ISSN : 2356-3073
Volume 1 No.1, Mei 2014
ANGGOTA REDAKSI PELINDUNG Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia Universitas Mercu Buana Yogyakarta (Dr. Heri Budianto, M.Si) PEMIMPIN REDAKSI Didik Haryadi Santoso, M.A SEKRETARIS REDAKSI Rosalia Prismarini Nurdiati, S.Sos MITRA BESTARI
Dr. Turnomo Raharjo (UNDIP) Dr. Heri Budianto M.Si (UMBY) Dr. Phil. Ana Nadya Abrar, M.E.S (UGM) ADMINISTRASI DAN SIRKULASI Kritina Andryani S.Sos., M.I.Kom Rani Dwi Lestari S.Sos., MA Likha Sari Anggreni, S.Sos., M.Soc.Sc Nita Andrianti S.IP, MA Kheyene Molekandella Boer, S.I.Kom, M.I.Kom ALAMAT REDAKSI Fakultas Ilmu Komuniasi dan Multimedia Universitas Mercu Buana Yogyakarta Jalan Jembatan Merah No. 84C Gejayan Yogyakarta 55283 Telpon (0274) 6498212 Fax (0274) 6498213 http://ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id/ Email:
[email protected] Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia diterbitkan oleh Fakultas Ilmukomunikasi & Multimedia dan bagian Publikasi Ilmiah & HaKI Universitas Mercu Buana Yogyakarta, dimaksudkan sebagai media pertukaran informasi dan hasil penelitian antara akademisi, alumni dan mahasiswa. Jurnal Literasi terbit dua kali setahun. Redaksi menerima naskah yang belum pernah dipublikasikan. Pedoman penulisan naskah untuk Jurnal Literasi tercantum pada bagian akhir jurnal ini. Surat-menyurat mengenai artikel yang akan diterbitkan, langganan, keagenan dll, dialamatkan langsung ke alamat redaksi.
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
i
ISSN : 2356-3073
Volume 1 No.1, Mei 2014
JURNAL LITERASI ILMUKOMUNIKASI DAN MULTIMEDIA Universitas Mercu Buana Yogyakarta Sekretariat: Jalan Wates Km. 10 Yogyakarta, telpon (0274) 6498212 pesawat 144 email:
[email protected] web: www.mercubuana-yogya.ac.id KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil‟alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT kami ucapkan atas tersusunnya Jurnal Literasi edisi perdana atas kerjasama antara PUSKOMLIT (Pusat Studi Komunikasi & Literasi) FIKOMM UMBY dengan LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Penyusunan karya tulis ilmiah ini dilandasi dengan semangat untuk merintis wacana-wacana mengenai keilmuan komunikasi sekaligus membumikannya. Dengan diterbitkannya jurnal literasi ini, diharapkan dapat memperkuat kajian-kajian mengenai komunikasi serta dapat memberikan manfaat baik bagi akademisi, masyarakat maupun negara. Selain itu, kehadiran jurnal literasi ini diharapkan dapat memberikan perspektif dan cara pandang baru dalam membaca persoalan-persoalan komunikasi kontemporer. Ucapan terima kasih kami sampaikan pada LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang telah bekerjasama dalam menerbitkan Jurnal Literasi ini. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada segenap mitra bestari serta tim redaksi Jurnal Literasi atas kerjasamanya dalam upaya penerbitan jurnal literasi edisi perdana ini. Terakhir, kritik konstruktif dari pembaca kami perlukan guna perubahan kearah yang lebih baik. Selamat Membaca.
Salam, Pemimpin Redaksi Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
ii
ISSN : 2356-3073
Volume 1 No.1, Mei 2014
DAFTAR ISI Anggota Redaksi ................................................................................................................. Kata Pengantar..................................................................................................................... Daftar Isi ..............................................................................................................................
ii iii iv
MENAKAR KUALITAS PUBLIC SPHERE DI TENGAH KUSUT SISTEM MEDIA INDONESIA Abdul Wahid ........................................................................................................................ 1 - 19 POLITIK PENCINTRAAN CALEG SELEBRITIS MENJELANG PEMILU 2014 Kristina Andryani ............................................................................................................... ..20-35 EKONOMI POLITIK MEDIA: STUDI KASUS KONGLOMERASI MEDIA PADA BAKRIE GROUP Likha Sari Anggreni................................................................................................................ 36 -45 MANAJEMEN MEREK DALAM INDUSTRI MINUMAN: TELAAH REBRANDING STARBUCKS DALAM MENGELOLA MEREK Kheyene Molekandella Boer ...............................................................................................
46-59
NEGARA DAN KOMUNIKASI INTERNASIONAL : STUDI PENYADAPAN AUSTRALIA TERHADAP INDONESIA DALAM PERSPEKTIF Niken Puspitasari .................................................................................................................
60-67
KEBIJAKAN REDAKSIONAL DALAM SELEKSI PEMBERITAHUAN TELEVISI : (Studi Deskriptif Kebijakan Pemimpin Redaksi Program Berita Lensa 44 Stasiun Televisi AdiTV Yogyakarta Nasrokha ..............................................................................................................................
68-85
KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEMILIHAN PRESIDEN : STUDI ANALISIS WACANA KOMUNIKASI POLITIK JOKOWI DALAM NEW MEDIA PADA PILPRES 2014 Reza Firmansyah ................................................................................................................. 86-99
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
iii
ISSN : 2356-3073
Volume 1 No.1, Mei 2014
Politik Pencitraan Caleg Selebritis Menjelang Pemilu 2014 Kristina Andryani Universitas Mercu Buana Yogyakarta Email:
[email protected]
Abstrak Pesta demokrasi rakyat indonesia sudah terasa kemeriahannya. Sebagian para artis ibukota mendominasi daftar caleg menjelang pemilu 2014. Berbagai hal dilakukan untuk memengaruhi publik dan media merupakan sentral utama dalam memperpanjang informasi kepada publik. Partai politik besar sebagai „payung‟ dalam mendistribusikan para caleg agar dapat memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat dengan berbagai cara. Salah satu strategi ini dilakukan oleh PPP dan PKPI dalam mendulang suara dan untuk memperoleh kemenangan pada pemilu 2014. Penulisan ini bersifat kualitatif dengan menggunakan observasi melalui pemberitaan diberbagai media. Kata Kunci: Komunikasi Politik, Pencitraan, Pemilu Abstract Indonesian democratic party of the people has been felt kemeriahannya. Most of the artists have dominated the list of candidates before the election of 2014. A variety of things to do to persuade the public and the media is a major central in extending information to the public. Major political parties as an 'umbrella' in distributing the candidates in order to provide political education to people in various ways. One of these strategies is done by the PPP and PKPI to gain votes and to gain the victory in the elections of 2014. This research is qualitative by using observation through various news media.
Keywords: Political Communication, Image, Election
PENDAHULUAN Kemeriahan pesta demokrasi
pemilu semakin meriah karena yang
periode 2014 sudah mulai menggema
menjadi para peserta dalam pesta
pada pertengahan tahun 2013, suasana
demokrasi
kampanye sangat terasa di beberapa
kalangan politikus saja tetapi beberapa
daerah pilihan para calon legislatif kita
periode terakhir ini dibanjiri juga
dan atribut bertema kampanye pun
dengan peserta yang berasal dari
juga sudah bertebaran di sepanjang
kalangan selebritis. Banyak aktris
jalan maupun sudut kota di negara
maupun aktor yang biasanya tampil di
kita, Indonesia. Setiap periode dalam
layar
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
kita
kaca
tidak
untuk
hanya
dari
menghibur 20
ISSN : 2356-3073
Volume 1 No.1, Mei 2014
masyarakat dengan cerita sinetron
Ketika masyarakat kita sudah
ataupun film, kini beralih dengan
mulai
berorasi mengenai kegiatan politik
cayaannya, parpol berlomba- lomba
mereka.
2014,
untuk mencari strategi baru untuk
air
mengembalikan kepercayaan masya
dibawah
rakat lagi. Kepercayaan yang telah
Menjelang
beberapa
pemilu
selebritis
memeriahkan
tanah
pemilu
menurun
tingkat
berbagai bendera partai politik yang
disalah
telah ada sebelumnya. Dan yang
pemerintah yang tidak bertanggung
memilih selebritis sebagai caleg ini
jawab sehingga timbul adanya budaya
bisa dikatakan adalah partai-partai
korupsi dalam negara kita.
besar di negara kita seperti Golkar,
gunakan
oleh
keper
Sesungguhnya
tema
pejabat
yang
PDI-P, Demokrat, PAN, Hanura dan
mengarah kepada pencitraan ini telah
lain sebagainya, yang mana partai-
ada kira-kira dua
partai
lumnya,
ini
sudah
memiliki
kans
dimana
periode sebe konsep
dalam
disebagian besar masyarakat kita. Para
pemilihan lebih dikemas dengan apik
caleg yang diusung parpol adalah
dan penuh strategi untuk menaikan
selebritis dengan latar belakang yang
pamor partai dan juga jumlah suara
berbeda, tidak hanya sebagai pemain
dari calon kandidat. Dan semakin
sinetron saja, tetapi dari kalangan
beranjak ke periode selanjutnya, tidak
mantan atlet, peragawati, penyanyi
banyak
dangdut bahkan model majalah pria
melainkan adanya modifikasi dalam
dewasa
mau
penyusunan startegi tersebut. Yang
ketinggalan untuk maju ikut serta
semula menjadi kandidat adalah para
dalam kemeriahan pemilu 2014. Oleh
kader-kader internal yang telah lama
parpol yang sebagai tempat para
berkecimpung dan telah memiliki
selebritis bernaung, mereka sengaja
sepak terjang dalam dunia politik, kini
ditempatkan pada nomer urut utama
beralih kepada individu yang memiliki
untuk menarik perhatian dari publik
ketenaran pada profesi yang berbeda
dan hal ini merupakan salah satu
yaitu sebagai selebritis.
pun
juga
tidak
perubahan
yang
terjadi
strategi parpol untuk menaikkan suara disamping memanfaatkan ketenaran
METODOLOGI PENELITIAN
para selebritis kita. Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
21
ISSN : 2356-3073
Volume 1 No.1, Mei 2014
Penulisan ini menggunakan metode
tidak dapat memberikan pendidikan
diskriptif kualitatif dengan data yang
politik yang baik bagi bangsa dan
didapat dari pemberitaan di media
negara.
massa
selama
proses
kampanye
berlangsung. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah efektif dengan adanya
PEMBAHASAN
caleg dari kalangan selebritis dan bagaimana
dengan
mencalonkan diri sebagai anggota
tidak
legislatif menjelang pemilu 2014.
memiliki sepak terjang di dunia politik
Sebagian besar dari mereka bernaung
dan bagaimana strategi parpol dalam
dibawah parpol besar dan rata-rata
mendongkrak nama-nama selebritis
dari mereka menduduki nomer urut
kita dalam masa kampanye. Serta
utama atau lima besar. Berikut daftar
konsekuensi
nama caleg selebritis kita dari beberpa
memiliki
kerja
parpol
Terdapat beberapa artis yang
kader-kader
apa
yang
yang
akan
ditanggung bilamana kader-kadernya
partai
politik
besar.
yang duduk di parlemen pemerintahan
DCS PEMILU 2014 NASDEM
GOLKAR
1. Doni Damara
1. Nurul Arifin
2. Jane Shalimar
2. Charles Bonar S
3. Ricky Subagja
3. Tantowi Yahya
4. Niel Maizer
PKB
PDIP
1. Ridho Rhoma
1. Rieke DP.
2. Arzanti Bilbina
2. Yessy Gusman
3. Said „Bajaj Bajuri
3. Edo Kondologit
4. Iyeth Bustami
4. Soni Tulung
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
22
ISSN : 2356-3073
Volume 1 No.1, Mei 2014
5. Akri Patrio
5. Nico Siahaan 6. Dedi „Mi‟ing‟ G
PPP
PKPI
1. Angel Lelga
1. Camelia PL
2. Oky Asokawati
2. Destiara Talita
3. Mat Solar
Demokrat
Hanura
1.
Venna
1. Krisdayanti
Nurul
2. Gusti Randa
Melinda 2. Qomar 3. David Chalik 4. Teti Kedi
Begitu banyak selebritas kita yang
mendaftar
menjadi
calon
dibicarakan selama masa kampanye dapat
diaktualisasikan
pada
saat
legislatif di pemilu 2014 ini, untuk
menjabat di
mengambil bagian dalam komunikasi
Sehingga para pemimpin ini dapat
politik dengan menjadi komunikator
mewakili seruan rakyat dan dapat
atau wakil dari suara rakyat dan setiap
menjadi opini publik yang baik bagi
orang
warga
yang
telah
memenuhi
kursi pemerintahan.
negaranya.
Negara
persyaratan sebagai warga negara dan
membutuhkan
tidak cacat dimata hukum berhak
berkompeten dan memiliki kredibilitas
untuk ambil bagian dalam setiap
yang baik dalam mengurusi negara
proses pemilihan, baik itu sebagai
tidak
pemilih maupun yang terpilih.
Dan
popularitas dan DPR bukan sebagai
bilamana warga negara yang terpilih,
ajang percobaan tetapi sebagai tempat
diharapkan memiliki komitmen yang
untuk mengabdikan ilmu. Seperti yang
tinggi terhadap negara, artinya bahwa
dikatakan
apa yang menjadi visi dan misi yang
menunjukkan bahwa pemimpin politik
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
pemimpin
sekedar
oleh:
yang
mengandalkan
Katz
yang
23
ISSN : 2356-3073
Volume 1 No.1, Mei 2014
mengerahkan pengaruhnya ke dua
karena hanya akan dipilih sekitar 16,8
arah: „memengaruhi alokasi ganjaran
persen. Menjadi seorang wakil rakyat
dan mengubah struktur sosial yang ada
yang harus menampung suara ribuan
atau mencegah perubahan demikian‟.
rakyat dari suatu negara tidak bisa
Dalam kewenangannya yang pertama
hanya mengandalkan keartisan saja
politikus itu berkomunikasi sebagai
tetapi harus mampu menjadi seorang
wakil suatu kelompok atau langganan;
komunikator politik yang profesional.
pesan-pesan politikus itu mengajukan
Komunikator
dan
atau
profesional
adalah
melindungi
tujuan
peranan sosial yang relatif baru, suatu
kepentingan
politik;
artinya
hasil
komunikator
politik
sampingan
dari
mewakili
komunikasi
yang
kepentingan kelompok. Sebaliknya,
mempunyai
dimensi
politikus
munculnya
yang
bertindak
sebagai
media
revolusi sedikitnya utama:
massa
yang
ideolog tidak terpusat perhatiannya
memintasi batas-batas rasial, etnis,
kepada
pekerjaan, wilayah dan kelas untuk
mendesakkan
seseorang
langganan;
tuntutan lebih
meningkatkan
untuk
nasional; dan perkembangan media
menetapkan tujuan kebijakan yang
serta-merta media khusus (seperti
lebih luas, mengusahakan reformasi
majalah
dan bahkan mendukung perubahan
stasiun radio, dsb) yang menciptakan
revolusioner (Rakhmat, 1993:31).
publik baru untuk menjadi konsumen
menyibukkan
dirinya
ia
Banyaknya artis yang ikut
kesadaran
untuk
khalayak
identitas
khusus,
informasi dan hiburan. Baik media
memeriahkan pemilu sebagai calon
massa
legislatif menarik perhatian beberapa
mengandalkan
kalangan masyarakat, sebagian merasa
pengelolaan
para selebritis kita berpindah jalur
khalayak khusus. Dan disini para
untuk
kepopu
komunikator profesional memainkan
laritasannya dari sumber nafkah yang
perannya yaitu mngendalikan dan
berbeda. Berdasarkan hasil survey
mengolah
yang dilakukan oleh lembaga Suvey
menghubungkan orang-orang dengan
Pol Track, caleg artis tidak memiliki
berbagai jenis perbedaan. Dikatakan
tingkat elektabilitas yang mumpuni
oleh
meningkatkan
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
maupun
media
khusus
pembentukan lambang-lambang
simbol-simbol
James
Carey,
dan dan
untuk
seorang 24
ISSN : 2356-3073
komunikator
Volume 1 No.1, Mei 2014
profesional
adalah
PPP menurutnya adalah karena partai
seorang makelar simbol, orang yang
berlambang Ka‟bah itu merupakan
menerjemahkan sikap, pengetahuan
partai Islam dan menurutnya sangat
dan minat suatu komunitas bahasa ke
cocok dengan kepribadiannya yang
dalam istilah-istilah komunitas bahasa
baru
yang lain yang berbeda tetapi menarik
menjadi
dan dapat dimengerti. Komunikator
keimanannya lebih kuat lagi dan
profesional menghubungkan golongan
Angel merasa Partai ini merupakan
elit dalam organisasi atau komunitas
rumah
manapun dengan khalayak umum;
pernyataan Angel Lelga, dapat dilihat
secara horizontal ia menghubungkan
hanya sebagai ungkapan personal saja
dua komunitas bahasa yang dibedakan
yang mengarah ke pembicaraan politik
pada tingkat struktur sosial yang sama
untuk suatu identitas dalam arti kata
(Rakhmat, 1993:32).
bahwa terdapat kepentingan pribadi
Setiap warga negara yang ingin
yang
menjadi
muslimah
besar
mengejar
legislatif
dan
serta
umat
melayani
mencalonkan diri sebagai anggota memiliki
mualaf
diri
ingin
menjaga
Islam.
sendiri
keuntungan
Dari
dan status
tujuan
dan
menggunakan simbol-simbol untuk
berbeda,
sama
membuat rakyat bertindak dengan cara
halnya dengan selebritas tanah air kita,
tertentu. Dalam konteks ini lambang
diantaranya
politik
kepentingan
yang
Angel
Lelga
yang
adalah
alat
untuk
tujuan
merupakan penyanyi dangdut dan
material dan sosial, lambang itu
pemain sinetron dan ketenarannya
sendiri
memuncak saat dirinya dikabarkan
disamping itu politik menyajikan suatu
telah menikah siri dengan raja dangdut
tingkat pengungkapan diri kepada kita
Rhoma Irama. Angel Lelga bernaung
masing-masing,
dibawah bendera Partai Persatuan
menegosiasikan dan mengungkapkan
Pembangunan
maju
identitas pribadi: siapa saya, apa yang
sebagai caleg dengan nomer urut 1
saya lakukan disini, apa arti semua itu,
untuk daerah pemilihan (Dapil) Jawa
apa yang saya butuhkan dan inginkan,
Tengah V yang meliputi wilayah
harapkan dan takuti, cintai dan benci.
Surakarta, Boyolali dan Klaten. Alasan
Ringkasnya,
utama Angel Lelga menjadi caleg dari
pengungkapan manapun, pembicaraan
(PPP)
yang
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
bukan
merupakan
suatu
cara
seperti
tujuan
untuk
alat
25
ISSN : 2356-3073
Volume 1 No.1, Mei 2014
politik menyajikan kepada kita alat
sistem pemerintahan kita. Disini kita
untuk menetapkan diri sebagai suatu
bisa
lambang
kepercayaan yang bisa menunjukkan
signifikan
(Rakhmat,
1993:110).
melihat
dari
adanya
faktor
kredibilitas dari para caleg yang maju
Selebritas yang ke dua adalah Camelia Panduwinata Lubis
memimpin
dapil
nya.
Kepercayaan
tersebut
akrab dipanggil Camel Petir, dengan
oleh
caleg
profesi sebagai penyanyi dangdut yang
memberikan identitas mereka dari segi
juga
dirinya
penampilan dan cara berbicara. Setiap
sebagai anggota legislatif untuk daerah
manusia memiliki sistem kepercayaan,
pilihan DKI
sikap
ingin
bendera
yang
untuk
mencalonkan
Jakarta II dibawah Partai
Keadilan
dan
para
dan
terorganisasi
ditunjukkan dengan
nilai
cara
yang
yang
sangat
membimbing
Persatuan Indonesia (PKPI). Yang
tingkahlaku atau sikap tindak manusia
ketiga adalah model seksi Destiara
(behavior).
Talita yang mencalonkan diri dari
kepercayaan adalah pernyataan yang
partai yang sama dengan Camel Petir
jumlahnya sangat banyak (mencapai
PKPI untuk daerah pilihan Jabar VII
ratusan ribu) yang dibuat seseorang
dengan nomer urut 6.
mengenai dirinya dan lingkungannya.
Dari maju
ketiga selebriti yang
menjadi
caleg,
memiliki
Menurut
Rokeach,
Semakin sentral posisi kepercayaan dalam
suatu
sistem
maka
akan
motivasi dan tujuan yang berbeda
semakin sulit kepercayaan itu untuk
dalam
berubah,
mengkampanyekan
Sebagian
dari
dirinya.
semakin
besar
kita
dampak yang ditimbulkannya terhadap
memiliki tingkat kepercayaan yang
sistem jika kepercayaan itu mengalami
berbeda terhadap para artis tersebut
perubahan. Dengan kata lain, jika
dengan
salah satu dari kepercayaan yang
melihat
sebelumnya merasa
masyarakat
namun
biografi
tetapi
terhibur
mereka
sebagian karena
lagi
terdapat
berada pada posisi sentral (kawasan inti
berubah)
maka
akibat
suasana yang baru artinya bahwa
ditimbulkannya
masyarakat menaruh harapan terhadap
mendalam yang pada akhirnya dapat
para
mengubah cara berpikir seseorang
artis
tersebut
untuk
dapat
akan
yang
bersifat
membawa suatu perubahan dalam Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
26
ISSN : 2356-3073
terhadap
Volume 1 No.1, Mei 2014
banyak
hal
(Morrisan,
2013:104).
langsung dan kedua hal tersebut bagian dari adanya perubahan dalam
Tidak hanya dari sisi caleg saja
mengembangkan diri secara politik.
yang dapat memberikan kepercayaan
Dikatakan oleh Mead, bila telah
terhadap masyarakat atau publiknya
berkembang, diri politik membantu
tetapi dibalik itu bagaimana partai
berhubungan dengan politik melalui
yang dinaunginya sudah memberikan
tiga cara: 1) mengungkapkan identitas
pendidikan politik yang baik atau
personal sebagai warga negara yang
belum bagi partisan ataukah dengan
sesuai
mengusung
kalangan
anggota kelompok dan atau partai
selebritis hanya untuk mendulang
politik sebagai pemimpin, pengikut,
suara
atau bukan pengikut dan sebagainya.
caleg
tetapi
kaderisasinya. pemilu
dari
mengabaikan Karena
disini
faktor
hasil
dari
diharapkan
2)
atau
berbeda
mengevaluasi
pendapatnya,
objek
politik,
dapat
menerima atau menolak pemimpin
mengatasi setiap persoalan negara
politik, kelompok, partai, kebijakan,
dengan detail dari partisan yang
dan autoritas. 3) memahami bahwa
memiliki
pencapaian tujuan nyata dengan cara
kemampuan
akuntabilitas
untuk
kebijakan-kebijakan
baru
dan membuat
instrumental
sehingga
pemerintah
dapat membawa perubahan yang lebih
dengan adalah
memengaruhi yang
terbaik
(Rakhmat, 1993:109).
baik dari pola kepemimpinan yang
Pada saat caleg selebritis kita
lama, yang mana telah menurunkan
bekerja pada partainya dan mendapat
tingkat kepercayaan masyarakat.
simpati dari rakyat, apakah sudah bisa
Ketika
telah
dinilai bahwa partai sudah cukup
mengungkapkan identitasnya di depan
mampu dan kuat dalam meraup suara
publik dengan segala tujuan dan
sebanyak-banyaknya? apakah partai
motivasinya sebagai calon anggota
yang dinaungi para kandidat yang
dewan maka disini telah terlihat
berasal dari golongan selebritis dapat
bahwa
tidak
menjadi pemenang dalam pemilu?
langsung masuk dalam ranah sistem
Ataukah ini hanya sebagai pencitraan
pembelajaran
semata dari sebuah partai untuk
secara
para
para
caleg
caleg
secara
politik
langsung
baik
maupun
belajar tidak
memperbaiki
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
atau
mengembalikan 27
ISSN : 2356-3073
kepercayaannya
Volume 1 No.1, Mei 2014
terhadap
rakyat?
Dalam
proses
pemasaran
Berbagai cara dapat dilakukan parpol
politik, digunakan penerapan 4PS
untuk
perolehan
bauran marketing, yaitu: 1) produk
suaranya agar menjadi pemenang di
(product) berarti partai, kandidat dan
setiap pemilu dan bahkan tanpa ragu
gagasan-gagasan partai yang akan
mengabaikan nilai-nilai etika politik
disampaikan konstituen. Produk ini
dan hal ini tidak saja dilakukan secara
berisi konsep dan identitas ideologi. 2)
institusional saja tetapi juga dapat
promosi
dilakukan secara individual seperti
periklanan, kehumasan dan promosi
dipasangkannya
untuk sebuah partai yang dikompilasi
meningkatkan
para
caleg
yang
(promotion);
berprofesi sebagai selebritis yang telah
sedemikian
sebelumnya dikenal oleh masyarakat
kebutuhan
kita sebagai para „penghibur massa‟.
(price); mencakup banyak hal, mulai
Karena semata-mata parpol hanya
ekonomi,
psikologi
sampai
citra
ingin menang secara kekuasaan dan
nasional.
Sedangkan
harga
citra
bukan untuk menghasilkan seorang
nasional berkaitan dengan apakah
pemimpin yang memiliki kemampuan
pemilih
sebagai
dan
dapat memberikan citra positif dan
selanjutnya disini fungsi dari internal
dapat menjadi kebanggan negara. 4)
parpol akan terabaikan dan dapat
penempatan (place), berkaitan erat
memengaruhi citra dan reputasi dari
dengan distribusi sebuah partai dan
parpol tersebut. Fenomena seperti ini
kemampuannya dalam berkomunikasi
menunjukkan
dengan
pengayom
rakyat
ketidaksiapan
dari
parpol tersebut dalam mencetak kader-
rupa
upaya
sesuai
masyarakat.
merasa
para
3)
kandidat
pemilih
dengan harga
tersebut
(Firmanzah,
2008:203).
kadernya secara internal dan hal ini
Keberadaan media saat ini
biasa kita temui pada partai-partai
menjadi
yang baru berdiri tetapi tidak menutup
menyebarkan setiap informasi kepada
kemungkinan juga untuk partai lama
masyarakat. Menjelang pemilu, media
yang telah terpuruk dan ingin bangkit
apapun bersaing untuk mendapatkan
lagi
dengan
berita terbaru dari para kandidat atau
memanfaatkan orang-orang yang telah
calon legislatif. Setiap apa yang
dikenal oleh publik sebelumnya.
menjadi pergerakan dari para caleg ini
secara
drastis
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
fokus
utama
dalam
28
ISSN : 2356-3073
Volume 1 No.1, Mei 2014
tidak terlepas dari bidikan kamera
cenderung ditujukan kepada media
awak media sehingga disini terdapat
televisi yang memiliki kemampuan
kecenderungan
audiovisual yang baik dan dapat
adanya
hubungan
timbal balik antara partisan dan pihak
menjangkau masyarakat luas.
media. Para caleg melalui media dapat
Pengaruh terhadap
diketahui oleh publik dan media
dilatarbelakangi dengan berbagai hal,
sebagai alat untuk memperpanjang
contohnya masyarakat yang tinggal di
informasi kepada publik. Sehingga
daerah
ketika berita dari para caleg telah
golongan
samar-samar terdengar maka tidak
mempunyai
hanya oleh salah satu media saja tetapi
menggali
terkadang beberapa media serempak
banyaknya sebelum memilih para
memberitakannya dengan topik yang
caleg dan masyarakat yang hidup di
sama,
menganggapnya
daerah pedesaan yang sebagian meng
sebagai pencitraan dari para caleg
konsumsi media khususnya televisi
tersebut atau sebagai media untuk
hanya sebagai hiburan, ketika mereka
berkampanye secara langsung dan
mengidolakan
lebih cepat. Seperti yang diungkapkan
kebanyakan itu yang akan menjadi
oleh Mc Luhan yaitu „media adalah
pilihannya tanpa melihat kemampuan
pesan‟. Ungkapan yang menimbulkan
dari para caleg tersebut. Pengamatan
banyak
yang
dari Harrop mengenai pengaruh media
disampaikan media tidaklah lebih
massa sangat ditentukan oleh beberapa
penting
saluran
hal yakni (1) karakter pemilih secara
komunikasi yang digunakan pesan
individual, (2) karakter masyarakat
untuk sampai kepada penerimanya.
dalam cakupan yang lebih luas, (3)
Dalam arti bahwa media sebagai
karakter pesan dan (4) karakter atau
saluran komunikasi memiliki kekuatan
jenis
dan
ditegaskan
bisa
perdebatan.
dari
media
Pesan
atau
pengaruh yang besar kepada
masyarakat.
pemilih
massa
menyalurkan aspirasi mereka untuk
kita
para
media
perkotaan yang
caleg
rata-rata
adalah
terpelajar
kemampuan informasi
dan untuk
sebanyak-
seseorang
pengaruh. oleh
ini
Dalam Harrop
maka
hal
ini
bahwa
Media membentuk dan
pengaruh media terhadap pemilih
memengaruhi pesan atau informasi
lebih menonjol pada pemilih yang
yang
memang tergolong jarang melakukan
disampaikan
dan
hal
ini
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
29
ISSN : 2356-3073
per
Volume 1 No.1, Mei 2014
bincangan
komunikasi
atau
dengan
menjalin
orang
lain
diarahkan kepada rakyat yang relatif besar dan beragam, pesan-pesan yang
mengenai persoalan politik secara luas
disampaikan
dan persoalan pemilihan secara lebih
secara serempak meskipun terkadang
khusus (Pawito, 2009: 179).
hal tersebut sifatnya sementara.
Fenomena yang lain menjelang
diusahakan
Didalam
penyampaiannya
pemilu 2014 ini adalah para calon
melalui
anggota legislatif dari kalangan elit
seharusnya
mengaplikasikan
politik maupun dari kalangan selebritis
persuasinya
untuk
gencar
teknologi
perhatian publiknya. Seperti yang
jejaring sosial baik itu lewat facebook
dilakukan para caleg selebritis kita
maupun twitter. Partisan melakukan
dari PPP dan PKPI, Angel lelga, dkk.
pencitraan melalui sosial media karena
Disini para caleg tersebut mengubah
dianggap saluran sosial media adalah
performanya
cara
tercepat
berbagai atribut bernafas islami sesuai
ini
tetapi
dengan partai yang dinaunginya, tidak
terkadang pencitraan tersebut
tidak
hanya dalam penampilan saja tetapi
didukung oleh fakta yang nyata, dan
cara berbicara merupakan simbol dan
yang terlebih efektif adalah apabila
lambang yang merupakan unsur yang
partisan terjun langsung ke lapangan
harus dikuasai oleh para caleg karena
dan berinteraksi dengan publik di
hal tersebut sangat mendukung dalam
daerah pemilihannya. Karena ketika
penyampaian
pemberitaan oleh para caleg melalui
kepada publik pada daerah pilihan
media atau jejaring sosial,
yang
caleg tersebut. Seperti yang dikatakan
ditampilkan hanyalah sebagian dari
oleh Nimmo, bahwa persuasi itu
yang terbaik dan sudah merupakan
adalah simbolik. Apakah ia merupakan
pilihan dari para caleg ataupun pihak
pola propaganda dan periklanan satu
media dalam pemberitaannya. Dan
kepada banyak atau cara retorika satu
pada dasarnya partai politik harus
kepada satu, seperti yang ditunjukkan
melakukan hubungan dengan media
oleh Gordon, „tetapi, hampir tidak
(media relation) karena media sendiri
diragukan lagi bahwa lambang itu
sifatnya massa yang komunikasinya
merupakan penolong utama persuasi
menggunakan
yang
dikalangan
ampuh kita
dan
saat
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
media
sampai
para
dengan
caleg sudah
dapat
ilmu
menarik
menggunakan
komunikasi
politik
30
ISSN : 2356-3073
Volume 1 No.1, Mei 2014
interpersonal atau kelompok (Rah
kepada banyak dan juga satu kepada
kmat, 1993:146).
satu,
Dari segi pandangan media,
pesan
menerus
(dalam
untuk
menggunakan
tek
nologi yang tepat untuk menye barkan
pembaruan informasi harus terusdilakukan
persuader
kepada
anggota
kasus
kelompok
propaganda),
mempertegas kekhasan supaya tetap
perseorangan (dalam kasus periklanan
diminati
massal)
dan
berarti
terjaminnya
kelangsungan hidup. Semua teknik ini
atau
kolaborator
yang
potensial (dalam kasus retorika).
adalah demi efektivitas, rasionalitas
Menurut Nimmo bahwa dalam
dan tentu saja keuntungan. Bahayanya
pemasaran politik terbagi menjadi: 1)
bisa kehilangan tujuan karena teknik
policy; kebijakan, isu dan program
ingin
nilai.
kerja. 2) person; figur kandidat dan
Karena media sebetulnya mempunyai
figur pendukung. 3) party; ideologi,
kesempatan memengaruhi masyarakat
struktur dan visi misi dari partai yang
dengan menanamkan nilai kebebasan
mencalonkan. 4) presentation; medium
dan inisiatif, tetapi media justru
komunikasi
semakin
(Nursal,
mengalahkan
membuat
semua
pembaca
atau
atau
konteks
2004:193).
Para
simbol caleg
audiensnya tergantung dan kompulsif
selebritis kita seringkali mempersuasif
(Haryatmoko, 2007:30-35). Dikatakan
publiknya
oleh
kepopulerannya
Nimmo
bahwa
kampanye
dengan di
dunia
sebelumnya
mengandalkan
yang
berpengaruh terhadap sisi psikologis
komunikasi
para pemilih yang masih melihat
yang relevan dengan opini publik.
ketenaran dari para artis tersebut di
Pertama,
dunia
membentuk
proses
jenis-jenis
karena dua
persuader
teknik
arah, harus
persuasi timbal
adalah
hiburan
hal
dan
ini
hiburan
persuasif dalam politik kontemporer tiga
dan
memanfaatkan
sangat
mengabaikan
balik,
kompetensi atau sepak terjang dari
menyesuaikan
para caleg dalam dunia politik. Ketika
imbauannya dengan titik pandang
para
pendengar karena khalayak memilih
kampanyenya, seringkali apa yang
komunikasi
mereka
dibicarakan adalah jauh dari visi misi
menyenangkan.
yang semula menjadi tujuan utama
Kedua adalah karena proses satu
partai, para caleg lebih mementingkan
dianggap
yang paling
oleh
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
caleg
berorasi
dalam
31
ISSN : 2356-3073
cara
Volume 1 No.1, Mei 2014
melakukan
pencitraan
agar
merefleksikan
organisasi
identitas mereka lebih memasyarakat
kompleks,
dan mereka hanya memiliki kelebihan
komponen kepercayaan, nilai, dan
dalam
pada
pengharapan. Opini mempunyai isi
konteksnya, apa yang ingin disasar,
(opini adalah tentang sesuatu), arah
belum
secara
(percaya-tidak percaya, mendukung
menyeluruh oleh para simpatisan.
menentang dsb), dan intensitas (kuat,
Dalam hal ini bisa dikatakan bahwa
sedang, atau lemah). Ciri-ciri tertentu
fungsi partai tidak bekerja dengan baik
opini publik, pertama terdapat juga isi,
karena partai melakukan kegiatan
arah, dan intensitas mengenai opini
secara instan dalam mendulang suara
publik. Ciri-ciri ini menyangkut opini
dengan memanfaatkan para caleg dari
publik tentang tokoh politik. Kedua
kalangan
tidak
kontroversi menandai opini publik;
dibidang
artinya sesuatu yang tidak disepakati
politik dan hal ini nantinya akan
seluruh rakyat. Ketiga, opini publik
berpengaruh
mempunyai
hal
jargon
dapat
tetapi
dipahami
selebritis
mempunyai
yang
kemampuan
dalam
hubungannya
dengan kualitas parlemen kita, dimana
kenyataan
orang-orang
yang
menyentuh
melakukan
proses
terpilih
masih
yang terdiri
volume bahwa semua
atas
yang tiga
berdasarkan
kontroversi orang
itu yang
pembelajaran
merasakan konsekuensi langsung, dan
politik dan bukan sebagai para ahli
tak langsung daripadanya meskipun
yang dapat menyelesaikan persoalan
mereka bukan pihak pada pertikaian
dan tanggungjawab negara. Hal-hal
yang semula. Keempat, opini publik
seperti
relatif tetap.
ini
yang
nantinya
akan
membentuk opini didalam masyarakat
Kita ketahui bahwa menjadi
kita mengenai kualitas dari para caleg
wakil dari banyak rakyat memiliki
yang mengandalkan kepopulerannya
resiko yang besar tetapi di negara kita
di dunia hiburan yang bergeser ke
ini, semua orang bersaing untuk
dunia politik. Opini adalah tanggapan
mendapatkan gelar wakil rakyat di
aktif terhadap rangsangan, tanggapan
pemerintahan,
yang
interpretasi
bahwa pejabat parlemen belum bisa
personal yang diturunkan dan turut
dikatakan memiliki reputasi yang baik
membentuk
karena tidak bersifat terbuka dan
disusun
melalui
citra.
Setiap
opini
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
padahal
kita
tahu
32
ISSN : 2356-3073
penuh
dengan
Volume 1 No.1, Mei 2014
dalam
sekarang, Freud juga berpendapat
melegalkan segala hal, sehingga ketika
bahwa fenomologi adalah pandangan
para
bahwa
caleg
manipulasi
selebritis
yang
tidak
peran
kepribadian
dalam
memiliki sepak terjang dalam dunia
perilaku (termasuk kepribadian dalam
perpolitikan maju sebagai wakil rakyat
politik)
atau anggota dewan, masih jauh dari
dengan melukiskan peranan langsung
apa yang seharusnya diharapkan oleh
orang yaitu proses yang digunakan
rakyat yaitu adanya perubahan dan
oleh mereka untuk memerhatikan dan
perbaikan kualitas menuju hidup yang
memahami fenomena yang disajikan
sejahtera. Dalam hal ini, para caleg
langsung kepada mereka.
tersebut diatas adalah selebritis yang
media berperan dalam memberitakan
seringkali tampil dengan pemberitaan
kampanye
yang kontroversial sehingga ketika
memengaruhi khalayak atau publik,
mereka tampil sebagai calon legislatif
kita bisa melihat lagi dari adanya teori
dan menjadi peserta dengan nomer
agenda setting yang dikemukakan oleh
urut utama, maka hal ini yang harus di
Siune dan Borre yang menemukan tiga
cermati
Berkaitan
jenis pengaruh agenda setting yaitu:
dengan itu kita bisa melihat apa yang
(1) Representasi; ukuran atau derajat
dikatakan oleh Freud tentang teorinya
dalam hal seberapa besar agenda
tentang psikoanalitik, dikatakan disana
media atau apa yang dinilai penting
bahwa
oleh media dapat menggambarkan apa
dengan
dua
baik.
variasi
pandangan
paling
mudah
para
dipahami
caleg
dalam
psikoanalitik mengemukakan pendapat
yang
tentang
kepribadian
masyarakat
(agenda
mempengaruhi belajar dan perilaku
Presistensi;
mem
politik personal dan interpersonal.
kesamaan agenda antara apa yang
Aliran personal dari teori ini adalah
menjadi isu media dan apa yang
bahwa orang bertindak atas dasar
menjadi isu publik, dalam hal ini
motif yang tak disadarinya maupun
media memberikan pengaruhnya yang
atas dasar pikiran, perasaan, dan
terbatas. (3) Persuasi; pengaruh ketiga
kecenderungan
terjadi
sebagian
bagaimana
yang
disadari.
disadari Dan
dan
dianggap
Ketika
ketika
penting
oleh
publik).
(2)
pertahankan
agenda
media
berkaitan
memengaruhi agenda media pada
dengan fenomena yang kita lihat
periode 2 dan agenda publik pada
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
33
ISSN : 2356-3073
Volume 1 No.1, Mei 2014
periode 3 menunjukkan persuasi atau
kemungkinan
agenda media memengaruhi agenda
pergeseran orientasi dari yang semula
publik. (Morissan, 2013 :498)
memiliki motivasi untuk pengabdian
Pada
akhirnya
masyarakat
bahwa
terhadap rakyat,
akan
terjadi
berubah menjadi
lebih mengetahui informasi para caleg
mengumpulkan pundi-pundi rupiah
karena dengan adanya pemberitaan
untuk mengembalikan biaya politik
atau informasi yang gencar melalui
yang telah dikeluarkan selama musim
media massa, baik itu televisi, radio
kampanye. Dan untuk menekan biaya
maupun tampilan wajah para caleg
pengeluaran, terdapat kecenderungan
pada baliho atau banner yang tersebar
dari parpol menggunakan marketing
dipinggir jalan. Karena secara teoritis,
politik
untuk
media massa memang tidak terlepas
produk
politiknya
dari
dalam
ditempatkan menjadi yang terbaik
menentukan arah berita. Perangkat
diantara parpol yang lain. Keberadaan
yang dipakai sebagai prisma dalam
para caleg selebritis merupakan salah
menyeleksi
yang pertama
satu strategi yang digunakan parpol
adalah politik media yang kemudian
dalam pemasaran politiknya karena
dirumuskan dalam kebijakan redak
adanya keberagaman dari masyarakat
sional diamana realitas yang sama
Indonesia.
dapat menghasilkan konstruksi berita
masyarakat memiliki segmentasi yang
yang
berbeda
pengaruh
politik
realitas
berbeda.
Kemudia
respon
mempositioningkan untuk
Dan
tiap
sehingga
dapat
golongan
dalam
penyam
terhadap tuntutan pasar yang disebut
paiannya para kandidat harus memiliki
segmentasi khalayak. Pada gilirannya
cara yang berbeda dalam penyampaian
segemen
akan
pesan politiknya. Profil dari para
memengaruhi berita. (Bimo Nugroho,
kandidat juga menjadi nilai plus bagi
dkk, 1999).
sebagian
pembaca
Mengingat
ini
keinginan
yang digunakan selama berkampanye
sukses
disatu
untuk dapat menarik simpatisan dari
merupakan suatu keharusan. Kandidat
para caleg yang selama ini hanya
yang profilnya telah dikenal oleh
mengandalkan ketenarannya saja di
masyarakat
dunia
berupa
tidak
biaya
masyarakat
sehingga
hiburan
tingginya
kalangan
menutup
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
parpol
daerah
sebelumnya
berita
prestasi
untuk pilihan
baik
itu
maupun 34
ISSN : 2356-3073
Volume 1 No.1, Mei 2014
informasi yang lain, merupakan salah
DAFTARPUSTAKA
satu taktik untuk mempersuasi publik
Firmanzah. 2008. Marketing Politik –
didaerah pilihannya.
Antara
pemahaman
dan
realitas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
KESIMPULAN partai
politik
Haryatmoko. 2007. Etika Komunikasi:
kalangan
selebritis
manipulasi media, kekerasan
Ketika mengangkat menjadi
seorang
mewakili
kandidat
yang
maka
partai
partainya,
tersebut harus sudah siap dengan segala
konsekuensinya.
terdapat
banyak
dilakukan
hal
oleh
membimbing
yang
partai
kader-kadernya
dan pornografi. Yogyakarta: Kanisius Morissan. 2013. Teori Komunikasi:
Karena
Individu
Hingga
Massa.
harus
Jakarta:
Kencana
Prenada
dalam
Media Group.
yang
Nugroho
Bimo,
Eriyanto,
Frans
bukan berasal dari golongan elit
Surdiasis. 1999. Politik Media
politik,
Mengemas Berita. Yogyakarta:
yang
belum
memiliki
Institut Studi Arus Informasi
pembelajaran politik dengan matang
(ISAI)
untuk duduk sebagai anggota dewan dalam parlemen dan hal ini seringkali
Nurzal. 2004. Politiical Marketing.
dilatarbelakangi karena partai ingin
Jakarta:
mendapatkan
Utama.
cara
kemenangan
mendulang
banyaknya
Pustaka
sebanyak-
Pawito. 2009. Komunikasi Politik:
memanfaatkan
Media Massa dan Kampanye
suara
dengan
dengan
Gramedia
kepopuleran para selebritis tersebut
Pemilihan.
dan partai bermain secara instan,
Jalasutra
sehingga yang harus dipertaruhkan
Rakhmat,
Jallaludin.
Yogyakarta:
2001.
adalah citra dan reputasi dari partai
Komunikasi Politik: Khalayak
yang bersangkutan.
dan Efek. Bandung: Remaja Rosdakarya.------------------------.1993. Komunikasi Politik. Bandung: Remaja Rosdakarya
Jurnal Literasi Ilmu Komunikasi dan Multimedia
35