ISSN 0852 - 2979
Hasil Penelilian dan Kegialan PTLR Tahun 2006
PENGOPERASIAN SISTEM CATU DAYA PUSAT TEKNOLOGI LlMBAH RADIOAKTIF Jonner Sitompul Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BAT AN ABSTRAK Pengoperasian Sistem Catu Daya Pusat Teknologi Limbah Radioaktif. Dalam proses pengelolaan limbah radioaktif Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) menggunakan Catu Daya Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan menggunakan dua unit Transformator type kering. Pengoperasian catu daya dilakukan melalui panel distribusi LV MDB-1 dan panel LV MDB-2 ke peralatan-peralatan proses maupun non proses dengan menggunakan Automatic Transfer Switch (ATS) dan Magnetic Circuit Breaker (MCB) yang secara otomatis dapat memfungsikan sistem emergency. Catu daya keluaran kedua unit tansformator diamati bersaran arus, tegangan, daya, cos q> pada panel LV MDB-1 dan panel LV MDB-2. Catu daya PLN dioperasikan 24 jam/hari, sehingga proses pengolahan limbah radioaktif tidak mengalami gangguan, peralatan sistem keselamatan daerah kerja dan pendinginan (cooling down) peralatan-peralatan proses dapat kerja dengan baik.
ABSTRACT Operation Of System of ration energy Technological Center of Radioactive Waste. In course of management of Technological Center radioactive waste 0] Radioactive Waste ( PTLR) use To ration energy of Company Of Electrics State (PLN) as rationing energy by using two Transformator unit of type dry. Operation ration energy [done/conducted] with panel distribusi LV MDB-1 dan panel LV MDB-2 to be continued to pass distribution panel to each system with Automatic of [is Transfer of Switch ( ATS) and of Magnetic Circuit Breaker ( MCB) automatically functioned system of emergency. Ration output power both of unit of tansformator perceived by the level of current, tension, energy, cos at panel of LV MDB-1 and panel of LV MDB-2. Ration energy of PLN operated by 24 haur/day, so that process processing of radioactive waste do not experience of trouble, equipments of system safety of working area and refrigeration (down cooling) equipmentss of process earn activity better.
PENDAHULUAN Pengoperasian dilakukan
sistem catu daya di Pusat Teknologi
untuk mensuplai
Limbah Radioaktif
catu daya ke instalasi-instalasi
nuklir, bengkel, penerangan, jaringan komputer dan lain-lain. proses
pengelolaan
limbah
radioaktif
menggunakan
(PTLR)
nuklir, peralatan-peralatan PTLR Ketika melakukan
catu daya Perusahaan
Listrik
Negara (PLN) sebagai catu daya pad a kondisi normal dan catu daya Gen-set pada kondisi darurat (emergency) (1).
Ketika sistem Gen-set belum dapat dibebani,
daya di back-up oleh Uninterupted
Power Supply (UPS) untuk penggunaan
kontrol proses dan peralatan keselamatan
daerah kerja.
status normal menjadi status darurat (emergency) pegoperasian
jalur
emergency
dirancang
481
catu
peralatan
Proses perobahan catu daya
berlangsung
secara otomatis
sangat cepat,
dengan
maka
menggunakan
/SSN
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006
Automatic
Transfer
dilakukan
untuk menghindari
kemampuan
Switch (ATS) dan Magnetic
Uninterupted
operator
Power
Circuit Breaker
dari resiko tegangan
Supply
(UPS) sebagai
0852 - 2979
(MCB)(2).
Hal ini
tinggi dan disebabkan
back-up
catu daya relatif
singkat sekitar 15 menit. Sistem otomatisasi
adalah pernisahan jalur normal dengan jalur emergency
melalui magnetic circuir breaker coupler (MCB) sebagai pembatas jalur normal magnetic circuit breaker in coming (MCB) PLN dengan magnetic circuit breaker in coming (MCB) Gen-set jalur emergency.
Ketiga magnetic circuit breaker (MCB) ini interlock dengan
Automatic Transfer Switch
(ATS) dan Automatic Main Failure (AMF) yang ada di panel
Gen-set (3). Kondisi catu daya keluaran
tansformator
1 dan transformator
panel LV MDB-1 dan panel LV MDB-2 yang dilengkapi besaran arus (Amperemeter), data hasil pengukuran
tegangan (Voltmeter),
dicatat secara
dan cos
(cos
operasi dapat dengan mudah diidentifikasi
permasasalahannya.
Data-
Oleh karena itu akan lebih mudah untuk
Dengan demikian diharapkan
keselamatan
daerah kerja selalu berfungsi
pengolahan
limbah
sistem
peralatan proses dapat berlangsung
meter).
untuk dianalisa jenis
proses pengolahan
limbah radioaktif tidak mengalami gangguan yang cukup signifikan,
radioaktif
pengukur
tiap terjadi fluktuasi perubahan data, trouble,
gangguan atau kerusakan serta penyebabnya. menyelesaikan
dengan peralatan
pada
berkala dan acak pada log book operasi untuk
mengetahui kondisi catu daya. sehingga ataupun kegagalan
2 diamati
stand-by.
pendinginan
peralatan sistem
Dan ketika dilakukan (cooling
down)
sampai sistem benar-benar
operasi
pad a peralatan-
dalam kondisi
am an
untuk di matikan. TAT A KERJA DAN METODE PENGOPERASIAN
Saklar utama Trafo 1 dan Trafo 2 dimasukkan (ON),
Incoming PLN pad a panel
LV MDB-1 dan LV MDB-2 dan Coupler 1-11_003/SDB-1 dimasukkkan
(ON),
Gen-set
operasi system
pad a panel emergency
dalarn posisi stand-by,
pengaturan
Incoming
secara automatis atau manual diatur di panel MCC-MES 1-11-001 dan Emergency Bus 111-002.
Ketika catu daya PLN normal, MCB incoming
coupler juga status "ON" namun
MCB A TS/AMF
PLN status "ON" dan MCB
Gen-set
status "OFF" dan MCB
incoming Gen-set status "OFF". Ketika catu daya PLN terputus
482
atau ada gangguan
ISSN 0852 - 2979
Hasil Penelitian dan Kegialan PTLR Tahlln 2006
(emergency),
MCB incoming PLN status "OFF" dan MCB coupler juga status "OFF",
kemudian Gen-set start hingga mencapai Rpm 1500 (50 Hz) maka MCB ATS "ON" dan MCB incoming
Gen-set
"ON".
Dan ketika catu daya PLN kembali
normal,
MCB
incoming Gen-set dan MCB ATS/AMF "OFF", kemudian IV1CBincoming PLN dan MCB coupler "ON", kira-kira 2 menit sampai 3 menit kemudian Gen-set "OFF' untuk stand-by. Pengoperasian
sistem kelistrikan dilakukan dengan automatis dalam 3 kondisi
pengaturan yaitu : 1. Kondisi PLN normal, maka status MCB Gen-set "OFF", status MCB A TS dan AMF "OFF",
status MCB PLN
"ON", status MCB Coupler "ON", dalam hal ini
sistem Gen-set stand-by. 2. Kondisi PLN padam atau ada gangguan/kerusal
maka status MCB PLN
"OFF', status MCB Coupler "OFF", status MCB ATS dan AMF "ON", status MCB Gen-set "ON",
dalam hal ini sistem Gen-set operasi (hidup).
3. Kondisi PLN kembali normal, maka status MCB Gen-set "OFF", status MCB PLN "ON", status MCB Coupler "ON" dan status MCB ATS, AMF "OFF", dalam hal ini sistem Gen-set kembalistand-by
kurang lebih 3 menit setelah catu daya PLN
kembali normah (hidup). Kondisi
operasi
tersebut
digambarkan
merupakan urutan kerja masing-masing
dalam Tabel
1. dengan
angka
1, 2, 3 ,4
MCB.
Tabel1. Kondisi MCB ketika normal dan emergency. PLN kembali MCB STATUS PLN Normal Padam dan AMF MCB MCB A(1) TS GenKONDISI STATUS STATUS set Stand-by ON OFF (1) OFF OFF O (2) (4) N(2) (1) (3) OFF(4) OFF (3) OFF ON (4) Stand-by ON (3) GEN-SET MCB PLN STATUS STATUS ON (2)
HASIL DAN PEMBAHASAN Besaran arus (amperemeter), phasa dan tiga phasa
,dan cos
(cos
tegangan (voltmeter) masing-masing
pada satu
meter) dilakukan pengamatan dan pencatatan
pad a log book harian. Namun dalam Tabel 2 di bawah ini adalah hasil pengamatan harian dirata-rata menjadi hasil pengamatan tiap bulan.
483
ISSN 0852 - 2979
Hasil Penelilian dan Kegialan PTLR Tahlln 2006
Tabel 2. Data pengamatan rata-rata tiap bulan pada panel distribusi. 31 Phasa 1 8912 72680 85 510 375 1 495 1 85 10,8 220 95 90 80 85 380 95 300 310 305 275 315 0,8 BULAN 220 380 300
ARUS m per)
Berdasarkan selalu stabil
hasil pengamatan
tegangan jalur distribusi hasil keluaran trafo 2
pad a besaran 220 volt tegangan satu phasa dan 380 volt tegangan tiga
phasa, maka tegangan catu daya PLN sangat bang us dipergunakan peralatan sistem
pengolahan
seluruh peralatan-
limbah radioaktif sebagai catu daya utama.
Pemakaian
arus listrik satu phasa rata-rata pada besaran 85 ampere sId 100 ampere tiap bulan dan arus listrik pad a tiga phasa rata-rata 300 ampere sId 310 ampere tiap bulan, hal ini dapat terjadi karena peralatan yang dioperasikan
hampir selalu sam a sehingga tidak
terlalu signifikan perbedaan jumlah arus listrik yang dipakai. Cos q> 0,8 sang at baik sesuai dengan standart PUlL 1982 (4). Besaran arus (amperemeter), satu phasa dan tiga phasa mingguan.
tegangan
dilakukan
(voltmeter), frekwensi
pengamatan
dan pencatatan
pad a tegangan pad a log-book
Namun dalam Tabel 3 di bawah ini adalah hasil pengamatan
mingguan
dirata-rata menjadi hasil pengamatan tiap bulan
220 Phas
Tabel 3. Data Pengamatan pada jalur utama ePhas 60 T 55 baik 1RS 460 465 baik 32380 60 50 Frekwensi R S 465 T 2 LV MDB-1 LV Kondisi MDB-2 Panel Panel Trafo Trafo 1 (Hz) Transfomator Arus (am~ Arus ere) (ampere)
Berdasarkan selalu stabil
hasil pengamatan
tegangan jalur distribusi hasil keluaran trafo 1
pad a besaran 220 volt tegangan satu phasa dan 380 volt tegangan tiga
484
ISSN 0852 - 2979
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006
phasa dengan frekwensi 50 Hz. Arus listrik pemakaian jalur trafo 1 tiap phasa RST ratarata 55 ampere sampai 60 ampere sedangkan jalur trafo 2 tiap phasa rata-rata 450 ampere sampai 465 ampere.
Jalur trafo 1 dengan panel LV MDB-1 dipergunakan untuk
memenuhi
catu daya system chiller, dengan
sedangkan
jalur trafo 2 dengan
karena pemakaiannya
untuk
pemakaian arusnya yang relatif ked/,
panel LV MDB-2
pernakaian
catu daya seluruh sistem-sistem
arusnya
lebih besar
di instalasi pengolahan
limbah radioaktif dan sistem penerangan. Apabila sistim kerja otomatisasi magnetic circuit breaker tidak berfungsi dengan baik sebagaimana
diuraikan sesuai tata kerja dan metode pengoperasian
di atas ketika
terjadi gangguan maupun pemadaman dari pihak PLN, maka distribusi catu daya listrik ke peralatan-peralatan
instalasi
sebagaimana digambarkan
maupun
lampu
penerangan
akan terputus
pad a Gambar 1(2).
KESIMPULAN 1. Sistem catu daya Pusat Teknolgi Limbah Radioaktif dapat beroperasi dengan baik sehingga
bilamana
keselamatan
terjadi
dan cooling
gangguan
atau pemadarnan
down peralatan-peralatan
catu daya PLN
sistim
proses pengolahan
limbah
radioaktif dapat beroperasi dengan baik. 2. Catu daya keluaran Trafo 1 dan trafo 2 sistem melalui panel distribusi 3.
Dari hasil dioperasikan
pengamatan 24 jam/hari,
dapat didistribusikan
ke setiap sistem-
LV MDB-1 dan panel LV MDB-2.
arus, tegangan, sehingga
daya,
proses
cos
pengolahan
mengalami gangguan. DAFT AR PUST AKA 1. Operating manual sistem system Gen-set. 2. Diagram one line electrical WSPG, RSG 5300EI 0001. 3. Diagram one line electrical WSPG, RSG 5300EI 0004
485
catu
daya
limbah
PLN dapat
radioaktif
tidak