KERAJINAN AKAR KAYU DI BINTANG TEAK ROOT FURNITURE DESA BATUAN SUKAWATI, GIANYAR Ni Luh Ekmi Jayanti, Drs. Gede Eka Harsana Koriawan, M.Erg, I Gusti Made Budiarta, S.Pd, M.Pd Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected], Ekaharsana
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) proses pembuatan kerajinan akar kayu, (2) ragam bentuk kerajinan akar kayu di Bintang taeak Root Furniture Desa Batuan Sukawati, Gianyar.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalahpembuat kerajinan akar kayuyang ada di Desa Batuan Sukawati, Gianyar.Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Proses pembuatan kerajinan akar kayu dikerjakan melalui dua tahap; Tahap pertama persiapan bahan utama akar kayu jati, bahan pendukung seperti soda api, H2O, lem kayu, sending seler, melamik glos, tiner dan hardener. Persiapan alat seperti pisau cekrek, pahat, palu, mesin serut kayu, gergaji mesin, amplas, gerinda, waterpass, kuas, sikat kawat, kompresor, steam listrik (mesin tembak angin), kompor perak dan slop tangan slop. Pada tahap kedua yaitu proses pembuatan dimulai dari; pemilihan bahan akar kayu, proses pemotongan secara global, mencekrek untuk membentuk body, penyetelan mengukur kedataran, pengamplasan, pembersihan menggunakan air, dan yang terakhir finishing menggunakan du teknik yaitu finishing melamik glos dan finishing pembakaran. (2) Ragam bentuk kerajinan akar kayu berupa benda fungsional dan benda hias diantaranya; Tempat lilin, sofa, kursi Bar, meja bonsai, meja jamur, meja cofe, meja cofe belah, satu set kursi dan meja makan, satu set kursi dan meja cofe kotak, Lemari rak terbuka, kursi dan meja bola, meja tamu, meja bintang, guci, Fas bunga, tempat buah, dekor tembok, dan stand dekorasi Kata-kata kunci :Kerajinan, Kayu, Desain Abstract The objectives of this study are to know: (1) the process of making a wood root , (2) the various forms of wood root craft in the Bintang Teak Root Furniture, Batuan Village Sukawati, Gianyar. The approach of this study is descriptive qualitative. The subjects of this study are the makers of wood root craft in the Batuan Village Sukawati, Gianyar. This research use observation, interview, documentation and literature as the technique of collecting data. The result of this study shows that: (1) the process of making a wood root is done through into two steps; the first step is preparation of teak root as the main material, the supporting materials such as soda ash, H2O, wood glue,sending seler, melamik glossed, tinner, and hardener. The preparation of tools are knives, cekrek knive, chisel, hammer, planer saws machine, grinding, sandpaper, brush, wire brush, steam electric compressor, silver stones and hand slop. The second is manufacture process, start from the selection of wood root, cutting process in generally to get form the wood root’s body, tuning the measure, sanding, cleaning use water and the finishing use two techniques. The finishing of the techniques are melamik glossed’s finishing and burn’s finishing. (2) The various forms of wood root craft are the functional objects and ornamental objects include; candlleiers, sofa, bar stool, bonsai table, mushroom table, coffee table, coffee table sides, a set of chair and boxes of coffee table, shelves cabinets, ball chair and table, star table, jar, place fruit, vase, wall and stand decorations In the process of making a wood root crafts in the Bintang Teak Root Furniture, Batuan Village Sukawati, Gianyar is done through into step by step and the produce of various form wood root have a function each others. Key terms:wood root craft, Bintang Teak Root Furniture
PENDAHULUAN Seni kerajinan bagi masyarakat
Kerajinan yang dihasilkan memiliki
Bali adalah sebuah mata pencaharian
nilai tersendiri dan bersifat alami, yang
selain dalam bidang pertanian, Hal ini
dimaksud bersifat alami disini dalam
dapat dilihat dari kesibukannya dalam
pembuatan produk tidak menghilangkan
menciptakan berbagai jenis kerajinan.
bentuk aslinya. Kerajinan yang disajikan
Pada umumnya kerajinan yang dihasilkan
dengan berbagai bentuk yang unik dan
sebagai benda hias, benda pakai, dan
kreatif, memiliki ciri khas tersendiri dan
keperluan perlengkapan upacara.
jauh berbeda dengan kerajinan di tempat
Kabupaten
Gianyar
lain. Keunikan lain dari kerajinan akar
merupakansalah satu sentral kerajinan
kayu ini tidak bisa dikategorikan sama
yang
dengan hasil karya yang lain, sebagai
terdapat
di
Bali.
Banyak
menghasilkan karya-karya seni dalam
salah satu contoh hasil karya akar kayu
wujud kesenirupaan. Seperti halnya, di
yang berupa kursi tidak bisa disamakan
desa Batuan yang terdapat di kecamatan
dengan hasil karya akar kayu yang berupa
Sukawati
kursi lainnya.Berdasarkan sekilas paparan
terkenal
dengan
seni
kerajinannya. Desa Batuan merupakan
di atas, ada beberapa masalah yang
salah
dapat dirumuskan sebagai berikut. (1)
satu
penghasil
kerajinan
yang
berpotensi dan memiliki nilai jual hingga
Bagaimanakah proses pembuatan
ke mancanegara karena keunikan dan
berbagai macam kerajinan akar kayu di
keragaman yang dimiliki. Kerajinan yang
Bintang Teak Root Furniture, Desa Batuan
banyak dijumpai di Desa Batuan antara
Sukawati? (2) Bagaimanakah ragam
lainkerajinan
bentuk yang di hasilkan pada kerajinan
kerajinan
kayu,kerajinan patung,
bambu,
kerajinan
rotan,
kerajinan kaca dan lain-lain. Bintang Teak Root Furniture di
akar kayu di Bintang Teak Root Furniture, Desa Batuan Sukawati? Berdasarkan rumusan masalah
desa Batuan, Kecamatan Sukawati,
diatas adapun tujuan dari penelitian ini
Gianyar adalah salah satu perusahaan
adalah : (1) Mendeskripsikan proses
yang bergerak dalam industri kerajinan.
pembuatan berbagai macamkerajinan
Industri kerajinan yang dimaksud adalah
akar kayu di Bintang Teak Root Furniture,
mengolah akar kayu jati menjadi benda
Desa Batuan Sukawati. (2)
fungsional/non fungsional. Perusahaan ini
Mendeskripsikan ragam bentuk yang
didirikan sejak 9 tahun yang lalu oleh
dihasilkan pada kerajinan akar kayu di
Bapak I Nyoman Legiawan, karena
Bintang Teak Root Furniture, Desa Batuan
termotivasi banyaknya limbah akar kayu.
Sukawati. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian jenis
deskriftif
dengan
kualitatif.Menurut
pendekatan
Arikunto,
(2010:3)
kerajinan akar kayu di Bintang Teak Root Furniture, Gianyar.
Desa Poses
Batuan,Sukawati, observasi
dilengkapi
penelitian deskriftif adalah penelitian yang
dengan menggunakan alat seperti kamera
menjelaskan dan memaparkan apa yang
atau perekam suara maupun video untuk
terjadi dalam
mendokumentasikan
sebuah
lapangan
atau
menurut
jenis,
dibutuhkan.Teknik
kondisinya.Penelitian
yang
menggali tentang alat dan bahan yang
dilakukan ini dapat digolongkan kedalam
digunakan dalam menciptakan produk,
jenis
dengan
proses pembuatan, dan ragam bentuk
yaitu
karya kerajinan akar kayu di Bintang Teak
penelitian yang dilakukan pada kondisi
Root Furniture Desa Batuan, Sukawati,
objek yang alami, penelitian sebagai
Gianyar. Teknik dokumentasi dilakukan
instrumen kunci untuk mengkaji tentang
dengan
kesenirupaan
mengenai
Pembuatan kerajinan akar kayu serta alat
Kayu
dan
dikelompok-kelompokan sifat
atau
penelitian
pendekatan
keberadaan
kualitatif,
Fenomenologis
khususnya Kerajinan
Akar
di
yang
wawancara
cara
untuk
mempotret
yang
proses
digunakan
dalam
Bintang Teak Root Furniture Desa Batuan
membuat kerajian akar kayu.
Teknik
Sukawati, Gianyar.
kepustakaan
Subjek penelitian ini adalah Bapak
bahan
data
digunakanuntuk
mengumpulkan data dengan menelaah
I Nyoman Legiawan dan 2 karyawan yang
sumber-sumber
membuat
Dari
berhubungan dengan objek penelitian
yang
yang diperlukan sebagai data pembanding
ketiganya
kerajinan diperoleh
akar
kayu.
informasi
dibutuhkan peneliti yaitu tentang, proses
tertulis
lainnya
yang
dan memperkuat hasil penelitian.
pembuatan kerajinan akar kayu, dan
Instrumen penelitian adalah alat
berbagai ragam bentuk kerajinan akar
yang
kayu yang diproduksi di Bintang Teak
pengumpulan berbagai jenis data yang
Root Furniture Desa Batuan, Sukawati,
diperlukan, dalam penelitian ini digunakan
Gianyar.
instrumen-instrumen
penelitian
bentuk
wawancara
Dalam penelitian ini menggunakan metode survey
dengan empat teknik
difungsikan
pada
observasi,
saat
proses
dalam dan
dokumentasi. Observasi dilakukan dengan
pengumpulan data yaitu teknik observasi,
cara
teknik wawancara, teknik dokumentasi,
kerajinan akar kayu untuk mengamati
dan teknik kepustakaan. Teknik observasi
fenomena-fenomena
dilakukan dengan cara peneliti secara
lingkungaannya
langsung terjun ke lapangan dengan
pencatatan dalam bentuk buku kecil dan
melakukan
dilengkapi dengan alat seperti kamera
pengamatan
secara
detail
tentang hal-hal yang berkaitan tentang
terjun
maupun
ke
tempat
yang
perekam
dan
perusahaan
keadaan
disertai
suara
di
dengan
untuk
mendokumentasi data yang dibutuhkan
yaitu Pisau Cekrek, Pahat, Palu, Gergaji
dalam
Mesin,
penelitian.
Dalam
instrumen
Mesin
Serut
Kayu,
Alat
wawancara ini peneliti mengumpulkan
Pendukung, Amplas, Gerinda, Waterpass,
data dengan cara mengajukan beberapa
Kuas, Sikat Kawat, Kompresor, Steam
pertanyaan
Listrik
terkait
tentang
rumusan
masalah.
(Mesin
Tembak
Air),
Kompor
Perak,dan Selop Tangan Karet.
Teknik digunakan
analisis
adalah
data
analisis
yang
Dalam proses pengerjaan produk
domain
kerajinan ini harus melalui tahap-tahap
(Domain analysis) dan analisis taksonomi
persiapan sampai penyelesaian.
(Taxsonomic Analysis). Teknik analisis domain
digunakan untuk memperoleh
hasil berupa gambaran umum tentang
a. Pemilihan Bahan
objek yang diteliti, yang sebelumnya belum
pernah
analisis
diketahui
taksonomi
memperoleh
sedangkan
digunakan
gambaran
secara
untuk rinci
tentang objek yang diteliti. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pembuatan kerajinan akar kayu adalah cara pengolahan bahan baku
Gambar 1.Proses Pemilihan Bahan Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
menjadi suatu karya seni yang dapat dinikmati
keindahannya.Proses
penciptaan produk kerajinan akar kayu
Akar
kayu
yang
sudah
dipilih
dilakukan beberapa tahap yaitu persiapan
kemudian dipotong bagian-bagian yang
bahan, alat dan proses pembuatan.
tidak sesuai dengan keinginan pengrajin.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
langsung
dengan
para
Bahan akar kayu yang sudah dipilih dibersihkan dari kotoran seperti tanah
karyawan yang berkerja di Bintang Teak
yang
masih
menempel,
Root Furnituremaka didapatkan data dan
diberibeberapa campuran bahan.
informasi mengenai persiapan bahan, alat dan proses pembuatan kerajinan akar kayu. Bahan yang digunakan yaitu Bahan Utama (Akar Kayu Jati) dan Bahan Pendukung berupa Soda Api. H2O/H2SO4, Lem Kayu, Sending Seler, Melamik Glos, Tinner, Hardener. Alat yang digunakan
b. Proses Pemotongan
kemudian
Gambar 2.Proses Pemotongan
Gambar 4.ProsesPenyetelan
Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Pemotongan ini dilakukan tujuannya untuk yang
membentukglobal produk akan
dibuat.Ide
dalam
pembuatan produk kerajinan secara umum
dikerjakan
berdasarkan
bentuk bahan yang akan dibuat.
Proses penyetelan menggunakan alat waterpass dan mesin serut tujuannya untuk mengetahui kedataran pada akar kayu yang digunakan.
e.
Proses Pengamplasan
menyesuaikan dengan bentuk alami pada akar kayu tersebut. c. Proses Mencekrek ( Membentuk Body)
Gambar 5.ProsesPengamplasan Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Proses pengamplasan ini dilakukan untuk mendapatkan hasil kerajinan yang benar-benar halus dan sempurna sebelum Gambar 3.Proses Mencekrek
proses finishing.
Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti f.
Proses Pembersihan
Mencekrek merupakan tahapan awal yang dilakukan setelah
menentukan
bentuk global. Pada tahap ini digunakan pisau
cekrekmenghaluskan
tirusan
dari
hasil
sisa-sisa
pemotongan
dan
membuat cekungan atau ceruk pada akar kayu.
Gambar 6.ProsesPemberian Soda Api Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti Pada
d. Proses Penyetelan
proses
pembersihan,
pengrajin menggunakan bahan cairan soda api, H2O, dan air. Tujuannya agar kotoran pada akar kayu benar-benar terangkat dan keluar dari selah-selah akar kayu.
Gambar 7.ProsesPemberian H2O
Gambar 9.Proses Finishing
Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Selanjutnya pemberian bahan cairan H2O Pada tahapan ini adalah proses
dengan cara disemprot menggunakan alat sprey
kompresor, penyemprotan harus
dilakukan
secara
mengeluarkan
busa
merata yang
hingga
merupakan
kotoran-kotoran yang menempel pada serat-serat
akar
kayu
yang
sulit
dibersihkan.
menentukan hasil yang terbaik pada produk. Di Bintang Teak Root Furniture menggunakan dua teknik finishing, yaitu Finishing Melamik Glos (Warna Alami) dan
Finishing
Teknik
Pembakaran.Finishing Melamik Glos Ragam
bentuk
kerajinan
yang
dihasilkan di Bintang Teak Root Furniture seperti
produk
fungsional,
Selain
itu
pengrajin juga membuat aneka jenis hiasan. 1. TempatLillin
Gambar 8.ProsesPembersihan dengan Air Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti Gambar 10.Tempat Lilin
Semua bahan yang sudah diaplikasikan
Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
pada akar kayu, dibersihkan kembali menggunakan air agar busa kotoran yang
Bentuk tempat lilin menyerupai bentuk
keluar dari sela-sela akar kayu menjadi
jamur.Kerajinan
bersih dan akar kayu siap di finishing.
ukuran 120x30x40 cm. Fungsinya sebagai
tempat
lilin
tempat untuk lilin dan hiasan.
2. Sofa g. Proses Finishing
memiliki
Meja bonsai bentuknya sangat unik
karena
pada
pinggiran
meja
bagian bawah dan kaki dihiasi lubanglubang, Gambar 11.Sofa Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
yang
dijadikan
sebagai
motifnyadan memiliki ukuran tinggi 100 cm dan lebar 50 cm. 5. Meja Jamur
Sofa memiliki ukuran panjang 90 cm dan tinggi 40 cm, fungsinya sebagai tempat duduk yang biasanya ditaruh di ruang tamu. 3. Kursi Bar
Gambar 14. Meja Jamur Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Meja jamur bentuknya menyerupai Gambar 12.Kursi Bar Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
jamur,
biasanya
tempat
hiasan
digunakan atau
sebagai
dekorasi
pada
ruangan. Meja ini memiliki ukuran tinggi
Kursi Bar berbentuk seperti jamur,
40-120 cm dan lebar 20-35 cm dengan
kursi Bar memiliki ukuran tinggi 80 cm dan
alasnya yang seperti jamur yang berupa
lebar 30 cm, fungsinya sebagai tempat
potongan papan.
duduk di sebuah Cafe dan Bar. 6. Meja cofe 4. Meja Bonsai
Gambar 13. Meja Bonsai Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Gambar 15. Meja Cofe Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Meja Cofe ini mempunyai ukuran
9. Satu Set Kursi dan Meja Cafe Kotak
40x20 cm yang difungsikan sebagai meja alas kopi dan biasanya di taruh di depan halaman rumah. 7. Meja Cofe Belah Gambar 18.Satu Set Kursi dan Meja Kotak Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Satu set meja Cofe Kotak terdiri dari 4 Gambar 16. Meja Cofe Belah
buah kursi yang berbentuk kotak. Meja
Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
cafe kotak ini memiliki kaki yang terbuat dari akar kayu sebagai alas pada kaca.
Meja Cofe Belah memiliki ukuran tinggi 80 cm dan lebar 50 cm, meja ini digunakan sebagai alas tempat minum
Meja ini memiliki ukuran tinggi 50 cm dan lebar 80 cm, sedangkan kursi memiliki ukuran tinggi 30 cm dan lebar 20 cm.
kopi atau makanan lainnya. Biasanya meja Cofe Belah ini di taruh di ruang tamu
10. Lemari Rak Terbuka
atau di teras depan rumah. 8. Satu Set Kursi dan Meja Makan
Gambar 17.Satu Set Kursi dan Meja Makan Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Satu set meja makan terdiri dari 34 buah kursi bintang. Meja makan memiliki ukuran tinggi 80 cm, dan diameter 30 cm, sedangkan kursi bintang memiliki ukuran
Gambar 19.Lemari Rak Terbuka Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Lemari
Rak Terbuka memiliki
ukuran tinggi 1,5 m dan lebar 40 cm. Lemari ini bentuknya tidak simetris dan memiliki tiga kaki sebagai penyanggah.
tinggi 40 cm. 11. Kursi dan Meja Bola
Gambar 20.Kursi Dan Meja Bola Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti Meja
dan
kursi
bola
Gambar 22.Meja Bintang Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
memiliki
ukuran yang sama dengan diameter 30
Meja
bintang
bentuknya
seperti
karena
bintang namun tidak beraturan, memiliki
bentuknya menyerupai bola namun tidak
ukuran tinggi 80 cm, fungsinya sebagai
sepenuhnya bulat seperti bola karena
meja hias yang biasa ditaruh di ruang
pada setiap sisi meja dan kursi in terdapat
tamu.
cekungan-cekungan
14. Guci
cm.
Dikatakan
meja
bola
berwarna
hitam
sebagai motifnya. 12. Meja Tamu
Gambar 23. Guci Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti Gambar 21. Meja Tamu Guci memiliki ukuran diameter 10 cm
Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
yang befungsi sebagai hiasan dan tempat Meja
tamu
bentuknya
tidak
buah yang biasanya ditaruh di atas
beraturan, kaki meja ini terdapat pada
meja.Guci ini terlihat unik karena memiliki
setiap sisi meja yang ukurannya tidak
hiasan yang tidak beraturan.Guci terbuat
sama. Tinggi meja tamu ini 60 cm dan
dari akar kayu yang berbentuk bulat.
diameter 30 cm. Produk kerajinan ini biasanya digunakan didalam ruang Tamu.
13. Meja Bintang
15. Fas Bunga
17. Dekor Tembok
Gambar 24. Fas Bunga Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Gambar 26. Dekor Tembok Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Fas bunga ini tidak seperti bentuk fas bunga biasanya, uniknya dapat dilihat
pada
bentuknya
yang
menyerupai guci yang pada setiap sisinya
memiliki
lubang-lubang
besar.Produk ini memiliki ukuran tinggi 30 cm. 16. Tempat Buah
Dekor menyerupai
tembok bintang
bentuknya namun
tidak
beraturan. Benda ini memiliki ukuran tinggi 50 cm dan digunakan sebagai hiasan di dinding. 18. Stand Dekorasi
Gambar 25. Tempat Buah
Gambar 27. Stand Dekorasi
Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Foto : Ni Luh Ekmi Jayanti
Bentuk dari jenis kerajinan akar Stand
kayu ini menyerupai guci namun tidak
dekorasi
ini
berfungsi
beraturan dengan ukuran 40x20x30
sebagai hiasan
cm. Fungsi dari tempat buah ini adalah
rumah dan dinding, memiliki ukuran
sebagai hiasan dan tempat buah-
tinggi 35 cm-1 meter.
buahan.
di dalam ruangan
KESIMPULAN DAN SARAN 1) Proses pembuatan kerajinan akar kayu di
Bintang
dikerjakan
Teak melalui
Root
Furniture
tahapan-tahapan
yaitu persiapan bahan, persiapan alat dan proses pembuatan. Semua alat
dan bahan yang digunakan pada saat proses merupakan terciptanya perusahaan
pembuatan salah
kerajinan
satu
produk
pendukung
kerajinan
Bintang
Teak
di Root
Furniture. Semua bentuk kerajinan dibuat berdasarkan bentuk akar kayu aslinya hanya dikurangi beberapa bagian yang tidak diperlukan, selain dikurangi juga ada
penambahan
potongan
kayu
seperti pada bagian kaki meja dan kursi. Terkait dengan penelitian ini penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1) Kepada para pengrajin diharapkan agar dalam proses pembuatan seni
kerajinan
akar
kayu
hendaknya mengadakan inovasi terhadap bentuk produk yang lebih variatif. 2) Kepada peneliti selanjutnya yang akan
mengangkat
tentang
kerajinan akar kayu diharapkan untuk menambah informasi dan kepustakaan terkait dengan teori, dan
menambahkan
pemasaran
produksi
aspek agar
penelitian yang dihasilkan dapat menyentuh persoalan ekonomi. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional.2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.
Iskandar. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Wahana, Roky Budi. 2011. Seni Patung Kawi “Designs” Blora: Kajian proses Produksi dan Bentuk Estetis. Skripsi (Tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Yasraf Amir Piliang. 1999. Hiper-Realitas Kebudayaan. Yogyakarta: LkiS. (Pengertian alat).Tersedia pada sumber http://www.kamusq.com.alatadalah-pengertian-dan-definisi.html (diakses tanggal 03 September 2015, pukul 12.30 Wita).