Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012
ISSN 0852-2979
PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT DAN CAIR DARI PENIMBUL KE INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Arifin Pusat Teknologi Limbah Radioaktif -BATAN
ABSTRAK PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT DAN CAIR DARI PENIMBUL KE INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Telah dilakukan pengangkutan limbah radioaktif padat dan cair dari instansi penimbul limbah ke Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif ( IPLR ).Tujuan pengangkutan limbah adalah untuk memindahkan dan mengamankan limbah dari instalasi penimbul limbah baik dari Badan Tenaga Nuklr Nasional ( BATAN ) maupun dari luar BATAN ke tempat Penyimpanan Sementara Limbah Radioaktif. Limbah yang diangkut Ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ( PTLR ) berupa limbah padat dan cair. Pengangkutan limbah radioaktif padat cair menggunakan mobil pengangkut limbah padat dan cair. Monitoring paparan radias dan radionuklida limbah dalam mobil pengangkut dilakukan untuk keselamatan petugas. Untuk tahun 2012 dilakukan pengangkutan sebanyak 31 kali pengangkutan dengan jumlah 218 buah sumber bekas dan 90 drum 100 L baik dari BATAN maupun luar BATAN. Kata kunci : pengangkutan limbah radioaktif padat, cair, instalasi pengolah limbah radioaktif ABTRACT TRANSPORTATION OF LIQUID AND SOLID RADIOACTIVE WASTE FROM WASTE GENERATER TO RADIOACTIVE WASTE TREATMENT INSTALLATION. Transportation of radioactive waste from waste source Instalation to IPLR ( Radioactive Waste Treatment Instalation) had been done.The purpose of the waste transportation is to move and to safe the waste from BATAN and outside of BATAN to the Interim Storage of radioactive waste. The waste were transported to Radioactive Waste Treatment Center, consist of solid and liquid waste Transportaion of solid and liquid radioactive waste using solid and liquid radioactive exposure. Monitoring of radiation exposure radionuclides in waste transporter were conducted for worker safety. In the year of 2012 there had been transported about 31packaged transportation activities, The waste consist of spent sources 218 pieces and radioactive waste 90 drum 100 L from BATAN and the outside of BATAN. Keywords : waste transporter & liquid radioactives wastes, radioactive waste treatment instalation
PENDAHULUAN Aplikasi teknik nuklir dalam bidang industri, kesehatan dan penelitian berdampak terhadap timbulnya limbah radioaktif. Mengingat potensi bahaya yang masih mungkin ditimbulkan oleh limbah tersebut yang dapat berakibat kepada manusia maupun lingkungan, maka untuk meminimalisasi kemungkinan timbulnya bahaya, limbah tersebut harus dikelola secara memadai. Pengelolaan limbah radioaktif meliputi pengumpulan, pengelompokan, transportasi limbah ke Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif, monitoring sebelum pengolahan, pengolahan, monitoring limbah yang telah diolah, pengangkutan ke tempat disposal, disposal,
557
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012
ISSN 0852-2979
monitoring lingkungan. Agar proses pengelolaan limbah radioaktif benar-benar dapat terlaksana dengan baik dan benar sesuai ketentuan yang berlaku, baik secara nasioanal maupun internasional, maka masalah pengelolaan limbah radioaktif di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaga Nukliran. Adapun sebagai Badan Pelaksana Pengelolaan Limbah Radioaktif adalah Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang selanjutnya menjadi tugas pokok Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR-BATAN).Dari beberapa rangkaian kegiatan pengelolaan limbah radioaktif yang dilaksanakan oleh PTLR, pengangkutan limbah radioaktif dilakukan dengan menggunakan alat transportasi limbah yang berupa mobil pengangkut limbah padat dan cair. Monitoring paparan radionuklida dalam limbah, dalam mobil pengangkut dilakukan untuk keamanan dan keselamatan petugas beserta lingkungannya. Adapun cara atau sistem pengangkutan limbah yang ditimbulkan oleh Instansi penimbul limbah diangkut dengan menggunakan mobil pengangkut untuk diolah dan disimpan di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR). Dari hasil kegiatan pengangkutan untuk periode tahun 2012 telah diangkut 218 buah sumber bekas dan 90 drum 100 L limbah padat. Selama kegiatan pengangkutan periode 2012 dari Instansi penimbul limbah ke tempat penyimpanan limbah sementara telah terlaksana dengan baik, METODE Sebelum kegiatan pengangkutan dilakukan perlu adanya persiapan-persiapan antara lain : Pengecekan dokumen pengangkutan limbah radioaktif seperti : Ijin pengangkutan, ijin penggunaan zat radioaktif, data limbah, berita acara, serah terima limbah radioaktif, surat tugas dan lain-lain. Persiapan alat angkut dan pendukung pengangkutan limbah radioaktif. Persiapan formulir isian pengangkutan dan formulir material terkontaminasi. Mempersiapkan alat proteksi radiasi seperti surveymeter, Thermoluminisence dosimeter ( TLD), pendose, dan lain-lain. Persiapan personil/petugas pengangkutan dan petugas proteksi radiasi, serta perlengkapannya. Pada Gambar 1 ditunjukkan prosedur pengangkutan limbah radioaktif secara diagram.
558
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012
Permohonan ijin pengangkutan
ISSN 0852-2979
BAPETEN 12
1
Izin Pengangkutan
2
Pelaporan
5 Permohonanan
3
Instruksi
Pengangkutan
Penimbul limbah
PTLR
BPL
11 Pelaporan
4
survey
Pelaporan
7 Instruksi
6 9
Pelaksanaan Pengangkutan
Persiapan Tim Pengangkutan
10 Sub-pengangkutan & Penyimpanan Sementara
8
Gambar 1. Diagram Prosedur Sistem Pengangkutan Limbah Radioaktif
Keterangan ; BAPETEN
: Badan Pengawas Tenaga Nuklir
PTLR
: Pusat Teknologi Limbah radioaktif
BPL
: Bidang Pengolahan Limbah
Pengangkutan limbah radioaktif dapat dilakukan jika telah diperoleh surat izin pengangkutan yang dikeluarkan oleh BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) serta seluruh persyaratan teknis maupun administrasi yang berkaitan dengan kegiatan pengangkutan limbah telah dipenuhi oleh instansi penimbul limbah. Sebelum dilakukan pengangkutan limbah atau sumber bekas, perlu dilakukan survey lapangan dimana limbah tersebut akan diangkut serta paparan yang
559
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012
ISSN 0852-2979
ditimbulkan oleh limbah tersebut, Dari hasil survey akan dapat dilakukan langkahlangkah sebagai berikut :
Koordinasi limbah tentang ukuran, jumlah limbah, paparan, dan sifat lainnya ;
Peralatan yang diperlukan sebelum limbah tersebut diangkut ;
Mengetahui sumber limbah aktivitas rendah,sedang atau tinggi;
Mengetahui sumber tersebut masih terpasang pada alat atau sudah terlepas dari alat.
Berdasarkan International Commision on Radiation Protection (ICRP-60 1991), ditetapkan bahwa batas dosis untuk pekerja radiasi 50 mSv/tahun dan masyarakat 1/10 mSv/tahun. Penerimaan paparan radioaktif yang tinggi dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan kesehatan, Oleh karena itu diperlukan pengelolaan limbah secara optimal. Di Indonesia pengelolaan limbah radioaktif diatur dalam UU No. 10 tahun 1997 dan PP no. 26/2002 tentang pengangkutan bahan radioaktif, dimana Badan Pelaksana Pengelolaan Limbah Radioaktif adalah BadanTenaga Nuklir Nasional (BATAN). Selanjutnya pelaksanaan menjadi tugas Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) untuk melaksanakan seluruh kegiatan pengelolaan limbah radioaktif. Batasan paparan limbah yang dapat diangkut oleh petugas pengangkut limbah radioaktif adalah 200 mrem/jam, artinya jarak antara personil/petugas yang mengangkut yaitu 200 mrem/jam dari sumber atau limbah radioaktif yang diangkutnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil pengangkutan limbah radioaktif tahun 2012 dapat diketahui bahwa limbah radiaaktif padat mengandung 5 jenis radionuklida, yaitu Co60, Cs-137, Sr-90, Fe-55, dan Ir-192. Radionuklida yang diangkut umumnya berupa sumber bekas tertutup yang digunakan untuk gaugging, loging dan sumber standar.
560
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012
ISSN 0852-2979
Rata-rata paparan terbesar dalam kondisi tertutup di sekitar seal souce 164 mrem/jam pada permukaan dan 56,2 mrem/jam pada jarak 1 m. Sedangkan paparan terkecil pada limbah padat tersebut 0,020 mrem/jam pada permukaan dan 0,016 pada jarak 1 m. Paparan radiasi yang terbesar selama pengangkutan masih diijinkan dalam Peraturan Pemerintah No.26 Tahun 2002 tentang Pengangkutan zat radioaktif yaitu 200 mrem/jam. Di dalam pengangkutan limbah lokasi dan jarak perjalanan harus diperhatikan untuk menghindari kemungkinan resiko bahaya yang ditimbulkan selama perjalanan Untuk itu persiapan peralatan pengangkutan benar-benar disediakan contoh wadah limbah yang akan diangkut, seperti lembaran Pb untuk shielding paparan radiasi, tali pengikat dan alat monitor radiasi yang di letakkan di sekitar
alat
angkut
limbah.
Selama
perjalanan
pengangkutan
kondisi
wadah/pembungkus limbah tidak boleh berubah agar paparan radiasi yang telah diukur pada kabin maupun kanan, kiri dan belakang kendaraan tidak membahayakan baik pengemudi maupun orang di sekitar kendaraan tersebut. Khusus untuk priode tahun 2012 sumber bekas Iridium (Ir-192) lebih mendominasi karena tahun tersebut lebih sering yang dikirim limbah Iridium (Ir-192), untuk itu PTLR harus menyediakan shell drum 200 L untuk penyimpanan Iridium tersebut. Selama periode tahun ini sumber bekas Iridium192 (Ir-192) telah di simpan didalam shell drum 200 L sebanyak 157 buah.Untuk itu PTLR harus dapat menyiapkan wadah shell drum yang lebih optimal dan aman untuk penyimpanan sumber bekas tersebut.
561
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012
ISSN 0852-2979
Tabel 1. Data Kegiatan Pengambilan Limbah Radioaktif Tahun 2012
Jumlah (Bh)
Jenis Limbah
Kandunga n
PRR-BATAN
7 drum 100 l
Padat
Campuran
24 – 01 – 2012
PT. Pratita prima Nugraha
19
Padat
Ir-192
3.
07 – 02 – 2012
PTBN-BATAN
12 drum 100 l
Padat
Campuran
4.
09 – 02 2012
Pertamina Cepu
1
Padat
Ir-192
5.
13 – 02 – 2012
PT. Toba Pulp (Medan)
12
Padat
Cs-137
6.
20 – 02 – 2012
PT. Socopindo Jakarta
9
Padat
Ir-192
7.
22 – 02 – 2012
PT. NDT Instrument
11
Padat
Ir-192
8.
27– 02 – 2012
PT. Suparma
3
Padat
Pm-147, Fe-55
9.
26 – 03 2012
BKL-PTLR
4 drum 100 l
Padat
Campuran
10.
24 – 05 – 2012
PRR-BATAN
15 drum 100 l
Padat
Campuran
11.
28 – 05 – 2012
Pertamina Balongan ( Jawa Barat )
2
Padat
Cs-137
No.
Tanggal
1.
05 – 01 2012
2.
Instansi/Pusat
562
Keterangan
Diantar
Diantar
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012
ISSN 0852-2979
03 – 07 – 2012
PT. NDT Instrument
12
Padat
Ir-192
Diantar
04 – 07 – 2012
PT. Pratita prima Nugraha
29
Padat
Ir-192
Diantar
14.
10 – 07 2012
PT. Lotte Packaging Tangerang
3
Padat
Pm-147
15.
11 – 07 2012
PRR-BATAN Serpong
2
Padat
Campuran
16.
20– 07 2012
PT. Newmont (NTB)
6
Padat
Cs-137
17.
08 – 08 2012
PT. Adiprima
1
Padat
Pm-147
18.
14 – 08 – 2012
PT.Pratita Prama
28
Padat
Ir-192
19.
28 – 082012
PT. BATEK
50 drum 100 l
Padat
Campuran
20.
19 – 09 2012
PT.Pratita prama
19
Padat
Ir-192
Diantar
21.
20 – 09 2012
PT. Global
3
Padat
Ir-192
Diantar
22.
22 – 09 – 2012
RS.Karyadi
5
Padat
1 bh Co-60, 4 bh Cs137
23.
28 – 09 – 2012
5
Padat
Co-60
24.
01 – 10 – 2012
20
Padat
19 Cs-137, 1 Cd-109
25.
10 – 10 2012
PT. Bentoel Malang 5
Padat
Sr-90
26.
17 – 10 2012
RS. Syaiful Anwar
1
Padat
Co-60
27.
22 - 10 2012
PRR-BATAN
4 drum 100 l
Padat
Campuran
12. 13.
Suraprinta
Nugraha
Serpong
Nugraha
Sulution
Semarang PT. Pupuk Kaltim Pertamina Plaju Palembang
Serpong
563
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012
28.
31 – 10 – 2012
PT. NDT
29.
01 – 11 2012
PT. Gudang Garam
30.
11 – 12 – 2012
RS. Sardjito
31.
17 – 12 2012
Instrument
Kediri
Yogyakarta Pertamina Cilacap
ISSN 0852-2979
10
Padat
Ir-192
16
Padat
Ir-192
1
Padat
Co-60
4
Padat
Cs-137
Diantar
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kegiatan pengangkutan limbah radioaktif selama periode 2012 dari Instansi penimbul limbah lebih banyak didominasi oleh limbah dari Sumber bekas Ir-192 yang kemungkinannya sangat sulit dalam pengolahannya sebab limbah-limbah tersebut tercemar atau terkontaminasi. Oleh sebab itu perlu penanganan yang terencana dan aman untuk disimpan ditempat peyimpanan sementara. Saran Untuk memperkecil resiko yang ditimbulkan selama proses pengangkutan limbah radioaktif, baik resiko radiasi maupun non radiasi, maka kemampuan serta disiplin petugas perlu ditingkatkan. Sebelum pengangkutan dilakukan perawatan sehingga perbaikan, dan kondisi peralatan sudah siap untuk dioperasikan dengan aman dan selamat. DAFTAR PUSTAKA [1]. International Atomic Energi Agency (IAEA), Regulation of the safe Transportation of Radioactive material, series No. 6, IAEA, Vienna 1991, [2]. Undang-Undang No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaga Nukliran, Jakarta, 1997 [3]. Peraturan pemerintah No.26 tahun 2002, Tentang Pengangkutan zat radioaktif. [4]. Juklak/protap Pengangkutan Limbah Radioaktif, PTLR, Serpong 2005 [5]. Lok Book Pengangkutan Limbah Radioaktif
564