JURNAL ILMIAH NON SEMINAR ARAB SPRING
Oleh: Labieb Musaddad 1006714443 Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia 2013
1 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
HALAMAN PENGESAHAN
Karya ilmiah ini diajukan oleh Nama : Labieb Musaddad NPM : 1006714443 Program Studi : Sastra Arab Fakultas : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Mata Kuliah : Kapita Selekta Jenis Karya : Jurnal Judul Karya Ilmiah : Arab Spring Telah disetujui oleh dosen mata kuliah untuk diunggah di lib.ui.ac.id/unggah dan dipublikasikan sebagai karya ilmiah sivitas akademika Universitas Indonesia
Pembimbing Akademis : ( ) Drs. Suranta M.Hum.
Ditetapkan di : Depok Tanggal : 13 Januari 2014
2 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
FORMULIR PERSETUJUAN PUBLIKASI NASKAH RINGKAS Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Drs. Suranta M.Hum. NIP/NUP : 196102011989031003 adalah pembimbing dari mahasiswa S1 Nama : Labieb Musaddad NPM : 1006714443 Fakultas : Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi : Sastra Arab Judul Naskah Ringkas : Arab Spring menyatakan bahwa naskah ringkas ini telah diperiksa dan disetujui untuk (pilih salah satu dengan memberi tanda silang): X
Dapat diakses di UIANA (lib.ui.ac.id) saja.
Tidak dapat diakses di UIANA karena: Data yang digunakan untuk penulisan berasal dari instansi tertentu yang bersifat konfidensial. Akan ditunda publikasinya mengingat akan atau sedang dalam proses pengajuan HakPaten/Hak Cipta hingga tahun ............................................................................... Akan dipresentasikan sebagai makalah pada Seminar Nasional yaitu: ................................................................................................................................ yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan .......................tahun .................. Akan ditulis dalam bahasa Inggris dan dipresentasikan sebagai makalah pada Seminar Internasional yaitu:................................................................................................................................ yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan .......................tahun .................. Akan diterbitkan pada Jurnal Program Studi/Departemen/Fakultas di UI yaitu: ................................................................................................................................ yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan .................... tahun ..................... Akan diterbitkan pada Jurnal Nasional yaitu: ................................................................................................................................ yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan .................... tahun ..................... Akan ditulis dalam bahasa Inggris untuk dipersiapkan terbit pada Jurnal Internasional yaitu: ............................................................................................................................... yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan .................... tahun .................... Depok,…………………Tahun ……,
( Drs. Suranta M.Hum. )
3 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
Arab Spring Labieb Musaddad (1006714443)
[email protected] Program Studi Sastra Arab Universitas Indonesia
Abstrak Arab Springs has been widely known across the Arab country and even internationally, Arab Springs is a series of protests and demonstrations across the Middle East and Africa region also known as Arab Awakening or 'Arab Revolt'. At first revolt took place in Tunisia and spread to countries countries of North Africa and the Arab countries other communities in the region who participated did a similar thing. This study used a literature study and historical research methode and government renewal theory. The results of this study are rebellion movements in the variety of Arab countries that require changes in the governance structure of the country covering states of Tunisia, Egypt and Syria. Keywords: Arab Springs, Rebellion arab countries, government changes, Tunisia, Egypt, Syria
Abstrak Arab Springs telah dikenal luas di seluruh penjuru negri arab bahkan dunia international, Arab Springs adalah rangkaian protes dan gelombang demonstrasi di seluruh Timur Tengah dan kawasan Afrika atau dikenal juga dengan Kebangkitan Arab atau ‘Pemberontakan Arab’. Pada awalnya pemberontakan terjadi di negara Tunisia lalu menjalar ke negara negara Afrika Utara dan para masyarakat negara Arab lainya di kawasan Asia yang ikut melakukan hal yang serupa. Penelitian ini menggunakan metodologi studi kepustakaan dan penelitian sejarah dan teori pembaruan pemerintah . Hasil dari penelitian ini adalah gerakan- gerakan pemberontakan di berbagai negara arab yang menuntut adanya perubahan dalam tatanan pemerintahan negara tersebut meliputi negara Tunisia, Mesir dan Suriah. Kata Kunci : Arab Springs, Pemberontakan negara arab, Perubahan pemerintah, Tunisia, Mesir, Suriah
A. Pendahuluan Arab Springs yang berarti secara bahasa adalah musim semi Arab . Arab Springs secara harafiah yang dimaksud adalah Gerakan perubahan yang dilakukan oleh masyarakat sipil dengan tujuan menggulingkan kepemimpinan yang ada dengan harapan akan adanya perubahan pada tatanan pemerintahan. Gelombang revolusi unjuk rasa dan protes yang terjadi di dunia Arab tersebut mulai terjadi sejak bulan Desember tahun 2010, Revolusi revolusi tersebut terjadi di berbagai negara Arab seperti
di
Tunisia dan Mesir, Perang di Libya, Pemberontakan di Suriah dan Yaman bahkan
4 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
hingga Bahrain. Kerusuhan di perbatasan Israel 2011 juga terinspirasi oleh kebangkitan dunia Arab ini. 1 Protes protes yang berlangsung ini menggunakan teknik pemberontakan sipil dalam kampanye yang melibatkan serangan, demonstrasi, pawai, serta pemanfaatan media sosial untuk mengorganisir, berkomunikasi atas usaha-usaha penekanan terhadap pemerintah. Slogan pengunjuk rasa di dunia Arab yaitu Rakyat ingin menumbangkan rezim atau sistem ini. 2 Rangkaian yang berawal dari protes pertama yang terjadi di Tunisia tanggal 18 Desember 2010 setelah pembakaran diri seorang warga sipil setempat yang bernama Mohamed Bouazizi yang berprofesi sebagai pedagang karena merasa tidak mendapatkan kesehjateraan sebagaimana layaknya. Serta unjuk rasa para demonstran lain atas korupsi polisi dan perawatan kesehatan di Tunisia. unjuk rasa tersebut terjadi pada hari Jumat setelah salat Jumat. Protes ini juga mendorong kerusuhan sejenis di luar kawasan Arab. Dengan kesuksesan protes di Tunisia, gelombang kerusuhan menjalar juga ke negara negara lain sepertu ke Mesir, Yaman, Suriah, bahkan Bahrain. 3 Pada Juli 2011, unjuk rasa para demonstran ini berhasil menggulingkan dua kepala negara, yaitu Presiden Tunisia sendiri yakni Zainal Abidin Ben Ali yang kabur ke Arab Saudi tanggal 14 Januari setelah protes revolusi Tunisia, dan di negara Mesir, Presiden Hosni Mubarak mengundurkan diri pada 11 Februari 2011, setelah 18 hari protes massal dan mengakhiri masa kepemimpinannya selama 30 tahun. Selama periode kerusuhan regional ini, beberapa pemimpin negara mengumumkan keinginannya untuk tidak mencalonkan diri lagi setelah masa jabatannya berakhir. Seperti Presiden Sudan Omar al-Bashir yang mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri lagi pada 2015 begitu pula Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki, yang masa jabatannya berakhir tahun 2014, meski unjuk rasa semakin menjadi-jadi menuntut pengunduran dirinya sesegera mungkin. 4 B. Metodologi dan Kerangka Teori
1
Middle East In Revolt. Diakses 19 September 2013 23:58 WIB. Korotayev A. Zinkina J, Egyptian Revolution.A Demographic Structural Analysis, Rusia:Entelequia. Revista Interdisciplinar 13,2011. 139–169. 3 Middle East In Revolt. Diakses 19 September 2013 23:58 WIB 4 Middle East In Revolt. Diakses 19 September 2013 23:58 WIB 2
5 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
Metodelogi penulisan jurnal ilmiah Arab Springs ini menggunakan studi kepustakaan dan penelitian sejarah. Melalui metode penulisan tersebut saya akan menelaah beberapa sumber sumber yang berasasl dari jurnal international yang berhubungan dengan judul penulisan ilmiah saya dan menalaah dari sumber buku yang membahas tentang topik tersebut. Pembahasan tentang Arab Springs ini juga menggunakan metodologi penelitian sejarah yang terdiri dari beberapa tahap yaitu heuristik, kritik sumber sejarah, eksplanasi dan kausalitas, dan historiografi 5. Heuristik menurut terminologi heuristik berasal dari bahasa Yunani, heurustiken yang berarti mengumpulkan atau menemukan sumber. Sumber sejarah bisa berasal dari catatan, tradisi lisan, reruntuhan atau bekas bangunan, inskripsi kuno 6. Kedua adalah kritik sumber sejarah adalah upaya untuk mendapatkan otentisitas dan kredibilas sumber7. Pada tahap ini penulis melakukan penyeleksian dan pengujian terhadap datadata yang didapatkan agar mendapatkan data yang akurat untuk dijadikan sumber utama penulisan. Selanjutnya eksplanasi, to explain, artinya menjelaskan. Eksplanasi berarti penjelasan. Sedangkan kausalitas diperlukan untuk merangkai fakta dalam hubungan sebab akibat8. Tahap ini berguna untuk merangkaikan fakta-fakta yang sehingga rangkaian fakta tersebut menjadi fakta yang dapat diterima dan saling berkaitan satu sama lain. Dalam tahap ini juga ada yang disebut dengan interpretasi. Interpretasi adalah tafsir. Penafsiran dilakukan setelah membaca beberapa sumber agar penafsiran yang muncul bisa seobjektif mungkin. Terakhir historiografi yang merupakan tahap penulisan. Pada tahap ini, hasil dari rangkaian fakta berbentuk sebab akibat dan hasil interpretasi digabungkan lalu ditulis, kemudian dipaparkan menjadi suatu kisah sejarah yang dapat diterima. Sedangkan teori yang digunakan dalam jurnal ini adalah Teori pembaruan pemerintah yaitu adalah penciptaan organisasi pemerintah yang secara terus-menerus mencari cara untuk menjadi lebih efisien. Melakukan perubahan dalam organisasi
5
Suhartono, Teori dan Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. hlm. 29. Ibid.hlm. 35. 7 Ibid. hlm. 35-43. 8 Ibid. hlm.35 6
6 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
pemerintah membutuhkan jauh lebih banyak upaya politik (David Osborne dan Peter Plastrik: 2010) C. Pembahasan 1.Revolusi Tunisia Revolusi di Tunisia berawal dari seseorang bernama Mohammed Bouazizi di kota Sidi Bouzid. Ia adalah seorang lulusan perguruan tinggi yang menjadi pedagang buah akibat tingginya pengangguran di daerah tersebut. Bouazizi pun serta-merta menjelma menjadi simbol perjuangan kaum miskin di Tunisia. sekaligus sebagai Pahlawan Revolusi Tunisia itu sendiri Pada 17 Desember 2010 lalu Bouazizi mencoba bunuh diri dengan membakar diri ketika polisi menyita dagangannya berupa buah-buahan dan sayur-sayuran yang menjadi satu-satunya mata pencaharian hidupnya.9 Bouazizi melakukan tindakan tersebut pada tanggal 18 Desember 2010 selepas ibadah Jumat di depan kantor Pemerintah Daerah Sidi Bouzid, kota kelahirannya. Aksi solidaritas yang pun terjadi sehari kemudian. 19 Desember 2010 menandai dimulainya aksi demonstrasi besar-besaran, aksi kekerasan dan kerusuhan hingga 27 Januari 2011. Tindakannya itu memicu aksi unjuk rasa kaum miskin dan penganggur di Sidi Bouzid hingga akhirnya menyebar ke seluruh negeri selama lebih dari dua pekan meliputi ibukota Tunis, kota Talah, Sfak, Cartagho, Al Qairawan, dan kota-kota lainnya. 10 Warga Tunisia yang berada di Eropa pun ikut berunjuk rasa melawan pemerintah sendiri yang dipimpin oleh presiden Zainal Ben Ali di kedutaan dan konsulat Tunisia. Kekacauan akhirnya tak terhindarkan. Rakyat yang terdiri dari berbagai elemen mulai dari beragam profesi cendekiawan, politisi, akademisi, pengacara, dan lain-lain bergabung dengan para penganggur di seantero negeri itu untuk turun ke jalan-jalan. Sebagian rakyat menjadi kehilangan akal sehat. Penjarahan mereka lakukan di berbagai tempat, kantor-kantor, toko-toko, sampai rumah sakitpun tidak luput dari aksi-aksi anarkis.Segala sesuatu memang harus diperjuangkan bahkan harus dibayar nyawa. Demikianlah yang dilakukan rakyat Tunisia pada saat itu. Tingginya biaya hidup,
9
M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 32 Ibid. Hlm. 32
10
7 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
pengangguran yang tak teratasi, dan kebebasan beraspirasi yang dikekang oleh pemerintah pusat menyebabkan rakyat Tunisia harus bertindak. 11 Setelah dirawat di rumah sakit selama 19 hari, Mohammed Bouazizi akhirnya menghembuskan napasnya yang terakhir pada 5 Januari 2011 pada umur 26 tahun. Lima ribu orang datang melayat dalam pemakamannya. Sang perintis revolusi Tunisia modern itu pun menyisakan perjuangan tidak hanya bagi dunia Arab tetapi juga bagi seluruh rakyat di dunia. Setelah itu pada pada 8 Januari 2011, sedikitnya 20 orang tewas ditembak mati oleh pihak kepolisian yang meliputi kota Rgebm dan kota Gassrine. Kemudian Pada 11 Januari 2011, di perempatan kota Ettadhamen juga terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh ratusan anak muda yang menyerukan perlawanan terhadap pemerintah rezim Zainal ben Ali.12 Selama berkuasa Ben Ali, yang merupakan pemimpin yang menumpuk seluruh harta kekayaan dan mengagung agungkan kekuasaan yang dimilikinya, terutama istrinya yang dikenal dengan kerakusanya akan kekuasaan dan Harta. Walau pada era Ben Ali pertama kalinya dilakuakan pemilu legislatif yang bersifat pluralistik namun itu hanya kedok belaka karena pada perkembanganya banyak warga yang tidak mendapat kesehjateraan yang layak , banyak orang yang menganggur serta harga pangan melambung. Maka Tunisia bergejolak karena hal hal tersebut 13 Bahkan pada tanggal 14 Januari 2011 para demonstran melakukan unjuk rasa yang tidak terelakan lagi. Mereka turun ke jalan jalan meminta dengan segera agar presiden Zainal Ben Ali segera meletakan jabatan sebagai presiden Tunisia.
Waktu 23 tahun
mereka menganggap Ben Ali tak mampu membuat Tunisia menjadi negara yang lebih baik bahkan cenderung merosok dibidang sosial dan ekonomi mereka juga menganggap uang rakyat tidak digunakan fungsional oleh rezim Ben Ali, setelah perkembangan mereka mengetahui bahwa uang mereka di korupsi oleh pemerintahan dan para
11
M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 33 M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 56 13 Ibid. Hlm. 27 12
8 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
pemerintah era Ben Ali hanya menikmati kekayaan uang uang yang seharusnya diperuntukan negara Tunisia tersebut 14 Para demonstran semakin merajalela mereka membakar kendaraan dan menyerang kantor-kantor pemerintah menuntut perubahan dalam tatanan pemerintahan. Hingga revolusi itu berakhir, lebih dari 200 orang tewas dan lebih dari 90 orang terluka. Esoknya, pada tanggal 15 Januari 2011 jam malam mulai pukul 20.00 hingga 05.30 diberlakukan oleh pemerintah rezim Ben Ali menyusul kerusuhan akibat demonstrasi yang dilakukan oleh ratusan orang sehari sebelumnya. Pada saat itu ada larangan bagi warga untuk berkumpul lebih dari tiga orang. Jika itu terjadi, maka polisi tidak segansegan untuk menembak warga yang melanggar aturan. Pasca mundurnya Zainal Abidin Ben Ali dari kursi kepresidenan, tetapi setelah itu terjadi perlawanan dari pihak yang masih loyal terhadapnya. 15 Setelah protes protes dan kerusuhan besar di negara tersebut presiden Zainal Ben Ali akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya di tanggal 14 Januari atau bersamaan saat unjuk rasa besar-besaran di penjuru kota Tunisia. Ben Ali memutuskan melarikan diri ke Saudi Arabia di hari yang sama dan puncak pemerintahan Tunisia pada saat itu akhirnya dipegang sementara oleh Perdana Menteri Mohames Ghannouchi yang pada perkembanganya akhirny digantikan oleh Moncef Marzouki16 2.Revolusi di Mesir Selama hampir 32 tahun Hosni Mubarak berkuasa di Mesir. Selama rentang waktu tiga dekade itu banyak warga Mesir tidak mendapatkan penghidupan yang layak. Meletusnya revolusi rakyat di Tunisia memicu hal serupa terjadi di Mesir.
Sejak
berlangsung pada 25 Januari 2011 aksi yang terkenal dengan nama Revolusi Mesir 2011 itu sudah banyak ribuan orang berpartisipasi dalam protes yang ditujukan untuk menurunkan kekuasan Husni Mubarak. Mereka menilai Mubarak sudah terlalu lama memerintah Mesir. Alun-alun Tahrir yang berada di pusat Kota Kairo menjadi saksi bisu protes anti-pemerintah yang dilakukan oleh rakyat. Tetapi Mubarak sendiri bukan 14
M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 29 Guides.library.cornell.edu/Near/Eastern/Studies. Diakses 23 Oktober 2013 Pkl 15.08 16 M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 39 15
9 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
tanpa perlawanan. Untuk beberapa saat dirinya menolak untuk mundur. Kantor Partai Nasional Demokrat yang menaungi kekuasaan Mubarak pun dibakar oleh massa antipemerintah. Pada 26 Januari 2011 Polisi bentrok dengan warga sipil Mesir yang tergabung dengan demonstran lain yang melanggar larangan demonstrasi bahkan Mohammed El Baradei, mantan Ketua Badan Energi Atom International dan juga terkenal sebagai pengkritik Hosni Mubarok tiba di Kairo pada 27 Januari juga melakukan unjuk rasa bergabung dengan para demonstran lainya17 Aksi protes meningkatnya intensitas ketika Tunisia berhasil menggulingkan rezim Zainal Ben Ali dari pemerintahan , mereka para rakyat Mesir seperti terilhami dan terpacu untuk melakukan hal yang sama kepada rezim yang sudah lama mengakar pada diri Hosni Mubarok. Para demonstran juga sangat semangat untuk segera melakukan revolusi. Dalam orasinya para demonstran mengajukan 4 keinginan dan tuntutan kepada rezim Mubarok, yakni pengunduran diri Hosni Mubarok dari tampuk Presiden, pengunduran diri kabinet yang dipimpin perdana menteri Ahmed Mohamed Nazef, pembubaran parlemen dan penjadwalan ulang pemilu presiden,
pembentukan
pemerintahan pilihan rakyat Aksi protes tersebut menimbulkan kekacauan dimana mana, Mulai dari perusakan fasilitas umum, kaburnya para narapidana sampai pencurian mumi. Hal ini membuat pemerintahan Mesir kehilangan akal sehatnya hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menghadapi para demonstran menggunakan kekerasan., bahkan militer pemerintahan menghalau para demonstran dengan kendaraan lapis baja dan juga melakukan pembunuhan massal dan sembunyi terhadap para aktivis Mesir18 Meski sudah tidak diinginkan oleh rakyatnya, Mubarak terus bersikeras untuk tetap berkuasa di Mesir. Imbasnya, aksi represif terhadap warga pun tidak terelakan. Pasukan pemerintah berusaha keras untuk membukarkan aksi protes massa yang berkumpul di alun-alun kota Tahrir. Tetapi ada juga pemimpin dunia yang mendukung Mubarak saat itu. Raja Abdullah dari Arab Saudi menyatakan dukungan kepada Mubarak dan mengecam pihak yang mengacaukan situasi keamanan Mesir. Abdullah mengecam para pengacau yang mengatasnamakan kemerdekaan berekspresi selain itu Mubarak 17 18
M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 58 M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 56
10 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
melanjutkan pemimpin terdahulu Mesir yang Pro-zionis Israel dengan kata lain secara tidak langsung Mesir yang dipimpin Hosni Mubarak pada saat itu juga mendapat dukungan dari Israel. Pada awal Februari 2011 Mubarak tampil di televisi swasta mengatakan tidak akan turun dari tampuk kepresidenan negaea Mesir danmenjanjijkan akan menyerahkan kekuasaannya pada September ketika masa pemerintahanya sudah habis. Hingga massa itu, dirinya berusaha untuk melakukan transisi pemerintah. Tetapi hal ini tidak dipercayai oleh rakyat Mesir, meskipun Mubarak juga memastikan tidak akan ikut pemilu dan mendelegasikan kekuasaan kepada Wakil Presiden saat itu Omar Suleiman. Puncaknya, setelah tidak tahan mendapatkan desakan dari banyak pihak, Hosni Mubarak akhirnya memutuskan untuk lengser dari kekuasaannya pada 11 Februari lalu.19 Mundurnya Mubarak diumumkan oleh Wapres Suleiman. Kekuasaan pemerintahan usai Mubarak mundur tidak dialihkan kepada Suleiman, melakukan kepada Menteri Pertahan Hussein Tantawi yang membentuk Dewan Militer sebagai penguasa Mesir sementara . Usai lengser, Mubarak pun dihadapkan pada pengadilan. Sejak mengundurkan diri, Mubarak beserta keluarganya berlindung di sebuah rumah di Sharm el-Sheik guna menunggu proses pengadilan dan sekaligus dirawat atas penyakit jantung yang dideritanya. Tercatat korban revolusi yang terjadi di Mesir mencapai 846 orang dilaporkan tewas sementara hampir 6.000 lainnya terluka.20 Pada 10 April Mubarak menjalani sidang pertama atas kasus tuduhan pembantaian atas pelaku protes anti-pemerintahan dan diancam hukuman mati. Dirinya pun menolak segala tuduhan itu. Selain dirinya, dua putranya Gamal dan Alaa juga termasuk dalam pihak yang menjalani proses penyelidikan. Proses pengadilannya pun masih terus berlanjut hingga saat ini. Sementara kekuasaan di Mesir masih dipegang oleh pihak Militer. Tetapi Mesir mulai melakukan pemilihan umum yang sudah memasuki putaran
19
M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 58
20
http://kaleidoskop.okezone.com/read/2011/12/26/349/547503/large#sthash.vxxedMee.dpuf . Diakses 24 Oktober 2013
11 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
kedua. Diperkirakan kelompok Ikhwanul Muslimin akan menjadi pemenang dalam pemilu tersebut.21 Sebelum pemilu berlangsung, rakyat Mesir kembali turun ke jalan untuk melakukan protes menentang kekuasaan Dewan Militer pimpinan Hussein Tantawi. Warga menginginkan agar Mesir segera dipegang oleh kekuatan sipil. Ikhwanul Muslim mendominasi pemilu putaran pertama. Perkembangan hasil pemilu Mesir yang memenangkan Ikhwanul Muslim telah mengkhawatirkan kaum minoritas Kristen Mesir atas masa depan mereka di negara ini. Beberapa pihak berharap pemilu putaran kedua ini dapat menyeimbangkan Mesir menuju negara liberal22 3.Revolusi di Suriah
Keberhasilan revolusi Tunisia dan Mesir di awal tahun 2011, mendorong para pemuda dan aktivis Suriah untuk menggelar aksi serupa di negaranya. Dengan memanfaatkan jejaring sosial sebagai sarana komunikasi utama, mereka menyeru rakyat untuk hadir dalam aksi protes rakyat ( hari kemarahan Suriah ) pada 15 Maret. Aksi protes tersebut lalu berkembang menjadi seruan untuk menjatuhkan rezim Bashar Assad yang sudah memimpin negara Suriah sejak menggantikan ayahnya yaitu Hafez Al Assad pada tahun 2000. 23
Aksi protes rakyat Suriah dengan sangat cepat menyebar ke berbagai kota. Pada 25 Maret, hari yang mereka sebut dengan “Hari kejayaan Suriah”, dengan serentak rakyat Suriah menggelar demonstrasi besar di tujuh propinsi dari 14 propinsi yang ada. Peningkatan demonstrasi rakyat yang begitu cepat dan signifikan di berbagai penjuru kota akhirnya memaksa Bashar Assad untuk berpidato di depan parlemen pada 31 Maret dengan
tujuan
kepemimpinanya.
menenangkan
para
masyarakat
sipil
yang
geram
dengan
24
Dengan siasat politiknya, Assad mencoba menenangkan kemarahan rakyat dengan berjanji akan mengagendakan reformasi politik di Suriah. Assad juga membentuk 21 22
M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 59
http://kaleidoskop.okezone.com/read/2011/12/26/349/547503/large#sthash.vxxedMee.dpuf. Diakses 24 Oktober 2013 23 24
Trias.Kuncahyono,Musim Semi di Suriah, Jakarta: Kompas, 2013 hlm 77 M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 173
12 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
pemerintahan baru, yang ternyata komposisinya tidak jauh berbeda dengan pemerintah sebelumnya. Selain itu, Assad berjanji akan segera mengusut segala pihak yang terbukti melakukan kekerasan terhadap para demonstran. Segala siasat damai yang dilakukan Assad untuk meraih hati rakyat dan menghentikan gelombang revolusi ternyata tidak membuahkan hasil. Keberhasilan revolusi Tunisia dan Mesir membuat rakyat semakin percaya diri dan yakin bahwa keberhasilan revolusi Suriah adalah suatu hal yang bisa terjadi. 25 Assad kemudian menerapkan siasat baru dengan dukungan penuh militer, pada akhir April militer Suriah mulai melakukan tekanan dan kekerasan kepada para demonstran. Korban yang berjatuhan meningkat tajam. Awal Juni 2011, pihak militer Suriah menembaki para demonstran di kota Hamah sehingga menewaskan puluhan orang. Tindak kekerasan semacam itu masih terus berlangsung hingga saat ini. Awal Februari 2012, serangan bom dilancarkan militer pro pemerintah di wilayah Khalidiya, provinsi Homs awal Februari. Lalu, disusul dengan berbagai operasi militer di berbagai daerah dan merupakan operasi paling kejam selama masa revolusi.
26
Hampir seribu orang meninggal dalam jangka hanya dua minggu. Yang lebih ironis, adalah pada hari digelarnya referendum nasional terkait konstitusi baru suriah, rezim Assad terus melakukan tindak kekerasan di Homs dan Hamah hingga menelan korban jiwa sebanyak 65 orng. Hingga 30 Mei 2013, dalam 805 hari revolusi tercatat setidaknya 69.191 korban jiwa,. Besar kemungkinan, jumlah sesungguhnya korban revolusi Suriah lebih besar dari data tersebut27 Gelombang Revolusi Suriah merupakan puncak dari akumulasi berbagai faktor represif dari kemarahan rakyat Suriah yang sudah berlangsung hampir setengah abad. Dan Arab Spring menjadi momen yang tepat bagi rakyat Suriah menuntut perbaikan didalam tatanan pemerintahan negara tersebut. Hampir sama dengan rezim rezim negara
25
Trias.Kuncahyono,Musim Semi di Suriah, Jakarta: Kompas, 2013 hlm 77 http://m.dakwatuna.com/2013/06/08/34716/revolusi-suriah-tragedi-berkepanjangan-menuntutkebebasan/ diakses 18 Okt. 13 01.03 WIB 27 http://m.dakwatuna.com/2013/06/08/34716/revolusi-suriah-tragedi-berkepanjangan-menuntutkebebasan/ diakses 18 Okt. 13 01.03 WIB 26
13 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
Arab lain, pemerintah Suriah juga dianggap Korupsi, Represif serta tidak memerhatikan kepentingan serta aspirasi rakyat.28 Bahkan sampai saat ini Revolusi di Suriah masih terus bergejolak. Revolusi dianggap berjalan lamban karena tidak mampu menggulingkan rezim Bashar Al Assad, beberapaa faktor ialah kurangnya koordinasi antar pejuang penumbang rezim Al Assad, kedua kekuatan oposisi dari pemerintah yang dianggap lemah, ketiga sikap militer yang pro pemerintah membuat para sipil sulit untuk merubuhkan rezim Al Assad serta umur BasharAl-Assad yang masih cukup muda (45 tahun) membuat dia masih kokoh mempertahankan rezimnya dari tuntutan warga sipil Suriah. 29 D. Penutup Perlawanan rakyat lewat demontrasi dan gerakan pemberontakan yang cukup besar
di beberapa negara Arab dan Afrika Utara pada akhirnya banyak berhasil menumbangkan para rezim penguasa yang sudah berkuasa selama bertahun-tahun. Dimulai dari tumbangnya presiden Tunisia, Zainal Abidin Ben Ali yang telah berkuasa selama 23 tahun akibat dari Demonstrasi besar besaran di negara Tunisia. Kemarahan rakyat kepada penguasa sebenarnya sudah lama terpendam yang disebabkan banyak hal, namun api itu terpecik yang dipicu oleh pembakaran diri seorang pemuda Tunisia, Mohamed Bouazizi. Aksi itu membakar kemarahan rakyat sehingga berhasil melengserkan Zainal Abidin Ben Ali pada14 Januari 2011. Aksi demonstrasi besar besaran di Tunisia juga menjalar ke negara afrika utara lainya, yaitu Mesir. Mesir yang kala itu dikuasai oleh presiden Hosni Mubarak mendapat banyak tentangan dari para masyarakatnya. Kekuasaan dari presiden Hosni Mubarak yang dianggap masyarakat sudah terlalu lama yakni selama 3 dekade dan membuat rakyat Mesir melakukan demostrasi serta pemberontakan besar besaran di pusat pusat kota. Langkah yang tepat karena pada akhirnya presiden Hosni Mubarak meletakan jabatanya. Dampak ‘Arab Springs’ juga menjalar ke berbagai kawasan Asia Barat, salah satunya negara Suriah. Keberhasilan pemberontakan di negara Tunisia dan Mesir di 28 29
M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm.175 Trias.Kuncahyono,Musim Semi di Suriah, Jakarta: Kompas, 2013 hlm 239
14 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
awal tahun 2011 juga mendorong serta memotivasi para pemuda dan masyarakat suriah untuk menggelar aksi demostarant di Suriah dengan keinginan menggulingkan rezim dari presiden Bashar Assad . tetapi aksi tersebut tidak semudah perkiraan karena presiden Bashar Assad ternyata menyiapkan barikade pembela pemerintahan untuk melawan masyarakat sipil Suriah dan pada akhirnya banyak dari warga Suriah yang kebanyakan berstatus masyarakat sipil menjadi korban atas kekerasan dari militer rezim presiden Assad.
15 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
DAFTAR PUSTAKA Agastya,M. 2013. Arab Spring. Yogyakarta: IRCiSoD Kuncahyono, Trias.2013. Musim Semi di Suriah. Jakarta : Kompas Korotayev, A. Zinkina .2011. Egyptian Revolution A Demographic Structural Analysis. Rusia :Revista Entelequia Suhartono. 2010.Teori dan Metodologi Sejarah.Yogyakarta: Graha Ilmu http://m.dakwatuna.com/2013/06/08/34716/revolusi-suriah-tragedi-berkepanjanganmenuntut-kebebasan http://kaleidoskop.okezone.com/read/2011/12/26/349/547503/large#sthash.vxxedMee
16 Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014