PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAP (DEVELOPMENTALLY APPROPRIATE PRACTICE) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 SERIRIT oleh Nyoman Yogi Parama Putra1,I Nyoman Sudiana2, I Nengah Martha3 1,2,3
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan (1) mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media cerita pendek di dalam menerapkan strategi pembelajaran DAP untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman, (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman melalui penerapan media cerita pendek di dalam menerapkan strategi pembelajaran DAP, dan (3) mendeskripsikan respons siswa terhadap penggunaan media cerpen melalui strategi pembelajaran DAP. Penelitian ini terdiri atas dua siklus. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Seririt yang berjumlah 30 orang. Objek penelitian ini adalah langkah-langkah, peningkatan hasil, dan respons siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran DAP dengan menggunakan media cerpen dalam pembelajaran membaca pemahaman. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, dan metode angket/kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) terdapat beberapa langkah penerapan strategi pembelajaran DAP dengan menggunakan media cerpen untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Langkah-langkah tersebut menekankan pada pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan media cerpen disertakan dengan (contoh) membuat siswa melakukan kegiatan membaca pemahaman dengan lebih baik, (2) tercapainya peningkatan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman melalui penerapan media cerita pendek di dalam menerapkan strategi pembelajaran DAP, dan (3) siswa memberikan tanggapan sangat positif terhadap penerapan strategi pembelajaran DAP dengan menggunakan media cerpen dalam pembelajaran membaca pemahaman. Kata kunci: Strategi pembelajaran DAP, membaca pemahaman, cerpen
Abstract Classroom Action Research (CAR) aims (1) to describe the learning steps using the medium of the short story in the DAP implementing learning strategies to improve students' skills in reading comprehension, (2) describe increase students' skills in reading comprehension through the implementation of short stories in the media in applying learning strategies DAP, and (3) describe the student's response to media stories through the use of learning strategies DAP. This study consisted of two cycles. Subjects this
study were the teacher and eighth grade students of SMP Negeri 1 Seririt C, amounting to 30 people. Object of this study is a step-by-step, improved outcomes, and student responses to the application of learning strategies DAP using media in teaching reading comprehension short stories. Data collection methods used in this study is the observation method, test methods, and methods of inquiry / questionnaire. Data were analyzed using descriptive techniques of quantitative and qualitative description. The results of this study were (1) there are a few steps to the application of learning strategies using media stories DAP to improve students' skills in reading comprehension. Such measures reading comprehension emphasize learning by using media stories included with (example) make students do activities with better reading comprehension, (2) achievement of increasing students' skills in reading comprehension through the implementation of short stories in the media in applying learning strategies DAP, and (3) students responded very positively to the application of learning strategies DAP using media in teaching reading comprehension short stories. Keywords: Strategy DAP learning, reading comprehension, short stories
PENDAHULUAN
di
Pembelajaran
sekolah
adalah
keterampilan
bahasa
membaca. Yunus (dalam Sudiana,
Indonesia mencakup empat aspek
2007:2) mengibaratkan “membaca
keterampilan
sebagai jendela yang paling luas
berbahasa
yakni
menyimak, berbicara, membaca dan
untuk
menulis.
Membaca merupakan salah satu
Berbicara
dan
mendengarkan kemampuan
termasuk berbahasa
lisan.
menguasai
kegiatan
pengetahuan”.
yang
tidak
dipisahkan dalam dunia pendidikan.
Menulis dan membaca merupakan
Kegiatan
membaca
kemampuan
tulis.
diibaratkan
sebagai
Keempat kemampuan berbahasa ini
pendidikan.
Oleh
bersifat
pembelajaran
berbahasa
integratif
yang
dapat
dapat
dapat jantungnya
karena
itu,
membaca
diistilahkan dengan catur tunggal
dicantumkan
kemampuan berbahasa. Begitu juga
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
yang dijelaskan dalam Kurikulum
Ini
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
membaca yang telah diajarkan sejak
keempat
jenjang sekolah dasar hingga ke
aspek
berbahasa
keterampilan
tersebut
merupakan
yang
harus
mendapat
seimbang
dalam
keterampilan
satu
dari
berbahasa
keterampilan
Dalam standar kompetensi
porsi
mata pelajaran bahasa Indonesia,
proses
ada beberapa jenis keterampilan
pembelajaran di sekolah. Salah
dari
Kurikulum
perguruan tinggi.
kesatuan yang utuh dan berkaitan, sehingga
terbukti
dalam
membaca keempat yang
penting dikuasai dan dikembangkan
salah
yang
satunya
dikuasai
siswa,
adalah
membaca
pemahaman.
Sudiana
(2007:20)
menyatakan
bahwa
membaca
pemahaman
merupakan
usaha
Namun
dalam
kenyataannya,
dengan segala upaya untuk dapat
banyak siswa yang belum mampu
memahami teks yang dibaca. Ketika
memahami
membaca,
dengan baik.
seseorang
berusaha
memahami isi pesan penulis yang tertuang
dalam
Pemahaman prasyarat
wacana
tulis
Data awal penulis peroleh
bacaan.
dari hasil pelajaran membaca di
merupakan
kelas VIII C menunjukkan bahwa
berlangsungnya
hanya 15 dari 30 siswa yang mampu
ini bagi
ragam
suatu tindakan membaca. Membaca
menentukan
dikatakan tidak berlangsung apabila
pokok-pokok pikiran yang terdapat
tidak ada pemahaman pada diri
dalam bacaan dengan tepat. Ini
pembaca.
Membaca,
terutama
berarti hanya 50% yang sudah
membaca
pemahaman
bukanlah
tuntas
sebuah
kegiatan
yang
pasif.
dan
menyimpulkan
dalam
pembelajaran.
Sisanya, yaitu 15 siswa atau 50%
Sebenarnya, pada peringkat yang
belum
lebih tinggi, membaca itu, bukan
kemampuan membaca siswa juga
sekadar
lambing-
terlihat dari nilai rata-rata membaca
lambang tertulis, melainkan pula
pemahaman yang diperoleh siswa
memahami,
menolak,
masih di bawah KKM. KKM mata
meyakini
pelajaran
memahami
menerima,
membandingkan
dan
tuntas.
Rendahnya
Bahasa
dan
Sastra
pendapat-pendapat yang ada dalam
Indonesia di kelas VIII C adalah 78.
bacaan. Dengan demikian, apabila
Namun pada kenyataannya masih
seseorang
banyak siswa yang belum mampu
setelah
melakukan
kegiatan membaca belum
dapat
mencapai target tersebut. Nilai rata-
mengambil pesan yang dipesankan
rata membaca pemahaman siswa
oleh penulis, maka proses tersebut
berdasarkan data awal yang peneliti
belum berhasil.
peroleh adalah 57%. Hasil tersebut
Dalam
silabus
bahasa
tentunya
tidak
sesuai
dengan
Indonesia untuk kelas VIII di SMP
harapan, baik guru maupun sekolah
Negeri 1 Seririt, tercantum Standar
yang menginginkan dapat memenuhi
Kompetensi
standar KKM yang telah ditetapkan.
membaca
yang
menuntut keterampilan memahami ragam membaca intensif,
wacana
tulis
ekstensif, dan
membaca
Di
samping
itu,
motivasi
dengan
siswa dalam memberikan repons
membaca
saat kegiatan belajar sangat kurang.
nyaring.
Saat
pembelajaran
berlangsung,
siswa lebih banyak lain-lain daripada
yaitu
mahir
membaca bacaan yang diberikan
skills), mahir berbicara (speaking
gurunya. Siswa juga terlihat kurang
skills), dan mahir menulis (writing
aktif dalam proses pembelajaran
skills) (Tarigan, 1994:76).
sehingga suasana kelas menjadi pasif dan kaku.
menyimak
Penggunaan
(listening
pendekatan,
metode, dan teknik membaca yang
Berdasarkan
hasil
tidak tepat merupakan salah satu
wawancara dengan salah satu guru
faktor penentu kurang maksimalnya
mata pelajaran bahasa dan sastra
pencapaian
Indonesia di SMP Negeri 1 Seririt,
membaca di sekolah. Menyadari
yaitu
pentingnya
I
Ketut
dinyatakan
Supartha,S.Pd,
bahwa
kemampuan
tujuan
pembelajaran
suatu
model
pembelajaran
untuk
membaca siswa tergolong rendah.
mengembangkan
Banyak siswa yang belum mampu
membaca
siswa,
menentukan
dan
diperlukan
adanya
menyimpulkan isi bacaan sehingga
membaca
yang
hasil belajarnya juga kurang baik.
melibatkan siswa secara aktif dalam
Guru bersangkutan juga mengakui
proses
bahwa
menggunakan
Oleh karena itu, perlu digunakan
metode membaca yang menarik
cara-cara kreatif dan inovatif yang
bagi
dapat merangsang motivasi siswa
pokok
kurang
siswa
dalam
pikiran
pembelajaran
kemampuan maka
pembelajaran lebih
pembelajaran
banyak
itu
dalam
sendiri.
membaca pemahaman. Sedikitnya
serta
pengetahuan guru terhadap model-
Beranjak dari uraian dan pemikiran
model pembelajaran yang inovatif
tersebut,
merupakan salah satu penyebab
melakukan sebuah penelitian yang
guru lebih cenderung menerapkan
berjudul
metode ceramah dalam KBM.
Pembelajaran
Hasil observasi awal yang
minat
mutlak
membaca.
peneliti
mencoba
“Penerapan
(Developmentally
DAP Appropriate
penulis temukan ini mengindikasikan
Practice)
bahwa pembelajaran membaca di
Media Cerpen Untuk Meningkatkan
SMP
belum
Kemampuan Membaca Pemahaman
maksimal. Padahal kita mengetahui
Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1
bahwa
Seririt”.
Negeri
1
rendahnya
Seririt
kemahiran
membaca akan sangat berpengaruh pada kemahiran berbahasa lain,
dengan
Strategi
Berdasarkan
Menggunakan
hal
tersebut,
penelitian ini membahas tentang (1)
langkah-langkah
pembelajaran
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
dengan menggunakan media cerita
merancang metode penelitian yang
pendek
meliputi, refleksi awal, perencanaan
di
dalam
menerapkan
strategi pembelajaran DAP untuk
tindakan,
meningkatkan kemampuan
observasi/evaluasi,
siswa
pelaksanaan
tindakan,
dan
refleksi,
dalam membaca pemahaman, (2)
metode dan instrumen pengumpulan
peningkatan
siswa
data, dan analisis data. Subjek
pemahaman
dalam penelitian ini adalah guru dan
dalam
kemampuan
membaca
melalui penerapan media
cerita
siswa kelas VIII C SMP Negeri 1
menerapkan
Seririt yang berjumlah 30 orang.
strategi pembelajaran DAP, dan (3)
Objek penelitian ini adalah langkah-
respons siswa terhadap penggunaan
langkah, peningkatan hasil belajar,
media
strategi
dan respons siswa dalam penerapan
pembelajaran DAP. Sejalan dengan
strategi pembelajaran DAP. Metode
masalah itu, penelitian ini bertujuan
yang digunakan dalam penelitian ini
untuk
pendek
di
dalam
cerpen
melalui
mengetahui
langkah
(1)
langkah-
adalah metode observasi, metode
pembelajaran
dengan
tes, dan metode angket/kuesioner.
menggunakan media cerita pendek
Data
di
menggunakan
dalam
menerapkan
pembelajaran
DAP
meningkatkan kemampuan
strategi untuk
dianalisis teknik
dengan deskriptif
kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
siswa
Penelitian
tindakan
kelas
dalam membaca pemahaman, (2)
(PTK) ini mengandung data kualitatif
peningkatan
siswa
dan data kuantitatif. Data kualitatif
pemahaman
berupa data perilaku guru dan siswa
dalam
kemampuan
membaca
melalui penerapan media pendek
di
dalam
cerita
selama
dalam
proses
membaca
menerapkan
pemahaman dengan menggunakan
strategi pembelajaran DAP, dan (3)
media cerpen melalui penerapan
respons siswa terhadap penggunaan
strategi pembelajaran DAP. Data
media
kuantitatif
cerpen
melalui
strategi
pembelajaran DAP.
berupa
tingkat
kemampuan siswa yang ditunjukkan dengan
nilai
tes
membaca
siswa
mengenai
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan
pemahaman
rancangan penelitian tindakan kelas
cerpen dan respons siswa. Sesuai
yang dilakukan dalam multisiklus.
dengan data tersebut, penelitian ini
mengidentifikasi
unsur
intrinsik
menggunakan tiga metode, yakni
langkah-langkah
metode observasi, tes dan metode
dengan menggunakan media cerita
angket/kuesioner.
pendek
menggunakan
Penelitian
instrumen
ini
sebagai
di
pembelajaran
dalam
menerapkan
strategi pembelajaran DAP dalam
alat untuk mendukung penggunaan
pembelajaran
membaca
metode tersebut. Instrumen yang
pemahaman
dianalisis
digunakan
menggunakan
adalah tes unsur
dalam
penelitian
ini
untuk mengidentifikasi
intrinsik
cerpen,
lembar
analisisis
data
deskriptif kualitatif. Sedangkan, hasil tes membaca pemahaman dianalisis
observasi aktivitas belajar siswa dan
menggunakan
langkah-langkah pembelajaran guru,
deskripstif kualitatif dan kuantitatif.
dan
Data
lembar
angket/kuesioner
analisis
respons
siswa
data
dianalisis
respons siswa. Instrumen tes praktik
dengan teknik deskriptif kuantitatif
mengidentifikasi
dan kualitatif.
unsur
intrinsik
cerpen digunakan dalam metode tes.
Instrumen
lembar
observasi
Sesuai dengan karakteristik penelitian
tindakan,
digunakan dalam metode observasi,
keberhasilan
sedangkan instrumen lembar angket
pemahaman
digunakan
adanya keberhasilan pemerolehan
dalam
metode
angket/kuesioner.
belajar
kriteria membaca
ditunjukkan
dengan
skor rata-rata kelas pada kategori
Data yang diperoleh dalam
baik
atau
75%
dari
jumlah
penelitian ini akan dianalisis dengan
keseluruhan siswa. Kriteria ini juga
teknik
ditentukan oleh KKM yang dirancang
deskriptif
deskriptif
kualitatif
kuantitatif.
dan Teknik
pada
sekolah
itu.
deskriptif-kualitatif merupakan teknik
tercapainya
kriteria
analisis
yang
ditentukan
data
yang
mengintepretasikan fenomena
dengan
sebuah menggunakan
telah
Dengan
keberhasilan di
atas,
penelitian dihentikan. Siklus tindakan yang
mampu
mencapai
kriteria
paparan atau kata-kata secara apa
keberhasilan atau pun ketercapaian
adanya
KKM dianggap sebagai tindakan
berdasarkan
diperoleh,
sedangkan
data
yang
deskriptif
kuatitatif adalah teknik analisis data yang
menggunakan
paparan
sederhana berkaitan dengan angkaangka. Dalam penelitian ini, data
terbaik
yang
keberhasilan.
memenuhi
kriteria
HASIL DAN PEMBAHASAN Ada
beberapa
cara mengidentifikasi unsur-unsur temuan
intrinsik
dalam
cerpen
secara
penting dan perlu dibahas. Temuan
langsung. Setelah itu, aktivitas inti
pertama yaitu beberapa langkah
dilakukan
tepat yang harus ditempuh guru
bimbingan dan arahan kepada siswa
dalam
strategi
mengenai
dengan
mencari dan mengidentifikasi unsur-
menggunakan media cerpen untuk
unsur intrinsik dalam cerpen dengan
meningkatkan
dalam
membaca
menggunakan strategi pembelajaran
pemahaman.
Adapun
beberapa
DAP. Guru juga harus memotivasi
langkah utama yang harus ditempuh
siswa untuk bertanya apabila ada
oleh
hal-hal yang kurang jelas tetang cara
menerapkan
pembelajaran
guru
DAP
dalam
menerapkan
dengan
hal-hal
memberikan
yang
terkait
menerapkan strategi pembelajaran
mengidentifikasi
DAP dengan menggunakan media
intrinsik.
cerpen untuk meningkatkan dalam
menugaskan siswa untuk mencari
membaca pemahaman, antara lain
dan
terletak pada (1) kegiatan awal, (2)
intrinsik
kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir.
dengan ketentuan dan arahan yang
Strategi pembelajaran DAP
unsur-unsur
Guru
kemudian
menemukan
sudah
dalam
unsur-unsur
cerpen
disampaikan
oleh
sesuai
guru.
dengan menggunakan media cerpen
Selajutnya, siswa ditugaskan untuk
diaplikasikan pada saat siswa dan
mengumpulkan
guru
mengidentifikasi
bersama-sama
mengikuti
hasil unsur
dari intrinsik
kegiatan inti pembelajaran membaca
cerpen. Kegiatan pembelajaran pun
ekstensif dalam membaca cerpen.
diakhiri
Guru memaparkan secara jelas dan
penguatan dan pengarahan kepada
terperinci materi membaca ekstensif
siswa.
dalam
membaca
memberikan
yang
Pada intinya, implementasi
bacaan
strategi pembelajaran DAP menurut
secara mendalam. Selanjutnya, guru
Bredekamp dan Rosegrant (dalam
mengajak
Rebecca
bertujuan
cerpen
dengan
memahami
mengidentifikasi
siswa
isi
untuk unsur-unsur
mengemukakan
Novick,
2012) strategi
intrinsik cerpen dan mendiskusikan
pembelajaran DAP mencerminkan
contoh cerpen yang sebelumnya
suatu pembelajaran yang interaktif
dibagikan oleh guru. Guru juga
dan berpandangan konstruktivisme.
harus memaparkan secara jelas
Kunci dari pendekatan ini adalah
prinsip bahwa anak pada dasarnya
mengemukakan penerapan teknik
membangun
Point
sendiri
atau
mengkonstruk
pengetahuannya
melalui
dalam
memahami isi bacaan merupakan
interaksi dengan lingkungan sosial
tingkat
fisik mereka. Dalam pendekatan ini
diperlukan
diupayakan
pemahaman.
agar
anak
dapat
pembelajaran
kesulitan
kognitif
dalam,
proses
Dengan
kata
lain,
memotivasi dan mengarahkan diri
definisi
secara intrinsik, pembelajaran yang
secara umum mempunyai arti yang
efektif yang mampu membangkitkan
hampir
keingintahuan
informasi secara langsung yang ada
mereka
melalui
membaca
yang
sama,
yaitu
memahami
kegiatan eksplorasi, eksperimen dan
dalam
dalam pengalaman nyata. Konteks
aktivitas-aktivitas dalam penelitian
belajar yang dilakukan saat proses
tersebut
pembelajaran
penelitian
berlangsung,
yaitu
teks
pemahaman
bacaan.
hampir yang
Penerapan
serupa
dengan
peneliti
lakukan.
siswa mendiskusikan cerpen yang
Kemiripan tersebut terlihat dari siswa
diberikan, memahami cerpen dan
dalam mengidentifikasi unsur-unsur
melakukan kegiatan mengidentifikasi
intrinsik cerpen haruslah dengan
unsur-unsur intrinsik pada cerpen
memahami
yang
Rangkaian
dengan kata lain memahami pesan
tersebut
yang disampaikan oleh penulis yang
diberikan.
pelaksanaan
aktivitas
mampu dilaksanakan secara tepat, baik,
isi
efisien,
sehingga
kemampuan
siswa
dalam
pembelajaran
membaca
meningkatkan
pemahaman dapat ditingkatkan.
tersebut
tertuang dalam teks.
dan
pembelajaran
bacaan
Keberhasilan
membaca
strategi DAP
dalam
kemampuan pemahaman
siswa
Temuan ini sejalan dengan
disebabkan oleh beberapa faktor.
penelitian yang dilakukan oleh Ni
Pertama, guru sudah menerapkan
Wayan
langkah-langkah
Romi
(2010)
dalam
pembelajaran
skripsinya yang berjudul Penerapan
membaca,
Teknik Point (Purpose, Overview,
pemahaman
Interpret, Note, dan Test) Untuk
pembelajaran DAP dengan tepat.
Meningkatkan
Bimbingan
dan
Memahami Isi Bacaan Pada Siswa
dilakukan
tahap
Kelas
1
menjadikan
Romi
merancang
X.4
Abiansemal.
Kemampuan
SMA Ni
Negeri
Wayan
khususnya
membaca
melalui
strategi
pelatihan
yang
demi
tahap
siswa apa
yang
mampu hendak
dipelajari,
memantau
kemajuan
perlakuan pada siklus I nilai rata-rata
belajar siswa, dan menilai apa yang
klasikal siswa menjadi 74,4. Ini
telah dipelajari. Ketika siswa mampu
berarti terjadi peningkatan nilai rata-
merancang,
dan
rata membaca pemahaman siswa
merefleksikan proses belajar mereka
sebesar 8,4 Pada siklus II, skor rata-
secara
hakikatnya,
rata siswa adalah 82,8. Pada siklus I
mereka menjadi lebih percaya diri
rata-rata skor siswa lebih rendah
dan lebih mandiri dalam belajar.
dibandingkan siklus II. Peningkatan
Temuan
tersebut
memantau,
sadar,
ini
pada
sejalan
dengan
terjadi
karena
pendapat Staufer (dalam Rahim,
melakukan
2008:47) menyatakan bahwa guru
mempertimbangkan
bisa
cerpen
memotivasi
konsentrasi
usaha
siswa
dan
perbaikan
yang
guru dengan
pemilihan
digunakan
dalam
dengan
pelajaran. Guru telah memilih cerpen yang kontekstual atau yang dekat
melibatkan
mereka
merumuskan
pertanyaan
dan
hipotesis,
memproses
informasi,
dan
dengan
lingkungan
siswa
dan
disenangi oleh siswa. Kondisi ini
mengevaluasi solusi mereka. Dalam
tentu
hal
siklus I. Saat itu banyak siswa yang
ini,
peranan
sangatlah
penting
seorang
guru
untuk
selalu
berbeda
dengan
mengeluhkan
tindakan
cerpen
yang
memotivasi siswanya agar mampu
digunakan menyulitkan dan tidak
berfikir kritis dan berani berbicara.
kontekstual.
Temuan penting yang kedua, yaitu
menyangkut
peningkatan
Temuan penting yang ketiga, yaitu
penerapan
strategi
kemampuan siswa dalam membaca
pembelajaran DAP membuat siswa
pemahaman
lebih
media
melalui
penerapan
aktif
dan
kreatif
dalam
cerita pendek di dalam
mengikuti pembelajaran membaca,
menerapkan strategi pembelajaran
khususnya membaca pemahaman.
DAP.
strategi
Ini
dengan
terakhir dalam penelitian ini. Hal
menggunakan media cerpen dalam
tersebut dapat dilihat dari nilai rata-
pembelajaran
rata respons yang diberikan oleh
Penerapan
pembelajaran
DAP
membaca
merupakan
penting
pemahaman. Hal ini terlihat dari nilai
siswa
rata-rata
pemahaman
Sebagian besar siswa memberikan
siswa sebelum diberikan perlakuan
respons yang sangat positif terhadap
adalah
tindakan
membaca
57,00.
Setelah
diberikan
dalam
temuan
yang
pembelajaran
dilakukan
ini.
oleh
pembelajaran. Pada siklus I nilai
ditemui oleh guru maupun siswa
rata-rata
dalam
respons
siswa
adalah
pembelajaran
membaca
26,53 (sangat positif), kemudian nilai
pemahaman dapat mengaplikasikan
rata-rata respons siswa meningkat
strategi pembelajaran DAP. Strategi
menjadi 27,93 (sangat positif) pada
pembelajaran DAP dapat dijadikan
siklus II.
sebagai salah satu pilihan alternatif
Guru
bidang
studi
juga
memiliki tanggapan positif terhadap pelaksanaan
dalam
peningkatan
hasil
belajar membaca pemahaman.
pembelajaran
pembelajaran
membaca
dengan
SIMPULAN
menggunakan strategi pembelajran DAP.
upaya
Guru
menyatakan
Berdasarkan atas,
ada
pembahasan
beberapa
hal
di
yang
persetujuannya bahwa pembelajaran
menjadi simpulan dalam penelitian
membaca
menggunakan
ini. Pertama, dalam menerapkan
pembelajaran DAP sangat baik dan
strategi pembelajaran DAP dengan
berpeluang besar untuk diterapkan
menggunakan media cerpen untuk
sebagai
meningkatkan
dengan
salah
satu
alternatif
kemampuan
pembelajaran di sekolah, khususnya
membaca pemahaman siswa, ada
di
beberapa
SMP.
Akan
tetapi,
menurut
langkah
pandangan guru, dalan praktiknya
yang
diperlukan persiapan yang matang
tersebut sebagai berikut, (a) guru
terutama dalam merancang bahan
melakukan pemeriksaan terhadap
ajar.
kesiapan belajar siswa (absensi, fisik Jadi,
penerapan
efektif.
pembelajaran
Langkah-langkah
strategi
dan mental siswa, memfokuskan
pembelajaran DAP (Developmentally
perhatian siswa dan menciptakan
Appropriate
dengan
suasana belajar yang nyaman, (b)
menggunakan media cerpen untuk
guru mengajukan pertanyaan untuk
meningkatkan
mengetahui
Practice)
kemampuan
pengetahuan
awal
membaca pemahaman. Hal ini dapat
siswa tentang membaca ekstensif,
dilihat dari peningkatan nilai rata-rata
(c)
hasil
tes
membaca
pada
siklus
membaca II
pemahaman
yakni 82,8,
jika
guru
menyampaikan
yang
siklus I yakni 74,4. Untuk mengatasi
pembelajaran
beragam
menjelaskan
yang
dan
menjelaskan strategi pembelajaran
dibandingkan dengan hasil tes pada
permasalahan
ekstensif
materi
ditetapkan,
yaitu
DAP, dan
strategi
(d)
guru
melatih
siswa
menentukan
unsur-unsur
intrinsik
dalam pemecahan masalah, karena
pada cerpen, menemukan tema,
proses belajar paling efektif bukan
menunjukkan
dengan
latar
(tempat),
ceramah,
tetapi
dengan
mengidentifikasi alur, menyebutkan
memberikan pengalaman nyata, (h)
tokoh,
amanat
siswa mencatat unsur-unsur intrinsik
pada cerpen, menerapkan strategi
dalam cerpen sebagai bahan diskusi
pembelajaran DAP sesuai dengan
berdasarkan
langkah-langkah
pembelajarannya,
terhadap isi cerpen yang dibaca, (i)
(e) guru menjelaskan contoh-contoh
guru mengomentari hasil pekerjaan
yang relevan untuk memperjelas
siswa dan memberikan penekanan
materi
jika ada hal yang masih dirasa perlu
dan
menemukan
yang
memberikan siswa
diajarkan
kesempatan
untuk
kepada
(j)
guru
memberikan
tindak lanjut terhadap pembelajaran
kepada
berupa evaluasi, (k) guru bersama
masing-masing siswa dan menugasi
siswa mengadakan refleksi. Kedua,
untuk membaca dengan seksama,
Penerapan
(g)
DAP (Developmentally Appropriate
siswa
membaca pembatasan
cerpen
melakukan dalam
hati
waktu.
(f)
diluruskan,
memahami
guru
membagikan
bertanya,
dan
hasil
kegiatan dengan
Practice)
strategi
dengan
pembelajaran
menggunakan
Kegiatan
media cerpen untuk meningkatkan
membaca dilakukan sesuai langkah-
kemampuan membaca pemahaman
langkah pembelajaran berdasarkan
siswa kelas VIII C SMP Negeri 1
strategi pembelajaran DAP sebagai
Seririt.
berikut: (1) menciptakan lingkungan
kemampuan membaca pemahaman
belajar yang dapat membuat anak
siswa ini dapat dilihat dari hasil
asik dalam pengalaman belajar yaitu
belajar siswa. Hasil belajar yang
dengan melibatkan aspek fisiologi
diperoleh siswa pada siklus I dan
anak, (2) menciptakan minat anak
siklus
dan
peningkatan dibandingkan dengan
kontekstual,
sehingga
anak
Peningkatan
II
menunjukkan
adanya
menangkap makna atau dari apa
sebelum
yang dipelajarinya, (3) menciptakan
pembelajaran DAP. Nilai rata-rata
suasana belajar yang bebas tekanan
membaca
dan
tetap
sebelum diberikan perlakuan adalah
menantang bagi anak untuk mencari
57,00. Setelah diberikan perlakuan
tahu lebih banyak, (4) menciptakan
pada siklus I nilai rata-rata klasikal
pengalaman
siswa menjadi 74,4. Ini berarti terjadi
ancaman,
tetapi
kongkrit,
terutama
diterapkan
hasil
pemahaman
strategi
siswa
peningkatan nilai rata-rata membaca
mengajar
pemahaman
mengembangkan
siswa
sebesar
8,4
yang
dapat pengetahuan
Pada siklus II, skor rata-rata siswa
(knowledge), keterampilan (skills),
adalah 82,8. Hal ini berarti nilai rata-
sifat alamiah (dispositions), serta
rata membaca pemahaman siswa
perasaan (feelings) sehingga siswa
kelas VIII C dengan penerapan
dapat belajar dengan baik. Metode
strategi
pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran
DAP
dari
siklus I ke siklus II meningkat
media,
sebesar
pembelajaran
8,4.
Ketiga,
penerapan
khususnya
dalam
keterampilan
strategi pembelajaran DAP dalam
membaca
pembelajaran
membaca
dipertimbangkan untuk diterapkan.
pemahaman menumbuhkan respons
Oleh karena itu, kegiatan belajar-
positif siswa terhadap pembelajaran
mengajar seperti ini dapat dijadikan
membaca,
alternatif
khususnya
membaca
mungkin
perlu
dalam
mengelola
pemahaman. Hal ini dapat dilihat
pembelajaran
dari jawaban angket siswa yang
membaca, (2) instansi pihak sekolah
menunjukkan respons positif. Secara
hendaknya
klasikal
strategi
respons
penerapan
siswa
strategi
terhadap
pembelajaran
keterampilan
mampu
menerapkan
pembelajaran
(Developmentally
DAP
Appropriate
DAP dalam pembelajaran membaca
Practice)
pada siklus I, yaitu 26,53 dan pada
media
siklus II 27,93. Sikap positif siswa
dijadikan sebagai masukan atau
terhadap strategi pembelajaran DAP
referensi
menggambarkan
bahwa
cakrawala pengetahuan membaca,
pembelajaran ini dapat dijadikan
khususnya membaca pemahaman,
model yang disukai siswa sehingga
(3)
guru memiliki modal yang berharga
penelitian ini dapat dijadikan sebagai
karena model belajar seperti ini telah
pengalaman
menciptakan
belajar
mengetahui dan memahami tentang
yang efektif. Berdasarkan temuan-
membaca pemahaman, (4) peneliti
temuan dalam penelitian ini, peneliti
lain disarankan dapat menjadikan
dapat
penelitian
lingkungan
menyampaikan
beberapa
dengan cerpen,
menggunakan karena
guna
bagi
peneliti
memperluas
diharapkan
langsung
ini
dapat
sebagai
untuk
acuan,
saran sebagai berikut, (1) para guru
pedoman, serta bahan perbandingan
bahasa Indonesia disarankan untuk
untuk
menciptakan
penelitian
kegiatan
belajar-
menambah
wawasan
tentang
keefektifan
penerapan
strategi
pembelajaran
spot.com/2011/03/strategi-
DAP dalam kegiatan pembelajaran
pembelajaran
membaca,
(diakses
khususnya
membaca
pemahaman, (5) siswa hendaknya terus melatih, meningkatkan, dan menumbuhkan terhadap
respons
tanggal
12
desember 2012) Romi, Ni Wayan. 2010. Penerapan
positif
penerapan
dap.html
Teknik
strategi
Point
(Purpose,
Overview, Interpret, Note
pembelajaran DAP dalam kegiatan
dan
pembelajaran
Meningkatkan Kemampuan
membaca,
hal
Test)
Untuk
tersebut akan memudahkan siswa
Memahami
dalam
pada Siswa Kelas X.4 SMA
belajar
membaca
pemahaman.
Negeri
Isi
1
Bacaan
Abiansemal.
Skripsi (tidak diterbitkan) DAFTAR PUSTAKA
Jurusan
Pendidikan
Bahasa
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran
dan
Indonesia. Membaca
di
Sekolah
Dasar. Jakarta: PT Bumi
Singaraja:
Undiksha. Sudiana,
I
Nyoman.
Membaca,
Aksara. Rebecca, Novick. 2012. “Strategi Pembelajaran”.
Sastra
Tersedia
pada http://kantinpendidikan.blog
2007. Malang:
Universitas Negeri Malang. Tarigan,
Henry
Guntur.
1979.
Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa.
Bandung: Angkasa.