Ap/ikasi /sotop don Radios/- J 996
KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT KARAT DAUN (Phakopsorapachirizi SYD) GALUR MUTAN KEDELAI GENJAH NO 157/PSJDAN NO 325/PSJ DmANDINGKAN VARlET AS LOKON SERTA TIDAR Rivaie Ratrnadan Achmad NasrohKuswadi Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi. BAT AN
ABSTRAK KETAHANAN TERHADAP PENY AKIT KARAT DAUN (Phakop.Yol'apachil'izi SYD) GALUR MUTAN KEDELAI GEMJAH NO IS7/PSJ DAN NO 3251 PSJ DIBANDINGKAN VARIETAS LOKON SERTA TIDAR. Uji untuk membandingkan ketahanan terhadap penyakit karat daun Ph. pachirizi SYD) dari galur mutan No 157/PsJ daDNo 325/PsJ dengan VarietasLokon. Tidar telah dilakukan pada musim hujan Mh 1994/1995di Kebun PercobaanPasarJumat. Jakarta sertapada musim panas MK 1995 di Kebun PercobaanMuara. Bogor. Benih galur mutan No 157/PsJ.No 325/PsJ, Varietas Lokon, dan Tidar masing-masing2880 butir, ditanam pada plot ukuran 3 m x 6 m, jarak tanam 40 cm x 20 cm denganrancangankelompok, tiga ulangan. Kosentrasi larutan inokulum 1000-10500 uredospora/lair, disemprotkan pada permukaan daun-daun kedelai umur 7 hari sebelumberbunga. 15 hari setelahberbunga serta 10 hari setelah pembentukan polong. Disimpulkan, bahwa kedua galur mutan daD Varietas Tidar agak tahan (MR), sedang Lokon agak peka (MS) terhadap penyakit karat daun. Intensitas seranganpanyakit karat daun dinilai menurut sistem KKIKK daD secaraberturutturut adalah : 322, 322, 333, daD322. Kehilangan hasil dari galur mutan, Varietas Lokon, Tidar, bila dibandingkan dengan uji multilokasi adalah berturut-turut: 12,93; 16,68; 31.67; dan 23.08% pada musim hujan MH 1994/1995 di Kebun Percobaan PasarJumat. Jakarta; 7.40; 9,69; 25,93; daD 14,54%pada musim panas MK 1995 di Kebun PercobaanMuara, Bogor. Kehilangan hasil tersebut dimungkinan besardisebabkanoleh penyakit karat daun yang sengajadiinukulasikan.
ABSTRACT RESISTENCE TO THE RUST DISEASE (Phakopsora pachirizi SYD) OF EARLY SOYBEAN MUTANT LINES NO IS7/PSJ AND NO 32S/PSJ AS COMPARE LOKON AND ALSO TIDAR VARIETIES. Tests to compare the mutant lines No I 57/PsJ,No 325/PsJand with Lokon, Tidar Varietieswere conductedin the rainy seasonMH 1994/1995 at PasarJumat Experimental station, in Jakartaand also in dry seasonMK 1995 at the Muara Experimental Station, Bogor. Seedsof tested mutants, Lokon and Tidar varieties,2880 each, were planted at plots of 3 m X 6 m, space40 cm X 20 cm with RendimizedBlock Design (RBD), threerereplications. Suspentioninoculation 1000-10500 uredospores/1of water, was inuculated to the soybeanleavesof 7 days before flowering, 15 days after flowering and also 10 days arfter pod formation. It was concluded that both mutant lines and the Tidar variety were moderately resistence(MR), while the Lokon was moderately suceptible (MS) to the disease. Since intensity the disease infection based on IWGSR rating system to the tested mutants and Lokon, Tidar varietieswere: 322. 322. 323 and also 332 respectively. Yield lossesof each mutants and Lokon. Tidar varieties as compareto the yield those mutants and Lokon. Tidar varieties multilocation yield tests were 12.93, 16.68, 31.67. and 23.08% in the rainy seasonand also 7.40,9..9. 25.93. and 14.54% in dry season.The losses were most likely due to the diseaseartificially inuculated.
PENDAHULUAN Kedelai (Glycine max (L) MERR) merupakan somberprotein nabati penting bagi kebidupan manusia. harganyamurahdan gampangdidapat. Kedelai adalah bahan baku penting bagi pakan temak, industri baik industri kecil maupunbesar. Pada industri kecil, kedelaidipergunakarnsebagaibahan pembuat tempe, tahu dan pada industri besarpembuatkecap sertasusu(I). Intensifikasi kedelai yang dilakukan selama ini dinilai cukup berhasil. Hal ini antara lain terbukti dari meningkatnyaproduksikedelai dari 87.000ton padatahun 1984menjadi 1.487.000ton pada tahun 1990ataudengan laju peningkatan 10,O%/tahun.Meski demikian, impor
kedelai masih tetap dilakukan walaupun jumlahnya cenderung menurun. Pada tahun 1990, impor kedelai tercatat 533.000 ton (2). Rata-rata produksi kedelai/ha masih rendah, yaitu sekitar 1,2 ton/ha di Indonesia. Rendahnya produktivitas kedelai tersebut disebabkan oleh beberapafaktor, salah satu diantaranya adalah gangguan penyakit (3). Tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk mempelajari ketahanan dua galur mutan kedelai genjah No 157/PsJdaD 325/PsJterhadap serangan penyakit karat daun kedelai (Ph. pachirizi SYD) yang dilakukan pada musim hujan MH 1994/1995 di Kebun Percobaan Pasar Jumat serta pada musim panas MK 1995 di Kebun Percobaan Muara, Bogor.
Apl;kas; Isotop don Radios;, J 996
BAHAN DAN METODE Sebanyak2880butir benih masing-masingberasal dari galur mutankedelai genjah No 157/PsJ,325/PJ,dan Vl„"ietasLokon, sertaTidar dipakai sebagaimateri perco-
b~.
Percobaandilaksankarnpada musim hujan MH 1994/1995di Kebun PercobaanPasarJumat,JakartadaD pada musimpanasMK 1995di KebunPercobaanMuara, Bogor. Konsentrasilarutan inokulum sebanyak350 cc/l air atau mengandungsebanyak1000-10.500uredospora/lair disemprotkanpada permukaandaun padaumur 7 hari sebelum berbunga, 15 han setelah berbunga daD 10 han setelah pembentukanpolong. Pengamatanterhadaptimbulnya bercak-bercaksporapada permukaandaun dilakukan pada umur 70 hari sesudahtanam (hst) baik yang dilakukandi KebunPercobaanPasarJumat,Jakartamaupun di Kebun PercobaanMuara, Bogor. Konsentrasi larutan inokulum sebanyak1000-10.000 uredospora/lair pemah dilakukan untuk menginokulasisebanyak400.000 populasi varietas Shih Shih atau Tachung atau KS3/ha oleh SHANMUGASUNDARAM (4). Analisis rata-rata hasill ha (kw) dilakukan setelahbasil diproses.RancanganAcak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan dipergunakan untuk pola percobaan.Sebanyak4 butir benih/lubangditanam ke dalam lubang rugal sedalamsekitar 5-10 cm, denganjarak tanam40 cm X 20 cm, yang terletakdi dalam plot berukuran3 m X 6 m. Pada umur 21 hst, tanaman diperjarangsehinggamenjadi dua tanaman/lubang. PupukureadaDTSP masing-masingsebanyak20 kg/ha, 90kg/haditaburkanke daIamplot, bersarnaan waktu
tanam. HamadiberantasmernakaiDecis dengankonsentrasi 3 ccn air pada umur 7, 20, 30, 40, dan 50 hst. Penilain tarnanankedelaiyangdiserangpenyakit karat daundilakukan memakaisistemInternationalWorking Gruop SoybeanRust (IWGSR) atau KelompokKerja InternasiomalKarat Kedelai (KKIKK) dengannotasitiga angka menurut formula YANG (5) sebagaiberikut: (a) Tanamandibagi menjadi tiga bagian, yaitu dengannilai: (I = posisibawahdaTibagaintanaman,2 = posisi tengah dari bagian tanaman,dan 3 = Posisatasdari bagiantanaman); (b) Kerapanbercakkarat dan reakasitanarnankedelai terhadapseranganpenyakit karat daun, yaitu dengan nilai: (I = jumlah kerapatan0 bercak/l cm2.2 = jumlah kerapatan1-8 bercak/l cm\ 3 = jumlah kerapatan916 bercak/l cm\ dan 4 = Jumlah kerapatan> 16bercak/l cm2);(c) Intensitasseranganpenyakit karat daunkedelai. yaitu dengannilai: (1 = tidak ada bercak (postula)di permukaandaun, 2 = ada bercak yang bersporadi atas permukaandaun,daD3 = bercak sudahpecahdi ataspermukaan daun). Pengamatan terhadap tanaman kedelai yang diserangpenyakitkarat dipilih padaseranganyang paling berat. YANG (5) selanjudnyamemgemukakan,bahwa untuk menilai reaksi tanaman kedelai yang diserang penyakit karat daun dengan sistem penilain IWGSR (InternationalWorking GoupSoybeanRust) atauKKIKK (Kelompok Kerja Internasional Karat Kedelai) dengan
notasitiga angka hams dibuat suatulabel yang disajikan di Tabel 1.
Tabel
Reaksitanamankedelaidiseranganpenyakitkarat daun dan kernudian dinilai rnenurut sistern IWGSR atauKKIKK dengan notasitiga angka
BASIL DAN PEMBABASAN Pengamatan timbulnya bercak-bercak pada permukaan daun baik posisi bawah, tengah, dan atasdari galur mutan No 157/PsJ,No 325/PsJ, dan Varietas Lokon, serta Tidar, umur 70 hst, pada musim hujan MH 1994/1995 di Kebun Percobaan Pasar Jumat, Jakarta disajikan pada Tabel 2.
Tabel2. Reaksidua galur mutanNo 157/PsJ,No 325/PsJ dan varietas Lokon serta Tidar terhadapserangan penyakitdaundaDdinilai menurutsistem IWGSR atau KKIKK, umur 70 hst,padamusim hujun MIl 1994/1995di KebunPercobaanPasar Jumat,Jakarta
Sebanyak32, 29, bercak/l cm2terdapatpadapermukaandaun-daunposisi bawah masing-masingdari gaIII mutanNo 157/PsJdaDNo 325/PsJ.Semuabercaktersebut bersporadaDtelah pecah,sehinggadinilai sebesar143 dan 143.Padapermukaandaun-daunposisitengah,terdapat sebanyak23 dan 20 bercak/l cm2masing-masingdari galur muffin No I 57/PsJdan 325/PsJ.SemuabercakbersporndaD telah pecah,sehinggadinilai sebesar243 dan 243. Padapermukaandaun-daunposisi atas,terdapatsebanyak 8 daD 7 bercak/l cm2 masing-masingdari galur
---
Aplikasi Isotopdan Radiasi,1996
mutan No 157/PsJclanNo 325/PsJ.Semuabercakberspora, tetapi belum pecah,sehingga dinilai sebesar322 daD 322.Kesimpulan,galur mutanNo 157/PsJ dan No 325/ PsJ moderat resisteD atau agak tahan (MR) terhadap serangan penyakitkarat daun (Ph. pachirizi SYD). lnokulasi padapermukaandaun-daunposisibawah menghasilkan sebanyak41, 33 bercak/l cm2 masing-masingdari Varietas Lokon daDTidar. Semuabercak bersporadaD telah pecah,sehinggadinilai sebesar143daD 143.Sebanyak33, 28 bercak/l cm2terdapatpada permukaandaun-daunposisi tengah masing-masingdari varietas kontrol, Lokon, daD Tidar. Semua bercak berspora daD telah pecah, sehingga dinilai sebesar243 daD 243. Pada permukaan daun-daunposisiatas, terdapatsebanyak16daD8 bercak/ 1 cm2. Semuabercak berspora clan telah pecah kecuali Varietas Tidar sehingga dinilai sebesar333 daD 322. Kesimpulan,varietas kontrol Lokon moderatpeka (MS), sedangVarietas Tidar moderattahan (MR) terhappenyakit karat daun (Ph. pachirizi SYD). Selanjutnya,pengamatanterhadaptimbulnyabercak-bercakpadapermukaandaun-daunbaik posisibawah, tengahmaupunatasdari galur mutanNo 157/PsJ,No 325/ PsJ,dan Varietas Lokon, serta Tidar, umur 70 hst, pada musimpanasMk 1995di KebunPercobaanMuara, Bogor disajikanpada Tabel 3.
Tabel3. Reaksidua galur mutanNo 157/PsJ,No 325/PsJ daDvarietasLokon sertaTidar, umur 70 hst pada musim panas MK 1995 di Kebun Percobaan Muara, Bogor No
Ga\ur
Kerapatan bercak/cm1 Sistem penilaian Ketepada posisi IWGSR atau KKI rangKK dengan notasi an -';,c -figs Bawah Tengah Atas
2 3 4
157/PsJ 325/PsJ Lokon Tidar
27 24 35 25
1.9 17 27 19,
7 6 12 8
menghasilkan bercak-bercak sebanyak 35, 25/1 cm2 masing-masing dari Varietas Lokon daD Tidar. Semua bercak tersebut berspora daD telah pecah sehingga dinilai sebesar 143 daD 143. Pengamatan lanjutan permukaan daun-daun posisi tengah menghasilkan bercak-bercak sebanyak 27. 19/1 cm2 masing-masing dari Varietas Lokon daD Tidar. Semlla bercak tersebut berspora daD telah pecah sehingga dinilai sebesar243 daD 243. Pengamtan terakhir pada permukaan daun-daun posisi atas, menghasilkan bercak-bercak sebanyak 12, 8/1 cm2 masing-masing dari Varietas Lokon daD Tidar. Semu bercak tersebut berspora daD telah pecah untuk Varietas Lokon, sedang Varietas Tidar sporanya belum pecah sehingga dinilai sebesar333 daD 322. Kesimpulan. Varietas Lokon MS, sedang Varietas Tidar MR terhadap serangan pe-nyakit karat daun (Ph. pachirizi SYD). Percobaan dengan basil serupa, yaitu MR pada Varietas Tidar dilakukan oleh SUMARNO dkk (6).
Rata-ratahasiUha(kw) dari galur mutanNo 157/ PsJ. No 325/PsJ.Yarietas Lokon daDTidar baik yang dilaksanakanpada musim hujan MH 1994/1995di Kebun Percobaan PasarJurnat,Jakartamaupunpadamusimpanas MK 1995 di Kebun PercobaanMuara. Bogor disajikan pada Tabel4.
Tabel4. RatahasiVha(kw) daDkehilangan basil (%) dari galur mutan No 157/PsJ,No 325/PsJ,Varietas Lokon, Tidar pada musim hujan MH 1994/1995 di Kebun PercobaanPasarJumat,Jakarta, serta musim panas MK 1995 di Kebun Percobaan Muara, Bogor No
Galur
angka
1.43, 243, 143, 243, )43, 143, 143, 143,
322 322 333 322
MR
MR
Hasil
Hilang
Hasil
Hilang
MS MR
(kw/ha)
(Of.)
(kw/ha)
(%)
14,45.. 11,11 11,11 0,81 1,31
9,69 25,93 14,54 -
Dari hasil pengarnatanmenunjukan,terdapatbercak-bercakkarat sebanyak27, 24/1 cm2paclapermukaan claun-daunposisi bawahclari galur mutanNo 157/PsJclan No 325/PsJ. Semuabercak tersebut berspora clan telah pecahsehinggadinilai sebesar143clan 143. Basil inokulasi menunjukkan,bahwa terdapatbercak-bercaksebanyak 19, 17/1 cm2 pada permukaan daun-daun posisi tengahclari galur muffin No 157/PsJdan No 325/PsJ.Semua bercak tersebut bersporaclan telah pecahsehingga dinilai sebesar243 clan243. Pengamtanlanjutan menunjukkan, terclapatbercak-bercaksebanyak7, 6/1 cm2pacla permukaandaun-claunposisi atas dari galur mutan No 157/PsJclanNo 325/PsJ.Semuabercak tersebutberspora tapi belum pecahsehinggadinilai sebesar322 clan322. Kesimpulan galur muffinNo 157/PsJdan No 325/PsJMR terhadap serangan penyakit karat daun (Ph. pachirizi SYD). Pengamatanpermukaan daun-daunposisi bawah
~
1 2 3 4 BNT KK
---
157/PsJ 13.06** 12,93 325/Psj 13,33** 16,68 Lokon 10,25 31,67 Tidar 10,00 23..08 5 (%) 0,29 1 (%) 0,46 (81.) 17,40 .
13,89..
7,40
~~-
Rata-ratahasil/ha ('13,06; 13,89; 13, 33, 14, dan 45 kw) masing-masingdari galur mutanNo I 57/PsJserta No 325/PsJtidak berbedanyatabaik yang dilakukanpada musimpanasMH di KebunPercobaanPasarJumat,Jakarta maupunmusimpanasMK 1995di KebunPercobaan Mora, Bogor. Begitupunpula hasil/ha (10,25; 10,00; 11,11;dan 11,11kw) masing-masingdaTiVarietas Lokon dan Tidar tidak berbeda nyata baik yang dilakukan pada musim hujan MH 1994/1995di Kebun PercobaanPasarJumat, Jakarta.maupunpada musim panasMK 1995 di Kebun
Aplikasi Isotopdoli Radiosi. 1996
PercobaanMuara,Bogor. Tetapi, rata-ratahasiVha(13,06; 13,89; 13,33; daD 14,45 kw) masing-masingdaTi galur mutan No 157/PsJ,No 325/PsJberbeda sangat nyata denganrata-ratahasiVha(10,25; 10,00; 11,11; daD11,11 kw) daTiVarietasLokon sertaTidar. Berdasarkanbasil uji multilokasidari 181okasipercobaaan, galur mutanNo 157/ PsI memiliki rata-rata hasil/ha sebesar15.00 kw/ha, No 325/PsJ, 16.00\kw/ha, Varietas Lokon 15.00kw/ha dan Tidar 13.00kw/ha. Dari basilpercobaanyang dilakukanpadamusim hujan MH 1994/1995di Kebun PrcobaanPasarJumat, Jakartadan musim panas MK 1995di KebunPercobaan Muara, Bogor, rata-ratahasiVhagalur mutanNo 157/PsJ, No 325/PsJ,VarietasLokon sertaTidar di bawah rata-rata hasil/ha multilokasi. Kehilangan sebagainbesar rata-rata hasiVhatersebutkemungkinan disebabkanoleh penyakit karat daun(Ph. pachirizi SYD). Secaraberturut-turut.kehilangan rata-rata hasiVhagalur galur mutan 157/PsJ,No 325/PsJ,VarietasLokon dan Tidar adalah: 15.00-13,06 kw (12,93%); 15.00-13,89 kw (7,40%)untuk galur mutanNo 157/PsJ;16,00-13,33 kw (16,68%);16.00-14,45 kw (9,69%)untuk galur mutanNo 325/PsJ;15,00-10,25 kw (3.1,67%);15,00-11,11 kw (25,93%)untuk Varietas Lokon; 13,00-10,00 kw (23,08%); 13,00-11,11 kw (14,54%) untu Varietas Tidar. Percobaandengan basil serupatelah dilakukan oleh SUJADI (7) terhadapkedelai varietasTK 5 yangpeka terhadapseranganpenyakitkarat daun.Percobaandilakukan di KebiJDPercobaanKuningan daD Kebun PercobaanCikemeh pada musim hujan MH 1974/1975.
KESIMPULAN Dari basil percobaanyang dilakukanpada musim hujan MIl 1994/1995di Kebun PercobaanPasarJumat, Jakartadan musimpanasMK 1995di Kebun Percobaan Mura, Bogor dapatdisimpuIkansebagaiberikut; 1. Konsentrasi larutan 1000-10500 uredospora/i air telah mampu menimbulkan penyakit karat daun (Ph.pachirizi SYD pada permukaandaun-daunkedelai galur mutanNo 157/PsJ,No 325/PsJdaDVarietas Lokon sertaTidar. 2. Galur mutanNo l57/PsJ,No 325/PsJdaDVarietasTidar MR, sedangVarieta Lokon MS terhadapserangan penyakitkarat.
3. Kehilangan sebagianbesar rata-rata hasiVha 12,93; 16,68;31,67; 23,08 daD7,40; 9,69; 25,93 serta 14,54 % masing-masingdari galur mutan No 157/PsJ,No 325/PsJ,VarietasLokon dabTidar dimungkinkankarena penyakit karat daun baik yang dilakukan pada musimhujanMH 1994/1995di KebunPercobaan Pasar Jumat,Jakarta,maupunyang dilakukan musim panas di Kebun PercobaanMuara, Bogor.
UCAPAN TERIMA KASm Penulis mengucapkanterima kasih kepada Sdr Siswoyoatasbantuannyaselamapercobaanberlangsung.
DAFTARPUSTAKA SUDARYANTO, T., ERWIDODO daD PURWOTO, "Pola konsumsiberas,jagung daDkedelai sertaimplikasinyaterhadapperrnintaan",Kinerja Penelitian TanamanPangan,Buku I, Puslitbangtan,BPPBalittan, Bogor (1993) 122. 2. PURWOTO, A.R., SAYUTI, dan ARSYAD, D.M., "Perspektif pengembanganagribisnis kedelai", Pengembangan Agribisnis di Indonesia (SUDARYANTO, T., ed.), Pusat Penelitian Sosaial Ekonomi Pertanian,Bogor (1993) 13. 3. HARNOTO, K.D., daD RUKMANA, C., "Efektifita, perkernbangandaD daya rusak ulat grayak Spedoptera litura akibat residu rnonokrotopospada kedelai", Hasil Penelitian TanarnanPangan.Vol. I, Palawija(pros. Per. Ilrniah Bogor, 1986),Balittan, Bogor (1986) 69. 4. SHANMUGASUNDARAM, S., Avaluating A VRDV soybean, AVRDV GUIDE (79-125), Sep.(1979) 8.
5. Y ANG.C.J.. The rust rating. SoybeanRust Newsletter 11 (1977) 8. 6. SUMARNO.R.S., RODIAH, SUTRISNO, 0., daD SYUKUR, C., Diskrepsi Varietas Tidar (1987).
7. SUDJADI, M.S., "ResistensivarietasdaDgalur kedelai (Glicine max (L) MERR) terhadap penyakit karat (Ph. pachirizi SYD)", KongresNasionalPFI Ke VI, Padang 11-13 Mei (1981) 1.
Aplikasi /sotopdan Radiasi,/996
DISKUSI
SHOLEH A VIVI
MUGIONO
1. Bagaimanamenilai galur/mutan kedelai yang genjah umur :!: 70 hari (kalau ada)padahari keberapadiamati? 2. Kapan ap1ikasiuredosporannya?
1. Menurut petunjukpenulisanilmiah judul Anda terlalu panjang,sayausul agar judul tersebutdiubah menjadi ketahanangalur mutan 157/PsJdan 197/PsJterhadap penyakitkarat? 2. Apakah dengankonsentrasispora 400 sporn per liter tidak terlalusedikit. Sayapemahmembacapustakakonsentrasisporayang disemprotkanadalah 20.000 spora per hektar. PerIn diingat bahwacendawankarat adalah parasitobligat,jadi kemungkinansporntidak tumbuh/ berkembanglebih besar.
RIVIE RATMA 1. Cara menilai galur/mutankedelai genjahdilakukandengancaradibandingkandengankontrol (Var Lokon daD Tidar). 2. Aplikasi terhadap ketahanan penyakit karat pada generasiM-20 pada umur 7 hari sebelumberbunga,15 hari sesudahberbunga,daD 10 hari pada waktu pembentukanpolong.
MARTINUS MARDJO 1. Mohon dijelaskansyarat-syaratgalur mutandinyatakan agar tahan dan agar peka terhadapseranganpenyakit karat? 2. Tadi disebutkanbahwa produksi kedelai pada musim hujan lebih tinggi daripada musim kemarau, mohon dijelaskanapa alasannya?
RIV AlE RA TMA Saran Anda dapat diterima. Sebelum spora disemprotkan, daun-daun yang mengandung penyakit karat disimpan terlebih dahulu di tempat remang-remang selama 24 jam. Bercak-bercak dikerok dan dilarutkan ke dalam 1 liter air lalu disemprotkan ke tanaman percobaan pada stadia 7 hari sebelum berbunga, 14 hari setelal1berbunga dan 10 hari pada waktu pembentukan polong masing-masing pada pukul 15.30 WIB.
NAZIR ABDULLAN RIVAIERATMA I. (a) Syarat-syaratgator mutan agak tahan seranganpenyakit karat menurot sistemKKIKK/IWGSR hila memiliki nilai 142, 143,232, 233, 242, 243, 332,dan 323. (b) Syarat-syaratgator agak peka seranganpenyakit karat menurot sistem KKIKK/IWGSR hila memiliki nilai 332 dan 333 2. Rata-ratabasil per hektar (kuintal per hektar)dari galor mutankedelaigenjahNo. 157/PsJ.No. 325/PsJ.lebih tinggi musimpanasdari padapada musim hujan,karena intensitasseranganhama/penyakitlebihbanyakpada musim hujan.
Apakah pengujiandi dua lokasi sudah dianggap sebagaipengujianmultilokai. Disarankanpengujianmultilokasi di daerah-daerahproduksikedelai?
RIV AlE RATMA Pengujiangalur mutan kedelai genjah No. 157/ PsJ.dan 325/ PsJ.sudah dilakukan masing-masingpada 18 daD15 lokasipercobaan.Khususgalur mutanNo. 157/Psj sedangdisiapkanuntuk dilepas.
Ke Daftar Isi