Jurnal yang Berjudul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pembelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Dasar Passing Bawah Siswa di Kelas V SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PEMBELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK DASAR PASSING BAWAH SISWA DI KELAS V SDN 7 TIBAWA KABUPATEN GORONTALO Yusniar1), Ahmad Lamusu2), Zulkifli Lamusu3) 1
FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Yusniar)
[email protected] 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Ahmad Lamusu)
[email protected] 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Zulkifli Lamusu)
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah Untuk meningkatkan teknik dasar passing bawah siswa di kelas V SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Koopeatif Tipe STAD. Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus dengan materi gerakan pasing bawah . Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan analisis data dilaksanakan secara kualitatif dan kwantitatif. Kata Kunci : Passing bawah, Kooperatif Tipe STAD
Abstract The purpose of this research is to improve the basic techniques of passing down the students in class V SDN 7 Tibawa District Gorontalo.Metode used in this research is the method Koopeatif STAD type. The study was planned in two cycles with the material under the pasing movement. This research is a classroom action research with data analysis conducted qualitative and quantitative. Keywords : Passing down, Cooperative Type STAD
1. PENDAHULUAN Pendidikan Jasmani yang diselenggarakan disekolah merupakan bagian integral pendidikan secara keseluruhan dalam rangka usaha pencapaian tujuan pendidikan. Melalui pendidikan jasmani kesempatan siswa dapat melakukan aktivitas gerak. Bola voli adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu saling berhadapan yang dipisahkan dengan jaring dan setiap regu terdiri dari enam orang. Pada permainan bola voli regu yang
lebih dulu mendapat angka 25 dinyatakan sebagai pemenang pada set itu dan permainan menggunakan sistem rally point, pada angka 8 dan 16 terjadi TTO dan permainan berhenti sebentar. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar – benar bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli. Walaupun permainan bola voli sangat cepat berkembang
dan merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di indonesia sesudah cabang olahraga sepak bola dan bulu tangkis. Kepopuleran olahraga ini tampak dari sarana lapangannya yang ada dipedesaan maupun perkotaan serta sebagai kegiatan yang diselenggarakan dalam kejuaraan antar sekolah, antar instansi, antar perusahaan, dan lain – lain. Dalam permainan bola voli ada beberapa bentuk teknik dasar yang harus dikuasai. Teknik – teknik dalam permainan bola voli terdiri atas servis, pasing, blok dan smesh. Seperti proses belajar mengajar terutama di SDN 7 Tibawa permainan bola voli sudah sering dilaksanakan, namun kadang kala satu teknik belum dapat dikuasai. Hal ini menjadi persoalan terhadap siswa yang memiliki potensi dalam olahraga cabang tersebut. Oleh karena itu, tentunya dalam proses ini diharapkan ada sebuah model pembelajaran baru yang bisa memberikan kontribusi yang lebih baik dari kegiatan yang sebelumnya, sehingga nampak memikat kembali anak – anak yang memiliki potensi. Seperti masalah yang didapati disekolah khususnya di SDN 7 Tibawa masih banyak siswa yang kurang menguasai salah satu teknik dasar permainan bola voli yaitu teknik pasing bawah. Sedangkan teknik pasing bawah merupakan elemen yang penting dalam permainan bola voli. Penguasaan teknik pasing bawah yang baik akan menentukan keberhasilan regu untuk membantu serangan yang baik. Apalagi jika dilakukan secara bervariasi maka seluruh potensi penyerangan regu dapat dimanfaatkan dengan baik. Pendidikan jasmani sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk mengembangkan kemampuan pribadi memuat materi pengembangan diri. Sifat materi pelajaran pendidikan jasmani tersebut membawa konsekuensi terhadap proses belajar mengajar yang didominasi oleh pendekatan guru kepada siswa. Jadi dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang dapat dilihat, memberi kesempatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan, sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukkan proses belajar mengajar yang
interaktif. Sebagai seorang guru yang professional hendaknya dapat memilih dan menerapkan metode yang efektif agar materi yang dipelajari oleh siswa dapat dipahami dengan baik serta dapat meningkatkan prestasi belajar. Pendidikan Jasmani adalah salah satu penunjang kurikulum yang ada di SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo. Mengacu pada observasi yang penulis lakukan di SDN 7 Tibawa oleh siswa kelas V yang membahas tentang cabang olahraga bola voli mengenai penguasaan siswa dalam melakukan teknik dasar pasing bawah. Dalam hal ini penulis mengamati masih banyak siswa yang kurang perhatian dalam melaksanakan pembelajaran selain itu guru pengajar lebih banyak membahas secara teori saja sementara untuk pelaksanaan prakteknya kurang diperhatikan, hal ini membuat suatu pembelajaran tidak berjalan dengan baik. Berdasarkan hal tersebut diatas penulis menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD sebagai langkah untuk menjawab permasalahan yang dihadapi siswa ataupun guru disekolah tersebut. Karena model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD umumnya jenis pembelajaran kelompok dan lebih menekankan siswa dari sisi prakteknya. Menurut data terakhir semester ganjil tahun 2013/2014 daya serap siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada materi permainan bola voli yang membahas tentang teknik dasar siswa dalam melakukan pasing bawah. Berdasarkan pengamatan peniliti tersebut maka peneliti tertarik untuk mengangkat sebuah judul dalam penelitian tindakan kelas yaitu: “Meningkatkan Teknik Dasar Pasing Bawah Pada Permainan Bola Voli Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas V SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo”. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian tindakan kelas ini dapat diidentifkasi sebagai berikut : Kurangnya penguasaan teknik dasar pasing bawah pada mata pelajaran Penjaskes di kelas V SDN 7 Tibawa Kabupaten
Gorontalo, kurangnya sarana dan prasarana Penjaskes di sekolah sehingga pembelajaran yang disajikan guru tidak difahami dengan baik oleh siswa. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuaraikan diatas, maka masalah dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD teknik dasar pasing bawah pada permainan bola voli di kelas V SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo akan meningkat? Cara Pemecahan Masalah Bertolak dari masalah dalam penelitian tindakan kelas ini maka pemecahan masalah dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD yang baik dan benar maka penguasaan siswa dalam melakukan teknik dasar pasing bawah dikelas V SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo dapat dilaksanakan dengan baik. b. Dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara kontinu (berkesinambungan) maka masalah-masalah yang ada pada metode sebelumnya dapat teratasi dan kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar pasing bawah dikelas V SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo semakin baik.
Penelitian ini di harapkan dapat memberi dampak positif terhadap siswa sehingga melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan seluruh tahap teknik dasar dalam melakukan pasing bawah yang ada pada permainan bola voli. 2. Bagi Guru Melalui penelitian ini di harapkan dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan dan mendesain metode dalam pembelajaran dapat di cerna dengan baik oleh siswa, serta dapat meningkatkan kreativitas guru dalam membina peserta didik secara profesional. 3. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk menjawab setiap kelemahan / kekurangan dari metode pembelajaran yang selama ini diterapkan. 4. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan dapat menambah pengetahuan baru yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran penjaskes bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan acuan untuk penelitian berikutnya.
2. METODE PENELITIAN Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan: untuk meningkatkan teknik dasar pasing bawah pada permainan bola voli melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas V SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat: 1. Bagi Siswa
diharapkan
dapat
Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian Latar Penelitian Penelitian ini merupakan suatu jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo pada siswa kelas V SDN 7 Tibawa dengan jumlah siswa 24 oarang, yang terdiri dari 11 orang putera dan 13 orang puteri. Karakteristik Subjek Penelitian Karateristik Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa yang
ada dikelas dikelas V SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari 11 orang putera dan 13 orang puteri. Adapun alasan peneliti mengambil kelas V karena kelas ini ketuntasan belajarnya terbilang rendah dari semua kelas yang ada disekolah tersebut bahkan tidak mampu melakukan kombinasi gerak dasar pasing bawah pada permainan bola voli dengan baik dan benar. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini meliputi tiga komponen yakni variabel input, variabel proses, dan variabel output a) Variabel Input Variabel ini meliputi kegiatan guru dalam merencanakan pembelajaran dan menyiapkan sumber belajar, dimulai dari sarana dan prasarana serta mempersiapkan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran guna meningkatkan gerak dasar pasing bawah pada permainan bola voli. b) Variabel Proses Variabel ini meliputi kegiatan selama melangsungkan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dan mengamati aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung serta mengevaluasi setiap tindakan yang dilakukan. c. Variabel Output yang termasuk dalam variabel ini adalah tercapainya indikator penelitian pada masing-masing tindakan yang sudah dilakukan secara konsisten dan terprogram, serta memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran yang telah dipelajari. Prosedur Penelitian Tahap Persiapan Adapun persiapan-persiapan yang dilakukan sehubungan dengan penelitian tindakan kelas ini meliputi : a) Menghubungi kepala sekolah guna memperoleh ijin dan restu untuk melaksanakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini sekaligus
b)
c) d) e)
berkonsultasi tentang guru yang akan menjadi mitra kerja. Mendiskusikan rencana kegiatan yang akan dilakukan bersama kepala sekolah dan mitra. Melakukan observasi awal terhadap objek penelitian. Merancang lembar pemantauan pelaksanaan tindakan dan evaluasi. Mempersiapkan administrasi Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dan fasilitas pembelajaran. .
Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap pelaksanaan tindakan dalam penelitian adalah kerja sama antara peneliti dan guru mitra pendidikan jasmani sebagai pengamat, pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Prosedur penelitian tindakan kelas ini berdasarkan hasil tindakan setiap siklus apabila hasil tindakan dalam siklus belum mecapai indikator yang telah ditetapkan maka pelaksanaan penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya. Tahap Pemantauan Dan Evaluasi Tahap pemantauan dan evaluasi dilaksanakan pada proses penelitian berlangsung. Dalam hal ini yang dipantau adalah pelaksanaan siswa dalam melangsungkan pembelajaran untuk mengetahui perkembangan siswa yang ada di lapangan. Apabila pelaksanaan tindakan tersebut telah selesai, peneliti beserta guru mitra akan memberikan umpan balik untuk mengevaluasi kembali hasil tindakan. Tahap Analisis Dan Refleksi Pada tahap ini analisis data dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan pada setiap akhir siklus pembelajaran dan hasilnya dijadikan bahan untuk merefleksi proses kegiatan pembelajaran sehingga hasilnya dapat diketahui dengan jelas. Dari hasil tersebut dapat dijadikan acuan untuk menganalisis keberhasilan dan kegagalan pada setiap tindakan masing-masing siklus. dari hasil penelitian yang telah dianalisis akan direfleksi untuk mengetahui apakah masih terdapat kekurangan dan kelemahan, untuk
melaksanakan selanjutnya.
tindakan
pembelajaran
Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan tahap analisis dan refleksi yang telah diuraikan maka untuk mencari data dalam penelitian ini. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi : a. observasi 1. Sikap awal / permulaan a. Bediri dengan sikap kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua lutut direndahkan sehingga berat badan bertumpu pada kedua ujung kaki bagian depan untuk mendapatkan keseimbangan dan mudah bergerak kesegala arah. b. Pandangan kearah datangnya bola. c. Rapatkan dan luruskan kedua lengan didepan badan hingga kedua ibu jari sejajar. 2. Gerakan pelaksanaan a. Usahakan arah datangnya bola tepat ditengah – tengah badan dan perkenaan bola yang tepat adalah pada pergelangan tangan. b. Kedua lengan didorong kearah datangnya bola bersamaan dengan posisi kedua lutut dan pinggul naik serta tumit terangkat dari lantai. 3.Gerak lanjutan / Akhir gerakan a. Pandangan mengikuti arah gerakan bola. b. Ayunan lengan untuk pasing bawah kedepan tidak melebihi sudut 90 derajat dengan bahu.Setelah ayunan lengan mengenai c. bola, tumit terangkat keatas dan posisi pinggul serta
lutut naik dan kedua lengan lurus b.Dokumentasi Pada tahap ini data yang di kumpulkan melalui dokumentasi sebagai bukti fisik pada saat pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung disekolah tersebut. Yang didokumentasikan dalam penelitian ini dimulai dari observasi sampai pelaksanaan tindakan kelas. Teknik Analisis Data Setelah peneliti mengumpulkan semua data maka data yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung akan dianalisis tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan siswa dalam melakukan gerak dasar pasing bawah sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Adapun teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini mengacu pada standar penilaian untuk dijadikan dalam menentukan kriteria penilaian. Adapun kriteria penilaian dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kriteria Lambang penilaian 90 – 100 Sangat Baik 75 – 89 Baik 60 – 74 Cukup 40 – 59 Kurang 0 – 39 Kurang sekali Sumber :Buku pedoman Akademik UNG ( 2010 : 39 ) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo pada siswa kelas V dengan jumlah siswa 24 orang, tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan teknik gerak dasar pasing bawah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini diadakan observasi dengan tujuan untuk mengetahui hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa.Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus yang pada masing-masing siklusnya diberikan tindakan
sebanyak tiga kali dan satu kali evaluasi untuk mengetahui peningkatan yang dicapai siswa. Hasil Observasi Awal Observasi awal dilaksanakan pada minggu ke empat bulan April tepatnya tanggal 27 April 2015 dari kegiatan pembelajaran pasing bawah siswa di kelas V SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo. Adapun yang di observasi adalah tiga aspek yang ada dalam pelaksanaan gerak dasar pasing bawah, aspek tersebut meliputi (a) sikap awal, (b) tahap gerakan, dan (c) gerakan lanjutan . Hasil Penelitian Siklus I Siklus I dilaksanakan pada minggu pertama bulan mei tepatnya tanggal 02 mei 2015 dari kegiatan pembelajaran bola voli di kelas V Kabupaten Gorontalo khususnya tiga aspek dalam pelaksanaan gerak dasar pasing bawah. Adapun tiga aspek tersebut meliputi (a) sikap awal, (b) tahap gerakan, dan (d) gerakan lanjutan. Hasil Pelaksanaan Kegiatan 1. Kegiatan Pendahuluan Absensi, formasi barisan, berdoa, dan pemanasan 2. Kegiatan Inti a. Menjelaskan cara melakukan gerak dasar pasing bawah pada siswa yang baik dan benar dengan memperhatikan indikator sebagai berikut sikap awal, tahap gerakan, dan gerakan lanjut. b. Memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan tahapan pelaksanaan gerak dasar pasing bawah yang baik dan benar. 3. Kegiatan penutup a. Formasi barisan b. Mengoreksi gerakan siswa yang salah atau tidak tepat pada saat siswa melaksanakan tahapan gerak dasar pasing bawah. c. Memberikan penghargaan kepada siswa yang dapat melakukan dengan benar dan memberikan penguatan pada siswa yang belum mengusai keselurahan gerak dasar pasing bawah.
d.
Pendinginan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada minggu keempat bulan april, tepatnya dimulai pada tanggal 28 april 2015, pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 29 april 2015, dan pertemuan ketiga pada tanggal 30 april 2015, sedangkan evaluasi dilakukan pada pertemuan terakhir siklus I tepatnya tanggal 02 mei 2015. Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I diukur melalui lembar pengamatan siswa yang terdiri dari 3 aspek yaitu (a) sikap awal, (b) tahap gerakan, dan (c) gerakan lanjutan. Berdasarkan hasil pengamatan siklus I diketahui aspek sangat baik (SB) dengan rentang nilai 90-100 belum ada (0%), aspek baik (B) terdapat 2 orang siswa (8,33%) dengan rentang nilai 75-89, aspek cukup (C) terdapat 19 orang siswa (79,16%) dengan rentang nilai 60-74, dan aspek kurang (K) terdapat 6 orang siswa (25%) dengan nilai 4059 sementara aspek kurang sekali (KS) tidak ada sehingga dapat diketahui hasil rata-rata keseluruhan yang dicapai siswa sebesar 62,77%. untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas sangat jelas bahwa kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar pasing bawah dari ketiga aspek yang sudah dijelaskan sebelumnya dapat diketahui bahwa hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa hanya berkisar sebesar 62,77. Sedangkan indikator yang telah ditentukan dalam penelitian tindakan kelas ini apabila hasil rata-rata keseluruhan siswa mencapai 80 % penelitian ini dianggap selesai. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil rata-rata keseluruhan aspek. Data awal tersebut peneliti merancang untuk masing-masing siklusnya diberi tiga kali tindakan dan satu kali evaluasi. Oleh karena itu peneliti merancang pertemuan siklus berikutnya yakni berlanjut pada pemberian tindakan siklus II. Refleksi Hasil Kegiatan Setelah siklus I selesai, maka peneliti bersama guru mitra merefleksi kembali pembelajaran yang membahas tentang permainan bola voli dalam meningkatkan
gerak dasar pasing bawah sehingga dapat di simpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Cara guru dalam memberikan materi dan pelaksanaan gerak terlihat singkat dan cepat sehingga banyak siswa yang tidak dapat memahami dengan jelas apa yang di ajarkan guru 2. Terdapat banyak siswa yang belum bisa melakukan gerak dasar pasing bawah yang baik dan benar. Hasil Penelitian Siklus II Siklus II dilaksanakan pada minggu kedua bulan mei tepatnya tanggal 09 mei 2015 dari kegiatan pembelajaran bola voli di kelas V SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo khususnya tiga aspek dalam pelaksanaan gerak dasar pasing bawah. Adapun tiga aspek tersebut meliputi (a) sikap awal, (b) tahap gerakan, dan (c) gerakan lanjutan. Hasil Pelaksanaan Kegiatan 1. Kegiatan Pendahuluan Absensi, formasi barisan, berdoa, dan pemanasan 2. Kegiatan Inti a. Menjelaskan cara melakukan gerak dasar pasing bawah yang baik dan benar yang mengacu pada indikator sebagai berikut teknik sikap awal, gerakan, dan gerakan lanjutan. b. Memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan tahapan pelaksanaan gerak dasar pasing bawah yang baik dan benar. 3.
Kegiatan penutup a. Formasi barisan b. Mengoreksi gerakan siswa yang salah atau tidak tepat pada saat siswa melaksanakan tahapan gerak dasar pasing baawah. c. Memberikan penghargaan kepada siswa yang dapat melakukan dengan benar dan memberikan penguatan pada siswa yang belum mengusai pelaksanaan keselurahan gerak dasar pasing bawah. d. Pendinginan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada minggu kedua bulan mei 2015, tepatnya dimulai pada tanggal 06 mei 2015, pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 07 mei 2015, dan pertemuan ketiga pada tanggal 08 mei 2015, sedangkan evaluasi dilakukan pada pertemuan terakhir siklus II tepatnya tanggal 09 mei 2015. Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II diukur melalui lembar pengamatan siswa yang terdiri dari 3 aspek yaitu (a) sikap awal, (b) tahap gerakan, dan (c) gerakan lanjutan. Berdasarkan hasil pengamatan siklus II di ketahui aspek sangat baik (SB) terdapat 20 orang siswa (83,33) dengan rentang nilai 90100 dan aspek baik (B) terdapat 4 orang siswa (16,66%) yang memperoleh nilai 75-89, aspek cukup (C) dengan nilai 60-74 tidak ada ( 0%), dan aspek kurang Baik (K) dengan nilai 40-59 tidak ada (0%) sementara aspek kurang sekali (KS) siswa yang memperoleh tidak ada dengan nilai 0-39 (0%) sehingga dapat diketahui hasil rata-rata keseluruhan yang dicapai siswa sebesar 88,60%. untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas sangat jelas bahwa kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar pasing bawah dari ketiga aspek yang sudah di jelaskan sebelumnya mencapai hasil rata-rata keseluruhan sebesar 88,60%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pencapaian rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa telah mencapai indikator yang sudah di tentukan yakni 80%, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil rata-rata yang di peroleh siswa pada akhir tindakan siklus II dinyatakan berhasil dan penelitian ini dinyatakan selesai.
Refleksi Hasil Kegiatan Setelah siklus II selesai maka peneliti bersama guru mitra merefleksi kembali pembelajaran yang membahas tentang pasing bawah dan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan teknik gerak dasar siswa dalam melakukan pembelajaran pasing bawah, maksud dari merefleksi kembali pembelajaran bertujuan
untuk mendapatkan gambaran apakah tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus II ini telah menghasilkan peningkatan atau tidak. Berdasarkan refleksi tersebut dapat diketahui bahwa pencapaian hasil rata-rata keseluruhan yang ada pada siklus II telah mencapai target atau sudah mencapai indikator. Oleh karena itu penelitian ini dinyatakan selesai dan berhasil atau tidak perlu melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya. PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo pada siswa kelas V, yang bertujuan untuk meningkatkan teknik gerak dasar pasing bawah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala penilaian 0-100 yang mengacu pada standar penilaian yang ada.Berdasarkan skala penilaian tersebut dapat diketahui peningkatan hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa dari setiap pemberian tindakan di masing-masing siklus berikut penjelasanya peningkatan hasil rata-rata dari hasil observasi data yang diperoleh menunjukan bahwa rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa sebesar 54,17%. Melalui tiga aspek gerak yakni sikap awal, gerakan, dan gerakan lanjutan sehingga dapat diketahui aspek sangat baik (SB) dengan rentang nilai 90-100 belum ada (0%) dan aspek baik (B) yang memperoleh nilai 75-89 belum ada (0%), aspek cukup Baik (CB) terdapat 7 orang siswa (29,16%) dengan nilai 60-74, aspek kurang Baik (KB) terdapat 12 orang siswa (50%) dengan nilai 40-59 sementara aspek kurang sekali (KS) siswa yang memperoleh 5 orang siswa (20,83%) dengan nilai 0-39. Dalam pelaksanaan siklus I peningkatan hasil rata-rata disiklus ini rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa sebesar 62,77%. Melalui tiga aspek gerak yakni sikap awal, gerakan, dan gerakan lanjutan sehingga dapat diketahui aspek sangat baik (SB) dengan rentang nilai 90-100 belum ada (0%) dan aspek baik (B) terdapat 2 orang siswa
(8,33%) dengan nilai 75-89, aspek cukup (C) terdapat 20 orang siswa (83,33%) dengan nilai 60-74, dan aspek kurang (K) terdapat 2 orang siswa (8,33) dengan nilai 40-59 sementara aspek kurang sekali (KS) dengan nilai 0-39 tidak ada (0%). Dalam pelaksanaan siklus II peningkatan hasil disiklus ini menunjukan rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa sebesar 88,60%. Melalui tiga aspek gerak yakni sikap awal, gerakan, dan gerakan lanjutan sehingga dapat diketahui aspek sangat baik (SB) terdapat 20 orang siswa (83,33%) dengan rentang nilai 90-100 terdapat 20 orang dan aspek baik (B) terdapat 4 orang siswa (16,67%) dengan nilai 75-89, aspek cukup (C) tidak ada (0%) dengan nilai 60-74, dan aspek kurang (K) tidak ada (0%) dengan nilai 40-59 sementara aspek kurang sekali (KS) tidak ada (0%) dengan nilai 0-39. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diketahui terjadi peningkatan sebesar 8,60% setelah diberi tindakan pada siklus I yakni hasil rata-rata keseluruhan dari data awal sebesar 54,17% meningkat menjadi 62,77% setelah evaluasi dilakukan pada siklus I. Berdasarkan evaluasi tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata keseluruhan yang ada pada siklus I belum mencapai indikator yang telah ditentukan, oleh karena itu penelitian di lanjutkan ke siklus berikutnya yakni berlanjut pada siklus II. Berdasakan hasil evaluasi tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata keseluruhan yang ada pada siklus II telah mencapai indikator yang sudah ditentukan, oleh karena itu penelitian tindakan kelas ini tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya, dari data tersebut maka dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil 4. KESIMPULAN Penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan teknik dasar pasing bawah dalam permainan bola voli.
Adapun peningkatan hasil rata-rata capaian siswa dari observasi awal setelah diberikan tindakan pada siklus I sebesar 8,60% dari data observasi awal diperoleh 54,17% meningkat menjadi 62,77%, sedangkan Peningkatan hasil rata-rata capaian siswa dari siklus I ke siklus II sebanyak 25,83% yakni dari hasil rata-rata keseluruhan siklus I sebesar 62,77% meningkat menjadi 88,60% pada siklus II. Hasil keseluruhan dari observasi awal sampai pada hasil pelaksanaan siklus II meningkat sebesar 34,43 yakni dari hasil data dari observasi diperoleh hasil sebesar 54,17% menjadi 88,60%.
Sunarsih dkk, 2009 . . Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan
Kesehatan.
Erlangga Tarmudi B Hafid & Ahmad Rithaudin 2011. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan
Kesehatan.
Pusat
Perbukuan
kementrian pendidikan nasional Dwi Sarjiyanto & Sujarwadi 2010. Strategi pembelajaran Proses
Berorientasi
Standar
Pendidikan.
PerbukuanKementeria
5. REFERENSI
Penerbit
Pusat Pendidikan
Nasional Moh Farug ( Ratna Ibrahim 2009 ) Tehnik Dasar Bola voli . Era Pustaka : Jakarta Aan
Sunjata
&
Teguh
Santosa.
2010.Pendidikan
Jasmani
Olahraga
Pusat
perbukuan
Dan
Kesehatan.
kementrian pendidikan nasional
Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pusat Kementrian
Pendidikan
Nasional : Jakarta
Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Pusat kementrian
pendidikan
nasional
Dan
Kesehatan.
Pusat
Perbukuan . Jakarta
kementrian
Pusat
pendidikan
nasional Shodikin Chandra & Achmad E Esnoe
Dan
Kesehatan.
Pusat
Perbukuan
kementrian pendidikan nasional Dyan Putri Riswanty & Ngatiyono, 2010. Jasmani
Olahraga
Dan
pendidikan nasional Roji, 2009 . Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Penerbit Erlangga :
Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Pusat kementrian
Sujarwadi & Sarjyanto, 2010 . Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Pusat Perbukuan
Wisahati ( Santosa 2010 ) .Pendidikan
nasional
Kesehatan.
Jakarta
Hidayat dkk, 2010 . Pendidikan Jasmani
Perbukuan
Dan
Kesehatan. Pusat Perbukuan kementrian
Mitranto ( Slamet 2010 ) . Pendidikan
Olahraga
Perbukuan
Pendidikan
Mile, 2009 . Bola Voli I . Gorontalo
Perbukuan
Olahraga
2010 . Pendidikan Jasmani Olahraga
Sarjono ( Sumarjo 2010 ) . Pendidikan
Perbukuan
Faridha Isnaini 2010 . Pendidikan Jasmani
pendidikan
kementrian
pendidikan
nasional : Jakarta Anisa Basaleman, 2011 . Teori Pembelajaran Orang Dewasa. PT. Remaja Rosda Karya.
Sri Harmianto, 2013. Strategi Pembelajaran yang Inovatif. PT. Aneka Ilmu Nanang Suryani & Leo Agung, 2012. Strategi
Belajar
(Anggota Ikapi)
Mengajar.
Ombak