perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
JURNAL SKRIPSI
PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Oleh:
BADRIA EKO APRIYANTO K4611019
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2016
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Badria Eko Apriyanto 1), Sarwono 2), Djoko Nugroho 3) 1)
Mahasiswa Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, JPOK, FKIP, UNS Dosen Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, JPOK, FKIP, UNS
2),3)
Alamat Korespondensi: 1)
085641696850,
[email protected]) 08164274122,
[email protected]
3)
08121538550,
[email protected]
ABSTRAK Badria Eko Apriyanto. PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2016. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk menguji ada tidaknya pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan kelincahan dan (2) membandingkan kemampuan kelincahan antara siswa dengan latihan sirkuit dan siswa dengan latihan konvensional pada siswa ekstrakurikuler futsal di SMP Islam Diponegoro Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment atau disebut juga eksperimen semu dengan menggunakan rancangan pretest dan post-test group. Subjek penelitian yaitu siswa ekstrakurikuler futsal SMP Islam Diponegoro Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 20 siswa, terdiri dari 10 siswa kelompok eksperimen dan 10 siswa kelompok konvensional. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan memodifikasi tes bentuk “T” Test. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dan inferensial. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan kelincahan dan (2) ada perbedaan, hasil peningkatan kelincahan siswa latihan dengan latihan sirkuit lebih baik daripada siswa dengan latihan konvensional pada siswa ektrakurikuler futsal SMP Islam Diponegoro tahun pelajaran 2015/2016. Dari uji reliabilitas tes awal sebesar 0,89 (acceptable). Hasil tes awal kelompok eksperimen dengan latihan sirkuit diperoleh nilai rata-rata 11,1580 dan tes akhir nilai rata-rata 10,8680 sedangkan hasil tes awal kelompok kontrol dengan latihan konvensional diperoleh nilai rata-rata 11,2680 dan tes akhir nilai rata-rata 11,1510. Simpulan penelitian ini adalah (1) ada pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan kelincahan dan (2)ada perbedaan, hasil peningkatan kelincahan siswa yang latihan dengan latihan sirkuit lebih baik daripada siswa dengan latihan konvensional pada siswa ekstrakurikuler futsal SMP Islam Diponegoro tahun pelajaran 2015/2016. commit to latihan user sirkuit. Kata kunci: Kemampuan, kelincahan futsal,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENDAHULUAN Disamping itu macamOlahraga merupakan salah macam teknik dasar permainan futsal satu cara menjaga kesehatan tubuh yang harus dikuasi antara lain drible, karena dengan berolahraga dapat passing, heading, control, dan meningkatkan kesegaran jasmani. shooting. Dalam pemainan futsal, Futsal merupakan salah satu permainan bola besar yang dilakukan tidak hanya teknik dasar sangat di dalam ruangan. Dalam beberapa penting dikuasai seorang pemain tahun terakhir ini futsal sangat dalam permainan futsal, tetapi futsal berkembang,disukai dan yang sangat merupakan permainan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. cepat dan dinamis. Dari segi Tidak menghiraukan jika permainan lapangan yang relatif kecil,hampir yang seperti sepak bola ini hanya tidak ada ruang untuk membuat berbeda dilakukan didalam ruangan kesalahan. Oleh karena itu ini dimainkan oleh hampir semua diperlukan kerjasama antar teman kalangan masyarakat pedesaan, dan memiliki kebugaran jasmani masyarakat perkotaan. Olahraga yang baik. futsal merupakan salah satu cabang Futsal merupakan olahraga olahraga yang sangat digemari yang sangat kompleks karena karena cara bermainya cukup memerlukan teknik dan taktik sederhana hampir mirip seperti sepak khusus. Begitu pula dalam hal bola hanya lapangan diperkecil kondisi fisik, permainan futsal sedangkan peraturan permainanya memiliki perbedaan dengan olahraga tidak cukup sulit dan permainan olahraga lainya. Kharakteristik futsal tersebut enak dinikmati oleh adalah membutuhkan daya tahan penonton. kecepatan, daya tahan kekuatan, Para penggemar futsal ada daya ledak, kelenturan, ketepatan, yang sekedar untuk mencari keringat koordinasi,keseimbangan, reaksi dan saja atau sebagai hiburan, tetapi juga kelincahan dalam waktu yang relatif banyak yang memainkan futsal untuk lama. Olahraga futsal menuntut prestasi olahraga. Futsal adalah salah kondisi tubuh yang prima bagi para satu cabang olahraga pemainan yang pemainya. berkembang pesat di Indonesia dan Kelincahan merupakan diajarkan disekolah-sekolah baik salah satu unsur kebugaran jasmani SMP dan SMA. Usaha peningkatkan yang harus dimiliki oleh pemain keterampilan bermain futsal futsal. Kelincahan adalah dipengaruhi banyak faktor, kemampuan mengubah dan posisi diantaranya yaitu faktor fisik, teknik, tubuh atau bagian bagianya secara taktik dan mental yang harus dimiliki tepat dan cepat. Selain tepat dan untuk menjadi pemain yang baik. cepat perubahan yang terjadi tidak Faktor-faktor tersebut adalah bagianmenghilangkan keseimbangan.dari bagian yang tidak dapat dipisahkan batasan ini, terdapat tiga hal yang dan saling mempengaruhi untuk menjadi karakteristik kelincahan mencapai sebuah prestasi. yaitu perubahan arah lari, perubahan commit to user posisi tubuh dan perubahan posisi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bagian bagian tubuh. Kelincahan yang diinginkan dan itu terbukti dari tersusun dari komponen koordinasi, beberapa siswa yang mengikuti kekuatan, kelentukan, waktu reaksi ekstakurikuler hanya sedikit siswa dan power. Sebagaimana diketahui yang menunjukkan kelincahannya bahwa olahraga futsal sangat melakukan rangkaian dalam mengandalkan kelincahan seorang permainan futsal. Penyebab utama pemain, Oleh karena itu kelincahan ketidak kemampuan anak dalam harus dimiliki oleh seorang pemain. keluesan dalam bergerak yang Berdasarkan observasi atau mengakibatkan kurangnya tingkat pengamatan peneliti ,siswa yang kelincahan dan disebabkan oleh mengikuti ektrakurikuler futsal yang beberapa masalah dari teknis dan non khusus untuk siswa laki-laki di SMP teknis. Faktor teknis disebabkan Islam Diponegoro Surakarta terdapat karena sarana dan prasarana yang 1 lapangan futsal yang digunakan tersedia tidak sesuai dengan jumlah siswa dan juga disana terdapat 3 murid yang ikut ekstrakurikuler dan buah bola futsal yang 1 standar dan dari non teknis disebabkan seperti yang 2 tidak standar, selama siswa masih merasa kurang percaya pembelajaran ekstrakurikuler futsal diri dan belum mengetahui selama ini, masih banyak siswa yang bagaimana cara meningkatkan belum memiliki tingkat kelincahan kondisi fisik yaitu salah satunya yang tinggi dalam permainan futsal. adalah kelincahan. Hal tersebut terjadi karena sarana Berangkat dari dan prasarana yang masih belum permasalahan diatas, maka peneliti memadai, model latihan guru yang ingin adanya usaha untuk belum bervariasik,siswa kurang meningkatan kemampuan kelincahan percaya diri, masih malas untuk (agility) pada ektrakurikuler futsal di bergerak dan masih belum SMP Islam Diponegoro Surakarta, memahami latihan untuk maka dari itu diperlukan adanya meningkatkan kelincahan dalam latihan dalam bentuk pembelajaran permainan futsal, karena dalam yang dikemas dalam bentuk sirkuit, ekstrakurikuler hanya fokus dalam yang diharapkan siswa tertarik dalam bermain belum adanya usaha untuk meningkatkan kelincahan, mengikuti meningkatkan kebugaran jasmani ektrakurikuler futsal dan merasakan yaitu salah satunya kelincahan senang dalam kegiatan pembelajaran. sehingga kelincahan dalam Sirkuit merupakan latihan yang pembelajaran di ekstrakurikuler dibentuk dalam beberapa pos pos futsal pada siswa ektrakurikuler SMP sangat menyenangkan dan disukai Islam Diponegoro Surakarta masih oleh anak-anak, remaja dalam kurang. membangun kemampuan kelincahan Ketika peneliti melakukan . Oleh karena itu guru pengamatan dilapangan, diketahui dituntut selalu berkreasi dan bahwa kemampuan kelincahan dalam berinovasi dalam usaha permaianan futsal pada siswa meningkatkan kelincahan dengan ektrakurikuler futsal SMP Islam pembelajaran. Pembelajaran Diponegoro Surakarta tahun ajaran commit to user mempunyai pengertian yang mirip 2015/2016 belum memenuhi harapan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan belajar, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kongnitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap(aspek afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Berdasarkan penjelasanpejelasan di atas, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Latihan Sirkuit Terhadap Peningkatan Kelincahan Pada Siswa Ekstrakurikuler Futsal SMP Islam Diponegoro Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2015 dengan tiga kali latihan dalam satu minggu selama enam minggu di lapangan futsal SMP Islam Diponegoro Surakarta. Eksperimental Quasi atau eksperimen semu, berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Penelitian Eksperimen ini dilaksanakan dengan desain “Pretest-Posttest NonEquivalent Control Group”. Desain kelompok eksperimen tidak dipilih secara random, gambaran rancangan penelitian sebagai berikut”. Desain kelompok eksperimen tidak dipilih secara acak tetapi dipasangkan. Dalam hal pemasangan kelompok berdasarkan ordinal pairing. Desain penelitiannya diskemakan sebagai berikut [3]:
Subjek Penelitian ini adalah pada semua siswa yang mengikuti ekstakurikuler futsal yang berjumlah 20 siswa di SMP Islam Diponegoro Tahun Pelajaran 2015/2016. Berdasarkan observasi, siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal jumlahnya 20 dan semuanya adalah siswa putra. Dari 20 siswa putra tersebut, selanjutnya dipasangpasangkan menjadi dua kelompok dengan cara ordinal pairing agar diperoleh susunan berdasarkan jenjang dalam atribut tertentu [2]. Jadi diperoleh dua kelompok masing-masing berjumlah 10 orang untuk kelompok eksperimen dan 10 orang untuk kelompok kontrol.Penelitian ini terdapat dua variabel diantaranya adalah variabel bebas (independen), variabel terikat (dependen), lebih jelasnya yaitu: 1. Variabel bebas (independen) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan sirkuit 2. Variabel terikat (dependen) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kelincahan dalam ekstrakurikuler commit to userfutsal.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Variabel kontrol adalah variabel deskriptif. 2) untuk kepentingan yang dikendalikan, sebagai penilaian hasil analisis inferensial. variabel kontrol disini yakni Terkait dengan kedua tujuan tersebut kelompok kontrol. khususnya untuk kepentingan Latihan Sirkuit adalah analisis data, maka analisis latihan sirkuit adalah suatu program dikelompokkan ke dalam empat latihan terdiri dari beberapa stasiun tujuan, yakni untuk uji reliabilitas, dan di setiap stasiun seorang siswa uji prasyarat analisis, uji regresi dan melakukan jenis latihan yang telah uji anakova. ditentukan. Satu sirkuit latihan Komputasi analisis data dikatakan selesai, bila seorang siswa keseluruhan dilakukan dengan telah menyelesaikn latihan di semua mengaplikasikan program SPSS stasiun sesuai dengan dosis yang (statistical product and service telah ditetapkan. Latihan ini solution) versi 21. SPSS merupakan dilakukan dengan mengacu pada program aplikasi yang digunakan program latihan peningkatan, untuk melakukan penghitungan sehingga untuk meningkatkan statistik dengan menggunakan kelincahan perlu adanya program komputer. SPSS memberikan perencanaan untuk meningkatkan berbagai fasilitas perangkuman dan beban latihan. Latihan konvensional presentasi data dari yang sederhana yaitu latihan seperti biasanya yang hingga komplek karena didalamnya dilakukan oleh pelatih tanpa adanya terdapat program yang terintegrasi latihan yang terstruktur. Unsur fisik sehingga proses analisis data lebih kelincahan ini sangat dibutuhkan mudah, efesien dan deskripsi data hampir pada setiap cabang olahraga. lebih rinci. Data analisis kelincahan Dalam bermain futsal tidak cukup siswa diperoleh hasil dari tes hanya menggunakan daya tahan yang kelincahan test-T). Tabel Hasil Tes bagus akan tetapi sangat dibutuhkan Kelincahan [1]. kelincahan gerak setiap pemainnya. LakiPerempuan Data yang diperlukan dalam laki (detik) penelitian ini yakni hasil kelincahan (detik) siswa sebelum diberikan perlakuan. < 9.5 < 10.5 Baik Teknik pengumpulan data pada sekali penelitian ini menggunakan tes dan 9.5 to 10.5 to 11.5 Baik pengukuran. Untuk tes kemampuan 10.5 kecepatan diperoleh tes-T Petunjuk 10.5 to 11.5 to 12.5 Cukup pelaksanaan selengkapnya dapat 11.5 dilihat dilampiran. > 11.5 > 12.5 Rendah Data yang terkumpul selanjutnya dikelompokkan, Data yang dianalisis untuk dikalkulasi dan dianalisis menurut mendeskripsikan hasil tes kecepatan masalah dan tujuan analisis. Atas dan kelincahan adalah hasil tes dasar permasalahan dalam PEK ini, kelincahan yang ditunjukkan dari maka selanjutnya dikelompokkan ke skor posttest, baik pada kelompok dalam dua tujuan, yakni : 1) untuk eksperimen maupun kelompok commit to user kepentingan penilaian proses analisis kontrol. Setiap siswa dikatakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mempunyai tingkat kelincahan baik atau rendah berdasarkan tabel diatas. Untuk menguji hipotesis penelitian, maka data kemampuan hasil permainan futsal siswa dalam PEK ini dianalisis dengan statistik inferensial yang meliputi: a. Uji Reliabilitas, b. Uji prasyarat analisis (uji normalitas, homogenitas, linieritas), c. Uji anakova. Data yang dianalisis adalah data hasil skor pretest dan skor posttest. Alasan penggunaan anakova dalam analisis data ini karena dalam PEK ini memakai variabel kovariat sebagai variabel independen yang sulit untuk dikontrol, tetapi dapat diukur bersamaan dengan variabel dependen. Adapun langkah – langkah dalam analisis statistik inferensial dengan menggunakan analisis SPSS 21 adalah : a. Uji Reliabilitas Untuk mengetahui tingkat ketetapan hasil tes yang dilakukan dalam penelitian, maka dilakukan uji reliabilitas. Uji ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 21. Langkah pengujiannya sebagai berikut: Analyze Scale Reliability, masukan variabel tes ke kotak items, pada Model = Paralel, pada Statistic Ftest, One Way Random kemudian OK. b. Uji Prasyarat Analisis 1) Uji Syarat Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data hasil kemampuan kecepatan dan kelincahan yang diambil berdistribusi normal. Langkah pengujian dengan SPSS 21 adalah sebagai berikut:
a) Pada Toolbar pilih Analyze, kemudian pilih Nonparametric test Legacy Dialog Sample KS b) Masukkan variabel X dan Y Test variabel List c) Pada Option : pilih descriptives. Klik Continue d) Pada kolom test distribution : pilih Normal e) Klik Ok 2) Uji linieritas (dengan Analisis Mean Test) Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa hubungan variabel X terhadap variabel Y adalah linier. Prosedur pengujian SPSS 21 adalah sebagai berikut: a) Pada Toolbar pilih Analyze, kemudian pilih Compare Means Means. b) Masukkan variabel Y pada posisi Dependent List dan Variabel X pada posisi Independent List. c) Pada Option : pilih Test for Linierity. Klik Continue. Kemudian Klik OK. 3) Uji Syarat Homogenitas (Dengan Teknik Analisis Lavene’s Test) Uji ini digunakan untuk memeperlihatkan bahwa data hasil kemampuan kecepatan dan kelincahan siswa dalam kelompok memiliki variansi yang sama. Prosedur pengujian dengan SPSS 21 adalah sebagai berikut: 1) Pada Toolbar pilih Analyze, kemudian pilih General Linier Model Univariat. 2) Untuk analisis tanpa commit to user kovariat: Masukkan variabel
perpustakaan.uns.ac.id
Y pada posisi Dependent Variable dan variabel desain pada Fixed Factor(s). 3) Untuk analisis dengan kovariat: masukkan variabel Y pada posisi Dependent Variabel, variabel desain pada Fixed Factor(s) dan variabel X pada posisi Covariates(s). 4) Pada Model: pilih Full Factorial. Klik Continue. 5) Pada Option: pilih Homogenity test. Klik Continue. 6) Klik Ok. c. Uji Hipotesis Anakova Analisis kovarian (Anakova) merupakan gabungan analisis regresi dengan analisis varian (anava). Setelah uji prasyarat analisis terpenuhi yakni untuk mengetahui data yang dianalisis berdistribusi normal, data homogen dan model regresi linier, maka uji analisis berikutnya adalah anakova atau uji kombinasi analisis regresi dan varians. Anakova adalah analisis kovarian yang mempertimbangkan atau memasukkan variabel independen metrik sebagai kovariat ke dalam model. Tujuannya adalah untuk menurunkan error variance dengan cara mengontrol atau menghilangkan pengaruh variabel metrik (interval) yang diyakini membuat bias hasil analisis. Hal ini penting khususnya dalam penelitian yang sampel atau subjeknya tidak diambil secara acak to user sebagaimana dalam PEK commit ini.
digilib.uns.ac.id
Langkah pengujian SPSS 21 untuk uji regresi adalah sebagai berikut: 1) Pada Toolbar pilih Analyze, kemudian pilih Regression Linear. 2) Masukkan variabel Y pada posisi Dependent dan variabel X pada posisi Independent(s) 3) Pada Statistics: pilih Model fit dan Descriptives. Dalam pilihan Regression Coeficient pilih Estimates dan Convidence interval. Dalam pilihan Residual, pilih Durbin-Watson. Klik Continue. 4) Klik Ok. Sedangkan langkah SPSS 21 untuk hasil gambar garis persamaan regresi adalah sebagai berikut: 1) Pada Toolbar pilih Analyze, kemudian pilih Regression Curve Estimation 2) Masukkan variabel Y pada posisi Dependent(s) dan variabel X pada posisi Independent. 3) Pilih Model: pilih Linear. Klik Continue. 4) Klik Ok. Untuk analisis anakova dilakukan dua kali (kecepatan dan kelincahan) , langkah pengujian SPSS 21 adalah sebagai berikut: 1) Pada Toolbar pilih Analyze, kemudian pilih General Linear Model. Univariate. 2) Untuk analisis tanpa kovariat: masukkan variabel Y pada posisi Dependent Variabel dan
perpustakaan.uns.ac.id
variabel desain pada Fixed Factor(s). Untuk analisis dengan kovariat: masukkan variabel Y pada posisi Dependent Variabel dan variabel desain pada Fixed Factor(s) dan variabel X pada posisi Covariates(s). Pilih Model: pilih Full Factorial. Klik Continue. Pada Option: pilih Descriptive statistics, Estimates of effect size dan Parameter Estimates. Klik Continue. Klik Ok.
digilib.uns.ac.id
konvensional siswa saat posttest peningkatan tidak signifikan. 3) Sedangkan pada KE saat pretest siswa yang kategori baik terdapat 2 siswa setelah mendapatkan perlakuan latihan sirkuit siswa saat posttest meningkat menjadi 4 siswa kategori baik. Dengan demikian latihan sirkuit lebih 4) efektif dibanding latihan secara konvensional untuk latihan 5) kelincahan dalam futsal. data di atas, 2. Berdasarkan menunjukkan bahwa metode latihan sirkuit berpengaruh terhadap kelincahan. 6) Dari analisis perbandingan secara deskriptif, diperoleh data observasi terhadap kegiatan siswa HASIL PENELITIAN DAN dalam pemberian perlakuan PEMBAHASAN selama 6 minggu. Dalam 1. Pengaruh latihan sirkuit terhadap pelaksanaan pemberian perlakuan, peningkatan kelincahan pada disini memanfaatkan bentuk siswa ekstrakurikuler futsal SMP latihan kelincahan dalam bentuk Islam Diponegoro Surakarta pelajaran 2015/2016 sirkuit sehingga siswa lebih aktif Dari hasil statistik menunjukkan dan senang dalam mengikuti bahwa siswa ekstrakurikuler latihan, sedangkan dalam latihan futsal SMP Islam Diponegoro konvensional pembelajaran selama 6minggu 3 kali per bersifat monoton sehingga siswa minggu pertemuan mengalami cepat merasa jenuh dan bosan peningkatan kelincahan. Berikut selama mengikuti ekstrakurikuler. perbandingan masing- masing Dengan demikian maka adanya variabel yang berasal dari hasil pengaruh latihan sirkuit dalam statistic. Kelincahan siswa yang peningkatan kelincahan dalam meningkat terlihat pada futsal. perbandingan catatan waktu 3. Berdasarkan hasil uji model regresi dan uji keberartian terhadap kelincahan, untuk hasil skor posttest dalam kelompok terrnyata dua model regresi linier. eksperimen dari 10 siswa Dari Oleh karena itu dapat disimpulkan data deskriptif diatas dapat dilihat bahwa ada perbedaan hasil peningkatan kelincahan siswa dari peningkatan kelincahan dalam pretest dan posttest. Pada KK saat futsal antara bentuk latihan sirkuit pretest siswa yang baik terdapat 2 dengan latihan secara konvensional. Dari rata-rata total siswa, cukup terdapat 6 siswa dan rendah terdapat 2 siswa setelah mean hasil tes kelincahan dengan commit to usermodel latihan sirkuit dari 11,1580 mendapatkan perlakuan
perpustakaan.uns.ac.id
menjadi 10,8680 sedangkan ratarata total mean siswa latihan dengan konvensional adalah dari 11,2680 menjadi 11,1510 .Hal ini menunjukkan bahwa hasil peningkatan kelincahan dengan latihan sirkuit lebih baik dibanding pendekatan konvensional. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan kelincahan pada siswa ekstrakurikuler futsal SMP Islam Diponegoro Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. 2. Hasil peningkatan kelincahan siswa latihan dengan latihan sirkuit lebih baik daripada siswa dengan latihan konvensional. dari rata-rata total mean hasiltes awal 11,1580, tes akhir siswa dengan latihan sirkuit menjadi 10,8680 sedangkan rata-rata total mean test awal siswa latihan dengan konvensional adalah dari 11,2680, tes akhir menjadi 11,1510. B. Implikasi
digilib.uns.ac.id
peningkatan kelincahan pada siswa ekstrakurikuler futsal SMP Islam Diponegoro tahun pelajaran 2015/2016.mengandung pengembangan ide yang lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar simpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut: Implikasi teoritik dari hasil penelitian ini bahwa, setiap model latihan memiliki pengaruh yang berbeda antara latihan sirkuit dengan latihan secara konvensional dalam meningkatkan kelincahan. Karena dalam latihan sirkuit ini membutuhkan kondisi fisik dan rangkaian gerak dalam bentuk beberapa pos yang banyak maka harus disiapkan kondisi fisik yang baik. Maka dalam setiap jenis latihan memiliki kelebihan maupun kekurangan. Oleh karena itu, dalam menerapkan latihan yang bertujuan untuk mengembangkan atau meningkatkan kelincahan harus menerapkan latihan yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa. Metode latihan mana yang paling baik pengaruhnya terhadap peningkatan kelincahan atau menyesuaikan dengan kondisi siswa. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih dan menentukan bentuk latihan yang tepat, khususnya untuk meningkatkan kelincahan pada futsal. C. Saran
Simpulan dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa latihan sirkuit memiliki pengaruh yang Sehubungan dengan simpulan lebih baik daripada latihan secara yang telah diambil dan implikasi commit to user konvensional terhadap yang ditimbulkan, maka
perpustakaan.uns.ac.id
disarankan kepada pelatih/guru olahraga khususnya di ekstrakurikuler futsal SMP Islam Diponegoro tahun 2015,disarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Dalam memilih jenis latihan, khususnya untuk meningkatkan kelincahan dalam futsal ,hendaknya memilih latihan yang lebih efektif dan sesuai dengan kondisi maupun kharakteristik siswa. 2. Dalam latihan sirkuit ini membutuhkan kondisi fisik yang baik maka sebelum latihan guru setidaknya menyiapkan kondisi fisik. 3. Dalam upaya untuk meningkatkan kelincahan dalam futsal pelatih/guru olahraga dapat menggunakan jenis latihan yaitu latihan sirkuit. Karena latihan tersebut terbukti lebih baik pengaruhnya dan dapat meningkatkan kelincahan.
digilib.uns.ac.id
Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta. (2012). Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan . Surakarta: FKIP. Fox, Edward L. (1984). Sports Physiology. Japan: CBS COLLEGE PUBLISHING. Fox, Edward L. (1988). The Physiological Bhasis of Physical Education and Atheletics. New York : W.B Saunders Company. Halim, S. (2009). 1 Hari Pintar Main Futsal. Yogyakarta: Media Presindo. Handoyo, A. (2010). Bermain Futsal. Jakarta: Nobel Edumedia. Irianto, Djoko Pekik. (2002). Panduan Kebugaran Jasmani yang Efektif DAFTAR PUSTAKA Atmojo, M.B. (2010). Tes dan dan Efisien. Pengukuran Dalam Yogyakarta: Lukman Pendidikan Jasmani/ Offset. Olahraga. Surakarta: Ismaryati. (2008). Tes dan UNS Press. Pengukuran Olahraga. Bompa, Tudor O and Half, G G. Surakarta: UNS Press. (2009). Periodization: Lhaksana, J. (2011). Taktik dan Theory and Methodology Strategi Futsal Modern. of Training. Canada: Jakarta: Be Champion Human Kinetics. Lutan, R. (2000). Dasar Dasar Brown, Lee E & Ferrigno, Vance Kepelatihan. Jakarta: A. (2005). Training for Depdikbud. Speed,Agility and Mackenzie, B. 2005. 101 Quickness. Canada: Performen Evaluation Human kinetics Test. London: Electric commit to user World plc.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mikdar, U Z. (2006). Hidup Sehat : Belconnen, ACT and Nilai Inti Berolahraga. 2School of Human Jakarta: Departemen Movement and Sport Pendidikan Nasional, Sciences, University of Direktorat Ketenagaan. Ballarat, Ballarat, VIC. Muhajir. (2006). Pendidikan Sporis, G., Jukic, I., Milanovic, L., Jasmani, Olahraga, dan & Vucetic, V. (2010). Kesehatan. Jakarta: “Reliability and factorial Departemen Pendidikan validity of agility tests dan Kebudayaan. for soccer players”. Pauole, K., Madole K., Garhammer Croatia: Journal National J., Lacourse M., & Strength and Rozenek R. (2000). Conditioning “Reliability and validity Association, 24(3),679of the T-test as a measure 686. of agility, leg power, and Sugiyono. (2012). Metode legspeed in college-aged Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, men and women”. Kualitatif, dan R&D. California : Journal of Kinesiology and Physical Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). Metode Education, 14(4),443450. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R& D. Peraturan Menteri Pendidikan Bandung: Alfabeta. Nasioanal No 22 tahun Suharno H P. (1985). Ilmu 2006 tentang Standar Kepelatihan Olahraga. Nasional Pendidikan Yogyakarta: FPOK IKIP Sajoto, M. (1995). Peningkatan Suhendro, A. (2004). Dasar dasar Pembinaan Kondisi Fisik kepelatihan. Jakarta: Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize. Universitas Terbuka. Sarwono. 2008. Aplikasi Model Sumosardjono, S. (1996). Pembelajaran Kooperatif Pengetahuan Praktis Kesehatan dan Olahraga. Pada Mata Kuliah Biomekanika Olahraga di Jakarta: Pustaka Kartini. Program Studi PJKR Tenang, John D. (2008). Mahir Bermain Futsal. Jakarta: JPOK FKIP UNS. DAR! Mizan (Mizan Laporan Penelitian. Grup). (tidak diterbitkan). Surakarta: FKIP UNS. Yudiana,Y., Subarjah, H., & Juliantine, T. (2007). Sheppard , J.M & Young, W.B. Latihan fisik. Bandung: (2005). “Agility literature FPOK UPI. review: Classifications, Wirasasmita, R. (2013). Ilmu Urai training and testing”. Olahragai. Bandung. Australia : Australian Alfabeta Institute of Sport, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user