Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENENTUKAN BARISAN DAN DERET MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEMBASED INSTRUCTIONSDI KELAS VIII-A SMP NEGERI 39 MEDAN Lelawaty SMP Negeri 39 Medan Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa dan minat siswa saat bekerja di kelas VIII-A SMP NEGERI 39 Medan pada mata pelajaran Matematika dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instructions. Model pembelajaran ini sangat tepat dalam mengatasi permasalahan-permasalahan di atas dan dipertegas dengan argumen bahwa model pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam mengkontruksi pengetahuannya sendiri sehingga pemahaman konsep siswa menjadi lebih baik, siswa dapat mengkomunikasikan dan mendiskusikan pengetahuannya dengan temannya sehingga siswa saling membantu dan saling bertukar pikiran. Data hasil belajar belajar siswa menurut pengamatan pada Siklus 1 antara lain 74,4. Data hasil belajar siswa menurut pengamatan pada Sikius 2 antara lain 86,6. Dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Instructions diperoleh hasil belajar siswa dari Siklus 1 ke Siklus 2 berikutnya mengalami peningkatan. Pada siklus 1 menunjukkan tuntas individunya sebanyak 16 orang dengan tuntas kelas sebesar 40 %. Pada siklus 2 menunjukkan tuntas individu 38 orang dengan tuntas kelas sebesar 95%. Hasil belajar siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Formatif 1 dan Formatif 2 menunjukkan 74,4 dan 86,6 dari data tersebut menunjukkan tuntas sesuai dengan KKM Matematika. Sikap konstruktif siswa terhadap pembelajaran Matematika melalui model pembelajaraan Problem Based Instructions di kelas VIII-A SMP NEGERI 39 Medan masuk kedalam kategori tinggi. Kata Kunci: Hasil Belajar, Baris Dan Deret, Problem Base Instructions Abstract The objective of the research is to increase students’ achievement and preference of math subject with Problem Based Instruction. Problem Based Instruction is the most proper strategy to help students to construct their own knowledge so the students are able to understand, to communicate and to discuss knowledge found with their classmates in which it results the students have opportunity to help and discuss each other. classroom action research was used to achieve the obejctive of the research. The sample of the research was grade VIII-A students of state junior high school SMP Negeri 39 Medan. After conducting the research, it was found that the students’ achievement was 74.4, and there were 16 (40%) students passed the passing grade standard,. In cycle II, the students’ achievement was 86.6, and there were 38 (95%) students passed the passing grade standard,. Shortly, Problem Based Instructions is definetly able to construct the students’ knowledge. Keywords : students’ achievement, problem based instruction
58
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
pembelajaran Matematika yang diterapkan
A. Pendahuluan Pada umumnya Siswa Sekolah
Guru lebih sering mengguna-kan metode
Menengah Pertama (SMP) sekarang ini
ceramah dan tanya jawab, serta tidak
menganggap
pelajaran
menggunakan media pembelajaran yang
Matematika adalah mata pelajaran yang
tepat, akibatnya siswa kurang aktif dalam
sangat sulit untuk dipahami, memerlukan
pembelajaran dan minat siswa terhadap
penalaran yang amat baik sehingga siswa
Matematika juga menjadi rendah, rata-rata
kurang berminat untuk mengikuti pelajaran
belajarnya 28,18.
bahwa
mata
ini. Siswa merasa bahwa pembelajaran
Untuk mengatasi hal tersebut maka
Matematika yang diberikan oleh Guru
peneliti melakukan Penelitian Tindakan
selama ini kurang menarik. Guru bidang
Kelas
(PTK)
dengan
judul:
studi
Meningkatkan
Hasili
Belajar
Matematika
mengemas
hendaknya
seperangkat
perlu
pembelajaran
“Upaya
Siswa
Menentukan Barisan dan Deret Melalui
Matematika dengan lebih menarik lagi agar
Penerapan
siswa tidak bosan, sehingga siswa dapat
Problem Based Instructions di Kelas
lebih
VIII-A SMP NEGERI 39 Medan”.
bersungguh-sungguh
saat
Model
Pembela-jaran
pembelajaran dan dapat dengan studah
Berdasarkan latar belakang masalah
menerima dan memahami konsep-konsep
tersebut, maka identifikasi masalah dalam
Matematika yang diajarkan.
Penelititan Tindakan Kelas (PTK) ini
Oleh sebab itu pengorganisasian
adalah:
pembelajaran dikelas dengan metode dan
1. Penggunaan Model Pembelajaran yang
strategi yang tepat adalah jawabannya. Sebab
harus
pembelajaran
diakui tidak
bahwa
akan
tidak bervariasi
proses
2. Pembelajaran masih berpusat pada
berlangsung
guru sehngga aktivitas siswa rendah
optimal apabila strategi yang digunakan
3. Rendahnya hasil belajar siswa
tidak tepat (Berg, 1995:9). Konsekuensi bahwa
sistem
pembelajaran
4. Kurangnya motivasi, keberanian siswa
sangat
bertanya dan menjawab pertanyaan
menentukan keberhasilan suatu proses
yang masih rendah
belajar mengajar tidak dapat dipungkiri, namun
tidak
selamanya
Berdasarkan latar belakang masalah
strategi
dan identifikasi masalah tersebut, maka
pembelajaran yang tepat dapat berlaku
rumusan masalah dalam Penelititan
efektif di kelas.
Tindakan Kelas (PTK) ini adalah :
Berdasarkan pengalaman peneliti
1. Bagaimana Hasil Belajar Menentukan
selama ini di SMP NEGERI 39 Medan
Barisan dan Deret SMP NEGERI 39
59
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
Siswa
kelas
dilakukannya Kooperatif
VIII-A Model
setelah
Penelitian ini dilakukan di SMP
Pembelajaran
NEGERI 39 Medan yang beralamat di Jln.
Problem
Tipe
Young Panah Hijau Labuhan Deli Medan
Based
Marelan - Medan selama 6 bulan yaitu
Instructions?
mulai Januari sampai dengan Juni 2016.
2. Bagaimana Keaktifan Siswa Kelas VIII-A
dilakukan
Model
Subyek penelitian adalah siswa kelas
Kooperatif
Tipe
VIII-A SMP NEGERI 39 Medan tahun
setelah
Pembelajaran
pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 40
Problem Based Instructions?
orang. Penyebab kelas ini menjadi subyek
Tujuan Penelititan Tindakan Kelas
penelitian adalah karena aktivitas dan hasil
(PTK) ini adalah untuk :
1. Meningkatkan
Hasil
belajar yang rendah pada umumnya belum
Belajar
mencapai KKM 75.
Menentukan Barisan Dan Deret SMP
Model
NEGERI 39 kelas VIII-A setelah dilakukannya Kooperatif
Model Tipe
digunakan
dalam
penelitian ini adalah Model Kemmis
Pembelajaran
Problem
yang
yang dirancang dengan proses siklus
Based
(cyclical) yang terdiri dari 4 (empat) fase
Instructions.
kegiatan yaitu: merencanakan (planning),
2. Meningkatkan Keaktifan Siswa kelas Model
melakukan tindakan (action), mengamati
Pembelajaran Kooperatif Tipe Problem
(observation), dan merefleksi (reflectif).
Based Instructions.
Tahap-tahapan ini terus berulang sampai
VIII-A
setelah
dilakukan
permasalahan dianggap telah teratasi.
B. Metode
(Sumber: Kemmis dalam Sukardi 2005) Gambar 3.1 Siklus Model Kemmis Hasil dan Pembahasan
C.
Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Siklus 1 dan 2 NILAI NO 1 2 3 4 5 6 7 8
NAMA SISWA ADELIA PUTRI ADINDA ISTIQOMAH AMIRA NOER ZAKKY ANGGI SULISTIANI BAYU NANDA NUGRAHA DEA OPIANI DIMAS FIQIH PRASETYO DINA AMANDA SARI
DATA AWAL 70 60 60 65 50 70 55 60
60
SIKLUS 1
SIKLUS 2
KETERANGAN (TUNTAS/ BELUMTUNTAS)
75 75 65 80 65 85 70 70
90 80 80 90 75 95 80 95
TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
DYNI PRATIWI FADHILAHTUL KHAIRIAH FARHAN ABDILLAH ILHAN FAHREZA JIHAN PRADITA MAHZURA SIREGAR KHAIRANUM ANDINI KIKY ANSARA LATIFAH AINUN BR. SIREGAR LENI FADIA MUHAMMAD ANDIKA MUHAMMAD ARIFIN FAUZAN MUHAMMAD FADLAN IRLIANSYAH MUHAMMAD FADLI NUR ALFICQI LUBIS NUR SAIMAH LUBIS NURIKA SANTI PUTRI KAMILA HUMAIRA PUTRI PIRA RIZKI RISFA RAHMA HARAHAP RIZKI SYAFITRA SAFIRA PRIMA INDIRA SATRIA WIBAWA PUTRA SHAFIRA VAN DEYLI SINDY IRTISYAH SITI NURZENI SYAFRIZAL SYAHRUNA JUANDA TEGAR PRATAMA TIARA RAMADHANI HARAHAP TIARA ZAHRA NABILA USWATUN HASANAH WAFIQ INDANA ZULVA
75 65 60 60 75 60 60 65 50 65 70 70 65 60 75 60 70 65 50 45 60 70 60 60 65 50 70 60 70 65 60 75
80 70 70 70 80 65 70 80 65 70 85 80 80 75 85 70 80 70 65 65 70 85 70 75 80 65 85 70 85 80 70 80
95 85 80 80 95 80 90 85 90 75 95 90 85 80 95 80 95 85 90 95 80 90 80 90 85 90 90 80 90 85 80 95
JUMLAH NILAI
2520
2975
3465
RATA – RATA
63,0
74,4
86,6
TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
menurut standar ketuntasan belajar Berdasarkan
Tabel
1
tersebut,
dapat
secara klasikal harus mencapai
disimpulkan bahwa kemampuan siswa: -
75%, sedangkan pencapaian hasil
Secara individu.
Banyak siswa 40 orang
Siswa tuntas belajar Siklus 1 = 16
belajar siklus 1 baru mencapai 40 %, sedangkan pada siklus 2 sudah menjadi 95 %.
orang, meningkat pada siklus 2 =
Rata-rata hasil pretes = 63,0
38 orang
Rata hasil postes siklus 1 = 74,4
Prosentase siswa yang telah tuntas
Rata hasil postes siklus 2 = 86,6
pada siklus 1 = 16 : 40 x 100% =
Berdasarkan data pada tabel 1 di atas
40% meningkat pada siklus 2 = 38
dapat diamati pada grafik 1
: 40 x 100 % = 95 % -
berikut:
Secara klasikal
Grafik 1: Hasil belajar siswa
Siswa belum tuntas belajar karena
siklus 1 dan siklus 2
61
GRAFIK HASIL BELAJAR SISWA 90 80 70 60
50
GRAFIK HASIL BELAJAR SISWA
40 30 20 10 0 Data Awal
Siklus 1
Siklus 2
Tabel 2. Sikap Siswa Siklus 1 dan 2 NILAI SIKAP NO
NAMA SISWA SIKLUS 1
SIKLUS 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ADELIA PUTRI ADINDA ISTIQOMAH AMIRA NOER ZAKKY ANGGI SULISTIANI BAYU NANDA NUGRAHA DEA OPIANI DIMAS FIQIH PRASETYO DINA AMANDA SARI DYNI PRATIWI FADHILAHTUL KHAIRIAH FARHAN ABDILLAH ILHAN FAHREZA
75 75 65 80 65 85 70 70 80 70 70 70
90 80 80 90 75 95 80 95 95 85 80 80
13
JIHAN PRADITA MAHZURA SIREGAR
80
95
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
KHAIRANUM ANDINI KIKY ANSARA LATIFAH AINUN BR. SIREGAR LENI FADIA MUHAMMAD ANDIKA MUHAMMAD ARIFIN FAUZAN MUHAMMAD FADLAN IRLIANSYAH MUHAMMAD FADLI NUR ALFICQI LUBIS NUR SAIMAH LUBIS NURIKA SANTI PUTRI KAMILA HUMAIRA PUTRI PIRA RIZKI RISFA RAHMA HARAHAP RIZKI SYAFITRA SAFIRA PRIMA INDIRA SATRIA WIBAWA PUTRA SHAFIRA VAN DEYLI SINDY IRTISYAH SITI NURZENI SYAFRIZAL SYAHRUNA JUANDA TEGAR PRATAMA TIARA RAMADHANI HARAHAP TIARA ZAHRA NABILA USWATUN HASANAH WAFIQ INDANA ZULVA
65 70 80 65 70 85 80 80 75 85 70 80 70 65 65 70 85 70 75 80 65 85 70 85 80 70 80
80 90 85 90 75 95 90 85 80 95 80 95 85 90 95 80 90 80 90 85 90 90 80 90 85 80 95
62
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
JUMLAH NILAI
2975
3465
RATA – RATA
74,4
86,6
maka Berdasarkan Tabel 2 tersebut, dapat disimpulkan bahwa sikap
Penelitian
Tindakan
kelas
ini
dinyatakan telah tuntas dan tidak perlu
siswa: Pada
dilanjutkan ke siklus 3.
siklus 1 = 74,4 sedangkan pada siklus 2
Berdasarkan data pada tabel 2 di atas
meningkat menjadi = 86,6.
dapat diamati pada grafik 2 berikut:
Dari data hasil belajar dan aktivitas
Grafik 2: Format Sikap Siswa
belajar siswa siklus 1 dan siklus 2 tersebut
Siklus 1 dan Siklus 2
GRAFIK SIKAP SISWA 88 86 84 82 80 78 76 74 72 70 68
GRAFIK SIKAP SISWA
Siklus 1
Siklus 2
2. Model Pembelajaran Kooperatif
E. Kesimpulan Dan hasil penelitian tindakan kelas yang
Tipe Problem Based Instructions
dilakukan sebanyak tiga siklus dapat
dapat
disimpulkan sebagai berikut:
pembelajaran yang efektif, dan
1. Model Pembelajaran
menciptakan
suasana
Kooperatif
siswa aktif bekerja sama, hal ini
Tipe Problem Based Instructions
ditunjukkan pada siklus 1: 74,4;
dapat meningkatkan hasil belajar
siklus 2: 86,6.
Menentukan Baris dan Deret siswa
Daftar Pustaka
kelas VIII-A SMP NEGERI 39
Abdullah,
A,E. 1989. Pokok-pokok Layanan Bimbingan Belajar. Ujung Pandang; Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Ujung Pandang. Abdurrahman, H. 1990. Pengelalaan
Medan , dimana nilai rata-rata kelas pada saat pretest: 63,0; siklus 1:
74,4; siklus 2: 86,6. 63
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
pengqiaran. Bandung Tarsito. Anonim, 1998. Garis-garis Besar Haluan Negara. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian dan Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Bina Aksara., -------,1993. Dasar-dasar Evaluasi dan pendekatan Praktek Jakarta :Bina Aksara. Ahmadi, Abu. Didaktik Metodik. Cet.II; Semarang: CV. Toha Putra. 1998 Ali, M. Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 1993. Boediono, 1998. Pembinaan Profesi Guru dan Psikologi Pembinaan Personalia, Jakarta ; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bahri. D.S. 1994. Hasili Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha nasional. Edward., J.D. 1995. Statistik Matematika Modern. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka utama. Gie. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberti. 1995. Hardjana. Kiat Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius. 1994. Hudoyo, 1-1. Pengembangan xurikutum. Surabaya: Usaha Nasional. 19254. Loekmono. Belajar Bagairnana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. Mappa, S, 1970. Psikologi Pendidikan . Ujung pandang: Fakultas Ilmu pendidikan IKIP Ujung pandane. Mardanu , 1997 Peranan Orang Tua dalam Upaya meningkatkan Mutu Pendidikan anak. Jakarta: Cakrawala Pendidikan. Mathis dan Jackson . 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta
: Salemba Empat. Muhtar, Pedoman Guru dalam Proses belajar Mengajar. Jakarta: PGK & PTK Dep.Dikbud. 1992
64