Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus 2016. Hal.1-9 WILLINGNESS TO PAY LAHAN PEMAKAMAN UMUM KOTA BANDA ACEH DAN SEKITARNYA Agung Dwi Satriawan1*, T. Zulham2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Email:
[email protected] 2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Email:
[email protected] Abstract This study is aimed at analyzing the factors that influence willingness to pay public cemetery in Banda Aceh and surrounding area. This study is conducted in Banda Aceh and surrounding area with housing complex as the samples. Ordinary Least Square (OLS) is employed to find the significant influence between price, income, and distance and willingness to pay. The finding of this study revealed that the three variables are theoretically and statistically significant. Variable price has negative coefficient while income and distance has positive coefficient. From the findings of this study it is suggested to the authority to pay more attention in providing public cemetery which is part of green open space. It is also suggested to further researcher to add other variables that may significantly influence willingness to pay public cemetery. Key words: Willingness to Pay, Public Cemetery, Price, Income, distnce, Ordinary Least Square Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to Pay lahan pemakaman umum di Kota Banda Aceh dan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Banda Aceh dan sekitarnya, dengan mengambil sampel komplek-komplek perumahan yang belum menyediakan lahan pemakaman umum di Kota Banda Aceh dan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan model estimasi Ordinary Least Square(OLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari tiga variabel bebas yang diamati (harga, pendapatan, dan jarak) dan dianggap mempengaruhi Willingness to Pay lahan pemakaman umum, ketiga variabel tersebut signifikan terhadap teori dan statistik. Variabel harga memiliki nilai koefisien negatif, sementara pendapatan dan jarak memiliki nilai koefisien positif. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada pihak-pihak yang berwenang untuk memperhatikan penyediaan lahan pemakaman umum yang layak, dimana penyediaan lahan pemakaman umum termasuk ke dalam ruang terbuka hijau. Selain itu, diharapkan kepada penelitian selanjutnya untuk menambahkan variabel lain yang mungkin berpengaruh signifikan terhadap Willingness to Pay lahan pemakaman umum. Kata Kunci: Willingness to Pay, Lahan Pemakaman Umum, Harga, Pendapatan, Jarak, Ordinary Least Square PENDAHULUAN Ruang terbuka hijau memiliki peran penting terhadap pelestarian Alam. Semakin besar suatu wilayah, maka kebutuhan akan ruang terbuka hijau juga akan lebih besar. Berkembangnya ekonomi dan pembangunan juga mengakibatkan pengalihan fungsi lahan perkotaan, sehingga mengurangi daerah ruang terbuka hijau. Sebagaimana yang telah ditetapkan berdasarkan hasil KTT bumi di Rio de Janeiro (1992) dan Johannesburg (2002) dan Undang-Undang Nomor 26
1
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus 2016. Hal.1-9 Tahun 2007 Pasal 29 ayat 1 – 3 tentang Penataan Ruang yang menetapkan bahwa luas RTH perkotaan minimal 30 persen dari luas kota secara keseluruhan. Besaran 30 persen tersebut terdiri dari 20 persen untuk RTH Publik dan 10 persen untuk RTH Privat. Pembagiannya terdiri dari jalur hijau jalan 6 persen, RTH Tempat 12,5 persen dan RTH fungsi tertentu 1,5 persen. Sementara itu, area RTH yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Banda Aceh pada tahun 2011 adalah sebesar ±12 persen (Bapeda Kota Banda Aceh) dan sesuai dengan RTRW Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029, pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan RTH publik sebesar 20,52 persen. Untuk itu pemeliharaan dan penambahan Ruang terbuka hijau masih sangat diperlukan. Salah satu bagian dari RTH yaitu tempat pemakaman umum yang merupakan bagian dari RTH tertentu yang dapat meningkatkan kondisi RTH di Kota Banda Aceh. Menurut Qanun Kota Banda Aceh No 6 tahun 2003 pasal 5, tanah-tanah perkuburan umum dan perkuburan yang disediakan oleh pemerintah kota yang telah penuh, dinyatakan ditutup untuk perkuburan dan selanjutnya ditetapkan menjadi kawasan hijau. Namun, ketersediaannya sedikit terabaikan. Padahal Pemerintah Kota selaku pihak yang berwenang memiliki peranan dalam penyediaan lahan atau tempat pemakaman umum di kota Banda Aceh. Meskipun masyarakat juga dapat berpartisipasi didalamnya, Pemerintah Kota bertanggung jawab penuh atas ketersedian lahan pemakaman umum yang layak. Disisi lain, pertambahan dan pertumbuhan pendudukan terus meningkat pesat tiap tahunnya sehingga jumlah pembangunan komplek perumahan di wilayah Kota Banda Aceh dan sekitarnya juga terus meningkat. Sementara itu, ketersediaan lahan pemakaman umum juga sedikit terkesampingkan dan mengabaikan pentingnya lahan yang digunakan sebagai lahan pemakaman umum. Padahal ketersediaan lahan pemakaman umum penting bagi masyarakat karena “setiap yang bernyawa pasti akan mati” (Q.S Ali Imran, 3: 185) dan pertambahan penduduk yang terus meningkat tiap tahunnya juga dapat mempengaruhi lahan pemakaman umum. Jumlah kepadatan penduduk dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Rata-rata Kepadatan Penduduk (Per km) Rata-rata Kepadatan Penduduk (Per km) 2.907
2006
3.580
3,551
3,459
3,542
3,725
3,892
4,063
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: BPS Kota Banda Aceh, 2014
Gambar 1. Pertumbuhan penduduk Untuk mengatasi masalah di atas, kesediaan (WTP) masyarakat terhadap lahan pemakaman umum merupakan tolak ukur kepedulian masyarakat dalam penyediaan lahan pemakaman umum dan dapat menjadi solusi untuk masalah ini. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesediaan masyarakat terhadap lahan pemakaman umum, yaitu harga, pendapatan masyarakat, dan jarak lokasi lahan pemakaman umum dengan tempat tinggal masyarakat. Faktor-faktor yang dijelaskan di atas sesuai dengan asumsi Ceteris paribus. Asumsi Ceteris paribus dikenal sebagai penyederhanaan faktor- faktor yang mempengaruhi suatu kegiatan ekonomi (Sukirno, 2011, hal.13).
2
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus 2016. Hal.1-9 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Lahan Pemakaman Umum Menurut Qanun Kota Banda Aceh No. 6 tahun 2003 tentang retribusi pelayanan pemakaman pasal 1 No. 7,8,10, dan 11. (7) Makam atau kuburan adalah tempat untuk menguburkan mayat atau jenazah. (8) Pemakaman atau penguburan adalah pelaksanaan kegiatan menguburkan mayat atau jenazah pada tempat yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota. (10)Tempat pemakaman umum adalah areal tanah yang disediakan dan dimiliki oleh Pemerintah Kota. (11)Tempat pemakaman umum adalah areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman mayat atau jenazah yang dikelola oleh Badan Sosial dan atau Badan Keagamaan. Selanjutnya, pada bab 2 mengenai Pemakaman dan Perkuburan pasal 2 dinyatakan sebagai berikut: (1) Pemerintah Kota berkewajiban menyediakan tempat perkuburan umum. (2) Setiap perkuburan umum diperuntukkan bagi warga kota dan keluarganya yang diatur lebih lanjut oleh Dinas Kebersihan. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa area atau lahan pemakaman umum merupakan lahan yang disediakan untuk warga kota untuk menguburkan jenazah yang penyediaanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota. Teori Willingness to Pay Willingness to Pay (WTP) merupakan kesediaan masyarakat untuk mengeluarkan imbalan atas jasa atau hal yang diperolehnya. Pendekatan dalam analisis WTP didasarkan pada kesediaan masyarakat untuk membayar pemakaman umum Kota Banda Aceh dan sekitarnya. Hasil dari WTP ini dapat dilihat dari faktor terkait, yaitu besar atau kecilnya kesediaan terhadap lahan pemakaman dilihat dari tingkat harga, pendapatan masyarakat, dan jarak. Faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to Pay Pemakaman Lahan Umum. Faktor – faktor yang mempengaruhi willingness to pay adalah harga, pendapatan masyarakat, dan jarak. Harga yang dimaksud ialah merupakan harga lahan yang digunakan untuk area pemakaman umum. Sementara pendapatan merupakan jumlah yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya dalam satu periode tertentu Sukirno (dalam Lumintang, 2013). Sedangkan jarak merupakan seberapa jauh letak tempat atau lahan pemakaman umum dengan tempat tinggal penduduk, selera masyarakat terhadap lokasi juga berpengaruh pada variable ini.
3
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus 2016. Hal.1-9 Kerangka Pemikiran Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan, maka landasan kerangka pemikiran penilitian ini adalah : Willingness to Pay Pemakaman Umum di Kota Banda Aceh dan sekitarnya
Harga
Pendapatan Masyarakat
Jarak Gambar 2. Kerangka Pemikiran METEDOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh komplek-komplek perumahan di KotaBanda Aceh dan Sekitarnya. Sedangkan Responden dalam penelitian ini adalah empat komplek perumahan yang terdapat di Kota Banda Aceh dan sekitarnya, yaitu Komplek Bumi Permata Lamnyong, Komplek Angkasa Indah Permai, Komplek BTN Lamglumpang, dan Komplek PU Perairan. Metode Pengambilan sampel Penelitian ini menggunakan Purposive Sampling dalam menentukan komplek perumahan yang didasarkan keterbatasan peneliti dalam hal biaya, waktu, dan jarak. Sementara itu, dalam menentukan responden peneliti menggunakan Random Sampling untuk menentukan responden yang dipilih secara acak dengan jumlah 25 KK setiap komplek, sehingga total resonden berjumlah 100 orang. Model Analisis Penelitian ini menggunakan Model analisis linear berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). WTP terhadap lahan pemakaman umum merupakan fungsi dari harga, pendapatan masyarakat, dan jarak yang merupakan fungsi dalam persamaan OLS dan dinyatakan oleh (Nachrowi dan Usman, 2005:15). Model tersebut diimplementasikan sebagai berikut : WTPLP = ß0 + ß1 P + ß2 Y+ ß3 D+ et.................................................(1) dimana: WTPLP : Willingness to Pay terhadap lahan pemakaman umum ß0 : Konstanta ß1, ß2, ß3 : Koefisien regresi P : Harga (Price) Y : Pendapatan masyarakat (Income)
4
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus 2016. Hal.1-9 D
: Jarak (Distance)
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil dari estimasi diperoleh diperoleh dengan menggunakan SPSS idm versi 23 untuk melihat Willingness to Pay lahan pemakaman umum di Kota Banda Aceh dan Sekitarnya. Dalam peneltian ini terdapat tiga variabel bebas yaitu, harga, pendapatan, dan jarak sedangkan variabel terikat adalah Willingness to Pay (WTP). Penelitian ini menggunakan analis Ordinary Least square (OLS) untuk mengetahui seignifikasi tiap – tiap variable. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji kualitas data dilakukan dengan menggunakan uji statistik non parametrik One –Sample Kolmogrov- Sminorv Test. Nilai signifikansi dari residual yang terdistribusi secara normal adalah jika nilai Asymp. Sig (2- tailed) lebih besar dari α= 0,05. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini. Tabel 1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parametersa,b
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual 100 ,0000000 ,32407749 ,070 ,066 -,070 ,070 ,200c,d
Dari Tabel 1, hasil perhitungan normalitas dengan menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test memiliki probabilitas tingkat signifikansi di atas tingkat kepercayaan α= 0,05. Hal ini berarti dalam model regresi terdapat variabel residual yang terdistribusi secara normal dan layak untuk digunakan Uji Multikolinieritas Uji Multikolonieritas digunakan untuk menguji ada tidaknya korelasi antar variabel independen. Uji Multikolinieritas data dapat dilakukan dengan matriks korelasi dengan melihat besarnya VIF (variance inflation factor) dan nilai tolerance. Suatu model regresi yang bebas dari multikolinieritas memiliki angka VIF disekitar 1 dan angka tolerance mendekati 1. Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Uji Multikolinieritas Variabel
VIF
Tolerance
Keterangan
Harga
1,477
0,677
Bebas multikolinieritas
Pendapatan
1,344
0,744
Bebas multikolinieritas
Jarak
1,362
0,734
Bebas multikolinieritas
5
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus 2016. Hal.1-9 Berdasarkan Tabel 4.14, nilai VIF yang didapat untuk setiap variabel lebih kecil dari 10 dan mendekati 1, begitu juga dengan nilai tolerance yang mendekati angka 1. Hal ini menjelaskan bahwa tidak terjadi multikolinieritas (bebas multikolinieritas) antar variabel independen. Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variabel pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Uji scatterplot digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas. . Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4.1 yang menunjukkan bahwa grafik scatterplot tersebut, dapat diketahui bahwa titik data menyebar secara acak serta tersebar di atas manapun di bawah 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dilakukan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Tabel 3. Nilai Durbin-Watson Hasil Penelitian
Klasifikasi
Kurang dari 1,6086
Ada autokorelasi
1,6086 sampai dengan 1,7345
Tanpa kesimpulan
1,7345 sampai dengan 2,2655
Tidak ada autokorelasi
2,2655 sampai dengan 2,3914
Tanpa kesimpulan
Lebih dari 2,3914
Ada autokorelasi
Hasil Pengujian Hipotesis Setelah melakukan pengujian asumsi klasik dan hasilnya menunjukkan model regresi memenuhi asumsi klasik, maka tahap berikutnya adalah melakukan evaluasi dan interprestasi dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil pengujian regresi dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4. Hasil Pengujian Hipotesis Variabel
Unstandardized Coefficients
T
Sig.
.228
4.475
.000
-.451
.068
2.545
.043
Pendapatan
.356
.073
4.582
.000
Jarak
.654
.083
4.923
.000
B
Std. Error
(Constant)
1.521
Harga
6
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus 2016. Hal.1-9 Dari analisis regresi dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut. Y = 1,0521- 0,451X1 + 0,356X2 +0,654X3 1.
Koefisien regresi variabel harga adalah sebesar -0,451, yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 satuan harga maka akan menurunkan WTP sebesar 0,451 satuan. Koefisien regresi Pendapatan adalah sebesar 0,356, yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 satuan pendapatan maka akan menaikkan WTP sebesar 0,356 satuan.
2. 3.
Koefisien regresi variabel jarak sebesar 0,654, yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 satuan jarak, maka akan menaikkan WTP sebesar 0,654 satuan.
Uji Signifikansi Bersama-sama (Uji Statistik F) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pada dasarnya nilai F diturunkan dari tabel ANOVA (analysis of variance), yang dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Uji Signifikansi Bersama-sama ( ANOVAa ) 1
Model Regression Residual Total
Sum of Squares 13,777
Df 3
Mean Square 4,592
10,398 24,175
96 99
,108
F 42,401
Sig. ,000b
a. Dependent Variable: WTP b. Predictors: (Constant), Jarak, Pendapatan, Harga
Berdasarkan Tabel 5 diperoleh hasil uji signifikansi semua variabel independen (X1, X2, dan X3) dapat mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Dari uji F didapat nilai F sebesar 42,401 dan nilai signifikansi 0,000 yang berarti variabel harga, pendapatan, dan jarak secara bersama-sama mempengaruhi WTP karena signifikansi berada dibawah 0,05. Uji Signifikansi Secara Individual (Uji Statistik t) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual terhadap variasi variabel dependen. Variabel independen dikatakan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen jika nilai signifikansi yang di dapat untuk setiap variabel independen > 0,05. Hasil pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, dapat dilihat pada tabel 4.17 beriku ini. Tabel 6. Uji signifikansi secara individual ( Coefficientsa )
1
Model (Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1,521 ,228
Harga
Standardized Coefficients Beta
t 4,475
Sig. ,000
Collinearity Statistics Tolerance VIF
-,451
,068
,207
2,545
,043
,677
1,477
Pendapatan
,356
,073
,356
4,582
,000
,744
1,344
Jarak
,654
,083
,385
4,923
,000
,734
1,362
a. Dependent Variable: WTP
7
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus 2016. Hal.1-9 1) Harga memperoleh nilai sifnifikansi 0,043 yang berarti berada dibawah taraf signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel harga berpengaruh terhadap WTP.. 2) Pendapatan memperoleh nilai signifikansi 0,000 yang berarti berada dibawah taraf signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap WTP. 3) Jarak memperoleh nilai signifikansi 0,000 yang berarti berada dibawah taraf signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa jarak berpengaruh terhadap WTP. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dari tiga variabel bebas yang diamati dan dianggap mempengaruhi Willingness to Pay terhadap lahan pemakaman umum di Kota Banda Aceh dan sekitarnya, ketiga variabel pendapatan, harga dan jarak signifikan terhadap teori dan statistik. Variabel harga merupakan variabel yang siginifikan secara teori dan statistik namun memiliki koefisien negatif karena dengan meningkatnya harga daya kesediaan masyarakat akan menurun begitu pula dengan variable pendapatan yang berpengaruh karena semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan semakin tinggi Willingness to Pay terhadap lahan pemakaman umum, dalam hal ini variabel pendapatan tersebut memiliki nilai koefisien positif dan selain harga dan pendapatan, jarak juga berpengaruh terhadap Willingness to Pay serta memiliki koefisien positif yang berarti jarak yang lebih dekat akan menghasilkan efisiensi yang lebih dan dapat meningkatkan kesediaan dalam membayar dimasyarakat. Saran 1. Pemerintah Kota Banda Aceh serta pihak – pihak yang terkait lainnya diharapkan dapat menyediakan lahan pemakaman umum pada taraf yang lebih layak. 2. Penyediaan lahan pemakaman umum dapat mewujudkan efisiensi penataan kota yang baik, yang juga merupakan bagian dari Ruang Terbuka Hijau tertentu. 3. Tata ruang kota yang efisien seharusnya menjadi tanggung jawab pihak – pihak terkait untuk mewujudkan Peta rancangan ruang Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029, yang menargetkan RTH (Ruang Terbuka Hijau) publik sebesar 20,52 persen. 4. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah variabel lain yang mungkin berpengaruh sigifikan dan sebagai referensi.
8
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Volume 1 Nomor 1, Agustus 2016. Hal.1-9 DAFTAR PUSTAKA BAPEDA. (2016, Januari 23). Atribut Green City. Banda Aceh, Aceh, Indonesia. Harahap, B. (2007). Analisis Kesediaan Membayar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Fasilitas Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Universitas Indonesia. Juhadi. (2007). Pola-pola Pemanfaatan Lahan dan Degradasi Lingkungan Pada Wilayah Perbukitan. Jurnal Geografi, Volume 4 (1) . Lumintang, Fatmawati, M. (2013). Pendapatan Petani di Kecamatan Teep Langowan Timur. Jurnal Emba, Volume 1 (3) , 991-998. Nachrowi, Nachrowi Djalal, dan Usman. (2005). Penggunaan Teknik Ekonometri. Raja Grafindo Persada. Nurjanah, R. (2012). Studi Persepsi Dampak Perubahan Pemanfaatan lahan Terhadap Kunjungan Wisata di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Perencanaan dan Kota, Volume 23 , 139-156. PEMKOT, A. (2013). Qanun Kota Banda Aceh. Retrieved http://jdih.bandaacehkota.go.id/index.php/produk-hukum
Desember
11,
2015,
from
Rahmi, R. (2014). Willingness to Pay Terhadap Area Parkir Vertikal di Kota Banda Aceh. Universitas Syiah Kuala. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sukirno, S. (2011). Mikro Ekonomi (teori Pengantar) Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Press. Tatura, S. dan Lyidia. (2010). Kajian Perubahan Tata Guna Lahan Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Gorontalo. Jurnal Inovasi, Volume 7 (1) .
9