatihan dosen maupun workshop. 2) Kajian dan pengembangan standar terkait proses, metode, dan teknologi pembelajaran. Beberapa kegiatan pengembangan standar berkaitan dengan pembelajaran dan pendukung pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu 3 tahun. Hasil kajian dan pengembangan standar di atas menjadi acuan yang digunakan oleh program studi dan Dosen. Standar – standar dikirimkan ke setiap fakultas dan program studi. Disamping itu, standar – strandar di atas dapat diakses kapan saja dan dimana saja
69
melalui situs resmi BPP (lsd.telkomuniversity.ac.id;lp4.lsd.telkomuniversity.ac.id; dan share.lsd.telkomuniversity.ac.id). 3) Kajian Metode Pembelajaran berbasis Student Center Learning (SCL). Kajian dan pengembangan metode pembelajaran berbasis SCL merupakan salah satu program kerja yang dilaksanakan di Universitas Telkomuntuk mendukung peningkatan mutu pembelajaran dengan memfasilitasi dosen - dosen dalam mengembangkan teknik penyampaian perkuliahan yang lebih banyak mendorong mahasiswa belajar secara aktif. Proses kajian metode pembelajaran pada umumnya berbentuk action reseach, disamping melakukan kajian, juga dilaksanakan analisis untuk memvalidasi hasil kajian. Hasil – hasil kajian dan implementasi yang telah dilakukan oleh kelompok dosen Mata Kuliah, disebarkan secara luas dan dapat diakses oleh mahasiswa maupun dosen lain sebagai referensi penerapan metode pembelajaran berbasis SCL pada mata kuliah yang diampu. Akses dapat dilakukan di website share.lsd.telkomuniversity.ac.id. 4) Kajian Teknologi Pembelajaran berbasis e-Learning Universitas Telkom memiliki perhatian besar terhadap pengembangan konten dan elearning untuk mata kuliah–mata kuliah di program studi. Karena dengan dukungan teknologi pembelajaran berbasis e-learning dapat mendukung peningkatan mutu perkuliahan khususnya untuk mata kuliah – mata kuliah yang memiliki kelas paralel cukup besar. Untuk itu selalu dilaksanakan kajian dan pengembangan konten e learning secara berkala dan diimplementasikan terintegrasi dengan metode pembelajaran tatap muka di kelas. Hasil kajian dan pengembangan konten e-learning digunakan dalam mendukung proses perkuliahan dan meningkatkan mutu perkuliahan. Konten e-learning yang telah dihasilkan ditempatkan pada LMS Universitas Telkom (idea.telkomuniversity.ac.id). 5) Kajian pengembangan pembelajaran yang sifatnya tematik. Tema–tema kajian disesuaikan dengan kepentingan institusi dan dukungan terhadap proses pembelajaran di program studi.Beberapa tema yang menjadi isu penting di Universitas Telkom dan dirasa mendesak untuk segera dilakukan pengkajian adalah 1. Kajian profiling mahasiswa sebagai dasar pengelolaan pembelajaran dan monitoring perwalian mahasiswa 2. Kajian Profiling Dosen 70
3. Kajian teknologi perangkat pembelajaran yang mendukung kemerataan serapan materi ajar bagi mahasiswa terutama untuk kelas besar. 4. Kajian implementasi penjaminan mutu pembelajaran berbasiskan Portofolio mata kuliah 6) Pengembangan Buku Ajar sebagai pendukung proses pembelajaran. Universitas Telkom merasa bahwa dukungan sistem pembelajaran perlu dengan penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran. Salah satunya adalahpengembangan perangkat pembelajaran dalam hal ini Buku Ajar. Pengembangan buku ajar melibatkan dosen atau tim dosen pengampu mata kuliah di program studi dan dikoordinir pelaksanaannya di tingkat institusi. Tahun 2014 dan tahun 2015 bentuk program pengembangan buku ajar adalah berupa hibah. Hibah dapat berupa hibah pembuatan buku dan dapat juga berupa hibah buku terbit yang telah dihasilkan dosen. Pada tahun 2016 program pengembangan buku ajar dikelola di tingkat fakultas untuk menjamin pengembangan buku ajar yang lebih produktif. Pengembangan Suasana Akademik dan Kebebasan Akademik. Sebagaimana tertuang Aturan Akademik Universitas Telkom memiliki tolok ukur kondisi dan kinerja yang digunakan untuk melihat kemajuan pengembangan suasana akademik sebagai berikut: a.
jumlah keluhan sivitas akademika (dosen/mahasiswa),
b.
jumlah karya ilmiah mahasiswa,
c.
jumlah penelitian oleh dosen,
d.
jumlah pengabdian masyarakat oleh dosen,
e.
jumlah penulisan buku dan publikasi jurnal dosen,
f.
jumlah seminar/simposium yang diikuti oleh dosen sebagai pemakalah,
g.
jumlah seminar/simposium yang diselenggarakan,
h.
jumlah studium general dengan pembicara nasional dan internasional,
i.
jumlah hibah-hibah nasional maupun internasional,
j.
jumlah dan rasio dosen berpendidikan S2 dan S3
k.
rata-rata KUM dosen per semester,
l.
jumlah sanksi akademik yang diberikan,
71
m.
kondisi sarana dan prasarana akademik,
n.
prosentase kehadiran dosen/mahasiswa dalam perkuliahan,
o.
jumlah koleksi buku teks/referensi, jurnal, CD-ROM, perpustakaan digital, dan lain-lain,
p.
ketersediaan akses informasi akademik melalui internet. Aturan detail mengenai pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik dituangkan dalam Keputusan Rektor Universitas Telkom Nomor: KR. 024/AKD27/WR1/2014 tentang Aturan Akademik Universitas Telkom, Bab VII mengenai pedoman kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan, serta Bab VIII mengenai pedoman pengembangan suasana akademik. Untuk menjamin keberlangsungan interaksi antara dosen dengan mahasiswa, antara program studi dengan orangtua mahasiswa, maka setiap program studi di lingkungan Universitas Telkom diwajibkan memiliki web site atau repository yang dimanfaatkan sebagai media informasi dan komunikasi antar sivitas akademika. Web site tersebut juga digunakan untuk mengunggah pengumuman dan dokumen pelaksanaan kegiatan akademik program studi, seperti jadwal kegiatan akademik, peraturan dan panduan, serta tugas perkuliahan dan praktikum. Pemanfaatan blog dosen juga sangat mendukung terjalinya interaksi anatar dosen dengan mahasiswa.
2.5.3
Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk melihat peluang (opportunity) dan
ancaman (threat) pada kurikulum di Universitas Telkom. Analisis dilakukan melalui pendekatan PEST (Politic, Economy, Social, dan Technology). Data yang digunakan dalam analisis lingkungan eksternal diperoleh dari data sekunder seperti literatur dan dokumen-dokumen perencanaan yang dikeluarkan pemerintah yang dapat diakses dari berbagai sumber. Politik. Kebijakan pemerintah melalui Kemristekdikti yang menyediakan banyak bentuk hibah penelitian yang dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan suasana akademik kampus (O). Era globalisasi menuntut kurikulum yang juga diakui secara internasional. Lembaga-lembaga akreditasi internasional yang kredibel telah tersedia dengan kriteria akreditasi yang transparan (O). Dari sisi regulasi, adanya regulasi yang ketat dalam nomenklatur program studi di satu sisi akan menyulitkan dalam 72
adaptasi kebutuhan yang semakin tinggi terhadap kurikulum yang multidisiplin (T). Kebijakan pemerintah mengenai insentif pemakaian inovasi dalam negeri (TKDN) baik intelektual maupun fisik memberi peluang lulusan PT dan produk Indonesia untuk diserap (O). Ekonomi. Perkembangan industri baru yang memerlukan dukungan keilmuan multidisiplin, seperti: teknik biomedis yang merupakan gabungan dari ilmu medis, ilmu teknologi informasi, ilmu telekomunikasi, dan ilmu elektronika. Atau industri terkait kebencanaan yang juga melibatkan ilmu-ilmu multidisiplin. Dengan demikian, diperlukan kurikulum yang juga sudah multi disiplin (T). Dalam lingkungan pasar bebas seperti MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang sudah berlaku sejak tahun 2015, maka kebutuhan akan tenaga kerja yang tersertifikasi menjadi sangat tinggi. Oleh karena itu, kurikulum perguruan tinggi harus juga mengadopsi sertifikasi agar lulusan bisa bersaing di lapangan (T). Banyak tersedia peluang kerjasama pendidikan seperti joint degree, double degree, sandwich, dll yang merupakan pengakuan terhadap produk kurikulum (O). Persaingan dalam memperebutkan lapangan pekerjaan di dalam negeri bertambah akibat dampak globalisasi yang memungkinkan lulusan dari perguruan tinggi di luar negeri juga dapat dengan mudah bekerja di Indonesia (T). Banyaknya PTS yang mengadopsi kurikulum dari PT luar negeri (T). Munculnya lembaga-lembaga sertifikasi yang spesifik yang relevan dengan kebutuhan industri (T). Social. Banyaknya kompetisi-kompetisi yang melibatkan mahasiswa dan dosen di luar baik bersifat lokal, nasional, dan internasional yang dapat digunakan sebagai pemicu budaya kompetitif dan meningkatkan suasana akademik di kampus (O). Peluang lulusan perguruan tinggi untuk berkiprah di luar negeri semakin terbuka dengan pasar bebas, dengan syarat kompetensi yang memadai (O). Teknologi. Perkembangan teknologi yang sangat cepat dan mengarah pada konvergensi teknologi yang memungkinkan kurikulum prodi yang bersiklus 4 tahunan menjadi kurang relevan (T). Perkembangan alternatif cara pembelajaran, dimana kontenkonten digital tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diakses dengan mudah, sertifikasi keahlian online, kursus-kursus berbagai keterampilan dan pengetahuan online, pendidikan terbuka merupakan ancaman dan tantangan bagi kurikulum perguruan tinggi untuk menunjukkan keunggulannya dan relevansinya dengan dunia kerja (T). 73
2.5.4
Identifikasi SWOT Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik Identifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity),
ancaman (threath) untuk komponen E ditabelkan sebagai berikut (Tabel 2.15). Tabel 0.15 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 No 1 2 3 4 5 6
No 1 2 3 No
Deskripsi SWOT komponen E: kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik KEKUATAN / STRENGTH (S) Deskripsi Kode Rasio dosen dan mahasiswa untuk mendukung kualitas pembelajaran cukup baik S1 Sumber daya sarana dan prasarana pendukung kurikulum sangat baik dan dimiliki S2 sendiri Penggunaan ICT dalam kegiatan akademik maupun administrasi akademik sudah S3 memadai Kemudahan dalam akses internet, journal, paper, buku digital untuk mendukung S4 pembelajaran dan suasana akademik Kurikulum 2016 sudah standar di seluruh Tel-U dan berbasis outcome S5 Proses pengembangan kurikulum telah memanfaatkan masukan stake holder S6 Kurikulum mendukung pewujudan visi, misi dan tujuan universitas (enterpreneurship S7 dan ICT literacy) Kurikulum sudah mengacu pada standar akreditasi internasional ABET, ACM, IEEE dan S8 standar asosiasi terkait Mekanisme evaluasi dan pengembangan kurikulum telah dilakukan secara berkala dan S9 berjangka waktu Proses pelaksanaan kurikulum baik, ditandai kepuasan mahasiswa yang baik S10 Sudah ada pengakuan dari universitas luar negeri dengan adanya program double S11 degree Punya program studi yang terakreditasi internasional S12 Metode blended learning (gabungan online dan onsite) telah diterapkan S13 Output (lulusan) diterima dengan baik dengan tingkat kepuasan mencapai 82% S14 KELEMAHAN / WEAKNESS (W) Deskripsi Kode Kepuasan mahasiswa terhadap pendukung akademik masih perlu ditingkatkan W1 Persentase program studi yang memperoleh akreditasi internasional masih rendah W2 Beban jumlah mahasiswa di setiap program studi tidak merata W3 Sistem pembelajaran berbasis on line (e- learning) belum memberikan hasil yang W4 optimal dalam mendukung tingkat kelulusan Implementasi kajian pendukung sistem pembelajaran belum dievaluasi W5 Implementasi metode pembelajaran SCL belum maksimal terkendala oleh sumber daya W6 manusia dengan pemahamam SCL yang berbeda-beda PELUANG / OPPORTUNITY (O) Deskripsi Kode Lembaga-lembaga akreditasi internasional yang kredibel telah tersedia dengan kriteria O1 akreditasi yang transparan Banyak tersedia peluang kerjasama pendidikan seperti joint degree, double degree, O2 sandwich, dll yang merupakan pengakuan terhadap produk kurikulum Peluang lulusan perguruan tinggi untuk berkiprah di luar negeri semakin terbuka O3 ANCAMAN / THREAT (T) Deskripsi Kode
74
1
Regulasi yang ketat dalam nomenklatur program studi di satu sisi akan menyulitkan dalam adaptasi kebutuhan yang semakin tinggi terhadap kurikulum yang multidisiplin Perkembangan teknologi yang sangat cepat dan mengarah pada konvergensi teknologi yang memungkinkan kurikulum prodi yang bersiklus 4 tahunan menjadi kurang relevan Perkembangan alternatif cara pembelajaran, dimana konten-konten digital tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diakses dengan mudah, sertifikasi keahlian online, kursus-kursus berbagai keterampilan dan pengetahuan online, pendidikan terbuka
2 3
T1 T2 T3
2.6 Evaluasi Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi 2.6.1
Uraian Umum Kebijakan pengelolaan anggaran di Universitas Telkom ditujukan untuk
mendukung dan menjamin proses belajar mengajar (PBM), kegiatan penelitian dan pelaksanaan tri-dharma PT di Universitas Telkom dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Pengelolaan anggaran dimulai dari perencanaan, penerimaan, pengalokasian, pelaporan, audit, monitoring, evaluasi, hingga pertanggung-jawaban kepada pemangku kepentingan (stake-holder). Pedoman penyusunan RKM dan RKA mengikuti pedoman yang telah diatur oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) sebagai berikut.
RENSTRA YAYASAN
1 ON 1 LEMBAGA/ DEPARTEMEN
PENYUSUNAN RKM, LEMBAGADEPARTEMEN
DISAMPAIKAN KE DEWAN PEMBINA
ARAHAN YPT (YAM)
SOSIALISASI YAM YPT - LEMBAGA
BESARAN RKA LEMBAGADEPARTEMEN
REVIEW DEWAN PEMBINA
1 ON 1 RKA YPT - LEMBAGA
PENETAPAN DEWAN PEMBINA
DRAFT RKA YPT
SPLITING & PENETAPAN DEWAN PENGURUS
PEMBAHASAN DAN PERSETUJUAN DEWAN PENGAWAS
DISTRIBUSI RKA KE LEMBAGA
TARGET SETTING
RPROYEKSI (TS)
OUTLOOK (TS-1) AKTUAL (TS-2) MAHASISWA AKTIF MAHSISWA BARU OP. REVENUE OP. EXPENSES CAPEX
Asumsi : Op, Rev, Expenses & Aset, Growth, CAPEX, Quality
Gambar 0.39 Pedoman penyusunan RKM dan RKA YPT
75
Tujuan dari penyusunan RKM dan RKA adalah untuk mendukung tercapainya tujuan strategis (strategic objectives) dalam pesan tahunan (annual message) yang ditetapkan oleh Ketua Dewan Pengurus YPT. Dari pesan tahunan tersebut, kemudian ditetapkan Kontrak Manajemen (KM) Rektor Universitas Telkom. Pada dasarnya, kontrak manajemen Rektor adalah usaha insitusi yang diamanatkan kepada Rektor untuk menjalankan rencana strategis (Renstra) Universitas Telkom. Rencana strategis kemudian dituangkan dalam usulan Rencana Kerja Manajemen (RKA) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) pada masing-masing fakultas atau unit. Usulan yang dibuat dengan memperhatikan realisasi RKA yang sedang berjalan dan proyeksi RKA pada periode tahun berikutnya. Kebijakan penetapan biaya pendidikan di Universitas Telkom berdasarkan SK YPT No. KEP.0318/00/SET-04/YPT/2014 pasal 64. Komponen dan besaran biaya operasional pendidikan tinggi per mahasiswa per tahun dirancang tiap tahun agar proses pendidikan dapat memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi secara teratur dan berkelanjutan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Pembahasan usulan biaya pendidikan mahasiswa dan jumlah kuota dibahas di rapat kordinasi yang dihadiri beberapa direktorat, yaitu Direktorat Keuangan, Direktorat Admisi, Direktorat Akademik, dan Fakultas. Dalam rapat koordinasi dilakukan analisis kebutuhan berdasarkan data penetapan biaya tahun sebelumnya dan hal-hal lain berdasar perhitungan dan hasil-hasil survey khusus. Untuk beasiswa, Universitas Telkom memiliki sejumlah kebijakan khusus, yaitu KEP.0318/00/SET-04/YPT/2014 pasal 56 ayat (1) dan (2) tentang Kesejahteraan Mahasiswa, sumber-sumber pendanaan mahasiswa dalam Renstra 2014-2018 tentang strategi governansi, dan Keputusan Rektor No. KR.024/AKD.27/WRI/2014 tentang aturan akademik Universitas Telkom pasal 40 tentang pembayaran biaya pendidikan. Beasiswa yang ada di Universitas Telkom meliputi beasiswa internal dan eksternal, dengan salahsatu tujuan beasiswa adalah untuk memberikan penghargaan atas prestasi yang telah ditempuh mahasiswa. Universitas Telkom membagikan dana beasiswa terus meningkat dari tahun ke tahun, baik dari jumlah penerima beasiswa maupun jumlah dana yang diterima. Prosentase mahasiswa Universitas Telkom yang menerima beasiswa adalah sebesar 18.72% dengan pertumbuhan penerima beasiswa sebesar 56%.
76
Untuk mengetahui pelaksanaan RKA di Universitas Telkom dalam satu periode (triwulan) dilakukan evaluasi dan monitoring oleh Budget committee sebagai media pemantauan dan evaluasi performansi realisasi dari anggaran yang ditargetkan sesuai dengan SK Rektor Nomor: KR.018/KEU04/AGG/2016 tentang
Rencana Kerja dan
Anggaran Rektorat, Fakultas, Prodi dan Unit Pendukung pada pasal 5. Transparansi dalam pengelolaan keuangan Universitas Telkom juga dibantu dengan adanya SIMTU (Sistem Informasi Keuangan Telkom University) untuk mengelola keuangan dan anggaran dengan menerapkan audit keuangan internal melalui proses pelaporan Triwulan sehingga manajemen mempunyai akses pada kinerja lembaga, kinerja institusi, maupun kinerja dosen. Setiap tahun Universitas Telkom diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (Audit Independen). Lingkup audit meliputi pertanggungjawaban pembuatan Laporan keuangan universitas yang meliputi perkembangan Aktiva/hak dan pasiva/kewajiban pada saat tertentu (per 31 Desember), dan laporan pendapatan dan biaya pada periode tertentu (Januari s.d Desember) serta perkembangan Investasi pada periode setahun. Tujuan audit eksternal keuangan adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan institusi telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip pencatatan yang diatur dalam Prinsip Standar Akuntansi Indonesia (PSAK). Kebijakan pengelolaan prasarana dan sarana ditujukan untuk mendukung kegiatan akademik dan non-akademik dalam rangka mencapai tujuan Universitas Telkom.Penanggung jawab dan pelaksana pengelolaan prasarana dan saran di Universitas Telkom dilakukan oleh Bagian Logistik dan Manajemen Aset. Dasar pengembangan Sarana dan Prasarana dilakukan berdasarkan Master Plan yang disusun dengan memperhatikan aspek integrasi dengan kawasan sekitar agar seluruh stake holder dapat memanfaatkan, menata maupun membangun dengan memperhatikan aspek-aspek teknis, sosial dan lingkungan. Master Plan Universitas Telkom disyahkan dengan Keputusan Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan Telkom Nomor Kep. O318/00 set-04/YPT /2014. Untuk menunjang proses belajar mengajar disediakan ruang kelas dengan kapasitas dengan kapasitas mulai dari 40 orang/kelas hingga 1000 orang /kelas, ruang tersebut digunakan bersama untuk seluruh Fakultas yang penggunaannya diatur oleh Unit Bagian Administrasi Akademik. Universitas Telkom memiliki 122 ruang kuliah dengan total luas adalah 16,069.32 meter-persegi. 77
Gambar 0.40 Gedung-gedung Fakultas di Universitas Telkom
Untuk mendukung kegiatan operasional kampus, dibuat fasilitas pendukung yang digunakan untuk sarana olah raga, sarana ibadah, reservoir, gedung KBM dan gedung catu 78
daya. Catu Daya Universitas Telkom berupa jaringan listrik PLN dengan kapasitas 2.770 kVa, dan didukung dengan 3 Genset dengan kapasitas total sebesar 1.625 kVa. Kapasitas tersebut akan bertambah sesuai dengan perkembangan institusi. Reservoir untuk menampung kebutuhan air bersih untuk seluruh lingkungan kampus diperoleh dari 4 buah sumur artesis dan satu sumur pantau, yang menghasilkan debit total air 733 m3/hari.
Gambar 0.41 Laboratorium di Universitas Telkom
79
Gambar 0.42 Ruang kuliah di Universitas Telkom
Universitas Telkom memiliki infrastruktur jaringan komputer dan telekomunikasi internal serta eksternal. Seperti LAN dan WAN yang pada umumnya menggunakan teknologi TCP/IP sebagai standar protokol jaringan. Jaringan internet LAN yang tersedia berbasis kabel (Ethernet dan optic) dan jaringan intranet LAN berbasis nirkabel (hotspot). Jaringan komputer yang dikelola oleh Direktorat Sisfo di Universitas terhubung dengan kabel/optik dan wireless.Universitas Telkom juga memiliki aplikasi dan sistem informasi yang digunakan sebagai pendukung proses kegiatan pembelajaran yang terintegrasi dalam sistem informasi akademik i-GRACIAS yang dapat diakses melalui jaringan intranet maupun Internet melalui URL http://igracias.telkomuniversity.ac.id.
2.6.2
Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan Pendapatan. Sumber pendapatan terbesar masih dari mahasiswa, persentase
pembiayaan dari mahasiswa dari tahun 2013 hingga 2015 adalah 72,8%, 77,6%, 81,8%, seperti terlihat dalam Tabel 6.1.4. Sumber pendanaan lainnya (non tuition fee) dari tahun 2013 hingga 2015 mengalami penurunan presentase 26,8%, 21,8%, dan 18,2%. (W). Sumber pembiayaan beasiswa dari eksternal, walaupun nilainya masih kecil namun terus mengalami pertumbuhan signifikan, 318% di tahun 2014 dan 148% di tahun 2015, seperti terlihat gambar borang 6.5. Sedangkan pertumbuhan beasiswa (ekternal dan internal) mengalami pertumbuhan 107% dan 109% dalam dua tahun terakhir (S). Sumber pembiayaan dana penelitian eksternal mengalami fluktuasi, tahun 2013 mencapai 2,7 M, kemudian naik 3,2 M tahun 2014 dan turun lagi tahun 2014 menjadi 2,8 M. Prosentase biaya penelitian eksternal ini dalam 3 tahun terakhir mencapai 43% dari total pembiayaan penelitian di Telkom University. Sumber pendanaan pengabdian kepada masyarakat dari eksternal masih sangat kecil dan pertumbuhannya masih rendah (W). 80
Akan tetapi, secara keseluruhan Telkom University berkomitmen dalam pengabdian masyarakat dengan mengalokasikan dana internal pengabdian masyarakat yang tumbuh signifikan dalam dua tahun terakhir (W). Peluang sumber pendapatan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan sinergi dengan Telkom Group (PT Telkom dan anak-anak perusahaannya) (O). Beban. Penggunaan dana mengalami peningkatan hingga mencapai 25% pada tahun terakhir, dengan persentase pengeluaran terbesar adalah untuk penyelenggaraan pendidikan dan investasi sarana dan prasarana mencapai 63% dan 34% (S). Pengeluaran Tel-U untuk pendidikan (termasuk investasi sarana dan prasarana) per mahasiswa rata-rata mencapai 17,98 juta per tahun (S). Pengeluaran total dana penelitian baik dana internal maupun eksternal terus meningkat dari tahun ke tahun dengan pertumbuhan 40% dan 64% dalam dua tahun terakhir (S). Pengeluaran Tel-U total untuk beasiswa baik dari dana internal maupun dana eksternal mengalami peningkatan 107% dan 109% dalam 3 tahun terakhir, dengan nilai mencapai 10,7 Milyar rupiah di tahun 2015 (S). Prosentase Pengeluaran dana pengabdian masyarakat masih rendah 1% dari seluruh penggunaan dana, namun terus mengalami pertumbuhan dan mencapai 3,13 Milyar di tahun 2015 (W). Investasi. Komitmen investasi YPT terhadap Tel-U sangat besar, dalam 3 tahun terakhir telah dikeluarkan 344,6 Milyar rupiah untuk prasarana (gedung perkuliahan, asrama, toilet, learning center, koridor, tempat parkir, dll) dan direncanakan 373,3 Milyar rupiah untuk 5 tahun ke depan, seperti dijelaskan dalam tabel borang 6.2.4 (S). Investasi prasarana (laboratorium, perpustakaan, perkuliahan, dll) disesuaikan besarannya dengan kebutuhan seperti yang terlihat dalam tabel borang 6.2.3 (S). Universitas Telkom juga memperhatikan sarana dan prasarana pendukung seperti sarana olah raga, student center, kantin, tempat parkir, gedung kuliah umum, meeting point, gudang, danau, taman, air bersih, pengolahan sampah, genset, dan sarana ibadah (S). YPT sebagai
badan
pengelola
Tel-U
mengembangkan
kawasan
pendidikan
yang
mengintegrasikan Kampus Universitas Telkom, Techno park (Bandung Technopark) yang merupakan inkubator, Pelatihan, dan Riset unggulan dalam satu kawasan (S). Kebijakan anggaran. Tata kelola anggaran sudah memadai ditandai dengan standarisasi ISO9001:2008, audit internal, audit eksternal, penggunaan sistem informasi keuangan (SIMKUG) (S). Monev dilakukan melalui budget committee yang dilakukan tiap bulan dan juga evaluasi KM (Kinerja Manajemen) yang dilakukan triwulanan, selain itu 81
kontrol keuangan dilakukan melalui RKA (Rencana Kegiatan Anggaran), RRA (Realokasi dan Redistribusi Anggara), serta ABT (Anggaran Biaya Tambahan) (S). Sistem Informasi. Sistem informasi Universitas Telkom dapat dikatakan sangat lengkap, dibangun sendiri, dan sebagian besar sudah terintegrasi: Sistem Informasi Akademik (I-gracias), Simkug, HRMIS, Dashboard, e-library, e-learning (IDEA), e-mail, sistem informasi logistik, dan sistem informasi layanan karir (S).
Pengembangan
hardware juga terus dilakukan meliputi: server, database center, jaringan intranet, hotspot, jaringan internet (S). Akses data meliputi: data mahasiswa, dosen, penjadwalan, perwalian, bimbingan, publikasi, penelitian, registrasi, pembayaran spp, transkrip, laporan akademik, dll seluruhnya berbasis komputer dan jaringan (S). Universitas Telkom mengadakan kerjasama dengan microsoft untuk penyediaan perangkat lunak resmi (S). Sistem informasi yang dibangun sudah cukup matang dan pernah berhasil diuji coba diterapkan
di
perguruan
tinggi
lain,
sehingga
memiliki
peluang
untuk
dijual/dikomersialisasi sebagai salah satu pendapatan non-tuition-fee (S).
2.6.3
Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman Politik. Pemerintah mempunyai komitmen terhadap riset nasional yang
dituangkan dalam Kebijakan Rencana Induk Riset Nasional 2015 – 2045 terutama mengenai prioritas riset nasional dan anggaran riset yang mencapai 100 T– 155T hingga tahun 2019 (O). Kebijakan pemerintah mengenai insentif pemakaian inovasi dalam negeri (TKDN) baik intelektual maupun fisik memberi peluang pendapatan non-tuition fee dengan menciptakan produk-produk solusi teknologi dari Perguruan Tinggi untuk dipasarkan (O). Ekonomi. Banyak PTN yang melakukan ekspansi dengan membentuk kampuskampus cabang/di luar domisili di berbagai daerah yang meningkatkan persaingan dalam mencari mahasiswa (T). Banyak PTS-PTS besar mendirikan PTS baru yang merupakan bagian dari grupnya di kota-kota tertentu sehingga meningkatkan persaingan dalam mencari mahasiswa (T). Pertumbuhan ekonomi dunia masih mengalami tekanan pada tahun-tahun mendatang dan ini juga berdampak pada Indonesia, akan tetapi pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan masih cukup tinggi (5,5% – 5,9%) dan inflasi terkendali (4%). Daya beli masyarakat akan mengalami penurunan, tetapi masih terdapat peluang
82
untuk meningkatkan sumber-sumber pendapatan dari unit usaha yang dapat digunakan untuk penyelenggaraan pendidikan (T). Teknologi. Perkembangan teknologi informasi sangat pesat dimana moda pembelajaran gratis/berbayar alternatif (MOOC – Massive Open Online Course) dapat diakses dengan mudah dan fleksibel dalam waktu akan menjadi pesaing perguruan tinggi model pembelajaran klasik (T). Makin tingginya ancaman terhadap keamanan data yang disimpan dalam jaringan, misalnya dari virus ataupun serangan hacker (T). Sosial. Tingkat APK (angka partisipasi kasar) perguruan tinggi di Indonesia yang masih rendah yaitu 28,16% memberikan peluang untuk memperbesar student body (O). Indonesia akan mengalami bonus demografi di tahun 2030, perkuatan di sektor pendidikan akan tinggi, sehingga ini merupakan peluang yang besar bagi perguruan tinggi (O).
2.6.4
Identifikasi SWOT Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi Identifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity),
ancaman (threath) untuk komponen F ditabelkan sebagai berikut (Tabel 2.16).
Tabel 0.16
No 1 2 3 4 5 6 No 1 2 3
4
Deskripsi SWOT komponen F: pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi KEKUATAN / STRENGTH (S) Deskripsi Kode Sumber pendanaan yang meningkat diimbangi dengan prosentase penggunaan dana S1 untuk mahasiswa juga semakin meningkat Ketersediaan lahan yang masih cukup luas sehingga masih memungkinkan S2 pengembangan prasarana kampus yang nyaman. Sarana yang sangat sangat bagus untuk mendukung kegiatan akademik S3 Memiliki sistem informasi terpadu, yang mengintegrasikan berbagai fitur baik S4 akademik maupun non akademik Software berlisensi untuk kegiatan pembelajaran S5 Monitoring dan evaluasi Keuangan sudah dilakukan melalui budget committee S6 KELEMAHAN / WEAKNESS (W) Deskripsi Kode Rendahnya tingkat pendapatan keuangan khususnya sumber pendapatan non tuition W1 fee Proses bisnis dan prosedur standar, yang telah dibuat oleh unit satuan mutu belum W2 optimal digunakan sebagai acuan pengembangan sarana dan prasarana. Keterbatasan anggaran investasi dan operasional yang mengharuskan optimalisasi W3 sehingga lambat untuk merealisasikan penyerapan anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana Turn over sumberdaya di bagian Sisfo cukup tinggi, sehingga cenderung melemahkan W4 pengembangan dan kemapanan sistem informasi yang telah dibuat
83
PELUANG / OPPORTUNITY (O) No 1
Deskripsi Brand TELKOM perlu dieksploitasi untuk mendapatkan kesempatan memperoleh pendapatan non tuition fee Innovative learning yang berbasis ICT membutuhkan luas lahan yang lebih kecil dibandingkan dengan pendidikan tradisional. Kesempatan membangun university based city di Bandung Selatan Pengembangan Direktorat Sistem Informasi Telkom University tidak hanya sebagai unit cost center, namun berkembang menjadi unit profit center. Pendapatan non-tuition fee (NTF) jika aplikasi sistem informasi terpadu yang telah dibangun, dapat dipaketkan dan digunakan oleh institusi lain ANCAMAN / THREAT (T) Deskripsi Infrastruktur jalan akses ke kampus sempit/macet dan seringkali banjir di daerah sekitar kampus Tuntutan model bisnis : cheaper cost. Kompetitor memiliki model bisnis sejenis tidak ada diferensiasinya. Sinergi Direktorat Sistem Informasi dengan Perguruan Tinggi lain untuk menjalankan join research yang terkait dengan pengembangan Sistem Informsai Akademik. Sinergi dengan industri untuk modal pendanaan untuk pengembangan berbagai aplikasi sistem informasi yang dapat dikomersialisasikan Ancaman hacker dari luar yang masuk ke dalam sistem i-Gracias
2 3 4 5
No 1 2 3 4 5 6
Kode O1 O2 O3 O4 O5
Kode T1 T2 T3 T4 T5 T6
2.7 Evaluasi Komponen G: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama 2.7.1
Uraian Umum Kegiatan dalam bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)
bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi seluruh stakeholder yang sejalan dengan Visi, Misi dan Tujuan Universitas Telkom. Keselarasan pengembangan bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan Visi, Misi dan Tujuan dilakukan melalui penyusunan Rencana Induk Pengembangan (RIP) bidang PkM yang selanjutnya diturunkan menjadi Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM). Universitas Telkom berupaya membangun sebuah ekosistem penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Gambar 2.16), yang memberikan kesempatan (akses), dorongan (insentif) dan peluang melalui kompetisi baik internal maupun eksternal bagi dosen sebagai ujung tombak pelaksana kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PPM). Direktorat PPM terutama berfungsi dalam menentukan kebijakan dan program PPM, proses administrasi PPM, dan fasilitasi kerjasama eksternal. Fakultas dan
84
program studi adalah „kantung‟ SDM yaitu dosen yang berperan utama dalam proses PPM, sehingga fakultas dan prodi harus memiliki kemampuan dalam penyumber-dayaan proses penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kelompok Keahlian (KK) adalah organ fungsional dalam satu Fakultas yang terdiri dari dosen-dosen yang memiliki bidang keahlian dalam wilayah keilmuan yang serumpun. Pengelompokan bidang keahlian dalam bentuk Kelompok Keahlian (KK) bertujuan untuk memberikan lingkungan bagi dosen dalam memperdalam bidang keahliannya. Fungsi
KK diantaranya
adalah menjalankan pengembangan serta
pelaksanaan keilmuan dan keahlian melalui Tridharma perguruan tinggi secara sinergis dan terprogram, yaitu: Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.
Gambar 0.43 Ekosistem penelitian Universitas Telkom
Selanjutnya,
Research
Center
adalah
kebijakan
khusus
Rektor
untuk
pengembangan kultur penelitian di Universitas Telkom. Pada saat ini, ada 2 (dua) pusat riset di Universitas Telkom, yaitu: Research Center ICT Regulation & Public Policy dan Center for Advanced Wireless Technologies (AdWiTech). Disamping pengembangan
85
kultur penelitian, pusat riset juga bertujuan untuk pengembangan model ideal dan integrasi penelitian kolaboratif dan percepatan peningkatan kualitas penelitian menuju taraf internasional. Ketiga misi pusat riset pada akhirnya diharapkan bermuara meningkatnya reputasi dan pendapatan non tuition fee Universitas Telkom.
2.7.2
Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan Dalam perkembangannnya, Universitas Telkom terus meningkatkan jumlah
dosen di tiap program studi-program studi yang dimiliki. Kecukupan rasio dosen terhadap mahasiswa terus ditingkatkan. Dosen juga didorong untuk selalu meningkatkan jenjang pendidikan dan Jabatan fungsional akademik yang dimilikinya. Kekuatan Sumber Daya Manusia berdasarkan Pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.11. Jumlah dosen yang mencapai angka 723 dimana dimana sebanyak 182 dosen dengan jabatan fungsional akademi Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Besar (26.41%). Kualifikasi dosen yang sebagian besar masih pada Strata-2(magister) yaitu86%. Jumlah dosen bergelar doktor adalah 92 orang atau sekitar 13%. Universitas Telkom menyadari bahwa kualifikasi S3 merupakan sebuah pondasi dasar untuk menyediakan sumber daya peneliti yang berkualitas dan dapat berinovasi. Pada saat ini, jumlah dosen bergelar doktor di Universitas Telkom relatif masih cukup sedikit, sehingga dosen didorong untuk melanjutkan studi S3 di dalam dan di luar negeri. Jumlah total dosen yang sedang melanjutkan S3 semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 tercatat 123 orang dosen Universitas Telkom sedang melanjutkan studi doktoral.
Gambar 0.44 Jumlah dosen Universitas Telkom yang sedang melanjutkan studi doktor
86
Kesempatan, dorongan, dan peluang diberikan oleh Universitas Telkom kepada dosen dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat difasilitasi melalui adanya skema internal untuk penelitian dan pengabdian masyarakat. Skema kegiatan internal yang tersedia memiliki variansi syarat dan ketentuan dengan mempertimbangkan penyediaan dana, kurun waktu pelaksanaan kegiatan, kualifikasi pelaksana dan kepatutan beban kerja dosen.
Gambar 0.45 Skema penelitian dan pengabdian masyarakat internal di Universitas Telkom
Berangkat dari kesadaran akan pentingnya perlindungan kekayaan Intelektual yang dihasilkan oleh sivitas akademik Universitas Telkom maka pada tahun 2014 mendirikan Klinik Hak Kekayaan Intelektual (Klinik HKI) yang bertujuan untuk memfasilitasi sivitas akademik untuk memperoleh HaKI. Dengan adanya Klinik HKI diharapkan kesadaran sivitas akademik untuk melindungi Kekayaan Intelektual dapat meningkat sehingga menjadi modal dalam pengembangan keilmuan. Universitas Telkom juga mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dalam penelitian melalui kegiatan Tugas Akhir dan Thesis. Mahasiswa diwajibkan untuk membuat jurnal atau menulis paper ilmiah di akhir pengerjaan Tugas Akhir dan Thesis. Salah satu syarat untuk mendapatkan predikat cumlaudeadalah mahasiswa harus telah mempublikasikan tugas akhir atau tesisnya. Perpustakaan Universitas Telkom telah memperoleh akreditasi A dan menyediakan dukungan penelitian berupa akses literature yang memadai dan juga sistem pendeteksian plagiat (iThenticate). Untuk diseminasi penelitian dan mengembangkan jejaring penelitian, Universitas Telkom melaksanakan konferensi ilmiah yang dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. Beberapa prosiding konferensi telah masuk dalam indeks SCOPUS yang menandakan kualitas konferensi yang baik. 87
Gambar 0.46 Rangkaian acara konferensi internasional yang diselenggarakan Universitas Telkom
Kuantitas dan kualitas penelitian pada kurun 2013-2015 di Universitas Telkom terlihat meningkat. Hal ini dilihat dari meningkatnya anggaran penelitian, jumlah judul penelitian, dan jumlah publikasi ilmiah serta jumlah sitasi terhadap karya ilmiah sivitas akademik Universitas Telkom. Kinerja yang baik dalam bidang penelitian juga ditandai dengan mulai banyaknya penelitian kerjasama dengan pihak eksternal. Rata-rata alokasi dana penelitian dan pengabdian masyarakat tiap dosen di Universitas Telkom diberikan pada Gambar 2.47 berikut ini. Khusus dana penelitian menunjukkan adanya peningkatan, dari 3.361 juta rupiah per dosen di tahun 2013, menjadi naik cukup signifikan 6.47 juta rupiah per dosen di tahun 2015. Adapun kegiatan pengabdian masyarakat pada umumnya masih memiliki kendala karena terkait dengan pihak eksternal (Gambar 2.47).
88
10
8,48
7,884
5
3,361
5
6,47
5,435
4,337
2,01
1,098 0 2013
2014
Penelitian
2015
Pengabdian Masyarakat
Total
Gambar 0.47 Rata-rata alokasi dana Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (dalam jutaan rupiah per dosen) 800
578
600
336
400
209
180
200
166
23
0 2013
2014
Penelitian
2015
Pengabdian Masyarakat
Gambar 0.48 Jumlah Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Jumlah karya ilmiah yang dihasilkan anggota sivitas akademik Universitas Telkom juga meningkat dari tahun ketahun. Hal ini terlihat dari Gambar 2.49. Demikian juga publikasi dari Universitas Telkom yang terindeks di Scopus juga menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan (Gambar 2.50).
506
600 400 200
117
141
2013
2014
248
0 2015
Total
Karya Ilmiah Gambar 0.49 Jumlah karya ilmiah
Peningkatan jumlah publikasi yang terindeks di Scopus menunjukkan keinginan Universitas Telkom yang memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi berkelas dunia 89
yang berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi.Indexing penelitian-penelitian Universitas Telkom di Scopus bertujuan agar penelitian yang dihasilkan „terlihat‟ di tingkat internasional, untuk selanjutnya melakukan peningkatan kualitas penelitian yang berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Usaha Universitas Telkom dalam melakukan kerjasama eksternal tercermin dari Gambar 2.51. Berbeda dengan aspek penelitian yang dapat dikontrol penuh dan dintervensi oleh kebijakan lembaga, kerjasama eksternal sangat tergantung pada peluang eksternal yang tersedia.
Gambar 0.50 Publikasi dari sivitas akademik Universitas Telkom yang terindeks Scopus
80 60 40 20 0
44 14 8
18
2013
2014
Mitra Luar Negeri
16
14
37
31
2015
2016
Mitra Dalam Negeri
Gambar 0.51 Jumlah kerjasama kurun waktu tahun 2013-2016
90
Dari data yang tersedia, korelasi antara kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan topik penelitian masih bersifat dalam tataran fundamental/teoritis dimana hasilnya masih belum siap untuk diterapkan langsung kepada masyarakat. Untuk meningkatkan korelasi antara kegiatan penelitian dan PkM. Direktorat PPM telah menyediakan skema PkM berbasis penelitian namun jumlah kegiatan yang dilaksanakan masih sangat minim. Untuk bidang penelitian kondisi di tahun 2015 telah mencapai 578 sedangkan bidang PkM masih berada di angka 166. Dengan asumsi bahwa 1 kegiatan penelitian dan PkM dilaksanakan oleh 3 orang dosen dan minimal dalam 1 tahun setiap dosen melaksanakan 1 kegiatan Penelitian dan 1 kegiatan PkM, maka dengan jumlah dosen sebanyak 723 dosen dapat diperoleh 241 kegiatan penelitian dan 229 kegiatan PkM. Kurangnya minat melaksanakan PkM diperkirakan karena sistem pengakuan beban kerja dosen yang kurang menarik khususnya dalam pengabdian masyarakat, sehingga perlu dilakukan evaluasi dan penyempurnaan dalam sistem beban kerja dosen agar dapat mencapai/melebihi target yang ditetapkan
2.7.3
Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman Indonesia, dengan jumlah penduduk mencapai 250 jutamerupakan negara terbesar
keempat didunia.
Namun daya saing kompetitif yang dimiliki masih sangat rendah
dibandingkan dengan negara lain. Reseaarch and Development (R&D) merupakan sebuah cara untuk meningkatkan daya saing kompetitif melalui penghasilan/penemuan metoda/ teknik/ teknologi yang dapat meningkatkan produktifitas kerja. Salah satu persoalan mendasar bidang research & development (R&D) di Indonesia adalah masih terbatasnya alokasi anggaran untuk
bidang R&D. Alokasi
anggaran penelitian hanya berkisar 0,09% dari PDB, sangat rendah jika dibandingkan dengan negara berpenghasilan menengah lain seperti Malaysia dengan investasi sebesar 0,6%, Thailand 0,26%, dan China 1,47%.
Salahsatu indikator yang relevan dengan
penelitian yaitu jumlah patent dan jumlah publikasi menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal dengan negara tetangga seperi: Singapura, Malaysia dan Thailand 2. Adanya mekanisme paten yang memberikan hak eklusif terhadap pemiliknya secara poritif dapat
2
http://data.worldbank.org
91
mendorong inovasi-inovasi yang orisinal, namun dilain pihak dapat menimbulkan efek negatif dimana penelitian dalam bidang yang sama berpotensi adanya biaya tambahan untuk penggunaan paten dalam penelitiannya. Menyadari kondisi tersebut maka pemerintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan kualitas hasil penelitian perguruan tinggi di Indonesia melalui berbagai skema kegiatan penelitian dan penghargaan misalnya penelitian Kompetitif Nasional, Bidang Maritim, Strategis Nasional, Hibah Bersaing, Unggulan PT, Disertasi Doktor, Penghargaan Publikasi Internasional (PPI), Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI), hingga Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS).
Berbagai skema
penelitian dan penghargaan dari pemerintah ini tentunya menjadi peluang bagi segenap anggota sivitas akademik Universitas Telkom untuk selalu meningkatkan kuantutas dan kualitas penelitiannya. Selain penyediaan berbagai programkegiatan, peningkatan kualitas penelitian dilakukan melalui perubahan kebijakan oleh pemerintah (RISTEK-DIKTI) dengan orientasi kualitas seperti kualifikasi peneliti, kategori level kesiapan luaran penelitian melalui Technology Readiness Level(TRL) atau Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT). Perubahan kebijakan ini harus segera disikapi sehingga indikator kinerja penelitian yang ada di Universitas Telkom dapat menyesuaikan diri dan meminimalkan masalah administrasi dalam partisipasi di berbagai programkegiatan penelitian. Pemerintah juga mendorong pihak swastaindustri untuk berkontribusi dalam penyediaan dana penelitian, salah satunya dengan membentuk Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI). DIPI merupakan lembaga mandiri yang bernaung di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). DIPI berperan sebagai Badan dana nasional yang memberikan hibah untuk penelitian fundamental di garis depan berdasarkan kompetisi, telah diakui banyak negara sebagai cara paling efektif untuk mendorong terciptanya ilmu pengetahuan dan inovasi berkelas dunia. Dana yang diperoleh bersumber dari pemerintah, pihak swasta dan sumber internasional lainnya, sehingga dana penelitian DIPI tidak terikat oleh siklus tahunan anggaran negara. Bidang ICT yang menjadi salah satu fokus dari Universitas Telkom telah masuk kedalam berbagai aspek kehidupan dan terbukti memberikan dampak positif dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara, seperti diperlihatkan di Gambar 2.52. Kondisi ini merupakan sebuah peluang bagi Universitas Telkom untuk terus mengintensifkan serta 92
memfokskan topik-topik penelitian dalam bidang ICT dalam rangka menghasilkan sebuah prestasi/kontribusi guna mendapatkan pendanaan dari pihak ekternal (dalam dan luar negeri). Universitas Telko harus lebih agresif dalam usaha meningkatkan kerjasamakerjasama strategis dan penelitian untuk mendapatkan pendanaan pihak eksternal.
Gambar 0.52 Dampak ICT dalam perkembangan suatu negara [sumber: Telkomsel]
Dalam bidang Pengabdian Masyarakat, selain kegiatan rutin dari DIKTI melaui program IPTEK bagi Masyarakat (IbM), peluang lainnya adalah berperan serta dalam pengembangan desa melalui Dana Desa. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan sejalan dengan visi Pemerintah untuk “Membangun Indonesia dari Pinggiran dalam Kerangka NKRI”. Pemerintah Indonesia secara konsisten telah meningkatkan alokasi Dana Desa dari 20.7 trilliun di tahun 2015 menjadi 46.9 trilliun di tahun 2016. Dana desa ditujukan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Sejalan dengan Dharma Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Dari sini, Universitas Telkom memiliki peluang dalam mengambil peran dalam kegiatan pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
93
2.7.4
Identifikasi SWOT Komponen G: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama Dari uraian di atas, selanjutnya dapat diidentifikasi kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity), ancaman (threath) untuk komponen G yang meliputi penelitian, pelayanan / pengabdian kepada masyarakat, dan ditabelkan sebagai berikut (Tabel 2.17). Tabel 0.17
No 1 2
3
4 5 6
7
No 1
2 3 4
No 1 2
3
Deskripsi SWOT untuk komponen G: penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama KEKUATAN / STRENGTH (S) Deskripsi Kode Adanya RIP dan RENSTRA dalam bidang PPM sebagai panduan dalam pelaksanaan S1 kegiatan Universitas Telkom termasuk pada Perguruan Tinggi Kategori Utama serta didukung S2 oleh Kuantitas dan kualitas dosen yang memadai untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang baik/berkualitas Tersedianya Skema Internal untuk kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat S3 yang mengakomodir proses pelaksanaan baik dari sisi penyediaan dana, kurun waktu pelaksanaan kegiatan, kualifikasi pelaksana dan kepatutan beban kerja dosen. Dukungan sumber literature dan sistem pendeteksian plagiat untuk publikasi ilmiah S4 serta pendaftaran HaKI Kegiatan diseminasi hasil penelitian melalui publikasi dalam kegiatan konferensi rutin S5 yang diselenggarakan oleh institusi Komitmen dan kebijakan institusi dalam pengelolaan kegiatan penelitian dan S6 pengabdian kepada masyarakat yang menempatkan dosen sebagai fokus utama sehingga kinerja bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat meningkat tiap tahun Pencapaian kinerja penelitian yang baik sehingga mendorong terbangunnya kerjasama S7 dengan pihak eksternal. KELEMAHAN / WEAKNESS (W) Deskripsi Kode Belum sinergisnya koordinasi kegiatan penelitian antara kelompok keahlian, program W1 studi, fakultas, serta PPM dalam pemahaman terhadap program/ kegiatan yang dijalankan Pendidikan dosen masih didominasi oleh S2 dimana beberapa skema penelitian telah W2 mensyaratkan kualifikasi S3 uhntuk pelaksanaan penelitian Topik penelitian cenderung belum berangkat dari kebutuhan masyarakat, sehingga W3 penelitian lepas dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat Minat dosen dalam kegiatan PkM masih belum sebesar penelitian diperkirakan karena W4 beban kerja dosen sebagai pengajar dan peneliti/pengabdi yang masih perlu disempurnakan PELUANG / OPPORTUNITY (O) Deskripsi Kode Tersedianya berbagai hibah penelitian (research grant) dari pihak eksternal (Dikti, O1 Kemenristek, Kementan, serta berbagai perusahaan swasta) Terbukanya kesempatan dan potensi untuk memberikan kontribusi dalam pembinaan O2 pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat, salah satunya dengan adanya Program Dana Desa Dampak ICT bagi pertumbuhan negara memberikan peluang untuk memperoleh O3 pendanaan dari pihak ekternal dalam penelitian (bidang ICT merupakan salah satu
94
fokus Universitas Telkom No 1 2 3
ANCAMAN / THREAT (T) Deskripsi Alokasi dana bagi peneliti di negara lain yang cukup besar, sehingga penelitian di Indonesia dalam bidang yang sama mungkin akan tertinggal jauh (out-off-date) Tekanan dari negara lain berupa paten dan HKI yang berpotensi menghambat penelitian dari sisi penggunaan patent. Dinamika perubahan peraturan terkait dengan penelitian di tingkat nasional yang mungkin menimbulkan masalah dalam administrasi keikutsertaan
Kode T1 T2 T3
95
BAB 3 ANALISIS HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN, ANALISIS TOWS, DAN PERUMUSAN STRATEGI UNIVERSITAS TELKOM
3.1 Hubungan Antar Komponen Standar Hubungan antar komponen standar Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT)digambarkan sebagai berikut:
Gambar 0.1
Hubungan antar komponen standar BAN-PT dalam kategori input, proses, dan output
96
Dari Gambar 3.1, pokok-pokok pikiran relasi antar komponen dapat dinarasikan sebagai berikut: 1.
Sejumlah inspirasi yang mempengaruhi visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian adalah: regulasi nasional dan internasional, berbagai standar mutu proses, kebutuhan masyarakat pengguna lulusan dan masyarakat industri, perkembangan keilmuan, serta trendperkembangan ekonomi global dan pergeseran-pergeseran sosial;
2.
‘Input’ dalam proses perguruan tinggi dalam sudut pandang sebagai lembaga kader pada dasarnya adalah mahasiswa dan sumberdaya manusia (SDM) yang meliputi tenaga akademik (dosen) dan tenaga non akademik. Calon mahasiswa yang telah diterima sebagai mahasiswa selanjutnya memasuki „pipa‟ perkuliahan.
3.
Pada bagian „proses‟, yang menggerakkan proses-proses administrasi dan kelembagaan adalah terutama adalah tenaga penunjang akademik. Sedangkan yang menggerakkan proses pengajaran dan penelitian adalah dosen. Dalam proses kelembagaan, tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu memegang peranan yang sangat penting dalam menyediakan Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik yang kondusif bagi proses belajar mahasiswa, maupun bagi dosen dalam mengajar dan meneliti. Proses pengajaran dan proses administrasi kelembagaan juga harus ditunjang oleh pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi yang memadai dan handal.
4.
‘Output’ atau keluaran dari sebuah perguruan tinggi yang pertama adalah lulusan atau alumni perguruan tinggi yang telah mengalami proses pendidikan dalam pipa pendidikan tinggi. Keluaran kedua adalah berupa penelitian, pengabdian masyarakat, dan kerjasama yang dihasilkan terutama oleh SDM dosen. Pengguna dari keluaran perguruan tinggi adalah masyarakat, negara, dan industri. Ketiganya berlaku sebagai pengguna alumni dan sebagai pihak yang memakai hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
97
3.2
Pola Pikir Perumusan Strategi Pola pikir perumusan strategi dan program yang bermula dari evaluasi diri
digambarkan sebagai berikut (Gambar 3.2).
Gambar 0.2
Pola pikir analisis komprehensif perumusan strategi dan program
Dalam RENSTRA Universitas Telkom 2014-2018 telah dirumuskan 3 strategi utama yang meliputi: Growth Strategy, Quality Improvement Strategy, dan Governance Strategy. Hasil analisa SWOT dipetakan kedalam 3 strategi utama tersebut. Pemetaan ini bertujuan untuk melihat keterkaitan antara strategi utama dalam RENSTRA dengan hasil perumusan strategi dalam analisis TOWS. Jika strategi yang dihasilkan dalam analisis TOWS telah termaktub dalam strategi RENSTRA, maka diperlukan program-program penguatan terhadap strategi RENSTRA tersebut. Sedangkan apabila terdapat strategi hasil analisa TOWS belum terlingkupi oleh strategi utama RENSTRA, maka strategi tersebut menjadi strategi baru dengan sejumlah program baru untuk proses perbaikan dan peningkatan proses-proses dalam Universitas Telkom. Strategi utama yang terdapat dalam RENSTRA 2014-2018 ditampilkan pada Tabel 3.1 sebagai berikut: 98
Tabel 0.1 Strategi utama RENSTRA 2014-2018 A. Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy) 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa 3. Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh 4. Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 5. Mengembangkan prodi baru dan program-program pendidikan nondegree B. Strategi Perbaikan Kualitas (Quality Improvement Strategy) 1. Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi disiplin 2. Menyediakan sertifikasi bagi industri kecil menengah 3. Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) C. Strategi Governansi (Governance Strategy) 1. Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan 2. Menjalin kerjasama untuk meningkatkan benefit lembaga 3. Menyediakan peluang kerjasama industri dalam hal penyediaan tenaga kerja 4. Menyediakan sumber-sumber pendanaan untuk beasiswa 5. Mengembangkan sistem pemasaran dan sistem komunikasi eksternal hingga ke level Asia. 6. Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industri dan perguruan tinggi luar negeri 7. Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih kokoh
Kode strategi utama UA-1 UA-2 UA-3 UA-4 UA-5
UB-1 UB-2 UB-3
UC-1 UC-2 UC-3 UC-4 UC-5 UC-6 UC-7
Analisis TOWS yang dikonfirmasi untuk pasangan S-O, W-O, S-T, dan W-T. Situasi dan analisis S-O akan menghasilkan strategi yang bersifat maksimal, karena merupakan analisis kombinasi dari kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities). Situasi dan analisis W-O akan menghasilkan strategi mini-maksi, yang artinya pada situasi ini institusi PT memiliki kelemahan tetapi masih berada dalam lingkungan yang memberikan banyak peluang. Pada situasi W-O, analisis strategi ini digunakan untuk menggunakan peluang-peluang yang ada dengan mengoreksi kelemahan-kelemahan yang ada dalam sebuah institusi. Pada situasi dan analisis S-T, sumber dari kesulitan-kesulitan pengembangan institusi merupakan kondisi eksternal yang tidak diharapkan. Institusi dapat menggunakan kekuatan internal yang besar yang dimiliki untuk mengatasi ancaman (threats) dari lingkungan eksternal. Untuk situasi dan analisis W-T, dikatakan sebagai mini-mini strategy, adalah kondisi dimana institusi belum memiliki modal apapun dalam menghadapi ancaman dari lingkungan eksternal. Pada kondisi ini, sesungguhnya dapat
99
dibuat strategi untuk mendapatkan keuntungan terbaik dari kesempatan-kesempatan yang ada, walaupun kecil. Alur pikir penyusunan strategi dan program pengembangan yang dihasilkan dari Evaluasi Diri ini adalah sebagai berikut. RENSTRA 2014-2018
Analisis Evaluasi Diri
PROGRAM (2016-2018)
Analisis TOWS
Strategi RENSTRA
Rumusan strategi pengembangan
Ada di RENSTRA ? tidak
ya
Keterbatasan
Perkuat strategi RENSTRA Perumusan PROGRAM Strategi Tambahan
Analisis komprehensif antar komponen
Gambar 0.3
3.3
Alur pikir penyusunan strategi dan program Universitas Telkom (2016-2018)
Keterbatasan Internal dan Eksternal Dalam Perumusan Strategi dan Program Dalam perumusan strategi dan program, terdapat sejumlah konstrain yang
membatasi implementasi strategi dan program yang telah dicanangkan. Keterbatasan yang
100
ada pada umumnya akan menghasilkan koreksi terhadap sejumlah strategi dan program yang akan dijalankan.
Dari sisi internal, keterbatasan umumnya muncul dari aspek finansial dan SDM. Koreksi terhadap implementasi strategi dan program dapat terjadi akibat adanya keterbatasan finansial. Kemudian keterbatasan internal berikutnya adalah akibat Universitas Telkom yang masih merupakan perguruan tinggi yang relatif muda memiliki keterbatasan dalam kualifikasi sumber daya manusia, sehingga ada sejumlah peluang yang terpaksa harus dilewatkan akibat keterbatasan dalam persoalan SDM. Dari sisi eksternal, perubahan lingkungan regulasi dapat juga menghasilkan kondisi yang berbeda dengan asumsi awal. Sehingga, sebuah strategi yang disusun pada lingkungan regulasi sebelumnya bisa jadi tidak relevan ketika ada sebuah perubahan regulasi yang baru. Perubahan lingkungan regulasi eksternal ini mengakibatkan adanya koreksi terhadap strategi dan program tertentu.
3.3.1
Keterbatasan Finansial Universitas Telkom sebagai perguruan tinggi di bawah Yayasan Pendidikan
Telkom (YPT), pada umumnya memiliki kondisi keuangan yang relatif baik. Hal ini karena YPT adalah yayasan di bawah PT Telkom yang diketahui merupakan perusahaan publik dengan kinerja yang cukup baik. Namun, Universitas Telkom sebagai perguruan tinggi swasta, pada saat ini masih memiliki struktur penghasilan yang mayoritas berasal dari mahasiswa (tuition fee). Kondisi ini tentunya menyebabkan kurang leluasa dalam penyusunan sejumlah strategi dan program, disebabkan karena struktur penghasilan dengan tuition fee mayoritas menyebabkan strategi dan program disusun tentunya dengan asumsi anggaran yang ketat. Sejumlah usaha telah dilakukan Universitas Telkom untuk meningkatkan prosentase non tution fee, diantaranya adalah meningkatkan kerjasama proyek dan penelitian eksternal dengan pihak lain. Selain itu dengan usaha mendapatkan hibah-hibah penelitian. Dari mekanisme hibah penelitian, Universitas Telkom mendapatkan sejumlah peralatan penelitian, sehingga secara tidak langsung menghemat biaya modal investasi laboratorium.
101
3.3.2
Keterbatasan Kualifikasi Sumber Daya Manusia Dari data yang tersedia, dapat diketahui bahwa kualifikasi sumberdaya manusia
(SDM) Universitas Telkom dapat dikatakan masih terbatas. Prosentase dosen yang berkualifikasi doktor masih terbatas, yaitu 12.72%.
Kemudian dosen yang memiliki
Jabatan Fungsional Akademik (JFA) Guru Besar, Lektor Kepala, dan Lektor prosentasenya juga masih terbatas yaitu 26.41% (Tabel 2.11). Masih terbatasnya dosen berkualifikasi doktor maupun yang memiliki JFA Guru Besar, Lektor Kepala, dan Lektor menyebabkan keterbatasan dalam meraih peluang dalam sejumlah kerjasama dan hibah penelitian. Selain itu, keterbatasan jumlah dosen yang bergelar profesor juga mengakibatkan terhambatnya pembentukan program studi S3 di Universitas Telkom.
3.3.3
Keterbatasan Akibat Perubahan Kondisi Regulasi Dengan semakin berkembangnya teknologi dan solusi-solusi Information &
Communication Technology (ICT), maka memungkinkan munculnya berbagai metodemetode belajar berbasis ICT. Metode belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi menjadi sarana untuk meningkatkan dan memudahkan aksesibilitas pendidikan tinggi bagi semua orang dengan segala keterbatasannya. Universitas Telkom telah mengembangkan berbagai solusi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi sejak tahun 2013. Sebagai contoh, Universitas Telkom membangun fasilitas teknologi informasi yang dapat menyelenggarakan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara penuh. Namun demikian, regulasi dari Dikti kemudian menetapkan moratorium program PJJ, sehingga tentu saja program PJJ dari Universitas Telkom tidak dapat terlaksana. Hal ini tentu juga berakibat pada terlewatkannya peluang-peluang dalam pengembangan sistem pembelajaran jarak jauh.
102
3.4
Analisis dan Perumusan Strategi Komponen A: Visi, Misi, Sasaran, dan Strategi Pencapaian Perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan matriks analisis TOWS
(Lampiran 1) dengan pola pikir dan alur pikir seperti yang digambarkan di Gambar 3.1 dan Gambar 3.2. Deskripsi SWOT berdasarkan sub bab 2.1.4. Analisis strategi komponen A dalam Tabel 3.2 sebagai berikut. Tabel 0.2
Analisis strategi komponen A: Visi, Misi, Sasaran, dan Strategi Pencapaian STRATEGI S-O
No
Deskripsi
1
Mempersiapkan program studi baru yang relevan dengan kebutuhan pasar Meningkatkan penerapan GUG sebagai pondasi dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan yang akan meningkatkan kepercayaan stakeholder Memperbanyak program untuk memperkuat jejaring dan memperbanyak upaya pencarian dana ekternal melalui pengajuan proposal Memperkuat branding dan internasionalisasi Universitas Telkom melalui kerjasama dengan pihak Luar Negeri STRATEGI S-T
2
3
4
No
Deskripsi
5
Memperkuat proses evaluasi RENSTRA untuk melakukan penyesuaian indikator dan target capaian sesuai dengan kondisi yang dihadapai Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan STRATEGI W-O
6
No
Deskripsi
7 8
Menyiapkan/mempersingkat mekanisme splitting anggaran program dan penyerapan anggaran dapat berjalan dengan lebih baik Penyusunan Program Pengembangan dan Internasionalisasi Universitas Telkom STRATEGI W-T
No
Deskripsi
9
Memperbaiki mekanisme evaluasi KM dan Renstra baik dari sisi waktu maupun indikator agar lebih sinergi Memperkuat dokumentasi terkait monitoring Renstra di level Fakultas/Direktorat, Program Studi/Unit dan Individu
10
Kode Elemen TOWS S1-S2-S3O1-O2 S4-S5O1-O3
Kode Strategi
S2-S3O3-O4
A-SO3
S1-S2-S3O4
A-SO4
Kode Elemen TOWS S1-S2-S4-S5T1
Kode Strategi
S4-S5T2
A-ST2
Kode Elemen TWOS W1O2-O3 W2O1-O4 Kode Elemen TWOS W1-W5T1 W3T1-T2
A-SO1 A-SO2
A-ST1
Kode Strategi A-WO1 A-WO2
Kode Strategi A-WT1 A-WT2
103
Tabel 0.3 No 1
Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen A dengan strategi RENSTRA Analisis strategi TOWS
A-SO1 Mempersiapkan program studi baru yang relevan dengan kebutuhan pasar
2
A-SO2 Meningkatkan penerapan GUG sebagai pondasi dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan yang akan meningkatkan kepercayaan stakeholder
3
A-SO3 Memperbanyak program untuk memperkuat jejaring dan memperbanyak upaya pencarian dana ekternal melalui pengajuan proposal
Usulan Strategi/ Program Tambahan
Strategi UtamaTerkait UA-5:Mengembangkan prodi baru dan program-program pendidikan non-degree
-
UA-2:Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa UC-7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile
-
UA-1:Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian
-
UC-1:Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan UC-2:Menjalin kerjasama untuk meningkatkan benefit lembaga UC-3:Menyediakan peluang kerjasama industri dalam hal penyediaan tenaga kerja UC-4:Menyediakan sumber-sumber pendanaan untuk beasiswa
4
A-SO4 Memperkuat branding dan internasionalisasi Universitas Telkom melalui kerjasama dengan pihak Luar Negeri
UA-1:Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian UB-1: Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi disiplin
-Memperkuat branding dan internasionalisasi Universitas Telkom melalui kerjasama dengan pihak Luar Negeri
UC-5:Mengembangkan sistem pemasaran dan sistem komunikasi eksternal hingga ke level Asia. UC-6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industri dan perguruan tinggi luar negeri
5
A-ST1
-
C-8: Mengembangkan/meningkatkan kedalaman level sistem PPEPP yang telah ada
-
C-8: Mengembangkan/meningkatkan kedalaman level sistem PPEPP yang telah ada
Memperkuat proses evaluasi RENSTRA untuk melakukan penyesuaian indikator dan target capaian sesuai dengan kondisi yang dihadapai 6
A-ST2 Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan
104
No 7
Analisis strategi TOWS A-WO1
Strategi UtamaTerkait -
Menyiapkan/mempersingkat mekanisme splitting anggaran program dan penyerapan anggaran dapat berjalan dengan lebih baik 8
A-WO2 Penyusunan Program Pengembangan dan Internasionalisasi Universitas Telkom
Usulan Strategi/ Program Tambahan C-8: Mengembangkan/meningkatkan kedalaman level sistem PPEPP yang telah ada
UA-3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh UA-4:Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas UB-2: Menyediakan sertifikasi bagi industri kecil menengah UB-3: Mengembangkan Sumber UDaya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) UC-5:Mengembangkan sistem pemasaran dan sistem komunikasi eksternal hingga ke level Asia. UC-6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industri dan perguruan tinggi luar negeri
9
A-WT1
-
C-8: Mengembangkan/meningkatkan kedalaman level sistem PPEPP yang telah ada
-
C-8: Mengembangkan/meningkatkan kedalaman level sistem PPEPP yang telah ada
Memperbaiki mekanisme evaluasi KM dan Renstra baik dari sisi waktu maupun indikator agar lebih sinergi 10
A-WT2 Memperkuat dokumentasi terkait monitoring Renstra di level Fakultas/Direktorat, Program Studi/Unit dan Individu
Hasil pemetaan hasil analisa TOWS terhadap Strategi Renstra 2014-2018 untuk komponen A menunjukkan bahwa sebagian besar telah tercakup. Namun pada bagian Strategi Governansi masih diperlukan penambahan strategi. Penambahan strategi terkait dengan tingkat kedalaman / detail dari sistem PPEPP yang telah dijalankan. Berdasarkan paparan dan analisa TOWS terlihat bahwa Universitas Telkom memerlukan program kerja terkait dengan Governansi untuk membangun pondasi Good University Governence (GUG) yang kuat dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan. Berikut adalah program kerja yang dapat dilakukan adalah untuk memperkuat Visi-Misi-Tujuan-Sasaran: 105
1.
Peningkatan/pengembangan
sistem
PPEPP
khususnya
dalam
monitoring
pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Universitas. Dapat dilakukan dengan memperbaiki/mengembangkan alat bantu untuk survei, alat bantu pengukuran, pembuatan dokumen laporan dari setiap Unit Sedangkan rekomendasi khusus untuk komponen A adalah : 1.
Penyesuaian indikator dan target RENSTRA dengan kondisi terkini serta penyelarasan indikator Kontrak Manajemen dengan indikator RENSTRA.
2.
Pembentukan struktur pada level Direktorat yang bertugas membantu Rektor dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, mengukur, mengevaluasi dan sinkronisasi kebijakan terkait pengembangan organisasi
3.
Penyusunan draft RENSTRA 2019-2023 agar dimulai sejak tahun 2017 agar menghasilkan RENSTRA yang kokoh dan sesuai dengan kebutuhan
3.5
Analisis
dan
Perumusan
Strategi
Komponen
B:
Tata
Pamong,
Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu Pada komponen B yang membahas mengenai tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu, diperlukan analisis keterkaitan antara hasil perumusan strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T dengan masing-masing elemen TOWS yang telah dideskripsikan padasubbab 2.2.4. Kemudian, setiap strategi yang muncul pada S-O, S-T, W-O, dan W-T dikodekan berdasarkan Tabel 3.4 berikut ini Tabel 0.4
Analisis strategi komponen B: Visi, Misi, Sasaran, dan Strategi Pencapaian STRATEGI S-O Kode Elemen TOWS S1-S2 O1
No
Deskripsi
Kode Strategi
1
Meningkatkan penggunaan ICT untuk mendukung proses pengelolaan serta evaluasi kinerja institusi.
2
Menjalankan komitmen secara konsisten melalui pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) dan Audit Mutu Eksternal (AME) untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi yang ada di Universitas Telkom
S3-S2 O2
B-SO2
3
Memperkuat Gugus Kendali Mutu (GKM) dan Unit (SPM & SAI) untuk mendapatkan kualitas layanan dan proses yang tinggi
S3-S4-S5 O2-O3
B-SO3
4
Memperkuat kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
S4-S5-S6O2-O3
B-SO4
B-SO1
106
STRATEGI S-T No 5
Deskripsi Meningkatkan kinerja Gugus Kendali Mutu dan Unit SPM & SAI untuk membudayakan proses penjaminan mutu pada setiap level manajemen. Mengembangkan sistem ICT menjadi lebih handal sebagai pendukung evaluasi dan pengambilan keputusan STRATEGI W-O
6
No 7
Deskripsi Meningkatkan efektifitas pelaksanaan audit mutu internal agar dapat digunakan sebagai identifikasi awal evaluasi dan pengambilan keputusan manajemen. Mengoptimalkan evaluasi program kerja dan langkah perbaikan.
8 9 10
Membuat sinergi antara Kontrak Manajemen dengan Sasaran Mutu agar menjadi indicator capaian yang saling independen Membuat semua program studi yang ada menjadi terakreditasi dengan nilai akreditasi minimal B. STRATEGI W-T
No
Deskripsi
11
Memperkuat proses penjaminan mutu terkait dengan akreditasi program studi sebagai cerminan kualitas program studi yang ada di Universitas Telkom.
Tabel 0.5
Kode Elemen TWOS W1-W2 O1-O2 W2 O2 W3-W2 O2 W3-W4 O2-O3 Kode Elemen TWOS W2-W3-W4 T1-T2
Kode Strategi B-ST1 B-ST2
Kode Strategi B-WO1
B-WO2 B-WO3 B-WO4
Kode Strategi B-WT1
Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen B dengan strategi RENSTRA
No
Analisis strategi TOWS
Strategi UtamaTerkait
1
B-SO1 Meningkatkan penggunaan ICT untuk mendukung proses pengelolaan serta evaluasi kinerja institusi.
-UC-7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile
2
B-SO2 Menjalankan komitmen secara konsisten melalui pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) dan Audit Mutu Eksternal (AME) untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi yang ada di Universitas Telkom
-UC-7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile
3
B-SO3 Memperkuat Gugus Kendali Mutu (GKM) dan Unit (SPM & SAI) untuk mendapatkan kualitas layanan dan proses yang tinggi B-SO4 Memperkuat kemampuan auditor
-UC-7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile
4
Kode Elemen TOWS S3-S4-S5 T1-T2 S2-S3 T2
-UC-7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih
Usulan Strategi/ Program Tambahan
Program peningkatan kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Program peningkatan kemampuan auditor mutu akademik dan non
107
No
Analisis strategi TOWS
Strategi UtamaTerkait
Usulan Strategi/ Program Tambahan
mutu akademik dan non akademik internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
agile
akademik internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
5
B-ST1 Meningkatkan kinerja Gugus Kendali Mutu dan Unit SPM & SAI untuk membudayakan proses penjaminan mutu pada setiap level manajemen.
-UC-7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile
Program peningkatan kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
6
B-ST2 Mengembangkan sistem ICT menjadi lebih handal sebagai pendukung evaluasi dan pengambilan keputusan B-WO1 Meningkatkan efektifitas pelaksanaan audit mutu internal agar dapat digunakan sebagai identifikasi awal evaluasi dan pengambilan keputusan manajemen.
-UC-7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile
8
B-WO2 Mengoptimalkan evaluasi program kerja dan langkah perbaikan.
-UC-7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile
9
B-WO3 Membuat sinergi antara Kontrak Manajemen dengan Sasaran Mutu agar menjadi indicator capaian yang saling independen B-WO4 Membuat semua program studi yang ada menjadi terakreditasi dengan nilai akreditasi minimal B. B-WT1 Memperkuat proses penjaminan mutu terkait dengan akreditasi program studi sebagai cerminan kualitas program studi yang ada di Universitas Telkom.
-UC-7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile
7
10
11
-UC-7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile
Program peningkatan kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
UA-4: Mengembangkan strategi pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas UA-4: Mengembangkan strategi pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas
Hasil analisis strategi TOWS untuk komponen B, dapat dilihat mayoritas hasil analisis tidak terpetakan dalam strategi utama RENSTRA. Namun dapat juga dilihat 108
bahwa hasil analisis strategi tersebut pada umumnya adalah rekomendasi-rekomendasi minor untuk perkuatan lembaga. Program khusus yang bisa dijalankan dari hasil analisis TOWS pada komponen B sebagai berikut: 1.
Program peningkatan kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Rekomendasi yang dihasilkan dari analisis TOWS pada komponen B sebagai
berikut: 1.
Meningkatkan penggunaan ICT untuk mendukung proses pengelolaan serta evaluasi kinerja institusi
2.
Menjalankan komitmen secara konsisten melalui pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) dan Audit Mutu Eksternal (AME) untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi yang ada di Universitas Telkom
3.
Memperkuat Gugus Kendali Mutu (GKM) dan Unit (SPM & SAI) untuk mendapatkan kualitas layanan dan proses yang tinggi
4.
Mengembangkan sistem ICT menjadi lebih handal sebagai pendukung evaluasi dan pengambilan keputusan
5.
Meningkatkan efektifitas pelaksanaan audit mutu internal agar dapat digunakan sebagai identifikasi awal evaluasi dan pengambilan keputusan manajemen.
6.
Mengoptimalkan evaluasi program kerja dan langkah perbaikan.
7.
Membuat sinergi antara Kontrak Manajemen dengan Sasaran Mutu agar menjadi indicator capaian yang saling independen
8.
Memperkuat proses penjaminan mutu terkait dengan akreditasi program studi sebagai cerminan kualitas program studi yang ada di Universitas Telkom.
3.6
Analisis dan Perumusan Strategi Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan Pada komponen C yang membahas hal-hal terkait dengan mahasiswa dan lulusan,
diperlukan analisis keterkaitan antara hasil perumusan strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T dengan masing-masing elemen TOWS yang telah dideskripsikan pada subbab 2.3.4. Kemudian, setiap strategi yang muncul pada S-O, S-T, W-O, dan W-T dikodekan berdasarkan Tabel 3.6 berikut ini. 109
Tabel 0.6
Analisis strategi komponen C: Mahasiswa dan Lulusan STRATEGI S-O
No
Deskripsi
1
Peningkatan sistem seleksi daring calon mahasiswa baru Universitas Telkom baik nasional maupun internasional Peningkatan prestasi akademik maupun non-akademik mahasiswa di kancah nasional dan internasional Peningkatan pada kemampuan hardskill dan softskill mahasiswa sebagai persiapan memasuki dunia kerja Penguatan ikatan alumni Universitas Telkom
2 3 4
Kode Elemen TOWS S1-S2-S3 O1-O2-O3 S4-S5-S6 O3-O4 S5-S7-S8 O5 S8-S9 O2-O5
Kode Strategi C-SO1 C-SO2 C-SO3 C-SO4
STRATEGI S-T No
Deskripsi
5
Penguatan mutu layanan dan fasilitas kemahasiswaan, serta peningkatan prestasi mahasiswa di tingkat global
6
Penguatan program kesiapan kompetensi mahasiswa dalam memasuki dunia kerja Penguatan standar kompetensi dalam bidang akademik maupun nonakademik bagi lulusan Universitas Telkom
7
Kode Elemen TOWS S1-S2-S3S4-S5-S6-S9 T1-T2-T3 S6-S7-S8 T2-T3-T4 S5-S6-S7S8-S9 T1-T2-T3-T4
Kode Strategi C-ST1
C-ST2 C-ST3
STRATEGI W-O No 8 9
10 11
Deskripsi Peningkatan penyediaan/penyerapan beasiswa internal maupun eksternal bagi mahasiswa Peningkatan sosialisasi (internal/eksternal) mengenai ketersediaan serta kemudahan dalam mendapatkan detail informasi terkait beasiswa-beasiswa di Universitas Telkom Penguatan/peningkatan kualitas fasilitas penelitian, PkM, olah raga, dan seni untuk mendukung peningkatan prestasi mahasiswa Penguatan layanan bimbingan karir, informasi lowongan kerja, dan kerja sama dengan perusahaan pengguna lulusan STRATEGI W-T
No
Deskripsi
12
Peningkatan skala beasiswa, dukungan layanan/fasilitas kemahasiswaan, dan prestasi mahasiswa berskala internasional Peningkatan kerja sama dengan perusahaan/institusi berskala nasional maupun internasional Penguatan kemampuan mahasiswa untuk siap memasuki dunia kerja, baik sebagai pekerja maupun pembuka lapangan kerja yang melibatkan unsur perusahaan (industri) dan alumni
13 14
Kode Elemen TOWS W1 O1-O4 W1 O2-O3-O4 W3 O2-O3-O4 W2-W4-W5 O2-O4-O5 Kode Elemen TOWS W1-W3-W4 T1-T2 W1-W2-W4 T2-T4 W2-W4-W5 T2-T3-T4
Kode Strategi C-WO1 C-WO2
C-WO3 C-WO4
Kode Strategi C-WT1 C-WT2 C-WT3
Pada tabel tersebut, dapat disimak bahwa pada strategi S-O terdapat 4 strategi, ST terdapat 3 strategi, W-O terdapat 4 strategi, dan W-T terdapat 3 strategi. Kemudian,
110
strategi-strategi yang telah dilakukan berdasarkan hasil analisis TOWS tersebut dimapping dengan apa yang telah dinyatakan pada strategi utama RENSTRA 2014-2018. Hasil mapping hubungan antara strategi-strategi hasil analisis TOWS dengan strategi utama (RENSTRA 2014-2018) dapat disimak pada Tabel 3.7 berikut.
Tabel 0.7
Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen C dengan strategi RENSTRA
No
Analisa TOWS
1
C-SO1: Peningkatan sistem seleksi daring calon mahasiswa baru Universitas Telkom baik nasional maupun internasional. C-SO2: Peningkatan prestasi mahasiswa di kancah nasional dan internasional C-SO3: Peningkatan pada kemampuan hardskill dan softskill mahasiswa sebagai persiapan memasuki dunia kerja C-SO4: Penguatan ikatan alumni Universitas Telkom
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
C-WO1: Peningkatan penyediaan/penyerapan beasiswa internal maupun eksternal bagi mahasiswa C-WO2: Peningkatan sosialisasi (internal/eksternal) mengenai ketersediaan serta kemudahan dalam mendapatkan detail informasi terkait beasiswa-beasiswa di Universitas Telkom C-WO3: Penguatan/peningkatan kualitas fasilitas penelitian, PkM, olah raga, dan seni untuk mendukung peningkatan prestasi mahasiswa C-WO4: Penguatan layanan bimbingan karir, informasi lowongan kerja, dan kerja sama dengan perusahaan pengguna lulusan C-ST1: Penguatan mutu layanan dan fasilitas kemahasiswaan, serta peningkatan prestasi mahasiswa di tingkat global C-ST2: Penguatan program kesiapan kompetensi mahasiswa dalam memasuki dunia kerja C-ST3: Penguatan standar kompetensi dalam bidang akademik maupun non-akademik bagi lulusan Universitas Telkom C-WT1: Peningkatan skala beasiswa, dukungan layanan/fasilitas kemahasiswaan, dan prestasi mahasiswa berskala internasional
Kode Strategi UtamaTerkait
Usulan Strategi / Program Tambahan
UA-2, UA-3 UC-5
-
UA-1, UA-4, UB-1, UC-1, UC-4, UC-5, UC-6 UA-4, UB-2, UB-3, UC-2, UC-3, UC-5, UC-6
-
UA-4, UC-2, UC-3, UC-5, UC-6
Diperlukan statement khusus terkait dengan peranan ikatan alumni
-
UC-2, UC-4
-
UA-2, UC-4, UC-5
-
UA-1, UB-1, UC-2, UC-6, UC-7
-
UB-3, UC-2, UC-3, UC-6
-
UA-1, UA-2, UA-4, UB-1, UB-3, UC-2, UC-4, UC-5, UC-6
-
UA-4, UA-5, UB-2, UB-3, UC-2, UC-3, UC-5, UC-6 UA-2, UA-4, UA-5, UB-1, UB-2, UC-3, UC-6
-
UA-1, UA-2, UB-1, UC-1, UC-2, UC-4, UC-6
-
-
111
No
Analisa TOWS
13
C-WT2: Peningkatan kerja sama dengan perusahaan/institusi berskala nasional maupun internasional C-WT3: Penguatan kemampuan mahasiswa untuk siap memasuki dunia kerja, baik sebagai pekerja maupun pembuka lapangan kerja yang melibatkan unsur perusahaan (industri) dan alumni
14
Kode Strategi UtamaTerkait
Usulan Strategi / Program Tambahan
UA-4, UB-3, UC-2, UC-3, UC-6
-
UA-4, UB-2, UB-3, UC-3, UC-6
-
Dari tabel hubungan antara strategi utama dengan strategi-strategi hasil analisis TOWS, didapatkan bahwa pada umumnya hasil analisis TOWS masih terpetakan pada strategi utama RENSTRA. Hasil analisis strategi TOWS bersifat rekomendatif untuk perkuatan strategi utama RENSTRA, dengan program kerja yang diusulkan sebagai berikut: 1.
Program peningkatan skala beasiswa
2.
Program penguatan kemampuan mahasiswa untuk siap memasuki dunia kerja melalui sejumlah training bersertifikasi; baik sebagai pekerja maupun pembuka lapangan kerja yang melibatkan unsur perusahaan (industri) dan alumni Rekomendasi khusus yang dihasilkan dari analisis TOWS misalkan adalah
perlunya umpan balik dari alumni yang dilakukan secara terprogram dapat memberikan manfaat bagi berkembangnya Universitas Telkom, di antaranya: penyesuaian/updating kurikulum sesuai dengan kondisi terbaru dunia kerja/industri, berperan dalam pembekalan mahasiswa dalam persiapannya memasuki dunia kerja/industri, secara aktif memberikan informasi lowongan pekerjaan, dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan untuk menurunkan masa tunggu lulusan hingga mendapatkan pekerjaan yang saat ini memiliki tren naik, menaikkan tingkat kepuasan perusahaan pengguna lulusan, dan sebagainya, yang pada akhirnya juga memiliki dampak meningkatnya trust masyarakat (nasional maupun internasional) terhadap Universitas Telkom.
3.7
Analisis dan Perumusan Strategi Komponen D: Sumber Daya Manusia Pada komponen D yang membahas mengenai sumber daya manusia, dilakukan
analisis keterkaitan antara hasil perumusan strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T dengan masing-masing elemen TOWS yang telah dideskripsikan pada subbab 2.4.4. Kemudian, 112
setiap strategi yang muncul pada S-O, S-T, W-O, dan W-T dikodekan berdasarkan Tabel 3.8 berikut ini.
Tabel 0.8
No 1
2
3
No 4
5
No 6
7
No 8 9
Analisis strategi komponen D: Sumber Daya Manusia STRATEGI S-O Kode Elemen Deskripsi TWOS Penguatan sistem pengelolaan SDM khususnya dalam perencaan S1-S2-S5kesiapan studi lanjut sehingga SDM dapat bersaing dalam seleksi O1-O3 program masuk dan beasiswa Melakukan talent scouting terhadap berbagai pihak yang S1-S3-S6memenuhi aturan Permen 25 Tahun 2015 untuk memperkuat O2 kuantitas dan kualitas SDM Penguatan kerjasama dalam bidang pengembangan kompetensi S4-S6dan kualifikasi SDM dengan pihak-pihak yang kompeten O3 STRATEGI S-T Kode Elemen Deskripsi TWOS Menyediakan eko-sistem open-training/education melalui ICT S3yang memberikan kesempatan peningkatan kompetensi bagi SDM T1 (S3-T1) Peningkatan implementasi sistem remunerasi berbasis merit S1-S3-S6sistem yang kompetitif dan mendorong peningkatan suasan kerja T2 yang nyaman dan atraktif (S1-S3-S6-T2) STRATEGI W-O Kode Elemen Deskripsi TWOS Rencana Pengembangan Dosen dan Tenaga Kependidikan yang W1-W2-W4dinamis sehingga dapat menangkap peluang pengembangan yang O1-O2-03 ada dan memeratakan kesempatan dalam pengembangan diri Penyempurnaan implementasi sistem BKD dan BKND serta sistem W2pengelolaan SDM yang menyediakan kemudahan dan reliable O1-O3 dalam rekam jejak untuk kebutuhan JFA STRATEGI W-T Kode Elemen Deskripsi TWOS Penyempurnaan implementasi sistem BKD dan BKND yang W1-W2-W3mendorong SDM agar melakukan pengembangan diri T1 Peningkatan implementasi sistem remunerasi berbasis merit W1-W2-W3sistem yang kompetitif dan mendorong peningkatan suasan kerja T2 yang nyaman dan atraktif
Kode Strategi D-SO1
D-SO2
D-SO3
Kode Strategi D-ST1
D-ST2
Kode Strategi D-WO1
D-WO2
Kode Strategi D-WT1 D-WT2
113
Tabel 0.9
Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen D dengan strategi RENSTRA
No
Analisis strategi TOWS
1
D-SO1 Penguatan sistem pengelolaan SDM khususnya dalam perencaan kesiapan studi lanjut sehingga SDM dapat bersaing dalam seleksi program masuk dan beasiswa (S1-S2-S5-O1-O3) D-SO2 Melakukan talent scouting terhadap berbagai pihak yang memenuhi aturan Permen 25 Tahun 2015 untuk memperkuat kuantitas dan kualitas SDM (S1-S3-S6-O2) D-SO3 Penguatan kerjasama dalam bidang pengembangan kompetensi dan kualifikasi SDM dengan pihak-pihak yang kompeten (S4-S6-O3) D-ST1 Menyediakan eko-sistem opentraining/education melalui ICT yang memberikan kesempatan peningkatan kompetensi bagi SDM (S3-T1) D-ST2 Peningkatan implementasi sistem remunerasi berbasis merit sistem yang kompetitif dan mendorong peningkatan suasan kerja yang nyaman dan atraktif (S1-S3-S6-T2) D-WO1 Rencana Pengembangan Dosen dan Tenaga Kependidikan yang dinamis sehingga dapat menangkap peluang pengembangan yang ada dan memeratakan kesempatan dalam pengembangan diri (W1-W2-W4-O1-O203) D-WO2 Penyempurnaan implementasi sistem BKD dan BKND serta sistem pengelolaan SDM yang menyediakan kemudahan dan reliable dalam rekam jejak untuk kebutuhan JFA (W2-O1-O3) D-WT1 Penyempurnaan implementasi sistem BKD dan BKND yang mendorong SDM agar melakukan pengembangan diri (W1-W2-W3-T1)
2
3
4
5
6
7
8
9
D-WT2 Peningkatan implementasi sistem remunerasi berbasis merit sistem yang kompetitif dan mendorong peningkatan suasan kerja yang nyaman dan atraktif (W1-W2-W3- T2)
Strategi UtamaTerkait UB-3: Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM)
Usulan Strategi / Program Tambahan -
B-4: Talent scouting internal dan ekternal / Kaderisasi
UB-3: Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM)
B-5:Peningkatan dukungan ICT dalam SDM
B-6: Implementasi BKD dan BKND yang lebih progressif didukung dengan sistem monitoring dan remunerasi yang menarik UB-3: Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM)
UB-3: Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM)
UB-3: Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM)
B-6: Implementasi BKD dan BKND yang lebih progressif didukung dengan sistem monitoring dan remunerasi yang menarik B-6: Implementasi BKD dan BKND yang lebih progressif didukung dengan sistem monitoring dan remunerasi yang menarik B-6: Implementasi BKD dan BKND yang lebih progressif didukung dengan sistem monitoring dan remunerasi yang menarik
114
Hasil pemetaan hasil analisa TOWS terhadap Strategi RENSTRA 2014-2015 untuk komponen B terfokus pada Strategi Perbaikan Kualitas (Quality Improvement Strategy) dan telah dapat dicover. Perencanaan, kelengkapan pedoman dan kebijakan dalam bidang SDM telah dilakukan dengan baik, namun implementasi dan monitoring perlu disempurnakan untuk membangun suasana kerja yang nayaman, kompetitif, atraktif dan produktif. Adapun usulan program kerja yang dapat dilaksanakan adalah: 1. Peningkatan fitur layanan bidang SDM yang mendukung monitoring implementasi BKD dan BKND serta menyediakan data rekam jejak yang sesuai dalam pengurusan JFA untuk Dosen dan portofolio kerja bagi Tenaga Kependidikan 2. Peningkatan implementasi tata nilai PRIME untuk mendorong semangat pengembangan diri dan menyediakan lingkungan kompetisi yang adil dan sehat. 3. Evaluasi sistem renumeasi sesuai dengan sumber daya institusi dan target yang telah ditetapkan agar peningkatan produktifitas kerja menjadi lebih agresif. 4. Program Talent Scouting/Kaderisasi baik dari pihak internal maupun ekternal untuk memunculkan SDM unggul guna pengembangan dan kemajuan institusi 5. Program penguatan / penyempurnaan Kurikulum Pengembangan SDM yang berkorelasi dengan BKD agar kegiatan Tri-Dharma berjalan dengan baik
3.8
Analisis dan Perumusan Strategi Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
Pada komponen E yang membahas mengenai kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik, dilakukan analisis keterkaitan antara hasil perumusan strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T dengan masing-masing elemen TOWS yang telah dideskripsikan pada subbab 2.5.4. Kemudian, setiap strategi yang muncul pada S-O, S-T, W-O, dan W-T dikodekan berdasarkan Tabel 3.10 berikut ini.
115
Tabel 0.10
Analisis strategi komponen E: Kurukulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik STRATEGI S-O
No
Deskripsi
1
Perkuatan lembaga riset dan kelompok keahlian, untuk menangkap hibah-hibah penelitian.
2
Akreditasi internasional untuk prodi-prodi unggulan
3
Kode Elemen TOWS S2-S3-S4 O1
Kode Strategi E-SO1
E-SO2
Peningkatan kerjasama pendidikan dengan mitra perguruan tinggi luar negeri
S1 s/d S12 O1 S8-S11-S12 O1
4
Program sistematis dalam pembinaan mahasiswa untuk memenangkan kompetisi di luar yang relevan
S13 O2
E-SO4
5
Perkuatan konten dan pelaksanaan kurikulum untuk meningkatkan daya saing mahasiswa dan lulusan di luar negeri
S8-S9-S10-S12S13 O1-O2
E-SO5
Kode Strategi
E-SO3
STRATEGI S-T No
Deskripsi
6
Kurikulum yang dikombinasikan dengan sertifikasi keahlian
7
Proses digitalisasi konten pengajaran dan hasil-hasil penelitian di Telkom University
Kode Elemen TOWS S3-S5-S6-S13 T1-T3 S3-S7-S13 T3
8
Meningkatkan pengembangan pembelajaran digital (konten, aplikasi, infrastruktur, SOP)
S7-S13 T3
E-ST3
9
Memperkuat konten kurikulum dan proses pelaksanaan kurikulum yang memperkuat daya saing mahasiswa dan lulusan, seperti: penguatan bahasa internasional, enterpreneurship, dan penguasaan ICT.
S5-S8-S13 T2-T3
E-ST4
10
Melakukan akreditasi internasional program studi untuk memperkuat daya saing lulusan.
S8-S9T2
E-ST5
11
Mulai mempersiapkan kurikulum dan kelompok riset multidisiplin
E-ST6
12
Peninjauan kurikulum dilakukan dalam periode yang lebih cepat, update kurikulum terutama untuk mata kuliah tingkat atas dilakukan untuk mengantisipasi perubahan teknologi
S5-S8-S12 T2-T3 S12-S14 T3
Kode Elemen TOWS W1-W4 O1
Kode Strategi
E-ST1 E-ST2
E-ST7
STRATEGI W-O No
Deskripsi
13
Akreditasi internasional untuk prodi-prodi unggulan
E-WO1
14
Meningkatkan fasilitas pendukung akademik untuk mendukung prestasi mahasiswa di tingkat lokal, nasional, dan internasional
W4-W5-W6 O1-O2
E-WO2
15
Penguatan implementasi metode pembelajaran SCL untuk meningkatkan kompetensi keahlian lulusan
W4-W6 O1
E-WO3
116
STRATEGI W-T No
Deskripsi
16
Program peningkatan kompetensi dosen melalui studi lanjut
17
Meningkatkan pengembangan pembelajaran digital dan online (konten, aplikasi, infrastruktur, SOP) Akreditasi internasional untuk program studi unggulan agar lulusannya diakui di luar negeri Pengembangan aplikasi ICT pendukung sistem pembelajaran
18 19
Tabel 0.11 No 1
Kode Elemen TOWS W1 T1 W4-W5-W6 T2-T3 W2-W4 T1 W4-W6 T3
Kode Strategi E-WT1 E-WT2 E-WT3 E-WT4
Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen E dengan strategi RENSTRA
Analisis strategi TOWS
Strategi UtamaTerkait
E-SO1 Perkuatan lembaga riset dan kelompok keahlian, untuk menangkap hibah-hibah penelitian.
UA-1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian UA-2: Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa
Usulan Strategi/ Program Tambahan Perkuatan lembaga riset dan kelompok keahlian, untuk menangkap hibahhibah penelitian
Ua-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas UB-1: Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi disiplin UC-1: Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan UC-6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industry dan perguruan tinggi luar negri 2
E-SO2 Akreditasi internasional prodi-prodi unggulan
untuk
UA-1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian UA-2: Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa Ua-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas UB-1: Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi disiplin UC-6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industry dan perguruan tinggi luar negri
3
4
E-SO3 Peningkatan kerjasama pendidikan dengan mitra perguruan tinggi luar negeri
UC-2: Menjalin kerja sama untuk meningkatkan benefit lembaga
E-SO4
UA-1: Meningkatkan kualitas dan
UC-6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industry dan perguruan tinggi luar negri
117
No
Analisis strategi TOWS Program sistematis dalam pembinaan mahasiswa untuk memenangkan kompetisi di luar yang relevan
Strategi UtamaTerkait
Usulan Strategi/ Program Tambahan
kuantitas penelitian UA-2: Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa Ua-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas UB-1: Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi disiplin UC-1: Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan UC-6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industry dan perguruan tinggi luar negeri
5
E-SO5 Perkuatan konten dan pelaksanaan kurikulum untuk meningkatkan daya saing mahasiswa dan lulusan di luar negeri
UA-1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian UA-1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa Ua-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas UB-1: Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi disiplin UC-1: Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan UC-6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industry dan perguruan tinggi luar negeri
6
E-ST1 Kurikulum yang dikombinasikan dengan sertifikasi keahlian
UA-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas
7
E-ST2 Proses digitalisasi konten pengajaran dan hasil-hasil penelitian di Telkom University
UA-3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh
E-ST3 Meningkatkan pengembangan pembelajaran digital (konten, aplikasi, infrastruktur, SOP)
UA-3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh
E-ST4 Memperkuat konten kurikulum dan proses pelaksanaan kurikulum yang
UA-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan
8
9
UA-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas
UA-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas
118
No
10
11
12
13
14
Analisis strategi TOWS
Strategi UtamaTerkait
memperkuat daya saing mahasiswa dan lulusan, seperti: penguatan bahasa internasional, enterpreneurship, dan penguasaan ICT. E-ST5 Melakukan akreditasi internasional program studi untuk memperkuat daya saing lulusan. E-ST6 Mulai mempersiapkan kurikulum dan kelompok riset multidisiplin
akademik yang berkualitas
E-ST7 Peninjauan kurikulum dilakukan dalam periode yang lebih cepat, update kurikulum terutama untuk mata kuliah tingkat atas dilakukan untuk mengantisipasi perubahan teknologi E-WO1 Akreditasi internasional untuk prodi-prodi unggulan
UA-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas
E-WO2 Meningkatkan fasilitas pendukung akademik untuk mendukung prestasi mahasiswa di tingkat lokal, nasional, dan internasional
UA-3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh
Usulan Strategi/ Program Tambahan
UA-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas UA-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas
UA-3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh UA-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas
Program akreditasi internasional untuk prodi unggulan
UA-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas UC-6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industry dan perguruan tinggi luar negri
15
16
17
E-WO3 Penguatan implementasi metode pembelajaran SCL untuk meningkatkan kompetensi keahlian lulusan
UA-3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh
E-WT1 Program peningkatan kompetensi dosen melalui studi lanjut
UC-2: Menjalin kerjasama untuk meningkatkan benefit lembaga
E-WT2 Meningkatkan pengembangan pembelajaran digital dan online (konten, aplikasi, infrastruktur,
UA-3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh
UA-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas
Program peningkatan dan penguatan implementasi metode pembelajaran SCL untuk meningkatkan kompetensi keahlian lulusan
UA-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas
UA-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan
119
No
18
19
Analisis strategi TOWS
Strategi UtamaTerkait
SOP)
akademik yang berkualitas
E-WT3 Akreditasi internasional untuk program studi unggulan agar lulusannya diakui di luar negeri
UA-3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh
E-WT4 Pengembangan aplikasi ICT pendukung sistem pembelajaran
UA-3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh
Usulan Strategi/ Program Tambahan
UA-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas
UA-4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas
Dari hasil analisis strategi TOWS, dapat dilihat bahwa untuk komponen E yang meliputi kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik, pada umumnya hasil perkuatan yang dihasilkan sudah terpetakan dengan baik strategi utama yang tercantum di RENSTRA. Program yang dapat disebutkan secara khusus adalah sebagai berikut: 1. Program perkuatan lembaga riset dan kelompok keahlian, untuk meningkatkan tution fee dari hibah-hibah penelitian, baik nasional maupun internasional 2. Program akreditasi internasional untuk prodi-prodi unggulan 3. Program peningkatan kompetensi dosen melalui studi lanjut 4. Program peningkatan dan penguatan implementasi metode pembelajaran SCL/ PBL untuk meningkatkan kompetensi keahlian lulusan
3.9
Analisis dan Perumusan Strategi Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi Komponen F membahas hal-hal terkait dengan pembiayaan, sarana dan
prasarana, serta sistem informasi diperlukan analisis keterkaitan antara hasil perumusan strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T dengan masing-masing elemen TOWS yang telah dideskripsikan pada subbab 2.6.4. Kemudian, setiap strategi yang muncul pada S-O, S-T, W-O, dan W-T dikodekan berdasarkan Tabel 3.12 berikut ini. Tabel 0.12Analisis strategi komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi STRATEGI S-O
120
No
Deskripsi
No
Peningkatan kerja sama untuk menghimpun sumber-sumber dana dari luar baik pemerintah maupun swasta untuk mendukung pembiayaan beserta penguatan kemampuan internal dalam hal penyerapan dana. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana yang diikuti dengan peningkatan mutu layanan akademik dan non-akademik Penguatan/peningkatan arsitektur dan layanan sistem Informasi secara teratur STRATEGI S-T Deskripsi
1
2 3
4
Peningkatan ketahanan finansial internal agar dapat tetap melanjutkan tren positif pendanaan di tengah situasi ekonomi dunia yang fluktuatif di tahun-tahun mendatang Peningkatan program dan layanan sertifikasi keprofesian/keahlian
5 6
No
Peningkatan availabilitas dan reliabilitas sistem informasi baik secara hardware maupun software yang juga disertai dengan penguatan standar sistem keamanan dalam jaringannya. STRATEGI W-O Deskripsi
No
Maksimalkan potensi YPT group dan Telkom group untuk sumber pendapatan non tuition fee Peningkatan kerjasama penelitian untuk meningkatkan pendapatan dari penelitian Peningkatan student body baik untuk komponen mahasiswa yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. STRATEGI W-T Deskripsi
7 8 9
10
Mencari sumber pendapatan baru misalnya masuk ke bisnis digital
11
Peningkatan kerja sama dengan perusahaan/institusi yang bersifat global untuk mendapatkan informasi-informasi yang mungkin dapat digunakan untuk dapat memenangkan persaingan antarperguruan tinggi di tingkat nasional ataupun internasional
Kode Elemen TOWS S1-S6 O1-O4-O5
Kode Strategi
S1-S3-S4-S6 O3 S4-S5 O1-O2-O3
F-SO2
Kode Elemen TOWS S1-S3-S6 T1-T2-T3
Kode Strategi
S3-S4-S5 T4-T5 S4-S5 T4-T5-T6
F-ST2
Kode Elemen TOWS W1-W2 O1-O2-O3-O4-O5 W1-W2-W3 O3-O4 W1 O1-O2
Kode Strategi
Kode Elemen TOWS W1-W2-W4 T4-T5 W2-W3 T1-T2-T3
Kode Strategi
F-SO1
F-SO3
F-ST1
F-ST3
F-WO1 F-WO2 F-WO3
F-WT1 F-WT2
Pada tabel tersebut, dapat disimak bahwa pada strategi S-O terdapat 3 strategi, ST terdapat 3 strategi, W-O terdapat 3 strategi, dan W-T terdapat 2 strategi. Tiga poin kunci terkait dengan strategi-strategi hasil analisis TOWS pada komponen F, yaitu ketahanan finansial, peningkatan kerja sama, dan penguatan system informasi. Tiga hal inilah yang menjadi fokus pada komponen F Kemudian, strategi-strategi yang telah dilakukan berdasarkan hasil analisis TOWS tersebut di-mapping dengan apa yang telah dinyatakan pada strategi utama 121
RENSTRA 2014-2018. Hasil mapping hubungan antara strategi-strategi hasil analisis TOWS dengan strategi utama (RENSTRA 2014-2018) dapat disimak pada tabel berikut.
Tabel 0.13 No 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen F dengan strategi RENSTRA Analisis strategi TOWS
F-SO1: Peningkatan kerja sama untuk menghimpun sumber-sumber dana dari luar baik pemerintah maupun swasta untuk mendukung pembiayaan beserta penguatan kemampuan internal dalam hal penyerapan dana F-SO2: Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana yang diikuti dengan peningkatan mutu layanan akademik dan non-akademik F-SO3: Penguatan arsitektur dan layanan sistem Informasi secara teratur F-ST1: Peningkatan ketahanan finansial internal agar dapat tetap melanjutkan tren positif pendanaan di tengah situasi ekonomi dunia yang fluktuatif di tahun-tahun mendatang F-ST2: Peningkatan program dan layanan sertifikasi keprofesian/keahlian F-ST3: Peningkatan availabilitas dan reliabilitas sistem informasi baik secara hardware maupun software yang juga disertai dengan penguatan standar sistem keamanan dalam jaringannya. F-WO1: Maksimalkan potensi YPT group dan Telkom group untuk sumber pendapatan non tuition fee F-WO2: Peningkatan kerjasama penelitian untuk meningkatkan pendapatan dari penelitian F-WO3: Peningkatan student body baik untuk komponen mahasiswa yang
Usulan Strategi/ Program Tambahan
Kode Strategi UtamaTerkait UA-1, UA-5 UC-1, UC-2, UC-3, UC-4
Program peningkatan kerja sama untuk menghimpun sumber-sumber dana dari luar baik pemerintah maupun swasta
UA-1, UA-4, UB-3, UC-1, UC-2, UC-4, UC-6, UC-7
Program peningkatam infrastruktur pendidikan dan fasilitas kampus
UA-3, UA-4, UC-5, UC-7
-
UA-1, UA-4, UB-1, UB-2, UB-3, UC-1, UC-2, UC-4, UC-5,
Program peningkatan ketahanan finansial internal
UA-2, UA-4 UB-2, UB-3, UC-3, UC-5, UC-6
Program peningkatan sertfikasi profesi
UA-4, UC-5
-
UB-3 UC-1, UC-4, UC-6
-
UA-1 UB-1 UC-1, UC-4, UC-6
-
UA-2, UA-3 UC-5
-
122
No
Analisis strategi TOWS berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. F-WT1: Mencari sumber pendapatan baru misalnya masuk ke bisnis digital F-WT2: Peningkatan kerja sama dengan perusahaan/institusi yang bersifat global untuk mendapatkan informasi-informasi yang mungkin dapat digunakan untuk dapat memenangkan persaingan antarperguruan tinggi di tingkat nasional ataupun internasional
10
11
Usulan Strategi/ Program Tambahan
Kode Strategi UtamaTerkait
UA-4 UB-2 UC-1
-
UA-1, UA-2, UA-4 UB-1 UA-1, UC-2, UC-3, UC-4, UC-5, UC-6
-
Dari tabel hubungan antara strategi utama dengan strategi-strategi hasil analisis TOWS, didapatkan informasi bahwa yang diperlukan adalah penguatan dari strategi utama (RENSTRA 2014-2018). Dengan penguatan tersebut, diharapkan Universitas Telkom mampu menghadapi tantangan dan peluang terkait dengan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi. Program-program khusus yang direkomendasikan dari analisis TOWS komponen F adalah sebagai berikut: 1. Program peningkatan kerja sama untuk menghimpun sumber-sumber dana dari luar baik pemerintah maupun swasta 2. Program peningkatam infrastruktur pendidikan dan fasilitas kampus 3. Program peningkatan ketahanan finansial internal 4. Program peningkatan sertfikasi profesi
3.10
Analisis
dan
Perumusan
Strategi
Komponen
G:
Penelitian,
Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama Komponen G yang membahas mengenai penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama. Analisis keterkaitan antara hasil perumusan strategi SO, S-T, W-O, dan W-T dengan masing-masing elemen TOWS yang telah dideskripsikan pada sub-subbab 2.7.4. Kemudian, setiap strategi yang muncul pada S-O, S-T, W-O, dan W-T dikodekan berdasarkan Tabel 3.14 berikut ini.
123
Tabel 0.14Analisis strategi komponen G: Penelitian, Pelayana/Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama STRATEGI S-O No Deskripsi Kode Elemen Kode Strategi TOWS 1 Pengaturan SDM dalam kegiatan penelitian yang sesuai S1-S2-S3-S5-S7G-SO1 dengan kualifikasi sehingga semua peluang yang ada dapat O1 diambil 2 Penyelasaran kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat S4-S6-S7-02) G-SO2 sebagai sebuah pasangan yang saling menguatkan 3 Mendorong peneliti dengan kualifikasi yang sesuai untuk S1-S3-S5-S7-03 G-SO3 membidik penelitian yang didanai oleh pihak eksternal dalam bidang Ungguulan Universitas STRATEGI S-T No Deskripsi Kode Elemen Kode Strategi TOWS 4 Mendorong terbangunnya kolaborasi penelitian dengan pihak S1-S2-S3-S5-S7G-ST1 dalam maupun luar negeri T1-T2 5 Mendorong HaKi dan paten sebagai salah satu luaran S4-S5-S6-S7-T2 G-ST2 penelitian selain publikasi 6 Meningkatkan kompetensi, skill dan kualifikasi dosen dalam S3-S4-S7-T3 G-ST3 proses penelitian STRATEGI W-O No Deskripsi Kode Elemen Kode Strategi TOWS 7 Penguatan program detasering dosen dalam penelitian untuk W1-W2-O1 G-WO1 proses kaderisasi dan transfer pengetahuan/wawasan 8 Membentuk tim-tim dosen guna menyelaraskan kegiatan W1-W2-W3G-WO2 penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai sebuah W4-O2 pasangan yang saling menguatkan 9 Kegiatan detasering dan pembentukan tim-tim dosen untuk W1-W2-O3 G-WO3 pengajuan kegiatan penelitian STRATEGI W-T No Deskripsi Kode Elemen Kode Strategi TOWS 10 Peningkatan variansi program penelitian internal untuk W1-W2-W3G-WT1 membangun track record yang disertai dengan rogram W4-T1 detasering dan pembentukan tim-tim dosen untuk pengajuan kegiatan penelitian 11 Peningkatan skill dan kompensi bagi dosen dalam W2-T2-T3 G-WT2 melaksanakan kegiatan penelitian, dimulai dari penulisan proposal, penulisan publikasi, tata cara pengajuan HaKi dan Paten
124
Tabel 0.15 No
Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen G dengan strategi RENSTRA Analisis strategi TOWS
Strategi UtamaTerkait
1
G-SO1 Pengaturan SDM dalam kegiatan penelitian yang sesuai dengan kualifikasi sehingga semua peluang yang ada dapat diambil
UB-3 : Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM)
2
G-SO2 Penyelasaran kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai sebuah pasangan yang saling menguatkan G-SO3 Mendorong peneliti dengan kualifikasi yang sesuai untuk membidik penelitian yang didanai oleh pihak eksternal dalam bidang Ungguulan Universitas G-ST1 Mendorong terbangunnya kolaborasi penelitian dengan pihak dalam maupun luar negeri
UA-1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian
3
4
5
6
7
8
9
10
11
G-ST2 Mendorong HaKi dan paten sebagai salah satu luaran penelitian selain publikasi G-ST3 Meningkatkan kompetensi, skill dan kualifikasi dosen dalam proses penelitian G-WO1 Penguatan program detasering dosen dalam penelitian untuk proses kaderisasi dan transfer pengetahuan/wawasan G-WO2 Membentuk tim-tim dosen guna menyelaraskan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai sebuah pasangan yang saling menguatkan G-WO3 Pelaksanaan detasering dan pembentukan tim-tim dosen untuk pengajuan kegiatan penelitian G-WT1 Peningkatan variansi program penelitian internal untuk membangun track record yang disertai dengan rogram detasering dan pembentukan tim-tim dosen untuk pengajuan kegiatan penelitian G-WT2 Peningkatan skill dan kompensi bagi
Usulan Strategi / Program Tambahan B-6: Implementasi BKD dan BKND yang lebih progressif didukung dengan sistem monitoring dan remunerasi yang menarik
UA-1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian
UA-1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian UC-1: Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan UC-2: Menjalin kerjasama untuk meningkatkan benefit lembaga UA-1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian
UB-3 : Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM)
B-4: Talent scouting internal dan ekternal / Kaderisasi
UB-3 : Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM)
B-4: Talent scouting internal dan ekternal / Kaderisasi
UB-3 : Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM)
B-4: Talent scouting internal dan ekternal / Kaderisasi
UB-3 : Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM)
B-4: Talent scouting internal dan ekternal / Kaderisasi
UA-1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian
UB-3 : Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum
125
No
Analisis strategi TOWS dosen dalam melaksanakan kegiatan penelitian, dimulai dari penulisan proposal, penulisan publikasi, tata cara pengajuan HaKi dan Paten
Strategi UtamaTerkait
Usulan Strategi / Program Tambahan
SDM)
Hasil pemetaan hasil analisa TOWS terhadap Strategi Renstra 2014-2015 untuk komponen G sebagian besar berada pada Strategi Perbaikan Kualitas (Quality Improvement Strategy) khususnya kesiapan SDM. Salah satu butir Rencana Strategis yaitu Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM)
masih
bersifat sangat umum dan perlu dijabarkan kedalam elemen-elemen yang terkait dengan Tri-Dharma Perguruan Tinggi untuk dosen. Adapun usulan program kerja yang dapat dilaksanakan adalah: 1. Program Penelitian Unggulan /Internasional untuk melakukan kolaborasi dengan pemerintah dalam bidang unggulan dan kolaborasi dengan peneliti di luar negeri untuk meningkatkan kualitas penelitian 2. Program Research Topic Exchange penelitian dengan mengundang stakeholder (pemerintah, industri dan masyarakat) 3. Program peningkatan skill dan kompensi bagi dosen dalam melaksanakan kegiatan penelitian, dimulai dari penulisan proposal, penulisan publikasi, tata cara pengajuan HaKi dan Paten
3.11
Analisis Komprehensif Universitas Telkom Pada Ketujuh Komponen Standar BAN-PT Pada sub bab 3.4 hingga sub bab 3.10 di atas telah dipaparkan analisis dan
perumusan strategi untuk tiap komponen standar BAN-PT. Pada sub bab 3.11 ini dipaparkan analisis komprehensif pada ketujuh komponen standar BAN-PT. Analisis komprehensif diperlukan karena antar masing-masing komponen standar saling terkait sebagaimana dilukiskan di Gambar 3.1, sehingga efektifitas satu aspek dalam komponen standar tertentu baru dapat dilihat pengaruhnya yang kuat pada komponen standar yang lain.
126
Gambaran mengenai kondisi komprehensif Universitas Telkom dalam indikatorindikator utama yang dipilih pada ketujuh komponen standar BAN-PT diperlihatkan pada Gambar 3.4berikut.
Gambar 0.4
Gambaran komprehensif Universitas Telkom pada 7 komponen standar BAN-PT
Dari Gambar 3.5 di atas, dapat disimpulkan beberapa hal. Universitas Telkom memiliki karakteristik alamiah sebagai perguruan tinggi swasta, yaitu jumlah mahasiswa yang besar, yang menjadi sebuah parameter keunggulan yang penting dalam perguruan tinggi swasta. Hal positif yang bisa dilihat adalah bahwa jumlah mahasiswa Universitas Telkom yang besar ternyata didapat dengan persaingan calon mahasiswa yang cukup baik untuk ukuran perguruan tinggi swasta, yaitu 1 berbanding 4,11, sehingga dapat disimpulkan mahasiswa pada ddasrnya memiliki kualitas input relatif baik. Jumlah mahasiswa yang besar menyebabkan tuition fee memiliki porsi 78% dari penghasilan total. Universitas Telkom juga menangani jumlah mahasiswa yang besar dalam pipa pendidikan, yaitu sebesar 23.612 mahasiswa yang terbagi dalam 27 prodi dan 7 fakultas. Kelemahan Universitas Telkom yang utama dapat mudah dilihat pada Gambar 3.5 di atas, yaitu pada aspek sumberdaya manusia. Jumlah 723 orang dosen (nisbah 1 berbanding 32,65 ) yang dibantu 282 orang TPA tidak dapat dikatakan sebagai jumlah yang besar untuk melayani 23.612 mahasiswa. Sehingga, Universitas Telkom memiliki 127
usaha ekstra dalam mengatasi jumlah SDM yang kurang, yaitu dengan memanfaatkan sistem informasi pendidikan dan administrasi yang handal dan terpadu, yaitu iGracias. Disamping itu, Universitas Telkom mendirikan Bandung Teknopark (BTP) dan 2 (dua) pusat penelitian bidang teknologi (Center for Advanced Wireless Technology) dan bisnis dan regulasi (ICT Business & Public Policy) untuk meningkatkan kuantitas, kualitas, serta kultur penelitian. Tujuan pendirian pusat penelitian dan teknopark adalah untuk melengkapi ekosistem penelitian dan pengembangan teknologi di Universitas Telkom untuk setiap Tingkat Kesiapan Teknologi 3 (TKT). Posisi pusat penelitian dan Bandung Teknopark dalam masing-masing TKT diperlihatkan di Gambar 3.6. Pada saat ini ditahun 2016, Universitas Telkom menduduki rangking kedua sebagai universitas swasta di Indonesia yang memiliki jumlah penelitian terbanyak yang terindeks Scopus. Satu keunggulan Universitas Telkom dalam aspek penanganan mahasiswa adalah penyediaan asrama yang memadai dengan kapasitas 6600 orang. Kapasitas asrama ini sangat besar untuk ukuran perguruan tinggi di Indonesia. Luas lahan yang besar, yaitu 48 hektar juga keunggulan Universitas Telkom yang penting yang memungkinkan pengembangan lebih lanjut.
Gambar 0.5
3
Posisi pusat penelitian dan Bandung Teknopark dalam tingkat kesiapan teknologi eksistem penelitian di Universitas Telkom
Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) = Technology Readiness Level (TRL)
128
Pada lingkungan eksternal, hal-hal yang dapat dianggap sebagai peluang adalah globalisasi yang memungkinkan langkah Universitas Telkom untuk ekspansi ke luar negeri. Citra Indonesia di tingkat global makin baik sebagai negara demokrasi terbesar yang mampu mengelola kebinekaan-nya dengan baik. Hal ini menjadi peluang untuk mendapatkan mahasiswa-mahasiswa internasional dan mewujudkan diri sebagai universitas tingkat dunia. Namun demikian, globalisasi sekaligus juga menjadi ancaman dalam konteks persaingan pada tingkat regional dan global yang makin ketat. Sehingga, diperlukan pengelolaan yang makin efisien di Universitas Telkom. Identifikasi SWOT Universitas Telkom secara komprehensif ditampilkan pada Tabel 3.16 berikut.
Tabel 0.16
Identifikasi SWOT Universitas Telkom secara komprehensif pada indikator makro
Kekuatan (S) 1. Lahan yang luas (48 ha) dan masih terbuka (belum digunakan seluruhnya) 2. Telah memiliki ekosistem penelitian dan pengembangan teknologi yang lengkap (pusat riset, teknopark, inkubasi startup) 3. Sistem IT yang kuat dan dikembangkan sendiri 4. Jumlah mahasiswa yang besar dengan kualitas relatif baik 5. Jumlah alumni telah sangat banyak Peluang (O) 1. Globalisasi 2. Citra Indonesia makin baik di tingkat global sebagai negara demokrasi yang relatif aman
Kelemahan (W) 1. Jumlah dosen dan staf masih kurang 2. JFA dosen rata-rata masih rendah 3. Non tuition fee masih rendah ketahanan finansial cukup rentan
menyebabkan
Ancaman (T) 1. Persaingan yang makin ketat pada tingkat regional maupun global
Program-program pengembangan Universitas Telkom pada umumnya telah termaktub dalam perumusan strategi dan program pada masing-masing komponen standar BAN-PT pada sub bab 3.4 hingga 3.10. Kemudian, hasil kajian komprehensif pada sub bab 3.11 ini menghasilkan rekomendasi program sebagai berikut:
129
Tabel 0.17
Rekomendasi program dari hasil kajian komprehensif ketujuh komponen standar BAN-PT Rekomendasi Program
Rasionalitas program
1.
Program percepatan peningkatan Jabatan Fungsional Akademik melalui unit khusus di tiap fakultas
Jumlah dan kualifikasi dosen masih relatif rendah, padahal peluang eksternal sangat terbuka dan membutuhkan respon cepat
2.
Program dana abadi (endowment) Universitas Telkom
Dengan non tuition fee rendah, Universitas Telkom cukup rentan dalam ketahanan finansial, sehingga memerlukan dana abadi yang harus dicari potensinya
3.
Program efisiensi proses kelembagaan Universitas Telkom (debirokratisasi, deregulasi, dan efisiensi)
Persaingan yang makin ketat baik di tingkat regional dan global membutuhkan Universitas Telkom yang makin lincah dan cepat mengambil keputusan, makin efisien dalam tatakelola
3.12
Perumusan Program Kerja Universitas Telkom 2016 – 2018 Dari Hasil Analisis Evaluasi Diri Rekapitulasi strategi dan program kerja Universitas Telkom yang dihasilkan dari
analisis dalam dokumen Evaluasi Diri adalah sebagai berikut (Tabel 3.18).
130
Tabel 0.18 Rumusan Strategi RENSTRA
Komponen
Rumusan Program Pengembangan Universitas Telkom 2016 – 2018 Rekomendasi Program Pengembangan Baru
Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih kokoh
Program Peningkatan/pengembangan sistem PPEPP khususnya dalam monitoring pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Universitas.
Tiap semester
Program percepatan penyusunan draft RENSTRA 2019-2023 (agar dimulai sejak tahun 2017 agar menghasilkan RENSTRA yang kokoh dan sesuai dengan kebutuhan)
Tahun 2017
Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih kokoh
Program peningkatan kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Tiap semester / tiap tahun
Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas
Program peningkatan skala beasiswa
Tiap Tahun
Program penguatan kemampuan mahasiswa untuk siap memasuki dunia kerja melalui sejumlah training bersertifikasi
Tiap semester
Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM)
Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa
Program peningkatan fitur layanan bidang SDM yang mendukung monitoring implementasi BKD dan BKND serta menyediakan data rekam jejak yang sesuai dalam pengurusan JFA untuk Dosen dan portofolio kerja bagi Tenaga Kependidikan
Tahun 2017
Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa
Program peningkatan implementasi tata nilai PRIME untuk mendorong semangat pengembangan diri dan menyediakan lingkungan kompetisi yang adil dan sehat.
Tahun 2017
Memperbaiki sistem remunerasi yang berorientasi pada peningkatan unjuk kerja SDM (Strategi Baru)
Program evaluasi sistem remunerasi sesuai dengan sumber daya institusi dan target yang telah ditetapkan agar peningkatan produktifitas kerja menjadi lebih aggresive
Tahun 2017
Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM)
Program Talent Scouting/Kaderisasi baik dari pihak internal maupun ekternal untuk memunculkan SDM unggul guna pengembangan dan kemajuan institusi
Tiap semester
A
B
C
D
Target Waktu Pencapaian
Program penguatan / penyempurnaan Kurikulum Pengembangan SDM yang berkorelasi dengan BKD agar kegiatan Tri-Dharma berjalan
131
Komponen
Rumusan Strategi RENSTRA
Rekomendasi Program Pengembangan Baru
Target Waktu Pencapaian
dengan baik
E
F
Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa
Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian
Program perkuatan lembaga riset dan kelompok keahlian, untuk meningkatkan tution fee dari hibah-hibah penelitian, baik nasional maupun internasional
Tiap tahun
Program akreditasi internasional untuk prodi-prodi unggulan
Mulai Tahun 2016, tiap tahun
Program peningkatan kompetensi dosen melalui studi lanjut
Tiap semester
Program peningkatan dan penguatan implementasi metode pembelajaran SCL/ PBL untuk meningkatkan kompetensi keahlian lulusan
Tiap semester
Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan
Program peningkatan kerja sama untuk menghimpun sumber-sumber dana dari luar baik pemerintah maupun swasta
Tiap tahun
Menjalin kerjasama untuk meningkatkan benefit lembaga
Program peningkatan ketahanan finansial internal
Mengembangkan infrastruktur pendidikan dan fasilitas kampus yang berkelas internasional
Program peningkatan infrastruktur pendidikan dan fasilitas kampus
Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa
Program peningkatan sertfikasi profesi
Program Peningkatan Penelitian Unggulan /Internasional untuk melakukan kolaborasi dengan pemerintah dalam bidang unggulan dan kolaborasi dengan peneliti di luar negeri untuk meningkatkan kualitas penelitian
Tiap semester
Program Research Topic Exchange penelitian dengan mengundang stakeholder (pemerintah, industri dan masyarakat)
Tiap tahun
Program peningkatan skill dan kompensi bagi dosen dalam melaksanakan kegiatan penelitian, dimulai dari penulisan proposal, penulisan publikasi, tata cara pengajuan HaKi dan Paten
Tiap semester
Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa
Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi disiplin Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian
G Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa
Tahun 2017
Tiap tahun
Tiap semester
132
Komponen
Analisis Komprehensif
Rumusan Strategi RENSTRA
Rekomendasi Program Pengembangan Baru
Target Waktu Pencapaian
Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa
Program percepatan peningkatan Jabatan Fungsional Akademik melalui pembentukan unit khusus di tiap fakultas
Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan
Program dana abadi (endowment) Universitas Telkom
Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih kokoh
Program efisiensi proses kelembagaan (debirokratisasi, deregulasi, dan efisiensi)
Universitas
Tahun 2017 Mulai tahun 2016
Telkom
Tahun 2017-2018
133
BAB 4 PENUTUP
Dari hasil analisis yang termaktub dalam dokumen Evaluasi Diri Universitas Telkomini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Masih terdapat banyak celah untuk peningkatan performa Universitas Telkom, baik dari sisi pertumbuhan, peningkatan kualitas, dan perbaikan governansi. 2. Program-program pengembangan Universitas Telom yang dapat diusulkan untuk periode sisa RENSTRA 2014-2018 sebagai berikut: a. Program Peningkatan/pengembangan sistem PPEPP khususnya dalam monitoring pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Universitas. b. Program percepatan penyusunan draft RENSTRA 2019-2023 (agar dimulai sejak tahun 2017 agar menghasilkan RENSTRA yang kokoh dan sesuai dengan kebutuhan). c. Program peningkatan kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. d. Program peningkatan skala beasiswa. e. Program penguatan kemampuan mahasiswa untuk siap memasuki dunia kerja melalui sejumlah training bersertifikasi. f. Program peningkatan fitur layanan bidang SDM yang mendukung monitoring implementasi BKD dan BKND serta menyediakan data rekam jejak yang sesuai dalam pengurusan JFA untuk Dosen dan portofolio kerja bagi Tenaga Kependidikan. g. Program peningkatan implementasi tata nilai PRIME untuk mendorong semangat pengembangan diri dan menyediakan lingkungan kompetisi yang adil dan sehat. h. Program evaluasi sistem remunerasi sesuai dengan sumber daya institusi dan target yang telah ditetapkan agar peningkatan produktifitas kerja menjadi lebih agresif.
134
i. Program Talent Scouting/Kaderisasi baik dari pihak internal maupun ekternal untuk memunculkan SDM unggul guna pengembangan dan kemajuan institusi. j. Program penguatan/penyempurnaan Kurikulum Pengembangan SDM yang berkorelasi dengan BKD agar kegiatan Tri-Dharma berjalan dengan baik. k. Program perkuatan lembaga riset dan kelompok keahlian, untuk meningkatkan tution fee dari hibah-hibah penelitian, baik nasional maupun internasional. l. Program akreditasi internasional untuk beberapa program studi unggulan. m. Program peningkatan kompetensi dosen melalui studi lanjut. n. Program peningkatan dan penguatan implementasi metode pembelajaran SCL/ PBL untuk meningkatkan kompetensi keahlian lulusan. o. Program peningkatan kerja sama untuk menghimpun sumber-sumber dana dari luar baik pemerintah maupun swasta. p. Program peningkatan infrastruktur pendidikan dan fasilitas kampus. q. Program peningkatan ketahanan finansial internal. r. Program peningkatan sertfikasi profesi. s. Program Peningkatan Penelitian Unggulan/Internasional untuk melakukan kolaborasi dengan pemerintah dalam bidang unggulan dan kolaborasi dengan peneliti di luar negeri untuk meningkatkan kualitas penelitian. t. Program Research Topic Exchange penelitian dengan mengundang stakeholder (pemerintah, industri dan masyarakat). u. Program peningkatan skill dan kompetensi bagi dosen dalam melaksanakan kegiatan penelitian, dimulai dari penulisan proposal, penulisan publikasi, tata cara pengajuan HaKi dan Paten. v. Program percepatan peningkatan Jabatan Fungsional Akademik melalui pembentukan unit khusus di tiap fakultas w. Program dana abadi (endowment) Universitas Telkom x. Program efisiensi proses kelembagaan Universitas Telkom (debirokratisasi, deregulasi, dan efisiensi)
135
REFERENSI
Altbach, Philip G, and Patti Mcgill Peterson. 1999. “Higher Education in the 21 St Century : Global Challenge and National Response.” IIE Research Report. Duderstadt, James J. 1999. “New Roles for the 21st-Century University.” Issues in Science and Technology 16(2): 37–44. Wilen-Daugenti, Tracey, and Alva Grace R Mckee. 2009. “21st Century Trends for Higher Education: Top Trends , 2008 – 2009.” Cisco Internet Business Solutions Group (IBSG) (August 2008): 2008–9.
136
LAMPIRAN 1 MATRIKS ANALISIS STRATEGI TOWS
137