Daftar Isi Prosiding Perlemuan dan Presenlasi I1miah Fungsional Pengembangan Jakarla.
Teknologi Nuklir I
ISSN : 1978-9971
/2 Desember 2007
PENENTUAN AKTIVIT AS ENZIM GOT DAN GPT DALAM SERUM DENGAN METODE REAKSI KINETIK ENZIMA TIK SESUAI IFCC
(INTERNA TIONAL FEDERATION OF CLINICAL CHEMISTR Y AND LABORATORY MEDICINE) Sri Sardini Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi -BAT AN ABSTRAK PENENTUAN AKTIVIT AS ENZIM GOT DAN GPT DENGAN METODE REAKSI KINETIK ENZIMATlK SESUAI IFCC (INTERNATIONAL FEDERATION OF CLINICAL CHEMISTRY AND LABORATORY MEDICINE). Telah dilakukan penentuan aktivitas enzim OOT dan OPT dari sampel PNPMEK-K (Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal Kimia Klinik). Prinsip dasar dari program PNPMEK-K ini adalah pemeriksaan serum kontrol pada kondisi rutin dengan menggunakan prosedur dan metode yang sama sebagaimana dilakukan pada pemeriksaan sehari-hari. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengenali kesalahan sistematik, pengaruh zat sampingan, sebagai kontrol seluruh daerah pemeriksaan, mengetahui kualitas serta meningkatkan reproduksibilitas hasil-hasil laboratorium. Sampel yang dibahas dalam makalah ini adalah sampel OOT dan OPT dari tahun 2000--2006. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan metode reaksi kinetik enzimatik sesuai IFCC. Cara penilaian dilakukan dengan membandingkan terhadap nilai target. Nilai target adalah nilai rerata seluruh peserta secara kolektif dalam kelompok metode pemeriksaan dan alat yang sama. Dari hasil evaluasi diperoleh data laboratorium pengguna metode IFCC pada pemeriksaan OOT berkisar antara 47 % - 66 %, sedang pada pemeriksaan GPT berkisar antara 47 % - 92 %. Untuk mengetahui penyimpangan dari nilai target digunakan "Variance Index Score" VIS yang terbagi atas "4 kriteria". Nilai VIS OOT diperoleh II buah data masuk kriteria "baik" ( 15- 95 ), 2 buah data masuk kriteria "cukup" ( 103- 139 ), 2 buah data masuk kriteria "kurang" (201-267), sedang nilai VIS OPT diperoleh 13 buah data masuk kriteria "baik" ( 0- 99 ), 4 buah data masuk kriteria "cukup" (104 - 176 ), dan 1 buah data masuk kriteria "buruk" ( 3 10 ). Hasil penilaian rata-rata VIS terhadap laboratorium Yankes sebagian besar masuk kriteria "baik". Kata Kunci : Enzim GOT dan OPT, Metoda Kinetik Enzimatik , Photometer 4010. ABSTRACT DETERMINATION OF GOT AND GPT ENZYME ACTIVITY WITH KINETIK REACTION OF ENZYMATIC IFCC METHOD. The determination of GOT and OPT enzyme activity had been conducted in PNPMEK-K sample. The principal of this programme is control serUm test at routine condition using standard method and procedure. The goal of this studied to recognize systemic mistake and influence, control all inspection area, avoiding inspection confusion, improving reproducibility of picking competitor laboratory. Sample which studied is sample collected trom year 2000 - 2006. The test was done by using kinetic reaction of enzymatic IFCC method. The assessment done by company result to the target value. The target value of the average of all sample which were tested with same method and appliance. From the result of data evaluation, the medical analysis who used JFCC method for GOT analyzing and GPT analyzing were 47% - 66% and 47% - 92%. To find out the deviation of target value used "Variance of Score Index" VIS can be divided by 4 classes namely: the I I samples of VIS OOT value were good (1592), 2 samples were fair (103-139), and 2 samples were less (201-267), the 13 samples of VIS OPT value were good (0-99), 4 samples were fair (104-176), and I sample was less (310). The average result of VIS assessment over Medical Service laboratory of Yankes was generally satisfied or in good classification. Key words: OOT and OPT enzymes, Kinetic enzymatic method, Photometer 40 I0
Pusal Teknologi Keselamalan
dan Metrologi Rildiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasiona{
91
Prosiding Pertemuan dan Presentasi I1miah Fungsional Pengembangan
Teknologi Nuklir 1
ISSN: 1978-9971
Jakarta. 12 Desember 2007
I. PENDAHULUAN ASAT/ AST (aspartate aminotranferase)
atau
disebut
GOT,
Glutamic
Oxaloacetic Transaminase termasuk grup enzim dalam tubuh manusia yang banyak terdapat di dalam jantung, hati, otot lurik, ginjal dan eritrosit [\]. Kerusakan pada jaringan
dari
organ
tersebut
di atas
menyebabkan meningkatnya GOT dalam serum atau plasma.· ALA T/ ALT (alanine aminotranferase) Glutamic banyak
atau
Pyruvic
disebut
GPT,
Transaminase
t~rdapat
didalam
yang
hati
dan
ditemukan juga di dalam jumlah yang tidak begitu banyak di dalam ginjal, otot jantung dan otot lurik, pankreas, limpa dan pam [I]. Pada umumnya peningkatan
oxaloacetate
dari
oxaloacetate
selanjutnya
reduksi
dan
terjadi
menjadi
NAD+ dengan
reaksi
ini
absorban.
karsinoma, hepatitis virus atau toksis dan ikterus obstruktif. Umumnya secara khas AL T lebih tinggi daripada hepatitis
virus
atau
sedangkan
pada hepatitis
AST pada
toksis
akut,
kronis AST
lebih tinggi daripada ALT. Peningkatan kadar AL T juga ditemukan pada keadaan trauma otot lurik yang luas, gagal jantung yang
disertai
dengan
shock,
hypoxia,
infark jantung dan kelainan hemolitik Prinsip glutamic
kerja
GOT
oxaloacetic
mencegah
ke
Pusat Teknologi Keselamatan
dan Metrologi
enzim
(NADH). Dalam terjadi
penurunan
ditambahkan
gangguan
dari
untuk pyruvat
endogen yang berasal dari serum. Prinsip kerja
GPT
adalah
glutamic
pyruvic
transaminase mengkatalis transfer gugus amino
dari L-alanine
menjadi
pyruvate
dan
terjadi
NAD+
ke oxoglutarate dan
Pyruvat selanjutnya
dengan
L-glutamat.
mengalami
reduksi
NADH
menjadi
oksidasi larutan
enzym
lactate
dehydrogenase [\], Berbagai
macam
metode
pengenalan zat dapat digunakan sebagai dasar pemeriksaan lain
metode
kimia klinik, antara
fotokalorimetri
yang
mengukur berdasarkan serapan sinar oleh warna
zat
yang
diukur,
metode
turbidimetri mengukur kadar berdasarkan kekeruhan,
metode
mengukur
"nefelometri"
pendar sinar yang terpantul
oleh
partikel,
"chemiluminesense" SlOar luminesese
adalah
transaminase
oxoglutarate
larutan
NADH
metode
mengukur kekuatan dalam
menilai
kadar
[1].
mengkatalis transfer gugus amino dari Laspartate
akan LDH
mengalami
oksidasi
malate dehydrogenase
kadar AL T dalam serum diakibatkan oleh kelainan hati disertai dengan sirosis hati,
L-glutamate,
menjadi
suatu
zat,
enzimatik bahkan
metode
kinetik
reaksi
aktivitas
enzim,
berdasarkan
reaksi
berdasarkan ada
yang
antigen antibodi
Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional
[2J.
92
Prosiding Pertemuan don Presentasi l/miah Fungsiona/ Pengembangan J2
Jakarta,
Tekn%gi
Nuklir
J
ISSN : 1978-9971
Desember 2007
Aktivitas enzim AST dan ALT
dilakukan pada "zero order" yang artinya
menggunakan metode
adalah pembacaan dilakukan pad a saat
kinetik reaksi enzimatik. Reaksi kinetik
seluruh enzim dan substrat telah bereaksi
enzimatik
secara sempuma,
dapat ditentukan
enzlm
selain untuk menilai aktivitas
dapat
pula
digunakan
untuk
mengukur kadar substrat. Metode reaksi kinetik enzimatik yang digunakan sesuai dengan
IFCC
Pertama
terdiri
disebut
dengan
yang
pH,
juga
metode
IFCC
reagen pirydoxal
biasa
disebut
suhu,
waktu,
dan jenis
substrat sesuai dengan yang dibutuhkan [2]
dari 2 macam.
penambahan
phosphat
apabila
dan ini bisa terjadi
Alat
yang
pengukuran
adalah
dipakai
dalam
Photometer
40 I O.
Alat ini adalah salah satu alat yang
metoda
digunakan di laboratorium klinik untuk
"IFCC with PP" atau "substrat start",
menilai kimia darah. Alat ini dikeluarkan
yang kedua adalah metodl! IFCC tanp~
oleh Perusahaan
penambahan
Jerman. Prinsip kerja alat ini menilai
reagen pirydoxal phosphat
Boehringer
yang biasa disebut metode "IFCC without
panJang
PP" atau "sample start"
hasil pengukuran
Pemeriksaan
[2J.
berdasarkan
wama
dari
menggunakan
reaksi
sinar ultra violet (sinar tampak). Program
kinetik enzimatik umumnya dipengaruhi
pengukuran yang tersedia pada alat ini
oleh pH, suhu, waktu, dan jenis substrat.
ada 5 program,
Pada metoda reaksi kinetik
program
yang
diukur
berdasarkan
gelombang
Manheim
adalah
merombak
substrat.
ditentukan
oleh
aktivitas
Bila
pengukuran
kinetik/
adalah aktivitas
kecepatan
enzlm
enzim K20 atau K60. Program kinetik ini
Kecepatan
reaksi
digunakan untuk pengukuran GOT dan
kadar
enzim.
enzimatik
salah satunya
substrat aktivitas
dan
GPT pada panjang gelombang 340 om
[3].
enzim
Data GOT dan GPT yang dibahas
substrat
pada makalah ini adalah data dari hasil
"substrate
pemeriksaan sampeV serum kontrol yang
I
'sangat
berlebih,
terbatas
sedangkan
dapat
depletion" pengukuran
dan
teIjadi akan
yang
diperoleh rendah
hasil palsu.
dikirim Nasional
oleh
penyelenggara
Pemantapan
Mutu
Program Ekstemal
Sebaliknya bila substrat sangat berlebih
Kimia
sedangkan enzim terbatas dapat terjadi "
dilaksanakan
substrate inhibition" dan akan diperoleh
Pelayanan Penunjang Medik, Direktorat
hasil pengukuran yang rendah palsu juga.
Jenderal
Perlu
Departemen
diusahakan
Pusat Teknologi Kese/amatan
agar
pembacaan
don Metr%gi
Klinik,
PNPMEK-K
oleh
Bina
Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasiona/
yang
Direktorat
Pelayanan Kesehatan
Bina
Medik Republik
93
Prosiding Per/emuan don Presentasi J/miah Fungsiona/
Pengembangan
Teknologi Nuklir 1
rSSN: 1978-9971
Jakarta. 12 Desember 2007
Indonesia. Program ini dilaksanakan
Tujuan dari penulisan makaJah ini
1
kali dalam setahun. Peserta dari program
adalah
ini adaJah seluruh Laboratorium
sistematik
yang
berada
di
Laboratorium selalu
Klinik
diikutkan
Prinsip
wilayah
Indonesia.
Yankes
dalam
PTKMR
program
dasar dari program
melakukan
Klinik
ini.
ini yaitu
pemeriksaan serum kontrol
yang dikirim oleh Depkes, pada kondisi ~.rutin, dan
dengan menggunakan
metode -yang
sama
untuk
mengenali
dan
sampingan,
kesalahan
pengaruh-pengaruh
sebagai
kontrol
zat
seluruh
daerah pemeriksaan (normal atau tidak), menghindari kekeliruan pemeriksaan dan untuk mengetahui serta
kuatitas laboratorium
meningkatkan
reproduksibilitas
hasil-hasillaboratorium
[4].
prosedui
sebagaimana
n. TATAKERJA
dilakukan pada pemeriksaan sehari-hari di
Laboratorium
bersangkutan diminta. waktu
untuk
klinik
yang
parameter
yang
metoda "IFCC without PP" atau " sampel
dilakukan
pada
start ". Prinsip kerja Metode ini adalah :
Pemeriksaan yang
pemeriksaan dengan
telah
ditentukan.
Metode
yang digunakan
ASA
Hasil 1oxoglutarnte
L-A."'Partate
+
OxaJacetate
+ NADH + W
dikirim ke penyelenggara
menggunakan
formulir
adalah
~
L-glutamate
+ oxaJacetate
MDH
khusus
~
+ NAD
L-Malate
+
LDH
yang telah disediakan oleh penyelenggara Sampel
PYI1lvate
+ NADW
~
L-Loctate+
NAD
[61.
dalam batas waktu yang telah ditetapkan. Reagen yang digunakan adalah Evaluasi dilakukan
oleh
hasil
pemeriksaan
penyeJenggara
dengan
reagen yang siap pakai yang terdiri dari reagen
ASAT
(GOT)
dan ALAT
membandingkannya terhadap nilai target.
(GP1). Specimen terbaik berasaJ dari
.Nilai target adalah
serum atau plasma
nil!J.i rerata seluruh
dengan
heparin.
peserta secara kolektif dalam keJompok
Serum stabil selama 4 hari pada suhu
metode pemeriksaan dan alat yang sarna.
18 -
Sebagai
DC,
umpan
batik
peserta
akan
30 ° C dan
1
minggu pada suhu 4
kehilangan aktivitas
dalam 3
menerima hasil evaluasi berupa "print
hari pada suhu
out" yang mengandung informasi tentang
pada suhu 20 - 25°C sebesar 10 %
nilai
Ada bermacam-macam
target,
hasil
pemeriksaan
serta
> 4 °c sepesar 8 %, [5].
reagen yang
penyimpangan nilai peserta terhadap nilai
tersedia di pasaran, Umumnya reagen
target
yang digunakan
[4].
Pusa/ Tekrw/ogi Kese/amatan
don Metr%gi
RmJiasi - Badon Tenaga NukJir Nasiona/
adalah
reagen '8'iap
94
Prosiding Pertemuan don Presentasi llmiah Fungsional Pengembangan Jakarta,
Teknologi Nuklir 1
ISSN : 1978-9971
12 Desember 2007
pakai.
Ada
substrat
yang
berbentuk
berbentuk
substrat
terlebih
dahulu
yang
berbentuk
dilarutkan
dengan
pelarut
berupa
reagen
dan
ada
larutan. Reagen yang digunakan untuk
larutan buffer atau dengan aquabides
pemeriksaan GOT dan GPT ini adalah
sesuai dengan volume pada label botol,
reagen yang berbentuk larntan, reagen
dan memiliki masa kadaluarsa yang
ini dapat langsung digunakan sebagai
pendek apabila sudah dilarutkan, kira-
pereaksi dan memiliki masa kadaluarsa
kira
yang
digunakan terdiri dari reagen ASA T
panjang
sesuai
dengan
yang
I sampai 3 bulan
[5].
Reagen yang
dan ALA T.
tertera pada label boto\. Reagen yang Reagen A$A T berisi antara lain: reagen I :
80 1111n01l1
pH 7,65
TRIS
240 lmno1/1
L-aspartat
reagen 2 :
MDH ( Malate dehyill'ogenase )
~ 600 nil
LDH (lactate dehyrogenase)
~ 900 uIl 12 II1mo1/1
2-oxoglutarate NADH
0,18 1111110111
Reagen ALA T yang berisi antara lain: reagen 1
100 mmol11
pH 7,15
TRIS
L-alanine
500 mmol11
LDH (lactate dehyrogenase ) reagen 2
~ 1700 nIl 15 II1mol11
2-oxoglutaI1e NADH
0,1811111101/1
- Diambil 1 ml monoreagen, dimas ukReagen
ini stabil sampai pada
tanggal kadaluarsa suhu 2-8
DC.
Reagen harns terhindar dari
cahaya dan kontaminasi dengan zat lain [6]
pada suhu 37°C minimal 1jam. -
Ditambahkan serum! sampe1l serum normal sebanyak 0,1 m\. Dikocok
Cara Kerja -
kan ke dalam tabung reaksi, inkubasi
bila disimpan pad a
Dicampurkan empat bagian reagen
I
dengan
2
satu
bagian
reagen
inkubasi
dalam
waterbath pada suhu 37°C selama 1 men it. - Dibaca
absorban
sampel
dengan
photometer pada panjang gelombang
(monoreagen).
Pusal Telcn%gi Kese/amotan
dan
don Melr%gi
Radiasl-
Badan Tenaga Nulc/ir Nasiona/
95
Prosiding Pertemuan dan Presentosi
Ilmiah Fungsiona/ Pengembangan
Tekn%gi
Nuklir 1
ISSN : 1978-9971
Jakarta. /2 Desember 2007
340 om, swicth Filter K20 dan faktor
Pada saat ini Program Pemantapan Mutu
1745.
WHO, "International
- Photometer secara otomatis mengu-
Assesment
External
Scheme",
Quality IEQAS
langi pembacaan kedua, ketiga, dan
menggunakan sistem yang sarna dan telah
terakhir,
menetapkan
hasil
digunakan
pembacaan
adalah
yang
yang terakhir.
Nilai absorb an serum normal yang diuji harus sesuai dengan kualitas
kontrol
internal
yang
CCV
masing-masing
parameter sebagai berikut
(4).
Tabel 1. Nilai CCV yang digunakan untuk seluruh parameter kimia klinik.
direkomendasikan[4] . No.
Kolesterol SGPT Protein Ureum Asam Glukosa Kreatinin Urat TotalCCV ( % Albumin Kalsium Bilirubin Parameter SGOT 17,3 12.5 5,7 7,7 7,6 7,5 3,9 8,9 4,0 19,2 ) Trigliserida
10. - Pada saat 4. pemeriksaan, suhu reagen 9. 3. 8. 6. 12. 11. 5. 2. 7. 1. dalam kuvet harns sesuai dengan yang dikehendaki, suhu harus dijaga konstan
(±0,5°C)
selama
pemeriksaan[3] .
Cara Penilaian Penilaian menggunakan
sistem "Indeks
(Varians
Index,
penilaian
VI
VI).
Dengan
"Standart penilaian
penyirnpangan
Pada
sistem "chosen
(CCV) sebagai
Deviation" VI dapat
hasil
terhadap nilai target. digunakannya
Varians"
digunakan
coeffcient of variation" pengganti
dilakukan
peserta
(SO).
diketahui
pemeriksaan
Selain itu dengan maka
CCV
dapat
dibandingkan
hasil antar negara yang
menggunakan
sistem yang sarna. Tabel
CCV untuk
SGOT adalah
Tolok ukur yang digunakan adalah % Variasi ( V ), yaitu selisih hasil pemeriksaan peserta terhadap nilai target yang dinyatakan dalam persen nilai targer4] .
x - Nilai
12,5 %
V
100
Nilai Target
sedang tabel CCV untuk GPT adalah 7,3 %. CCV merupakan
Target
= ------------------------- x
skala atau satuan
"Variance Index" ( VI ) , yaitu % variasi
yang menjadi patokan untuk menentukan
yang dibagi dengan CCV untuk masing-
sejauh
masmg parameter dan dikalikan faktor
mana
hasil
pemeriksaan
menyimpang dari hasil yang diharapkan.
Pusal Te/cn%gi Kese/amatan
dan Metr%gi
100.
Radiosi - Badan Tenaga Nuk/ir Nasional
96
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsiol1al Pel1gembangan
Teknologi Nuklir 1
ISSN : 1978-9971
Jakarta, 12 Desember 2007
Tabel2. Tabel Penilaian" Variance Index Score" ( VIS )
V VI
=
m
m_
X
I 00
CCV "Variance Index Score" (VIS), yaitu nilai 2.4. VI yang nilai maksimumnya dibatasi 3. I.
No.
301 201 400 300 Buruk o NILAIKRITERIA - -100 Baik 101 200 Kurang Cukup
sampai 400 ( berarti kemungkinan untuk nilai yang diperoleh adalah VI < 400, VIS = VI dan untuk nilai VI > 400 , VIS
= 400)
[4].
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. Hasil evaluasi GOT 288 302 347 -349 Ius pemakai Lab. I1/1IV Lab Jumlah Lab. Peserta Metode 91 37 15 341 218 27 2006 1. 15. 215 24 38 378 380 612 406 249 276 245 2000 2001 IThn 3. III SikII 202 248 23 24 2002 5. III 267 201 298 297 638 691 693 149 152 39 VIS data 321 217 51 7. IV 11. 26 139 28 309 340 199 22 77 46 No. 2005 Nilai HasH 66 HasH 63 103 39 95 309 381 251 25 II 2004 26 139,50 IFCC(buah) (buah) 144,00 26,00 137,50 41,50 19,00 105,00 114,50 27,65 131,50 30,00 24,50 20,00 174,30 146,00 27,50 30,50 28,00 104,00 139,00 pengguna Depkes lab. 38,35 145,50 150,00 31,00 130,00 145,00 30,00 127,00 30,50 159,00 31,10 Yankes
HASIL EVALUASI GOT
ah)
Tabel pemeriksaan
3 memperlihatkan GOT
terhadap
hasil
dilaksanakan,
dengan
masing-masing
serum
siklus ini diperiksa pada tang gal yang
kontrol dari Depkes. Pada kolom ke 3
berbeda dan sampe1 yang berbeda. Pada
terdapat
kata
siklus
periode
waktu
siklus
artinya
adalah
pemeriksaan
yang
Pusat Teknologi Keselamatan
I tahun 2000 tidak
tercantum
jumlah laboratorium yang menggunakan
don Metrologi Radiasi - Balian Tenaga Nul/i, Nasional
97
Prosiding Pertemuan dun Presentasi Jakarta. 12 Desember 2007
photometer
40 I0,
disebabkan
karena
I/miah Fungsional
Pengembangan
Teknologi Nuklir
J
ISSN : 1978-9971
mungkin
Jnl
Depkes
tidak
nilai VIS adalah 139 masuk pada kriteria " cukup".
memasukkan
kategori
alat,
hanya
Pada tahun 2003 hasil evaluasi
menghitung
jumlah
laboratorium
tidak diterima oleh yankes. Tahun 2004
pemakai metode yang sarna, laboratorium
yankes mengikuti siklus I sarnpai siklus
yang menggunakan metoda IFCC adalah
IV, peserta
302 buah dari 638 peserta sedang nilai
photometer 40 10 berturut-turut
VIS adalah 201 masuk
26 dari 340 peserta, 27 dari 341 peserta,
pada kriteria
yang
menggunakan
alat adalah
2
23 dari 309 peserta dan 22 dari 309
laboratorium yang menggunakan metode IFCC adalah 288 dari 612 peserta sedang
peserta, serta yang menggunakan metode IFCC berturut-turut adalah 218
nilai VIS adalah 215 masuk pada kriteria
dari 340 peserta, 218 dari 341 peserta,
penilaian "kurang".
202 dari 309 peserta, dan 199 dari 309
penilaian
2001
"kurang",
jumlah
pada siklus
Pada siklus I tahun laboratorium
menggunakan
photometer
yang
40 I0 juga
peserta, sedang nilai VIS yang diperoleh pada siklus I adalah IS, siklus
n adalah
tidak tercantum sarna masalahnya
pada
37, siklus III adalah 26, dan siklus IV
tahun
yang
adalah 28 dan semua siklus pada tahun 2004 masuk kriteria " baik".
2000,
sedang
peserta
menggunakan metode IFCC adalah 349
Tahun
dari 693 peserta sedang nilai VIS adalah
2005
yankes
juga
91 masuk kepada kriteria "baik", siklus II
mengikuti siklus I sarnpai siklus IV,
jumlah
peserta
peserta
yang
menggunakan
yang
menggunakan
alat
metode IFCC adalah 347 dari 691 peserta
photometer 40 10 berturut turut adalah
sedang
24 dari 380 peserta, 24 dari 381 peserta,
nilai
VIS
adalah
103 masuk
kepada kriteria "cukup".
25 dari 381 peserta dan 25 dari 378
Pada tahun 2002 Yankes hanya
peserta,
serta
yang
menggunakan
mengikuti 2 siklus yaitu siklus III dan IV,
metoda IFCC berturut-turut adalah 249
pada
yang
dari 380 peserta, 248 dari 381 peserta,
menggunakan photometer 4010 adalah 39
251 dari 381 peserta, dan 245 dari 378
buah dan yang
metode
peserta, sedang nilai VIS yang diperoleh
IFCC 152 dari 298 peserta, sedang nilai
pada siklus I adalah 46, siklus II adalah
VIS adalah 267 masuk pada kriteria "
95, siklus III adalah 66, dan siklus IV
kurang". pada siklus IV peserta yang
adalah 38 dan semua siklus pada tahun
menggunakan photometer 40 I0 sebanyak
2005 masuk kriteria " baik ".
siklus
III
peserta
menggunakan
39 buah dan yang menggunakan metoda IFCC 149 buah dari 297 peserta sedang
Pusat Teknclogi Keselamatan
dun Meuologi
&diasi
- Badon Tenaga Nulclir Nasional
98
Prosiding Pertemuon dan Presentasi Jlmiah Fungsional Pengembangan
Teknologi Nuklir J
rSSN: 1978-9971
/2 Desember 2007
Jakarta,
Pada
tahun
melaksa-nakan
2006
[FCC pada siklus I adalab 276 dari 406
Depkes
peserta,
2 siklus, pada siklus I
siklus II adalah 217 dari 302
peserta yang menggunakan photometer
peserta, sedang nilai VIS pada siklus I
4010 adalah 63 daTi 406 peserta sedang
adalah 66 masuk pada kriteria " baik ",
siklus II adalah 51 dari 302 peserta,
sedang siklus II adalah 77 masuk pada
sedang
kriteria " baik".
yang
menggunakan
Ii I I
'.
metoda
800---
~ 600 ~
i
~
I
~
400
i ~ 200 , ...., 0 II I I
iI i
2000
2001
2004
2002
2005
2006
Siklus dan Tahun
I I
-+- Jumlah
lab.pemakai Jumlah lab.peserta
l
photometer
4010
__
Jumlah lab.pemakaimetode
IFCC
Gambar I. Jumlab laboratorium pengguna metode IFCC pada pemeriksaan GOT Gambar jumlah
I
memperIihatkan
laboratorium
pemakai
jumlah peserta dihitung tanpa melihat alat yang dipakai.
photometer 40 10 yang menggunakan
Sejak tahun 2002 sampai 2006
metode IFCC pada pemeriksaan GOT
jumlah laboratorium pengguna metoda
dan
IFCC yang memakai photometer 40 10
jumlab
seluruh
laboratorium
peserta pada tahun 2000- 2006. Pada
hampir
tab un 2000 dan 2001 jumlab pemakai
dengan jumlab
photometer
sampal 2002
40 I 0
tidak
tercantum,
jumlab pemakai metode IFCC
lebih
siklus,
selalu
taboo
stabil
dibandingkan
peserta. Tabun 2000 masing- masing ada 2 2004
sampai
2005
tinggi dibandingkan tahun berikutnya
masing- masing 4 siklus, dan tahun
babkan jumlab peserta sangat tinggi
2006 ada 2 sikJus.
mencapai
693
disebabkan
karena
mencantumkan pemakai
buab,
jumlah
photometer
mungkin Depkes
ini tidak
laborato-rium 4010,
berarti
Pusat Tefcnologi KeselamaJan don Metrologi Radiasi - Badon Tenaga Nu1clir NasionaJ
99
Prosiding Pertemuan don Presentasi Jakarta. 12 Desember 2007
flmiah Ftmgsiona/ Pengembangan
ISSN : 1978-9971
80 70 ~
Teknologi Nuk/ir I
- .. ".
60
:; 50
-'
~ 40 ~ 30 n. 20 10 o
li-I,I-, : r- ill---I-- "i- '".f,,'( '.'1~,' '
.'.
• .,
.~f.--
~
-if;'\\!'
2000
'., ~
''t' ; "',,, .p:'<'~'~''':
:"%"'
,
;fi" ~t"
& 1-~ ':]~.
,{~,
2001
~ , ~
%$I--
2002
~~I_, I--I!~;
",.;);.'",'>
:lft_, ',",,' {f,
".
p;,
~:;.'
1- '1-
';i\i'
~
..
.--I--
'I-- fr--'
f-
I--;ii!,
~\_ '.'.t--:I-t1- I-_ 1-' I-
,I--'~ I-II-t-/jf?i;.1. ...
", , , ~,
"'~'
__ ',
2004
t-~t-, '
"
I---- tf_1--.~ I- ".,l-
2005
••:
2006
siklus
ElTahun
2000 - 2006
Garnbar 2. Prosentase laboratorium pemakai metode IFCC pada pemeriksaan GOT Gambar
2
memperlihatkan
IFCC
harnpir
prosen-tase
laboratorium
yang
tahunnya,
menggunakan
metode
pada
laboratorium
IFCC
pemeriksaan GOT. Dari tahun 2000 -
-
2002 laboratorium
pengguna
\ ~~~f'\, / /\\ ~~~~ ~" ~ 50 0 450
z
~ 200-~ 150
)K )K )I( )I(
)K
~
j
1--,-,
'I"D
-'~-"
~X:>
sarna
untuk
dari tahun 2004 -
setiap 2006
pengguna metoda IFCC
juga hampir sarna.
metoda
-""""---,'-.
•
-,.,--;.,
]
!
J
~~
I I
Siklus dan T ahun _
Nilai VIS Laboratorium Yankes Nilai Maksimun VIS dengan kriteria "cukup" I--?IE- Nilai Maksimum VIS dengan kriteria " buruk "
_ Nilai Maksimum VIS dengan kriteria 'baik" -;-; - Nilai Maksimum VIS dengan kriteria "kurang"
Gambar 3. Nilai VIS untuk GOT laboratorium Yankes Gambar 3 memperlihatkan nilai VIS
laboratorium
PTKMR
cukup "( 103 - 139 ), dan 3 data masuk
pada pemeriksaan GOT. Dari 16 buah
pada nilai kriteria "kurang" (201- 267).
data yang ada, 11 buah data masuk
Nilai "kurang"
pada nilai kriteria "baik" ( 15- 95 ), 2
siklus III tahun 2002 atau "cukup"
Pusat Tekn%gi
Kese/amatan
Yankes
buah data mas uk pada nilai kriteria "
don Metr%gi
Radiasi - Badon Tenaga Nuk/ir Nasional
yang diperoleh
pada
100
Prosiding Per/emuan dan Presentasi I/miah Fungsional Pengembangan
Teknologi Nuklir
J
ISSN: 1978-9971
Jakarta. 12 Desember 2007
mungkin disebabkan
beberapa faktor
antara lain:
antara lain adalah: penyimpanan serum kontrol, cara melarutkan, batas waktu
ketepatan
waktu,
suhu,
dan
pemeriksaan supaya nilai tetap stabil
masa inkubasi yang kurang sempuma.
untuk
pemeriksaan
tertentu,
suhu
Untuk mendapatkan nilai "baik"
ada
ruangan, suhu water bath dan peralatan
beberapa hal yang harus diperhatikan
yang digunakan hams yang terkalibrasi
Tabel 4. Hasil evaluasi GPT
-
I
285 345 339 303 -148 No. data Thn Siklab. Nilai VIS Yankes Nilai lab. Peserta lab. metode Lab. Ius Jumlah 104 3. 16 57 12 296 612 404 380 382 25 60 247 220 253 272 243 III II IIV IV 13 299 201 149 37 23 9. 117 80 17 310 176 51 690 0 Depkes pemakai 2000 2001 2002 2004 2005 2006 II112,00 139 63 21 300 638 295 688 381 342 309 23 36 217 249 216 200 151 40 26 24 39 25 50 1. 14 310 5. 99 photometer Lab pengguna 22 321 (buah) 23,00 26,00 16,00 28,00 23,50 31,30 22,00 95,50 22,00 23,00 87,00 34,40 13,00 91,00 91,00 130,00 100,40 102,00 25,00 24,50 94,00 84,00 24,50 75,00 29,00 19,00 92,00 84,00 86,00 117,30 143,15 31 ,40 86,35 96,70
HASIL EVALUASI GPT
buah)
masukkan bkan photometer nghitung
Tabel 4 memperlihatkan pemeriksaan
GPT
terhadap
hasil serum
tidak inikarena laboratorium menggunakan 4010, alat, jumlah kategori yang mungkin Depkes kontrol hanya dari Depkes. Pada siklus
I
laboratorium tahun 2000 tidak tercantum jumlah
pemakai
metode
laboratorium
yang
yang
sarna,
menggunakan
metoda IFCC adalah 285 buah dari 612 peserta sedang nilai VIS adalah 176 masuk pada kriteria penilaian "cukup", pada
siklus
menggunakan
2
laboratorium
metode
IFCC
yang adalah
303 dari 638 peserta sedang nilai VIS adalah
Pusal Teknclogi Keselamatan
104
dan Metrologi Radiosi - Budan Tenaga NuJdir Nasional
masuk
pada
kriteria
101
Prosiding Pertemuan don Presentasi J/miah Fungsional Jakarta, 12 Desember 2007
penilaian "cukup". 2001
jumlah
laboratorium
menggunakan
photometer
tidak tercantum tabun
Pada siklus I tahun yang
Pengembangan
Teknologi Nuklir I
ISSN: 1978-9971
peserta, sedang nilai VIS adalah 117 masuk pada kriteria "cukup". Pada tabun 2003 hasil evaluasi
4010 juga
sarna halnya seperti
2000,
sedang
peserta
menggunakan
metode
IFCC
tidak
diterima
oleh
yankes.
Tahun
yang
2004 yankes mengikuti siklus I sampai
adalah
siklus IV, peserta yang menggunakan
345 dari 690 peserta sedang nilai VIS
alat
adalah
kriteria
adalah 25 dari 342 peserta, 26 dari 342
"baik", siklus II jumlah peserta yang
peserta, 24 dari 309 peserta dan, dan
menggunakan
23
99 masuk
kepada
metode
IFCC
adalah
photometer
dari
310
4010
berturut-turut
peserta,
serta
yang
339 dari 688 peserta sedang nilai VIS
menggunakan
adalah
turut adalah 220 dari 342 peserta, 216
80
masuk
kepada
kriteria
"baik" .
metode IFCC berturut-
dari 342 peserta, 200 dari 309 peserta, Pada
siklus
I
tahun
2002
dan 201 dari 310 peserta, sedang nilai
peserta yang menggunakan photometer
VIS yang
4010
36 buah dan yang
adalah 0, siklus II adalah 63, siklus III
metoda !FCC 151 dari
adalah 21, dan siklus IV adalah 14 dan
300 peserta sedang nilai VIS adalah
semua siklus pada tahun 2004 masuk
139 masuk pada kriteria
kriteria "baik".
sebanyak
menggunakan
pada
siklus
II
" cukup",
peserta
yang
diperoleh
Tahun
2005
pada
siklus
yankes
I
juga
menggunakan photometer 40 10 adalah
mengikuti siklus I sarnpai siklus IV,
37
peserta
buah
dan
yang
menggunakan
metoda
IFCC adalah
149 dari 299
peserta,
sedang
nilai VIS adalah
0
yang
menggunakan
alat
photometer 4010 berturut turut adalah 23 dari 382 peserta,
24 dari
381
mas uk kriteria " baik", siklus III yang
peserta, 25 dari 380 pesertadan
menggunakan photometer 40 I0 adalah
381 peserta, serta yang menggunakan
40 dan yang
metode
metoda IFCC berturut-turut adalah 253
149 dari 296 peserta,
dari 382 peserta, 247 dari 381 peserta,
sedang nilai VIS adalah 310 masuk
249 dari 380 peserta, dan 243 dari 381
pada kategori " buruk", siklus IV yang
peserta,
menggunakan photometer 40 10 adalah
diperoleh pada siklus I adalah 0, siklus
39
II adalah 16, siklus III adalah 12, dan
IFCC adalah
buah
dan
menggunakan
yang
metode IFCC adalah
PusaJ Tekn%gi
Kese/amatan
menggunakan
sedang
nilai
VIS
24 dari
yang
148 dari 295
don Metr%gi
Rodiasi - Badon Tenaga Nuk/ir Nasiona/
102
Prosiding Perlemuan dan Presenlasi I1miah Fungsional Pengembangan Jakarla,
/2 Desember
Tekn%gi
Nuklir I
rSSN: 1978·9971
2007
siklus IV adalah 51 dan semua siklus
peserta,
pada tahun 2005 masuk kriteria "baik".
metoda IFCC pada siklus I adalah 272
Pada
tahun
melaksanakan
2006
sedang
yang
dari 404 peserta,
Depkes
menggunakan
siklus II adalah 217
dari 321 peserta, sedang nilai VIS pada
2 siklus, pada siklus I
peserta yang menggunakan photometer
siklus I adalah 57 masuk pada kriteria
401 0 adalah
60 dari 404 pesefta
"baik",
sedang
sedang siklus II adalah 50 dari 321
masuk
pada
siklus II adalah kriteria
22
"baik",
800 700 E
.= 600
~
E o 500 ~400 ...J .<: .!!!
~I
300
E 200 ::I -, 100
I
o
I 2000
2001
2002
2004
2005
2006
I I
I
Siklus dan Tahun
-+- Jumlah
lab.pemakai
photometer
4010
Jumlah lab. Pemakai metode IFCC
I
Jumlah Lab.peserta J
Garnbar 4. Jumlah laboratorium yang menggunakan metoda IFCC pada pemeriksaan GPT Gambar 4 memperlihatkan jumlah
bahwa alat yang digunakan juga hams
laboratorium yang menggunakan metode
sarna.
IFCC dan alat photometer
laboratorium
pemeriksaan
4010 pada
GPT dan jumlah
seluruh
Pada
tahun pemakai
2002 metoda
jumlah IFCC
hampir selalu sarna untuk setiap siklus.
laboratorium peserta pada tabun 2000 -
Tahun
2006. Pada tahun 2000 dan 200 I jumlah
siklus I dan menurun kembali pada siklus
pemakai
tidak
II dan III. Pada tahun 2005 peserta agak
tercantum, jumlah pemakai metode IFCC
meningkat pad a siklus 1 dan agak stabil
meningkat bahkan jumlah peserta sangat
pada siklus berikutnya. Pada tabun 2006
tinggi sampai
agak meningkat pada siklus I dan turun
photometer
4010
638 buah, mungkin
ini
disebabkan karena belum ada ketentuan
Pusal Tekn%gi
Keselamalan
dan Melr%gi
2004
peserta
meningkat
pada
kembali pada siklus II.
Radiasi - Badan Tenaga Nulclir Nasiona/
103
Prosiding Pertemuan dan Presentasi limiah Fungsional Pengembangan Jakarta, 12 Desember 2007
0 .::
..
"' jg
I>.. OJ
OJ
Teknologi Nuklir J
ISSN : 1978-9971
100 60 40 20
0 80
"" .
" ~" " *}
".
S~' ,., ••
f~ .;Q
~
2000
~]!;
~,
."
~~~ ~fm
;~
iii'
2001
'I
I-
._ !!I
e- ~
~'jt<
%"""
2002
I-
C-i<_
i ~ '-;e" " "·>-L '" -"- '_.' ~ LI_ 'C'
"I I'ii ,_~
.,. ~.
r~' 11>.•
~
_.'t,
2004
Ii' . ,,~.
Ii: ~ ,,'
,
","
e- ~ .)II."'-', I
2005
"T
2006
Siklu5 dan Tahun ICTahun2000-2006
)
Gambar 5. Prosentase laboratorium yang menggunakan metode IFCC pada pemeriksaan GPT Gambar
5
memperlihatkan
siklus. Pada siklus I tabun 2005 terjadi
prosentase
laboratorium
yang
peningkatan yang menyolok l~bih dari
menggunakan
metode
pada
90 % pengguna
IFCC
metode IFCC, dan
pemeriksaan GPT. Tabun 2000 sampai
menurun kembali pada siklus II sampai
tahun 2002 pengguna
IV dan masih agak stabil pada siklus I
metoda IFCC
dan II tab un 2006.
agak stabil. Pada tabun 2004 agak meningkat dan agak stabil untuk setiap
~
500 0 400 300 100 ~<) ~ ~ 200
z
]
~"
~~'" ~ .1
j
'];R>~ Siklus dan Tahun
-+- Nilai VIS Lab.Yankes Nilai VIS kriteria ••cukup" ---.-
_
Nilai VIS Kriteria ••baik ••
-¥-
Nilai VIS kriteria ••kurang ••
Nilai VIS kriteria ••buruk ••
Gambar 6. Nilai VIS untuk GPT Laboratorium Yankes
Pusat Teknologi Keselamatan
don Metrologi Radias; - Badon Tenaga Nuklir Nasional
104
Prosiding Pertemuan don Presen/asi J/mioh Fungsiooo/ Pengembangan Jakarta,
Tekn%gi
Nuk/ir /
ISSN : 1978-9971
/2 Oesember 2007
Gambar
6
memperlihatkan
laboratorium
klinik
yankes
banyak
Nilai VIS Laboratorium Yankes pada
memperoleh kriteria "baik", walau ada
pemeriksaan OPT. Ada 17 buah data
beberapa nilai " cukup" dan nilai "
nilai VIS dari tahun 2000 sampai 2006.
kurang" untuk GOT dan OPT serta 1
13 buah data mas uk kriteria " baik ", 3
kali nilai "buruk"
buah data mas uk kriteria " cukup", dan
terjadi pada tahun 2002. Mungkin ini
1 buah data masuk kriteria " buruk".
disebabkan karena pada waktu itu suhu
Nilai " buruk" yang diperoleh pada
di dalam ruangan kurang memenuhi
siklus
syarat,
III
tahun
2002
mungkin
Inkubasi
untuk GPT. Ini
reagen
yang
tidak
disebabkan beberapa faktor antara lain:
sempuma serta tidak mencapai suhu
ketepatan
yang
waktu,
suhu,
dan
masa
inkubasi yang kurang sempuma. Untuk mendapatkan
nilai
ada
"baik"
dikehendaki
dan
pengukuran
sampel kurang tepat waktu yaitu tidak pada saat sempumanya
reaksi antara
beberapa hal yang harus diperhatikan
enzim dan substrat atau biasa disebut
antara lain adalah: penyimpanan serum
pada zero order.
kontrol, cara melarutkan, batas waktu pemeriksaan, supaya nilai tetap stabil untuk
pemeriksaan
tertentu,
suhu
ruangan, suhu water bath dan peralatan yang
harus
digunakan
yang
terkalibrasi.
Berdasarkan hasil evaluasi dari sebagian
laboratorium
klinik
menggunakan
metode
pemeriksaan
GOT
1. DIAGNOSTIKA, Buku Prosedur Reagensia Kimia Klinik, PT. Segara Husada Mandiri. 2. Lokakarya Pendidikan Berkesinambungan Patologi Klinik talmn 2005, Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
IV. KESIMPULAN
PNPMEK-K
DAFTAR PUSTAKA
besar
di
dan
dari
Indonesia
IFCC GPT,
pada 1m
3. SRI SARDINI, Uji' KineIja Photometer 4010, Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Teknis Non Peneliti, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN, Jakarta, 17 Juli 2007.
terbukti dari hasil evaluasi tabun 2000 sampai 2006, namun penggunaan alat photometer hasil
40 10 masih sedikit. Dari
evaluasi
Pusat Tekn%gi
terhadap
Kese/amatan
nilai
don Melr%gi
VIS,
4. Program Nasional Pemantapan Mutu Ekstemal Kimia Klinik, Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006.
Radiusi - BadfJn Tenaga Nuklir Nasiona/
105
Prosiding Pertemuan dan Presentasi I/miah Fungsional Pengembangan Jakarta.
Teknologi Nuklir 1
ISSN : 1978-9971
12 Desember 2007
5. HUMAN, Pedoman KeIja Clinical Chemistry, PT.Sali Polapa Bersama. 6. Direction for Use, DSI Reagent, PT. DIAGNOSTIKA SISTEM INDONESIA.
Tanya Jawab Penanya : Farida T (PTKMR-BA T AN)
Pertanyaan : 1.
Judul, Penentuan .... dan seterusnya, tetapi tujuan dari pemeriksaan ini... dan seterusnya. Apa hubungannya dengan kekeliruan pimpinan laboratorium (dibahas) ?
2.
Metode apa untuk penilaian ini, mengingat data yang digunakan sekunder ?
Jawab : Sri Sardini (PTKMR-BA T AN) 1.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengenali kesalahan sistematik dan pengaruh zat sampingan, sebagai kontrol seluruh daerah pemeriksaan, menghindari kekeliruan pemeriksaan sehingga pimpinan mengetahui kekeliruan dari pemeriksaan laboratorium tersebut dan untuk mengetahui kualitas laboratorium serta peningkatkan reproduksibilitas hasil-hasillaboratorium.
2.
Metode "Variance indeks score" (VIS) yaitu nilai VI yang nilai maksimumnya dibatasi sampai 400, sedang "Variance Index" ( VI ) yaitu % variasi yang dibagi dengan CCV untuk masingmasing parameter dan dikalikan faktor 100.
Daftar Isi Pusat Teknologi Keselamatan
dan Metr%gi
Raclkui - Badan Tenaga Nuk/ir Nasional
106