PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA N 3 KOTA JAMBI Bayu Asfadi 1), Upik Yelianti 2), Retni S Budiarti 2) 1)
2)
Mahasiswa Dosen Pembimbing
Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi Email:
[email protected] Oleh : Bayu Asfadi ABSTRAK Dalam proses pembelajaran, penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan minat belajar dan memperkuat motivasi belajar siswa sehingga mampu memahami konsep ekosistem yang ada di lingkungan sekitar. Dalam pembelajaran model Problem Based Learning lebih mengedepankan kepada keaktifan siswa dalam mencari, mengolah dan melaporkan informasi dari berbagai sumber serta kemampuan dalam pemecahan masalah yang terjadi di sekitar lingkungan siswa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA N 3 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimen. Penelitian ini telah dilakukan di kelas X SMA N 3 Kota Jambi tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 6 kelas. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu kelas X MIA 6 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 5 sebagai kelas kontrol. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes objektif dan lembar pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar biologi kelas X MIA SMA N 3 Kota Jambi. Rata-rata persentase nilai kognitif siswa untuk kelas eksperimen adalah 8,7 sedangkan untuk kelas kontrol adalah 8,1. Berdasarkan perhitungan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh thitung > ttabel (2,564 > 1,994) dalam taraf kepercayaan 95% maka hipotesis diterima. Rata-rata persentase nilai afektif siswa untuk kelas eksperimen yaitu 78,4 sedangkan untuk kelas kontrol adalah 74,7. Dari uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel (4,035>1,994) dalam taraf kepercayaan 95% maka hipotesis diterima. Pada aspek psikomotor, persentase siswa kelas eksperimen yang sangat terampil = 27,78%, terampil = 55,56%, cukup terampil = 16,67% kurang terampil = 0% dan yang tidak terampil = 0%. Sedangkan pada kelas kontrol yang sangat terampil = 19,44%, terampil = 38,89%, cukup terampil = 41,67% kurang terampil = 0% dan yang tidak terampil = 0%. Dari uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel (5,892 > 1,994) maka hipotesis diterima dengan taraf kepercayaan 95%. Simpulan dari penelitian bahwa model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) mempengaruhi hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 3 Kota Jambi pada aspek kognitif, afektif serta psikomotor. Penulis berharap model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dapat digunakan dalam pembelajaran biologi serta pelajaran lain dan dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya dalam materi yang berbeda. Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1
THE EFFECT PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MODEL ON THE LEARNING OUTCOMES OF BIOLOGY IN XTH GRADE SMA N 3 JAMBI CITY Bayu Asfadi 1), Upik Yelianti 2), Retni S Budiarti 2) 1) 2)
Student Advisor
Education of Biology Study Program, Teacher Training and Educational Faculty, Jambi University Email:
[email protected] By : Bayu Asfadi ABSTRACT In the learning process, the use of various learning models can improve learning and strengthen student learning motivation to be able to understand the concept of ecosystems in the surrounding environment. In Problem Based Learning model study emphasizes the involvement of the student in finding, processing and reporting of information from various sources and capabilities in solving problems that occur in the vicinity of the students. This study aims to determine the effect of PBL learning model on learning outcomes biology class X SMA N 3 city of Jambi. This research is a true experiment. This research has been done in class X SMA N 3 Jambi City 2013/2014 academic year consisting of 6 classes. While the sample used in the study of class X MIA 6 as an experimental class and class X MIA 5 as the control class. Instruments in this study is an objective test and observation sheet. The results show there is the effect of the PBL learning model to study biology class X results MIA SMA N 3 city of Jambi. The average percentage of students cognitive value for the experimental class was 8.7, while for the control class is 8.1. Based on the calculation results of hypothesis testing using t-test obtained t> t table (2.564> 1.994) in the level of 95%, then the hypothesis is accepted. The average percentage of students affective value for the experimental class is 78.4 while for the control class is 74.7. From the hypothesis test obtained t> t table (4.035> 1.994) in the level of 95%, then the hypothesis is accepted. In psychomotor aspects, the percentage of students who are highly skilled experimental class = 27.78%, 55.56% = skilled, skilled enough = 16.67% = 0% less skilled and unskilled = 0%. While in control of highly skilled class = 19.44%, 38.89% = skilled, skilled enough = 41.67% = 0% less skilled and unskilled = 0%. From the hypothesis test obtained t > t table (5.892> 1.994) then the hypothesis is accepted with a level of 95%. Conclusions from the study that models the problem-based learning (PBL) affect learning outcomes biology class X SMA Negeri 3 City of Jambi in cognitive, affective and psychomotor. The author hopes that the model-based learning (problem based learning) can be used in teaching biology and other subjects and can be used in further research in different materials.
Keywords : Learning Model, Problem Based Learning, Learning Outcomes
2
I. 1.1
PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia pada saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan yang sudah ada. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan berbagai terobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan sarana serta prasarana pendidikan. Keberhasilan proses pembelajaran merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa komponen penting. Salah satu komponen yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah penggunaan model pembelajaran. Selain model pembelajar- an, komponen lainnya yaitu guru. Guru sebagai fasilitator harus mampu merancang bagaimana siswa dapat berpartisipasi dalam belajar, antara lain melalui model pembelajaran yang berbasis dari masalah sekitar kehidupan siswa. Terdapat kurikulum yang mempengaruh kegiatan pembelajaran sehingga perbaikan kurikulum sangat diperlukan. Penerapan Kurikulum 2013 akan dapat memperbaiki proses pembelajaran, karena Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan ilmiah (scientific approach). Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific approach) adalah mengamati (observing), menanya (questioning), menalar / mengolah informasi (associating), mencoba / menarik kesimpulan (experiment) dan membentuk jaringan / mengkomunikasikan (networking). Pada Kurikulum 2013 ini guru diharuskan dapat menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) yang telah menjadi model dasar dalam teknik mengajar dan dibarengi dengan beberapa model pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang bisa diterapkan pada Kurikulum 2013 adalah Model
Pembe- lajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 3 Kota Jambi’ 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X di SMA Negeri 3 Kota Jambi pada aspek kognitif? 2. Apakah penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X di SMA Negeri 3 Kota Jambi pada aspek afektif? 3. Apakah penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X di SMA Negeri 3 Kota Jambi pada aspek psikomotor? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) terhadap hasil belajar biologi siswa di SMA Negeri 3 Kota Jambi pada aspek kognitif. 2. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) terhadap hasil belajar biologi siswa di SMA Negeri 3 Kota Jambi pada aspek afektif. 3
3. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) terhadap hasil belajar biologi siswa di SMA Negeri 3 Kota Jambi pada aspek psikomotor. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai salah satu sumbangan pengetahuan mengenai penerapan model pembelajaran PBL yang memperlihatkan keterampilan proses siswa dalam belajar sehingga mempengaruhi hasil belajar nya menjadi lebih baik pada semua aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. 2. Sebagai bahan bacaan para pendidik bahwa model pembelajaran PBL tidak hanya meningkatkan keaktifan siswa di kelas tapi juga meningkatkan hasil belajar siswa serta mampu menerapkan pengetahuan siswa untuk memecahkan masalah yang ada di sekitar lingkungan nya. 1.5 Hipotesis Penelitian Hipotesis pada penelitian ini adalah: 1. Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 3 Kota Jambi pada aspek kognitif. 2. Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 3 Kota Jambi pada aspek afektif. 3. Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 3 Kota Jambi pada aspek psikomotor. 1.6 Batasan Penelitian Supaya penelitian berjalan dengan efektif dan efisien, maka batasan dari penelitian ini adalah: 1. Penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 3 Kota Jambi semester II tahun ajaran 2013/2014. 2. Materi yang diajarkan dalam penelitian adalah pokok bahasan Ekosistem.
3. Hasil belajar yang dimaksud dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen sebenarnya dengan desain penelitian Posttest-Only Control Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan kelompok lain tidak diberi perlakuan. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen, kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Rancangan dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 3.1 Rancangan Posttest-Only Control Design
Kelas
Perlakuan
Tes Akhir (Posttest) TA TA
E X K Keterangan: E = Kelas Eksperimen K = Kelas Kontrol X = Perlakuan pada kelas eksperimen berupa pembelajaran dengan model PBL TA = Tes Akhir (Posttest) 3.2 Populasi Penelitian Populasi merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui kriteriakriteria tertentu yang ditentukan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X MIA (Matematika Ilmu Alam) SMA N 3 Kota Jambi yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Populasi dalam penelitian ini telah di uji homogenitas nya, dengan nilai Fhitung = 1,75 dan nilai Ftabel = 1,80 sehingga Fhitung < Ftabel maka H0 diterima pada taraf = 5% (0,05), artinya harga varians masingmasing kelompok adalah homogen.
4
Tabel 3.2 Jumlah siswa kelas X MIA SMA N 3 Kota Jambi
No 1 2 3 4 5 6 Sumber
3.3
Kelas X MIA 1 X MIA 2 X MIA 3 X MIA 4 X MIA 5 X MIA 6 JUMLAH
Jumlah Siswa (orang) 30 33 34 36 36 36 205
: Tata Usaha SMA N 3 Kota Jambi
Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2013:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan teknik simple random sampling. Pengertian probability sampling menurut Sugiyono (2013:82) adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X MIA 5 sebagai kelas kontrol dan kelas X MIA 6 sebagai kelas eksperimen. 3.4 Prosedur Penelitian
3.5
Variabel Penelitian Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar masing-masing siswa setelah diberikan perlakuan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. 3.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian terdapat pada tiap aspek, baik itu kognitif, afektif maupun psikomotor. Pada aspek kognitif instrumen yang berlaku adalah soal tes objektif, validitas soal, reliabilitas soal, tingkat kesukaran soal serta daya pembeda soal. Pada aspek afektif terdapat lembar observasi dengan 5 indikator yaitu disiplin, kerjasama, kejujuran, kepedulian serta tanggung jawab. Pada aspek psikomotor terdapat instrumen penilaian dengan 4 kriteria yaitu keterampilan siswa dalam diskusi kelompok, keterampilan siswa dalam menyampaikan/menanggapi hasil diskusi, keterampilan bekerja sama dalam kelompok serta keterampilan berkomunikasi. 3.7 Analisis Data Data yang dianalisis adalah data yang diperoleh dari hasil post test siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Ada beberapa uji yang dilakukan dalam menganalisis data, yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis. 3.8 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 3 Kota Jambi. Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Peneliti melakukan penelitian di SMA N 3 Kota Jambi pada bulan April-Mei tahun 2014.
5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Aspek Kognitif Tabel 4.1. Rata-rata hasil belajar siswa aspek kognitif Kelas Jumlah siswa (orang) Rata-rata Eksperimen 36 8,7 Kontrol 36 8,1
Setelah didapat nilai dari hasil belajar kognitif maka dilakukan uji. Tabel 4.2 Uji Normalitas Hasil Belajar siswa aspek kognitif Kelas L0 Lt Keterangan Eksperimen 0,144 0,148 Normal Kontrol 0,135 0,148 Normal
Tabel 4.2 menunjukkan data yang diperoleh (Lampiran 15) untuk uji normalitas pada kelas eksperimen L0= 0,144 jika dibandingkan dengan Ltabel= 0,148 untuk taraf nyata= 0,05, maka L0 < Ltabel (0,144 < 0,148), sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh L0 = 0,135 jika dibandingkan dengan Ltabel= 0,148 untuk taraf nyata= 0,05 maka L0 < Ltabel (0,135 < 0,148), sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk kelas kontrol juga berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. Tabel 4.3 Uji Homogenitas aspek kognitif
Dengan menggunakan uji F diperoleh hasil homogenitas dengan FHitung = 1,095 dan dari daftar distribusi F diperoleh FTabel= 1,757 dengan demikian FHitung < FTabel (1,095 < 1,757), sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut mempunyai varian yang homogen. Tabel 4.4 Uji t aspek kognitif
thitung ttabel Keterangan 2,564 1,994 Hipotesis diterima Tabel 4.4 diperoleh thitung = 2,564, sedangkan dari tabel distribusi t didapat ttabel = 1,994, dengan demikian t < t 1-α tidak terpenuhi karena thitung > ttabel (2,564 >
1,994). Maka H0 ditolak dan H1 diterima dengan kata lain μ1 > μ2, H1 diterima pada taraf nyata 95%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) berpengaruh terhadap hasil belajar biologi aspek kognitif siswa kelas X MIA SMA Negeri 3 Kota Jambi. 4.1.2 Aspek Afektif Tabel 4.5 Rata-rata hasil belajar siswa aspek afektif Kelas Jumlah siswa Rata-rata (orang) Eksperimen 36 78,4 Kontrol 36 74,7
Uji yang dilakukan pada aspek afektif sama seperti uji yang dilakukan pada aspek kognitif. Tabel 4.6 Uji Normalitas Hasil Belajar siswa aspek afektif Kelas L0 Lt Keterangan Eksperimen 0,141 0,148 Normal Kontrol 0,143 0,148 Normal
Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan data yang diperoleh untuk uji normalitas pada kelas eksperimen L0= 0,141 jika dibandingkan dengan Ltabel= 0,148 untuk taraf nyata= 0,05, maka L0 < Ltabel (0,141 < 0,148), sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh L0 = 0,143 jika dibandingkan dengan Ltabel= 0,148 untuk taraf nyata= 0,05 maka L0 < Ltabel (0,143 < 0,148), sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk kelas kontrol juga berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. Tabel 4.7 Uji Homogenitas aspek afektif
Dengan menggunakan uji F diperoleh hasil homogenitas dengan FHitung = 1,039 dan dari daftar distribusi F diperoleh FTabel= 1,757 dengan demikian FHitung < FTabel (1,039 < 1,757), sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut mempunyai varian yang homogen. 6
Tabel 4.8 Uji t aspek afektif thitung ttabel 4,035 1,994
Keterangan Hipotesis diterima
Tabel 4.8 diperoleh data thitung = 4,035, sedangkan dari tabel distribusi t didapat ttabel = 1,994, dengan demikian t < t 1-α tidak terpenuhi karena thitung > ttabel (4,035 > 1,994). Maka H0 ditolak dan H1 pada taraf nyata 95%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) berpengaruh terhadap hasil belajar biologi aspek afektif siswa kelas X MIA SMA Negeri 3 Kota Jambi. 4.1.3 Aspek Psikomotor Persentase perolehan nilai psikomotor siswa pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut : Tabel 4.9 Persentase nilai psikomotor siswa
Pengujian yang dilakukan pada aspek psikomor sama seperti yang dilakukan pada aspek kognitif dan afektif. Tabel 4.10 Hasil uji normalitas aspek psikomotor
Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat harga Lhitung kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari harga Ltabel, dengan demikian kedua kelas sampel terdistribusi normal. Tabel 4.11 Hasil uji homogenitas pada aspek psikomotor
Berdasarkan uji homogenitas dua varian dengan menggunakan uji statistik F didapat hasil Fhitung = 1,360 dan Ftabel = 1,757 karena Fhitung < Ftabel maka kedua kelas sampel adalah homogen. Tabel 4.12 Uji t aspek psikomotorik thitung ttabel Keterangan 5,892 1,994 Hipotesis diterima
Dari Tabel 4.12 menunjukkan harga thitung = 5,892, sedangkan dari tabel distribusi t didapat ttabel = 1,994, dengan demikian t < t 1-α tidak terpenuhi karena thitung > ttabel (5,892 > 1,994). Maka H0 ditolak dan H1 diterima pada taraf nyata 95%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) berpengaruh terhadap hasil belajar biologi aspek psikomotor siswa kelas X MIA SMA Negeri 3 Kota Jambi. 4.2 Pembahasan Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat mempengaruhi hasil belajar siswa baik pada aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Pengaruh yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa keunggulan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah, yaitu siswa mampu berfikir kritis, mampu menyelesaikan masalah serta mampu mengalami pembelajaran secara langsung sehingga siswa akan lebih aktif dan ikut serta dalam kegiatan belajar daripada siswa yang masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Hasil belajar yang diperoleh pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol karena suasana kelas kondusif karena menggunakan model pembelajaran PBL. V. 5.1
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa SMA Negeri 3 Kota Jambi pada ranah kognitif. 2. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) berpengaruh terhadap hasil
7
belajar biologi siswa SMA Negeri 3 Kota Jambi pada ranah afektif. 3. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa SMA Negeri 3 Kota Jambi pada ranah psikomotorik.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Yulaelawati, E. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran; Filosofi Teori dan Aplikasi. Bandung: Pakar Karya
5.2
Saran Dari hasil penelitian yang sudah diperoleh, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Diharapkan agar model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran biologi serta pelajaran lainnya. 2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk dapat melaksanakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada materi yang lain. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta _______. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara _______. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo persada _______. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Syah, M. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
8