JURNAL LPKIA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT DI BANK JABAR BANTEN Devie R. Suchendra1, Elita Sugih Karmiasari2 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282 Email :
[email protected],
[email protected] Abstrak Bank Jabar Banten memiliki beberapa jenis produk dan layanan kredit salah satunya Kredit Usaha Rakyat. Semakin tingginya niat masyarakat untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat, permasalahan yang dihadapi adalah kesulitan menentukan debitur yang layak atau tidak untuk menerima Kredit Usaha Rakyat. Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat menggunakan Metode Profile Matching, yaitu untuk menentukan calon debitur dengan mepertimbangkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan pihak Bank Jabar Banten. Metodologi yang digunakan adalah Metodologi Waterfall. Fase-fase dalam menggunakan Metodologi Waterfall adalah Communication, Planning, Modelling. Construction dan Deployment dengan menggunakan Visual Basic dan database SQL Server, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang ada pada sistem berjalan saat ini. Dengan dibuatnya Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat diharapkan dapat membantu mempercepat proses penentuan calon debitur Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Kredit Usaha Rakyat, Profile Matching, Waterfall
1. Pendahuluan PT.Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. adalah sebuah Bank milik Pemerintah Propinsi Jabar pada tahun 1961 dan pada tahun 1992 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa. Bank bjb KCP Kiaracondong ini beralamat di Jl. Ibrahim Adjie No.344 B Kota Bandung. Dalam struktur organisasi Bank BJB KCP Kiaracondong memilki beberapa Divisi, salah satunya Divisi Mikro. Pada saat ini Perbankan di Indonesia memasuki persaingan yang sangat kompetitif. Hal ini disebabkan banyaknya Bank yang beroperasi di Indonesia. Baik yang beroperasi secara lokal maupun yang beroperasi berskala Internasional. Sektor Perbankan memiliki peran yang strategis dalam memberikan sumbangsih terhadap perekonomian suatu Negara. Dewasa ini, permintaan kredit melalui Bank sudah berkembang dengan sangat pesat. Kredit bukan hanya digunakan bagi masyarakat golongan menengah ke bawah saja melainkan oleh semua lapisan masyarakat unuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Salah satu jenis kredit yang cukup banyak peminatnya, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR adalah jenis kredit yang diberikan oleh Pemerintah bagi Usaha Mikro, , Kecil, Menengah dan Koperasi. Bank Jabar Banten adalah salah satu Bank yang dipercaya oleh Pemerintah untuk memberikan fasilitas Kredit Usaha Rakyat kepada masyarakat.
Semakin tingginya niat masyarakat untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat, membuat pihak Bank kesulitan dalam menentukan siapa yang layak menerima Kredit Usaha Rakyat atau tidak. Dengan kenyataan permasalahan yang dihadapi, maka membangun Sistem Pendukung Keputusan untuk membangun aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat dan sesuai dengan kebutuhan Divisi Mikro. Diharapkan dengan menggunakan aplikasi tersebut dapat membantu pihak Bank dalam menentukan siapa yang layak menerima Kredit Usaha Rakyat, sehingga dapat lebih efisien dalam pelaksanaannya. Ada beberapa model yang dapat digunakan untuk membangun sebuah SPK salah satunya adalah Profile Matching. Metode Profile Matching digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk menenentukan calon debitur mana yang layak menerima Kredit Usaha Rakyat dari Bank Jabar Banten dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan pihak Bank Jabar Banten. Adapun kriteria-kriteria yang menjadikan dasar pengambilan dasar pengambilan keputusan oleh pihak Bank dalam menentukan calon debiturnya adalah status kredit, produktivitas, usaha, kondisi usaha, jaminan dan kolektibilitas. Walaupun pemilihan calon nasabah ditentukan oleh pihak Bank, namun Sistem Pendukung Keputusan ini akan menampilkan nilai prioritas global dari yang tertinggi hingga terendah dari calon nasabah tersebut, sehingga akan memudahkan dan
1
JURNAL LPKIA membantu keputusan.
pihak
Bank
dalam
mengambil
mengembangkan sistem yang terstruktur. Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah digunakan, mudah dipahami, mudah dirawat dan untuk memecahkan masalah dalam pengembangan sistem perlunya metedologi analisis dan perancangan yaitu menggunakan terstruktur dengan model proses waterfall.
Adapun identifikasi persoalan pada penelitian ini adalah: Tidak adanya metode pemberian kredit pada sistem pemberian kredit pada Sistem Pemberian Kredit Usaha Rakyat, sehingga yang mengakibatkan pemberian kredit tidak objektif Ruang lingkup ini difokuskan pada Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Pada Bank Jabar Banten, maka ruang lingkup pembatasannya dibatasi pada: 1. Metode yang digunakan untuk Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit adalah Profile Matching. 2. Output dari SPK ini adalah urutan prioritas global calon nasabah yang layak menerima Kredit Usaha Rakyat mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah.
Waterfall adalah “Model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software”.(2010) 3. Hasil Penelitian Sistem Pendukung Keputusan Pmberian Kredit Usaha Rakyat ini dibuat untuk mengatasi masalah yang timbul pada saat menentukan calon debitur yang layak atau tidak. Tidak adanya metode pemberian kredit pada sistem pemberian kredit pada Sistem Pemberian Kredit Usaha Rakyat,
Adapun maksud dan tujuan membuat laporan ini adalah: Untuk menghasilkan suatu Sistem yang dapat menentukan calon nasabah.
sehingga yang mengakibatkan pemberian kredit tidak objektif Digambarkan dalam bentuk Context Diagram . Context Diagram ini kemudian dijabarkan lebih lanjut kedalam skema relasi yang digunakan untuk menyimpan semua atribut, entitas dan relasi.
2. Landasan Teori Mnurut Hermawan Sistem Pendukung Keputusan adalah “Sebuah sistem yang mendukung kerja seseorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu”.(2005)
Gambar III.2 Context Diagram
Kredit Usaha Rakyat yang disingkat KUR adalah kredit atau pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah, namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana Bank.
Pengajuan Kredit
Pengajuan Kredit Calon Debitur
Surat Penolakan
Surat Pengajuan Disetujui
Menurut Kusrini Profile Matching adalah “Metode yang sering sebagai mekanisme dalam pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel predictor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati”.(2005)
Pimpinan KCP
Sistem Permohonan Kredit Usaha Rakyat Pengajuan Kredit Disetujui
Gambar 1 Context Diagram
Metode adalah suatu cara / teknik sistematis untuk mengerjakan sesuatu. Urutan prosedur untuk penyelesaian masalah dikenal dengan istilah algoritma. Metedologi pengembangan sistem yang akan digunakan dalam hal ini adalah pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk
2
JURNAL LPKIA 6. Setelah itu dibuat Laporan Penilaian
Pengajuan Kredit
Frmulir Pengajuan Kredit
Analis
Kredit dengan melihat data debitur dan Pengajuan Kredit. 7. Laporan Penilaian Kredit diberikan kepada Pimpinan. Perancangan Input/ output akan menampilkan data masuk/ keluaran yang diinginkan, dan mencetak informasi yang dibutuhkan. dalam suatu proses. Perancangan Input/ output tersebut adalah sebagai berikut :
Id debitur Debitur
1.0 Mengisi Formulir Pengajuan Kreditt
Id debitur
Kriteria debitur 2.0 Periksa Pengajuan Kelengkapan Kredit
Id Debitur
Pimpinan
Persetujuan Kredit
ID Debitur Id Debitur
3.0 Buat Persetujuan Pengajuan Kredit
Nama Debitur
Tempat Tgl Lahir Id Debitur
Persetujuan Kredit
4.0 Buat Surat Pemberian Kredit
Pendidikan Terakhir Nama Ibu
Pengajuan Kredit Disetujui
No KTP
Analis
Jml Tanggungan
Alamat Id Debitur
Kec/Kota
Kode Pos
Telepon
Gambar 2 DFD Level 0
Nama Saudara
Alamat
Kec/Kota
Kode Pos
Telepon
Kewarganegaraan
Dalam perancangan perangkat lunak, terdapat beberapa kendala yang menjadi hambatan baik pada saat menganalisis sistem maupun pada saat membuat perancangan sistem usulan. Adapun kendala-kendala yang dihadapi sebagai berikut : 1. Keterbatasan waktu untuk mewawancarai dan observasi. 2. Kurangnya data-data dari perusahaan tempat Praktik Kerja Lapangan, dikarenakan banyak data yang tidak diperbolehkan untuk umum.
Status
Tambah
Batal
Gambar 3 Form Debitur
Sasaran utama dari sistem menyeluruh ini adalah mendefinisikan sistem keseluruhan dari sudut pndang pemakain (user), lalu memperhatikan serta memverifikasi bahwa sistem yang didefinisikan ini dapat memenuhi kebutuhan bisnis. Aliran informasi ini memperlihatkan aliran pemrosesan data dari pemakai ke komputer yang disertai penjelasan mengenai fungsi yang dilakukan terhadap data. Uraian Sistem Informasi Pemberian Kredit Usaha Rakyat secara menyeluruh adalah sebagai berikut: 1. Debitur memberikan Formulir Pengajuan Kredit kepada Analis Kredit, jika Pengajuan ditolak Analis Kreit membuat Surat Penolakan Pengajuan Kredit kepada debitur. 2. Formulir Pengajuan Kredit yang disetujui akan disimpan ke data Pengajuan Kedit. 3. Input Penilaian Pengajuan dilihat dari data kriteria debitur, lalu disimpan di data store Penilaian Kredit. 4. Setelah Penilaian Kredit, daftar Pengajuan diberikan kepada Pimpinan dan dibuat Surat Persetujuan Kredit, lalu disimpan di data store Pengajuan Disetujui. 5. Dibuat Surat Pengajuan dan dibeikan kepada Debitur.
Gambar 4 Form Aspek Penilaian
Gambar 5 Faktor Penilaian
3
Brikutnya
JURNAL LPKIA 1.
2.
3. Gambar 6 Formilir Permohonan Kredit 4.
5.
6.
Gambar 7 Form Penilaian 7.
8.
9. Gambar 8 Laporan Penilaian Debitur Setelah sistem dianalisis dan dirancang, maka kegiatan selanjutnya adalah tahapan penerapan (implementasi) sistem yang merupakan satu tahap agar siap dioperasikan. Rencana implementasi juga merupakan tahap awal dari penerapan sistem yang baru. Rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi.
Penetapan Anggaran Menentukan anggaran untuk Biaya Pengadaan, Biaya Persiapan Operasi, Biaya Proyek, Biaya Operasi. Pengadaan Hardware dan Software Pembelian Hardware dan Software penunjang sistem usulan untuk mendukung sistem yang akan dijalankan dimana pembelian sesuai dengan anggaran yang telah disepakati sebelumnya. Insalasi Hardware dan Software Proses penginstalan Software yang dibutuhkan pada sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan. Pembuatan Database Kegiatan pembuatan database yaitu kegiatan menterjemahkan hasil rancangan ke dalam bentuk database yang akan dibaca oleh komputer. Pembuatan Program Kegiatan pembuatan program ini dilakukan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan sebelmnya. Uji Coba dan Perbaikan Program Kegiatan ini akan dilakukan untuk melihat apakah program berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak dan apabila masih terdapat kesalahan makan akan diperbaiki, sehingga sistem dapat berjalan maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Pemilihan dan Pelatihan Operator Salah satu faktor yang mempunyai peran penting dalam penerapan sistem usulan, yaitu operator yang mengetahui tentang teknologi komputer. Dan pempimpin perusahaan akan menjalankan pelatihan agar memahami sistem usulan dan dapat menjalankan dengan baik. Evaluasi dan Perbaikan Sistem Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi dari sistem baru yang akan dibandingkan dengan hasil yang dicapai oleh sistem yang lama. Peralihan Kedalam Sistem Baru Tahap ini melakukan peralihan sistem, dari sistem lama ke sistem baru.
Kebutuhan perangkat keras (Hardware) yang diperlukan dalam menunjang Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat yang baru mengusulkan sebagai berikut : 1. Processor : Pentium Core 2 Duo CPU T4400 3,20 GHz 2. Mptherboard : Support Processo 3. Memory : DDR3 3 GB (3976 MB) 4. Hard Disk : 160 GB ( 52617 MB) 5. VGA Card : Omboard 6. Monitor : Display Screen 1024x768 7. Keyboard : 104 Keys 8. Mouse : Standar
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap implementasi ini disertai penjelasan secara keseluruhan dari rencana penerapan sistem baru ini dapat dilihat pada tabel aktivitas adalah :
4
JURNAL LPKIA Dalam pemilihan personil diusulkan karyawan yang sudah ada dan ahli dalam bidangnya untuk dilatih kembali dalam rangka memahami sistem informasi yang baru, hal ini dikarenakan bila dilakukan rekruitmenkaryaan baru akan memakan waktu yang cukup lama sehingga dapat menggunakan sumber daya yang ada setidaknya mereka sudah memahami sistem oprasi yang berlangsung. 1.
1 Orang Sistem Analis Untuk mengidentifikasi permasalahan yang tedapat pada sistem. Dan untuk merancang perubahan sistem yang ada. Sebagai penaggung jawab keseluruhan proyek sistem.
2.
1 Orang Programmer Untuk membuat aplikasi yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah sistem yang baru. Dan bertanggung jawab atas aplikasi/perangkat lunak yang dibuat.
3.
1 Orang Teknisi Untuk mengawasi dan memperbaiki bila terdapat kerusakan dalam jaringan
4. http://ilmukomputer/database (Kristanto Harianto Ir. Konsep dan Perancangan Database, (16 juni 2014, 22:14) 5. http://ilmukomputer/database (Yudhanto yudha, S.Kom. et al, Penerbit ANDI dan MADCOMS, (25 juni 2014, 21:04) 6. http://www.globalkomputer.com/bahasan/database/ Produk/VB.html “MySql” download (28 juni 2014, 22:31) .
4. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan program yang diusulkan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Dengan dibuatnya rancangan sistem baru pemberian kredit pada Sistem Pemberian Kredit Usaha Rakyat pemberian kredit berjalan objektif. Berikut ini saran untuk perusahaan / pihak-pihak yang terkait sehubungan dengan hasil penellitian untuk menunjang sistem, adapun saran-saran yang dapat disampaikan darin hasil penyelesaian proyek akhir ini adalah sebagai berikut : Sesuai dengan berkembangnya teknologi diharapkan sistem pendukung keputusan pemberian kredit usaha rakyat ini dikembangkan menjadi sistem penduung kepurusan berbasis web. DAFTAR PUSTAKA 1. Kristanto Andri, 2008, Perancanga Sistem Informasi Dan Aplikasinya, Cetakan Pertama, Penerbit Gava Media, Yogyakarta 2. Rosa A.S.2011, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek), ModulaBandung .3. http://www.bankbjb.co.id/id/4/117/115/261//bjbKredit-Mikro-Utama.html
5