Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010
ISBN : 978-979-8940-29-3
Karakter ”Obatanpa(Pro-A) BC1C2-F2 dan KUI Carotenoid.Syn” Calon Varietas Opv. Kaya Vitamin-A M Yasin HG, Rahman Hr. dan Sigit Budi Santoso Balai Penelitian Tanaman Serealia
Abstrak Populasi Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 dan KUI Carotenoid.Syn adalah populasi sintetik asal CIMMYT yang kaya Vitamin-A atau beta-Carotene, merupakan andalan untuk dilepas sebagai varietas unggulan baru Balitsereal. Kedua populasi mengandung beta-Carotene 0,081 ppm dan 0,144 ppm atau Obatanpa(Pro-A)BC2C1-F2 lebih tinggi 68,75% dan 113,16% dibanding Sukmaraga dan Srikandi kuning-1, sedangkan KUI Carotenoid.Syn masing-masing lebih tinggi 202,08% dan 281,58%. Rataan hasil kedua populasi dapat mencapai 7,42-7,69 t/ha (k.a. 15%). Penampilan tanaman, penutupan kelobot dan aspek tongkol berada pada kisaran baik sampai sangat baik, posisi letak tongkol berada pada setengah dari tinggi tanaman. Kedua populasi mempunyai daya adaptasi yang baik pada sentra produksi jagung nasional. Kata kunci : Populasi, beta-carotene, adaptasi
jagung adalah pati (72-73%), amilopektin antara 25-30%, gula sederhana (glukosa, fruktosa dan sukrosa) 1-3%. Protein (8-11%) terdiri atas lima fraksi yaitu : albumin, globulin, prolamin, glutelin dan nitrogen non protein (Suarni dan Widowati, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter agronomis, komponen hasil serta ketahanan terhadap penyakit utama pada dua populasi jagung Provit-A yakni Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 serta KUI Carotenoid Syn. Kedua populasi merupakan kandidat varietas unggul bersari bebas yang kaya beta Carotene dari Balitsereal.
Pendahuluan Populasi Obatanpa(Pro-A) dan KUI Carotenoid.Syn adalah jenis jagung yang kaya vitamin-A atau beta Carotene disingkat ProvitA. Kedua populasi berasal dan CIMMYT Mexico tahun 2008 dan dimurnikan di Balitsereal sebelum ditingkatkan daurnya untuk uji daya hasil dan dilanjutkan UML. Provit-A digolongkan jagung fungsional atau food functional, mempunyai keunggulan khas karena ada-nya kandungan nutrisi, rasa manis dan gurih, serta potensi bobot biji dapat menyamai jagung biasa. Sejumlah reference melaporkan bahwa jagung provit-A mengandung beta Carotene 515 µm, jagung biasa 1,0 µm untuk setiap gram contoh. Peranan beta Carotene adalah untuk meningkatkan kesehatan mata dan meningkatkan nafsu makan anak balita (Bwibo et al., 2003; Menkir et al, 2005, Cong Khan, 2007). Jagung Provit-A secara visual dapat ditandai dengan warna pada biji, semakin mendekati warna merah maka kandungan beta Carotene lebih tinggi (Pixley et al., 2005). Kandungan lain yang dapat dijumpai dalam endosperm
Bahan dan Metode Kedua populasi Obatanpa(Pro-A) BC1C2-F2, dan KUI Carotenoid.Syn3 ditanam di KP Maros selama MH 2009/2010, selisih waktu tanam 21 hari masing-masing pada luas 5 are dengan jarak tanam 75x20 cm, dipupuk Urea, SP36, dan KCl masing-masing 300-200100 kg/ha. Populasi sebelumnya telah ditingkatkan daurnya satu generasi dengan metoda 86
Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010
ISBN : 978-979-8940-29-3
perbaikan dalam populasi/Intra population improvement (Pandey dan Gardner, 1992; Sprague dan Eberhart, 1977). Pemupukan pertama saat tujuh hst 100 kg Urea dan seluruh SP36 dan KCl, pemupukan kedua saat 30 hst 200 kg Urea per ha. Pengamatan meliputi komponen agronomis yakni tinggi tanaman, tinggi tongkol, umur menyerbuk, komponen tongkol, serta penyakit utama yakni bercak daun (Bipolaris maydis), dan karat (Puccinia sp.,). Data komponen hasil yang diambil diantaranya bobot biji (kadar air 15%), panjang dan diameter tongkol, rendemen, serta bobot 1000 biji, sedangkan data hasil yang dapat dicapai pada setiap sentra jagung diambil dari
hasil UML selama MH dan MK 2010. Sifat unggul dari kedua populasi dibandingkan dengan Sukmaraga dan Srikandi Kuning-1. Kandungan nutri-si dalam endosperm dianalisis dengan metoda HPLC di BB Pasca Panen Bogor, dan kandungan Proksimat di Laboratorium Dasar Balitsereal.
Hasil dan Pembahasan Komponen Agronomis. Selama masa pertumbuhan, tanaman tidak mengalami periode kekeringan serta bebas dari gangguan penyakit bulai. Data komponen vegetatif tanaman pada kedua populasi disajikan pada Tabel 1. Pada Tabel 1 ter-
Tabel 1. Karakteristik Populasi Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 dan KUI Carotenoid.Syn. Maros MK 2010 Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2
KUI Carotenoid Syn
Berbunga jantan, hr
Karakter
46
48
Berbunga betina, hr
48
50
Masak fiologi, hr
96
98
± 192
± 198
Tinggi tanaman, cm Tinggi tongkol
± 90
± 95
Warna batang
Saat muda : Coklat, dan saat fase generatif : Hijau
Hijau
Kerebahan
Tahan rebah
Tahan
Warna daun
Hijau
Hijau
Bentuk malai (anther)
Besar dan terbuka
Besar dan terbuka
Warna malai (anther)
Merah
Merah
Warna sekam (glume)
Merah
Merah
Warna rambut (silk)
Merah
Merah
Baik
Baik
Perakaran Bentuk tongkol Kedudukan tongkol Kelobot Baris Jumlah baris Warna biji
Panjang dan silindris
Panjang dan silindris
Di pertengahan tinggi tanaman
Pertengahan tinggi tanaman
Rapat
Rapat
Lurus dan rapat
Lurus dan rapat
12-16
12-14
Kuning kemerahan
Kuning kemerahan
Semi mutiara – mutiara
Mutiara
±310 g
±315 g
beta Carotene (ppm)
0,081
0,144
Protein (%)
9,34
8,64
Lemak (%)
4,73
4,99
Tipe biji Bobot 1000 biji Kandungan nutrisi
87
Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010
ISBN : 978-979-8940-29-3
lihat bahwa umur tanaman tergolong genjah (<100 hari masa panen) di buktikan dengan umur berbunga betina atau saat menyerbuk < 50 hari, dan umur masak 96-98 hari. Tanaman tergolong tahan rebah, perakaran dalam sehingga sangat sesuai dibudidaya baik saat MH maupun saat MK. Bentuk dan warna batang cukup besar dan hijau segar termasuk daun tanaman. Warna malai dan rambut merah, bentuk tongkol panjang dan silindris dengan jumlah barisan biji 12-14. Penampilan secara visual kedua populasi sangat baik dengan skor aspek tanaman 1-2 (baik-sangat baik). Bentuk biji kedua populasi tergolong mutiara (flint).
tinggi saat MH dari Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 terdapat di Pakanbaru-Riau yaitu 7,36 t/ha, sedangkan saat MH terdapat di Donggala-Sulteng dengan hasil 7,42 t/ha. Populasi KUI Carotenoid.Syn hasil tertinggi saat MH di KP. Muneng yakni 6,93 t/ha, dan saat MK dicapai 7,69 t/ha di Kab. Lombok Timur-NTB. Adanya perbedaan potensi hasil dari kedua populasi pada setiap lokasi menunjukkan bahwa akan terdapat spesifikasi lokasi dalam hal pengembangan kedua populasi. Berdasarkan data hasil pada Tabel 3 dapat diduga bahwa Obatanpa(Pro-A)BC2C1-F2 sesuai untuk dikembangkan pada wilayah Kawasan Indonesia Barat, sedangkan KUI Carotenoid.Syn sesuai untuk bagian timur.
Kandungan Nutrisi Pada Tabel 2 disajikan kandungan nutrisi dalam endosperm biji berupa Vitamin-A atau beta Carotene, karbohidrat, protein, dan lemak. Pada tabel dapat diketahui bahwa populasi KUI Carotenoid.Syn mempunyai kandungan beta Carotene dan karbohidrat lebih tinggi dibanding Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2.
Keunggulan Kedua Populasi Sebagai calon varietas unggulan, kedua populasi dibandingkan dengan Sukmaraga dan Srikandi Kuning-1 seperti disajikan pada Tabel 4. Varietas Sukmaraga dan Srikandi Kuning-1 adalah varietas unggulan jenis
Tabel 2. Kandungan Nutrisi Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 dan KUI Carotenoid.Syn Karakter
Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2
KUI Carotenoid.Syn
beta Caroteen (ppm)
0,081
0,144
Protein (%)
9,34
8,64
Lemak (%)
4,73
4,99
Karbo hidrat (%)
74,85
76,56
Hasil (Bobot biji)
bersari bebas Balitsereal yang dilepas masingmasing pada tahun 2003 dan 2004. Nilai perbandingan dari setiap peubah menunjukkan bahwa populasi Obatanpa(Pro-A)BC1C2-F2 mempunyai rataan hasil (bobot biji) lebih tinggi dibanding Sukmaraga selama dua musim tanam sebanyak 7,9% sedangkan kompo-
Hasil rataan kedua populasi dari kegiatan UML selama dua musim tanam MH dan MK tahun 2010 disajikan pada Tabel 3. Metoda pelaksanaan selama UML dengan RAK empat ulangan dan dilakukan analisis gabungan (Singh dan Chaudhary, 1985). Hasil ter88
Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010
ISBN : 978-979-8940-29-3
Tabel 3. Rataan hasil (bobot biji) t/ha pada UML. MH dan MK 2010 Lokasi
Obatanpa(ProA)BC1C2-F2
KUI Carotenoid Syn
KK (%)
Musim Hujan KP. Maros, Sulsel
6,92
6,61
8,48
KP. Bajeng, Sulsel
6,36
5,71
10,39
KP. Bontobili, Sulsel
5,96
4,97
10,32
Kab. Donggala, Sulteng
6,08
6,47
7,43
KP. Muneng, Jatim
6,95
6,93
11,80
KP. Pandu, Sulut
6,30
5,59
9,77
Kab. Lombok, NTB
6,65
5,13
11,20
Pakanbaru – Riau
7,36
6,75
8,86
KP. Maros, Sulsel
6,73
6,94
10,74
KP. Bajeng, Sulsel
5,89
6,27
9,84
KP. Bontobili, Sulsel
6,57
6,65
14,11
Kab. Donggala – Sulteng
7,42
7,30
16,46
KP. Muneng, Jatim
6,81
7,60
13,40
KP. Pandu, Sulut
5,80
6,08
11,97
Kab. Lombok, NTB
6,72
7,69
11,54
KP. Sebapo, Jambi
6,03
6,13
13,11
Musim Kemarau
Catatan : kadar air 15%
nen vegetative tidak berbeda untuk tinggi tanaman, tinggi tongkol, periode penyerbukan serta rendamen tongkol. Ketahanan terhadap penyakit bulai lebih peka namun lebih tahan dibanding varietas chek Anoman-1. Sebagai jagung Provit-A, kandungan beta Carotene lebih tinggi dibanding Sukmaraga 68,75%, dan Srikandi kuning-1 yakni 113,16%. Hasil rataan selama dua musim tanam Sukmaraga dan Srikandi kuning-1 masing-msing 6,06 t/ha dan 5,70 t/ha.
Populasi KUI Carotenod.Syn mempunyai rataan hasil lebih rendah dari Obatanpa (Pro-A)BC1C2-F2 dan lebih tinggi 6,1% dibanding Sukmaraga. Komponen peubah vegetatif lebih unggul dibanding Sukmaraga dan Srikandi kuning-1 kecuali tinggi letak tongkol terhadap Sukmaraga. Nutrisi KUI Carotenoid. Syn mengandung beta Carotene lebih tinggi 202.08% dibanding Sukmaraga, dan 281,58% terhadap Srikandi kuning-1.
89
Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010
ISBN : 978-979-8940-29-3
Tabel 4. Rangkuman data hasil UML Kedua Populasi Provit-A vs. Varietas chek. MH dan MK 2010
Parameter
Kandidat
Pembanding
Obatanpa (Pro-A) BC1C2-F2
KUI Carotenoid Syn
Sukmaraga
Srikandi Kuning-1
Potensi hasil (t/ha)
7,42
7,69
9,33
7,27
Rerata hasil (MH+MK), (t/ha)
6,54
6,43
6,06
5,70
- Hasil MH, (t/ha)
6,57
6,02
5,52
5,22
- Hasil MK, (t/ha)
6,50
6,83
6,60
6,18
Tinggi tanaman (cm)
192.2
198.8
210.0
203.4
Tinggi tongkol (cm)
91.4
102.6
101.2
126.0
Umur berbunga jantan (hari)
46.7
47.9
49.9
50.0
Umur berbunga betina (hari)
49.8
50.1
51.5
52.7
Penampilan tanaman (skor 1-5)
1.5
1.4
2.2
2.0
Rendemen biji (%)
76.5
76.3
75.8
75.7
Bobot 1000 biji (gr)
318.6
315.7
314.5
302.4
âeta Caroteen (ppm)
0.081
0.144
0.048
0.038
Protein (%)
9.34
8.64
8.15
8.01
Lemak (%)
4.73
4.99
4.81
4.72
Karbo hidrat
74,85
76,56
77.52
75,99
Kandungan Nutrisi
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa populasi Obatanpa(Pro-A) BC2C1-F2 dan KUI Carotenoid.Syn mempunyai harapan untuk dilepas sebagai varietas unggulan bersari bebas kaya beta Carotene, yakni masing-masing mengandung 0,081 ppm dan 0,144 ppm, atau Obatanpa(Pro-A)BC2C1F2 lebih tinggi dibanding Sukmaraga 68,75%, dan Srikandi kuning-1 sebanyak 113,16%. Hasil (bobot biji) lebih tinggi dibanding Sukmaraga sebanyak 7,9%
Bwibo N. O., Neumann C. G., 2003. Supplement : Animal source food to improve micronutrient nutrition in Developing countries. The American Society for nutritional science. J. Nutr. 133-3936S3940S. The journal of ntrition. Cong Khan N., West C. E., Pee A D., Bosch D., Phung H D., Hulshof P Jm., Khoi H H., Verhoef H., and Hautvast GAJ., 2007. The contribution of plant foods to the Vietamin A supply of lactating women in Vietnam: a randomized controlled trial. American Journal of Crinical Nutrition. Vol 85. No 4, 1112-1120. 90
Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010
ISBN : 978-979-8940-29-3
Pandey, S. and C.O. Gardner. 1992. Recurrent selection for population, variety, and hybrid improvement in tropical maize. Advances in Agronomy 48: 1-87.
inbred lines. International Institute of Tropical Agruculture Oyo Road PMB 5320. Ibadan Nigeria.:521-529. Pixley. K., Beck. D., Palacios. N., Gunaratna. N., Guimaraes. P. E., Menkir. A., White W. S., Nestel. P., and Rocheford., 2005. Proceedings of the Ninth Asian Regional Maize Workshop. September 5-9, 2005. Beijing, China. China Agricultural Science and Technology Press; 219-223.
Sprague, G.F. and S.A. Eberhart. 1977. Corn Breeding. In Sprague, (ed.): Corn and Corn Improvement. Amer. Soc. Agron., Medison, Wisconsin. Suarni dan Widowati. 2008. Struktur, komposisi kimia, dan nilai nutrisi jagung. Bagian Buku Jagung. Puslitbang Tanaman Pangan Bogor.
Singh. R. K.. and Chaudhary. R. D.. 1985. Biometrical Methods in Quantitative Genetic Analysis. Kalyani Publishers. Kamia Nagar. India:253
Menkir. A., Liu. W., White. W. S., Maziya-Dixon. B., Rocheford. T., 2005. Carotenoid diversity in tropical-adapted yellow maize
91