JRR Tahun 24, No. 1, Juni 2015 PENINGKATKAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH LUAR BIASA DALAM MENYUSUN DAN MELAKSANAKAN SUPERVISI KLINIS MELALUI TEKNIK BERLATIH BERSAMA PADA SEKOLAH BINAAN DI KABUPATEN PURWOREJO SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Mudjiyono
[email protected]
ABSTRAK Tujuan Penelitian untuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menyusun dan melaksanakan supervisi klinis melalui tehnik berlatih bersama. Rancangan penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah dengan dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala SLB se Kabupaten Purworejo yang berjumlah 3 orang, yaitu: Ka SLB Negeri, Ka SLB Muhammadiyah dan Ka SLB Karya Bhakti Purworejo. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa: Kemampuan kepala sekolah dalam menyusun dan melaksanakan supervisi klinis dilihat dari hasil analisis data yang dilakukan pada tiap siklus meningkat. Nilai rata-rata penyusunan program pada Pra Tindakan: 2,8 dan pada siklus I: 3,6, mengalami peningkatan: 0,8 ( meningkat: 16%). Kemudian nilai rata-rata pelaksanaan pada pra tindakan: 2,91, dan pada siklus I: 3,65 mengalami peningkatan 0,74 (meningkat 14,8%). Selanjutnya nilai rata-rata hasil penilaian penyusunan program pada siklus I: 3,6 dan pada siklus II: 4,24, mengalami peningkatan: 0,60 (meningkat: 12,11 %). Dan nilai rata-rata pelaksanaan program pada siklus I: 3.65 dan pada siklus II: 4,31 mengalami peningkatan 0,66 (meningkat 13,33%). Meningkatnya kemampuan kepala sekolah dalam menyusun dan melaksanakan supervisi klinis karena adanya pelatihan bersama. Kata Kunci: Berlatih bersama, Supervisi klinis, Peraturan menteri Pendidikan nasional
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan investasi dalam
(Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007 tentang
pengembangan sumber daya manusia dan
Standar Kepala Sekolah menyebutkan bahwa
dipandang
kompetensi yang
harus
dimiliki seorang
masyarakat yang ingin maju. Sumber daya
kepala sekolah
adalah:
(a)
manusia
kepribadian, (b) kompetensi manajerial, (c)
sebagai
(SDM)
kebutuhan
yang
dasar
berkualitas
bagi
adalah
kompetensi
investasi masa depan bangsa, yang hanya dapat
kompetensi kewirausahaan,
(d)
dihasilkan oleh pendidikan yang bermutu yang
supervisi,
sosial.
dapat menghasilkan warga negara seutuhnya
Permendiknas tersebut berarti seorang kepala
yang terdidik, cerdas, dan mandiri, serta
sekolah harus
merupakan aset yang menentukan eksistensi
supervisi
dan kemajuan bangsa dalam berbagai dimensi
dipimpinnya.
kehidupan di masa depan. .
(e)
kompetensi
kompetensi Dengan
kompeten dalam melakukan
terhadap
guru-guru
yang
Mudjiyono-Teknik Berlatih Bersama Kondisi di lapangan saat ini masih
penelitian ini adalah: Apakah melalui teknik
banyak ditemukan adanya kepala sekolah yang
berlatih
bersama
dapat
meningkatkan
belum menyusun dan melaksanakan supervisi
kemampuan kepala sekolah dalam menyusun
dengan baik. Kemampuan kepala sekolah
dan melaksanakan supervisi klinis pada sekolah
dalam mnyusun dan melaksanakan supervisi
binaan di Kabupaten Purworejo semester 2
klinis selama ini masih rendah. Dampak yang
tahun pelajaran 2014/2015?
terjadi bahwa pelaksanaan supervisi klinis tidak optimal, tuntutan standar kompetensi kepala
LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS
sekolah tidak tercapai, peningkatan mutu
TINDAKAN
pendidikan lambat, pengembangan profesi guru
Supervisi Klinis
tidak berjalan dengan baik Salah
satu
upaya
Supervisi diperlukan untuk memantau untuk
mengatasi
keterlaksanaan
suatu
program
beserta
permasalahan yang terjadi adalah dengan
hambatan-hambatan yang dialami. Boardman
meningkatkan kemampuan kepala Sekolah
(dalam Suhertian, 2000: 17) menyatakan
Luar Biasa dalam menyusun dan melaksanakan
Supervisi adalah suatu usaha menstimulasi,
supervisi klinis melalui teknik berlatih bersama.
mengkoordinasi
Pada model supervisi ini kepala sekolah dilatih
kontinyu pertumbuhan para pendidik di satuan
untuk melaksanakan klinis melalui teknik
pendidikan baik secara individual maupun
berlatih bersama dengan sesama kepala sekolah
secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih
untuk
efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi
memecahkan
suatu
permasalahan.
dan
membimbing
Supervisi klinis adalah bantuan bagi guru untuk
pengajaran.
memperbaiki dan meningkatkan ketrampilan
mengemukakan bahwa istilah supervisi berasal
mengajarnya (Asmani, 2012: 106). Dengan
dari bahasa Inggris terdiri dari dua akar kata,
adanya pelatihan bersama diharapkan kepala
yaitu : super yang artinya ”diatas”, dan vision,
sekolah dapat membuat suasana supervisi klinis
mempunyai arti ” melihat”, maka secara
akan lebih aktif, kreatif dan kondusif. Model
keseluruhan
supervisi
”melihat
klinis
melalui
teknik
pelatihan
Arikunto
supervisi
dari
atas”.
(2004:
secara
diartikan Menurut
4),
sebagai Purwanto
bersama diharapkan mampu meningkatkan
(2007:76) Supervisi adalah segala bantuan dari
kemampuan kepala sekolah dalam memotivasi
para pemimpin satuan pendidikan, yang tertuju
guru untuk berani mengungkapkan pendapat
kepada perkembangan kepemimpinan guru-
dan berani bertanya.
guru dan personel satuan pendidikan lainnya di
Tujuan
Penelitian ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan kepala Sekolah
dalam mencapai tujuan pendidikan. Supervisi klinis adalah supervisi yang
Luar Biasa dalam menyusun dan melaksanakan
difokuskan
supervisi klinis pada sekolah binaan di
melalui siklus yang sistematis. Siklus ini
kabupaten Purworejo. Untuk mencapai tujuan
dimulai dari tahap perencanaan, pengamatan,
tersebut,
hingga
maka
rumusan
masalah
dalam
pada
analisis
perbaikan
yang
pembelajaran
intensif
terhadap
JRR Tahun 24, No. 1, Juni 2015 penampilan
pembelajaran
dengan
tujuan
relatif
pada
suatu
individu
yang
akan
memperbaiki proses pembelajaran. Menurut
memperbaiki kemampuan dalam melaksanakan
Asmani (2012: 106), Supervisi klinis adalah
pekerjaannya itu. Menurut Ivancevich (2008)
bantuan bagi guru untuk memperbaiki dan
mengemukakan sejumlah butir penting yang
meningkatkan keterampilan mengajar. Prinsip
diuraikan di bawah ini: Pelatihan (training)
yang harus diperhatikan dalam supervisi klinis
adalah
adalah sebagai berikut:
mengubah perilaku kerja seorang/sekelompok
1) Supervisi klinis yang dilakukan harus berdasarkan pada inisiatif dari para guru.
“sebuah
proses
sistematis
untuk
pegawai dalam usaha meningkatkan kinerja organisasi”.
Perilaku supervisor harus teknis sehingga
Menurut Cut Zurnali (2004), the goal of
para guru-guru terdorong untuk berusaha
training is for employees to master knowledge,
meminta bantuan kepada supervisor.
skills, and behaviors emphasized in training
2) Ciptakan
hubungan
yang
bersifat
manusiawi, interaktif, dan sejawat.
programs and to apply them to their day-to-day activities.
Hal
ini
berarti
bahwa
tujuan
3) Ciptakan suasana bebas sehingga setiap
pelatihan adalah agar para pegawai dapat
orang bebas dan berani mengemukakan
menguasai pengetahuan, keahlian dan perilaku
sesuatu yang dialaminya.
yang
4) Objek
kajian
adalah
ditekankan
dalam
program-program
kebutuhan
pelatihan dan untuk diterapkan dalam aktivitas
professional guru yang riil, yang mereka
sehari-hari para karyawan. Pelatihan juga
alami.
mempunyai
5) Perhatian dipusatkan pada unsur-unsur spesifik yang harus diangkat
untuk
diperbaiki.
pengaruh
yang
besar
bagi
pengembangan perusahaan. Indikator
Keberhasilan
pelatihan,
menurut Soekidjo Notoatmodjojo (1991: 53), pelaksanaan program pelatihan dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri peserta pelatihan
Pelatihan Pelatihan pegawai
adalah
memperoleh
proses
membantu
efektivitas
dalam
pekerjaan sekarang atau yang akan datang melalui pengembangan kebiasaan, pikiran, tindakan, kecekatan, pengetahuan dan sikap. Menurut De Cenzo dan Robin (1999: 227),
tersebut terjadi suatu proses transformasi dalam: 1. Peningkatan
kemampuan
dalam
melaksanakan tugas 2. Perubahan perilaku yang tercermin pada sikap, disiplin dan etos kerja.
Training is a learning experience in that it
Untuk mengetahui terjadi tidaknya perubahan
seeks a relatively permanent change in an
tersebut dilakukan penilaian atau evaluasi atas
individual that will improve the ability to
pelaksanaan pelatihan tersebut.
perform on the job. Ini berarti bahwa pelatihan adalah suatu pengalaman pembelajaran di dalam mencari perubahan permanen secara
Mudjiyono-Teknik Berlatih Bersama Kerangka Berfikir Berdasarkan
METODOLOGI PENELITIAN teori-teori
yang
telah
Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal,
dikemukakan dalam kajian teori di atas, dapat
2 Maret s/d. 27 Mei 2015 di SLB se kabupaten
disusun kerangka berpikir sebagai berikut:
Purworejo pada semester 2 tahun pelajaran
1. Untuk meningkatkan kemampuan supervisi
2014/2015. Subjek penelitian diikuti oleh
kepala SLB pada sekolah binaan, perlu
kepala SLB se kabupaten Purworejo yang
penyusunan
berjumlah 3 orang, yaitu: Ka SLB Negeri, Ka
dan
pelaksanaan
program
supervisi klinis yang baik.
SLB Muhammadiyah dan Ka SLB Karya
2. Supervisi klinis yang baik perlu adanya
Bhakti Purworejo. Prosedur penelitian yang
pelatihan bersama dari pengawas sekolah,
digunakan terdiri dari beberapa siklus dimana
karena melalui teknik berlatih bersama yang
masing-masing siklus terdiri dari 4 (empat)
dilakukan oleh pengawas sekolah kepada
tahap,
kepala sekolah, adalah untuk memecahkan
pengamatan,
masalah yang berhubungan dengan supervisi
(2008:13). Hal sependapat di kemukakan oleh
kepala sekolah.
Zainal (2010: 30) bahwa penelitian tindakan
yaitu
perencanaan, dan
refleksi
pelaksanaan, (Depdiknas
3. Untuk mengembangkan kemampuan kepala
sekolah dilaksanakan melalui proses pengkajian
sekolah dalam menyusun dan melaksanakan
berdaur yang terdiri dari 4 tahap yaitu
supervisi klinis, maka perlu dilakukan
perencanaan,
pelatihan bersama.
merefleksi.
4. Melalui
berlatih
bersama,
tindakan,
observasi
dan
diharapkan
Teknik pengumpulan data, aspek yang
kemampuan kepala SLB dalam menyusun
akan diteliti adalah kemampuan kepala sekolah
dan melaksanakan supervisi klinis pada
dalam menyusun dan melaksanakan supervisi
sekolah binaan di kabupaten Purworejo
klinis melalui teknik berlatih bersama. Teknik
semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 dapat
pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
meningkat.
1). Wawancara, dilaksanakan terhadap semua kepala sekolah yang diteliti dan guru yang
Hipotesis Tindakan
terlibat. 2). Observasi, dilaksanakan pada saat
Bertitik tolak pada landasan teoritis dan
subjek sedang menyusun dan melaksanakan
kerangka berfikir diatas, maka dapat penulis
supervisi klinis dengan menggunakan lembar
rumuskan hepotesis sebagai berikut : “ Melalui
instrumen observasi buatan peneliti yang
Teknik berlatih bersama dapat meningkatkan
dilengkapi indikator dan deskripsi supervise
kemampuan supervisi klinis kepala SLB pada
klinis. 3). Dokumentasi, berupa hasil supervisi
sekolah binaan di Kabupaten Purworeja pada
yang dilakukan kepala sekolah sebelumnya.
Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Penelitian
tindakan
sekolah
ini
menggunakan rentang nilai 1 sampai dengan 5, menurut Usman (2011: 119) nilai tersebut berarti: 1 = kurang sekali, 2 = kurang, 3 =
JRR Tahun 24, No. 1, Juni 2015 cukup, 4 = baik, 5 = baik sekali. Berdasarkan
kepala sekolah semakin meningkat, hal itu
rentang nilai tersebut maka penelitian dapat
berarti apa yang diharapkan peneliti berhasil.
dikatakan berhasil apabila dalam menyusun dan
Variabel yang akan diukur adalah: melalui
melaksanakan supervisi klinis melalui teknik
berlatih
berlatih bersama memenuhi indikator sebanyak
melaksanakan
2/3 kepala SLB yang berjumlah 3 orang di
ditingkatkan.
bersama
dalam
menyusun
supervisi
klinis
dan dapat
Kabupaten Purworejo, ada peningkatan hasil dari siklus I ke siklus berikutnya dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
mendapat katagori nilai Baik (4.0),
Pra Tindakan
Teknik analisis data, pada siklus I hasil observasi
dianalisis,
hasil
analisis
Berdasarkan
kondisi
awal
sebelum
akan
dilakukan penelitian (Pra Tindakan) yang
dibandingkan dengan hasil pra tindakan (pra
dilaksanakan mulai hari Kamis, 5 Maret s/d. 12
siklus). Pada siklus II hasil observasi dianalisis,
Maret 2015 terhadap 3 orang kepala sekolah
hasilnya dibandingkan dengan siklus I. Hasil
yang menjadi sasaran penelitian yaitu: 1. Ka.
analisis disajikan dengan model statistik tabel
SLB Negeri, 2. Ka. SLB Muhammadiyah dan
dan grafik batang. Data berasal dari hasil skor
3. Ka. SLB Karya Bhakti se kabupaten
nilai lembar observasi penyusunan program dan
Purworejo, bahwa kemampuan kepala sekolah
pelaksanaan supervisi klinis pada siklus satu
dalam menyusun dan melaksanakan supervisi
dan siklus dua. Apabila hasil skor penyusunan
klinis masih rendah. Keadaan tersebut dapat
dan pelaksanaan supervisi klinis yang dicapai
dilihat pada tabel 1 dan tabel 2 berikut:
Tabel 1. Hasil Penyusunan program supervisi pra tindakan. N O
INDIKATOR YANG DINILAI
Menyusun Program Supervisi 1. Kepala Sekolah menyusun Program Supervisi Tahunan & Semester 2. Kepala sekolah mensosialisasikan program supervisi Klinis kepada semua guru 3. Kepala sekolah menyusun jadwal program supervisi kunjungan kelas II. Melaksanakan program Supervisi 4. Kepala sekolah menyusun instrumen pelaksanaan supervisi Klinis. 5. Kepala sekolah menyusun prosedur, pendekatan, dan teknik supervisi yang tepat (ada pra observasi, observasi dan post observasi). 6.Kepala sekolah melaksanakan program supervisi klinis sesuai jadwal yang telah disusun 7. Program supervisi yang disusun mampu menciptakan kerjasama dengan semua guru III. Menilai dan menindaklanjuti program Supervisi 8. Kepala sekolah menyusun & menyampaikan hasil
Skor Perolehan Nilai 1 2 3
JML Skor
Rt rt
I.
3
3
3
9
3
3
3
3
9
3
3
3
2
8
2.66
3
3
3
9
3
2
3
3
8
2.66
3
3
2
8
2.66
3
3
3
9
3
3
3
3
9
3
Mudjiyono-Teknik Berlatih Bersama supervisi klinis kepada guru yang bersangkutan 9. Kepala sekolah menyusun & menindaklanjuti hasil supervisi klinis sebagai bahan pembinaan rapat 10.Kepala sekolah menganalisis hasil evaluasi supervisi klinis sebagai bahan penys. Prog. yang akan datang 11.Kepala sekolah mengarsipkan semua dokumen pelaksanaan supervisi sekolah JUMLAH PEROLEHAN SKOR Rata-rata
2
3
2
7
2.33
3
2
3
7
2.33
3
3
3
9
3
31
32
30
93
31
2,8
2,9
2,8
2,7
2,8
Pada tabel 1 hasil penilaian penyusunan
rata dari ketiga kepala sekolah adalah 2,8.
program supervisi pra tindakan diperoleh hasil
Berdasarkan hasil data tersebut diperoleh nilai
Ka. SLB Negeri 2,8, Ka. SLB Muhammadiyah
2,8 dibawah kategori baik (4)
2,9, dan Ka. SLB Karya Bhakti 2,7. Nilai rata-
Tabel 2. Hasil pelaksanaan supervisi klinis pra tindakan NO
INDIKATOR
Skor Perolehan Nilai 1
2
3
JML
Rt-rt
I
PRA SUPERVISI KLINIS
1
Memeriksa kesiapan guru
3
3
3
9
3
2
Melakukan kegiatan apersepsi
3
3
3
9
3
I
KEGIATAN INTI SUPERVISI KLINIS
A
Penguasaan materi Supervisi
3
Menunjukkan penguasaan materi supervisi
3
3
3
9
3
4
Memeriksa KD/Indikator yang akan disajikan
3
3
3
9
3
5
Memeriksa kesiapan alat bantu & media pembelajaran Peran kepala sekolah sebagai fasilitator /bimbingan yang diberikan kepada guru Pendekatan/strategi pembelajaran
3
3
3
9
3
3
3
3
9
3
3
3
3
9
3
8
Melaksanakan supervisi sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai Melaksanakan supervisi secara runtut
3
2
3
8
2.66
9
Metode/ pendekatan yang bervariasi
3
3
3
9
3
10
Penggunaan instrument supervise klinis Melaksanakan supervisi yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan supervisi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Pemanfaatan sumber/media supervisi Menggunakan media/alat bantu supervisi secara efektif /efisien Menghasilkan pesan yang menarik
3
3
3
9
3.33
2
3
3
8
2.66
3
3
3
9
3
3
2
3
8
2.66
3
3
3
9
3
Melibatkan guru dlm pemanfaatan media Supervisi yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
3
3
3
9
3
6 B 7
11 12 C 13 14 15 D
JRR Tahun 24, No. 1, Juni 2015
NO 16 17 18 E 19 20 F 21
INDIKATOR
Skor Perolehan Nilai
Menumbuhkan partisipasi aktif guru dalam supervisi Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons guru Menumbuhkan keceriaan dan antusisme guru dalam pembelajaran Penilaian proses dan hasil supervisi Memantau Indikator pencapaian kompetensi supervisi akademis (klinis) selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) Penggunaan bahasa
22
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar Menyampaikan pesan dgn gaya yg sesuai
III
PENUTUP
23
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan guru Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan Jumlah
24
Rata-rata Dari hasil pelaksanaan supervisi pra
JML
Rt-rt
1 2
2 3
3 3
8
2.66
3
3
3
9
3
3
3
3
8
3
3
3
3
9
3
3
3
3
9
3
3
3
3
9
3
3
3
3
9
3
3
2
2
7
2.33
3
3
3
9
3
70
69
71
210
70
2,91
2,87
2,95
2,91
Siklus I
tindakan diperoleh hasil Ka. SLB Negeri 2,91.
Pembahasan
penelitian
penilaian
Karya Bhakti 2,95. Nilai rata-rata dari ketiga
Supervisi klinis yang dilaksanakan hari Senin,
kepala sekolah 2,91. Berdasarkan data hasil
30 Maret s/d. Rabu, 1 April 2015, pada Pra
penilaian
Tindakan dengan siklus I dapat dilihat pada
diperoleh
nilai
2,91,
menunjukkan masih dibawah kategori baik,
dan
hasil
Ka. SLB Muhammadiyah 2,87 dan Ka. SLB
tersebut
Penyusunan
sesuai
Pelaksanaan
tabel 3 berikut ini.
yaitu 4.
Tabel 3. Hasil Penilaian Penyusunan Program Supervisi (Pra Tindakan Dengan Siklus I) NO
I.
INDIKATOR
Rata-rata Perolehan Nilai Pra Siklus I Tindk
Peningkatan Nilai
%
Menyusun Program Supervisi 1. Kepala sekolah menyusun program Supervisi Semesteran 2. Kepala mensosialisasikan program supervisi klinis kepada semua guru
3
3.33
3
3.66
0.33 0.66
6.6 13.2
Mudjiyono-Teknik Berlatih Bersama
NO
II.
Rata-rata Perolehan Nilai Pra Siklus I Tindk 2.66 4
INDIKATOR
3. Kepala sekolah menyusun jadwal program supervisi kunjungan kelas Melaksanakan program Supervisi 4. Kepala sekolah menyusun instrumen pelaksanaan supervisi klinis 5. Kepala sekolah menyusun prosedur, pendekatan, dan teknik supervisi yang tepat. ( ada pra observasi, observasi & post observasi).
3
4
2.66
3
2.66
3.66
3
4
8. Kepala sekolah menyusun & menyampaikan hasil supervisi klinis kepada guru yang bersangkutan 9. Kepala sekolah menyusun & menindak lanjuti hasil supervisi klinis sebagai bahan pembinaan rapat 10. Kepala sekolah menganalisis hasil evaluasi supervisi klinis sebagai bahan penyusunan program yang akan datang 11. Kepala sekolah mengarsipkan semua dokumen pelaksanaan supervisi sekolah JUMLAH PEROLEHAN SKOR
3
3.66
2.33
4
2.33
3
3
3.66
program
supervisi
pada
pra
%
1.34
26.8
1.00
20
31
40
2,8
3,6
tindakan
dengan
6.8
1.00
20
1.00
20
0.66
13.2
1.67
33.4
0.67
Rata-rata
penyusunan
Nilai
0.34
6. Kepala sekolah melaksanakan program supervisi klinis sesuai jadwal yang telah disusun 7. Program supervisi yang disusun mampu menciptakan kerjasama dengan semua guru III. Menilai dan menindak lanjuti program Supervisi
Berdasarkan tabel 3, hasil penilaian
Peningkatan
13.4
0.66
13.2
9.33
186.6
0,84
siklus
1
16,96
mengalami
peningkatan 0,84 (meningkat16,96%). Dengan
tindakan dan siklus I sebagaimana tersaji
nilai rata-rata siklus
I
3,6,
sudah ada
dalam tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa
peningkatan namun baru dalam katagori cukup
kemampuan kepala sekolah pada 11 aspek
karena belum mencapai (4)
penilaian penyusunan program supervisi pra
Tabel 4. Hasil Penilaian pelaksanaan supervisi klinis (Pra Tindakan dengan Siklus I) NO
INDIKATOR
I
PRA SUPERVISI KLINIS
1
Memeriksa kesiapan guru
Rata-rata Siklus
Peningkatan
Pra Tindak an
Siklus I
Nilai
%
3
3.66
0.66
13.2
JRR Tahun 24, No. 1, Juni 2015
NO
INDIKATOR
Rata-rata Siklus
Peningkatan
Pra Tindak an 3
Siklus I
Nilai
%
3.66
0.66
13.2
2
Melakukan kegiatan apersepsi
I
KEGIATAN INTI SUPERVISI KLINIS
A
Penguasaan materi Supervisi
3
Menunjukkan penguasaan materi supervisi
3
3.66
0.66
13.2
4
Memeriksa KD/Indikator yang akan disajikan
3
4
1.00
20
5
Memeriksa kesiapan alat bantu & media pembelajaran Peran kepala sekolah sebagai fasilitator /bimbingan yang diberikan kepada guru Pendekatan/strategi pembelajaran
3
3.66
0.66
13.2
3
3.66
0.66
13.2
3
3.33
0.33
6.6
8
Melaksanakan supervisi sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai Melaksanakan supervisi secara runtut
2.66
3.66
1.00
20
9
Metode/ pendekatan yang bervariasi
3
4
1.00
20
10
Penggunaan instrument supervise klinis Melaksanakan supervisi yang memung-kinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan supervisi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Pemanfaatan sumber/media supervisi
3.33
3.33
00
0
2.66
3.33
0.67
13.4
3
4
1.00
20
Menggunakan media/alat bantu supervisi secara efektif /efisien Menghasilkan pesan yang menarik
2.66
3.66
1.00
20
3
3.66
0.66
13.2
3
3.66
0.66
13.2
2.66
3.66
1.00
20
3
4
1.00
20
Menumbuhkan keceriaan dan antusisme guru dalam pembelajaran Penilaian proses dan hasil supervisi
3
4
1.00
20
Memantau Indikator pencapaian kompetensi supervisi akademis (klinis) selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) Penggunaan bahasa
3
3.33
0.33
6.66
3
3.66
0.66
13.2
3
3.66
0.66
13.2
22
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar Menyampaikan pesan dgn gaya yg sesuai
3
3.66
0.66.
13.2
III
PENUTUP
23
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan guru Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
2.33
3.66
1.33
26.6
3
3.33
0.33
6.66
6 B 7
11 12 C 13 14 15 D 16 17 18 E 19 20 F 21
24
Melibatkan guru dlm pemanfaatan media Supervisi yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif guru dalam supervisi Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons guru
Mudjiyono-Teknik Berlatih Bersama
NO
Rata-rata Siklus
INDIKATOR
Peningkatan
Pra Tindak an
Siklus I
Nilai
%
arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan Jumlah
70.3
87.89
17.59
351.8
Rata-rata
2,92
3,65
0,73
14,65
Berdasarkan data pada tabel 4, hasil
(meningkat 14,65 %), dengan nilai rata-rata
penilaian pelaksanaan supervisi klinis pada pra
3,65 dengan katagori cukup karena belum
tindakan dan siklus I sebagaimana tersaji
mencapai (4).
dalam tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa
Perbandingan peningkatan penyusunan
kemampuan kepala sekolah pada 24 aspek
dan pelaksanaan supervise klinis pada
pelaksanaan
tindakan dengan siklus I dapat dilihat pada
supervisi
klinis
setelah
dilaksanakan pelatihan dan pembimbingan pada siklus I.
pra
gambar 1 dibawah ini.
mengalami peningkatan 0,73
Grafik Pra Tindakan dengan Siklus I Pra Tindakan
Siklus 1 3.65
3.6 2.92
2.8
1. Penyus Prog Supervisi
2. Pelaks Prog. Supervisi klinis
Gambar 1. Perbandingan Hasil Pra Tindakan Dengan Siklus I
mulai hari Selasa, 21 April s/d. kamis, 23 April
Siklus II Pembahasan penilaian
penelitian
Penyusunan
dan
sesuai
hasil
2015 pada siklus I dan siklus II, mengalami
Pelaksanaan
peningkatan yang signifikan, hal ini dapat
Program Supervisi klinis yang dilaksanakan
dilihat pada tabel 5 dan 6 berikut ini:
JRR Tahun 24, No. 1, Juni 2015 Tabel 5. Hasil Penilaian Penyusunan Program Supervisi Siklus I dan II Rata-rata Siklus No INDIKATOR I II I.
II.
Menyusun Program Supervisi 1. Kepala Sekolah menyusun Program Supervisi Semesteran 2. Kepala mensosialisasikan program supervisi Klinis kepada semua guru 3. Kepala sekolah menyusun jadwal program supervisi kunjungan kelas Melaksanakan program Supervisi
3.66
Peningkatan Nilai
4.33
% 13.4
0.67 3.66
4.33
13.4 0.67
4
4.33
6.6 0.33
4. Kepala sekolah menyusun instrumen pelaksanaan supervisi Klinis 5. Kepala sekolah menyusun prosedur, pendekatan, dan teknik supervisi yang tepat. ( ada pra observasi, observasi dan post observasi). 6. Kepala sekolah melaksanakan program supervisi klinis sesuai jadwal yang telah disusun 7. Program supervisi yang disusun mampu menciptakan kerjasama dengan semua guru III. Menilai dan menindaklanjuti program Supervisi
3.66
4
8. Kepala sekolah menyusun & menyampaikan hasil supervisi klinis kepada guru yang bersangkutan 9. Kepala sekolah menyusun & menindaklanjuti hasil supervisi klinis sebagai bahan pembinaan rapat 10. Kepala sekolah menganalisis hasil evaluasi supervisi klinis sebagai bahan penyusunan program yang akan datang 11. Kepala sekolah mengarsipkan semua dokumen pelaksanaan supervisi sekolah JUMLAH PEROLEHAN SKOR
3.66
4
4
4
3
4
3.66
4
6.8 0.34
3
4
3.66
4.66
20 1 20 1
4
5
20 1 6.8 0.34 0 0 20 1 6.8 0.34
Rata-rata
40
46,66
6.66
133,3
3,6
4,24
0,60
12,11
Berdasarkan data pada tabel 5, hasil
penilaian penyusunan program supervisi siklus
penilaian penyusunan program supervisi pada
I dengan nilai rata-rata mencapai 3,6 atau
siklus I dan II sebagaimana tersaji dalam tabel
dalam kategori cukup karena belum mencapai
di atas, dapat dijelaskan bahwa kemampuan
4. Jika dibandingkan dengan hasil penilaian
kepala sekolah pada 11 aspek penilaian
pada
penyusunan program supervisi
mengalami
peningkatan
maka
peningkatan
penilaian sebesar
tersebut 0,60
(meningkat 12,11%), dengan nilai rata-rata 4,24
dilaksanakan pelatihan, pembimbingan dan
dalam kategori baik karena sudah mencapai (4).
pada
siklus
signifikan.
II,
Setelah
perbaikan
yang
mengalami
siklus
sebelumnya,
hasil
Mudjiyono-Teknik Berlatih Bersama Tabel 6. Hasil Penilaian Pelaksanaan Supervisi klinis Siklus I dan Siklus II NO
INDIKATOR
Rata-rata Siklus I
II
Peningkatan Nilai
%
I
PRASUPERVISI KLINIS
1
Memeriksa kesiapan guru
3.66
4.33
0.67
13.4
2
Melakukan kegiatan apersepsi
3.66
4
0.34
6.8
I
KEGIATAN INTI SUPERVISI KLINIS
A 3
Penguasaan materi Supervisi Menunjukkan penguasaan materi supervisi
3.66
4
0.34
6.8
4
Memeriksa KD/Indikator yang akan disajikan
4
4.33
0.34
6.8
5
Memeriksa kesiapan alat bantu & media pembelajaran Peran kepala sekolah sebagai fasilitator /bimbingan yang diberikan kepada guru Pendekatan/strategi pembelajaran
3.66
4.33
0.67
13.4
3.66
4
0.34
6.8
3.33
4
0.67
13.4
8
Melaksanakan supervisi sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai Melaksanakan supervisi secara runtut
3.66
4.33
0.67
13.4
9
Metode/ pendekatan yang bervariasi
4
5
1
20
10
Penggunaan instrument supervise klinis Melaksanakan supervisi yang memung-kinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan supervisi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Pemanfaatan sumber/media supervisi Menggunakan media/alat bantu supervisi secara efektif /efisien Menghasilkan pesan yang menarik
3.33
4
0.67
13.4
3.33
4
0.67
13.4
4
4.66
0.66
13.2
3.33
4.33
1
20
3.66
4
0.34
6.8
Melibatkan guru dlm pemanfaatan media Supervisi yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif guru dalam supervisi Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons guru
3.66
4
0.34
6.8
3.66
4.33
0.67
13.4
4
4.33
0.33
6.6
4
4
0
0
3.33
4.33
1
20
3.66
4.66
1
20
3.66
4.66
1
20
3.66
5
1.34
26.8
6 B 7
11 12 C 13 14 15 D 16 17 18 E 19 20 F 21
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme guru dalam pembelajaran Penilaian proses dan hasil supervisi Memantau Indikator pencapaian kompetensi supervisi akademis (klinis) selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) Penggunaan bahasa
22
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar Menyampaikan pesan dgn gaya yg sesuai
III
PENUTUP
JRR Tahun 24, No. 1, Juni 2015
NO 23 24
Rata-rata Siklus
INDIKATOR
Peningkatan
I
II
Nilai
%
3.66
5
1.34
26.8
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan guru Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan Jumlah
3.33
4
0.67
13.4
87.66
103.66
16
320
Rata-rata
3,65
4,31
0,66
13,33
Berdasarkan data pada tabel 6, hasil
mencapai 4. Jika dibandingkan dengan hasil
penilaian Pelaksanaan Supervisi klinis pada
penilaian pada siklus II, maka penilaian
siklus I dan II sebagaimana tersaji dalam tabel
tersebut
mengalami
di atas, dapat dijelaskan bahwa kemampuan
signifikan
yaitu sebesar
kepala sekolah pada 24 aspek penilaian
13,33%), dengan nilai rata-rata 4,31 dalam
Pelaksanaan
kategori baik karena sudah mencapai (4).
peningkatan
supervisi yang
klinis
mengalami
0,66
yang
(meningkat
setelah
Peningkatan hasil penilaian penyusunan
dilaksanakan pelatihan, pembimbingan dan
dan pelaksanaan supervisi klinis siklus I dan
perbaikan.
siklus II akan terlihat jelas pada gambar 2
Hasil
signifikan
peningkatan
penilaian
pelaksanaan
supervisi klinis siklus I dengan nilai rata-rata
berikut ini:
3,65 atau dalam kategori cukup karena belum
Perbandingan hasil Penilaian Siklus I & II Siklus I
Siklus 2 4.31
4.24 3.65
3.6
1. Penyus Prog Supervisi
2. Pelaks Prog Supervisi Klinis
Gambar 2. Perbandingan Hasil Penyusunan dan Pelaksanaan Supervisi Klinis pada Siklus I dan Siklus II Perbandingan
peningkatan
penilaian
hasil penyusunan dan pelaksanaan supervisi klinis hasil pembahasan pra tindakan, dengan
siklus I dan siklus II dapat terlihat jelas pada gambar 3 berikut ini:
Mudjiyono-Teknik Berlatih Bersama
Pencapaian
5 4 3 2 1 0
Grafik Hasil Pembahasan
Penyus Prog Supervisi
Pelaks. Program Supervisi Klinis
Pra Tindakan
2.8
2.91
Siklus I
3.6
3.65
Siklus II
4.24
4.31
Gambar 3. Hasil Penilaian Pra Tindakan dengan Siklus I dan Siklus II Bagi kepala sekolah disarankan menyusun dan
PENUTUP
melaksanakan program supervisi klinis secara Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: Melalui teknik berlatih bersama
dapat
meningkatkan
kemampuan
kepala Sekolah Luar Biasa dalam menyusun dan melaksanakan supervisi klinis pada sekolah binaan di Kabupaten Purworejo semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 yang dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata Pra Tindakan dengan Siklus I dan Siklus II. Berdasarkan hasil penelitian ini maka implikasi praktis yaitu melalui berlatih bersama kepala SLB akan mengetahui kekurangan-kekurangannya dalam penyusunan dan pelaksanaan supervisi klinis, sehingga kepala sekolah perlu belajar melalui pelatihan bersama.
rutin dan dilengkapi dengan instrument supervisi, jika mengalami kesulitan/masalah segeralah minta bantuan atau konsultasi kepada pengawas sekolah, (2)
Bagi pengawas sekolah disarankan dapat
menjalin hubungan kerja sama yang baik sebagai patner kerja dengan kepala sekolah bukan sebagai atasan dan bawahan, pelatihan bersama dalam penyusunan dan pelaksanaan supervisi klinis agar diprogramkan minimal 1 (satu) kali dalam dalam 1 (satu) tahun sehingga kepala sekolah akan terbiasa menyusun dan melaksanakan supervisi klinis, dan melakukan penelitian lanjutan untuk meneliti dampak kemampuan kepala sekolah dalam menyusun dan melaksanakan supervisi klinis.
Berdasarkan hasil penelitian, perlu penulis disampaikan saran-saran sebagai berikut : (1)
DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) untuk Pengawas Sekolah Bandung: CV Yrama Widya. Arikunto. 2004. Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta
JRR Tahun 24, No. 1, Juni 2015 Asmani Jamal Ma’mur , 2012. Tips Efektif Supervisi pendidikan sekolah. Jogyakarta: DIVA Press. Cut Zurnali, 2004. Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Perilaku Produktif Karyawan pada Divisi Long Distance PT Telkom Indonesia, Tbk, Tesis, Program Pascasarjana Unpad, Bandung DeCenzo and Robbins, 1999, Human Resource Management, Sixth Edition, New & Sons, Inc.
York, John Wiley
Dirjen PMPTK, 2008. Pedoman Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research) Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas Sekolah SMA/SMK.Jakarta: Depdiknas, Ditjen PMPTK. Ivancevich, John, M, dkk. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi, jilid 1 dan 2 Jakarta :Erlangga. Purwanto. 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Soekidjo Notoatmodjo, 1991, Pengembangan Sumberdaya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta Usman M.U. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya