Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
JURNAL HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA SMPN SATU ATAP BENDOREJO BLITAR THE RELATIONSHIP BETWEEN, THE SPEED OF LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND LEG LENGTH WITH THE ABILITY TO DRIBBLE THE SOCCER GAME AT SMPN ONE ATAP BENDOREJO BLITAR
Oleh: RIAN KRESNANTO 12.1.01.09.0314 Dibimbing oleh : 1. Drs. SUGITO , M.Pd 2. ARDHI MARDIYANTO INDRA P, M.Or
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017 Rian Kresnanto | 12.1.01.09.0314 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 0||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap
: Rian Kresnanto
NPM
: 12.1.01.09.0314
Telepon/HP
: 082257564168
Alamat Surel (Email)
:-
Judul Artikel
: Hubungan
Antara
Kecepatan, Daya
Ledak Otot
Tungkai Dan Panjang Tungkai Dengan Kemampuan Menggiring Bola Pada Permainan Sepak Bola Pada Siswa SMPN Satu Atap Bendorejo Blitar Fakultas – Program Studi
: FKIP-Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
Nama Perguruan Tinggi
: Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat Perguruan Tinggi
: KH. Achmad Dahlan No. 76 Kediri
Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiatisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mengetahui
Kediri, 30 Januari 2017
Pembimbing I
Pembimbing II
Penulis,
Drs. Sugito, M.Pd NIDN. 000486001
Ardhi Mardiyanto Indra P, M.Or NIDN. 0711038802
Rian Kresnanto NPM. 12.1.01.09.0314
Rian Kresnanto | 12.1.01.09.0314 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA SMPN SATU ATAP BENDOREJO BLITAR Rian Kresnanto 12.1.01.09.0314 FKIP - Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi Drs. Sugito, M.Pd dan Ardhi Mardiyanto Indra P, M.Or UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Olahraga dapat mengharumkan nama bangsa dan, Negara maka tidak ada cara lain selain meningkat kan prestasi olahraga di dalam kejuaraan-kejuaraan internasional supaya dapat mencapai prestasi, maka seorang atlet harus memiliki dasar potensi hubungan baik misalnya fisik dan mental yang sesuai cabang olahraga yang di tekuninnya. Di samping juga melakukan latihan yang kesimbungan. Alat-alat yang memadahi serta faktor-faktor yang menunjang lainnya. Kemudian dapat di katakan bahwa kondisi fisik itu merupakan modal yang utama seorang atlet di dalam mencapai prestasi yang maksimal. Tujuan penelitian : adalah untuk mencari hubungan antara kecepatan, daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai dengan menggiring bola pada permainan sepak bola. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 16 siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment Hasil penelitian ini adalah : 1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan dengan kemampuan menggiring bola pada permainan sepak bola, dengan rhitung 0,867 > 0,497 rtabel. 2) Terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dengan kemampuan menggiring bola pada permainan sepak bola, dengan rhitung 0,854 > 0,497 rtabel,. 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dengan kemampuan menggiring bola pada permainan sepak bola, dengan hasil rhitung 0,856 > 0,497 rtabeldan 4) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan, daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai dengan kemampuan menggiring bola pada permainan sepak bola, dengan hasil Fhitung 21,64 > 3,344 Ftabel. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan, daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai dengan kemampuan menggiring bola pada permainan sepak bola. Maka dari itu dapat disarankan untuk bisa mencapai kemampuan menggiring bola yang maksimal permainan sepak bola maka siswa harus memperhatikan kecepatan, daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai. KATA KUNCI : Kecepatan, daya ledak otot tungkai, panjang tungkai, kemampuan
menggiring bola
Rian Kresnanto | 12.1.01.09.0314 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
Teknik-teknik
LATAR BELAKANG Sepak bola adalah suatu permainan
permainan
sepak
bola
dasar
dalam
ada
beberapa
beregu yang dimainkan masing-masing
macam, seperti stop ball (menghentikan
regunya terdiri dari sebelas orang pemain
bola),
termasuk
gawang), passing (mengumpan), heading
seorang
penjaga
gawang.
shooting
(menendang bola
Sepakbola adalah permainan yang sangat
(menyundul
populer,
(menggiring bola).
karena
permainan
sepakbola
sering dilakukan oleh anak-anak, orang dewasa maupun orang tua.
bola),
dan
ke
dribbling
Khusus dalam teknik dribbling (menggiring bola) pemain harus menguasai
Saat ini perkembangan permainan
teknik tersebut dengan baik, karena teknik
sepakbola sangat pesat sekali, hal ini
dribbling sangat berpengaruh terhadap
ditandai
permainan para pemain sepakbola. Teknik
dengan
banyaknya
sekolah-
sekolah sepak bola yang didirikan. Tujuan
dribbling
dari permainan sepak bola adalah masing-
menjadi tiga macam : Teknik dribbling
masing
dengan kura-kura bagian dalam, Teknik
regu
atau
kesebelasan
yaitu
(menggiring
terbagi
berusaha menguasai bola, memasukan bola
dribling
ke
(punggung kaki), Teknik dribbling dengan
dalam
mungkin,
gawang dan
lawan
berusaha
sebanyak
mematahkan
dengan
bola)
kura-kura
penuh
kura-kura bagian luar.
serangan lawan untuk melindungi atau
Disamping itu, kecepatan dalam
menjaga gawangnya agar tidak kemasukan
dribbling
bola. Permainan sepakbola merupakan
dibutuhkan untuk menunjang penguasaan
permainan beregu yang memerlukan dasar
teknik
kerjasama antar sesama anggota regu,
kemampuan untuk melakukan gerakan-
sebagai salah satu ciri khas dari permainan
gerakan yang sejenis secara berurut-urut
sepak bola.
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
Untuk bisa bermainan sepak bola
(menggiring
tersebut.
bola)
sangat
Kecepatan
adalah
atau kemampuan untuk menempuh suatu
dengan baik dan benar para pemain
jarak
dalam
menguasai teknik-teknik dasar sepak bola.
singkatnya.
waktu
yang
sesingkat-
Untuk bermain bola dengan baik pemain
Dalam permainan sepak bola bila
dibekali dengan teknik dasar yang baik,
kita amati, menggiring bola merupakan
pemain yang memiliki teknik dasar yang
gerakan
baik pemain tersebut cenderung dapat
pemain sepak bola, sehingga pemain
bermain sepakbola dengan baik pula
tersebut
Rian Kresnanto | 12.1.01.09.0314 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
yang
sering
tampak
dilakukan
menonjol.
oleh
Menurut
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sarumpaet (1992 : 24-25) menyatakan
aktivitas fisik. Panjang tungkai merupakan
bahwa “menggiring bola merupakan teknik
susunan
dalam usaha memindahkan bola dari suatu
anthropometric seseorang yang berkaitan
daerah ke daerah lain pada saat pemainan.
dengan tungkai hingga telapak kaki.
anatomi
tubuh
atau
Sedangkan tujuandari menggiring
Panjang tungkai adalah ukuran panjang
bola adalah: memindahkan permainan,
yang diukur dari telapak kaki sampai pada
untuk melewati lawan, untuk memancing
spinaili acaanterior superior.
lawan, untuk memperlambat permainan.
Panjang
tungkai
berhubungan
Menurut Sajoto (1988 : 56) “Seorang
dengan
pemain sepak bola selain harus menguasai
sehingga mempengaruhi keseimbangan.
teknik dasar yang benar juga harus
Karena,
mempunyai
yang baik,
seseorang semakin tinggi titik berat badan
yang sangat
orang tersebut dibandingkan orang yang
kondisi
fisik
komponen kondisi fisik
titik
berat
semakin
diperlukan meliputi: kekuatan, daya tahan,
mempunyai
daya
badan
seseorang
panjang
Tungkai
lebih
pendek.
ledak,
kecepatan,
kelentukan,
Sehingga
keseimbangan,
koordinasi,
kelincahan,
bertubuh Pendek lebih baik dari pada
ketepatan dan reaksi”. Jadi menggiring bola
tidak
hanya
membawa
keseimbangan
tungkai
pemain
yang
pemain yang bertubuh tinggi.
bola
Sehingga pemain yang bertubuh.
menyusuri tanah dan lurus ke depan
Pendek kata lebih baik dalam menggiring
melainkan
yang
bola dibanding pemain yang bertubuh
jaraknya cukup dekat dan rapat. Hal ini
tinggi. Tetapi tidak dipungkiri bahwa
menuntut seorang pemain untuk memiliki
pencarian bibit pemain yang dibutuhkan
kemampuan menggiring bola dengan baik.
berpostur tubuh tinggi dan proporsional
menghadapi
lawan
Menggiring bola adalah membawa bola
Sebab jangkauan tungkai lebih
dengan kaki dengan tujuan melewati
panjang untuk menjangkau bola dan
lawan,
member
memudahkan pemain. Dalam berebut bola
umpan kepada kawan, dan untuk menahan
atas serta memudahkan dalam menambah
bola tetap ada.
kecepatan sewaktu menggiring bola cepat
mencari
Dalam bola
kesempatan
penguasaan,
memerlukan
menggiring
keterampilan
yang
hal ini sangat dibutuhkan dalam serangan balik,
tetapi
pemain
bertubuh
tinggi
baikdan didukung dari unsur-unsur kondisi
mempunyai kekurangan yaitu kurangnya
fisik yang baik pula seperti kekuatan yang
keseimbangan dibanding pemain yang
merupakan daya penggerak bagi setiap
bertubuh pendek.
Rian Kresnanto | 12.1.01.09.0314 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dalam
kaitannya
permasalahan
tersebut,
maka
dengan
social
penulis
Sedangkan Irawan Jenis metode penelitian
mengadakan penelitian di bidang olahraga
sehingga
bersifat
deskriptif.
adalah metode deskriptif analisis.
khususnya sepak bola dengan judul: “
Jenis metode penelitian adalah
Hubungan Antara Kecepatan, Daya Ledak
metode
Otot Tungkai dan panjang tungkai Dengan
mengatakan “penelitian deskriptif hanya
kemampuan Menggiring Bola
melibatkan satu variabel (univariat)”, di
Pada
Permainan Sepak Bola”.
deskriptif
analisis.
Nazir
mana penelitian deskriptif seperti ini tetap terbatas
pada
kemampuannya
II. METODE PENEITIAN
menjelaskan
A. Pendekatan penelitian
adanya.pemikiran dengan tujuan untuk
Sesuai dengan permasalahan dan
realitas
seperti
untuk apa
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
uraian pada latar belakang, penelitian ini
secara sistematis,
dilakukan dengan menggunakan yaitu
mengenai fakta-fakta serta hubungan antar
pendekatan
fenomena yang diselidiki”.
kuantitatif.
Pendekatan
kuantitatif menurut Arikunto pendekatan kuantitatif
dalam
penelitian
Analisis
faktual dan akurat
data
yang
digunakan
ini
dengan cara mengkorelasikan hasil tes dari
menggunakan kuesioner. Neuman dalam
variabel predikator yang berupa data
Prasetyo dan Jannah banya menggunakan
kecepatan, daya ledak otot tungkai dan
angka, mulai dari pengumpulan data,
panjang tungkai terhadap kemampuan
penafsiran terhadap data tersebut serta
menggiring bola.
hasilnya. Selain itu dalam penelitian
B. Uji Normalitas
kuantitatif.
Sebelum dilakukan analisis data
Sesuai
yang
secara korelasi data terlebih dahulu di uji
dikemukakan oleh Nasution menyebutkan
normalitas. Uji normalitas data digunakan
bahwa kuesioner “an instrument -.....-that
untuk melakukan pengujian data observasi,
he/she
uses
dengan
teori
to
measures
variabels”.
apakah data tersebut berdistribusi normal
Dimana
dalam
penelitian
kuantitatif
atau tidak (Widiyanto, 2013:154). Pada
peneliti
lebih
spesifik
memusatkan
penelitian ini uji normalitas dilakukan
perhatian kepada aspek-aspek tertentu dan
dengan rumus chi-square. Berikut rumus
sering
untuk mencari nilai chi-square adalah
menunjukan
hubungan
antara
berbagai variabel atau memberi gambaran
sebagai berikut :Maksum (2007:42)
yang lebih jelas tentang situasi-situasi Rian Kresnanto | 12.1.01.09.0314 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
square
adalah
sebagai
berikut
:
(Widiyanto, 2013:343) Keterangan : (
: nilai chi-square
fo
: frekuensi yang diperoleh
fe
: frekuensi yang di harapkan
Keterangan : = Chi-Square
(2013:164)
= Frekuensi yang diobservasi
data dikatakan berdistribusi normal jika
= Frekuensi yang diharapkan
Menurut
Widiyanto
nilai 2hitung<2tabel
Menurut
Widiyanto
(2013:346)
data dikatakan tidak linier jika nilai
C. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya variasi sampel-
2
2
hitung< tabel
E. Uji Korelasi Analisis terakhir dalam penelitian
sampel yang diambil dari populasi yang sama. Pada dasarnya sama dengan F pada
ini
adalah
pengujian
uji beda. Hanya saja jika dalam uji beda. F
tujuannya untuk menentukan kesimpulan
terbukti signifikan bila terdapat perbedaan.
akhir tentang berhubungan atau tidaknya
Sebaiknya dalam uji homogenitas. Harga F
korelasi
yang diharapkan adalah F yang tidak
perhitungan statistik. Selain itu pengujian
signifikan yaitu haraga F empirik lebih
hipotesis dapat pula untuk membuktikan
kecil dari F teoritik. Widiyanto (2013:170)
kebenaran dari hipotesis alternatif yang
yang
hipotesis,
diperoleh
dari
yang
hasil
telah diajukan. Dalam sudah Keterangan :
menganalisa
diperoleh
data
menggunakan
yang teknik
statistik yang rumusnya :
=Variansi tertinggi a. Mencari Mean
= Variansi terendah D. Uji Linieritas Uji
Dimana : M = mean (rata-rata)
linieritas
dilakukan
untuk
X= Jumlah variabel bebas
mengetahui apakah suatu data linier atau
N= Jumlah sampel
tidak adalah dengan uji linieritas.Untuk
b. Mencari variabel kekuatan otot lengan
melihat suatu data linier atau tidak antar
dan kekuatan otot lengan dan kekuatan
variabel
otot perut dengan tolak peluru gaya
maka
menggunakan
pada
penelitian
teknik chi-square (
ini .
O’brien
Berikut rumus untuk mencari nilai chiRian Kresnanto | 12.1.01.09.0314 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
R
= Koefisien korelasi antara kriterium dengan predictor
√{
}{
}
F. Uji Hipotesis Analisis terakhir dalam penelitian ini adalah pengujian analisis pada hipotesis
Dimana :
yang diajukan. Pengujian hipotesis ini
= Koefisien antara variabel x dan y
bertujuan untuk menentukan kesimpulan
N
= Jumlah Sampel
terakhir tentang berhubungan tidaknya
x
= Variabel Independent
nilai korelasi yang telah diperoleh dari
y
= Variabel terikat.
hasil perhitungan statistik. Dari pengujian
(Widiyanto, 2013:184) c. Untuk
mencari
maka signifikan maka dapat diperoleh koefisien
korelasi
ganda, ipakai rumus :
petunjuk tentang karakteristik hubungan antara variabel yang dicari petunjuk yang penulis maksud diatas yaitu : 1. Apakah
Dimana : R = Koefisien Derterminasi a = Koefisien Regresi x = Variabel Bebas Y = Variabel terikat. (Widiyanto, 2013:198) Selain itu dalam pengujian hipotesa menggunakan tarat signifikasi atau taraf kepercayaan pada r tabel 5%. Sedangkan untuk menentukan apakah harga Ry(1,2) tersebut signifikan atau tidak perlu analisa regresi yaitu :
koefisien
korelasi
hitung
(Fhitung) sama atau lebih besar dari koefisien korelasi tabel (Ftabel) pada taraf signifikan 0.05 maka hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan dapat diterima, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara kecepatan daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai dengan kemampuan menggiring bola Pada Permainan Sepak Bola, dan hubungan itu 95% dapat dipercaya. 2. Sabaliknya (Fhitung) lebih kecil dari (Ftabel) pada setiap taraf signfikan 0.05 maka hipotesis alternatif (Ha) yang
Keterangan : Freq = Harga F garis regresi N
= Jumlah sampel
M
= Jumlah predictor
diajukan
sehingga
dapat
disimpulkan tidak ada hubungan antara kecepatan daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai dengan kemampuan menggiring
Rian Kresnanto | 12.1.01.09.0314 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
ditolak,
bola
Pada
Permainan
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sepak Bola, dan hubungan itu 95%
disimpulkan data masing-masing variabel
dapat dipercaya.
berdistribusi normal. B. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya variasi sampelsampel yang diambil dari populasi yang
III. HASIL DAN KESIMPULAN
sama. Berikut hasil uji homogenitas yang
A. Uji Normalitas
ditunjukkan pada tabel 4.6 di bawah ini. Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenity of Variances
Sebelum dilakukan analisis data secara korelasi data terlebih dahulu di uji normalitas. Uji normalitas data digunakan untuk melakukan pengujian data observasi, apakah data tersebut berdistribusi normal
No. 1 2 3
atau tidak (Widiyanto, 2013:154). Berikut
Dari
hasil uji analisis statistik chi-square yang ditunjukkan pada tabel 4.5 di bawah ini.
5,4
9,49
Keterangan Normal
4,2
9,49
Normal
6,2
9,49
Normal
hitung
tabel
2,40 Homogen
4.6,
nilai
Fhitung
kecepatan, daya ledak otot tungkai dan
2,07 lebih kecil dari nilai Ftabel yaitu 2,40. Dari hasil tersebut, menunjukkan bahwa data kecepatan, daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai homogen. C. Uji Linieritas
7,6
9,49
Normal
Uji linieritas untuk mengetahui apakah variabel bebas yang dijadikan
Berdasarkan data pada tabel 4.5 hasil pengujian normalitas yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai
predictor mempunyai hubungan yang linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Pada tabel 4.7 menunjukkan hasil uji linieritas
hitung
masing-masing variabel kecepatan (X1),
sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Linieritas
daya ledak otot tungkai (X2), panjang tungkai (X3) dan kemampuan menggiring bola (Y) adalah 5,4; 4,2; 6,2 dan 7,6. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa semua variabel >
tabel
Ftabel Ket. 2,40 Homogen 2,40 Homogen
panjang tungkai sebesar 1,30; 1,83 dan
Tabel 4.5 Hasil Uji Chi-Square No. Variabel 1 kecepatan (X1) 2 Daya ledak otot tungkai (X2) 3 Panjang tungkai (X3) 4 Kemampuan menggiring bola (Y)
Variabel Fhitung Kecepatan (X1) 1,30 Daya ledak otot 1,83 tungkai (X2) Panjang tungkai 2,07 (X3)
tabel
hitung
(9,49), maka dapat
Rian Kresnanto | 12.1.01.09.0314 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
No. 1 2 3
Variabel 2hitung Kecepatan (X1) 212 Daya ledak otot 212 tungkai (X2) Panjang tungkai 144 (X3)
2tabel Ket. 229,66 linier 229,66 linier 229,66 linier
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan hasil uji linieritas pada tabel 4.7 di atas, diperoleh nilai
√{
}{
}
hitung
masing-masing variabel kecepatan, daya √{
ledak otot tungkai (X2), dan panjang tungkai (X3) adalah 212, 212, 144. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa semua variabel >
tabel
}{
}
}{
√{
}
hitung
(229,66), maka √
dapat disimpulkan data masing-masing variabel linier. D. Uji Hipotesis
Berdasarkan
Analisis korelasi digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan dari variabel bebas kecepatan (X1),
daya ledak otot tungkai (X2),
panjang tungkai (X3) dengan variabel terikat kemampuan menggiring bola (Y). Adapun untuk menguji hipotesis pertama, kedua,
ketiga
penelitian
ini
dan
ke
empat
menggunakan
dalam analisis
korelasi.
mengetahui
bola dalam penelitian ini menggunakan
bola di atas, diperoleh niali rhitung 0,867 > 0,497 rtabel, maka H0 ditolak H1 diterima. Hal
ini
berarti
signifikan
antara
kemampuan
ada
hubungan
kecepatan
menggiring
bola
yang dengan pada
permainan sepak bola. Kekuatan hubungan antara
kecepatan
dengan
kemampuan
menggiring bola adalah sebesar 0,867
berikut: N = 16 = = =
semakin
tinggi
2. Pengujian Hipotesis II Untuk mengetahui hubungan daya ledak otot tungkai dengan kemampuan menggiring bola dalam penelitian ini menggunakan
analisis
korelasi
linier
sederhana, sebagi berikut: N = 16 =
=
Rian Kresnanto | 12.1.01.09.0314 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
artinya
menggiring bola.
=
Menghitung korelasi sederhana :
yang
kecepatan, maka semakin baik dalam
analisis korelasi linier sederhana, sebagi
Σ
korelasi
kecepatan dengan kemampuan menggiring
positif hubungan
kecepatan dengan kemampuan menggiring
Σ
uji
masuk pada kategoi kuat dengan arah
1. Pengujian Hipotesis I Untuk
hasil
= Σ
= simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Σ
=
N = 16
=
= =
Menghitung korelasi sederhana : Σ √{
}{
}
= Σ
√{
}{
}
}{
√{
=
}
=
Menghitung korelasi sederhana : √{
√
}{
}
√{
}{
}
√
Berdasarkan hasil uji korelasi daya
√
ledak otot tungkai dengan kemampuan menggiring bola di atas, diperoleh niali rhitung 0,854 > 0,497 rtabel, maka H0 ditolak H2 diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara daya ledak otot
Berdasarkan
hasil
uji
korelasi
tungkai terhadap kemampuan menggiring
panjang
bola pada permainan sepak bola. Kekuatan
menggiring bola di atas, diperoleh nilai
hubungan antara daya ledak otot tungkai
rhitung 0,856 > 0,497 rtabel, maka H0 ditolak
dengan
bola
H3 diterima. Hal ini berarti ada hubungan
adalah sebesar 0,854 masuk pada kategoi
yang signifikan antara panjang tungkai
kuat dengan arah positif yang artinya
terhadap kemampuan menggiring bola
semakin kuat dan semakin cepat daya
pada permainan sepak bola. Kekuatan
ledak otot tungkai, maka semakin baik
hubungan antara panjang tungkai dengan
dalam menggiring bola
kemampuan
3. Pengujian Hipotesis III
sebesar 0,856 masuk pada kategoi kuat
kemampuan
menggiring
Untuk mengetahui hubungan panjang
tungkai
dengan
menggiring
kemampuan
bola
adalah
dengan arah positif yang artinya semakin
tungkai dengan kemampuan menggiring
panjang
bola dalam penelitian ini menggunakan
menggiring akan semakin bagus.
analisis korelasi linier sederhana, sebagi
4. Pengujian Hipotesis IV
tungkai
pemain
maka
hasil
berikut: Rian Kresnanto | 12.1.01.09.0314 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Untuk
mengetahui
hubungan
sebesar
0,844
dengan
kecepatan, daya ledak otot tungkai dan
menunjukkan
panjang tungkai terhadap kemampuan
kecepatan, daya ledak otot tungkai dan
menggiring bola dalam penelitian ini
panjang tungkai menjelaskan kemampuan
menggunakan
menggiring
analisis
korelasi
ganda
dengan uji F regresi adalah sebagi berikut:
bahwa
demikian
bola
adalah
sebesar
besarnya
84,4%
dan
sisanya yaitu 15,6% dijelaskan variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini E. Kesimpulan Dari
hasil
analisa
data
yang
dilakukan, dapat disampaikan kesimpulan = 21,64
dan saran sebagai berikut :
Berdasarkan hasil uji korelasi ganda
1. Terdapat hubungan yang signifikan
dengan uji F regresi kecepatan daya ledak
antara kecepatan dengan kemampuan
otot tungkai dan panjang tungkai terhadap
menggiring bola
kemampuan menggiring bola di atas,
sepak bola dengan rhitung > rtabel.
pada permainan
diperoleh niali Fhitung 21,64 > 3,344 Ftabel,
2. Terdapat hubungan yang signifikan
maka H0 ditolak H4 diterima. Hal ini
antara daya ledak otot tungkai dengan
berarti ada hubungan yang signifikan
kemampuan menggiring bola
antara kecepatan, daya ledak otot tungkai
permainan sepak bola dengan rhitung >
dan panjang tungkai terhadap kemampuan
rtabel.
menggiring bola pada permainan sepak
pada
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai dengan
bola. Besarnya kecepatan, daya ledak otot
kemampuan menggiring bola pada
tungkai dan panjang tungkai menjelaskan
permainan sepak bola dengan rhitung >
kemampuan menggiring bola dapat dilihat
rtabel.
dari koefisien determinasi. Berikut adalah perhitungan koefisien determinasi :
4. Terdapat hubungan yang signifikan kecepatan, daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai dengan kemampuan menggiring bola
pada permainan
sepak bola. Besarnya kecepatan, daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai Berdasarkan determinasi
diperoleh
hasil nilai
koefisien Rsquere
Rian Kresnanto | 12.1.01.09.0314 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
menjelaskan kemampuan menggiring bola sebesar 84,4% dan sisanya yaitu simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
15,6% dijelaskan variabel lain yang
Ngadenan
dan
tidak dikaji dalam penelitian ini dengan
Mengukur
rhitung > rtabel.
Tungkai.
Sugito.
2010.
Alat
Daya
Ledak
Otot
Pradana, Arditya. 2015. “Hubungan Antara Panjang Tungkai Dan Kelincahan
IV. DAFTAR PUSTAKA Aip
Syarifuddin. Departemen.
1992.
Atletik
Dengan Kemampuan Menggiring
dan
Bola Kaki Bagian Luar Pada Siswa
Pendidikan
kebudayaan
direktorat
jendral
Putra Ekstrakulikuler Futsal SMA
pendidikan
tinggi
proyek
Negeri 1 Trenggalek Kabupaten
pembinaan
tenaga
pendidikan,
Jakarta. Andi
Irawan.
2005.
Keterampilan
Trenggalek
Tahun
Pelajaran
2014/2015”.
Jurnal
Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi:
Menggiring Bola. Pedoman buku
Universitas
ilmu ke olahragaan, solo jawa
Kediri.
tengah Depdikbut.
Nuasantara
PGRI
S. Nasution. 2006. Teknik Dasar Lari 1983.
Pedoman
Guru
Olahraga. Jakarta:Rosda Jayapura.
Sprint. Saifudin.
1999.
Ketrampilan
Bermain
Dietrich. Knut dan Dietrich KJ. 1984.
Sepakbola.Jurnal IPTEK Olahraga.
Sepak Bola Aturan dan Latihan.
Volume 3 no 1. Januari 2001.
Jakarta : Gramedia.
Halaman 1-11.
Djawad. 1981. Dasar bermain Sepak Bola. Yogyakarta: Intan. Engkos,
Kosasih.
Program
1984. Latihan.
Ledak Teknik Jakarta
Sutrisno.
1977.
Otot
Tungkai
dan
dan
Kelincahan dengan Keterampilan
:
Menggiring Bola”. Jurnal FKIP :
Akademika presindo. Hadi
Sasongko, Candra. 2016. “Hubungan Daya
Universitas Lampung. Statistik
II.
Sneyers, Jef. 1988. SepakBola Latihan dan
Yogyakarta : Fakultas Psikologi
Strategi Bermain. Jakarta: Rosda
UGM.
Jayapura.
Justinus lhaksana 2011. Teknik Dasar Menggiring Bola. Maksum, Ali. 2007. Statistik Dalam
Soedjono.
FX.
Kerjasama
1985.
Taktik
Sepak
dan Bola.
Yogyakarta: Kedaulatan Rakyat.
Olahraga. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Rian Kresnanto | 12.1.01.09.0314 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Soeharno
HP.
1976.
Umum.
Ilmu
Coaching
Yogyakarta\:
Proyek
Pembinaan Pendidikan Olahraga. Sugito,
Ngadean.
2009.
Evaluasi
Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Suharno. 2010. Alat Mengukur Panjang Tungkai. Sumadi.
2008.
“Hubungan
Antara
Lari
Meter,
Kecepatan
50
Kelincahan
dengan
Prestasi
Menggiring
Bola
Dalam
Permainansepak Bola Kelas IX SMP Angkasa Lanud Iswahju di Kecamatan Maospati Kabupaten Magetantahun 2008”.
Pelajaran
Jurnal
2007-
Olahraga
dan
Kesehatan FPOK : IKIP Budi Utomo Malang. Sutrisno
Hadi.
1983.Statistic
I.
Yogyakarta: Andi Offset. Widiyanto, Mikha Agus. 2013. Statistika Terapan.Jakarta
:
Elex
Media
Komputindo.
Rian Kresnanto | 12.1.01.09.0314 FKIP – Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 13||