DAFTAR ISI
Kata Pengantar
4
Sambutan Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani
5
DAFTAR ISI
6
A. BIDANG KESEHATAN DAN OBAT-OBATAN
12
A-01 Pengaruh Kadar Minyak Atsiri Kencur dan Temulawak terhadap Aktifitas Antibakteri dalam Sabun Padat 13 Hasnah Ulia1*, Dyah Nirmala1, Imelda Bahar2
13
A-02 Aktivitas Senyawa Aktif Anti Kanker Leukemia dari Spesis Morus Macroura Miq (Tanaman Andalas) secara In Vitro
18
Jasmansyah1, Hernandi S1, Euis Hakim2, Yana M Syah2
18
A-03 Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Daun Sengon (Albizia falcataria (L) Fosberg.) untuk Antimikroba Topikal 22 Putranti Adirestuti *, Ririn Puspadewi , dan Fahrauk Faramayuda
22
A-04 Kajian Awal Antituberkulosis dengan Memanfaatkan Ekstrak n-Heksan Daun Keremunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk)
26
Rahmaniar Mulyani*, Yenny Febriani Yun, dan Yusi Fudiesta
26
A-06 Aktivitas Sitotoksik Metabolit Sekunder Daun Tumbuhan Keremunting (Rhodomyrtus Tomentosa (Aiton) Hassk) Asal Belitung Terhadap Sel Leukemia P-388 32 Yenny Febriani Yun*, Lilis Siti Aisyah, Cecep Chandra Doni Respati Alfrilindo, Alivia Muliawati
32
A-07 Evaluasi sediaan kapsul ekstrak air daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai obat herbal yang berkhasiat antihipertensi 38 Afifah B. Sutjiatmo1,2*, Elin Yulinah Sukandar2, Suswini Kusmaningati3, Soraya Riyanti1, Suci Nar Vikasari1,2 38 A-08 Efek Antidiare Ekstrak Etanol Kulit Batang Mindi (Melia azedarach Linn) Terhadap Mencit Swiss Webster Jantan 43 Linda P. Suherman*, Faizal Hermanto
43
A-09 Uji Bioaktivitas Ekstrak dan Fraksi Daun Kembang Dayang (Cestrum nocturnum Linn.) Terhadap Artemia salina Leach Dengan Menggunakan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) 49 Fahrauk Faramayuda*, Julia Ratnawati, Neng Nurlaeni
49
A-10 Efek Antihipertrigliseridemia Ekstrak Etanol Sirih Merah pada Tikus Wistar Jantan
54
*
Puspa Sari Dewi , dan Ita Nur Anisa
54
A-11 Aktivitas Analgetik dan Keamanan Ekstrak Metanol Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubra) 59 Evi Sovia*, Welly Ratwita
59
A-12 Uji Aktivitas Antimalaria Ekstrak Etanol Herba Ketumpang (Tridax procumbens L) pada Plasmodium falciparum Galur 3D7 64 Faizal Hermanto*, Puspa Sari Dewi Solihah
64
6 ISBN 978-602-70361-0-9
A-14 Pengembangan Probiotik Lactobacillus sp. dalam Minuman Herbal Berkhasiat
69
Sayu Putu Yuni Paryati, Eka Noneng Nawangsih
69
A-15 Optimasi Suhu Annealing Amplifikasi PCR Domain Transmembran HER-2 pada Pasien Kanker Payudara Indonesia 75 Desriani1*, Ramadhan2, dan Wirsma Arif Harahap3
75
A-16 Efek Antiinflamasi Ekstrak Mangostin pada Bayi Tikus Galur Wistar Model Enterokolitis Nekrotikans Berdasarkan Pengamatan Histopatologis 79 Yoke Ayukarningsih*, Teja Koswara, dan Teguh Tri Sutarno
79
A-19 Uji Toksisitas Akut Ekstrak Air Daun Kecubung Gunung (Brugmansia suaveolens Bercht & Presl) pada Mencit Galur Swiss Webster 85 Ita Nur Anisa1*, Andreanus A. Soedarmadji2, Suryani, dan Suciayuza Effti1
85
A-20 Pengaruh Pembentukan Ko-Kristal Alopurinol dengan Asam Benzoat atau D-Asam Tartrat terhadap Kelarutan dan Laju Disolusinya
89
Fikri Alatas*, Hestiary Ratih, Titta Hartyana S, dan Farhan
89
A-21 tandardisasi Dan Karakterisasi Simplisia Bunga Kamboja Putih (Plumeria Alba L.) yang Berasal dari Desa Plumbon Kabupaten Cirebon 96 Soraya Riyanti*, Julia Ratnawati, dan Reisha Permata Sari
96
A-22 Deteksi Staphylococcus Patogen (Staphylococcus aureus dan Staphylococcus intermedius) dalam Susu Kambing Peranakan Ettawah (PE) serta Sensitivitas dan Resistansi terhadap Antibiotik 102 A.E.T.H. Wahyuni*, Doddy Yudha Buntara1, Agustina Dwi Wijayati, Aulia Rhiahayu
102
A-23 Cytotoxic Test and Antioxidant Activity of Plant Leaf Extract Some Family Fabaceae Subfamily Mimosoideae 108 Fahrauk Faramayuda*, Endang Kumolowati, Mira Andam Dewi, Akhirul K. Syam
108
A-24 Gambaran Kurva Pertumbuhan Lactobacillus spp. pada Media Susu Kacang Hijau (Vigna radiata) 115 Yusuf Firmansyah, Eka Noneng Nawangsih*
115
A-28 Perubahan Warna Pada Permukaan Plat Resin Akrilik Heat Cured Yang Dipoles Dan Yang Tidak Dipoles Akibat Perendaman Larutan Teh Hitam 121 Wivda Putriani 1, Rachman Ardan2*, dan Andi Supriatna3
121
B. BIDANG ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
127
B-02 Kajian Pengaruh Temperatur dan Ukuran Partikel Terhadap Perolehan Bio-Oil pada Proses Pirolisis dari Beberapa Biomassa 128 Hendriyana*, Bambang H. P., Dian Daniati dan Nurul Inayah
128
B-03 Kajian Potensi Biokerosin dari Biji Karet sebagai Sumber Energi Alternatif Pedesaan 134 Merry Asria*, Fejri Subriadi dan Harmiwati
134
B-04 Pemanfaatan Sampah Domestik Sebagai Sumber Energi Alternatif Baru Terbarukan Ramah Lingkungan 138 Elin Nurlina 1* , Ate Romli2, Toto Saputra3 dan Sunubroto4
138
B-06 Perancangan Tungku Pembakar Sampah yang Efektif, Efisien dan Ergonomi dengan Menggunakan Metoda Perancangan Rasional 145 Rinto Yusriski1*, Pradoto Ambardi2, Budi Astuti1, Uju Mintarja3 dan Hari Rizki1
145
7 ISBN 978-602-70361-0-9
B-07 Kajian Kinerja dan Keekonomian Turbo Gasification Stove Berbasis Limbah Pertanian 152 Suhartono1*, Ikhwan Maulana1, Yapto Muhamad Maulana1 dan War’an Rosihan2,
152
B-08 Pengaruh Perlakuan Awal Kimia dan Penyaringan Menggunakan Membran pada Produksi Etanol dari Jerami Padi 156 Nadiem Anwar*, Gatot Trilaksono
156
C. BIDANG TRANSPORTASI DAN MANUFAKTUR
160
C-02 Perancangan Alat Bantu di Mesin Stamping 60 Ton untuk Meminimasi Cacat Fungsi Produk Collar 1382 Di CV. GMI 161 Rida Norina*, Moro Sudjatmiko, Reninta Reminda
161
C-03 Kajian Terhadap Kualitas Lubang Hasil Proses Pengeboran Kecepatan Tinggi pada Material S50C dan SCM415
168
P.Y.M. Wibowo Ndaruhadi*, dan Toto Triantoro B.W
168
C-06 Perancangan dan pembuatan alat bantu clamping semiotomatis slang air brake kereta api dengan metoda OFD 174 Cucu Wahyudin1*, Aan Mintarsih2, Urip Subagjo3, dan Taufik Fauzan4
174
A-08 Kajian Kinerja Struktur Eksisting terhadap Peraturan Gempa Baru SNI 03-1726-2012 (Studi Kasus Gedung Teknik Sipil Unjani) 180 Yudi Herdiansah*, Prima Sukma Yuana
180
A-09 Pengembangan Peta Hidrologi Daerah Aliran Sungai Cimahi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) 186 Ariani Budi Safarina*, Agus Juhara
186
A-14 Otomatisasi Proses Desain dan Analysis Aerodinamika Saya Pesawat Terbang dengan Perangkat Lunak NWDU-VSAERO 193 I Gusti Ngurah Sudira
193
D. BIDANG INFORMASI DAN KOMUNIKASI
200
D-02 lasifikasi Tingkat Kelelahan Berdasarkan Sinyal Electroencephalogram (EEG) Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation
201
Ahmad Arif*, Esmeralda C. Djamal
201
D-03 Pengalokasian Bandwith Secara Otomatis Menggunakan Metode Per Connection Queue 207 Sandy Kosasih
207
D-06 Desain Interaksi Sistem Berteknologi Mobile untuk Pembelajaran Membaca pada Anak Usia TK Menggunakan Metode User Centered Design (UCD) 214 Rezki Yuniarti1*, Agus Komarudin1
214
D-08 Sistem Identifikasi Fitur-Fitur Citra Tulisan Tangan dan Tanda Tangan untuk Pengenalan Kepribadian dengan Jaringan Syaraf Tiruan 221 Esmeralda C. Djamal*, Febriyanti, Aris Juliyanto, Sheldy Nur Ramlan
221
D-09 Pemodelan Kromosom Optimasi Penempatan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Proyek Menggunakan Algoritma Genetika 227 Fatan Kasyidi*, Esmeralda C. Djamal,
227
D-10 Perancangan Networked Control Systems dalam Platform Robosoccer
232
8 ISBN 978-602-70361-0-9
Asep Najmurrokhman*, Sunubroto, Kusnandar, Syurya Abidin
232
D-12 Pengenalan Wajah Mahasiswa Dalam Presensi Kuliah Menggunakan Algoritma Eigen Face Berbasis Perangkat Mobile Android 239 Ridwan Ilyas*, Wina Witanti1, dan Rezki Yuniarti
239
D-13 Sistem Pendukung Keputusan Alat Ukur Penempatan Ulang Pegawai Berdasarkan Psikotes Menggunakan Fuzzy Analytic Hierarchy Process 1*
1
2
Fajar Eka Purwa Saputra , Esmeralda C. Djamal , Agung Wahana
245 245
D-15 Building Symmetrical Art Image by Multi-object of Fractal Model based on Mirroring MethodsW 254 Tedjo Darmanto*
254
D-18 Analisa Tepi Pada Citra Video Berbasis Metode Operator Gradien Pertama
260
*
Andiani , Partomuan A. S Tarihoran, dan Dwi Adlina Putri
260
D-20 ireless Networking Using Mesh Method as Smart City Application in South Jakarta
266
Reza Saputra Yusuf1*, Putri Zahara1, and Yohanes Dewanto1
266
E. BIDANG BIODIVERSITAS, LINGKUNGAN, DAN SUMBER DAYA ALAM
271
E-02 Pembuatan Gliserol Monooleat dengan Proses Esterifikasi Tanpa Katalis
272
*
Heri Heriyanto , Dina Kartika Yulis, Mimi Ainurrohim
272
E-05 Sintesa Tawas dari Batuan Kaolin sebagai Alternatif Pengembangan Sumber Daya Alam 278 Hernandi Sujono*, Jasmansyah
278
E-07 Fitokimia dari Lemak Biji Tengkawang 1
281 2
1
Valentina Adimurti Kusumaningtyas , Iis Inayati Rakhmat , Dasli Noedin , Anceu Murniati1 281 E-08 Fotodegradasi Zat Warna Tekstil dengan Fotokatalis TiO2, Al2O3 dan H2O2 Senadi Budiman*, Dadan Suryasaputra, Dera Ristianti
284
Dinamika Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Subang
289
E-09 Karina Andalusia *, Dyah R. Panuju, dan Bambang H. Trisasongko
289
E-10 Optimasi Pola Tanam pada Lahan pertanian dengan Mempertimbangkan Potensi Erosi, Land Rent, dan Kecukupan Beras di Wilayah Subang, Jawa Barat 296 R. Ianatus Sholihah1*, Dyah R. Panuju2, dan Enni D. Wahjunie3
296
E-12 Kampung Kota’ Di RW-12 Blok Babakan Andir Kelurahan Padasuka Kota Bandung – Kondisi Sosial-Ekonomi dan Permukimannya 303 Udjianto Pawitro, Achsien Hidayat, Nanang Suherman.
303
E-13 Aktivitas polifenol oksidase dalam buah apel Ceri Malang (Malus domestica) yang Berpotensi untuk Deteksi Fenol
310
Anceu Murniati1*, Buchari2, Suryo Gandasasmita2, Zeily Nurachman3 , Valentina Adimurti1 dan Merika 310 E-14 Pengaruh Penggunaan Sabun Alami terhadap Ketahanan Warna Batik Warna Alami 314 Dwi Suheryanto
314
E-15 Penggunaan Pengawet Alami Daun Babadotan terhadap Tingkat Keawetan Bambu Petung 320 Dwi Suheryanto
320 9
ISBN 978-602-70361-0-9
E-16 Pembuatan dan Karakterisasi Hidrogel Superabsorben Poli (Kalium Akrilat)-Pati dengan Irradiasi Sinar Gamma (ϒ) Dhena Ria Barleany1*, Ahmad Dzikrillah, Heri Heriyanto, Rahmayetty, Teguh Kurniawan, Erizal 326 E-19 Proses Penjumputan Hidrogen dari Gas Campuran (H 2, N2, dan CO) Menggunakan Membran Pd75-Ag25
332
Rusdi1* , Yogi Wibisono Budhi2, Irwan Noezar3
332
E-21 Aktivitas Antimikroba dan Uji Efektivitas Pengawet Ekstrak Etanol Selaput dan Biji Buah Galinggem 339 E-23 Isolasi dan Karakterisasi Morfologi Bakteri Nitrifikasi Indigen dari Limbah Cair Industri Pupuk Urea 345 Sri Wardhani1*, Moh. Rasyid Ridho2, Arinafril3, Susila Arita4, Ngudiantoro2
345
E-24 Sintesis Seng Oksida (ZnO) Nano Partikel Sebagai Bahan Aktif Pada Sensor Gas Dengan Metode Sol Gel 350 Slamet Widodo dan Goib Wiranto
350
E-25 Proses Sintesis Indium Tin Oksida Nano Partikel dengan Metode Sol Gel sebagai Lapisan Aktif pada Sensor Gas CO 357 Slamet Widodo dan Goib Wiranto
357
E-26 Senyawa yang bersifat sitotoksik dari daun Kalanchoe tomentosa (Crassulaceae) 1
1
2
2
363 2
Lilis Siti Aisyah *, Yenny Febriani Yun , Unang Supratman , Tati Herlina , Euis Julaeha
363
F. BIDANG ILMU SOSIOHUMANIORA
368
F-05 Profil Psikologis Korban Bencana Banjir di Desa Dayeuh Kolot, Jawa Barat
369
*
Eka Susanty , Bambang Setyawan, Rachmat Taufiq , dan Endah Pratiwi
369
F-07 Studi Deskriptif Mengenai Tingkat Kecemasan Pada Karyawan yang Akan Memasuki Masa Pensiun 375 Endah Andriani Pratiwi*, Litra Amanda Metra
375
F-09 Student Involvement pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2012
379
Amir Nuyman Setyadiredja* dan Miryam Adriane Sigarlaki
379
F-14 Gambaran Kesejahteraan Psikologis Mahasiswa Tingkat Satu Unjani
383
*
Ayu Riana S . dan Winna Andini H.
383
F-17 Analisis Stabilitas dan Prediktabilitas Unbiased Beta Portofolio Indeks LQ-45 yang Optimal 389 Ferikawita Magdalena Sembiring1*, Nunung Aini Rahmah 2
389
10 ISBN 978-602-70361-0-9
Bidang Ilmu A. Kesehatan dan Obat-obatan B. Energi Baru dan Terbarukan C. Transportasi dan manufaktur D. Informasi dan Komunikasi E. Biodiversitas, Lingkungan dan Sumber Daya Alam F. Bidang Ilmu Sosiohumaniora
11 ISBN 978-602-70361-0-9
Uji Bioaktivitas Ekstrak dan Fraksi Daun Kembang Dayang (Cestrum nocturnum Linn.) Terhadap Artemia salina Leach Dengan Menggunakan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) Fahrauk Faramayuda*, Julia Ratnawati, Neng Nurlaeni Kelompok Keahlian Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani Jalan Terusan Jenderal Cimahi *Email:
[email protected]
Abstract Kembang dayang has been known to the Indonesian people and used as traditional medicine to treat various diseases. Bioactivity testing of kembang dayang has not been widely reported, it is necessary to further test to report it’s cytotoxic potential activity using method BSLT. Extract prepared by maceration using ethanol 96% redestilate as the solvent and the fractions prepared by liquid-liquid extraction using n-hexane solvent, ethyl acetate, and water solvents. Bioactivity testing was performed using shrimp larvae Artemia salina Leach was 48 hours. Number of larvae were used are 10 larvae for each concentration. There are six treatment groups each 3 replication performed for each treatment group. Test doses of 10, 50, 100, 200 and 500 mg / mL. Data were collected for larva mortality after 24 hours was given the test material. LC50 was determined using Probit analysis. Active extracts and fractions tested phytochemical content using thin layer chromatography. LC50 of ethanol extract, water fraction, the fraction of n-hexane, ethyl acetate fraction of kembang dayang leaves is 44.9658 g / mL, 105.3214 mg / mL, 165.8083 mg / mL and 183.0291 mg /mL. The administering of ethanol extract and fraction of kembang dayang leaf had a cytotoxic activity to Artemia salina Leach larvae indicated by LC50 value <1000 µg/mL. Keywords: Kembang dayang, BSLT (Brine Shrimp Lethality Test), Toxicity, Artemia salina Leach, probit analysis, LC50.
1.
Pendahuluan
Obat tradisional Indonesia merupakan warisan budaya yang telah menjadi bagian dari aspek pengobatan di Indonesia. Dewasa ini, pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional semakin diminati, karena obat tradisional lebih mudah diterima oleh masyarakat, lebih murah dan mudah didapat (Hasan, 1985). WHO merekomendasikan penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat tradisional. Sementara ini banyak orang beranggapan bahwa penggunaan tanaman obat atau obat tradisional relatif lebih aman dibandingkan obat sintesis. Walaupun demikian bukan berarti tanaman obat atau obat tradisional tidak memiliki efek samping yang merugikan, bila penggunaannya kurang tepat. Pengembangan obat tradisional tersebut perlu dilakukan dengan tepat sehingga penggunaan dan khasiatnya dapat dipertanggungjawabkan. Agar penggunaannya optimal, perlu diketahui informasi yang memadai tentang kelebihan dan kelemahan serta kemungkinan penyalahgunaan obat tradisional dan tanaman obat (Harmita dan Maksum, 2003). Salah satu tanaman obat di Indonesia yang diterima oleh masyarakat adalah kembang dayang atau Cestrum nocturnum L. Tanaman ini berkhasiat sebagai obat mencret dan penghalus kulit (Depkes, 1977). Ekstrak air, fraksi air dan fraksi etil asetat dari daun kembang dayang dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli, khamir Candida albicans, kapang Trichophyton mentagrophytes (Sukarno, 2011). Selain itu ekstrak etanol dari daun kembang dayang mempunyai aktivitas antioksidan. Fraksi etil asetat merupakan fraksi yang mempunyai aktivitas antioksidan yang paling tinggi dan tergolong antioksidan kuat, dengan nilai EC50 sebesar 23,74 µg/mL. Hasil KLT menunjukan senyawa yang diduga bertindak sebagai senyawa antioksidan adalah golongan flavonoid (Fauziah, 2011). Pengujian toksisitas dari daun kembang dayang ini belum banyak dilaporkan, Perlu dilakukan upaya penelitian dan pengujian lebih lanjut melaui uji toksisitas dengan menggunakan brine shrimp (Artemia salina Leach). Salah satu sistem deteksi senyawa bioaktif (bioassay) yang sering digunakan adalah BSLT. Parameter
49 ISBN 978-602-70361-0-9
yang digunakan pada metode BSLT adalah kematian larva Artemia salina Leach. Hasil uji dinyatakan sebagai LC50, bila harga LC50 lebih kecil atau sama dengan 1000µg/mL (Harmita dan Radji, 2003). Keuntungan BSLT adalah cepat, murah, sederhana, perlu sedikit bahan yang mudah diperoleh dan dapat dilakukan secara berulang (Mc Laughlin, 1991). 2.
Metode
Bahan–bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah daun kembang dayang (Cestrum nocturnum L) dengan ukuran panjang 15 cm, lebar 4,5 cm. Warna hijau muda, bagian yang diambil daun muda yaitu dihitung dari pucuk sampai daun ke 5 dari pucuk. Air suling, etanol, n-heksana dan etil asetat hasil destilasi, silika gel GF 254, asam hidroklorida pekat (2 N), etanol 95%, asam asetat glasial, air suling, besi (III) klorida, larutan amonia, alumunium (III) klorida, kloroform, toluen, eter, pereaksi Anisaldehid- Asam Sulfat, pereaksi Dragendorff, pereaksi Liebermann-Burchard, pereaksi Mayer, vanilin, dan asam sulfat 10 %, kertas saring, kertas saring bebas abu, kertas whatman. Alat-alat gelas yang digunakan didalam penelitian ini adalah timbangan analitik, timbangan semi-mikro, mikroskop, tanur, rotary evapor, penangas air, seperangkat alat destilasi, oven, desikator, bejana kromatografi (chamber), blender, ball filler, corong pisah, maserator, pemanas listrik, pipet volume 5-10 mL, vial atau botol kaca, plat Kromatografi Lapis Tipis, aquarium, lampu bohlam 40 Watt, dan airator. Determinasi tanaman dan hewan uji bertujuan untuk menentukan kebenaran yang berkaitan dengan cirriciri morfologi secara makroskopis tanaman daun kembang dayang (Cestrum nocturnum Linn) terhadap kepustakaan. Determinasi tanaman dilakukan di Herbarium Bandungense Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung. Sedangkan hewan uji larva Artemia salina Leach dideterminasi untuk menentukan kebenaran jenisnya di Musium Bandungense Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung. 2.1
Preparasi Sampel Daun kembang dayang (Cestrum nocturnum Linn.) diperoleh dari kebun percobaan tanaman obat dan aromatik, Manoko Lembang (Jawa Barat) pada bulan Desember 2012. Penyiapan bahan ini dimulai dari proses pengumpulan bahan segar, pembersihan dari bahan pengotor seperti debu, serangga dan pengotor lainnya dengan cara dicuci menggunakan air mengalir, yang bertujuan untuk menjaga kualitas daun kembang dayang. 2.2
Preparasi Ekstrak
Pembuatan ekstrak dilakukan dengan alat maserator dengan pelarut etanol 96% redestilasi. Sampel ditimbang sebanyak 500 g kemudian dimasukkan ke dalam alat maserator yang bagian dasarnya telah dilapisi kapas, alat maserator kemudian diisi dengan pelarut etanol hingga simplisia terendam, dilakukan pengadukan secara berkala selama 6 jam pertama, lalu dibiarkan selama 24 jam. Setelah 24 jam filtrat etanol disaring dan kemudian ditambahkan kembali pelarut etanol ke dalam alat maserator untuk proses ekstraksi selanjutnya terhadap residu simplisia yang masih ada, proses tersebut diulang hingga diperoleh filtrat yang warnanya sudah memudar atau dikatakan bahwa simplisia sudah terekstraksi seluruhnya. Filtrat yang diperoleh selanjutnya di rotavaporasi dengan suhu sesuai dengan pelarut dalam keadaan vakum sampai diperoleh ekstrak pekat, lalu ekstrak pekat diuapkan di atas tangas air, sehingga diperoleh ekstrak kental etanol. Kemudian dihitung rendemen yakni perbandingan antara ekstrak yang diperoleh terhadap simplisia. Ekstrak kental yang diperoleh selanjutnya diuji kandungan fitokimia dan profil kromatografi menggunakan KLT. 2.3
Proses Pemisahan Dengan Metode Ekstraksi Cair-cair
Fraksi non polar didapatkan dengan cara ditimbang ektrak kental sebanyak 5 g, dilarutkan terlebih dahulu dengan 10 mL etanol dan pelarut air sebanyak 90 mL, larutan tersebut dimasukkan ke dalam corong pisah. Kemudian ditambahkan 100 mL pelarut n-heksana untuk menarik kandungan senyawa yang bersifat non-polar dari ekstrak. Pengocokan dilakukan secara perlahan supaya tidak terbentuk lapisan ketiga di antara pelarut air dan n-heksana, campuran didiamkan beberapa saat hingga memisah sempurna. Setelah memisah sempurna kedua lapisan dipisahkan, lapisan n-heksana disimpan didalam botol dan lapisan air diekstraksi kembali dengan pelarut n-heksana yang baru. Proses tersebut dilakukan hingga lapisan n-heksana yang diperoleh berwarna jernih atau telah dikatakan bahwa fraksi non-polar dari ekstrak telah diambil seluruhnya. Fraksi semi polar didapatkan dengan cara ekstraksi lapisan air yang diperoleh dari ekstraksi dengan n-heksana dengan menggunakan pelarut etil asetat. Masingmasing fraksi dihitung rendemennya yakni perbandingan antara ekstrak yang diperoleh terhadap simplisia. Kemudian dilakukan uji kandungan fitokimia dan profil kromatografi menggunakan KLT.
50 ISBN 978-602-70361-0-9
2.4
Penyiapan Kontrol Kontrol negatif yang digunakan pada penelitian ini yaitu larva udang Artemia salina Leach di dalam air
laut. 2.5
Uji Bioaktivitas Dengan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) Penetasan telur
Telur udang ditetaskan 2 hari sebelum dilakukan pengujian. Disiapkan aquarium yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian gelap dan bagian terang. Bagian terang dengan menggunakan lampu bohlam 40 watt, ditujukan untuk menjaga temperatur supaya tetap berada pada suhu 26-31 0C (Djarijah, 1995). Media diarasi dengan menggunakan aerator, aerasi ini berguna untuk mengaduk siste agar tidak mengendap didasar wadah, selain itu bertujuan untuk menambah kadar oksigen (Djarijah, 1995). Telur udang yang akan ditetaskan terlebih dahulu direndam dengan menggunakan air suling selama ± 1 jam, kemudian ditiriskan sampai airnya habis lalu telur ditempatkan pada bagian gelap yang sudah berisi air laut yang sudah disterilkan terlebih dahulu dengan cara memanaskan selama 30 menit setelah mendidih. Larva yang digunakan yaitu larva yang berumur 48 jam. 2.6
Persiapan Larutan Sampel Uji
Ekstrak dan fraksi yang akan diuji dibuat dalam konsentrasi 10 µg/mL, 50 µg/mL, 100 µg/mL, 200 µg/mL dan 500 µg/mL didalam air laut. 2.7
Prosedur Uji Bioaktivitas Dengan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test)
Penyiapan ekstrak uji yaitu dengan membuat variasi konsentrasi dengan cara ditimbang masing – masing ekstrak dan fraksi sebanyak 50 mg ekstrak kental kemudian dilarutkan didalam air laut sebanyak 50 mL (1000 µg/ml). Dari larutan induk tersebut dipipet sebanyak 0,1 mL, 0,5 mL, 1,0 mL, 2,0 mL, dan 5,0 mL, masingmasing larutan ditambahkan 3 mL air laut supaya larutan uji tidak terlalu pekat. Kemudian dimasukan 10 ekor larva udang dan ditambahkan air laut sampai volumenya menjadi 10 mL di dalam vial, sehingga konsentrasinya masing-masing menjadi 10, 50, 100, 200 dan 500 µg/mL. Kontrol uji dilakukan tanpa penambahan sampe, dan untuk setiap konsentrasi dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Vial- vial tersebut diletakan dibawah penerangan, jumlah larva yang mati dihitung dengan cara manual. 2.8.
Analisis Data
Perhitungan mortalitas dilakukan dengan cara: mengakumulasikan larva yang mati dengan jumlah akumulasi hidup dan mati (total) dikali 100%. Grafik dibuat dengan log konsentrasi sebagai sumbu x terhadap mortalitas sebagai sumbu y. Nilai LC50 merupakan konsentrasi dimana zat menyebabkan kematian 50% yang diperoleh dengan memakai persamaan regresi linier. 3.
Hasil dan Pembahasan
3.1.
Determinasi Tanaman dan Penyiapan Simplisia
Pada penelitian ini, simplisia uji yang digunakan adalah daun kembang dayang (Cestrum nocturnum Linn.) yang diperoleh dari kebun percobaan tanaman obat dan aromatik, Manoko, Lembang, Jawa Barat. Kemudian dilakukan determinasi tanaman di Herbarium Bandungense, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung. Hasil determinasi menunjukan bahwa tanaman uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah spesies Cestrum nocturnum Linn dari suku Solanaceae. Hewan uji yang digunakan adalah telur udang yang diperoleh dari Toko Laksana, Karapitan, Bandung. Dilakukan determinasi hewan di Musium Bandungense, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung. Hasil determinasi menunjukan bahwa hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah spesies Artemia salina Leach dari suku Artemidae. Determinasi bertujuan untuk memastikan kebenaran identitas suatu spesies dari daun serta hewan yang digunakan dalam penelitian ini. Karena setiap spesies memiliki karakteristik yang tersendiri. Penyiapan simplisia daun kembang dayang, dimulai dari proses pengumpulan bahan segar, pembersihan dari bahan pengotor seperti debu, serangga dan pengotor lainnya dengan cara dicuci menggunakan air mengalir, yang bertujuan untuk menjaga kualitas daun kembang dayang. Untuk mencegah terjadinya reaksi enzimatis atau hidrolisis pada sel jaringan tumbuhan, serta mencegah terjadinya pertumbuhan jamur, bakteri dan pencemar lainnya, maka daun dikeringkan. Proses pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari secara tidak langsung. Simplisia mengalami proses pengecilan ukuran dengan cara digiling sampai menjadi serbuk. Pemilihan dalam bentuk serbuk yaitu supaya luas permukaan simplisia menjadi lebih besar, sehingga area kontak simplisia dengan pelarut lebih besar maka penarikan metabolit sekunder oleh pelarut lebih maksimal.
51 ISBN 978-602-70361-0-9
3.2
Pemeriksaan Karakteristik Simplisia
Karakteristik simplisia dapat ditentukan dengan cara pemeriksaan organoleptis, mikroskopik, penentuan kadar sari larut dalam air, penentuan kadar sari larut dalam etanol, penetapan kadar air, penetapan kadar abu total, penentuan kadar abu larut air, dan penentuan kadar abu tidak larut asam. Pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik dilakukan untuk mengetahui identitas dan karakteristik penanda khas pada simplisia tersebut. Pemeriksaan makroskopik diperoleh simplisia berbentuk serbuk kasar, berwarna hijau tua kecoklatan, rasa pahit dan bau aromatik. Pemeriksaan mikroskopik pada tanaman segar diperoleh epidermis, stomata tipe diasitik dan parenkim. Sedangkan pada simplisia diperoleh stomata tipe diasitik, epidermis, dan rambut penutup. Pada daun kembang dayang kadar sari air 24,3117%b/b ±0,2402%b/b lebih besar dari kadar sari larut etanol 4,123%b/b ±0,3607%b/b hal ini menandakan bahwa simplisia daun kembang dayang mengandung senyawa polar yang lebih tinggi dibanding senyawa non-polar. Kadar abu total daun kembang dayang diperoleh sebesar 15,9875%b/b ±0,2790. Kadar abu larut air menunjukkan adanya abu fisiologis yang larut dalam air yaitu golongan logam alkali dan alkali tanah seperti natrium, kalium, kalsium, dan magnesium. Sedangkan kadar abu tidak larut asam menunjukkan adanya silika dalam pasir. Penetapan kadar air dilakukan dengan metode destilasi dengan menggunakan pelarut toluena yang telah dijenuhkan terlebih dahulu dengan air. Kadar airsimplisia daun kembang dayang sebesar 6,267% v/b±0,462. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kadar air pada simplisia tersebut memenuhi persyaratan yaitu tidak lebih dari 10% v/b. Penapisan fitokimia simplisia, ekstrak dan fraksi merupakan informasi awal untuk mengetahui adanya komponen metabolit sekunder pada simplisia secara kualitatif yang mempunyai aktivitas biologi. Tabel 1. Penapisan fitokimia daun kembang dayang (Cestrum nocturnum Linn.) No
Senyawa
Simplisia
1 2 3 4 5 6 7
Alkaloid Flavonoid Polifenol Tannin Kuinon Saponin Monoterpen seskuiterpen Steroid triterpenoid
+ + + + + + +
8 + Keterangan: + = mengandung metabolit sekunder - = tidak mengandung metabolit sekunder
3.3
Ekstrak etanol + + + +
Fraksi air + + + +
Fraksi etil asetat + + + +
Fraksi n-hekana + +
+
-
-
+
Prosedur Uji Bioaktivitas dengan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test)
Tabel 2. Pengaruh Ekstrak Dan Fraksi Daun Kembang Dayang (Cestrum nocturnum Linn.) terhadap kematian larva Artemia salina Leach Sampel Ekstrak etanol Fraksi air Fraksi etil asetat Fraksi n-heksana
Regresi linier Y= 2,2514x + 1,2787 Y= 4,6188x – 4,3416 Y= 3,9290x – 3,8895 Y= 1,6225x + 1,3987
r 0,9149 0,9935 0,9923 0,9866
LC50(µg/Ml) 44.9658 105.3214 183.0291 165.8083
Terlihat bahwa pada ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air mempunyai aktivitas toksik dimana maing-masing ekstrak dan fraksi menghasilkan nilai LC50 ≤1000 µg/mL (Meyer et al, 1982). Nilai LC50 ekstrak etanol daun kembang dayang memiliki nilai yang paling kecil dibandingkan dengan semua fraksi daun kembang dayang. Hal ini menandakan bahwa senyawa toksik yang ada didalam ekstrak merupakan gabungan dari metabolit sekunder, dimana masing-masing metabolit sekunder ini memiliki sel target tersendiri. Semakin bertambah konsentrasi ekstrak uji, jumlah naupli mati relatif bertambah,variasi ini diperkirakan karena perbedaan kelarutan substansi toksik yang terdapat di dalam daun kembang dayang. Adanya flavonoid dalam lingkungan sel, menyebabkan gugus OH- pada flavonoid berikatan dengan protein integral membran sel. Hal ini menyebabkan terbendungnya transport aktif Na + & K+. Transpor aktif yang berhenti
52 ISBN 978-602-70361-0-9
menyebabkan pemasukan ion Na+ yang tidak terkendali ke dalam sel, hal ini menyebabkan pecahnya membran sel (Scheuer, 1994). Selain flavonoid, senyawa lain yang terkandung dalam daun kembang dayang. Yaitu alkaloid, monoterpen-seskuiterpen dan steroid. Cara kerja senyawa-senyawa tersebut adalah dengan bertindak sebagai stomach poisoning atau racun perut. Oleh karena itu, bila senyawa-senyawa ini masuk ke dalam tubuh larva, alat pencernaannya akan terganggu. Selain itu, senyawa ini menghambat reseptor perasa pada daerah mulut larva. Hal ini mengakibatkan larva gagal mendapatkan stimulus rasa sehingga tidak mampu mengenali makanannya. Akibatnya, larva mati kelaparan (Rolliana, 2010). 4.
Kesimpulan
LC50 dari ekstrak etanol daun kembang dayang adalah 44.9658 µg/mL, LC50 dari fraksi air adalah 105,3214 µg/mL, LC50 fraksi n-heksana adalah sebesar 165.8083 µg/mL, LC50 dari fraksi etil asetat adalah sebesar 183,0291 µg/mL.Ekstrak etanol dan fraksi daun kembang dayang (Cestrum nocturnum Linn) memiliki potensi toksik terhadap Artemia salina Leach karena nilai LC50 kurang dari 1000 µg/mL. Daftar Pustaka Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977. Materia Medika Indonesia, Jilid I, Direktorat Jederal Pengawasan Obat dan Bahan Makanan, Hlm 129-136, 141-146. Jakarta. Djarijah, A.S. 1995. Pakan Ikan Alami. Kanisius. Yogyakarta. Fauziah, R. 2011. Uji AktivitasAntioksidanEkstrak dan Fraksi Daun Kembang Dayang (Cestrum nocturnum L), Skripsi. Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi. Harmita dan Radji, M. 2008. Buku Ajar Analisis Hayati, Edisi 3, Penerbit buku kedokteran EGC, Hlm 86-88. 7677. Jakarta. Hasan R. 1985. Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak 11th, Ed.Staff Pengajar Bagian Anak FK UI.: 1072-1077. Jakarta. Mc Laughlin, J.L. 1991. Crown Gall Tumours on Potato Discs and Brine Shrimp Lethality: Two Simple Bioassays for Higher Plant Screening and Fractionation .Methods in Plant Biochemistry, 4 -10, Washington, D.C. Meyer, B.N., N.R. Ferrigni, J.E. Putman, L.B. Jacobsen, D.E. Nichols, and J.L. Mc Laughlin. 1982. Brine Shrimp: A Convenient General Bioassay for Active Plant Constituents, J. of Med. Plant Research Planta Med, 3134. USA. Rolliana, Ercila Rizky. 2010. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kamboja (Plumeria alba L.)Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang. Scheuer, J. S. 1994. Produk Alami Lautan. Cetakan pertama. IKIP Semarang Press. Semarang. Sukarno, A.W. 2011. Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Dan Fraksi Daun Kembang Dayang (Cestrum nocturnum L.) Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Candida albicans, dan Trichopyton mentagrophytes. Skripsi. Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi.
53 ISBN 978-602-70361-0-9