K E H I D U P A N S O S I A L E K O N O M I J U R U P E L I H A R A ………| 33
KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI JURU PELIHARA SITUS CAGAR BUDAYA DI MADIUN TAHUN 2013 Hermawan Purwo Sasmito & Muhammad Hanif* Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kehidupan sosial ekonomi yang dialami juru pelihara situs cagar budaya tahun 2013. Selain itu sejarah keberadaan juru pelihara di madiun. Juru pelihara kebanyakan berasal dari juru kunci benda cagar budaya setempat. Adapun juru pelihara terbagi menjadi juru pelihara BPCB Trowulan, Provinsi dan juru pelihara sukarela. Pada tahun 2013 kehidupan sosial juru pelihara sudah mengalami peningkatan namun juga ada sebagian dari juru pelihara masih memerlukan perhatian. Perkembangan yang terjadi saat ini juru pelihara telah mampu meningkatkan kehidupan ekonomi mereka melalui pekerjaan mandiri. Disamping itu ada juga juru pelihara yang sudah mampu mengembangkan potensi wilayahnya. Ini merupakan salah satu wujud dari kehidupan sosial yang dapat meningkatkan tperekonomian masyarakat sekitar. Selain itu contoh lain yaitu dengan diadakannya kegiatan tradisi upacara adat di sekitar benda cagar budaya yang dibantu pemerintah daerah telah mampu memberikan pengaruh dalam sendi ekonomi. Untuk pihak pemerintah khususnya pemerintah daerah setempat memang belum memberikan anggaran khusus terhadap benda cagar budaya dan juru pelihara. Namun tetap memberikan perlindungan dan pengawasan terhadap keberadaan mereka. Selain itu juga tetap memberikan bingkisan sebagai rasa terima kasih kepada juru pelihara. Kemudian dari pihak BPCB Trowulan dan pemerintah provinsi telah memberikan perhatian yang banyak kepada keberadaan juru pelihara sebagai bagian dari satuan kerja dalam bidang kebudayaan. Ini dibuktikan dengan di berikannya tunjangan secara berkala dan penyediaan kebutuhan untuk pemeliharaan benda cagar budaya. Kata kunci: Juru Pelihara, Situs Cagar Budaya, Sosial Ekonomi
Pendahuluan
Dengan adanya jejak sejarah menjadi bukti adanya peristiwa penting yang
Sebuah wilayah muncul bukan secara langsung tetapi melalui sebuah proses. Proses menjadi bagian dari sebuah sejarah yang terus diingat dan digunakan
sebagai
identitas
terjadi. mampu
memiliki setiap peristiwa dalam periode waktu. Namun tidak semua peristiwa menjadi bagian dari sejarah. Sebuah peristiwa yang menjadi sejarah adalah peristiwa yang memiliki keunikan dan meninggalkan sebuah jejak-jejak sejarah.
sejarah
menjelaskan
yang
muncul
peristiwa
dan
menjadi sumber bukti kekuatan dari peristiwa.
bangsa.
Sejarah adalah sebuah kronik, atau
Jejak
Sebagai wujud jejak sejarah adanya
peninggalan
kebudayaan
manusia. Banyak yang menjadi hasil dari kebudayaan, dan salah satunya yaitu seni bangunan. Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki banyak hasil kebudayaan contohnya
berupa ialah
seni
bangunan
benteng,
* Hermawan Purwo Sasmito adalah mahasiswa Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Madiun * Muhammad Hanif adalah Dosen Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Madiun
keraton,
34 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014
tempat ibadah, candi dan yang paling
politis. Dengan adanya keberadaan candi
kuno
berundak.
dan ukuran candi akan memberikan
banyak
legitimasi dan kemegahan dari sebuah
terdapat di Indonesia adalah candi. Candi
kerajaan. Tentunya ini akan memberikan
banyak
sebuah nama besar terhadap wilayah
berwujud
Namun
punden
kebudayaan menjadi
yang bukti
sejarah
peninggalan dalam bidang agama karena
yang
dikuasai
sebagai tempat pemujaan kepada para
pembangunan.
dewa. Candi merupakan istilah yang digunakan
untuk
menyebut
semua
dan
juga
wilayah
Oleh karena itu penting adanya melestarikan peninggalan sejarah yang
bangunan peninggalan di Indonesia yang
terdapat
dipengaruhi oleh arsitektur hindu atau
melestarikan peninggalan sejarah seperti
budha (Ririn Darini, 2013: 58). Candi
candi dan situs sejarah lain memberikan
atau komplek percandian merupakan
pengetahuan
bagian penting dalam perjalanan sebuah
kesadaran sejarah. Selain itu dengan
perkembangan wilayah. Karena candi
menjaga kelestarian benda peninggalan
akan menjelaskan tentang asal usul
sejarah mampu memberikan inspirasi
wilayah,
terjadinya sebuah peristiwa
untuk membangkitkan rasa nasionalisme
dan juga waktu yang menunjukkan
terhadap tanah air. Tempat peninggalan
peristiwa itu terjadi.
sejarah ini juga mampu menjadi sebuah
Keberadaan sebuah candi akan
objek
di
wilayahnya.
pendidikan
wisata.
Dengan
Dengan
dan
ini
juga
mampu
mampu memberikan penjelasan tentang
membangkitkan ekonomi wilayahnya.
sebuah gejala sosial yang terjadi di suatu
Dengan
wilayah sepanjang kurun waktu tertentu.
benda peninggalan sejarah menjadi baik.
Sehingga
mampu
penjelasan
dan
perawatan
terhadap
Namun pada masa sekarang ini
kronologi
keberadaan benda cagar budaya seperti
bangunan
candi mengalami penurunan. Banyaknya
candi suatu wilayah mampu memberikan
kasus hilangnya candi dan kerusakan
sebuah pengaruh secara nyata dalam segi
candi akan menghilangkan bukti budaya.
kehidupan, khususnya segi pamor atau
Sehingga identitas asli setempat akan
nama besar wilayah. Misalkan saja
hilang seiring dengan melemahnya dan
Magelang dengan Borobudur, Malang
menghilangnya
dengan candi Singosari atau juga Dataran
keberadaan candi memerlukan sebuah
Dieng dengan bangunan kelompok candi
penanganan dan pemeliharaan yang
Dieng. Dalam fungsi yang lain candi juga
serius. Pemeliharaan dan pengelolaan
menjadi
yang baik akan memberikan citra yang
sebuah
penelitian
memberikan
begitu
peristiwa.Sejarah
sebagai
bentuk
kekuasaan
candi.
Untuk
itu
K E H I D U P A N S O S I A L E K O N O M I J U R U P E L I H A R A ………| 35
baik
di
Pemerintah Daerah, Tim Ahli Cagar
wilayahnya. Yang pertama kali tentunya
Budaya dan Juru Pelihara setempat.
sebuah wilayah memiliki aturan-aturan
Semua unsur dalam pelestarian cagar
yang mengatur dan melindungi sebuah
budaya ini saling berkerjasama dalam
situs kesejarahan seperti candi. Situs-
pemeliharaan sebuah situs cagar budaya.
situs
terhadap
berupa
perkembangan
candi
ini
dimasukan
Dalam lingkup yang lebih kecil
kedalam benda cagar budaya yang
yaitu di sebuah kawasan daerah lingkup
terlindungi di wilayahnya.
kota
atau
kabupaten
unsur
yang
Situs cagar budaya yaitu lokasi
bertanggung Jawab dalam pemeliharaan
yang berada didarat dan/atau di air yang
yaitu pemerintah kota atau kabupaten
mengandung
Budaya,
yang bekerjasama dengan juru pelihara.
dan/atau
Juru pelihara tersebar sesuai dengan
Struktur Cagar Budaya sebagai hasil
persebaran wilayah situs cagar budaya.
kegiatan manusia atau bukti kejadian
Tentunya wilayah ini memiliki aturan
pada masa lalu (UU Cagar Budaya No. 11
yang ditetapkan untuk menjadi sebuah
tahun
dalam
kawasan cagar budaya. Sekarang ini
pelestarian dan pengelolaan benda cagar
banyak yang belum memahami tentang
budaya
Bangunan
Benda
Cagar
2010). candi
bertanggung
Budaya,
Selain
itu
ada
seseorang
yang
juru pelihara dari pemeliharan situs
Jawab.
Seseorang
yang
cagar budaya. Banyak yang menganggap
memelihara,
bahwa juru pelihara memiliki banyak
dipercaya
untuk
melestarikan benda
Cagar
dan mengelola
cagar
budaya
sebuah
disebut
Juru
kesamaan dengan sebutan juru kunci atau juga seorang abdi dalem.
Pelihara. Peran juru pelihara situs cagar
Saat ini masyarakat di sekitar
budaya merupakan kunci utama dalam
tempat cagar budaya belum mengetahui
keberadaan
Sehingga
tentang juru pelihara dan kehidupannya.
menghindarkan benda cagar budaya dari
Kebanyakan masyarakat hanya mengenal
kerusakan.
tentang nama juru kunci, kuncen dan abdi
sebuah
Umumnya seorang juru pelihara bertugas
menjaga,
memelihara
dan
dalem.. Keberadaan juru pelihara telah tenggelam oleh nama sebuah benda
merawat benda cagar budaya fisik
cagar
seperti
Sebenarnya sebuah benda cagar budaya
candi
bangunan. pengelolaan terdapat bertanggung
dan
Dalam benda beberapa Jawab
benda
budaya
pemeliharan cagar unsur yaitu
budaya
yang
dipelihara.
dan
tidak akan lepas dari sebuah peran
budaya
seorang juru pelihara. Sedikit yang
yang
menjelaskan tentang kehidupan dari
Negara,
seorang
juru
pelihara.
selain
itu
36 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014
masyarakat
umum
memahami
tentang
juga
belum
latar
belakang
seseorang menjadi juru pelihara. Kondisi
Dalam
perkembangannya
seorang juru pelihara memiliki banyak pengalaman yang menjadi peristiwa unik
yang
dan mendidik tentang upaya menjadi
merupakan wilayah strategis dengan
seorang pemelihara situs cagar budaya
aliran sungai dan pegunungan membuat
dalam
Madiun menjadi salah satu wilayah yang
diharapkan masyarakat luas menghargai
banyak memiliki benda cagar budaya. Ini
dan mengetahui nilai dari sebuah profesi.
muncul karena sebuah situs percandian
Salah satu masalah yang akan muncul
umumnya terletak di pinggir aliran
yaitu adanya perbedaan ekonomi sesama
sungai dan gunung. Karena gunung
juru pelihara. Kemudian latar belakang
dipercaya sebagai tempat para dewa
yang menimbulkan sebuah perbedaan
pada masa kerajaan Indonesia. Secara
perekonomian diantara juru pelihara dan
umum
status juru pelihara. Sehingga perlu
tidak
Madiun
banyak
menguraikan
juru
pembelajaran
lokal
pembelajaran
mampu
pelihara
lokal.
pembelajaran
yang
Tentunya
rasa
adanya
masyarakat.
penelitian
Sehingga
yang
mendalam
tentang kehidupan juru pelihara.
merupakan
Dari latar belakang masalah dan
mampu
batasan masalah tersebut diatas, maka
yang
membangkitkan
dalam
sosial
cinta
dalam
kebudayaan lokal
dapatdirumuskan
masalah
dalam
penelitian ini yaitu : Bagaimanakah
Setiap wilayah memiliki benda
kehidupan sosial ekonomi juru pelihara
cagar budaya yang tentunya dijaga oleh
situs cagar budaya di Madiun tahun
seorang
2000-2013 ?
juru
pelihara.
Saiful
Huda
Seorang Juru Pelihara Situs Cagar Budaya Ngurawan
Madiun
Februari 2014)
(wawancara,
Tinjauan Pustaka
20
berpendapat bahwa
masih ada beberapa situs cagar budaya
A. Kehidupan Sosial Ekonomi Sosial secara etimologis berasal dari
yang belum memiliki seorang juru
bahasa
pelihara. hal ini terjadi karena belum
bercocok
adanya kesadaran masyarakat terhadap
menjadi socius yang memiliki arti teman,
pelestarian benda cagar budaya di
kawan,
wilayahnya.
benda
perubahan menjadi sosial artinya berteman,
budaya mampu membangkitkan potensi
bersama dan berserikat. Ilmu sosial pada
dalam berbagai bidang kehidupan.
dasarnya
Kesadaran
akan
latin yaitu tanam.
sofie
yang berarti
Kemudianberkembang
berkembang
merupakan
dan
mengalami
ilmu
yang
mempelajari perilaku dan aktivitas manusia
K E H I D U P A N S O S I A L E K O N O M I J U R U P E L I H A R A ………| 37
dalam
kehidupan
bersama.
demikian
ilmu
sosial
bagaimana
hubungan
Dengan
mempelajari
manusia
mempengaruhi pola kehidupan yang ada (Soekanto, 1990:66).
dengan
Adanya cara-cara berhubungan dalam
manusia, dan bagaimana hubungan manusia
proses sosial menjadi bagian penting dalam
dengan lingkungannya (Supardi, 2011:21).
kehidupan sosial. Kelompok sosial secara
Namun pendapat berbeda di kemukakan
tidak sadar akan saling menjalin hubungan
oleh Supardan (2008: 25) bahwa sosial
sesama individu ataupun juga dengan
merujuk pada sebuah arti masyarakat.
kelompok. Hubungan dan komunikasi sosial
Manusia membutuhkan satu sama lain
ini yang merupakan wujud dari interaksi
untuk bertahan hidup sebagai manusia dan
sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan
ketergantungan ini menghasilkan kerjasama
sosial yang dinamis yang menyangkut
yang
hubungan antara perorangan dan kelompok
bersifat
masyarakat
ajeg
tertentu.
dalam
membentuk
Dengan
demikian
manusia merupakan makhluk sosial. Dari
pendapat
disimpulkan
bahwa
para
ahli
sosial
sosial (Soekanto, 1990:67). Melalui komunikasi antara individu dan
dapat
merupakan
masyarakat ini memunculkan sikap untuk saling
membutuhkan
antara
sesama.
perilaku dan aktivitas individu dalam
Kegiatan
kelompok masyarakat. Sedangkan ilmu yang
kehidupan
sosial.
Sehingga
dapat
mempelajari tentang berbagai perilaku dan
disimpulkan
bahwa
Kehidupan
sosial
aktivitas
merupakan aktivitas dan perilaku manusia
manusia
dalam
kehidupan
ini merupakan bagian dari
bersama dalam masyarakat adalah ilmu
atau
sosial. Aktivitas dan perilaku sosial
ini
hubungan dengan individu lain maupun
sesama
dengan kelompok dalam satuan masyarakat.
berhubungan
langsung
antara
manusia juga lingkungannya
individu
dalam
menjalin
sebuah
Tidak dapat dihindarkan bahwa aktivitas
dalam masyarakat sosial yang saling
manusia
dalam
masyarakat
berhubungan secara berkelanjutan akan
mempengaruhi
menimbulkan sebuah kehidupan sosial.
kehidupannya. Dalam hal ini kehidupan
Kehidupan sosial juga merupakan proses
ekonomi individu. Karena setiap individu
sosial.
hidup dalam masyarakat untuk memnuhi
Proses
sosial
adalah
cara-cara
berbagai
akan
berhubungan yang dilihat apabila orang
kehidupan
perorangan dan kelompok-kelompok sosial
mempertahankan eksistensinya. Ekonomi
saling bertemu dan menentukan system
berasal dari bahasa yunani, yaitu Oikos
serta bentuk hubungan tersebut atau apa
Nomos atau Oikonomia. Secara bahasa, Oikos
yang terjadi apabila ada perubahan yang
Nomos atau Oikonomia sulit untuk di terjemahkan.
ekonomi
aspek
Namun
bangsa
dalam
barat
38 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014
menerjemahkannya dengan Management Of
usaha melestarikan keberadaannya. Usaha
Bousebold Or Estate yaitu tata laksana
ini tentunya melibatkan kehidupan sisoal
rumah
dalam pemenuhannya. Hal ini merupakan
tangga
atau
kepemilikan
(Sastradipoera dalam Supardi, 2011:110).
bagian
Adapun ekonomi sebagai pengelolaan dalam
masyarakat. Sosiologi ekonomi mempelajari
rumah
berbagai macam kegiatan yang sifatnya
tangga
adalah
usaha
dalam
dari
sosiologi
ekonomi
pembuatan keputusan dan pelaksanaannya
kompleks
dan
yang berhubungan dengan pengalokasian
distribusi,
pertukaran
sumber daya rumah tangga yang terbatas
barang dan jasa yang bersifat langka dalam
diantara
masyarakat (Dany Haryanto, 2011:73).
anggotanya,
mempertimbangkan
dengan
kemampuan,
usaha
Sosial
ekonomi
dan keinginan masing-masing (Damsar,
(dalam
2009:9-10).
merupakan
Artinya ekonomi merupakan penataan dan
pengelolaan
dimiliki
oleh
melibatkan
dalam
Resty
dan
produksi, konsumen
menurut
Nikiuluw,
posisi
Soekanto 20011:15)
seseorang
dalam
masyarakat berkaitan dengan orang lain
segala
sesuatu
yang
dalam
arti
sesorang
individu
atau
prestasinya,
lingkungan dan
hak
pergaulan, –
hak
serta
kelompok tanpa campur tangan dari orang
kewajibannya dalam hubungannya dengan
lain.
sumber daya. Dari pendapat diatas dapat
Pengelolaan ekonomi diselaraskan
dengan kemampuan dasar seorang individu.
disimpulkan
bahwa
sosial
Misalkan kemampuan dan usaha yang
merupakan
usaha
manusia
dilakukan dalam mengelola sebuah system
memenuhi
kebutuhan
dalam ekonomi.
kemakmuran
Ilmu
ekonomi
memiliki
dan
dalam
posisi
ekonomi untuk mencapai
sosial
dalam
keterkaitan
masyarakat. Sehingga memiliki kedudukan
dengan ilmu sosial. Ilmu sosial dan ilmu
atau status sosial dalam sebuah system
ekonomi memiliki kesamaan dalam obyek
masyarakat.
formalnya yaitu manusia dan perilakunya
Pola kehidupan sosial mengharuskan
(Supardi, 2011:128). Hal ini berarti manusia
aktivitas
menjadi titik pusat dalam semua penelitian
berhubungan dan berkomunikasi dalam
dan kajian ilmu sosial dan ekonomi. Secara
pemenuhan
nyata
masyarakat
munculnya sebuah proses sosial. Dengan
merupakan bagian dari sosiologi. Semua
proses sosial interaksi antara individu dan
perilaku sosial yang melibatkan kehidupan
kelompok
sosial menjadi obyek kajian sosiologi.
perhubungan mengenai cara hidup yang
perilaku
sosial
antara
individu
yang
kebutuhan
yang
mengadakan
saling
membuat
system
Aktivitas ekonomi merupakan upaya
telah ada memunculkan aksi dan reaksi
untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam
secara timbal balik untuk memecahkan
K E H I D U P A N S O S I A L E K O N O M I J U R U P E L I H A R A ………| 39
masalah
(Abu
Ahmadi,
1991:99-100).
dalem
ini ditempatkan sesuai
dengan
Interaksi sosial yang terjalin antara individu
bidang keahliannya. Pada masa saat ini
maupun
orang
kelompok
sosial
ini
akan
yang
memiliki
keahlian
sering
menimbulkan berbagai pengaruh dalam
dissebut dengan Juru. Misalkan orang yang
pembentukan setiap individu. Sebuah pola
bertugas
gerak dan sikap individu terbentuk melalui
keramat disebut juru kunci.
sebuah proses dalam interaksi sosial. Namun
pendapat
Adapun
tempat
tentang
suci
Juru
atau
pelihara
berbeda
merupakan seseorang yang bertugas untuk
diungkapkan oleh Horowitz dan O’brien
menjaga, melestarikan dan merawat situs
(1985:352)
sosial
atau benda cagar budaya. Menurut Pasal 62
ekonomi status atau SES yaitu termasuk
UU No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar
pendidikan,
pekerjaan,
Budaya bahwa Pengamanan Cagar Budaya
perumahan buku dan alat-alat rumah
untuk menjaga dan mencegah Cagar Budaya
tangga. Ini berarti setiap pendidikan dan
agar tidak hilang, rusak, hancur, atau
pekerjaan yang dimiliki seorang individu
musnah.dapat dilakukan oleh juru pelihara
akan mempengaruhi besarnya penghasilan
dan/atau polisi khusus. Yang merupakan
dan
hidup
seorang juru pelihara dipilih berdasarkan
seseorang. Tentunya tingkat pendidikan dan
letak wilayah dengan benda cagar budaya
jenis pekerjaan seseorang akan mampu
dan mengetahui serta memahami tentang
memberikan status sosial.
benda cagar budaya yang dilestarikan.
bahwa
yang
mengelola
komposisi
penghasilan,
pemenuhan
kebutuhan
B.
Juru Pelihara
Dalam
system
kerajaan
Dalam pelaksanaan tugasnya, juru terdapat
pelihara bekerjasama dengan pemerintah
sebuah stuktur jabatan. Struktur jabatan ini
dan tim ahli cagar budaya. Dalam Keputusan
membentuk sebuah kelas-kelas sosial yang
Gubernur No. 50 tahun 2013 tentang Tim
terjadi dalam lingkup kerajaan. Status
Ahli Cagar Budaya Jawa Timur telah
ssosial ini akan mempengaruhi kehidupan
diputuskan bahwa tim ahli cagar budaya
para raja dan rakyat. Menurut Moedjianto
berhak membentuk pembantu pelaksana
(1997:113-116) Terdapat lima tingkatan
sesuai dengan kebutuhan. Tentunya juru
jabatan untuk mengurusi pemerintahan
pelihara juga bertanggung Jawab kepada
dalam kerajaan di Jawa antara lain : Pejabat-
tim ahli cagar budaya selain kepada balai
pejabat tinggi dalam kraton dan daerah
pelestarian cagar budaya dan pemerintah.
kutagara, Pejabat-pejabat di wilayah agung,
Selain itu berdasarkan peraturan yang
Pejabat-pejabat di wilayah mancanegara,
sama, KEPGUB No. 5 tahun 2013 bahwa tim
Pejabat-pejabat di daerah pasisiran dan
ahli
Jabatan-jabatan lebih rendah.
kondisi benda cagar kepada gubernur.
Para abdi
cagar
budaya
melaporkan
setiap
40 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014
Untuk laporan kondisi benda cagar budaya,
(feature); (4) situs (site) (Oka A Yoeti,
tim ahli cagar budaya memerlukan bantuan
2006:317).
dari
juru
pelihara
untuk
Setiap hasil dari sebuah kebudayaan
melaporkan setiap benda cagar budaya yang
seperti benda-benda tersebut akan menjadi
dipeliharanya.
sebuah cagar budaya. Menjadi cagar budaya
Pemilihan
dan
di
daerah
penempatan
juru
dapat
menjadi
ikon
sebuah
daerah.
pelihara merupakan bagian penting yang
Penetapan menjadi cagar budaya telah
memiliki
diatur
ikatan
dalam
peraturan
dalam
peraturan
pemerintah.
pemerintah. Menurut UU No. 11 Tentang
Berdasarkan UU No. 11 tahun 2010 Pasal 1
Cagar Budaya (2010: pasal 76 butir 5)
butir 1 bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat mengangkat
atau
menempatkan
Cagar Budaya adalah warisan budaya
juru
bersifat kebendaan berupa Benda Cagar
pelihara untuk melakukan perawatan Cagar
Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur
Budaya. Artinya setiap juru pelihara dipilih
Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan
oleh pemerintah dan diseleksi berdasarkan
Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di
persyaratan menurut aturan yang berlaku.
air yang perlu dilestarikan keberadaannya
Kebijakan
karena memiliki nilai penting bagi sejarah,
pengangkatan
merupakan
juru
kewenangan
pelihara
dari
tiap
ilmu
pengetahuan,
pemerintah daerah. Pemerintah daerah
dan/atau
memiliki
penetapan.
otonomi
pengelolaan
daerah
wilayahnya
termasuk
dalam juga
potensi yang ada dalam wilayah tersebut.
pendidikan,
kebudayaan
melalui
agama, proses
Sebuah benda peninggalan sejarah tentunya akan menjadi sebuah benda budaya atau menjadi bagian dari cagar
C.
Situs Cagar Budaya
budaya. Benda-benda hasil kebudayaan ini
Dalam setiap kehidupan manusia
disebut
dengan
benda
cagar
budaya.
tentuya memiliki sebuah jejak sejarah. Jejak
Masyarakat luas sering mengatakan benda
sejarah
dari
cagar budaya sebagai situs sejarah. Menurut
kebudayaan manusia. Sisa-sisa kebudayaan
UU No. 5 tahun 1992 tentang benda cagar
manusia masa lalu tersebut oleh pakar
budaya oleh Soebijantoro dalam jurnal
arkeologi
agastya.
merupakan
sering
bukti
nyata
digunakan
untuk
merekontruksi kehidupan manusia masa
Benda cagar budaya yaitu benda cagar
lalu. Secara umum bekas-bekas kegiatan
budaya bergerak dan tidak bergerak. Secara
manusia masa lalu tersebut dapat dibagi
khusus benda cagar budaya bergerak berupa
dalam 4 kategori, yaitu : (1) artefak
kesatuan atau kelompok bagian – bagian
(artifact); (2) ekofak (ecofact); (3) fitur
atau
sisanya
yang
berumur
sekurang
K E H I D U P A N S O S I A L E K O N O M I J U R U P E L I H A R A ………| 41
kurangnya 50 ( lima puluh ) tahun atau
manusia yang berupa benda alam dan benda
mewakili masanya yang khas dan mewakili
buatan manusia.
gaya sekurang – kurangnya 50 ( lima puluh )
Benda
cagar
budaya
merupakan
tahun serta dianggap mempunyai nilai
bagian dalam wilayah cagar budaya. Lokasi
penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan
yang
kebudayaan. Sedangkan benda cagar budaya
merupakan bagian dari sebuah situs. Situs
tidak bergerak berupa benda alam yang
merupakan bidang tanah tempat dari
dianggap mempunyai nilai penting bagi
kegiatan masyarakat masa lau. Di situs
sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
terdapat benda penginggalan yang dapat
terdapat
benda
cagar
budaya
Dari penjelasan diatas benda cagar
merupakan gabungan dari artefak, ekofak
budaya merupakan kesatuan benda yang
dan fitur (Oka A Yoeti, 2006:318). Karena
berumur lebih dari 50 tahun, baik benda
adanya benda cagar budaya dalam sebuah
bergerak maupun benda alam dan memiliki
situs maka tempat tersebut dijadikan
manfaat terhadap perkembangan sejarah,
sebagai situs cagar budaya. Situs cagar
ilmu pengetahuan dan kebudayaan bagi
budaya adalah lokasi yang berada di darat
masyarakat serta wilayahnya. Sehingga
dan/atau di air yang mengandung Benda
benda cagar ini mampu dimanfaatkan oleh
Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya,
pihak terkait untuk pembangunan dan
dan/atau Struktur Cagar Budaya sebagai
kemajuan bangsa Negara.
hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian
Namun seiring perkembangan waktu terdapat menjadi
beberapa
benda
Budaya, 2010:Pasal 1). Dalam hal ini sebuah situs cagar
dalam
budaya merupakan lokasi yang dilindungi
peraturan undang-undang tentang cagar
oleh peraturan pemerintah. Selain itu juga
budaya. Dalam UU No.11 Tahun 2010
memiliki perlindungan dari pihak-pihak
Tentang Cagar Budaya Pasal 1 butir 2
resmi pemerintah. Sebuah lokasi dijadikan
menerangkan bahwa Benda Cagar Budaya
sebagai situs cagar budaya karena memiliki
adalah benda alam dan/atau benda buatan
bukti peristiwa sejarah dan hasil dari
manusia, baik bergerak maupun tidak
aktivitas manusia pada masa lalu. Bukti-
bergerak, berupa kesatuan atau kelompok,
bukti sejarah ini masih dirawat dengan baik
atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya
sebagai bagian dari sejarah perkembangan
yang memiliki
hubungan erat dengan
wilayah. Dalam sebuah lokasi ada yang
kebudayaan dan sejarah perkembangan
memiliki lebih dari dua situs cagar budaya.
manusia. Artinya yakni benda cagar budaya
Lokasi yang demikian merupakan bagian
merupakan bagian dari sejarah kebudayaan
dari kawasan cagar budaya. Perbedaan
beberapa
cagar
dalam budaya.
Terdapat
sebuah
perubahan
pada masa lalu (UU No. 11 Tentang Cagar
amandemen
42 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014
dengan situs cagar budaya adalah kawasan
triangulasi, analisis data bersifat induktif,
cagar budaya menjadi lokasi dari kumpulan
dan hasil penelitian kualitatif menekankan
situs cagar budaya.
pada makna (Sugiyono, 2013:15). Pada dasarnya penelitian kualitatif digunakan
Metode Penelitian
dalam penelitian yang merujuk pada obyek
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
dan fenomena yang terjadi secara alami.
Penelitian ini dilakukan di Madiun,
Adapun data yang akan diperoleh akan
Jawa Timur. Madiun memiliki 13 Situs Cagar
bersifat deskriptif karena menggunakan
Budaya
pendekatan induktif.
yang
akan
menjadi
tempat
penelitian. Situs Cagar Budaya ini terdapat
Sedangkan
jenis
penelitian
yang
di Kabupaten Madiun dan Kota Madiun.
dilakukan yaitu jenis penelitian deskriptif.
Madiun merupakan daerah yang memiliki
Metode deskriptif merupakan prosedur
banyak benda cagar budaya. Benda cagar
pemecahan masalah yang diselidiki dengan
budaya di Madiun terdiri dari berbagai
menggambarkan/melukiskan
macam jenis, mulai dari struktur candi
subyek/obyek
hingga bangunan masjid. Untuk itu Madiun
sekarang
menjadi tempat dilakukannya penelitian ini.
sebenarnya (Hadari Nawawi, 2005:63).
Selain itu objek permasalahan merupakan
Penelitian deskriptif terbatas pada usaha
juru pelihara benda cagar budaya yang
untuk mengungkap suatu masalah atau
berada di Madiun.
peristiwa sebagaimana adanya sehingga
Penelitian ini dilakukan selama 6
penelitian
berdasarkan
keadaan pada fakta
saat yang
bersifat untuk mengungkap fakta.
bulan, yaitu mulai dari bulan Februari
Analisis data yang dilakukan dalam
sampai bulan Juli 2014. Waktu penelitian ini
penelitian deskriptif tidak untuk menerima
dibuat karena terdapat 18 juru pelihara
atau menolak hipotesis, melainkan berupa
yang berada di wilayah Kabupaten Madiun
deskripsi atas gejala yang diamati yang
dan Kota Madiun.
tidak selalu berbentuk angka-angka atau koefisien antar variable (I Made Wiraartha,
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian
ini
2006:135).
menggunakan
Gejala-gejala
diteliti merupakan gejala
alamiah
yang
yang secara
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
natural terjadi pada objek penelitian seperti
merupakan
yang
ucapan dan perilaku pada objek. Untuk itu
digunakan untuk meneliti pada kondisi
dalam prosedur metode penelitian kualitatif
obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah
menghasilkan data deskriptif berupa ucapan
sebagai
metode
instrumen
pengumpulan
data
penelitian
utama,
teknik
atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati
dilakukan
secara
dari subyek (Arif Furchan, 1992:21-22).
K E H I D U P A N S O S I A L E K O N O M I J U R U P E L I H A R A ………| 43
Analisis data merupakan C. Sumber Data
proses
mencari dan menyusun secara sistematis
Sumber data penelitian ini merupakan
data yang diperoleh dari hasil wawancara,
sumber data primer dan sumber data
catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
sekunder yang dapat menjelaskan informasi
cara
yang diperlukan dalam penelitian. Sumber
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
data pada penulisan ini diperoleh dari:
melakukan sintesa, menyusun dalam pola,
1. Sumber Data Primer
memillih mana yang paling penting untuk
Sumber
data
primer
merupakan
sumber data utama yang diperoleh secara langsung
dari
informan
yang
pengorganisasian
data
ke
dalam
dipelajari, dan membuat kesimpulan agar semua bisa faham (Sugiyono,2013:335).
dapat
Menurut
Milles
and
Hubberman
dipercaya atas kebenaran dana mampu
(1992:16) analisis data terdiri dari tiga alur
memberikan informasi yang dibutuhkan
kegiatan yang terjadi secara bersamaan
peneliti. Data primer adalah data yang
yaitu:
diperoleh secara langsung dari masyarakat
penarikan kesimpulan/verifikasi.
reduksi
data,
penyajian
data,
baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat lainnya (Joko Subagjo, 2004:87). Menurut Husein Umar (2011:42) data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. 2. Sumber Data Sekunder Menurut Gabriel Amin (2003:57) yang
Bagan 3.2: Analisis data model interaktif (Miles & Huberman, 1998:20).
dimaksud sumber data sekunder adalah Hasil Penelitian
data penelitian yang diperoleh dari peneliti secara
tidak
langsung
melalui
media
Juru pelihara merupakan seseorang
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
yang
bertugas
untuk
lain). Data sekunder umumnya berupa
memelihara Benda Cagar Budaya. setiap
bukti, catatan, atau laporan historis yang
kondisi dan kelestarian dari Benda Cagar
telah tersususun dalam arsip yang tidak
Budaya menjadi tanggung Jawab dari juru
dipublikasikan.
pelihara.
D. Teknik Analisa Data
bertanggung Jawab kepada pihak terkait
Kemudian
merawat
juru
dan
pelihara
yaitu kepada BPCB Trowulan dan kepada
44 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014
Provinsi. Untuk keberadaan juru pelihara
Adapun pengangkatan juru pelihara di
sendiri dulunya merupakan seorang juru
Jawa Timur merupakan wewenang dari
kunci dari situs yang mereka jaga. Banyak
balai pelestarian dan juga dari Provinsi.
dari juru pelihara menjadi jupel karena
Secara
turun-menurun dari keluarga mereka yang
memberikan tunjangan. Namun dari pihak
menjadi seorang juru kunci. Adapula juru
pemerintah daerah belum memberikan
pelihara
tunjangan
yang
memang
dipilih
oleh
keseluruhan
kepada
kedua
juru
instansi
pelihara
dan
masyarakat setempat melalui pemilihan
pemeliharaan Benda Cagar Budaya. hanya
umum.
disaat tertentu mendapatkan bingkisan
Selain itu ada yang menjadi juru
sebagai upaya untuk menghargai juru
pelihara karena memang ditugaskan dari
pelihara.
BPCB atau dari Provinsi. Pengangkatan dan
jumlah tunjangan disesuaikan dengan status
penetapan juru pelihara dilakukan melalui
yang dimiliki oleh juru pelihara dan lingkup
seleksi dan juga melalui pelatihan menjadi
kelompok kerja juru pelihara.
jupel. Kebanyakan juru pelihara diangkat
sedangkan
untuk
pemberian
Dalam kelompok satuan kerja di Jawa
dari warga sekitar di daerah Benda Cagar
Timur
Budaya agar mempermudah koordinasi.
lingkungankerja balai pelestarian dan juga
Dalam pengangkatan juga dikeluarkan SK
Provinsi.
sebagai badan hukum dalam menjalankan
kepegawaian juru pelihara menjadi honorer
tugas
dan PNS. Sementara status dari satuan kerja
menjadi
jupel.
Sehingga
tidak
menimbulkan konflik dalam masyarakat.
terbagi
menjadi
menjadi
Secara
juru
2
yaitu
keseluruhan
status
pelihara Trowulan, Juru
Di Jawa Timur terdapat total 24 juru
pelihara Provinsi dan juru pelihara sukarela.
pelihara yang tersebar di dalam 262 Situs
Di Madiun terdapat 22 jupel dengan 6 jupel
Cagar Budaya. Di wilayah Madiun terdapat
Trowula, 7 jupel Provinsi dan 9 jupel
13 Situs Cagar Budaya yang terdiri dari 2
sukarela. Adapun untuk gaji dari Trowulan
Situs Cagar Budaya di Kota Madiun dan 11
bagi jupel honorer sebesar 1 juta yang
Situs Cagar Budaya di Kabupaten Madiun.
diberikan setiap bulan dan PNS disesuaikan
keberadaan juru pelihara di Madiun sudah
oleh
ada sekitar tahun 90’an sementara itu untuk
semuanya merupakan jupel honorer dengan
juru kunci sudah ada sejak sebelum
gaji 300 ribu per bulan yang diberikan tiap 3
munculnya nama juru pelihara. namun
bulan
kebanyakan juru peliharan mendapatkan SK
sukarela belum mendaptkan tunjangan.
pengankatan menjadi juru pelihara sekitar tahun 2000.
golongan.
sekali.
Untuk
jupel
Sedangkan
Provinsi
untuk
jupel
Tunjangan yang diberikan kepada juru
pelihara
belum
mampu
untuk
memenuhi kehidupan seharai-harii dari juru
K E H I D U P A N S O S I A L E K O N O M I J U R U P E L I H A R A ………| 45
pelihara. banyak dari juru pelihara memiliki
juru
profesi lain dari seorang juru pelihara.
Adapun jumlah juru pelihara di Jawa Timur
profesi ini dilakukan untuk menambah
sekitar 240 juru pelihara yang tersebar dari
penghasilan guna memenuhi kebutuhan.
Madiun sampai banyuwangi. Untuk jumlah
Namun jupel tetap tidak meninggalkan
juru pelihara paling banyak berada di
tanggung Jawab sebagai juru pelihara.
wilayah Mojokerto.
pkerjaan yang dilakukan antara lain sebagai
pelihara
dan/atau
Sebagian
besar
polisi
juru
khusus.
pelihara
pedagang, makelar, pegawai swasta, petani,
merupakan seorang juru kunci. Adanya
buruh dan ada yang menjadi seniman.
perubahan
Selain itu pemeliharaan Benda Cagar
nama
memperhalus
ini
bahasa
bertujuan dan
untuk
penyebutan.
Budaya dan pemenuhan kebutuhan juru
Selain
itu
agar
tidak
menimbulkan
pelihara didapat dari hasil infaq maupun
pemahaman
yang
salah
tentang
juga imbalan yang diberikan pengunjung
pelihara. Yang merupakan seorang juru
secara sukarela. Dalam hal ini dari pihak
pelihara dipilih berdasarkan letak wilayah
yang menaungi jupel tidak melarang adanya
dengan
infaq ini selama memang baik dan tetap
mengetahui serta memahami tentang Benda
adanya pengawasan dari pihak terkait.
Cagar Budaya yang dilestarikan. Hal ini
Adapun tanggapan masyarakat ada yang
dimaksudkan agar letak dari Benda Cagar
beranggapan baik bahwa jupel mampu
Budaya dan juru pelihara berdekatan.
membantu masyarakat dalam pelastarian
Sehingga mempermudah pemeliharan dan
Benda Cagar Budaya. namun ada yang
pengawasan terhadap Benda Cagar Budaya.
dulunya berpikir aneh dan remeh terhadap keberadaan jupel sendiri. Pembahasan A. Sejarah Keberadaan Juru Pelihara Cagar Budaya di Madiun Juru pelihara adalah seseorang yang bertugas untuk menjaga, melestarikan dan merawat situs atau Benda Cagar Budaya. Menurut Pasal 62 UU No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya bahwa Pengamanan Cagar Budaya untuk menjaga dan mencegah Cagar Budaya agar tidak hilang, rusak, hancur, atau musnah. Dapat dilakukan oleh
Benda
Cagar
Budaya
juru
dan
Untuk asal mula keberadaan juru pelihara berawal dari juru kunci yang menjaga tempat keramat. Dalam masa pemerintahan kerajaan di Jawa Terdapat lima tingkatan jabatan untuk mengurusi pemerintahan dalam kerajaan di Jawa antara lain : Pejabat-pejabat tinggi dalam kraton dan daerah Kutanagara, Pejabatpejabat di wilayah agung, Pejabat-pejabat di wilayah mancanegara, Pejabat-pejabat di daerah pasisiran dan jabatan-jabatan lebih rendah. Para abdi dalem ini ditempatkan sesuai dengan bidang keahliannya. Pada masa saat ini orang yang memiliki keahlian
46 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014
sering disebut dengan Juru. Misalkan orang
melalui pemilihan oleh warga desa. Jupel
yang bertugas mengelola tempat suci atau
dipilih dengan berbagai criteria. Seseorang
keramat disebut juru kunci (Moedjianto,
dianggap
1997:113-116)
dipilih untuk menjadi jupel di makam
memiliki
kemampuan
untuk
Oleh itu keberadaan juru pelihara
kuncen mejayan. Namun untuk saat ini
yang bermula dari juru kunci menjadi
tradisi yang demikian sudah tidak dilakukan
bagian penting dalam usaha pelestarian
karena jupel sekarang sudah mulai untuk
Benda Cagar Budaya dan benda peninggalan
ditetapkan.
nenek moyang karena antara juru kunci dan temapt
peninggalan
sejarah
terdapat
Sehingga secara khusus keberadaan juru
pelihara
di
Madiun
belum
bisa
hubungan historis secara religi. Khusus di
ditentukan secara pasti. Namun untuk
Madiun pada saaat ini total terdapat 22 juru
keberadaan
pelihara 7 dari juru pelihara Provinsi dan 6
sebelumnnya sebagian besar berasl dari
juru pelihara tergabung dalam Trowulan,
juru kunci. Adapun untuk pengangkatan
jadi
menjadi jupel sesuai dengan SK jupel yang
sisanya merupakan juru
pelihara
sukarela atau masih dalam usulan.
juru
pelihara
di
Madiun
dikeluarkan dari Kementerian Pendidikan
Untuk asal mula juru pelihara di
dan Kebudayaan juga dari Provinsi. Hal ini
Madiun belum bisa ditentukan secara pasti
baik adanya karena dengan adanya SK
awal keberadaannya. Hal ini terjadi karena
pengangkatan
setiap juru pelihara di Madiun memiliki
hukum yang sah dalam menjalankan tugas.
tahun yang berbeda dan latar belakang yang
Tentunya
ini
berbeda. Sebagai contohnya untuk juru
koordinasi
dengan
pelihara taman menjadi juru pelihara sejak
masyarakat dalam bidang kebudayaan.
jupel
memiliki
juga
kekuatan
mempermudah
pihak
pusat
dan
tahun 1987 yang kemudian dikeluarkannya
Hal ini tentunya merupakan bagian
SK menjadi jupel tahun 1999. Lain halnya
penting dalam setiap pembahasan Benda
dengan juru pelihara kelompok arca yang
Cagar Budaya. Karena munculnya juru
menjadi jupel sejak tahun 1986 dan
pelihara adalah sebagai bagian dari Benda
dikeluarkan sk tahun 1998. Ada juga juru
Cagar Budaya. Adanya interaksi antara
pelihara yang menjadi jupel pada tahun
Benda Cagar Budaya dengan masyarakat
2004 seperti jupel wonorejo dan tahun
membutuhkan penyambung yaitu seorang
2007 yaitu jupel situs mangirejo.
jupel. Sehingga perlu adanya penentuan
Selain
itu
berbeda
dengan
juru
secara jelas sejarah keberadaan jupel yang
pelihara sukarela yang berada di Situs
digunakan sebagai acuan dalam sebuah
Makam Kuncen Mejayan. Jupel di Makam
pembelajaran.
Kuncen Mejayan menjadi jupel dengan
K E H I D U P A N S O S I A L E K O N O M I J U R U P E L I H A R A ………| 47
B. Kehidupan
Sosial
Ekonomi
Juru
Pelihara Cagar Budaya di Madiun
pelihara bertanggung Jawab tugas kepada Provinsi dan kepada BPCB Trowulan di Jawa
Untuk pengangkatan dan pemilihan
Timur.
jupel Benda Cagar Budaya kebanyakan dari
Oleh karena itu muncul kategori
masyarakat sekitar atau dulunya juga juru
dalam setiap status juru pelihara. setiap juru
kunci. Sebenarnya untuk menjadi jupel
pelihara memiliki status yang berbeda
harus melalui pelatihan dan menguasai
dengan juru pelihara lainnya. Ini muncul
pengetahuan tentang Benda Cagar Budaya.
karena surat keterangan yang dimiliki oleh
Pemilihan dan penempatan juru pelihara
juru pelihara dikeluarkan bukan dari satu
merupakan bagian penting yang memiliki
lembaga melainkan dari berbagai lembaga
ikatan
yang
dalam
peraturan
pemerintah.
berbeda.
Untuk
tunjangan
yang
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat
dikeluarkan juga muncul dari lembaga
mengangkat
juru
pemerintahan yang mengeluarkan surat
pelihara untuk melakukan perawatan Cagar
tersebut. Adanya status yang berbeda
Budaya. Artinya setiap juru pelihara dipilih
diantara
oleh pemerintah dan diseleksi berdasarkan
menimbulkan
persyaratan menurut aturan yang berlaku.
terjadi diantara jupel. Namun maslah ini
Kebijakan
untuk saat ini belum terjadi dan mungkin
merupakan
atau
menempatkan
pengangkatan
juru
kewenangan
pelihara
dari
tiap
jupel
ditakutkan
kesenjangan
sosial
akan yang
tidak akan terjadi. Karena dari pihak
Pemerintah Daerah (UU No. 11 Tentang
pemerintah
Cagar Budaya , 2010: pasal 76 butir 5).
penyetaraan dan pengawasan terhadp juru
Dalam pengangkatan jupel wilayah merupakan
melakukan
pelihara. Untuk saat ini terdapat 3 macam
Provinsi
kalsifikasi juru pelihara. Diantaranya yaitu
maupun juga dari kabupaten. Dalam lingkup
juru pelihara dari BPCB Trowulan, Provinsi
Provinsi tentunya jupel merupakan bagian
dan juru pelihara dari kabupaten. Dalam
dari tim ahli cagar budaya. Seperti dalam
klasifikasi secara status dalam kepegawaian
Keputusan Gubernur No. 50 tahun 2013
terbagi menadi 3 macam yaitu juru pelihara
tentang Tim Ahli Cagar Budaya Jawa Timur
yang sudah menjadi PNS, juru pelihara
telah diputuskan bahwa tim ahli cagar
honorer dan juru pelihara sukarela. Untuk
budaya
pembantu
juru pelihara yang berasal dari BPCB
kebutuhan.
Trowulan surat pengangkatan dikeluarkan
Daerah
berhak
baik
dari
berusaha
pihak
Pemerintah
wewenang
telah
itu
membentuk
pelaksana
sesuai
dengan
Pembantu
pelaksana
dalam
hal
ini
merupakan juru pelihara yang terletak di setiap daerah di Jawa Timur. Sehingga juru
dari
kementerian
kebudayaan.
pendidikan
dan
48 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014
Sekarang
sendiri
terlebih dahulu telah menjadi jupel Provinsi.
terdapat sekitar 22 juru pelihara yang
Jadi kebanyakan jupel BPCB Trowulan juga
berada di Kota dan Kabupaten Madiun. 22
merupakan jupel Provinsi. Semua jupel
orang juru pelihara ini diantaranya 6 orang
Provinsi
merupakan juru pelihara yang ditetapkan
Berdasarkan SK jupel tahun 2005 tunjangan
dari
orang
yang diberikan dari Provinsi untuk jupel
merupakan juru pelihara dari Provinsi.
sekitar Rp.160.000,- yang kemudian naik
Sementara itu lainnya merupakan juru
menjadi Rp. 300.000,-
pelihara
diambil tiap 3 bulan sekali.
BPCB
ini
di
Trowulan
dari
Madiun
dan
kabupaten
7
yang
secara
sukarela menjadi jupel. Dari jumlah yang
merupakan
Kemudian
jupel
untuk
honorer.
tiap bulan dan jupel
sukarela
demikian ada juru pelihara yang menjadi
tunjangan dari Pemerintah Daerah belum
juru pelihara BPCB Trowulan dan juga juru
ada dan untuk pemeliharan Benda Cagar
pelihara Provinsi. Selain itu juga hanya ada
Budaya juga belum ada anggaran secara
satu juru pelihara yang sudah menjadi PNS
khusus. Namun masih ada bingkisan yang
yaitu juru pelihara cagar budaya taman.
diberikan kepada jupel dari Kabupaten
Jumlah juru pelihara yang sudah
Madiun setiap hari besar. Belum adanya gaji
terdaftar dalam lingkup BPCB Trowulan
dari Pemerintah Daerah dikarenakan belum
berjumlah 6 orang yang satu diantaranya
adanya perda yang mengatur tentang jupel
sudah menjadi PNS. Untuk juru pelihara
dan Benda Cagar Budaya. Tetapi pihak
yang lain merupakan juru pelihara honorer.
pemerintah tetap melindungi keberadaan
Berdasarkan SK jupel yang dikeluarkan oleh
jupel. Keterangan ini dibuktikan dengan
BPCB Trowulan sekarang ini tunjangan
adanya
jupel honorer sekitar Rp. 1.000.000,- tiap
kecamatan di Kabupaten Madiun. Selain itu
bulan. Sementara untuk yang berstatus PNS
pada tahun 2015 mulai diusulkan perda
disesuaikan dengan golongannya.
Pada
tentang anggaran untuk jupel dan Benda
masa sebelumnya sekitar tahun ‘90an gaji
Cagar Budaya. Dengan demikian jupel untuk
jupel sekitar Rp. 75.000,-
saat
kemudian di
penilai
ini
jupel
kebudayaan
di
akan terbantu
setiap
melalui
tahun 2000an naik menjadi Rp.160.000,-
koordinasi dengan penilai budaya setempat
dan secara bertahap naik menjadi Rp.
dalam pemeliharaan Benda Cagar Budaya.
300.000,- sampai sekarang sudah sekitar Rp. 1.000.000,- tiap bulan.
Dengan penghasilan menjadi jupel yang demikian, kebanyakan jupel belum
Sementara itu untuk juru pelihara
mampu memenuhi kebutuhan ekonomi
dalam lingkup Provinsi di Madiun sendiri
secara sepenuhnya. Untuk itu jupel memiliki
berjumlah
profesi
7
jupel.
Kebanyakan
jupel
sebelum menjadi jupel di BPCB Trowulan
lain
Perbedaan
disamping status
menjadi
jupel
jupel.
tentunya
K E H I D U P A N S O S I A L E K O N O M I J U R U P E L I H A R A ………| 49
mempengaruhi pemenuhan ekonomi dan
Selain itu ada juga jupel yang menjadi
juga kondisi sosial dari para juru pelihara.
seniman dhongkrek. Yang juga masih tetap
efeknya
sebuah
melestarikan kebudayaan daerah setempat.
inetraksi sosial diantara juru pelihara dan
Di samping itu ada jupel yang mendampingi
lingkungannya. Interaksi sosial merupakan
peziarah dalam kegiatan ziarah di makam
hubungan
yang
tokoh. Pekerjaan lain yang dimiliki jupel
menyangkut hubungan antara perorangan
yaitu menjadi pedagang dan penjual bunga
dan kelompok sosial (Soerjono Soekanto,
untuk minyak wangi. Namun beberapa jupel
1990:67). Sebuah interaksi jupel dengan
sukarela ada tambahan kebutuhan dari
masyarakat
tujuan
infaq, yang juga dikelola untuk pemeliharan
membangun peningkatan taraf hidup dan
Benda Cagar Budaya. Untuk itu perlu
mengetahui status sosial mereka melaui
adanya peningkatan kesejahteraan untuk
tingkat pendidikan.
jupel dari pemerintah. Peningkatan ini perlu
tentu
mempengruhi
sosial
yang
dilakukan
Interaksi
yang
dinamis
denagn
dilakukan
ini
mengingat kondisi dari jupel yang memang
merupakan sebuah usaha yang dilakukan
belum
sepenuhnya
terjamin
dalam
untuk memenuhi kebutuhan dari juru
pemenuhan sehari-hari dan juga jupel
pelihara sendiri. Melalui komunikasi antara
merupakan bagian dari rekan kerja dalam
individu dan masyarakat ini memunculkan
bidang kebudayaan.
sikap untuk saling membutuhkan antara sesama sehingga nantinya akan muncul sebuah
aktivitas
ekonomi.
Aktivitas
ekonomi yang dilakukan oleh juru pelihara tentunya
untk
memenuhi
kebutuhan
C. Penyelesaian
Terhadap
Masalah
Sosial Ekonomi Juru Pelihara Benda Cagar Budaya di Madiun Permasalahan sosial ekonomi yang
mereka. Banyak dari juru pelihara yang
dihadapi
bekerja sebagai buruh tani, penjual bunga
permasalahan yang nyata. Tentunya ini
dan makelar. Selain itu interaksi yang
memerlukan bantuan dari berbagai pihak
dilakukan
untuk
yang terkait. Namun seiring berjalannya
masyarakat
waktu juru pelihara sendiri sudah mampu
sekitar. Hal ini akan mampu meningkatkan
mengurangi ataupun bahkan menyelesaikan
ekonomi masyarakat sekitar. Misalkan saja
permasalahan ekonomi yang ada pada
jupel
mampu
mereka. Secara jelas para juru pelihara
mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat
mampu berkembang dalam kondisi sosial
dan
yang demikian untuk memenuhi kebutuhan
bertujuan
memberdayaakan
situs tentunya
juga
potensi
mangirejo mampu
yang
menjual
kerajinan dari pemuda sekitar.
hasil
ekonomi.
juru
pelihara
merupakan
Tindakan-tindakan
yang
50 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014
dilakukan
juga
memberikan
pengaruh
terhadap masyarakat sekitarnya.
peningkatan kesejahteraan jupel yang sudah
Banyak dari para juru pelihara yang sudah
memiliki
profesi
yang
tiap tahun dari pusat diperuntukkan bagi
mampu
terdaftar. Sementara itu dari pihak Provinsi dan BPCB Trowulan selalu mengelola
memenuhi kebutuhan mereka. Namun juga
anggaran
masih banyak yang memang sulit untuk
mensejahterakan jupel yang ada dan tetap
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini
mengusulkan
dikarenakan
memang
Pendidikan Dan Kebudayaan. Karena pihak
tingkat pendidikan dan tingkat usia yang
KEMENDIKBUD yang berhak memutuskan
tidak lagi produktif. Dalam pemeliharaan
dan mengeluarkan SK juru pelihara.
mungkin
karena
yang
digunakan
pada
pihak
untuk
Kementerian
dan perawatan benda budaya mereka masih terus mengabdi karena memang mereka
Simpulan
mencintai profesi mereka sebagai juru pelihara Benda Cagar Budaya. Permasalahan
lain
yang
juru pelihara merupakan seseorang muncul
yang bertugas untuk menjaga, melestarikan
adanya perbedaan status juru pelihara.
dan merawat Situs atau Benda Cagar
Peristiwa ini merupakan permasalahan
Budaya. Seorang juru pelihara dulunya
yang tidak bisa dihindari. Dalam masalah ini
merupakan juru kunci yang kemudian
tidak ada pihak bersalah. Semua pihak
ditetapkan menjadi juru pelihara Benda
mengambil keputusan yang benar. Adanya
Cagar Budaya. Mereka menjadi jupel bukan
status ini bertujuan untuk menghargai kerja
hanya
keras dan pengabdian dari para juru
namun karena pengabdian dan rasa cinta
pelihara. namun kekurangan yang terjadi
untuk
akan menimbulkan kesan tidak adanya
kebudayaan lokal sebagai identitas bangsa.
keadilan dalam professi jupel.
Dalam menjadi juru pelihara harus melalui
Tindakan yang saat ini telah dilakukan
memenuhi
kebutuhan
melestarikan
pelatihan,
memiliki
ekonomi
terhadap
kemampuan
nilai
dan
dari Pemerintah Daerah tentunya sudah
pengetahuan dalam bidang kebudayaan.
mulai
khusus
Dalam pengangkatan juru pelihara memiliki
untuk pemeliharaan Benda Cagar Budaya
syarat khusus dan melalui seleksi secara
dan tunjangan juru pelihara. selain itu juga
khusus. Kemudian setelah itu dikeluarkan
setiap tahunnya Pemerintah Daerah selalu
SK juru pelihara sebagai surat rekomendasi
memperbarui usulan jupel dan usulan
yang memiliki keabsahan secara hukum.
penambahan jupel kepada pihak terkait.
Surat ini menerangkan tentang juru pelihara
Namun sampai saat ini masih belum ada
dan
keputusan di karenakan kuota atau jumlah
pemeliharaan Benda Cagar Budaya.
merencanakan
anggaran
penetapan
juru
pelihara
dalam
K E H I D U P A N S O S I A L E K O N O M I J U R U P E L I H A R A ………| 51
Di Madiun terdapat 22 juru pelihara
sosial dan ekonomi yang dialami oleh juru
dengan 3 klasifikasi juru pelihara yaitu 7
pelihara telah mengalami perkembangan
juru pelihara dari Provinsi, 6 juru pelihara
namun masih perlu sebuah perhatian
dari
kembali. Hal ini perlu guna meningkatkan
BPCB
Trowulan
dan
lainnya
merupakan juru pelihara sukarela. Selain itu
kualitas hidup yang baik.
juga status kepegawaian juru pelihara yaitu Saran
PNS dan honorer. Untuk juru pelihara di BPCB Trowulan dengan status honorer gaji
1. Juru Pelihara Benda Cagar Budaya
yang diterima sebesar Rp. 1.000.000,- tiap
Sebagai salah satu bagian penting
bulan. Sementara untuk PNS disesuaikan
dalam pelestarian Benda Cagar Budaya di
dengan golongannya. Sementara itu dari
indonesia, hendaknya setiap juru pelihara
Provinsi sebesar Rp. 300.000,- tiap bulan
tetap mempertahankan pengabdian yang
dan diambil setiap 3 bulan sekali. Juru
dilakukan. Selain itu setiap juru pelihara
pelihara sukarela masih belum mendapat
memiliki pengetahuan dan kemampuan
tunjangan dari Pemerintah Daerah. Namun
yang baik terhadap pemeliharaan Benda
tetap mendapat bingkisan disetiap hari
Cagar Budaya dan sistem birokrasi nasional.
besar dan pertemuan. Seberapa besar
Juga diharapkan mampu mengelola potensi
tunjangan juru pelihara yang diperoleh
daerah khususnya dalam bidang sosial,
belum
budaya dan ekonomi untuk peningkatan
mampu
mencukup
kebutuhan
ekonomi. Oleh karena itu juru pelihara
perekonomian daerahnya.
memiliki pekerjaan lain disamping menjadi
2. Pemerintah Kota dan Kabupaten Madiun Peneliti memiliki harapan yang besar
juru pelihara. Diantaranya menjadi pegawai swasta/karyawan,
makelar,
petani,
pedagang, dan ada yang menjadi seniman. Di pekerjaan
samping lain,
mereka
mereka
memiliki
tetap
tidak
meninggalkan tugas mereka sebagai juru pelihara. Selain itu ada juru pelihara yang memang
mampu
memberdayakan
masyarakat sekitar untuk meningkatkan perekonomian
daerahnya
dan
potensi
wilayahnya. Tentunya ini menjadi sebuah peran sosial yang baik dalam pengelolaan potensi daerah. Sehingga dapat disimpulkan secara jelas bahwa pada saat ini kehidupan
kepada Pemerintah Daerah untuk mampu mengelola potensi daerah dalam bidang kebudayaan. Tentunya ini akan mampu meningkatkan
pendapatan
daerah
dan
kesejahteraan daerah. Harapan yang nyata juga peneliti sampaikan agar terwujudnya anggaran khusus terhadap pemeliharaan Benda Cagar Budaya dan kesejahteraan para juru
pelihara
setempat
pada
tahun
selanjutnya. 3. Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan BPCB Trowulan
52 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014
Peneliti
menaruh
harapan
besar
kepada pihak Provinsi dan BPCB Towulan untuk
selalu
melakukan
pendidikan
kebudayaan guna meningkatkan wawasan dan kemampuan bidang kebudayaan. Selain itu juga diharapkan mampu memberikan kesejahteraan yang lebih baik kepada para juru pelihara dan pemeliharaan yang lebih baik lagi pada Benda Cagar Budaya. Daftar Pustaka
Hadari Nawawi. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Pres H.B Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Husaini Usman Dan Purnomo Setiadi Akbar. 2004. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta RaJawali Pers I
Abu Ahmadi. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Arif Furchan. 1992. Pengantar Metoda Penelitian Kualitatif Suatu Pendekatan Fenomenologis terhadap Ilmu-Imu Sosial. Surabaya: Usaha Nssional Basrowi Dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta Burhan Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif KOmunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik Dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Dadang Supardan. 2008. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Prenada Media Group Dany Haryanto dan Edwin. 2011. Pengantar Sosiologi Dasar. Jakarta: Prestasi Pustaka Gabriel
Amin Silalahi. 2003. Metode Penelitian Dan Studi Kasus. Sidoarjo: CV Citra Media
Made Wiraartha. 2006. Metodologi Penelitian Sosiologi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
John Sabari. 2011. Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya. Madiun: IKIP PGRI MADIUN Joko Subagyo. 2004. Metode Penelitian dalam Teori Dan Praktek. Jakarta: PT Adhi Mahasatya Miles,
Mathew B dan A Michael Hubbermain. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press.
Moedjianto. 1987. Konsep Kekuasaan Jawa Penerapannya Oleh Raja – Raja Mataram. Yogyakarta : kanisius Oka A Yoeti. Dkk. 2006. Pariwisata Budaya Masalah Dan Solusinya. Jakarta: Malta Pritindo Resty Nikiuluw. Desak Putu E. Made Susilawati. 2011. Agastya Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya. Madiun: Pendidikan Sejarah IKIP PGRI MADIUN Ririn Darini. 2013. Sejarah Kebudayaan Indonesia Masa Hindu Buddha. Yogyakarta: Ombak
K E H I D U P A N S O S I A L E K O N O M I J U R U P E L I H A R A ………| 53
Soebijantoro. 2013. Jurnal Agastya Pendidikan Sejarah. Madiun: Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Madiun Soerjono Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo Persada Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabetha Supardan, dadang. 2008. Penalaran Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara Supardi. 2011. Dasar – Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta : Ombak Undang-Undang Republik Indonesia. 2010. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Mojokerto: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan Keputusan Gubernur Nomor 50 Tahun 2013 Tentang Tim Ahli Cagar Budaya Provisi Jawa Timu