Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
KATA PENGANTAR
Penelitian tentang Kajian Sumberdaya yang Terkait dengan Investasi merupakan kerjasama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Donggala dengan Pusat Studi Kebijakan Pembangunan dan Ekonomi (PSKPE) Universitas Tadulako Tahun Anggaran 2011. Adapun kajian tentang Kajian Sumberdaya yang Terkait dengan Investasi menekankan pada sektor pertanian meliputi komoditas‐komoditas pada subsektor tanaman pangan, tanaman perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Diharapkan hasil kajian ini dapat memberikan gambaran kepada Pemerintah Kabupaten Donggala, khususnya instansi‐instansi yang terkait tentang komoditas‐ komoditas unggulan yang memberikan peluang investasi di masa‐masa mendatang. Selanjutnya untuk penyempurnaan hasil penelitian ini sangat diharapkan masukan dari berbagai pihak terutama instansi yang terkait dengan kajian ini. Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah khususnya BAPPEDA Kabupaten Donggala yang telah memberikan kepercayaan kepada Pusat Studi Kebijakan Pembangunan dan Ekonomi Universitas Tadulako untuk melaksanakan penelitian ini. Donggala, November 2011 TIM PENYUSUN
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
i
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Manfaat 1.4. Sasaran 1.5. Output BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Desain Studi 2.2. Tipe Studi 2.3. Teknik Pengumpulan Data 2.4. Metode Analisis a. Location Quotien (LQ) b. Analytical Hierarchy Process (AHP) c. Revealed Comparative Advantage (RCA d. Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) e. Analisis SWOT 2.5. Beberapa Konsep Yang Terkait Dengan Penelitian BAB III GAMBARAN UMUM 3.1. Gambaran Umum Kabupaten 3.1.1. Geografis 3.1.2. Demografi 3.1.3. Sumberdaya Manusia 3.1.4. Sumberdaya Alam 3.1.5. Sumberdaya Fisik 3.2. Gambaran Umum Komoditas 3.2.1. Pertanian Tanaman Pangan 3.2.2. Perkebunan 3.2.3. Peternakan 3.2.4. Perikanan 3.2.5. Kehutanan 3.3. Kondisi Makro Ekonomi 3.3.1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
i ii 1 2 2 3 3
4 4 4 4 5 5 6 6 7 8 14 14 15 18 22 25 27 28 36 38 41 43 43 43 ii
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
3.3.2. Pertumbuhan Ekonomi 3.3.3. Inflasi BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perhitungan LQ Kabupaten Donggala Berdasarkan Sub sector 4.2. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) 4.2.1. Komoditi Unggulan Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Donggala 4.2.2. Komoditi Unggulan Perkebunan Kabupaten Donggala 4.2.3. Komoditi Unggulan Peternakan Kabupaten Donggala 4.2.4. Komoditi Unggulan Perikanan Kabupaten Donggala 4.2.5. Komoditi Unggulan Kehutanan Kabupaten Donggala 4.3. Hasil Perhitungan Releaved Comparative Advantage (RCA) 4.4. Hasil Perhitungan Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) 4.5. Analisis SWOT 4.6. Pembahasan 4.7. Orientasi Pasar 4.8. Peluang Investasi BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan 5.2. Rekomendasi DAFTAR PUSTAKA
45 46
48
52
52
67
82
96
107
118
122 123 127 138 141
151 152 154
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
iii
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Kabupaten Donggala menjadi salah satu kabupaten di Propinsi Sulawesi
Tengah yang aktivitas perekonomian dan mata pencaharian sebagian besar masyarakatnya masih bertumpuh pada sektor pertanian secara luas. Sektor pertanian secara luas menjadi salah satu pilar utama yang memberikan kontribusi terbesar dalam menentukan kemajuan dan keberhasilan kabupaten tersebut. Sektor pertanian secara luas tersebut terdiri atas sub sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan serta sektor kehutanan dan perikanan menjadi penggerak utama (prime mover) perekonomian daerah di Kabupaten Donggala. Keberadaan komoditas unggulan pada masing‐masing sektor‐subsektor tersebut sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan dari masing‐masing sektor subsektor tersebut. Sehingga penentuan atau identifikasi komoditas unggulan mutlak dilaksanakan untuk menentukan fokus dan arah yang jelas dalam pengembangan dan pengelolaa komoditas unggulan pada sektor‐subsektor tersebut. Secara umum penentuan dan penilaian terhadap suatu komoditas menjadi komoditas unggulan daerah didasarkan pada keunggulan komparatif (comparative advantage), dan keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang dimiliki dari masing‐masing komoditas‐komoditas tersebut. Komoditas unggulan dari masing‐masing sektor‐subsektor memiliki peran strategis dan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan penciptaan lapangan kerja yang berimplkasi pada peningkatan pendapatan masyarakat dan meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat. Komoitas unggulan diartikan sebagai komoditas yang memiliki keunggulan komparartif artinya komoditas yang dihasilkan dengan biaya produksi persatuan relatif rendah (murah) dengan demikian memiliki daya saing yang tinggi dalam pasar penjualan (domestik dan ekspor).
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
1
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Otonomi daerah memberikan kesempatan dan peluang seluas‐luasnya bagi Kabupaten Donggala untuk mengembangkan dan memajukan daerah melalui pengembangan komoditas unggulan daerah tersebut, yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Otonomi daerah juga memberikan kewenangan yang penting bagi daerah dalam berperan penting dalam pengembangan daerahnya melalui berbagai strategi dan kebijakan yang berpijak pada potensi (endowment) yang dimiliki daerah tersebut. Untuk itu diperlukan kajian tentang komoditas unggulan dari masing‐masing sub sektor, dengan harapan hasil ini akan dapat dipromosikan untuk menarik minat para investor yang berkeinginan untuk menanamkan modalnya pada berbagai komoditas tersebut. 1.2.
Maksud dan Tujuan Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi komoditas unggulan
daerah yang berbasis sektor pertanian (sub sektor perkebunan, peternakan), sektor perikanan dan sektor kehutanan. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan komoditas unggulan daerah di Kabupaten Donggala yang berasal dari sektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan), sektor perikanan serta sektor kehutanan. 2. Mengetahui
faktor‐faktor
yang
menghambat
dan
mendukung
pengembangan komoditas unggulan daerah di Kabupaten Donggala. 3. Mengetahui orientasi dan jaringan pemasaran komoditas unggulan daerah di Kabupaten Donggala. 1.3.
Manfaat Manfaat yang ingin diperoleh dari kegiatan ini sebagai berikut: 1. Sebagai referensi bagi pemerintah daerah Kabupaten Donggala dalam mengembangkan dan memajukan komoditas unggulan daerah. 2. Sebagai data dan informasi bagi investor (penanam modal) dalam mengembangkan dan mengelola komoditas unggulan daerah di Kabupaten
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
2
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Donggala. 3. Sebagai rujukan bagi masyarakat dalam pengembangan komoditas unggulan daerah sesuai dengan potensi wilayah masing‐masing di Kabupaten Donggala. 1.4.
Sasaran Sasaran kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Tersusunnya hasil kajian komoditas unggulan di Kabupaten Donggala pada sektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan), sektor perikanan serta sektor kehutanan. 2. Tersusunnya rekomendasi bagi pemerintah daerah dan stakeholders lainnya di Kabupaten Donggala dalam pengembangan komoditas unggulan daerah.
1.5. Output Output penelitian ini adalah laporan mengenai komoditas unggulan daerah di Kabupaten Donggala.
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
3
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
BAB II METODE PENELITIAN 2.1.
Desain Studi Dalam penyusunan kajian potensi sumberdaya yang terkait dengan inventasi
adalah dengan membuat desain studi berupa outline pelaksanaan kegiatan serta instrumen‐instrumen penyusunan sebagai pegangan dalam melaksanakan kegiatan ini. 2.2.
Tipe Studi
Berdasarkan tujuan studi untuk mengidentifikasi unggulan daerah yang
berbasis pada sektor pertanian (sub sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan), maka studi ini dilakukan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif akan menjelaskan dan menggambarkan tentang potensi komoditi yang terkait dengan berbagai variabel yakni nilai ekonomi daerah komoditi, faktor tenaga kerja, pangsa pasar, teknologi, faktor daya saing, dan keunggulan serta faktor kelembagaan. 2.3.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini sebagai berikut : 1. Studi dokumentasi (dokumentation research) dengan maksud untuk mendapatkan data sekunder dari sejumlah instansi terkait dan instansi lainnya yang bersentuhan dengan komoditas unggulan tersebut. 2. Studi lapangan (field research) yakni studi lapangan ini dilakukan untuk mendapatkan data primer dari sejumlah narasumber berkaitan dengan komoditas unggulan di Kabupaten Donggala.
2.4.
Metode Analisis Metode analisi yang digunakan untuk mengidentifikasi komoditas unggulan di
Kabupaten Donggala adalah Location Quotient (LQ), Analytical Hierarchy Process
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
4
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
(AHP) Relevated Comparative Advantage (RCA), Indeks Konsultasi Pasar dan analisis SWOT. a.
Location Quotient (LQ). Analisis LQ digunakan untuk menentukan sektor/sub sektor unggulan dan atau ekonomi basis dalam perekonomian wilayah sektor/subsektor unggulan yang berkembang dengan baik tentunya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan daerah secara optimal. Metode perhitungan LQ mengacu pada formula sebagai berikut :
Dimana : Xr
: Nilai Produksi sektor/ subsektor i pada daerah kabupaten
Rvr : Total PDRB Kabupaten Donggala Xn
: Nilai Produksi Sektor/subsektor i pada Provinsi Sulawesi Tengah
Rvn : Total PDRB Provinsi Sulawesi Tengah Kriteria pengukuran nilai LQ sebagai berikut : 1. LQ>1, berarti tingkat spesialisasi sektor/subsektor tertentu pada tingkat daerah lebih besar dari sektor/subsektor yang sama pada tingkat daerah Provinsi 2. LQ<1, berarti tingkat spesialisasi sektor/subsektor tertentu pada tingkat daerah kabupaten lebih kecil dari sektor yang sama pada tingkat provinsi 3. LQ=1, berarti tingkat spesialisasi sektor/subsektor yang sama pada tingkat provinsi. b.
Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode Analisis dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP), adalah sebagai metode ilmiah untuk menentukan peringkat komoditi unggulan
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
5
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
(dalam bidang pertanian) dengan menganalisis Comparison faktor nilai, yakni ekonomi dari faktor ketersediaan faktor tenaga kerja, skala produksi, pangsa pasar komoditi, faktor status teknologi, faktor skill tenaga kerja, faktor turunan produk olahan komoditi, faktor daya saing, faktor kelembagaan (institusional). c.
Revealed Comparative Advantage (RCA) Untuk menunjukkan tingkat keunggulan komparatif suatu komoditas ekspor dari Kabupaten Donggala dibandingkan dengan kuantitas yang sama di tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, maka digunakan formula Revealed Comparative Advantage (RCA) :
Dimana : Xin : Nilai Ekspor komoditas dari daerah Kabupaten Donggala Xn
: Nilai ekspor semua komoditas dari daerah Kabupaten Donggala
Xi10 : Nilai ekspor komoditas i dari seluruh Provinsi Sulawesi tengah X10 : Nilai ekspor semua komoditas di Sulawesi tengah Apabila nilai diperoleh kurang dari 1 (satu) berarti bahwa komoditas ekspor tidak memiliki kompetitif. Angka RCA sama dengan 1 (satu) mengindikasikan bahwa komoditas ekspor memiliki keunggulan komparatif yang sama dengan salah satu provinsi. Dan Angka RCA lebih dari 1 (satu) memiliki makna bahwa komoditas ekspor memiliki keunggulan komparartif yang lebih tinggi dibandingkan dengan keunggulan komparatif ekspor komoditas yang sama di tingkat provinsi. d. Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) Penggunaan Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) adalah sebuah ukuran untuk mengetahui derajat kestabilan penerimaan ekspor suatu komoditas. Analisis ini mengukur besarnya dampak yang diakibakan oleh gangguan terhadap Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
6
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
penerimaan ekspor. Suatu komoditas dianggap rentan jika sangat tergantung atau terkonsentrasi kepada satu atau beberapa pasar tertentu, karena dengan adanya gangguan yang relatif kecil saja akan sangat mempengaruhi Volume maupun nilai ekspor. IKP dirumuskan sebagai berikut :
Dimana : IKPi : Indeks konsentrasi pasar komoditas
Xij
: kspor Komoditi I ke negara ji
Xi
: Total ekspor komoditi i
Koefisien tertinggi yang dapatdicapai adalah satu, berarti bahwa ekspor komoditi i hanya tertuju ke satu negara tujuan. Semakin kecil nilai ekspor koefisien yang diperoleh menunjukkan semakin banyak negara tujuan ekspor komoditi tersebut, yang berarti semakin baik.
e.
Analisis SWOT Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bias dicapai, dan hal‐hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka. Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah Strenght atau Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah Oppurtunity atau Kesempatan, dan T adalah Threat atau Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
7
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Menurut Freddy Rangkuti (2005), SWOT adalah identitas berbagai factor secara sistematis untuk merumusakan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal. 2.5.
Beberapa Konsep yang Terkait dengan Penelitian Menurut Spencer dan Thomas (Jokana T. Jayadenata, 1999:19), sumberdaya
adalah setiap hasil, benda, atau sifat/keadaan yang dihargai bilamana produksinya, prosesnya dan penggunaannya dapat dipahami. Sumberdaya dapat dibagi menjadi Sumberdaya Alam (Natural Resourches), dan Sumberdaya Manusia (Human Resourches). 1. Sumberdaya Alam (Natural Resourches) Sumberdaya alam terdiri atas : a.
Sumberdaya alam yang abstrak, yakni hal‐hal yang tidak tampak tetapi dapat diukur, seperti lokasi (keadaan tempat yang dapat dihubungkan dengan biaya dan jarak), tapak atau posisi (site atau position) yaitu keadaan tempat yang dapat dihubungkan dengan beberapa unsure alam secara local, situasi (keadaan tempat yang berhubungan dengan wilayah yang lebih luas), bentuk wilayah, jarak waktu (hasil peredaraan bumi dan perputaran bumi, serta peredaraan bulan), dan sebagainya.
b.
Sumberdaya alam yang nyata adalah: 1) Bentuk daratan (landform) yang merupakan pembicaraan dalam geomorfologi, yaitu ilmu yang mempelajari permukaan bumi. 2) Air yang terdiri atas air laut, air permukaan dan air tanah atau air dasar. 3) Iklim, yang terdiri dari unsure‐unsur temperature, hujan, tekanan, angin, sinar matahari, penguapan, awan dan sebagainya. 4) Tubuh tanah (soil) yaitu batuan yang telah melapuk yang merupakan lapisan teratas dari kulit bumi. 5) Vegetasi, yakni tumbuh‐tumbuhan asli dari suatu wilayah 6) Hewan yang berguna bagi kehidupan sehari‐hari.
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
8
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
7) Mineral yaitu barang‐barang tambang yang diperlukan dalam berbagai kegiatan sosial ekonomi dan sering disebut sumber kemakmuran. 2. Sumberdaya Manusia (Human Resourches). Yang dimaksud dengan manusia disini adalah kelompok manusia atau masyarakat. Sumberdaya manusia (masyarakat) itu terdiri atas : a. Keadaan penduduk; jumlah penduduk, kepadatan penduduk, penyebaran penduduk, susunan atau struktur penduduk (menurut umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, kesehatan, angkatan kerja, mata pencaharian, pendapatan dan sebagainya). b. Proses penduduk Suatu proses merupakan beberapa perubahan tertentu yang berurutan pada suatu jangka waktu. Proses penduduk dapat berlaku: 1) Secara alamiah, disebabkan oleh kelahiran dan kematian. 2) Secara buatan atau secara sosial yang disebabkan oleh migrasi, yaitu immigrasi dan emigrasi. c. Lingkungan sosial penduduk Hal ini merupakan sebagian dari kebuadayaan penduduk. Lingkungan sosial penduduk terdiri atas : 1) Pola kendali (pattern of control): agama, adat istiadat, tradisi, kebiasaan dan sebagainya. Jadi seluruh masyarakat mulai dari tiap orang/pribadi diatur oleh pola kendali. 2) Pola kegiatan (pattern activities) ‐ Keadaan sosial; berkeluarga, kesehatan, pendidikan, berkreasi dan sebagainya. ‐ Kegiatan ekonomi; cara berproduksi, mata pencaharian, cara berkonsumsi, cara berhemat dan sebagainya. Dalam berproduksi manusia membutuhkan tenaga kerja, yang menurut Royen dan Bengtson adalah usaha fisik dan mental yang dilakukan dalam produksi barang dan jasa.
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
9
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
3) Pola bina atau pola kontraksi (pattern of construction). Hal ini merupakan segala sesuatu yang dibangun dan dibuat oleh manusia, sehingga hasilnya tampak dan nyata. Pola bina ini dapat merupakan (a) prasarana (jalan, bnagunan, rumah, irigasi, tanah pertanian dan sebagainya) (b) sarana (mesin, kendaraan, alat komunikasi kerja, alat elektronik, alat rumah tangga) dan sebagainya. Dari dua sumberdaya tersebut maka ada sumberdaya ketiga yaitu sumberdaya buatan. Sumberdaya buatan adalah semua yangh diciptakan oleh manusia di dalam ruang untuk proses kegiatan manusia dalam kegiatan ekonomi, sosial dan budaya. Prasarana sosial ekonomi adalah berupa prsarana atau infrastruktur adalah berupa alat (mungkin tempat) yang paling utama dalam kegiatan sosial atau kegiatan ekonomi. Sarana adalah alat pembantu dalam prasarana itu. Prasarana dan sarananya adalah misalnya: pabrik dengan mesinnya, jalan dengan mobilnya, lemari dengan perabotnya, sawah dengan bajaknya, sungai dengan perahunya, kelas dengan papan tulisnya, rumah sakit dengan tempat tidurnya, took dengan etalasenya dan sebagainya. Jadi prasarana dapat dianggap sebagai factor potensial dalam mewujudkan masa depan dari perkembangan suatu wilayah perkotaan dan pedesaaan. Bentuk, macam dan fungsi prasarana sebagai berikut: 1. Menurut bentuknya prasarana dapat dibagi menjadi dua kelompok. (a) Berbentuk Ruang atau bangunan (Space) (b) Berbentuk Jaringan (network) 2. Macam prasarana (a) Prasarana yang berbentuk ruang ada dua macam: 1) Ruang tertutup ‐
Perlindungan yaitu rumah
‐
Pelayanan umum, yaitu prasarana kesehatan dan keamanan, misalnya balai pengobatan, rumah sakit, pos pemadam kebakaran dan sebagainya.
‐
Kehidupan ekonomi: los pasar bangunan, bank, bangunan took, pabrik dan sebagainya.
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
10
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
‐
Kebudayaan pada umumnya, misalnya: bangunan pemerintah, bangunan sekolah, bioskop, museum, gedung perpustakaan dan sebagainya.
2) Rung Terbuka ‐
Kebudayaan, misalnya lapangan olahraga, kolam renang terbuka, taman, kampus universitas dan sebagainya.
‐
Kehidupan ekonomi (mata pencaharian) misalnya: sawah, kebun, kolam, hutan, pasar, pelabuhan dan sebagainya.
‐
Kehidupan sosial misalnya: kawasan rumah sakit, kawasan perumahan, tanah lapang untuk latihan, danau untuk rekreasi dan sebagainya.
3) Berbentuk jaringan ada empat macam: ‐ Sistim pengangkutan, misalnya jaringan jalan, jaringan rel kereta api, jaringan sungai untuk berlayar dan sebagainya. ‐ Utility umum (public utility) misalnya: jaringan pipa gas, jaringan kawat listrik dan sebagainya. ‐ Sistem komunikasi perseorangan dari komunikasi massa, isalnya: jaringan kawat telepon, jaringan kawat/kabel telegram dan sebagainya. ‐ Sistem pelayanan dalam kehidupan sosial ekonomi, misalnya: irigasi dan pengairan, parit pelayaran dan sebagainya. 3. Pengertian Investasi 1) Prof. Dr. H.M. Vandervalk Investasi merupakan bagian daripada atas benda dan jasa yang langsung ditujukan untuk penyediaan barang‐barang material dan immaterial yang berkemampuan untuk memberikan prestasi ekonomi pada masa mendatang. 2) R.T. Qiell Investasi merupakan penambahan mesin‐mesin, alat‐alat, gedung‐gedung dan sebagainya dalam jangka waktu tertentu. Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
11
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
3) Harrod Investasi mengakibatkan terciptanya modal baru dan kenaikan pendapatan tidak mungkin dapat dipakai dalam waktu berikutnya apabila spending tidak diperbesar. 4) Prof. Dr. Nowar Investasi adalah merupakan suatu alat untuk mempercepat pertambahan tingkat produksi Negara berkembang. Jadi dapat disimpulkan bahwa investasi adalah modal atau dana yang diinvestasikan yang akan menambah produksi, menaikkan pendapatan nasional, perluasan lapangan kerja dan memperbanyak lapangan kehidupan masyarakat. Investasi menurut sifatnya dibedakan menjadi autonomous investment dan induced investament. Jika nilai investasi berubah sebagai akibat daripada adanya penemuan‐penemuan baru disebut autonomous investment. Sedangkan induced investament adalah nilai investasi akan berubah sebagai akibat melengkapi produksi yang ada (Soediyono, 1981) Menurut jenisnya investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu investasi financial dan investasi riil. Investasi riil merupakan investasi terhadap barang‐barang tahan lama (barang‐barang modal) yang akan dipergunakan dalam proses produksi. Jadi investasi ini dibedakan menjadi tiga komponen: (1) Investasi tetap perusahaan (bussines fixed investment) (2) Investasi untuk perumahan (residential construction) (3) Investasi perubahan bersih (net change investment) Sedangkan investasi financial merupakan investasi terhadap surat‐surat berharga, misalnya pembelian saham, obligasi, dan sebagainya (Mangkusoebrata dan Algifan. 1992) Ditinjau dari sumbernya, investasi berasal dari: (1) Dalam negeri berupa tabungan (saving) dan pencetakan uang. (2) Luar negeri berasal dari pinjaman (kredit) penanaman modal asing (MPA) dan sumbangan (Malayu SP. Hasibuan, 1981)
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
12
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Dalam konteks pembangunan di Indonesia penyelenggaran aktivitas pembangunan di biayai dari investasi pemerintah dan investasi swasta. Komoditas unggulan diartikan sebagai komoditas yang memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage) artinya komoditas yang dihasilkan dengan biaya persatuan rendah (murah) dengan demikian memiliki daya saing yang tinggi dalam pasar penjualan yang luas (domestic dan ekspor) 4. Sektor Unggulan 1. Sektor yang menghasilkan produksi yang mempunyai kontribusi besar terhadap nilai PDRB, misalnya pertanian 40% kontribusinya terhadap PDRB. 2. Sektor yang memberikan lapangan kerja yang besar dengan demikian akan menciptakan pendapatan yang besar terhadap masyarakat. 3. Sektor yang mempunyai tingkat keterkaitan yang kuat terhadap pengembangan sektor‐sektor lainnya baik kedepan (foreward linkage) maupun kebelakang (backward linkage). 4. Sektor yang berpotensi menghasilkan ekspor non migas (menghasilkan devisa) misalnya sektor pariwisata walaupun kecil kontribusinya terhadap PDRB tetapi memiliki prospek untuk dikembangkan.
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
13
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
BAB III GAMBARAN UMUM 3.1.
GAMBARAN UMUM KABUPATEN
3.1.1. GEOGRAFI Kabupaten Donggala dengan wilayah seluas 5.275,69 kilometer persegi,
terletak antara 0º, 30” Lintang Utara dan 2º, 20” Lintang Selatan serta 119º, 45” 121º, 45” Bujur Timur. Kabupaten Donggala terbagi menjadi 16 kecamatan dimana kecamatan Rio Pakawa merupakan kecamatan terluas (872,16 km2) sedangkan
kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah kecamatan Banawa Tengah yang hanya memiliki luas 74,64 km2.
Wilayah Kabupaten Donggala berbatasan langsung dengan Kabupaten Tolitoli
di sebelah Utara, Propinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Sigi serta Kota Palu di
sebelah Selatan, kemudian Selat Makassar dan wilayah Propinsi Sulawesi Barat di sebelah Barat, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong di sebelah Timur.
Sebagaimana dengan daerah-daerah lain di Indonesia, Kabupaten Donggala
memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Musim panas terjadi
antara bulan April – September, sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Oktober – bulan Maret. Hasil pencatatan suhu udara pada Stasiun Udara Mutiara Palu Tahun
2009 bahwa suhu udara rata rata tertinggi terjadi pada bulan September (28,8 0 C) dan suhu udara terendah terjadi pada bulan Juli (26,70C). Sementara kelembaban udara yang dicatat pada stasiun yang sama berkisar antara 69 – 80 persen. Kelembaban udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan April yang mencapai 80
persen, sedangkan kelembaban udara rata-rata terendah terjadi pada bulan September yaitu 69 persen. Sedangkan curah hujan tertinggi yang tercatat pada Stasiun Mutiara Palu Tahun 2009 terjadi pada bulan Agustus 199,00 mm2, sedangkan
curah hujan terendah terjadi pada bulan Februari yaitu 12,8 mm2. Sementara itu
kecepatan angin rata-rata berkisar antara 2–4 knots. Sama dengan tahun sebelumnya, pada Tahun 2009 arah angin terbanyak datang dari arah Utara sepanjang tahun.
Sedangkan administrasi pemerintahan Kabupaten Donggala terdiri dari 16
Kecamatan dan 149 desa. Kecamatan yang memiliki jumlah desa terbanyak adalah Kecamatan Banawa Selatan (15 desa) sedangkan yang jumlah desanya paling sedikit Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
14
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
adalah Kecamatan Sojol Utara hanya memiliki 4 desa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1. berikut ini:
Tabel 3.1 Nama Kecamatan, Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah di Kabupaten Donggala Tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kecamatan Rio Pakava Pinembani Banawa Banawa Selatan Banawa Tengah Labuan Tanantovea Sindue Sindue Tombusabura Sindue Tobata Sirenja Balaesang Balaesang Tanjung Damsol Sojol Sojol Utara Jumlah
Banyaknya Desa/Kelurahan
Luas Wilayah (Km²)
14 6 14 15 7 6 8 12 5 5 13 10 8 13 9 4 149
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010
872.16 402.61 99.04 430,67 74.64 126,01 302.64 177.20 211.55 211.92 286.94 314.23 188.85 732.76 705.41 139.07 556,68
3.1.2. DEMOGRAFI Menurut hasil Registrasi Penduduk Akhir Tahun 2010 diketahui jumlah
penduduk Kabupaten Donggala mencapai 2,79.756 jiwa, yang terdiri dari 143.579 jiwa penduduk laki-laki dan 136.177 jiwa penduduk perempuan. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat kepadatan penduduk juga mengalami
peningkatan. Hingga akhir tahun 2010 kepadatan penduduk rata-rata mencapai 53 jiwa/km², dengan luas wilayah Kabupaten Donggala 5.275,69 km².
Bila dilihat penyebaran penduduk pada tingkat kecamatan, ternyata
Kecamatan Banawa merupakan wilayah dengan kepadatan tertinggi yaitu 396 jiwa/km², hal ini dimungkinkan karena Kecamatan Banawa adalah merupakan
Ibukota Kabupaten Donggala, sedangkan Kecamatan Pinembani merupakan wilayah Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
15
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
yang terjarang penduduknya yaitu sebanyak 15 jiwa/km². Untuk mengetahui banyaknya jumlah penduduk dan kepadatan menurut kecamatan dapat dilihat pada tabel 3.2. berikut ini :
Tabel 3.2. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kecamatan
Rio Pakava Pinembani Banawa Banawa Selatan Banawa Tengah Labuan Tanantovea Sindue Sindue Tombusabura Sindue Tobata Sirenja Balaesang Balaesang Tanjung Damsol Sojol Sojol Utara Jumlah
Luas Wilayah (Km2) 872,16 402,61 99,04 430,67 74,64 126,01 302,64 177,20 211,55 211,92 286,94 314,23 188,85 732,76 705,41 139,07
5275,70
Jumlah Penduduk
22.153 5.978 32.242 23.844 10.143 13.413 15.289 18.565 11.400 8.837 20.348 22.957 10.424 29.143 25.598 9.422
279.756
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010
Kepadatan
Jumlah KK
53
69522
25 15 328 55 136 106 51 105 54 42 71 73 55 40 36 68
5664 1494 8118 5902 2473 3519 3808 4595 2923 2289 4662 5546 2409 7020 6570 2530
Rata2 Penduduk KK 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin tidak jauh berbeda jumlah penduduk
laki-laki 143.579 jiwa (51,32%) dan jumlah penduduk perempuan136.1776 (48,68%). Persebaran penduduk tersebut menurut kecamatan seperti pada tabel di bawah ini:
No 1 2 3
Tabel 3.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Kecamatan di Kabupaten Donggala Tahun 2010 Kecamatan Rio Pakava Pinembani Banawa
Laki-laki 11.638 3.081 16.467
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Perempuan 10.515 2.897 15.775
Rasio Jenis Kelamin 111 106 104
16
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
No
Kecamatan
Laki-laki
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Banawa Selatan 12.338 Banawa Tengah 5.259 Labuan 6.951 Tanantovea 7.751 Sindue 9.393 Sindue Tombusabura 5.857 Sindue Tobata 4.565 Sirenja 10.340 Balaesang 11.682 Balaesang Tanjung 5.352 Damsol 14.945 Sojol 13.138 Sojol Utara 4.822 Jumlah 143.579 Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Rasio Jenis Kelamin 107 108 108 103 102 106 107 103 104 106 105 105 105 105
Perempuan 11.306 4.884 6.462 7.538 9.172 5.543 4.272 10.008 11.275 5.072 14.198 12.460 4.600 136.177
Distribusi jumlah penduduk menurut jenis kelamin seperti pada tabel di atas
terdistribusi lagi menurut kelompok umur, Hal ini penting karena dapat diketahui jumlah angkatan kerja. Tabel lengkapnya disajikan pada tabel 3.4 berikut ini : Tabel 3.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Donggala Tahun 2010 Kelompok Laki-laki Perempuan Umur 0-4 16.978 16.147 5-9 18.585 17.435 10-14 15.931 15.024 15-19 12.336 11.599 20-24 10.470 10.153 25-29 11.201 11.546 30-34 11.446 11.078 35-39 11.008 10.566 40-44 9.583 8.616 45-49 7.263 6.857 50-54 6.006 5.510 55-59 4.314 3.582 60-64 3.318 3.020 65-69 2.271 2.047 70-74 1.454 1.444 75 + 1.414 1.552 Jumlah 143.579 136.177 Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011 Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Jumlah 33.125 16.020 30.955 23.935 20.624 22.747 22.524 21.574 18.199 14.120 11.516 7.896 6.338 4.318 2.898 2.966 279.756
17
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel di atas menggambarkan bahwa penduduk yang produktif atau angkatan
kerja dari 15 tahun s/d 64 tahun berjumlah 166473 jiwa (59,51%) dan jumlah beban
tanggungan 113283 jiwa (40,49%) yang terdiri dari umur 0-14 tahun berjumlah 100100 jiwa (88,36%) dan umur 65 tahun ke atas 10182 (11,64%). 3.1.3. SUMBER DAYA MANUSIA a.
Pendidikan Penduduk Kabupaten Donggala tergolong penduduk muda, berarti pada
umumnya penduduknya masih berada pada usia sekolah (sekitar 40 persen). Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 maka dibutuhkan sarana dan prasarana pendidikan yang
memadai, terutama dalam rangka menyukseskan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.
Pada Tahun 2010 jumlah sekolah Taman Kanak-kanak (TK) di Kabupaten
Donggala sebanyak 150 buah dengan murid sebanyak 4.059 orang, sedangkan jumlah guru sebanyak 404.
Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) terdapat 337 unit sekolah yang terdiri dari
294 unit sekolah negeri dan 43 unit sekolah swasta, dengan jumlah murid SD negeri yang tercatat pada Tahun 2010 adalah 46.587 orang dengan jumlah guru 2.884. Sedangkan untuk SD swasta jumlah murid SD 3.862 orang dengan jumlah guru 280.
Pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) terdapat 64 sekolah yang
terdiri dari SLTP/MTs Negeri sebanyak 59 buah dan SLTP/MTs swasta sebanyak 5 buah. Jumlah Murid sebanyak 12.171 orang, dengan jumlah Guru sebanyak 441.
Pada Tahun 2010 terdapat 12 Sekolah Menengah Umum (SMU) dan 7 Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Jumlah murid SMU sebanyak 4.353 dengan jumlah guru 233 orang, sedangkan SMK menampung sebanyak 3.108 orang siswa yang diasuh oleh 123 orang guru.
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
18
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.5 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Donggala Tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kecamatan Rio Pakawa Pinembani Banawa Banawa Selatan Banawa Tengah Labuan Tanantovea Sindue Sindue Tombusabora Sindue Tobata Sirenja Balaesang Balaesang Tanjung Damsol Sojol Sojol Utara
Jumlah 2010 2009 2008 2007
Sekolah 23 13 31 35 11 18 22 24 12 10 25 27 18 28 32 8
337 320 310 316
Murid 7727 1331 4947 4545 1569 1953 2180 2886 1783 1568 3390 3870 1974 4728 4666 1332 50449 44750 42157 40696
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Rasio
Guru
3164 1660 2571 2618
Rasio 46,83 19,29 14,30 16,29 22,41 12,44 9,82 7,86 17,31 16,86 11,57 10,54 14,30 28,65 27,45 8,33 15,94 26,96 16,40 15,54
15.54 16.40 26.96 15.94 2618 2571 1660 3164 40696 42157 44750
Murid
Sekolah
Guru 165 69 346 279 70 157 222 367 103 93 293 367 138 165 170 160
316 310 320 337
2007
2008
2009
2010
Gambar 3.1 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
50449
19
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.6 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Donggala Tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kecamatan Sekolah Murid Rio Pakawa 2 893 Pinembani 2 159 Banawa 6 1366 Banawa Selatan 5 1017 Banawa Tengah 4 475 Labuan 2 318 Tanantovea 5 443 Sindue 5 1127 Sindue Tombusabora 3 603 Sindue Tobata 4 429 Sirenja 4 1089 Balaesang 4 1102 Balaesang Tanjung 4 550 Damsol 5 1104 Sojol 6 1084 Sojol Utara 3 412 Jumlah 2010 64 12171 2009 76 12616 2008 71 11764 2007 64 11113 Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Guru 14 7 63 22 16 35 57 58 16 11 43 28 18 30 17 6 441 1099 1097 976
11.39 10.72 11.48 27.60 976 1097 1099 441
Ratio Guru
11113 11764 12616 12171
Murid 64 71 76 64
Sekolah 0
2000
2007
Ratio 63,79 22,71 21,68 46,23 29,69 9,09 7,77 19,43 37,69 39,00 25,33 39,36 30,56 36,80 63,76 68,67 27,60 11,48 10,72 11,39
4000
6000
2008
8000
2009
10000 12000 14000
2010
Gambar 3.2 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010 Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
20
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.7 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Donggala Tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kecamatan Sekolah Murid Rio Pakawa 1 340 Pinembani Banawa 1 452 Banawa Selatan Banawa Tengah 1 311 Labuan Tanantovea 1 66 Sindue 1 651 Sindue Tombusabora Sindue Tobata Sirenja 1 520 Balaesang 2 635 Balesang Tanjung 1 87 Damsol 2 889 Sojol 1 402 Sojol Utara Jumlah 2010 12 4353 2009 23 7933 2008 22 7124 2007 21 3834 Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Rasio
Guru
Rasio 28,33 14,13 13,52
3,47 12,52 19,26 31,75 6,21 37,04 40,20 18,68 20,99 18,85 11,80
11.80 18.85 20.99 18.68 325 378 378 233 3834
Murid
Sekolah
Guru 12 32 23 19 52 27 20 14 24 10 233 378 378 325
7124
4353
7933
21 22 23 12
2007
2008
2009
2010
Gambar 3.3 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas Di Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010 Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
21
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
b. Kesehatan Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat
memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah banyak dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan melakukan penyuluhan kesehatan, menambah tenaga kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan seperti puskesmas, posyandu, pos obat desa serta penyediaan sarana air bersih.
Untuk memberikan pelayanan yang lebih merata, maka peranan puskesmas
semakin dirasakan manfaatnya. Pembangunan puskesmas dan puskesmas pembantu terus dilakukan sehingga pada Tahun 2010 telah terdapat 14 Puskesmas dan 72 Puskesmas Pembantu.
Sehubungan dengan penambahan fasilitas tersebut juga diikuti oleh
penambahan tenaga kesehatan. Hingga Tahun 2010 telah ditempatkan 22 dokter yang terdiri dari dokter umum 21, dan dokter gigi 1 orang, 74 orang perawat, dan 115 orang bidan.
Jenis penyakit yang masih banyak diderita oleh penduduk di daerah ini
umumnya masih didominasi oleh penyakit gangguan pernapasan, dan Lambung.
Untuk memberikan kemudahan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
khususnya pegawai negeri dan keluarganya, hingga Tahun 2010 pemerintah dengan program ASKES telah berhasil melayani 18.836 peserta. 3.1.4. SUMBER DAYA ALAM a.
Energi Kebutuhan energi untuk Kabupaten Donggala selama ini masih disuplai oleh
PLN. Sebagian diantaranya merupakan distribusi dari fasilitas pembangkit yang
berada di wilayah Kota Palu, yaitu PLTD Silae dan PLTU PJPP. Gambaran pembangkit dan pusat tenaga listrik tergambar pada tabel berikut:
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
22
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.8 Pembangkit Tenaga Listrik dan Pusat Tenaga Listrik Menurut Unit PLN Pembangkit Tenaga Listrik
Unit PLN PLTD Silae PLTU PJPP Donggala Labuan Toaya Tompe Kulawi Tambu Sabang Sistem Palu di luar PLTD Silae Wuasa Bariri Siboang Jumlah
Tenaga Listrik Terpasang (kw)
Diesel PLTU Sistem Palu Sistem Palu Sistem Palu Sistem Palu Sistem Palu Sistem Palu Sistem Palu
PLTD Wuasa PLTD Bairi PLTD Siboang
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
106 212 106 212 106 212 106 212 106 212 106 212 106 212 106 212 106 212
700 100 920 107 932
Mampu (kw) 77 470 77 470 77 470 77 470 77 470 77 470 77 470 77 470 77 470
510 100 490 78 570
Beban Puncak (kw) 63 710 63 710 63 710 63 710 63 710 63 710 63 710 63 710 63 710
440 53 420 64 623
b. Mineral Potensi kandungan mineral yang terdapat di wilayah Kabupaten Donggala
terbagi atas logam, non logam, dan geotermal. Ketiga jenis mineral tersebut tersebar di beberapa kecamatan, dan saat ini sebagian besar sudah dalam tahap eksplorasi dan
eksploitasi oleh berbagai perusahaan lokal dan nasional. Secara lengkap gambaran potensi mineral di Kabupaten Donggala tersaji pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.9 Potensi Sumber Daya Mineral Kabupaten Donggala Tahun 2010
NO 1
JENIS SUMBERDAYA Emas
DEPOSIT 5.000 ha
LOKASI
16.626 ha 10.008 ha 4.289 ha 11.000 ha
Kec. Balaesang Tanjung Kec. Labuan Kec. Balaesang Kec. Sirenja Kec. Damsol
9.357 ha
Kec. Banawa
6.229 ha
Kec. Damsol
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
KETERANGAN (IUP) Tahap Eksplorasi PT. CMA Kontrak Karya PT. PCM (IUP) Tahap Eksploitasi PT. AMA (IUP) Tahap Eksplorasi PT. ABM (IUP) Tahap Eksplorasi PT. TML (IUP) Tahap Eksplorasi PT.
23
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
NO
2
JENIS SUMBERDAYA
Biji Besi
DEPOSIT 42.229 ha
Tengah Kec. Rio Pakava
3.005 ha
Kec. Damsol
1.142 ha 4.623 ha
Kec. Tombusabora Kec. Banawa Tengah Kec. Tanantovea
4.966 ha
Kec. Pinembani
11.022 ha
4.642 ha
3
4 5
Tembaga
Batu Bara
Gabro (gabbro)
6
Granit
7
Pasir Felspar Kwarsa
7
9
10
Pasir Felspar Kwarsa Diorit & Andesit
Lampung dan Tanah Liat
LOKASI
5.953 ha 4.966 ha 0,331 juta M3
Kec. Sojol
Kec. Sindue
Kec. Pinembani
4.966 ha
Kec. Sindue s/d Kec. Tobata Kec. Damsol Lembah Mukti Kec. Pinembani
22,30 Juta M3 0,51 Juta M3 15,90 Juta M3
Kec. Balaesang Kec. Sirenja Kec. Damsol
1.000 ha
12,31 Milyar Kec. Sojol & Sojol M3 Utara 8,43 Milyar Kec. Balaesang M3 2,40 M3 Kec. Sirenja 15,90 Juta M3 Kec. Damsol
22,30 Juta M3 0,51 Juta M3 30 ha 120 ha 500 ha 50 ha 25 ha 40 ha 75 ha 5,10 Juta M3 24,40 Juta M3
Kec. Balaesang Kec. Sirenja Kec.Tanantovea Kec. Labuan Kec. Banawa Kec. Sindue Kec. Sin Tobata Kec.Tombusabor a Kec. Sirenja Kec. Banawa Kec. Damsol
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
KETERANGAN RJP (IUP) Tahap Eksplorasi PT. RCA+PT. RJP+PT. GCP (IUP) Tahap Eksploitasi PT. ATP, CV. MAP (IUP) Tahap Eksploitasi PT. ATP (IUP) Tahap Eksplorasi PD. Kota P PT. Konst (IUP) Tahap Eksplorasi PT. DRK (IUP) Tahap Eksplorasi PT. WMN (IUP) Tahap Eksplorasi PT. BMS (IUP) Tahap Eksplorasi PT. BMS Bahan Bakar Fosil Sumber Energi Panas (IUP) Tahap Eksplorasi PT. BAS (IUP) Tahap Eksplorasi PT. BMS
24
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
NO
11
JENIS SUMBERDAYA Panas Bumi
DEPOSIT 0,60 Juta M3 48.000 ha 600 ha
LOKASI
KETERANGAN
Kec. Sirenja
Kec. Sindue s/d Tobata Kec. Balaesang
Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Donggala
3.1.5. SUMBER DAYA FISIK a.
Keadaan Jalan Kabupaten Donggala pada Tahun 2010 memiliki ruas jalan yang di aspal
sepanjang 689 km yang terdiri dari jalan negara 287,82 km, dan jalan kabupaten 401,18 km.
Tabel 3.10 Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Pemerintahan yang Berwenang Mengelolanya No 1.
2.
Kondisi Permukaan Jalan a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak rinci Jumlah Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak d. Rusak Berat e. Belum Tembus jumlah
Negara
Panjang Jalan (Km) Provinsi Kabupaten
287, 82 2, 95 290, 77 274, 93 12, 89 2, 95
290, 77
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
-
Jumlah
401,18 255,89 199,48 162,01 1 018,56
689,00 258,84 199,48 162,01 1 309,33
310,76 21,60 257,55 236,63
585,69 21,60 270,44 239,58
1018, 56
1 309,33
192,02
192,02
Jalan di Kabupaten Donggala yang sepanjang 1.309,33 km, kondisinya yang
ada sekarang ini sebagian sudah rusak dan rusak berat yaitu 270,44 km rusak dan 239,58 km
rusak berat, sedangkan yang baik sepanjang 585,69 km, dan yang
kondisinya sedang 21,60 km. Yang memprihatinkan adalah jalan sepanjang 192,02 km belum tembus.
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
25
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Sedang 1%
Rusak 21% Rusak Berat 18% Other 33% Baik 45%
Belum Tembus 15%
Gambar 3.4. Persentase Kondisi Jalan di Kabupaten Donggala, 2010
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010
b. Angkutan Darat Jumlah kendaraan yang wajib uji di Kabupaten Donggala pada Tahun 2010
sebanyak 1.529 kendaraan yang terdiri dari mobil bus umum 274, mobil barang
umum 968, kendaraan khusus bukan umum sebanyak 12 serta kereta gandeng sebanyak 5 buah kendaraan.
Jumlah kecelakaan di wilayah kerja Polres Donggala selama Tahun 2010
tercatat sebanyak 99 kecelakaan, di mana korban yang meninggal 42 orang, luka
berat 31 orang, luka ringan 76 orang dengan total kerugian mencapai sekitar 423,8 juta rupiah. c.
Lembaga Keuangan Saat ini baru enam kecamatan di Kabupaten Donggala yang terjangkau
pelayanan perbankan dari Bank nasional. Bank-bank tersebut diantaranya BRI, BNI,
BTN, Mandiri, Danamon, dan Bank Sulteng. Berikut disajikan jumlah bank menurut status di Kabupaten Donggala:
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
26
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.11 Jumlah Kantor Bank menurut Kecamatan, Nama Bank, dan Status di Kabupaten Donggala KECAMATAN
NAMA BANK
KC PT. BRI (Persero) Tbk. Rio Pakava PT. BNI (Persero) Tbk. Banawa PT Bank Mandiri Bank Sulteng PT. BRI (Persero) Tbk. PT. Bank Danamon PT. BTN (Persero) PT. BRI (Persero) Tbk. Sirenja PT. BRI (Persero) Tbk. Damsol PT. BRI (Persero) Tbk. Sojol PT BRI (persero) Tbk Banawa Selatan Total Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
KCP 1 1 1 3
STATUS KK UNIT 1 1 1 1 1 1 1 1 6
JML 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Perkembangan jumlah kantor bank di wilayah Kabupaten Donggala
berfluktuasi, dimana pada tahun 2006 jumlah 12 buah, kemudian pada tahun 2007
turun menjadi 10 buah dan selanjutnya tahun 2008 dan 2009 masing-masing 11 buah dan turun menjadi 10 buah kantor bank pada tahun 2010. Indikasi ini meggambarkan
bahwa adanya penurunan perekonomian yang ditandai turunnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 bila dibandingkan pada tahun sebelumnya. 3.2.
GAMBARAN UMUM KOMODITAS Pembangunan di bidang ekonomi yang dilakukan pemerintah dalam tahapan
pembangunan yang dilaksanakan diarahkan pada sektor industri dengan didukung oleh sektor pertanian yang tangguh. Perkembangan di sektor pertanian menjadi lebih
penting lagi disebabkan jumlah penduduk yang berusaha di bidang pertanian masih sangat besar. Sektor pertanian terdiri dari beberapa subsektor yaitu : 1.
Subsektor tanaman pangan.
3.
Subsektor peternakan
2. 4. 5.
Subsektor perkebunan Sektor kehutanan Sektor perikanan
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
27
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
3.2.1. PERTANIAN TANAMAN PANGAN a.
Padi Berdasarkan angka tetap (ATAP) Tahun 2010 BPS diketahui bahwa luas tanam
padi selama Tahun 2010 mencapai 22.918 ha yang terdiri dari 22.384 ha padi sawah dan 534 ha padi ladang. Sementara itu pada periode yang sama terjadi panen seluas
23.723 ha yang terdiri dari padi sawah seluas 22.876 ha dan padi ladang mencapai 847 ha. Produktivitas tanaman padi pada Tahun 2010 sebesar 44,90 kuintal/ha dengan produksi sebesar 106.505 ton.
Bila dilihat menurut bulan diketahui bahwa luas panen padi sawah terluas
pada bulan Mei yang mencapai 4.049 ha, sedangkan produksi terbesar pada bulan April yakni sebesar 19.672 ton.
Jumlah produksi pada Tahun 2010 sebanyak
104.192 ton. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel-tabel, sebagai berikut: Tabel 3.12 Luas Tanam dan Luas Panen Padi dan Palawija Di Kabupaten Donggala Tahun 2010 Luas Tanam (Ha) 22.918 22.384 534 2.292 139 599 204 439 202 26.793
Luas Panen (Ha)
Produktifitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
Padi 23.723 22.876 Padi Sawah 847 Padi Ladang Jagung 3.077 Kedelai 111 Kacang Tanah 515 Kacang Hijau 198 Ubi Kayu 531 Ubi Jalar 187 28.342 Jumlah 2010 26.726 2009 28.474 2008 Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
44,90 45,55 27,31 35,22 14,37 16,23 8,40 210,20 105,77 46,45 51,44 44,31
106.505 104.192 2.313 10.838 159 838 166 11.162 1.978 131.646 137.485 126.174
Jenis Tanaman
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
28
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
2010
46.45
2009
51.44
2008
44.31
131,646 28,342 137,485 26,726
Produksi (Ton)
126.174 28.474
Produktifitas (Ku/Ha)
Luas Panen (Ha)
Gambar 3.9. Luas Panen, Hasil dan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Tabel 3.13 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Padi Sawah menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010 Luas Panen Produktifitas (Ha) (Kw/Ha) Januari 239 51,47 Februari 40 51,47 Maret 2 274 51,47 April 3 822 51,47 Mei 4 049 46,38 Juni 1 211 46,38 Juli 460 46,38 Agustus 373 46,38 September 1 644 41,43 Oktober 3 368 41,43 November 2 790 41,43 Desember 2 606 41,43 Jumlah 22 876 45,55 Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011 Bulan
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Produksi (Ton) 1 230 206 11 704 19 672 18 779 5 617 2 133 1 730 6 811 13 954 11 559 10 797 104 192
29
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.14 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Padi Ladang menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010 Luas Panen Produktifitas (Ha) (Kw/Ha) 190 28,49 Januari 28,49 Februari 112 28,49 Maret 4 28,49 April 110 27,21 Mei 8 27,21 Juni 166 27,21 Juli 8 27,21 Agustus 8 25,97 September 5 25,97 Oktober 185 25,97 November 51 25,97 Desember 847 27,37 Jumlah Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011 Bulan
Produksi (Ton) 541 319 11 299 22 452 22 21 13 481 132 2 313
b. Palawija Luas tanam palawija pada Tahun 2010 untuk tanaman jagung sebesar 2.292
ha, tanaman kedelai sebesar 139 ha, tanaman kacang tanah sebesar 599 ha, tanaman
kacang hijau sebesar 204 ha, tanaman ubi kayu sebesar 439 dan tanaman ubi jalar sebesar 202 ha.
Luas panen palawija Tahun 2010 untuk tanaman jagung sebesar 3.077 ha,
tanaman kedelai sebesar 111 ha, tanaman kacang tanah sebesar 515 ha, tanaman
kacang hijau sebesar 198 ha, tanaman ubi kayu sebesar 531 ha dan tanaman ubi jalar
sebesar 187 ha, dengan jumlah produksi tanaman jagung sebesar 10.838 ton, tanaman kedelai sebesar 159 ton, tanaman kacang tanah 838 ton, tanaman kacang
hijau sebesar 166 ton, tanaman ubi kayu sebesar 11.162 ton dan tanaman ubi jalar sebesar 1.978 . Secara rinci tergambar pada tabel-tabel dibawah ini:
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
30
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.15 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Jagung menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010 Luas Panen Produktifitas (Ha) (Kw/Ha) Januari 350 33,01 Februari 391 33,01 Maret 351 33,01 April 267 33,01 Mei 222 37,86 Juni 244 37,86 Juli 83 37,86 Agustus 281 37,86 September 145 36,14 Oktober 171 36,14 November 219 36,14 Desember 353 36,14 Jumlah 3 077 35,22 Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Produksi (Ton) 1 155 1 291 1 159 881 840 924 314 1 064 524 618 791 1 276 10 838
Tabel 3.16 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Kacang Tanah menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010 Luas Panen Produktifitas (Ha) (Kw/Ha) Januari 49 16,85 Februari 39 16,85 Maret 48 16,85 April 25 16,85 Mei 38 17,42 Juni 41 17,42 Juli 21 17,42 Agustus 42 17,42 September 51 14,95 Oktober 47 14,95 November 45 14,95 Desember 69 14,95 Jumlah 515 16,23 Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011 Bulan
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Produksi (Ton) 83 66 81 42 66 71 37 73 76 70 67 103 836
31
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.17 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Kacang Hijau menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010 Luas Panen Produktifitas (Ha) (Kw/Ha) Januari 20 8,32 Februari 17 8,32 Maret 12 8,32 April 13 8,32 Mei 8 8,48 Juni 19 8,48 Juli 7 8,48 Agustus 13 8,48 September 17 8,41 Oktober 26 8,41 November 21 8,41 Desember 25 8,41 Jumlah 198 8,40 Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011 Bulan
Produksi (Ton) 17 14 10 11 7 16 6 11 14 22 18 21 166
Tabel 3.18 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Kedelai menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010 Luas Panen Produktifitas (Ha) (Kw/Ha) Januari 14 12,91 Februari 9 12,91 Maret 9 12,91 April 10 12,91 Mei 7 14,47 Juni 9 14,47 Juli 11 14,47 Agustus 3 14,47 September 10 15,86 Oktober 3 15,86 November 6 15,86 Desember 20 15,86 111 14,37 Jumlah Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011 Bulan
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Produksi (Ton) 18 12 12 13 10 13 16 4 16 5 10 32 159
32
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.19 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Ubi Kayu menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010 Luas Panen Produktifitas (Ha) (Kw/Ha) Januari 32 202,76 Februari 28 202,76 Maret 64 202,76 April 57 202,76 Mei 42 205,15 Juni 40 205,15 Juli 16 205,15 Agustus 14 205,15 September 18 218,24 Oktober 136 218,24 November 33 218,24 Desember 51 218,24 Jumlah 531 210,20 Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011 Bulan
Produksi (Ton) 649 568 1 298 1 156 862 821 328 287 393 2 968 720 1 113 11 162
Tabel 3.20 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Ubi Jalar menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010 Luas Panen Produktifitas (Ha) (Kw/Ha) Januari 14 107,00 Februari 16 107,00 Maret 16 107,00 April 16 107,00 Mei 14 112,13 Juni 16 112,13 Juli 7 112,13 Agustus 10 112,13 September 17 100,96 Oktober 22 100,96 November 15 100,96 Desember 24 100,96 Jumlah 187 105,77 Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011 Bulan
c.
Produksi (Ton) 149,79 171,19 171,19 171,19 156,98 179,41 78,49 112,13 171,63 222,11 151,44 242,30 1 978,00
Hortikultura Produksi tanaman hortikultura Tahun 2010 di Kabupaten Donggala dapat
dilihat pada tabel-tabel berikut:
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
33
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.21 Luas Panen, Hasil / Hektar dan Produksi Tanaman Sayur-sayuran Menurut Jenisnya No
Jenis Tanaman
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Bawang Merah Bawang Daun Bayam Buncis Cabe Kacang Merah Kacang Panjang Kangkung Kentang Ketimun Kubis Labu Siam Petsai / Sawi Terung Tomat Wortel Cabe rawit Kembang Kol Jumlah 2010 2009 2008
Luas Tanam (Ha) 98 11 99 0 95 0 155 86 11 89 12 49 26 165 172 12 195 12 1 287 1 369 900
Luas Panen (Ha) 80 10 92 0 78 0 138 37 11 77 12 38 26 144 137 11 162 11 1 100 1 096 778
Hasil (Ku) 60,50 85 25,11 0 61,79 0 70,14 48,08 144,55 76,10 270 126,05 112,31 93,06 98,98 189,09 60,31 42,73 76,08 75,72 80,80
(Produksi) Ton 484 85 231 0 482 0 968 351 159 586 324 479 292 1 340 1 356 208 977 47 8 369 8 299 6 286
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
JUMLAH
9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
2008
2009
2010
Luas Tanam (Ha)
900
1369
1287
Luas Panen (Ha)
778
1096
1100
Hasil (Ku)
80.80
75.72
76.08
(Produksi) Ton
6286
8299
8369
Gambar 3.10 Luas Panen, Hasil dan Produksi Sayur-sayuran di Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
34
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.22 Luas Panen, Hasil / Hektar dan Produksi Tanaman Buah-buahan Menurut Jenisnya Luas Tanam Luas Panen (Ha) (Ha) 1 Alpokat 45 37 2 Belimbing 11 10 3 Duku / Langsat 133 112 4 Durian 298 252 5 Jambu Biji 21 17 6 Jeruk Keprok 161 139 7 Jeruk Besar 8 7 8 Mangga 300 209 9 Manggis 13 11 10 Nangka 126 105 11 Nenas 24 20 12 Pepaya 26 22 13 Pisang 210 177 14 Rambutan 243 192 15 Salak 38 29 16 Sawo 2 2 17 Semangka 17 14 18 Sirsak 25 23 19 Jambu Air 19 15 20 Sukun 47 35 21 Alpokat 45 37 22 Belimbing 11 10 Jumlah 2010 1 767 1 428 2009 1 621 1 228 2008 1 813 1 321 Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011 No
Jenis Tanaman
Hasil (Ku) 25,68 65,00 47,59 101,39 90,59 39,42 62,86 76,80 25,45 135,24 59,50 34,09 121,02 79,69 51,38 40,00 94,29 63,48 28,00 36,00 25,68 65,00 79,33 76,19 78,82
(Produksi) Ton 95 65 533 2 555 154 548 44 1 417 28 1 420 119 75 2 142 1 530 149 8 132 146 42 126 95 65 11 328 9 356 10 412
12000 10000 8000
Jumlah
6000 4000 2000 0
Luas Tanam (Ha)
2008
2009
2010
1813
1621
1767
Luas Panen (Ha)
1321
1228
1428
Hasil (Ku)
78.82
76.19
79.33
(Produksi) Ton
10412
9356
11328
Gambar 3.11 Luas Panen, Hasil dan Produksi Buah-buahan di Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
35
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
3.2.2. PERKEBUNAN Subsektor perkebunan merupakan salah satu andalan Kabupaten Donggala.
Sebagian besar masyarakatnya berusaha di sektor ini. Pada Tabel 3.20 disajikan data luas tanam dan produksi beberapa komoditas perkebunan yang dihasilkan oleh Kabupaten Donggala pada Tahun 2010. a.
Kelapa
Pada Tahun 2010 produksi perkebunan kelapa di Kabupaten Donggala
mencapai 47.482 ton. Produksi kelapa tersebut sebagian besar terdapat di pesisir pantai barat Kabupaten Donggala. b. Kakao
Produksi tanaman kakao di Kabupaten Donggala pada Tahun 2010 sebanyak
14.414 ton, menurun jika dibandingkan dengan produksi Tahun 2009 (22.161 ton).
Daerah penghasil kakao terbesar adalah Kecamatan Sindue Tambusabora, Keamatan Sojol dan Kecamatan Rio Pakava. c.
Kopi
Produksi tanaman kopi Tahun 2010 tercatat sebesar 321 Ha. Daerah penghasil
kopi terbesar adalah Kecamatan Pinembani sebesar 94 ton. d. Tanaman Lainnya
Produksi komoditi perkebunan lainnya pada Tahun 2010 adalah: cengkeh
(830 ton), kelapa sawit (96.580 ton), lada (60 ton), jambu mente (1599 ton), pala (1 ton), vanilli (4 ton) dan kapuk (72 ton).
Tabel 3.23 Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman No 1 2 3 4 5 6 7
Kecamatan Rio Pakava Pinembani Banawa Banawa Selatan Banawa Tengah Labuan Tanantovea
Kelapa (ton) 730 4 258 2 185 -
Kelapa Sawit (ton)
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
96 580 -
Kakao (ton) 2 022 88 490 122 756 310 435
Cengkeh (ton) 1 13 1 187
36
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
No
Kecamatan
8 9 10 11 12 13 14 15 16
Sindue Sindue Tombusabura Sindue Tobata Sirenja Balaesang Balaesang Tanjung Damsol Sojol Sojol Utara Jumlah 2010 2009 2008
Kelapa (ton)
Kelapa Sawit (ton)
3 306 2 748 12 546 12 602 9107 47 482 27 843 30 110
Kakao (ton)
96 580 115 115
Cengkeh (ton)
236 3 372 1 514 661 860 54 342 2 369 783 14 414 22 161 24 217
2 19 207 77 3 184 37 99 830 905 1 027
Lanjutan Tabel 3.20 No
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Rio Pakava Pinembani Banawa Banawa Selatan Banawa Tengah Labuan Tanantovea Sindue Sindue Tombusabura Sindue Tobata Sirenja Balaesang Balaesang Tanjung Damsol Sojol Sojol Utara Jumlah 2010 2009 2008
Kopi (ton)
Lada (ton)
Jambu Mete (ton)
Pala (ton)
94 20 63 19 5 10 4 13 6 13 49 25 321 330 351
2 5 7 15 30 1 60 119 216
3 2 13 9 1 1 8 159 91 94
1 1 1 1
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Vanili (ton) 2 1 3 1 1 8 4 4
Kapuk (ton) 1 29 4 1 32 4 1 72 10 72
37
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
100000 90000 80000
Jumlah
70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0
Kelapa Kelapa Kakao Cengk Sawit eh 2008 30110 115 24217 1027
Kopi
Lada
351
216
2009 27843
115
Jambu Mete 94
Pala
Vanili Kapuk
1
4
72
22161
905
330
119
91
1
4
10
2010 47482 96580 14414
830
321
60
159
1
8
72
Gambar 3.8 Produksi (Ton) Tanaman Perkebunan Di Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
3.2.3. PETERNAKAN Populasi ternak besar dan kecil yang terdiri dari kerbau, sapi, kuda, kambing,
domba, dan babi di Kabupaten Donggala pada Tahun 2010 adalah: kerbau (55 ekor),
sapi (30.422 ekor ), kuda ( 85 ekor ), kambing (22.941 ekor), domba (170 ekor) dan babi (5.405 ekor).
Populasi ternak unggas untuk jenis ayam ras broiler, ayam ras petelur, ayam
buras dan itik adalah: ayam ras broiler 140.621 ekor, ayam ras petelur 34.275 ekor, ayam buras 178.174 ekor dan itik populasinya sebanyak 7.352 ekor.
Tabel 3.24 Populasi Ternak menurut Kecamatan dan Jenisnya No 1 2 3 4
Kecamatan Rio Pakava Pinembani Banawa Banawa Selatan
Kerbau (Ekor)
Sapi (Ekor) 1 626 648 1 033 1 019
Kuda (Ekor)
36 -
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Kambing (Ekor) 1 681 726 2 212 1 312
Domba (Ekor) -
Babi (Ekor) 2 030 149 273
38
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
No 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kecamatan
Kerbau (Ekor)
Banawa Tengah Labuan Tanantovea Sindue Sindue Tombusabura Sindue Tobata Sirenja Balaesang Balaesang Tanjung Damsol Sojol Sojol Utara Jumlah 2010 2009 2008
Sapi (Ekor)
Kuda (Ekor)
1 673 1 365 1 482 1 033 543
28 27
55 54 13
956 5 058 4 102 7 275 2 085 524 30 422 28 685 26 986
14 1 21 4 9 36 85 84 52
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
170 166 201
107
372 1 839 635 5 405 4 780 5 224
22941 19742 21835 85 84 52 30422 28685 26986
Sapi (Ekor) Kerbau (Ekor)
528 2 209 1 885 1 864 2 026 569 22 941 19 742 21 835
170 -
Babi (Ekor)
170 166 201
Kambing (Ekor) Kuda (Ekor)
2 376 2 116 2 085 691 661
Domba (Ekor)
5405 4780 5224
Babi Ekor Domba (Ekor)
Kambing (Ekor)
55 54 13
2010
2009
2008
Gambar 3.12 Populasi Ternak Besar dan Kecil Di Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
39
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.25 Populasi Unggas menurut Kecamatan dan Jenisnya No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Ayam Ras Broiler (Ekor) 113 429 250 1 000 5 000 20 822 120 140 621 135 006 132 528
Kecamatan Rio Pakava Pinembani Banawa Banawa Selatan Banawa Tengah Labuan Tanantovea Sindue Sindue Tombusabura Sindue Tobata Sirenja Balaesang Balaesang Tanjung Damsol Sojol Sojol Utara Jumlah 2010 2009 2008
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Ayam Ras Petelur (Ekor) 19 617 6 182 6 653 997 826 34 275 37 417 27 375
Ayam Buras (Ekor) 1 067 5 375 9 233 17 242 3 819 11 423 8 210 7 035 5 551 6 775 21 754 14 818 26 572 24 250 6 050 178 174 165 374 222 703
Itik (Ekor) 886 9 77 171 70 15 282 365 1 641 2 563 1 273 7 352 6 447 4 355
6,447 2010
165,374
37,417
135,006
6,447 2009
165,374 135,006
37,417 4,355
2008
27,375
222,703
132,528 0
50,000
100,000
150,000
Itik (Ekor) Ayam Ras Petelur (Ekor)
200,000
250,000
Ayam Buras (Ekor) Ayam Ras Broiler (Ekor)
Gambar 3.13 Populasi Unggas Di Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
40
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 3.26 Produksi Daging Ternak Besar dan Ternak Kecil menurut Jenisnya No
Sapi (Kg)
Kecamatan
Kambing (Kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rio Pakava 24 172 2 647 Pinembani 2 173 Banawa 9 080 3 397 Banawa Selatan 10 184 3 060 Banawa Tengah 14 969 2 570 Labuan 15 460 2 173 Tanantovea 13 006 2 066 Sindue 14 479 2 693 Sindue 12 515 2 310 Tombusabura 10 Sindue Tobata 20 859 1 851 11 Sirenja 17 669 12 Balaesang 16 810 1 974 13 Balaesang 11 779 Tanjung 14 Damsol 14 724 2 601 15 Sojol 2 004 16 Sojol Utara 25 399 1 989 Jumlah 222 332 33 508 Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
29 536 2 627 2 537 3 035 -
Ayam Ras Broiler (Ekor) 16 031 1 108 46 734 19 414 8 614 8 054 13 618 -
Ayam Ras Petelur (Ekor) 746 6 677 4 122 4 464 -
14 134 2 356 55 630
13 146 13 295 13 123 161 895
4 534 24 507
Babi (Kg)
861 544 -
8 758 -
3 964 -
Ayam Buras (Ekor)
Itik (Ekor)
24 674 14 242 19 607 20 047 16 974 18 791 20 236 18 601 8 353
74 61 91 36 -
30 918 18 224 19 596 277 829
237 44 17 618
4 517 20 550 22 499 -
58 -
3.2.4. PERIKANAN Potensi perikanan laut di Kabupaten Donggala adalah di Kecamatan Banawa,
Banawa Selatan, Labuan, Tanantovea, Sindue, Sirenja, Balaesang, Balaesang Tanjung, Damsol, Sojol dan Sojol Utara. Sedangkan untuk perikanan darat merata di semua
kecamatan, kecuali Kecamatan Pinembani dan Kecamatan Rio Pakava. Secara lebih jelas produksi ikan menurut jenis usaha dapat dilihat pada table 3.24 berikut: Tabel 3.27 Produksi Menurut Jenis Usaha Perikanan No 1 2 3 4 5
Kecamatan Rio Pakava Pinembani Banawa Banawa Selatan Banawa Tengah
Perikanan Laut (Kg) 2 575 310 1 484 480 1 252 340
Perairan Umum (Kg)
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Budidaya (Kg) -
81 317 192 648 45
Jumlah (Kg) 2.656.627 1.677.128 1.252.385
41
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
No
Kecamatan
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Labuan Tanantovea Sindue Sindue Tombusabura Sindue Tobata Sirenja Balaesang Balaesang Tanjung Damsol Sojol Sojol Utara Jumlah 2010 2009 2008 2007
Perikanan Laut (Kg) 149 580 515 900 1 505 000 1 225 350 1 640 700 1 890 330 1 604 860 2 112 930 690 250 755 730 726 020 18.128.780 14.261.415 12.862.500 11.694.000
Perairan Umum (Kg) 57.511 40.250
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Jumlah Budidaya Perairan Umum
Budidaya (Kg) 814 794 842 50 569 39 418 45 492 102 389 46 689 561.017 65.956 85.590
14,327,371 12,920,012 11,819,840
561,017 65,956 85,590
Jumlah (Kg) 150.394 516.694 1.505.000 1.225.350 1.640.700 1.891.172 1.655.429 2.152.348 735.742 858.119 772.709 18.689.797 14.327.371 12.920.012 11.819.840
18,689,797
57,511 40,250
Perikanan Laut
14,261,41518,128,780 12,862,500 11,694,000
2010
2009
2008
2007
Gambar 3.14 Produksi Menurut Jenis Usaha Perikanan Di Kabupaten Donggala Tahun 2007 – 2010
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
42
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
3.2.5. KEHUTANAN Berdasarkan data Kabupaten Donggala Dalam Angka Tahun 2011 tercatat luas
kawasan hutan sekitar 527.569 ha, maka luas kawasan hutan negara tercatat sebesar 302.257 ha serta hutan rakyat sebesar 225.312 ha. Sedangkan untuk kawasan budidaya tercatat sebesar 166.168 ha, yang terdiri atas lahan sawah sebesar 14.055
ha, lahan perkebunan 70.943 ha, tambak 3.635 ha, ladang 28.412 ha serta lahan yang
tidak diusahakan 26.868 ha. Perkembangan produksi hasil hutan menurut jenisnya tahun 2008-2010 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.28 Perkembangan Produksi Hasil Hutan Menurut Jenisnya Jenis Hasil Hutan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kayu Bulat / logs Kayu Gergajian Kayu Bakau Kayu Hitam Rotan Copal/Damar Kayu Kuning Kayu Bakar Kemiri Agatis Maranti Kayu manis Kayu Rimba Campuran Kayu Hitam Gergajian Kayu Hitam Barang Jadi
Satuan
2010
2009
2008
M³ M³ Ton M³ Ton Ton Ton Ton Ton M³ M³ Ton M³ M³ M³
3 936,96 8 806,25 2 674,00 -
9 835,98 2 093,42 1 581,53 -
9 107,59 4 894,67 1 400,00 1 453,10 2 958,73 -
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
3.3.
Kondisi Makro Ekonomi
1.3.1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kemajuan perekonomian suatu daerah diukur dari besarnya nilai Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan harga konstan atau berlaku, tingkat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun, besar jumlah pendapatan perkapita pertahun, Laju insflasi dan perkembangan jumlah penduduk.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Donggala tahun
2011 bahwa total PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) pada tahun 2010 berjumlah Rp. 3. 649.466 juta dengan kontribusi sektor pertanian 41,37% Penggalian 4,21%, Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
43
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
industri pengolahan 4, 84%, listrik 0,30%, bangunan 7,13%, perdagangan, hotel dan
restoran 13,59%, angkutan dan komunikasi 6, 77%, keuangan, persawahan dan jasa perusahaan 2,30%, dan 19,30% disumbangkan oleh sektor jasa.
Jadi ada 3 sektor yang memberi kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten
Donggala, yakni pertama sektor pertanian yang terdiri tanaman bahan makanan yang
memberi kontribusi sebesar 13,50%, tanaman perkebunan 16,73%, peternakan 2,38%, kehutanan 2,2,%,dan perikanan 6,66%. Kedua sektor jasa, Jasa dengan
kontribusi terbesar di bidang pemerintahan umum sebesar 14,29%, swasta 5,01%
yang terdiri dari sosial kemasyarakatan 1,73%, hiburan dan rekreasi 0,02% dan perorangan dan rumah tangga 3, 26%, ketiga sektor perdagangan dan restoran dimana perdagangan besar dan eceran memberi sumbangan sebesar 13,14%, hotel 0.05% dan 0, 40% disumbangkan dari restoran.
Untuk lebih jelas perkembangan PDRB Kabupaten Donggala dan kurun waktu
5 tahun terakhir disajikan pada tabel 3.26 di bawah ini :
Tabel 3.29 Perkembangan PDRB (ADHB) Kabupaten Donggala 2006-2010 Lapangan Usaha 1. Pertanian 2. Penggalian 3. Industri 4. Listrik dan air bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Angkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, persawahan, dan jasa perusahaan 9. Jasa-jasa Total PDRB
2006 Juta Rp 917.382 68.943 92.297 5.924
46,48 3,49 4,07 0,30
2007 Juta Rp 1.065.012 78.897 105.429 6.409
46,33 3,43 4,59 0,28
2008 Juta Rp 1.254.783 97.899 129.488 7.641
136.155 273.536
6,89 13,83
158.520 310.799
6,90 13,52
119.243
6,03
141.821
41.112
2,08
322.551 1.977.143
16,31 100
%
44,83 3,50 4,63 0,27
2009 Juta Rp 1.405.947 119.602 151.614 9.252
186.986 387.704
6,68 13,85
6,17
180.713
48.867
2,13
382.810 2.298.565
16,65 100
%
43,95 3,74 4,74 0,29
2010 Juta Rp 1.509.815 153.715 176.464 10.986
41,37 4,21 4,84 0,30
217.690 437.934
6,80 13,69
260.150 495.805
7,13 13,59
6,46
210.732
6,59
254.316
6,97
59.553
2,13
69.298
2,17
83.888
2,30
494.121 2.798.887
17,65 100
577.113 3.199.182
18,04 100
704.324 3649466
19,30 100
%
%
%
Sumber : BPS Kabupaten Donggala dalam angka 2011
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
44
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
1.3.2. Pertumbuhan ekonomi Selanjutnya tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata selama lima tahun (2006
s/d 2010) sebesar 7, 61% dimana pada tahun 2006 sebesar 7,71%, kemudian 7,58%
tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 7,87%, tahun 2009 merupakan pertumbuhan tertinggi yakni 7,92% dan menurun menjadi 7% pada tahun 2010 yang disebabkan karena laju pertumbuhan sektor pertanian yakni hanya sebesar 1,04%.
Lebih jelasnya perkembangan laju pertumbuhan masing-masing lapangan
usaha (sektor) disajikan pada tabel 3.27 di bawah ini.
Tabel 3.30 Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Donggala Tahun 2006-2010 (%) Lapangan Usaha 1. Pertanian : 1.1. Tanaman Bahan Makanan 1.2. Tanaman Perkebunan 1.3. Peternakan 1.4. Kehutanan 1.5. Perikanan 2. 3. 4. 5. 6.
2006 6,85 6,79 7,24 7,51 6,28 5,97
Penggalian 6,90 Industri 9,75 Listrik dan air bersih 4,64 Bangunan 8,35 Perdagangan, Hotel dan 8,50 Restoran 7. Angkutan dan Komunikasi 7,68 8. Keuangan, persawahan, dan jasa 6,04 perusahaan 9. Jasa-jasa 9,00 Pertumbuhan Rata-rata 7,71 Sumber : BPS. Kabupaten Donggala Dalam Angka, 2011
2007
2008
5,66 5,24 5,98 5,71 3,99 6,36
5,33 9,19 2,19 6,68 8,97 3,27
9,48 9,54
11,39 14,11
10,42 6,10 6,72 10,63 8,55
9,56 7,58
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
2009 7,19 5,95 7,88 6,71 8,92 7,67
2010 1,04 0,67 1,06 0,73 1,66 9,25
7,41 6,41 3,45 6,43 7,53
11,41 7,63 10,48 8,77 7,40
21,18 8,81 11,38 7,73 8,79
13,97 7,87
8,69 7,92
12,58 7,00
8,79 8,48
14,73 11,31
45
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
25 20 15 10 5 0
2006
2007
2008
2009
2010
Gambar 3.15 Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB (%) Kabupaten Donggala Tahun 2007 – 2010
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
1.3.3. Inflasi Berdasar angka pertumbuhan mengalami penurunan pada tahun 2010
dibanding dengan pada 4 tahun sebelumnya, namun yang menarik adalah kenaikan
jumlah pendapatan perkapita mengalami peningkatan seperti pada tahun 2009
jumlah pendapatan perkapita sebesar Rp 11,634.318 naik menjadi Rp 13.145.543 pada tahun 2010. Untuk melihat kenaikan pendapatan perkapita selama 5 tahun dapat dilihat pada tabel 3.31 berikut ini.
Tabel 3.31 Pendapatan Regional dan Angka-angka perkapita Tahun 2006-2010
Atas dasar harga berlaku 1. PDRB (ADH) (juta Rp) 2. Penyusunan Barang Modal (Juta Rp) 3. PDR-Produk Domestik Regional Netto (ADH) 4. Pajak Tak Langsung Netto (Juta Rp) 5. Produk Domestik
2006
2007
2008
1.977.143
2.298.565
2.798.881
3.199.182
3.649.486
1.879.275
2.184.781
2.660.342
3.040.822
2.468.817
1.851.595
2.152.606
2.621.158
2.996.034
3.417.725
97.869 27.680
113.779 32.180
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
138.545 39.184
2009
158.359 44.788
2010
180.649 51.092
46
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Regional Netto (ADH) Juta Rp 6. Jumlah Penduduk Pertumbuhan Tahun (jiwa) 7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita (rupiah)
2006
2007
2008
2009
2010
258.399
262.167
269.302
274.978
277.620
7.651.573
8.767.561
10.393.117
11.634.318
13.145.543
Sumber : BPS Kabupaten Donggala dalam angka 2011
Menurut data BPS Kabupen Donggala tahun 2010, bahwa perhitungan Indeks
Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Kabupaten Donggala didasarkan pada paket komoditas yang terdiri atas 392 jumlah barang dan jasa yang didata dan dihitung
setiap bulan. Gambaran inflasi rata-rata setiap bulan pada tahaun 2010 sekitar 6,37% dan pada tahun sebelumnya sebesar 7,12%, hal ini menggambarkan tingkat ekonomi
Kabupaten Donggala cukup membaik karena ada penurunan laju inflasi dan inflasi
bulanan pada tahun 2010 tersebut di bawah dua digit atau di bawah 10%. Untuk
melihat perkembangan inflasi bulanan pada dua tahun terakhir dikemukakan pada tabel berikut ini .
Tabel 3.32 Perkembangan Inflasi Kabupaten Donggala Tahun 2009-2010
Tahun (%) 2009 2010 1 Januari 10,41 5,79 2 Februari 10,48 6,30 3 Maret 11,48 5,66 4 April 9,06 5,79 5 Mei 8,60 6,18 6 Juni 6,68 6,47 7 Juli 5,38 6,29 8 Agustus 5,32 7,44 9 September 4,45 7,80 10 Oktober 4,55 6,39 11 November 6,05 5,89 12 Desember 7,12 6,4 Rata-Rata 7,12 6,37 Sumber : BPS Kabupaten Donggala; Inflasi Regional Kabupaten Donggala 2011 No
Bulan
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
47
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1.
Hasil Perhitungan LQ Kabupaten Donggala Berdasarkan Sub Sektor Dalam perekonomian regional terdapat kegiatan‐kegiatan basis dan kegiatan‐
kegiatan bukan basis. Menurut Glasson (1990) kegiatan‐kegiatan basis (basic activities) adalah kegiatan mengekspor atau memasarkan barang dan jasa keluar batas perekonomian masyarakatnya atau kepada orang yang datang dari luar perbatasan perekonomian masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan kegiatan bukan basis (non basic activities) adalah kegiatan menyediakan barang yang dibutuhkan oleh orang yang bertempat tinggal didalam batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan. Bertambah banyaknya kegiatan basis dalam suatu daerah akan menambah arus pendapatan kedalam daerah yang bersangkutan, menambah permintaan barang dan jasa sehingga akan menimbulkan kenaikan volume kegiatan. Sebaliknya berkurangnya kegiatan basis akan mengurangi pendapatan suatu daerah dan turunnya permintaan terhadap barang dan jasa dan akan menurunkan volume kegiatan (Richardson, 1977). Metode Location Quotient (LQ) adalah salah satu tehnik pengukuran yang paling terkenal dari model basis ekonomi untuk menentukan sektor basis atau non basis (Prasetyo, 2001: 41‐53; Lincolyn, 1997: 290). Seperti diketahui bahwa sektor basis merupakan sektor‐sektor yang mempunyai nilai LQ > 1 sedang sektor bukan basis adalah sektor‐sektor yang mempunyai nilai LQ < 1. Hasil perhitungan dengan metode LQ menunjukkan tahun 2008 dan 2009 mengalami perubahan yang tidak berarti. Sektor basis di Kabupaten Donggala cenderung tetap, tidak banyak sektor yang mengalami perubahan dari sektor bukan basis ke sektor basis demikian pula sebaliknya. Hal ini menandakan bahwa pembangunan di Kabupaten Donggala tahun 2008 sampai 2009 tidak banyak mengalami perubahan. Secara lengkap berikut ini dapat dijelaskan hasil analisis LQ untuk masing‐ masing sektor tahun 2008 dan 2009. Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
48
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan LQ Kabupaten Donggala Tahun 2008 – 2009 No
Sektor
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pertanian Penggalian Industri Pengolahan Listrik dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Angkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa‐jasa Sumber : Hasil olahan data
Tahun 2008 2009 1,04 1,04 1,07 1,08 0,78 0,77 0,36 0,36 1,11 1,12 1,17 1,16 0,94 0,92 0,38 0,38 1,03
1,04
Pada tabel 4.1. menggambarkan hasil analisis LQ Kabupaten Donggala pada tahun 2008 dan 2009. Hasil analisis memperlihatkan bahwa Kabupaten Donggala mempunyai sektor basis pertanian, penggalian, bangunan, perdagangan, hote dan restoran serta jasa‐jasa. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian, penggalian, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa‐jasa masih merupakan sektor yang diunggulkan untuk wilayah Kabupaten Donggala. Selama tahun 2008 dan 2009, dari kelima sektor yang merupakan sektor basis, terdapat tiga sektor yang memberikan kontribusi di atas sepuluh persen terhadap pembentukan PDRB, yakni sektor pertanian sebesar 42,96 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 14,88 persen dan sektor jasa‐jasa 16,73 persen. Untuk sektor pertanian yang merupakan salah satu sektor basis di Kabupaten Donggala, hasil perhitungan LQ untuk masing‐masing komoditas disajikan pada tabel‐ tabel di bawah ini. Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
49
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
a.
Tanaman Pangan
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan LQ Sub Sektor Tanaman Pangan Kabupaten Donggala Tahun 2009
Komoditas Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Jumlah
Produksi (Ton) Donggala Sulawesi Tengah 111.686,00 953.396,00 6.300 164.282,00 100 4.722,00 513 10.225,00 106 14.167 4.613 137.485,00
LQ
Keterangan
1,06 0,35 0,19 0,45
Basis Non Basis Non Basis Non Basis
1.014,00 0,95 82.294,00 1,56 29.821,00 1,40 1.245.754,00
Non Basis Basis Basis
Sumber : Hasil olahan data b. Peternakan
Ternak Kerbau Sapi Kuda Kambing Domba Babi Ayam Broiler Ayam Buras Ayam Ras Itik Jumlah
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan LQ Sub Sektor Peternakan Kabupaten Donggala Tahun 2009 Jumlah (Ekor) Donggala Sulawesi Tengah 54 4.277 28.685 210.536 84 4.233 19.742 359.916 166 25.121 4.780 203.653 135.006 609.855 37.417 5.784.821 165.374 3.183.432 6.447 217.333 397.755 10.603.177
LQ 0,34 3,63 0,53 1,46 0,18 0,63 5,90 0,17 1,38 0,79
Keterangan Non Basis Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Basis Non Basis Basis Non Basis
Sumber : Hasil olahan data Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
50
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
c.
Perkebunan Tabel 4.4 Hasil Perhitungan LQ Sub Sektor Perkebunan Kabupaten Donggala Tahun 2009 Produksi (Ton) LQ Donggala Sulawesi Tengah 27.842,79 225.570,00 1,44 115,00 134.292,00 0,01 22.161,50 212.073,00 1,22 904,57 14.996,00 0,71 330,03 6.542,00 0,59 119,32 593,00 2,35 90,59 2.977,00 0,36 1,39 50,00 0,33 4,05 365,00 0,13 9,68 289,00 0,39 ‐ 3.981,00 ‐ ‐ ‐ 1.463,00 51.578,92 603.191,00
Komoditas Kelapa Kelapa Sawit Kakao Cengkeh Kopi Lada Jambu Mete Pala Vanili Kapuk Karet Sagu Kemiri Jumlah
Keterangan Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis Non Basis Non Basis
Sumber : Hasil olahan data d. Kehutanan Tabel 4.5 Hasil Perhitungan LQ Sub Sektor Kehutanan Kabupaten Donggala Tahun 2009 Produksi (Ton) LQ Keterangan Donggala Sulawesi Tengah 9.835,98 41.376,34 1,28 Basis 2.093,42 17.851,12 0,63 Non Basis
Hasil Hutan Kayu Bulat Kayu Gergajian Kayu Rimba campuran Kayu Hitam Gergajian Limbah Pakanagi Rotan Damar Jumlah
1.581,53 13.510,93
180,00 11.121,22 0,76 Non Basis 2.009,50 72.538,18
Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
51
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
e.
Perikanan
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan LQ Sub Sektor Perikanan Kabupaten Donggala Tahun 2009
Hasil Hutan Perikanan Tangkap ‐ Perikanan Laut ‐ Perikanan Umum Budidaya ‐ Tambak ‐ Budidaya laut ‐ Kolam ‐ Karamba ‐ Apung dan Sawah TOTAL
Produksi (Ton) Donggala Sulawesi Tengah 54.015,00 780.256,00 52.970,00 776.322,00 1.045,00 3.934,00 4.564,30 542.673,73 489,60 7.981,70 1.293,70 529.914,30 2.781,00 4.551,90 41,00 184,83 58.579,30 1.322.929,73
LQ 1,56 1,54 6,00 0,19 1,39 0,06 13,80 0,00 0,00
Keterangan Basis Basis Basis Non Basis Basis Non Basis Basis Non Basis Non Basis
Sumber : Hasil olahan data 4.2.
Metode Analitical Hierarchy Process (AHP)
4.2.1. Komoditi Unggulan Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Donggala Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) digunakan sebagai metode ilmiah untuk menentukan peringkat komoditi unggulan dalam studi ini menentukan komoditi unggulan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Donggala yakni dengan faktor‐ faktor menentukan komiditi unggulan yang digunakan dalam metode AHP Sebagai berikut sebagai berikut yakni: Faktor Nilai Ekonomi Daerah; Faktor Ketersediaan Input; Faktor Tenaga Kerja; Faktor Skala Produksi; Faktor Pangsa Pasar Produksi; Faktor Status Teknologi; Faktor Skill Tenaga Kerja;Faktor Turunan Produk Olahan;Faktor Dayang Saing; dan Faktor Kelembangaan (Institusional). Jenis komoditi Pertanian Tanaman Pangan yang dihitung menggunakan pendekatan AHP berdasarkan data yang tersedia adalah padi, jagung, kedelei, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Berikut ditampil hasil perhitungan menggunakan metode AHP yaitu: Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
52
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
1. Faktor Nilai Ekonomi Daerah Komoditi Pertanian Tanaman Pangan Tabel 4.7 Pairwise Comparison Faktor Nilai Ekonomi Daerah No. Jenis Komoditi 1 2 3 4 5 6 7
Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar TOTAL
Padi
Jagung
Kedelei
1.000 0.200 3.000 3.000 3.000 3.000 0.111 13.311
5.000 1.000 0.333 7.000 0.333 0.333 0.333 14.333
0.333 3.000 1.000 3.000 1.000 1.000 0.143 9.476
Kacang Tanah 0.333 0.143 0.333 1.000 0.333 0.143 0.143 2.429
Kacang Hijau 0.333 3.000 1.000 3.000 1.000 0.143 0.143 8.619
Ubi Ubi Kayu Jalar 9.000 9.000 3.000 3.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 1.000 1.000 1.000 1.000 35.000 35.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.8 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Nilai ekonomi Daerah
No 1 2 3 4 5 6 7
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar
Padi
Jagung Kedelei
0.075 0.015 0.225 0.225 0.225 0.225 0.008
0.349 0.070 0.023 0.488 0.023 0.023 0.023
0.035 0.317 0.106 0.317 0.106 0.106 0.015
Sumber : Hasil olahan data
Kacang Tanah 0.137 0.059 0.137 0.412 0.137 0.059 0.059
Kacang Hijau 0.039 0.348 0.116 0.348 0.116 0.017 0.017
Ubi Kayu 0.257 0.086 0.200 0.200 0.200 0.029 0.029
Ubi Jalar 0.257 0.086 0.200 0.200 0.200 0.029 0.029
Tabel 4.9 Row Average untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah Jenis Komoditi Average
Padi
Jagung
Kedelei
0.164
0.140
0.144
Kacang Tanah 0.313
Kacang Hijau 0.144
Ubi Kayu
Ubi Jalar
0.070
0.026
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.10 Weighty Sum Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
No. Jenis Komoditi 1 2 3 4
Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Padi
Jagung
Kedelei
0.164 0.033 0.493 0.493
0.700 0.140 0.047 0.980
0.048 0.432 0.144 0.432
Kacang Tanah 0.104 0.045 0.104 0.313
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Kacang Hijau 0.048 0.432 0.144 0.432
Ubi Ubi Jalar Kayu 0.626 0.230 0.209 0.077 0.487 0.179 0.487 0.179 53
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala No. Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Kedelei
5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar
0.493 0.493 0.018
0.047 0.047 0.047
0.144 0.144 0.021
Kacang Tanah 0.104 0.045 0.045
Kacang Hijau 0.144 0.021 0.021
Ubi Ubi Jalar Kayu 0.487 0.179 0.070 0.026 0.070 0.026
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.11 Consistency Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
Jenis Komoditi SWSV CV
Padi
Jagung Kedelei
1.920 11.696
1.366 9.763
1.597 11.098
Kacang Tanah 3.315 10.594
Kacang Hijau 1.597 11.098
Ubi Kayu 0.844 12.132
Ubi Jalar 0.246 9.602
Sumber : Hasil olahan data
2. Faktor Ketersediaan Input Komoditi Pertanian Tanaman Pangan Tabel 4.12 Pairwise Comparison Untuk Faktor Ketersediaan Input No. Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Kedelei
1 Padi 1.000 2 Jagung 0.143 3 Kedelei 0.111 4 Kacang Tanah 0.111 5 Kacang Hijau 0.111 6 Ubi Kayu 0.111 7 Ubi Jalar 0.111 TOTAL 1.698 Sumber : Hasil olahan data
7.000 1.000 0.200 0.200 0.200 0.200 0.200 9.000
9.000 5.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 19.000
Kacang Tanah 9.000 5.000 1.000 1.000 0.200 0.333 0.200 16.733
Kacang Ubi Ubi Hijau Kayu Jalar 9.000 9.000 9.000 5.000 5.000 5.000 1.000 1.000 1.000 5.000 3.000 5.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 0.333 1.000 23.000 20.333 25.000
Tabel 4.13 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Ketersediaan Input Jenis Padi Jagung Kedelei Komoditi 1 Padi 0.589 0.778 0.474 2 Jagung 0.084 0.111 0.263 3 Kedelei 0.065 0.022 0.053 4 Kacang Tanah 0.065 0.022 0.053 5 Kacang Hijau 0.065 0.022 0.053 6 Ubi Kayu 0.065 0.022 0.053 7 Ubi Jalar 0.065 0.022 0.053 Sumber : Hasil olahan data No
Kacang Tanah 0.538 0.299 0.060 0.060 0.012 0.020 0.012
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Kacang Hijau 0.391 0.217 0.043 0.217 0.043 0.043 0.043
Ubi Kayu 0.443 0.246 0.049 0.148 0.049 0.049 0.016
Ubi Jalar 0.360 0.200 0.040 0.200 0.040 0.120 0.040
54
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.14 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Average 0.510 Sumber : Hasil olahan data
Kedelei
0.203
0.048
Kacang Tanah 0.109
Kacang Hijau 0.041
Ubi Kayu 0.053
Ubi Jalar 0.036
Tabel 4.15 Weighty Sum Vector untuk Faktor Ketersediaan Input Jenisi Padi Komoditi 1 Padi 0.510 2 Jagung 0.073 3 Kedelei 0.057 4 Kacang Tanah 0.057 5 Kacang Hijau 0.057 6 Ubi Kayu 0.057 7 Ubi Jalar 0.057 Sumber : Hasil olahan data No
Jagung
Kedelei
1.420 0.203 0.041 0.041 0.041 0.041 0.041
0.428 0.238 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048
Kacang Tanah 0.984 0.546 0.109 0.109 0.022 0.036 0.022
Kacang Hijau 0.366 0.203 0.041 0.203 0.041 0.041 0.041
Ubi Kayu 0.479 0.266 0.053 0.160 0.053 0.053 0.018
Ubi Jalar 0.324 0.180 0.036 0.180 0.036 0.108 0.036
Tabel 4.16 Consistency Vector untuk Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi
Padi
SWSV 4.512 CV' 8.842 Sumber : Hasil olahan data
Jagung
Kedelei
1.710 8.426
0.384 8.081
Kacang Tanah 0.797 7.297
Kacang Hijau 0.297 7.289
Ubi Kayu 0.383 7.195
Ubi Jalar 0.261 7.251
3. Faktor Tenaga Kerja Komoditi Pertanian Tanaman Pangan Tabel 4.17 Pairwise Comparison Faktor Tenaga Kerja No
Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Kedelei
1 Padi 1.000 2 Jagung 0.143 3 Kedelei 0.143 4 Kacang Tanah 0.143 5 Kacang Hijau 0.143 6 Ubi Kayu 0.143 7 Ubi Jalar 0.200 TOTAL 1.914 Sumber : Hasil olahan data
7.000 1.000 0.200 0.200 0.200 0.200 0.200 9.000
7.000 5.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 17.000
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Kacang Tanah 7.000 5.000 1.000 1.000 0.200 0.333 0.200 14.733
Kacang Hijau 7.000 5.000 1.000 5.000 1.000 1.000 1.000 21.000
Ubi Ubi Kayu Jalar 5.000 5.000 5.000 5.000 1.000 1.000 3.000 5.000 1.000 1.000 1.000 3.000 0.333 1.000 16.333 21.000
55
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.18 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Tenaga Kerja No
Jenis Komoditi
1 Padi 2 Jagung 3 Kedelei 4 Kacang Tanah 5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar Sumber : Hasil olahan data
Padi
Jagung
Kedelei
0.522 0.075 0.075 0.075 0.075 0.075 0.104
0.778 0.111 0.022 0.022 0.022 0.022 0.022
0.412 0.294 0.059 0.059 0.059 0.059 0.059
Kacang Tanah 0.475 0.339 0.068 0.068 0.014 0.023 0.014
Kacang Hijau 0.333 0.238 0.048 0.238 0.048 0.048 0.048
Ubi Kayu 0.306 0.306 0.061 0.184 0.061 0.061 0.020
Ubi Jalar 0.238 0.238 0.048 0.238 0.048 0.143 0.048
Tabel 4.19 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Kedelei
0.229
0.054
Average 0.438 Sumber : Hasil olahan data
Kacang Tanah 0.126
Kacang Hijau 0.047
Ubi Kayu 0.061
Ubi Jalar 0.045
Tabel 4.20 Weighty Sum Vector untuk Faktor Tenaga Kerja No
Jenis Komoditi
1 Padi 2 Jagung 3 Kedelei 4 Kacang Tanah 5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar Sumber : Hasil olahan data
Padi
Jagung
Kedelei
0.438 0.063 0.063 0.063 0.063 0.063 0.088
1.602 0.229 0.046 0.046 0.046 0.046 0.046
0.380 0.271 0.054 0.054 0.054 0.054 0.054
Kacang Tanah 0.883 0.631 0.126 0.126 0.025 0.042 0.025
Kacang Hijau 0.326 0.233 0.047 0.233 0.047 0.047 0.047
Ubi Kayu 0.307 0.307 0.061 0.184 0.061 0.061 0.020
Ubi Jalar 0.225 0.225 0.045 0.225 0.045 0.135 0.045
Tabel 4.21 Consistency Vector untuk Faktor Tenaga Kerja Kerja Jenis Komoditi
Padi
SWSV 4.160 CV 9.503 Sumber : Hasil olahan data
Jagung
Kedelei
1.958 8.560
0.442 8.137
Kacang Tanah 0.931 7.373
Kacang Hijau 0.341 7.323
Ubi Kayu 0.448 7.285
Ubi Jalar 0.325 7.224
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
56
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
4. Faktor Skala Produksi Komoditi Pertanian Tanaman Pangan Tabel 4.22 Pairwise Comparison Faktor Skala Produksi No. Jenis Komoditi
Padi
1 Padi 1.000 2 Jagung 0.200 3 Kedelei 0.111 4 Kacang Tanah 0.111 5 Kacang Hijau 0.111 6 Ubi Kayu 0.111 7 Ubi Jalar 0.111 TOTAL 1.756 Sumber : Hasil olahan data
Jagung
Kedelei
5.000 1.000 0.200 0.200 0.200 0.200 0.200 7.000
9.000 5.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 19.000
Kacang Tanah 9.000 5.000 1.000 1.000 0.200 0.333 0.200 16.733
Kacang Hijau 9.000 5.000 1.000 5.000 1.000 1.000 1.000 23.000
Ubi Ubi Kayu Jalar 9.000 9.000 5.000 5.000 1.000 1.000 3.000 5.000 1.000 1.000 1.000 3.000 0.333 1.000 20.333 25.000
Tabel 4.23 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skala Produksi Jenis Kacang Kacang Ubi No Padi Jagung Kedelei Komoditi Tanah Hijau Kayu 1 Padi 0.570 0.714 0.474 0.538 0.391 0.443 2 Jagung 0.114 0.143 0.263 0.299 0.217 0.246 3 Kedelei 0.063 0.029 0.053 0.060 0.043 0.049 4 Kacang Tanah 0.063 0.029 0.053 0.060 0.217 0.148 5 Kacang Hijau 0.063 0.029 0.053 0.012 0.043 0.049 6 Ubi Kayu 0.063 0.029 0.053 0.020 0.043 0.049 7 Ubi Jalar 0.063 0.029 0.053 0.012 0.043 0.016
Ubi Jalar 0.360 0.200 0.040 0.200 0.040 0.120 0.040
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.24 Row Average untuk Faktor Skala Produksi Jenis Komoditi
Padi
Average 0.498 Sumber : Hasil olahan data
Jagung
Kedelei
0.212
0.048
Kacang Tanah 0.110
Kacang Hijau 0.041
Ubi Kayu 0.054
Ubi Jalar 0.037
Tabel 4.25 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skala Produksi No 1 2 3 4
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Padi
Jagung
Kedelei
0.498 0.100 0.055 0.055
1.059 0.212 0.042 0.042
0.433 0.241 0.048 0.048
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Kacang Tanah 0.989 0.549 0.110 0.110
Kacang Hijau 0.372 0.207 0.041 0.207
Ubi Kayu 0.485 0.269 0.054 0.162
Ubi Jalar 0.330 0.183 0.037 0.183 57
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala No
Jenis Komoditi
5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar Sumber : Hasil olahan data
Padi
Jagung
Kedelei
0.055 0.055 0.055
0.042 0.042 0.042
0.048 0.048 0.048
Kacang Tanah 0.022 0.037 0.022
Kacang Hijau 0.041 0.041 0.041
Ubi Kayu 0.054 0.054 0.018
Ubi Jalar 0.037 0.110 0.037
Tabel 4.26 Consistency Vector untuk Faktor Skala Produksi Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Kedelei
1.760 8.315
0.388 8.052
SWSV 4.165 CV 8.356 Sumber : Hasil olahan data
Kacang Tanah 0.807 7.344
Kacang Hijau 0.300 7.255
Ubi Kayu 0.388 7.194
Ubi Jalar 0.264 7.202
5. Faktor Pangsa Pasar Komoditi Pertanian Tanaman Pangan Tabel 4.27 Pairwise Comparison Faktor Pangsa Pasar Jenis Padi Komoditi 1 Padi 1.000 2 Jagung 0.111 3 Kedelei 0.111 4 Kacang Tanah 0.111 5 Kacang Hijau 0.111 6 Ubi Kayu 0.111 7 Ubi Jalar 0.111 TOTAL 1.667 Sumber : Hasil olahan data No.
Jagung
Kedelei
9.000 1.000 0.200 0.200 0.200 0.200 0.200 11.000
9.000 5.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 19.000
Kacang Tanah 9.000 5.000 1.000 1.000 0.200 0.333 0.200 16.733
Kacang Hijau 9.000 5.000 1.000 5.000 1.000 1.000 1.000 23.000
Ubi Kayu 9.000 5.000 1.000 3.000 1.000 1.000 0.333 20.333
Ubi Jalar 9.000 5.000 1.000 5.000 1.000 3.000 1.000 25.000
Tabel 4.28 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Pangsa Pasar
No
Jenis Komoditi
1 Padi 2 Jagung 3 Kedelei 4 Kacang Tanah 5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar Sumber : Hasil olahan data
Padi
Jagung
Kedelei
0.600 0.067 0.067 0.067 0.067 0.067 0.067
0.818 0.091 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018
0.474 0.263 0.053 0.053 0.053 0.053 0.053
Kacang Tanah 0.538 0.299 0.060 0.060 0.012 0.020 0.012
Kacang Hijau 0.391 0.217 0.043 0.217 0.043 0.043 0.043
Ubi Kayu 0.443 0.246 0.049 0.148 0.049 0.049 0.016
Ubi Jalar 0.360 0.200 0.040 0.200 0.040 0.120 0.040
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
58
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.29 Row Average untuk Faktor Pangsa Pasar Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Kedelei
0.198
0.047
Average 0.518 Sumber : Hasil olahan data
Kacang Tanah 0.109
Kacang Hijau 0.040
Ubi Kayu 0.053
Ubi Jalar 0.036
Tabel 4.30 Weighty Sum Vector untuk Faktor Pangsa Pasar Jenis Padi Komoditi 1 Padi 0.518 2 Jagung 0.058 3 Kedelei 0.058 4 Kacang Tanah 0.058 5 Kacang Hijau 0.058 6 Ubi Kayu 0.058 7 Ubi Jalar 0.058 Sumber : Hasil olahan data No
Jagung
Kedelei
1.778 0.198 0.040 0.040 0.040 0.040 0.040
0.424 0.236 0.047 0.047 0.047 0.047 0.047
Kacang Tanah 0.980 0.544 0.109 0.109 0.022 0.036 0.022
Kacang Hijau 0.363 0.201 0.040 0.201 0.040 0.040 0.040
Ubi Kayu 0.476 0.264 0.053 0.159 0.053 0.053 0.018
Ubi Jalar 0.321 0.178 0.036 0.178 0.036 0.107 0.036
Ubi Kayu 0.380 7.197
Ubi Jalar 0.259 7.285
Tabel 4.31 Consistency Vector untuk Faktor Pangsa Pasar
Jenis Komoditi
Padi
SWSV 4.859 CV 9.386 Sumber : Hasil olahan data
Jagung
Kedelei
1.679 8.499
0.382 8.102
Kacang Tanah 0.791 7.267
Kacang Hijau 0.295 7.313
6. Faktor Status Teknologi Komoditi Pertanian Tanaman Pangan Tabel 4.32 Pairwise Comparison Faktor Status Teknologi No.
Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Kedelei
1 Padi 1.000 2 Jagung 0.333 3 Kedelei 0.143 4 Kacang Tanah 0.143 5 Kacang Hijau 0.143 6 Ubi Kayu 0.143 7 Ubi Jalar 0.333 TOTAL 2.238 Sumber : Hasil olahan data
3.000 1.000 0.143 0.143 0.143 0.200 0.200 4.829
7.000 7.000 1.000 0.333 1.000 0.143 0.143 16.619
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Kacang Tanah 7.000 7.000 3.000 1.000 0.200 0.333 0.200 18.733
Kacang Ubi Ubi Hijau Kayu Jalar 7.000 3.000 3.000 7.000 5.000 5.000 3.000 7.000 7.000 5.000 3.000 5.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 0.333 1.000 25.000 20.333 25.000
59
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.33 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Status Teknologi No
Jenis Komoditi
Padi
1 Padi 0.447 2 Jagung 0.149 3 Kedelei 0.064 4 Kacang Tanah 0.064 5 Kacang Hijau 0.064 6 Ubi Kayu 0.064 7 Ubi Jalar 0.149 Sumber : Hasil olahan data
Jagung
Kedelei
0.621 0.207 0.030 0.030 0.030 0.041 0.041
0.421 0.421 0.060 0.020 0.060 0.009 0.009
Kacang Tanah 0.374 0.374 0.160 0.053 0.011 0.018 0.011
Kacang Hijau 0.280 0.280 0.120 0.200 0.040 0.040 0.040
Ubi Kayu 0.148 0.246 0.344 0.148 0.049 0.049 0.016
Ubi Jalar 0.120 0.200 0.280 0.200 0.040 0.120 0.040
Tabel 4.34 Row Average untuk Faktor Status Teknologi Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Kedelei
0.268
0.151
Average 0.344 Sumber : Hasil olahan data
Kacang Tanah 0.102
Kacang Hijau 0.042
Ubi Kayu 0.049
Ubi Jalar 0.044
Tabel 4.35 Weighty Sum Vector untuk Faktor Status Teknologi No
Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Kedelei
1 Padi 0.344 2 Jagung 0.115 3 Kedelei 0.049 4 Kacang Tanah 0.049 5 Kacang Hijau 0.049 6 Ubi Kayu 0.049 7 Ubi Jalar 0.115 Sumber : Hasil olahan data
0.804 0.268 0.038 0.038 0.038 0.054 0.054
1.058 1.058 0.151 0.050 0.151 0.022 0.022
Kacang Tanah 0.714 0.714 0.306 0.102 0.020 0.034 0.020
Kacang Ubi Hijau Kayu 0.293 0.146 0.293 0.243 0.126 0.341 0.210 0.146 0.042 0.049 0.042 0.049 0.042 0.016
Ubi Jalar 0.131 0.219 0.306 0.219 0.044 0.131 0.044
Tabel 4.36 Consistency Vector untuk Faktor Status Teknologi Jenis Komoditi
Padi
SWSV 3.492 CV 10.140 Sumber : Hasil olahan data
Jagung
Kedelei
2.911 10.856
1.317 8.716
Kacang Tanah 0.814 7.978
Kacang Hijau 0.393 9.384
Ubi Kayu 0.380 7.809
Ubi Jalar 0.312 7.143
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
60
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
7. Faktor Skill Tenaga Kerja Komoditi Pertanian Tanaman Pangan Tabel 4.37 Pairwise Comparison Faktor Skill Tenaga Kerja No.
Jenis Komoditi
1 Padi 2 Jagung 3 Kedelei 4 Kacang Tanah 5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar TOTAL Sumber : Hasil olahan data
Padi
Kacang Tanah 7.000 7.000 1.000 1.000 0.200 0.333 0.200 16.733
Jagung Kedelei
1.000 0.333 0.143 0.143 0.143 0.143 0.333 2.238
3.000 1.000 0.143 0.143 0.143 0.333 0.333 5.095
7.000 7.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 19.000
Kacang Ubi Ubi Hijau Kayu Jalar 7.000 3.000 3.000 7.000 3.000 3.000 1.000 1.000 1.000 5.000 3.000 5.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 0.333 1.000 23.000 12.333 17.000
Tabel 4.38 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja No
Jenis Komoditi
1 Padi 2 Jagung 3 Kedelei 4 Kacang Tanah 5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar Sumber : Hasil olahan data
Padi 0.447 0.149 0.064 0.064 0.064 0.064 0.149
Jagung Kedelei 0.589 0.196 0.028 0.028 0.028 0.065 0.065
0.368 0.368 0.053 0.053 0.053 0.053 0.053
Kacang Tanah 0.418 0.418 0.060 0.060 0.012 0.020 0.012
Kacang Hijau 0.304 0.304 0.043 0.217 0.043 0.043 0.043
Ubi Kayu 0.243 0.243 0.081 0.243 0.081 0.081 0.027
Ubi Jalar 0.176 0.176 0.059 0.294 0.059 0.176 0.059
Tabel 4.39 Row Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis Komoditi
Padi
Average 0.364 Sumber : Hasil olahan data
Jagung
Kedelei
0.265
0.055
Kacang Tanah 0.137
Kacang Hijau 0.049
Ubi Kayu 0.072
Ubi Jalar 0.058
Tabel 4.40 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja No 1 2 3 4
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Padi 0.364 0.121 0.052 0.052
Jagung Kedelei 0.795 0.265 0.038 0.038
0.388 0.388 0.055 0.055
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Kacang Kacang Ubi Tanah Hijau Kayu 0.959 0.340 0.215 0.959 0.340 0.215 0.137 0.049 0.072 0.137 0.243 0.215
Ubi Jalar 0.175 0.175 0.058 0.292 61
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala No
Jenis Komoditi
Padi
5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar Sumber : Hasil olahan data
Kacang Kacang Ubi Tanah Hijau Kayu 0.055 0.027 0.049 0.072 0.055 0.046 0.049 0.072 0.055 0.027 0.049 0.024
Ubi Jalar 0.058 0.175 0.058
Jagung Kedelei
0.052 0.052 0.121
0.038 0.088 0.088
Tabel 4.41 Consistency Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Kedelei
2.463 9.291
0.461 8.323
SWSV 3.236 CV 8.896 Sumber : Hasil olahan data
Kacang Tanah 1.032 7.533
Kacang Hijau 0.351 7.237
Ubi Kayu 0.537 7.472
Ubi Jalar 0.423 7.257
8. Faktor Turunan Produk Olahan Komoditi Pertanian Tanaman Pangan Tabel 4.42 Pairwise Comparison untuk Faktor Turunan Produk Olahan No.
Jenis Komoditi
Padi
1 Padi 1.000 2 Jagung 0.200 3 Kedelei 3.000 4 Kacang Tanah 3.000 5 Kacang Hijau 3.000 6 Ubi Kayu 0.200 7 Ubi Jalar 0.143 TOTAL 10.543 Sumber : Hasil olahan data
Jagung
Kedelei
5.000 1.000 0.333 7.000 0.200 0.143 0.143 13.819
5.000 3.000 1.000 3.000 1.000 1.000 0.143 14.143
Kacang Tanah 5.000 5.000 0.333 1.000 0.333 0.143 0.143 11.952
Kacang Ubi Ubi Hijau Kayu Jalar 5.000 7.000 7.000 5.000 7.000 7.000 1.000 7.000 7.000 3.000 7.000 7.000 1.000 7.000 7.000 0.143 1.000 1.000 0.143 1.000 1.000 15.286 37.000 37.000
Tabel 4.43 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan No
Jenis Komoditi
1 Padi 2 Jagung 3 Kedelei 4 Kacang Tanah 5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar Sumber : Hasil olahan data
Padi
Jagung
Kedelei
0.095 0.019 0.285 0.285 0.285 0.019 0.014
0.362 0.072 0.024 0.507 0.014 0.010 0.010
0.354 0.212 0.071 0.212 0.071 0.071 0.010
Kacang Tanah 0.418 0.418 0.028 0.084 0.028 0.012 0.012
Kacang Hijau 0.327 0.327 0.065 0.196 0.065 0.009 0.009
Ubi Kayu 0.189 0.189 0.189 0.189 0.189 0.027 0.027
Ubi Jalar 0.189 0.189 0.189 0.189 0.189 0.027 0.027
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
62
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.44 Row Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Kedelei
0.204
0.122
Average 0.276 Sumber : Hasil olahan data
Kacang Tanah 0.237
Kacang Hijau 0.120
Ubi Kayu 0.025
Ubi Jalar 0.016
Tabel 4.45 Weighty Sum Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan No
Jenis Komoditi
Padi
1 Padi 2 Jagung 3 Kedelei 4 Kacang Tanah 5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar Sumber : Hasil olahan data
Jagung Kedelei
0.276 0.055 0.829 0.829 0.829 0.055 0.039
1.019 0.204 0.068 1.427 0.041 0.029 0.029
0.608 0.365 0.122 0.365 0.122 0.122 0.017
Kacang Kacang Tanah Hijau 1.187 0.601 1.187 0.601 0.079 0.120 0.237 0.361 0.079 0.120 0.034 0.017 0.034 0.017
Ubi Kayu 0.175 0.175 0.175 0.175 0.175 0.025 0.025
Ubi Jalar 0.109 0.109 0.109 0.109 0.109 0.016 0.016
Tabel 4.46 Consistency Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Kedelei
2.696 13.225
1.502 12.358
SWSV 3.976 CV 14.392 Sumber : Hasil olahan data
Kacang Tanah 3.504 14.760
Kacang Hijau 1.475 12.273
Ubi Kayu 0.298 11.884
Ubi Jalar 0.178 11.378
9. Faktor Daya Saing Komoditi Pertanian Tanaman Pangan Tabel 4.47 Pairwise Comparison untuk Faktor Daya Saing No.
Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Kedelei
1 Padi 1.000 2 Jagung 0.111 3 Kedelei 0.111 4 Kacang Tanah 0.111 5 Kacang Hijau 0.111 6 Ubi Kayu 0.111 7 Ubi Jalar 0.111 TOTAL 1.667 Sumber : Hasil olahan data
9.000 1.000 0.143 0.143 0.143 0.143 0.143 10.714
9.000 7.000 1.000 1.000 1.000 0.143 0.143 19.286
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Kacang Tanah 9.000 7.000 1.000 1.000 0.333 0.143 0.143 18.619
Kacang Ubi Ubi Hijau Kayu Jalar 9.000 9.000 9.000 7.000 7.000 7.000 1.000 7.000 7.000 3.000 7.000 7.000 1.000 7.000 7.000 1.000 1.000 1.000 0.143 1.000 1.000 22.143 39.000 39.000
63
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.48 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Daya Saing No
Jenis Komoditi
1 Padi 2 Jagung 3 Kedelei 4 Kacang Tanah 5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar Sumber : Hasil olahan data
Padi
Jagung
Kedelei
0.600 0.067 0.067 0.067 0.067 0.067 0.067
0.840 0.093 0.013 0.013 0.013 0.013 0.013
0.467 0.363 0.052 0.052 0.052 0.007 0.007
Kacang Tanah 0.483 0.376 0.054 0.054 0.018 0.008 0.008
Kacang Hijau 0.406 0.316 0.045 0.135 0.045 0.045 0.006
Ubi Kayu 0.231 0.179 0.179 0.179 0.179 0.026 0.026
Ubi Jalar 0.231 0.179 0.179 0.179 0.179 0.026 0.026
Tabel 4.49 Row Average untuk Faktor Daya Saing Jenis Komoditi
Padi
Average 0.465 Sumber : Hasil olahan data
Jagung
Kedelei
0.225
0.084
Kacang Tanah 0.097
Kacang Hijau 0.079
Ubi Kayu 0.027
Ubi Jalar 0.022
Tabel 4.50 Weighty Sum Vector untuk Faktor Daya Saing No
Jenis Komoditi
1 Padi 2 Jagung 3 Kedelei 4 Kacang Tanah 5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar Sumber : Hasil olahan data
Padi
Jagung
Kedelei
0.465 0.052 0.052 0.052 0.052 0.052 0.052
2.024 0.225 0.032 0.032 0.032 0.032 0.032
0.758 0.590 0.084 0.084 0.084 0.012 0.012
Kacang Tanah 0.874 0.680 0.097 0.097 0.032 0.014 0.014
Kacang Hijau 0.712 0.554 0.079 0.237 0.079 0.079 0.011
Ubi Kayu 0.246 0.192 0.192 0.192 0.192 0.027 0.027
Ubi Jalar 0.196 0.153 0.153 0.153 0.153 0.022 0.022
Tabel 4.51 Consistency Vector untuk Faktor Daya Saing Jenis Komoditi
Padi
SWSV 5.277 CV 11.337 Sumber : Hasil olahan data
Jagung
Kedelei
2.445 10.871
0.689 8.175
Kacang Tanah 0.847 8.718
Kacang Hijau 0.624 7.885
Ubi Kayu 0.238 8.701
Ubi Jalar 0.170 7.798
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
64
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
10. Faktor Kelembagaan (Institusional) Komoditi Pertanian Tanaman Pangan Tabel 4.52 Pairwise Comparison untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No.
Jenis Komoditi
1 Padi 2 Jagung 3 Kedelei 4 Kacang Tanah 5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar TOTAL Sumber : Hasil olahan data
Padi
Jagung
Kedelei
1.000 9.000 0.111 1.000 0.111 0.143 0.111 0.143 0.111 0.143 0.111 0.143 0.111 0.111 1.667 10.683
9.000 7.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 21.000
Kacang Kacang Ubi Ubi Tanah Hijau Kayu Jalar 9.000 9.000 9.000 9.000 7.000 7.000 7.000 9.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 21.000 21.000 21.000 23.000
Tabel 4.53 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No
Jenis Komoditi
Padi
Jagung
Kedelei
1 Padi 2 Jagung 3 Kedelei 4 Kacang Tanah 5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar Sumber : Hasil olahan data
0.600 0.067 0.067 0.067 0.067 0.067 0.067
0.842 0.094 0.013 0.013 0.013 0.013 0.010
0.429 0.333 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048
Kacang Kacang Tanah Hijau 0.429 0.429 0.333 0.333 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048
Ubi Kayu 0.429 0.333 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048
Ubi Jalar 0.391 0.391 0.043 0.043 0.043 0.043 0.043
Tabel 4.54 Row Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) Jenis Komoditi
Padi
Average 0.507 Sumber : Hasil olahan data
Jagung
Kedelei
0.269
0.045
Kacang Tanah 0.045
Kacang Hijau 0.045
Ubi Kayu 0.045
Ubi Jalar 0.044
Tabel 4.55 Weighty Sum Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No 1 2 3 4
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Padi 0.507 0.056 0.056 0.056
Jagung Kedelei 2.423 0.269 0.038 0.038
0.404 0.314 0.045 0.045
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Kacang Kacang Tanah Hijau 0.404 0.404 0.314 0.314 0.045 0.045 0.045 0.045
Ubi Kayu 0.404 0.314 0.045 0.045
Ubi Jalar 0.400 0.400 0.044 0.044 65
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala No
Jenis Komoditi
Padi
5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar Sumber : Hasil olahan data
0.056 0.056 0.056
Kacang Kacang Tanah Hijau 0.045 0.045 0.045 0.045 0.045 0.045 0.045 0.045 0.045
Jagung Kedelei 0.038 0.038 0.030
Ubi Kayu 0.045 0.045 0.045
Ubi Jalar 0.044 0.044 0.044
Tabel 4.56 Consistency Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) Jenis Komoditi
Padi
SWSV 4.945 CV 9.756 Sumber : Hasil olahan data
Jagung
Kedelei
1.981 7.359
0.319 7.104
Kacang Tanah 0.319 7.104
Kacang Hijau 0.319 7.104
Ubi Kayu 0.319 7.104
Ubi Jalar 0.310 6.979
11. Total Nilai Evaluasi dan Bobot Faktor Jenis Komoditi Pertanian Tanaman Pangan Tabel 4.57 Nilai Akhir dan Peringkat Komoditi Pertanian Tanaman Pangan No
Faktor
Jagung Kedelei
Kacang Kacang Ubi Ubi Tanah Hijau Kayu Jalar 0.3129 0.1439 0.0695 0.0256
Bobot
Padi
1 Nilai Ekonomi 0.1750 Daerah 2 Ketersediaan 0.1500 Input 3 Tenaga Kerja 0.1250 4 Skala Usaha 0.1250 5 Pangsa Pasar 0.1250 6 Status Teknologi 0.0500 7 Skill Tenaga 0.0500 Kerja 8 Turunan Produk 0.0750 Olahan 9 Daya Saing 0.0750 10 Kelembagaan 0.0500 TOTAL 1.0000 PERINGKAT KOMODITI UNGGULAN
0.1642
0.1400
0.1439
0.5103
0.2029
0.0475
0.1093
0.0407 0.0533 0.0360
0.4378 0.4985 0.5177 0.3444 0.3638
0.2288 0.2117 0.1975 0.2681 0.2651
0.0543 0.0481 0.0471 0.1511 0.0554
0.1262 0.1099 0.1089 0.1021 0.1370
0.0465 0.0413 0.0403 0.0419 0.0485
0.2763
0.2039
0.1216
0.2374
0.1202 0.0251 0.0156
0.4654 0.5069 0.4034
0.2249 0.2693 0.2070
0.0842 0.0449 0.0790
0.0971 0.0449 0.1536
0.0791 0.0274 0.0218 0.0449 0.0449 0.0444 0.0690 0.0534 0.0347
1
2
4
3
5
0.0614 0.0539 0.0529 0.0487 0.0718
6
0.0450 0.0366 0.0356 0.0437 0.0583
7
Sumber : Hasil olahan data
Berdasarkan nilai evaluasi secara keseluruhan dari faktor‐faktor yang menentukan komoditi unggulan di Kabupaten Donggala, maka peringkat komoditi unggulan pertanian tanaman pangan yakni: padi dengan nilai evaluasi 0.4034(urutan Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
66
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
ke‐1); jagung dengan nilai 0.2070 (urutuan ke‐2); kacang tanah dengan nilai evaluasi sebesar 0.1536 (urutan ke‐3); kedelei dengan nilai evaluasi 0.0790 (ururan ke‐4); kacang hijau dengan nilai 0.0690 (urutan ke‐5); ubi kayu dengan nilai 0.0534 (uruan ke‐6) dan ubi jalar dengan nilai 0.0347 (urutan ke‐7).
4.2.2. Komoditi Unggulan Perkebunan Kabupaten Donggala Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) digunakan sebagai metode ilmiah untuk menentukan peringkat komoditi unggulan dalam studi ini menentukan komoditi unggulan perkebunan di Kabupaten Donggala yakni dengan faktor‐faktor menentukan komiditi unggulan yang digunakan dalam metode AHP Sebagai berikut sebagai berikut yakni: Faktor Nilai Ekonomi Daerah; Faktor Ketersediaan Input; Faktor Tenaga Kerja; Faktor Skala Produksi; Faktor Pangsa Pasar Produksi; Faktor Status Teknologi; Faktor Skill Tenaga Kerja;Faktor Turunan Produk Olahan;Faktor Dayang Saing; dan Faktor Kelembangaan (Institusional). Jenis komoditi perkebunan yang dihitung menggunakan pendekatan AHP berdasarkan data yang tersedia adalah kelapa, kelapa sawit, kakao, cengkeh, lada, pala dan vanili. Dimana jenis komoditi sub‐sektor perkebunan ini juga menjadi jenis komoditi yang memiliki pasar secara internasional (pangsa ekspor). Berikut ditampil hasil perhitungan menggunakan metode AHP yaitu: 1. Faktor Nilai Ekonomi Daerah Perkebunan
Tabel 4.58 Pairwise Comparison Faktor Nilai Ekonomi Daerah
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Komoditi Kelapa 1.000 0.200 5.000 0.111 0.143 7.000 7.000 Dalam Kelapa 5.000 1.000 3.000 0.111 3.000 3.000 7.000 Sawit Kopi 0.200 0.333 1.000 0.111 2.000 3.000 3.000 Kakao 9.000 9.000 9.000 1.000 7.000 9.000 7.000 Cengkeh 7.000 0.333 0.500 0.143 1.000 3.000 5.000 Lada 7.000 0.333 0.500 0.111 0.333 1.000 5.000 Pala 0.143 0.143 0.333 0.143 0.200 0.200 1.000 Vanili 0.143 0.143 0.200 0.111 0.143 0.333 3.000 TOTAL 29.486 11.486 19.533 1.841 13.819 26.533 38.000
Vanili 7.0000 7.0000 5.0000 9.0000 7.0000 3.0000 0.3333 1.0000 39.333
Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
67
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.59 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah Jenis K.Dalam K.Sawit Komoditi 1 Kelapa 0.034 0.017 Dalam 2 Kelapa Sawit 0.170 0.087 3 Kopi 0.007 0.029 4 Kakao 0.305 0.784 5 Cengkeh 0.237 0.029 6 Lada 0.237 0.029 7 Pala 0.005 0.012 8 Vanili 0.005 0.012 Sumber : Hasil olahan data No
Kopi
Kakao Cengkeh
Lada
Pala
0.256
0.060
0.010 0.264 0.184 0.178
0.154 0.051 0.461 0.026 0.026 0.017 0.010
0.060 0.060 0.543 0.078 0.060 0.078 0.060
0.217 0.145 0.507 0.072 0.024 0.014 0.010
0.113 0.113 0.339 0.113 0.038 0.008 0.013
0.184 0.079 0.184 0.132 0.132 0.026 0.079
Vanili
0.178 0.127 0.229 0.178 0.076 0.008 0.025
Tabel 4.60 Row Average untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Average 0.125 0.145 0.076 Sumber : Hasil olahan data
Kakao Cengkeh 0.419 0.108
Lada 0.078
Pala Vanili 0.021 0.027
Tabel 4.61 Weighty Sum Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 1 Kelapa 0.125 0.029 0.382 0.047 0.015 0.544 0.148 0.188 Dalam 2 Kelapa 0.627 0.145 0.229 0.047 0.324 0.233 0.148 0.188 Sawit 3 Kopi 0.025 0.048 0.076 0.047 0.216 0.233 0.063 0.134 4 Kakao 1.129 1.308 0.688 0.419 0.757 0.700 0.148 0.242 5 Cengkeh 0.878 0.048 0.038 0.060 0.108 0.233 0.105 0.188 6 Lada 0.878 0.048 0.038 0.047 0.036 0.078 0.105 0.081 7 Pala 0.018 0.021 0.025 0.060 0.022 0.016 0.021 0.009 8 Vanili 0.018 0.021 0.015 0.047 0.015 0.026 0.063 0.027 Sumber : Hasil olahan data No.
Tabel 4.62 Consistency Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili SWSV 1.479 1.942 0.844 5.390 1.660 1.312 0.191 0.232 CV 11.783 13.359 11.042 12.867 15.360 16.869 9.067 8.629 Sumber : Hasil olahan data Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
68
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala 2.
Faktor Ketersediaan Input Perkebunan
Tabel 4.63 Pairwise Comparison Untuk Faktor Ketersediaan Input Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 1 Kelapa 1.000 5.000 7.000 3.000 7.000 9.000 9.000 9.000 Dalam 2 Kelapa 0.200 1.000 0.333 0.111 3.000 3.000 5.000 7.000 Sawit 3 Kopi 0.143 3.000 1.000 0.111 0.333 3.000 3.000 7.000 4 Kakao 5.000 9.000 9.000 1.000 9.000 9.000 9.000 9.000 5 Cengkeh 0.143 0.333 3.000 0.111 1.000 0.200 5.000 9.000 6 Lada 0.143 0.333 0.333 0.111 5.000 1.000 3.000 5.000 7 Pala 0.111 0.200 0.333 0.111 0.200 0.333 1.000 0.200 8 Vanili 0.111 0.143 0.143 0.111 0.111 0.200 5.000 1.000 TOTAL 6.851 19.010 21.143 4.667 25.644 25.733 40.000 47.200 Sumber : Hasil olahan data No
Tabel 4.64 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Ketersediaan Input Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Komoditi 1 Kelapa Dalam 0.146 0.263 0.331 2 Kelapa Sawit 0.029 0.053 0.016 3 Kopi 0.021 0.158 0.047 4 Kakao 0.730 0.473 0.426 5 Cengkeh 0.021 0.018 0.142 6 Lada 0.021 0.018 0.016 7 Pala 0.016 0.011 0.016 8 Vanili 0.016 0.008 0.007 Sumber : Hasil olahan data No
Kakao
Cengkeh
Lada
Pala
Vanili
0.643 0.024 0.024 0.214 0.024 0.024 0.024 0.024
0.273 0.117 0.013 0.351 0.039 0.195 0.008 0.004
0.350 0.117 0.117 0.350 0.008 0.039 0.013 0.008
0.225 0.125 0.075 0.225 0.125 0.075 0.025 0.125
0.191 0.148 0.148 0.191 0.191 0.106 0.004 0.021
Tabel 4.65 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Average 0.303 0.079 0.075 0.370 0.071 0.062 0.015 0.027 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.66 Weighty Sum Vector untuk Faktor Ketersediaan Input No Jenisi Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 1 Kelapa Dalam 0.303 0.393 0.527 1.110 0.496 0.554 0.131 0.239 2 Kelapa Sawit 0.061 0.079 0.025 0.041 0.212 0.185 0.073 0.186 Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
69
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala No Jenisi Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada 3 Kopi 0.043 0.236 0.075 0.041 0.024 0.185 4 Kakao 1.513 0.707 0.678 0.370 0.637 0.554 5 Cengkeh 0.043 0.026 0.226 0.041 0.071 0.012 6 Lada 0.043 0.026 0.025 0.041 0.354 0.062 7 Pala 0.034 0.016 0.025 0.041 0.014 0.021 8 Vanili 0.034 0.011 0.011 0.041 0.008 0.012 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.67 Consistency Vector untuk Faktor Ketersediaan Input
Pala 0.044 0.131 0.073 0.044 0.015 0.073
Vanili 0.186 0.239 0.239 0.133 0.005 0.027
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili SWSV 3.753 0.861 0.833 4.830 0.732 0.728 0.170 0.216 CV 12.398 10.967 11.061 13.055 10.330 11.816 11.700 8.135 Sumber : Hasil olahan data 3. Faktor Tenaga Kerja Perkebunan Tabel 4.68 Pairwise Comparison Faktor Tenaga Kerja Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 1 Kelapa 1.000 3.000 5.000 3.000 5.000 5.000 5.000 5.000 Dalam 2 Kelapa 0.333 1.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 Sawit 3 Kopi 0.200 0.200 1.000 3.000 3.000 3.000 5.000 3.000 4 Kakao 0.333 0.333 5.000 1.000 5.000 7.000 7.000 3.000 5 Cengkeh 0.200 0.200 3.000 3.000 1.000 1.000 3.000 3.000 6 Lada 0.200 0.200 0.333 0.143 1.000 1.000 3.000 3.000 7 Pala 0.200 0.200 0.200 0.143 0.333 0.333 1.000 3.000 8 Vanili 0.200 0.200 0.333 0.333 0.333 0.333 0.333 1.000 TOTAL 2.667 5.333 19.867 15.619 20.667 22.667 29.333 26.000 Sumber : Hasil olahan data No
Tabel 4.69 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Tenaga Kerja No 1 2 3 4 5 6
Jenis Komoditi Kelapa Dalam Kelapa Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada
K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 0.375 0.563 0.252 0.192 0.242 0.221 0.170 0.192 0.125 0.188 0.252 0.320 0.242 0.221 0.170 0.192 0.075 0.038 0.050 0.192 0.145 0.132 0.170 0.115 0.125 0.063 0.252 0.064 0.242 0.309 0.239 0.115 0.075 0.038 0.151 0.192 0.048 0.044 0.102 0.115 0.075 0.038 0.017 0.009 0.048 0.044 0.102 0.115
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
70
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 7 Pala 0.075 0.038 0.010 0.009 0.016 0.015 0.034 0.115 8 Vanili 0.075 0.038 0.017 0.021 0.016 0.015 0.011 0.038 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.70 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Average 0.276 0.214 0.115 0.176 0.096 0.056 0.039 0.029 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.71 Weighty Sum Vector untuk Faktor Tenaga Kerja Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 1 Kelapa Dalam 0.276 0.641 0.574 0.528 0.479 0.280 0.195 0.145 2 Kelapa Sawit 0.092 0.214 0.574 0.880 0.479 0.280 0.195 0.145 3 Kopi 0.055 0.043 0.115 0.528 0.287 0.168 0.195 0.087 4 Kakao 0.092 0.071 0.574 0.176 0.479 0.393 0.273 0.087 5 Cengkeh 0.055 0.043 0.344 0.528 0.096 0.056 0.117 0.087 6 Lada 0.055 0.043 0.038 0.025 0.096 0.056 0.117 0.087 7 Pala 0.055 0.043 0.023 0.025 0.032 0.019 0.039 0.087 8 Vanili 0.055 0.043 0.038 0.059 0.032 0.019 0.013 0.029 Sumber : Hasil olahan data No
Tabel 4.72 Consistency Vector untuk Faktor Tenaga Kerja Kerja Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili SWSV 3.117 2.858 1.478 2.144 1.326 0.517 0.322 0.287 CV 11.302 13.374 12.875 12.182 13.851 9.217 8.264 9.939 Sumber : Hasil olahan data 4. Faktor Skala Produksi Perkebunan
Tabel 4.73 Pairwise Comparison Faktor Skala Produksi No 1 2 3
Jenis Komoditi Kelapa Dalam Kelapa Sawit Kopi
K.Dalam K.Sawit
Kopi
Kakao Cengkeh
Lada
Pala
Vanili
1.000
5.000
7.000
3.000
7.000
9.000
9.000
9.000
0.200
1.000
0.333
0.111
3.000
3.000
5.000
7.000
0.143
3.000
1.000
0.111
0.333
3.000
3.000
7.000
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
71
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 4 Kakao 5.000 9.000 9.000 1.000 9.000 9.000 9.000 9.000 5 Cengkeh 0.143 0.333 3.000 0.111 1.000 0.200 5.000 9.000 6 Lada 0.143 0.333 0.333 0.111 5.000 1.000 3.000 5.000 7 Pala 0.111 0.200 0.333 0.111 0.200 0.333 1.000 0.200 8 Vanili 0.111 0.143 0.143 0.111 0.111 0.200 5.000 1.000 TOTAL 6.851 19.010 21.143 4.667 25.644 25.733 40.000 47.200 Sumber : Hasil olahan data No
Tabel 4.74 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skala Produksi No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 1 Kelapa Dalam 0.146 0.263 0.331 0.643 0.273 0.350 0.225 0.191 2 Kelapa Sawit 0.029 0.053 0.016 0.024 0.117 0.117 0.125 0.148 3 Kopi 0.021 0.158 0.047 0.024 0.013 0.117 0.075 0.148 4 Kakao 0.730 0.473 0.426 0.214 0.351 0.350 0.225 0.191 5 Cengkeh 0.021 0.018 0.142 0.024 0.039 0.008 0.125 0.191 6 Lada 0.021 0.018 0.016 0.024 0.195 0.039 0.075 0.106 7 Pala 0.016 0.011 0.016 0.024 0.008 0.013 0.025 0.004 8 Vanili 0.016 0.008 0.007 0.024 0.004 0.008 0.125 0.021 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.75 Row Average untuk Faktor Skala Produksi Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Average 0.303 0.079 0.075 0.370 0.071 0.062 0.015 0.027 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.76 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skala Produksi No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 1 Kelapa Dalam 0.303 0.393 0.527 1.110 0.496 0.554 0.131 0.239 2 Kelapa Sawit 0.061 0.079 0.025 0.041 0.212 0.185 0.073 0.186 3 Kopi 0.043 0.236 0.075 0.041 0.024 0.185 0.044 0.186 4 Kakao 1.513 0.707 0.678 0.370 0.637 0.554 0.131 0.239 5 Cengkeh 0.043 0.026 0.226 0.041 0.071 0.012 0.073 0.239 6 Lada 0.043 0.026 0.025 0.041 0.354 0.062 0.044 0.133 7 Pala 0.034 0.016 0.025 0.041 0.014 0.021 0.015 0.005 8 Vanili 0.034 0.011 0.011 0.041 0.008 0.012 0.073 0.027 Sumber : Hasil olahan data Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
72
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala Tabel 4.77 Consistency Vector untuk Faktor Skala Produksi Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi SWSV 3.753 0.861 0.833 4.830 0.732 0.728 0.170 0.216 CV 12.398 10.967 11.061 13.055 10.330 11.816 11.700 8.135 Sumber : Hasil olahan data 5. Faktor Pangsa Pasar Perkebunan
Tabel 4.78 Pairwise Comparison Faktor Pangsa Pasar No. Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada 1 Kelapa Dalam 1.000 0.200 0.333 3.000 7.000 7.000 2 Kelapa Sawit 5.000 1.000 5.000 0.143 5.000 5.000 3 Kopi 3.000 0.200 1.000 0.143 5.000 7.000 4 Kakao 7.000 7.000 7.000 1.000 7.000 9.000 5 Cengkeh 0.143 0.200 0.200 0.143 1.000 7.000 6 Lada 0.143 0.200 0.143 0.111 0.143 1.000 7 Pala 0.143 0.143 0.143 0.111 0.143 0.333 8 Vanili 0.143 0.143 0.111 0.111 0.111 0.333 TOTAL 16.571 9.086 13.930 4.762 25.397 36.667 Sumber : Hasil olahan data
Pala 7.000 7.000 7.000 9.000 7.000 3.000 1.000 0.333 41.333
Tabel 4.79 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Pangsa Pasar Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 1 Kelapa Dalam 0.060 0.022 0.024 0.630 0.276 0.191 0.169 0.146 2 Kelapa Sawit 0.302 0.110 0.359 0.030 0.197 0.136 0.169 0.146 3 Kopi 0.181 0.022 0.072 0.030 0.197 0.191 0.169 0.188 4 Kakao 0.422 0.770 0.503 0.210 0.276 0.245 0.218 0.188 5 Cengkeh 0.009 0.022 0.014 0.030 0.039 0.191 0.169 0.188 6 Lada 0.009 0.022 0.010 0.023 0.006 0.027 0.073 0.063 7 Pala 0.009 0.016 0.010 0.023 0.006 0.009 0.024 0.063 8 Vanili 0.009 0.016 0.008 0.023 0.004 0.009 0.008 0.021 Sumber : Hasil olahan data No
Tabel 4.80 Row Average untuk Faktor Pangsa Pasar Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Average 0.190 0.181 0.131 0.354 0.083 0.029 0.020 0.012 Sumber : Hasil olahan data Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
73
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.81 Weighty Sum Vector untuk Faktor Pangsa Pasar Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 1 Kelapa Dalam 0.190 0.036 0.044 1.062 0.579 0.203 0.139 0.086 2 Kelapa Sawit 0.949 0.181 0.656 0.051 0.414 0.145 0.139 0.086 3 Kopi 0.569 0.036 0.131 0.051 0.414 0.203 0.139 0.110 4 Kakao 1.328 1.268 0.918 0.354 0.579 0.261 0.179 0.110 5 Cengkeh 0.027 0.036 0.026 0.051 0.083 0.203 0.139 0.110 6 Lada 0.027 0.036 0.019 0.039 0.012 0.029 0.060 0.037 7 Pala 0.027 0.026 0.019 0.039 0.012 0.010 0.020 0.037 8 Vanili 0.027 0.026 0.015 0.039 0.009 0.010 0.007 0.012 Sumber : Hasil olahan data No
Tabel 4.82 Consistency Vector untuk Faktor Pangsa Pasar Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili SWSV 2.339 2.621 1.654 4.999 0.676 0.259 0.189 0.145 CV 12.328 14.467 12.608 14.122 8.165 8.915 9.500 11.806 Sumber : Hasil olahan data 6. Faktor Status Teknologi Perkebunan
Tabel 4.83 Pairwise Comparison Faktor Status Teknologi Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 1 Kelapa 1.000 3.000 3.000 3.000 5.000 5.000 5.000 5.000 Dalam 2 Kelapa 0.333 1.000 5.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 Sawit 3 Kopi 0.333 0.200 1.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 4 Kakao 0.333 0.333 0.333 1.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5 Cengkeh 0.200 0.333 0.333 0.333 1.000 3.000 3.000 5.000 6 Lada 0.200 0.200 0.333 0.333 0.333 1.000 5.000 5.000 7 Pala 0.200 0.333 0.333 0.333 0.333 0.200 1.000 3.000 8 Vanili 0.200 0.333 0.333 0.333 0.200 0.200 0.333 1.000 TOTAL 2.800 5.733 10.667 11.333 15.867 18.400 23.333 28.000 Sumber : Hasil olahan data No.
Tabel 4.84 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Status Teknologi No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 1 Kelapa Dalam 0.357 0.523 0.281 0.265 0.315 0.272 0.214 0.179 Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
74
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit 2 Kelapa Sawit 0.119 0.174 3 Kopi 0.119 0.035 4 Kakao 0.119 0.058 5 Cengkeh 0.071 0.058 6 Lada 0.071 0.035 7 Pala 0.071 0.058 8 Vanili 0.071 0.058 Sumber : Hasil olahan data
Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 0.469 0.265 0.189 0.163 0.129 0.107 0.094 0.265 0.189 0.163 0.129 0.107 0.031 0.088 0.189 0.163 0.129 0.107 0.031 0.029 0.063 0.163 0.129 0.179 0.031 0.029 0.021 0.054 0.214 0.179 0.031 0.029 0.021 0.011 0.043 0.107 0.031 0.029 0.013 0.011 0.014 0.036
Tabel 4.85 Row Average untuk Faktor Status Teknologi Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Average 0.301 0.202 0.138 0.111 0.090 0.079 0.047 0.033 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.86 Weighty Sum Vector untuk Faktor Status Teknologi No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada 1 Kelapa Dalam 0.301 0.606 0.413 0.332 0.452 0.397 2 Kelapa Sawit 0.100 0.202 0.688 0.332 0.271 0.238 3 Kopi 0.100 0.040 0.138 0.332 0.271 0.238 4 Kakao 0.100 0.067 0.046 0.111 0.271 0.238 5 Cengkeh 0.060 0.067 0.046 0.037 0.090 0.238 6 Lada 0.060 0.040 0.046 0.037 0.030 0.079 7 Pala 0.060 0.067 0.046 0.037 0.030 0.016 8 Vanili 0.060 0.067 0.046 0.037 0.018 0.016 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.87 Consistency Vector untuk Faktor Status Teknologi Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit SWSV 2.897 2.069 CV 9.633 10.252 Sumber : Hasil olahan data
Kopi 1.358 9.873
Pala 0.233 0.140 0.140 0.140 0.140 0.233 0.047 0.016
Vanili 0.165 0.099 0.099 0.099 0.165 0.165 0.099 0.033
Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 1.072 0.843 0.690 0.402 0.293 9.695 9.323 8.692 8.633 8.875
7.
Faktor Skill Tenaga Kerja Perkebunan
Tabel 4.88 Pairwise Comparison Faktor Skill Tenaga Kerja No 1
Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Komoditi Kelapa 1.000 3.000 3.000 Dalam
Kakao Cengkeh 5.000
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
5.000
Lada
Pala
Vanili
5.000
5.000
5.000 75
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 2 Kelapa 0.333 1.000 3.000 3.000 5.000 5.000 5.000 5.000 Sawit 3 Kopi 0.333 0.333 1.000 3.000 5.000 5.000 5.000 5.000 4 Kakao 0.200 0.333 0.333 1.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5 Cengkeh 0.200 0.200 0.200 0.333 1.000 5.000 5.000 5.000 6 Lada 0.200 0.200 0.200 0.333 0.200 1.000 3.000 3.000 7 Pala 0.200 0.200 0.200 0.333 0.200 0.333 1.000 3.000 8 Vanili 0.200 0.200 0.200 0.333 0.200 0.333 0.333 1.000 TOTAL 2.667 5.467 8.133 13.333 19.600 24.667 27.333 30.000 Sumber : Hasil olahan data No
Tabel 4.89 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 1 Kelapa Dalam 0.375 0.549 0.369 0.375 0.255 0.203 0.183 0.167 2 Kelapa Sawit 0.125 0.183 0.369 0.225 0.255 0.203 0.183 0.167 3 Kopi 0.125 0.061 0.123 0.225 0.255 0.203 0.183 0.167 4 Kakao 0.075 0.061 0.041 0.075 0.153 0.122 0.110 0.100 5 Cengkeh 0.075 0.037 0.025 0.025 0.051 0.203 0.183 0.167 6 Lada 0.075 0.037 0.025 0.025 0.010 0.041 0.110 0.100 7 Pala 0.075 0.037 0.025 0.025 0.010 0.014 0.037 0.100 8 Vanili 0.075 0.037 0.025 0.025 0.010 0.014 0.012 0.033 Sumber : Hasil olahan data No
Tabel 4.90 Row Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Average 0.309 0.214 Sumber : Hasil olahan data
Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 0.168 0.092 0.096 0.053 0.040 0.029
Tabel 4.91 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 1 Kelapa Dalam 0.309 0.641 0.503 0.460 0.478 0.264 0.201 0.144 2 Kelapa Sawit 0.103 0.214 0.503 0.276 0.478 0.264 0.201 0.144 3 Kopi 0.103 0.071 0.168 0.276 0.478 0.264 0.201 0.144 4 Kakao 0.062 0.071 0.056 0.092 0.287 0.158 0.121 0.086 5 Cengkeh 0.062 0.043 0.034 0.031 0.096 0.264 0.201 0.144 6 Lada 0.062 0.043 0.034 0.031 0.019 0.053 0.121 0.086 7 Pala 0.062 0.043 0.034 0.031 0.019 0.018 0.040 0.086 8 Vanili 0.062 0.043 0.034 0.031 0.019 0.018 0.013 0.029 Sumber : Hasil olahan data No
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
76
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala Tabel 4.92 Consistency Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili SWSV 3.000 2.182 1.704 0.933 0.873 0.448 0.332 0.248 CV 9.696 10.214 10.166 10.134 9.134 8.492 8.264 8.600 Sumber : Hasil olahan data 8. Faktor Turunan Produk Olahan Perkebunan Tabel 4.93 Pairwise Comparison untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis No. K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 1 Kelapa 1.000 1.000 5.000 0.333 3.000 5.000 5.000 5.000 Dalam 2 Kelapa 1.000 1.000 5.000 0.333 3.000 5.000 5.000 5.000 Sawit 3 Kopi 0.200 0.200 1.000 0.200 3.000 5.000 5.000 5.000 4 Kakao 3.000 3.000 5.000 1.000 5.000 7.000 7.000 7.000 5 Cengkeh 0.333 0.333 0.333 0.200 1.000 5.000 5.000 5.000 6 Lada 0.200 0.200 0.200 0.143 0.200 1.000 1.000 3.000 7 Pala 0.200 0.200 0.200 0.143 0.200 1.000 1.000 3.000 8 Vanili 0.200 0.200 0.200 0.143 0.200 0.333 0.333 1.000 TOTAL 6.133 6.133 16.933 2.495 15.600 29.333 29.333 34.000 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.94 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 1 Kelapa Dalam 0.163 0.163 0.295 0.134 0.192 0.170 0.170 0.147 2 Kelapa Sawit 0.163 0.163 0.295 0.134 0.192 0.170 0.170 0.147 3 Kopi 0.033 0.033 0.059 0.080 0.192 0.170 0.170 0.147 4 Kakao 0.489 0.489 0.295 0.401 0.321 0.239 0.239 0.206 5 Cengkeh 0.054 0.054 0.020 0.080 0.064 0.170 0.170 0.147 6 Lada 0.033 0.033 0.012 0.057 0.013 0.034 0.034 0.088 7 Pala 0.033 0.033 0.012 0.057 0.013 0.034 0.034 0.088 8 Vanili 0.033 0.033 0.012 0.057 0.013 0.011 0.011 0.029 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.95 Row Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Average 0.179 0.179 0.111 0.335 0.095 0.038 0.038 0.025 Sumber : Hasil olahan data Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
77
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.96 Weighty Sum Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 1 Kelapa Dalam 0.179 0.179 0.553 0.112 0.285 0.190 0.190 0.125 2 Kelapa Sawit 0.179 0.179 0.553 0.112 0.285 0.190 0.190 0.125 3 Kopi 0.036 0.036 0.111 0.067 0.285 0.190 0.190 0.125 4 Kakao 0.538 0.538 0.553 0.335 0.475 0.266 0.266 0.174 5 Cengkeh 0.060 0.060 0.037 0.067 0.095 0.190 0.190 0.125 6 Lada 0.036 0.036 0.022 0.048 0.019 0.038 0.038 0.075 7 Pala 0.036 0.036 0.022 0.048 0.019 0.038 0.038 0.075 8 Vanili 0.036 0.036 0.022 0.048 0.019 0.013 0.013 0.025 Sumber : Hasil olahan data No
Tabel 4.97 Consistency Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili SWSV 1.812 1.812 1.038 3.145 0.822 0.311 0.311 0.211 CV 10.103 10.103 9.390 9.395 8.650 8.205 8.205 8.469 Sumber : Hasil olahan data 9. Faktor Daya Saing Perkebunan
Tabel 4.98 Pairwise Comparison untuk Faktor Daya Saing Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 1 Kelapa 1.000 0.333 0.333 0.200 0.333 9.000 9.000 9.000 Dalam 2 Kelapa 3.000 1.000 0.333 0.200 3.000 9.000 9.000 9.000 Sawit 3 Kopi 3.000 3.000 1.000 0.200 3.000 7.000 7.000 7.000 4 Kakao 5.000 5.000 5.000 1.000 5.000 9.000 9.000 9.000 5 Cengkeh 3.000 0.333 0.333 0.200 1.000 7.000 7.000 7.000 6 Lada 0.111 0.111 0.143 0.111 0.143 1.000 3.000 3.000 7 Pala 0.111 0.111 0.143 0.111 0.143 0.333 1.000 3.000 8 Vanili 0.111 0.111 0.143 0.111 0.143 0.333 0.333 1.000 TOTAL 15.333 10.000 7.429 2.133 12.762 42.667 45.333 48.000 Sumber : Hasil olahan data No.
Tabel 4.99 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Daya Saing No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 1 Kelapa Dalam 0.065 0.033 0.045 0.094 0.026 0.211 0.199 0.188 Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
78
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 2 Kelapa Sawit 0.196 0.100 0.045 0.094 0.235 0.211 0.199 0.188 3 Kopi 0.196 0.300 0.135 0.094 0.235 0.164 0.154 0.146 4 Kakao 0.326 0.500 0.673 0.469 0.392 0.211 0.199 0.188 5 Cengkeh 0.196 0.033 0.045 0.094 0.078 0.164 0.154 0.146 6 Lada 0.007 0.011 0.019 0.052 0.011 0.023 0.066 0.063 7 Pala 0.007 0.011 0.019 0.052 0.011 0.008 0.022 0.063 8 Vanili 0.007 0.011 0.019 0.052 0.011 0.008 0.007 0.021 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.100 Row Average untuk Faktor Daya Saing
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Average 0.108 0.158 Sumber : Hasil olahan data
Kopi 0.178
Kakao 0.370
Cengkeh 0.114
Lada 0.032
Pala Vanili 0.024 0.017
Tabel 4.101 Weighty Sum Vector untuk Faktor Daya Saing No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 1 Kelapa Dalam 0.108 0.053 0.059 0.074 0.038 0.285 0.217 0.154 2 Kelapa Sawit 0.323 0.158 0.059 0.074 0.341 0.285 0.217 0.154 3 Kopi 0.323 0.475 0.178 0.074 0.341 0.221 0.169 0.120 4 Kakao 0.538 0.791 0.890 0.370 0.569 0.285 0.217 0.154 5 Cengkeh 0.323 0.053 0.059 0.074 0.114 0.221 0.169 0.120 6 Lada 0.012 0.018 0.025 0.041 0.016 0.032 0.072 0.051 7 Pala 0.012 0.018 0.025 0.041 0.016 0.011 0.024 0.051 8 Vanili 0.012 0.018 0.025 0.041 0.016 0.011 0.008 0.017 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.102 Consistency Vector untuk Faktor Daya Saing Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili SWSV 0.987 1.611 1.901 3.813 1.133 0.268 0.198 0.148 CV 9.182 10.180 10.683 10.318 9.954 8.465 8.209 8.649 Sumber : Hasil olahan data 10. Faktor Kelembagaan (Institusional) Perkebunan Tabel 4.103 Pairwise Comparison untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No 1
Jenis Komoditi Kelapa Dalam
K.Dalam K.Sawit 1.000
Kopi Kakao Cengkeh
0.200 0.333
0.143
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
5.000
Lada
Pala
Vanili
7.000
7.000
7.000 79
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala Jenis K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Komoditi 2 Kelapa 5.000 1.000 3.000 0.333 7.000 9.000 9.000 9.000 Sawit 3 Kopi 3.000 0.333 1.000 0.333 5.000 7.000 7.000 7.000 4 Kakao 7.000 3.000 3.000 1.000 3.000 9.000 9.000 9.000 5 Cengkeh 0.200 0.143 0.200 0.333 1.000 7.000 7.000 7.000 6 Lada 0.143 0.111 0.143 0.111 0.143 1.000 1.000 1.000 7 Pala 0.143 0.111 0.143 0.111 0.143 1.000 1.000 1.000 8 Vanili 0.143 0.111 0.143 0.111 0.143 0.143 1.000 1.000 TOTAL 16.629 5.010 7.962 2.476 21.429 41.143 42.000 42.000 Sumber : Hasil olahan data No
Tabel 4.104 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi 1 Kelapa Dalam 0.060 0.040 0.042 2 Kelapa Sawit 0.301 0.200 0.377 3 Kopi 0.180 0.067 0.126 4 Kakao 0.421 0.599 0.377 5 Cengkeh 0.012 0.029 0.025 6 Lada 0.009 0.022 0.018 7 Pala 0.009 0.022 0.018 8 Vanili 0.009 0.022 0.018 Sumber : Hasil olahan data
Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 0.058 0.233 0.170 0.167 0.167 0.135 0.327 0.219 0.214 0.214 0.135 0.233 0.170 0.167 0.167 0.404 0.140 0.219 0.214 0.214 0.135 0.047 0.170 0.167 0.167 0.045 0.007 0.024 0.024 0.024 0.045 0.007 0.024 0.024 0.024 0.045 0.007 0.003 0.024 0.024
Tabel 4.105 Row Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili Average 0.117 0.248 0.155 0.323 0.094 0.022 0.022 0.019 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.106 Weighty Sum Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 1 Kelapa Dalam 0.117 0.050 0.052 0.046 0.469 0.151 0.151 0.132 2 Kelapa Sawit 0.585 0.248 0.466 0.108 0.657 0.194 0.194 0.170 3 Kopi 0.351 0.083 0.155 0.108 0.469 0.151 0.151 0.132 4 Kakao 0.819 0.745 0.466 0.323 0.281 0.194 0.194 0.170 5 Cengkeh 0.023 0.035 0.031 0.108 0.094 0.151 0.151 0.132 6 Lada 0.017 0.028 0.022 0.036 0.013 0.022 0.022 0.019 7 Pala 0.017 0.028 0.022 0.036 0.013 0.022 0.022 0.019 8 Vanili 0.017 0.028 0.022 0.036 0.013 0.003 0.022 0.019 Sumber : Hasil olahan data Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
80
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.107 Consistency Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili SWSV 1.167 2.622 1.600 3.193 0.725 0.178 0.178 0.159 CV 9.974 10.564 10.289 9.871 7.733 8.262 8.262 8.424 Sumber : Hasil olahan data 11. Total Nilai Evaluasi dan Bobot Faktor Jenis Komoditi Perkebunan
Tabel 4.108 Nilai Akhir dan Peringkat Komoditi Perkebunan No 1
Faktor Bobot Nilai Ekonomi 0.1750 Daerah 2 Ketersediaan 0.1500 Input 3 Tenaga Kerja 0.1250 4 Skala Usaha 0.1250 5 Pangsa Pasar 0.1250 6 Status 0.0500 Teknologi 7 Skill Tenaga 0.0500 Kerja 0.0750 8 Turunan Produk Olahan 9 Daya Saing 0.0750 10 Kelembagaan 0.0500 TOTAL 1.0000 PERINGKAT KOMODITI UNGGULAN
K.Dalam 0.1255
K.Sawit 0.1454
Kopi 0.0764
Kakao 0.4189
Cengkeh 0.1081
Lada 0.0778
Pala 0.0211
Vanili 0.0269
0.3027
0.0785
0.0753
0.3700
0.0708
0.0616
0.0145
0.0266
0.2758 0.3027 0.1898 0.3008
0.2137 0.0785 0.1811 0.2018
0.1148 0.0753 0.1312 0.1375
0.1760 0.3700 0.3540 0.1106
0.0957 0.0708 0.0828 0.0904
0.0561 0.0616 0.0290 0.0794
0.0390 0.0145 0.0199 0.0465
0.0289 0.0266 0.0123 0.0330
0.3094
0.2136
0.1677
0.0920
0.0956
0.0527
0.0402
0.0288
0.1794
0.1794
0.1106
0.3347
0.0951
0.0379
0.0379
0.0249
0.1075 0.1171 0.2213
0.1583 0.2482 0.1549
0.1779 0.1555 0.1095
0.3696 0.3235 0.3204
0.1138 0.0938 0.0904
0.0316 0.0215 0.0541
0.0242 0.0215 0.0251
0.0171 0.0189 0.0366
2
3
4
1
5
6
8
7
Sumber : Hasil olahan data
Berdasarkan nilai evaluasi secara keseluruhan dari faktor‐faktor yang menentukan komoditi unggulan di Kabupaten Donggala, maka peringkat komoditi unggulan perkebunan yakni: kakao dengan nilai evaluasi 0.3204 (urutan ke‐1); kelapa dalam dengan nilai 0.2213 (urutuan ke‐2); kelapa sawit dengan nilai evaluasi sebesar 0.1549 (urutan ke‐3); kopi dengan nilai evaluasi 0.1095 (ururan ke‐4); cengkeh dengan nilai 0.0904 (urutan ke‐5); lada dengan nilai 0.0541 (uruan ke‐6); vanili dengan nilai 0.0366 (urutan ke‐7; dan pala dengan nilai 0.0251 (urutan ke‐8).
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
81
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
4.2.3. Komoditi Unggulan Peternakan Kabupaten Donggala Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode analisis untuk menentukan peringkat komoditi unggulan peternakan di Kabupaten Donggala yakni dengan faktor‐faktor menentukan komiditi unggulan yang digunakan dalam metode AHP Sebagai berikut sebagai berikut yakni: Faktor Nilai Ekonomi Daerah; Faktor Ketersediaan Input; Faktor Tenaga Kerja; Faktor Skala Produksi; Faktor Pangsa Pasar Produksi; Faktor Status Teknologi; Faktor Skill Tenaga Kerja;Faktor Turunan Produk Olahan;Faktor Dayang Saing; dan Faktor Kelembangaan (Institusional). Jenis komoditi perkebunan yang dihitung menggunakan pendekatan AHP berdasarkan data yang tersedia adalah sapi, kambing, kerbau, domba, kuda, babi, ayam dan itik. Berikut ditampil hasil perhitungan menggunakan metode AHP yaitu:
1.
Faktor Nilai Ekonomi Daerah Peternakan
Tabel 4.109 Pairwise Comparison Faktor Nilai Ekonomi Daerah No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam 1 Sapi 1.000 5.000 1.000 5.000 1.000 5.000 9.000 2 Kambing 0.200 1.000 0.333 1.000 3.000 3.000 7.000 3 Kerbau 1.000 3.000 1.000 3.000 3.000 5.000 9.000 4 Domba 0.200 1.000 0.333 1.000 0.333 1.000 7.000 5 Kuda 1.000 0.333 0.333 3.000 1.000 3.000 7.000 6 Babi 1.000 0.333 0.333 1.000 0.333 1.000 7.000 7 Ayam 0.111 0.143 0.111 0.143 0.143 0.143 1.000 8 Itik 0.111 0.143 0.111 0.143 0.143 0.143 1.000 TOTAL 4.622 10.952 3.556 14.286 8.952 18.286 48.000
Itik 9.0000 7.0000 9.0000 7.0000 7.0000 7.0000 1.0000 1.0000 48.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.110 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Nilai ekonomi Daerah No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik 0.216 0.457 0.281 0.350 0.112 0.273 0.188 0.188 0.043 0.091 0.094 0.070 0.335 0.164 0.146 0.146 0.216 0.274 0.281 0.210 0.335 0.273 0.188 0.188 0.043 0.091 0.094 0.070 0.037 0.055 0.146 0.146 0.216 0.030 0.094 0.210 0.112 0.164 0.146 0.146 0.216 0.030 0.094 0.070 0.037 0.055 0.146 0.146 0.024 0.013 0.031 0.010 0.016 0.008 0.021 0.021 0.024 0.013 0.031 0.010 0.016 0.008 0.021 0.021
Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
82
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.111 Row Average untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik Average 0.258 0.136 0.246 0.085 0.140 0.099 0.018 0.018 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.112 Weighty Sum Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik 1 Sapi 0.258 0.681 0.246 0.426 0.140 0.496 0.162 0.162 2 Kambing 0.052 0.136 0.082 0.085 0.419 0.298 0.126 0.126 3 Kerbau 0.258 0.408 0.246 0.256 0.419 0.496 0.162 0.162 4 Domba 0.052 0.136 0.082 0.085 0.047 0.099 0.126 0.126 5 Kuda 0.258 0.045 0.082 0.256 0.140 0.298 0.126 0.126 6 Babi 0.258 0.045 0.082 0.085 0.047 0.099 0.126 0.126 7 Ayam 0.029 0.019 0.027 0.012 0.020 0.014 0.018 0.018 8 Itik 0.029 0.019 0.027 0.012 0.020 0.014 0.018 0.018 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.113 Consistency Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik SWSV 2.570 1.323 2.407 0.752 1.330 0.868 0.158 0.158 CV 9.961 9.721 9.799 8.826 9.518 8.744 8.774 8.774 Sumber : Hasil olahan data 2. Faktor Ketersediaan Input Peternakan
Tabel 4.114 Pairwise Comparison Untuk Faktor Ketersediaan Input No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam 1 Sapi 1.000 3.000 9.000 9.000 7.000 3.000 1.000 2 Kambing 0.333 1.000 9.000 9.000 9.000 7.000 1.000 3 Kerbau 0.111 0.111 1.000 3.000 0.333 0.111 9.000 4 Domba 0.111 0.111 0.333 1.000 3.000 0.143 9.000 5 Kuda 0.143 0.111 3.000 0.333 1.000 0.143 7.000 6 Babi 0.143 0.143 9.000 7.000 7.000 1.000 0.333 7 Ayam 1.000 1.000 0.111 0.111 0.143 3.000 1.000 8 Itik 0.333 1.000 0.111 0.111 0.143 3.000 0.200 TOTAL 3.175 6.476 31.556 29.556 27.619 17.397 28.533 Sumber : Hasil olahan data Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Itik 3.0000 1.0000 9.0000 9.0000 7.0000 0.3333 5.0000 1.0000 35.333
83
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.115 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Ketersediaan Input No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik 1 Sapi 0.315 0.463 0.285 0.305 0.253 0.172 0.035 0.085 2 Kambing 0.105 0.154 0.285 0.305 0.326 0.402 0.035 0.028 3 Kerbau 0.035 0.017 0.032 0.102 0.012 0.006 0.315 0.255 4 Domba 0.035 0.017 0.011 0.034 0.109 0.008 0.315 0.255 5 Kuda 0.045 0.017 0.095 0.011 0.036 0.008 0.245 0.198 6 Babi 0.045 0.022 0.285 0.237 0.253 0.057 0.012 0.009 7 Ayam 0.315 0.154 0.004 0.004 0.005 0.172 0.035 0.142 8 Itik 0.105 0.154 0.004 0.004 0.005 0.172 0.007 0.028 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.116 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi Sapi Kambing Average 0.239 0.205 Sumber : Hasil olahan data
Kerbau 0.097
Domba 0.098
Kuda 0.082
Babi Ayam 0.115 0.104
Itik 0.060
Tabel 4.117 Weighty Sum Vector untuk Faktor Ketersediaan Input Jenisi Sapi Kambing Komoditi 1 Sapi 0.239 0.615 2 Kambing 0.080 0.205 3 Kerbau 0.027 0.023 4 Domba 0.027 0.023 5 Kuda 0.034 0.023 6 Babi 0.034 0.029 7 Ayam 0.239 0.205 8 Itik 0.080 0.205 Sumber : Hasil olahan data No
Kerbau
Domba
Kuda
Babi
Ayam
Itik
0.871 0.871 0.097 0.032 0.290 0.871 0.011 0.011
0.881 0.881 0.294 0.098 0.033 0.686 0.011 0.011
0.574 0.738 0.027 0.246 0.082 0.574 0.012 0.012
0.345 0.806 0.013 0.016 0.016 0.115 0.345 0.345
0.104 0.104 0.935 0.935 0.727 0.035 0.104 0.021
0.180 0.060 0.540 0.540 0.420 0.020 0.300 0.060
Tabel 4.118 Consistency Vector untuk Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik SWSV 3.810 3.745 1.954 1.916 1.625 2.364 1.227 0.744 CV' 15.927 18.261 20.202 19.567 19.806 20.529 11.812 12.416 Sumber : Hasil olahan data Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
84
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala 3.
Faktor Tenaga Kerja Peternakan
Tabel 4.119 Pairwise Comparison Faktor Tenaga Kerja Jenis Sapi Kambing Kerbau Komoditi 1 Sapi 1.000 5.000 9.000 2 Kambing 0.200 1.000 7.000 3 Kerbau 0.111 0.143 1.000 4 Domba 0.111 0.143 3.000 5 Kuda 0.143 0.143 3.000 6 Babi 0.143 0.200 7.000 7 Ayam 0.200 0.333 7.000 8 Itik 0.200 0.333 7.000 TOTAL 2.108 7.295 44.000 Sumber : Hasil olahan data No
Domba 9.000 7.000 0.333 1.000 0.333 7.000 7.000 7.000 38.667
Kuda
Babi
Ayam
7.000 7.000 5.000 7.000 5.000 3.000 0.333 0.143 0.143 3.000 0.143 0.143 1.000 0.143 0.143 7.000 1.000 0.111 7.000 9.000 1.000 7.000 9.000 1.000 39.333 31.429 10.540
Itik 5.0000 3.0000 0.1429 0.1429 0.1429 0.1111 1.0000 1.0000 10.540
Tabel 4.120 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Tenaga Kerja No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi 1 Sapi 0.474 0.685 0.205 0.233 0.178 0.223 2 Kambing 0.095 0.137 0.159 0.181 0.178 0.159 3 Kerbau 0.053 0.020 0.023 0.009 0.008 0.005 4 Domba 0.053 0.020 0.068 0.026 0.076 0.005 5 Kuda 0.068 0.020 0.068 0.009 0.025 0.005 6 Babi 0.068 0.027 0.159 0.181 0.178 0.032 7 Ayam 0.095 0.046 0.159 0.181 0.178 0.286 8 Itik 0.095 0.046 0.159 0.181 0.178 0.286 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.121 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input
Ayam 0.474 0.285 0.014 0.014 0.014 0.011 0.095 0.095
Itik 0.474 0.285 0.014 0.014 0.014 0.011 0.095 0.095
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik Average 0.368 0.185 0.018 0.034 0.028 0.083 0.142 0.142 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.122 Weighty Sum Vector untuk Faktor Tenaga Kerja No 1 2 3 4
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba
Sapi 0.368 0.074 0.041 0.041
Kambing
Kerbau
Domba
0.924 0.185 0.026 0.026
0.162 0.126 0.018 0.054
0.309 0.240 0.011 0.034
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Kuda 0.194 0.194 0.009 0.083
Babi
Ayam
Itik
0.583 0.416 0.012 0.012
0.709 0.426 0.020 0.020
0.709 0.426 0.020 0.020 85
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala Jenis Sapi Kambing Komoditi 5 Kuda 0.053 0.026 6 Babi 0.053 0.037 7 Ayam 0.074 0.062 8 Itik 0.074 0.062 Sumber : Hasil olahan data No
Kerbau
Domba
0.054 0.126 0.126 0.126
0.011 0.240 0.240 0.240
Kuda 0.028 0.194 0.194 0.194
Babi
Ayam
Itik
0.012 0.083 0.749 0.749
0.020 0.016 0.142 0.142
0.020 0.016 0.142 0.142
Tabel 4.123 Consistency Vector untuk Faktor Tenaga Kerja Kerja Jenis Sapi Kambing Komoditi SWSV 3.958 2.085 CV 10.745 11.284 Sumber : Hasil olahan data
Kerbau
Domba
Kuda
Babi
Ayam
Itik
0.158 8.812
0.291 8.486
0.224 8.116
0.764 1.728 1.728 9.171 12.180 12.180
Faktor Skala Produksi Peternakan
4.
Tabel 4.124 Pairwise Comparison Faktor Skala Produksi Jenis Sapi Kambing Komoditi 1 Sapi 1.000 5.000 2 Kambing 0.200 1.000 3 Kerbau 0.111 0.143 4 Domba 0.111 0.143 5 Kuda 0.143 0.143 6 Babi 0.143 0.200 7 Ayam 0.200 0.333 8 Itik 0.200 0.333 TOTAL 2.108 7.295 Sumber : Hasil olahan data No.
Kerbau Domba 9.000 7.000 1.000 3.000 3.000 7.000 7.000 7.000 44.000
Kuda
Babi
Ayam
9.000 7.000 7.000 5.000 7.000 7.000 5.000 3.000 0.333 0.333 0.143 0.143 1.000 3.000 0.143 0.143 0.333 1.000 0.143 0.143 7.000 7.000 1.000 0.111 7.000 7.000 9.000 1.000 7.000 7.000 9.000 1.000 38.667 39.333 31.429 10.540
Itik 5.0000 3.0000 0.1429 0.1429 0.1429 0.1111 1.0000 1.0000 10.540
Tabel 4.125 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skala Produksi No 1 2 3 4 5 6 7
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam
Sapi
Kambing
Kerbau
Domba
Kuda
Babi
Ayam
Itik
0.474 0.095 0.053 0.053 0.068 0.068 0.095
0.685 0.137 0.020 0.020 0.020 0.027 0.046
0.205 0.159 0.023 0.068 0.068 0.159 0.159
0.233 0.181 0.009 0.026 0.009 0.181 0.181
0.178 0.178 0.008 0.076 0.025 0.178 0.178
0.223 0.159 0.005 0.005 0.005 0.032 0.286
0.474 0.285 0.014 0.014 0.014 0.011 0.095
0.474 0.285 0.014 0.014 0.014 0.011 0.095
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
86
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala Jenis Sapi Kambing Komoditi 8 Itik 0.095 0.046 Sumber : Hasil olahan data No
Kerbau
Domba
Kuda
Babi
Ayam
Itik
0.159
0.181
0.178
0.286
0.095 0.095
Tabel 4.126 Row Average untuk Faktor Skala Produksi Jenis Komoditi Sapi Kambing Average 0.368 0.185 Sumber : Hasil olahan data
Kerbau 0.018
Domba 0.034
Kuda 0.028
Babi Ayam Itik 0.083 0.142 0.142
Tabel 4.127 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skala Produksi
Jenis Sapi Kambing Komoditi 1 Sapi 0.368 0.924 2 Kambing 0.074 0.185 3 Kerbau 0.041 0.026 4 Domba 0.041 0.026 5 Kuda 0.053 0.026 6 Babi 0.053 0.037 7 Ayam 0.074 0.062 8 Itik 0.074 0.062 Sumber : Hasil olahan data No
Kerbau
Domba
Kuda
Babi
Ayam
Itik
0.162 0.126 0.018 0.054 0.054 0.126 0.126 0.126
0.309 0.240 0.011 0.034 0.011 0.240 0.240 0.240
0.194 0.194 0.009 0.083 0.028 0.194 0.194 0.194
0.583 0.416 0.012 0.012 0.012 0.083 0.749 0.749
0.709 0.426 0.020 0.020 0.020 0.016 0.142 0.142
0.709 0.426 0.020 0.020 0.020 0.016 0.142 0.142
Tabel 4.128 Consistency Vector untuk Faktor Skala Produksi Jenis Sapi Kambing Komoditi SWSV 3.958 2.085 CV 10.745 11.284 Sumber : Hasil olahan data
Kerbau
Domba
Kuda
Babi
Ayam
Itik
0.158 8.812
0.291 8.486
0.224 8.116
0.764 1.728 1.728 9.171 12.180 12.180
Faktor Pangsa Pasar Peternakan
5.
Tabel 4.129 Pairwise Comparison Faktor Pangsa Pasar No. 1 2 3 4
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba
Sapi 1.000 0.200 0.111 0.111
Kambing Kerbau Domba 5.000 1.000 0.143 0.143
9.000 7.000 1.000 3.000
9.000 7.000 0.333 1.000
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Kuda
Babi
Ayam
Itik
7.000 7.000 0.333 3.000
7.000 5.000 0.143 0.143
5.000 3.000 0.143 0.143
5.0000 3.0000 0.1429 0.1429 87
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala Jenis Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Komoditi 5 Kuda 0.143 0.143 3.000 0.333 1.000 0.143 0.143 6 Babi 0.143 0.200 7.000 7.000 7.000 1.000 0.111 7 Ayam 0.200 0.333 7.000 7.000 9.000 9.000 1.000 8 Itik 0.200 0.333 7.000 7.000 9.000 9.000 1.000 TOTAL 2.108 7.295 44.000 38.667 43.333 31.429 10.540 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.130 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Pangsa Pasar No.
Jenis Sapi Kambing Komoditi 1 Sapi 0.474 0.685 2 Kambing 0.095 0.137 3 Kerbau 0.053 0.020 4 Domba 0.053 0.020 5 Kuda 0.068 0.020 6 Babi 0.068 0.027 7 Ayam 0.095 0.046 8 Itik 0.095 0.046 Sumber : Hasil olahan data No
Itik 0.1111 0.1111 1.0000 1.0000 10.508
Kerbau
Domba
Kuda
Babi
Ayam
Itik
0.205 0.159 0.023 0.068 0.068 0.159 0.159 0.159
0.233 0.181 0.009 0.026 0.009 0.181 0.181 0.181
0.162 0.162 0.008 0.069 0.023 0.162 0.208 0.208
0.223 0.159 0.005 0.005 0.005 0.032 0.286 0.286
0.474 0.285 0.014 0.014 0.014 0.011 0.095 0.095
0.476 0.285 0.014 0.014 0.011 0.011 0.095 0.095
Tabel 4.131 Row Average untuk Faktor Pangsa Pasar Jenis Komoditi Sapi Kambing Average 0.366 0.183 Sumber : Hasil olahan data
Kerbau 0.018
Domba 0.033
Kuda 0.027
Babi Ayam Itik 0.081 0.146 0.146
Tabel 4.132 Weighty Sum Vector untuk Faktor Pangsa Pasar Jenis Sapi Kambing Komoditi 1 Sapi 0.366 0.914 2 Kambing 0.073 0.183 3 Kerbau 0.041 0.026 4 Domba 0.041 0.026 5 Kuda 0.052 0.026 6 Babi 0.052 0.037 7 Ayam 0.073 0.061 8 Itik 0.073 0.061 Sumber : Hasil olahan data No
Kerbau
Domba
Kuda
Babi
Ayam
Itik
0.161 0.125 0.018 0.054 0.054 0.125 0.125 0.125
0.301 0.234 0.011 0.033 0.011 0.234 0.234 0.234
0.189 0.189 0.009 0.081 0.027 0.189 0.243 0.243
0.569 0.406 0.012 0.012 0.012 0.081 0.731 0.731
0.728 0.437 0.021 0.021 0.021 0.016 0.146 0.146
0.728 0.437 0.021 0.021 0.016 0.016 0.146 0.146
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
88
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.133 Consistency Vector untuk Faktor Pangsa Pasar Jenis Sapi Kambing Kerbau Komoditi SWSV 3.956 2.084 0.158 CV 10.795 11.396 8.840 Sumber : Hasil olahan data
6.
Domba
Kuda
Babi
Ayam
Itik
0.288 8.622
0.219 8.108
0.750 1.758 1.758 9.239 12.077 12.077
Faktor Status Teknologi Peternakan Tabel 4.134 Pairwise Comparison Faktor Status Teknologi
Jenis Sapi Kambing Komoditi 1 Sapi 1.000 7.000 2 Kambing 0.143 1.000 3 Kerbau 0.111 0.143 4 Domba 0.111 0.143 5 Kuda 0.111 0.143 6 Babi 0.111 0.200 7 Ayam 0.333 0.333 8 Itik 0.333 0.333 TOTAL 2.254 9.295 Sumber : Hasil olahan data No.
Kerbau 9.000 7.000 1.000 3.000 3.000 7.000 9.000 9.000 48.000
Domba
Kuda
Babi
9.000 9.000 9.000 7.000 7.000 5.000 0.333 0.333 0.143 1.000 3.000 0.143 0.333 1.000 0.143 7.000 7.000 1.000 9.000 9.000 7.000 9.000 9.000 7.000 42.667 45.333 29.429
Ayam
Itik
3.000 3.000 0.111 0.111 0.143 0.143 1.000 1.000 8.508
3.0000 3.0000 0.1111 0.1111 0.1111 0.1429 1.0000 1.0000 8.4760
Tabel 4.135 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Status Teknologi Jenis Sapi Kambing Komoditi 1 Sapi 0.444 0.753 2 Kambing 0.063 0.108 3 Kerbau 0.049 0.015 4 Domba 0.049 0.015 5 Kuda 0.049 0.015 6 Babi 0.049 0.022 7 Ayam 0.148 0.036 8 Itik 0.148 0.036 Sumber : Hasil olahan data No
Kerbau
Domba
Kuda
Babi
Ayam
Itik
0.188 0.146 0.021 0.063 0.063 0.146 0.188 0.188
0.211 0.164 0.008 0.023 0.008 0.164 0.211 0.211
0.199 0.154 0.007 0.066 0.022 0.154 0.199 0.199
0.306 0.170 0.005 0.005 0.005 0.034 0.238 0.238
0.353 0.353 0.013 0.013 0.017 0.017 0.118 0.118
0.354 0.354 0.013 0.013 0.013 0.017 0.118 0.118
Tabel 4.136 Row Average untuk Faktor Status Teknologi Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik Average 0.351 0.189 0.016 0.031 0.024 0.075 0.157 0.157 Sumber : Hasil olahan data Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
89
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala Tabel 4.137 Weighty Sum Vector untuk Faktor Status Teknologi Jenis Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik Komoditi 1 Sapi 0.351 1.323 0.148 0.279 0.216 0.678 0.470 0.470 2 Kambing 0.050 0.189 0.115 0.217 0.168 0.377 0.470 0.470 3 Kerbau 0.039 0.027 0.016 0.010 0.008 0.011 0.017 0.017 4 Domba 0.039 0.027 0.049 0.031 0.072 0.011 0.017 0.017 5 Kuda 0.039 0.027 0.049 0.010 0.024 0.011 0.022 0.017 6 Babi 0.039 0.038 0.115 0.217 0.168 0.075 0.022 0.022 7 Ayam 0.117 0.063 0.148 0.279 0.216 0.527 0.157 0.157 8 Itik 0.117 0.063 0.148 0.279 0.216 0.527 0.157 0.157 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.138 Consistency Vector untuk Faktor Status Teknologi Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik SWSV 3.935 2.056 0.146 0.264 0.200 0.697 1.664 1.664 CV 11.218 10.882 8.891 8.518 8.352 9.248 10.612 10.612 Sumber : Hasil olahan data 7. Faktor Skill Tenaga Kerja Peternakan Tabel 4.139 Pairwise Comparison Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis No. Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik Komoditi 1 Sapi 1.000 5.000 7.000 7.000 7.000 7.000 3.000 3.0000 2 Kambing 0.200 1.000 7.000 7.000 7.000 5.000 3.000 3.0000 3 Kerbau 0.143 0.143 1.000 0.333 0.333 0.333 0.111 0.1111 4 Domba 0.143 0.143 3.000 1.000 3.000 0.333 0.111 0.1111 5 Kuda 0.143 0.143 3.000 0.333 1.000 0.200 0.200 0.1111 6 Babi 0.143 0.200 3.000 3.000 5.000 1.000 0.143 0.1429 7 Ayam 0.333 0.333 9.000 9.000 9.000 7.000 1.000 1.0000 8 Itik 0.333 0.333 9.000 9.000 9.000 7.000 1.000 1.0000 TOTAL 2.438 7.295 42.000 36.667 41.333 27.867 8.565 8.476 Sumber : Hasil olahan data No
Tabel 4.140 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis No Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Komoditi 1 Sapi 0.410 0.685 0.167 0.191 0.169 0.251 0.350 2 Kambing 0.082 0.137 0.167 0.191 0.169 0.179 0.350 3 Kerbau 0.059 0.020 0.024 0.009 0.008 0.012 0.013 Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Itik 0.354 0.354 0.013 90
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala Jenis Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Komoditi 4 Domba 0.059 0.020 0.071 0.027 0.073 0.012 0.013 5 Kuda 0.059 0.020 0.071 0.009 0.024 0.007 0.023 6 Babi 0.059 0.027 0.071 0.082 0.121 0.036 0.017 7 Ayam 0.137 0.046 0.214 0.245 0.218 0.251 0.117 8 Itik 0.137 0.046 0.214 0.245 0.218 0.251 0.117 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.141 Row Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Average 0.322 0.204 0.020 0.036 0.028 0.054 0.168 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.142 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis No Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Komoditi 1 Sapi 0.322 1.019 0.138 0.252 0.198 0.376 0.505 2 Kambing 0.064 0.204 0.138 0.252 0.198 0.269 0.505 3 Kerbau 0.046 0.029 0.020 0.012 0.009 0.018 0.019 4 Domba 0.046 0.029 0.059 0.036 0.085 0.018 0.019 5 Kuda 0.046 0.029 0.059 0.012 0.028 0.011 0.034 6 Babi 0.046 0.041 0.059 0.108 0.142 0.054 0.024 7 Ayam 0.107 0.068 0.177 0.323 0.255 0.376 0.168 8 Itik 0.107 0.068 0.177 0.323 0.255 0.376 0.168 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.143 Consistency Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam SWSV 3.313 2.133 0.171 0.310 0.237 0.497 1.643 CV 10.283 10.473 8.728 8.633 8.386 9.252 9.765 Sumber : Hasil olahan data 8. Faktor Turunan Produk Olahan Peternakan Tabel 4.144 Pairwise Comparison untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis No. Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Komoditi 1 Sapi 1.000 3.000 5.000 5.000 9.000 9.000 3.000 2 Kambing 0.333 1.000 7.000 7.000 7.000 5.000 3.000 No
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Itik 0.013 0.013 0.017 0.118 0.118
Itik 0.168
Itik 0.505 0.505 0.019 0.019 0.019 0.024 0.168 0.168
Itik 1.643 9.765
Itik 3.0000 3.0000 91
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala Jenis Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik Komoditi 3 Kerbau 0.200 0.143 1.000 0.333 0.333 0.143 0.143 0.1429 4 Domba 0.200 0.143 3.000 1.000 3.000 0.143 0.143 0.1429 5 Kuda 0.111 0.143 3.000 0.333 1.000 0.143 0.143 0.1429 6 Babi 0.111 0.200 7.000 7.000 7.000 1.000 0.111 0.1111 7 Ayam 0.333 0.333 7.000 7.000 7.000 9.000 1.000 1.0000 8 Itik 0.333 0.333 7.000 7.000 7.000 9.000 1.000 1.0000 TOTAL 2.622 5.295 40.000 34.667 41.333 33.429 8.540 8.5400 Sumber : Hasil olahan data No.
Tabel 4.145 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis No Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Komoditi 1 Sapi 0.381 0.567 0.125 0.144 0.218 0.269 0.351 2 Kambing 0.127 0.189 0.175 0.202 0.169 0.150 0.351 3 Kerbau 0.076 0.027 0.025 0.010 0.008 0.004 0.017 4 Domba 0.076 0.027 0.075 0.029 0.073 0.004 0.017 5 Kuda 0.042 0.027 0.075 0.010 0.024 0.004 0.017 6 Babi 0.042 0.038 0.175 0.202 0.169 0.030 0.013 7 Ayam 0.127 0.063 0.175 0.202 0.169 0.269 0.117 8 Itik 0.127 0.063 0.175 0.202 0.169 0.269 0.117 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.146 Row Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Average 0.301 0.214 0.023 0.040 0.027 0.085 0.155 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.147 Weighty Sum Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis No Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Komoditi 1 Sapi 0.301 0.643 0.115 0.198 0.243 0.768 0.465 2 Kambing 0.100 0.214 0.161 0.278 0.189 0.426 0.465 3 Kerbau 0.060 0.031 0.023 0.013 0.009 0.012 0.022 4 Domba 0.060 0.031 0.069 0.040 0.081 0.012 0.022 5 Kuda 0.033 0.031 0.069 0.013 0.027 0.012 0.022 6 Babi 0.033 0.043 0.161 0.278 0.189 0.085 0.017 7 Ayam 0.100 0.071 0.161 0.278 0.189 0.768 0.155 8 Itik 0.100 0.071 0.161 0.278 0.189 0.768 0.155 Sumber : Hasil olahan data
Itik 0.351 0.351 0.017 0.017 0.017 0.013 0.117 0.117
Itik 0.155
Itik 0.465 0.465 0.022 0.022 0.022 0.017 0.155 0.155
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
92
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala Tabel 4.148 Consistency Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik SWSV 3.197 2.298 0.192 0.337 0.230 0.823 1.877 1.877 CV 10.628 10.724 8.382 8.488 8.508 9.653 12.110 12.110 Sumber : Hasil olahan data 9. Faktor Daya Saing Peternakan Tabel 4.149 Pairwise Comparison untuk Faktor Daya Saing Jenis No. Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik Komoditi 1 Sapi 1.000 3.000 5.000 5.000 9.000 9.000 3.000 3.0000 2 Kambing 0.333 1.000 9.000 3.000 9.000 5.000 3.000 3.0000 3 Kerbau 0.200 0.111 1.000 0.333 0.333 0.333 0.111 0.1111 4 Domba 0.200 0.333 3.000 1.000 3.000 0.333 0.111 0.1111 5 Kuda 0.111 0.111 3.000 0.333 1.000 0.333 0.333 0.1111 6 Babi 0.111 0.200 3.000 3.000 3.000 1.000 1.000 0.1111 7 Ayam 0.333 0.333 9.000 9.000 9.000 9.000 1.000 0.1111 8 Itik 0.333 0.333 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 1.0000 TOTAL 2.622 5.422 42.000 30.667 43.333 34.000 17.556 7.5560 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.150 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Daya Saing No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik 1 Sapi 0.381 0.553 0.119 0.163 0.208 0.265 0.171 0.397 2 Kambing 0.127 0.184 0.214 0.098 0.208 0.147 0.171 0.397 3 Kerbau 0.076 0.020 0.024 0.011 0.008 0.010 0.006 0.015 4 Domba 0.076 0.061 0.071 0.033 0.069 0.010 0.006 0.015 5 Kuda 0.042 0.020 0.071 0.011 0.023 0.010 0.019 0.015 6 Babi 0.042 0.037 0.071 0.098 0.069 0.029 0.057 0.015 7 Ayam 0.127 0.061 0.214 0.293 0.208 0.265 0.057 0.015 8 Itik 0.127 0.061 0.214 0.293 0.208 0.265 0.513 0.132 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.151 Row Average untuk Faktor Daya Saing Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik Average 0.282 0.193 0.021 0.043 0.026 0.052 0.155 0.227 Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
93
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala Tabel 4.152 Weighty Sum Vector untuk Faktor Daya Saing No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik 1 Sapi 0.282 0.580 0.106 0.214 0.238 0.471 0.465 0.680 2 Kambing 0.094 0.193 0.191 0.128 0.238 0.262 0.465 0.680 3 Kerbau 0.056 0.021 0.021 0.014 0.009 0.017 0.017 0.025 4 Domba 0.056 0.064 0.064 0.043 0.079 0.017 0.017 0.025 5 Kuda 0.031 0.021 0.064 0.014 0.026 0.017 0.052 0.025 6 Babi 0.031 0.039 0.064 0.128 0.079 0.052 0.155 0.025 7 Ayam 0.094 0.064 0.191 0.385 0.238 0.471 0.155 0.025 8 Itik 0.094 0.064 0.191 0.385 0.238 0.471 1.395 0.227 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.153 Consistency Vector untuk Faktor Daya Saing Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik SWSV 3.037 2.252 0.182 0.367 0.252 0.574 1.624 3.066 CV 10.763 11.651 8.570 8.579 9.506 10.963 10.473 13.523 Sumber : Hasil olahan data 10. Faktor Kelembagaan (Institusional) Peternakan Tabel 4.154 Pairwise Comparison untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) Jenis No. Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik Komoditi 1 Sapi 1.000 3.000 5.000 5.000 9.000 9.000 5.000 5.0000 2 Kambing 0.333 1.000 7.000 7.000 7.000 5.000 3.000 3.0000 3 Kerbau 0.200 0.143 1.000 0.333 0.333 0.143 0.143 0.1429 4 Domba 0.200 0.143 3.000 1.000 3.000 0.143 0.143 0.1429 5 Kuda 0.111 0.143 3.000 0.333 1.000 0.143 0.143 0.1429 6 Babi 0.111 0.200 7.000 7.000 7.000 1.000 0.200 0.2000 7 Ayam 0.200 0.333 7.000 7.000 7.000 5.000 1.000 1.0000 8 Itik 0.200 0.333 7.000 7.000 7.000 5.000 1.000 1.0000 TOTAL 2.356 5.295 40.000 34.667 41.333 25.429 10.629 10.629 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.155 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik 1 Sapi 0.425 0.567 0.125 0.144 0.218 0.354 0.470 0.470 2 Kambing 0.142 0.189 0.175 0.202 0.169 0.197 0.282 0.282 3 Kerbau 0.085 0.027 0.025 0.010 0.008 0.006 0.013 0.013 4 Domba 0.085 0.027 0.075 0.029 0.073 0.006 0.013 0.013 5 Kuda 0.047 0.027 0.075 0.010 0.024 0.006 0.013 0.013 Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
94
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala No Jenis Komoditi Sapi Kambing 6 Babi 0.047 0.038 7 Ayam 0.085 0.063 8 Itik 0.085 0.063 Sumber : Hasil olahan data
Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik 0.175 0.202 0.169 0.039 0.019 0.019 0.175 0.202 0.169 0.197 0.094 0.094 0.175 0.202 0.169 0.197 0.094 0.094
Tabel 4.156 Row Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik Average 0.347 0.205 0.023 0.040 0.027 0.089 0.135 0.135 Sumber : Hasil olahan data Tabel. 4.157 Weighty Sum Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik 1 Sapi 0.347 0.614 0.117 0.201 0.242 0.797 0.674 0.674 2 Kambing 0.116 0.205 0.164 0.281 0.189 0.443 0.405 0.405 3 Kerbau 0.069 0.029 0.023 0.013 0.009 0.013 0.019 0.019 4 Domba 0.069 0.029 0.070 0.040 0.081 0.013 0.019 0.019 5 Kuda 0.039 0.029 0.070 0.013 0.027 0.013 0.019 0.019 6 Babi 0.039 0.041 0.164 0.281 0.189 0.089 0.027 0.027 7 Ayam 0.069 0.068 0.164 0.281 0.189 0.443 0.135 0.135 8 Itik 0.069 0.068 0.164 0.281 0.189 0.443 0.135 0.135 Sumber : Hasil olahan data Tabel 4.158 Consistency Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik SWSV 3.666 2.205 0.195 0.341 0.229 0.855 1.483 1.483 CV 10.577 10.771 8.360 8.498 8.517 9.657 10.995 10.995 Sumber : Hasil olahan data 11. Total Nilai Evaluasi dan Bobot Faktor Jenis Komoditi Peternakan Tabel 4.159 Nilai Akhir dan Peringkat Komoditi Peternakan No Faktor 1 Nilai Ekonomi Daerah 2 Ketersediaan Input 3 Tenaga Kerja 4 Skala Usaha
Bobot Sapi Kambing Kerbau Domba 0.1750 0.2580 0.1361 0.2456 0.0852
Kuda 0.1397
Babi 0.0993
Ayam 0.0180
Itik 0.0180
0.1500 0.2392
0.2051
0.0967
0.0979
0.0820
0.1151
0.1039
0.0600
0.1250 0.3683 0.1250 0.3683
0.1848 0.1848
0.0180 0.0180
0.0343 0.0343
0.0277 0.0277
0.0833 0.0833
0.1418 0.1418
0.1418 0.1418
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
95
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala No Faktor Bobot 5 Pangsa Pasar 0.1250 6 Status 0.0500 Teknologi 7 Skill Tenaga 0.0500 Kerja 8 Turunan 0.0750 Produk Olahan 9 Daya Saing 0.0750 10 Kelembagaan 0.0500 TOTAL 1.0000 PERINGKAT KOMODITI
Sapi Kambing Kerbau Domba 0.3664 0.1829 0.0179 0.0334 0.3508 0.1890 0.0165 0.0310
Kuda 0.0270 0.0240
Babi 0.0812 0.0753
Ayam 0.1456 0.1568
Itik 0.1456 0.1568
0.3222
0.2037
0.0196
0.0359
0.0283
0.0537
0.1682
0.1682
0.3008
0.2143
0.0230
0.0397
0.0270
0.0853
0.1550
0.1550
0.2821 0.3466 0.3136 1
0.1933 0.2047 0.1841 2
0.0212 0.0234 0.0705 6
0.0427 0.0401 0.0539 8
0.0265 0.0269 0.0550 7
0.0524 0.0885 0.0868 5
0.1551 0.1349 0.1186 3
0.2267 0.1349 0.1153 4
Sumber : Hasil olahan data
Berdasarkan nilai evaluasi secara keseluruhan dari faktor‐faktor yang menentukan komoditi unggulan di Kabupaten Donggala, maka peringkat komoditi unggulan peternakan yakni: sapi dengan nilai evaluasi 0.3136 (urutan ke‐1); kambing dengan nilai 0.1841 (urutuan ke‐2); ayam dengan nilai evaluasi sebesar 0.1186 (urutan ke‐3); Itik dengan nilai evaluasi 0.1153 (ururan ke‐4); babi dengan nilai 0.0868 (urutan ke‐5); kerbau dengan nilai 0.0705 (urutan ke‐6); kuda dengan nilai 0.0550 (urutan ke‐7); dan Domba dengan nilai 0.0539 (urutan ke‐8).
4.2.4. Komoditi Unggulan Perikanan Kabupaten Donggala Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode analisis untuk menentukan peringkat komoditi unggulan perikanan di Kabupaten Donggala yakni dengan faktor-faktor menentukan komiditi unggulan dalam metode AHP Sebagai berikut sebagai berikut yakni: Faktor Nilai Ekonomi Daerah; Faktor Ketersediaan Input; Faktor Tenaga Kerja; Faktor Skala Produksi; Faktor Pangsa Pasar Produksi; Faktor Status Teknologi; Faktor Skill Tenaga Kerja;Faktor Turunan Produk Olahan;Faktor Dayang Saing; dan Faktor Kelembangaan (Institusional). Jenis komoditi
perikanan yang dihitung menggunakan
pendekatan AHP berdasarkan data yang tersedia adalah perikanan laut, perikanan umum dan budidaya. Berikut ditampil hasil perhitungan menggunakan metode AHP yaitu:
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
96
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
1. Faktor Nilai Ekonomi Daerah Perikanan Tabel 4.160 Pairwise Comparison Faktor Nilai Ekonomi Daerah No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 1.000 5.000 7.000 2 Perairan Umum 0.200 1.000 5.000 3 Budidaya 0.143 0.200 1.000 TOTAL 1.343 6.200 13.000 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.161 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Nilai ekonomi Daerah No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.745 0.806 0.538 2 Perairan Umum 0.149 0.161 0.385 3 Budidaya 0.106 0.032 0.077 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.162 Row Average untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Average 0.697 0.232 0.072 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.163 Weighty Sum Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.697 1.158 0.503 2 Perairan Umum 0.139 0.232 0.359 3 Budidaya 0.100 0.046 0.072 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.164 Consistency Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya SWSV 2.358 0.730 0.218 CV 3.385 3.153 3.029 Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
97
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
2. Faktor Ketersediaan Input Perikanan Tabel 4.165 Pairwise Comparison Untuk Faktor Ketersediaan Input No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 1.000 5.000 7.000 2 Perairan Umum 0.200 1.000 5.000 3 Budidaya 0.143 0.200 1.000 TOTAL 1.343 6.200 13.000 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.166 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Ketersediaan Input No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.745 0.806 0.538 2 Perairan Umum 0.149 0.161 0.385 3 Budidaya 0.106 0.032 0.077 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.167 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Average 0.697 0.232 0.072 Sumber : Hasil olahan data
No 1 2 3
Tabel 4.168 Weighty Sum Vector untuk Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Perikanan Laut 0.697 1.158 0.503 Perairan Umum 0.139 0.232 0.359 Budidaya 0.100 0.046 0.072
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.169 Consistency Vector untuk Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya SWSV 2.358 0.730 0.218 CV' 3.385 3.153 3.029 Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
98
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
3. Faktor Tenaga Kerja Perikanan
Tabel 4.170 Pairwise Comparison Faktor Tenaga Kerja No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 1.000 7.000 9.000 2 Perairan Umum 0.143 1.000 7.000 3 Budidaya 0.111 0.143 1.000 TOTAL 1.254 8.143 17.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.171 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Tenaga Kerja No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.797 0.860 0.529 2 Perairan Umum 0.114 0.123 0.412 3 Budidaya 0.089 0.018 0.059 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.172 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Average 0.729 0.216 0.055 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.173 Weighty Sum Vector untuk Faktor Tenaga Kerja No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.729 1.513 0.495 2 Perairan Umum 0.104 0.216 0.385 3 Budidaya 0.081 0.031 0.055 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.174 Consistency Vector untuk Faktor Tenaga Kerja Kerja Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya SWSV 2.737 0.705 0.167 CV 3.755 3.262 3.034 Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
99
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
4. Faktor Skala Produksi Perikanan Tabel 4.175 Pairwise Comparison Faktor Skala Produksi No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum 1 Perikanan Laut 1.000 5.000 2 Perairan Umum 0.200 1.000 3 Budidaya 0.143 3.000 TOTAL 1.343 9.000
Budidaya 7.000 0.333 1.000 8.333
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.176 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skala Produksi No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.745 0.556 0.840 2 Perairan Umum 0.149 0.111 0.040 3 Budidaya 0.106 0.333 0.120 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.177 Row Average untuk Faktor Skala Produksi Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Average 0.713 0.100 0.187 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.178 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skala Produksi No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.713 0.500 1.306 2 Perairan Umum 0.143 0.100 0.062 3 Budidaya 0.102 0.300 0.187 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.179 Consistency Vector untuk Faktor Skala Produksi Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya SWSV 2.519 0.305 0.589 CV 3.532 3.048 3.154 Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
100
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
5. Faktor Pangsa Pasar Perikanan Tabel 4.180 Pairwise Comparison Faktor Pangsa Pasar No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 1.000 7.000 9.000 2 Perairan Umum 0.143 1.000 7.000 3 Budidaya 0.111 0.143 1.000 TOTAL 1.254 8.143 17.000 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.181 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Pangsa Pasar No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.797 0.860 0.529 2 Perairan Umum 0.114 0.123 0.412 3 Budidaya 0.089 0.018 0.059 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.182 Row Average untuk Faktor Pangsa Pasar Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Average 0.729 0.216 0.055 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.183 Weighty Sum Vector untuk Faktor Pangsa Pasar No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.729 1.513 0.495 2 Perairan Umum 0.104 0.216 0.385 3 Budidaya 0.081 0.031 0.055 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.184 Consistency Vector untuk Faktor Pangsa Pasar Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya SWSV 2.737 0.705 0.167 CV 3.755 3.262 3.034 Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
101
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
6. Faktor Status Teknologi Perikanan
Tabel 4.185 Pairwise Comparison Faktor Status Teknologi No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum 1 Perikanan Laut 1.000 3.000 2 Perairan Umum 0.333 1.000 3 Budidaya 0.333 0.200 TOTAL 1.667 4.200
Budidaya 3.000 5.000 1.000 9.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.186 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Status Teknologi No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.600 0.714 0.333 2 Perairan Umum 0.200 0.238 0.556 3 Budidaya 0.200 0.048 0.111 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.187 Row Average untuk Faktor Status Teknologi Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Average 0.549 0.331
Budidaya 0.120
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.188 Weighty Sum Vector untuk Faktor Status Teknologi No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.549 0.994 0.359 2 Perairan Umum 0.183 0.331 0.598 3 Budidaya 0.183 0.066 0.120 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.189 Consistency Vector untuk Faktor Status Teknologi Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya SWSV 1.902 1.112 0.369 CV 3.462 3.358 3.085 Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
102
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
7. Faktor Skill Tenaga Kerja Perikanan Tabel 4.190 Pairwise Comparison Faktor Skill Tenaga Kerja No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 1.000 5.000 7.000 2 Perairan Umum 0.200 1.000 5.000 3 Budidaya 0.143 0.200 1.000 TOTAL 1.343 6.200 13.000 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.191 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.745 0.806 0.538 2 Perairan Umum 0.149 0.161 0.385 3 Budidaya 0.106 0.032 0.077 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.192 Row Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Average 0.697 0.232 0.072 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.193 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.697 1.158 0.503 2 Perairan Umum 0.139 0.232 0.359 3 Budidaya 0.100 0.046 0.072 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.194 Consistency Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya SWSV 2.358 0.730 0.218 CV 3.385 3.153 3.029 Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
103
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
8. Faktor Turunan Produk Olahan Perikanan Tabel 4.195 Pairwise Comparison untuk Faktor Turunan Produk Olahan No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 1.000 3.000 5.000 2 Perairan Umum 0.333 1.000 5.000 3 Budidaya 0.200 0.200 1.000 TOTAL 1.533 4.200 11.000 Sumber : Hasil olahan data
No 1 2 3
Tabel 4.196 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Perikanan Laut 0.652 0.714 0.455 Perairan Umum 0.217 0.238 0.455 Budidaya 0.130 0.048 0.091
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.197 Row Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Average 0.607 0.303 0.090 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.198 Weighty Sum Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.607 0.910 0.448 2 Perairan Umum 0.202 0.303 0.448 3 Budidaya 0.121 0.061 0.090 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.199 Consistency Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya SWSV 1.965 0.954 0.272 CV 3.238 3.145 3.031
Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
104
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
9.
Faktor Daya Saing Perikanan Tabel 4.200 Pairwise Comparison untuk Faktor Daya Saing No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 1.000 3.000 7.000 2 Perairan Umum 0.333 1.000 7.000 3 Budidaya 0.143 0.143 1.000 TOTAL 1.476 4.143 15.000 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.201 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Daya Saing No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.677 0.724 0.467 2 Perairan Umum 0.226 0.241 0.467 3 Budidaya 0.097 0.034 0.067 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.202 Row Average untuk Faktor Daya Saing Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Average 0.623 0.311 0.066 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.103 Weighty Sum Vector untuk Faktor Daya Saing No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.623 0.934 0.462 2 Perairan Umum 0.208 0.311 0.462 3 Budidaya 0.089 0.044 0.066 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.104 Consistency Vector untuk Faktor Daya Saing Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya SWSV 2.018 0.981 0.199 CV 3.241 3.150 3.022 Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
105
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
10. Faktor Kelembagaan (Institusional) Perikanan Tabel 4.105 Pairwise Comparison untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 1.000 7.000 7.000 2 Perairan Umum 0.143 1.000 7.000 3 Budidaya 0.143 0.143 1.000 TOTAL 1.286 8.143 15.000 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.106 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.778 0.860 0.467 2 Perairan Umum 0.111 0.123 0.467 3 Budidaya 0.111 0.018 0.067 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.107 Row Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Average 0.701 0.234 0.065 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.108 Weighty Sum Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 0.701 1.635 0.456 2 Perairan Umum 0.100 0.234 0.456 3 Budidaya 0.100 0.033 0.065 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.109 Consistency Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya SWSV 2.792 0.789 0.199 CV 3.981 3.381 3.051 Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
106
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
11. Total Nilai Evaluasi dan Bobot Faktor Jenis Komoditi Perikanan Tabel 4.110 Nilai Akhir dan Peringkat Komoditi Unggulan Perikanan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Faktor Bobot Nilai Ekonomi Daerah 0.1750 Ketersediaan Input 0.1500 Tenaga Kerja 0.1250 Skala Usaha 0.1250 Pangsa Pasar 0.1250 Status Teknologi 0.0500 Skill Tenaga Kerja 0.0500 Turunan Produk Olahan 0.0750 Daya Saing 0.0750 Kelembagaan 0.0500 TOTAL 1.0000 PERINGKAT KOMODITI UNGGULAN
Perikanan Laut 0.6965 0.6965 0.7288 0.7134 0.7288 0.5492 0.6965 0.6070 0.6227 0.7014 0.6873 1
Perairan Umum 0.2316 0.2316 0.2162 0.1000 0.2162 0.3312 0.2316 0.3033 0.3113 0.2335 0.2277 2
Budidaya 0.0719 0.0719 0.0550 0.1866 0.0550 0.1196 0.0719 0.0897 0.0660 0.0651 0.0849 3
Sumber : Hasil olahan data
Berdasarkan nilai evaluasi secara keseluruhan dari faktor‐faktor yang
menentukan komoditi unggulan di Kabupaten Donggala, maka peringkat komoditi unggulan perikanan yakni: perikanan laut dengan nilai evaluasi 0.6873 (urutan ke‐1); perikanan umum dengan nilai 0.2277 (urutuan ke‐2); dan budidaya dengan nilai evaluasi sebesar 0.0849 (urutan ke‐3). 4.2.5. Komoditi Unggulan Kehutanan Kabupaten Donggala Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode analisis untuk menentukan peringkat komoditi unggulan kehutanan di Kabupaten Donggala yakni dengan faktor‐faktor menentukan komiditi unggulan dalam metode AHP Sebagai berikut sebagai berikut yakni: Faktor Nilai Ekonomi Daerah; Faktor Ketersediaan Input; Faktor Tenaga Kerja; Faktor Skala Produksi; Faktor Pangsa Pasar Produksi; Faktor Status Teknologi; Faktor Skill Tenaga Kerja;Faktor Turunan Produk Olahan; Faktor Dayang Saing; dan Faktor Kelembangaan (Institusional). Jenis komoditi kehutanan yang dihitung menggunakan pendekatan AHP berdasarkan data yang tersedia adalah kayu gergajian, kayu bulat dan rotan. Berikut ditampil hasil perhitungan menggunakan metode AHP yaitu: Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
107
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
1. Faktor Nilai Ekonomi Daerah Kehutanan Tabel 4.111 Pairwise Comparison Faktor Nilai Ekonomi Daerah No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat 1 Kayu Gergajian 1.000 3.000 2 Kayu Bulat 0.333 1.000 3 Rotan 0.333 0.333 TOTAL 1.667 4.333
Rotan 3.000 3.000 1.000 7.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.112 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Nilai ekonomi Daerah No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.600 0.692 0.429 2 Kayu Bulat 0.200 0.231 0.429 3 Rotan 0.200 0.077 0.143 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.113 Row Average untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Average 0.574 0.286
Rotan 0.140
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.114 Weighty Sum Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.574 0.859 0.420 2 Kayu Bulat 0.191 0.286 0.420 3 Rotan 0.191 0.095 0.140 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.115 Consistency Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan SWSV 1.853 0.897 0.427 CV 3.230 3.133 3.049 Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
108
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
2. Faktor Ketersediaan Input Kehutanan Tabel 4.116 Pairwise Comparison Untuk Faktor Ketersediaan Input No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 1.000 5.000 7.000 2 Kayu Bulat 0.200 1.000 3.000 3 Rotan 0.143 0.333 1.000 TOTAL 1.343 6.333 11.000 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.117 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Ketersediaan Input No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.745 0.789 0.636 2 Kayu Bulat 0.149 0.158 0.273 3 Rotan 0.106 0.053 0.091 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.118 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan Average 0.724 0.193 0.083 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.119 Weighty Sum Vector untuk Faktor Ketersediaan Input No Jenisi Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.724 0.966 0.583 2 Kayu Bulat 0.145 0.193 0.250 3 Rotan 0.103 0.064 0.083 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.120 Consistency Vector untuk Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat SWSV 2.273 0.588 CV' 3.141 3.043
Rotan 0.251 3.014
Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
109
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
3. Faktor Tenaga Kerja Kehutanan
Tabel 4.121 Pairwise Comparison Faktor Tenaga Kerja No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat 1 Kayu Gergajian 1.000 5.000 2 Kayu Bulat 0.200 1.000 3 Rotan 0.143 0.200 TOTAL 1.343 6.200
Rotan 7.000 5.000 1.000 13.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.122 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Tenaga Kerja No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.745 0.806 0.538 2 Kayu Bulat 0.149 0.161 0.385 3 Rotan 0.106 0.032 0.077 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.123 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Average 0.697 0.232
Rotan 0.072
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.124 Weighty Sum Vector untuk Faktor Tenaga Kerja No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat 1 Kayu Gergajian 0.697 1.158 2 Kayu Bulat 0.139 0.232 3 Rotan 0.100 0.046
Rotan 0.503 0.359 0.072
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.125 Consistency Vector untuk Faktor Tenaga Kerja Kerja Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat SWSV 2.358 0.730 CV 3.385 3.153
Rotan 0.218 3.029
Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
110
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
4. Faktor Skala Produksi Kehutanan Tabel 4.126 Pairwise Comparison Faktor Skala Produksi No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat 1 Kayu Gergajian 1.000 7.000 2 Kayu Bulat 0.143 1.000 3 Rotan 0.143 0.333 TOTAL 1.286 8.333
Rotan 7.000 3.000 1.000 11.000
Sumber : Hasil olahan data
No 1 2 3
Tabel 4.127 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skala Produksi Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan Kayu Gergajian 0.778 0.840 0.636 Kayu Bulat 0.111 0.120 0.273 Rotan 0.111 0.040 0.091
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.128 Row Average untuk Faktor Skala Produksi Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Average 0.751 0.168
Rotan 0.081
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.129 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skala Produksi No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat 1 Kayu Gergajian 0.751 1.176 2 Kayu Bulat 0.107 0.168 3 Rotan 0.107 0.056
Rotan 0.565 0.242 0.081
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.130 Consistency Vector untuk Faktor Skala Produksi Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat SWSV 2.492 0.517 CV 3.316 3.080
Rotan 0.244 3.024
Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
111
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
5. Faktor Pangsa Pasar Kehutanan
Tabel 4.131 Pairwise Comparison Faktor Pangsa Pasar No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat 1 Kayu Gergajian 1.000 3.000 2 Kayu Bulat 0.333 1.000 3 Rotan 0.200 0.200 TOTAL 1.533 4.200
Rotan 5.000 5.000 1.000 11.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.132 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Pangsa Pasar No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.652 0.714 0.455 2 Kayu Bulat 0.217 0.238 0.455 3 Rotan 0.130 0.048 0.091 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.133 Row Average untuk Faktor Pangsa Pasar Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Average 0.607 0.303
Rotan 0.090
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.134 Weighty Sum Vector untuk Faktor Pangsa Pasar No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat 1 Kayu Gergajian 0.607 0.910 2 Kayu Bulat 0.202 0.303 3 Rotan 0.121 0.061
Rotan 0.448 0.448 0.090
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.135 Consistency Vector untuk Faktor Pangsa Pasar Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat SWSV 1.965 0.954 CV 3.238 3.145
Rotan 0.272 3.031
Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
112
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
6. Faktor Status Teknologi Kehutanan Tabel 4.136 Pairwise Comparison Faktor Status Teknologi No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat 1 Kayu Gergajian 1.000 1.000 2 Kayu Bulat 1.000 1.000 3 Rotan 0.143 0.143 TOTAL 2.143 2.143
Rotan 7.000 7.000 1.000 15.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.137 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Status Teknologi No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.467 0.467 0.467 2 Kayu Bulat 0.467 0.467 0.467 3 Rotan 0.067 0.067 0.067 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.138 Row Average untuk Faktor Status Teknologi Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Average 0.467 0.467
Rotan 0.067
Sumber : Hasil olahan data
No 1 2 3
Tabel 4.139 Weighty Sum Vector untuk Faktor Status Teknologi Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Kayu Gergajian 0.467 0.467 Kayu Bulat 0.467 0.467 Rotan 0.067 0.067
Rotan 0.467 0.467 0.067
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.140 Consistency Vector untuk Faktor Status Teknologi Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan SWSV 1.400 1.400 0.200 CV 3.000 3.000 3.000 Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
113
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
7. Faktor Skill Tenaga Kerja Kehutanan Tabel 4.141 Pairwise Comparison Faktor Skill Tenaga Kerja No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat 1 Kayu Gergajian 1.000 3.000 2 Kayu Bulat 0.333 1.000 3 Rotan 0.200 0.143 TOTAL 1.533 4.143
Rotan 5.000 7.000 1.000 13.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.142 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.652 0.724 0.385 2 Kayu Bulat 0.217 0.241 0.538 3 Rotan 0.130 0.034 0.077 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.143 Row Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Average 0.587 0.332
Rotan 0.081
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.144 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat 1 Kayu Gergajian 0.587 0.997 2 Kayu Bulat 0.196 0.332 3 Rotan 0.117 0.047
Rotan 0.403 0.564 0.081
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.145 Consistency Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat SWSV 1.987 1.092 CV 3.386 3.286
Rotan 0.245 3.045
Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
114
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
8. Faktor Turunan Produk Olahan Kehutanan Tabel 4.146 Pairwise Comparison untuk Faktor Turunan Produk Olahan No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 1.000 1.000 7.000 2 Kayu Bulat 1.000 1.000 7.000 3 Rotan 0.143 0.143 1.000 TOTAL 2.143 2.143 15.000 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.147 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.467 0.467 0.467 2 Kayu Bulat 0.467 0.467 0.467 3 Rotan 0.067 0.067 0.067 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.148 Row Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Average 0.467 0.467
Rotan 0.067
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.149 Weighty Sum Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.467 0.467 0.467 2 Kayu Bulat 0.467 0.467 0.467 3 Rotan 0.067 0.067 0.067 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.150 Consistency Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan SWSV 1.400 1.400 0.200 CV 3.000 3.000 3.000 Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
115
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
9.
Faktor Daya Saing Kehutanan
No. 1 2 3
Tabel 4.151 Pairwise Comparison untuk Faktor Daya Saing Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Kayu Gergajian 1.000 0.333 Kayu Bulat 3.000 1.000 Rotan 0.333 0.333 TOTAL 4.333 1.667
Rotan 3.000 3.000 1.000 7.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.152 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Daya Saing No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat 1 Kayu Gergajian 0.231 0.200 2 Kayu Bulat 0.692 0.600 3 Rotan 0.077 0.200
Rotan 0.429 0.429 0.143
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.153 Row Average untuk Faktor Daya Saing Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Average 0.286 0.574
Rotan 0.140
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.154 Weighty Sum Vector untuk Faktor Daya Saing No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat 1 Kayu Gergajian 0.286 0.191 2 Kayu Bulat 0.859 0.574 3 Rotan 0.095 0.191
Rotan 0.420 0.420 0.140
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.155 Consistency Vector untuk Faktor Daya Saing Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat SWSV 0.897 1.853 CV 3.133 3.230
Rotan 0.427 3.049
Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
116
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
10. Faktor Kelembagaan (Institusional) Kehutanan Tabel 4.156 Pairwise Comparison untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 1.000 0.333 0.333 2 Kayu Bulat 3.000 1.000 0.333 3 Rotan 3.000 3.000 1.000 TOTAL 7.000 4.333 1.667 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.157 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.143 0.077 0.200 2 Kayu Bulat 0.429 0.231 0.200 3 Rotan 0.429 0.692 0.600 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.158 Row Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Average 0.140 0.286
Rotan 0.574
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.159 Weighty Sum Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.140 0.095 0.191 2 Kayu Bulat 0.420 0.286 0.191 3 Rotan 0.420 0.859 0.574 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.160 Consistency Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan SWSV 0.427 0.897 1.853 CV 3.049 3.133 3.230 Sumber : Hasil olahan data
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
117
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
11. Total Nilai Evaluasi dan Bobot Faktor Jenis Komoditi Kehutanan Tabel 4.161 Nilai Akhir dan Peringkat Komoditi Kehutanan No
Faktor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Bobot
Kayu Gergajian
Kayu Bulat
0.5736 0.7235 0.6965 0.7514 0.6070 0.4667 0.5870 0.4667 0.2864 0.1399 0.5819
0.2864 0.1932 0.2316 0.1679 0.3033 0.4667 0.3324 0.4667 0.5736 0.2864 0.2993
Nilai Ekonomi Daerah 0.1750 Ketersediaan Input 0.1500 Tenaga Kerja 0.1250 Skala Usaha 0.1250 Pangsa Pasar 0.1250 Status Teknologi 0.0500 Skill Tenaga Kerja 0.0500 Turunan Produk Olahan 0.0750 Daya Saing 0.0750 Kelembagaan 0.0500 TOTAL 1.0000 PERINGKAT KOMODITI UNGGULAN
1
2
Rotan 0.1399 0.0833 0.0719 0.0807 0.0897 0.0667 0.0806 0.0667 0.1399 0.5736 0.1188 3
Sumber : Hasil olahan data
Berdasarkan nilai evaluasi secara keseluruhan dari faktor‐faktor yang menentukan komoditi unggulan di Kabupaten Donggala, maka peringkat komoditi unggulan kehutanan yakni: kayu gergajian dengan nilai evaluasi 0.5819 (urutan ke‐1); kayu bulat dengan nilai 0.2993 (urutuan ke‐2); dan rotan dengan nilai evaluasi sebesar 0.1188 (urutan ke‐3). 4.3.
Hasil Penghitungan Releaved Comparative Advantage (RCA) Penghitungan Releaved Comparative Advantage (RCA) dan Indeks Konsentrasi
Pasar (IKP) berdasarkan data volume ekspor dan nilai ekspor komoditi di Kabupaten donggala dan komoditi ekspor yang sama pada tingkat Provinsi Sulawesi Tengah. Berturut‐turut di bawah ini disajikan tabel mengenai volume dan nilai ekspor Kabupaten Donggala berdasar Negara tujuan dan volume dan nilai ekspor Sulawesi Tengah pada tahun 2009 dan 2010 seperti pada tabel di bawah ini .
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
118
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.162 Realisasi Volume Ekspor Menurut Jenis Komoditi dan Negara Tujuan, Kabupaten Donggala 2009 Jenis Komoditi (M3) Negara Tujuan Bahan Bangunan Ebony dan Kayu 1. Afrika Selatan ‐ ‐ 17,33 2. Amerika Serikat ‐ ‐ 9,52 3. Australia ‐ ‐ 16.04 4. Belanda ‐ ‐ 34,93 5. Belgia/Luxemburg ‐ ‐ 169,62 6. Thailand ‐ ‐ ‐ 7. China 6,3951 ‐ 36,90 8. Hongkong ‐ ‐ 33,12 9. Inggris ‐ ‐ 48,77 10. Italia ‐ ‐ ‐ 11. Jepang 65,3948 ‐ 390,12 12. Jerman ‐ ‐ ‐ 13. Korea ‐ ‐ 191,75 14. Malaysia ‐ ‐ ‐ 15. Prancis ‐ ‐ 976,84 16. Singapore ‐ ‐ ‐ 17. Taiwan ‐ ‐ ‐ 18. Vietnam 3,7681 ‐ ‐ Jumlah 75,5580 1.944,94 Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010 Tabel 4.163 Realisasi Nilai Ekspor Menurut Jenis Komoditi dan Negara Tujuan (US Dollar) Kabupaten Donggala 2009 Jenis Komoditi Negara Tujuan Bahan Bangunan Ebony dan Kayu 1. Afrika Selatan ‐ ‐ 9768,96 2. Amerika Serikat ‐ ‐ 5365,56 3. Australia ‐ ‐ 9041,78 4. Belanda ‐ ‐ 19694,60 5. Belgia/Luxemburg ‐ ‐ 95633,61 6. Thailand ‐ ‐ ‐ 7. China 989259 ‐ 32078,26 8. Hongkong ‐ ‐ 18672,16 9. Inggris ‐ ‐ 27494,40 10. Italia ‐ ‐ ‐ 11. Jepang 10115930 ‐ 219946,14 Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
119
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Jenis Komoditi Negara Tujuan
Ebony
Bahan Bangunan dan Kayu ‐ 108106,91 ‐ 550740,52 ‐ ‐ ‐ 1.093.542,89
12. Jerman ‐ ‐ 13. Korea ‐ ‐ 14. Malaysia ‐ ‐ 15. Prancis ‐ ‐ 16. Singapore ‐ ‐ 17. Taiwan ‐ ‐ 18. Vietnam 5,828,8789 ‐ Jumlah 116,880,77 ‐ Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010 Tabel 4.164 Realisasi Nilai Ekspor Menurut Jenis komoditi dan Negara tujuan (US Dollar) Kabupaten Donggala 2010 Jenis Komoditi Negara Tujuan Semen Rotan Kelapa Biji Kakao 1. Afrika Selatan ‐ ‐ ‐ ‐ 2. Amerika Serikat ‐ ‐ ‐ ‐ 3. Australia ‐ ‐ ‐ ‐ 4. Belanda ‐ ‐ ‐ ‐ 5. Belgia/Luxemburg ‐ ‐ ‐ ‐ 6. Thailand ‐ ‐ ‐ ‐ 7. China ‐ 422.220 ‐ ‐ 8. Hongkong ‐ ‐ ‐ ‐ 9. Inggris ‐ ‐ ‐ ‐ 10. India ‐ ‐ 45.000 ‐ 11. Jepang 9,406 ‐ ‐ ‐ 12. Jerman ‐ ‐ ‐ ‐ 13. Korea ‐ ‐ ‐ ‐ 14. Malaysia ‐ ‐ ‐ ‐ 15. Prancis 17,950 ‐ ‐ ‐ 16. Singapore ‐ ‐ 875.000 ‐ 17. Taiwan ‐ ‐ ‐ ‐ 18. Vietnam ‐ 14,620 ‐ ‐ Jumlah 27356 436.840 920,000 175.500 Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010 Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
120
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.165 Realisasi Nilai Ekspor Menurut Jenis komoditi dan Negara tujuan (US Dollar) Kabupaten Donggala 2010 Jenis Komoditi (M3) Negara Tujuan Semen Rotan Kelapa Biji Kakao 1. Afrika Selatan ‐ ‐ ‐ 1753.622 2. Amerika Serikat ‐ ‐ ‐ ‐ 3. Australia ‐ ‐ ‐ ‐ 4. Belanda ‐ ‐ ‐ ‐ 5. Belgia/Luxemburg ‐ ‐ ‐ ‐ 6. Thailand ‐ ‐ ‐ ‐ 7. China ‐ 478,602 ‐ ‐ 8. Hongkong ‐ ‐ ‐ ‐ 9. Inggris ‐ ‐ ‐ ‐ 10. India ‐ ‐ 117.000 ‐ 11. Jepang 12,934 ‐ ‐ ‐ 12. Jerman ‐ ‐ ‐ ‐ 13. Korea ‐ ‐ ‐ ‐ 14. Malaysia ‐ ‐ ‐ ‐ 15. Prancis 32,945 ‐ ‐ ‐ 16. Singapore ‐ ‐ 2.505,486 ‐ 17. Taiwan ‐ ‐ ‐ ‐ 18. Vietnam ‐ 16,019 ‐ ‐ Jumlah 48,879 494,627 2.622,486 1753.622 Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011 Tabel 4.166 Perkembangan Ekspor Beberapa Komoditi Sulawesi Tengah Tahun 2009 dan 2010 2009 Nilai (US) Bahan M3 3972, 181,80 Bangunan dari PCS 249,169,31 Kayu Set 35,878,00 Ebony Olahan M3 298,634,70 …………………. Set 3.162.60 51.457,00 ‐ Ebony …………. Set ‐ ‐ Pcs 331,00 1,199,75 Kakao Ton 103,440,00 248,317.410,48 Kopra Ton 642,40 434,594,69 Rumput Laut Ton 72,31 48,432,48 Tepung Kelapa Ton 342,60 236,117,50 ………………. Ton 626,56 547.936,50 Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011 Komoditi
Satuan
Volume 6034,94 766.042,00 281,00 70,09 1.744,00 281,00
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
2010 Volume Nilai (US) 7167,80 4776.509,66 80 21.315,00 14 4900,00 148,84 505.325,04 43.116,12 16.546,00 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 111.865,25 298.478.693,68 907,24 622.154,63 ‐ ‐ 256,50 282.096,50 2897,65 3017.698,80
121
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Berdasarkan data Kabupaten Donggala dan data Provinsi Sulawesi Tengah mengenai nilai ekspor berbagai komoditas pada tahun 2009 dan tahun 2010, maka berdasarkan rumus RCA yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.167 Nilai RCA Komoditi Ekspor Kabupaten Donggala Tahun 2009 dan 2010 Releavead Comparative Advantage (RCA) No. Jenis Komoditi 2009 2010 1 Kakao 1,09 0,476 2 Ebony Olahan 0,49 3 Tepung Kelapa 0,23 112 4 Bangunan dari 0,35 ‐ Kayu 5 Rotan ‐ 1,993 Sumber : Hasil Olahan Data Berdasarkan hasil olahan data yang tercantum dalam tabel di atas menunjukkan bahwa RCA Kako pada tahun 2009 lebih dari 1 (satu), maka komoditas ekspor kakao dari Kabupaten Donggala memiliki keunggulan komparartif yang lebih tinggi di banding dengan daerah lain di Sulawesi Tengah, namun pada tahun 2010 bahwa nilai RCA di bawah 1 (satu) berarti tidak memiliki keunggulan komparatif, hal ini disebabkan karena adanya penurunan ekspor kakao Kabupaten Donggala pada tahun 2010. Selanjutnya bahwa nilai RCA Tepung Kelapa tahun 2009 di bawah 1 (satu) dan meningkat menjadi 112 pada tahun 2010, hal ini menunjukkan bahwa tepung kelapa memiliki keunggulan komparatif yang tinggi yang berarti peluang pasarnya cukup besar. Kemudian komoditas yang mempunyai keunggulan komparartif dan pasar ekspor yang cukup cerah adalah komoditas rotan dimana pada tahun 2010 nilai RCA di atas 1 (satu) yakni 1, 993 (2). 4.4.
Hasil perhitungan Indeks Konsentrasi Pasar (IKA) Untuk melihat derajat kestabilan penerimaan ekspor yang terkonsentrasi
kepada satu pasar atau beberapa pasar tertentu, maka berdasarkan data ekspor Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
122
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
komoditi beberapa Negara tujuan pada tahun 2009 dan 2010, hasil perhitungan Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) sebagaimana pada tabel di bawah ini : Tabel 4.168 Hasil Perhitungan Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) No. Jenis Komoditi 2009 2010 1 Kakao 0,66 1 2 Ebony Olahan 0,86 ‐ 3 Tepung Kelapa 0,85 0,95 4 Bangunan dari Kayu 0,25 ‐ 5 Rotan ‐ 0,97 Sumber : Hasil Olahan data Hasil perhitungan IKP seperti tercantum pada tabel di atas bahwa 4 (empat) komoditi yakni kakao, ebony olahan, tepung kelapa, dan bangunan dari kayu tidak terkonsentrasi pada satu pasar tertentu melainkan berbagai Negara tujuan ekspor dan ekspor komoditi yang paling menyebar ke berbagai negara tujuan adalah ekspor bangunan dari kayu yang memperoleh pasar yang paling kecil yakni 0,25. Sedangkan untuk ekspor komoditi pada tahun 2010 menunjukkan bahwa ekspor komoditi tidak menyebar ke beberapa Negara seperti kako nilai IKP 1 (satu) berarti hanya satu Negara tujuan ekspor dan dua komoditas lainnya yakni tepung kelapa dan rotan hanya dua Negara tujuan. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar komoditas tersebut hanya diminati beberapa Negara dan tentunya ada upaya seperti promosi dsb agar ekspor komoditi tersebut dapat menyebar ke berbagai Negara tujuan. 4.5.
Analisis SWOT Untuk mengetahui potensi dan peluang pengembangan pertanian di Kabupaten
Donggala di masa akan datang maka digunakan analisis swot (Strenghts, Weakness, Oppertunities and Treats). Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor‐faktor penghambat dan pendukung pengembangan komoditas pertanian. Faktor internal dalam analisa ini terdiri atas kekuatan yang meliputi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) serta infrastruktur, sedangkan faktor kelemahan adalah benih (bibit) asalan kualitasnya rendah, kekurangan tenaga Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
123
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
penyuluh, dan harga komoditas diterima relatif rendah. Faktor eksternal berupa peluang dan anacaman. Peluang perkembangan pertanian adalah adanya dukungan pemerintah dalam perkembangan pertanian, tersedianya pasar local, regional, nasional, dan pasar ekspor (luar negeri), dan adanya perbankkan yang dapat memberikan fasilitas kredit, sedangkan ancaman adalah banyaknya saingan komoditas di berbagai wilayah di luar kabupaten donggala, keadaan cuaca yang kurang menentu akan mempengaruhi tingkat produksi, dan jaringan pemasaran yang belum memadai. Lebih jelasnya perhitungan analisis swot untuk sektor pertanian di kemukakan pada tabel berikut ini :
NO
Tabel 4.169 Analisa SWOT Sektor Pertanian Faktor –Faktor
1 2 3 4 5 6 7
Faktor Internal Kekuatan ( Strenghts ) Tersedianya potensi SDA Tersedianya potensi SDM Keadaan Infrastruktur penunjang relative memadai Kelemahan ( Weakness ) Beni asalan rendah akibatnya produktifitas rendah Masih kurangnnya tenaga penyuluh lapangan Harga komoditas yang diterima petani relative rendah Faktor Eksternal Peluang ( Oppertunities ) Adanya dukungan pemerintah dalam program pengembangan pertanian 8 Tersedianya pasar local, regional, nasional, dan pasar ekspor 9 Adanya perbankkan di berbagai kecamatan yang memberikan fasilitas kredit Ancaman ( Treats ) 10 Adanya saingan komoditas di berbagai wilayah di luar Kabupaten Donggala 11 Keadaan cuaca yang kurang menentu dan mempengaruhi tingkat produksi 12 Jaringan pemasaran belum memadai Sumber: diolah dari data primer,2011
Bobot
Rating Nilai
0.45 0.35 0.20 1.00 0.40 0.35 0.25 1.00 0.35
4 4 3 3 2 2 4
0.37
3
1.80 1.40 0.60 3.80 1.20 0.70 0.50 2.40 1.40 1.11
0.28
4
1.12
1.00
3.63
0.45
2
0.20
3
0.60
0.35 1.00
2
0.70 2.20
0.90
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
124
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Berdasarkan pada tabel perhitungan di atas dapat dilihat peta kekuatan yang tercantum dalam 4 kuadran yakni kuadran 1 wilayah strategi agresif, kuadran 2 wilayah minimum strategi, kuadran 3 wilayah strategi defensive, dan kuadran 4 wilayah strategi diversifikasi. Peluang (3.63) II
I
4
3
2 1
Kelemahan (3.63) 1 2 3 4 Kekuatan (3.80)
III IV Ancaman (2.20) Keterangan : S W = 3.80 2.40 = 1.40 O T = 3.63 2.20 = 1.43 Dari 3 faktor pada indikator internal dan eksternal maka ada 2 faktor utama yang merupakan kunci keberhasilan pengembangan pertanian di Kabupaten Donggala seperti disajikan pada tabel berikut ini : Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
125
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.170 Faktor Kunci Keberhasilan Pengembangan Pertanian Di Kabupaten Donggala Faktor Internal No Kelemahan 1 Beni asalan rendah 2 Kurangnnya tenaga penyuluh Faktor Eksternal Peluang No Ancaman Adanya dukungan pemerintah 1 Adanya saingan komoditas diberbagai wilayah Tersedianya pasar lokal, regional, 2 Keadaan cuaca kurang menentu nasional, dan pasar ekspor
No Kekuatan 1 Tersedianya SDA 2 Tersedianya SDM No 1 2
Sumber : Diolah dari data Primer Dari faktor – faktor kunci keberhasilan tersebut dapat dikemukakan formulasi strategi pengembangan sektor pertanian seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.171 Formulasi Strategi Pengembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Donggala Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W ) Tersedianya SDA Benih asalan rendah Tersedianya SDM Kurangnya tenaga Faktor eksternal penyuluh Strategi W – O Peluang ( O ) Strategi S – O Kembangkan komoditas Perbaikan kualitas benih adanya dukungan pertanian yang mempunyai asalan dan penambahan pemerintah pasar local, regional, jumlah tenaga penyuluh tersediannya pasar local,regional, nasional, nasional, dan pasr ekspor lapangan dan pasar ekspor Ancaman ( T ) Strategi S – T Strategi W – T adanya saingan Peningkatan kualitas Memperhatikan kualitas komoditas diberbagai produksi sebelum panen benih asalan agar hasil wilayah dan paska panen, dan produksi dapat kompetitif keadaan cuaca kurang pengaturan pola tanam dan komparatif. menentu komoditas
Sumber : Diolah dari data primer 2011
Formulasi strategi tersebut dapat diimplementasikan strategi pengembangan sektor pertanian ( komoditas pertanian ) pada tabel di bawah ini :
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
126
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.172 Inplementasi Strategi Pengembangan Sektor Pertanian ( komoditas ) Di Kabupaten Donggala Strategi
Kebijakan
Program
Kegiatan
Pengembangan komoditas pertanian karena adanya dukungan pemerintah dan peluang pasar, serta perbaikan kualitas komoditas baik sebelum panen maupun paska panen agar harga komoditas dapat kompetitif dan komparatif
1. Mengembangkan komoditas pertanian yang mempunyai peluang pasar 2. Wilayah yang mempunyai potensi komoditas dikembangkan dan ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai
1. Peningkatan hasil produksi (komoditas) pertanian 2. Perbaikan jaringan pemasaran 1. Pemetaan wilayah komoditas pada masing‐ masing wilayah kecamatan 2. Pengembangan infrastruktur
1. Pengadaan bibit benih yang unggul 2. Adanya campur tangan pemerintah terhadap harga komoditas 1. Mengadakan survey awal untuk pemetaan komoditas 2. Perbaikan infrastruktur jalan ke kantong‐ kantong produksi ( wilayah pedesaan )
Sumber : diolah dari data primer 2011
4.6.
Pembahasan Sebagaimana hasil perhitungan Location Question (LQ), sector pertanian
merupakan salah satu sector basis di Kabupaten Donggala selain sector penggalian, bangunan dan perdagangan, hotel dan restoran. Untuk untuk subsector tanaman pangan, komoditas padi, ubi kayu dan ubi jalar merupakan komoditas basis karena mempunyai nilai LQ lebih dari satu. Untuk subsector peternakan, sapi, kambing, Ayam broiler dan ayam ras merupakan komoditas basis. Selanjutnya tanaman kelapa, kakao dan lada merupakan komoditas basis bagi subsector perkebunan. Untuk sector kehutanan dan perikanan, komoditas basis adalah kayu bulat, perikanan tangkap (perikanan laut dan perikanan darat) serta tambak dan kolam untuk sector perikanan budidaya. Dari hasil perhitungan LQ tersebut nilai peringkat masing‐masing komoditas sebagai tabel di bawah ini : Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
127
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Tabel 4.173 Peringkat Komoditi Pertanian Menurut sub sector Berdasarkan Perhitungan LQ Kabupaten Donggala Sub sector Komoditas Nilai LQ Peringkat 1. Tanaman Pangan 1,56 1 ‐ Ubi Kayu 1,40 2 ‐ Ubi Jalar 1,06 3 ‐ Padi 0,95 4 ‐ Kacang Hijau 0,45 5 ‐ Kacang Tanah 0,35 6 ‐ Jagung 0,19 7 ‐ Kedelai 2. Perkebunan 2,35 1 ‐ Lada 1,44 2 ‐ Kelapa Dalam 1,22 3 ‐ Kakao 0,71 4 ‐ Cengkeh 0,59 5 ‐ Kopi 0,39 6 ‐ Kapuk 0,36 7 ‐ Jambu Mete 0,33 8 ‐ Pala 3. Peternakan 5,90 1 ‐ Ayam Broiler 3,63 2 ‐ Sapi 1,46 3 ‐ Kambing 1,38 4 ‐ Ayam Ras 0,79 5 ‐ Itik 0,63 6 ‐ Babi 0,53 7 ‐ Kuda 0,34 8 ‐ Kerbau 4. Perikanan 13,80 1 ‐ Kolam 6,00 2 ‐ Perikanan Umum 1,54 3 ‐ Perikanan Laut 1,39 4 ‐ Tambak 5. Kehutanan 1,28 1 ‐ Kayu Bulat 0,76 2 ‐ Rotan 0,63 3 ‐ Kayu Gergajian Sumber : Hasil olahan data Sedangkan peringkat komoditas unggulan berdasarkan metode AHP dengan menggunakan sepuluh faktor yakni : 1.
Nilai ekonomi daerah dengan nilai bobot 7
2.
Ketersediaan input dengan nilai bobot 6
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
128
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
3.
Tenaga kerja dengan nilai bobot 5
4.
Skala usaha dengan nilai bobot 5
5.
Pangsa pasar dengan nilai bobot 5
6.
Teknologi dengan nilai bobot 2
7.
Skill tenga kerja dengan nilai bobot 2
8.
Turunan produk olahan dengan nilai bobot 3
9.
Daya saing dengan nilai bobot 3
10. Kelembagaan dengan nilai bobot 2 Dari hasil perhitungan komoditas unggulan dengan 10 faktor tersebut diperoleh nilai peringkat masing‐masing sub sektor yang terdiri atas komoditas sebagai tabel di bawah ini : Tabel 4.174 Peringkat komoditi pertanian menurut sub 129sector berdasarkan Perhitngan AHP Kabupaten Donggala Sub sektor 6. Tanaman Pangan
7. Perkebunan
8. Peternakan
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Komoditas Padi Jagung Kacang tanah Kedelai Kacang hijau Ubi kayu Ubi jalar Kakao Kelapa Dalam kelapa Sawit Kopi Cengkeh Lada Vanili Pala Sapi Kambing Ayam Itik Babi Kerbau
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
Nilai AHP 0.4034 0.2070 0.1536 0.0790 0.0690 0.0534 0.0347 0.3204 0.2213 0.1549 0.1095 0.0904 0.0541 0.0366 0.0251 0.3136 0.1841 0.1186 0.1153 0.0868 0.0705
Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 129
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Sub sektor ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
9. Perikanan
10. Kehutanan
Komoditas Kuda domba Perikanan laut Perairan umum budidaya Kayu gergajian Kayu bulat rotan
Nilai AHP 0.0550 0.0539 0.6873 0.2270 0.0849 0.5819 0.2293 0.1188
Peringkat 7 8 1 2 3 1 2 3
Sumber : Hasil olahan data Berdasarkan peringkat komoditas seperti pada tabel di atas bahwa komoditas tanaman pangan yang menjadi komoditas unggulan yakni komoditas padi, jagung, dan kacang tanah. Untuk perkebunan komoditas unggulan adalah kakao, kelapa dalam dan kelapa sawit. Perikanan adalah komoditas yang unggul pertama hasil dari perikanan laut, kemudian disusul komoditas hasil perairan umum, dan berikutnya hasil budidaya. Selanjunya komoditas unggulan sub sektor peternakan yakni sapi, kambing dan ayam serta komoditas umggulan di sub sektor kehutanan yakni kayu gergajian, kayu bulat, dan rotan. Tabel 4.175 Matriks Komoditas Unggulan Kabupaten Donggala Berdasarkan Metode Perhitngan LQ, AHP, RCA dan KIP No 1
2
Komoditas Tanaman Pangan ‐ Padi ‐ Jagung ‐ Kedelai ‐ Kacang Tanah ‐ Kacang Hijau ‐ Ubi Kayu ‐ Ubi Jalar Perkebunan ‐ Kelapa ‐ Kelapa Sawit ‐ Kakao ‐ Cengkeh
LQ 1,06 0,35 0,19 0,45 0,95 1,56 1,40 1,44 0,01 1,22 0,71
AHP (3) (6) (7) (5) (4) (1) (2) (2) (10) (3) (4)
0,4034 0,2070 0,0710 0,1536 0,0690 0,5340 0,0342 0,2213 0,1549 0,3204 0,0904
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
(1) (2) (4) (3) (3) (6) (7) (2) (3) (1) (5)
RCA 2009 2010 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2,23* 112* ‐ ‐ 1,09 0,476 ‐ ‐
IKP 2009 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,85* ‐ 0,66 ‐
2010 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,95* ‐ 1 ‐ 130
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala No
3
4 5
Komoditas ‐ Kopi ‐ Lada ‐ Jambu Mente ‐ Pala ‐ Vanili ‐ Kapuk Peternakan ‐ Kerbau ‐ Sapi ‐ Kuda ‐ Kambing ‐ Domba ‐ Babi ‐ Ayam Broiler ‐ Ayam Buras ‐ Ayam Ras ‐ Itik Perikanan ‐ Perikanan Tangkap ‐ Perikanan Laut ‐ Perikanan Umum ‐ Budidaya ‐ Tambak ‐ Budidaya Laut ‐ Kolam ‐ Karamba ‐ Apung dan Sawah Kehutanan ‐ Kayu Bulat ‐ Kayu Gergajian ‐ Rotan
LQ
AHP
0,59 2,35 0,36 0,33 0,13 0,39 0,34 3,63 0,53 1,46 0,18 0,63 5,90 0,17 1,34 0,79
(5) (1) (7) (8) (9) (6) (8) (2) (7) (3) (9) (6) (1) (10) (4) (5)
0,1095 0,0541 ‐ 0,0251 0,0366 ‐ 0,0705 0,1841 0,0550 0,1841 0,0539 0,0868 0,1186 ‐ ‐ 0,1153
1,56 1,54 6,00 0,19 1,39 0,06 13,8 0,00 0,00 1,28 0,63 0,97
(3) (4) (2) (6) (5) (7) (1) (3) (3) (1) (3) (2)
‐ 0,6873 0,2277 ‐ 0,0849 ‐ ‐ ‐ ‐ 0,2993 0,5819 0,1188
(4) (6) (8) (7) (6) (1) (7) (2) (8) (5) (3) (4) (1) (2) (3) (2) (1) (3)
RCA 2009 2010 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,49* ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1,993
IKP 2009 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,85* ‐
2010 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 0,95* 0,97
Sumber : Hasil olahan data Keterangan : * Industri Turunan * Komoditas Kelapa : Industri Turunannya Tepung Kelapa * Komoditas kayu gergajian : Industri turunannya bangunan dari kayu
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
131
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Pada tabel di atas dicantumkan hasil perhitungan LQ, AHP, RCA dan IKP. Nilai LQ lebih besar dari satu menandakan bahwa komoditas tersebut merupakan sektor basis yang artinya untuk digunakan kebutuhan local atau wilayah setempat melebihi sehingga sisanya untuk diekspor, dan komoditas‐komoditas ini diupayakan akan terus ditingkatkan produksinya karena mempunyai pangsa pasar. Kemudian nilai LQ komoditas di bawah satu artinya untuk kebutuhan local belum mencukupi sehingga harus didatangkan dari luar daerah. Hal ini memberikan indikasi bahwa komoditas ini perlu ditingkatkan produksinya apakah melalui intensifikasi atau ekstensifikasi. Selanjutnya perhitungan Analysis Hierachy Process (AHP) menggambarkan peringkat komoditas yang diunggulkan di dalam suatu wilayah atau daerah. Hasil perhitungan yang memperoleh nilai tertinggi berarti komoditas tersebut adalah merupakan komoditas unggulan seperti contoh yang diuraikan dalam tabel bahwa untuk sub sektor perkebunan nilai AHP komoditas tertinggi adalah kakao dengan nilai AHP 0,3204, kedua kelapa 0,2213 dan ketiga adalah kelapa sawit dengan nilai AHP 0,1549. Untuk sub sektor peternakan nilai AHP tertinggi yakni ternak sapi 0,3136, disusul kambing 0,1841, dan berikutnya ayam broiler dengan nilai AHP 0,1186. Kemudian nilai Revealed Comparative Advantage (RCA) adalah angka yang menunjukkan tingkat keunggulan komparatif suatu komoditas ekspor dari negara tertentu dibandingkan dengan komoditas yang sama dari seluruh Negara lainnya di dunia. Kasus dalam penelitian ini adalah membandingkan komoditas ekspor Kabupaten Donggala dengan komoditas yang sama untuk seluruh wilayah Sulawesi Tengah. Seperti yang tertera dalam tabel nilai RCA untuk komoditas kakao pada tahun 2009 sebesar 1,09 artinya ekspor komoditas kakao memiliki keunggulan komparatif, namun demikian pada tahun 2010 nilai RCA komoditas kakao sebesar 0,476 atau kurang dari satu yang berarti bahwa komoditas kakao yang diekspor tidak memiliki keunggulan komparatif. Ini menggambarkan bahwa produksi kakao Kabupaten Donggala mengalami penurunan dimana produksi pada tahun 2009 sejumlah 22.161,50 Ton turun menjadi 14.414 Ton pada tahun 2010 atau turun 7.747,5 Ton (35,96%). Selanjutnya angka Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) adalah sebuah ukuran untuk mengetahui derajat kestabilan penerimaan ekspor suatu komoditas. Koefisien tertinggi yang dapat dicapai adalah satu, berarti bahwa ekspor komoditas i hanya tertuju pada Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
132
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
satu negara tujuan. Semakin kecil nilai koefisien yang diperoleh menunjukkan semakin banyak negara tujuan ekspor komoditas tersebut, yang berarti semakin baik. Hasil IKP untuk komoditas kakao pada tahun 2009 adalah baik karena kurang dari satu yakni 0,66 artinya ekspor kakao ke berbagai negara tujuan, sedangkan ekspor kakao pada tahun 2010 memperoleh nilai IKP sebesar 1 (satu) dan ini dianggap rentan karena hanya terkonsentrasi kepada satu Negara tujuan tertentu, karena dengan adanya gangguan yang relative kecil saja akan sangat mempengaruhi volume ekspor maupun nilai ekspor. Produksi tanaman pangan berupa padi memperoleh nilai AHP pada urutan pertama yakni 0,4034 dan dalam perhitungan LQ merupakan sektor basis. Tanaman padi tersebar di hamper semua kecamatan di Kabupaten Donggala dengan luas 22311 Ha dengan jumlah produksinya sebesar 109.733 Ton (tahun 2008). Luas panen terbesar terdapat di Kecamatan Sojol yakni 8686 Ha (38,48%) dengan jumlah produksi sebesar 43.059 Ton (39,24%), berikutnya Kecamatan Damsol dengan luas panen 3801 Ha (17,04%) dengan produksi berjumlah 18.769 Ton (17,10%), Kecamatan Balaesang luas panen 2903 Ha (13,00%) dengan produksi sejumlah 14.291 Ton (13,02%), Kecamatan Sirenja luas panen 2551 Ha (11,43%) dengan jumlah produksi 11.709 Ton (10,67%). Selanjutnya Kecamatan Sindue 1676 Ha (7,51%) dengan jumlah produksi sebanyak 7743 Ton (7,06%) dan Kecamatan Banawa Selatan 1383 Ha (6,20%) dengan jumlah produksi 7094 Ton (6,46%) serta beberapa kecamatan lainnya dengan luas panen 1413 Ha (6,34%) dengan produksi sebanyak 7086 Ton (6,45%). Untuk tanaman perkebunan ada komoditas unggulan baik melalui perhitungan LQ, AHP, RCA dan IKP yaitu komoditas kelapa/tepung kelapa dan komoditas kakao. Menurut data tahun 2010 jumlah produksi komoditas kelapa sebesar 47.482 Ton, diantaranya produksi yang terbesar terdapat di Kecamatan Damsol dengan jumlah 12.602 Ton (26,54%), berikutnya Kecamatan Balaesang 12.546 Ton (26,42%), Kecamatan Sojol 9107 Ton (19,18%), Kecamatan Banawa 4258 Ton (8,97%), Kecamatan Sindue 3308 Ton (6,96%), Kecamatan Sirenja 2748 Ton (5,79%), Kecamatan Labuan 2185 Ton (4,60%) dan Kecamatan Rio Pakava 730 Ton (1,54%). Tanaman Kakao produksinya tahun 2010 berjumlah 14.414 dengan produksi terbesar terdapat di Kecamatan Sindue Tambosabora dengan jumlah 3372 Ton (23,39%), Kecamatan Sojol 2369 Ton (16,43%), Kecamatan Riopakava 2022 Ton Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
133
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
(10,50%) Kecamatan Balaesang 860 Ton (5,97%),Kecamatan Banawa tengah 756 (5,24 %) Kecamatan Sirenja 661 Ton (4,59%), serta beberapa Kecamatan lainnya yang produksinya dibawah dari 500 Ton dengan total produksinya 2860 (19,85%). Di subsektor peternakan yang menjadi ternak unggulan sesuai hasil perhitungan LQ dan AHP adalah ternak sapi, kambing dan ayam broiler. Produksi ternak sapi, kambing menurut data tahun 2010berjumlah 30422 ekor dengan produksi terbesar di Kecamatan Damsol yakni 7275 ekor (23,91%), kemudian Kecamatan Sirenja 5058 ekor (16,62 %), Kecamatan Balaesang 4102 ekor (13,48%), Kecamatan Sojol 2085 ekor (6,86%), Kecamatan Banawa tengah 1673 ekor (5,51%) dan Kecamatan Riopakava 1626 ekor (5,34%) dan 9 Kecamatan lainnya produksi ternak sapi dibawah 1500 ekor yang berjumlah 8603 ekor (28,28%) Kemudian untuk ternak kambing produksi berjumlah 22941 ekor pada tahun 2010 dimana ternak kambing yang terbanyak diKecamatan Banawa selatan yang berproduksi 2376 ekor (10,35%) Kecamatan Banawa 2212 ekor (9,64%) Kecamatan Sirenja 2209 ekor (9,63%), Kecamatan Labuan 2116 ekor (9,22%) Kecamatan Sojol 2026 ekor (8,83%) dan 9 kecamatan lainnya yang produksi ternaknya dibawah dari 2000 ekor yang berjumlah 12002 ekor (52,33%). Ternak unggas yakni ayam broiler berdasarkan hasil perhitungan memperoleh nilai LQ yang terbesar yakni 5,90 yang artinya nilai sebesar 4,20 dari ternak ayam broiler di Konsumsi atau dipasarkan di luar Kabupaten donggala, dan kemudian memperoleh nilai AHP berada pada urutan ketiga yakni 0,1186 yang diantaranya dapat di kategorikan sebagai komoditas unggulan produksi ternak unggas yakni ayam broiler berjumlah 14.0621 ekor dimana produksi yang terbesar terdapatdi Kecamatan Banawa 11.3422 ekor (80,66%), di Kecamatan Sindue Tobata 20.822 ekor (14,80%) dan produksi ayam broiler di beberapa Kecamatan lainnya berjumlah 6370 ekor (4,54%). Pada subsektor perikanan ada 3 produksi hasil perikanan yang termasuk komoditas unggulan yakni hasil perikanan laut, hasil perikanan perairan umum dan hasil perikanan budidaya (tambak), hal ini berdasarkan hasil perhitungan LQ dimana hasil perikanan laut nilai LQ nya 1,54 dan nilai AHP 0,6873, kemidian hasil perikanan perairan umum nilai LQ 6 dan nilai AHP 0,2277 dan budidaya (tambak) nilai LQ 1,39 dan nilai AHP 0,0849,
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
134
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Hasil produksi perikanan laut menurut data BPS Kabupaten Donggala tahun 2010 berjumlah 18 128 780 Kg dengan jumlah produksi terbesar di Kecamatan Banawa yakni 25.75.310 Kg (14,20%) berikutnya Kecamatan Balaesang Tanjung 2112930 Kg (11,66%) kecamatan Sirenja 18.90.330 Kg (10,43%) Kecamatan Sindue 1505000 Kg (8,30%), Kecamatan Banawa Selatan 14.84.480 Kg (8,19%), Kecamatan Banawa Tengah 1252340 Kg (6,90%) dan Kecamatan Sindue Tombusabora 12.25.350 Kg (6,76%), serta 7 Kecamatan lainnya yang produksinya dibawah 1 juta Ton dengan total produksi 2.837.480 Kg (15,66%). Usaha perikanan budidaya jumlah produksinya 561.071 Ton (Tahun 2010) dan dari jumlah produksi ini di Kecamatan Banawa Selatan yang terbesar dengan jumlah produksi192.648 Ton (34,25%) Kecamatan Sojol 102.389 Ton (18,25%), Kecamatan Banawa 81.317 Ton dan Kecamatan Balaesang 50.569 Ton (14,47%) dan beberapa Kecamatan lainnya yang jumlah produksinya di bawah 50 Ton berjumlah 134.094 Ton (23,91%). Hasil produksi hutan , berupa kayu bakar nilai LQ 1,28 dan nilai AHP 0,2993, kemudian kayu gergajian nilai LQ 0,63 dan nilai AHP 0,5819 dan berjumlah dari banyaknya nilai RCA 0,49 pada tahun 2009, dan nilai IKP pada tahun 2009 dan tahun 2010 masing‐masing 0,85 dan 0,95 sedangkan rotan nilai LQ 0.97, nilai AHP 0.1188 dan nilai RCA 1,993 pada tahun 2009 dan tahun 2000 nilai IKP 0,97, produksi hasil hutan diperkirakan akan meningkat pada tahun‐tahun mendatang karena menurut data tahun 2011 luas kawasan hutan di Kabupaten Donggala sekitar 527569 Ha, dikawasan hutan Negara 302257 Ha (57,29%) serta hutan rakyat sebesar 225312 Ha (42,71%) Berdasarkan pembahasan diuraikan diatas maka dibawah ini disajikan komoditas unggulan di masing‐masing sektor‐subsektor yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No
1
Tabel 4.176 Komoditas Unggulan Maing‐masing Subsektor Berdasarkan Lokasi Pengembangan Komoditi Subsektor Lokasi Pengembangan Unggulan Kecamatan Sojol Kecamatan Damsol Tanaman Padi Pangan Kecamatan Balaesang Kecamatan Sirenja
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
135
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
No
Subsektor
Komoditi Unggulan
Kelapa
2
Tanaman Perkebunan
Kakao
Sapi
3
Peternakan Kambing
Ternak unggas (Ayam Broiler)
Perikanan laut 4
Perikanan
Perikanan budidaya
Lokasi Pengembangan Kecamatan Sindue Kecamatan Banawa Selatan Kecamatan Damsol Kecamatan Balaesang Kecamatan Sojol Kecamatan Banawa Kecamatan Sirenja Kecamatan Sindue Kecamatan Riopakava Kecamatan Sindue Tombusabora Kecamatan Sojol Kecamatan Riopakava Kecamatan Sindue Kecamatan Balaesang Kecamatan Banawa Tengah Kecamatan Sirenja Kecamatan Damsol Kecamatan Sirenja Kecamatan Balaesang Kecamatan Sindue Kecamatan Sojol Kecamatan Banawa Tengah Kecamatan Riopakava Kecamatan Banawa Selatan Kecamatan Banawa Kecamatan Sirenja Kecamatan Labuan Kecamatan Sojol Kecamatan Banawa Kecamatan Sindue Kecamatan Banawa Kecamatan Balaesang tanjung Kecamatan Sirenja Kecamatan Sindue Kecamatan Banawa Selatan Kecamatan Banawa Tengah Kecamatan Sindue Tombusabora Kecamatan Banawa Selatan Kecamatan Sojol
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
136
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
No
5
Subsektor
Kehutanan
Komoditi Unggulan
Lokasi Pengembangan
Kecamatan Banawa Kecamatan Balaesang Kayu bakar, Kayu Subsektor di beberapa Kecamatan Gergajian, Rotan di Kabupaten Donggala
Sumber: Hasil Olahan Data
Komoditas‐komoditas unggulan tersebut mendapat prioritas pengembangannya karena disamping untuk kebutuhan pasar lokal juga untuk pasar regional, nasional, dan internasional. Hasil perhitungan LQ untuk sub sektor tanaman pangan yang merupakan sektor basis adalah padi, ubi kayu dan ubi jalar. Untuk peternakan sektor basisnya adalah sapi, domba, babi dan ayam. Di bidang perkebunan komoditas basis yakni komoditas kelapa, kakao dan lada. Sektor basis di perikanan yakni perikanan tangkap, perikanan laut, dan perikanan umum. Sub sektor kehutanan yang menjadi sektor basis adalah kayu bulat. Berdasarkan hasil perhitungan RCA yang menggambarkan keunggulan komparatif suatu komoditas ekspor yakni pada tahun 2009 ialah komoditas kakao dan pada tahun 2010 komoditas kelapa dan rotan karena nilai yang diperoleh dari komoditas tersebut di atas 1 sedangkan kalau nilainya di bawah 1 tidak memiliki keunggulan komparatif. Perhitungan indeks konsentrasi pasar dimaksudkan untuk mengetahui derajat kestabilan ekspor suatu komoditas. Suatu komoditas dianggap rentan jika sangat tergantung pada 1 pasar atau beberapa pasar tertentu, indeks konsentrasi pasar dari jenis komoditas pada tahun 2009 yang paling rendah adalah bangunan dari kayu dengan nilai 0,25 yang menunjukkan bahwa ekspor bangunan dari kayu menyebar ke beberapa negara (11 negara), sedangkan kakao eboni olahan dan tepung kelapa tujuan ekspornya kesatu atau dua negara, sedangkan pada tahaun 2010 komoditas kakao tertuju pada satu negara yakni afrika selatan dan tepung kelapa ekspornya ke negara india dan singapura. Berdasarkan keempat hasil perhitungan tersebut di atas bahwa komoditas yang paling unggul adalah komoditas kakao, kelapa (tepung kelapa), kayu bulat karena mempunyai pangsa pasar luar negeri. Sedangkan untuk komoditas lainnya sepert padi
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
137
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
(beras), sapi, hasil laut adalah unggul karena disamping pasar lokal juga mensuplai pasar regional yakni antar pulau atau ke daerah‐daerah lain. 4.7. Orientasi Pasar Aspek pasar dan pemasaran sekurang‐kurangnya melingkupi peluang pasar, perkembangan pasar, penetapan pangsa dan langkah‐langkah yang perlu dilakukan di samping kebijakan yang diperlukan. Untuk peluang pasar perlu dilihat/diamati tentang permintaan dan penawaran serta disertai data produk yang dipasarkan pada masa lalu dan membuat perkiraan perkembangan permintaan terhadap produk yang direncanakan di masa yang akan datang. Bila produk yang dihasilkan mempunyai pemasaran secara nasional maka perlu ada data permintaan dan pemasaran secara nasional, dan bila produk yang dihasilkan mempunyai pemasaran secara daerah tertentu juga perlu disajikan data penawaran dan pemetaan secara daerah tersebut. Demikian pula dalam aspek pasar dan pemasaran, harus diketahui kendala‐ kendala yang dihadapi dalam pemasaran seperti pesaing, kekuatan dan kelemahannya serta harus diketahui keunggulan‐keunggulan dari usaha yang direncakana. Penentuan market space (peluang pasar) dan market share (peluang yang dapat dimanfaatkan) merupakan penentuan pangsa pasar yang didasarkan pada proyeksi permintaan dan penawaran. Dalam kebijakan pemasaran, juga ditentukan harga pokok dari produk yang dihasilkan yang dihitung berdasarkan pada biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. Berdasarkan perhitungan ini ditentukan pula harga jual dengan menetapkan persentase keuntungan yang didasarkan pertimbangan‐pertimbangan yang diperlukan. Di samping hal‐hal yang telah disebutkan di atas dalam aspek pasar dan pemasaran diketahui pula mengenai program dan teknis pemasaran, baik mengenai cara pendistribusian produk yang dihasilkan cara promosi, pengangkutan, penjualan, pergudangan, sistem pembayaran dan lain‐lain yang dianggap perlu dalam aspek pasar dan pemasaran. Berdasarkan uraian mengenai aspek pasar dan pemasaran produk (komoditi) maka dapat ditentukan orientasi pasar produk, dimana berdasarkan hasil penelitian lapangan yang mengamati proses pemasaran produk dan beberapa informan pelaku pasar memberikan jawaban bahwa rata‐rata petani yang menghasilkan produk (komoditi) membawa/menjual langsung pada pasar local setempat atau pada pembeli Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
138
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
setempat yang merupakan para pedagang pengumpul atau pedagang antara. Selanjutnya dengan menggunakan jasa transportasi (angkutan desa‐kota) komoditi tersebut dibawah ke kota untuk dipasarkan. Para pedagang pengumpul menjual komoditi‐komoditi tersebut ke konsumen (pembeli) melalui 3 (tiga) cara yakni pertama komoditi dijual langsung kepada konsumen akhir misalnya bahan pangan seperti beras, sayuran dan buah‐buahan. Kemudian kedua dijual kepada pembeli di kota sebagai bahan baku (input) bagi pabrik‐pabrik yang mengolah produk tersebut misalnya komoditi hasil perikanan (ikan) diolah menjadi abon ikan, pisang diolah menjadi keripik pisang dan sebagainya, dan ketiga produk‐produk primer tersebut para pedagang pengumpul memasarkan di luar wilayah ini ke pasar regional (antar pulau) dan pasar ekspor misalnya komoditi hasil perkebunan seperti coklat (kakao) dan komoditi hasil hutan seperti rotan. Untuk lebih jelasnya alur pemasaran komoditi seperti diuraikan di atas, maka dibawah ini dikemukakan bagan alur pemasaran komoditi tersebut dari produsen local sampai kepada konsumen akhir.
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
139
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
140
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
4.8. Peluang investasi Investasi secara umum diartikan sebagai keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil dan sebagainya) atau aktiva keuangan (saham, obligasi, reksadana dan sebagainya) dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar di masa yang akan dating. Investasi (jangka panjang) atau pengeluaran modal (capital expenditure) adalah komitmen untuk mengeluarkan dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan perusahaan menerima manfaat di waktu yang akan dating, dua tahun atau lebih. Selanjutnya investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber‐sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang pada saat sekarang dan dengan barang modal itu akan dihasilkan aliran produk baru di masa akan dating atau dapat pula dikatakan bahwa investasi adalah kegiatan yang memanfaatkan pengeluaran kas pada saat sekarang untuk mengadakan barang modal guna menghasilkan penerimaan yang lebih besar di masa yang akan dating untuk waktu dua tahun atau lebih. Berdasarkan konsep investasi seperti dikemukakan di atas, maka para usahawan yang akan menanamkan modalnya, misalnya di sektor pertanian (agribisnis) dan sektor industri (agroindustri) membutuhkan informasi data yang akurat tentang potensi sumberdaya alam yang tersedia misalnya komoditi hasil perkebunan seperti kelapa, kakao, komoditi hasil peternakan seperti sapi, komoditi hasil perikanan (laut dan darat) disertai dengan lokasi sumberdaya alam tersebut. Selain itu para investor membutuhkan data tentang infra struktur pendukung seperti jalan, pelabuhan, energy listrik dan sebagainya, juga hasil‐hasil studi kelayakan dari instansi terkait tentang komoditas‐komoditas tersebut. Berkaitan dengan kajian investasi komoditi di Kabupaten Donggala, data potensi dan lokasi tersedia, juga data infra struktur penunjang, hanya yang mungkin jadi kendala para investor ketersediaan energi listrik yang masih terbatas, namun hal ini akan segera teratasi karena aliran listrik dari Sulewana Poso akan segera dialirkan ke Kota Palu dan kabupaten lainnya di Sulawesi Tengah yang direncanakan tahun 2012. Apabila kendala listrik tersebut sudah dapat teratasi, maka para usahawan akan berpeluang besar untuk menanamkan modalnya pada berbagai sektor, terutama sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan sektor Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
141
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
perikanan serta kehutanan; dimana peluang investasi terbesar adalah pada industri turunan dari komoditas tersebut, misalnya padi dapat dijadikan mie instant, deterjen gula ester, dan sebagainya, komoditas jagung dapat dijadikan pakan ternak, ragi roti, gula cair dan lain‐lain, buah kelapa dapat dapat dijadikan roti, deterjen, gula ester, kosmetik, shampoo dan lain‐lain, buah sawit dapat dijadikan margarine, sirup, emulsi, sabun mandi deterjen dan sebagainya, buah kakao dapat dijadikan coklat, es cream dan sebagainya. Sapi dapat dijadikan pakan udang, daging kaleng, mentega, keju, produk kerajinan kulit dan sebagainya. Selanjutnya ikan industri turunannya pakan ternak, pakan udang, dendeng giling, ikan asap, sambel terasi dan sebagainya. Lebih jelasnya industri turunan dari berbagai komoditas tersebut dikemukakan pada pohon industri sebagaimana terlihat pada bagan‐bagan di bawah ini.
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
142
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
143
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
144
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
145
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
146
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
147
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
148
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
149
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Peluang‐peluang investasi tersebut bukan hanya dilakukan industry besar, menengah, tetapi juga industry kecil, industry rumaha tangga (home industry) yang dilakukan oleh masyarakat. Rencana pengembangan Investasi komoditas unggulan yang dilakukan oleh pelaku usaha pada bidang usaha dan skala usaha disajikan pada table di bawah ini. Tabel Matriks Rencana Bidang dan Skala Usaha Pengembangan Investasi Komoditas Unggulan Komoditi Pelaku Usaha Swasta dan Masyarakat • Padi Swasta dan Masyarakat • Jagung Swasta dan Masyarakat • Kelapa Dalam Swasta dan Masyarakat • Kelapa Sawit Swasta dan Masyarakat • Kakao Swasta dan Masyarakat • Ikan Swasta dan Masyarakat • Sapi Swasta dan Masyarakat • Kayu Sumber : Hasil Olahan Data
Bidang Usaha Industri turunan Industri turunan Industri turunan Industri turunan Industri turunan Industri turunan Industri turunan Industri turunan
Skala Usaha Besar dan Kecil Besar dan Kecil Besar dan Kecil Besar dan Kecil Besar dan Kecil Besar dan Kecil Besar dan Kecil Besar dan Kecil
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
150
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
BAB V PENUTUP 5.1.
Kesimpulan Penarikan kesimpulan didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan dengan
berpedoman hasil analisis data dengan perhitungan Location Quetien (LQ), Analytic Hierarchy Process (AHP), Revealed Comparative Advantage (RCA), Indeks Konsentrasi Pasar, dan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut (data primer dan sekunder) hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Komoditi Unggulan yang merupakan peluang investasi : ¾ Tanaman Pangan ‐ Padi ¾ Tanaman Perkebunan ‐ Kelapa ‐ Kakao ¾ Peternakan ‐ Sapi ‐ Kambing ‐ Ayam Broiler ¾ Perikanan ‐ Perikanan Laut ‐ Budidaya ¾ Kehutanan ‐ Kayu Bulat ‐ Kayu Gergajian ‐ Rotan 2. Faktor penghambat dan factor pendukung komoditas Unggulan. a. Faktor penghambat yakni benih (bibit) asalan kualitasnya yang rendah akibatnya produksi rendah; masih kurangnya tenaga penyuluh lapangan untuk berbagai subsektor pertanian; harga komoditas yang diterima petani Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
151
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
relative rendah; kemudian adanya ancaman komoditas yang sama pada berbagai wilayah lain; keadaan cuaca yang kurang menentu akan mempengaruhi tingkat produksi; dan jaringan pemasaran yang belum optimal ; belum adanya studi kelayakan komoditas. b. Faktor pendukung yakni tersedianya potensi komoditas di seluruh wilayah kecamatan Kabupaten Donggala; tersedianya potensi sumberdaya manusia; keadaan infra struktur jalan menuju ibukota kecamatan relative memadai; adanya dukungan pemerintah daerah untuk program komoditas; tersedianya pasar komoditas baik untuk local, regional nasional dan pasar ekspor; dan adanya perbankan di beberapa kecamatan yang dapat memberikan fasilitas kredit untuk pengembangan komoditas, hanya saja persyaratan pengambilan kredit memberatkan bagi para petani. 3. Jaringan pemasaran komoditas tidak banyak mengalami hambatan karena tersedianya pasar local di setiap wilayah kecamatan, hanya saja nilai tukar atau harga komoditi yang diterima petani masih relative rendah karena lebih banyak ditentukan oleh mekanisme pasar yakni permintaan dan penawaran dimana pada saat produksi komoditas melimpah harga akan turun dan pada saat produksi tetap atau turun kadang‐kadang harganya tidak naik dan inilah yang menjadi dilemma bagi para petani. 5.2.
Rekomendasi 1. Penyediaan bibit (benih) unggul setiap komoditas yang diperoleh masyarakat dari instansi terkait dengan harga yang dapat dijangkau oleh para petani. 2. Perlu diupayakan kembali koperasi di desa agar harga komoditas tidak dipermainkan oleh para pedagang antara. 3. Persyaratan fasilitas kredit yang diberikan kepada para petani harus diperlunak dan tingkat bunga kredit harus lebih rendah dari bunga kredit yang berlaku umum. 4. Perbaikan infra struktur jalan ke kantong‐kantong produksi dari jalan tanah menjadi jalan kerikil dan dari jalan kerikil ke jalan aspal.
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
152
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
5. Memperbanyak tenaga penyuluh lapangan pada berbagai subsector karena dengan adanya bimbingan para penyuluh akan dapat meningkatkan kinerja para petani yang pada akhirnya dapat meningkatkan produksi. 6. Pemetaan wilayah lokasi komoditas agar dapat memudahkan para investor yang berminat menanamkan modalnya. 7. Untuk lebih menarik para investor, di samping data potensi yang tersedia juga perlu dibuat studi kelayakan untuk setiap komoditas unggulan. Untuk dapat mengimplementasikan rekomendasi tersebut, maka ada 5 (lima) program utama untuk komoditas unggulan yaitu : 1) Program pengembangan budidaya dan pengolahan. 2) Program pengembangan teknologi. 3) Program pengembangan sumberdaya manusia. 4) Program pengembangan Infra struktur dan 5) Program pengembangan Kelembagaan.
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
153
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
DAFTAR PUSTAKA Bukubuku. Arsyad Lincolin, 1999 : Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi Pertama, BPFE UGM, Yogyakarta B. Jayakusuma, Deddy, 2004 : Perencanaan Pembangunan Daerah, Strategi Menggali Potensi dalam Mewujudkan Otonomi Daerah, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ibrahim Yacob, 2007 : Studi Kelayakan Bisnis, Penerbit PT. Pineka Cipta, Jakarta. Haming Murdifin, Basalama Salim, 2003 : Studi Kelayakan Investasi, Proyeksi dan Bisnis, Penerbit PPM, Makassar. Rangkuti Feddy : Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sianipar dan Entang, 2003 : Tehnik‐tehnik Analisis Manajemen, Lembaga Administrasi Negara, Republik Indonesia. Sjahrizal, 2008 : Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi, Media, Padang. Sugiono, 2003 : Metode Penelitian Adminsitasi, Penerbit Alfabeta, Bandung Dokumendokumen Anonymous, 2011 : Kabupaten Donggala Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala. Anonymous, 2010 : Kabupaten Donggala Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala. Anonymous, 2010 : Sulawesi Tengah Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. Anonymous, 2010 : Inflasi Regional Kabupaten Donggala, Kerjasama BAPPEDA Kabupaten Donggala dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala. Anonymous, 2008 : Master Plan Pembangunan Ekonomi Kabupaten Donggala.
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
154
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Anonymous, 2004 : Studi Investasi di Kabupaten Donggala, Kerjasama BAPPEDA Kabupaten Donggala dengan Lembaga Penelitian dan Pengkajian Pembangunan Regional (LP3R) Anonymous, 2001 : Profil Investasi Kabupaten Donggala, Kerjasama Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala. Anonymous, 2000 : Profil Investasi Kabupaten Donggala, Lembaga Penelitian Universitas Tadulako. Anonymous, 1997/1998 : Analisis Investasi di Sulawesi Tengah, Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sulawesi Tengah dengan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah . .
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD
155