PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ( Dalam Rupiah )
1.
Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Leo Investments Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 45 tanggal 25 Maret 1999 oleh Hasiholan Siagian, S.H., dengan nama PT Integrasi Teknologi Tbk. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia tanggal 3 Maret 2000 dalam Surat Keputusan No. C - 4724.HT.01.01.TH.2000. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H. No. 23 tanggal 14 September 2009, mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan menjalankan usaha dalam bidang investasi dengan artikata berusaha di bidang umum yang seluas-luasnya. Kantor pusat Perusahaan terletak di Sugico Graha, Jl. Imam Bonjol no. 68-70, Jakarta Pusat. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-2717/PM 2001 tanggal 5 November 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 70 juta saham Perusahaan, dengan nilai nominal Rp 25 per saham melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga penawaran Rp 150 per saham. Perusahaan mencatatkan saham-saham tersebut di BEI pada tanggal 26 November 2001. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada BEI. c. Anak Perusahaan Laporan keuangan konsolidasian dalam periode yang berakhir 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan, dengan rincian sebagai berikut : Kegiatan Pokok Persentase Jumlah Aset Kepemilikan 2010 2009 PT Integrasi Solutions Perdagangan barang dan jasa, konsultan perangkat lunak PT Lion Nickel Pertambangan PT Leo Resources Pertambangan
6
99,97%
-
22.980.594.275
99,00% 99,90%
5.456.068 489.308.478
1.112.543.568 833.744.283
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
1.
Umum -lanjutan d. Karyawan, Direksi dan Komisaris Berdasarkan Akta Notaris No. 28 tertanggal 14 Agustus 2008 oleh Leolin Jayayanti, S.H., susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut : Komisaris Komisaris Utama / : - Benny Louis Komisaris Independen Komisaris : - Rusli
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
: - Kokos Leo Lim : - Vishal Baiju Kirpalani : - Sherly Angela : - L. Mahmudi Widodo
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua : Benny Louis Anggota : Hana Pergiwati Anggota : Aditya Dwi Laksana Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, Perusahaan mempunyai masing-masing 71 dan 71 orang karyawan tetap (tidak diaudit). 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Terpenting Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting yang dianut perusahaan dalam menyusun laporan keuangan ini: a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan konsolidasian disusun menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan ini adalah Rupiah.
7
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Terpenting - lanjutan b. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan, dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material, termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi, antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan satu kesatuan usaha. Bagian pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan disajikan dalam akun "Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi" pada neraca konsolidasi sebesar persentase kepemilikannya. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugiaan lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas yang dalam hal ini adalah Perusahaan, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.
c. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Penyisihan piutang ragu-ragu, ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya piutang tesebut pada akhir tahun yang bersangkutan. d. Transaksi dengan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7 "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa", yang dimaksud dengan mempunyai hubungan istimewa adalah : (1). perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); (2). perusahaan asosiasi;
8
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Terpenting - lanjutan d. Transaksi dengan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa (3). perseorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor; (4). karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi, dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan (5). perusahaan, bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam penjelasan (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan yang bersangkutan. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan pelapor. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik ataupun tidak dilaksanakan berdasarkan harga dan kondisi normal seperti halnya transaksi dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Selisih harga pengalihan dengan nilai buku, yang timbul karena restrukturisasi antara pihak-pihak yang berada di bawah pengendalian yang sama, disajikan sebagai "Selisih Nilai Transaksi Rektrukturisasi Entitas Sepengendali" dalam Ekuitas. e. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus. f. Biaya dibayar Di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaatnya dengan metode garis lurus. g. Penyertaan Saham Penyertaan pada perusahaan asosiasi dengan pemilikan antara 20% sampai dengan 50% dinyatakan berdasarkan metode ekuitas (equity method), di mana biaya perolehan penyertaan ditambahkan atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan. Dividen kas dicatat sebagai pengurang nilai penyertaan. Penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dinyatakan berdasarkan metode biaya (cost method ).
9
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Terpenting - lanjutan h. Aset tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Biaya perolehan mencakup pengeluaran untuk perbaikan, penggantian dan pemugaran dan peningkatan daya guna Aset tetap yang jumlahnya signifikan untuk perolehan Aset tetap. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis Aset tetap sebagai berikut : Tahun Komputer Inventaris kantor Perangkat lunak Kendaraan Prasarana
4 4 4 4 4
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah yang signifikan dikapitalisasi. aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai buku yang bersangkutan dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan.
i. Aset tak berwujud Aset tak berwujud dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan taksiran masa manfaat selama 20 tahun (dua puluh) tahun. j. Penurunan nilai aset Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikaasi terjadinya penurunan nilai aset sesuai dengan PSAK No. 48 mengenai "Penurunan Nilai aset". Perusahaan dan Anak perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas nilai semua asetnya apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penerunan nilai aset dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi.
k. Biaya emisi saham Sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Perusahaan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, biaya emisi saham dikurangi dari tambahan modal disetor (agio saham).
10
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Terpenting - lanjutan l. Imbalan Kerja Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang "Imbalan Kerja". Berdasarkan Pernyataan ini, perhitungan estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial "Projected Unit Credit ". Keuntungan atau kerugiaan aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugiaan aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan ratarata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa tahun lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan pasti diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari transaksi penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan pendapatan dari transaksi penjualan jasa diakui pada saat jasa dilaksanakan sesuai prestasi. Pembayaran yang diterima di muka dicatat dalam akun "Uang Muka Penjualan". Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis ).
n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut : 2010 2009 Dolar Amerika Serikat ( $AS ) 8.924 9.400 o. Pajak Penghasilan Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung pajak penghasilan. Pengguhan pajak dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal, yang terutama menyangkut akumulasi rugi fiskal, penyusutan dan kewajiban pasca masa kerja. Pengaruh pajak dari beda waktu tersebut masing-masing dapat berupa aset atau kewajiban, disajikan secara bersih di masing-masing entitas yang konsolidasian.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak ("SKP") diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan teersebut telah ditetapkan.
11
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Terpenting - lanjutan p. Laba (Rugi) Bersih per Saham Laba (rugi) per saham dasar dihitung berdasarkan laba (rugi) bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh, yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar adalah sejumlah 394.000.000 saham pada tahun 2010 dan 2009. q. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Informasi segmen primer adalah berdasarkan segmen usaha yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan jasa. Perusahaan tidak menyajikan segmen sekunder berupa segmen geografis karena operaional Perusahaan hanya dilakukan dalam satu wilayah geografis.
r. Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil aktual yang dilaporkan pada masa yang akan datang berbeda berbeda dengan estimasi tersebut. Perbedaan antara estimasi dan hasil aktual dibebankan atau dikreditkan pada operasi tahun berjalan.
3.
Kas dan setara kas 30 September 2010 31 Desember 2009 Kas Bank Rekening Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk PT CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk
203.655
5.725.527
46.999.166 -
55.181.623 30.990.717 190.232.496 1.864.268
Rekening Dollar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk. Citibank, N.A. PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2.175.225 -
593.315.968 38.661.636 2.925.750 34.870.898 8.785.428
49.378.046
962.554.311
12
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
4.
Piutang usaha 30 September 2010 31 Desember 2009
PT CIMB Bank Niaga Tbk PT Anugerah Sumber Makmur PT AMO Indonesia PT Kaltim Pasific Amoniak PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Elnisa Zabrina PT Bank Permata Tbk PT Bussan Auto Finance PT Merrill Lynch Indonesia PT Tempo Scan Pasific Tbk PT Pama Persada Nusantara PT Lion Superindo Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Minamas Gemilang Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp. 100.000.000)
473.000.000 192.500.000 -
990.379.715 279.314.420 138.039.000 159.443.107 162.884.700 289.828.039 102.357.108 264.817.740 208.444.500 103.400.000 189.891.900 124.162.500 1.177.757.852
665.500.000
4.190.720.581
665.500.000 -
2.169.332.943 2.021.387.638
665.500.000
4.190.720.581
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang asing : Pihak ketiga: Rupiah Dollar Amerika
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa semua piutang dapat ditagih. Oleh sebab itu Perusahaan dan Anak perusahaan tidak melakukan pencadangan piutang ragu-ragu. 5.
Piutang lain-lain 30 September 2010 31 Desember 2009
Karyawan Pemegang Saham PT Integrasi Solutions Lain - Lain
13
4.008.643.280 54.749.695
71.000.000 2.962.553.180 54.749.695
4.063.392.975
3.088.302.875
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
6.
Persediaan 30 September 2010 31 Desember 2009
Perangkat Keras
-
1.275.693.479
-
1.275.693.479
Persediaan tidak diasuransikan terhadap setiap risiko kerugian yang mungkin timbul tersebut, karena menurut pendapat manajemen, persediaan tersebut pada umumnya hanya disimpan dalam waktu yang singkat dan untuk pembelian barang dagangan dalam jumlah besar pengiriman dilakukan langsung dari gudang pemasok ke gudang pelanggan. 7.
Biaya dibayar di muka 30 September 2010 31 Desember 2009
Asuransi Kendaraan Lain-lain
-
15.507.886 175.000.000 -
8.
190.507.886
Penyertaan Saham 30 September 2010 Akumulasi Kepemilikan atas Biaya Laba Bersih Perolehan Perusahaan Asosiasi
Persentase Kepemilikan Metode Biaya PT Integrasi Konsultan
10,00%
15.000.000
-
Nilai Tercatat 15.000.000
31 Desember 2009
Persentase Kepemilikan Metode Biaya PT Integrasi Konsultan
Biaya Perolehan
10,00%
15.000.000
14
Akumulasi Kepemilikan atas Laba Bersih Perusahaan Asosiasi
-
Nilai Tercatat
15.000.000
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
9.
Aset tetap 30 September 2010 Harga Perolehan Saldo Awal Penambahan Komputer Inventaris kantor Perangkat lunak Kendaraan Prasarana
12.151.183.850 187.868.510 1.227.265.525 2.017.241.905 419.080.531 16.002.640.321
-
Akumulasi Penyusutan Saldo awal Penambahan Komputer Inventaris kantor Perangkat lunak Kendaraan Prasarana Nilai buku
5.042.491.437 87.830.824 1.195.945.664 706.566.650 170.263.701 7.203.098.276 8.799.542.045
30.681.432 9.816.660 95.640.282 136.138.374
31 Desember 2009 Harga Perolehan Saldo awal Penambahan Komputer Inventaris kantor Perangkat lunak Kendaraan Prasarana
7.965.688.168 135.756.510 1.227.265.525 1.397.156.750 419.080.531 11.144.947.484
Saldo awal Komputer Inventaris kantor Perangkat lunak Kendaraan Prasarana Nilai buku
Pengurangan
Saldo Akhir
11.987.549.570 135.513.010 1.227.265.525 1.007.378.905 419.080.531 14.776.787.541
163.634.280 52.355.500 1.009.863.000 1.225.852.780
Pengurangan
Saldo Akhir
4.960.972.277 41.795.824 1.195.945.664 376.276.290 170.263.701 6.745.253.756
Pengurangan
4.185.495.682 52.112.000 620.085.155 4.857.692.837
-
Akumulasi Penyusutan Penambahan
Pengurangan
2.507.546.144 46.417.613 1.176.871.064 288.180.797 62.671.754 4.081.687.372 7.063.260.112
2.534.945.293 41.413.211 19.074.600 418.385.853 107.591.947 3.121.410.904
15
112.200.592 55.851.660 425.930.642 593.982.894 631.869.886
Saldo Akhir 12.151.183.850 187.868.510 1.227.265.525 2.017.241.905 419.080.531 16.002.640.321
Saldo Akhir
-
5.042.491.437 87.830.824 1.195.945.664 706.566.650 170.263.701 7.203.098.276 8.799.542.045
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
10. Aset tidak berwujud 30 September 2010 31 Desember 2009
Merek Dagang Harga Perolehan Beban usaha
1.000.000.000 (1.000.000.000) -
1.000.000.000 (412.500.012) 587.499.988
Sesuai dengan Akta Jual Beli No. 121 oleh Notaris Rachmat Santoso, S.H., tanggal 12 Oktober 2001, Perusahaan membeli merek “Integrasi” dengan sertifikat merek No. A02757 tanggal 1 Juli 1994 dari PT Integrasi Investama, pemegang saham, sebesar Rp 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah). Beban amortisasi untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 yang dibebankan pada operasi tahun berjalan masing-masing sebesar Rp 25.000.002 dan Rp 50.000.004.
11. Aset lain-lain 30 September 2010 31 Desember 2009
Keanggotaan Bangunan dalam pengerjaan Beban eksplorasi ditangguhkan Beban geologi ditangguhkan Lain-lain
16
1.500.000
2.942.667 100.000.000 1.497.887.836 426.500.000 26.500.000
1.500.000
2.053.830.503
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
12. Hutang usaha 30 September 2010 31 Desember 2009
Robicomp Karya Utama Hp Singapore (Sales) Pte Ltd PT Tixpro Megah PT Datamation Purwana Utama PT Metrodata E-Bussines Fa Setia Kawan PT Hewlett Packard Indonesia PT Safecom Asia Pacific PT Daya Cipta Mandiri PT Sistech Kharisma PT Hexindo Dynamic PT Wahana Gita Perkasa Utama PT Hp Berca Servisindo PT Laserindo Karya Utama PT Reka Piranti Prakasa PT Techpac Indo Informatika Avocent Netherland BV. Mr Wisman Quadrant Synergy Indonesia Lain-lain (Masing-masing kurang dari Rp 50.000.000)
649.000.000 -
4.497.662.903 1.087.448.598 202.115.914 743.960.302 275.044.000 164.616.936 160.166.600 101.191.000 80.913.630 80.080.000 75.960.000 205.250.692 494.295.146 306.031.429 241.541.366 145.829.720 140.400.000 112.153.750 248.668.132
649.000.000
9.363.330.118
Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang: 30 September 2010 31 Desember 2009 Rupiah Dolar Amerika Serikat
649.000.000 -
9.037.890.868 325.439.250
649.000.000
9.363.330.118
13. 13. Biaya Yang Masih Harus Dibayar 30 September 2010 31 Desember 2009
Jamsostek Honorarium tenaga ahli Lain-lain
17
499.200 105.950.000
2.558.400 452.600.000 163.884.157
106.449.200
619.042.557
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
14. Perpajakan a. Pajak dibayar di muka 30 September 2010 31 Desember 2009
Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai
154.387.536
-
154.387.536
2.053.158.875
b. Hutang pajak 30 September 2010 31 Desember 2009
Perusahaan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25/29 Pasal 4 ayat 2
20.132.510 995.690 (17.924.844) 72.000.000
Anak Perusahaan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 ayat 2 Surat Tagihan Pajak Pajak Impor Pajak Notul Pajak Pertambahan Nilai
75.203.356
18
2.311.500 6.049.600 48.000.000
35.811.498 21.896.922 18.483.781 80.378.139 20.879.000 40.970.000
274.780.439
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
14. Perpajakan - lanjutan
c. Taksiran tagihan pajak penghasilan 30 September 2010 31 Desember 2009 Perusahaan Tahun 2009 Tahun 2008
935.429.342 717.302.030
935.429.342 717.302.030
Sub Jumlah Anak Perusahaan Tahun 2008 Tahun 2007
1.652.731.372
1.652.731.372
-
809.431.761 80.287.768
Sub Jumlah
1.652.731.372
889.719.529 2.542.450.901
Perusahaan Pada tanggal 13 Februari 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00004/206/07/054/09 untuk pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2007 yang menetapkan kurang bayar sebesar Rp 1.107.241.633 serta beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dengan nilai sebesar Rp 218.108.461. Atas Surat Ketetapan pajak Kurang Bayar tersebut Perusahaan mengajukan surat keberatan No. L.0010/Linv/V/2009 pada tanggal 4 Mei 2009, kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa. Anak Perusahaan Pada tanggal 18 Maret 2009, PT Integrasi Solutions (dahulu PT Integrasi Software) (IS), menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 01.888.224.1.022.000 untuk pajak penghasilan badan IS tahun 2007 yang menetapkan Lebih bayar sebesar Rp 80.287.768 serta beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 80.378.139. Selisih sebesar Rp 91.208.887 antara hasil restitusi dengan nilai yang dicatat IS serta kurang bayar sebesar Rp 80.378.139 dengan jumlah keseluruhan Rp 171.587.026 dicatat oleh IS sebagai bagian dari “Beban pajak - Penghasilan (Beban) Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Dalam SKPLB tersebut juga dinyatakan bahwa rugi fiskal IS telah dikoreksi dari Rp 568.655.978 menjadi Rp 266.860.234.
19
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
14. Perpajakan - lanjutan d. Pajak Tangguhan Rincian aset pajak tangguhan sebagai berikut : 30 September 2010 31 Desember 2009
Perusahaan Rugi fiskal Penyusutan Kewajiban kerja karyawan Sub Jumlah Anak Perusahaan Rugi fiskal Penyusutan aset Kewajiban kerja karyawan Sub Jumlah
-
-
265.199.736 265.199.736
-
-
265.199.736
276.383.890 276.383.890
3.302.283.340 (219.358.127) 170.515.962 3.253.441.175 3.529.825.065
15. Hutang bank jangka panjang 30 September 2010 31 Desember 2009
PT Bank CIMB Niaga Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
-
2.946.270.050 2.357.016.040
-
589.254.010
Berdasarkan perjanjian kredit Nomor 078/FAT/JKT/08, tanggal 28 Maret 2008, Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pinjaman investasi sebesar Rp 4.116.600.000 dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan tingkat suku bunga 16% per tahun. Pinjaman ini diangsur secara bulanan selama 36 bulan sampai dengan tanggal 28 Maret 2011. Hutang ini dijamin dengan fidusia atas persediaan yang telah menjadi aset dengan nilai penjaminan sebesar Rp 4.116.600.000 dan jaminan perseorangan dari Tuan Andy Sundjaja Hidayat. Selama tahun 2009, Anak Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar Rp 723.901.710.
20
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
16. Penyisihan imbalan pasca masa kerja Perusahaan mencatat estimasi kewajiban pasca masa kerja sebesar Rp 3.976.143.972 masing-masing pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 yang disajikan sebagai “Kewajiban Pasca Masa Kerja” pada neraca. Beban penyisihan imbalan pasca masa kerja yang dibebankan dalam tahun berjalan adalah sebesar Rp 778.291.244 untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, disajikan dalam akun “Beban Umum dan Administrasi - Penyisihan Imbalan Pasca Masa Kerja” pada laboran laba rugi. Untuk periode yang berakhir tanggal 30 September 2010 Perusahaan belum melakukan penyisihan imbalan pasca masa kerja. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan mencatat estimasi kewajiban pasca masa kerja menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalitas Usia pensiun
: : : :
10% 10% Tabel mortalita TMI-II 1999 55 tahun
Mutasi kewajiban pasca masa kerja adalah sebagai berikut: 30 September 2010 31 Desember 2009
Saldo awal tahun Beban penyisihan imbalan pasca masa kerja - bersih Pelepasan anak perusahaan Saldo akhir periode
3.976.143.972 (3.656.435.626) 319.708.346
3.197.852.728 778.291.244 3.976.143.972
17. 13. Hutang hubungan istimewa 30 September 2010 31 Desember 2009
Goodwill Investments Service Inc. PT Sugico Graha
5.721.298.591 7.396.293.000
5.721.298.591 5.077.500.000
13.117.591.591
10.798.798.591
18. 13. Hutang jangka panjang lainnya 30 September 2010 31 Desember 2009
PT Gracia Investments PT Orix Indonesia Finance
21
-
13.054.776.127 2.211.016.952
-
15.265.793.079
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
19. Modal saham Susunan pemegang saham per 30 September 2010 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Goodwill Investment Services Inc. Baiju Chellaram Kirpalani Masyarakat
Persentase Kepemilikan
Jumlah Modal
180.545.000 40.850.000 172.605.000
45,82% 10,37% 43,81%
4.513.625.000 1.021.250.000 4.315.125.000
394.000.000
100%
9.850.000.000
Susunan pemegang saham per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Goodwill Investment Services Inc. Baiju Chellaram Kirpalani Masyarakat
Persentase Kepemilikan
Jumlah Modal
180.545.000 41.212.500 172.242.500
45,82% 10,46% 43,72%
4.513.625.000 1.030.312.500 4.306.062.500
394.000.000
100%
9.850.000.000
20. Tambahan modal disetor - bersih 30 September 2010 31 Desember 2009
Agio saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Beban emisi efek ekuitas
8.750.000.000 (1.390.334.425)
8.750.000.000 (1.390.334.425)
7.359.665.575
7.359.665.575
21. Penjualan bersih 30 September 2010 31 Desember 2009
Perangkat keras Perangkat lunak Jasa Penjualan batubara
22
7.973.282.358
11.819.939.864 5.655.590.173 26.274.000.087 -
7.973.282.358
43.749.530.124
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
22. Harga pokok penjualan 30 September 2010 31 Desember 2009
Perangkat keras Perangkat lunak Jasa Penjualan batubara
4.180.000.000
8.668.008.139 4.084.399.467 21.604.876.626 -
4.180.000.000
34.357.284.232
23. Beban usaha 30 September 2010 31 Desember 2009
Beban Penjualan: Jamuan dan representasi Perjalanan dinas Promosi dan iklan Lain-lain Beban Umum dan Administrasi: Gaji dan tunjangan Penyusutan Telekomunikasi Sewa Penyisihan imbalan pasca masa kerja Transportasi Keperluan kantor Pelatihan Pemeliharaan Honorarium tenaga ahli Pengembangan Bisnis Biaya bank Amortisasi aset tak berwujud Asuransi Lain-lain
23
5.208.060 93.083.900 11.043.400 109.335.360
119.137.376 151.961.824 346.094.501 617.193.701
787.470.066 136.138.374 56.028.239 240.000.000 1.134.400 137.817.529 6.026.500 381.900.000 1.994.165 6.895.003 150.000.000 1.905.404.276
9.617.882.482 3.104.596.289 332.596.214 1.619.740.495 778.291.244 359.781.968 361.131.492 72.133.000 77.232.570 733.408.900 38.692.372 152.477.980 16.990.126 1.350.038.402 18.614.993.534
2.014.739.636
19.232.187.235
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
24. Pendapatan (beban) lain-lain 30 September 2010 31 Desember 2009
Pendapatan bunga Beban bunga Beban pajak Laba (rugi) selisih kurs Lain-lain
875.364 15.740.422 (1.934.054.099)
15.814.320 (1.117.900.421) (1.416.983.417) (668.419.964) 893.200.415
(1.917.438.313)
(2.294.289.067)
25. Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan pada tingkat harga dan persyaratan yang wajar sebagaimana diperlakukan terhadap pihak ketiga (arm’s length basis). Rincian pihak yang mempunyai hubungan istimewa, hubungan dengan Perusahaan dan sifat saldo akun/transaksi, adalah sebagai berikut: No. 1. 5.
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Goodwill Investment Service Inc. PT Sugico Graha
Hubungan Pemegang saham Afiliasi
Sifat Saldo / Akun Transaksi Pemberi Hutang Pemberi Hutang
Saldo-saldo akun dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan persentase terhadap jumlah aset, kewajiban, pendapatan dan beban adalah sebagai berikut:
Jumlah
Persentase Terhadap Jumlah Aset/Kewajiban Jumlah Pendapatan/Beban 2010 2009
2010
2009
25.000.000 6.250.000
25.000.000 6.250.000
0,33% 0,08%
0,09% 0,02%
5.721.298.591 5.077.500.000
75,98% 98,22%
20,68% 18,35%
Piutang hubungan istimewa PT Integrasi Investama PT Sarana Transaksindo
Hutang hubungan istimewa (Catatan 5) Goodwill Investments Service Inc. PT Sugico Graha
5.721.298.591 7.396.293.000
24
PT Leo Investments Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian - lanjutan ( Dalam Rupiah )
26. Kondisi usaha perusahaan Sejak tahun 2007 perusahaan telah melakukan restrukturisasi dengan merubah kegiatan usaha dari bidang teknologi menjadi bidang investasi dan mengembangkan Anak Perusahaan dalam industri nikel, namun demikian sampai dengan dikeluarkannya laporan audit ini usaha perusahaan belum membuahkan hasil. Selama tiga tahun perusahaan terus menerus mengalami kerugian sehingga perusahaan mengalami penurunan modal perusahaan menjadi negatif. Posisi modal saat ini sebesar minus Rp 6.841.493.579. Jika dilihat posisi neraca per 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, masing-masing jumlah kewajiban sebesar Rp 14.371.836.650 dan Rp 43.465.358.532 telah melebihi jumlah aset yang dimiliki perusahaan sebesar Rp 7.530.209.551 dan Rp 27.667.605.138. 27. Penyelesaian laporan keuangan Manajemen Perusahaan bertanggungjawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 30 Nopember 2010.
25