KORELASI ANTARA PENGETAHUAN PERBAIKAN MOTOR OTOMOTIF DAN PRESTASI KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI TEKNIK OTOMOTIF SMK MA’ARIF 1 KROYA CILACAP JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Joni Setiawan* E-mail:
[email protected]
Slamet Priyanto** ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) korelasi antara pengetahuan perbaikan motor otomotif dan prestasi kewirausahaan dengan minat berwirausaha; (2) korelasi antara pengetahuan perbaikan motor otomotif dengan minat berwirausaha; dan (3) korelasi antara prestasi kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa kelas XI Teknik Otomotif SMK Ma’arif 1 Kroya Cilacap Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini termasuk jenis penelitian ex-post facto. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji hipotesis pertama menggunakan regresi ganda dan uji hipotesis kedua dan ketiga menggunakan uji korelasi parsial yang didahului uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas, linieritas da interkorelasi. Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa semua data berdistribusi normal, dinyatakan linier, dan tidak ada pengaruh antar variabel bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada korelasi positif dan signifikan antara pengetahuan perbaikan motor otomotif dan prestasi kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa kelas XI Teknik Otomotif SMK Ma’arif 1 Kroya Cilacap Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014; (2) ada korelasi positif dan signifikan antara pengetahuan perbaikan motor otomotif dengan minat berwirausaha; dan (3) ada korelasi positif dan signifikan antara prestasi kewirausahaan dengan minat berwirausaha. Kata Kunci: Otomotif, Prestasi, Minat, Kewirausahaan *Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa **Dosen Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta
464
Jurnal Taman Vokasi 3 Nomor 32 Tahun 2015
CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE OF AUTOMOTIVE MOTOR REPAIR AND ENTREPRENEURSHIP LEARNING ACHIEVEMENT WITH ENTREPRENEUR INTEREST AMONG THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF SMK MA-ARIF 1 KROYA CILACAP CENTRAL JAVA IN ACADEMIC YEAR 2013/2014 Joni Setiawan* E-mail:
[email protected]
Slamet Priyanto** ABSTRACT The objectives of this study were to describe (1) correlation between knowledge of automotive motor repair with entrepreneur interest; (2) correlation between entrepreneurship learning achievement with entrepreneur interest; and (3) correlation between knowledge of automotive motor repair and entrepreneurship learning achievement with entrepreneur interest among the eleventh grade students of SMK Ma-Arif 1 Kroya Cilacap Central Java in academic year 2013/2014. This study was ex-post facto research. Data collecting methods were questionnaires and documentation. Data analyzing methods used descriptive analysis, first and second hypothesis testing used partial correlation and third hypothesis testing used regression. This study shows that (1) there was a positive and significant between knowledge of automotive motor repair with entrepreneur interest; (2) there was a positive and significant between entrepreneurship learning achievement with entrepreneur interest; and (3) there was a positive and significant between knowledge of automotive motor repair and entrepreneurship learning achievement with entrepreneur interest among the eleventh grade students of SMK Ma-Arif 1 Kroya Cilacap Central Java in academic year 2013/2014. Key words: Automotive, Achievement, Interest, Entrepreneurship
A.
Dalam
PENDAHULUAN Minat
berwirausaha
pendidikan,
minat
siswa
berwirausaha perlu diketahui oleh guru
adalah usaha dan kemauan karena adanya
maupun siswa itu sendiri mengingat minat
motivasi siswa untuk mempelajari, mencari
ini
dan
tenaga
melakukan pilihan dalam menentukan cita-
Pada
citanya sendiri. Cita-cita adalah perwujudan
umumnya siswa-siswa ini cenderung untuk
dari minat dalam korelasi dengan proses
berusaha sendiri (mandiri) baik dalam
masa depan bagi siswa untuk menentukan
kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan
pilihan dengan pendidikan, jabatan atau
perwujudan
minat
pekerjaan yang diinginkan. Siswa yang
berwirausaha, sebab dalam berwirausaha
berminat dalam berwiraswasta cenderung
tersirat
memilih karir ke sektor swasta atau
berkeinginan
wiraswasta
makna
kemandirian.
menjadi
(Sutanto,
sikap
pada
dunia
2002:23).
akibat
usaha
dari
sendiri
yaitu
dapat
mengarahkan
siswa
untuk
berusaha membuka usaha sendiri sebagai
Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif
465
bentuk kemandirian. Namun, banyak siswa yang
menghadapi
masalah
dalam
Pengetahuan otomotif
juga
perbaikan
motor
memengaruhi
minat
menumbuhkan minat berwirausaha, seperti
berwirausaha.
Dalam
melaksanakan
siswa tidak memiliki kepribadian yang
pembelajaran perbaikan motor otomotif
unggul, siswa tidak mengenal diri sendiri
siswa diharapkan berprestasi dan mampu
dan tidak dapat memilih kegiatan yang
meningkatkan
sesuai dengan kemampuan, tidak mampu
keterampilannya dalam motor otomotif,
mengetahui kemampuan dan menyadari
sehingga setelah lulus nanti siswa dapat
kekurangan diri sendiri.
mengaplikasikan
pengetahuan
dan
pengetahuan
tersebut
Permasalahan yang sering dijumpai
dalam dunia kerja yang sebenarnya. Salah
adalah banyak siswa yang belum tergugah
satu materi perbaikan motor otomotif yang
untuk
dipelajari siswa adalah memperbaiki unit
melakukan
kemandirian
dalam
berusaha, siswa selalu tergantung kepada
kopling
orang lain dan tidak bersikap mandiri, dan
menerapkan rekondisi komponen utama
siswa tidak mempunyai cita-cita untuk
motor, memelihara/service system bahan
berusaha
menciptakan
bakar bensin, memelihara/service system
lapangan kerja sendiri. Gejala yang terjadi
pelumasan, dan memelihara/service system
menunjukkan bahwa siswa tidak terdorong
pendingin.
minatnya
diharapkan dapat memahami bagian-bagian
sendiri
dengan
untuk
mempunyai
jiwa
dan
komponen-komponennya,
Melalui
dan
materi
ini,
siswa
kewirausahaan. Banyak siswa yang tidak
kopling
tergugah untuk melakukan kemandirian
mampu menjelaskan prinsip, fungsi dan
dalam berusaha, dengan kata lain siswa
cara
selalu ketergantungan kepada orang lain
menjelaskan
dan tidak bersikap mandiri, dan siswa tidak
penyetelan mekanisme kopling, fungsi dan
mempunyai cita-cita untuk berusaha sendiri
kerja
dengan sukses. Masalah lain adalah minat
kopling,
kerja
komponen-komponennya,
masing-masing proses
komponen
kopling,
perawatan
pengoperasian
dan
unit
berwirausaha siswa SMK masih rendah,
Berkaitan dengan hal-hal di atas,
masih banyak dijumpai lulusan SMK yang
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
setelah lulus menganggur karena mereka
dengan mengambil judul: “Korelasi antara
hanya
untuk
Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif
melamar pekerjaan bukan mengendalikan
dan Prestasi Kewirausahaan dengan Minat
kemampuan
Berwirausaha Siswa Kelas XI Teknik
mengandalkan
yang
ijazahnya
dimiliki
menciptakan lapangan kerja.
untuk
Otomotif SMK Ma’arif 1 Kroya Cilacap Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014”.
466
Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif
Minat melainkan
tidak dibawa sejak lahir, kemudian.
berarti
kemampuan
untuk
Minat
berdiri = sta atas kekuatan sendiri = swa,
dengan sesuatu dipelajari dan memengaruhi
jadi kemampuan untuk berdikari, otonom,
penerimaan
berdaulat atau menurut Ki Hajar Dewantara
merupakan
diperoleh
sebenarnya
minat-minat gejala
baru.
Minat
kejuruan
yang
mendorong ke arah suatu objek. Dengan adanya minat tersebut seseorang akan dapat
merdeka
lahir
batin
(Bucahri
Alam,
2009:21). “Jiwa
kewirausahaan
mendorong
menghadapi suatu objek yang aktif. Minat
minat seseorang untuk mendirikan dan
merupakan daya penggerak untuk mencapai
mengelola
suatu tujuan. “Minat adalah rasa lebih suka
Hendaknya minat tersebut diikuti dengan
dan rasa ketertarikan pada suatu hal antara
perencanaan dan perhitungan yang matang”
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
(Kasmir, 2011:20). Namun demikian, ada
pada dasarnya adalah penerimaan akan
istilah lain yang mungkin dianggap secara
suatu hubungan antara diri sendiri dengan
tegas berbeda istilahnya dengan wiraswasta
sesuatu di luar diri” (Djaali, 2012: 121).
yaitu entrepreneurship. Wiraswasta adalah
“Minat adalah suatu rasa lebih suka
seorang
usaha
yang
secara
mengerti
profesional.
dan
dapat
dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
membedakan antara tantangan dan peluang
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
lalu memanfaatkannya untuk keuntungan
pada dasarnya adalah penerimaan akan
mereka. “Wiraswasta adalah orang-orang
suatu korelasi antara diri sendiri dengan
yang mempunyai kemampuan melihat dan
sesuatu di luar diri” (Slameto, 2010: 180).
menilai
Semakin kuat atau dekat korelasi tersebut,
mengumpulkan sumber-sumber daya yang
maka semakin besar minatnya. “Minat
dibutuhkan guna mengambil keuntungan
(interest)
dan tindakan yang tepat guna memastikan
berarti
kecenderungan
dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang
kesempatan-kesempatan
bisnis,
kesuksesan” (Tedjasutisna, 2004:14).
besar dengan sesuatu” (Muhibbin Syah,
Menurut Muhibin Syah (2010:73),
2010: 136), sedangkan “minat adalah
ditinjau dari sifat dan cara penerapannya,
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
pengetahuan terdiri dari dua macam, yakni
atau keinginan yang besar dengan sesuatu”
pengetahuan
(Mulyasa, 2004: 194).
knowledge) dan pengetahuan prosedural
Istilah wiraswasta diterima wira atau
(procedural
deklaratif
knowledge).
(declarative
Declarative
prawira berarti apa yang bersifat mulia atau
knowledge lazim juga disebut propositional
luhur, dan swasta yang digunakan untuk
knowledge. Pengetahuan deklatarif ialah
menyatakan
pengetahuan mengenai informasi faktual
pihak
bukan
pemerintah,
Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif
467
yang bersifat statis-normatif dan dapat
belajar” (Sardiman, 2001:46). “Prestasi
dijelaskan
verbal.
adalah kemampuan nyata (actual ability)
Sebaliknya pengetahuan prosedural adalah
yang dicapai individu dari satu kegiatan
pengetahuan yang mendasari kecakapan
atau usaha” (A. Tabrani, 2001: 22).
perbuatan
“Prestasi adalah bukti usaha yang telah
secara
lisani
jasmaniah
atau
yang
cenderung
dicapai” (Winkel, 2004: 165). Menurut
bersifat dinamis. Penyelenggaraan pendidikan perba-
Oemar Hamalik (2009: 155), “prestasi
ikan motor otomotif secara umum bertujuan
belajar
untuk menjawab tuntutan industri. Namun
perubahan tingkah laku pada diri siswa
perbaikan
yang dapat diamati dan diukur dalam
motor
otomotif
mempunyai
tujuan yaitu: a.
Menghasilkan
d.
terjadinya
tenaga
kerja
yang
keterampilan. Menurut Syaiful Sagala (2010:12),
memiliki
“belajar adalah komponen ilmu pendidikan
kemampuan, kompetensi, dan etos
yang berkenaan dengan tujuan dan bahan
kerja yang sesuai dengan tuntutan
acuan interaksi, baik yang bersifat ekplisit
lapangan kerja.
maupun
tenaga
c.
sebagai
bentuk perubahan pengetahuan sikap dan
memiliki keahlian profesional yaitu
b.
tampak
kerja
yang
implisit”.
Menurut
Ngalim
memperkokoh
Purwanto (2013:102), “belajar adalah suatu
keterkaitan dan kesepadanan antara
proses yang menimbulkan terjadinya suatu
lembaga pendidikan dan pelatihan
perubahan atau pembaharuan dalam tingkah
kejuruan dan dunia kerja.
laku dan kecakapan”. Bimo Walgito (2010:
Meningkatkan
Meningkatkan
dan
efisiensi
proses
167) menyatakan bahwa “belajar suatu
pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
proses,
berkualitas profesional.
perubahan perilaku (change in behavior or
Memberikan penghargaan
pengakuan dengan
dan
pengalaman
yang
mengakibatkan
adanya
performance)”. Pengertian
wirausaha
menunjuk
kerja sebagai bagian dari proses
kepada kepribadian tertentu yaitu pribadi
pendidikan (Sumber: Silabus SMK
yang mampu berdiri di atas kekuatan
Ma’arif Kroya Cilacap)
sendiri. Menurut Gatot Hari Priowirjanto
“Prestasi adalah kemampuan nyata
(2010:8), wirausaha adalah seseorang yang
yang merupakan hasil interaksi antara
bebas dan memiliki kemampuan untuk
berbagai faktor yang memengaruhi baik
hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan
dari dalam maupun dari luar individu dalam
usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan mengelola,
468
Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif
mengendalikan semua usahanya. Sedang-
koefisien
alpha
kan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa
perbaikan motor otomotif adalah 0,918 dan
dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
minat berwirausaha adalah 0,915. Teknik
yang baru yang sangat bernilai dan berguna
analisis
bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan
deskriptif, uji hipotesis pertama mengguna-
merupakan sikap mental yang selalu aktif
kan regresi ganda dan uji hipotesis kedua
atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan
dan ketiga menggunakan uji korelasi parsial
bersaahaja dalam berusaha dalam rangka
yang didahului uji persyaratan analisis,
meningkatkan pendapatan dalam kegaitan
yaitu
usahanya atau kiprahnya.
interkorelasi. Hasil uji persyaratan analisis
data
uji
ini
termasuk
menggunakan
analisis
linieritas
bahwa
semua
da
data
berdistribusi normal, dinyatakan linier, dan
METODE PENELITIAN Penelitian
pengetahuan
normalitas,
menunjukkan B.
variabel
jenis
tidak ada pengaruh antar variabel bebas.
penelitian ex-post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI
C.
Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Ma’arif 1 Kroya Cilacap Jawa Tengah yang
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
berjumlah 127 siswa yang tersebar dalam 3
Pada penelitian ini, uji hipotesis
kelas. Teknik pengambilan jumlah sampel
digunakan
menggunakan
King
pengetahuan perbaikan motor otomotif dan
dengan taraf signifikansi 5%, sehingga
prestasi kewirausahaan dengan prestasi
ditentukan sampel sebesar 103 siswa.
belajar
Metode
Nomogram
Harry
pengumpulan
data
menggunakan metode angket, tes dan dokumentasi. Angket diujicobakan kepada
untuk
mata
mengetahui
pelajaran
korelasi
produktif.
Uji
hipotesis dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut. a.
Uji Hipotesis Pertama
24 siswa di luar sampel tetapi masih dalam
Uji hipotesis pertama mengguna-
populasi. Hasil uji validitas menunjukkan
kan uji regresi ganda dua prediktor.
bahwa 2 butir soal dari 20 butir soal
Langkah-langkah
dinyatakan gugur pada variabel minat
adalah sebagai berikut:
berwirausaha, yaitu butir soal nomor 13 dan
1. Mencari persamaan garis regresi
yang
dilakukan
20, sedangkan 6 butir soal dari 30 butir soal
Untuk mencari persamaan garis
dinyatakan gugur pada variabel pengetahu-
regresi digunakan teknik analisis
an perbaikan motor otomotif, yaitu butir
regresi linear berganda. Langkah-
soal nomor 10, 19, 22, 23, 24, dan 28. Nilai
langkah analisis regresi dilakukan
Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif
469
dengan menginterpretasikan perhi-
otomotif dan minat berwirausaha,
tungan data dari angket yang
serta prestasi kewirausahaan dalam
kemudian menghitung data angket
bentuk nilai raport. Hasil uji
pengetahuan
regresi dapat dilihat pada tabel 1.
perbaikan
motor
Tabel 1. Uji Regresi Ganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 33.273 22.892 1.453 .149 1 X1 .223 .048 .045 1.486 .028 X2 1.232 .299 .382 4.121 .000 a. Dependent Variable: Y
Persamaan regresi ganda di atas
c)
X2 = 1,232, artinya setiap
dijelaskan sebagai berikut:
penambahan
a)
a = 33,273, artinya minat
kewirausahaan sebesar 1,232
berwirausaha sebesar 33,273
satuan,
satuan dengan asumsi variabel
meningkatkan minat berwira-
prestasi kewirausahaan dan
usaha sebesar 123,2%.
pengetahuan perbaikan motor otomotif nilai 0.
perbaikan
pengetahuan motor
prestasi
maka
akan
2. Uji t Uji t (t-test) digunakan untuk uji
b) X1 = 0,223, artinya setiap penambahan
prestasi
otomotif
kewirausahaan
signifikansi dan mengetahui ada tidaknya korelasi yang signifikan. Hasil uji t selengkapnya sebagai berikut.
sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan
minat
berwirausaha sebesar 22,3%. Tabel 2. Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 33.273 22.892 1.453 .149 1 X1 .223 .048 .045 1.486 .028 X2 1.232 .299 .382 4.121 .000 a. Dependent Variable: Y
470
Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif
Berdasarkan diketahui
tabel
nilai
pengetahuan
di
thitung
perbaikan
atas,
bawah
taraf
signifikans
data
sehingga Ha diterima.
motor
3. Koefisien Determinasi
5%,
otomotif adalah 1,486 dengan nilai
Koefisien determinasi (R2) pada
signifikansi 0,028 < 0,05 dan t hitung
intinya mengukur seberapa jauh
data prestasi kewirausahaan adalah
kemampuan
model
dalam
4,121 dengan nilai signifikansi
menerangkan
variasi
variabel
0,000
uji
dependen/terikat (Ghozali, 2001)..
nilai
Nilai koefisien determinan dapat
<
0,05.
menunjukkan signifikansi
Hasil
bahwa yang
diperoleh di
dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Nilai Koefisien Determinan Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .781a .609 .128 7.77967 a. Predictors: (Constant), X2, X1
Berdasarkan
tabel
di
atas,
koefisien determinan (R²) antara X1, X2, dengan Y sebesar 0,609, artinya
besarnya
pengetahuan otomotif
perbaikan
(X1)
dan
korelasi
berwirausaha (Y) adalah sebesar 60,9%. 4. Uji signifikan garis regresi dari harga F regresi
motor
Uji signifikan garis regresi
prestasi
diambil dari harga F regresi. Hasil
kewirausahaan (X2) terhadap minat
uji
F
dengan
menggunakan
ANOVA adalah sebagai berikut. Tabel 4. Hasil Uji ANOVA ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 1029.110 2 514.555 8.502 .000b 1 Residual 6052.327 100 60.523 Total 7081.437 102 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1
Berdasarkan tabel ANOVA di
0,000. Berdasarkan hasil tersebut,
atas, diketahui nilai Fhitung 8,502
dapat disimpulkan bahwa nilai
dan nilai p (signifikansi) sebesar
signifikansi 0,000 < 0,05 (p < 5%),
Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif
471
sehingga Ha diterima. Artinya, ada
c.
Uji Hipotesis Ketiga
korelasi yang positif pengetahuan
Uji
hipotesis
yang
ketiga
perbaikan motor otomotif dan
menggunakan korelasi parsial untuk
prestasi
dengan
mengetahui tingkat korelasi prestasi
minat berwirausaha karena nilai
kewirausahaan (X2) dengan minat
signifikansinya di bawah standar
berwirausaha (Y) dengan mengenda-
taraf signifikansi 5%.
likan X1. Rangkuman hasil uji korelasi
kewirausahaan
parsial dapat dilihat pada tabel 18 dan selengkapnya pada lampiran.
b. Uji Hipotesis Kedua Uji
hipotesis
yang
kedua
Tabel 6. Rangkuman Uji Parsial antara X2
menggunakan korelasi parsial untuk
dengan Y dengan mengendalikan
mengetahui tingkat korelasi pengeta-
X1
huan perbaikan motor otomotif (X1) dengan
minat
dengan
berwirausaha
mengendalikan
(Y) X2.
Variabel ( rx2y-1
Sig.
Keterangan
0,000
Ada korelasi (0,000 < 0,05)
)
0,381
Rangkuman hasil uji korelasi parsial dapat dilihat pada tabel 5. Berdasarkan Tabel 5. Rangkuman Uji Parsial antara X1 dengan Y dengan mengendalikan
di
atas,
diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung sebesar 0,381 dengan nilai signfikansi 0,000 < 0,05. Karena nilai
X2
signifikansi 0,000 di bawah taraf
Variabel ( rx1y-2
tabel
Sig.
Keterangan
signifikansi 5%, maka ada korelasi
Ada korelasi (0,000 < 0,05)
yang positif.
0,000
)
0,628
Pembahasan Berdasarkan
tabel
di
atas,
Pembahasan hasil penelitian dijelas-
diperoleh nilai koefisien korelasi
kan berdasarkan hipotesis penelitian dengan
rhitung sebesar 0,628 dengan nilai
menggunakan beberapa tahapan, yaitu uji
signfikansi 0,000 < 0,05. Karena nilai
hipotesis dengan menggunakan perhitungan
signifikansi 0,000 di bawah taraf
ANOVA.
signifikansi 5%, maka ada korelasi yang positif.
Berdasarkan hasil perhitungan regresi ganda di atas, diketahui nilai β, untuk konstanta = 33,273, prestasi kewirausahaan
472
Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif
= 0,223 dan pengetahuan perbaikan motor
Terdapat
otomotif = 1,232. Jadi, persamaan regresi
dipelajari,
ganda adalah Y = 33,273 + 0,223X1 +
komponen-komponen utama engine dan
0,1,232X2. Berdasarkan tabel ANOVA di
memelihara
atas, diketahui nilai F hitung 8,502 dan nilai p
komponen engine. Sementara itu, prestasi
(signifikansi) sebesar 0,000. Berdasarkan
kewirausahaan adalah suatu hasil usaha
hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa
belajar
nilai signifikansi 0,000 < 0,05 (p < 5%),
memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sehingga Ha diterima. Artinya, ada korelasi
dan sikap yang baru secara keseluruhan
yang positif antara pengetahuan perbaikan
tentang
motor otomotif dan prestasi kewirausahaan
pengalamannya
dengan minat berwirausaha karena nilai
Prestasi sangat berpengaruh dengan minat
signifikansinya di bawah taraf signifikansi
seseorang begitu juga dengan pengetahuan
5%.
perbaikan motor otomotif. Semakin tinggi Korelasi tersebut didukung dengan
tiga kompetensi dasar yaitu
mengidentifikasi
engine
yang
yang
dan
dilakukan
kewirausahaan, sendiri
komponen-
siswa
sebagai dalam
untuk
hasil belajar.
prestasi belajar maka kemungkinan besar
sumbangan efektif di mana pengetahuan
siswa
perbaikan motor otomotif
memberikan
mengatasi permasalahan yang terjadi dalam
sumbangan efektif sebesar 14% terhadap
suatu pekerjaan. Hal ini disebabkan karena
minat
prestasi
siswa memiliki pemahaman interprestasi
sumbangan
dan sikap kerja yang tinggi dengan kejadian
berwirausaha
kewirausahaan
dan
memberikan
akan
semakin
mampu
untuk
efektif sebesar 46,9% terhadap minat
–
berwirausaha
sumbangan
penyelesaian problem kerja akan lebih
sebesar 60,9%. Pengetahuan perbaikan
cepat dan akurat sehingga minat siswa
motor otomotif memberikan sumbangan
untuk berkreativitas dan berwirausaha lebih
sebesar
besar pula.
dengan
22,99%
total
terhadap
minat
berwirausaha dan prestasi kewirausahaan
kejadian
yang
dihadapinya
dalam
Berdasarkan hasil uji korelasi parsial
memberikan sumbangan sebesar 77,01%
antara
terhadap prestasi belajar mata pelajaran
otomotif (X1) dengan minat berwirausaha
produktif. Total sumbangan yang diberikan
(Y) dengan mengendalikan X2 diperoleh
adalah 100% (22,99% + 77,01%).
nilai koefisien korelasi rhitung sebesar 0,628
Berdasarkan
hasil
di
pengetahuan
perbaikan
motor
atas,
dengan nilai signfikansi 0,000 < 0,05.
pembelajaran perbaikan motor otomotif
Karena nilai signifikansi 0,000 di bawah
merupakan salah satu mata pelajaran yang
taraf signifikansi 5%, maka ada korelasi
dipelajari di SMK Ma’arif Kroya Cilacap.
yang positif prestasi kewirausahaan dengan
Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif
473
minat berwirausaha siswa siswa kelas XI
Program Keahlian Teknik Otomotif SMK
Program Keahlian Teknik Otomotif SMK
Ma’arif 1 Kroya Cilacap Jawa Tengah.
Ma’arif 1 Kroya Cilacap Jawa Tengah.
Seorang yang memiliki jiwa dan
Dalam melaksanakan pembelajaran
sikap wirausaha selalu tidak puas dengan
perbaikan motor otomotif siswa diharapkan
apa yang telah dicapainya. Ia selalu mencari
berprestasi
meningkatkan
peluang untuk meningkatkan usaha dengan
pengetahuan dan keterampilannya dalam
memanfaatkan pengetahuan dan keteram-
motor otomotif, sehingga setelah lulus nanti
pilannya untuk kehidupan yang lebih baik.
siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan
Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa
tersebut
berhenti, karena dengan berkreasi dan
dan
mampu
dalam
dunia
kerja
yang
sebenarnya. Salah satu materi perbaikan
berinovasilah
motor otomotif yang dipelajari siswa adalah
diperolehnya. Ia berusaha terampil untuk
memperbaiki unit kopling dan komponen-
memanfaatkan
komponennya. Melalui materi ini, siswa
mengembangkan usahanya dengan tujuan
diharapkan dapat memahami bagian-bagian
untuk meningkatkan kehidupannya. Hal ini
kopling
dapat
dan
komponen-komponennya,
semua
peluang
peluang
ditegaskan
bahwa
dapat
dalam
prestasi
mampu menjelaskan prinsip, fungsi dan
kewirausahaan menentukan siswa dalam
cara
berwirausaha setelah lulus sekolah nantinya
kerja
menjelaskan
masing-masing proses
kopling, dan
atau bahkan mencari pekerjaan sesuai
penyetelan mekanisme kopling, fungsi dan
dengan bidang ilmu yang dipelajari di
kerja
sekolah.
komponen
perawatan
pengoperasian
unit
kopling. Dengan pengetahuan perbaikan motor
otomotif
yang
baik,
minat
berwirausaha siswa dapat ditingkatkan. Uji
korelasi
parsial
Dalam
dunia
pendidikan,
minat
berwirausaha perlu diketahui oleh guru maupun siswa itu sendiri mengingat minat
antara
ini
dapat
mengarahkan
siswa
untuk
pengetahuan perbaikan motor otomotif (X2)
melakukan pilihan dalam menentukan cita-
dengan minat berwirausaha (Y) dengan
citanya sendiri. Cita-cita adalah perwujudan
mengendalikan X1 diperoleh nilai koefisien
dari minat dalam korelasi dengan proses
korelasi rhitung sebesar 0,381 dengan nilai
masa depan bagi siswa untuk menentukan
signifikansi 0,000 < 0,05. Karena nilai
pilihan dengan pendidikan, jabatan, atau
signifikansi
taraf
pekerjaan yang diinginkan. Siswa yang
signifikansi 5%, maka ada korelasi yang
berminat dalam berwiraswasta cenderung
positif
dengan
memilih karir ke sektor swasta atau
minat berwirausaha siswa siswa kelas XI
berusaha membuka usaha sendiri sebagai
474
0,000
prestasi
di
bawah
kewirausahaan
Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif
bentuk kemandirian. Namun, banyak siswa
Kroya Cilacap Jawa Tengah Tahun
yang
dalam
Pelajaran 2013/2014 dengan rhitung
menumbuhkan minat berwirausaha, seperti
sebesar 0,381 dan nilai signifikansi
siswa tidak memiliki kepribadian yang
0,000 < 0,05.
menghadapi
masalah
unggul, siswa tidak mengenal diri sendiri dan tidak dapat memilih kegiatan yang
E.
sesuai dengan kemampuan, tidak mampu
A. Tabrani Rusyan. 2001. Pendekatan
mengetahui kemampuan dan menyadari
Dalam Proses Belajar Mengajar.
kekurangan diri sendiri.
Bandung: Pustaka Pelajar.
DAFTAR PUSTAKA
Athing Tedjasutisna. 2004. Membuka usaha D.
KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
Kecil SMK Bisnis dan Manajemen. analisis
pembahasan sebelumnya, dapat
pada
Bandung: Armico.
ditarik Bimo Walkito. 2010. Pengantar Psikologi
beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada korelasi positif dan signifikan antara pengetahuan perbaikan motor otomotif dan prestasi kewirausahaan
Umum.
Yogyakarta:
ANDI
Yogyakarta. Bucahri
Alam.
2009.
Manajemen
dengan minat berwirausaha siswa
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
kelas XI Teknik Otomotif SMK
Bandung: CV. Alfabeta.
Ma’arif
1
Kroya
Cilacap
Jawa
Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan nilai r hitung 0,781. antara pengetahuan perbaikan motor otomotif dengan minat berwirausaha siswa kelas XI Teknik Otomotif SMK 1
Kroya
Cilacap
Bumi Aksara. Gatot Hari Priowirjanto. 2010. Reposisi
2. Ada korelasi positif dan signifikan
Ma’arif
Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Jawa
Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan nilai rhitung sebesar 0,628 dan nilai signfikansi 0,000 < 0,05 3. Ada korelasi positif dan signifikan antara prestasi kewirausahaan dengan
Pendidikan
Kejuruan
Menjelang
2020. Jakarta: Depdiknas, Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Kasmir. 2011. Kewirausahaan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Bandung:
Remaja
Rosda Karya.
minat berwirausaha siswa kelas XI Teknik Otomotif SMK Ma’arif 1 Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif
475
Ngalim
Purwanto.
2013.
Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Rosdakarya. Santoso. 2005. Lingkungan Tempat Tinggal Menentukan Minat Berwirausaha. FKIP. UNS (Laporan Penelitian). Surakarta:
Universitas
Negeri
Surakarta. Sardiman,
A.
M.
2001. Interaksi
dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Raja Gravindo Persada. Slameto.
2010.
Belajar
faktor yang
dan
Faktor-
Memengaruhinya.
Jakarta:Rineka Cipta. SMK
Ma’arif
Kroya
Cilacap
Tahun
Pelajaran 2014/2015. Syaiful Sagala. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran.
Yogyakarta:
Alfabeta. Winkel., W.S. 2004. Psikologi Pendidikan dan
Evaluasi
Belajar.
Jakarta:
Grasindo.
476
Korelasi Antara Pengetahuan Perbaikan Motor Otomotif