TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DUKUH KEDEN WETAN KELURAHAN KEDEN KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh : PUTRI NURJANAH NIM. B10.161
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DUKUH KEDEN WETAN KELURAHAN KEDEN KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013
Diajukan Oleh : PUTRI NURJANAH NIM. B10.161
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal 25 Juli 2013
Pembimbing
(RETNO WULANDARI, S.ST) NIK. 200985034
ii
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DUKUH KEDEN WETAN KELURAHAN KEDEN KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013
Diajukan Oleh : PUTRI NURJANAH NIM. B10.161
Telah dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada tanggal
Agustus 2013
Penguji I
Penguji II
(ERNAWATI, SST) NIK.200886033
(RETNO WULANDARI, SST) NIK. 200985034
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Ka.Prodi DIII Kebidanan
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT) NIK. 200582015
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun 2013”. Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat
kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Retno Wulandari, SST selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis. 4. Bapak Samuji, SH, selaku Kepala Desa Keden yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dan Penelitian dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. 5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.
iv
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Semua teman-teman angkatan 2010 yang telah membantu dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah 8. Seluruh responden yang telah bersedia diambil datanya guna penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini 9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juli 2013
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Putri Nurjanah B10.161 TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DUKUH KEDEN WETAN KELURAHAN KEDEN KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 xiii + 46 halaman + 17 lampiran + 4 tabel + 5 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Capaian rumah tangga berperilaku hidup bersih sehat tahun 2011 Jawa Tengah jumlah rumah tangga sebanyak 8.674.200 sedangkan rumah tangga yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) 2.528.896.. Perilaku hidup sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri. Hasil survey pendahuluan dilakukan wawancara terhadap 15 ibu tentang Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) 6 ibu rumah tangga mengetahui tentang Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) sedangkan 9 ibu rumah tangga belum mengetahui tentang Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada tahun 2013 pada tingkat baik, cukup dan kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen. pada tanggal 5-19 April 2013. Populasi 38 ibu rumah tangga. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 38 ibu dengan teknik sampling jenuh. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner dan penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang PHBS. Analisa menggunakan analisa univariat dan menghasilkan distribusi prosentase. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat baik sebanyak 6 responden (15,8%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 27 responden (71,1%), tingkat pengetahuan kurang 4 responden (13%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang PHBS di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat pengetahuan cukup sebanyak 27 responden (71,1%). Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Kepustakaan : 24 literatur (tahun 2003 – 2012)
vi
MOTTO
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. (Khalifah 'Ali) Tanda-tanda orang bijaksana antara lain adalah lidahnya selalu basah dengan dzikrullah. (Utsman bin Affan) Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis untuk masa lalu
Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Khalifah 'Umar)
PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan kepada : 1. Kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Kepada Bapak - Ibu yang aku sayang terima kasih atas doa nya tanpamu diriku bukanlah apa-apa. 3. Kakakku dan adik aku tercinta terima kasih supportnya 4. Kepada Ibu Retno Wulandari, SST”, yang telah memberi bimbingan dengan penuh kesabaran. 5. Buat sahabatku “Lili, Endah, Tika, Riesa, Eva, kamu akan selalu di relung hati semoga ini kan abadi 6. Almamater tercinta
vii
CURICULUM VITAE
BIODATA Nama
: Putri Nurjanah
Tempat / Tanggal Lahir
: Sragen, 9 Februari 1993
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Keden RT 14/RW I Kalijambe Sragen
RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SD Negeri 1 Keden Kalijambe Sragen
Lulus tahun 2004
2. SMP Negeri 1 Gemolong Sragen
Lulus tahun 2007
3. SMA Batik 1 Surakarta
Lulus tahun 2010
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2010
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................. iv ABSTRAK .................................................................................................. vi MOTTO PERSEMBAHAN ......................................................................... vii CURRCULUM VITAE ............................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4 E. Keaslian Studi Kasus ................................................................. 5 F. Sistematika Penulisan ................................................................ 6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori .......................................................................... 7 1. Pengetahuan ......................................................................... 7 2. Ibu Rumah Tangga .............................................................. 15
ix
3. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) ................................... 16 B. Kerangka Teori .......................................................................... 25 C. Kerangka Konsep ..................................................................... 26 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 27 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 27 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 28 D. Instrumen Penelitian ................................................................. 29 E. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 30 F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 31 G. Variabel Penelitian ................................................................... 32 H. Definisi Operasional ................................................................. 32 I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ....................................... 33 J. Etika Penelitian ......................................................................... 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 39 B. Hasil Penelitian ......................................................................... 40 C. Pembahasan .............................................................................. 42 D. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 44 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................. 45 B. Saran ........................................................................................ 46 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ....................................................................... 25 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 26
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kisi-kisi Pernyataan .................................................................. 29
Tabel 3.2
Definisi Operasional ................................................................. 33
Tabel 4.1
Mean dan Standar Deviasi ......................................................... 40
Tabel 4.2
Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ...... 41
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3.
Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4.
Surat Permohonan Uji Validitas
Lampiran 5.
Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 6.
Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 7.
Surat Balasan Penelitian
Lampiran 8.
Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9.
Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas Lampiran 13. Hasil Uji Validitas Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16. Perhitungan Mean dan Standar Deviasi Lampiran 17. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular disebabkan oleh masih buruknya kondisi kesehatan lingkungan, perilaku masyarakat yang belum mengikuti pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan belum optimalnya upaya-upaya penanggulangan penyakit. Capaian rumah tangga berperilaku hidup sehat tahun 2011 sekitar 53,89% dari jumlah rumah tangga di Indonesia yaitu sebanyak 59.118.900. sedangkan jumlah rumah tangga yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) yaitu sebayak 7.961.965 rumah tangga. Capaian rumah tangga berperilaku hidup bersih sehat tahun 2011 Jawa Tengah jumlah rumah tangga sebanyak 8.674.200 sedangkan rumah tangga yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) 2.528.896 (Kemenkes RI, 2012) Konsep PHBS yang ditandai dengan sepuluh (10) indikator yaitu: pertolongan ibu melahirkan oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah, penggunaan jamban sehat, akses terhadap air bersih, kesesuaian luas lantai dengan penghuni, jenis lantai rumah bukan tanah (kedap air), dan kepemilikan jaminan kesehatan (BAPPENAS, 2010).
xiv
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat. Hal ini berarti bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan ini baik kesehatan individu, kelompok atau masyarakat harus diupayakan. upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan diwujudkan dalam suatu wadah pelayanan kesehatan yang disebut sarana atau pelayanan kesehatan (health services) (Notoatmodjo, 2005). Perilaku hidup sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan. Hal ini tidak hanya memfokuskan pada sumber makanan sehat namun juga terkait dengan kebiasaan sehat dalam menjalani kehidupan serta tidak kalah penting adalah kepemilikan pola pikir positif. Manusia yang memandang kehidupan dengan lebih optimis diyakini sangat mempengaruhi kondisi kejiwaan yang pada akhirnya membebaskan dari beban pikiran yang mungkin
dialaminya
sehingga
mampu
menghindarkan
penyakit
(Proverawati, 2012). Hasil survey pendahuluan yang dilakukan di Dukuh Keden Wetan Kalijambe Sragen dengan melakukan wawancara terhadap 15 ibu tentang Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) 6 ibu rumah tangga mengetahui tentang Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) sedangkan 9 ibu rumah tangga belum mengetahui tentang Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS).
xv
Berdasarkan uraian di atas masyarakat banyak yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS), sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen tahun 2013”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis dapat merumuskan “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen tahun 2013?”. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus pada penelitian, yaitu: a. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat baik.
xvi
b. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat cukup. c. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan ilmu tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) khususnya perilaku hidup sehat di rumah tangga dan dapat menambah wacana kepustakaan mengenai pengetahuan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). 2. Bagi diri sendiri Menambah pengetahuan peneliti tentang tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen. 3. Bagi Institusi a. Desa Dapat digunakan sebagai masukan kepada masyarakat di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
xvii
b. Pendidikan Menambah bahan bacaan atau referensi bagi peneliti selanjutnya khususnya tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pernah dilakukan, yaitu : 1. Siti Nur Ramdaniati (2008), dengan judul “Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat pada Ibu Rumah Tangga RW 4 Kelurahan Manggarai Jakarta Selatan”. Variabel bebas pada penelitian ini adalah karakteristik (umur, pendidikan, mata pencaharian), pengetahuan tentang PHBS dan sikap tentang PHBS. Sedangkan variabel terikat adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan menggunakan uji chi square (tingkat kemaknaan 0,05) untuk melihat adanya hubungan antara varisbel bebas dan terikat. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap tentang PHBS terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada ibu rumah tangga RW04 Kelurahan Manggarai. 2. Hilya Haniek (2011), dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Lubuk Sikaping”. Metode penelitian bersifat studi cross sectional. Sampel adalah ibu rumah tangga yang dipilih berdasarkan metode cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
xviii
pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan baik sebanyak 17,6%, cukup sebanyak 70,6%, dan kurang sebanyak 11,8%; bersikap baik sebanyak 8,8%, cukup sebanyak 77,5%, dan kurang sebanyak 13,7%; berperilaku baik sebanyak 12,7%, cukup sebanyak 76,5%, dan kurang sebanyak 10,8%. Perbedaan penelitian ini adalah tempat, subyek, teknik pengambilan sample dan variabel penelitan sedangkan persamaan yaitu untuk meneliti tentang pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
F. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 (lima) BAB, sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti yaitu pengetahuan, ibu rumah tangga, teori tentang PHBS, serta kerangka teori, kerangka konsep.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan data, variabel penelitian,
xix
definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta etika penelitian. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan gambaran umum penelitian, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xx
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2010). b. Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut
Notoatmodjo
(2010),
ada
beberapa
cara
untuk
memperoleh pengetahuan, yaitu: 1) Cara Coba-Salah (Trial and Error) Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak
berhasil,
dicoba
kemungkinan
yang
lain.
Apabila
kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode
xxi
trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba-salah coba-coba. 2) Cara Kekuasaan atau Otoritas Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaankebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahliahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa yang dikemukakannya adalah benar. 3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah, pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan. 4) Melalui Jalan Pikiran
xxii
Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. 5) Cara Moderen dalam Memperoleh Pengetahuan Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research methodology). c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang Menurut Erfandi (2009), faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain: 1) Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
xxiii
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut . 2) Media Massa / informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)
sehingga
menghasilkan
perubahan
atau
peningkatan
pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa
xxiv
membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. 3) Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 4) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. 5) Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah
xxv
yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan
pengetahuan
dan
keterampilan
professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. 6) Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih
banyak
melakukan
persiapan
demi
suksesnya
upaya
menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. d. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif Menurut Notoatmodjo (2007), dalam domain kognitif berkaitan dengan
pengetahuan
yang
bersifat
intelektual (cara
berpikir,
berintraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang berjenjang sebagai berikut : 1) Tahu (Knowledge)
xxvi
Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di himpun atau dikenali (recall of facts).
2) Memahami (Comprehension) Pemahaman diartikan dicapainya
pengertian (understanding)
tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya
kemampuan
menterjemahkan,
menginterpretasikan,
menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan. 3) Menerapkan (Aplication) Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai. 4) Analisa (Analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk susunan berarti. 5) Sintesis (Syntesis)
xxvii
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagianbagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti tertentu. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya, sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya. e. Pengukuran Pengetahuan Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai berikut: 1) Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
2) Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x mean + 1 SD 3) Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD 2. Ibu Rumah Tangga a. Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibu rumah tangga dapat diartikan sebagai seorang wanita yang mengatur penyelenggaraan berbagai macam pekerjaan rumah tangga, atau dengan pengertian lain ibu rumah tangga merupakan seorang istri (ibu) yang hanya mengurusi berbagai pekerjaan dalam rumah tangga (tidak bekerja di kantor) (Purwodarminta, 2005). b. Tips bagi ibu rumah tangga
xxviii
Menurut Dinendra (2010), tips ibu rumah tangga yang profesional: 1) Menikmati peran ibu rumah tangga Ini merupakan titian pertama, yang dapat mengantarkan ke gerbang kehidupan aman, tentram, damai, dan rileks tanpa dihinggapi stres ataupun beban ketika terjun menjalankan karier full time mother. Untuk menciptakan kadar profesional, menikmati peran “kerja” sangat diperlukan. Dimana dia mengetahui dengan jelas seluk beluk, tantangan dan reward jika menjalankan aktivitas tersebut. 2) Memiliki visi dan motivasi Menjadi ibu rumah tangga adalah profesi, sama halnya dengan pekerjaan di luar rumah. Karena butuh keahlian, pengetahuan dan ketrampilan dalam menjalankannya. Agar semuanya berjalan secara profesional tanpa ada perasaan malu, risih ataupun jengah, seorang ibu rumah tangga juga perlu memiliki visi dan motivasi yang jelas, tidak semata-mata dijalankan karena keterpaksaan. Visi adalah wawasan jauh ke depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah sumber motivasi yang menggerakan hati untuk berbuat sesuatu. Dengan adanya visi dan motivasi tersebut, maka paradigma bahwa peran ibu rumah tangga adalah menjemukan akan hilang sedikit demi sedikit. 3) Pendidik yang terdidik Ibu adalah sekolah yang pertama bagi anak-anak”. Dengan ilmu pengetahuannya, seorang ibu rumah tangga akan tahu bagaimana mendidik anak (memberikan ilmu dan hal-hal yang dibutuhkan
xxix
anak), sehingga kelak mampu mengantar anak pada gerbang kesuksesan. 4) Mampu mengaktualisasikan diri Diharapkan seorang ibu rumah tangga tidak merasa terkukung pada rutinitas. Aktualisasi dapat berupa menyalurkan hobi, melakukan pekerjaan yang disenangi, atau memiliki waktu pribadi, dengan tanpa megabaikan peran utamanya sebagai ibu rumah tangga. 3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga a. Pengertian Menurut Proverawati (2012), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Menurut Sudayasa (2009), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan– kegiatan kesehatan di masyarakat b. Indikator PHBS dalam rumah tangga Menurut Sudayasa (2009), rumah tangga ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah tangga yaitu: persalinan ditolong oleh tenaga
xxx
kesehatan, memberi ASI ekslusif, menimbang bayi dan balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah.
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Menurut Proverawati (2012), persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yaitu bidan, dokter dan para medis lainnya. 2) Memberi ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapat tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh , madu, air putih. Pada pemberian ASI eksklusif bayi juga tidak diberikan makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, tim dan sebagainya (Suradi, 2004). Menurut Suradi (2004), manfaat pemberian ASI, meliputi: a) Manfaat ASI untuk Ibu Menyusui
secara
murni
(eksklusif)
dapat
membantu
menjarangkan kehamilan. Ditemukan rerata jarak kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak menyusui 11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi
xxxi
bekerja menekan hormon ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. Ibu yang sering hamil kecuali menjadi beban bagi ibu sendiri, juga merupakan risiko tersendiri bagi ibu untuk mendapatkan penyakit seperti anemia, risiko kesakitan dan kematian akibat persalinan.
b) Manfaat ASI untuk Keluarga ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain. Kecuali itu, penghematan juga disebabkan karena bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat. c) Manfaat ASI untuk Negara yaitu mengurangi subsidi untuk rumah sakit Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang mendapat
ASI
lebih
jarang
dirawat
di
rumah
dibandingkan anak yang mendapatkan susu formula. d) Manfaat ASI untuk bayi menurut Roesli (2008), manfaat ASI untuk bayi yaitu
xxxii
sakit
(1) ASI sebagai nutrisi ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. (2) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat immunoglobulin dari ibunya melalui plasenta. Namun, kadar zat ini akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Pada saat kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk oleh badan
bayi
belum
mencukupi
maka
akan
terjadi
kesenjangan zat kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan hilang atau berkurang apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah cairan yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur. (3) ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan. Memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal. (4) ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang yaitu bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya. 3) Menimbang balita setiap bulan
xxxiii
Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan Balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat) 4) Menggunakan air bersih Gunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit (Sudayasa, 2009). Menurut Notoatmodjo (2007), agar air minum tidak menyebabkan penyakit, maka air tersebut hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan kesehatan. Air yang sehat harus memenuhi persyaratan yaitu sebagai berikut: a) Syarat fisik yaitu persyaratan air untuk minum yang sehat adalah bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhu di bawah suhu udara di luarnya. b) Syarat bakteriologis yaitu air minum yang sehat harus bebas ari segala bakteri. c) Syarat kimia yaitu air minum yang sehat harus mengandung zatzat tertentu dalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia dalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.
xxxiv
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan bebas kuman. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi (Sudayasa, 2009). Menurut (Sudayasa, 2009) waktu untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan, yaitu: a) Sebelum makan b) Sebelum menyiapkan makanan c) Setelah buang air besar d) Setelah menceboki bayi/anak e) Setelah memegang unggas/hewan f) Sebelum menyusui bayi g) Setelah battuk/bersin dan membersihkan hidung h) Setelah membersihkan sampah i) Setelah bermain di tanah atau lantai (terutama bagi anak-anak) Ada beberapa manfaat yang diperoleh setelah seseorang melakukan cuci tangan pakai sabun, yaitu antara lain: a) Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
xxxv
b) Mencegah penularan penyakit, seperti disentr, flu burung, flu babi, typhus dan lain-lain. c) Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman Menurut Proverawati (2012,) Cara mencuci tangan yang benar yaitu: a) Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun seperlunya. b) Gosok tangan setidaknya selama 15 – 20 detik c) Besihkan bagian pergelagnan, tangan, punggung tangan, selasela-sela jari dan kuku. d) Basuh tangan sampai bersih dengan air yang mengalir
6) Menggunakan jamban sehat Jamban
adalah
suatu
ruangan
yang
mempunyai
fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan
xxxvi
atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan alat pembersih. 7) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang air, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu. Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras, Mengubur, Menutup) (Dinkes, 2010) 8) Makan buah dan sayur setiap hari Konsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan karena banyak mengandung berbagai macam vitamin, serat dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh (Dinkes, 2010). Menurut Proverawati (2012), sayur dan buah-buahan merupakan sumber makanan yang mengandung gizi lengkap dan sehat. Sayur berwarna hijau merupakan sumber kaya karoten (provitamin A). semakin tua warna hijaunya, maka semakin banyak kandungan karotennya. 9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari Aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar
xxxvii
tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian, dan lain-lainnya (Dinkes, 2010). 10) Tidak merokok di dalam rumah. Satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO). Jika ada anggota keluarga yang merokok (perokok aktif), terlebih di dalam rumah, maka asap yang dihasilkan dari rokok tersebut tidak hanya berbahaya bagi perokok itu sendiri, melainkan juga orang-orang disekitarnya (perokok pasif) yang tentu saja berefek buruk bagi kesehatan. Rumah sebagai tempat berlindung bagi keluarga, termasuk dari asap rokok. Oleh karena itu, perokok pasif harus berani menyuarakan haknya untuk bebas dari kepulan asap rokok (Dinkes, 2010).
b. Manfaat Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Menurut
Proverawati
(2012),
manfaat
rumah
tangga
yang
melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), yaitu 1) Setiap rumah tangga akan meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit. 2) Rumah tangga yang sehat apat meningkatkan produktivitas kerja anggota keluarga. 3) Biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi yang lain seperti pendidikan dan usaha lain.
xxxviii
4) Meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga.
B. Kerangka Teori
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), meliputi : 1. Pengertian 2. Indikator PHBS 3. Manfaat
Pengetahuan Ibu Rumah tangga
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Media Massa / informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia
xxxix
Gambar 2.1 Kerangka teori Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2010) dan Proverawati (2012)
C. Kerangka Konsep
Baik
Pengetahuan ibu Rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Cukup
Kurang
xl
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Media Massa / informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia
Keterangan: = variabel diteliti = variabel yang tidak diteliti Gambar 2.4 Kerangka Konsep
xli
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut Nursalam (2008), penelitian deskritptif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukurang maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2010). Penelitian ini mendeskripsikan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen tahun 2013. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5-19 April 2013.
xlii
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada bulan April 2013 berjumlah 38 ibu rumah tangga. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Menurut Arikunto (2010), jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat diambil 10 – 15% atau 20-25%. Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 38 responden di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen. 3. Teknik sampling Tehnik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2010), sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
xliii
D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2010). Kuesioner diambil dari sumber teori Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Kuesioner dalam penelitian ini dengan kriteria positif (favorable) skor 1 jika responden meilih jawaban benar dan skor 0 bila responden memilih jawaban salah, pernyataan negatif (unfavorable) skor 0 jika responden memilih jawaban benar dan skor 1 bila responden memilih jawaban salah. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan Variabel
Pernyataan
Indikator
Tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat
Favourable
1,2,4 5,7*,8,9*,11, 1214,16,17,1 9, 22,23,25*,26 30*,31 32,33,34,35 3. Manfaat PHBS Jumlah 20 1. Pengertian PHBS 2. Indikator PHBS
Unfavourable
3 6,10*,13,15* 18,20,21,24, 27,28*,29,31
32,33 15
Jumlah Soal 4 27
4 35
Keterangan : *) tidak valid
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah
xliv
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment, yaitu:
rxy =
N . ΣXY - ΣX.ΣY 2
2
{ N ΣX 2 − (ΣX ) } {N ΣY 2 - (ΣY ) }
Keterangan: N
: Jumlah responden
rxy
: Koefisien korelasi product moment
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Instrument dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel. Setelah dilakukan uji validitas di Dukuh Keden Krajan terhadap 30 ibu rumah tangga dengan 35 item pernyataan. Uji validitas menggunakan SPSS for windows versi 16.0 didapatkan nomor 7, 9,10 15, 25, 28, 30 tidak valid karena nilai rhitung < rtabel (0,361) dengan taraf signifikan 5%. Untuk selanjutnya nomor yang tidak valid tidak digunakan sebagai kuesioner dalam penelitian, sehingga item pernyataan yang digunakan dalam penelitian sebanyak 28 item pernyataan. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
xlv
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006). Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: 2 ª k º ª Σσb º r11 = « 1 − » »« σ 2t ¼ ¬ k − 1¼ ¬
Keterangan: r11
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
ıb2 = Jumlah varian butir ıt2
= Varians total
Instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60) (Ghozali, 2005). Setelah dilakukan uji reliabilitas didapat nilai alpha cronbach’s
sebesar 0,880 > 0,60, sehingga instrumen dikatakan reliabel
untuk penelitian
F. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu rumah tangga di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:
xlvi
1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat yang diisi Ibu Rumah Tangga di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data demografi yaitu jumlah ibu rumah tangga di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen.
G. Variabel penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
H. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau
pengertian
variabel-variabel
(Notoatmodjo, 2010).
xlvii
yang
diamati
atau
diteliti
Tabel 3.2 Definisi Operasional Nama Definisi Skala Alat Indikator Variabel Operasional Ukur Pengetahuan Kemampuan Ibu Ordinal Kuesioner 1. Baik : Bila nilai Ibu tentang menjawab dengan responden yang Perilaku benar kuesioner diperoleh (x) > mean + Hidup tentang Perilaku 1 SD Bersih Sehat Hidup Bersih 2. Cukup : Bila nilai (PHBS) Sehat meliputi: responden mean -1 SD 1. Pengertian x mean + 1 SD 2. Indikator 3. Kurang : Bila nilai PHBS responden yang 3. Manfaat PHBS diperoleh (x) < mean – 1 SD (Riwidikdo, 2009) I. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Menurut Notoatmodjo (2010), Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Sebelum melaksanakan analisa data beberapa tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa data tidak mendapat kendala. Menurut pada umumnya langkah-langkah pengolahan yaitu: a. Editing (penyuntingan Data) Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner.
xlviii
b. Coding Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau atau huruf menjadi data angka atau bilangan. c. Memasukkan Data (Data Entri) atau processing Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau soffware komputer. d. Pembersihan data (Cleaning) Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning). 2. Analisis Data Menurut Notoatmodjo (2005), analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya mendeskirpsikan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
xlix
Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai berikut: Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x mean + 1 SD Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:
¦x
Rumus : X =
n
Keterangan : X
: rata-rata ( mean )
¦x
: Jumlah seluruh jawaban responden
n
: Jumlah responden Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Rumus : n
¦ (x
1
SD =
− x) 2
i =1
n −1
Keterangan: x
: nilai responden
n
: jumlah responden
l
Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat digunakan rumus persentase. Menurut Silalahi (2012), rumus persentase yaitu: fi Persentase = ––– x 100 n fi = Frekuensi n = total kasus
J. Etika Penelitian Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi : 1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden) Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
li
2. Anonimity (tanpa nama) Untuk
menjaga
kerahasiaan
subyek
penelitian,
peneliti
tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
lii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen. Secara keseluruhan Desa Keden luasnya ± 792.1367 Ha yang terdiri dari tanah pekarangan 580 Ha, sawah 37252. Desa Keden secara atmisitratif berbatasan langsung disebalah Utara yaitu desa Donoyudan, batas sebelah Timur berbatasan dengan Desa Trobayan, sebelah selatan berbatasan dengan desa Ketitang kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali dan batas sebelah barat berbatasan dengan Desa Pulutan Nogosari Boyolali. Sumber pendapat secara umum masyarakat Desa Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen mayoritas sebagai petani. Tanaman bahan makanan pertanian tanaman bahan makanan merupakan salah satu sektor dimana produk yang dihasilkan menjadi kebutuhan pokok hidup rakyat. Demi menunjang kesehatan masyarakat desa Keden terdapat 1 pelayanan kesehatan yaitu terdapat 1 Posyandu, 1 Puskesmas dan terdapat 1 BPM
liii
B. Hasil Penelitian 1. Hasil Perhitungan Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada kategori baik, cukup dan kurang. Untuk memperoleh data dalam penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk diolah data. Berdasarkan perhitungan diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi Variabel Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
N
Maximal Minimal
38
27
10
Mean
Standar Deviasi
20,47
4,08
2. Tingkat Pengetahuan Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi dapat dikategorikan 3 tingkat pengetahuan yaitu: a. Baik
: (x) > mean+1 SD
(x) > 20,47 + 1 x 4,08 (x) > 24,55 Jadi Pengetahuan baik jika nilai responden x > 24,55 b. Cukup
: mean – 1SD x mean + 1 SD
20,47 – 1 x 4,08 x 20,47 + 1 x 4,08 (x) 16,39 x 24,55 Jadi Pengetahuan cukup jika nilai responden 16,39 x 24,55
liv
c. Kurang
: (x) < mean–1 SD
(x) < 20,47 – 1 x 4,08 (x) < 16,39 Jadi Pengetahuan kurang jika nilai responden < 16,4 Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen, tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen No
Pengetahuan
Jumlah
1 2 3
Baik Cukup Kurang Total Sumber: Data Primer, 2013
6 27 5 38
Persentase (%) 15,8 71,0 13,2 100
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 6 responden (15,8%), pengetahuan cukup sebanyak
27
responden (71,0%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (13,2%).
lv
C. PEMBAHASAN Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 6
responden (15,8%), pengetahuan cukup
sebanyak
27 responden (71,0%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (13,2%). Jadi dapat disimpulkan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen mayoritas dengan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 27 responden (71,0%). Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Menurut Erfandi (2009), faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain pendidikan dan pekerjaan. Diharapkan seseorang dengan pendidikan
tinggi,
maka
orang
tersebut
akan
semakin
luas
pula
pengetahuannya. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil
lvi
keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. Berdasarkan hasil penelitian responden dengan tingkat pengetahuan cukup mayoritas responden dapat menjawab dengan benar pada pernyataan pengeritan tentang PHBS. Menurut Sudayasa (2009), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat. Tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen dapat dikategorikan pengetahuan cukup sebanyak 27 responden (71,0%). Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu rumah tangga adalah lingkungan yang berada di pedesaan sehingga informasi melalui media elektronik yaitu akses internet belum bisa dijangkau sehingga informasi tentang PHBS yang didapat terbatas. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Kurangnya penyuluhan tentang PHBS di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen dari tenaga kesehatan terkait menjadikan pengetahuan responden pada tingkat cukup.
lvii
D. Keterbatasan Penelitian 1.
Kendala Waktu pengambilan data saat pengisian kuesioner ada sebagian responden mengisi pernyataan tidak lengkap sehingga peneliti harus mengunjungi ke rumah responden untuk pengisian kuesioner yang terlewati.
2.
Kelemahan Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan. Penelitian ini akan berbeda hasil jika menggunakan lebih dari 1 variabel penelitian. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab “ya” atau “tidak” dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.
lviii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Bab ini penulis akan menuliskan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian judul dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen tahun 2013”. Tingkat pengetahuan responden dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat pengetahuan baik sebanyak 6 responden (15,8%). 2. Tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat pengetahuan cukup sebanyak 27 responden (71,0%). 3. Tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (13,2%).
lix
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan penulis yaitu: 1. Responden Diharapkan kepada responden dapat meningkatkan pengetahuan dengan banyak membaca, aktif mengikuti penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan sehingga dapat menunjang produktivitas kerja anggota keluarga 2. Institusi a. Bagi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dijadikan bahan bacaan atau referensi bagi peneliti selanjutnya khususnya tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). b. Bagi Desa Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan kepada masyarakat di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen dalam upaya meningkat kesehatannya dan agar masyarakat tidak mudah sakit 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan lebih meningkatkan penelitian yang serupa dengan menambah variabel penelitian sehingga didapat hasil penelitian yang lebih sempurna.
lx
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Pendekatan Suatu Praktek, Edisi II, Jakarta : Rineka Cipta –––––––––––––.
2010. Prosedur Pendekatan Suatu Praktek, Edisi II, Jakarta : Rineka
Cipta BAPPENAS, 2010. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ––––––––––––--–.
2010. Prosedur Pendekatan Suatu Praktek, Edisi II, Jakarta : Rineka
Cipta Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC Dinendra. 2010. Tips menjadi Ibu Rumah Tangga yang Baik dan Professional. http://www.sebuahtips.info/ diakses 23 November 2012 Erfandi. 2009. Pengetahuan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, http://wwww.forbetterhealth.wordpress.com. Diakses tanggal 2 November 2012 Hidayat, A. A A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Imam Ghozali, 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Menggunakan SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Kemenkes RI, 2012, Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta ––––––––––––––––––.
2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka
Cipta ––––––––––––––––––.
2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka
Cipta. ––––––––––––––––––.
2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
lxi
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Poerwodarminta, W.J.S. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Proverawati, A. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Yogyakarta: Nuha Medika Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda Riwidikdo, H. 2006. Statistik Kesehatan Yogyakarta: Mitra Cendikia –––––––––––––––,
2009. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yoyakarta: Pustaka Rihana
Silalahi, U, 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama Sudayasa, P. 2009. 10 Indikator Phbs Tatanan http://www.puskel.com. Diakses 20 November 2012
Rumah
Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suradi, R. 2004. Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta: Perinasia
lxii
Tangga.