KABUPATEN PASURUAN I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Batas Wilayah Secara umum luas wilayah Kabupaten Pasuruan sebesar 1.474,02 Km 2 atau 147401,50 Ha (3,13 persen luas Provinsi Jawa Timur). Wilayah Kabupaten Pasuruan memiliki 24 Kecamatan, yang terbagi menjadi 341 Desa, 24 kelurahan dan 1465 dusun. Batas wilayah administrasi Kabupaten Pauruan di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo, Kota Pasuruan, dan Selat Madura, yang membentang memisahkan wilayah Kabupaten dengan Pulau Madura. Di sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Probolinggo. Sedangkan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Malang. Potensi Potensi dan dan Produk Produk Unggulan Unggulan Jawa Jawa Timur Timur
01
Peta Kabupaten Pasuruan
B. Letak dan Kondisi Geografis Letak geografis Kabupaten Pasuruan Pasuruan berada pada posisi yang strategis yaitu merupakan Kawasansegitiga emas karena terletak pada porors dietribusi ekonoi 3 kawasan, yaitu jalur Surabaya – Jember – Banyuwangi – Bali dan Surabaya Malang serta Malang – Jember - Banyuwangi. Kabupaten Pasuruan terletak di antara Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Malang, terbentang pada 7,30’- 8,30’ Lintang Selatan dan 112o30’ - 113o30’ BujurTimur. Wilayahnya merupakan dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian mulai 0 m dpl hingga lebih dari 1000 m dpl (diatas permukaan laut) dengan kondisi permukaan tanah yang agak miring ke Timur dan Utara antara 0-3%.
C. Topografi Kabupaten Pasuruan merupakan wilayah yang memiliki daerah datar maupun pegunungan dengan ketinggian 0 hingga lebih dari 1.000 m dari permukaan laut. Wilayah yang memiliki
t
02
Kawasan Pakeonga Gunungsari, Kecamatan Beji
ketinggian rata-rata hingga 100 m dpl (di atas permukaan laut) ada 14 Kecamatan, yaitu Kejayan, wonorejo, gempol, Beji, Bangil, rembang, Kraton, Pohjentrek, Gondangwetan, Rejoso, Winongan, Grati, Lekok dan Nguling. Wilayah yang mempunyai ketinggian rata-rata 100 hingga 500 m dpl sebanyak 6 Kecamatan, yaitu Kecamatan Purwodadi, Lumbang, Pasrepan, Purwosari, Sukorejo dan Pandaan. Sedang wilayah yang mempunyai ketinggian rata-rata diatas 500 m dpl ada sebanyak 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Tutur, Puspo, Tosari dan Kecamatan Prigen. Mengingat wilayah Kabupaten Pasuruan sebagian besar mempunyai kemiringan antara 0-2%, dan ketinggiannya mempunyai range antara 0 - 10 meter dari permukaan laut maka keberadaan sungai tersebut disamping menguntungkan juga merugikan karena di musim penghujan rawan banjir terutama diwilayah bagian utara. Hal ini disebabkan karena didaerah tersebut terdapat bagian yang agak cekung, sehingga menghambat pembuangan air kelaut.
D.Geologi Secara Geologis, Kabupaten Pasuruan terbagi menjadi tiga wilayah geologis, yaitu daerah perbukitan, daerah dataran rendah dan daerah pantai. Sekitar 20,83 persen wilayah ada di kedalaman antara 0 – 60 cm (dataran rendah(; sekitar 42,83 persen wilayah memiliki kedalaman tanah 61-90 cm; dan sekitar 36,34 persen wilayah memiliki kedalaman lebih dari 90 cm dari permukaan laut. Dilihat dari sisi kemiringan tanahnya,
Potensi Po P otteens nsi dda dan aann P Pr Produk roodduk uk U Unggulan nggu ng gullaan JJa Jawa awa wa TTim Timur imuurr im
sebesar 66,85 persen wilayah memiliki kemiringan wilayah 0-15 derajat; sebesar 15,07 persen wilayah memiliki kemiringan antara 15-40 derajat; dan sebesar 18,08 persen wilayah memiliki kemiringan diatas 40 derajat.
E. Hidrologi Terdapat 7 sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Pasuruan, yaitu sungai Lawean, Sungai Rejoso, Sungai Gembong, Sungai Welang, Sungai Masangan, Sungai Kedunglarangan dan Sungai Petung. Potensi tersebut berpeluang besar bagi pembangunan baik untuk keperluan pengairan, irigasi teknis, air minum, pariwisata dan industri. Selain itu juga terdapat sumber mata air yang besar yakni di umbulan, banyubiru, wilayah Kecamatan Pandaan, Kecamatan Prigen, Kecamatan Winongan dan Kecamatan Prigen. Sementara wilayah yang merupakan daerah pesisisr di dekat pantai cukup potensial untuk budidaya ikan maupun produksi ikan laut.
II. POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH Letak Kabupaten Pasuruan ytang berada pada posisi strategis,yakni pada alur Surabaya - Malang, Surabaya – Banyuwangi – Bali, dan Surabaya – Jember, maka potensi pengembangan wilayah di Kabupaten Pasuruan sangat besar. Hal ini juga didukung dengan adanya Rencana Tata Ruang dan Wilayah yang telah disusun dan ditetapkan menjadi peraturan daerah. Disamping itu Kabupaten Pasuruan juga telah menyusun Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) Kecamatan yang telah mencapai 8 kecamatan dari 24 Kecamatan, Sehingga dalam pengembangan potensi wilayah di Kabupaten Pasuruan berpedoman pada RTRW dan RDTR. Berdasarkan hal tersebut potensi yang bisa dikembangkan di Kabupaten Pasuruan sebagai berikut:
1. Potensi wisata Industri pariwisata di Kabupaten Pasuruan diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam mempromosikan dan menjual potensi daerah, karena dengan meningkatnya industri pariwisata maka sektor-sektor lain dapat dijual sebagai obyek kunjungan. Selain itu industri pariwisata juga mampu memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di daerah. Hal tersebut sangat didukung karena Kabupaten Pasuruan memiliki potensi alam yang sangat banyak baik berupa obyek Wisata Alam, Wisata Budaya, Wisata Agro maupun Wisata Minat Khusus.
F. Klimatologi Lokasi Kabupaten Pasuruan berada di sekitar garis khatulistiwa, maka seperti daerah yang lain Kabupaten Pasuruan mempunyai perubahan iklim sebanyak 2 jenis setiap tahunnya, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Bulan Oktober sampai April merupakan musim penghujan, sedangkan bulan Mei sampai September merupakan musim kemarau.
G. Penggunaan Lahan Secara umum penggunaan lahan untuk luas daratan Kabupaten Pasuruan sebesar 1.474,01 Km2, masih belum dapat ditemukan data yang valid, namun berdasarkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang telah disusun dan di-Perda-kan, luas daratan Kabupaten Pasuruan terdiri atas permukiman (182,11 Km2) persawahan (448,65 Km2), pertanian kering (468,70 Km2), hutan lindung (296,6 Km2), tanah tambak (37,54 Km2), dan lain lain sebesar 40,70 Km2 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
2. Gambar 4. 6 Peta Wisata Kabupaten Pasuruan Wisata Alam yang berada di Kabupaten Pasuruan antara lain: Gunung Bromo, Taman Candra Wilwatikta, Air Terjun Kakek Bodho, Pemandian Alam Banyubiru, Danau Ranu Grati, Sumber Air Umbulan, Air Terjun Putuk Truno, Air Terjun Coban Baung, Air Terjun Coban Jala, Air Terjun Rambut Moyo, Air Terjun Coban Waru, dan Pantai Pasir Panjang Kecamatan Lekok. Wisata Budaya dan Religi antara lain: Candi Laras, Candi Satrio Manggung, Candi Kebo Ireng, Candi Gununggangsir, Candi Belahan,
03
t Air Terjun Kakek Bodo
Candiu Sepilar, Candi Makurotomo, Candi Jawi, Goa Jepang/ Inna Tretes, Makam Ki Ageng Penanggungan, Makam Sakerah, Dewa Wisata Situs Purbakala Tambak Sari, Makam Mbah Bangil, Makam Mbah Ratu Ayu, Makam Mbah Semendhi, Makam Mbah Segoropuro, Pertapaan Abiyoso, dan Pertapaan Indrokilo. Selanjutnya Wisata Agro meliputi: Agro wisata Apel/Agro Krisna Kec. Tutur, Agro Bunga Krisan dan Paprika, Peternakan Sapi Perah, Agro Jamur, Agro Durian, Agro Wisata Bhakti Alam Kec. Tutur, Agro Friga, Agro PG Kedawung, Agro Aneka Mangga, Taman Anggrek Sien Orchid, Kebun Bunga Sedap Malam, dan Kebun Raya Purwodadi. Wisata Minat Khusus meliputi: Taman Safari Indonesia II, Taman Dayu, Finna Golf & Country Club, Kaliandra, Bukit Flora, dan Baung Camp.
3. Potensi industry Secara umum Potensi industri di Kabupaten Pasuruan meliputi Industri besar, menengah dan kecil. Industri besar yang ada di Kabupaten Pasuruan terutama berlokasi di Kecamatan Gempol, Beji, Pandaan, Sukorejo, dan Rembang. Industri kecil dan rumah tangga yang berkembang di Kabupaten Pasuruan
04
lebih banyak di perdesaan, antara lain: industri makanan dan minuman, bordir, mebel, dan perak. Sentra kerajinan bordir tersebar di Kecamatan Bangil yang terkenal dengan sebutan “Bangkodir” yaitu Bangil kota bordir, serta di wilayah lain yaitu Kecamatan Beji, Wonorejo, Rembang, dan Sukorejo. Produk kerajinan bordir disamping untuk memenuhi kebutuhan pasaran lokal juga mampu menembus pasaran ekspor (Brunei, Malaysia, Belanda dan Singapura). Sentra kerajinan kayu antara lain di desa Sentul Kecamatan Purwodadi, Tambaksari Kec. Kraton, Wonorejo Kec. Wonorejo, Sungikulon dan Sungiwetan Kec. Pohjentrek, Kec. Winongan serta Kec. Rejoso. Kerajinan kayu tersebut menghasilkan mainan anak-anak, setir mobil, kotak tisue, handle perseneling, Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
dasd board, catur dan lain-lain. Selain kerajinan kayu di Wilayah Kabupaten Pasuruan juga berkembang industri mebel. Pemasaran kerajinan kayu dan mebel tersebut mencakup wilayah lokal dan luar negeri. Kerajinan perak dihasilkan dari sentra-sentra industri kerajinan perak meliputi Kecamatan Bangil dan Gempol. Produk-produk yang dihasilkan telah menembus pasar luar negeri antara lain Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.
kambing, domba dan unggas. Hasil produksi sapi perah adalah susu segar yang ditampung oleh Koperasi dan selanjutnya dikirim ke industri pengolahan susu PT. Nestle Kejayan Pasuruan. Salah satu komoditi unggulan dari unggas berupa telur asin dari itik yang diproduksi di Kecamatan Grati, yang mempunyai cita rasa tersendiri. Hal ini tidak terlepas dari jenis makanan yang diberikan berupa sumpil yang memiliki kandungan protein tinggi berasal dari danau Ranu Grati.
4. Potensi pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan Wilayah Kabupaten Pasuruan memiliki potensi pertanian yang cukup besar sehingga mampu menghasilkan produkproduk pertanian yang berkualitas antara lain bunga sedap malam, bunga anggrek, bunga krisan, sayur mayur, paprika, mangga, durian,apel dan salak. Sedangkan potensi hasil perkebunan yang menjadi andalan dan dapat terus dikembangkan meliputi tebu, kapuk randu dan kopi. Komoditas perikanan di Kabupaten Pasuruan yang masih dapat terus dikembangkan meliputi udang, bandeng, tongkol, teri nasi, cumi-cumi, mujahir, tombro, nila, gurame dan lele. Sedangkan potensi hasil peternakan yang menjadi unggulan Kabupatan Pasuruan adalah sapi perah, sapi potong,
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
05
Kawasan longsor berada di Kecamatan Tosari, Puspo, Tutur, t Lumbang, Paserpan, Purwodadi, Prigen, Gempol serta Purwosari. Banjir di kota Kabupaten Pasuruan
t
Banjir bandang yang merusak rumah Warga
t
t
III. WILAYAH RAWAN BENCANA Berdasarkan kondisi geologisnya, Kabupaten Pasuruan tidak terlepas dari daerah rawan bencana. Wilayah yang terdiri dari pegunungan,dataran rendah dan pantai pada setiap kecamatan berpotensi terjadi bencana alam. Misalnya untuk daerah pegunungan rawan bencana yang terjadi antara lain tanah longsor, kekeringan, erupsi. Disamping itu di daerah dataran rendah dan wilayah yang dilewati sungai besar juga rawan terjadi bencana banjir, khususnya untuk wilayah daerah pantai.
IV. DEMOGRAFI Berdasarkan data dari BPS jumlah penduduk Kabupaten Pasuruan pada tahun 2011 sebanyak 1.5210.978 jiwa yang terdiri dari 753.940 penduduk laki-laki dan 767.038 penduduk perempuan. Angka sex ratio penduduk Kabupaten Pasuruan adalah sebesar 98,29 (Tabel 3.1.1.). Sex ratio adalah banyaknya penduduk laki-laki dalam 100 orang perempuan. Dari 24 Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Pasuruan, wilayah Kecamatan Lumbang mempunyai luas paling besar yaitu 125,55 Km² dengan jumlah penduduk hanya sebesar 32.904 jiwa, sehingga memiliki kepadatan penduduk sebesar 262 jiwa/Km². Kecamatan Prigen luas wilayahnya 121,90 Km² dengan jumlah penduduk 82.816 jiwa serta kepadatannya 679 jiwa/Km², sedangkan Kecamatan Purwodadi mempunyai luas wilayah sebesar 102,46 Km², mempunyai penduduk sebesar 65.642 jiwa sehingga kepadatan penduduknya sebesar 641 jiwa/ Km². Kepadatan penduduk yang tertinggi ada di Kecamatan Pandaan, Kecamatan Pohjentrek, dan Kecamatan Gondang wetan masing-masing sebesar 2.458 jiwa/ Km2, 2.396jiwa/Km2dan sebesar 2.027 jiwa/Km². Sedangkan kepadatan penduduk yang
06
terkecil dicapai oleh Kecamatan Tosari, Lumbang, dan Puspo dengan kepadatan penduduk sebesar 189 jiwa; 262 jiwa dan 464 jiwa setiap kilometer persegi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa persebaran penduduk di wilayah Kabupaten Pasuruan belum merata. (Tabel 4.1.3.) Jumlah Rumah tangga yang ada di Kabupaten Pasuruan, dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, jumlah rumah tangga sebesar 414.304 rumah tangga; mengalami peningkatan sebesar 104,64 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya berjumah sekitar 395.930 rumah tangga. Jumlah rumah tangga yang terbanyak ada di Kecamatan Gempol, Pandaan dan Sukorejo, masing-masing sebanyak 32.534 ruta; 29.371 ruta; dan 22.928 ruta. Penduduk menurut kelompok umur, kelompok terbanyak ada di kelompok umur 10-14 yaitu sebesar 136.186 jiwa dan pada kelompok umur 25-29 sebesar 135.874 jiwa. Sedangkan kelompok umur yang paling kecil adalah di kelompok umur 75 tahun lebih, hanya sebesar 21.504 jiwa. Hal ini bisa menjadikan upaya pemerintah untuk meningkatkan Potensi Potensi dan dan Produk Produk Unggulan Unggulan Jawa Jawa Timur Timur
kualitas hidup masyarakat golongan tua, agar bisa meningkatkan usia harapan hidup di Kabupaten Pasuruan. Berdasarkan pendidikan yang ditamatkan, pendidikan tertinggi yang pernah ditamatkan oleh penduduk di Kabupaten Pasuruan adalah setingkat SD/ MI/ sederajat sebanyak 519.277 jiwa dan pendidikan SMP/MTs/sederajat sebanyak 205.912 jiwa. Sedang yang berpendidikan tertinggi atau memiliki ijazah setingkat S2/S3 adalah masih sebanyak 1.131 jiwa. Berdasarkan hasil final Sensus Penduduk (SP) Tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Pasuruan sebesar 1.512.468 jiwa, yang terdiri atas 749.440 jiwa laki-laki dan 763.028 jiwa perempuan. Pada tahun 2011 penduduk Kabupaten Pasuruan menjadi 1.520.978 jiwa terdiri dari laki-laki 753.657 jiwa dan perempuan 767.321 jiwa atau tumbuh sebesar 0,56%. Penduduk Kabupaten Pasuruan pada tahun 2009 yang tidak/belum bekerja sebesar 39,18%, mengalami perbaikan kualitas pada tahun 2011 yang turun menjadi 31,31%. Sedangkan mata pencaharian terbesar adalah sebagai petani. Komposisi penduduk Kabupaten Pasuruan pada tahun 2011 terbesar pada kelompok usia produktif, usia 15-64 tahun, sebesar 69,86%. Sedangkan kelompok umur muda adalah kelompok usia di bawah 15 tahun sebesar 25,13% dan kelompok usia tua adalah penduduk usia 65 tahun ke atas sebesar 5,01%.
Rasio ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Semakin tinggi rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi (kelompok penduduk usia muda dan kelompok usia tua). Sedangkan semakin rendah rasio ketergantungan menunjukkan semakin rendah beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Perkembangan rasio ketergantungan mulai tahun 2009 sampai dengan 2011 menunjukkan tren penurunan, yaitu dari 46,31 menjadi sebesar 46,51 pada tahun 2010 dan menjadi hanya sebesar 43,14 pada tahun 2011. Hal ini berarti menunjukkan kondisi yang lebih baik yaitu beban yang ditanggung penduduk usia produktif untuk menannggung penduduk tidak produktif semakin berkurang.
V. POTENSI UNGGULAN A. Pertanian PADI - Produksi Padi 589.461 ton tahun 2011 - Luas Arel Tanam 88.845 Ha. - Produktivitas saat ini mencapai 66,34 kw/Ha - Varietas Unggu IR 64 - Potensi di Kecamatan Sukorejo, Pandaan, Purwosari, - Gondangwetan, Rembang dan Kraton
JAGUNG - Produksi Jagung 174.862 ton tahun 2011 - Luas Arel Tanam 40.709 Ha. - Produktivitas saat ini mencapai 42,15 kw/Ha - Potensi di Kecamatan Sukorejo, Pandaan, Purwosari, - Gondangwetan, Rembang dan Kraton
t
Potensi Potensi dan dan Produk Produk Unggulan Unggulan Jawa Jawa Timur Timur
Panen Padi
07
KEDELAI - Produksi Kedelai 21.460 ton tahun 2011 - Luas Arel Tanam 16.229 Ha. - Produktivitas saat ini mencapai 13,22 kw/Ha - Potensi di Kecamatan Sukorejo, Pandaan, Purwosari, Gondangwetan, Rembang dan Kraton
KACANG TANAH - Produksi Kacang Tanah 8.705 ton tahun 2011 - Produktivitas saat ini mencapai 15,95 kw/Ha - Potensi di Kecamatan Sukorejo, Pandaan, Purwosari, Gondangwetan, Rembang dan Kraton
B. Hortikultura 1. KENTANG - Produksi Kentang 57.191 ton tahun 2011 - Luas Arel Tanam 3.716 Ha. - Produktivitas saat ini mencapai 153,90 kw/Ha - Potensi di Kecamatan Tosari
2. KOBIS - Produksi Kobis 52.067 ton tahun 2011 - Luas Arel Tanam 2.016 Ha. - Produktivitas saat ini mencapai 247,23 kw/Ha - Potensi di Kecamatan Tosari
3. WORTEL Produksi Wortel 13.867 ton tahun 2011 - Luas Arel Tanam 1.041 Ha. - Produktivitas saat ini mencapai 133,21 kw/Ha - Potensi di Kecamatan Tosari
4. DURIAN - Produksi Durian 41.289 ton tahun 2011 - Produktivitas saat ini mencapai 99,46 kg/pohon - Potensi di Kecamatan Tosari
5. MANGGA - Produksi Mangga 79.004 ton tahun 2011 - Produktivitas saat ini mencapai 46,86 kg/pohon - Potensi di Kecamatan Tosari
t
08
t
Buah Duren
Panen Kentang
Potensi Potensidan danProduk ProdukUnggulan UnggulanJawa JawaTimur Timur
t
t Budidaya Bunga Sedap Malam TanamanKopi
9. BUNGA ANGGREK - Produksi Bunga Anggrek 193.000 potong tahun 2011 - Luas Arel Tanam 56.260 m2 - Produktivitas saat ini mencapai 3,43 tangkai/m2 - Potensi di Kecamatan Tosari
C.Perkebunan 1. TEBU - Produksi Tanaman Tebu pada tahun 2011 mencapai 18.786,17 ton.
2. KELAPA 6. APEL - Produksi Apel 52.176 ton tahun 2011 - Produktivitas saat ini mencapai 28,56 kg/pohon - Potensi di Kecamatan Tutur
7. BUNGA SEDAP MALAM - Produksi Bunga Sedap Malam 46.912.913 , tangkai tahun 2011 - Luas Arel Tanam 2.016 Ha. - Produktivitas saat ini mencapai 7,12 tangkai/m2 - Potensi di Kecamatan Rembang
8. BUNGA KRISAN - Produksi Bunga Krisan 23.400.000 tangkai tahun 2011 - Luas Arel Tanam 52.260 m2. - Produktivitas saat ini mencapai 42,55 tangkai/m2 - Potensi di Kecamatan Tutur Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
- Produksi Tanaman Kelapa pada tahun 2011 mencapai 18.786,17 ton.
3. KOPI - Produksi Tanaman Kopi pada tahun 2011 mencapai 1.092 ton.
4. CENGKEH - Produksi Tanaman Cengkeh pada tahun 2011 mencapai 1.092 ton.
5. KAPUK RANDU - Produksi Tanaman Kapuk Randu pada tahun 2011 mencapai 4.490 ton.
6. JAMBU METE - Produksi Tanaman Jambu Mete pada tahun 2011 mencapai 288,27 ton.
6. KENANGA - Produksi Tanaman Kenanga pada tahun 2011 mencapai 656 ton.
09
7.TEMULAWAK - Produksi Temulawak pada tahun 2011 mencapai 2.923,32 ton.
8. KUNYIT - Produksi Kunyit pada tahun 2011 mencapai 3.317,26 ton.
9. JAHE - Produksi Jahe pada tahun 2011 mencapai 3.189,34 ton.
D. Peternakan 1. PENINGKATAN PRODUKSI PETERNAKAN A. DAGING - Produksi Daging tahun 2011 sebesar 20.610,10 ton
B. TELOR - Produksi Telor tahun 2011 sebesar 13.002,05 ton
C. SUSU - Produksi Susu tahun 2011 sebesar 78.315,22 ton
2011 sebesar 95.728 ekor.
B. SAPI PERAH - Populasi Sapi Perah tahun 2011 sebesar 81.356 ekor.
2.PENINGKATAN POPULASI TERNAK A. SAPI POTONG
C KAMBING
- Populasi Sapi Potong tahun Ternak Sapi perah t Ayam Potong
t
Ayam pedaging
- Populasi Kambing tahun 2011 sebesar 65.322 ekor.
D. DOMBA - Populasi Domba tahun 2011 sebesar 60.995 ekor.
t
E. AYAM PETELUR - Populasi Ayam Petelur tahun 2011 sebesar 1.151.016 ekor.
F. AYAM PEDAGING - Populasi Ayam Pedaging tahun 2011 sebesar 1.803.121 ekor.
G. ITIK - Populasi Itik tahun 2011 sebesar 95.584 ekor.
H. ANGSA / ENTOK - Populasi Ayam Pedaging tahun 2011 sebesar 19.347 ekor.
E. Perikanan 1. PERIKANAN BUDIDAYA Produksi perikanan budidaya tahun 2011 mencapai 10.589,99 ton.
2. PERIKANAN TANGKAP Produksi perikanan budidaya tahun 2011 mencapai 7.789,92 ton.
10
Potensi Potensidan danProduk ProdukUnggulan UnggulanJawa JawaTimur Timur
F. Potensi Industri Industri Kecil Menengah Besar ( IKMB ) tahun 2011 berjumlah 2.024 unit, dengan nilai Investasi Rp. 8.350.387.648,00 jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 2.705 orang.
G. Potensi Pariwisata - Makam Mbah Semendi wisata religi - Taman Safari Indonesia II wisata alam - Ski Lot - Segoropuro - Kebunraya Purwodadi wisata alam - Taman Dayu - Pemandian Alam Banyubiru - Air Terjun Kakek Bodho
Hutan di kawasan Purwodadi
Potensi Potensi dan dan Produk Produk Unggulan Unggulan Jawa Jawa Timur Timur
11