JURNAL ILMIAH NON SEMINAR TRADISI PERNIKAHAN MASYARAKAT ARAB SAUDI
Disusun oleh:
Camila 1006714342
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia 2013
1
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
2
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
3
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
TRADISI PERNIKAHAN MASYARAKAT ARAB SAUDI Camila 1006714342 Sastra Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia
[email protected]
ABSTRAK
Dalam kehidupan ini ada banyak sekali tradisi-tradisi yang dilakukan oleh masyarakat. Salah satunya adalah tradisi pernikahan. Pernikahan merupakan salah satu prosesi yang dianggap sakral bagi sebagian masyarakat pada umumnya. Karena begitu sakralnya, mereka mempersiapkan prosesi tersebut dengan sangat matang dan terperinci. Tentunya persiapan dan pelaksanaan prosesi tersebut disesuaikan dengan cara dan tradisi yang telah dilakukan oleh pendahulu mereka atau cara yang berlaku di lingkungan sekitar mereka. Masing-masing adat atau suku mempunyai tradisi pernikahan yang berbeda-beda. Masing-masing mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri. Tradisi pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat Arab Saudi tergolong unik. Meskipun tergolong unik, mereka tetap mengedepankan aturan agama islam yang berlaku dengan dibalut dengan nuansa modern yang ada pada zaman sekarang ini. Dalam penelitian ini peneliti ingin membahas tradisi pernikahan masyarakat Arab Saudi. Ada dua metode penelitian yang digunakan, yaitu studi pustaka dan wawancara. Landasan teori yang digunakan adalah antropologi budaya. Banyak hal-hal baru yang peneliti temukan dalam tradisi pernikahan Arab Saudi. Diantaranya prosesi ta’aruf dan khitbah sebelum prosesi ijab kabul, setelah dilakukan prosesi ijab qabul terdapat prosesi unik lainnya yaitu milka dan gumrah. Kemudian sebelum diadakannya acara resepsi, pasangan pengantin tidak boleh tinggal dalam satu rumah. Selain itu pada acara resepsi pernikahan pasangan pengantin laki-laki dan wanita mempunyai acara yang terpisah. Dan juga biasanya acara resepsi diadakan pada malam hari. Kata Kunci : Pernikahan; Arab Saudi; Tradisi; Pengantin Laki-Laki; Pengantin Wanita
4
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
Wedding Custom on Society of Saudi Arabia
Abstract
In this life, there are many traditions which have been done by the community including a wedding custom. Marriage has been generally defined as a sacred procession by some of society. Because it is so close to divinity, the preparation entails a mature and thorough procession. Furthermore, the preparation and implementation of the procession have been adjusted by means of a tradition that has been done by their predecessors or custom that is applied in their regions. Different customs has different traditions and each of them has its own characteristics and uniqueness. The marriage custom which is performed by the people of Saudi Arabia is quite unique. Although it is particular, they still put forward islamic values wrapped with modern nuances. In this study, it will be discussed of the people of Saudi Arabia. There are two methods used in this research, namely the study of literature and interviews and theoretical basis used is a cultural anthropology. Lots of new cases that can be found in the wedding customs of Saudi Arabia. For instance, ta’aruf procession before ijab qabul, after that there are other unique things like milka and gumrah. Then prior to the reception, the bridal couple should not stay in a single house. In addition to the wedding ceremony, the bride and the groom have separated events and it is usually held in the evening. Keywords: Marriage; Saudi Arabia; Custom; Bride; Groom
A. PENDAHULUAN Dalam perjalanan hidup manusia secara umum, ada tiga tonggak penting yang senantiasa menjadi peringatan, yaitu kelahiran, pernikahan dan kematian. Karena begitu pentingnya tiga momen tersebut, manusia sering kali menjadikannya sebagai hari yang istimewa. Orang awam kebanyakan menjadikannya hari perayaan atau hari peringatan. Tidak dipungkiri lagi, merayakan kelahiran, pernikahan dan kematian dengan berbagai tata caranya, sudah menjadi tradisi yang berurat akar dalam kehidupan masyarakat. Pernikahan merupakan sejarah yang akan memberikan warna dalam kehidupan manusia. Semua orang pasti memiliki kecendrungan untuk menikah. Karena dengan pernikahan seseorang akan mulai menjalani kehidupan baru yang lebih serius. Pernikahan adalah gerbang menuju kehidupan yang bisa di bilang sempurna, kehidupan dengan nuansa harmoni persahabatan sejati sebagai perwujudan rasa cinta kasih terhadap sesama
5
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
hingga mampu membangun sebuah rumah tangga yang diimpika. Pernikahan juga umumnya disakralkan oleh khalayak ramai, karena banyak orang yang menganggap bahwa pernikahan adalah peristiwa yang penting dalam hidup yang mungkin hanya di lakukan seumur hidup sekali. Maka wajar bila ritual pernikahan selalu di iringi dengan berbagai corak tradisi masyarakat, mulai dari tradisi pra pernikahan sampai pasca pernikahan1.
Dalam perayaan dan tata cara pernikahan, banyak sekali yang berhubungan dengan tradisi. Perayaan tersebut ada yang bernuansa religius, mewah atau meriah. Ada yang bangga dengan tata cara adat daerah, agama, budaya barat, budaya timur tengah atau menggabungkan diantara adat yang ada. Tradisi dan tata cara yang mereka jalani umumnya sudah diajarkan dan menjadi kebiasaan turun-temurun dari leluhur, kerabat atau lingkungan mereka, atau bahkan inovasi terbaru dari cipta kreasi mereka sendiri. Bahkan tidak sedikit pula, perayaan-perayaan tersebut menjadi ajang gengsi atau ajang menonjolkan kemewahan, kemegahan dan kemeriahan. Ditambah lagi dengan adanya jasa wedding organiser, maka acara pernikahan menjadi ajang ritual bisnis yang menjanjikan2.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan penulis kaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut; Bagaimana proses tradisi pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat Arab Saudi pra dan pasca pernikahan? ; Keunikan-keunikan apa saja yang terdapat dalam tradisi pernikahan mereka?
Melihat dari kenyataan bahwa banyaknya ritual dan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Arab Saudi. Oleh karena itu penelitian ini ingin mencoba memberikan gambaran proses dan tradisi pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat Arab Saudi. Penelitian ini juga bertujuan guna memperoleh gambaran yang jelas tentang proses dan tradisi pernikahan masyarakat Arab Saudi dan melihat keunikan-keunikan apa saja yang ada selama proses pra dan pasca pernikahan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang antropologi budaya. Selain itu penelitian juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang tradisi pernikahan yang ada di Arab Saudi. Penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis maupun sebagai referensi mengenai salah satu tradisi yang ada di Arab
Saudi.
1 2
Abu Yasid, Fatwa Tradisionalis untuk Orang Moderen. Jakarat : Erlangga, 2007. hlm, 71. Ibid. hlm, 72 6
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
B. METODOLOGI PENELITIAN DAN KERANGKA TEORI
Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan diatas, maka dalam penelitian ini dipakai metode kualitatif dengan mengadakan suatu klasifikasi mengenai gejala sosial yang diamati untuk menyusun suatu hasil penelitian deskriptif tentang realitas sosial yang komplek sedemikian rupa.3
Sumber data dalam penelitian ini adalah berasal dari pernikahan masyarakat Arab Saudi. Sedangkan data primer diperoleh dari mengamati, memahami proses pernikahan dalam tradisi masyarakat Arab Saudi yang menjadi subjek yang diteliti, dan data-data sekunder diperoleh dari data dokumentasi yang terkait dengan penelitian ini. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan dua teknik, yaitu wawancara dan studi pustaka. Setelah data terkumpul melalui wawancara. Kemudian mengidentifikasi deskripsi tentang bagaimana proses sosial tradisi pernikahan pada masyarakat Arab. Kemudian dianalisis dengan menggunakan asumsi-asumsi teori yang berhubungan dengan objek penelitian. Setelah proses itu dilakukan tentunya akan menghasilkan kesimpulan yang diharapkan dan mampu menggambarkan fenomena yang terjadi mengenai proses tradisi pernikahan masyarakat Arab saudi.
Penelitian ini menggunakan kerangka antropologi budaya. Antropologi budaya adalah cabang antropologi yang mempelajari variasi budaya manusia. Dalam makalah ini penulis mengacu kepada antropologi budaya dikarnakan tradisi merupakan bagian dari kebudayaan manusia. Antropologi budaya juga berkaitan dengan studi budaya yang berhubungan dengan struktur sosial, agama, politik, dan berbagai faktor lainnya. Terdapat banyak sekali tradisi pernikahan yang ada di dunia ini, salah satunya adalah tradisi pernikahan masyarakat di Arab Saudi. Masyarakat Arab yang memang mayoritasnya islam dan peraturan islamlah yang di tegakkan di Negara itu maka hal ini sangat berpengaruh pula terhadap tradisi pernikahannya. Tetapi uniknya tradisi pernikahan di Arab Saudi yang tetap mengedepankan aturan agama islam juga dibalut dengan nuansa modern di zaman sekarang ini4.
3 4
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2008. hlm, 3. http://www.amazine.co/22258/apa-‐itu-‐antropologi-‐budaya-‐definisi-‐sejarah-‐tokohnya. 14 September 2013 20.00 7
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
C. PEMBAHASAN Pernikahan Masyarakat Arab Saudi
Pernikahan merupakan salah satu hal yang paling istimewa dalam hidup seseorang. Maka dari itu, merayakan pernikahan memiliki tradisinya sendiri-sendiri di setiap bangsa di dunia ini. Bangsa Arab Saudi memiliki tradisinya tersendiri untuk merayakan bersatunya dua anak manusia yang sangat istimewa tersebut. Secara umum
istilah tradisi ialah sekumpulan praktek dan
kepercayaan yang secara sosial di turunkan dari jaman dahulu atau kebiasaan dari generasi yang satu kepada generasi yang selanjutny. Salah satu contoh tradisi yang paling banyak di lakukan oleh seluruh masyarakat di belahan dunia adalah tradisi pernikahan.
Tradisi pernikahan merupakan upacara janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan varian menurut tradisi suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan yang dipakai terkadang berkaitan dengan aturan atau hukum di suatu Negara tertentu, seperti yang terjadi di masyarakat Saudi5.
Dalam proses pernikahan yang dilakukan masyarakat Arab Saudi ada beberapa tahap atau tradisi yang harus dilakukan. Tradisi pertama yang yang selalu masyarakat Arab Saudi lakukan sebelum nikah di sebut ta’aruf, lalu di lanjutkan dengan khit’bah, lalu masuk ke prosesi akad yang di sebut dengan aqid nikah. Tidak sampai prosesi aqid nikah saja, masyarakat Arab Saudi juga memiliki prosesi yang panjang setelah pernikahan seperti tradisi milka, laylat al-hena, dan yang terakhir puncaknya adalah zawaj6.
Ta’aruf
Proses awal dan paling dasar sebelum terjadinya pernikahan dinamakan ta’aruf atau dalam bahasa Indonesianya perkenalan. Ta’aruf berasal dari kata ‘arafa yang berarti mengenal. Dalam hal ini pasangan calon laki-laki dan wanita harus saling mengenal atau mengetahui satu sama lain. Dalam tradisi masyarakat Arab Saudi, tahap awal jika seorang laki-laki ingin
5 6
Thomas Hidya Tjaya, Hermeneutika Tradisi dan Kebenaran. Jogjakarta : KANISIUS, 2005. hlm, 59. Wawancara pada tanggal 3 Oktober 2013 8
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
melangsungkan pernikahan adalah dengan mencari calon istri yang ingin dipinang. Dalam proses ini umumnya yang bertugas untuk mencarikan adalah pihak keluarga laki-laki, baik itu saudara dekat atau kerabat. Setelah memperoleh dan mendapati calon, pihak laki-laki diberitahu dan dikenalkan dengan cara menunjukkan foto calon wanita tersebut. Ketika pihak laki-laki menyetujui dan ingin mengetahui lebih jauh tentang pihak wanita, barulah orang tua dari pihak lelaki menyambangi kediamaan pihak wanita7.
Tujuan orang tua laki-laki menyambangi kediaman pihak wanita adalah untuk bersilaturahmi, berkenalan dan ingin mengetahui lebih jauh tentang bibit, bobot dan bebet wanita yang ingin dipinang. Setelah itu orang tua pihak lelaki memberikan foto anak mereka kepada orang tua dan pihak wanita. Setelah sekiranya pihak orang tua atau keluarga sudah setuju dengan wanita yang dipilih itu barulah proses ta’aruf yang kedua dilakukan, yaitu proses ta’aruf yang melibatkan laki-laki yang akan dijadikan pengantin hadir untuk melihat calon mempelai wanita tersebut. Dalam proses ini, wanita diperbolehkan untuk keluar menemui laki-laki tanpa menggunakan jilbab dan abaya. Namun dalam kurun waktu yang singkat tanpa wanita tersebut berbicara sepatah katapun di depan pihak keluarga laki-laki. Dari proses ini baik laki-laki maupun perempuan boleh menentukan jawaban apakah mereka memiliki kecocokan satu sama lain atau tidak. Jika pria tersebut stuju untuk menikahin wanita yang ia lihatnya, maka pria itu akan memberikan hadiah sebagai tanda bahwa pria itu stuju menikah dengan wanita tersebut8.
Khit’bah
Setelah adanya kecocokan satu sama lain, barulah diadakan proses khitbah atau dalam bahasa Indonesianya lebih dikenal dengan lamaran. Khitbah berasal dari kata khotoba yang berarti melamar. Dalam proses lamaran ini keluarga calon mempelai pria meminta secara resmi kepada calon mempelai wanita, yaitu meminta anak perempuan dari keluarga wanita untuk bersedia menikah dengan anak laki-laki mereka. Pada proses lamaran ini biasanya pihak keluarga laki-laki membawa mahar yaitu beberapa barang dan sejumlah uang yang sebelumnya sudah di setujui terlebih dahulu nominalnya, untuk dijadikan seserahan atau simbol pengikat
kepada keluarga wanita. Setelah itu barulah menentukan waktu dan pelaksanaan pernikahan9.
7
Wawancara pada tanggal 3 Oktober 2013
8 http://nikahnama.com/saudi_arabia/index.html. 26 september 2013 10.37 9
http://nikahnama.com/saudi_arabia/index.html. 26 september 2013 10.40 9
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
Sebelum tiga hari menjelang pernikahan biasanya ada ritual khusus yang di lakukan oleh calon pengantin pria maupun wanita, yaitu proses pembersihan badan. Tradisi pembersihan badan ini sudah di lakukan secara turun temurun dari nenek moyang mereka. Proses pembersihan badan ini dilakukan dengan cara menguapkan berbagai macam rempah-rempah seperti kayu gahru dan minyak yang sangat wangi ke seluruh tubuh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki calon pengantin selama beberapa jam. Proses ini selain berfungsi untuk membersihkan badan juga berfungsi untuk mencegah penyakit kulit10.
Aqid Nikah
Setelah melakukan Khitbah dan penentuan tanggal nikah, barulah masuk ke tahapan selanjutnya, yaitu aqid nikah. Aqid berasal dari kata ‘aqdun-’aqoda, yang berarti janji atau akad. Masyarakat pada umumnya biasa menyebutnya dengan akad, namun karena ada beberapa perbedaan dalam hal pelafalan, masyarakat Arab Saudi biasa menyebutnya dengan aqid. Aqid nikah adalah proses dilaksanakannya Ijab Qabul. Biasanya dilaksanakan tidak lama setelah proses khitbah. Pada prosesi aqid nikah ini hanya dikhususkan untuk kaum lelaki dari kedua belah pihak keluarga saja seperti ayah, kakak lelaki, adik lelaki, paman dan kerabat dekat lainnya. Agid nikah biasanya di laksanakan di kediaman keluarga wanita. Setelah pengantin lelaki membacakan kalimat ijab qabul yang berbunyi
“Qabiltu Nikahaha wa Tazwijaha bi Mahri
Madzkur” barulah pengantin lelaki itu resmi di katakan sebagai suami dari pengantin wanita tersebut. Barulah setelah resmi menikah pengantin lelaki dibolehkan bertemu pengantin perempuan di ruangan yang lainnya11.
Milka
Milka adalah proses resepsi pertama pernikahan. Mika berasal dari kata malaka yang berarti milik atau memiliki. Disebut milka karena kedua pasangan pengantin sudah mempunyai rasa saling memiliki satu sama lainnya, setelah keduanya melewati proses aqid nikah. Milka biasanya dilaksanakan sehari atau dua hari setelah aqid nikah. Dalam hal ini, pihak wanita sebagai pelaksana dan tuan rumah. Acaranya sangat sederhana dan biasanya dilakukan di rumah
atau di gedung yang relatif lebih kecil dan tidak terlalu besar. Ini dikarenakan tamu yang datang
10 11
http://nikahnama.com/saudi_arabia/index.html. 26 september 2013 11.12 Wawancara pada tanggal 10 Oktober 2013 10
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
hanya dari kalangan keluarga dekat kedua belah pihak dan hanya dikhususkan untuk wanita saja. Selain itu pengantin wanita tidak diperbolehkan untuk mengenakan gaun berwarna putih12.
Ada sedikit keunikan yang dilakukan oleh masyarakat Saudi. Setelah prosesi milka selesai dilaksanakan, pasangan pengantin tidak diperbolehkan untuk bertemu satu sama lainnya. Mereka tidak diperbolehkan bertemu dalam jangka waktu yang cukup lama. Ada yang tidak bertemu dalam waktu 3 bulan, 6 bulan, 8 bulan atau bahkan sampai 1 tahun lamanya. Tujuan dan alasan dari ini semua adalah agar pengantin laki-laki siap memberikan nafkah secara lahiriyah dan batiniyah. Mereka berjuang dan bekerja keras agar dapat memenuhi kebutuhan sang mempelai wanita atau istri. Selain itu juga untuk mempersiapkan acara puncak yakni resepsi pernikahan. Karena untuk acara puncak tersebut dilakukan secara megah dan mewah sehingga membutuhkan dana yang tidak sedikit13.
Laylat Al-hena
Tradisi selanjutnya ialah laylat al-hena, yang berasal dari kata lail dan hena, yang berarti malam hena. Hena adalah sejenis pacar yang biasanya digunakan oleh kaum wanita untuk menghiasi beberapa bagian tubuhnya. Oleh sebab itu laylat al-hena disebut juga dengan malam pacar. Dalam tradisi saudi, laylat al-hena disebut juga ghumra. Ghumra berasal dari kata ghamara, yang berarti melimpah. Dalam hal ini melimpah akan tamu yang hadir dan makanan yang disajikan. Ghumra biasanya dilakukan dua hari sebelum acara resepsi pernikahan yang besar. Laylat al-hena atau yang lebih di kenal dengan malam pacar ini diadakan oleh keluarga dari mempelai wanita dan biasanya juga acara ini dilangsungkan di rumah mempelai wanitia atau gedung yang relatif lebih kecil. Tradisi malam pacar ini berasal dari Yaman. Acara malam pacar ini dikhususkan untuk kaum wanita saja, Tamu-tamu yang diundang pun semuanya wanita. Acara ini merupakan simbolis pelepasan sang mempelai wanita untuk di bawa suaminya setelah acara resepsi pernikahan14. Biasanya malam pacar diadakan pada malam hari ba’da isya sampai dini hari. Pada acara
malam pacar tangan dan kaki-kaki pengantin wanita dipenuhi dan dilukis dengan menggunakan
12
13
Najebah Marafi, The Intertwined Conflict: The Difference Between Culture and Religion. Amazone.com. hlm, 124
Ibid. hlm, 124.
14 Mona Mikhail, Seen and Heard: A Century of Arab Women in Literature and Culture, Massachusetts: Olive Branch
Press, 2004. hlm, 13. 11
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
pacar. Motif lukisan yang dipakai pada umumnya bersifat abstrak. Tuan rumah dalam hal ini keluarga mempelai lelaki menyuguhkan acara-acara yang menghibur, diantaranya tarian belly dance, nyanyian dan musik khas arab. Tidak hanya mempelai wanita yang memeriahkan acara ini, akan tetapi para tamu juga ikut meramaikan dengan turut serta menari dan bernyanyi bersama15.
Zawaj
Acara puncak dari proses tradisi pernikahan masyarakat arab adalah resepsi pernikahan atau yang biasa di sebut oleh masyarakat arab dengan istilah Zawaj. Zawaj berasal dari kata zawwaaj yang berarti pernikahan. Diadakan oleh pihak keluarga pengantin lelaki. Acara resepsi pernikahan ini di bagi menjadi dua, acara khusus wanita dan acara khusus pria. Acara resepsi pria dan wanita ini di adakan di satu gedung yang sama hanya berbeda ruangan16.
Acara resepsi di tempat wanita di mulai pada pukul 22.00, biasanya tamu mulai berdatangan menjelang pukul 23.00. Dalam ruangan yang sangat besar dan mewah sudah di sediakan meja-meja pesta beserta kue-kue kecil, teh dan kopi. Acara pertama ini disebut dengan Arabic Coffee. Selagi para tamu menikmati Arabic Coffee para tamu juga disuguhkan dengan nyanyian dan tarian ala timur tengah, dimana para tamu juga dipersilahkan untuk ikut menari bersama dengan para penari dan tamu-tamu yang lain17.
Pada pukul 02.00 dini hari
barulah pasangan pengantin keluar menampakkan diri
dihadapan tamu undangan wanita. Mereka keluar dan menemui para tamu undangan wanita melalui balkon gedung. Ketika di beri tahu bahwa pengantin lelaki akan keluar semua para tamu wanita yang ada kembali mengenakan pakaian/jubah hitam yang bernama abaya beserta kerudung dan cadarnya. Pada saat menemui para tamu undangan wanita, pada saat itu pula pengantin laki-laki memasangkan cincin ke jari manis pengantin perempuan. Setelah itu mereka turun dan berjalan menuju pelaminan. Barulah dilaksanakan sesi pemotretan yang dilakukan secara bergiliran, yang dimulai dari Ibu kedua mempelai, kakak-kakak perempuan, saudara
saudara perempuan. Setelah sesi pemotretan, dilanjutkan dengan acara hiburan, yaitu pasangan
15
Maman Lesmana, Menelusuri Jejak Budaya Arab dan Islam di Indonesia. Depok: FIB UI, 2012. hlm, 184
16 Wawancara pada tanggal 26 Oktober 2013 17
Wawancara pada tanggal 26 Oktober 2013 12
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
pengantin beserta tamu undangan wanita menikmati dan larut dalam alunan musik timur tengah. Mereka menari dan berjoget bersama-sama18.
Setelah melakukan berbagai rangkaian acara bersama para tamu undangan wanita, barulah pengantin laki-laki beranjak dan berpindah tempat ke ruangan para tamu undangan lakilaki. Pada saat itu juga semua para tamu undangan wanita melepaskan pakaian hijabnya. Pada pukul 03.00 dini hari, para tamu undangan wanita dipersilahkan untuk menyantap hidangan yang telah disediakan. Khusus untuk tamu undangan wanita, makanan yang disajikan dalam bentuk prasmanan19.
Acara yang berbeda lagi yaitu di tempat pria, dimulai pada pukul 10.00 malam. Diruangan yang terpisah dari tempat wanita tetapi tetap di tempat yang sama, para tamu undangan laki-laki datang dan langsung menemui pengantin pria. Para tamu menyalami, memeluk, saling cium pipi kiri dan kanan sambil mengucapkan selamat kepada sang pengantin. Kebiasaan mencium pipi kiri dan kanan sudah menjadi tradisi masyarakat saudi, khususnya bagi kaum laki-laki20.
Setelah memberikan selamat kepada pengantin laki-laki, para tamu undangan dipersilahkan untuk duduk di bangku yang telah disediakan. Ada yang unik dari bangku-bangku tersebut, di bagian bawah disetiap bangku diletakkan sebuah benda yang dinamakan Bukhoor. Bukhoor adalah wewangian dari Saudi Arabia yang terbuat dari kayu gahru. Wangi dari bukhoor ini hampir menyerupai bau dupa. Para tamu biasanya memanfaatkan asap dari bukhoor tersebut untuk membuat tubuhnya harum dan wangi. Setelah menempati tempat duduknya masingmasing, para tamu dimanjakan dengan menu hangat yaitu kopi dan teh. Para pelayan melayani dan memberikan secangkir kopi atau teh kepada setiap tamu undangan. Kopi dan teh tersebut disajikan dengan menggunakan cangkir berukuran kecil21.
Sambil menikmati kopi dan teh, mereka dihibur oleh para Saudi Dancer. Mereka menggunakan pakaian seperti layaknya tentara yang ingin berperang lengkap dengan senjata dan
pedangnya. Mereka semua memegang gendang dan tabla. Tidak ada nyanyian, mereka hanya
18
Wawancara pada tanggal 26 Oktober 2013 Sherifa Zuhur, Saudi Arabia. California: Santa Barbara, 2011. hlm , 267. 20 Wawancara pada tanggal 29 November 2013 21 Wawancara pada tanggal 29 November 2013 19
13
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
memainkan musik instrumen. Setelah itu barulah dilaksanakan acara makan-makan. Makanan disajikan di dalam ruangan yang berbeda, disediakan ruangan khusus untuk para tamu menyantap hidangan. Ada banyak sekali menu makanan yang disajikan, tapi dalam tradisi masyarakat Arab ada dua menu khusus yang tidak boleh ketinggalan yaitu, nasi kabsa dan kambing guling. Dua menu ini selalu ada dan disajikan di setiap acara pernikahan masyarakat Arab Saudi. Nasi kabsa dan kambing guling seolah-olah menjadi menu wajib yang harus disantap ketika datang ke sebuah pernikahan. Karena begitu wajibnya menu ini, dalam satu meja makan disediakan setengah kambing guling22.
Setelah para tamu selesai menyantap hidangan yang ada, acara dilanjutkan dengan tarian pedang. Para penari pedang menghibur para tamu dengan cara berjoget joget dengan membawa pedang ditangannya. Selain itu ada pula penari pedang yang duduk dengan cara berhadap hadapan satu sama lain, sambil menari nari dan melakukan gerakan-gerakan tarian. Mereka semua duduk berbaris didepan dan dihadapan pengantin laki-laki beserta para tamu. Tujuan dari semua ini adalah hanya untuk menghibur pengantin laki-laki dan para tamu undangan. Meskipun demikian, rangkaian acara ini merupakan salah satu rangkaian yang paling ditunggu dan dinanti oleh para tamu, karena memang menarik untuk ditonton dan dinikmati23.
Setelah berbagai rangkaian acara telah dilakukan, tiba waktunya pengantin laki-laki berpamitan kepada para tamu undangan laki-laki. Pengantin laki-laki beserta keluarga dekatnya berpindah dan beranjak ke tempat ruangan pengantin perempuan. Dengan ditemani dan diiringi oleh keluarga dekatnya, pengantin laki-laki jalan perlahan lahan menuju tempat pengantin perempuan. Setelah mengetahui bahwa pengantin laki-laki ingin memasuki ruangan pengantin perempuan, semua para tamu undangan wanita wajib mengenakan pakaian hijabnya kembali. Setelah pasangan pengantin bertemu, mereka berdua langsung menuju ke panggung pelaminan. Proses menuju ke panggung pelaminan ini, menjadi momen yang harus diabadikan oleh para fotografer. Karena pada saat itu semua lampu-lampu yang ada menyoroti pasangan kedua
pengantin. Ini merupakan salah satu momen terbaik dalam rangkaian acara yang ada24.
22
Wawancara pada tanggal 29 November 2013
23 Wawancara pada tanggal 29 November 2013
24 Wawancara pada tanggal 29 November 2013 14
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
Setelah pasangan kedua pengantin duduk di panggung pelaminan, rangkaian acara dilanjutkan dengan berjoget dan menari bersama keluarga dekat mereka. Mereka menikmati alunan musik yang ada sambil menikmati makanan kecil dan beberapa minuman yang telah dihidangkan. Tidak berhenti sampai disitu, acara tetap berlangsung sampai dengan waktu shubuh tiba. Bahkan ada beberapa kalangan masyarakat Arab Saudi yang mengakhiri acaranya sampai pukul 8 pagi25.
D. PENUTUP Kesimpulan Tradisi pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat Arab Saudi termasuk tradisi yang tergolong unik. Meskipun tergolong unik, mereka tetap mengedepankan aturan agama islam yang berlaku dengan dibalut dengan nuansa modern yang ada pada zaman sekarang ini. Prosesi yang dilakukan sebelum dan sesudah nikahpun sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh agama islam. Diawali dengan ta’aruf, lalu dilanjutkan dengan khitbah, lalu masuk ke prosesi akad nikah atau yang biasa disebut dengan agid nikah. Dari tiga rangkaian prosesi pernikahan tersebut, disisipi dengan beberapa budaya, adat atau ritual yang telah diajarkan dan menjadi kebiasaan turun-temurun dari leluhur dan lingkungan mereka sendiri. Yang mana budaya tersebut merupakan inovasi baru dari cipta kreasi mereka sendiri. Beberapa budaya atau kebiasaan itu seperti milka, laylat Al-hena dan zawaj.
Didalam sebuah tradisi yang ada pada sebuah suku atau masyarakat tertentu, pada umumnya terdapat keunikan atau kebiasaan yang tidak terdapat pada suku lainnya. Beberapa keunikan yang ada pada tradisi pernikahan masyarakat Arab Saudi yaitu tidak diperbolehkannya pasangan pengantin untuk bertemu satu sama lainnya dalam jangka waktu yang cukup lama. Ada yang dalam waktu 3 bulan, 6 bulan, 8 bulan, atau bahkan 1 tahun lamanya. Selain itu pada prosesi resepsi, acara dibagi menjadi 2 bagian, yaitu acara khusus wanita dan acara khusus lakilaki yang dilakukan di dua ruangan yang berbeda namun masih dalam satu gedung yang sama. Waktu pelaksanaan resepsi pernikahannya pun tergolong unik. Mereka melakukannya pada saat dini hari, yaitu dimulai pada pukul 22.00 sampai waktu shubuh tiba atau bahkan lebih.
25
Wawancara pada tanggal 29 November 2013 15
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
Pada prinsipnya setiap masyarakat atau suku mempunyai kebiasaan, adat istiadat dan tradisi masing-masing. Tradisi tersebut muncul disebakan oleh beberapa faktor atau aspek. Ada yang berasal dari leluhur dan dilakukan secara turun menurun. Ada yang karena disebabkan oleh cipta kreasi mereka sendiri. Dan ada pula yang terpengaruh dari budaya luar dan melalui proses asimilasi atau akulturasi budaya.
Saran Tidak dapat dipungkiri bahwasanya dalam kehidupan ini ada banyak sekali tradisi dan adat yang berkembang di sekeliling kita. Adat dan tradisi tersebut berkembang dengan sendirinya sesuai dengan perkembangan zaman. Ada yang tetap mempertahankan tradisi dan kebiasan leluhur mereka dan ada pula yang dengan sengaja menciptakan inovasi baru dari hasil cipta karya mereka sendiri. Karena banyaknya adat dan tradisi yang ada disekeliling kita, sudah sepatutnya kita sebagai makhluk sosial untuk saling menghargai, menghormati dan tidak saling menghujat antar suku dan agama lainnya. Hidup rukun dan tentram, merupakan dambaan setiap manusia. Sesuai dengan semboyan negara Indonesia “Bhinekka Tunggal Ika”, walaupun berbeda beda tetapi tetap satu jua. Penulis berharap pembaca dapat sedikit mengambil pengetahuan, manfaat dan wawasan setelah membaca tulisan ilmiah ini.
16
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013
REFERENSI
Hidya Tjaya,Thomas. Hermeneutika Tradisi dan Kebenaran. Jogjakarta : KANISIUS, 2005. Lesmana, Maman. Menelusuri Jejak Budaya Arab dan Islam di Indonesia. Depok: FIB UI, 2012.
Marafi, Najebah. The Intertwined Conflict: The Difference Between Culture and Religion. Amazone.com. Mikhail, Mona. Seen and Heard: A Century of Arab Women in Literature and Culture, Massachusetts: Olive Branch Press, 2004. Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2008.
Yasid, Abu. Fatwa Tradisionalis untuk Orang Moderen. Jakart a: Erlangga, 2007.
Zuhur, Sherifa. Saudi Arabia. California: Santa Barbara, 2011.
http://www.amazine.co/22258/apa-itu-antropologi-budaya-definisi-sejarah-tokohnya.14 September 2013 20.00 http://nikahnama.com/saudi_arabia/index.html. 26 september 2013 10.37
Wawancara pada tanggal 3 Oktober 2013 ( Nabila Salim Bawazir) Wawancara pada tanggal 10 Oktober 2013 ( Nada Omar) Wawancara pada tanggal 26 Oktober 2013 ( Nabila Salim Bawazir) Wawancara pada tanggal 29 November 2013 ( Abdullah Omar)
17
Tradisi pernikahan ..., Camila, FIB UI, 2013