James Joyce Bilik Musik
Diterjemahkan oleh Gita Kharisma
PENERBIT KAKATUA YOGYAKARTA 2016
Sebagian halaman dalam buku ini dihilangkan
KATA PENGANTAR Sebagian besar puisi Joyce ditulis semasa awal karir kepenulisannya. The Holy Office (1904), Chamber Music (1907), dan Gas from a Burner (1912) ditulis sebelum umurnya menginjak kepala tiga. Selama rentang waktu tersebut, Joyce kesulitan mencari penerbit untuk kumpulan cerpennya, Dubliners. Kebanyakan penerbit menolak dengan alasan tulisannya berpotensi menuai kontroversi. Bahkan yang terpahit, salah satu penerbit yang semula menyetujui dan sudah mencetak naskahnya, berubah pikiran hingga membakar hasil cetakannya kembali. Masa depannya sebagai penulis mulai kabur. Kehidupan pribadinya turut pula terkena imbas buruk. Maka tak heran kalau puisi Joyce umumnya berisikan gonjang-ganjing yang dialaminya selama masa muda. Beruntung kemudian Dubliners diterbitkan pada tahun 1914, meskipun itu bukan oleh penerbit di Irlandia melainkan di Inggris. Chamber Music terdiri dari tiga puluh empat puisi romantik, ditulis sebelum Joyce bertemu dengan Nora Barnacle yang kelak akan menjadi istrinya. Seperti yang pernah ia ungkapkan, “Ketika aku menulis Chamber Music, aku adalah pemuda kesepian, yang berjalan sendirian di kala malam sambil berharap suatu hari seorang gadis akan mencintaiku.” Dua puisi terakhir, XXXV dan XXXVI ditambahkan Joyce beberapa hari sebelum naskah dicetak. Meskipun banyak yang berpendapat bahwa judulnya terinspirasi dari bunyi dentingan air kencing seorang wanita dalam jambang, nyatanya puisi-puisi pada Chamber Music memang kental dengan nuansa musik, terutama dari kekuatan
rimanya yang padu, sehingga banyak musisi ternama yang mengadaptasinya ke dalam lirik lagu. Sebelum pergi merantau keluar dari Irlandia, Joyce telah menerbitkan puisi panjang berjudul The Holy Office pada tahun 1904, berisikan sindiran terhadap kebangkitan sastra Irlandia yang dinilainya kolot dan tidak berbobot, terutama seniman-seniman yang masih memegang erat seni konservatif. Kebebasan berekspresi penulis ditekan oleh batasan yang ditetapkan gereja. Menurut Joyce, kemajuan seni Irlandia hanya dapat terwujud dengan menggali pemikiran klasik. Hal demikian sebenarnya pernah diterapkan oleh Thomas Aquinas dalam membuka pikiran gereja pada abad pertengahan. Setelah lulus kuliah, Joyce sempat setahun pergi ke Paris, tapi kemudian kembali ke Dublin tahun 1912 untuk memantau perkembangan kumpulan cerpennya— Dubliners, yang dikirimkannya ke penerbit Mounsel & Company. Meskipun semula penerbit menyetujuinya, George Roberts selaku manajer penerbit tersebut tahu-tahu menolaknya. Joyce pun kecewa lantaran kepulangannya ternyata sia-sia belaka dan selama perjalanan itulah ia menulis puisi Gas from a Burner sebagai pelampiasan kekesalannya. Joyce yang kala itu masih berusia 22 tahun merasa dirinya seolah-olah dikucilkan dan tidak didukung sama sekali oleh penulis Irlandia lainnya. Ia, yang menganggap dirinya ‘anak emas’ Irlandia merasa tersisih di antara penulis lainnya. Selain itu ia juga dituduh sebagai seniman yang karyanya mengandung hujatan agama. Karena Joyce merasa sudah tak dihargai oleh bangsanya sendiri, maka demi melanjutkan karir menulisnya ia meninggalkan Irlandia sebagai ‘seniman yang terusir’. Bersama kekasihnya, Nora Barnacle, mereka
bertolak ke berbagai kota mulai dari Paris, Trieste, dan Zurich. Selama hidup berkelana itulah Joyce menulis Pomes Penyeach (dinamai demikian karena satu puisi dihargai satu penny), sehingga banyak dari judul puisinya berasal dari nama-nama tempat seperti San Sabba, Fontana, dan Bahnhofstrasse, meskipun ada beberapa puisi yang ditulis untuk istri dan anaknya, dan juga gambaran kerinduan Joyce akan kampung halamannya. Toh Joyce tak pernah lagi kembali ke Irlandia meskipun permintaan itu datang dari seorang W.B. Yeats, selaku pelopor kebangkitan sastra Irlandia. Puisi terakhir yang ditulis Joyce adalah Ecce Puer pada tahun 1932. Puisi ini ditujukan untuk kelahiran cucu lelakinya yang diberi nama Stephen, sekaligus memperingati ayahnya yang baru meninggal. Dalam memahami karya Joyce, kita mesti sepakat bahwa disamping memahami kata demi kata, hal yang tak kalah penting adalah memahami pula lika-liku kehidupan penulisnya itu sendiri. Sebab, bukan hanya A Portrait of the Artist as a Young Man, boleh dikatakan hampir semua karya Joyce adalah autobiografi, tentang bagaimana perjuangan Stephen Dedalus merangkai sayapnya untuk terbang menggapai matahari—sesuai ambisinya, “mengekspresikan diri dengan seni yang sebebas mungkin, dalam sepi, diam, dan terasing.” Penerjemah
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BILIK MUSIK
I Jalinan tanah dan udara II Senja berawal dari bias permata III Momen kala segalanya mengendap diam IV Ketika bintang hilang-timbul di surga V Terjulur keluar jendela VI Aku ingin berada di peluk hangat itu VII Kekasihku memakai gaun berkilau VIII Siapa yang menghiasi pepohonan hijau IX Angin bulan Mei menari-nari di laut X Petikan senar pada lubang gitar XI Selamat tinggal, selamat tinggal, selamat tinggal XII Betapa suci pelita sisi gelap bulan XIII Kunjungi ia dengan sopan XIV Merpatiku, merpati cantikku XV Dari mimpi buruk, jiwaku bangkit XVI O lembah yang sejuk XVII Karena suaramu terdengar di sisiku XVIII O Pujaan hati, dengarlah XIX Jangan sedih karena semua pria XX Pada pohon pinus tua XXI Ia yang tengah terombang-ambing XXII Oleh lingkar sangkarmu XXIII Hati yang berdebar di samping hatiku XXIV Ia menyisir dengan tenang XXV Hadapi dan jalani dengan lapang XXVI Engkau hanyut dalam hingar-bingar malam XXVII Meski aku seorang Mithridates bagimu
5 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
XXVIII Gadis manis, berhentilah bernyanyi XXIX Sayang, mengapa kau permainkan aku? XXX Cinta tumbuh seiring waktu berjalan XXXI O, melintasi ujung Donnycarney XXXII Hujan menetes sepanjang hari XXXIII Sekarang, O sekarang, di tanah subur ini XXXIV Tidurlah, O tidurlah XXXV Sepanjang hari kudengar riak air sungai XXXVI Kudengar pasukan berkumpul di medan
40 41 42 43 44 45 46 47 48
PUISI SATU PENNY
49 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
MISI SUCI LETUPAN GAS BAKAR LIHATLAH ANAKKU CATATAN TENTANG PENULIS TENTANG PENERJEMAH
65 73 81 85 93 93
1 Ternak 2 Melihat Perahu Layar di San Sabba 3 Setangkai Bunga untuk Anakku 4 Ia Menangisi Seluruh Rahoon 5 Semuanya Sirna Sudah 6 Di Pantai Fontana 7 Gadis 8 Banjir 9 Serpihan Malam 10 Seorang Diri 11 Kenangan Seniman di Cermin Ketika Malam 12 Bahnhofstrasse 13 Doa
BILIK MUSIK Chamber Music (1907)
I Jalinan tanah dan udara Mengalunkan nada merdu Jalinan sungai dimana Pepohonan dedalu bertemu Sepanjang sungai ada alunan nada Bagi para pengelana cinta Bunga layu di mantelnya Daun kering di rambutnya Semua mengalun halus Kepala mengayun seirama Dan jari-jari meliuk bersama Hanyut dalam musikalitas
II Senja berawal dari bias permata Sebiru lautan dalam, paling dalam Lampu hijau muda menyala Menerangi pepohonan di jalan Piano tua bergema di udara Lirih, pelan, dan harmoni Ia membungkuk pada tuts kuning Kepalanya terpekur menghayati Pikiran lepas, tatapan lena, dan jari tangan Berkeliaran kemana suka Senja berangsur biru gelap Bersama bias permata
PUISI SATU PENNY Pomes Penyeach (1927)
Ternak Ia mengembara seusai matahari musim dingin Menggiring ternak di sepanjang jalanan dingin Suara yang dikenal, pemberi segala perintah Ia tuntun gembala melintasi Cabra Ada suara berbisik, rumah itu hangat Sapi melenguh dan menderakkan kuku kakinya Ia tuntun mereka dengan ranting bunga Seraya uap dingin berhembus ke jidat Ayolah gembala, percepat langkah Lekas malam ini berbaring di perapian! Aku tersiksa menggiring gerombolan hewan Rantingku pun patah! Dublin, 1904
Melihat Perahu Layar di San Sabba Kudengar sorak jiwa muda-mudi Gempita mengayuh dayung Dan terdengar padang rumput berseru: Jangan kembali, jangan kembali lagi! O kalbu, O rumput yang berseru Percuma kembang layarmu berkabung! Tiada lagi angin yang ditanggung Kembali, jangan kembali lagi Trieste, 1912
Sebagian Halaman Dihilangkan
Misi Suci Dari dan untuk diriku sendiri Akan memberi teladan penyucian diri Aku, yang kusut terlunta-lunta Sambil memegang sajak pujangga Membawa otak Aristoteles jenaka Ke kedai minum dan rumah jalang Jikalau pernyair ternyata keliru Harus ada di sini penafsirku Maka sampai pula di ujung lidah Ajaran yang tak ditemukan di sekolah
Sebagian Puisi Dihilangkan
Letupan Gas Bakar Tuan dan nyonya, kalian di sini dikumpulkan semua Untuk mendengar mengapa bumi dan surga murka Oleh karena karya haram dan pendosa seni Penulis Irlandia yang tinggal di negeri lain Ia mengirimiku buku sepuluh tahun silam Sudah kubaca ratusan kali, lebih kurang Naik dan turun, kedepan dan kebelakang Dan dari pelbagai sudut pandang Kucetak seluruh kata tanpa ada gubahan Namun ampun demi Tuhan
Sebagian Puisi Dihilangkan
CATATAN Bilik Musik II. Permata merujuk pada batu kecubung, amethyst. VII. Pada baris terakhir puisi ini Joyce memberi sentuhan humor dengan menggambarkan kekasihnya sedang kencing. Disadur dari buku “Critical Companion to James Joyce: A Literary Reference to His Life and Work” Penulis: A. Nicholas Fargnoli and Michael Patrick Gillespie, Facts On File, 2006. XI. Di Skotlandia dan sebagian wilayah Inggris, perempuan yang memakai jaring rambut menandakan bahwa ia belum menikah. XII. Pada puisi ini Joyce bertindak sebagai penutur. Ia menyindir kaum pendeta atas pandangan mereka terhadap pembatasan hasrat seksual, sehingga Joyce menggambarkan mereka sebagai ‘orang-orang yang bermuka dua sebagaimana sisi terang dan sisi gelap bulan.’ Capuchin merujuk pada Ordo Kapusin yang saat itu berkembang di Gereja Katolik Irlandia, dimana pengikutnya bercirikan kesederhanaan dan mereka menyatakan bahwa setiap orang adalah saudara bagi yang lain. Disadur dari buku “Joyce/ Foucault” Penulis: Wolfgang Streit, University of Michigan, 2006. XVII dan XVIII. Kedua puisi ini saling berhubungan. Puisi XVII berkisah tentang orang ketiga yang mengancam hubungan percintaan si penyair. Sementara Puisi XVIII adalah bentuk kesedihan si penyair tentang rusaknya persahabatan, meskipun di saat yang sama ia menyanjung kemesraaan di antara mereka. Disadur dari buku “Critical Companion to James Joyce: A Literary Reference to His Life and Work” Penulis: A. Nicholas Fargnoli and
Michael Patrick Gillespie, Facts On File, 2006. XXI. ‘Kekasih’ merujuk pada Nora Barnacle. Puisi ini menggambarkan betapa buruk hubungan Joyce dengan temantemannya. Menurut William York Tindall, seorang pengamat Joyce, puisi ini merupakan urutan pertama dari Bilik Musik jika ditilik berdasarkan unsur tematik yang disusun oleh Joyce sendiri. Sedangkan urutan angka romawi yang umum dipakai sekarang ini disusun oleh adik Joyce, Stanislaus. XXVI. Raphael Holinshed (1529 - 1580), sejarawan Inggris yang menginspirasi tragedi Shakespeare “Macbeth” dan “King Lear.” Samuel Purchas (1577 - 1626), penulis Inggris yang bukunya berisi tentang perjalanan ke berbagai belahan dunia. Ia menginspirasi Samuel Coleridge dalam melahirkan karyanya “Vision in a Dream.” XXVII. Mithridates (120 - 63 SM), raja Pontus yang konon kebal terhadap racun ular. Dalam surat Joyce kepada adiknya, Stanislaus tahun 1906, ia berkata, “Secara garis besar, puisi ini menggambarkan bahwa cinta hanya omong-kosong belaka. Wanita hanya mencintai materi dan mereka egois.” XXXI. Donnycarney: kawasan pemukiman di utara Dublin. XXXIII. Villanelle: jenis puisi dua rima dengan total sembilan belas baris, dimana lima bait pertama terdiri dari tiga baris dan sebait terakhir terdiri dari empat baris. Roundelay: jenis puisi dua rima yang terdiri dari enam baris dalam setiap empat bait. XXXVI. Baris terakhir puisi ini merujuk pada surat Markus 15:34, “Tuhanku, tuhanku. Mengapa Engkau meninggalkan aku.”
Puisi Satu Penny 1. (Ternak) Cabra: kota di utara Dublin. 2. (Melihat Perahu Layar di San Sabba) Joyce menulis puisi ini setelah menonton adiknya, Stanislaus mengikuti lomba perahu layar di San Sabba, Trieste. 3. (Setangkai Bunga untuk Anakku) Puisi ini mengacu pada kejadian ketika suatu hari putri Joyce, Lucia, diberi bunga oleh seseorang yang tak dikenal. 4. (Ia Menangisi Seluruh Rahoon) Rahoon: suatu daerah di Galway, kota dimana Nora berasal. Joyce menulis puisi ini setelah menemani Nora melayat ke makam mantan kekasihnya yang meninggal karena penyakit TBC. Pria inilah yang menjadi model tokoh Michael Furey dalam cerpen Joyce berjudul “The Dead.” 5. (Semuanya Sirna Sudah) Judul aslinya “Tutto è Sciolto” diambil dari salah satu adegan dalam opera Vincenzo Bellini, yang merupakan komposer favorit Joyce. 6. (Di Pantai Fontana) Puisi ini menggambarkan kasih sayang yang terjalin antara Joyce dan putranya ketika mereka bertamasya dengan berenang di pantai. 7. (Gadis) Puisi yang ditulis Joyce untuk putrinya ini adalah potret Lucia sedang memetik sayuran di kebun di Trieste, sebelum menderita gangguan mental tahun 1930. 11. (Kenangan Seniman di Cermin Ketika Malam) Joyce menulis puisi ini ketika ia berumur tiga puluh lima tahun. Pada titik itu ia mencoba menuangkan gambaran seorang seniman musik yang
telah berada di penghujung usia ke dalam sebuah puisi. 12. (Bahnhofstrasse) Bahnhofstrasse adalah sebuah kota di Swiss, dimana Joyce divonis menderita penyakit mata glaukoma. Sejak saat itu penglihatan mata kirinya mulai buram sehingga mengganggunya dalam membaca dan menulis. 13. (Doa) Satu-satunya puisi yang ditulis di Paris ini adalah pesan seorang lelaki ke pasangannya yang terpisah jauh. Tema yang diusung menyangkut tentang kepasifan akan hasrat seksual dan digabungkan dengan unsur fantasi sadomasokhisme.
Misi Suci *Diurut berdasarkan baris 2. Penyucian diri: perubahan emosi yang dihasilkan oleh tragedi. Lakon tragedi memerlukan aksi yang sempurna. Dengan aksi yang sempurna diharapkan mempunyai daya pikat yang tinggi, padat, kompleks, dan sublim. Dengan aksi yang sempurna diharapkan penonton mencapai penyucian diri (W. S. Rendra, 1993). 16. Dante Alighieri (1265 – 1321), penyair Italia yang menulis epos Divine Comedy. 24. Perkumpulan bisu merujuk pada seniman-seniman teater yang memegang kendali atas kebangkitan sastra di Irlandia. 27-28. Seniman yang dimaksud tersebut adalah W.B. Yeats. Ketika itu, ia selaku pelopor kebangkitan sastra Irlandia, didukung oleh banyak seniman wanita seperti Lady Gregory, Annie Horniman, dan Florence Farr. 34. Penawaran Joyce untuk menulis rutin di artikel koran harian The Goblin ditolak oleh pemiliknya, Thomas Kelly dari Hazelhatch. 37-40. W.K. Magee (1868 – 1961), penulis dan pustakawan Irlandia yang disindir Joyce lebih layak dipandang sebagai penganut presbiterian. 41. George Roberts, selaku pemilik penerbit Maunsel &
Company merupakan pengagum setia George Russel. 42. Seumas O’ Sullivan (1879 – 1958), penyair dan editor majalah Irlandia. 43-45. George Russel (1867 – 1935), dikenal dengan nama pena AE, adalah salah seorang penulis yang memiliki pengaruh besar terhadap kebangkitan sastra Irlandia selain W.B. Yeats. 46. Aiskhilos (abad 4 - 5 SM), bapak tragedi Yunani. 57. (Yesaya 1 :18) Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti wol. 61-72. Ditujukan untuk Nora Barnacle, yang dikencaninya selama dua bulan setelah salah satu puisinya di Bilik Musik diterbitkan. 73-77. Joyce memposisikan dirinya sebagai Leviathan yang bersifat egois dan suka menyendiri. Sedangkan semua penulis Irlandia yang serakah materi dilambangkannya sebagai pengikut Mamon. 82. Kebangkitan sastra Irlandia yang dinilai Joyce konservatif membuatnya mencoba mengambil pedoman dari Thomas Aquinas, yang pada masanya berhasil membuka pandangan kaum Katolik konservatif dengan tulisan-tulisannya melalui pendekatan terhadap karya klasik seperti Aristoteles. 94. Maha Manvantara: perhitungan waktu dalam Hindu dimana jika semua telah habis berlalu, dunia akan dihancurkan.
Letupan Gas Bakar *Diurut berdasarkan baris 5. Dari sudut pandang George Roberts, pemilik penerbit Maunsel & Company ketika Joyce mengirimkan naskah Dubliners. 20. Charles Stewart Parnell (1846 - 1891), politisi Irlandia yang paling memegang pengaruh tahun 1880-an. 24. William Joseph Walsh (1841 - 1921), uskup Katolik Dublin. 27. Shamrock atau “daun semanggi” adalah salah satu lambang Irlandia yang paling terkenal. 31-33. Joseph Campbell (1879 - 1944), penulis puisi The Mountainy Singer, yang diterbitkan Maunsel & Company tahun 1909. 34-36. George Augustus Moore (1852 - 1933), penulis dan pengkritik seni Irlandia yang mempengaruhi karya James Joyce. 38. James Cousins (1873 – 1956), penulis sajak beraliran mistis yang terpengaruh budaya India. Ia seringkali menggunakan nama pena di antaranya Mac Oisin dan Jayaram. 42. Isabella Augusta/Lady Gregory (1852 - 1932), penulis drama dan cerita rakyat Irlandia. 44. Padraic Colum (1881 – 1972), penulis Irlandia yang sebaya dengan Joyce, digadang-gadang menjadi penulis besar oleh W. B. Yeats sehingga Joyce menyindirnya sebagai Santo Patrick dari Colum. 45-48. John Millington Synge (1871 - 1909), penulis drama dan pemilik Teater Abbey, yang merupakan salah satu teater tersohor
di Irlandia. The Playboy of the Western World adalah drama yang ditulisnya tahun 1907. 52. O’Leary Curtis dan John Wyse Power: jurnalis nasionalis Dublin. John Wyse Power menginspirasi tokoh Jack Power dan John Wyse Nolan dalam Ulysses. 60. Nama-nama Tempat di Irlandia/ Irish Names of Place adalah buku ulasan geografis yang ditulis Patrick Weston tahun 1869. 63-66. Merujuk pada George Roberts, pemilik penerbit Maunsel and Company. Ia adalah seorang Presbiterian keturunan Skotlandia. 68. Wangsa Stuarts yang berkuasa di Skotlandia dari 1371 hingga 1807. 71-74. Joyce ditolak oleh Thomas Kelly untuk mengisi posisi sebagai penulis artikel di koran harian The Goblin dan lebih memilih Padraic Colum untuk mengisi posisi tersebut (lihat catatan Misi Suci 34). 78. Selain di bidang penerbitan, Maunsel & Company juga membuka perusahaan yang bergerak di bidang kereta api dan perkapalan. 85. (Matius 5:39) Orang jahat jangan dimusuhi. Siapa yang menampar pipi kananmu, berikan pula pipi kirimu. 98. Memento homo, quia pulvis es, et in pulverem reverteris: “ingatlah bahwa engkau hanyalah debu dan suatu saat akan kembali menjadi debu.”