KARAKTERISTIK KAWASAN KARST DI DESA PAKEMITAN KECAMATAN CIKATOMAS KABUPATEN TASIKMALAYA (Suatu Kajian Geomorfologis) CHARACTERISTICS OF KARST REGION IN THE PAKEMITAN VILLAGE CIKATOMAS OF DISTRICT TASIKMALAYA (A Geomorphological Study) Nedi Sunaedi1(
[email protected]) Jenal Aripin2 (
[email protected]) Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Faculty of Teacher Training and Education (Guidance And Counseling) Geography Education Program Siliwangi University of Tasikmalaya ABSTRACT The background of this research is the wide distribution of limestone , many karst formations and the limited water resources in the Pakemitan Village an interesting thing to be studied in order to shed light on the morphological conditions Pakemitan Village. Problems in the study of karst formations in the Village District of Cikatomas Pakemitan Tasikmalaya and the potential contained in the Karst region in the Village District of Cikatomas Pakemitan Tasikmalaya regency. The method used is descriptive method and multiple data collection techniques include observation, interviews, documentation, and literature studies. Techniques used to collect primary data is the observation and interviews. The results of this study indicate that, karst formations located in the village of Pakemitan are karst caves, dolina, Ponor, and underground streams. Aside from the karst formations, limited water resources is also a characteristic of karst region. These conditions are influenced by limestone water that are easily passed and groundwater concentrated in certain places. In the Pakemitan Village karst caves found in four of the six regions Hamlet. In the village Pakemitan The hamlets are Pakemitan 1 Hamlet, Hamlet Cibitung, Cipaku Hamlet, and Citeureup Hamlet. Dolina was found in the three hamlets of six hamlets in the Pakemitan Village. The hamlets are Pakemitan 1 Hamlet, Cibitung Hamlet, and Cipaku Hamlet. While Ponor and underground river found only in Cipaku Hamlet and Pakemitan 1 Hamlet. Potential contained in the karst areas in the Pakemitan Village are C limestones as minerals, water resources and pilgrimage tours or special interest. Potential limestone found in every hamlet in the Pakemitan Village. Water resource potential contained in the Cipaku Hamlet and Pakemitan 1 Hamlet. While the potential of pilgrimage or of special interest are in the Citeureup Hamlet, there is a cave called the cave Cepuk Agung.
Key Word: Characteristics, Karst Region.
I.
PENDAHULUAN
Kawasan merupakan suatu daerah tertentu yang memiliki ciri khusus (Ahman Sya dan Soewarno 2011 : 191), misalnya kawasan batugamping atau karst.
Batugamping merupakan batuan endapan yang pada mulanya
terbentuk di dasar laut yang tersusun dari rumah binatang koral dalam kurun waktu yang sangat lama. Melalui proses geologis akhirnya rumah binatang koral tersebut terangkat ke permukaan laut dan membentuk batuan (Coral Reef) yang disebut batugamping. Selanjutnya, oleh proses air yang umumnya air hujan dengan kandungan CO2 di dalamnya maka terjadilah proses kimiawi hingga membentuk rongga berbagai bentuk dan ukuran dalam kurun waktu ribuan tahun atau lebih. Endapan batugamping semacam ini disebut karst. Desa Pakemitan merupakan salah satu desa di Kecamatan Cikatomas yang rawan mengalami kekurangan air bersih bila musim kemarau panjang tiba. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi lahan yang hampir seluruhnya terdiri dari kawasan karst. Sifat fisik batugamping yang menyusun kawasan karst didominasi oleh porositas sekunder, banyak retakan dan permukaannya berlubang-lubang sehingga tidak mampu menyimpan air dalam waktu yang lama. Air hujan yang mengguyur daerah karst langsung turun ke bawah menuju zona jenuh air kemudian mengalir menuju titik-titik keluaran menjadi mata air atau terbuang ke laut. Hal ini yang menjadi penyebab kondisi kawasan karst selalu identik dengan kekeringan dan daerah tandus. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat di Desa Pakemitan mengandalkan sumur dan kolam tadah hujan. Sumur dan kolam tadah hujan tersebut mampu menampung air selama 3 – 4 bulan, namun apa bila dalam jangka 4 bulan atau lebih belum terjadi hujan masyarakat di Desa Pakemitan mengandalkan sumber mata air yang ada di gua- gua serta sumber mata air lainnya. Luasnya sebaran batugamping, banyaknya bentukan-bentukan karst serta terbatasnya sumberdaya air di Desa Pakemitan merupakan hal yang menarik untuk dikaji agar dapat memberikan penjelasan mengenai kondisi
morfologis Desa Pakemitan yang hampir seluruh wilayahnya terdiri dari kawasan karst. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk : 1) Untuk mengidentifikasi karakteristik kawasan karst di Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. 2) Untuk mengidentifikasi potensi yang ada pada kawasan karst di Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya.
II. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian yang difokuskan pada permasalahan aktual yang ada masa sekarang. Metode penelitian
deskriptif
merupakan
metode
penelitian
yang
berusaha
menggambarkan objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Melalui metode yang digunakan dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mengetahui karakteristik dan potensi kawasan karst yang ada di wilayah Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. Populasi dalam penelitian ini menyangkut dua jenis yaitu: Pertama populasi wilayah yaitu Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya, seluas 560,563 Ha. Kedua populasi penduduk yaitu seluruh penduduk (Kepala Keluarga) Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah seluruh populasi sebanyak 2.080 KK. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu teknik sampel acak, yaitu dengan cara sampel diambil secara acak dari tiap populasi. Dengan menggunakan teknik ini, maka sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 5% populasi penduduk pada beberapa dusun, yaitu Dusun Pakemitan I dan Pakemitan II di Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya dengan karakteristik dan potensi kawasan karst lebih banyak dilihat dari bentukan karst yang dapat diamati. Selain dari
teknik Random Sampling, pengambilan sampel juga dilakukan dengan teknik judgement sampling. Judgement sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya. Hal ini ditempuh agar data yang diperoleh lebih jelas dari narasumber yang dapat dipercaya. Berikut ini adalah pihakpihak yang dijadikan sampel penelitian, yaitu : kepala Desa Pakemitan, kepala Dusun Pakemitan I dan kepala Dusun Cipaku.
III. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kawasan karst di Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Taskmalaya terdiri dari batugamping, gua karst, dolina, ponor dan sungai bawah tanah. Sedangkan potensi yang terdapat pada kawasan karst di desa pakemitan diantaranya adalah bahan galian C, wisata minat khusus, sumberdaya air dan laboratorium alam. Batugamping atau batu kapur termasuk ke dalam bahan galian non strategis atau bahan galian C. Batugamping tersebar di seluruh wilayah Desa Pekemitan, sebarannya mulai dari pedataran hingga perbukitan yang terjal. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, batugamping merupakan batuan yang paling banyak terdapat di wilayah Desa Pakemitan. Batugamping tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk batu pondasi bangunan atau untuk penguat jalan. Sehingga potensi ekonomi yang terdapat pada batugamping tersebut belum dioptimalkan oleh masyarakat setempat. Bentukan karst di wilayah Desa Pakemitan terdiri dari beberapa bentukan dan tersebar di beberapa dusun di wilayah Desa Pakemitan. Bentukan karst tersebut di antaranya antaranya adalah gua karst. Gua karst tersebar di Dusun Pakemitan 1, Dusun Cipaku dan Dusun Cibitung. Gua karst yang terdapat di desun pakemitan 1 adalah gua cisarua dan gua surupan. Sedangkan di dusun cipaku terdapat gua SMA dan di dusun Cibitung terdapat gua cisodong. Selain dari itu, di dusun citeureup juga terdapat gua yaitu gua cepuk agung.
Bentukan karst lain seperti sungai bawah tanah juga terdapat di wilayah penelitian. Sungai bawah tanah terdapat di dusun pakemitan 1 dan dusun cipaku. Selain dari sungai bawah tanah dolina dan ponor juga terdapat di dusun cipaku, Cibitung dan pakemitan 1. Dolina-dolina tersebut di antaranya lomang gepeng, lomang sapi di dusun pekemitan 1, sementara dolina yang terdapat di dusun cipaku adalah lomang cikaras, lomang cikawung, dan lomang cijambe, dolina yang terdapat di
dusun Cibitung
adalah jumblengan. Beberapa ponor juga terdapat di dusun pakemitan 1 dan dusun cipaku. Ponor yang ada di dusun cipaku oleh masyarakat setempat dinamakan lomang surupan. Untuk lebih jelasnya mengenai bentukan karst di Desa Pakemitan disajikan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1 Bentukan Karst di Desa Pakemitan No.
Bentukan Karst
Jumlah
Persentase (%)
1.
Gua Karst
5
29,41
2.
Sungai bawah tanah
3
17,65
3.
Dolina
6
35,29
4.
Ponor
3
17,65
Jumlah
17
100,00
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Dari Tabel 1 diketahui bahwa bentukan karst yang paling banyak terdapat di Desa pakemitan adalah dolina sebanyak 6 dolina (35,29%). 5 gua karst (29,41%), 3 sungai bawah tanah (17,65%) dan 3 ponor (17,65%). Gua karst merupakan bentukan akibat terjadinya peristiwa pelarutan beberapa jenis batuan akibat aktivitas air hujan dan air tanah, sehingga tercipta lorong-lorong dan bentukan batuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan pelarutan batuan tersebut. Berdasarkan hasil observasi di Desa Pakemitan ditemukan beberapa gua karst, gua-gua tersebut tersebar di Dusun Pakemitan 1, Dusun Cipaku, Dusun Cibitung dan Dusun Citeureup.
Gambar 1 Gua Karst di Desa Pakemitan Gambar 1 merupakan bentukan gua karst yang ada di Desa Pakemitan. 1). Gua cepuk agung terdapat di Dusun Citeureup berada pada titik koordinat 07037’39,5” LS dan 108015’18,8” BT. berada pada ketinggian 279 m dpl. Gua cepuk agung merupakan salah satu gua yang dikeramatkan di wilayah Desa Pakemitan. 2). Gua cisodong. Terletak di Dusun Cibitung pada koordinat 07036’13,2” LS dan 108014’48,6” BT. Serta pada ketinggian 313 m dpl. 3) Gua cisodong merupakan salah satu sumber air bersih yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat Dusun Cibitung. 3). Gua surupan, berada di Dusun Pakemitan 1 tepatnya pada titik koordinat 07037’14,0” LS dan 108015’48,9” BT serta berada pada ketinggian 273 m dpl. Gua surupan merupakan lubang masuknya aliran sungai dari dusun Pakemitan 1. 4). Gua SMA, dikatakan gua SMA karena letaknya berdekatan dengan bangunan SMA (Sekolah Menengah Atas) karena hal tersebut maka masyarakat menyebutnya dengan nama gua SMA. Gua SMA berada di Dusun Cipaku, tepatnya pada titik koordinat 07036’37,7” LS dan 108015’49,5” BT. Pada
ketinggian 258 m dpl. Gua SMA merupakan lubang masuknya aliran sungai ciranto yang mengalir dari dusun Cipaku. Di Desa Pakemitan sebagai wilayah penelitian, bentukan karst lainnya yang ditemukan di beberapa titik adalah dolina. Wilayah dusun yang terdapat dolina adalah di dusun pakemitan 1, dusun Cibitung dan dusun cipaku. Dolina yang di ditemukan di dusun pakemitan 1 adalah Lomang Gepeng, lomanag sapi, Leuwi Songom, Leuwi Songom tonggoh. Dolina yang terdapat di dusun cipaku adalah lomang cikaras, lomang jambe, lomang cikawung. Sementara di dusun Cibitung terdapat dolina yang dikenal oleh masyarakat dengan nama jumblengan. Dari bentukan-bentukan karst tersebut di atas ada beberapa potensi yang dapat dikembangkan. Potensi-potensi tersebut adalah bahan galian C, wisata minat khusus, sumberdaya air dan laboratorium alam. Untuk lebih jelasnya disajikan pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Potensi Kawasan Karst No. Potensi 1. Bahan gali C 2. Wisata minat khusus
3.
Sumberdaya air
4.
Laboratorium alam
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Bentukan Karst Batu gamping Gua cepuk agung Lomang gepeng Lomang sapi Lomang cikaras Lomang cikawung Lomang cijambe Jumblengan Leuwisongom Gua cisarua Gua cisodong Gua cepuk agung Lomang cikaras Lomang gepeng
Gambar 2 Dolina yang Terdapat di Desa Pakemitan IV. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik kawasan karst di Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas
Kabupaten Tasikmalaya mencakup batugamping, gua karst, dolina dan ponor. Potensi batugamping di desa pakemitan cukup besar. Hal ini sejalan dengan hasil observasi lapangan batugamping ditemukan di setiap wilayah dusun di Desa Pakemitan. Gua karst hampir terdapat di setiap dusun. Di antaranya adalah gua cisarua dan gua surupan di dusun pakemitan 1, gua SMA di dusun cipaku, gua cisodong di dusun Cibitung, dan gua cepuk agung di dusun citeureup. Sungai-sungai di desa pakemitan hampir semua alirannya masuk ke bawah permukaan tanah dan menjadi sungai bawah tanah. Sungai-sungai tersebut adalah sungai cisarua di dusun pakemitan 1 yang alirannya masuk ke dalam gua cisurupan, sungai citundun di dusun cipaku alirannya masuk ke dalam gua SMA dan sungai cisodong di dusun Cibitung masuk ke dalam lomang surupan di dusun cipaku. Dolina di desa pakemitan ditemukan di beberapa wilayah dusun. Wilayah dusun yang terdapat dolina adalah di dusun pakemitan 1, dusun Cibitung dan dusun cipaku. Dolina yang di ditemukan di dusun pakemitan 1 adalah lomang gepeng, lomanag sapi, leuwi songom, leuwi songom tonggoh. Dolina yang terdapat di dusun cipaku adalah lomang cikaras, lomang jambe, lomang cikawung. Sementara di dusun Cibitung terdapat dolina yang dikenal oleh masyarakat dengan nama jumblengan. Selain dolina ponor juga ditemukan di dusun cipaku dan dusun pakemitan 1. Di dusun pakemitan 1 ponor ditemukan di daerah babakan picun, di dusun cipaku juga ditemukan ponor, di komplek cisurupan.
Terbatasnya sumberdaya air
merupakan permasalahan yang harus
dipecahkan. Saat musim kemarau sebagian besar masyarakat di Desa Pakemitan selalu mengalami kekurangan air bersih. Sumur gali milik warga rata-rata hanya mampu menyimpan cadangan air 2 sampai 4 bulan. Potensi kawasan karst di Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya mencakup bahan galian C, wisata minat khusus, potensi sumberdaya air dan sebagai laboratorium alam. Karena kawasan karst berperan penting dalam ilmu pengetahuan, dari segi sains khususnya seperti geomorfologi, speleologi, karstologi, biospeleologi, ekologi, paleontology dan arkeologi. Kepada pemerintah daerah kabupaten Tasikmalaya, khususnya Dinas Bina Marga dan Pengairan diharapkan menganalisis dan memfasilitasi masyarakat untuk memanfaatkan potensi sumberdaya air di Desa Pakemitan agar mampu mengurangi kekurangan air bersih pada saat musim kemarau. Kepada khususnya
Kepada
dinas
pemerintah
pertambangan
daerah
agar
kabupaten
senantiasa
Tasikmalaya,
mendampingi
dan
memberikan wawasan kepada masyarakat masyarakat tentang pemanfaatan potensi batugamping di Desa Pakemitan untuk mengurangi kesalahan pengambilan tindakan dalam pemanfaatan potensi batu gamping tersebut. Karena selain dari batugamping Desa Pakemitan merupakan kawasan karst yang harus dilestarikan, dan jika rusak kawasan karst tersebut tidak bisa diperbaharui lagi.
Kepada pemerintah kecamatan dan desa diharapkan mampu mengarahkan masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak merusak lingkungan dan penertiban sampah lebih di tingkatkan sehingga tidak ada lagi pembuangan sampah ke sungai karena semua sungai di desa pakemitan merupakan sungai bawah tanah yang apabila tercemar akan mempengaruhi kualitas air diwilayah Desa Pakemitan. Kepada masyarakat diharapkan tetap menjaga kearifan mengenai pemanfaatan sumberdaya alam dengan tidak merusaknya,
sehingga
sumberdaya alam tersebut masih dapat di manfaatkan oleh generasi mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahman Sya dan Darsoprajitno, Soewarno. (2011). Geologi Pariwisata. Bandung : Universitas BSI Press. Kementian Lingkungan Hidup Negara Republik Indonesia. (1999). Kawasan Karst di Indonesia, Potensi dan Pengelolaan Lingkungannya. Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor : 1456 K/20/Mem/2000 Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Kars. Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral. Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmlaya. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tasikmalaya (2011-2031). Tidak diterbitkan. Pemerintah Desa Pakemitan. Data Profil Desa Pakemitan Tahun 2013. Tidak diterbitkan. Pemerintah Keamatan Cikatomas. Profil Kecamatan Cikatomas Tahun 2013. Tidak diterbitkan. Sarwono, Jonatan. (2006). Meteode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandug : Alfabeta. Tisnasomantri, Akub. (1998). Dasar-Dasar Geomorfologi Umum. Bandung: CV Andira Bandung.