MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH (ZIS) DAN WAKAF UANG MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) PORTALINFAQ
Oleh :
WAHYUDDIN NIM : 102053025719
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1427 H / 2006 M
MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH (ZIS) DAN WAKAF UANG MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) PORTALINFAQ Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh :
WAHYUDDIN NIM : 102053025719
Di bawah Bimbingan :
Drs.Hasanuddin Ibnu Hibban M.A NIP : 150 270 815
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1427 H / 2006
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi
yang
berjudul
PENGHIMPUNAN
“MANAJEMEN
DAN
PENDAYAGUNAAN ZAKAT,INFAQ, SEDEKAH DAN WAKAF UANG MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) PORTAL INFAQ” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ada tanggal 22 November 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada Jurusan Manajemen Dakwah dan Komunikasi. Jakarta, 22 November 2006 Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota
Sekretaris
merangkap
Anggota Drs.Mahmud Jalal,M.A
Drs.Cecep
Castrawijaya,MA Nip : 150 202 342
Nip : 150 287 029 Anggota :
Penguji I
Penguji II
Drs.H.Tarmi, MM M.Si Nip : 150 062 569
Noor Bekti Negoro, SE, STP, Nip : 150 293 230 Pembimbing
Drs.Hasanuddin Ibnu Hibban, MA Nip : 150 270 815
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas dasar berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi syarat mencapai gelar sarjana. Dalam penulisan ini, tentu saja tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak baik berupa dorongan, semangat, penerimaan, pelayanan, kerjasama, maupun pemberian bahan informasi yang diperlukan bagi penyusun skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis sampaikan rasa hormat dan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, diantaranya adalah : 1. DR.Murodi,M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta Pudek I, Pudek II dan Pudek III. 2. Drs. Hasanuddin Ibnu Hibban M.A, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah dan Dosen pembimbing. 3. Drs.Cecep Castrawijaya M.A, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah 4. Drs. Mahmud Djalal M.A, selaku Dosen Penasehat akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. 5. Ayahanda H.Ibrahim Abdullah S.Pd dan Ibunda Hj.Hadijah Ismail A.md tercinta, yang penuh keikhlasan dan kesabaran memberikan motivasi dan arahan, serta doanya yang merupakan senjata yang paling berharga buat ananda dalam menyelesaikan pendidikan ini, semoga Allah SWT tetap memberikan curahan
rahmat serta kasih sayangnya kepada beliau. dan Juga ungkapan bangga dan terima kasih kepada kakakku Fadlik al Iman,SE dan Mawardinnr,SE yang sudah memberikan motivasi dan supportnya kepada adinda. 6. Para dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan penuh kesabaran memberikan banyak ilmu pengetahuan dan wawasan yang sangat berharga bagi penulis. Penulis menyadari banyak yang harus diperbuat dan betapa besar tanggungjawab yang harus dipikul. 7. Pimpinan beserta staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu melengkapi literature yang diperlukan dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Epri Abdurrahman Rafi’ selaku General Manager portalinfaq yang telah membantu memberikan informasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 9. Teman-teman SMART FOUNDATION, bapak H.Anton, Ibu Rahmawati, Andri Salman.ST, Handik Setiawan.ST, Anugrah.ST, Pamuji.ST, Harijaya.ST, Us.Rebo pardi, Ifan Ibrahim, Teguh Iman, Sofyan dan yang terhormat bapak Indra Gunawan yang banyak memberikan support dan motivasinya. 10. Teman-teman LDK. Akhuna Yamani, Hafidz, Ghulam Arrosyad, M.Yasin, Bani, Solihin Rusydi, Musthofa Makhdor, Dwi.S, Nurniawati, bang Iim dan pengurus komda FDK. 11. Teman-teman saya kelas jurusan Manajemen Dakwah A, Ahmad Qurthubi, Dwi.Budi, Afif Amarullah, Arif R.H, A.Jayadi, A.Noval, Abdullah, Yuliansyah Sadiqin, Kholil Daulay, A.Khaerullah, Ani Rohyani, Solihat, Siti Masropah, Nuri, Akmalia, Emi.
12.Teman-teman di Petamburan,
Topik,SP, Saepulloh.Amd,
Sugiharto.Amd,
Nanang.Amd, Heru, Abdillah, Fauzi, Deni, Azis, Saidah, Nilma, Kartikasari.ST, Yati, Lativah, Mimin, Assyurawati S.Ag, Erna, Muthmainah. 13. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu demi terselesaikan skripsi ini, semoga Allah SWT memberikan pahala yang sebaik-baiknya sesuai dengan apa yang diperbuatnya. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun demikian penulis tidak berkecil hati, dan berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat di masa yang akan datang, sebagai suatu gambaran tentang peranan teknologi informasi terhadap zakat. Akhirnya, penulis menyadari dengan berbagai keterbatasan yang ada pada diri penulis dalam penyajian laporan, bentuk tulisan maupun isi dan bahasa laporan skripsi ini, oleh karena itu kritik, saran maupun perbaikan yang bertujuan untuk penyempurnaan skripsi ini lebih lanjut sangat penulis harapkan.
Jakarta,
November 2006
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................................
iii DAFTAR
ISI..................................................................................................................
vi
BAB I.
PENDAHULUAN..........................................................................................
1 A. Latar
Belakang
Masalah............................................................................
1 B. Pembatasan
dan
Perumusan
Masalah.......................................................
5 C. Tujuan
dan
Manfaat
Penelitian.................................................................
7 D. Metodologi
Penelitian...............................................................................
8 E. Tinjauan
Pustaka.......................................................................................
11
BAB II. TINJAUAN TEORITIS TENTANG MANAJEMEN, ZIS, WAKAF UANG, PENGHIMPUNAN, PENDAYAGUNAAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI A. Manajemen................................................................................................ 14 1. Definisi 14
Manajemen..........................................................................
2. Fungsi-fungsi
manajemen................................................................
16 B. Zakat, Infaq, sedekah (ZIS) dan Wakaf Uang........................................... 21 1.
Definisi
Zakat,
Infaq,
Sedekah..........................................................
21 a. Pengertian
Zakat...........................................................................
b. Pengertian
Infaq............................................................................
c. Pengertian
Sedekah.......................................................................
21
24
25
2. Tujuan dan Hikmah Zakat, infaq dan sedekah.................................. 26 a. Tujuan Zakat, infaq dan sedekah................................................... 26 b. Hikmah Zakat, Infaq dan Sedekah................................................. 30 3.
Wakaf
uang........................................................................................
32 a. 32
Definisi Wakaf Uang .................................................................
b.
Hikmah
Wakaf
Uang.................................................................
34 C. Penghimpunan
dan
Pendayagunaan.........................................................
36 1. Pola Penghimpunan Zakat, Infaq, sedekah (ZIS) dan Wakaf
Uang......................................................................................
36 2. Pola Pendayagunaan Zakat, Infaq, sedekah (ZIS) dan Wakaf
Uang.......
..............................................................................
37 D. Teknologi
Informasi.................................................................................
41 1. Definisi
Teknologi
Informasi...........................................................
41 2. Fungsi
Teknologi
Informasi.............................................................
45 3. Kaitannya Penghimpunan dan Pendayagunaan ZIS dan Wakaf uang dengan Tehnologi Informasi pada
LAZ
PortalInfaq......................................................................
46
BAB III. GAMBARAN UMUM TENTANG LAZ PORTALINFAQ A. Sejarah 48
Ringkas
LAZ
Portalinfaq.............................................................
B. Visi, Misi dan Tujuan LAZ Portalinfaq.................................................... 50 C. Struktur
Organisasi
LAZ
Portalinfaq........................................................
51 D. Program
LAZ
Portalinfaq.........................................................................
54
BAB IV
EFEKTIFITAS MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH (ZIS) DAN WAKAF UANG MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI PADA LAZ PORTALINFAQ A. Manajemen Penghimpunan Zakat, Infaq, sedekah dan wakaf Uang pada LAZ PortalInfaq..................................................
59 B. Manajemen program Pendayagunaan Zakat, Infaq, sedekah dan Wakaf Uang pada LAZ PortalInfaq............................................... 79 C. Efektivitas Manajemen Penghimpunan dan Pendayagunaan ZIS dan Wakaf Uang melalui Tekhnologi Informasi pada
LAZ
PortalInfaq............................................................................
84
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................... 88
B. Saran-saran................................................................................................... 89 DAFTAR 91 LAMPIRAN
PUSTAKA.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama umat manusia sepanjang zaman. Syariatnya mencakup nilai-nilai ajaran yang berdimensi hablun minallah dan hablun minannas serta nilai-nilai ajaran yang berdimensi ukhrowi dan nilai-nilai yang berdimensi duniawi, dengan sumber utamanya al-quran dan al-hadits. Pada hakekatnya agama Islam mempunyai sumbangsih yang sangat besar, untuk berpartisipasi dalam pembangunan guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Adapun potensi yang digali dan dikembangkan dalam pembangunan di bidang sosial tersebut adalah pengumpulan dana zakat yang terorganisir dengan baik dan benar. Islamlah yang pertama kali meletakkan asas dan aturan yang indah ini dalam sejarah kemanusiaan. Kewajiban zakat ini dikenakan kepada semua
golongan
pemilik harta, pedagang dan orang kaya, kemudian negara membagikannya kepada orang miskin dan orang lemah dan warganya. Oleh karena itu aturan Islam ini membuktikan bahwa ia tidak didasarkan pada asas mementingkan diri sendiri. 1 Kewajiban zakat pada dasarnya adalah kewajiban ilahiyah yang pasti dan perolehan zakat dianggap sebagai pemberdayaan dan pengembangan harta benda
1
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat ( Jakarta : PT Pustaka MIZAN, 1999), h. 1121
serta tidak menimbun harta yang mengakibatkan mendapat ancaman siksa api neraka bagi penimbun harta.2 Firman Allah SWT dalam Surat Attaubah(9) ayat 35 ;
☺
&'( !"#$% )'(1 )*+, -.
9 5⌧78, 4 )+,2*3*1 45+C17$% >!.?3@AB )+:<= KLM FG12HIJ!$: ADE 9 Artinya ; 35. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, Lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (QS. Attaubah : 35)
Menunaikan zakat merupakan upaya menolong kaum lemah, membantu orang yang membutuhkan pertolongan dan menopang mereka yang lemah agar mampu melaksanakan apa yang diwajibkan Allah SWT dalam segi tauhid dan ibadah. Selain itu zakat juga berguna untuk merealisasikan pengembangan sosial masyarakat secara totalitas. Zakat dapat mengarahkan pada ketaatan Allah, dan dapat merasakan tanggungjawabnya yang beriman dan solidaritasnya bersama temantemannya yang fakir, zakat mampu menciptakan rasa kecintaan , persaudaraan, tolong menolong dan sebagai pendidik moralitas manusia, pengembangan sosial, spiritual dan membersihkan dari kotoran, sifat kikir dan barang haram. 3
2
Gaji Inayah, Teori komprehensif tentang zakat dan pajak, (Yogyakarta : PT Tiara Wacana, 1999), h.218 3 Ibid, h.232
Secara substantif, zakat, infaq, dan sedekah adalah bagian dari mekanisme keagamaan yang berintikan semangat pemerataan pendapatan. Dana zakat diambilkam dari harta orang yang berkelebihan dan disalurkan kepada orang yang kekurangan. Zakat tidak dimaksudkan memiskinkan orang kaya, juga tidak melecehkan jerih payah orang kaya. Hal itu karena zakat diambil dari harta yang wajib dizakati untuk disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima (mustahiq). Seperti halnya dengan zakat, walaupun infaq, dan sedekah tidak wajib, tiga institusi ini merupakan media pemerataan pendapatan bagi umat Islam yang sangat dianjurkan. Dengan kata lain, infaq dan sedekah merupakan media untuk memperbaiki taraf kehidupan, di samping adanya zakat yang diwajibkan kepada orang Islam yang mampu. Dengan demikian, dana zakat, infaq dan sedekah bisa diupayakan secara maksimal untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.4 Dilihat dari fungsi dan tujuan dari zakat sangatlah penting bagi penyelesaian masalah kemiskinan dan pembangunan umat. Karena zakat merupakan faktor utama dalam pemerataan harta benda di kalangan masyarakat Islam, dan juga perasaan senasib sepenanggungan dan persaudaraan di kalangan umat manusia. Namun persoalannya adalah
masih banyak pemahaman masyarakat yang
masih sedikit terhadap pentingnya zakat, bagaimana urgensi zakat bagi pemerataan pendapatan, pada umumnya masih terbatas pengertian, padahal ada yang lebih penting lagi yaitu zakat bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Oleh karena itu 4
Djamal doa, Pengelolaan zakat oleh negara untuk memerangi kemiskinan, (Jakarta :NM PRESS, 2004), h. 92
pembahasan yang penting dalam fiqh zakat adalah menentukan sumber-sumber harta yang wajib dizakati dan bagaimana menjelaskan pentingnya zakat untuk membantu orang yang lemah. Dari hal tersebut maka urgensi muzakki (orang yang berzakat) bagi persoalan umat sangatlah penting dan yang akan menentukan solusi bagi ekonomi umat, karena banyak sedikitnya nominal zakat yang terkumpul sangat tergantung pada sosok muzakki., mulai dari tinggi rendahnya tingkat kesadaran muzakki untuk mengeluarkan zakat sampai keseriusan para muzakki dalam membantu kelompok dhuafa dengan mengelola zakat secara profesional. Hal ini saling berkaitan dengan kenyataannya bahwa semakin banyak kalangan muslim yang menyadari akan kewajiban untuk berzakat, maka akan semakin banyak pula jumlah materi yang akan dizakatkan. Sebaliknya, kalau makin sedikit kalangan muslim yang menyadarkan bahwa dalam harta yang telah diperolehnya dengan susah payah sekalipun, ternyata ada hak orang lain, maka akan semakin sedikit pula nominal barang atau uang yang dizakatkan. Tentu saja ini sangat berpengaruh dalam proyek pengentasan kemiskinan yang menjadi tujuan utama dari adanya kewajiban zakat.5 Di era globalisasi saat ini semakin berkembang teknologi yang begitu pesat. Dimana orang bisa lebih mudah dalam mendapatkan sesuatu hal misalkan melalui teknologi informasi seperti komputer. Dengan komputer orang semakin mudah melakukan pekerjaan seperti, menulis, mencatat, menyimpan memori file sampai pada membuat program dan bermain segala bentuk game. 5
Ibid, h.72
Disamping itu, komputer bisa juga digunakan sebagai alat mencari informasi seluas-luasnya yang dinamakan dengan istilah internet. Dengan adanya teknologi informasi seperti ini bisa dimanfaatkan oleh orang dalam melakukan sesuatu pekerjaan. Kalau dilihat sejak saat ini orang lebih memilih internet dalam melamar pekerjaan, berkomunikasi dengan jarak jauh, mencari informasi dan masih banyak lagi kegunaan yang bisa di dapat dari media teknologi ini. Walaupun terkadang internet dalam pemakaiannya masih ada yang menyalahgunakan untuk melakukan hal-hal yang negatif. Dari sisi lain Internet juga bisa dimanfaatkan untuk memudahkan muzakki dalam menginfaqkan atau menyalurkan zakat, infaq,sedekah dan wakaf uang. Dengan kemudahan yang didapat melalui fasilitas teknologi informasi yaitu internet maka tujuan dan hikmah zakat,infaq, sedekah dan wakaf uang akan dapat mudah tercapai, dan keresahan para muzakki untuk menyalurkan zakatnya dapat teratasi dengan baik. Dilihat dari uraian permasalahan diatas maka penulis membuat atau mengajukan
skripsi
dengan
judul
“Manajemen
Penghimpunan
dan
Pendayagunaan Zakat, Infaq dan sedekah (ZIS) dan Wakaf Uang Melalui Teknologi Informasi pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) PortalInfaq”.
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah Dari penjelasan yang tertera di atas menggambarkan bahwa begitu pentingnya peranan zakat dalam pemerataan pendapatan, membantu kaum dhuafa dan pada proyek pengentasan kemiskinan yang menjadi tujuan utama dari adanya kewajiban
zakat. Maka perlunya eksistensi dari seorang muzakki dalam membantu persoalan tersebut. Ditambah dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya berkaitan dengan kemajuan teknologi informasi, memberikan kemudahan bagi para muzakki dalam mendistribusikan zakatnya. Zakat online yang menjadi alat untuk menghimpun zakat, infaq, dan sedekah lalu didayagunakan kepada para mustahiq. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka dalam hal ini, penulis memberikan batasan-batasan sebagai berikut ; 1. Dalam penelitian ini penulis membatasi pada masalah manajemen penghimpunan zakat, infaq, dan sedekah dan wakaf uang melalui teknologi informasi, khususnya penghimpunan zis dan wakaf uang dengan fasilitas internet yang dilakukan oleh LAZ PortalInfaq. 2. Manajemen pendayagunaan
zakat, infaq, sedekah
dan wakaf uang yang
dilakukan oleh LAZ PortalInfaq.
Selain itu penulis juga mencoba merumuskan masalah tersebut agar lebih spesifik dan tegas yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana manajemen penghimpunan dan pendayagunaan zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang dengan teknologi informasi yang dilakukan oleh LAZ PortalInfaq? 2. Bagaimana efektifitas manajemen penghimpunan dan pendayagunaan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) dan wakaf uang dengan teknologi informasi yang dilakukan oleh LAZ Portalinfaq?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui manajemen penghimpunan dan pendayagunaan zakat, infaq, dan sedekah yang dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi khususnya dengan fasilitas internet. b. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas penghimpunan dan pendayagunaan zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang melalui Teknologi Informasi yang dilakukan oleh LAZ PortalInfaq.
2. Manfaat Penelitian a. Manfaat bagi penulis adalah mengetahui manajemen metode penghimpunan dan pendayagunaan zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang pada lembaga amil zakat PortalInfaq yang dilakukan dengan fasilitas yang pada umumnya masyarakat belum mengetahui bagaimana melakukan membayar zakat melalui media internet tersebut. b. Bagi kampus UIN Syarif Hidayatullah jakarta adalah memberikan informasi baru bagi kampus khususnya mengelola zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang secara tekhnologi melalui media internet. c. Bagi pemerintah adalah memberikan sebuah gambaran akan pentingnya membangun ekonomi umat dan menyelesaikan proyek kemiskinan di negara ini melalui zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang, sehingga pemerintah dapat mengoptimalkan peran zakat tersebut dengan mewajibkan masyarakat untuk membantu kaum dhuafa dengan program zakat.
d. Bagi masyarakat adalah dalam rangka membantu serta mensosialisasikan mengenai potensi zakat yang begitu penting bagi kita semua yang menghilangkan atau meminimalisir kemiskinan di negara kita. Yaitu salah satunya dengan cara menghimpun dan mendayagunakan ZIS dan wakaf uang melalui media internet yang dilakukan oleh lembaga amil zakat Portalinfaq.
D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian dengan pengamatan langsung yang bersifat interaktif dan memaparkannya sesuai data-datanya yang didapat.6 Metode kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian berdasarkan pengamatan penulis, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Dengan metode deskriptif, dilakukan dengan cara memaparkan data dengan apa adanya sesuai yang didapat di lapangan.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam hal ini penulis langsung meneliti di Lembaga Amil Zakat (LAZ) PortalInfaq yang beralamat di Jl. Radio IV No.8A Kebayoran baru Jakarta selatan 12130 dan waktu penelitian selama 4 bulan, terhitung mulai tanggal 13 juli 2006 – 21 oktober 2006.
6
S.nasution, Metode penelitian naturalistik kualitatif, (Bandung : Tasiti, 1989) h.9
3. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) PortalInfaq sebagai layanan zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang melalui teknologi informasi dengan media internet. Obyek penelitian ini adalah manajemen penghimpunan dan pendayagunaan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) dan wakaf uang.
4. Tehnik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada beberapa yaitu : a. Wawancara : Untuk mendapatkan informasi, penulis melakukan wawancara mendalam (depth interview), berbentuk terbuka dan berstruktur. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada pihak terkait yakni pihak manajemen dari organisasi LAZ PortalInfaq dengan key Information yaitu Bapak Epri Abdurrahman Rafi’i selaku General Manager pada lembaga tersebut. b. Observasi : Teknik ini dilakukan untuk mengkonfrontir berbagai temuan dalam wawancara dengan situasi riil lapangan. Observasi juga sekaligus merupakan teknik untuk membaca secara obyektif pengelolaan ZIS di LAZ PortalInfaq. Disamping instrumen-instrumen di atas digunakan juga kajian kepustakaan yang bertujuan untuk mencapai pemahaman yang komprehensif tentang konsep yang akan dikaji. c. Dokumentasi : Teknik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sumber data berupa catatan atau dokumen yang tersedia. Dalam hal ini penulis
mengumpulkan data-data lembaga baik data-data yang tertulis maupun data-data yang bersifat online. Adapun pedoman yang dijadikan sandaran penulis dalam penulisan skripsi ini adalah berpedoman pada buku pedoman penulisan skripsi, tesis dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Teknik Analisis Data Analisis data menunjuk pada kegiatan mengorganisasikan data kedalam susunan-susunan tertentu di dalam rangka penginterpretasian data sesuai dengan susunan sajian data yang dibutuhkan untuk menjawab masing-masing masalah dan/atau hipotesis penelitian.7 Data-data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi atau yang disebut dengan catatan-catatan lapangan dirangkum, diseleksi dan dimasukkan ke dalam tema, fokus dan permasalahan yang mana, hal inilah yang termasuk ke dalam kategori analisis yang disebut reduksi data.8 Muara dari seluruh kegiatan analisis data kualitatif terletak pada pelukisan atau penuturan tentang apa yang berhasil kita mengerti berkenaan dengan suatu masalah yang diteliti.
E. Tinjauan Pustaka
7
Sanapiah Faisal, Format-format penelitian Sosial, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2001), cet ke-5, h.33 8 Ibid, h.257
Panca Mardisiswanto, manajemen penghimpunan dan pendistribusian zakat melalui teknologi Informasi pada M-zakat Jakarta, skripsi mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi jurusan manajemen dakwah, disusun pada tahun 2005, berisi tentang ; Penerapan fungsi manajemen untuk menghimpun dan mendistribusikan zakat melalui media teknologi informasi dengan fasilitas SMS (Short message Service) . Berbeda dengan skripsi penulis yaitu objek penilitian yang penulis teliti yaitu menggunakan media teknologi informasi dengan fasilitas internet serta efektivitasnya menggunakan media tersebut . Sri Sugianti, Manajemen Pendayagunaan hewan qurban melalui usaha pengkornetan pada rumah zakat indonesia, skripsi mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi jurusan manajemen dakwah disusun pada tahun 2006, berisi tentang ; Penerapan fungsi manajemen pendayagunaan hewan qurban dengan proses pengkornetan yang dilakukan oleh rumah zakat indonesia. Berbeda dengan skripsi penulis, yakni objek penelitian yang penulis teliti adalah tentang pendayagunaan zakat yang dihimpun melalui media teknologi informasi.
F. Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan ini terdiri dari 5 bab dan tiap-tiap bab terdiri dari subsub bab yang dirinci sebagai berikut; Bab I
PENDAHULUAN
Yang terdiri dari Latar Belakang Masalah,
Pembatasan dan
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian dan Tinjauan Pustaka Bab II
TINJAUAN TEORITIS TENTANG MANAJEMEN, ZIS, WAKAF UANG, PENGHIMPUNAN, PENDAYAGUNAAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Berisi tentang Pengertian Manajemen, Fungsi-fungsi Manajemen, Definisi Zakat, Infaq, dan Sedekah ,dan Wakaf uang , Tujuan dan Hikmah Zakat, Infaq,Sedekah ,dan Wakaf uang, Definisi Wakaf Uang , Hikmah Wakaf Uang, Pola Penghimpunan Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf Uang, Pola Pendayagunaan Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf Uang , Definisi Teknologi Informasi, Fungsi Teknologi Informasi,. Kaitannya Penghimpunan dan Pendayagunaan ZIS dan Wakaf uang dengan Teknologi Informasi pada LAZ PortalInfaq
Bab III
GAMBARAN UMUM TENTANG LAZ PORTALINFAQ Berisi Tentang Sejarah Ringkas Berdirinya PortalInfaq, Visi,Misi dan Tujuan, Struktur Organisasi, Program LAZ PortalInfaq.
Bab IV
EFEKTIFITAS MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH (ZIS) DAN WAKAF UANG MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) PORTALINFAQ Bab ini berisikan tentang Manajemen Penghimpunan ZIS dan Wakaf Uang Pada LAZ PortalInfaq, dan Manajemen Pendayagunaan ZIS
dan Wakaf Uang
pada LAZ PortalInfaq, Efektifitas Manajemen
Penghimpunan dan Pendayagunaan ZIS dan Wakaf Uang melalui Teknologi Informasi Pada LAZ PortalInfaq Bab V
PENUTUP terdiri dari ; Kesimpulan dan Saran
BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG MANAJEMEN,ZIS ,WAKAF UANG, PENGHIMPUNAN, PENDAYAGUNAAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI
A. Manajemen 1. Definisi Manajemen Istilah manajemen berasal dari kata kerja to manage berarti control. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan : mengendalikan, menangani atau mengelola. Sebagai contoh dapat dilihat dalam berbagai pengertian dari penggunaan kalimat berikut ini. •
Mengendalikan seekor kuda
•
Mengendalikan sebuah perahu
•
Menangani, mengelola suatu perusahaan atau rumah tangga.
Selanjutnya, kata benda “manajemen” atau management dapat mempunyai berbagai arti. Pertama sebagai pengelolaan, pengendalian atau penanganan (managing). Kedua, perlakuan secara terampil untuk manangani sesuatu berupa skillful treatment. Ketiga, gabungan dari dua pengertian tersebut, yaitu yang berhubungan dengan pengelolaan suatu perusahaan, rumah tangga atau suatu bentuk kerjasama dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Selain itu ada beberapa yang mendefinisikan manajemen berbeda-beda pengertian istilah, antara lain ;
Drs.H.Malayu S.P.Hasibuan Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.9 Andrew F.Sikula Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk dan jasa secara efisien. G.R.Terry Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian.
Jika kita simak definisi-definisi di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa : a. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai. b. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni
9
2005), h.2
H.Malayu S.P.Hasibuan, Manajemen,Dasar,Pengertian & masalah, (Jakarta : Bumi aksara,
c. Manajemen merupakan proses yang sistematis, terkoordinasi, koperatif dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsure-unsurnya. d. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerjasama dalam suatu organisasi. e. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab. f. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi. g. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
2. Fungsi-fungsi manajemen Fungsi dalam hal ini adalah sejumlah kegiatan yang meliputi berbagai jenis pekerjaan yang dapat digolongkan dalam suatu kelompok sehingga membentuk suatu kesatuan adminstratif. Menurut George R.Terry, seperti dikutip oleh Yayat.M.Herujito dalam bukunya Dasar-dasar manajemen merumuskan fungsi manajemen menjadi empat fungsi pokok yaitu ; a. Planning b. Organizing c. Actuating d.. Controlling10
10
Yayat.M.Herujito, Dasar-dasar Manajemen (Jakarta : PT.Grasindo, 2001), h. 18
a. Perencanaan ( Planning) Perencanaan adalah penentuan sasaran yang ingin dicapai, tindakan yang seharusnya dilaksanakan, bentuk organisasi yang tepat untuk mencapainya dan orangorang yang bertanggungjawab terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. 11 Proses perencanaan menurut Abdul Rosyad Shaleh dalam bukunya manajemen dakwah Islam, terdiri dari beberapa langkah, yaitu : 1). Perkiraan dan penghitungan masa depan (forecasting) 2). Penentuan dan perumusan sasaran dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3). Penetapan tindakan-tindakan dan prioritas pelaksanaannya. 4). Penetapan metode 5). Penetapan penjadwalan waktu 6). Penempatan lokasi 7). Penetapan biaya, fasilitas dan faktor-faktor lainnya yang diperlukan 12
b. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian adalah membagi pekerjaan yang telah ditetapkan tersebut kepada para anggota organisasi sehingga pekerjaan terbagi habis kedalam unit-unit kerja. Pembagian pekerjaan ini disertai pendelegasian kewenangan agar masing11
.A.M. Kadarman, dan Yusuf udaya, Pengantar Ilmu manajemen. (Jakarta : PT.Prenhallindo, 2001), h. 54 12 Abdul Rasyad shaleh, manajemen dakwah Islam, (Jakarta : Bulan bintang, 1993) Cet, ke-3 h.54
masing melaksanakan tugasnya secara bertanggungjawab. Untuk mengatur urutan jalannya arus pekerjaan perlu dibuat ketentuan mengenai prosedur dan hubungan kerja antar unit. Pengorganisasian adalah penetapan struktur peran-peran melalui penentuan berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dan bagian-bagiannya, pengelompokkan aktivitas-aktivitas, penugasan, pendelegasian wewenang untuk melaksanakannya, serta pengkoordinasian hubungan-hubungan wewenang dan informasi baik secara horizontal maupun vertikal dalam struktur organisasi.13 Langkah-langkah pokok proses pengorganisasian menurut Ernest Dale dalam Stoner James A.F. (1988) ; 1). Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. 2). Pembagian kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang. 3). Mengelompokkan aktivitas-aktivitas yang sama secara logis menjadi departemen- departemen dan menyusun skema kerjasama antardepartemen. 4). Menetapkan mekanisme (aturan main) untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam kesatuan yang harmonis. 5). Membantu efektifitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau untuk meningkatkan efektivitas. 14
13 14
Ibid. h.82 Yayat. M.Herujito. Op.cit, h. 126-127
c. Penggerakkan (Actuating) Penggerakkan adalah upaya manajer dalam menggerakkan orang-orang untuk melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien berdasarkan perencanaan dan pembagian tugas masing-masing untuk menggerakkan orang-orang tersebut diperlukan tindakan Memberikan motivasi, Menjalin hubungan, Penyelenggaraan komunikasi, dan Pengembangan atau peningkatan pelaksana15. Ada 5 Fungsi Penggerakkan , yaitu ; 1). Untuk mempengaruhi seseorang untuk mau menjadi pengikut. 2). Melunakkan daya resistensi pada seseorang/orang-orang. 3). Untuk membuat seseorang/orang-orang suka mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. 4). Untuk mendapatkan serta memelihara dan memupuk kesetiaan, kesayangan, kecintaan kepada pemimpin, tugas serta organisasi tempat mereka bekerja. 5). Untuk menanamkan, memelihara, dan memupuk rasa tanggung jawab secara penuh pada seseorang atau orang-orang terhadap Tuhannya, Negara, masyarakat, serta tugas yang diembannya.16
d. Pengawasan (Controlling) Pengawasan dan pengendalian dilakukan agar aktivitas organisasi berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Bila terjadi deviasi (penyimpangan), 15
Abdul Rosyad shaleh,Op,Cit. h.112 Adi kadarman & Yusuf udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta : Gramedia pustaka utama, 1991), h. 87-88 16
maka manajer segera memberikan peringatan untuk meluruskan kembali langkahlangkah yang telah dilakukan oleh anggota organisasi agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan, untuk merancang system umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya telah digunakan seefektif dan seefesien mungkin guna mencapai tujuan tersebut. Langkah-langkah proses pengawasan ; 1). Menetapkan standar 2). Mengukur kinerja 3). Memperbaiki penyimpangan17
B. Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS)َ 1. Definisi Zakat, Infaq, Sedekah. (ZIS) a. Pengertian Zakat
17
A.M.Kadarman dan Yusuf Udaya. Op.Cit. h. 161
Ditinjau dari segi bahasa zakat berasal dari
ً ْ آ ِ ْ َ - ْ آ ِّ َ ُ - ک ز َ
yang
berarti : Kesuburan, kesucian, keberkahan, dan kebaikan. Zakat juga memiliki arti lain, yaitu : al-barakah (keberkahan), an-nama (pertumbuhan dan perkembangan), atthaharah (kesucian), dan al-shalah (keberesan).18 Dalam kamus Bahasa Indonesia, zakat diartikan sebagai “Jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya, menurut yang telah ditetapkan oleh syara”.19 Adapun zakat menurut istilah syara “nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu”.20 Abdurrahman al-Jaziri mengatakan bahwa zakat itu adalah ; Memberikan hak milik harta tertentu kepada orang yang berhak dengan syarat-syarat tertentu”.21 Adapun Asy-syaukhani mengatakan bahwa zakat itu adalah ; Memberi suatu bagian dari harta yang sudah sampai nisab kepada orang fakir dan sebagainya, yang tidak bersifat dengan sesuatu halangan syara yang tidak membolehkan kita memberikan kepadanya”.22 Sedangkan menurut BAZIS ; Zakat adalah salah satu rukun Islam yang merupakan
amal
sosial
kemasyarakatan
dan
kemanusiaan
dalam
wujud
mengkhususkan sejumlah harta atau nilainya dari milik perorangan atau badan hukum untuk diberikan kepada yang berhak dengan syarat-syarat tertentu untuk mensucikan 18
Majma’lughah al arabiyah, h.396 Depdikbud, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1989),h.1017 20 Didin Hafidhudin, Panduan Praktis tentang zakat, infaq, sedekah, (Jakarta : Gema Insani Press, 2002), h.13 21 Abdurrahman al-jaziri, Kitabu al fiqhi ala Mazahibi al arbaah, (Kairo: al-Istiqamah, TT), h.590 22 Asy-Syaukani, Nail al authar, Juz.IV, h.170 19
dan mempertumbuhkan harta serta jiwa pribadi para wajib zakat, mengurangi penderitaan masyarakat, memelihara keamanan, serta meningkatkan pembangunan. 23 Dari pengertian-pengertian tentang zakat di atas, dapat kita pahami bahwa walaupun secara lahiriah harta itu diambil dan menyebabkan pengurangan dari segi jumlah, namun pada hakikatnya justru akan melipatgandakan dan menumbuh kembangkan nilai harta secara kualitatif dan spiritual. Dengan demikian, mengeluarkan zakat berarti mengharap tambahan dan pertumbuhan kualitas bagi harta itu sendiri dan juga meningkatkan pahala bagi pembayar zakat. Mengeluarkan zakat adalah upaya menjadikan harta kita sebagai barang yang bersih dan suci. Hal ini diibaratkan membayar zakat seperti membuang kotoran pada harta tersebut. Dalam al-Quran zakat memiliki beberapa istilah yaitu ; 1). Zakat
OPQR 5 45*☺IC1N1 O⌧EHR 5 45+:51 S9 45+⌧E 51 KLM TI+IEUVWR 5 “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku”. (QS.Al-Baqarah/2;43)
2). Sedekah
\] 5 [1N 45YZ+ X$R1N bc $&>a#R 5 ^_ ` +, 7+B%e1 dI _I
23
h.xii
BAZIS DKI, Rekomendasi dan Pedoman Pelaksanaan Zakat, (Jakarta : BAZIS DKI, 1981)
+,
\] 5
hG1N1
If8$CgPQR 5
KmnM kIlVWR 5 ij5Va#R 5 “Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hambanya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha penerima taubat lagi maha Penyayang?” (QS. At-Taubah/9 :104)
3). Hak
rf8J 1epq1N THIC\] 5 +,1 o uW⌧v1 rf8⌧\1st+9 =^xR 51 rf8⌧\12wD9
z@{ +| HR 51
FG"#HR 51 }N~53~N
<'M8p{9 FG 9WR 51 45+3 _l_8p{9 uW⌧v1 W☺ 1N ]5$` @dLW☺1 cI9 }"l`l 45+:51 45Y+%ub
+^ =1 4 dI Ql FTI%ub
*☺ R 5
tI
=
}"l` KmmM
“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanaman-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya) ; dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS.Al An’am : 141)
4). Nafaqah
☺
&'( !"#$% )'(1 )*+, -.
9 5⌧78, 4 )+,2*3*1
45+C17$% >!.?3@AB )+:<= KLM FG12HIJ!$: ADE 9
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka mengahalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.” (QS. At-Taubah : 35)
5). Al’Afwu
Xw*%N1 @+ R 5 n7+B Kc XLWb1N1 . Xt+ R
> KmM FT8& 5 “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.” (QS.Al-A’raf :199)
b. Pengertian Infaq Ditinjau dari segi bahasa infaq berasal dari kata
ً ق َ ْ ا ِ - ُ ْ َ - َ َ ْ ا َ
yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta). Menurut Kamus Bahasa Indonesia infaq berarti “Pemberian (sumbangan) harta dan sebagainya (selain zakat wajib) untuk kebaikan”24. Sedangkan menurut syara infaq diartikan “Mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran islam”.25 Infaq menurut Daud Ali ; Pengeluaran sukarela yang dilakukan seseorang setiap kali ia menerima rezki sebanyak yang ia kehendaki sendiri.
24 25
Depdikbud, Op.cit., h.330 Didin Hafiduddin, Panduan Praktis tentang…,op.cit., h.14
Sedangkan dalam buku pengelolaan ZIS propinsi Jawa Barat, infaq adalah kewajiban pengeluaran harta kekayaan seorang muslim, sejumlah yang dikehendaki secara ikhlas tanpa memperhatikan nishabnya dan disalurkan menurut syariat Islam. Perbedaan infaq dengan zakat adalah ; Jika zakat memiliki nishab sedangkan infaq tidak memakai syarat nishab. Zakat dikeluarkan oleh orang-orang yang memang sudah wajib zakat (muzakki) kepada para mustahiq (orang yang berhak menerima zakat), sedangkan infaq dikeluarkan oleh orang yang beriman baik itu orang yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia disaat lapang maupun sempit yang diberikan kepada keluarga maupun orang lain.
c. Pengertian Sedekah Sedekah ditinjau dari bahasa barasal dari kata
ٌ َ َ َ - ق ُ ُ ْ َ - َ َ َ
yang berarti benar. Menurut Yusuf Al-Qardhawi bahwa sedekah itu berarti “bukti” ‘kebenaran’ iman dan ‘membenarkan’ adanya hari kiamat”26. Dalam kamus Bahasa Indonesia sedekah berarti “derma kepada orang miskin dan sebagainya (berdasarkan cinta kasih kepada manusia)”.27 Dalam syariat Islam sedekah memiliki arti yang sama dengan infaq, akan tetapi dalam hal cakupunnya berbeda, jika infaq lebih mengarah kepada pengertian materil, sedang sedekah memiliki cakupan yang lebih luas menyangkut hal-hal yang bersifat materil dan immateril. Perbedaan sedekah dengan zakat adalah ; sedekah berarti memberi derma termasuk memberi derma untuk mematuhi hukum dimana kata zakat digunakan 26 27
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, (Jakarta;Litera Antar Nusa,1991) h.39 Depdikbud, Op.cit., h.792
didalam al-quran dan sunnah. Zakat telah disebut pula dengan sedekah karena zakat merupakan sejenis derma yang diwajibkan, hanya saja dapat kita bedakan bahwa zakat adalah pemberian wajib sedangkan sedekah adalah sukarela, zakat dikumpulkan oleh pemerintah sebagai pungutan wajib sedangkan sedekah lainnya dibayarkan secara sukarela.28 Jumlah dan nishab zakat ditetapkan sedangkan sedekah yang sepenuhnya tergantung pada keinginan orang yang menyumbangkannya.
2. Tujuan dan Hikmah Zakat, Infaq, sedekah a. Tujuan Zakat, Infaq, sedekah Tujuan Zakat, Infaq, sedekah dapat dikelompokkan menjadi dua jika kita tinjau dari sisi pemberi dan penerima yaitu ; 1). Bagi Pemberi a). Mensucikan para mukmin dari penyakit bakhil yang menjadi penghalang bagi keberuntungan dan membiasakan para mukmin bersifat murah tangan yang membawa kepada keberuntungan.
5 ] 5 12V_$: IC\] 51 >.gI_$C cI9 c8☺f 51 W , bc9 [_I [1*g.$ =1 )'u$R` ]
☺I9 &C )I,1*g* 5: FG1WI$1 45+:1~N )'( [C⌧E $R1 )'.3@1N
⌧\ $ c91 & Q
28
Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasa, 2002),jilid III h.241
)+,
F8$Re1~e$% dIl.? @ KM FG*$ @*☺ R 5
“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr : 9) b). Mendekatkan para mukmin kepada Allah swt, dan menimbulkan perasaan bahwa kebahagiaan itu adalah dapat mengaluarkan harta di jalan Allah SWT. c). Membawa para mukmin menepati tauhidnya dan tasyahudnya, apabila orang gemar mengeluarkan harta yang menjadi hiasan hidupnya di jalan Allah SWT. Menjadilah suatu bukti tentang kebenaran tauhidnya dan kebenaran syahadatnya. d). Membawa para mukmin mensyukuri Tuhan yang telah memliharanya dari meminta-minta dan memberi harta yang banyak kepadanya, hingga terhindarlah ia menjadi orang fakir. Barang siapa mengeluarkan zakat, infaq dan sedekah karena rasa syukur kepada nikmat, niscaya mendapat tambahan dari Allah SWT.
M$R )!F> FG\1e$: `1 4 )!gB X+:W⌧-⌧\ 5⌧7 [` AW⌧@= M$R1 KM gIgp$R
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan ;”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7) e). Menghindari jalan yang gelap dan tidak berujung dan menggariskan tujuan hidup untuk mencari keridhaan Allah SWT. f). Menyedikitkan kecurangan yang membawa kesesatan.
5⌧bi$R c8?qf 5 [` ⌧⌧E 5O X#X 5 "5V [1N
KIM KM
“Ketahuilah ! Sesungguhnya manusia benar-benar malampau batas, karena dia melihat dirinya serba cukup:. (QS. Al-Alaq : 6 - 7)
g). Berperangai dengan perangai Allah SWT. Yaitu mencurahkan kebajikan dan rahmat kepada sesama manusia. h). Memelihara diri jatuh kelembah kikir yang merugikan. i). Memindahkan orang yang menerima nikmat itu ke derajat yang lebih baik yaitu dari derajat kekurangan ke derajat mencukupi. j). Memelihara harta dari hilang percuma, jelasnya harta yang kita berikan di jalan Allah SWT. Itulah yang akan tinggal sepanjang masa, di dunia kita mendapat pujian di akhirat memperoleh nikmat. k). Membentengkan diri dari binasa. l). Menolak bencana kemelaratan, apabila orang fakir merasa diri tidak diperhatikan oleh orang kaya, timbullah dendam dan dengki kepada orang-orang kaya itu dan amat mudah untuk di hasut.
m). Menunaikan kewajiban dan melaksanakan anjuran Allah SWT untuk menitipkan harta-Nya kepada seorang hamba-Nya. Orang-orang fakir itu adalah orang-orang yang dibelanjai Allah SWT. Maka apabila orang-orang kaya menyampaikan harta-harta Allah SWT kepada orang-orang fakir itu, berarti ia telah menunaikan tugasnya. n). Mengobati penyakit hati dan cinta dunia. o). Menarik rasa simpati/cinta.29
2). Bagi Penerima a).Memelihara orang fakir dan orang miskin dari kehinaan kefakiran dan kemiskinan. b).Menetapkan orang yang dijinakkan hatinya atas iman serta membangkitkan yang lainnya untuk masuk ke dalam islam. c). Menolong orang-orang yang berhutang untuk mencapai kemerdekaannya. d). Membantu orang-orang yang berhutang untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi. e). Menyokong orang-orang yang berjihad di jalan Allah SWT. f). Menguatkan persekutuan manusia. g). Memenuhi hajat orang-orang yang menyelesaikan urusan zakat. h). Memudahkan ibnu sabil dalam perjalanannya.30
29 30
Yusuf Qardawi, Op.cit,. h.848 Ibid,. h.867
b. Hikmah Zakat, Infaq, sedekah Zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda, transedental dan horizontal. Oleh karena itu zakat memiliki banyak arti dalam kehidupan manusia, terutama umat Islam. Zakat memiliki banyak hikmah, baik yang berkaitan dengan hubungan manusia dan Tuhannya maupun hubungan sosial kemasyarakatan dianatara manusia, antara lain ; 1). Menolong, membantu, membina dan membangun kaum dhuafa dan lemah papa, untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Dengan kondisi tersebut mereka akan mampu melaksankan kewajiban terhadap Allah SWT 2). Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri manusia yang biasa timbul di kala ia melihat orang – orang di sekitarnya berkehidupan cukup apalagi mewah, sedang ia sendiri tak punnya apa – apa dan tidak ada uluran tangan dari mereka (orang kaya) kepadanya. 3). Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan jiwa (menumbuhkan akhlak mulia, menjadi rendah hati, memiliki rasa kemanusian yang tinggi) dan mengikis sifat bakhil (kikir) dan serahkan yang menjadi tabiat manusia, sehingga dapat merasakan ketenangan batin karena
terbebas
dari
tuntunan
Allah
dan
tuntunan
kewajiban
kemasyarakatan. 4). Dapat menunjang terwujudnya system kemasyarakatan Islam yang berdiri atas prinsip-prinsip ; Ummatan wahidan (Umat yang satu), musawah
(persamaan
derajat,
hak
dan
kewajiban),
Ukhuwah
Islamiyah
(persaudaraan islam), dan takaful ijtima’i (tanggung jawab bersama). 5). Menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam distribusi harta (social distribution) keseimbangan dalam kepemilikan harta (social ownership),
dan
keseimbangan
tanggung
jawab
individu
dalam
masyarakat. 6). Zakat adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi ekonomi atau pemerataan karunia Allah dan merupakan perwujudan solidaritas social, pembuktian persaudaraan Islam, pengikat persaudaraan ummat dan bangsa sebagai penghubung antara golongan kuat dan lemah. 7). Dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan seseorang dengan lainnya rukun, damai dan harmonis yang dapat menciptakan situasi yang harmonis aman dan tenteram lahir dan bathin. Dalam masyarakat seperti itu tidak akan timbul lagi bahaya komunisme (atheis) dan paham atau ajaran yang sesaat dan menyesatkan, sebab dengan dimensi dan fungsi ganda zakat, persoalan yang dihadapi kapitalisme sudah terjawab. Akhirnya sesuai dengan janji Allah akan tercipta sebuah masyarakat baladatun thoyyibatun wa rabbun ghofur.31
1. Wakaf Uang
31
Drs.A Hasan Rifai al-Faridy, Panduan zakat praktis, (Jakarta;Dompet dhuafa Republika, 2003) h.41-43
a. Definisi Wakaf Uang Sebelum mendeskripsikan arti dari wakaf uang, ada baiknya jika kita kilas balik ke pengertian awal wakaf itu sendiri guna mendapat pemahaman menurut term fikih. Kata wakaf ditinjau dari bahasa berasal dari kata
ً ْ و َ - ُ ِ َ - َ َو َ
yang berarti ‘berdiri’ atau ‘berhenti’.32 Sedangkan menurut istilah ada beberapa definisi yang diberikan oleh ulama antara lain ; 1). Menurut Sayyid sabiq, wakaf adalah menahan harta dan memberikan manfaatnya dijalan Allah.33 2). Menurut Abu Hanifah, wakaf adalah menahan suatu benda yang menurut hukum tetap milik si wakif dalam rangka mempergunakan manfaatnya untuk kebaikan. 34 3). Menurut Muhammad Ibn Ismail ash-Shan’ani bahwa wakaf adalah menahan harta, yang tahan lama dan mungkin diambil manfaatnya tanpa menghabiskan atau merusak bendanya (‘ainnya) dan digunakan untuk kebaikan.35 Dalam hukum positif di Indonesia secara jelas definisi wakaf termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1997 pasal 1, Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1991 tentang penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam dan Keputusan Mentri
32
H. Muhammad Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta; Hidakarya agung, 1989), h.505 Al-Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, (Beirut; Dar al-fikr, 1989) Cet.IV, Jilid.14, h.148 34 Wahbah al-Zuhaili, Fiqh al-Islam wa adillatuhu, Beirut; Dar-al-Fikr, 1989. Cet.III, Juz.8 33
h.153 35
III.,h. 87
Muhammad Ibn Ismail Ash-Ahanany, subulu as salam, (Bandung : Dahlan, 1995) Jilid
Agama RI Nomor 154 tahun 1991 tentang pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1991, tanggal 10 juni 1991, bab 1 pasal 215 (1), pasal 1 (1) Peraturan pemerintah Nomor 28 tahun 1997 menyatakan : “Wakaf adalah perbuatan hokum seseorang atau badan hokum yang memisahkan sebagian dari harta kekayaannya untuk selama-lamanya untuk kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam”
Pasal 215 Inpres Nomor 1 tahun 1991 menyatakan : “Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari miliknya dan melembagakannya uselamalamanya guna kepentingan ibadah dan keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam”.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, wakaf diartikan sebagai ‘Badan yang dibentuk yang berkaitan dengan agama yang diperuntukkan bagi kepentingan umum sebagai derma atau untuk kepentingan yang berhubungan dengan agama.36 Kendatipun para mujtahid berbeda pendapat mengenai wakaf, dan perbedaan pendapat itu tercermin dalam perumusan mereka, namun semuanya sependapat bahwa untuk pembentukan lembaga wakaf diperlukan beberapa rukun. Adapun rukun yang dimaksud adalah : 1. Orang yang mewakafkan hartanya / wakif. 2. Harta yang diwakafkan atau maukuf bih. 3. Tujuan wakaf atau yang berhak menerima hasil wakaf disebut maukuf ‘alaih. 4. Pernyataan wakaf dari wakif, yang disebut sighat atau ikrar wakaf.
36
Depdikbud, Op.cit., h.1006
Sedangkan menurut Fatwa dari MUI wakaf uang adalah “wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hokum dalam bentuk uang tunai, termasuk di dalam pengertian uang adalah suarat-surat berharga. 37 Menurut Mulya E. Siregar Wakaf Uang adalah Penyerahan asset wakaf berupa uang tunai yang tidak dapat dipindahtangankan dan dibekukan untuk selain kepentingan umum yang tidak mengurangi ataupun menghilangkan jumlah pokoknya. Adapun definisi versi Jumhur Ulama (Abu Yusuf Ahmad Yusuf Ahmad dan golongan Syafi’i) Wakaf adalah Menahan harta yang memungkinkan diambil manfaatnya, tetap ‘ainnya, dibelanjakan wakif untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan diwakafkannya itu, harta keluar dari pemilikan wakif dan harta tersebut secara hukum milik Allah. Bagi Wakif terhalang untuk memanfaatkannya dan wajib mendermakan hasilnya sesuai tujuan. 38
b. Hikmah wakaf uang Hikmah wakaf kata Ahmad Jarjawi, dapat membantu pihak yang miskin, baik miskin dalam artian ekonomi maupun miskin tenaga. Dilain pihak juga bertujuan untuk meningkatkan pembangunan keagamaan. Disamping itu hikmah lain ialah dapat membentuk jiwa sosial di tengah-tengah masyarakat. Dapat juga mendidik manusia agar manusia mempunyai tenggang rasa terhadap sesamanya. Pada sisi lain dapat dilihat bahwa tujuan untuk meningkatkan pembangunan disegala bidang baik pembangunan pisik rumah ibadah, pendidikan dan sarana sosial. 37
Dari Artikel berjudul Wakaf Tunai Mendorong Kemandirian Bangsa, Dian Masyita Telaga, www.Pikiran rakyat.com, 12 mei 2003 38 Ahmad farah Husain, Ahkam al wasiat wa al Auqaf fi syari’ati al Islamiyah, (Damsyik : Dar al-Fikr, 1994),. h.6
Sedangkan pembangunan non pisik dari aspek spiritual menambah ketaqwaan kepada Allah SWT. Selain itu Banyak hikmah yang dapat diambil dari wakaf, baik bagi wakif (orang yang berwakaf) maupun bagi mayarakat secara luas, diantaranya : 1). Menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap kebutuhan masyarakat. 2). Keuntungan moril bagi wakif dengan mendapatkan pahala yang akan mengalir terus menerus didunia dan akhirat. 3). Memperbanyak asset-aset yang digunakan untuk kepentingan umum yang sesuai dengan ajaran islam. 4). Merupakan sumber dana potensial bagi kepentingan peningkatan kualitas umat, seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, ekonomi, dakwah dan lain sebagainya. 5). Sebagai peluang amal sholeh untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 6). Menumbuhkan jiwa yang peka terhadap kehidupan social ummat, (Sosial Intelligent). 7). Sebagai Instrumen penting dalam membangkitkan sistem ekonomi islam.39
C. Penghimpunan dan Pendayagunaan 1. Pola Penghimpunan Zakat, infaq, sedekah dan Wakaf uang
39
.Taufik Ridho, Panduan Wakaf Praktis, (Jakarta : Tabung Wakaf Indonesia,2006) h.53
Pengumpulan, pada bagian ini zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang di pungut, diambil atau bahkan dijemput dari muzakki atas pemberitahuan muzakki, dengan perhitungan diserahkan kepada pribadi muzakki atau bahkan ditangani lembaga pengelola zakat yang ditunjuk. Tugas yang biasa dilakukan oleh petugas bagian penghimpunan sebagai berikut40 : a. Melakukan pendataan terhadap muzakki dan sumber zakat, infaq, sedekah lainnya. b. Melakukan usaha penggalian sumber zakat, infaq, dan sedekah baru. c. Melakukan pengumpulan zakat, infaq, dan sedekah dan menyetor hasilnya ke bank yang ditunjuk serta menyampaikan tanda bukti penerimaan setoran kepada LAZ. d. Mencatat dan membuktikan hasil penghimpunan zakat, infaq, dan sedekah. e. Mengkoordinasikan kegiatan penghimpunan zakat, infaq, dan sedekah. f. Menyiapkan bahan laporan penghimpunan zakat, infaq, dan sedekah. Strategi penghimpunan zakat a. Pembentukan Unit Pengumpul Zakat Untuk memudahkan pengumpulan zakat, baik kemudahan bagi lembaga pengelola zakat dalam menjangkau para muzakki untuk membayar zakatnya, maka setiap Badan Amil Zakat dapat membuka Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di berbagai tempat sesuai tingkatannya.
b. Pembukaan Kounter Penerimaan Zakat
40
Lili Bariadi, Muhammad Zen,M.Hudri, Zakat dan wirausaha (Jakarta : Centre for Entrepreneurship Development, 2005), h.100
Selain membuka unit pengumpul zakat di berbagai tempat, lembaga pengelola zakat dapat membuka kounter atau loket tempat pembayaran zakat di kantor atau secretariat lembaga yang bersangkutan. Kounter atau loket tersebut harus dibuat yang representative seperti layaknya loket lembaga keuangan professional yang dilengkapi dengan ruang tunggu bagi muzakki yang akan membayar zakat. c. Pembukaan rekening Bank, Suatu kemudahan lain bagi para muzakki untuk membayar zakat dan juga kemudahan bagi lembaga- lembaga pengelola zakat dalam menghimpun dana zakat dari para muzakki adalah dibukanya rekening pembayaran zakat, infaq dan sedekah di bank dan dipublikasikan secara luas kepada masyarakat.41
2. Pola Pendayagunaan zakat,infaq, sedekah dan wakaf uang Pendayagunaan, merupakan fungsi bagaimana dana yang telah terkumpul dapat menghasilkan multimanfaat bagi si mustahik. Dalam hal ini berarti dana ZIS dan Wakaf Uang berorientasi pada usaha-usaha yang bersifat produktif, bukan hanya untuk dikonsumsi saja. Sedangkan prosedur pendayagunaan hasil pengumpulan zakat untuk usaha produktif, sebagaimana diatur pasal 29 Keputusan Mentri Agama Republik Indonesia Nomor 581 tahun 1999 ditetapkan sebagai berikut ; a. Melakukan studi kelayakan b. Menetapkan jenis usaha produktif c. Melakukan bimbingan dan penyuluhan
41
Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam & Peny. Haji DEPAG RI, Manajemen Pengelolaan Zakat, (Jakarta : Ciputat Press, 2005) h. 31-33
d. Melakukan pemantauan, pengendalian dan pengawasan e. Mengadakan evaluasi f. Membuat pelaporan Pembagian atau pendayagunaan zakat, menurut Pedoman Pelaksanaan Zakat di DKI Jaya itu ditentukan sebagai berikut ; a. Bersifat edukatif, produktif dan ekonomis agar para penerima zakat pada suatu masa tidak memerlukan zakat lagi, bahkan diharapkan menjadi orang yang membayar zakat. b. Untuk fakir miskin, muallaf, dan ibnu sabil, pembagian zakat itu dititikberatkan pada pribadinya
bukan pada
lembaga
hukum
yang
mengurusnya. Kebijaksanaan ini dilakukan agar unsur pendidikan yang dikandung dalam pembagian zakat itu lebih kentara dan terasa. c. Bagi kelompok amil, gharim, dan sabilillah. Pembagian dititikberatkan pada badan hukumnya atau kepada lembaga yang mengurus atau melakukan aktivitas-aktivitas keislaman. d. Dana-dana yang tersedia dari pengumpulan zakat itu yang belum dibagi atau diserahkan kepada para mustahiq dimanfaatkan untuk pembangunan dengan jalan menyimpannya di bank pemerintah berupa giro, deposito atau sertifikat atas nama Badan Amil Zakat yang bersangkutan.42
42
h.68-70
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat & Wakaf (Jakarta : UI-Press, 1988)
Bertitik-tolak dari nash al-Qur’an suarah at-Taubah (9) ayat 60 serta memperhatikan bobot permasalahan yang dihadapi oleh penerima zakat, Bazis DKI Jaya membuat ketentuan umum yang merupakan kebijaksanaan pendayagunaan zakat ke dalam 4 sektor, yaitu ; (1) Sektor fakir miskin 35% (dua puluh lima persen untuk dana produktif dan sepuluh persen untuk dana konsumtif); (2) Sektor amil: 10% (yang pelaksanaannya dialihkan ke sector fakir miskin dan sector sabilillah karena amil sebagai pegawai negeri mendapat gaji dan subsidi dari APBD); (3) Sektor Muallaf,gharim dan Ibnussabil; 10% (4) Sektor sabilillah: 45% (dua puluh lima persen untuk bantuan fisik, lima belas persen pembinaan lembaga dakwah, dan lima persen untuk bantuan sosial.43 Pemanfaatan dan pendayagunaan alokasi dana zakat dapat digolongkan sebagai berikut44: a. Konsumtif tradisional , zakat dimanfaatkan dan digunakan langsung oleh mustahik, untuk pemenuhan kebutuhan hidup. b. Konsumtif kreatif, zakat yang diwujudkan dalam bentuk lain dari jenis barang semula, misalnya beasiswa. c. Produktif tradisional, yaitu zakat yang diberikan dalam bentuk barang-barang produksi, seperti sapi, mesin jahit. d. Produksi Kreatif, yaitu pendayagunaan zakat diwujudkan dalam bentuk modal, baik untuk membangun suatu proyek social maupun menambah modal pedagang untuk berwirausaha.45 43
Ibid., h. 69 Depag RI, Pedoman zakat 9 seri (Jakarta : Bagian proyek peningkatan zakat & wakaf, 2002), h.243-244 44
Dari hasil penelitian atau laporan-laporan tentang pendayagunaan zakat yang ada selama ini, maka dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Dipergunakan untuk meringankan penderitaan masyarakat Pada umumnya zakat itu diberikan kepada fakir miskin atau asnaf lainnya dengan tujuan untuk meringankan beban hidup sekelompok masyarakat (mustahik). Zakat yang diberikan itu berupa materi, adakalanya berupa bahan makanan pokok dan ada pula yang berupa uang. b. Dipergunakan untuk pembangunan dan usaha-usaha yang produktif Hal ini sangat dirasakan manfaatnya bagi daerah-daerah pedesaan, daerah pertanian yang sangat bergantung pada musim kemarau biasanya terancam oleh paceklik. Contoh-contoh yang dikemukakan di atas, memberikan gambaran bahwa pandangan keagamaan (khususnya tentang zakat) di beberapa daerah menunjukkan adanya tahap kemajuan. Langkah-langkah yang ditempuh, dapat dikembangkan di tempat lain sesuai kondisi masyarakat setempat. Dan apabila pandangan itu telah menyebar ke daerah-daerah lain, maka usaha untuk mendayagunakan zakat agar berfungsi sebagai amal ibadah dan konsep sosial tersebut dapat dikembangkan lebih luas.
D. Teknologi Informasi 1. Definisi Teknologi Informasi Teknologi Informasi (information technology) biasa disebut TI, IT atau infotech. 45
Ibid., h. 61-63
Ada berbagai definisi Teknologi Informasi diantaranya ; Menurut Pendapat Haag dan Keen, Teknologi Informasi adalah “Seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
Martin mendefinisikan Teknologi Informasi adalah ; Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi Komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Sedangkan Williams dan Sawyer Mendefinisikan Teknologi Informasi ; Teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
Dari definisi teknologi informasi diatas terlihat bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain, yang disebut teknologi informasi
adalah
gabungan
antara
teknologi
komputer
dan
teknologi
telekomunikasi.46 Setelah kita mengetahui pengertian dari teknologi informasi yang merupakan penggunaan teknologi dalam berbagai informasi terutama menyangkut kepada komponen komputer dan telekomunikasi, maka dalam hal pembahasan penelitian ini kita membatasi teknologi informasi pada komponen komputer. Oleh karena itu, terlebih dahulu kita mengenal dunia komputer khususnya pada internet.
46
Abdul Kadir & Terra CH. Triwahyuni, Pengenalan Teknologi Informasi, (Yogyakarta : Penerbit ANDI, 2003) h.2
Internet berasal dari kata Interconnection Networking. Inter yang disingkat dari kata International berarti seluruh dunia. Connection berarti hubungan komunikasi dan Networking ialah jaringan komputer pribadi. Jadi dapat dikatakan bahwa internet adalah sistem jaringan komunikasi yang terhubung di seluruh dunia.47 Internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan ribuan jaringan komputer, melalui sambungan telepon umum maupun pribadi (pemerintah maupun swasta).48 Internet adalah media komunikasi yang menggunakan sambungan seperti halnya telepon, yang tentunya disambungkan dengan komputer serta modem. Namun, berbeda dengan telepon yang komunikasinya harus dilakukan dengan oral dan dilaksanakan secara bersamaan atau simultan. Maka pada internet komunikasi yang dilakukan umumnya tertulis tanpa perlu dilakukan secara bersamaan antara pengirim dan penerima pesan.49 Internet bagaikan sebuah kota elektronik yang sangat besar dimana setiap penduduk memiliki alamat (Internet address) yang dapat untuk berkirim surat atau informasi. Jika penduduk itu ingin berkeliling kota, cukup dengan menggunakan komputer sebagai kendaraan. Internet adalah jaringan puluhan juta (mungkin ratusan juta) komputer yang saling terhubung dan saling berkomunikasi. Internet seakan menjadi satu dunia
47
Michael.R.wijela, Kursus kilat 24 jurus internet Explorer 3.02. (Jakarta : PT.Dinastindo, 1997) cet ke 1 h.2 48 Mac Bride, (terj) oleh Sugeng panut dan kawan-kawan, Internet , (Jakarta : Kesaint Balne, 2001) cet ke-2 h.1 49 Gatot subroto, Internet sebagai sumber belajar anak dan keluarga (http://www.Pustekkom.go.id/teknodik/7-11/htm)
terpisah dari dunia nyata, satu dunia yang tidak bisa dilihat dan dirasakan secara fisik, tetapi dimengerti ada.50 Dari kesimpulan pengertian internet diatas, hakikatnya internet ialah kumpulan atau jaringan dari jaringan komputer yang ada di seluruh dunia. Dalam hal ini komputer yang dahulunya stand alone dapat berhubungan langsung dengan host-host atau komputer-komputer yang lainnya yang telah memiliki modem dan terhubung dengan line telepon. Internet berawal dari ide bagaimana memindahkan data melalui perangkat komputer. Ide tersebut tercetus sekitar tahun 1940-1950-an. Salah satu ide yang cukup terkenal saat itu adalah dari Vannervarbush, seorang doktor dari Massachusetts Institute of tehnology, yang mencetuskan alat bernama Memex, yaitu alat canggih yang bisa ditempatkan dimana saja dan bisa dioperasionalkan dari jarak jauh. Internet sifatnya berupa ruang yang mirip dengan dunia kita sehari-hari. Maka internet bisa disebut dengan ruang maya (Cyberspace). Pada mulanya internet dikenal dikalangan akademis untuk keperluan riset, akhirnya jaringan yang memuat informasi yang luar biasa banyaknya merambah ke segala kehidupan masyarakat. Untuk menghubungkan komputer satu dengan yang komputer lainnya maka yang harus dilakukan yaitu berlangsungnya ke salah satu ISP (Internet service provider), istilah lainnya ialah penyelenggara jasa internet. Setelah berlangganan pada salah satu provider, maka dapat dengan mudah berkomunikasi dengan pemakai internet lainnya,
50
Harry Surjadi, Konsep situs Web, Belajarlah dari kebutuhan manusia (memanfaatkan kebutuhan manusia untuk kembangkan konsep) (http ; www.rad.co.id).
juga dapat melakukan pertukaran teks. Teks berbagai pesan dengan berjuta manusia dalam bisnis, akademis, pemerintah dan organisasi lain. Internet merupakan satu teknologi yang berkembang sangat pesat dan cepat, yang mana dalam kurun waktu yang singkat internet telah merambah ke seluruh pelosok dunia dengan informasi-informasi yang sangat cepat tersaji. Kehadiran internet ditengah-tengah kehidupan kita membawa dampak yang sangat signifikan bagi perkembangan manusia, dimana dengan adanya internet beberapa pekerjaan dapat dilakukan dengan waktu yang sangat singkat. World Wide Web (WWW) atau Web merupakan sumber daya internet yang sangat populer dan dapat digunakan untuk memperoleh informasi atau bahkan melakukan transaksi pembelian barang. Web menggunakan protokol yang disebut HTTP (Hypertext Transfer Protocol) yang berjalan pada TCP/IP. Adapun dokumen web ditulis dalam format HTML (HyperText Markup Language). Dokumen ini diletakkan dalam web server (server yang melayani permintaan halaman web) dan diakses oleh klien (pengakses informasi) melalui perangkat lunak yang disebut web browser atau sering disebut browser saja. Istilah Web site (situs web) menyatakan lokasi dari nama domain web. Contoh, toko buku online amazone memiliki situs web; www.amazone.com, sedangkan situs web republika online adalah www.republika.co.id. Informasi yang terdapat pada web disebut halaman web (web page). Untuk mengakses sebuah halaman web dari browser, pemakai perlu menyebutkan URL (Uniform Resource Locator). URL tersusun ada tiga bagian ; a. Format Transfer
b. nama host, c. path berkas dokumen sebagai contoh, URL dapat berupa ; http;//www.pesona.com/thias/index.html Setiap situs memiliki sebuah home page, yaitu sebuah halaman utama bagi sebuah situs. Halaman inilah yang mengaitkan dengan halaman halaman web yang lain.
2. Fungsi Teknologi Informasi Fungsi Teknologi Informasi dalam hal ini internet antara lain : a. Pertukaran pesan antar manusia dengan elektronoc mail (E-mail). Seseorang dapat berkomunikasi dengan berjuta-juta orang diseluruh dunia, tanpa surat, amplop, perangko atau memijat pesawat telapon. Dengan Electronic mailing list kita dapat mengirim pesan keratusan orang pada saat yang sama. b. Kita dapat mencari software, essay, data dan program dari ribuan titik distribusi ke seluruh dunia.51 c. Internet yang multifungsi ini, bisa juga digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan sesuatu hal, baik untuk pemasaran, iklan, image, company, pengenalan dan pemesanan produk.
3. Kaitannya Penghimpunan dan Pendayagunaan ZIS dan wakaf uang dengan teknologi Informasi.
51
Khoe yao tung,MM dan Markus isan limas, cara menjadi kaya dan pintar melalui internet (Jakarta; Dinastindo, 2002) cet.ke-7 h.15-16
Zakat yang merupakan salah satu rukun islam memiliki makna strategis dalam kehidupan sosial umat. Menunaikan zakat selain sebagai implementasi kewajiban seorang muslim, juga merupakan wujud solidaritas sosial terhadap sesama. Dalam kehidupan keseharian, kita dihadapkan pada realitas sosial ekonomi umat yang masih memerlukan perhatian dan solusi, sebagai akibat dari krisis multidimensi yang dialami bangsa kita dalam tahun-tahun belakangan ini. Konsepsi pemberdayaan ekonomi umat melalui pengamalan ibadah zakat yang diajarkan dalam islam merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh dalam mengatasi masalah sosial yang dimaksud. Potensi zakat yang cukup signifikan tersebut perlu digali secara optimal agar dapat digunakan untuk ikut menggerakkan perekonomian umat disamping potensi-potensi yang lain sehingga taraf hidup umat menjadi terangkat. Namun yang menjadi masalah selama ini antara lain adalah masalah pengelolaan zakat yang belum profesional sehingga pengumpulan dan penyaluran zakat menjadi kurang terarah disamping masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap permasalahan zakat terutama maslah aktual dan kontomporer. Undang-undang Nomor 38 tahun 1999 muncul dalam semangat agar lembaga pengelola zakat tampil dengan professional, amanah dan mandiri. Masih rendahnya kepercayaan terutama para muzakki terhadap para amil zakat, juga menjadi salah satu masalah perlu mendapat perhatian. Selain itu kesadaran umat untuk berzakat, berinfaq dan bersedekah juga masih harus ditumbuhkan. Karena itu kegiatan-kegiatan yang menagarah pada sosialisasi sadar zakat dan yang menjadikan badan atau Lemabaga Amil Zakat lebih professional, amanah dan
mandiri perlu terus digalakkan. Disamping itu harus ditumbuhkan desa-desa binaan zakat dan kegiatan-kegiatan lainnya sebagai salah satu contoh konkrit dari pengelolaan zakat. Kegiatan pelayanan dan sosialaisasi yang dilaksanakan selama ini dengan menggunakan pola-pola tradisional dan konvensional, perlu diinovasikan dengan menggunakan
sistem
manajemen
modern,
dan
memanfaatkan
teknologi
komputerisasi atau teknologi informasi sehingga setiap data maupun informasi dapat diolah secara akurat dan dengan cepat dapat diakses oleh masyarakat.52
52
Proyek peningkatan pemberdayaan zakat. Dirjen BIMAS Islam dan penyelenggaraan haji, Manajemen Pengelolaan zakat, 2004 h.2-3
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG LAZ PORTALINFAQ
A. Sejarah Ringkas Berdirinya PortalInfaq PortalInfaq sebagai lembaga non profit dan non government organization didirikan atas kepedulian para pendirinya, yang sebagian besar merupakan professional muslim yang aktif menyalurkan, infaq maupun sedekahnya ke lembaglembaga penghimpun dana tersebut, namun kala itu mereka masih melihat ada beberapa hal yang mesti diperbaiki terutama masalah transparansi yang utuh dari sejumlah lembaga amil zakat atas dana zakat yang terkumpul dan digayagunakan, jika ingin melihat berapa jumlah dana yang terkumpul dan besarnya dana yang telah digunakan tidak dapat dilakukan setiap saat. Dari ketidakutuhan system yang ada ternyata menjadi inspirasi dan motivasi bagi para pendiri untuk mendirikan lembaga yang sejenis namun lebih menekankan pada profesionalitas dan networking yang luas yang
outputnya
tidak
hanya
berupa
laporan
keuangan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan namun juga kejelasan alur distribusi dana ZIS dan Wakaf Uang muzakki kapada mustahik.53 Atas dasar itulah maka lahirlah sebuah lembaga yang bernama PortalInfaq dengan badan hukum berupa yayasan yang resmi berdiri pada tanggal 4 Mei 2001, yang telah dicatatkan dihadapan Nyonya Diah Guntari ListianingsihSoemarwoto, Sarjana Hukum Notaris di Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi dan resmi beroperasi
53
Epri Abdurrahman Rafi’, General Manager PortalInfaq, wawancara pribadi, Jakarta, 5 September 2006
pada tanggal 17 mei 2005.54 Dapat disimpulkan PortalInfaq didirikan sebagai salah satu bentuk kepedulian professional muslim Indonesia untuk turut
serta
menanggulangi masalah social ekonomi umat dengan memanfaatkan jaringan internet sebagai sarana pengelolaan dana ZIS dan Wakaf Uang. 55 Sebagai sebuah lembaga Amil Zakat PortalInfaq menjunjung tinggi nilai-nilai dasar yang mutlak diperlukan, antara lain ; 1. Amanah 2. Transparan 3. Profesional 4. Inovatif 5. Efisien. Sedangkan dalam operasionalnya PortalInfaq memegang prinsip-prinsip sebagai berikut ; 56 1. Taat syariah sepenuhnya dalam setiap kegiatan. 2. Non profit. Semua dana yang terhimpun digunakan untuk pemberdayaan umat dan pengembangan jaringan. 3. Manajemen professional lewat prosedur yang baku, tekhnologi pendukung yang memadai, dan personil yang tampil. 4. Efisiensi dalam penggunaan biaya dan sumber daya lain.
B. Visi, Misi dan Tujuan 54
Profil PortalInfaq,h.4 Brosur LAZ PortalInfaq edisi 8 56 Profil PortalInfaq, Op.Cit, h.6 55
Visi yang ingin diwujudkan oleh PortalInfaq adalah “Membangun jaringan dan memberdayakan umat”. Sedangkan Misi utama PortalInfaq adalah untuk “Menggalang dan menyalurkan dana ZIS dan Wakaf Uang dengan mengoptimalkan nilai ZIS dan Wakaf Uang untuk mustahik”. Adapun tujuan dari didirikannya lembaga amil ini adalah “Memanfaatkan perkembangan teknologi Internet untuk mengoptimalkan dana ZIS dan Wakaf Uang”. 57
C. Struktur Organisasi PortalInfaq berbentuk yayasan yang terstruktur organisasinya mengambil pola dasar sesuai dengan organisasi lembaga amil dengan menggunakan kaidah-kaidah good corporate governance. Adapun struktur organisasinya dapat digambarkan sebagai berikut.
57
Ibid, h.7
Dibawah ini adalah uraian singkat dari fungsi dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur organisasi tersebut.58 1. Dewan syariah Memberi petunjuk dan masukan kepada Dewan Pendiri dan pelaksana mengenai masalah-masalah syariah. 2. Dewan Penasehat Manajemen dan Keuangan Memberi petunjuk dan masukan kepada Dewan Pendiri dan Direktur Utama mengenai masalahmanajemen dan keuangan. 3. Dewan Pendiri Mempunyai tanggung jawab akhir dalam yayasan. Mengontrol Direktur utama dan staff agar operasi selalu sejalan dengan kebijakan dan prosedur. Mencari masukan dari Dewan Syariah dan penasehat manajemen dan keuangan secara berkala serta memberikan arahan organisasi kepada direktur utama. 4. Ketua Pengurus a. Mengelola kegiatan yayasan secara keseluruhan pada tingkat strategis. b. Memberi masukan strategis untuk keputusan-keputusan dewan pendiri. c. Mengawasi kegiatan operasional yang dikepalai oleh general manager. 5. Bendahara a. Mengelola keuangan Yayasan secara keseluruhan b. Mengawasi pembukuan Yayasan yang dikelola sehari-hari oleh finance Manager. 6. Sekretaris 58
Ibid, h. 16-18
a. Mengelola adminstrasi Yayasan secara keseluruhan b. Mengawasi pelaksanaan adminstrasi dalam operasi yayasan 7. General Manager a. Bertanggung jawab terhadap operasi Yayasan sehari-hari. b. Review dan approval untuk klasifikasi program kerjasama dengan pihak ketiga. c. Memonitor pemasukan dan distribusi d. Memberikan laporan kepada Dewan Pengurus dan Dewan Pendiri. 8. Finance manager A. Menjalankan Proses akutansi B. Menjalankan adminstrasi, korespondensi, dukungan, perkantoran dan lainlain. 9. Operation Manager a. Manajemen hubungan Amil dan Mustahik b. Manajemen hubungan Muzakki c. Manajemen Program d. Manajemen pengembangan operasional. 10. Web Adminstrator a. Operasi situs Web. b. Pengembangan situs Web. c. Manajemen dan security situs Web.
11. Fundrising Department Mensosialisasikan kesadaran berzakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf pada masyarakat dan memaksimalkan penghimpunan dana-dana sosial masyarakat melalui PortalInfaq. 12. Perwakilan Merupakan representatif kegiatan PortalInfaq, baik dalam pemberdayaan maupun penghimpunan di luar negeri dan juga daerah-daerah lain di Indonesia.
D. Program LAZ PortalInfaq Program yang ada di Lembaga Amil Zakat (LAZ) PortalInfaq berbagai macam jenis, diantaranya ; 1. Santunan ; b. Santunan kesehatan c. Santunan Anak yatim Dhuafa d. Santunan Untuk Penderita Tumor e. Santunan Untuk keluaraga korban Bencana seperti bencana Yogyakarta. Dari program santunan yang ada bisa dikatakan program sudah dimulai walaupun sebenarnya dana yang dikumpulkan belum memenuhi target. Muzakki masih dapat mengalokasikan dananya ke program ini.
2. Pendidikan ;
a. Beasiswa Kaum Dompet dhuafa b. Pemberian beasiswa untuk yatim di Bengkulu c. Pusat kegiatan belajar masyarakat plus rumah masa depan khusus anak putus sekolah d. Beasiswa Ma’had Darul Marhamah Lil Aytam e. Membentuk masyarakat robbani dengan proses pembinaan yang Islami f. Pengentasan dan pemberdayaan Anak jalanan g. Pendirian TPA/TKA “AL-ANWAR” & Pendidikan Agama untuk korban banjir h. Peduli pendidikan anak kurang mampu di petukangan utara Jakarta selatan i.
Upaya peningkatan akses pendidikan bagi anak di LPA BantarGebang Bekasi
j.
Pemberdayaan anak putus sekolah & Anak yatim piatu melalui pendidikan ketrampilan, pendidikan tambahan di perkampungan Aur Medan.
Dari program yang tertera diatas hampir semua program sudah dimulai dan sudah mempunyai cukup dana. Namun dari 50 program pendidikan masih banyak juga program yang belum cukup dana atau dana yang terkumpul belum memenuhi target.
3. Pembangunan/ Perbaikan fisik ; k. Renovasi SDN I dan SDN 5 Cidokom Rumpin Bogor l.
Pembuatan sumur air minum desa Mauloo NTT
m. Perpustakaan bagi anak-anak pemulung di LPA n. Pembangunan sumur bor pasca gempa dan tsunami Aceh
Dari program pembangunan yang ada, program sudah di mulai walaupun dana yang terkumpul belum memenuhi target.
4. Pembinaan Umat ; a. Pembinaan muallaf masjid Salam Gamais ITB b. Pengiriman dai-dai ke daerah terpencil di sekitar Tabanan Bali dalam rangka peningkatan aqidah Dari program pembinaan umat yang ada, ada yang sudah selesai dan ada juga program yang masih berjalan dan masih membutuhkan dana.
5. Pemberdayaan Umat ; a. Program pelatihan lifeskill bagi para pemuda putus sekolah b. Pemberdayaan ekonomi untuk petani tambak udang
6. Penaggulangan bencana ; a. Peduli korban bencana gempa dan tsunami Aceh dan Sumatera utara b. Program penanggulangan bencana kebakaran c. Peduli tsunami dan gempa di yogyakarta dan pengandaran d. Peduli banjir dan longsor di Manado Dari program yang sudah dilaksanakan lebih banyak program yang masih amat banyak membutuhkan dana yang diperlukan karena dana yang targetkan belum tercapai.artinya bagi si Muzakki masih dapat mengalokasikan dananya ke program ini.
Program Ramadhan 1427 H LAZ PortalInfaq ; 1. Rihlah Ruhiyah – Jelajah Empati Jogja PortalInfaq bersama muzakki/donatur akan melakukan kunjungan yang bernuansa ruhiyah dan berempati ke lokasi bencana di Jogja. Kita akan mengunjungi dusundusun binaan PortalInfaq dan Pondok Yatim PortalInfaq.
Dengan satu harapan,
muzakki/ donatur mengetahui secara nyata kondisi jogja terkini.
2. ”ANSOR” (Anjangsana Sosial Ramadhan) Sebuah program kunjungan Muzakki/donatur ke lokasi warga di penampungan sampah dengan satu harapan, Muzakki/donatur mengetahui secara nyata kondisi masyarakat perkotaan disekitar kita. Bantar Gebang, tahun ini juga sekaligus peresmian SD Alternatif Gratis yang dibuat PortalInfaq dengan program Waqaf Gawabu (Gerakan waqaf
dua ribu rupiah). Lokasinya berbeda dengan yang
dilakukan tahun sebelumnya jadi bagi para donatur yang berminat terbuka kesempatan untuk hal ini.
3. Counter Zakat Sebuah Program EDUKASI, KONSULTASI, dan Menjemput ZIS dan Wakaf Uang di perkantoran di sekitar Jabotabek.
4. Sketsa Ramadhan Sebuah program pelayanan kepada Muzakki/donatur yang bekerja sama dalam program ramadhannya, dan LAZ PortalInfaq berperan sebagai fasilitator serta menghubungkan antara Muzakki dengan Mitra Amil ataupun Mustahiq.
5. Kunjungan Kesehatan Sebuah program kunjungan kepada mustahiq yang dilakukan oleh PortalInfaq bersama muzakki/donatur. Mustahiq ini merupakan mustahiq yang memerlukan biaya pengobatan atau mustahiq yang perlu perawatan kesehatan. Keluarga Janda Ibu Fatimah (pemulung yang terkena kanker Payudara) di perkampungan Pemulung Tangerang. Keluarga almarhum bapak Sadeli (Penderita Kanker Kelenjar Getah Bening, Guru Honorer dengan gaji Rp. 250.000/bulan) di daerah Perung Serap Tangerang.
BAB IV EFEKTIVITAS MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH (ZIS) DAN WAKAF UANG MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) PORTALINFAQ
A. Manajemen Penghimpunan Zakat,Infaq, Sedekah (ZIS) dan Wakaf Uang pada LAZ PortalInfaq 1. Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan fungsi utama dari semua fungsi dalam manajemen. Dengan perencanaan yang dibuat atau di rancang sebelumnya dapat menentukan maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Perencanaan dimaksudkan untuk mendapatkan sesuatu di waktu yang akan datang, usaha dan cara yang paling efektif untuk pencapaiannya. Setiap usaha apapun tujuannya hanya dapat berjalan secara efektif dan efisien manakala sudah
dipersiapkan secara baik sebelumnya. Dengan
perencanaan yang baik dan tepat kegiatan penghimpunan dana zakat yang dilakukan oleh portalinfaq dapat diatur sebaik mungkin, agar mengarah kepada pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya yang dilakukan dalam kerjasama program portalinfaq dengan lembaga-lembaga mitra amil zakat. Langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan oleh portalinfaq dalam upaya menghimpun dana zakat sebagai berikut :
a. Perhitungan dan asumsi masa yang akan datang Perkembangan teknologi informasi yang sangat berkembang begitu pesat dan semakin tinggi mutunya menjadikan pengiriman dan penyebaran informasi juga semakin memiliki mutu yang tinggi, jaraknya semakin jauh lebih teliti, lebih tepat, lebih banyak khalayak yang dijangkau dan lebih cepat tiba penerimaannya. Internet yang berkembang pada saat ini semakin diminati banyak orang untuk keperluan pribadi sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Bagi umat Islam, media internet bisa digunakan sebagai media informasi untuk berdakwah memberikan informasi tentang ilmu agama pada semua orang khalayak orang banyak. Karena tidak dibatasi dengan ruang dan batas waktu serta jarak yang jauh. Selain itu internet juga bisa digunakan bagi kemudahan bagi muzakki yang ingin menyalurkan dana zakat,infaq, sedekah dan wakaf uang yang nantinya akan disalurkan kepada para mustahik. Semakin banyaknya pengguna internet secara terus menerus sehinga memberikan kemungkinan lebih besar yang akan membayar zakat,infaq, sedekah dan wakaf uangnya juga akan semakin banyak, karena dengan kemudahan menggunakan media internet orang akan lebih memilih media tersebut yang dianggap lebih efektif dan efisien dibandingkan menggunakan media yang lain. Hingga saat ini jumlah member on line Portalinfaq telah mencapai angka 1166 orang , sehingga Portalinfaq sangat yakin bahwa perhitungan kedepan, muzakki yang akan membayar zakat melalui media internet akan semakin bertambah dan semakin banyak. Kaitanya dengan target dana zis yang direncanakan, pengurus menghitung berawal
dari anggaran yg diperlukan untuk operasional, gaji dan seterusnya,
ditambah pengurus juga membuat laporan pemasukan dan pengeluaran dana yang sudah dihimpun sebagai perbandingan dan tolok ukur ketika ingin membuat perhitungan kedepan. Dari tahun ketahun target Portalinfaq semakin terus meningkat, maka diperlukan penambahan SDM untuk merealisasikan dana yang terhimpun, biasanya Portalinfaq meng-estimasi terlebih dahulu berapa persen target yang akan dihimpun, dari tahun ke tahun rata-rata minimal sekitar 80% - 100% peningkatannya. Berikut tabel dana yang terhimpun setiap tahunnya59. Tabel. 1 Dana yang terhimpun Tahun pertama 2002 Tahun kedua 2003 Tahun ketiga 2004
Rp. 1 00 – 300 Juta Sekitar Rp.
500 Juta
Sekitar Rp. 1 Milyar
Tahun keempat 2005
Sekitar Rp. 2 Milyar
Tahun kelima 2006 (target)
Sekitar Rp. 3 Milyar
Sumber : Dari Manager Keuangan Portalinfaq
Target dana yang harus terhimpun sudah direncanakan oleh Pengurus (Amil) pada Tahun ini adalah sekitar Rp. 3.000.000.000,-
b. Penentuan dan perumusan sasaran Sebelum menjalankan program-program yang sudah dirumuskan berkaitan dengan kegiatan penghimpunan dana zakat, portalinfaq selalu melakukan atau 59
Vajar alum, Manajer Keuangan Portalinfaq, wawancara pribadi, Jakarta, 7 desember 2006
menentukan target yang ingin dicapai dalam pelaksanaannya, sehingga dalam melakukan pekerjaannya tidak menjadi kesia-siaan dan tidak salah sasaran apa yang sudah dirumuskan diawal. Tujuan dari penghimpunan zakat (fund raising) portalinfaq yaitu membantu mengentaskan kemiskinan pada masyarakat. Maka portalinfaq selalu giat dalam melakukan penghimpunan dana zakat tersebut agar bisa mengurangi angka kemiskinan dan bisa memberdayakan orang miskin dan mengangkat harkat martabat bagi mustahik. Di portalinfaq para muzakki yang menyalurkan dana zakatnya dapat memilih sendiri sesuai dengan keinginan muzakki baik untuk kategori program maupun kategori jenis program pendayagunaan yang ditawarkan oleh amil. Dalam hal ini, portalinfaq memasarkan dan menawarkan produknya diprioritaskan kepada muzakki yang memiliki komputer, jaringan internet yang karena kesibukannya sehingga tidak dapat menyalurkan dana zakatnya kepada lembaga amil zakat, sehingga dengan kehadiran portalinfaq lebih memudahkan muzakki dalam menyalurkan dana zakatnya kepada mustahik. Adapun
Penentuan
langkah-langkah
yang
ditempuh
Portalinfaq
dalam
menghimpun dana adalah sebagai berikut :60 1). Meluaskan jaringan di dunia maya, atau melalui fasilitas internetnya dengan cara; Mailing list, Newsgroup, pertukaran iklan dan memaksimalkan media promosi. 2). Membentuk jaringan
60
Epri Abdurrahman Rafi’, General Manager PortalInfaq, wawancara pribadi, Jakarta 5 September 2006
Jaringan yang dimaksud disini adalah jaringan keseluruhan pihak yang terkait dalam ibadah maaliyah ini yang terdiri dari.61 a). Jaringan Muzakki Jaringan Muzakki yang ingin dibentuk adalah jaringan muzakki yang global, aktif dan peduli atas kesejahteraan umat. Saat ini jaringan muzakki ini tidak hanya terfokus pada muzakki on line (pengguna internet) saja melainkan sudah mencakup luas semua orang. Tetapi untuk segmen muzakki PortalInfaq memiliki kriteria sendiri yaitu kategori A dan kategori B. Kategori A merupakan para eksekutif perusahaan dengan pendapatan yang tinggi, seperti pemimpin maupun pemilik suatu perusahaan. Sedangkan untuk kategori B yaitu para professional dengan pendapatan menengah ke atas diberbagai perusahaan maupun lembaga serta pengguna aktif computer on line. Untuk jaringan muzakki sendiri di dalam situsnya PortalInfaq menawarkan muzakki apakah ia ingin menjadi member atau non member. Untuk muzakki yang menjadi member biasanya mereka memiliki account member sendiri dan bebas menyalurkan dana ZIS dan Wakaf Uangnya ke program yang telah di listing di situs PortalInfaq. Untuk muzakki yang menjadi member ada yang bersifat on line (via Internet) dan ada juga yang off line (seperti perkumpulan pengajian perkantoran). Sedangkan untuk yang non member mereka cukup ikrar zakat melalui situs portalinfaq di www.portalinfaq.org dan seterusnya penyaluran dilakukan oleh manajemen portalinfaq dengan konfirmasi terlebih dahulu dengan muzakki non member. Hingga saat ini jumlah member on line telah mencapai angka 1166 orang termasuk
61
Ibid.,
perusahaan-perusahaan dan untuk yang off line mencapai ribuan orang dari sejak portalinfaq didirikan. Dalam memberikan layanan untuk muzakki, sasaran kami adalah memberikan : 1). Transparansi Muzakki mendapatkan laporan yang detail mengenal penggunaan dana pada masing-masing program, sehingga meningkatkan transparansi sistem. 2). Pilihan Muzakki dapat melihat secara langsung rincian program yang ada, sehingga muzakki dapat menilai secara langsung program yang akan didukung muzakki dapat memilih secara langsung program yang ingin didukungnya. 3). Feedback Muzakki mendapatkan feedback tentang hasil dari program yang didukungnya. 4). Kemudahan Muzakki dapat mengatur zakat dan infaqnya secara on line sehingga memudahkan proses penyaluran zakat dan infaq.
b). Jaringan Amil PortalInfaq yakin dalam kegiatannya membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, oleh karena itu kerjasama antar amil mutlak diperlukan, saat ini portalinfaq menjalin networking tidak hanya dengan amil yang berada di Indonesia tetapi juga dengan pihak luar yang memiliki visi yang sama.
c). Jaringan Mustahik
PortalInfaq memandang bahwa mustahik bukanlah sebagai obyek, melainkan sebagai salah satu subyek penting dalam penyaluran dana maupun pelaksanaan program. PortalInfaq pada saat ini memfokuskan diri pada mustahik yang terdapat di Indonesia saja. Dari jaringan yang di bentuk tadi kini portalInfaq memiliki perwakilan di Inggris, Nusa Tenggara Timur, Nangroe Aceh Darussalam, dan Sulawesi Selatan.
c. Penetapan Program Kerja Untuk mencapai target yang ditetapkan, Portalinfaq menyusun dan menetapkan program kerja sebagai upaya menghimpun dana zis dan wakaf uang para muzakki. Program yang ditetapkan lalu ditawarkan kepada muzakki melalui media internet ada pelbagai macam kegiatan, sehingga muzakki bisa dengan mudah memilih langsung program yang akan dipilih. Berikut Program yang ada di Lembaga Amil Zakat (LAZ) PortalInfaq, diantaranya ; 1). Santunan a). Santunan kesehatan b). Santunan Anak yatim Dhuafa c). Santunan Untuk Penderita Tumor d). Santunan Untuk keluaraga korban Bencana seperti bencana Yogyakarta. Dari program santunan yang ada bisa dikatakan program sudah dimulai walaupun sebenarnya dana yang dikumpulkan belum memenuhi target. Muzakki masih dapat mengalokasikan dananya ke program ini.
2). Pendidikan a). Beasiswa Kaum Dompet dhuafa b). Pemberian beasiswa untuk Yatim di Bengkulu c). Pusat kegiatan belajar masyarakat plus rumah masa depan khusus anak putus sekolah d). Beasiswa Ma’had Darul Marhamah Lil Aytam e). Membentuk masyarakat robbani dengan proses pembinaan yang Islami f). Pengentasan dan pemberdayaan Anak jalanan g). Pendirian TPA/TKA “AL-ANWAR” & Pendidikan Agama untuk korban banjir h). Peduli pendidikan anak kurang mampu di petukangan utara Jakarta selatan i). Upaya peningkatan akses pendidikan bagi anak di LPA BantarGebang Bekasi j). Pemberdayaan anak putus sekolah & Anak yatim piatu melalui pendidikan ketrampilan, pendidikan tambahan di perkampungan Aur Medan. Dari program yang tertera diatas hampir semua program sudah dimulai dan sudah mempunyai cukup dana. Namun dari 50 program pendidikan masih banyak juga program yang belum cukup dana atau dana yang terkumpul belum memenuhi target. 3). Pembangunan/ Perbaikan fisik a). Renovasi SDN I dan SDN 5 Cidokom Rumpin Bogor b). Pembuatan Sumur Air minum desa Mauloo NTT c). Perpustakaan Bagi anak-anak pemulung di LPA d). Pembangunan sumur Bor Pasca Gempa dan Tsunami Aceh
Dari program pembangunan yang ada, program sudah di mulai walaupun dana yang terkumpul belum memenuhi target. 4). Pembinaan Umat a). Pembinaan muallaf masjid Salam Gamais ITB b). Pengiriman dai-dai ke daerah terpencil di sekitar Tabanan Bali dalam rangka peningkatan aqidah Dari program pembinaan umat yang ada, ada yang sudah selesai dan ada juga program yang masih berjalan dan masih membutuhkan dana. 5). Pemberdayaan Umat a). Program pelatihan Lifeskill bagi para pemuda putus sekolah b). Pemberdayaan ekonomi untuk petani tambak udang 6). Penaggulangan bencana a). Peduli korban bencana gempa dan tsunami Aceh dan Sumatera utara b). Program penanggulangan bencana kebakaran c). Peduli tsunami dan gempa di yogyakarta dan pengandaran d). Peduli banjir dan longsor di Manado Dari program yang sudah dilaksanakan lebih banyak program yang masih amat banyak membutuhkan dana yang diperlukan karena dana yang targetkan belum tercapai.artinya bagi si Muzakki masih dapat mengalokasikan dananya ke program ini.
d. Penetapan metode
Secara rinci metode penghimpunan ZIS dan Wakaf Uang ala PortalInfaq dapat dibagi menjadi 3 cara ; 1).Sistem jemput bola, yaitu cara dimana petugas menjemput dana ZIS dan Wakaf Uang yang akan dibayarkan secara langsung baik itu bersifat rutin untuk member maupun tidak rutin non member, biasanya cara ini ditempuh di wilayah perkantoran yang memiliki komunitas pengajian lintas kantor. 2).Via Internet, yaitu cara dimana muzakki cukup on line ke situs PortalInfaq di www.PortalInfaq.org. di situs tersebut muzakki dapat berinteraksi dengan petugas atau dapat dengan sendirinya membuka room-room yang terdapat pada situs tersebut, seperti adanya kalkulator zakat yang digunakan untuk menghitung berapakah dana zakat yang akan dikeluarkan muzakki, form ikrar ziswaf yang berisi rincian nominal yang akan dibayarkan beserta pilihan program yang sedang maupun akan dilaksanakan. Berikut cara menghimpun dana zis dan wakaf uang via internet ; Ketika Muzakki membuka www.portalinfaq.org maka dalam waktu yang cepat sekitar 1-2 menit tampilan home pada website portalinfaq akan muncul ; beberapa pilihan di layar seperti yang ada pada posisi atas yaitu gambar pilihan ; a). Home (Tampilan awal/pembuka) b). Bayar infaq c). Program d). Mitra amil e). Artikel f). Diskusi
Didalam tampilan home juga ada petunjuk pilihan pada menu lain seperti, info umum /FAQ, tentang Portal Infaq, search isi situs, peta situs, link situs ke situs lain. Kirim kami e-mail. Selain itu yang paling mendominasi dari ruang tampilan home yaitu tentang berita program. Ketika kita ingin menjadi muzakki maka yang dilakukan ketika kita membuka tampilan home pada web maka klik atau pilih pilihan bayar infaq lalu akan tampil pada layar: Selamat datang
di www.Portalinfaq.org. lalu terdapat 3 pilihan untuk
membayar zakat atau infaq. (1). Pilihan pertama yaitu Membayar zakat tanpa menjadi anggota jika anda ingin langsung membayar, klik disini
Bayar Zakat
Ketika kotak bayar zakat di klik atau di tekan maka akan muncul tampilan di layar : Langkah-langkah pembayaran Infaq atau zakat. (a). Ikrar zakat/infaq (b). Pilih program amal (c). Alokasikan zakat/infaq
Langkah
Membayar Infaq/Zakat
Jumlah Zakat :
Rp.
Jumlah Infaq :
Rp.
TOTAL:
Rp.
0 0 0
Catatan : Yayasan Portalinfaq akan mengambil maksimum 10% dari jumlah infaq atau zakat yang disumbangkan untuk pendanaan operasional lembaga. Metode Pembayaran : Transfer ke Bank Syariah Mandiri Cab.warung buncit No.Rek.0030035790 a/n Yayasan Portalinfaq, Transfer ke Bank Mandiri Cab.Kuningan No.Rek.1240001079798 a/n Yayasan Portalinfaq, Transfer ke BCA Cab. Arteri Pondok Indah No.Rek.291-300-5244 a/n Yayasan Portalinfaq dan metode yang lain adalah Ambil ke tempat. Pengambilan ke tempat hanya bisa diambil minimal dana yang dizakatkan atau diinfaqkan sebesar Rp. 500.000 ke atas daerah semanggi/kuningan jakarta. Dengan metode Pembayaran : Harap cantumkan kode pembayaran di atas pada saat menstransfer dana. Kami tunggu transfer dana bapak/ibu/saudara selambat-lambatnya dalam 1 minggu. Jika dalam satu minggu kami belum menerima transfer, kami akan membatalkan transaksi ini. Kami akan mengirimkan e-mail kepada bapak/ibu/saudara sebagai konfirmasi transaksi ini dan akan kami kirimkan faktur penerimaan ke alamat bapak setelah dana kami terima. Terima kasih atas kepercayaan bapak/ibu/sdr untuk berinfaq melalui Portalinfaq. Insya allah akan kami gunakan sebaik-baiknya. Semoga Allah SWT memberi amalan bapak/ibu/sdr dengan berlipat ganda.Amin
(2). Pilihan kedua, yaitu Mendaftar menjadi anggota Jika Anda menjadi anggota, anda akan mendapatkan fasilitas sebagai berikut: (a). Anda dapat mengatur penggunaan infaq anda sesuai keinginan anda dengan memilih program yang diinginkan secara langsung
(b). Anda dapat mengalokasikan zakat atau infaq anda sesuai dengan program yang dipilih (c). Semua informasi perkembangan program yang anda bantu akan dapat dikirimkan kepada anda lewat e-mail Walaupun masih belum mendekati hingga pencapaian target, pengurus masih yakin akan tercapai dengan program yang belum berjalan yaitu program qurban yang biasanya ia selalu mendapatkan penambahan banyak. 3). Via SMS, muzakki cukup mengetik zakat (spasi) portal kirim ke 92528. Ketik : zakat (spasi) pilihan (spasi) mustahik/penerima yang dipilih 92528 Contoh : -
zakat portal muallaf, kirim ke 92528
-
zakat portal fisabilillah, kirim ke 92528
-
zakat portal fakir, kirim ke 92528
keterangan : Portal maksudnya (portalInfaq) Pembayaran zakat sebesar Rp. 12.500-. Sementara baru berlaku untuk pelanggan prabayar SIMPATI dan kartu AS dari TELKOMSEL dengan biaya jasa layanan Rp. 2.500,-. Sementara untuk pelanggan MENTARI dan SMART IM3 dari Indosat, biaya jasa layanan Rp. 1.500,-. 4). Mambuka stand zakat, cara ini ditempuh ketika terdapat sesuatu event-event besar yang biasanya dihadiri oleh orang banyak seperti di acara seminar ekonomi islam, konferensi internasional dan lain sebagainya.
e. Penetapan Biaya
Dalam penetapan biaya, Portalinfaq menetapkan sebesar 12,5% untuk pembiayaan operasional dalam melakukan penghimpunan dana zis melalui media internet dan dengan cara yang lainnya. Dana yang disepakati 10% untuk operasional termasuk pembiayaan penggunaan alat komputer, pemasangan internet, operasional amil untuk mengambil dana tersebut melalui pemabayaran rekening dan pengeluaran dana yang lainnya. Sedangkan 2,5% untuk biaya tak terduga atau pendanaan taktis manakala ada sesuatu yang harus dikeluarkan untuk operasional tersebut.
2. Pengorganisasian (organizing) Untuk SDM portalinfaq menghire orang-orang yang profesional dibidangnya mengingat lembaga ini berbasis teknologi informasi, maka setiap divisi yang ada haruslah orang-orang yang mengetahui dan memahami dunia teknologi infomasi, sebab secanggih apapun sistem yang dibangun dan yang digunakan jika faktor SDMnya tidak mendukung maka hasilnya nihil, oleh sebab itu orang-orang yang bekerja di lembaga ini adalah mereka yang memiliki minimal dua keahlian sekaligus seperti divisi keuangan, ia harus pandai betul menggunakam media teknologi informasi guna berhubungan dengan perbankan misalnya, maupun interaksi tidak langsung dengan calon muzakki, begitu pun divisi-divisi lainnya yang dibawahi oleh seorang general manager. Untuk sistem dan prosedur organisasi portalinfaq tidak jauh berbeda dengan lembaga-lembaga profesional lainnya seperti memiliki standar operasional prosedurnya (SOP) yang berfungsi sebagai kontrol dari kegiatan seharihari.
Pada tahun pertama portalinfaq hanya melayani kliennya melalui dunia maya atau yang biasa disebut dengan on line, tetapi pada tahun berikutnya portalinfaq melihat peluang dan harapan dimasyarakat yang sadar zakat untuk dapat berkiprah tidak hanya via internet saja tetapi juga terjun langsung (jemput bola) ke tempattempat potensial seperti ke berbagai forum pengajian antar perkantoran, acara-acara amal maupun event-event penting lainnya yang dimungkinkan untuk membuka sebuah stand atau counter zakat. Untuk kualifikasi SDM jika kita mengacu di zaman rasulullah yang dipilih dan diangkat sebagai amil zakat merupakan orang-orang pilihan, yaitu orang-orang yang memiliki kualifikasi tertentu. Secara umum kualifikasi yang harus dimiliki oleh amil zakat adalah dia harus seorang muslim, amanah dan paham fiqih zakat. Berikut kualifikasi SDM yang akan dipilih sebagai amil zakat pada portalinfaq : a. Pimpinan Seorang pimpinan itu baik dia berada di posisi puncak maupun madya haruslah orang-orang yang memiliki sifat : 1). Amanah dan jujur 2). Memiliki kemampuan sebagai pemimpin 3). Memiliki kemampuan manajerial 4). Paham fiqh zakat 5). Memiliki visi pemberdayaan 6). Inovatif dan kreatif 7). Mampu menjalin hubungan dengan berbagai lembaga
8). Mampu bekerja sama dalam tim b. Bagian fundrising Fundrising atau orang-orang yang bertugas sebagai pengumpul dana ZIS dan Wakaf uang haruslah orang-orang yang memiliki sifat : 1). Amanah dan jujur 2). Berlatar belakang dan memiliki pengalaman dibidang marketing 3). Memiliki communication skill yang baik 4). Mampu bekerja sama dalam tim c. Bagian pendayagunaan 1). Amanah dan jujur 2). Berlatar belakang community development atau memiliki kecendrungan dan pengalaman di bidang community development. 3). Mampu bekerjasama dalam tim Terakhir komposisi SDM pada LAZ portalinfaq yang sebagian besar relatif muda dan berpendidikan sarjana memungkinkan adanya dinamika dan progresivitas proses manajerial. Karena, lazimnya pegawai berusia muda relatif lebih tanggap terhadap perubahan dan lebih dapat menerima adanya sistem baru secara mudah sehingga proses organisasi akan lebih berorientasi ke efektivitas dan efisien.
3. Penggerakkan (Actuating)
Penggerakkan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting, berhasil tidaknya rencana yang ditetapkan tergantung pada mampu tidaknya seorang pemimpin melaksanakan fungsi penggerakkan kepada bawahannya.62 Penggerakkan yang dilakukan di Portalinfaq dalam upaya menghimpun dana zis dengan baik, sehingga tujuan yang ditetapkan dalam rencana dapat terlaksana dengan sebaik mungkin, yaitu dengan memberikan motivasi, penjalinan hubungan serta penyelenggaraan komunikasi. a. Motivasi Pemberian motivasi merupakan salah satu usaha yang harus dilakukan oleh pimpinan dalam rangka penggerakkan. Motivasi yang efektif dimulai dari adanya tauladan yang baik kepada bawahannya atau anggota yang lainnya. Dalam hal motivasi untuk melakukan penghimpunan dana zis Portalinfaq memegang prinsipprinsip sebagai berikut ; 63 1). Taat syariah sepenuhnya dalam setiap kegiatan. 2). Non profit. Semua dana yang terhimpun digunakan untuk pemberdayaan umat dan pengembangan jaringan. 3). Manajemen professional lewat prosedur yang baku, teknologi pendukung yang memadai, dan personil yang tampil. 4). Efisiensi dalam penggunaan biaya dan sumber daya lain.
b. Penjalinan hubungan
62 63
Soebani Mochtar, Dasar-Dasar Manajemen, (Surabaya : Institut Dagang Mochtar.1994) Profil PortalInfaq, Op.Cit, h.6
Berkaitan dengan penjalinan hubungan, portalinfaq membagi menjadi 2 kategori ; 1). Penjalinan hubungan antar sesama pengurus atau pengelola Portalinfaq Biasanya dilakukan didasarkan atas saling membantu antara satu bidang dengan bidang lainnya agar tidak terjadi adanya kekacauan dan tumpang tinggi penugasan dalam melakukan pekerjaan. 2). Penjalinan hubungan dengan mitra Amil Jumlah mitra Amil hingga saat ini sebanyak 74. Penjalinan hubungan ini dilakukan kepada Mitra Amil dengan memberikan keuntungan layanan, antara lain: (a). Akses ke komunitas muzakki yang lebih besar (b). Kontinuitas ketersedian dana (c). Adminstrasi yang tertib dan lebih mudah (d). Akses ke knowledge capital jaringan.
c. Penyelenggaraan Komuniksai Komunikasi antara pimpinan dengan bawahan ataupun juga antara para pengurus itu sangat penting dilakukan, karena itu salah satu tolok ukur suksesnya pengelola dalam melakukan pekerjaan dan juga menunjang keberhasilan suatu lembaga dalam menjalankan roda organisasi.
4. Pengawasan (Controling) Pengawasan sesungguhnya merupakan proses amar ma’ruf nahi munkar. Pengawasan bisa berangkat dari dalam diri sendiri sebagai pengawasan melekat juga bisa dari luar ke dalam sebagai pengawasan yang di programkan. Tujuan pengawasan
adalah
menjamin
tercapainya
tujuan
organisasi.
Caranya
adalah
dengan
mengembalikan atau meluruskan berbagai penyimpangan yang terjadi atau memberi masukan secara integral mengapa perjalanan sebuah organisasi tersendat, apakah karena target yang akan dicapai terlalu tinggi atau karena amilnya yang tak mampu menjalankannya.64 Secara fungsional, pengawasan telah melekat inheren ke dalam diri setiap amil. Dengan pengawasan melekat, sejak dini penyimpangan telah dikikis oleh setiap amil. Pengawasan melekat ini, secara tegas memposisikan amil menjadi pengawas setiap program yang dipilihnya. Secara moral, fungsi ini melegakan amil karena bisa bekerja dan beribadah sekaligus. Secara tak langsung amil dipaksa dewasa, matang dan sangat bertanggung jawab. Secara formal, Portalinfaq membuat dewan syariah. Kedudukan dewan syariah dilembagakan secara struktural oleh Portalinfaq. Pelaksanaan portalinfaq diawasi dan dibimbing oleh orang-orang yang berwenang dalam melakukan pengawasan tersebut. Pengawasan yang telah dilakukan oleh portalinfaq baik dilakukan pengawas secara fungsional maupun secara formal, dapat kita lihat sebagai berikut : a. Dalam hal penetapan standar , Dimana arti standar mengacu pada ukuran yang sudah ditentukan dalam proses perencanaan. Ukuran yang menjadi rujukan paling tidak dijelaskan mengacu pada
64
h.23-24
M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), cet. Ke 15
kode etik syariah. Dalam setiap melakukan pekerjaannya dalam mengoperasionalkan portalinfaq selalu memberikan kemudahan-kemudahan atau fasilitas yang terbaik agar peran para muzakki bisa lebih maksimal dalam memabantu proses pelaksanaan program yang sudah dicanangkan. b. Dalam hal mengukur kinerja Memberikan koreksian dengan komunikasi yang biasa dilakukan oleh para pimpinan atau atasan. Pada tahap evaluasi pun selalu melihat perbandingan dari sisi kekuatan, kekurangan agar bisa berbuat yang terbaik untuk kepentingan umat. Di hal lain juga biasanya pimpinan melihat dari laporan yang dibuat, apakah dana yang telah terhimpun sesuai dengan maksimalisasi promosi atau perluasan jaringan yang telah dibuat oleh portalinfaq. Dari hal tersebut akan terlihat sejauh mana efektivitas dari maksimalisasi promosi dan iklan yang dibuat oleh portalinfaq untuk menghimpun dana zis dari media on line. Keseriusan kerja dari pengurus juga akan terlihat dari hasil yang dicapai dengan menghitung jumlah dana yang terhimpun serta laporan yang dibuat secara transparan. c. Dalam hal memperbaiki penyimpangan Menyesuaikan hasil pekerjaan nyata yang menyimpang, agar sesuai dengan standar atau rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Tindakan perbaikan dilakukan jika terjadi penyimpangan terhadap program yang dilakukan oleh manajer portalinfaq dalam bentuk peneguran.
B. Manajemen Pendayagunaan ZIS dan Wakaf Uang pada LAZ PortalInfaq
Portalinfaq merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang pengelolaan danadana zakat, infaq dan sedekah (zis), Portalinfaq memiliki berbagai program pemberdayaan yang terus diusahakan secara kontinu dan lebih sempurna. Portalinfaq menyalurkan dananya dilakukan melalui dua cara yaitu melalui secara langsung dan secara tidak langsung. Penyaluran secara langsung maksudnya adalah penyaluran yang langsung di lakukan oleh portalinfaq, baik pusat maupun perwakilannya dilakukan untuk kebutuhan yang sifatnya mendadak, seperti bencana alam, longsor, gempa, tsunami dan bencana kemanusiaan. Untuk penyaluran yang tidak langsung adalah penyaluran yang dilakukan melalui jaringan mitra amil. Berikut mitra-mitra amil yang sudah bekerjasama dengan portalinfaq diantaranya ; 1. Yayasan Bina amal Islami. 2. Yayasan Hayatul amal. 3. Yayasan Al-Isti’anah. Cileungsi. 4. Yayasan anak Nusantara. 5. BMT Masjid sunda kelapa 6. Yayasan Dinamika Indonesia. 7. PKPU Bengkulu. 8. LAZ Dhompet Ummat Pontianak. 9. PAA Gamais ITB Bandung. 10. Sekolah rakyat. 11. LAZ Harapan umat, serang 12. Masjid jami’ alMakmuriyah Kepulauan seribu utara.
13. Yayasan Mahabbah. Dan lembaga-lembaga sejenis lainnya yang tersebar di setiap daerah di Indonesia. Adapun sebelum proses kerjasama antara portalinfaq dengan mitra amil dilakukan, biasanya portalinfaq melakukan pengecekan mulai dari legalitas lembaga/ yayasan mitra amil tersebut dengan dilihatnya apakah lembaga tersebut berbadan hukum atau tidak, manakala sudah jelas artinya tidak ada masalah dalam adminstrasi maka proses selanjutnya portalinfaq melakukan pengecekan ke lokasi program. Setelah itu proses yang terakhir adalah penyaluran dana kepada mitra amil sesuai dengan kebutuhan program. Ketika program sedang berjalan, maka portalinfaq melakukan pengawasan dilokasi program dan yang terpenting juga adalah adanya laporan (report) hasil kegiatan dari pendayagunaan dana yang sudah digunakan oleh mitra amil. Pendayagunaan Zakat menurut Pedoman pelaksanaan zakat DKI Jakarta; bersifat Edukatif, Produktif dan ekonomis, hal ini dilakukan juga oleh Portalinfaq dengan cara memberikan bantuan dana dengan pemberian cuma-cuma. Kebijakan ini diharapkan para mustahik mau berubah untuk membuka peluang usahanya agar nantinya kedepan tidak lagi menjadi mustahik secara terus menerus, tetapi diharapkan bisa menjadi muzakki. Yang kedua untuk fakir miskin, muallaf, dan ibnu sabil. Dalam hal ini pendayagunaan yang dilakukan oleh portalinfaq adalah dengan cara memberikan santunan secara berkala dan cuma-cuma untuk kegiatan pendidikan yakni berupa beasiswa atau pelatihan- pelatihan ketrampilan dan kegiatan pemberdayaan ekonomi
ummat berupa pemberian modal kepada mustahik untuk nantinya bisa digunakan membuka peluang usaha baru. Untuk program pendayagunaan Portalinfaq memiliki kriteria tersendiri untuk siapa saja dana yang telah terkumpul layak dan tepat disalurkan. Untuk program pendayagunaan ini portalinfaq terkonsentrasi pada program pendidikan yang jika diprosentasikan mencapai 50% - 70%65 dari dana yang terkumpul sedangkan sisanya dialokasikan untuk program pemberdayaan ekonomi umat kesehatan dan bencana alam. Selain itu ada program lain yang dibuat portalinfaq dimana tujuannya tidak hanya memberikan bantuan begitu saja, tetapi portalinfaq berupaya merubah status yang semula mustahik menjadi muzakki dengan pemberian modal kepada mustahik, yang dinamakan dengan program Pemberdayaan ekonomi ummat. Dalam operasionalnya Portalinfaq mengkategorikan programnya menjadi enam bagian, yaitu :66 1. Santunan Yaitu bantuan ataupun pemberian untuk kegiatan non formal bagi individu atau kelompok untuk kelangsungan hidup sehari-hari atau kebutuhan hidup lainnya yang bersifat tidak tetap. Misalnya seperti bantuan kesehatan yang meliputi ; pelayanan kesehatan, penanggulangan atau pemberantasan penyakit tertentu. Juga bantuan kegiatan sosial seperti ; pemberian sembako, penanggulangan narkoba, khitanan, pernikahan massal dan sebagainya. 2. Pendidikan 65
Epri Abdurrahman Rafi’, General Manager PortalInfaq, wawancara pribadi, Jakarta, 5 September 2006 66
Ibid, h. 13-15
Yaitu kegiatan atau fasilitas penunjang untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan lainnya sebagai bekal bagi pengembangan diri kearah yang lebih baik daripada sebelumnya yang bersifat formal seperti ; pemberian beasiswa bagi siswa tak mampu dan berprestasi maupun bantuan operasional pendidikan untuk sekolah yang fasilitasnya minimalis bahkan tidak layak. 3. Pembangunan fisik Yaitu bangunan atau fasilitas lainnya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisik atau mental umat dan masyarakat sekitarnya atas inisiatif individu maupun kelompok, seperti pembangunan maupun renovasi masjid, pembangunan gedung sekolah yang tidak layak pakai untuk daerah yang hampir tak tersentuh pemerintah. 4. Pembinaan Umat Yaitu individu atau kelompok yang melakukan kegiatan syiar islam secara regular baik secara langsung maupun tidak langsung kepada umat atau masyarakat sekitar demi perbaikan mental atau peningkatan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Seperti pemberian subsidi untuk da’i yang berada di daerah terpencil dan kekurangan, musafir dan muallaf. 5. Pemberdayaan ekonomi umat Yaitu segala bentuk usaha atau kegiatan produktif untuk membantu dan meningkatkan taraf hidup umat terutama dalam sumber daya ekonomi sehingga mampu memenuhi kebutuhan praktis dan kebutuhan strategis lainnya, seperti pemberian modal kerja untuk usaha kecil individu maupun koperasi pesantren. 6. Bencana
Yaitu segala bentuk kerusakan yang disebabkan oleh alam atau kelalaian manusia dan akibat-akibatnya yang menyebabkan hilangnya nyawa, benda dan bentuk lainnya bagi manusia sehingga hilangnya kesempatan untuk bekerja dan beraktivitas.
C. Efektifitas Penghimpunan dan Pendayagunaan ZIS dan Wakaf uang melalui Teknologi Informasi. Efektifitas berasal dari kata Efektif yang diartikan dengan : a) adanya efek (akibat, pengaruhnya, kesannya), b) manjur atau mujarab, c) dapat membawa hasil, berhasil guna (usaha atau tindakan, d) hal mulai berlakunya (UU Peraturan). Kemudian dari kata ini muncul kata keefektifan yang diartikan kerelaan, hal terkesan, kemajuan dan keberhasilan. Sedangkan
dalam
Ensiklopedia
umum
Efektifitas
diartikan
dengan
menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan. Maksudnya adalah sesuatu dapat dikatakan efektif kalau usaha tersebut telah mencapai tujuannya secara ideal. Efektifitas menurut Sondang siagian, “Efektifitas berkaitan erat bukan hanya pada penggunaan suatu daya, dana, sarana dan prasarana kerja secara tepat, akan tetapi juga dengan tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya dalam batas waktu yang telah ditetapkan untuk pencapaiannya.”67
67
Sondang siagian, Tehnik menumbuhkan dan memelihara perilaku organisasi, (Jakarta: CV Haji Masagung, 1987), Cet ke-1, h.3
Dalam buku Sujadi F.X disebutkan bahwa untuk mencapai efektifitas kerja atau efisiensi, portalinfaq haruslah dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut68 : 1. Berhasil guna, yakni untuk menyatakan bahwa kegiatan / program portalinfaq telah dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini Portalinfaq memberikan hasil yang begitu baik terlihat dari pencapaian target penghimpunan yang setiap tahunnya bertambah kenaikkan sebesar 80% - 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Kemudian dana tersebut didayagunakan dalam bentuk program yang telah ditetapkan yaitu 6 program yaitu program Santunan, Pendidikan, Pembangunan fisik, Pembinaan umat, Pemberdayaan ekonomi umat dan yang terakhir program Bencana. 2. Ekonomis, yaitu untuk menyebutkan bahwa di dalam usaha pencapaian efektif itu maka biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu, ruangan dan lain-lainnya telah dipergunakan dengan setepat-tepatnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Di dalam prinsip-prinsip kerjanya portalinfaq menjelaskan kepada semua pengurus/amil bahwa setiap melakukan pekerjaan harus efisiensi dalam penggunaan biaya dan sumber daya lainya, seperti pembiayaan dalam melakukan penghimpunan maupun pendayagunaan. Biaya yang dikeluarkan Portalinfaq untuk operasional sebesar 10% dari pendapatan penghimpunan, dana yang digunakan disesuaikan seperti rencana yang sudah ditetapkan yaitu, biaya sewa kantor, gaji pengurus, operasional penghimpun baik secara online maupun
68
Sujadi F.X, O & M Penunjang Keberhasilan Proses Management, (Jakarta : CV Masagung, 1990) cet. ke-3 h. 36
penghimpun melalui jemput bola yang berada di perkantoran serta biaya-biaya yang lainnya. Sedangkan untuk dana pendayagunaan portalinfaq disesuaikan dengan kebutuhan program, baik program yang dikelola langsung oleh portalinfaq maupun dikelola oleh mitra amil. Selain itu tehnik yang diatur dalam mekanisme pembayaran zakatpun tidak begitu sulit yaitu hanya dengan cara mentransfer melalui bank-bank yang sudah ditentukan oleh portalinfaq. 3. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan setepattepatnya haruslah dilaksanakan dengan bertanggungjawab sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Portalinfaq biasa melakukan laporan pertanggungjawaban baik secara langsung maupun tidak langsung kepada muzakki. Laporan Secara langsung biasanya dilakukan antara amil dan muzakki dengan menggunakan e-mail seperti contoh kecil, Portalinfaq langsung mengemail muzakki sebagai konfirmasi transaksi sekaligus akan di kirimkan langsung faktur penerimaan ke alamat muzakki setelah dananya sudah diterima lembaga. Dan laporan yang tidak langsung biasanya dilakukan oleh portalinfaq yaitu setiap tutup buku atau akhir tahun melalui majalah-majalah yang menjadi mitra. 4. Pembagian kerja yang nyata, yakni pelaksanaan kerja dibagi berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia. Di portalinfaq setiap bidang atau departemen sudah mempunyai beban dan tugasnya masing-masing seperti yang dijelaskan dalam job description yang dibuat Portalinfaq. 5. Rasionalitas wewenang dan tanggungjawab, artinya wewenang harus seimbang dengan tanggungjawab, Dan harus dihindari adanya dominasi oleh salah satu
pihak atas pihak lainnya. Portalinfaq seperti apa yang sudah dianjurkan dalam aturan organisasi yaitu bekerja se-profesional mungkin dengan mengacu pada fungsi dan tanggungjawab dari masing-masing bagian dari struktur tersebut, sehingga kerja-kerja yang dilakukan oleh pengurus sesuai dengan apa yang sudah diatur dalam mekanisme kerja portalinfaq. 6. Prosedur kerja yang praktis, yaitu untuk menugaskan bahwa kegiatan kerja adalah yang praktis, maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang dapat dilaksanakan dengan lancar. Portalinfaq dalam hal ini melakukan penghimpunan dan pendayagunaan zakat dan wakaf uang melalui teknologi informasi yaitu media internet atau on line merupakan bagian dari melakukan pekerjaan yang praktis. Karena kelengkapankelengkapan yang sudah ada membuat muzakki lebih mudah untuk melakukan hal tersebut.
Terbukti
muzakki
tinggal
melakukan/
membuka
web
site
www.portalinfaq.org langsung dengan mudah memahami dan melakukan kegiatannya selaku muzakki. Karena didalamnya ada petunjuk-petunjuk bagi muzakki yang ingin berinfaq/zakat. Seperti langkah-langkah
membayar
zakat/infaq, sedekah dan wakaf uang, dan metode pembayaran melalui rekening yang sudah disiapkan.
BAB V PENUTUP
Kesimpulan 1. Manajemen pengelolaan zis dan wakaf uang pada LAZ Portalinfaq mengandalkan sistem manajemen terpadu yang di back up dengan sarana teknologi informasi yang memadai dan user frindly. Adapun proses penghimpunan dana zis dan wakaf uang pada lembaga ini selain menggunakan internet sebagai one stop servicenya, para personil dari lembaga ini juga melakukan penghimpunan secara konvensional. Begitu juga dengan proses pendayagunaan dana zis dan wakaf uang, untuk proses awal mitra amil cukup mempresentasikan programnya, selanjutnya akan dilakukan pengecekan secara adminstrasi secara badan hkum. Sasaran muzakkinya tak lain adalah setiap pengguna internet yang notabennya tidak terhambat secara demografis. Sedangkan untuk mustahiknya portalinfaq membidik dhuafa kategori fakir miskin baik itu individu maupun komunitas. 2. Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh portalinfaq agar dana yang terkumpul dapat tepat sasaran ditempuh upaya strategis seperti memberi kebebasan kepada setiap muzakki, untuk memilih program-program yang sedang berjalan atau yang akan dilaksanakan melakukan sosialisasi melalui media-media komunikasi yang ada seperti memasang iklan diberbagai media cetak secara cuma-cuma, mengirimkan pesan singkat via e-mail yang berisi ajakan untuk membayar zis.
3. Mengenai masalah akuntabilitas, profesional dan transparansi Portalinfaq layak dikatakan lulus sensor sebagai lembaga nirlaba yang akuntabel karena didukung oleh sarana, prasarana maupun SDM yang mumpuni dibidangnya. 4. Manajemen penghimpunan dan pendayagunaan Zakat yang dilakukan portalinfaq dengan media internet atau teknologi informasi memberikan kemudahan bagi muzakki yang mempunyai pekerjaan kantor, manajer atau pekerja eksekutif yang biasanya memakan waktu
atau ada juga orang-orang yang biasanya dalam
kehidupan sehari-harinya dekat dengan internet (dunia maya). 5. Untuk menghimpun serta mendayagunakan dana zis yang lebih baik, portalinfaq memberikan pelayanan kepada muzakki dengan 4 cara ; Transparansi, Pilihan program, feedback dan kemudahan. Selain itu Portalinfaq juga dalam menyalurkan dana zakatnya dilakukan secara langsung yaitu dilakukan Portalinfaq dan tidak langsung dilakukan kerjasama oleh Mitra amil yang sudah lulus verifikasi yang dilakukan portalinfaq.
Saran-saran 1. Untuk pengelolaan dana zis dan wakaf uang hendaknya diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait, terutama pihak berwenang, dalam hal ini pemerintah. Sebab adanya sinergi antara pihak swasta dan pemerintah merupakan salah satu langka menuju efisiensi dari pengelolaan zis dan wakaf uang yang bermuara pada tepatnya alokasi dana zis dan wakaf uang yang tentunya berdasarkan hukum positif di Indonesia sebagaimana diatur dalam UU No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan hukum Islam.
2. Manajemen pengelolaan zis dan wakaf uang pada lembaga ini hendaknya harus dibarengi dengan know hownya masyarakat atas teknologi informasi maupun pemahaman agama islam yang berkaitan dengan ibadah maaliyah ini. Agar pemahaman masyarakat akan zakat semakin banyak dan akan semakin banyak jumlah muzakki yang akan memanfaatkan sarana teknologi informasi sebagai alat untuk kemudahan dalam membayar zakat atau infaqnya. 3. Sebaliknya diadakan standarisasi untuk SDM amil zakat, agar orang-orang yang duduk di lembaga amil zakat tersebut merupakan orang-orang yang benar-benar memenuhi kualifikasi dan profesional, dan tidak tertutup kemungkinan diadakannya fit and proper test (uji kelayakan) untuk orang-orang yang akan berkiprah sebagai amil zakat. Selain standarisasi SDM diperlukan juga standarisasi lembaga amil zakat itu sendiri, hal ini akan berguna sebagai petunjuk bagi setiap pihak yang akan mendirikan LAZ, agar kelak tujuan dari LAZ ini benar-benar dapat berjalan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. 4. Dengan kemudahan proses transaksi membayar dana zakat di portalinfaq, diharapkan sarana atau
media melalui teknologi ini agar
lebih giat
mempromosikan iklannya ke semua media cetak, elektronik dan lain sebagainya agar pencapaian dana zis akan semakin cepat menjadi lebih banyak dari target yang sudah ditentukan.
LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Tahun yang berakhir 31 Desember 2003 01
SUMBER DANA a. Penerimaan zakat Maal b. Pengelolaan Infaq untuk pengelolaan Hak amil Jasa knsulting Sismadi Group Dana Hasil Usaha Bagi Hasil bank syariah c. Infaq d. Qurban e. Zakat Fitrah f. Dana dilarang syariah Bunga bank Total Sumber Dana
02
PENGGUNAAN DANA a. Zakat Program Hak amil PortalInfaq Bantuan pada Mitra Amil b. Pengelolaan Personalia Beban ATK Beban Telepon Beban Teknology Beban Peralatan kantor Beban Promosi Beban transport Beban Fundrising Beban Listrik Biaya bank syariah Beban lain-lain c. Infaq Program Hak amil PortalInfaq d. Zakat Fitrah
Rp
Rp 202,478,201.00 80,132,350.00 32,154,577.50 4,000,000.00 387,000.00 2,610,798.73 105,595,220.00 38,850,000.00 5,947,000.00 2,021,834.25 474,176,981.48
104,645,300.00 19,946,120.10 86,563,312.16 1,910,750.00 5,246,012.00 5,182,891.00 2,023,250.00 6,358,150.00 932,950.00 1,785,579.00 2,536,500.00 1,141,502.66 2,014,000.00 19,011,912.00 11,825,957.40 5,999,500.00
Rp
e. Qurban f. Dana dilarang syariah Biaya adm bank non syariah Total Penggunaan Dana 03 04 05
36,120,000.00 1,254,866.86 314,498,553.68
SURPLUS (DEFISIT)
159,678,427.80
SALDO AWAL DANA (1 JANUARI 2003)
147,589,386.66
SALDO AKHIR DANA
307,267,814.46
LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Tahun yang berakhir 31 Desember 2004 01
SUMBER DANA a. Penerimaan zakat Maal b. Pengelolaan Infaq untuk pengelolaan Hak amil Bagi Hasil bank syariah Pendapatan lain-lain c. Infaq d. Qurban e. Zakat Fitrah f. Dana dilarang syariah Bunga bank Total Sumber Dana
02
PENGGUNAAN DANA a. Zakat Program Hak amil PortalInfaq Bantuan pada Mitra Amil b. Pengelolaan Personalia Beban ATK Beban Telepon Beban Teknology Beban Peralatan kantor Beban Promosi Beban transport Beban Fundrising
Rp
Rp
Rp
486,603,812.25 28,090,000.00 98,662,372.61 3,354,353.65 250,000.00 346,946,394.31 112,663,670.00 1,539,500.00 6,339,869.54 1,084,449,972.36
150,738,975.00 56,206,073.32 90,223,698.02 209,950.00 7,792,990.00 9,079,271.00 2,411,000.00 82,000.00 77,300.00 -
1,084,449,972.36
Beban Listrik Biaya bank syariah Sewa Gedung Biaya Pelatihan Karyawan Beban lain-lain c. Infaq Program Hak amil PortalInfaq d. Zakat Fitrah e. Qurban f. Dana dilarang syariah Biaya adm bank non syariah Total Penggunaan Dana 03 04
1,280,000.00 1,295,294.00 5,000,000.00 49,300.00 585,000.00 216,611,337.50 42,942,984.29 1,239,500.00 107,853,058.00 2,170,960.18 695,848,691.99
SURPLUS (DEFISIT)
388,601,280.37
SALDO AWAL DANA (1 JANUARI 2004)
307,267,814.46
05
SALDO AKHIR DANA LAPORAN SUMBER DANA DAN PENGGUNAAN DANA Tahun yang berakhir 31 Desember 2005
01
SUMBER DANA a. Penerimaan zakat Maal b. Pengelolaan Infaq untuk pengelolaan Hak amil Jasa knsulting Dana Hasil Usaha Bagi Hasil bank syariah c. Infaq d. Qurban e. Zakat Fitrah f. Dana dilarang syariah Bunga bank Total Sumber Dana
02
PENGGUNAAN DANA a. Zakat Program Hak amil PortalInfaq Bantuan pada Mitra Amil
Rp
Rp 499,070,719.80 16,100,000.00 130,789,066.88 5,377,497.70 546,701,815.05 158,556,316.00 4,489,500.00 8,754,884.78 1,369,839,800.21
209,208,000.00 62,458,839.98 -
695,869,094.83
Rp
b. Pengelolaan Personalia Beban ATK Beban Telepon Beban Teknology Beban Peralatan kantor Beban Promosi Beban transport Beban Fundrising Beban Listrik Biaya bank syariah Sewa Gedung Beban lain-lain c. Infaq Program Hak amil PortalInfaq d. Zakat Fitrah e. Qurban f. Dana dilarang syariah Biaya adm bank non syariah Total Penggunaan Dana 03 04 05
85,513,962.00 172,900.00 12,873,664.00 9,167,614.00 25,000.00 157,300.00 20,767,351.94 6,146,200.00 1,859,280.02 5,000,000.00 3,891,500.00 567,865,500.00 68,337,726.88 800,000.00 164,965,000.00 2,965,000.00 1,222,205,315.77
SURPLUS (DEFISIT)
147,634,484.44
SALDO AWAL DANA (1 JANUARI 2005)
695,869,095.83
SALDO AKHIR DANA
843,511,079.25
Kalkulator zakat a. Uang tunai, tabungan,
Rp.
Deposito atau sejenisnya b. saham atau suarat berharga lainnya
Rp.
c. real estate (tidak termasuk rumah tinggal
Rp.
yang dipakai sekarang) d. Emas, perak, permata atau sejenisnya
Rp.
e. Mobil (lebih dari keperluan pekerjaan anggota
Rp.
Keluarga) f. Jumlah harta simpanan (A+B+C+D+E)
Rp.
g. Hutang pribadi yang jatuh tempo dalam tahun ini
Rp.
h. Harta simpanan kena zakat (F-G, jika > nisab)
Rp.
i.
Rp.
Jumlah Zakat atas simpanan yang wajib dibayarkan Pertahun (2,5% x H)
j.
pendapatan / gaji perbulan (setelah
Rp.
dipotong pajak) k. Bonus / pendapatan lain-lain selama setahun
Rp.
l.
Rp.
Jumlah pendapatan pertahun
m. Rata-rata pengeluaran rutin perbulan
Rp.
(Kebutuhan fisik,air, listrik, kesehatan, pendidikan, transportasi dll) n. Pengeluaran lainnya dalam satu tahun
Rp.
(pendidikan , kesehatan, dll) o. Jumlah pengeluaran pertahun (12 x m + n)
Rp.
p. Penghasilan kena zakat (L-O, jika > nisab)
Rp.
q. Jumlah Zakat Profesi yang wajib di
Rp.
Bayarkan pertahun (2,5% x P) r. Nilai kekayaan perusahaan (termasuk uang tunai
Rp.
Simpanan di bank, real estate, inventori, barang2) s. Utang perusahaan jatuh tempo
Rp.
t. Komposisi kepemilikan (dalam persen)
Rp.
u. Jumlah Bersih Harta Usaha (t% x [r-s])
Rp.
v. Harta Usaha kena zakat (u, jika > nisab)
Rp.
w. Jumlah Zakat atas harta usaha yang wajib di
Rp.
Bayarkan pertahun (2,5% X v) x. Total Zakat yang harus dibayarkan (I+Q+V)
Rp.
HASIL WAWANCARA
Nama
: Wahyuddin
NIM
: 102053025719
Semester
: IX (Sembilan)
Fakultas/Jurusan
: Dakwah & Komunikasi / Manajemen Dakwah
Narasumber
: Bapak Epri Abdurrahman Rafi’ (General Manager)
Instansi
: LAZ Portalinfaq
Hari/Tanggal
: 18 Oktober 2006
1. Apa yang melatarbelakangi didirikannya Portalinfaq dan bagaimana sejarahnya ? Portalinfaq didirikan sebagai bagian dari kepedulian dari para pendirinya yang sebagian besar itu merupakan profesional muslim yang mereka itu sebenarnya sudah sering menyalurkan zakatnya ke lembaga-lembaga yang ada. Cuma permasalahannya, laporan yang diberikan itu umum situasinya, jadi seperti laporan tahunan seperti lembaga amil zakat yang besar, yang sebagian besar programnya merupakan program umum saja, kami tidak tahu persis dana itu mengalir kemana bisa jadi lebih banyak terpakai untuk publikasi dan itu bukan sesuatu yang tidak mungkin karena ditahap-tahap awal beberapa LAZ itu pengawasannya agak lemah. Selain itu para pendiri tadi memiliki skill yang memadai, karena sebagian besar profesi mereka itu konsultan bisnis, jadi mereka
mampu untuk membuat pola-pola laporan yang transparan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada muzakki serta dana yang ada juga sampai pada mustahik secara tepat sasaran, intinya mereka mempunya sistem yang lebih lengkap untuk mengakomodir lembaga yang akan didirikan, dan ketika yayasan ini dibentuk juga bukan atas nama kantornya tetapi atas nama orang-orang pribadinya yang bekerja di tempat itu. Yayasan resmi berdiri pada tanggal 17 Mei 2001 dan sejak saat itu juga sudah menghire orang untuk bekerja, pada waktu itu pak Faisal.
2. Apa Tujuan, Visi serta Misi yang diemban Portalinfaq ? Portalinfaq ini punya visi membuat jaringan, kami memiliki jaringan muzakki, amil, dan mustahik. Untuk jaringan mustahik ini betul-betul dimanfaatkan begitu juga dengan amil sendiri. Jadi selama ini lemabaga amil zakat lemah dalam hal pembangunan jaringan (networking) katakanlah untuk pasca konflik, jika ada musibah seperti Tsunami di aceh, di nabire dan tempat lainnya. Pernah ada suatu kejadian di Garut itu ada longsor beberapa tahun yang lalu itu ada cerita sebuah lembaga amil zakat perkantoran milik dari sebuah bang di DKI jakarta yang cukup besar, datang kesana dengan membawa uang ratusan juta tetapi tidak bisa berbuat apa-apa, karena terlalu banyak posko. Nah fungsi koordinasi ini menjadi penting adanya agar tidak ada misscomunication antara laporan dan keadaan di lapangan. Jadi antara amil,, muzakki maupun mustahik masingmasing harus bersinergi agar kejadian seperti di Gasrut tidak terulang lagi. Sebab jika tidak integral misalnya fokusnya di amil saja lalu muzakki tidak
dirawat nanti lembaganya tidak bisa hidup sebaliknya jika muzakki saja yang dirawat tapi distribusinya tidak jelas itu juga tidak bagus.
3. Bagaimana Struktur dari LAZ Portalinfaq ? Struktur lemabaga Amil Zakat Portalinfaq cukup sederhana karena lembaga ini masih kecil, yang terdiri dari dewan pendiri, dewan penasehat, dewan pengawas syari,ah dan terakhir pengurus harian yang mengerjakan kegiatan operasional.
4. Bagaimana Perkembangan Portalinfaq dari mulai berdiri sampai hari ini ? Perkembangan Portalinfaq dari sejak berdiri sampai sekarang itu kalau dari tahun 2002 ke 2004, tiap tahun sisi fundingnya mengalami peningkatan sebanyak 80% - 100%
5. Bagaimana Mekanisme penghimpunan dana Ziswafu di LAZ Portalinfaq ? Mekanisme penghimpunan dana zakat yang kita lakukan sesuai dengan kompetensi kita yaitu via internet, sebab sifatnya anytime seperti sedang chatting, kirim email, ikut mailing list atau masuk ke room yang positif sambil memasang iklan di room itu atau surfing ke web site lain, itu untuk on line sedangkan untuk yang off line (di luar dunia maya) misalnya menjalin kerjasama dengan mediamedia lain terutama media Islam. Seperti majalah Tarbawi yang memuat profil Portalinfaq sampai 6 bulan tidak dipungut biaya dan terkadang media itu sendiri yang mempublikasikan Portalinfaq.
6. Bagaimana Mekanisme Pendistribusian dari dana yang telah terhimpun ? Mekanisme penyaluran dana dilakukan dengan 2 cara yaitu, secara langsung oleh portalinfaq sendiri sedangkan yang kedua secara tidak langsung bekerjasama dengan Mitra amil. Distribusinya itu yang paling besar untuk sektor pendidikan setelah itu baru sektor ekonomi, kesehatan, dan sosial. Untuk pendidikan bentuknya itu berupa beasiswa biasa dan beasiswa terikat, maksudnya ada yang mendapat fasilitas pendampingan, jadi selain dapat beasiswa juga dapat mentoring dari psikolog. Alokasi dana untuk pendidikan sebesar 70% untuk dana yang lainnya dialokasikan untuk sektor ekonomi berupa penyaluran modal kerja seperti ke pedagang buah yang terdapat di Pasar Induk, untuk kesehatan biasanya identik dengan penanggulangan bencana.
7. Siapa saja yang menjadi obyek dari pendistribusian dana tersebut ? Obyek dari Ziswafu Portalinfaq menspesifikasikan mustahik tidak kedelapan asnaf itu dapat, jadi tidak perlu terfokus pada surat at-Taubah yang penting sesuai dengan semangat dan filosofi zakat yaitu merubah mustahik menjadi muzakki.
8. Upaya yang ditempuh Portalinfaq agar dana yang terkumpul dapat mencapai sasaran? Upaya yang dilakukan agar dana yang terkumpul dapat mencapai sasaran itu sebenarnya terdapat kontrol dari dalam diri Portalinfaq atas program-program
yang ada dan berjalan, salah satu bentuknya misalnya ada program yang dijalankan reguler, maka kita salurkan secara berkala tidak kita berikan sekaligus mungkin kalau sekaligus laporan yang diberikan hanya laporan yang sifatnya tahunan saja jadi tidak mungkin ada intervensi. 9. Untuk kegiatan Operasional, setidaknya membutuhkan dana yang tidak sedikit, selain dari hak amil dari mana saja biaya operasional diperoleh ? Kegiatan operasional itu ada yang berasal dari hak amil yang semula 10% tetapi sekarang sudah 12,5% dari dewan pendiri juga turut mensubsidi juga, sebab biaya operasionalnya agak besar insya Allah pada tahun 2006 cenderung menurun dan kita tidak disubsidi pemerintah.
10. Dalam menjalankan kegiatannya, Lembaga pengelola zakat pastinya bersinergi dengan lembaga lain, dengan siapa saja portalinfaq berafiliasi ? Sinergi yang dilakukan cukup banyak dan sering, dengan sesama amil seperti, BSM, PKPU, Lintas Artha, sekolah rakyat, corporate sponsor, jadi lembaga jaringan muzakkinya juga kita manfaatkan seperti Telkomsel, termasuk yang terbaru itu ada 27 lembaga, dan hampir semua amil yang ada di Indonesia bersinergi dengan kita.