Judul resensi “Feromon Cinta”
Judul novel : Imaji Dua Sisi Penulis : Saiful Anwar (biasa dipanggil Sayfullan) Penerbit : de TEENS Sampangan Gg. Perkutut no.325-B, Jl. Wonosari, Baturetno Banguntapan Jogjakarta Tahun terbit : Juni 2014 Tebal buku : 332 termasuk juga tentang penulis Buku yang sudah diterbitkan sebelumnya : - Aropy (DIVA Press) - Mi Amor (DIVA Press)
Novel Imaji Dua Sisi karangan Saiful Anwar atau lebih akrab dipanggil Sayfullan ini menceritakan tentang tiga orang dewasa yang terjebak dalam cinta segitiga. Tokoh-tokoh utamanya yaitu Bumi, Lintang, dan Bara. Bumi, Lintang, dan Bara adalah tiga orang mahasiswa baru jurusan Teknik Kimia pada Universitas Diponegoro. Dalam novel ini, Bumi, Lintang, dan Bara berperan sebagai mahasiswa baru yang secara tidak sengaja bertemu pada hari pertama pelaksanaan ospek. Pada saat pelaksanaan ospek yang diadakan di gedung A Tekkim Undip itu, Lintang adalah seorang mahasiswa baru wanita yang bisa diumpamakan sebagai dewa penyelamat bagi Bara yang saat itu kena marah oleh kakak senior karena ia menggunakan topi pada saat acara ospek berlangsung.Selain itu, novel Imaji Dua Sisi ini tidak hanya berisi tentang percintaan orang dewasa saja. Akan tetapi, dengan novel Imaji Dua Sisi ini Sayfullan juga mengajak para pembacanya untuk mengetahui lebih banyak tentang teori-teori mengenai kimia. Dengan cerdas, sang penulis novel Imaji Dua Sisi ini, yaitu Sayfullan merekatkan dengan kuat karakter pada masing-masing tokoh. Pada awal cerita, masing-masing tokoh sudah kelihatan jelas karakternya. Pemeran utama dalam novel Imaji Dua Sisi ini adalah Bumi, Lintang, dan Bara. Masingmasing tokoh memiliki karakter yang sangat berbeda. Dalam novel ini, Bumi memiliki karakter sebagai seorang laki-laki yang kaku, pendiam, penakut, pemalu, tertutup, dan rendah diri. Bumi juga selalu mendapat mimpi yang isinya adalah pengalaman masa lalunya tentang keluarganya, yaitu ayah yang dianggapnya sebagai iblis karena telah menganiaya Bumi dan ibunya hingga akhirnya mereka berdua bercerai, sedangkan Bumi ikut dan diasuh oleh ibunya.Ibu Bumi selalu memaksa dan menekannya agar Bumi menjadi anak yang patuh dan penurut, semenjak itu Bumi selalu berada di bawah bayang-bayang sang ibu hingga ibunya wafat.Selain mendapat mimpi tentang masa lalunya, Bumi juga mendapat mimpi tentang jodoh masa depannya, hingga akhirnya Bumi bertemu dengan seorang wanita yang sifat serta perilakunya sangat mirip dengan ibu kandungnya itu. Wajahnya pun sangat mirip seperti yang ada di dalam mimpinya, ialah Lintang. Dalam novel ini, bahasa yang digunakan oleh Bumi cukup menarik perhatiaan, karena Bumi bercerita menggunakan bahasa baku yang sesuai dengan KBBI (halaman 7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19).
Selain Bumi, Lintang juga termasuk tokoh utama dalam novel ini. Lintang adalah seorang mahasiswa baru wanita berkulit putih yang juga dengan tidak sengaja bertemu dengan Bumi dan Bara ketika pelaksanaan ospek pada hari pertama. Saat itu, Lintang menyelamatkan Bara yang sempat kena marah oleh kakak senior karena menggunakan topi. Lintang yang berani angkat bicara untuk menentang kakak-kakak senior itu membuat Bumi dan Bara kagum kepadanya. Dalam cerita ini, Lintang memiliki karakter berani. Selain itu, Lintang juga sedikit angkuh dan kasar kepada semua laki-laki kecuali Kak Rakai. Dulu, Lintang pernah menjalin hubungan dengan Kak Rakai, namun hal itu tidak berjalan lama karena Kak Rakai yang Lintang cintai ini harus pergi meninggalkannya dan menikah dengan kakak Lintang sendiri, yaitu Kak Langit. Dengan begitu, sikap Lintang berubah menjadi angkuh dan kasar kepada semua laki-laki yang berani mendekatinya karena ia tidak mau mengulang rasa sakitnya itu untuk yang kedua kali.
Dalam cerita ini, bahasa yang digunakan Lintang adalah bahasa Jakarta.Walau begitu, bahasa yang digunakan Lintang cukup membuat kisahnya lebih hidup dan berwarna. Bara, ia adalah tokoh utama yang juga tidak sengaja bertemu dengan Bumi dan Lintang ketika pelaksanaan ospek pada hari pertama. Tokoh Bara dalam cerita ini berkarakter sok cool, jagoan, pemberani, dan santai. Sebenarnya, Bara mengidap penyakit gagal ginjal, namun karena ia suka pada Lintang ia berusaha untuk menutupi penyakitnya agar Lintang tidak menganggapnya cowok lemah. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, akhirnya sahabat satu kosnya Lintang, yaitu Repi mengetahui penyakit Bara ini, namun Bara tetap berusaha keras agar Repi tidak memberi tahu penyakitnya ini kepada Lintang. Dikisahkan, pada hari pertama pelaksanaan ospek yang berlangsung di gedung A Tekkim Undip ini, Bumi, Lintang, dan Bara bertemu secara tidak sengaja dan mereka baris saling bersebelahan. Bara adalah satu-satunya mahasiswa baru yang menggunakan topi adidas putih dan earphone di telinganya pada saat acara ospek berlangsung. Topi dan earphone yang digunakannya itu membuat kakak-kakak senior marah, Kakak senior itu langsung memanggil Bara untuk maju ke depan gedung, namun karena telinga Bara tersumpalearphone akhirnya ia tidak mendengar bahwa dirinya ditunjuk oleh kakak senior untuk maju ke depan. Bumi yang baris di sebelah Bara itu semakin kesal karena ulah Bara. Lintang pun yang baris disebelah Bumi ini juga merasa sangat kesal dengan Bara. Setelah Bara melepas earphone yang dipakainya barulah ia bisa mendengar dengan normal. Sebenarnya, bukan Bara yang ingin melepas earphonenya itu sendiri, namun karena Bara ketahuan oleh salah satu kakak senior yang memasang wajah garang sembari memelototinya dan menunjuknya, akhirnya Bara terpaksa melepas earphonenya itu yang tentu tanpa adanya perlawanan darinya. Kakak senior yang daritadi memanggil Bara dan menunjuknya untuk maju ke depan ini semakin kesal pada Bara yang hanya celingak-celinguk saja. Bara mengira bahwa orang yang di sebelah kirinya ini yang daritadi dipanggil oleh kakak senior, yaitu Bumi yang daritadi hanya menunduk saja. Akan tetapi, tak lama kemudian cewek yang baris di sebelah kiri Bumi ini berani sekali angkat bicara dan membela cowok yang ada di sebelah kanan Bumi, ialah Lintang. Lintang adalah satusatunya mahasiswa baru yang berani angkat bicara dan menentang para senior yang akan menghukum Bara tanpa adanya alasan yang jelas. “Masa Cuma karena anak baru pakai topi aja harus dihukum? Aneh dan mengada-ngada! Jangan-jangan acara pengumpulan maba di gedung sepi ini juga mengada-ngada, ya? Tidak ada izin resmi dari Kajur. Kami bukan anak bodoh lagi, wahai para kakak senior !!!” Kata Lintang pada kakak-kakak senior itu. Setelah suara perempuan yang baris di sebelah kiri si kepala beton itu angkat bicara, Bara baru sadar bahwa dirinyalah yang daritadi dipanggil-panggil oleh para kakak senior. Oleh karena pembelaan perempuan bersepatu bot cokelat ini, Bara merasa kagum padanya. Tidak hanya Bara, namun Bumi juga kagum padanya. Tidak hanya kagum, tetapi Bumi sudah menaruh perasaan kepada Lintang. Lintang adalah perempuan yang ada di dalam mimpi Bumi. Selain itu, Bara yang juga menyukai Lintang ini rela mengalah. Bara berpikir bahwa lebih baik Lintang bersama Bumi saja karena Bara tahu bahwa umurnya tidak akan lama lagi. Akan tetapi, kedekatan Bara dan Lintang membuat Bumi ingin menjalankan rencananya untuk membuat feromon agar Lintang mencintai Bumi. Bumi menjalankan rencananya dengan lancar. Lalu, benarkah Lintang mencintai Bumi karena feromon?
Keunggulan novel Imaji Dua Sisi dibanding novel lain, yaitu para tokohnya berkarakter penuh warna, layaknya kehidupan nyata yang dikemas dalam logika fiksi yang apik. Dengan cerdas Sayfullan juga menyelipkan beberapa humor yang cukup membuat para pembaca merasa terhibur. Kisahnya juga dipadu dengan pengetahuan tentang ilmu kimia. Keunggulan yang paling menonjol adalah tiga tokoh dengan karakter berbeda menceritakan dirinya masing-masing, namun dengan apik sang penulis Sayfullan dapat mengaitkan tokoh-tokoh dalam cerita, sehingga cerita dapatsaling berkaitan. Novel ini, seperti memiliki tiga unsur yang dicampur menjadi satu dan berubah menjadi satu ramuan yang padu. Tiga orang yang memiliki karakter berbeda ini dipertemukan oleh sang penulis Sayfullan dalam karyanya yang mengajak para pembaca ikut menyelami satu demi satu permasalahan yang dialami dalam cerita ini. Selain itu, novel ini juga mengajak para pembaca untuk menemukan ramuan kimia yang menyatukan satu demi satu peristiwa serta misteri di dalamnya. Kisahnya juga membuat para pembaca merasa penasaran, sehingga membuat para pembacanya merasa terikat dari awal hingga akhir cerita. Apabila ditelaah, novel ini juga memiliki sedikit kekurangan. Pada Penggunaan huruf kapital masih ada sedikit kesalahan (halaman 39), sebaiknya penggunaan huruf kapital harus lebih diperhatikan. Penggunaan ejaan juga masih ada sedikit kesalahan (halaman 139 dan 143), penggunaan ejaan juga harus lebih diperhatikan. Selain itu, Penggunaan bahasa dalam novel ini juga masih agak sulit untuk dimengerti oleh para pembacanya yang awam, sehingga membutuhkan waktu lebih banyak lagi untuk mengerti isi cerita dalam novel ini. Sebaiknya, penggunaan bahasa lebih disederhanakan lagi agar isi cerita dapat lebih mudah ditangkap oleh para pembacanya dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memahami isi cerita. Terlepas dari kekurangannya, novel yang ditulis oleh Saiful Anwar (biasa dipanggil Sayfullan) ini, baik dibaca bagi para remaja dan orang dewasa yang sedang mencari jati diri, karena di dalam novel ini kita diajarkan untuk kuat dalam menghadapi masalah, namun dengan pikiran jernih dan santai kita pasti dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain itu, dengan membaca novel ini pembaca akan mengetahui lebih banyak ramuan-ramuan dan teori tentang kimia.
BIODATA PENULIS LITERASI RESENSI
Nama : Aulia Rizki Tri Handayani Kelas : X-MIPA 1 No. Absen : 08