Jurnal
rssN 1411-4623 '*9: :j; -!
"-
.i,. ;: :r .
:,:::
Volumc
.:
-r, i,!
,=
U y :
t,;i . " :5.
;.-. g,
11
i
.lr-
7 Nomor 2
Oktober 2007
Respon Kecernaan Bahan Kering dan Ukuran Tubuh Kambing : Peranakan Etawah Jantan Terhadap Pemberian
Bungkil lnti Sawit Asril
1-7
Pengaruh l-ama Penyimpanan Beku dan Pembungkusan
Terhadap Kualitas Daging Broiler
8-il
Yusdar Zakzria Konsumsi dan Kecernaan Zat Makanan pada Kambing Peranakan Etawah Jarrtan yang diberi Ransum Komplit Berbasis Jerami Padi Terfermentasi
t2-16
Cut Intan Novita Penggunaan BerbagaiJenis Minyak Sebagai Sumber Energi dalam Ransum untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Telur Puyuh (C o t ur n k - c o t urn ix j apon i c a)
t7-20
Cut Aida Fitri, Zulfan Pengaruh Penambahan Molasses Terhadap Komposisi Kimia Silase Beberapa Jenis Rumput yang ditanam Bercampur dengan Styl os snt hes (iuyonens is
2t-28
M. Yunus Pengaruh Penggunaan Ampas Tahu dalam Ransum Terhadap Pefrrrmans Ayam Broiler Zulfan, Sulaiman Ibrahim
29-32
lsolasi Penghambat Aktivitas Enzim Pengubah Angiotensin Dari Protein Susu
Amhar Abubakar
-).t
--1
o
Pengaruh Pemberian'Iepung Ikan Lemuru \S a r de n e I I u F i m b r iat a) Terhadap Persentase Karkas Broi
ler
Sulaiman Ibrnhim
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
39-43
RESPON Kf,Cf,RNAAN SAIIAN Kf,RING DAN UKURAN TUBUII KAMBING PERANAKAN RTAWAH JANTAN TERHANAI' PEIUBNRTAN BUNGKIL INTI SAWTT $
$ E
3
Response of Pcrcnskn t*n'eh Melc Goat Gh'en Pelm Kcrnel Cake on Dry Digertibility end Body Sizcs
Matter
ASRIL AITSTRACT'
A study on dry mstter digestibility and body sizes of Peranakan Etuwah male goat given palm kernel cake (PKC) eonducted at the expcrimental farm of Agriculture Faculty of Syiah Kuala University. Trvelve Peranakan etawah malc goats about 10-17 kg live weight werc used in the experiment. Randomized block design with 3 blocks and 4 trcatmcnts consists of R0 (rvithout PKC), R,l t 100 g PKC). R2 (200 g PKC), and R3 (300 g PKC) was applied in this cxpcrimcnt. Faranrclen; measurcd rvcrc dry matter digestibility, crudc proein digcstibilily. crudc fibcr digestibilily, body length. chest gird. and shouldcr height-'fhe rcsult slrowcd that I'KC sigoilicantly (P<0.01) a{Iected crude protein and significantly (P<0.05) afTcctcd cnrde fiber digestibility, body length and chest gird of Peranakan etawah male goats. Horvcvcr, Pcranakan clarvalr nralc goats givcn PKC havc no rcsponse on dry matter digestibiIity and shoulder hcight. Key Word : Palm Kernel Cake (PKC), Peranakan Etarvah, digestibility, dry ilratter, crude protein, crude fiber, chest gird,.body lenght shoulder height
PENDAHULUAN
Temak kambing merupakan salah satu ternak yang tslah tersebar sampai keselumh pelosok tanah airn dimana pemeliharaannya bervariasi, dari usaha tambahan atau sampingan sampai usaha berskala besar. Peningkatan produksi dapat dicapai melalui beberapa cara antara lain penambahan populasi dan peningkatan produktivitas ternak dalam menghasilkan daging
tI
t
t
seperti mempcrcepat pertumbuhan,
seh
ingta lama
pemeliharaan untuk mendapatkan berat potong menjadi lebih singkat. Untuk itu diperlukan bahan pakan yang ketersediaannya baik kualitas m&upun kuantitasnya mcmadai.
Bungkil inti sarvit merupakan
suatu
atternatif pilihan yang sangilt mengudtungkan karena dengan semakin meningkatnya areal pertebunrn kclapa sawit makr jumlah produksi dan limbahnya sernakin mcningkat. Dari selsiuh produksi tandan buah sawit hanya s$kirar ?2.1
persen benrpa hasil utama yaitu 20 peruen minyak sarvit dan 2.1 persen rninyak inti mwit. Sekitar 2.2 persen ben pa hasil ikutan (bungkil inti sarvit,
BIS) dan *lebihnya 75.7 persen berupa limbah antara lain tandan buah kosong, s€rat perasan buah dan Lumpur minyak sawit (l). Penentuan produksi ternak dapat dilihat dari ukuran-ukuran badan yang banyak hubungannya dengan performan ternak. Disamping inr juga ukuranukurcn tubuh dapat memberikan gnmbaran bentuk tubuh hewan sebagai suatu ciri khas bangsa ternak
tcrt€Ttu. Sclain itu juga ukuran-ukuran badan dapat digunakan dalam menyeleksi ternak dnn memberikan hasil yang baik (Kidlill dan McCarmick, 1965). Potensi nilai makanan untuk menyediakan
dapt ditentukan dengan jalan analisis kimia. Tstapi nilai sebenarnya dari makanan untuk hewan ditunjukkan dengan bagian yang hilang setelah zat makanan tertentu atau energi
penccrnaan, pcnyerapan dan metabolisme. Bagian
Respon Kecemaan Bahan Kering dan Ukuran Tubuh Kambing
{lr. Asril, M.Rur.Sc)
Secana keseluruhan
dapt
mnsum pada masing-masing tingkat pmberian bungkil inti sawit. Hal ini berhubungan erat dengan semakin
disimpulkan
bahwa penambahan bungkil inti sawit pada perlakuan Rl, R?- dan R3 cenderung meningkatkan koefisien cerrur bahan kering ransum, dimana pada perlakuan Rl didapat k*fisien cema bahan kering Fansum tertinggiZemmelink (1980) dalam Huitema {1989} menyatakan bahrva laju makanan tcrnak yang berkualitas rendah didalam perut dapat
meningkatnya bahan yang kaya akan protcin (konsentrat) sehingga menuunkan konsumsi serat krqar secara keseluruhan. Hssil penelitian ini menunjukhan bahwa tiap penarnbahan inti sarvit akan meningkatkan rata* rata koefisisn ceroa protein. Koefisien cema tertinggi protein didapat pda perlakuan Rj 300gr) pmberian bungkil inti sawit yaiiu
dipcrcepat dengan penarnbalran bahan pclcngkap
yang kaya akan protein sehing€a ransum akan lebih banl'ak dikonsumsi
sebesar 67.55 persen.
Kocfisicn Ccrnl Pnotcin Ran*um Rata-rata koefisian cema protein ransum untuk masing-masing perlakuan Rl, R2 dsn R3 setelai dilakukan analisis statistik menunjukkan pengaruh yang sangal nyata (P<0.S1). Setelalr dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan didapat hasil bahwa pemberian bungkil inti sarvit sebanyak 100 gr,200 gr dan 300 gr berpengaruh sangat nyata {P4.01} dengan perlakuan kontrol
Koefisi*n Cerne Serat Kasar Rsn*nm Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pernberian bungkil inti sarvit sebanyak 100 g, 2$0 gr da$ 300 gr cendenrng menurunkan koefisien cerna serat kasar. Berdasarkan hasil analisis statistik penambahan bungkil inti sawit
sebanyak 100
gr, ?00 gr
dan 300 V
menuojukkan perbedaan yang nyata (P<0"05) dengan perlakuan tanpa bungkil inti sawit (kontrol). Hal ini dililrat pada Tabcl5.
(R0). Tabel 4. menrpcrlihatkan raia-ratn koefisien cerna protein selama penelitian
Meningkatnya koefisien cerna protein mungkin discbabkan olch mcningkatnya kandungan protcin dnlanr Tabel 3. Rata-rata Kocfisien Cerna Bahan Kerirg. Ransum Selama Penelitian (%). Pcrlakuan
Kelompok
RO
RI
R2
I
65.70
68.1 7
't
65"56
66.25
68.1 I 66.3 r
67.71
68-46
6S.13
Jumlah
6590 t97 t6
20 t.63
202.8$
Rataan
65.72
67-21
67.63
293.27 67.?6
l
R3 66.22
s8.92
Tabel 4. Rat*-rata Koefisien Cerm Pmtein Ransum Sclama Penelitian Perlakuan
Kelompok I
59.t8
RI 66.&t
2
63.88 60.45
6?.28 65.13
67.W 202.06
67.39
3
RO
Jumlah
r
83.51
199.05
Rataan
6t l7'
66-35'
R2 67.36 67.66
R3
65.9t 69.r5, s7.52 202.65 67.55"
@denganhurufyangberbcdapadabarisyangsama.menunjukkanperbedaanyang sangEt nlata (P<0.01)
4 r:.1
Tabel 5. Rala-rata Koefisien Cerna Serat Kasar Ransunr Selanra ltcnclitian Kelompok
l'erlakunn RO
RI
R2
74.47 2 72.0t 69.75 77-t6 3 65.34 Jumlah 205.56 224.t3 Rataan 74.71" 68.52a Kesimpulan : superskrip dcngan huruf yang berbcda pada baris yang 74.89
I
(9ro)
65.67 6E.8t
R3 69.5
r
67.05
6724
u.97
201.68 67 -23'
20r.s3 67. I g"
sarna menunjukkan pctredaan yang
nlata (P{.05). Dari Tabel diatas terlihat hhwa semakin banyak penambahan bungkil inti sawit pada sotirp porlakurn akan menurunkan rati-ttts koefisien cerna scr:at kasar. Hal ini discbabkan oleh semakin meningkatnya kandungan pnrtein ransum akibat penambahan bunglil inti sarvit dan di dalam rumen mungkin populasi mikroba yang benifat proteolytic lcbih bbnyak, schingga kcccmaan protein ccnderung lebih tinggi dibanding serat kasar. Koefisien cerna serat kasar pada perlakuan kontrol (R0) lcbih tinggi karcna pr
nranjadi populasi yang lebih tranyak mencema protcin.
Penjrng Brden l"lasil penelitian nrenunjukkan hahrva panjang badan kambing penelitian dengan pemberian bungkil inti sawit (BIS) secnr:a statistik menunjukkan sualu perbedaan yang nyata (l><0.05). Secana lenglap rata-rata frerlambhan panjang badan' kambing pda masing-masing prrlakuan
lcrcilnluur padn'l alrl 6. Dari rataan gxrlanrbalran prnjang barJan kambing Penanakan Etawah pada perlakuan R0, Rl, R2, dan R3 yaitu sebesar l.0l cm, 1.06 cm, l.l? cm dan 139 cm, tcrlihat bahrva kambing yang diberikan 3(D gam bungkil inti sawit (R3)
bersifat cellulolitik lebih dominan. Sesuai dengan pcndapat Soervarrdi (1974) bahwa penambalran bahan makanan yang kaya akan protein atau nitrogen dapat menyebabkan menurunnya kandungan serst kasar nansum secara keseluruhan. Sclanjutnya Amra (2) menambahkan pembrian makanan yang berserat kasar rendah secara kontinyu dapat mengubah populasi proto"4 dan bakteri rumen
relatif lebih tinggi
Jrerambahan panjang badannya dibandingkan perlakuan lainnla. Sementara perlaliuan kontrol (R0) dipercleh pcrtambahan panjang tradan paling rendah. Hal
ini bisa disebabhan pada perlakuan R3 kandungan protein dan energi lebih tinggi dibandingkan perlakuan-perlakuan lain.
Tabel 6. Rataan Pcrtambahan Panjang lJatlan Karnbing l]cmnaksn Etarvah Pada Scliap Perlakuan Selama Psnclitian (cm Kelompok
Perlakuan R2
R3
t.l7
2
r,03 r.00
RI r.00 t.00
r.50 r.50
3
r.00
I "17
t.l7
r.l7
Jumlah
3-03
r _06
l.l7
4-17
I
RO
t.r 7
l .0l' 1.06' l -l 7-" 1.39" Ralaan Keterangpn : supcrskrip deng3n hunrf berbeda pada baris 1'ang sama mcnunjukkan pcrbedaan yang nyata
(P<0.05) Respon Kecernaan Bahan Kering dan Ukuran Tubuh Kambing (lr. Asril. M.Rur.Sc)
Lingker Dada Raa-rata pertambahan linglar dada
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Soepamo (1994), bahrva laju pertumbuhan yang lebih cepat akan tercapai dengan konsumsi protein dan energi yang lebih tingi. Black drt*" (196S) menambahkan bah\Ya ukuran badan ternak mempunyai hubungan dengan performarr
dan tingkat
pcrtumbuhan lcrscbul
kambing Peranakan Etawah yang didapat pada penelitian i$i tstterr pada Tabel E . Secara statistik hasil yang didapat menunjukkan suahr pcngaruh yang nysta (P<0.05).
Pada Tabcl
dipengaruhi oleh kual itns pak;rn yang dibcrikan.
Perlakuan trrmberian bungkil inti sarvit menunjukkan pengaruh yang tidak ttyata terhadap tinggi pundak kambing Peranaknn Etarvah pnelitian. Sccara umum rata-rala pertambahan tinggi punclak kambing Pcranakan f,,tarvah penelitian baih perlakuan R0, Rl, R2,
Ilcrtambahan
lingkar dada
discbabkan terdapat perbedaan respon tcrlradap
memperlihatkan
perlakuan yang diberikan @ penelitian ini' Pada perlakuan R2 dengan kandungan bungkil inti salvit sebanyak 2$0 gr mengandung protein dan energi lebih tinggi dari perlakuan Rl (100 gr bungkil inti sarvrt), tetapi karena perbedaan respon dari renrak terhadap pengamh malianan tcrsebut bisa menyebabkan pertambahan ling&ar
bahwa
pertambahan tinggi pundak selama penelitian relatif kecil. Hal ini mungkin disebabkan oleh
penganrh genetik ternak iru sendiri, dimana menurut Berg dan Butterfield (19?6) dalam Soepamo {1994} ba}rva perbedaan lnju pertumbutran diantara bangsa dan individu ternak di dalam suatu bangsa bisa disebabkan oleh perbedaan ukuran tubuh dervasa.
dada lang sarna pada kedua
fatnl ?. Rataall I'crBnrtral: ,rn f ilggi Pqndnt li11fllng ]'cranlhan l:talt'ah Pcrlekuan Kelompok -] R? RI RO r.t7 {r.67 0.s6 I
perlakuan
R] 1.00
0.50
0-83
t).81
0.67
0.50
$.67
0.f7
Ll7
Jsmlah
2.t9
2_l'l
2.5 t
llata{n
0.73
o.72
0.84
2.67 0.E9
3
Pada
perlakuan Rl dan R? yang didapat pada penelitian ini terlihat sarna hal ini mungkin
maupun R3 relatif sama ("I'abel?).
.,
dapat dilih*t
pcrlakuan R3 (tingkat pemberian bungkil inti xrvit sebanlak 3m gr). Dengan kandu*gan pmtein dan eneryi yang lebih tinggi dari perlakuan lainnya maka perlakuan R3 cenderung lebih cepat laju pcrtumbuhannya.
Tinggi Pundek
Tabel 7
8
bahwa Jrcrtambahart lingkar dada tertinggi di dapat pada
sangal
-fabel g. Rgtasn pertambahan Lingkar Dads Kanrbing Peranakan Etarvah pada Sctiap Perlakuan Sclnma cm Psrlakuan
Kelompok
RO
RI L50
R2
R3 r
I
t.5c
2
r"50
3
r.l7 t.l7
r.67 r.33
r.t7
t-t 7
r.50
Jumlah
3.84
4.17
4.t7
4.83
Rataan
l.2g'
1.39"
iii
-83
1.50
1.61" yang nyala perbedaan yang sama menunjukkan I
{P<0.05)
6
tersebut
Hal ini
sejalan dengan pendapat
Soepamo (1994) bahwa diantara individu dalam
suatu bangsa atau tliantara bangsa tcrnak tcrdapat pcttrcdaan resFxln tcrhadap pcngnnth
lingkungan scpcrti nutrisional
adanya prbcdaan
- il4.
dan
mikrobiologis. Perbedaan respon ini yang bisa
menyebabkan
5. Kidwill, J. F. anel McCarnrick. 1965. The Influenca of Sizc cuui Type on Grovlh std Developnent o1"(luttle. J. Anim- Sci. l5 : 109
laju
6. Socparno. 1994. IImu dan Teknolagidaging. Gadjah Mada Univcrsity Prc*s, Yogyakarta-
pertumbuhan.
KESIMPULAN
hasil ysng didapat dari dapat disimpulkan bahrva
7. Socwardi, B- 1974. Gizi Ruminansia. Departcrnen llmu dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan. lnstitu Pertan ian Bogor. llogor.
Berdasarkan
penelitian
ini
pembcrian bungkil inti sawit pada ransum gcbcslr 100 gr, 200 g drn 300 It sssanr slatifiik membcrikan pengaruh yang sangat nyrto (P<0.01) tcrhadap koefisien ccrna pratein ransum dan bcrpcnpruh nyata (P<).05) terhadap kocfisicn ccrna serat kasar ransum dan terhadap pertambahan panjang badan dan lingkar dada kambing Peranakan Etarvah jantan. Tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata (F0,05) terhadap koelisien cerna bahan kcring dan pertambahan ringgi pundak.
8. Sostrcamidjojo, M. S. dan Soeradji. 1986. l'ctenta*an Unum. Cv. Jasaguna Jakana.
9. Steel, R. C. D. and J. H, Tonie. 1991, Prinsip dan Prosedur Stotistika saalu Pendekatsn lliometik- Ed. ?. Pt. Gramedia Pusat Utama. Jskarta. 10. Tillman,
A.D- I{-
DAF-TAR PUSTAKA
l. Aritonang.
1985. Pengaruh car.a Pemberian Makanan dan Tingkat Bungkil lnti Sarvit dalam Ransum Terhadap Penempilan Produksi Babi yang sedang Tumbuh. Ilmu dan Peternakan Vol.2 No. I balai |tenelitiun
Temak Bogor, Bogor 2. Arora. S.P. 1980. Penccrnaan Mikroha pada Ruminansia- Gadjah Mada Univcrsity Press, Yogyaftarta.
3. Blaclq H.W., B. Kna{f, J.R. and A.C.Cook. 196E. Corrclation of Meansurement of Slauglrter Steer With Ratc and Efliciency of Gain and With Certain Carcass Characteristic. J. Agric. Sci.54 :465473. 4. Huitema, A. 1989. Peternakon di Daeroh Troopis; Arti Ekonomi dan Kemanpuonnya. Yapsan Obor Indonesia dan PT. Grarncdia, Jakffts.
Respon Kecernaan Bahan Kering dan Ukuran Tubuh Kambing
Flartadi., S.
Reksohadiprodjo., S. Prawirokusumo.. S. Lebdosoekojo, 19t6. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
(lr. Asril' M.Rur.Sc)