i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA JATIMULYO KECAMATAN MANTINGAN KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
TIARA HANGGAYASTI PUTRI NIM : B10 114
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA JATIMULYO KECAMATAN MANTINGAN KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012
Diajukan Oleh : TIARA HANGGAYASTI PUTRI NIM : B10 114
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal
Pembimbing
(ANIS NURHIDAYATI, S.ST ,M.Kes) NIK. 200685025
ii
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA JATIMULYO KECAMATAN MANTINGAN KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 Karya Tulis Ilmiah Disusun Oleh TIARA HANGGAYASTI PUTRI NIM : B10 114 Telah dipertahankan di depan dewan Penguji Ujian Akhir Progam DIII Kebidanan Pada Tanggal
PENGUJI I
(ERNAWATI, S.ST) NIK. 200886033
PENGUJI II
(ANIS NURHIDAYATI, S.ST, M.Kes) NIK. 200685025
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui, Ka. Prodi DIII Kebidanan
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT) NIK. 200582015 iii
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra.Agnes Sri Harti, M .Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S. SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Anis Nurhidayati, S. ST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Bapak Saimin, selaku kepala Desa Jatimulyo yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengadaan penelitian. 5. Bapak Sudarsono, selaku kepala Desa Sambirejo yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengadaan uji coba instrumen. 6. Ibu-ibu WUS yang telah bersedia menjadi responden penelitian.
iv
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
v
7. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan peneliti selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juni 2013
Penulis,
v
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
vi
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013 Tiara Hanggayasti Putri B10 114 TINGKAT PENGETAHUAN IBU WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA JATIMULYO KECAMATAN MANTINGAN KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 Xiii + 52 halaman + 21 lampiran + 5 tabel + 3 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Kejadian kanker serviks hampir 27% di antara penyakit kanker di Indonesia. Namun demikian lebih dari 70% penderita datang memeriksakan diri dalam stadium lanjut, sehingga banyak menyebabkan kematian karena terlambat ditemukan dan diobati. Tahun 1980 WHO merekomendasikan suatu pendekatan alternatif bagi Negara yang sedang berkembang dengan konsep down staging terhadap kanker serviks salah satunya adalah dengan cara inspeksi visual dengan asam asetat (IVA). Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) yaitu suatu metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim menggunakan lidi wotten yang telah dicelupkan ke dalam asam asetat/asam cuka 3-5% dengan mata telanjang. Fungsi pemeriksaan IVA yaitu untuk deteksi dini/skrining mulut rahim terhadap kanker serviks. Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Kecamatan Mantingan kabupaten Ngawi pada kategori baik, cukup, kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif Kuantitatif, lokasi penelitian di Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi pada tanggal 25 – 28 Desember 2012. Jumlah sempel sebanyak 37 ibu WUS, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dengan metode lottery technique. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner tertutup, sedangkan untuk analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil Penelitian : Pengetahuan responden pada kategori baik sebanyak 2 responden (5,4%), pada kategori cukup baik sebanyak 33 responden (89,2%) dan pada kategori kurang sebanyak 2 responden (5,4%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi yang paling banyak pada kategori cukup yaitu sebanyak 33 responden (89,2 %). Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Wanita Usia Subur, Pemeriksaan IVA Kepustakaan : 18 literatur ( Tahun 2004s/d 2011)
vi
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
vii
MOTTO
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon. Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan. Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.
vii
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
viii
PERSEMBAHAN Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan : • Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidaya-Nya, sehingga terwujud Karya kecil ini. • Ibu dan Bapak tersayang, berkat doa dan dukunganmu Tiara sampai disaat membahagiakan seperti ini. • Adik dan semua kerabatku yang selalu menyayangi dan selalu memberi dukungan. • Terima kasih Yuli Tri Hartanto, dengan semangat dan Doamu. • Ibu Anis Nurhidayati S.ST. M.Kes, terima kasih telah memberikan bimbingan selama ini. • Ibu Hardingsih S.ST. M.Kes terima kasih atas “acc” askebnya. • Semua dosen STIKes Kusuma Husada, terima kasih atas semua bimbingannya. • Almamaterku tercinta.
viii
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
ix
CURICULUM VITAE
Nama
: TIARA HANGGAYASTI PUTRI
Tempat / Tanggal Lahir
: Ngawi, 11 Juli 1992
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Ngelo RT 04 Jatimulyo, Mantingan, Ngawi
Riwayat Pendidikan 1.
SD Negeri 2 Jatimulyo
: Lulus tahun 2004
2.
SMP N 1 Mantingan
: Lulus tahun 2007
3.
SMA N 1 Sambung Macan
: Lulus tahun 2010
4.
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2010-2011
ix
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..............................................................................
iv
ABSTRAK ................................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................
vii
CURICULUM VITAE ..............................................................................
viii
DAFTAR ISI ............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................
1
B. Perumusan Masalah.........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................
4
D. Manfaat Penelitian...........................................................................
5
E. Keaslian Penelitian .........................................................................
6
F. Sistematika Penelitian ....................................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori dan masalah yang diteliti .......................................................
9
B. Kerangka Teori ..............................................................................
27
x
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
xi
C. Kerangka Konsep Penelitian ...........................................................
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...............................................................................
29
B. Lokasi Penelitian ...........................................................................
29
C. Populasi dan sampel ........................................................................
30
D. Instrumen Penelitian .......................................................................
32
E. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
37
F. Variabel Penelitian .........................................................................
38
G. Definisi Oprasional .........................................................................
38
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................
41
I. Etika penelitian ..............................................................................
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ...........................................................................
44
B. Hasil Penelitian ...............................................................................
44
C. Pembahasan .....................................................................................
46
D. Keterbatasan ....................................................................................
49
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .....................................................................................
51
B. Saran ...............................................................................................
52
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi – Kisi Kuesioner sebelum Uji Validitas ...............................
36
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Kuesioner setelah Uji Vliditas ....................................
37
Tabel 3.2. Definisi Oprasional ....................................................................
39
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur .......................
45
Tabel 4.2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ..............
45
Tabel. 4.3. Tabel Mean dan Standar Deviasi ...............................................
46
Tabel 4.4. Tingkat Pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur (WUS) tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo, Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi ...................................................
47
xii
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Atlas Inspeksi Visual Asam Asetat ..........................................
25
Gambar 2.2 Kerangka teori ........................................................................
27
Gambar 2.3 Kerangka Konsep Penelitian ..................................................
28
xiii
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Pengambilan data Awal Lampiran 3. Surat Balasan dari Kelurahan Lampiran 4. Butir Pertanyaan Pengambilan Data Awal Lampiran 5. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas Lampiran 6. Surat Balasan Permohonan Ijin Uji Validitas Lampiran 7. Surat Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 8. Surat Balasan Penggunaan Lahan Lampiran 9. Surat permohonan Responden Lampiran 10. Surat Persetujuan Responden Lampiran 11. Kuesioner Uji Coba Instrument Lampiran 12. Kunci Jawaban Kuesioner Uji Coba Instrument Lampiran 13. Kuesioner penelitian Lampiran 14. Kunci Jawaban Kuesioner penelitian Lampiran 15. Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen Lampiran 16. Hasil Uji Validitas Lampiran 17. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 18. Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 19. Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi Lampiran 20. Tabel Nilai r Product Moment Lampiran 21. Lembar Konsultasi
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Leher rahim merupakan bagian bawah rahim yang menonjol ke dalam kelamin wanita, di tempat ini sering terjadi kanker yang disebut kanker serviks. Kanker serviks (kanker leher rahim) adalah tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim. Kanker serviks merupakan kanker yang sering dijumpai di Indonesia baik di antara kanker pada perempuan dan pada semua jenis kanker. Kejadian kanker serviks hampir 27% di antara penyakit kanker di Indonesia. Namun demikian lebih dari 70% penderita datang memeriksakan diri dalam stadium lanjut, sehingga banyak menyebabkan kematian karena terlambat ditemukan dan diobati (Dasen, 2008). Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita di Negara sedang berkembang. Data badan kesehatan dunia terdapat 493.243 jiwa per tahun penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian sebanyak 273.505 jiwa per tahun (Emilia dkk, 2010). Wanita segala usia dapat terkena kanker serviks, tapi jarang ditemukan pada usia sebelum 20 tahun. Pertumbuhan pada usia 30-60 tahun relatif cepat dan usia 40-60 tahun insiden tertinggi. Dalam 10 tahun terakhir insiden kanker serviks pada usia 25-34 tahun meningkat 77% (Dasen, 2008).
1
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
2
Kanker serviks (leher rahim) menduduki urutan ke dua penyebab kematian wanita di Indonesia. Diperkirakan angka kejadian kanker serviks di Indonesia (age-standardized rate (ASR) 15,7 per 100.000) hampir sama dengan angka kejadian di Asia Tenggara dan Malaysia. Di Indonesia, diperkirakan 15.000 kasus baru kanker serviks terjadi setiap tahunnya, sedangkan angka kematian kanker serviks diperkirakan 7.500 kasus pertahun (Emilia dkk, 2010). Tahun 1980 WHO merekomendasikan suatu pendekatan alternatif bagi Negara yang sedang berkembang dengan konsep
down staging terhadap
kanker serviks salah satunya adalah dengan cara inspeksi visual dengan asam asetat (IVA). Pengolesan asam asetat 3-5% pada serviks pada epitel abnormal akan memberikan gambaran bercak putih yang disebut acetowhite, gambaran ini muncul oleh karena tingginya tingkat kepadatan inti dan konsentrasi protein. Hal ini memungkinkan pengenalan bercak putih pada serviks dengan mata telanjang (tanpa pembesaran) yang dikenal sebagai pemeriksaan IVA. Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker (high-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 66-96% dan spesifitas 64-98%. Sedangkan nilai prediksi positif (positive predective value) dan nilai prediksi negatif (negative predective value) masing-masing antara 10-20% dan 92-97% (Delia, 2010). Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatif dari pap smear karena biayanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
3
ginekologi. Bila dikombinasi dengan pemeriksaan pap smear, inspeksi visual 1 menit setelah cuci asam asetat meningkatkan deteksi hingga 30%. Berdasarkan hasil tersebut, maka tampak bahwa nilai sensitivitas IVA memang baik. IVA merupakan praktik yang dianjurkan untuk fasilitas dengan sumber daya rendah (Emilia dkk, 2010). Pemeriksaan IVA bisa dilakukan oleh semua tenaga kesehatan terutama bidan. Bidan adalah tenaga kesahatan yang dekat dengan masalah kesehatan wanita, sehingga potensi bidan perlu dioptimalkan, khususnya untuk progam deteksi dini lesi pra kanker serviks, oleh karena itu perlu adanya pemeriksaan sederhana yang bisa dilakukan oleh bidan. Dengan IVA test yang sederhana ini diharapkan cakupan pemeriksaan bisa lebih luas, penemuan dini lesi pra kanker serviks lebih banyak sehingga angka kematian akibat kanker serviks dapat ditekan (Yuliatin, 2011). Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 28 Oktober 2012 yang dilakukan peneliti di Desa Jatimulyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi dari catatan kelurahan di dapatkan jumlah Ibu Wanita Usia Subur adalah 124 Ibu WUS. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) terhadap 10 orang Ibu Wanita Usia subur didapatkan 2 orang (20 %) mengetahui tentang pemeriksaan IVA, 8 orang (80 %) Ibu Wanita Usia Subur belum mengetahui tentang pemeriksaan IVA.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
4
Berdasarkan latar belakang di atas,
pengetahuan tentang pemeriksaan
Inspeksi Visual Asam Asetat perlu di ketahui oleh Ibu Wanita Usia Subur karena dapat digunakan sebagai deteksi dini kanker serviks, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat Pengetahuan Ibu Wanita Usia subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat Pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur
tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi pada tingkat Baik.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
5
b. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi pada tingkat Cukup. c. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi pada tingkat Kurang.
D. Manfaat penelitian 1. Bagi ilmu pengetahuan Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan atau menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). 2. Bagi penulis Sebagai proses belajar dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan dapat mengembangkan kemampuan di bidang penelitian tingkat pengetahuan Ibu Wanita
Usia Subur tentang
pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). 3. Bagi Institusi a. Menjadi masukan bagi Desa Jatimulyo untuk bekerja sama dengan instansi kesehatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan Ibu Wanita Usia subur tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
6
b. Bagi Pendidikan Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi tentang pengetahuan Ibu Wanita usia subur tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).
E. Keaslian Penelitian Penelitian yang berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur tentang pemeriksaan IVA pernah dilakukan sebelumnya oleh : Maulasari, U (2011), dengan judul “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kunjungan Ibu dalam Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Kemujan Kecamatan Kebumen Tahun 2011”. Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi. Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan ibu di Desa Kemujan Kecamatan Adimulyo yang berjumlah 180 orang. Sampel berjumlah 64 orang dan alat yang digunakan kuesioner. Data diolah dengan statistik uji Chi Square dengan derajat signifikansi 0,05. Analisis chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan responden dengan kunjungan ibu dalam pemeriksaan IVA dengan nilai p>0,05 (p=0,499), ada hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan ibu dalam pemeriksaan IVA dengan nilai p<0,05 (p=0,040), ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan ibu dalam pemeriksaan IVA dengan nilai p <0,05 (p=0,000), ada hubungan antara pengetahuan tentang IVA dengan kunjungan ibu dalam pemeriksaan IVA dengan nilai p<0,05 (p=0,027).
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
7
Perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, jumlah responden, dan hasil penelitian. Sedangkan persamaan penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel dan instrumen pengumpul data.
F. Sistematika Penulisan Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB, yaitu : BAB I
PENDAHULUAN BAB ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA BAB ini berisi tinjauan teori medis tentang pengetahuan yang meliputi pengertian pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan, faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan di dalam
domain
pengetahuan,
kognitif,
cara
tingkat
pengukuran
pengetahuan, teori tentang Wanita Usia Subur yang meliputi pengertian WUS, kejadian dalam masa subur, penyakit kanker pada organ reproduksi wanita yang meliputi kanker vagina, kanker rahim, kanker saluran telur, kanker indung telur, kanker vulva, kanker leher rahim (serviks), cara deteksi dini penyakit kanker leher rahim (serviks) yang meliputi pap smear, Pap Net, biopsi, Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) yang meliputi pengertian IVA
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
8
test, Fungsi, indikasi, kontraindikasi, persiapan pemeriksaan IVA, cara membuat Asam Asetat, cara pemeriksaan IVA, teknik/prosedur pemeriksaan
IVA,
komplikasi/efek
pertimbangan
pemeriksaan
samping,
interpretasi,
IVA, kerangka teori dan kerangka
konsep. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN BAB ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta etika penelitian, jadwal penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB ini berisi tentang Gambaran Umum, Hasil Penelitian, Pembahasan dan Keterbatasan.
BAB V
PENUTUP BAB ini berisi Kesimpulan hasil penelitian dan Saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2010). b. Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoatmodjo
(2010),
ada beberapa cara untuk
memperoleh pengetahuan, yaitu : 1) Cara Coba-Salah (Trial and Error) Cara
coba-coba
ini
dilakukan
dengan
menggunakan
kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua
ini gagal pula,
maka
dicoba dengan
kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba salah cobacoba. 9
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
10
2) Secara Kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. 3) Cara Kekuasaan atau Otoritas Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaankebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahliahli ilmu pengetahuan. 4) Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah, pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan. 5) Cara Akal Sehat Akal sehat kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
11
6) Kebenaran Melalui Wahyu Ajaran dan dogma Agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima
dan diyakini
oleh pengikut-pengikut
agama
yang
bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. 7) Kebenaran Intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran itu tidak menggunakan cara yang rasional dan sistematis. 8) Melalui Jalan Pikiran Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. 9) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berfikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
12
indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala. 10) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataanpernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenaran pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu. 11) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research methodology). c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain : 1) Pendidikan Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.
Namun perlu
ditekankan bahwa
seorang
yang
berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
13
2) Informasi / Media Massa Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. 3) Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Status ekonomi seseorang
juga akan menentukan tersedianya suatu
fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu. 4) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial yang berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu. 5) Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. 6) Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
14
d. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif Menurut Notoatmodjo (2010), dalam domain kognitif berkaitan dengan
pengetahuan
yang
bersifat
intelektual (cara berpikir,
berintraksi, analisis, memecahkan masalah dan lain-lain) yang berjenjang sebagai berikut : 1) Tahu (Knowledge) Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di himpun atau dikenali (recall of facts). 2) Memahami (Comprehension) Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding) tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya
kemampuan
menterjemahkan,
menginterpretasikan,
menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan. 3) Menerapkan (Aplication) Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
15
komponen yang berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk susunan berarti. 5) Sintesis (Syntesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti tertentu. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya, sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya. e. Cara Pengukuran Pengetahuan Cara pengukuran pengetahuan yaitu dengan menggunakan tes. Tes adalah serentetan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan pengetahuan. Menurut Riwidikdo (2010), tingkat pengetahuan dikategorikan menjadi 3 yaitu: 1) Pengetahuan baik, bila (x) > mean + 1 SD 2) Pengetahuan cukup, bila mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 3) Pengetahuan kurang, bila (x) < mean − 1 SD
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
16
2. Wanita Usia Subur (WUS) a. Pengertian Wanita Usia Subur (WUS) Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20 – 45 tahun. Pada wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada pria. Puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan 95% untuk hamil. Pada usia 30-an tahun prosentasenya menurun hingga 90%. Sedangkan memasuki usia 40 tahun, kesempatan hamil berkurang hingga menjadi 40%. Setelah usia 40 tahun wanita hanya punya maksimal 10% kesempatan untuk hamil. Masalah kesuburan alat reproduksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui (Suparyanto, 2011). b. Kejadian dalam masa subur Gejala menstruasi atau haid merupakan peristiwa penting pada masa pubertas yang menjadi pertanda biologis dari kematangan seksual dimana benar- benar telah siap secara biologis menjalani fungsi kewanitaan. Timbulnya bermacam-macam peristiwa yaitu: reaksi hormonal, reaksi biologis, reaksi psikis dan berlangsung siklis/Cyclis dan terjadi pengulangan secara periodik peristiwa menstruasi. Semua ini berproses pada suasana hati yang normal (Zein&Suryani, 2005). Wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil setiap bulanya secara teratur menggeluarkan darah dari alat kandungnya. Kejadian ini disebut menstruasi atau haid.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
17
Adapun siklus menstruasi sendiri menurut Prawirohardjo (2005), dibedakan menjadi 3 masa, yaitu : 1) Masa haid, selama dua sampai delapan hari. Pada waktu itu endometrium dilepas, sedangkan pengeluaran hormon-hormon ovarium paling rendah (minimum). 2) Masa proliferasi, sampai hari keempat belas. Pada waktu itu endometrium
tumbuh
kembali,
disebut
juga
endometrium
mengadakan proliferasi. Antara hari ke-12 dan ke-14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut ovulasi. 3) Masa sekresi, hari ke-14 sampai ke-28. Masa- masa sesudah ovulasi yang berlangsung hari ke-14 sampai hari ke-28 pada masa ini korpus rubrum menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progesteron. Masa ini untuk mempersiapkan endometrium menerima telur yang dibuahi. c. Penyakit kanker organ reproduksi yang biasa terjadi pada Wanita. Menurut Ranggiansanka (2010), penyakit kanker organ reproduksi pada wanita, yaitu : 1)
Kanker vagina Kanker vagina adalah tumor ganas pada vagina. Vagina adalah saluran sepanjang 7,5−10 cm, ujung atasnya berhubungan dengan serviks (leher rahim/bagian terendah dari rahim), sedangkan ujung bawahnya berhubungan dengan vulva.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
18
2)
Kanker saluran telur Kanker saluran telur adalah tumor ganas pada saluran telur (tuba falopii). Kanker tuba falopii sangat jarang terjadi di seluruh dunia dilaporkan kasus sebanyak kurang dari 1500- 2000. Kanker biasanya merupakan penyebaran dari organ lain (misalnya ovarium / indung telur).
3) Kanker indung telur Kanker indung telur (kanker ovarium) adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur). Kanker ovarium bisa menyebar secara langsung ke daerah disekitarnya dan melalui sistem getah bening bisa menyebar ke bagian lain dari panggul dan perut, sedangan melalui pembuluh darah, kanker bisa menyebar ke hati dan paruparu. 4) Kanker vulva Kanker vulva adalah tumor ganas pada vulva. Vulva merupakan bagian luar dari sistem reproduksi wanita, yang meliputi labia, lubang vagina, lubang uretra dan klitoris. 3-4 % kanker vulva terjadi pada sistem reproduksi wanita. 5) Kanker rahim Kanker rahim adalah tumor ganas pada endometrium (lapisan rahim). Kanker bisa menyebar (metastase) secara lokal maupun ke bagian tubuh (misalnya kanalis servikalis, tuba falopii, ovarium, daerah disekitar rahim, sistem getah bening atau ke bagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah).
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
19
6) Kanker leher rahim (serviks). Kanker leher rahim (serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim. Cara Deteksi Dini Kanker Serviks, yaitu : a) Pap smear Pap smear adalah metode skrining ginekologi. Pap smear dilakukan untuk menemukan proses-proses premalignant atau prakeganasan dan malignancy atau keganasan di ektoserviks atau leher rahim bagian luar, dan infeksi dalam endoserviks atau leher rahim bagian dalam dan endometrium (Emilia, dkk 2010). b) Pap Net Pap net adalah pap smear yang diolah dan diinterprestasi dengan sistem komputer. Sistem ini memiliki keuntungan lebih sensitive dari pada interprestasi pap smear secara konvensional. Pada dasarnya
prinsip
pemeriksaan
Pap
smear adalah
mengambil epitel permukaan serviks yang mengelupas/eksfoliasi dimana epitel permukaan serviks selalu mengalami regenerasi dan digantikan lapisan epitel dibawahnya (Rasjidi, 2009).
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
20
c) Biopsi Biopsi adalah salah satu prosedur diagnosis kanker serviks dengan mengambil sedikit jaringan serviks (2-3 mm). kuretase endoserviks dikerjakan sedalam 1-2 cm pada endoserviks, dan dilakukan pada 4 kuadran. Prosedur ini menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien sehingga memerlukan oral analgesia (Rasjidi, 2009). d) Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) adalah Tes visual menggunakan larutan asam cuka (asam asetat 3-5%) dan larutan iodium lugol pada serviks dan melihat perubahan warna yang terjadi setelah dilakukan olesan (Rasjidi, 2009). 3. Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) a. Pengertian Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) yaitu suatu metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim menggunakan lidi wotten yang telah dicelupkan ke dalam asam asetat/asam cuka 3-5% dengan mata telanjang. Daerah yang tidak normal akan berubah warna menjadi putih (acetowhite) dengan batas yang tegas, dan mengindikasi bahwa serviks mungkin memiliki lesi prakanker. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks (Kumalasari&Andhyatoro, 2010).
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
21
b. Fungsi Fungsi pemeriksaan IVA yaitu untuk deteksi dini/skrining mulut rahim (Rasjidi, 2009). c. Indikasi Indikasi pemeriksaan IVA yaitu Wanita Usia Subur yang sudah menikah (Emilia, dkk 2010). d. Kontraindikasi Pemeriksaan IVA tidak direkomendasikan pada wanita pasca menopause, karena daerah zona transisional sering kali terletak kanalis servikalis
dan
tidak
tampak
dengan
pemeriksaan
inspikulo
(Rasjidi, 2009). e. Persiapan pemeriksaan IVA Menurut Rasjidi (2009), persiapan pemeriksaan IVA adalah sebagai berikut : Persiapan alat dan bahan 1)
Sabun dan air untuk cuci tangan
2)
Lampu yang terang untuk melihat serviks
3)
Spekulum dengan desinfeksi tingkat tinggi
4)
Sarung tangan sekali pakai atau desinfeksi tingkat tinggi
5)
Meja ginekologi
6)
Lidi kapas
7)
Asam asetat 3-5 % atau anggur putih (white vinegar)
8)
Larutan iodium lugol
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
22
9)
Larutan klorin 0,5 % untuk dikontaminasi
10) instrumen dan sarung tangan 11) Format pencatatan f. Cara membuat Asam Asetat 1) Cuka dapur (mengandung asam asetat 20 %) 2) Asam Asetat untuk IVA (3-5%) 3) Untuk membuat asam asetat 5 % dengan cara mengambil 1 bagian cuka dapur + 4 bagian air 4) Untuk membuat asam asetat 3 % dengan cara mengambil 2 bagian cuka dapur + 11 bagian air (Rasjidi, 2009). g. Cara pemeriksaan 1) Pemeriksaan IVA dilakukan dengan cara mengoleskan asam asetat 3-5% pada permukaan mulut rahim. Pada lesi pra kanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut acetowhite epithelium. 2) Hasil dari pemeriksaan ini adalah bercak putih dapat disimpulkan bahwa tes IVA positif. Maka jika hal itu terjadi dapat dilakukan biopsy. 3) Hasil pemeriksaan bisa langsung diketahui, tidak perlu menunggu dari laboratorium.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
23
4) Pemeriksaan dengan metode ini bisa dilakukan oleh bidan atau dokter di Puskesmas atau di tempat praktek bidan dengan biaya yang cenderung lebih ekonomis (Sukaca, 2009). h. Teknik / prosedur pemeriksaan IVA. Menurut Rasjidi (2009), teknik pemeriksaan IVA adalah sebagai berikut : 1) Memasang alat pelebar (speculum) yang sebelumnya dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke dalam vagina untuk melihat leher rahim 2) Menyesuaikan pencahayaan untuk mendapatkan gambaran terbaik dari serviks 3) Membersihkan darah, mukus dan kotoran lain pada serviks menggunakan lidi kapas 4) Mengidentifikasi
daerah sambungan skuamo-columnar (zona
transformasi) dan area di sekitarnya 5) Mengoleskan larutan asam cuka atau lugol, kemudian menunggu 12 menit untuk terjadinya perubahan pada serviks 6) Melihat
dengan cermat
dan
meyakinkan
columnar (zona tranformasi), mencatat
daerah skuamo-
bila serviks mudah
berdarah, melihat adanya plaque warna putih dan tebal atau epitel acetowhite bila menggunakan larutan asam asetat atau warna
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
24
kekuniangan bila menggunakan larutan lugol. Membersihkan segala darah dan debris pada saat pemeriksaan 7) Membersihkan sisa larutan asam asetat dan larutan lugol dengan lidi kapas atau kasa bersih 8) Melepas spekulum dengan hati-hati 9) Mencatat hasil pengamatan, dan menggambar denah temuan i. Komplikasi/efek samping Pemeriksaan IVA tidak ada efek samping. j. Interpretasi pemeriksaan IVA Pemeriksaan IVA positif bila ditemukan adanya area berwarna putih dan permukaanya meninggi dengan batas yang jelas di sekitar zona transformasi.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
25
Gambar 2.1 Atlas Inspeksi Visual Asam Asetat
k. Pertimbangan pemeriksaan IVA Menurut Rasjidi (2009), Pertimbangan ini berdasarkan : 1) Mudah dan praktis dilaksanakan 2) Dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan non dokter ginekologi, bahkan oleh bidan praktik swasta maupun ditempat-tempat terpencil
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
26
3) Alat-alat yang dibutuhkan sangat sederhana hanya untuk pemeriksaan ginekologi dasar 4) Biaya murah, sesuai untuk pusat pelayanan sederhana 5) Hasil pemeriksaan langsung diketahui 6) Dapat segera diterapi (see and treat)
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
27
B. Kerangka Teori
Tingkat pengetahuan : 1. Tahu (Knowledge) 2. Memahami (Comprehenson) 3. Menerapkan (Aplication) 4. Anilisis (Analysis) 5. Sintesis (Syntesis) 6. Evaluasi (Evaluation)
Pengetahuan
Wanita Usia Subur
Pemeriksaan IVA
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia
Teori Wanita Usia Subur : 1. Pengertian 2. Kejadian dalam masa subur 3. Penyakit kanker organ reproduksi pada wanita
Teori pemeriksaan IVA : 1. Pengertian 2. Fungsi 3. Indikasi 4. Kontraindikasi 5. Persiapan pemeriksaan 6. Cara membuat Asam asetat 7. Cara pemeriksaan 8. Teknik / Prosedur 9. Komplikasi/efek samping 10. Interprestasi 11. Pertimbangan
Gambar 2.2 Kerangka Teori Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2010) dan Rasjidi (2009)
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
28
C. Kerangka Konsep
Baik Tingkat Pengetahuan Ibu WUS Tentang Pemeriksaan IVA
Cukup
Kurang baik
Faktor - faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia
Gambar 2.3 Kerangka Konsep
Keterangan :
: Faktor yang diteliti
: Faktor yang tidak diteliti
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010), deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Menurut Arikunto (2010), penelitian kuantitatif, dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Penelitian yang
dilakukan menggambarkan Tingkat Pengetahuan Ibu
Wanita Usia Subur Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo, Mantingan, Ngawi Tahun 2012.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desa Jatimulyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian (Notoadmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 – 28 Desember 2012.
29
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
30
C. Populasi, Sampel dan teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ibu Wanita Usia Subur yang berumur 20-45 tahun yang bertempat tinggal di Wilayah Desa Jatimulyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, yang berjumlah 124 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian populasi yang diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2010). Menurut Arikunto (2006), jumlah sampel yang diambil jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% -15% atau 20% - 25% atau lebih. Jumlah responden yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 30% dari jumlah populasi, jadi responden yang akan digunakan sebagai sampel adalah 37 orang. Sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan kriteria pengambilan sampel. Menurut Saryono (2010), kriteria pengambilan sampel dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Kriteria inklusi Batasan ciri atau karakter umum pada suatu obyek penelitian (Saryono, 2010). Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu :
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
31
1) Ibu WUS yang bertempat tinggal di Desa Jatimulyo, Mantingan, Ngawi 2) Ibu WUS yang bisa membaca dan menulis 3) Ibu WUS yang bersedia menjadi responden b. Kriteria eksklusi Menurut Saryono (2010), kriteria eksklusi merupakan sebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi, yang harus dikeluarkan dari penelitian karena berbagai sebab yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu : 1) Ibu WUS tidak bersedia menjadi responden 2) Ibu WUS dalam keadaan sakit 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Simple Random Sampling. Simple Random Sampling adalah bahwa setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Menurut Arikunto (2010), teknik pengambilan sampel random dapat dilakukan dengan cara Undian (lottery technique), Ordinal (tingkatan sama) dan menggunakan tabel bilangan random. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Undian (lottery technique) yaitu dengan mengundi anggota populasi.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
32
D. Instrumen Penelitian Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner. Menurut Notoatmodjo (2010), kuesioner adalah daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu. Untuk mengetahui pengetahuan ibu wanita usia subur tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan jawaban benar atau salah. Untuk menghindari ketidak seriusan responden yang sering kali terjadi dalam pengisian kuesioner, maka pernyataan dibuat 2 kategori, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Jawaban benar dengan pernyataan positif (favorable) dan jawaban salah jika pernyataan negatif (unfavorable) mendapat nilai 1. Jawaban yang salah dengan pernyataan positif (favorable) dan benar jika pernyataan negatif (unfavorable) mendapat nilai 0. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar. Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Untuk itu, maka kuesioner tersebut harus dilakukan uji coba di lapangan. Responden yang digunakann untuk uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri responden dari tempat dimana penelitian tersebut harus dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010).
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
33
Uji coba instrument penelitian ini dilakukan di Desa Sambirejo Mantingan Ngawi dengan jumlah responden 30 orang. Menurut Mahfoed (2007), alasan jumlah responden 30 orang adalah karena kaidah umum penelitian agar diperoleh distribusi nilai hasil penelitian mendekati kurva normal. Kisi-kisi kuesioner Table 3.1 Kisi-kisi kuesioner sebelum uji validitas Variabel
Pengetahuan Ibu WUS tentang pemeriksaan IVA
Indikator
No Soal
Favorable Pengertian IVA 1, Fungsi IVA 4, Indikasi IVA 6, 7 Kontraindikasi IVA 5. Persiapan 12, 14* pemeriksaan IVA 6. Cara membuat 16*, 17 larutan Asam Asetat 7. Cara 18, 20, 22* pemeriksaan IVA 8. Teknik/prosedur 24, 25*,26 pemeriksaan IVA 9. Komplikasi/ efek 27, samping IVA 10. Interprestasi 30,31,32 pemeriksaan IVA 11. Pertimbangan 33, 34 Pemeriksaan IVA 1. 2. 3. 4.
Jumlah (soal)
Unfavorable 2, 3 5, 8, 9, 10
3 2 3 2
11, 13
4
15,
3
19, 21*, 23
6 3
28, 29
3 3
35*
Jumlah Keterangan : * = item yang tidak valid 1. Uji Validitas Menurut Riwidikdo (2010), validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya. Jadi validitas
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
3
29
34
adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dengan menggunakan tekhnik korelasi pearson product moment dengan bantuan progam komputer SPSS. Rumus pearson product moment sebagai berikut:
rxy =
N . ΣXY - ΣX.ΣY { N ΣX − (ΣX ) } {N ΣY 2 - (ΣY ) } 2
2
2
Keterangan: N
: Jumlah responden
rxy
: Koefisien korelasi product moment x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Instrument dikatakan valid atau sahih jika nilai rhitung > rtabel karena menyatakan adanya korelasi antara skor item dengan jumlah skor total (Riwidikdo, 2010). Setelah diperoleh harga rxy maka hasilnya dikonsultasikan dengan harga kritik r product moment. Jika harga rxy lebih besar atau sama dengan r tabel maka dapat dikatakan butir soal tersebut valid. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga r tabel sebesar 0,361. Dari 35 pernyataan, 6 pernyataan dinyatakan tidak valid karena nilai r hitung dibawah dari harga r tabel dan 29 item dinyatakan
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
35
sahih/valid. Adapun nomor pernyataan yang tidak valid adalah nomor 14, 16, 21, 22, 25, dan 35. Selanjutnya item yang tidak valid tersebut dihilangkan dari kuesioner yang akan digunakan untuk penelitian. Data hasil uji validitas dapat dilihat di lampiran 14 Table 3.2 Kisi-kisi kuesioner setelah uji validitas Variabel
Pengetahuan Ibu WUS tentang pemeriksaan IVA
Indikator
1. 2. 3. 4.
Pengertian IVA Fungsi IVA Indikasi IVA Kontraindikasi IVA 5. Persiapan pemeriksaan IVA 6. Cara membuat larutan Asam Asetat 7. Cara pemeriksaan IVA 8. Teknik/prosedur pemeriksaan IVA 9. Komplikasi/ efek samping IVA 10. Interprestasi pemeriksaan IVA 11. Pertimbangan Pemeriksaan IVA
No Soal Favorable 1, 4, 6, 7
Jumlah (soal)
Unfavorable 2, 3 5, 8, 9, 10
3 2 3 2
12,
11, 13
3
15
14,
2
16, 18,
17, 19
4
20, 21 22,
2 23, 24
3
25, 26, 27
3
28, 29
2
Jumlah
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
29
36
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010). Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan progam komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut :
Keterangan:
ݎ ൌ
σ ݏଶ ݇ ቊͳ െ ଶ ቋ ݇െͳ ݏ௧
ݎ = Reliabilitas Instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal σ ݏ ݏ௧
= Jumlah varian butir = Varian total
Menurut Riwidikdo (2010), kuesioner atau angket dikatakan reliable jika memiliki nilai alpha minimal 0,7. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas, diperoleh nilai Alpha sebesar 0, 877 sehingga instrument dinyatakan reliable. Data hasil uji reliabilitas dapat dilihat di lampiran 15.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
37
E. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada Ibu Wanita Usia Subur di Desa Jatimulyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, kemudian menjelaskan tentang cara pengisianya. Responden dipersilahkan mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari : 1. Data Primer Menurut Riwidikdo (2010), data primer diperoleh secara langsung diambil dari obyek penelitian oleh peneliti, sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui kuesioner oleh responden. Peneliti mendapatkan data primer dari hasil pengisian kuesioner oleh responden tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat di Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi. 2. Data Sekunder Data sekunder didapat tidak secara langsung dari obyek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial (Riwidikdo, 2010). Peneliti mendapatkan data sekunder dari Kepala Desa Jatimulyo tentang jumlah Ibu Wanita Usia Subur.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
38
F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu pengetahuan Ibu WUS tentang pemeriksaan IVA. G. Definisi Oprasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel – variabel diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2010). Tabel 3.3 Definisi Oprasional No
Variabel
1
Tingkat pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Indikator
Skala
Kemampuan Ordinal responden untuk menjawab pengertian serta berbagai pengetahuan tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat
Kategori a. Baik (x)>mean + 1SD b. Cukup Mean − 1 SD ≤ x ≤ mean + 1SD c. Kurang (x) < mean − 1 SD Riwidikdo (2009)
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010), adalah:
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
39
a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahaptahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Entry data Kegiatan ini memasukan data dalam program komputer untuk dilakukan analisis lanjutan. d. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukan kedalam tabel. 2. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Selanjutnya untuk mengetahui hasil tingkat pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur menurut
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
40
Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu WUS ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut : a. Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1SD b. Tingkat pengetahuan cukup bila nilai responden yang diperoleh Mean – 1SD x mean +1SD c. Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1SD Sebelum menentukan tingkat pengetahuan Ibu WUS terlebih dahulu peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation. Menurut Riwidikdo (2009), rumus untuk menghitung nilai mean dan Standard Deviation yaitu : a. Mean
ݔҧ ൌ
σ సబ ௫
Keterangan : x
: Mean
n
: Jumlah responden
xi
: Nilai responden
b. Standard Deviation ሺσ௫ ሻଶ ඨσ௫ మ െ ݊ ܵ ܦൌ ݊െͳ
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
41
Keterangan : SD
: Standard Deviation
xi
: Nilai responden
n
: Jumlah responden
Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap responden
kemudian
hasil
tersebut
dimasukan
dalam
skala
pengetahuan yang sudah tercantum diatas. Adapun rumus prosentase untuk jumlah Ibu Wanita Usia Subur tentang pemeriksaan IVA menurut tingkat pengetahuan (Riwidikdo, 2010) :
Skor prosentase =
Jumlah Ibu WUS menurut tingkat pengetahuan Jumlah responden
x 100%
I. Etika Penelitian Sebelumnya peneliti membuat informed consent atau persetujuan kepada responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan peneliti, serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapat ijin dari STIKes Kusuma Husada Surakarta, Kepala Desa Jatimulyo dan dari responden sendiri melalui informed consent yang terjamin kerahasiaannya. Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
42
1. Lembar persetujuan (Informed Consent) Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. 2. Tanpa nama (Anonimity) Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Kerahasiaan (confidentiality) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberiakan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalahmasalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2010).
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
43
J. Jadwal Penelitian Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan dan berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian dapat dilihat di lampiran.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Jatimulyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, pada tanggal 25 – 28 Desember 2012. Adapun Batasan wilayah Desa Jatimulyo adalah : 1. Sebelah utara: Desa Pandeyan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi 2. Sebelah selatan:Desa Mantingan Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi 3. Sebelah timur : Desa Ngledok Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi 4. Sebelah barat : Desa Kandang sapi Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen Jarak antara Desa Jatimulyo ke Kecamatan Mantingan Kurang lebih 2 km dan jarak antara Desa Jatimulyo ke Kabupaten Ngawi kurang lebih 35 km. Waktu tempuh dari Desa Jatimulyo ke Pusat Kesehatan pemerintah (RSUD Ngawi) kurang lebih 1 jam. Sedangkan dari Desa ke Puskesmas yang berada di Kecamatan kurang lebih 5 menit. Tenaga kesehatan yang ada di Desa Jatimulyo hanya satu orang Bidan Desa.
B. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Berdasarkan analisis data, didapat nilai Mean 15,6
dan Standart
Deviasi 2,84 yang disajikan dalam tabel 4.4 berikut :
44
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
45
Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi Variabel Pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur tentang pemeriksaan IVA
Mean
Standar Deviasi
15,6
2,84
Berdasarkan nilai Mean dan Standar Deviasi diatas, maka pengetahuan ibu wanita usia subur tentang pemeriksaan IVA di Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi dapat dikategorikan menjadi 3 tingkat, yaitu : a. Baik
: (x) > Mean + 1 SD (x) > 15,6 + 1 x 2,84 (x) > 18,44
Jadi, pengatahuan baik bila nilai responden > 18,44 b. Cukup
: Mean − 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD 15,6 − 1 x 2,84 ≤ x ≤ 15,6 + 1 x 2,84 12,76 ≤ x ≤ 18,44
Jadi, Pengetahuan cukup bila nilai 12,76 ≤ x ≤ 18,44 c. Kurang
:
(x) < Mean − 1 SD (x) < 15,6 − 1 x 2,84 (x) < 12,76
Jadi, pengetahuan kurang bila nilai < 12,76
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
46
2.
Pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur (WUS) tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo, Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi Tahun 2013 No 1 2 3
Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Sumber: Data Primer
Jumlah 2 33 2 37
Prosentase (%) 5,4 89,2 5,4 100
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, tingkat pengetahuan ibu wanita usia subur tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi pada kategori baik sebanyak 2 orang (5,4%), kategori cukup baik sebanyak 33 orang (89,9%) dan kategori kurang 2 orang (5,4%). Jadi tingkat pengetahuan ibu wanita usia subur tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi yang paling banyak pada kategori cukup.
C. Pembahasan Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2010). Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki oleh Ibu WUS adalah pemeriksaan IVA.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
47
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) yaitu suatu metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim menggunakan lidi wotten yang telah dicelupkan ke dalam asam asetat/asam cuka 3-5% dengan mata telanjang. Daerah yang tidak normal akan berubah warna menjadi putih (acetowhite) dengan batas yang tegas, dan mengindikasi bahwa serviks mungkin memiliki lesi prakanker. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Fungsi pemeriksaan IVA yaitu untuk deteksi dini/skrining mulut rahim (Kumalasari&Andhyatoro, 2010). Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatif dari pap smear karena biayanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi. Bila dikombinasi dengan pemeriksaan pap smear, inspeksi visual 1 menit setelah cuci asam asetat meningkatkan deteksi hingga 30%. Berdasarkan hasil tersebut, maka tampak bahwa nilai sensitivitas IVA memang baik. IVA merupakan praktik yang dianjurkan untuk fasilitas dengan sumber daya rendah (Emilia dkk, 2010). Pemeriksaan IVA bisa dilakukan oleh semua tenaga kesehatan terutama bidan. Bidan adalah tenaga kesahatan yang dekat dengan masalah kesehatan wanita, sehingga potensi bidan perlu dioptimalkan, khususnya untuk progam deteksi dini lesi pra kanker serviks, oleh karena itu perlu adanya pemeriksaan sederhana yang bisa dilakukan oleh bidan. Dengan IVA test yang sederhana ini diharapkan cakupan pemeriksaan bisa lebih luas, penemuan dini lesi pra kanker serviks lebih banyak sehingga angka kematian akibat kanker serviks dapat ditekan
(Yuliatin, 2011).
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
48
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 37 responden menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur (WUS) tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, pada kategori baik yaitu sebanyak 2 responden (5,4%), pada kategori cukup baik sebanyak 33 responden (89,2%) dan pada kategori kurang sebanyak 2 orang (5,4%). Menurut
Notoatmodjo
(2007),
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan antara lain : pendidikan, informasi/media massa, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Namun perlu ditekankan bahwa seseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Berdasarkan hasil penelitian, pendidikan responden yang paling banyak pada pendidikan SMA yaitu 14 responden (37,8%). Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial yang berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
49
(Notoatmodjo, 2007). Sebagian besar responden berumur 30 – 37 tahun yaitu sebanyak 17 responden (45,9%). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maulasari, U tahun 2011, tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu dalam pemeriksaan Inpeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Kemujan Kecamatan Adimulyo adalah pekerjaan, dukungan keluarga, dan pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden berpengetahuan cukup tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Kemungkinan hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pendidikan responden yang sebagian besar SMA dan usia responden sebagian besar 30-37 tahun. Pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur tentang pemeriksaan IVA sangatlah penting karena pengetahuan mempengaruhi perilaku kunjungan ibu WUS dalam pemeriksaan IVA. Dengan pemeriksaan IVA yang sederhana diharapkan cakupan pemeriksaan bisa lebih luas, penemuan dini lesi pra kanker serviks lebih banyak sehingga angka kematian akibat kanker serviks dapat ditekan.
D. Kendala dan Keterbatasan Penelitian Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Kendala Penelitian a. Peneliti harus berkunjung ke rumah reponden (door to door). b. Responden ada yang kurang paham tentang pernyataan yang dibuat peneliti.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
50
2. Keterbatasan penelitian a. Variabel penelitian ini variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja. b. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah dan jawaban responden belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur (WUS) tentang pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, dalam kategori baik sebanyak 2 responden (5,4 %). 2. Tingkat pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, dalam kategori cukup sebanyak 33 responden (89,2%). 3. Tingkat pengetahuan Ibu Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Jatimulyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, dalam kategori kurang sebanyak 2 responden ( 5,4 %).
51
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
52
B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu peneliti menyampaikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi Menjadi masukan Bagi Desa Jatimulyo untuk bekerja sama dengan instansi kesehatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan Ibu Wanita Usia subur tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). 2. Bagi Ibu Wanita Usia Subur Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi Ibu WUS Desa Jatimulyo Mantingan Ngawi dapat meningkatkan pengetahuan tentang pemeriksaan IVA dengan mengikuti penyuluhan oleh tenaga kesehatan dan melalui media massa maupun media elektronik. 3. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan institusi pendidikan menambah literature atau bahan bacaan khususnya tentang pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). 4. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut dengan pengembangan variabel penelitian dan jumlah responden yang lebih banyak sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
53
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S . 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. .2006.Prosedur Penelitian Rineka Cipta.
Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta :
Dasen, W, Ed. 2008. Buku Ajar Onkologi Klinis. FKUI.
Jakarta : Balai Penerbit
Emilia, dkk, Ed. 2010. Bebas Ancama Kanker Serviks. Yogyakarta : MedPress. Hidayat, A, A. 2010. Metodologi Penelitian dan Teknik Analisis Data.Jakarta : Salemba Medika. Kumalasari, I, Andhyantoro, I. 2010. Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Yogyakarta : Salemba Medika. Mahfoedz, I. 2007. Metodologi Penelitian bidang Kesehatan, Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya. Notoatmodjo, S.2007. Kesehatan Masyarakat ilmu dan Seni. Jakara :Rineka cipta. . 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka cipta. _________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka cipta Prawirohardjo, S. 2005.
Ilmu Kebidanan.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Ranggiasanka, A. 2010. Waspada Kanker Pada Pria dan Wanita.Yogyakarta : siklus. Rasjidi, I. 2009. Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto. Riwidikdo, H. 2010. Statistik Mitra Cendikia Press.
Untuk
Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :
Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendekia Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
54
Suparyanto, R. 2011. Wanita Usia Subur Dan Kanker Payudara http://etd.eprints.detik health.ac.id/12573/1/02. Diakses 25 Oktober 2012. Wiyono, S. 2004. Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Untuk Deteksi Dini Lesi Prakanker Serviks, Semarang, FK UNDIP. Tesis.
PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com