JBBE, Vol.05, No.2, Sept. 2012
ISSN: 2087-040X
STUDI MINAT MASYARAKAT UNTUK MENGAMBIL KREDIT DI BANK JABAR DIBANDINGKAN DENGAN BANK LAIN Siti Fatonah1 1
Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa Banten ABSTRACT
Competition in the banking world today is very tight , especially in this era of globalization . All banking company in Indonesia try to offer a wide range of facilities and ease of transaction that is intended solely to satisfy the customer . Facility and ease given that not only the deployment of funds sector alone but as far back as in the case of credit , a lot of factors that cause people want to take credit in a particular bank . This study aims to analyze the factors that influence the decision of the public / consumers to take out loans in the Bank Jabar or in another bank . The study consisted of two variables: the attitude of the public to take the credit in the Bank of West Java and the attitude of society to take credit in another bank . Object of this research is PT Bank Jabar Branch Attack . The population used is the debtor and nondebtor PT Bank Jabar Branch Attacking with taking the sample of 100 respondents . Analysis of the data used is descriptive analysis and hypothesis testing using factor analysis , diagrams snake , perception scores and confidence scores above interests . From the results of the analysis showed that the attitude of the public to take the credit in the Bank Jabar very large compared to the attitude of the public to take the credit in the Bank competitors are issuing similar types of loans . Based on the results of a questionnaire that was distributed to 100 ( one hundred ) of the respondents that the attitude of the public to take this credit be viewed from two sides of the KGB credit products ( Credit To Bhakti ) itself which consists of the loan principal , interest rate , loan period , assurance , provision of credit , insurance premiums and other credit - lainserta of the credit services consisting of the ease , speed , friendliness , comfort , safety , schedule and prize disbursement . The advantages of the factors that products and services that make people decide to take the credit in the Bank Jabar factors beyond salary is paid through Bank Jabar. From this study it can be seen the extent to which the product and service . Bank Jabar known to the public , and various improvements both in terms of the quality of products and services that should be further enhanced . For the management of Bank Jabar alone can make efforts in order to improve the quality of credit products and credit services by means of continuous training in order to improve the satisfaction of its customers. Keywords: Society desire, credit, BJB Bank, other Bank. PENDAHULUAN Pada era globalisasisekarang ini dimana semua orang berlomba-lomba untuk meraih peluang pasar yang ada,bahkan berusaha mencaripeluang agar dapat menguasai pasar dalam rangka meningkatkan pendapatan dan memperoleh laba perusahaan setinggi-tingginya. Persaingan semacam ini selalu ada di berbagai bidang usaha dan di setiap kota serta di semua negara manapun di belahan dunia. Bermacammacam cara dan strategi ditempuh serta tidak sedikit kiat dan langkah-langkah dilakukan dalam rangka meraih sukses yang memang selalu menjadi impian bagi setiap perusahaan. Di sektor perbankanpun tidak mau ketinggalan, persaingan yang terjadi saat ini semakin kuat antar perusahaan perbankan, walaupun aturan dan kebijakan pemerintah dalam halini bank Indonesia juga sangat ketat. Akan tetapi peraturan dan persaingan yang ketat tersebut tidak membuat surut semangat para bankir-bankir di negara kita untuk memenangkan persaingan, dan berusaha meraih kepercayaan nasabah sebesar-besarnya.
30
JBBE, Vol.05, No.2, Sept. 2012
ISSN: 2087-040X
Setiap bank menawarkan kemudahan bertransaksi, setiap bank juga menawarkan keringanan suku bunga pinjaman, kenyamanan tempat, serta pelayanan yang cepat. Semua itu ditujukan semata-mata hanya untuk memberi kepuasan terhadap pelanggan atau customer bank itu sendiri. Lebih jauh lagi pihak bank berharap agar setiap customer merasa membutuhkan keberadaan bank dalam rangka menunjang kelancaran kegiatan operasional perusahaannya, dengan memanfaatkan segala fasilitas dan jasa layanan yang tersedia dan ditawarkan oleh pihak bank. Dalam rangka memenangkan persaingan tersebut, banyak sekali terlibat didalamnya berbagai bank, baik bank pemerintah maupun bank swasta, salah satunya adalah PT.Bank Jabar. PT. Bank Jabar adalah perusahaan milik pemerintah daerah Jawa Barat dan Banten.PT.Bank Jabar memiliki dua kantor cabang utama yaitu satu di Bandung dan satu lagi di Jakarta. Selain memiliki kantor cabang utama,PT.Bank Jabar juga memiliki kantor cabang, kantorcabang pembantu dan kantor kas serta payment point yang tersebar di seluruh kabupaten di Jawa Barat dan Banten. PT.Bank Jabar merupakan salah satu perbankan yang turut serta dalam menjalankan perputaran roda ekonomi pemerintah, khususnya di daerah. Kegiatan usaha PT.Bank Jabar sama halnya seperti bank umum lainnya yaitu menghimpun dana masyarakat seperti giro,tabungan ,deposito,melayani kiriman uang, Inkaso dan sebagai pemegang kas daerah. Selain menghimpun dana masyarakat, PT.Bank Jabar juga menyalurkan kredit kepada masyarakat diantaranya adalah kredit guna bhakti atau disingkat KGB. Kredit guna bhakti adalah kredit yang diberikan kepada pegawai yang berpenghasilan tetap dan gajinya dibayarkan melalui PT.Bank Jabar,atau gajinya tidak dibayarkan melalui PT.Bank Jabar tetapi sudah memiliki MOU ( memorandum of understanding) antara pihak perusahaan dimaksud dengan pihak PT.Bank Jabar. Kredit guna bhakti juga diberikan kepada pensiunan yang gajinya dibayarkan melalui PT.Bank Jabar akan tetapi dengan jangka waktu yang berbeda dengan pegawai yang masih aktif. Akhir-akhir ini sikap masyarakat untuk mengambil kredit guna bhakti tidak mengalami peningkatan yang berarti malah cenderung stagnan. Ini merupakan sebuah tantangan bagi Bank Jabar agar lebih kreatif dan inovatif dalam mengemas sebuah produk,agar produk yang kita tawarkan dapat menarik perhatian dan dapat menimbulkan sikap positif dimata masyarakat melalui pemasaran produk dan sebagainya. Jumlah kredit yang stagnan tersebut,mungkin juga dari sisi pelayanan yang kurang memuaskan kepada masyarakat, sehingga menyebabkan rendahnya tanggapan masyarakat terhadap fasilitas kredit yang ditawarkan oleh pihak PT.Bank Jabar. Keengganan masyarakat untuk mengajukan fasilitas jredit guna bhakti adalah merupakan halyang harus diteliti, agardapat diketahui penyebabnya. Selain faktor-faktor di atas, mungkin karena masyarakat sudah tidak membutuhkan pinjaman lagi, atau kurangnya informasi mengenai PT.Bank Jabar di masyarakat luas. Fenomena ini penting untuk dikaji lebih mendalam dengan cara membandingkan antara produk kredit yang ditawarkan oleh Bank Jabar dengan produk kredit yang ditawarkan oleh bank lain. Selain itu juga dengan caramembandingkan pelayanan kredit yang diberikan oleh bank jabar dengan pelayanan kredit yang diberikan oleh bank lain. Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana sikap masyarakat terhadap kredit yang ditawarkan oleh bank jabar dibandingkandengan bank lain, serta dapat diketahui sejauh mana tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank Jabar. Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “credere” artinya percaya,karena itu dasar pemikiran pemberian kredit oleh sebuah lembaga keuangan/ bank kepadaseseorang atau badan usaha adalah berdasarkan landasan kepercayaan ( faith). Apabila dikaitkan dengan kegiatan usaha, maka kredit berarti memberikan nilai ekonomi kepada seseorang atau badan usaha atasdasar kepercayaan padasaat pemberian kredit tersebut. Nilai ekonomi
31
JBBE, Vol.05, No.2, Sept. 2012
ISSN: 2087-040X
yang dimaksud akan dikembalikan kepadakreditur (bank) dengan nilai yang sama setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui antara bank dengan debitur. M.Tjoekam (1997) mengungkapkan sasaran kredit pada dasarnya dapat dicerminkan oleh proses kegiatan perkreditan itu sendiri, dan sasaran-sasaran kredit tersebut dapat dikaji melalui proses kegiatan perkreditan. Mengacu kepada proses kegiatan perkreditan, maka sasaran perkreditan dapat dijabarkan sebagai (1) Kredit tersebut harus terarah, maksudnya penggunaan kredit tersebut harus sesuai dengan perencanaan dan kredit digunakan untuk meningkatkan kegiatan usaha. (2) Kredit tersebut harus menghasilkan. Dalam hal ini kredit tersebut seyogyanya dapat memberikan manfaat kepada bank, perusahaan, dan masyarakat, baik dalam bentuk materiil maupun dalam bentuk goodwill (citra). (3) Kredit tersebut harus memiliki keamanan, agar bank dapat menerima kembali nilai-nilai ekonomi kredit tersebut. Sunny T.H Goh Kho Kheng – Hor , mengatakan pemasaran adalah proses yang bersifat strategis dan sosial dalam menciptakan pelanggan dan menyediakan nilai yang menguntungkan serta lebih baik untuk pelanggan dengan cara berkompetisi. Apa yang unik dengan definisi ini? Banyak. Pemasaran bersifat strategis. Pemasaran seringkali dipandang sebagai proses manajerial atau fungsional. Jika kita hanya berhenti sampai disini, kita tidak tidak berfikiran luas. Ada hal lain yang lebih dari sekedar proses manajerial dan fungsional yang patut dipertimbangkan. Pertama, pemasaran harus benar-benar menjadi filosofi bisnis karena penekanannya berorientasi kepada pelanggan. Kedua, pemasaran berhubungan secara luas dengan lingkungan eksternal. Pemasarn harus diperlakukan sebagai pelatihan jangka panjang. Pemasaran tidak bisa diserahkan ke staff tingkat bawah. Strategi pemasaran harus mempertimbangkan kompetisi, karena strategi pemasaran tidak mungkin diformulasikan dari sesuatu yang kosong. Berorientasi pada pasar merupakan konsep yang ideal, tetapi itu hanya ada dalam dunia mimpi. Kenyataan pasar menyatakan bahwa pelaku pemasaran harus berorientasi pada kompetitor. Bagaimanapun kompetitor adalah orang yang ahirnya membentuk pasar. Prinsip fundamental dari pemasaran adalah bahwa sebuah produk harus bisa memuaskan suatu kebutuhan . Hal yang penting untuk dianalisis: apakah pelanggan anda yang sekarang merupakan pelanggan masa depan anda? Apakah mereka merupakan pelanggan yang tepat? Apakah mereka strategis? Tetap dekat dengan pelanggan yang salah adalah kebodohan! Contoh pelanggan yang salah adalah pelanggan yang tergantung pada masa lalu, pelanggan yang menolak untuk berubah, pelanggan yang menurun jumlahnya, atau pelanggan yang tidak mendukung strategi pemasaran anda. Jadi Pilihlah pelanggan anda yang sekarang, setelah itu jauhkan pelanggan anda yang tidak relevan dan tidak strategis. Dapatkan pelanggan baru yang bermanfaat untuk kesusksesan pemasaran masa depan anda. Pemasaran juga harus menghasilkan keuntungan. Pelanggan dan perusahaan harus senang memiliki hubungan bisnis. Jikam tidak, tujuan yang sangat penting dari sebuah bisnis, yaitu menghasilkan uang, akan terancam hilang. Pemasaran harus bisa menghasilkan keuntungan bukan ketenaran. Pemasar harus berupaya untuk memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pasar sasaran. Kebutuhan menggambarkan tuntutan dasar manusia. Orang membutuhkan makanan, udara, pakaian, dan tempat berlindung iuntuk bisa bertahan hidup. Orang juga sangat membutuhkan rekreasi, pendidikan, dan hiburan. Kebutuhan-kebutuhan ini menjadi keinginan bila diarahkan kepada sasaran-sasaran spesifik yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan. Produk atau tawaran akan berhasil jika memberikan nilai kepuasan kepada pembeli sasaran. Pembeli memilih diantara beraneka ragam tawaran yang dianggap memberikan nilai yang paling banyak. Kita mendefinisikan nilai sebagai rasio antara apa yang didapatkan dan apa yang diberikan pelanggan. Pelanggan mendapatkan manfaat dan mengeluarkan biaya. Manfaat mancakup manfaat fungsional dan manfaat emosional. Biaya mencakup biaya moneter, biaya waktu, biaya energi 32
JBBE, Vol.05, No.2, Sept. 2012
ISSN: 2087-040X
dan biaya fisik. Pemasaran transaksi adalah bagian dari suatu gagasan yang lebih besar yang disebut pemasaran hubungan ( relationshif marketing). Pemasaran hubungan mempunyai tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan utama pelanggan, pemasok, distributor dalam rangka mendapatkan serta mempertahankan preferensi dan kelangsungan bisnis jangka panjang. Schiffman dan Kanuk (1994) “The term consumer behavior refers to the behavior that consumers display in searching for, purchasing, using evaluating, and disposing of product and service that they expect will satisfy their needs” Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Sedangkan menurut Engel, Blackwell dan Miniard ( 1993) “We define consumer behavior as those activities directly invoelved in obstaining, Consuming, and disposing of product and services, including the decision processes that precede and follow these actions”. Kami mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Bank Jabar Cabang Serang. Adapun data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data primer diambil melalui penyebaran kuisioner kepada 100 orang responden yang berasal dari nasabah dan non nasabah baikyang berstatus pegawai negeri sipil maupun pegawai swasta di lingkungan kabupaten Serang dan propinsi Banten. Untuk data sekunder diambil dari data kredit tiga tahun terakhir yaitu tahun 2003,tahun 2004 dan tahun 2005 yang menyangkut nominalnya saja. Dengan demikian angka pertumbuhan dari tahun ke tahun dapat dilihat dari laporan tahunan kredit guna bhakti yang ada. Setelah diketahui akhirnya terpilih variabel utama, sub variabel dan indikator atau dapat lebih singkatnya yaitu Sikap masyarakat mengambil kredit di Bank Jabar, Sikap masyarakat mengambil kredit di bank lain. Dalam pelaksanaannya penulis menggunakan kuisioner untuk mengetahui informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan dibahas, selain itu wawancara dilakukan terhadap pihak perusahaan untuk mengumpulkan informasi mengenai kondisi internal perusahaan diharapkan dapat memperoleh informasi penting guna kelengkapan data penelitian. Tehnik pengumpulan data yang digunakan terdiri daridua data yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data primer diambil melalui penyebaran kuisioner kepada 100 orang responden yang berasal dari nasabah dan non nasabah baik yang berstatus pegawai negeri sipil maupun pegawai swasta di lingkungan kabupaten Serang dan propinsi Banten. Untuk data sekunder diambil dari data kredit tiga tahun terakhir yaitu tahun 2003,tahun 2004 dan tahun 2005 yang menyangkut nominalnya saja. Dengan demikian angka pertumbuhan dari tahun ke tahun dapat dilihat dari laporan tahunan kredit guna bhakti yang ada. Pengujian validitas dilakukan dengan cara menganalisi setiappertanyaan yang digunakan padainstrumen penelitian ( kuisioner). Oleh karena yang diukur adalah mengenai sikap masyarakat untuk mengambil kredit di bank jabar dibandingkan dengan banklain yang di dalamnya terdapat unsure sikap konsumen, maka instrument yang digunakan adalah instrument nontes dan validitasyang digunakan adalah validitas konstruksi.
33
JBBE, Vol.05, No.2, Sept. 2012
ISSN: 2087-040X
HASIL DAN PEMBAHASAN Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat adalah bankmilik pemerintah Propinsi Jawa Barat,bersama-sama dengan pemerintah kota/kabupaten se Jawa barat dan Banten, didirikan berdasarkan Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor: 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961 dengan modal dasar pertama kali ditetapkan sebesar Rp.2.500.000,00. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 16 April 2001, disetujui peningkatan modal dasar Bank Jabar menjadi Rp.1 trilyun. Sejak tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi bank umum devisa. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia nomor.11tahun 1995 mempunyai sebutan “Bank Jabar” dengan logo baru. Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda nomor 22 tahun1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 tanggal 8 April berikut Akta Perbaikan Nomor 8 tanggal 15 April 1999 yang telah disahkanoleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hokum Bank Jabar dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Responden tersebardi berbagai lokasi bank yang seseuai dengan pilihan pada saat dilakukan penelitian awal yaitu Bank BRI, BTPN dan BPR/LPK. Untuk mempermudah proses analisis dan memperoleh hasil yang baik, maka penulis mengelompokkan responden berdasarkan beberapa karakter seperti umur didominasi oleh 30-50 tahun yaitu sebesar 72%, jenis kelamin didominasi oleh laki-laki sebesar 61%, pekerjaan didominasi oleh PNS yaitu sebesar 81%, pendidikan terakhir didominasioleh Strata 1 yaitu sebesar 40%, status perkawinandengan status menikah sebesar 93%, dan pangkat/golongan didominasioleh golongan III. Berdasarkan pengelompokkan ini akan diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai responden. Seperti lembaga perbankan pada umumnya, selain menghimpun dana masyarakat, PT.Bank Jabar juga menawarkan berbagai jenis kredit diantaranya kredit KGB. KGB smerupakan singkatan dari Kredit Guna Bhakti yaitu kredit yang diberikan kepada pegawai negeri maupun pegawai swasta yang gajinya dibayarkan melalui PT.Bank Jabar. Besaran atau plafond kredit yang bisa diambil atau dinikmati oleh nasabah tergantung dari gaji bersih yang diterima oleh pegawai tersebut yang tertera pada daftar gaji resmi. Presentasi perhitungan untuk pengembalian kredit atau angsuran mencapai 60% dan bisa hingga sebesar 70% apabila pegawai tersebut memiliki usaha tambahan seperti wartel, warnet, toko, bengkel, rumah makan dan lain-lain hanya dengan menambahkan surat keterangan memiliki usaha dari pihak kelurahan atau kecamatan setempat dimana lokasi usaha pemohon berada. Jangka waktu kredit yang ditentukan bias mencapai 19 tahun dengan suku bunga sebesar 11% per tahun yang dihitung secara flat. Kredit Guna Bhakti PT. Bank Jabar terdiri dari beberapa jenis bila dilihat dari segi penggunaannya yaitu sebagai Kredit Graha Bhakti penggunaannya untuk pembelian rumah atau tanah, Kredit Purna Bhakti penggunaannya untuk pensiunan, Kredit Abdi Bhakti untuk pegawai negeri sipil, Kredit Multi Guna Bhakti untuk pembelian kendaraan bermotor, elektronik, dan lain- lain, Kredit Wira Usaha Bhakti untuk tambahan modal usaha. Dengan adanya pengelompokkan jenis kredit KGB yang lebih fokus seperti di atas, diharapkan nasabah atau calon debitur dapat dengan mudah untuk memilih sendiri kredit mana yang diinginkannya. Selain itu juga memudahkan pihak bank dalam menyusun laporan ke kantor pusat. Sebenarnya jenis-jenis KGB yang tersebut di atas adalah jenis kredit yang paling banyak diminati oleh masyarakat, karena peruntukannya sudah disesuaikan dengan jenis kebutuhan masyarakat yang dihadapi saat ini pada umumnya. Banyak faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk memutuskan mengambil kredit di sebuah bank tertentu, umpamanya karena bank tersebut mudah dijangkau karena lokasinya yang relatif dekat dan lain-lain. Berdasarkan hasil kuisioner yang telah penulis sebarkan, ada beberapa faktor yang 34
JBBE, Vol.05, No.2, Sept. 2012
ISSN: 2087-040X
menyebabkan masyarakat berminat untuk mengambil kredit di Bank Jabar, selain karena gajinya dibayarkan melalui PT.Bank Jabar juga karena beberapa faktor baik dari segi produk maupun dari segi pelayanan yang mempengaruhi minat masyarakat untuk mengambil kredit di Bank Jabar. Dari segi faktor produk, bunga ringan menempati urutan tertinggi dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Tingkat suku bunga bank jabar lebih unggul dibandingkan dengan bank lainnya. Plafond kredit dan Jaminan adalah faktor yang kedua,kemudian jangka waktu kredit.Selain faktor-faktor tadi ada beberapa faktor mengapa bank jabar lebih diminati adalah bunga pelunasan dan provisi kredit,juga biaya asuransi untuk pertanggungan kredit lebih rendah, yang tak kalah menarik adalah hadiah tabungan wajib yang menjadi hak debitur dan berhak atas undian berhadiah yang diselenggarakan oleh Bank Jabar. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.8. Faktor-Faktor yang berpengaruh
Bunga ringan
Jangka waktu
40% 30% . 20% 10% 0%
Gambar 1. Faktor Pengaruh Selain dari faktor produk di atas juga ada faktor pelayanan dalam keputusan pengambilan kredit. Faktor yang berhubungan dengan pelayanan yang pertama adalah kemudahan artinya Bank Jabar lebih fleksibel dalam melayani, tidak bertele-tele dan tidak terlalu banyak birokrasi sehingga tidak membosankan calon debitur yang akan mengajukan kredit. Yang berikutnya adalah kecepatan, maksudnya proses pencairannya cepat agar uang dapat segera digunakan sesuaikebutuhan debitur, kemudian keramahan yaitu saat debitur mengajukan kredit petugas melayani dengan smile and smart, kemudian keamanan, kenyamanan dan ketertiban juga termasuk dalam komponen penilaian nasabah/konsumen seperti terlihat pada gambar 2 berikut. Pelayanan Ketertiban 40%
Kenyamanan
20%
Keamanan Keramahan
0% Kemudahan
Keramahan
Kenyamanan
Kecepatan Kemudahan
Gambar 2. Diagram komponen penilaian nasabah Berdasarkan hasil uji KMO (Kaiser – Meyer-Olkin), ternyata nilainya diatas 9,5 yaitu 0,736. Begitu juga dengan Bartlett’s test of sphericity juga signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa analisi faktor dapat diteruskan. Lihat Tabel 1 berikut. Dari ke 16 variabel yang dianalisis ternyata hasil ekstraksi komputer menjadi empat faktor ( nilai eigen value >1 menjadi 4 faktor). Faktor 1mampu menjelaskan 32,60%, faktor 218,52%, faktor 3 9,59% dan faktor 4 hanya mampu menjelaskan 7,2% atau keempat faktor keseluruhan mampu menjelaskan 67,96%. lihat table 2.
35
JBBE, Vol.05, No.2, Sept. 2012
ISSN: 2087-040X
Kaiser-Meyer-Olkin Measure Sampling Adequacy Bartlett’s Test of Sphericity
Tabel 1. KMO and Bartlett’s Test of .736 Approx, Chi-Square df Sig
837,632 120 .000
Tabel 2. Total Variance Explained Initial Eigen Values Componen t
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Extractin Sumsof Squared Loadings % of Variance
Total
5,217 2,963 1,534 1,160 ,936 ,748 ,624 ,559 ,444 ,437 ,372 ,290 ,234 ,215 ,164 ,104
32,603 18,518 9,588 7,250 5,850 4,678 3,899 3,494 2,772 2,728 2,323 1,815 1,461 1,341 1,028 ,650
Cumulative %
32,603 51.121 60,709 67,959 73,809 78,487 82,387 85,880 88,653 91,381 93,704 95,520 96,980 98,322 99,350 100,000
Total
5,217 2,963 1,534 1,160
% of Variance
Cumulative %
32,603 18,518 9,588 7,250
32,603 51,121 60,709 67,959
Dari pengelompokkan keempat faktor tersebut, maka masing-masing faktor itu diberi nama pelayanan untuk faktor 1,kredit untuk faktor 2, perlindungan untuk faktor 3 dan promosi untuk faktor 4.lihat table 3. Table 3. Rotated Component Matrix VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011
Component 1 .743 .847 .541 .871 .721 .508 .591 .537 .263 6.681E-02 .130
2 3,619E-02 2,508E-02 ,242 -4,238E-02 6,780E-03 ,211 ,243 ,135 ,732 ,824 ,842
3 ,258 8,092E-02 ,196 -5,966E-02 ,297 5,469E-02 -6,417E-02 ,334 8,944E-02 -2,507E-02 8,756E-02
4 .145 6,733E-02 -.122 5,019E-02 .189 .656 .459 .222 .266 .108 .175
VAR00012
-.110
,626
.424
-.387
36
JBBE, Vol.05, No.2, Sept. 2012
VAR00013
ISSN: 2087-040X
-8.479E-02
,665
.407
-.306
VAR00014
,352
,191
.673
.204
VAR00015
-3,610E-02
,122
.872
.138
VAR00016
1,301E-02
.417
.808
3,874E-02
Berdasarkan hasil kuisioner yang telah disebar kepada responden melalui pertanyaan terbuka,bahwa sikap konsumen terhadap jasa layanan yang telah diberikan oleh Bank Jabar dibandingkan bank pesaing sangat memuaskan, dan selain itu pula dapat dilihat perbandingan beberapa bank pemberi kredit dengan kategori paling disukai yaitu Bank Jabar dengan presentasi sebesar 85% dibandingkan bank pesaing yaitu BPR sebesar 8%, BRI sebesar 7%, BTPN 0% dalam hal pemberian kredit kepada pegawai negeri sipil dan pegawai swasta seperti terlihat pada gambar 3 berikut. Kategori Bank Paling Disukai
100%
BTPN BRI
50%
BPR BankJabar
0% BankJabar
BPR
BRI
BTPN
Gambar 3. Diagram kategori Bank paling disukai Untuk mengetahui lebih jelas perbandingan antara pelayanan kredit di Bank Jabar dengan pelayanan kredit di Bank pesaing yaitu BRI,BTPN dan BPR/LPK.maka dapat dibuktikan pula dengan menggunakan diagram ular. Walaupun namanya serem,tehnik ini sederhana dan mengetahui dalam hal apa saja perusahaan memenuhi standa, kelebihan serta kekurangan Bank Jabar dibandingkan bank pesaing tersebut seperti pada gambar 4. 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0
Bank Jabar BPR/LPK BRI BTPN
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
Gambar 4. Pelayanan kredit. Dari gambar di atas nampak bahwa pelayanan yang diberikan oleh Bank Jabar lebih unggul dibandingkan dengan 3 bank pesaing lainnya. Kemudian bias dilihat dari segi produknya padagambar 4.12 berikut ini:
37
JBBE, Vol.05, No.2, Sept. 2012
ISSN: 2087-040X PRODUK
5 4
Bank Jabar
3
BPR/LPK
2
BRI
1
BTPN
0 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
Gambar 5. Produk Berdasarkan gambar di atas terbukti dari skor penilaian bahwa produk Bank Jabar lebih unggul dibandingkan dengan produk bank lain. Sejauh mana masyarakat menilai pelayanan yang ditawarkan oleh Bank Jabar selama ini dapat dibuktikan dengan data-data yang diambil dari hasil kuisioner beberapa waktu yang lalu pada table 4. berikut ini: Tabel 4. Skor Sikap
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
Persepsi 4.4 4.36 4.28 4.3 4.17 4.3 4.52 4.3
SKOR KEPERCAYAAN ATAS KEPENTINGAN PERSEPSI PELAYANAN BRI JML BTPN JML BPR JML 3.4 15 2.3 10.1 3.2 14.1 3.3 14.3 2.31 10.1 3.15 13.7 3.1 13.1 2.1 8.99 2.96 12.7 3.1 13.3 2.2 9.46 3 12.9 3.1 13 2.1 8.76 3.03 12.6 3 12.9 2.1 9.03 3 12.9 3.2 14.5 2.28 10.3 3.05 13.8 3.1 13.3 2.2 9.46 3 12.9
P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
Persepsi 4.1 3.9 4 3.4 3.5 4.1 4 4.4
BRI 3 3 3 2.9 2.9 3.1 3.1 3.2
JML 12.3 11.7 12 9.86 10.2 12.7 12.4 14.1
BTPN 2.1 2.1 2.1 2.1 2 2.1 2.1 2.1
PRODUK JML 8.6 8.19 8.4 7.14 7 8.61 8.4 9.24
BPR 2.8 2.7 2.8 2.8 2.7 2.8 2.8 2.7
JML 11.5 10.5 11.2 9.52 9.45 11.5 11.2 11.9
Bank Jabar 3.8 3.94 3.78 3.6 3.68 3.9 3.96 3.8
JML 16.7 17.2 16.2 15.5 15.3 16.8 17.9 16.3
Bank Jabar 3.9 3.6 3.6 3.4 3.5 3.8 3.8 3.8
JML 16 14 14.4 11.6 12.3 15.6 15.2 16.7
Tabel diatas menunjukkan, skor yang diperoleh Bank Jabar dari hasil kuisioner dikalikan dengan unsur kepentingan lebih tinggi bila dibandingkan dengan skor yang diperoleh bank pesaing bahkan bila dilihat per komponen sekalipun Bank Jabar tetap unggul. Dengan demikian persepsi masyarakat terhadap Bank Jabar selama ini bias dikatakan sangat positif, apabila didasarkan padapenilaian di atas. Masyarakat percaya bahwa produk kredit yang ditawarkan Bank Jabar memiliki kelebihan dibandingkan dengan produk kredit yang ditawarkan oleh bank lain. Jasa pelayanan yang diberikan oleh Bank Jabar juga lebih baik bila dibandingkan dengan jasa pelayanan yang diberikan oleh bank lain dalam hal pemberian kredit.
38
JBBE, Vol.05, No.2, Sept. 2012
ISSN: 2087-040X
Hal ini dapat memacu meningkatkan minat masyarakat untuk mengambil kredit di Bank Jabar pada masa yang akan datang. KESIMPULAN Hasil hipotesa dan untuk menjawab tujuan penelitian ini, maka diperoleh kesimpulan (1) Jenis kredit KGB yang ditawarkan kepada masyarakat menurut penggunaannya terdiri dari Kredit Guna Bhaktiuntuk rumah dan pembelian tanah, Kredit Purna Bhakti untuk Pensiunan, Kredit Abdi Bhakti untuk pegawai negeri, Kredit Multi Guna Bhakti untuk pembelian kendaraan dan elektronik, Kredit Wira Usaha Bhakti untuk tambahan modal usaha. (2) Berdasarkan hasil analisis faktor yang telah dilakukan,bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk mengambil kredit di Bank Jabar terbagi dalam 4 komponen yaitu Kredit : Suku bunga,plafond kredit,jangka waktu, bunga pelunasan, dan provisi kredit. Pelayanan Kredit : Kecepatan, kemudahan,keramahan, ketertiban, Perlindungan : Asuransi dan jaminan Promosi : Hadiah. Sikap masyarakat atau konsumen terhadap jasa layanan kredit yang diberikan oleh Bank Jabar berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu Bank Jabar menduduki kategori paling disukai oleh responden sebesar 85% dari 100 orang responden, dan 15% nya terbagi dalam kategori suka,kurang suka dan tidak suka yang diduduki oleh tiga bank pesaing. Berdasarkan hasil penilaian skorsikap, Bank Jabar merupakan bank pemberi kredit yang sangat dipercaya oleh masyarakat terbukti dari nilai skor yang diperoleh lebihtinggi dibandingkan dengan perolehan skor sikap yang diperoleh BRI,BTPN dan BPR/LPK. Semakin tinggi skor penilaian semakin tinggi pula kepercayaan masyarakat terhadap bank. DAFTAR PUSTAKA Firdaus, M. Rahmat.Teori dan Analisis Kredit (1985). Bandung:Purna Sarana Lingga Utama Ghozali.Imam.2005.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang.Badan Penerbit Undip. HungerJ. David & WheelenL.Thomas. (2003).Manajemen Strategis.Yogyakarta:Andi Kotler.Philip, (2002).Manajemen Pemasaran.Jakarta.Prenhalindo. Khoo Kheng Her Sunny T.HGoh.(2005).Marketing Wise.Jakarta.PT.Bhuana Ilmu Populer,Kelompok Gramedia Malhotra, Naresh. K. (2005). riset Pemasaran Pendekatan Terapan. PT.Indeks Kelompok Gramedia M.Tjoekam.Asas-asas Perkreditan. (1997).Institut Bankir Indonesia. Nugroho,Bhuono,Agung. (2005).Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Dengan SPSS.Yogyakarta:Andi Sumarwan,Ujang. (2002).Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Masyarakat. Bogor. Ghalia Indonesia Simamora,Bilson. (2004).Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono.Metode Penelitian Nisnis.(2002).Bandung.CV,Alfabet
39