Jurnal AgriSains Vol.5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
i
Jurnal AgriSains Vol.5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
Jurnal
AgriSains PENANGGUNG JAWAB Kepala LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Ketua Umum : Dr. Ir. Ch Wariyah, M.P. Sekretaris : Awan Santosa, S.E., M.Sc. Dewan Redaksi : Dr. Ir. Wisnu Adi Yulianto, M.P. Dr. Ir. Sri Hartati Candra Dewi, M.P. Dr. Ir. Bambang Nugroho, M.P. Penyunting Pelaksana : Ir. Wafit Dinarto, M.Si. Ir. Nur Rasminati, M.P. Pelaksana Administrasi : Zulki Adzani Sidiq Fathoni Hartini
Alamat Redaksi/Sirkulasi : LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Jl. Wates Km 10 Yogyakarta Tlpn (0274) 6498212 Pesawat 133 Fax (0274) 6498213 E-Mail :
[email protected] Web : http://lppm.mercubuana-yogya.ac.id Jurnal yang memuat ringkasan hasil laporan penelitian ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta, terbit dua kali setiap tahun. Redaksi menerima naskah hasil penelitian, yang belum pernah dipublikasikan baik yang berbahasa Indonesia maupun Inggris. Naskah harus ditulis sesuai dengan format di Jurnal AgriSains dan harus diterima oleh redaksi paling lambat dua bulan sebelum terbit.
ii
Jurnal AgriSains Vol.5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya, sehingga Jurnal Agrisains Volume 5, No. 1, Mei 2014 dapat kami terbitkan. Redaksi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para penulis yang telah berbagi pengetahuan dari hasil penelitian, untuk dipublikasikan dan dibaca oleh pemangku kepentingan, sehingga memberikan kemanfaatan yang lebih besar bagi perkembangan IPTEKS. Pada jurnal agrisains edisi Mei 2014, disajikan beberapa hasil penelitian di bidang matematika dan teknologi pengolahan pangan. Pada bidang matematika berisi tentang keefektifan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) dan Pendekatan Pemecahan Masalah dengan metode group to group, pengembangan perangkat
pembelajaran
matematika
menggunakan
metode
pembelajaran
kooperatif, pengaruh pendekatan open ended terhadap motivasi belajar siswa serta upaya meningkatkan motivasi dan prestasi pembelajaran matematika pada siswa SMP kelas IV, sedangkan pada bidang teknologi pengolahan pangan berisi tentang sifat fisik instan temulawak (curcuma xanthorhiza roxb.) dengan berbagai rasio penambahan gum arab dan maltodekstrin. Redaksi menyadari bahwa masih terdapat ketidaksempurnaan dalam penyajian artikel dalam jurnal yang kami terbitkan. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan, agar penerbitan mendatang menjadi semakin baik. Atas perhatian dan partisipasi semua pihak, redaksi mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Mei 2014 Redaksi
iii
Jurnal AgriSains Vol.5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1 ini telah direview oleh Mitra Bestari : 1. Heru Sukoco, S.Si., M.Pd. bidang studi Pendidikan Matematika 2. Drs. Riyanto, M.Si. bidang studi Agroteknologi 3. Dr. Ir. Chatarina Wariyah, M.P. bidang studi Ilmu Pangan
iv
Jurnal AgriSains Vol.5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar ........................................................................................... Daftar Mitra Bestari .................................................................................... Daftar Isi...................................................................................................... KEEFEKTIFAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PPM) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE GROUP TO GROUP DITINJAU KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA...... Nuryadi PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF LEARNING ............................... Anggun Badu Kusuma SIFAT FISIK INSTAN TEMULAWAK (Curcuma Xanthorhiza Roxb.) DENGAN BERBAGAI RASIO PENAMBAHAN GUM ARAB DAN MALTODEKSTRIN DARI EKSTRAK HASIL MASERASI ........................... Irak Febriyanti dan Astuti Setyowati PENGARUH PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMAN 5 MATARAM ........................................................................ Muhammad Taufik
iii iv v
1-24
25-41
42-57
58-86
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CT SISWA KELAS VII SMP ...... 87-100 Ririn Kurnila Sari dan Nuryadi PEDOMAN PENULISAN NASKAH .............................................................
101
v
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
PENGARUH PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMAN 5 MATARAM Muhammad Taufik Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samawa Sumbawa Besar Nusa Tenggara Barat, Jl. Raya ByPass Sering Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pendekatan open ended, ditinjau dari aspek motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas X SMAN 5 Mataram tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini adalah penelitian eksprerimen semu dengan pre- posttest nonequivalent control group design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas X SMAN 5 Mataram yang terdiri dari enam kelas. Dari populasi yang ada diambil secara acak dua kelas yaitu X(IPA2) dan X(IPA3) sebagai sampel penelitian. Pembelajaran matematika pada kelas X(IPA3) menggunakan pendekatan open-ended dan pembelajaran pada kelas X(IPA2) menggunakan pendekatan konvensional. Instrumen penelitian ini adalah angket motivasi belajar matematika siswa dan tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara kelompok pendekatan open ended dan pendekatan konvensional digunakan uji manova dan untuk uji lanjut dilakukan uji Ttest sampel independen untuk melihat variabel mana yang memberikan sumbangan terhadap perbedaan tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan pengaruh pendekatan open ended dan pendekatan konvensional pada motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMAN 5 Mataram. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pendekatan open ended lebih berpengaruh positif baik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis maupun motivasi belajar matematika siswa SMAN 5 Mataram. Kata kunci : Pemecahan masalah matematis siswa, pendekatan open ended dan motivasi belajar siswa terhadap matematika. THE INFLUENCE OF OPEN ENDED APPROACH TO THE LEARNING MOTIVATION AND MATHEMATICS PROBLEM SOLVING ABILITIES STUDENTS OF SMAN 5 MATARAM ABSTRACT This study was a quasi-experimental study employing the pretest-postest nonequivalent control group design. This study used two groups: experimental group and control group. The research population comprised all year X students of SMAN 5 Mataram consisting of six classes. From the population, two classes X(IPA2) and X(IPA3) were selected as the sample. Mathematics instructions in X(IPA3) used the open-ended approach and that in X(IPA2) used the conventional approach. The data collecting instruments were a questionnaire of students’ learning motivation and test of mathematics problem solving abilities. To know whether there
58
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
was a different effect between the group taught using the open-ended that taught using approach and conventional approach, the researcher applied the manova test and the dependent sample was tested in order to observe the variable that contributed to the differences. The research results show that (1) there are significant differences in the open-ended approach and conventional approach in terms of learning motivation and mathematics problem solving abilities of the students of SMAN 5 Mataram, (2) the open-ended approachhas a positive effect in terms of learning motivation and mathematics problem solving abilities of the students of SMAN 5 Mataram. Keywords : open-ended approach, learning motivation, mathematics problem solving abilities. PENDAHULUAN
dan
mengolah
informasi
serta
memanfaatkannya Perkembangan
zaman
dan
dalam
memecahkan masalah.
kemajuan teknologi telah membawa
Berkaitan dengan pemecahan
perubahan di berbagai bidang. Salah
masalah, dalam Peraturan Menteri
satu efek dari perkembangan zaman
No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi
dan
secara
kemajuan
terciptanya
teknologi
berbagai
adalah
perangkat
detail
pelajaran
dijelaskan
metematika
bahwa
di
teknologi yang memberikan pengaruh
menengah
besar bagi pola pikir serta gaya hidup
memecahkan masalah yang meliputi
masyarakat, termasuk tuntutan untuk
kemampuan
memahami
memperbaiki kualitas diri. Hal ini
merancang
model
penting karena untuk bisa hidup dan
menyelesaikan
berkembang di era yang modern yang
menafsirkan solusi yang diperoleh.
penuh dituntut
dengan
persaingan
pengetahuan
global, yang
Dari seperti
yang
bertujuan
sekolah sebagai
masalah,
matematika,
model
dan
kompetensi-kompetensi disajikan terdapat
di
atas,
mendukung, termasuk kemampuan
setidaknya
beberapa
berpikir logis, kritis, inovatif, kreatif
kompetensi yang harus dimiliki siswa
serta mampu untuk mengumpulkan
setelah mempelajari matematika, yaitu
59
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
mengaplikasikan
konsep
atau
algoritma
luwes,
akurat,
secara
ISSN : 2086-7719
di kelas terlihat bahwa guru dominan dalam
proses
pembelajaran
efisien, dan tepat yang merupakan
matematika. Selama pelajaran guru
kompetensi yang penting
menyajikan
dalam
materi
dengan
pemecahan masalah. Hal ini sesuai
mengkombinasikan beberapa metode
dengan harapan NCTM (1989) yang
yaitu,
menyatakan
tanya jawab, sedang siswa diam, pasif
bahwa
“…
problem
ceramah,
di
mathematics in school”. Ini berarti
penyampaian materi oleh guru dan
fokus dari pembelajaran matematika
jika
di sekolah
cenderung malu dan takut untuk
kemampuan
siswa
duduk
dan
solving should become the focus of
adalah mengembangkan
tempat
tugas/latihan
terdapat
mendengarkan
kesulitan,
siswa
untuk
bertanya kepada guru. Terlebih siswa
pada
dengan
akhirnya dapat tercapai kompetensi
mereka
yang
pertanyaan
memecahkan
bisa
masalah
dan
dimanfaatkan
untuk
bersaing di era global ini. Metode
berkemampuan malu
rendah,
menyampaikan
maupun
pendapatnya.
Nilai rata-rata mid semester siswa
pembelajaran
yang
untuk angkatan 2010 pada kelas X
sama juga ditemukan di SMAN 5
semester II rendah, hal ini dapat
Mataram.
yang
dilihat pada perolehan tes siswa pada
diperoleh melalui observasi awal yang
ulangan harian, ulangan mid, dan
dilakukan
ulangan
Dari
informasi
melalui
pengamatan
langsung saat proses pemebelajaran
semester
disajikan
pada
Tabel 1 sebagai berikut:
60
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
Tabel 1. Rata-rata Nilai Ulangan Siswa Kelas X Rata-rata nilai Ulangan Harian MID Ulangan Semester
IPA-1
IPA-2
IPA-3
IPA-4
IPA-5
IPA-6
70,4
73,2
68
70
84
75
50 58,5
60 54
65,4 75,5
66 65
58,5 70,5
60,2 60
(Sumber: Guru matematika SMA Negeri 5 Mataram) Hasil wawancara dengan guru matematika dan beberapa siswa SMA
kemampuan
pemecahan
masalah
matematis yang baik.
Negeri 5 Mataram terdapat beberapa
Mengingat
pentingnya
permasalahan yang dihadapi oleh
pembelajaran matematika di dalam
siswa kelas X yaitu siswa belum
pendidikan sejak jenjang pendidikan
memiliki
dasar
motivasi
kemampuan
belajar
pemecahan
dan
sampai
jenjang
pendidikan
masalah
menengah,
matematis yang baik, diantaranya; (1)
pendekatan
siswa lebih mengutamakan soal yang
siswa mempelajari matematika secara
dapat
bermakna yang akan melatih siswa
diselesaikan
menggunakan
dengan
prosedur
rutin
dan
diperlukan yang
tepat
suatu sehingga
berfikir kreatif, analitis dan mampu
sesuai contoh yang diberikan, (2)
memecahkan
siswa sangat mudah menyerah ketika
matematika. Oleh karena itu dituntut
diberikan permasalahan non rutin,
kemapuan
dan(3)
pembelajaran
siswa
menggunakan dalam
belum strategi
pemecahan
menunjukkan
mampu
yang
masalah.
bahwa
siswa
tepat
pengelolaan
Ini
matematika.
SMA
masalah-masalah
guru
dalam berupa
proses
Adanya
proses cara
pembelajaran
perbedaan
Negeri 5 Mataram belum memiliki
siswa,
motivasi
pembelajaran yang bervariasi yang
belajar
yang
tinggi
dan
memerlukan
diantara model
61
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
dapat
memanfaatkan
perbedaan
ISSN : 2086-7719
kepada
siswa
tersebut untuk dapat meningkatkan
pengetahuan,
motivasi
memecahkan
belajar,
kemampuan
pemecahan masalah matematis. Ini
beberapa
seperti yang dinyatakan Kennedy, et
siswa
al
(2008)
sebagai
instructional
berikut
approach
untuk
mengenali, masalah
teknik
ketika
memperoleh dan dengan
dan
menghargai
mereka
menemukan
“Each
jawaban dari masalah yang diberikan
invites
serta
childrens to construct mathematical knowledge and to develop skills” yang
memperhatikan
perbedaan
kognitif siswa. Berdasarkan
hasil
penelitian
maksudnya yaitu setiap pendekatan
yang dilakukan oleh Alimuddin (2009)
pembelajaran
menyatakan
memberikan
bahwa
kesempatan kepada setiap anak untuk
masalah
membangun
menumbuhkembangkan
pengetahuannya
mengembangkan Pengalaman
dan
keterampilannya.
pembelajaran
dapat
terwujud melalui model pembelajaran
open
pemecahan
ended
dapat berpikir
kreatif matematika siswa yang dapat dilihat dari cara siswa memecahkan masalah matematika.
yang bervariasi dan berpusat pada Pendekatan Open Ended
peserta didik. Pendekatan merupakan
open
ended
pendekatan
yang
Menurut
Shimada
(1997),
pendekatan open ended merupakan
menyajikan suatu masalah terbuka
pendekatan
yang
yang
siswa
pengalaman
kepada
siswa
pikirnya
menemukan
sendiri
pengetahuan
dengan bebas sesuai dengan minat
matematika
yang
dan
mengkombinasikan
memungkinkan
mengembangkan
kemampuan
pola
masing-masing,
sehingga dapat memberi kesempatan
memberikan
baru
untuk
dengan
pengetahuan
yang dimiliki siswa, keterampilan, atau
62
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
cara
berfikir
dipelajari open
siswa
yang
sebelumnya. ended
telah
Pendekatan
diawali
dengan
ISSN : 2086-7719
pengetahuan, metode
keterampilan,
matematika
yang
dan telah
dipelajarinya. Pada pendekatan open
menyajikan masalah kepada siswa,
ended
masalah yang disajikan merupakan
bukan untuk menemukan jawaban
masalah incomplete yaitu masalah
akan tetapi menemukan strategi, cara,
yang diformulasikan memiliki lebih dari
pendekatan
satu cara untuk sampai pada jawaban
sampai pada jawaban dari masalah
dan memiliki lebih dari satu jawaban
yang diberikan.
benar. Selain itu Pui Yee (2009),
tujuan
pemberian
yang
masalah
berbeda
untuk
Menurut Silver (1997), pada
menyatakan bahwa soal tipe open
pendekatan
ended terkait dengan pendekatan -
menganalisa masalah dan metode
open
mathematical
pemecahan masalah melalui proses
investigation, problem based learning.
pemecahan masalah dalam satu arah
ended,
Sawada bahwa
(1997),
dalam
menyatakan
pendekatan
open
dan
open
kemudian
ended,
siswa
membahas
dan
mengevaluasi berbagai metode solusi
ended, guru memberikan suatu situasi
yang
masalah pada siswa dimana solusi
disajikan oleh teman sekelas. Dengan
atau jawaban dapat diperoleh dengan
menganalisa
berbagai
kemudian
mengevaluasi berbagai metode solusi
menggunakan perbedaan-perbedaan
secara tidak langsung siswa telah
pendekatan atau cara yang digunakan
melakukan kegiatan berfikir tingkat
siswa untuk memberikan pengalaman
tinggi
kepada siswa dalam menemukan atau
pemecahan dari masalah tersebut
menyelidiki sesuatu yang baru dengan
serta bernalar apakah strategi atau
menggabungkannya
metode yang ditemukan masuk akal
cara.
Guru
pada
telah
untuk
dikembangkan
masalah,
menemukan
dan
dan
metode
63
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
atau
tidak.
Suherman bahwa:
Lebih
lanjut
(2003),
Erman
menyatakan
pendekatan
open
ISSN : 2086-7719
diskusi
tentang
respon-respon
(3)
Catatan dari pengajaran di kelas.
ended
Berdasarkan
beberapa
bertujuan untuk mengangkat kegiatan
pendapat para ahli di atas maka
kreatif siswa dan berpikir matematika
pendekatan open ended
secara simultan.
pendekatan
Mc Intos dan Jarret (2000), menyatakan
bahwa
pembelajaran
melibatkan
adalah
pembelajaran siswa
masalah-masalah
yang
memecahkan open
ended
dengan memecahkan masalah open
sebagai sarana untuk memperoleh
ended
siswa
pengetahuan matematika yang baru,
mengembangkan pemahaman yang
difokuskan pada aspek proses untuk
lebih fleksibel yang diperoleh dari
menemukan
situasi-situasi baru dan digunakan
metode-metode
untuk mempelajari hal-hal baru. Ketika
solusi-solusi dari masalah.
siswa
akan
membantu
menghadapi
matematika
yang
menarik
masalah
untuk
atau
menemukan
masalah dan
Pendekatan Konvensional
menantang mereka dalam konteks pemecahan
strategi-strategi
open
ended
Pendekatan dalam
konvensional
pembelajaran
matematika
kemungkinan besar akan memperoleh
berdasarkan pada hasil penelitian
berbagai
behavioral
(Gunter,
Sedangkan menurut Takasago (1997),
Pembelajaran
dalam
menyatakan
bagian
behaviorism
merupakan
dengan
pengalaman
yang
pada
pengalaman
format
setiap
pembelajaran
internal.
1990). pandangan proses
menghasilkan
pendekatan open ended yaitu sebagai
sebuah perubahan yang relatif tetap
berikut : (1) Masalah dan konteksnya,
pada
(2) Respon yang diharapkan dan
pengalaman yang diperoleh siswa dari
perilaku.
Dengan
demikian,
64
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
lingkungan sekitar berperan penting
mengerjakan
latihan
dalam penentuan perilaku.
menuntun
siswa
soal.
Guru
bagaimana
Pendekatan konvensional yang
menggunakan materi yang dipelajari
mengikuti pendekatan langsung ini
untuk mengerjakan latihan. Fokus
bercirikan pembelajaran dalam waktu
utama
dari
pelajaran
adalah
relatif singkat diikuti dengan latihan-
mendapatkan
jawaban.
Siswa
latihan
menyandarkan kepada guru untuk
sampai
siswa
menguasai
materi tersebut. Tahap pembelajaran
menentukan
dengan pendekatan langsung (Gunter,
benar.
apakah
jawabannya
1990) yaitu: 1) guru mengulas kembali
Menurut Muijs dan Reynolds
materi pembelajaran yang lampau, 2)
(2005) elemen-elemen pembelajaran
guru
tujuan
langsung yang harus dipenuhi agar
guru
pembelajaran langsung terjadi secara
mempresentasikan materi baru, 4)
efektif adalah: (1)Pembelajaran yang
siswa berlatih soal dengan pandangan
distrukturisasikan dengan jelas, (2)
guru, 5) siswa melakukan latihan
Presentasi dengan struktur yang jelas,
secara mandiri dengan umpan balik,
(3) Pacing, (4) Modelling (membuat
6)
pemodelan,
(5)
pemetaan
konseptual,
Mengupayakan
tanya
mengemukakan
pembelajaran,
ulasan
3)
materi
secara
berkala
dengan umpan balik bila diperlukan. Menurut Van de Walle (2008), menjelaskan
bahwa
pendekatan
tradisional dimulai dengan penjelasan
Penggunaan
Dari
uraian
di
disimpulkan
bahwa
halaman
matematika
dengan
yang
dipelajari,
jawab
yang
atas,
dapat
interaktif
tentang ide-ide yang terdapat pada buku
(6)
pembelajaran pendekatan
kemudian diikuti dengan menunjukkan
konvensional mengikuti tahap-tahap
kepada
sebagai berikut, pada mulanya guru
siswa
bagaimana
65
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
mengingatkan
siswa
materi
incentives that are either primarly
pelajaran sebelumnya, kemudian guru
internal or primarily external in origin.
memberitahukan
materi
Another way of stating this is to speak
pelajaran kali ini. Tahap berikutnya,
of intrinsic motivation and extrinsic
guru
baru
motivation. In intrinsic motivation, the
tersebut dengan ceramah tentang
primary force driving the individual
suatu rumus, definisi atau teorema
stems
berikut contoh-contohnya. Kemudian,
individual’s involvement in work or
siswa
satisfaction with work products. In
tujuan
menyampaikan
mengerjakan
soal.
Soal
pada
ISSN : 2086-7719
materi
latihan-latihan
pemecahan
from
things
such
as
the
masalah
extrinsic motivation, the primary force
diberikan pada akhir pembelajaran
driving the individual stems from
sebagai aplikasi konsep matematika
reward, such as salary and bonuses,
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
or from constraints, such as job loss”. Dalam
Motivasi Belajar
belajar
matematika
siswa yang memiliki motivasi intrinsik
Menurut Timothy dan Robbins
menganggap
matematika
(2009), motivation the processes that
menyenangkan,
account for an individual’s intensity,
matematika dengan perasaan senang,
direction, and persistence of effort
menyelesaikan
toward attaining a goal”. Motivasi
matematika dengan tepat waktu. Hal
adalah
ini, sejalan dengan pendapat Skemp
proses
yang
menjelaskan
mengerjakan
tugas-tugas
intensitas, arah, dan ketekunan usaha
(1971)
untuk mencapai suatu tujuan.
pleasurable and worthwhile activity in
Cohen
dan
Swedlik
bahwa: Mathematics is a
(2005),
itself, regardless of any other goals
menyatakan bahwa “ Motivation may
which it may also serve. Way people
be conceptualized as stemming from
should enjoy learn and practicing
66
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
mathematics for its own sake is,
mendapatkan hadiah yang diinginkan
however, far from obvious if we keep
atau untuk menghindari hukuman atau
to our original hypothesis that any
rasa malu dalam kehidupan sosial.
motivated behavior satisfies some need.
Artinya
adalah
dapat disimpulkan bahwa motivasi
aktivitas yang menyenangkan dan
terdiri atas dua yaitu motivasi intrinsik
bermanfaat
dan
meskipun
matematika
Dari beberapa teori di atas
dalam ada
dirinya
tujuan
sendiri,
yang
lain
motivasi
intrinsik
ekstrinsik.
adalah
Motivasi
dorongan
yang
diperoleh. Penyebab seseorang harus
berasal dari dalam individu tersebut
menikmati
berlatih
yaitu kepuasaan terhadap aktivitasnya
matematika adalah untuk kepentingan
tanpa dipengaruh oleh pihak lain dan
sendiri,
perasaan senang terhadap aktivitas
belajar
perilaku
dan
yang
merupakan
akibat
kebutuhan.
Keadaan
termotivasi pemenuhan siswa
yang
yang
telah
dilakukannya
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah
memiliki gabungan kedua motivasi
dorongan
tersebut akan mempengaruhi situasi
individu
belajar matematika siswa menjadi
penghargaan dari pihak
lebih
hadiah,
baik.
Akan
tetapi
motivasi
ekstrinsik menurut Arends dan Kilcher
sendiri.
yang
berasal
tersebut
pujian,
yaitu
dan
dari
luar
mendapat lain seperti menghindari
hukuman.
(2010) bahwa “extrinsic motivation is at play when individuals take action to
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
capture a desired reward or to avoid Gorman punishments embarrassment”.
or Artinya
(1974),
menyatakan
social bahwa
masalah
adalah
situasi
pada
dasarnya
motivasi yang
mengandung
ekstrinsik adalah tindakan individu kesulitan melakukan
tindakan
bagi
seseorang
atau
untuk
67
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
membutuhkan sesuatu yang untuk
menjembatani
lebih
perbedaan
ISSN : 2086-7719
merupakan
bagian
yang
tak
terpisahkan dari semua proses belajar
antara masalah itu sendiri dengan
matematika.
penyelesaiannya. Dalam hal ini situasi
berawal dari ketika siswa dihadapkan
akan mendorong seseorang untuk
pada suatu situasi yang menunjukkan
mengatasi kesulitan tersebut. Proses
adanya kesukaran untuk mencapai
mengatasi
kesulitan
tersebut
suatu tujuan yang telah ditetapkan.
dipandang
sebagai
proses
pemecahan masalah. NCTM
Pemecahan
Polya (1973), mendefinisikan pemecahan
(2000),
menjelaskan
masalah
masalah
(problem
solving) sebagai usaha sadar untuk
bahwa pemecahan masalah meliputi
mencari
kepercayaan diri dan kesediaan untuk
kesulitan, tetapi tujuan tersebut tidak
menyelesaikan masalah baru atau
segera dapat dicapai. Menurut Polya
masalah yang sulit.Dalam pemecahan
(1985), dalam memecahkan suatu
masalah
masalah terdapat empat langkah yang
diperlukan
kemampuan
untuk melihat setiap informasi yang
jalan
keluar
dari
suatu
harus dilakukan, yaitu:
dapat digunakan dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya.
Memahami masalah
Pengetahuannya
Pertanyaan yang membantu
tentang strategi pemecahan masalah
untuk
memberikan banyak pilihan dalam
diatanranya: Apa yang tidak diketahui
menentukan
dari masalah? Apa saja data yang
langkah-langkah
yang
akan digunakan untuk memecahkan
diketahui?
masalah.
masalah?
NCTM bahwa
(2000),
pemecahan
memahami
masalah
Bagaimana Apakah
keadaan
masalah
ini
menyatakan
mungkin untuk diselesaikan? Apakah
masalah
keadaannya cukup untuk menentukan
68
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
apa yang tidak diketahui? Ataukah
yang diberikan. Hal-hal yang penting
tidak cukup? Atau berlebihan? Atau
yang
kontradiksi?
langkah terakhir dari strategi Polya
dapat
dikembangkan
dalam
adalah: mencari kemungkinan adanya Merencanakan penyelesaian Saat
siswa
generalisasi, melakukan pengecekan
merencanakan
penyelesaian
siswa
akan
menghubungkan
masalah
yang
terhadap hasil yang diperoleh. Berdasarkan dapat
uraian
disimpulkan
diatas, bahwa
sedang dihadapinya dengan masalah
kemampuan
lain yang pernah diselesaikannya.
matematika merupakan skor yang
Kemudian siswa akan menggunakan
diperoleh
hasil dan metode dari masalah yang
memecahkan
telah
untuk
melalui tahapan memahami masalah,
yang
merencanakan penyelesaian masalah,
diselesaikannnya
menyelesaiakan
masalah
sedang dihadapinya. Menyelesaikan rencana
masalah
pemecahan masalah
siswa
masalah
menyelesaikan sesuai
setelah
proses
matematika
masalah
sesuai
dengan rencana, menafsirkan atau menyimpulkan
solusi
yang
telah
Siswa menyelesaikan masalah diperoleh. sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan. MATERI DAN METODE Memeriksa kembali Dengan langkah pengecekan Jenis dan Desain Penelitian diharapkan berbagai kesalahan yang Penelitian
ini
menggunakan
tidak perlu dapat dikoreksi kembali Quasi exsperiment design. Peneliti sehingga siswa dapat memperoleh menggunakan
kelompok-kelompok
jawaban yang tepat sesuai masalah untuk perlakuan karena peneliti tidak
69
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
dapat memilih individu-individu secara
untuk
acak.
siswa.
Kelompok-kelompok
diberikan
perlakuan
yang
adalah
siswa
mengukur
Untuk
motivasi
instrumen
tes,
belajar
validitas
kelas X SMA N 5 Mataram. Desain
yang digunakan adalah validitas isi,
yang digunakan pada penelitian ini
sedangkan untuk instrumen angket
adalah pretest- posttest control group
digunakan validitas isi dan konstruk.
design dengan memberikan pre-test
Validitas isi instrumen mengacu pada
sebelum
post-test
sejauh mana instrumen mencakup
pada
keseluruhan situasi yang ingin diukur.
perlakuan
sesudah
dan
perlakuan
dan
kelompok eksperimen dan kontrol.
Validitas
Perangkat
diketahui dari kesesuaian instrumen
pembelajaran
yang
isi
instrumen
tes
Proses Pembelajaran (RPP), Lembar
kompetensi dan kompetensi dasar.
Kegiatan Siswa (LKS) dan Tes untuk
Validitas isi instrumen non tes dapat
kemampuan pemecahan masalah dan
diketahui dari kesesuaian instrumen
angket
yang telah dikembangkan dengan kisi-
mengukur
motivasi
belajar siswa.
kisinya.
dengan
dapat
digunakan adalah Silabus, Rencana
untuk
tersebut
tes
Untuk
standar
memperoleh
bukti
validitas isi baik untuk instrumen tes Prosedur Penelitian Dalam
maupun instrumen non tes dilakukan
penelitian
ini
diperoleh
langsung
dengan
memberikan
kepada
kedua
kelas
oleh
data peneliti
perlakuan eksperimen.
dengan cara meminta pertimbangan ahli (expert judgement). Validitas instrumen
isi
(content
mengacu
mana
untuk
keseluruhan situasi yang ingin diukur.
pemecahan
masalah
kemampuan dan
angket
Validitas
isi
instrumen
sejauh
Teknik pengumpulan data dengan tes mengukur
item
pada
validity)
instrumen
mencakup
tes
dapat
70
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
diketahui dari kesesuaian instrumen
Teknik Analisis Data
tes tersebut dengan SK dan KD,
Deskriptif data
sedangkan siswa
untuk
diketahui
angket dari
motivasi
Analisis deskriptif digunakan
kesesuaian
untuk
mendiskripsikan
instrumen yang telah dikembangkan
yang
dideskripsikan
dengan kisi-kisinya. Setelah instrumen
pretest
dikonstruksi,
eksperimen
instrumen
dan
data.
Data
adalah
hasil
posttest dan
kelompok
kontrol.
dikonsultasikan dengan ahli. Validitas
mendiskripsikan
oleh
post-test kelompok eksperimen dan
ahli
ini
bertujuan
untuk
memperoleh bukti validitas isi. Untuk
mengestimasi
reliabilitas
instrumen
koefisien digunakan
data
Untuk
pretest
dan
kontrol digunakan teknik statistik yang meliputi rata-rata, ragam (variansi), simpangan baku, dan persentase.
formula Alpha Cronbach (Ebel dan
Data
tentang
kemampuan
Frisbie, 1986) dengan rumus sebagai
pemecahan
berikut:
diperoleh melalui pengukuran dengan
masalah
matematis
instrumen tes yang berbentuk uraian. Skor
dikonversi
Keterangan : :
koefisien
realibilitas
diperoleh sehingga
selanjutnya
menjadi
nilai
dengan rentang antara 0 sampai dengan 100. Skor tersebut kemudian
instrumen k
yang
: banyak butir item : varians skor siswa pada
digolongkan berdasarkan
dalam kriteria
kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang ditetapkan oleh suatu item tes sekolah
untuk
mata
pelajaran
: varians skor total matematika yaitu 75. Nilai KKM ini digunakan
untuk
menentukan
71
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
persentase
banyak
siswa
yang
ISSN : 2086-7719
Tabel 2. Kriteria Motivasibelajar Siswa terhadap Matematika
mencapai kriteria ketuntasan tersebut. Data
tentang
motivasi
terhadap matematika yang diperoleh dengan instrumen yang berbentuk checklist
dalam
skala
Likert,
selanjutnya data tersebut dianalisis dengan statistik deskriptif. Analisis deskriptif yang dilakukan hanya untuk memperoleh skor tentang motivasi siswa.
Selanjutnya,
digolongkan
berdasarkan skor baku, penyekoran angket motivasi dalam penelitian ini dilakukan dengan rentang dari 21
Interval Mi+1,5Si<X≤Mi+3Si Mi+Si <X≤Mi+1,5Si Mi-0,5Si<X≤ 0,5Mi+Si Mi-1,5SI<X≤Mi-0,5Si Mi-3Si <X≤Mi-1,5Si
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Setelah memperoleh data pengukuran motivasi belajar matematika, skor total masing-masing
unit
dikategorikan
berdasarkan kriteria pada Tabel 2 di atas. Total skor semua unit yang telah terkumpul
kemudian
dihitung
presentasenya untuk masing-masing kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.
sampai 105. Kategori pembelajaran motivasi
pengaruh aspek
belajar
metode
afektif siswa
yaitu pada
matematika ditetapkan rata-rata siswa mencapai skor motivasi belajar siswa. Kategori aspek motivasi didasarkan pada
pedoman
kategorisasi
tertera pada Tabel 2 berikut:
Analisis Data
yang
Teknik analisis ini digunakan untuk
melihat
adanya
perbedaan
mean antara dua kelompok yaitu kelompok
yang
pendekatan
open
menggunakan ended
dan
konvensional dengan dua variabel dependen
yaitu
kemampuan
pemecahan masalah matematis, dan motivasi
belajar
siswa
terhadap
matematika secara simultan. Untuk
72
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
analisis dengan multivariate two-group test
(Hotelling’s
T2),
data
yang
dianalisis adalah data yang diperoleh dari pretest, posttest, dan
angket
Dimana p adalah banyaknya variabel dependen. Kriteria keputusan yaitu tolak
sikap sebelum dan setelah treatment. Dibawah ini adalah hipotesis statistik
H0 jika F hitung
F Tabel (
) derajat bebasnya dk1=p
yang akan diuji sebagai berikut: lawan
dan dk2=n1+n2-p-1.
Jika pada uji
kesamaan vektor rata-rata pada setiap kelompok diperoleh perbedaan yang Keterangan:
signifikan maka uji selanjutnya adalah
: vektor rata-rata variabel-i pada
uji t untuk menguji hipotesis sebagai
kelompok ke-j, I = 1,2 dan j = 1,2.
berikut:
Hipotesis diatas diuji dengan taraf
H0 :
signifikansi
dengan taraf signifikansi
= 0,05
dan Ha : dengan
Statistik uji Multivariate two-group test
p=2, jadi untuk
=5% untuk masing-
(Hotelling’s T2) (Stevens, 2002: 176)
masing
digunakan
dirumuskan sebagai berikut:
0.05/2=0.025.
t-test
statistik
uji
kriteria yang
digunakan adalah:
Setelah diperoleh nilai T2 Hotelling’s, kemudian
ditransformasikan
untuk
Dimana
memperolah nilai distribusi F dengan Kriteria keputusan yaitu tolak H0 jika t menggunakan formula: hitung > t Tabel
73
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
Asumsi yang harus terpenuhi sebelum melakukan analisis dengan one sample t-test, Multivariate twogroup
test
(Hotelling’s
T )adalah
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal populasi
normal.
Uji
yang
berdistrubusi
normalitas
besar,
dengan nilai 1,2,…n
dilakukan
sebelum maupun setelah treatment meliputi data hasil tes (kemampuan masalah
matematis
siswa) dan angket motivasi belajar siswa terhadap matematika baik pada kelompok pendekatan
yang open
menerapkan ended
maupun
pendekatan konvensional.
dengan mencari nilai jarak kuadrat setiap
plot
(i-1/2)/n, dimana i=
dan
dengan
derajat
variabel terikat. Jika hasil plot dapat didekati dengan garis lurus (diagonal), maka
dapat
pengamatan
yaitu
dimana
disimpulkan
bahwa
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk
mengetahui
homogenitas
matriks
varian
kovarians dua kelompok dengan dua variabel dependen secara simultan dilakukan melalui Box-M,
uji
homogenitas
menggunakan
software
bantuan
SPSS
homogenitas kesimpulan
Pada uji normalitas multivariat
untuk
dibuat
kebebasan v=p, p= 2 yaitu banyaknya
terhadap data yang diperoleh baik
pemecahan
selanjutnya
2
asumsi normalitas dan homogenitas.
dari
ISSN : 2086-7719
16.0.
dan
Uji
penarikan
terhadap
uji
hipotesis
dilakukan pada taraf signifikansi 0,05. Pedoman pengambilan keputusan uji homogenitas sebagai berikut: 1) jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas
adalah pengamatan ke-I dan
kurang
adalah invers
disimpulkan data tidak berasal dari
kemudian
matrik kovarian S.
diurutkan dari kecil ke
dari
0,05
maka
populasi-populasi yang
dapat
mempunyai
74
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
matrik
varians
kovarian
yang
homogen.
(Huberty,
2006)
dirumuskan
sebagai berikut.
hipotesis
adalah sebagai berikut: (1) Melakukan uji normalitas multivariat data yang
angket sebelum dilakukan treatment,
,
(2)
Hipotesisnya sebagai berikut. ,
pengujian
diperoleh dari pretest dan pengisian
M = dfe ln
H0:
Pengujian Hipotesis Tahap-tahap
Statistik uji homogenitas BoxM
ISSN : 2086-7719
variansi
data
dapat
Setelah
pengujian
dilakukan
analisis
normalitas,
analisis
dilanjutkan dengan uji homogenitas dianggap sama besar . multivariat dua kelompok. Analisis uji H1:
, variansi data tidak sama homogenitas
besar.
menjadi
dilakukan
dengan menerapkan uji Box’s M, (3)
Selanjutnya mentransformasikan hasil M
multivariat
distribusi
chi-kuadrat
dengan derajat kebebasan, ν =(J -1) (p +1) p/2,. Transformasi ini adalah CM dimana
Jika
asumsi
homogenitas
normalitas
dan
terpenuhi,
maka
selanjutnya dilakukan uji kesamaan mean kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol.
Data
yang
diperoleh dari pretest, angket motivasi belajar
sebelum treatment dianalisis
jika ukuran sampel tidak sama. Jika
menggunakan statistik uji Multivariate
ukuran sampel adalah sama,
two-group test (Hotelling’s T2). (4) Analisis dilakukan untuk menentukan sama atau tidaknya mean kelompok
Kriteria keputusan yaitu tolak H0 jika
eksperimen dengan kontrol sebelum treatment.
Analisis ini dilakukan
secara simultan terhadap
variabel
75
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
kemampuan matematis,
pemecahan dan
masalah
motivasi
belajar
ISSN : 2086-7719
masing
pendekatan
masing-masing
ditinjau
dari
variabel
dependen
belajar
terhadap
terhadap matematika dengan bantuan
yaitu
software SPSS 16.0 for windows, (5)
matematika
Melakukan
pemecahan masalah matematis, (8)
pengujian
normalitas
motivasi
dan
multivariat data yang diperoleh dari
Setelah
posttest
homogenitas multivariat
dan
angket
setelah
asumsi
kemampuan
normalitas
dan
terpenuhi,
treatment, (6) Selanjutnya melakukan
maka berdasarkan tujuan penelitian
analisis data yang diperoleh dari
selanjutnya data yang diperoleh dari
posttest dan angket setelah treatment
posttest,
untuk pengujian homogenitas dengan
treatment
bantuan software SPSS 16.0 for
statistik uji Multivariate two group test
windows.
(Hotelling’s T2. Analisis
Pengujian
homogenitas
angket
motivasi
dianalisis
setelah
menggunakan
ini
untuk
matriks varians-kovarians dilakukan
menguji hipotesis penelitian pada poin
secara simultan (multivariat) dengan
2.
uji
Box’s
M, (7) Jika data yang
Analisis ini bertujuan untuk
diperoleh dari posttest dan pengisian
menyelidiki bagaimana
angket
telah
pendekatan
memenuhi asumsi normalitas maka
pendekatan
dilakukan analisis dengan one sample
simultan ditinjau dari variabel motivasi
t-test dengan manual atau dengan
terhadap matematika dan kemampuan
excel. Analisis dengan one sample t-
pemecahan
test
menguji
Analisis ini dilakukan dengan bantuan
hipotesis penelitian poin 1 yang telah
software SPSS 16.0 for windows. Jika
dirumuskan. Analisis
bertujuan
hipotesis nol ditolak maka dilanjutkan
untuk mengatahui pengaruh masing-
dengan uji univariat dengan uji t untuk
ini
setelah
treatment
dilakukan
untuk
ini
open
pengaruh
ended
dengan
konvensional
secara
masalah
matematis.
76
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
menentukan pendekatan yang lebih
mengikuti
pembelajaran
pada
berpengaruh jika ditinjau dari masing-
kelompok eksperimen sebanyak 31
masing aspek yaitu motivasi siswa
orang dan pada kelompok kontrol
terhadap matematika dan kemampuan
sebanyak 30 orang. Secara umum
pemecahan masalah matematis.
data dibedakan menjadi dua yaitu data sebelum treatment dan setelah
HASIL DAN PEMBAHASAN
treatment. Data sebelum treatment memuat data pretest dan angket
Deskripsi Data
motivasi belajar siswa, sedangkan
Deskripsi
data
merupakan
data setelah treatment memuat data
gambaran data yang diperoleh untuk
postest dan angket motivasi belajar
mendukung
siswa.
pembahasan
hasil
penelitian. Deskripsi data dilakukan
Data hasil tes kemampuan
terhadap variabel-variabel penelitian
pemecahan masalah matematis siswa
yaitu motivasi belajar matematika dan
yang akan dideskripsikan terdiri atas
kemampuan
masalah
data pretest dan postest (Tabel 3).
matematis siswa. Dari gambaran ini
Pretest merupakan tes yang diberikan
akan terlihat kondisi awal dan akhir
pada dua kelompok sebelum diberikan
dari
diteliti.
treatment. Tes ini bertujuan untuk
Kelompok eksperimen adalah kelas X
mengetahui kemampuan awal siswa
(IPA3)
kelas
setiap
pemecahan
variabel
SMAN
5
yang
Mataram
yang
eksperimen.
menerapkan pendekatan open ended
dilaksanakan
dan kelompok kontrol adalah kelas X
dilaksanakan. Tes ini bertujuan untuk
(IPA2)
yang
mengetahui kemampuan pemecahan
pendekatan
masalah matematis siswa pada siswa
SMAN
menerapkan
5
Mataram
konvensional. Jumlah subjek yang
setelah
Postest treatment
setelah diberikan treatment.
77
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
Tabel 3. Deskripsi data hasil pretes dan postes Deskripsi
Rata-rata Standar deviasi Varians Skor minimum Skor maksimum Ketuntasan Peningkatan ketuntasan
Eksperimen Pretest Postes t 25.59 85.9 5.55 6.52 30.84 42.56 15 75 35 98.33 0% 100% 100 %
Kontrol Pretest Postest 25.67 5.92 36.32 15 35 0%
77,72 5,68 33.42 70 90 80 % 80 %
Sebelum dan setelah diberikan
dengan statistik deskriptif. Deskripsi
treatment pada kelompok eksperimen,
data hasil angket motivasi belajar
dilakukan pengukuran motivasi belajar
siswa sebelum dan setelah treatment
siswa
disajikan pada Tabel 4 berikut.
terhadap
matematika.
Data
yang diperoleh kemudian dianalisis Tabel 4. Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar Matematika
Rata-rata Varians Standar deviasi Skor ideal Skor maksimum Skor minimum Rentangan
Eksperimen Sebelum Sesudah Treatment Treatment 70.0 81.7 76 88.62 8.71 9.41 105 105 90 102 48 58 42 44
Control Sebelum Sesudah Treatment Treatment 71.2 73.7 86.85 86.50 9.31 9.30 105 105 86 89 54 56 32 33
Berdasarkan hasil analisis statistik
dengan
deskriptif seperti yang disajikan pada
sedang. Sedangkan setelah treatment
Tabel
pada
4,
hasil
pengukuran
kriteria
kelompok
motivasi
eksperimen
belajar
81.7
menunjukkan bahwa rata-rata hasil
dengan kriteria motivasi belajar tinggi
pengukuran motivasi belajar sebelum
dan kelompok
treatment pada kelompok eksperimen
kriteria motivasi belajar tinggi.
70.0 dengan kriteria motivasi belajar
Frekuensi dan persentase banyak
sedang dan kelompok kontrol 71.2
siswa pada setiap kriteria motivasi
kontrol 73.7 dengan
78
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
belajar
dihitung
sesuai
ISSN : 2086-7719
dengan
motivasi belajar sebelum dan setelah
rentangan skor yang telah ditentukan.
treatment
Distribusi frekuensi dan presentase
berikut.
disajikan
pada
Tabel
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Sebelum Treatment Skor (X)
Kriteria
84 X 105 70 X 84 56 X 70 42 X 56
Sangat Tinggi
21
X
42
Tingggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Open ended F % 1 3.22 % 15 48.38 % 14 45.16 %
Konvensional F % 1 3.33% 14 46.67 % 13 43.33%
1
3.22 %
2
6.667 0 %
0
0
0
0%
Tabel 5 di atas menunjukkan, dari 31
5 juga menunjukkan bahwa dari 30
siswa pada kelompok open ended,
siswa pada kelompok konvensional, 2
tidak terdapat siswa yang memiliki
siswa (6.667 0 %%) yang memiliki
motivasi belajar sangat rendah dan 1
motivasi belajar rendah, 13 siswa
siswa rendah (3.22 %), 14 siswa
(43.33%)
(45.16 %) yang memiliki motivasi
belajar sedang, 14 siswa (46.67 %)
belajar sedang, 15 siswa (48.38 %)
yang memiliki motivasi belajar tinggi
yang bermotivasi belajar
terhadap matematika, 1 siswa (3.33%)
tinggi,
1
yang
sangat
belajar
sebagian besar siswa pada kelompok
tinggi.
Dengan
Dengan
motivasi
siswa (3.22 % ) yang memiliki motivasi sangat
tinggi.
memiliki
demikian, sebagian besar siswa pada
konvensional
kelompok
bermotivasi belajar tinggi terhadap
open
ended
sebelum
treatment bermotivasi belajar tinggi
sebelum
demikian,
treatment
matematika.
terhadap matematika. Selain itu, Tabel
79
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Setelah Treatment Skor (X) 84 X 70 X 56 X 42 X 21 X
Kriteria Sangat Tinggi Tingggi Sedang Rendah Sangat Rendah
105 84 70 56 42
Open ended F % 11 35.48 % 17 54.83 % 3 9.67 % 0 0% 0 0
Konvensional F % 4 13.33 % 16 53.33 % 9 30% 1 3.33 % 0 0%
Berdasarkan Tabel 6 tampak bahwa,
Uji Normalitas Multivariat
dari
Dalam
31
siswa
pada
kelompok
penelitian
ini,
data
yang
eksperimen, tidak ada siswa (0%)
diperoleh dianalisis secara manual
yang memiliki motivasi belajar sangat
menggunakan bantuan program Excel
rendah dan rendah, tidak ada siswa
2007. Pengujian normalitas bivariat
(0%) yang memiliki motivasi belajar
dalam penelitian ini menggunakan
rendah , 3 siswa (9.67%) yang
jarak mahalanobis dengan langkah-
memiliki motivasi belajar sedang, dan
langkah
17 siswa (54,83 %) yang memiliki
menentukan
motivasi
belajar
matematika, memiliki
1
tinggi
terhadap
siswa
(35,48%)
motivasi
belajar
sangat
tinggi. Dengan demikian, sebagian besar
siswa
pada
kelompok
setelah
treatment
sebagai
berikut:
1)
dimana adalah
pengamatan
ke-i
dan
adalah invers matrik kovarian S. 2) Nilai
diurutkan dari yang terkecil ke
terbesar, 3) membuat scaterplot eksperimen memiliki
motivasi
terhadap matematika.
belajar
tinggi
dengan nilai 1,2,…n
dan
(i-1/2)/n, dimana i = dengan
derajat
kebebasan v=p, p= 2 yaitu banyaknya variabel terikat. Jika hasil scaterplot dapat didekati dengan garis lurus (diagonal), maka dapat disimpulkan
80
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
Uji Homogenitas matriks varianskovarians
bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Hasil uji homogenitas disajikan dalam Tabel 7 berikut. Table 7. Hasil Uji Homogenitas Hotelling's Trace
0,05
0,15
2,00
58,00
3.15
Dari Tabel 7 di atas dapat diketahui
ketuntasan minimal (KKM).KKM untuk
bahwa Fhitung < FTabel.Ini menunjukkan
materi
bahwa H0 diterima. Dengan demikian
Pembelajaran
tidak terdapat perbedaan mean antara
apabila ketuntasan klasikal melebihi
pembelajaran
pendekatan
75%, dengan kata lain lebih dari 75%
pembelajaran
siswa mendapatkan nilai melebihi
pendekatan
KKM tanpa harus remidi. Hal lain juga
open
dengan
ended
dan
menggunakan
trigonometri
adalah
dikatakan
75. efektif
konvensional ditinjau dari motivasi
menjadi
pertimbangan,
belajar siswa terhadap matematika
sebelum
diajarkan
dan kemampuan pemecahan masalah
menunjukkan
matematis siswa.
lebih dari 75%, maka topik tersebut
hasil
ketuntasan
apabila pretes klasikal
tidak perlu diajarkan lagi. Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Open Ended dan Pendekatan Konvensional Untuk
mengetahui
tingkat
Dari hasil pretes untuk kedua kelompok eksperimen menunjukkan bahwa
ketuntasan
klasikal
masih
keefektifan dari pembelajaran dengan
sangat rendah. Oleh karena itu perlu
pendekatan
diberikan
pembelajaran
open dengan
ended
dan
pendekatan
konvensional mengacu pada kriteria
pembelajaran pendekatan
perlakuan dengan
berupa menerapkan
pembelajaran
tertentu
81
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
yakni pendekatan open ended dan
melalui
pendekatan
kelompoknya.
konvensional.
Setelah
dilakukan pembelajaran, dari hasil analisis postest
deskriptif
terhadap
skor
hasil
untuk
diperoleh
diskusi
dengan
anggota
Pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran
matematika
pendekatan
dengan
konvensional.
kelompok eksperimen pertama yaitu
Berdasarkan kriteria keputusan pada
kelas
one
X-IPA2
pembelajaran
yang
mengikuti pendekatan
t-test
pembelajaran
matematika
dengan
open ended mencapai ketuntasan di
konvensional
efektif
atas
kemampuan
pemecahan
KKM.
dengan
sample
Sementara
untuk
pendekatan ditinjau
dari
masalah
kelompok control yaitu kelas X-IPA3
matematis sedangkan untuk motivasi
yang mengikuti pembelajaran dengan
belajar siswa terhadap matematika
dengan
tidak
pendekatan
konvensional
mencapai ketuntasan di atas KKM. Berdasarkan
kriteria
efektif.
Hal
ini
disebabkan
kurang
termotivasi
karena
siswa
dalam
pembelajaran
matematika
dengan
pendekatan
ketuntasan yang telah ditetapkan dan
dengan
setelah dilakukan uji statistik dengan
konvensional.
uji one sample t-test, pembelajaran
menyebabkan
matematika dengan pendekatan open
matematika dengan pendekatan open
ended efektif ditinjau dari kemampuan
ended efektif dalam meningkatkan
pemecahan masalah matematis dan
kemampuan
motivasi
matematis dan motivasi belajar siswa
belajar
matematika.
Hal
siswa ini
terhadap disebabkan
karena partisipasi aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika
Hal
inilah
yang
pembelajaran
pemecahan
masalah
terhadap matematika. Dengan disimpulkan
demikian bahwa
dapat
pendekatan
pembelajaran open ended
efektif
82
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
dalam
meningkatkan
kemampuan
ISSN : 2086-7719
pemecahan masalah matematis dan
pemecahan masalah matematis dan
motivasi
motivasi
terhadap
matematika berbeda, karena adanya
matematika, namun untuk pendekatan
perbedaan secara kelompok tersebut
konvensional efektif pada pemecahan
maka
analisis
masalah matematis siswa sedangkan
untuk
mengetahui
untuk motivasi belajarnya tidak efektif
univariat juga mempunyai perbedaan
belajar
siswa
yang Perbedaan pengaruh pembelajaran matematika pendekatan open ended dan pendekatan konvensional
belajar
siswa
menggunakan apakah
signifikan
kemampuan
terhadap
secara
ditinjau
pemecahn
uji-t
dari
masalah
matematis dan motivasi belajar siswa terhadap matematika.
Berdasarkan
hasil
analisis Berdasarkan
hasil
analisis
multivariat, diperoleh nilai probabilitas multivariat, diperoleh nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi dan lebih nilai F
hitung
F
kecil
dari
taraf
signifikansi.
table. Dengan demikian,
Dengan demikian, berarti hipotesis nol berarti hipotesis nol (H0) penelitian yang
berbunyi
“tidak
terdapat
perbedaan motivasi belajar siswa dan kemampuan
pemecahan
matematis
yang
pendekatan konvensional”
open
masalah
menggunakan ended
ditolak.
dan
Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa efek pembelajaran open
ended
dengan dan
pendekatan pendekatan
konvensional ditinjau dari kemampuan
(H0) penelitian yang berbunyi “tidak terdapat perbedaan motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan pendekatan konvensional”
open
ended
ditolak.
dan
Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa efek pembelajaran open
ended
dengan dan
pendekatan pendekatan
konvensional ditinjau dari motivasi belajar dan kemampuan pemecahan
83
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
masalah matematis berbeda, karena
hasil mengikuti pelajaran matematika
adanya perbedaan secara kelompok
dengan
tersebut maka analisis menggunakan
konvensional, (2) Pada uji univariat
uji-t untuk mengetahui apakah secara
untuk
univariat juga mempunyai perbedaan
pemecahan
yang signifikan ditinjau dari motivasi
didapatkan nilai probabilitas lebih kecil
belajar dan kemampuan pemecahan
dari taraf signifikansi maka hipotesis
masalah matematis.
nol
Berdasarkan
hasil
analisis
menggunakan
variabel
pendekatan
kemampuan
masalah
(H0)
yang
“Pembelajaran
matematis
menyatakan
matematika
menggunakan uji t didapat : (1) Pada
pendekatan
uji univariat untuk variabel motivasi
terdapat
didapatkan
lebih
dibanding pendekatan konvensional
besar dari taraf signifikansi maka
ditinjau dari kemampuan pemecahan
hipotesis nol (H0) yang menyatakan
masalah matematis siswa“ ditolak.
“pembelajaran
Berarti,
nilai
pendekatan terdapat
probabilitas
matematika open
dengan
ended
perbedaan
tidak
pengaruh
open
dengan
ended
perbedaan
tidak
pengaruh
kemampuan
pemecahan
masalah matematis sebagai hasil dari mengikuti
pelajaran
matematika
dibanding pendekatan konvensional
dengan pendekatan open ended lebih
ditinjau dari motivasi belajar siswa
tinggi
terhadap matematika “ ditolak. Berarti,
sebagai
motivasibelajar
matematika
matematika mengikuti dengan
siswa sebagai
pelajaran pendekatan
terhadap hasil
dari
daripada hasil
matematika mengikuti
dengan
siswa
pelajaran
menggunakan
pendekatan konvensional.
matematika open
ended
berpengaruh dengan motivasi belajar siswa terhadap matematika sebagai
84
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
ISSN : 2086-7719
KESIMPULAN
penelitian
pendidikan
penerapan MIPA, Berdasarkan
analisis
data
dan
MIPA
dan
fakultas
universitas
negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.
pembahasan, maka penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : (1)
Arends, R, L. dan 2010.Teacing
Penerapan pendekatan open ended berpengaruh ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematis dan motivasi
belajar
siswa
terhadap
siswa
kelas
matematika
pada
SMAN
Mataram,
5
X
(2)Terdapat
learning
Kilcher, A. for
student
becoming
accomplished
an
teacher.
Routledge: New York.
Cohen R.J, dan Swedlik M.E. (2005). Psychological
testing
and
assesment “an introduction to tests and measurement” sixth
perbedaan
keefektifan
secara
signifikan
pada
pendekatan
open
ended
konvensional
dalam
pembelajaran
penerapan
edition
.McGraw
Hill
Published: New York.
dan Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri
matematika materi pokok geometri ditinjau
dari
pemecahan
masalah
Pendidikan Nasional Nomor 22, tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
matematis
dan
motivasi
siswa
terhadap matematika.
Suherman, E., Turmudi dan Suryadi, D.2003.
DAFTAR PUSTAKA
Strategi
pembelajaran
matematika
kontemporer.
Bandung:
Universitas Alimuddin.
2009.
Pendidikan
Indonesia.
Menumbuhkembangkan kemampuan siswa
berfikir
melalui
tugas-tugas
pemecahan Prosiding
kreatif
Ebel dan
Frisbie,
Essencial
of
D. 1986. educational
masalah. seminar
nasional
85
Jurnal AgriSains Vol. 5 No. 1., Mei 2014
mesurement.
(4th
ISSN : 2086-7719
ed) New
Belmont, CA: Thomson Higher
Jersey: Prentice-Hell, Inc.
Education.
Gunter, M. A., Estes, T. H., & Schwab,
J.
H.
1990.
Mc
intosh,
R
&
Jarret,
2000.Teaching
D.
mathematical
Instruction: A model approach.
problem solving. Mathematics
London, UK: Allyn and Bacon.
Takasago, M. 1997. Example of
Gorman, R. M. 1974.The psychology
Teaching
in
Elementary
Schools. Dalam J. P. Becker
of classroom learning. Ohio: A
dan S. Shimada(ed)
Bell & Howell.
open-ended new
Huberty,
J.
C.&
Applied
Olejnik.S.2006.
MANOVA
Discriminant
The
approach:
proposal
for
a
teaching
mathematics. NCTM. 36 – 44.
and
Analysis.
Georgia. Wiley-interscience.
Van De Walle.
2008. Matematika
sekolah dasar dan menengah (Edisi Keenam). (Terjemahan
Kennedy, M L., Tipps, S., & Johnson,
Suyono).
children’s
Erlangga.
A.
2008.Guiding
learning
of
mathematics.
diterbitkan
Jakarta: (Buku tahun
Penerbit asli 2007).
86