JBBE, Vol.06, No.2, Sept. 2013
ISSN: 2087-040X
ANALISIS PENGARUH SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT TERHADAP STOCK RETURN PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Ade Manggala Hardianto1 1
Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa Banten ABSTRACT
This study was conducted to determine stock return prior to the stock split, after the stock split and the effect of the stock split on stock return on company property and real estate listing on the Indonesia Stock Exchange and the stock split policy issued at intervals from 2008-2012. The method used in this study is descriptive analysis and verification analysis. The data used in this study is a secondary data derived from the Capital Market Reference Center (CMRC) at the Indonesian Stock Exchange. Data calculated returnnya abnormal, then analyzed by the method of One-Sample t Test and Paired Sample t Test.Based on the results of the calculation are known t value of abnormal return is -1.533 with a probability of 0.160. Therefore, the probability of> 0.05, then the abnormal return before and after the stock split relatively equally. In other words there is no difference in abnormal returns before and after the stock split. Activities stock split has no significant effect on either the abnormal returns are reviewed individually or as a portfolio. In the absence of a significant difference for the mean abnormal return is also no change in the stock return. Thus, it can be concluded that the activity of the split does not affect stock return either individually or as a portfolio. Keyword: Indonesia Stock Exchang, stock return, stock split, PENDAHULUAN Perusahaan dapat menggunakan kelebihan dananya untuk membeli efek atau surat-surat berharga (securities). Pembelian efek dilakukan dengan tujuan untuk menjaga likuiditas atau tujuan memperoleh pendapatan dari dana yang ditanamkan dalam efek tersebut. Pembelian efek untuk penjagaan likuiditas merupakan investasi sementara (temporary investment) dan pengelompokan aktiva dalam neraca, efek tersebut digolongkan dalam aktiva lancar dan biasanya disebut marketable securities atau temporary investment, sedangkan efek yang dibeli dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan dan akan dipertahankan untuk jangka waktu yang panjang, merupakan investasi jangka panjang Sebelum melakukan investasi dalam surat berharga, seorang investor tentunya telah memperhitungkan secara seksama dengan mengetahui prospek perusahaan dimasa yang akan datang dan return saham yang akan diperoleh. Return saham merupakan tingkat keuntungan yang diisyaratkan atas suatu investasi. Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar-besarnya dengan risiko minimum. Return tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang. Return tersebut yang menjadi indikator untuk meningkatkan wealth para investor, termasuk didalamnya para pemegang saham. Investor akan sangat senang apabila mendapatkan return investasi yang semakin tinggi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, investor dan investor potensial memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar investasi mereka. Pemecahan saham (stock split) adalah pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil, banyak dilakukan perusahaan agar sahamnya dapat dimiliki oleh masyarakat luas atau investor kecil. Dengan adanya perusahaan yang melakukan pemecahan saham perlu dilakukan penelitian sebelum membeli saham pada perusahaan-perusahaan tersebut, apakah return saham yang dihasilkan perusahaan setelah melakukan pemecahan saham lebih tinggi dari sebelum perusahaan 58
JBBE, Vol.06, No.2, Sept. 2013
ISSN: 2087-040X
melakukan pemecahan saham ataukah sebaliknya yaitu return saham setelah melakukan pemecahan saham lebih rendah daripada sebelum melakukan pemecahan saham. Peristiwa stock split masih merupakan suatu fenomena yang membingungkan bagi para analisis keuangan, karena berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan terjadi perbedaan hasil. Masalah adalah Apakah pengaruh sebelum dan sesudah stock split terhadap stock return pada perusahaan property and real estate yang listing di BEI. Tujuan Penelitian adalah (1) Untuk mengetahui bagaimana stock return sebelum stock split pada perusahaan property and real estate yang listing di BEI (2) Untuk mengetahui bagaimana stock return sesudah stock split pada perusahaan property and real estate yang listing di BEI. (3) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sebelum dan sesudah stock split terhadap stock return pada perusahaan property and real estate yang listing di BEI. Hipotesa adalah terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah stock split terhadap stock return pada perusahaan property and real estate yang listing di bursa efek indonesia (BEI). Saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan. Sedangkan selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik (berapa pun porsinya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham (Sawidji Widiatmojo,2000). Pemecahan nilai nominal saham menjadi pecahan yang lebih kecil, misalnya dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham atau dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham. (Darmadji dan Fakhruddin , 2001) Pemecahan saham (stock split) adalah memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Harga per lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya (Jogiyanto, 2003) BAHAN DAN METODE Tempat penelitian ini pada perusahaan-perusahaan property and real estate yang melakukan pemecahan saham (stock split) di Bursa Efek Indonesia (Indonesian Stock Exchange). Analisa mengenai stock return diperoleh dengan mengambil data dan mencari rata-rata harga saham harian 10 hari sesudah dan sebelum stock split. Selisih antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah stock split digunakan untuk pengujian hipotesis. Untuk melihat pengaruh sebelum dan sesudah stock split terhadap stock return dilakukan pengujian terhadap return individual sebelum dan sesudah stock split, dengan langkah sebagai berikut : 1. Menghitung abnormal return tiap saham selama periode pengamatan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :
AR Rit E Rit
Keterangan ARit = Abnormal return saham i pada periode t Rit = Tingkat pengembalian saham individual i pada periode t E(Rit) = Tingkat pengembalian saham yang diharapkan pada periode t 2. Menghitung tingkat pengembalian masing-masing saham berdasarkan rumus :
R it
Pt Pt 1 Pt 1
Keterangan: Rit = Tingkat pengembalian saham i pada periode t Pt = Harga saham i pada periode t Pt-1 = Harga saham i pada periode t-1
59
JBBE, Vol.06, No.2, Sept. 2013 3.
ISSN: 2087-040X
Menghitung tingkat pengembalian saham yang diharapkan berdasarkan model keseimbangan (CAMP): E(Rit) = Rf + (Rm – Rf)β
Sedangkan β dapat diperoleh dengan rumus (Husnan dkk, 1994) :
R R nR R R R R R nR R m
f
m
Dimana : β Rf (Rm - Rf) (Ri – Rf)
R
m
Rf
R R i
4.
f
= = = =
m
f
i
f
2
2
f
m
f
Tingkat resiko sistematis Tingkat bunga bebas resiko excess return of market portofolio excess return of stock
= rata-rata dari excess return of market Portofolio = rata-rata dari excess return of stock
Menghitung tingkat pengembalian portofolio pasar yang biasa diwakili oleh IHSG :
Rmt
IHSGt IHSGt 1 IHSGt 1
Dimana : Rmt = Tingkat pengembalian portofolio IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan periode t IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan periode t-1 5. Menghitung rata-rata Commulative Abnormal Return (CAR) harian tiap-tiap saham periode peristiwa dengan formulasi :
CAR
t 10
AR
t 10
6.
Menghitung rata-rata atau Average Abnormal Return (AAR) seluruh saham harian selama periode peristiwa dengan rumus :
AAR 7.
1 n ARit n t 1
Untuk membuktikan sekaligus menguji hipotesis digunakan langkah-langkah sebagai berikut : a) Menghitung standar deviasi dari rata-rata abnormal return (AAR) dengan menggunakan rumus sebagai berikut : n
S
AR t 1
AAR t
2
t
n 1
b) Menghitung nilai distribusi t (t-hitung) untuk portofolio harian dengan menggunakan formulasi :
t
AAR S
n
60
JBBE, Vol.06, No.2, Sept. 2013
ISSN: 2087-040X
Dimana : AAR = Rata-rata abnormal return semua populasi n = Jumlah sampel pada masing-masing kelompok S = Standar deviasi dari rata-rata abnormal return 8.
Untuk melihat apakah aktivitas stock split mempengaruhi stock return yang diukur dari abnormal return, kemudian dilakukan pengujian dengan Uji beda dua rata-rata. Setelah diperoleh abnormal returnnya, dilakukan pengujian dengan menggunakan Uji beda rata-rata. Jika hasil pengujian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara periode sebelum dengan sesudah split, maka dikatakan aktivitas split mempengaruhi stock return, sebaliknya jika tidak ada perbedaan maka dikatakan aktivitas split tidak mempengaruhi stock return. Uji hipotesis dimaksudkan apakah ada perbedaan antara abnormal return sebelum dan setelah stock split. Pada data berpasangan setiap sampelnya dapat memiliki 2 data. Data yang berpasangan ini dikenal dengan data tidak bebas atau non-independent. Uji statistik untuk pengujian hipotesis data berpasangan digunakan pengujian melalui SPSS, yaitu One Sample t Test dan Paired Sample t-Test (Singgih Santoso, 2002) a) Perumusan Hipotesis One Sample t Test : H0 = abnormal return tidak berbeda dengan rata-rata abnormal return populasi sebelum (sesudah) stock split. H1 = abnormal return berbeda dengan rata-rata abnormal return populasi sebelum (sesudah) stock split. Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima. Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak. b) Perumusan Hipotesis Paired Sample t Test H0 = kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata populasi abnormal return sebelum dan sesudah stock split adalah relatif sama). H1 = kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata populasi abnormal return sebelum dan sesudah stock split adalah tidak sama). Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima. Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa stock split Stock return menghitung tingkat keuntungan masing-masing saham (Ri) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
R it
Pt Pt 1 Pt 1
Berdasarkan persamaan tersebut diatas maka besarnya tingkat keuntungan masing-masing saham (Ri) untuk perusahaan sampel yaitu PT. Ciputra Surya Tbk untuk sepuluh hari sebelum stock split adalah sebagai berikut:
R it
1340 1360 1360
= -0,01471
Perhitungan secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel dibawah ini, sedangkan harga saham dapat dilihat pada lampiran.
61
JBBE, Vol.06, No.2, Sept. 2013
ISSN: 2087-040X
Tabel. 1. Return individual saham CTRS Periode -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rit
Rit
Rit
Rit
Rit
CTRS -0.01471 0 0 0 -0.01493 0.007576 0 -0.02256 0.015385 0 -0.50758 0.046154 -0.01471 0 -0.02985 0 0.015385 0.015152 -0.02985 0 0.015385
LPKR 2006 0 -0.00591716 0 0.011904762 0.005882353 0 0 0 0.01754386 0.034482759 -0.5 0 0 0 -0.01111111 0.011235955 0 -0.01111111 0.011235955 -0.01111111 0.011235955
JRPT 0 0 0 0 0 0 0 -0.0227 -0.0853 -0.0169 -0.8 0 0 0 0 0 -0.0172 0 0 0 0.01754
PWON 0 0 0 0 0 0 0 -0.0667 0 0 -0.8 -0.0714 0 -0.0769 -0.0521 -0.011 0.2 -0.0741 0.06 0.0189 0
LPKR 2012 0 0.00591716 -0.0058824 0 0 -0.0059172 0 -0.0059524 0 0 -0.5988024 0.01492537 0.01470588 0 0 0.04347826 0.01388889 0 0.01369863 -0.0135135 -0.0136986
A Rit -0.01471 0 -0.00588 0.011905 -0.00904 0.001659 0 -0.1179 -0.05234 0.017534 -3.20638 -0.01035 0 -0.07692 -0.09305 0.043725 0.212032 -0.07003 0.055084 -0.00576 0.030466
Tabel 1. diatas dapat dilihat bahwa returnindividual saham CTRS sepuluh hari sebelum stock split terjadi tiga kali penurunan yaitu pada hari kesepuluh, keenam, dan ketiga, masing-masing sebesar -0,01471, -0,01493, dan -0,02256, akan tetapi pada hari kedua menjelang stock split terjadi peningkatan return sebesar -0,015385. Pada saat pengumuman stock split terjadi penurunan return sebesar -0,50758, akan tetapi sepuluh hari setelah stock split return cenderung naik, meskipun pada hari kedua, keempat, dan kedelapan terjadi penurunan return. Return individual untuk LPKR tahun 2007 sebelum stock split cenderung meningkat, hanya saja pada hari kesembilan mengalami penurunan return sebesar -0,0059. Begitu juga pada saat pengumuman stock split terjadi penurunan sebesar -0,5. Dan return setelah stock split cenderung berfluktuasi. Return individual untuk JRPT tujuh hari sebelum stock split bernilai stabil, akan tetapi tiga hari menjelang stock split dan pada saat pengumuman stock split terjadi penurunan return. Dan setelah stock split cenderung stabil, walau return sempat turun pada hari keenam setelah stock split sebesar -0,01724. Tetapi pada hari kesepuluh terjadi peningkatan return sebesar 0,01754. Return individual untuk PWON sepuluh hari sebelum stock split cenderung stabil, hanya saja pada hari ketiga menjelang stock split mengalami penurunan sebesar -0,0667. Pada saat pengumuman stock split terjadi penurunan return sebesar -0,8. Dan setelah stock split return cenderung menurun, meskipun sempat mengalami peningkatan yaitu pada hari keenam dan kedelapan, masing-masing sebesar 0,2 dan 0,06. Return individual untuk LPKR tahun 20012 sebelum stock split cenderung berfluktuasi. Pada saat pengumuman stock split, return mengalami penurunan sebesar -0,5988. Dan setelah stock split, 62
JBBE, Vol.06, No.2, Sept. 2013
ISSN: 2087-040X
return cenderung naik, meskipun dua kali return mengalami penurunan yaitu pada hari kesembilan dan kesepuluh masing-masing sebesar -0,0135 dan -0,0137. Keseluruhan saham terlihat bahwa sepuluh hari sebelum stock split return mengalami lima hari penurunan, dua hari stabil, dan tiga hari peningkatan. Peningkatan terakhir yaitu satu hari menjelang pengumuman stock split. Namun penurunan yang terbesar terjadi pada saat pengumuman stock split sebesar -3,20638. Dan empat hari setelah stock split return cenderung menurun, akan tetapi dua hari berikutnya yaitu pada hari kelima dan keenam return mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,0437 dan 0,2120. Meski sempat terjadi penurunan pada hari ketujuh dan kesembilan, namun pada hari berikutnya return kembali meningkat. Tabel 2. Analisa Expected Return (E(Ri)) Tingkat Expected Return perusahaan sampel Periode -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
E(Ri)
E(Ri)
E(Ri)
E(Ri)
E(Ri)
A E(Ri)
0.142 0.1335 0.1335 0.1335 0.1421 0.1292 0.1335 0.1465 0.1247 0.1335 0.1422 0.1071 0.142 0.1335 0.1506 0.1335 0.1247 0.1249 0.1506 0.1335 0.1247
0.184 0.1811 0.1754 0.1811 0.1783 0.1811 0.1811 0.1811 0.1727 0.1646 0.1811 0.1811 0.1811 0.1811 0.1864 0.1757 0.1811 0.1864 0.1757 0.1864 0.1757
0.1728 0.1728 0.1728 0.1728 0.1728 0.1728 0.1728 0.1835 0.2129 0.1808 0.1728 0.1728 0.1728 0.1728 0.1728 0.1728 0.1809 -0.47 0.1728 0.1728 0.1645
0.1364 0.1364 0.1364 0.1364 0.1364 0.1364 0.1364 0.18 0.1364 0.1364 0.1364 0.1831 0.1364 0.1867 0.1705 0.1436 0.0057 0.1848 0.0972 0.1241 0.1364
0.1375 0.1332 0.1417 0.1375 0.1375 0.1417 0.1375 0.1418 0.1375 0.1375 0.1353 0.1263 0.1274 0.1375 0.1375 0.1062 0.1275 0.1375 0.1276 0.1472 0.1473
0.1545 0.1514 0.152 0.1523 0.1534 0.1523 0.1523 0.1666 0.1568 0.1506 0.1536 0.1541 0.1519 0.1623 0.1636 0.1464 0.124 0.0326 0.1448 0.1528 0.1498
Tabel 2. diatas dapat dilihat bahwa return ekspektasi untuk CTRS sepuluh hari sebelum stock split cenderung menurun, walaupun sempat terjadi tiga kali peningkatan yaitu pada hari kesepuluh, keenam, dan ketiga masing-masing sebesar 0,142, 0,1421, dan 0,1465. Pada saat pengumuman stock splitreturn ekspektasi kembali meningkat sebesar 0,1422. Dan sepuluh hari setelah stock split return ekspektasi cenderung menurun, yang terbesar satu hari setelah stock split sebesar 0,1071. Meski sempat terjadi dua kali peningkatan yang cukup besar yaitu pada hari keempat dan hari kedelapan, namun pada hari berikutnya return ekspektasi kembali mengalami penurunan. Return ekspektasi untuk LPKR tahun 2011 sepuluh hari sebelum stock split nilainya cenderung menurun dan yang terbesar terjadi pada satu hari menjelang stock split sebesar 0,1646. Akan tetapi pada saat pengumuman stock split dan empat hari setelah stock split return ekspektasi kembali meningkat. Namun pada hari berikutnya cenderung tidak stabil karena terjadi turun naik.
63
JBBE, Vol.06, No.2, Sept. 2013
ISSN: 2087-040X
Return ekspektasi untuk JRPT pada hari kesepuluh hingga hari keempat bernilai stabil, akan tetapi tiga hari menjelang stock split terjadi peningkatan return dan yang terbesar pada hari kedua menjelang stock split sebesar 0,2129. Namun pada saat pengumuman stock split dan lima hari setelah stock split mengalami penurunan. Meski pada hari keenam return ekspektasi sempat meningkat sebesar 0,1809, akan tetapi pada hari-hari berikutnya return cenderung menurun. Return ekspektasi untuk PWON sepuluh hari sebelum stock split cenderung bernilai stabil, meski sempat naik pada hari ketiga menjelang stock split sebesar 0,18. Pada hari kedua menjelang stock split dan pada saat pengumuman stock split return ekspektasi mengalami penurunan. Dan satu hari setelah stock split return meningkat kembali, akan tetapi pada hari-hari berikutnya return cenderung menurun. Return ekspektasi untuk LPKR tahun 2012 sepuluh hari sebelum stock split terjadi tiga kali peningkatan yaitu pada hari kedelapan, kelima, dan ketiga. Akan tetapi dua hari menjelang stock split, pada saat pengumuman stock split, dan delapan hari setelah stock split return ekspektasi cenderung menurun. Namun pada hari-hari berikutnya return meningkat kembali masing-masing sebesar 0,1472 dan 0,1473. Keseluruhan saham dapat dilihat bahwa return ekspektasi pada hari ketiga sebelum stock split terjadi peningkatan return sebesar 0,1666, akan tetapi satu hari menjelang stock split return ekspektasi mengalami penurunan sebesar 0,1506. Namun pada saat pengumuman stock split dan satu hari setelah stock split return meningkat kembali masing-masing sebesar 0,1536 dan 0,1541. Dan pada hari-hari berikutnya return cenderung menurun meski sempat naik pada hari ketiga dan keempat masingmasing sebesar 0,1623 dan 0,1636. Tabel 3. Anailsa Abnormal Return (AR) Tingkat Abnormal Return perusahaan sampel (AR) (AR) (AR) (AR) (AR) Periode A (AR) CTRS LPKR JRPT PWON LPKR -10 -0.1567 -0.184 -0.1728 -0.1364 -0.1375 -0.1575 -9 -0.1335 -0.187 -0.1728 -0.1364 -0.1273 -0.1514 -8 -0.1335 -0.1754 -0.1728 -0.1364 -0.1476 -0.1532 -7 -0.1335 -0.1692 -0.1728 -0.1364 -0.1375 -0.1499 -6 -0.157 -0.1724 -0.1728 -0.1364 -0.1375 -0.1552 -5 -0.1216 -0.1811 -0.1728 -0.1364 -0.1477 -0.1519 -4 -0.1335 -0.1811 -0.1728 -0.1364 -0.1375 -0.1523 -3 -0.169 -0.1811 -0.2062 -0.2467 -0.1477 -0.1902 -2 -0.1093 -0.1552 -0.2982 -0.1364 -0.1375 -0.1673 -1 -0.1335 -0.1301 -0.1977 -0.1364 -0.1375 -0.1471 0 -0.1574 -0.6811 -0.9728 -0.9364 -0.7341 -0.6964 1 -0.061 -0.1811 -0.1728 -0.2546 -0.1114 -0.1562 2 -0.1567 -0.1811 -0.1728 -0.1364 -0.1127 -0.1519 3 -0.1335 -0.1811 -0.1728 -0.2636 -0.1375 -0.1777 4 -0.1805 -0.1976 -0.1728 -0.2226 -0.1375 -0.1822 5 -0.1335 -0.1645 -0.1728 -0.1546 -0.0628 -0.1376 6 -0.1093 -0.1811 -0.1981 0.1943 -0.1136 -0.0816 7 -0.1097 -0.1976 0.4705 -0.2589 -0.1375 -0.0466 8 -0.1805 -0.1645 -0.1728 -0.0372 -0.1139 -0.1338 9 -0.1335 -0.1976 -0.1728 -0.1052 -0.1607 -0.154 10 -0.1093 -0.1645 -0.147 -0.1364 -0.161 -0.1437
64
JBBE, Vol.06, No.2, Sept. 2013
ISSN: 2087-040X
Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa Abnormal return untuk CTRS sepuluh hari sebelum stock split adalah bernilai negatif, begitu juga untuk sepuluh hari setelah stock split Abnormal return bernilai negatif. Ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yang pada akhirnya Abnormal return bernilai negatif. Abnormal return untuk LPKR tahun 2007 sepuluh hari sebelum stock split adalah bernilai negatif, begitu juga untuk sepuluh hari setelah stock split abnormal return bernilai negatif. Ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yang pada akhirnya abnormal return bernilai negatif. Abnormal return untuk JRPT sepuluh hari sebelum stock split adalah bernilai negatif, ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yang pada akhirnya abnormal return bernilai negatif. Dan untuk sepuluh hari setelah stock split adalah bernilai negatif, hanya pada hari ketujuh abnormal return bernilai positif, ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih besar dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Abnormal return untuk PWON sepuluh hari sebelum stock split adalah bernilai negatif, ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yang pada akhirnya abnormal return bernilai negatif. Dan untuk sepuluh hari setelah stock split adalah bernilai negatif, hanya pada hari keenam abnormal return bernilai positif, ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih besar dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Abnormal return untuk LPKR tahun 2012 sepuluh hari sebelum stock split adalah bernilai negatif, begitu juga untuk sepuluh hari setelah stock split abnormal return bernilai negatif. Ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yang pada akhirnya abnormal return bernilai negatif. Keseluruhan saham abnormal return bernilai negatif. Ini berarti bahwa tingkat keuntungan sebenarnya lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan, yang pada akhirnya abnormal return bernilai negatif. Hal ini dapat terjadi karena investor tidak memberikan reaksi positif atas pelaksanaan stock split yang dilakukan emiten pada periode penelitian. Karena aktivitas stock split tidak akan merubah nilai kekayaan, sehingga pemodal tidak tertarik untuk melakukan investasi. Jadi pemecahan nilai nominal saham (stock split) tidak mampu menjadi insentif yang positif bagi investor ketika bursa saham sedang mengalami bearish. Uji Hipotesis n
S
AR t 1
AAR t
2
t
n 1
B.
Menghitung standar deviasi dari rata-rata abnormal return (AAR) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
C.
Menghitung nilai distribusi t (t-hitung) untuk portofolio harian dengan menggunakan formulasi :
t
AAR S
n
Dimana : AAR = Rata-rata abnormal return semua populasi N = Jumlah sampel pada masing-masing kelompok S = Standar deviasi dari rata-rata abnormal return
65
JBBE, Vol.06, No.2, Sept. 2013
ISSN: 2087-040X
Tabel 4. Standar deviasi rata-rata Abnormal return dan nilai t-hitung harian Periode -10
Sd 0,03
T -11,74
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1
0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
-11,29 -11,42 -11,17 -11,57 -11,32 -11,35 -14,17 -12,47 -10,96 -51,92 -11,64
2 3 4 5 6 7 8 9 10
0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
-11,32 -13,25 -13,58 -10,26 -6,08 -3,47 -9,97 -11,48 -10,71
Hasil pengujian hipotesis diatas dapat dilihat bahwa nilai t-hitung adalah negatif. Hal ini menunjukkan bahwa stock split merupakan bad news bagi investor yang kemungkinan besar tidak akan memberikan keuntungan bagi investor KESIMPULAN Rata-rata abnormal return sebelum stock split tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS menggunakan uji One Sample T-test bahwa t hitung sebelum stock split adalah -39,257 dengan probabilitas 0,000. Oleh karena probabilitas <0,05 maka H0 ditolak. Rata-rata abnormal return sesudah stock split tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS menggunakan uji One Sample T-test bahwa t hitung setelah stock split adalah 10,280 dengan probabilitas 0,000. Oleh karena probabilitas <0,05 maka H0 ditolak. Aktivitas stock split tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap abnormal return baik ditinjau secara individual maupun sebagai sebuah portofolio. Tidak adanya perbedaan yang signifikan untuk abnormal return berarti juga tidak ada perubahan pada stock return. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji Paired Sample T-Test bahwa nilai t hitung -1,533 dengan probabilitas 0,160. Oleh karena probabilitas >0,05, maka abnormal return sebelum dan sesudah stock split relatif sama. Dengan kata lain tidak ada perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah stock split. Dengan hasil ini, dapat dikatakan bahwa aktivitas stock split tidak mempengaruhi stock return. Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap abnormal return sebelum dan sesudah stock split. 66
JBBE, Vol.06, No.2, Sept. 2013
ISSN: 2087-040X
DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji dan Pakarti Puji. (2001). Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta. Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. (2001). Pasar Modal di Indonesia (Pendekatan Tanya Jawab). Salemba Empat. Jakarta. Husnan, Suad. (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta. AMP YKPN Yogyakarta. Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Tiga. Yogyakarta. BPFE. Kamaruddin, Ahmad. 2003. Dasar-dasar Investasi dan Portofolio. Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta. Kieso, Donald E. Jerry. J Weygandt dan Terry D. Warfield. (2002). Akuntansi Intermedit. Jakarta. Edisi 10 jilid 2. Erlangga. Nazir, Mohamad. (2000). Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia. Santoso, Singgih. (2002). SPSS Versi 10. Jakarta. Elex Media Komputindo. Sartono, Agus. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta.BPFE. Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung. CV. Alfabeta. Widiatmodjo, Sawidji. (2000). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta. PT. Jurnalindo Aksara Grafika. Van Horne, James C. dan Jhon M. Wachowiz. Jr. (2005). Prinsip-prinsipManajemen Keuangan. Jakarta. Salemba Empat. Jurnal Ewijaya dan Indriantoro, Nur. 1999. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Perubahan Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.2 No.1. Januari. Fatmawati, Sri dan Asri, Marwan. 2002. Pengaruh Stock Split terhadap Likuiditas Saham yang diukur dengan besarnya Bid Ask Spread di Bursa Efek Jakarta. Marwata. 2000. Kinerja Keuangan. Harga Saham dan Pemecahan Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 4 No. 2. Universitas Satya Wacana. Rahayu, Indah Retno. 2006. Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split Yang Terjadi di BEJ. Skripsi Sarjana Ekonomi. Tidak dipublikasikan. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. Sularso, R. Andi. 2003. Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex-Dividen Date di Bursa Efek Jakarta. . Jurnal Riset Akuntansi. Volume 5 No.1. Jurusan Ekonomi Akuntansi. Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra Sutrisno, Wang; Yuniartha. Francisca dan Susilowati, Soffy. 2000. Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 2. No. 2. September
67