i
UNIVERSITAS INDONESIA
JAM TERBANG DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP RISIKO HIPERGLIKEMI PADA PILOT SIPIL DI INDONESIA
TESIS
GOLDA NAOMI SINAMBELA 1006769493
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN PENERBANGAN JAKARTA JULI 2013
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
ii
UNIVERSITAS INDONESIA
JAM TERBANG DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP RISIKO HIPERGLIKEMI PADA PILOT SIPIL DI INDONESIA
TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Spesialis Kedokteran Penerbangan
GOLDA NAOMI SINAMBELA 1006769493
FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN PENERBANGAN JAKARTA JULI 2013
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama
: Golda Naomi Sinambela
NPM
: 1006769493
Tanda Tangan
:
Tanggal
: Juli 2013
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
iv
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
v
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat dan kemuliaan bagi Allah Bapa Yang Maha Kuasa yang
telah
melimpahkan
kasih
karunia-Nya
sehingga
penulis
mampu
menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis, Universitas Indonesia. Terlaksananya penelitian ini tentunya tak lepas dari dorongan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Prof. dr. Bastaman Basuki, MPH, Sp.KP selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan yang telah mengarahkan dan mereview tesis ini. 2. DR. dr. Carmen Siagian, MS, Sp.GK dan dr. Soemardoko Tjokrowidigdo. Sp.M, Sp.KP(K) selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini. 3. dr. Manaor FL. Napitupulu, Sp.KP, DTM&H, MSc yang turut memberikan bimbingan dalam penyelesaian tesis ini. 4. Dr. Thamrin Abudi, Sp.KP, teman sejawat, pegawai dan responden di Balai Kesehatan Penerbangan Jakarta yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data untuk tesis ini. 5. Seluruh dosen PPDS Kedokteran Penerbangan yang telah memberikan materi kedokteran penerbangan. Akhir kata penulis berharap tesis ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan Ilmu Kedokteran Penerbangan dan dapat memberikan kebaikan bagi semua pihak. Amin. Jakarta, Juli 2013
Golda Naomi Sinambela
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
vi
ABSTRAK
Nama Program Studi Judul
: Golda Naomi Sinambela : Kedokteran Penerbangan : Jam terbang dan kebiasaan makan terhadap risiko hiperglikemi pada pilot sipil di Indonesia
Latar belakang. Hiperglikemi memiliki komplikasi jangka panjang yaitu penyakit kardiovaskular yang dapat mengganggu kinerja seorang pilot sipil dalam keselamatan penerbangan. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi faktorfaktor yang berperan terhadap risiko hiperglikemi. Metode. Subjek penelitian potong lintang dipilih secara purposif di antara pilot sipil yang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala pada 29 Mei sampai 9 Juni tahun 2013 di Balai Kesehatan Penerbangan (Balhatpen). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pemeriksaan fisik dan pengambilan data kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) dari laboratorium Balhatpen. Hiperglikemi adalah kadar GDP 100-125 mg/dl. Gula darah normal adalah kadar GDP 70-99 mg/dl. Hasil. Selama 10 hari pengumpulan data didapat 612 pilot sipil dan sebanyak 225 orang memenuhi kriteria inklusi. Pada penelitian ini ditemukan 3 faktor dominan yaitu rerata jam terbang per tahun 1051-1130 jam, kebiasaan makan roti setiap hari dan kebiasaan makan makanan manis setiap hari yang berpengaruh terhadap risiko hiperglikemi. Pilot sipil yang memiliki rerata jam terbang per tahun 10511130 jam dibandingkan dengan 0-1050 jam per tahun berisiko 7 kali lebih besar mengalami hiperglikemi [risiko relatif suaian (RRa)=7,15; 95% interval kepercayaan (CI)=0,85-57,23; P=0,063]. Pilot sipil dengan kebiasaan makan roti setiap hari dibandingkan dengan 0-4x/minggu berisiko 1,9 kali lebih besar mengalami hiperglikemi [RRa=1,94; 95% CI=0,91-4,16; P=0,085]. Selanjutnya, pilot sipil dengan kebiasaan makan makanan manis setiap hari dibandingkan dengan 0-4x/minggu berisiko hiperglikemi sebanyak 2 kali lipat [RRa=1,99; 95% CI=1,10-3,60; P=0,023]. Kesimpulan. Rerata jam terbang per tahun 1051-1130 jam, kebiasaan makan roti setiap hari, dan kebiasaan makan makanan manis setiap hari mempertinggi risiko hiperglikemi. Kata kunci: hiperglikemi, jam terbang, kebiasaan makan, pilot sipil di Indonesia.
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
vii
ABSTRACT
Name Study Programme Title
: Golda Naomi Sinambela : Aviation Medicine, Department of Community Medicine, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia. : Flight hours and eating habits related with hyperglycemia
risk among civilian pilots in Indonesia. Background. Hyperglycemia can lead to long-term complications such as cardiovascular disease that could interfere the performance of a civilian pilot in aviation safety. Therefore, it is necessary to identify the factors that contribute to the risk of hyperglycemia. Methods. This cross-sectional study subjects selected purposively among civilian pilots undergoing their periodic medical check-up on May, 29 to June, 9 2013 at the Aviation Health Center. Data collected through interviews, physical examinations and data retrieval of fasting blood glucose levels from the Aviation Health Center’s laboratorium. Hyperglycemia, if fasting blood glucose levels of 100-125 mg/I. Normal, if fasting blood glucose levels 70-99 mg /I. Result. During the 10 days of data collection obtained around 800 crew members and civilian pilots who meet the inclusion criteria are 225 pilots. This study found three dominant factors, flight hours per year from 1051 to 1130 hours, eating white bread every day and eating sweets everyday that influence the risk of hyperglycemia. Flight hours per year from 1051 to 1130 hours had a 7 times increased risk to hyperglycemia [Relative Risk adjusted (Rra)=7.15, 95% Confidence Interval (CI)=0 0.85-57.23, P=0.063]. Eating white bread everyday had 1.9 times increased risk to hyperglycemia [Rra=1.94, 95% CI=0.91-4.16, P=0.085]. Furthermore, eating sweets everyday at risk of hyperglycemia by almost 2-fold [Rra=1.99, 95% CI=1.10-3.60, P=0.023]. Conclusion. Flight hours per year from 1051 to 1130 hours, eating white bread every day, and eating sweets every day increased risk to hyperglycemia. Keywords: hyperglycemia, flight hours, eating habits, civilian pilot in Indonesia.
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... HALAMAN JUDUL …………………………………………………………..… HALAMAN PERNYATAAN ORIGINALITAS …………………………..…… HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. KATA PENGANTAR ............................................................................................ ABSTRAK / ABSTRACT ..................................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................................... DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. DAFTAR TABEL .................................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... BAB 1. PENDAHULUAN………………………………………………............ 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….. 1.2 Permasalahan………………………………………………………………… 1.3 Tujuan………………………………………………………………………... 1.3.1 Tujuan Umum…………………………………………………………… 1.3.2 Tujuan Khusus………………………………………………….………... 1.4 Hipotesis……………………………………………………………………... 1.5 Manfaat………………………………………………………………………. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………….. 2.1 Definisi Hiperglikemi…………………………………………………........... 2.2 Epidemiologi………………………………………………………………… 2.3 Etiologi Hiperglikemi………………………………………………………... 2.4 Patofisiologi Hiperglikemi………………………………………….………… 2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Hiperglikemi………………………….……….. 2.6 Hiperglikemi Pada Penerbangan…………………………………………….. 2.7 Penelitian Terdahulu…………………………………………………………. 2.8 Profil Balai Kesehatan Penerbangan………………………………………… 2.9 Kerangka Teori………………………………………………………………. 2.10 Kerangka Konsep…………………………………………………………... BAB 3. METODE………………………………………………………………. 3.1 Disain Penelitian……………………………………………………………... 3.2 Populasi dan Sampel…………………………………………………………. 3.2.1 Populasi………………………………………………………………. 3.2.2 Sampel………………………………………………………………... 3.2.3 Perhitungan Besar Sampel……………………………………………. 3.3 Kriteria Inklusi, Eksklusi dan Drop-Out……………………………………... 3.3.1 Kriteria Inklusi………………………………………………………... 3.3.2 Kriteria Eksklusi……………………………………………………… 3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………………… 3.5 Pengambilan Data……………………………………………………………. 3.6 Prosedur Pemeriksaaan………………………………………………………. 3.6.1 Wawancara…………………………………………………………… 3.6.2 Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Puasa……………………………. Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
i ii iii ii iii iv vi viii ix x 1 1 1 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 5 7 9 10 12 14 15 15 15 15 15 15 16 16 16 17 17 17 17 18
ix
3.6.3 Pemeriksaan Fisik…………………………………………………….. 3.7 Instrumen Yang Digunakan………………………………………………….. 3.8 Pengolahan dan Analisis Data……………………………………………….. 3.8.1 Pengolahan Data……………………………………………………… 3.8.2 Analisis Data………………………………………………………….. 3.8.2.1 Analisis Bivariat………………………………………………. 3.8.2.2 Analisis Multivariat………………………………………….... 3.9 Definisi Operasional…………………………………………………………. 3.10 Penyajian Data……………………………………………………………… 3.11 Cara Pengumpulan Data……………………………………………………. 3.12 Etika Penelitian……………………………………………………………... 3.13 Alur Penelitian……………………………………………………………… BAB 4. HASIL…………………………………………………………………... BAB 5. DISKUSI………………………………………………………………... 5.1 Keterbatasan dan Kelayakan Penelitian……………………………………... 5.2 Persentase Hiperglikemi……………………………………………………... 5.3 Karakteristik Demografi Terhadap Risiko Hiperglikemi Pada Pilot Sipil………………………………………………………………………………. 5.3.1 Umur………………………………………………………………….. 5.3.2 Ras……………………………………………………………………. 5.3.3 Tingkat pendidikan terakhir…………………………………………... 5.3.4 Status pernikahan……………………………………………………... 5.4 Model Akhir Beberapa Faktor Dominan Terhadap Hiperglikemi…………… 5.4.1 Rerata jam terbang per tahun…………………………………………. 5.4.2 Kebiasaan makan roti………………………………………………… 5.4.3 Kebiasaan makan makanan manis……………………………………. BAB 6. SIMPULAN DAN SARAN……………………………………………. 6.1 Simpulan……………………………………………………………………... 6.2 Saran…………………………………………………………………………. RUJUKAN ……………………………………………………………………… LAMPIRAN …………………………………………………………………….
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
18 18 19 19 19 19 19 19 22 22 22 24 25 37 37 37 38 38 38 39 39 40 40 40 41 42 42 43 44 49
x
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.2 Kerangka teori faktor yang menentukan hiperglikemi………..
12
Gambar 2.3 Kerangka konsep beberapa faktor yang berhubungan dengan kadar Glukosa darah puasa…………………………………………………
14
Gambar 3 Alur penelitian…………………………………………………..
24
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel penelitian pendahuluan…………………..……………....
16
Tabel 1 Distribusi responden menurut karakteristik demografi.................
25
Tabel 2 Distribusi responden menurut karakteristik pekerjaan..................
26
Tabel 3 Distribusi responden menurut faktor kebiasaan.............................
28
Tabel 4 Distribusi responden menurut pemeriksaan IMT, Laboratorium dan riwayat penyakit DM dalam keluarga………………………………
29
Tabel 5 Beberapa karakteristik demografi terhadap risiko hiperglikemi…….
30
Tabel 6 Beberapa karakteristik pekerjaan terhadap risiko hiperglikemi……...
31
Tabel 7 Beberapa karakteristik kebiasaan terhadap hiperglikemi.....................
33
Tabel 8 Indeks Massa Tubuh dan Riwayat DM dalam keluarga terhadap risiko hiperglikemi…………………………………………………………….
34
Tabel 9 Saling keterkaitan antara beberapa faktor risiko terhadap risiko Hiperglikemi………………………………………………………………………….
36
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil perhitungan jumlah sampel dengan program OpenEpi untuk penelitian potong lintang…………………………………………......
49
Lampiran 2. Kuesioner penelitian…………………..……………………...
50
Lampiran 3. Definisi Operasional………………………………...………...
51
Lampiran 4. Lembar Penjelasan Penelitian……………………………….
54
Lampiran 5. Surat Persetujuan (Informed Consent)………………………
56
Lampiran 6. Surat Persetujuan Komite Etik UI…………………………...
57
Lampiran 7. Bukti Analisa Stata 9………………………………………..
58
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada duapuluh tahun terakhir ini terjadi perkembangan yang pesat di bidang teknologi yang berdampak positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini membawa perubahan dalam gaya hidup manusia terutama pada pola makan dan aktifitas fisik. Masyarakat dengan status ekonomi sosial menengah ke atas cenderung mengonsumsi makanan secara berlebihan serta melakukan pekerjaan dengan fasilitas teknologi sehingga aktifitas fisik berkurang. Kondisi demikian menjadi faktor predisposisi untuk timbulnya hiperglikemia.1 Pada kondisi hiperglikemia mulai terjadi kerusakan mikrovaskular dan 3366% orang dengan hiperglikemia berisiko menjadi diabetes mellitus dan penyakit kardiovaskular dalam 2-6 tahun setelah terdeteksi. Kondisi ini dapat terjadi pada seorang pilot yang berperan penting dalam keselamatan penerbangan. Profesi pilot merupakan pekerjaan yang memerlukan kompetensi yang tinggi meliputi interaksi terhadap perangkat canggih dalam lingkungan kerja serta faktor stres saat terbang (take-off, landing, fatig, pajanan dingin, hipoksia) sehingga setiap pilot sipil harus dalam kondisi prima.2,3,4,5,6 Dari beberapa penelitian diketahui bahwa prevalensi hiperglikemi meningkat setiap tahun di seluruh dunia. Sebuah maskapai penerbangan di Jepang (1986) melaporkan 4,44% pilot sipilnya mengalami hiperglikemi. Studi lain pada pilot sipil di India antara tahun 1997-2002 mendapat kan hasil 6,67% pilot sipil mengalami hiperglikemi.1,7 Sedangkan pada penelitian terhadap pilot militer di Kanada serta Amerika ditemukan bahwa 26,7% diantaranya mengalami hiperglikemi dan selama 10 tahun terjadi peningkatan angka kejadian hiperglikemi setiap tahunnya sebesar 5%.8
1 Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
Universitas Indonesia
2
1.2 Permasalahan Seorang pilot sipil memiliki risiko mengalami hiperglikemi dengan gaya hidup berupa kebiasaan makan lemak tinggi dan kalori tinggi, tidak teratur berolahraga serta obesitas. Faktor-faktor tersebut menjadi pemicu terhadap kejadian hiperglikemi pada para pilot. Selain itu bahaya yang paling tinggi dalam dunia penerbangan adalah hipoksia dengan onset yang tersembunyi dan berbahaya (insidious). Paparan hipoksia selama penerbangan juga diketahui dapat memicu hiperglikemi pada pilot sipil melalui penurunan sekresi insulin dalam keadaan hipoksia.9,10 Hiperglikemi memiliki faktor resiko yang berhubungan dengan umur, jenis kelamin, ras/etnis, tingkat pendidikan, IMT, lingkar pinggang, aktivitas fisik, kebiasaan makan, riwayat DM dalam keluarga. Pada seorang pilot sipil perlu diketahui hubungan hiperglikemi dengan faktor pekerjaan seperti masa kerja, jam terbang dan jarak penerbangan.6,7,8,9,11 Hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan di Balai Kesehatan Penerbangan Jakarta bulan Februari tahun 2012 terhadap 279 pilot sipil ditemukan bahwa 90 pilot (32,2%) mengalami hiperglikemi. Prevalensi ini cukup tinggi dibandingkan dengan penelitian terdahulu di negara lain. Pada saat ini penulis belum menemukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan hiperglikemi pada pilot sipil di Indonesia. Oleh karena itu perlu penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor risiko karakteristik pilot sipil terhadap kejadian hiperglikemi khususnya untuk faktor jam terbang serta kebiasaan makan. 1.3 Tujuan 1.3.1
Tujuan umum: Diketahuinya hubungan antara jam terbang dan kebiasaan makan terhadap
risiko hiperglikemi pada pilot sipil di Indonesia. 1.3.2
Tujuan khusus : 1. Diketahuinya hubungan antara rerata jam terbang per tahun lebih dari 1050 jam terhadap risiko hiperglikemi pada pilot sipil di Indonesia. 2. Diketahuinya hubungan antara kebiasaan makan roti setiap hari terhadap risiko hiperglikemi pada pilot sipil di Indonesia.
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
3
3. Diketahuinya hubungan antara kebiasaan makan makanan manis setiap hari terhadap risiko hiperglikemi pada pilot sipil di Indonesia. 1.4 Hipotesis 1. Subjek dengan rerata jam terbang per tahun lebih dari 1050 jam memiliki risiko lebih besar untuk mengalami hiperglikemi atau sebaliknya. 2. Subjek dengan kebiasaan makan roti setiap hari memiliki risiko lebih besar untuk mengalami hiperglikemi atau sebaliknya. 3. Subjek dengan kebiasaan makan makanan manis setiap hari memiliki risiko lebih besar untuk mengalami hiperglikemi atau sebaliknya. 1.5 Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi unsur-unsur terkait, antara lain: 1. Bagi Pilot Sipil Dapat mengetahui hubungan antara karakteristik pilot terhadap kadar glukosa darah puasa sehingga gejala awal hiperglikemi dapat dikenali dan diatasi untuk mencapai efektivitas kerja. Pilot dapat melaksanakan kebiasaan makan secara kuantitatif dan kualitatif yang sesuai dengan pekerjaan baik pada waktu tidak terbang dan khususnya pada saat terbang. 2. Bagi Maskapai Penerbangan Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu referensi untuk identifikasi pilot yang mempunyai kecenderungan hiperglikemi. Maskapai penerbangan dapat membuat kebijakan yang mengarah kepada tindakan preventif. 3. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai rujukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor risiko yang lain sehingga dapat diketahui mekanisme hubungan antara satu karakteristik pilot sipil dengan kejadian hiperglikemi. 4. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan wawasan di bidang Ilmu Kedokteran Penerbangan dan teknologi Kedokteran Penerbangan. Memberikan pengalaman bagaimana melakukan penelitian yang benar serta cara menyusun hasil penelitian. Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Hiperglikemi Hiperglikemi adalah suatu keadaan dengan kadar glukosa darah puasa lebih dari normal, tapi belum memenuhi standar diagnosis Diabetes Mellitus.3,12,13 Cut off point hiperglikemi yang digunakan pada penelitian ini adalah 100125 mg/dl, berdasarkan kriteria American Diabetes Association (ADA) tahun 2012 dan Konsensus Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) tahun 2011. Ada perbedaan istilah untuk hiperglikemi yang digunakan oleh ADA dan PERKENI yaitu prediabetes (ADA tahun 2012) dan belum pasti DM (PERKENI) tahun 2011.3,12 2.2 Epidemiologi Kejadian
hiperglikemi
meningkat
setiap
tahun.
Jumlah
penderita
hiperglikemi sekitar 314 juta penderita di seluruh dunia dan diperkirakan akan menjadi 418 juta penderita pada tahun 2025.5 Menurut data kesehatan dari WHO, angka kejadian peningkatan hiperglikemi pada pria di Indonesia sebesar 5,1% pada tahun 2009.14 Suatu maskapai penerbangan di Jepang (1986) melaporkan 92 dari 2071 (4,44%) pilot sipilnya mengalami hiperglikemi. Studi lain terhadap 516 pilot sipil di India antara tahun 1997-2002 mendapatkan hasil pilot sipil yang mengalami hiperglikemi sebesar 6,67%.1 2.3 Etiologi Hiperglikemi Hiperglikemi disebabkan oleh gangguan/defek sekresi insulin, gangguan kerja insulin ekstrahepatik, gangguan supresi output dari glukosa hepatik atau asupan makanan yang berlebih.6,15,16 2.4 Patofisiologi Hiperglikemi 17,18,19 Hormon-hormon pankreas bekerja mempertahankan konsentrasi glukosa dalam darah tetap berada dalam rentang normal. Hormon-hormon tersebut terdapat pada kelenjar eksokrin pankreas dan menghasilkan 4 hormon yang berbeda yaitu insulin, glukagon, somatostatin dan polipeptida pankeas. Insulin dan
4 Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
Universitas Indonesia
5
glukagon (keduanya merupakan polipeptida) saling bertentangan dalam regulasi metabolisme glukosa. Kerja insulin membawa glukosa ke dalam jaringan yang sensitif terhadap insulin, seperti hepar, otot, dan lemak, dan untuk meningkatkan penyimpanan cadangan energi. Efek biokimia insulin yang paling utama adalah anabolik yaitu merangsang anabolisme dan menghambat katabolisme. Insulin merangsang penyimpanan glukosa sebagai glikogen dengan meningkatkan laju pembentukan glikogen dan penurunan laju glikogenolisis pada hepar dan otot skeletal. Insulin juga merangsang penyimpanan lemak dan protein melalui efek inihibisi lipolisis maupun protelisis. Glukagon, di sisi lain, kerjanya berlawanan dengan kerja insulin tersebut. Sedangkan somatostatin menghambat sekresi insulin dan glukagon sehingga mengurangi efek dari kedua hormon tersebut. Selain insulin dan glukagon, beberapa hormon lainnya berkontribusi pada modulasi metabolisme karbohidrat. Sebagian besar adalah insulin antagonis termasuk hormon pertumbuhan, glukokortikoid, epinefrin dan tiroksin. Insulin secara kontinyu disekresi oleh sel ß pankreas yaitu pada kecepatan basal dalam keadaan pasca absorpsi (6-12 jam setelah makan), pada saat kecepatan ditekan selama keadaan puasa yang lama, serta dalam jumlah besar pada saat proses pengolahan zat-zat gizi. Kerja insulin dan glukagon dimediasi oleh reseptor sel spesifik di permukaan yang berikatan dengan masing-masing hormon. Untuk mempertahankan toleransi glukosa tetap normal maka sekresi insulin dan sensitivitas insulin harus normal. Defisiensi insulin yang absolut dan/atau abnormalitas sensitivitas insulin dapat menyebabkan
peningkatan kadar gula
darah bahkan sampai pada penyakit diabetes. 2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Hiperglikemi 1.
Umur : Risiko meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Usia > 45 tahun harus dilakukan pemeriksaan DM.7,20
2.
Status Pernikahan : status tidak menikah atau belum menikah memiliki risiko lebih tinggi terhadap kejadian hiperglikemi. Variabel psikologis dari seseorang yang tidak menikah seperti permusuhan, kemarahan, dan tipe perilaku tertentu menjadi faktor risiko independen yang berpengaruh terhadap peningkatan kadar glukosa darah puasa.21,22 Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
6
3.
Ras : ras merupakan faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi. Prevalensi lebih tinggi ditemukan pada ras kulit berwarna (African American, Latino, Native American, Asian American, Pacific Islander) dibandingkan dengan ras kulit putih.12,28
4.
Tingkat pendidikan : suatu penelitian oleh Robinson et al (2011) menggunakan skor CANRISK mendapatkan hasil bahwa Subjek dengan
tingkat pendidikan Sekolah Menengah Umum atau lebih
rendah secara signifikan merupakan faktor risiko terhadap prediabetes (OR=1.60; 95% CI=1.31–1.96).18 5.
Faktor pekerjaan : prevalensi sindrom metabolik didapatkan secara signifikan lebih tinggi pada pilot dengan jam terbang 1000 jam atau lebih (43%) dibandingkan pilot dengan jam terbang 1000 jam atau kurang (23%) dengan Chi square=9,513;p<0,01.1
6.
Faktor kebiasaan : a. Kebiasaan merokok : Merokok merupakan salah satu risiko timbulnya gangguan kardiovaskular. Meskipun merokok tidak berkaitan langsung dengan timbulnya intoleransi glukosa, tetapi merokok dapat memperberat komplikasi kardiovaskular dari intoleransi glukosa dan DM tipe2.3 b. Kebiasaan olahraga : latihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah. Latihan jasmani yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik (jalan kaki, bersepeda santai, jogging, berenang) dan hendaknya
dilakukan secara teratur yaitu 3-4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit per latihan.3,12 c. Kebiasaan makan dan minum : Diet tak sehat (unhealthy diet) seperti diet dengan tinggi gula dan rendah serat akan meningkatkan risiko menderita prediabetes/intoleransi glukosa dan DM tipe 2. Pembatasan asupan kalori ditujukan untuk mencapai berat badan ideal. Karbohidrat kompleks merupakan pilihan yang lebih baik dan diberikan secara terbagi dan seimbang sehingga tidak
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
7
menimbulkan kadar puncak (peak) glukosa darah yang tinggi setelah makan, mengandung sedikit lemak jenuh, dan tinggi serat larut.3,12 7.
Indeks Massa Tubuh : Indeks Massa Tubuh merupakan faktor yang dapat dimodifikasi. Pada seseorang yang mempunyai risiko diabetes dan mempunyai berat badan lebih, penurunan berat badan merupakan cara utama untuk menurunkan risiko terkena DM tipe 2 atau intoleransi glukosa. Beberapa penelitian menunjukkan penurunan berat badan 510% dapat mencegah atau memperlambat munculnya DM tipe 2.3,12
8.
Riwayat penyakit DM dalam keluarga : Riwayat penyakit DM dalam keluarga merupakan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi.9 Penelitian pada penduduk di Kanada didapatkan variabel riwayat DM dalam keluarga secara signifikan merupakan faktor risiko terhadap prediabetes (OR=1,21;95%CI=1,09-1,34).13 Adanya riwayat penyakit DM dalam keluarga memberikan gambaran predisposisi genetik terhadap DM. Namun jika faktor risiko lain yang dapat dimodifikasi terkontrol maka individu dengan hiperglikemi dan riwayat penyakit DM dalam keluarga dapat dicegah menjadi diabetes.24
2.6 Hiperglikemi Pada Penerbangan Kabin pesawat terbang komersil pada keadaan jelajah memiliki tekanan dalam kabin sama dengan rata-rata ketinggian 6000-8000 kaki di atas permukaan laut.25,26 Pada ketinggian tersebut sudah terjadi penurunan tekanan oksigen dalam alveolar menjadi
sekitar 64-70 mmHg setelah 10-20 menit berada pada
ketinggian tersebut. Sedangkan tekanan oksigen dalam alveolar pada sea level sebesar 103 mmHg. Konsekuensinya adalah suplai oksigen yang tidak adekuat dalam jaringan, baik kuantitas maupun konsentrasi molekular disebut hipoksia. Hipoksia merupakan hazard fisiologis dalam dunia penerbangan.26,27 Pilot sipil dalam pekerjaannya dapat mengalami keadaan tersebut berupa hipoksia ringan. Penelitian yang dilakukan oleh Jun Yi dkk (2008) menyatakan bahwa keadaan
hipoksia
menyebabkan
resistensi
insulin
sehingga
berpotensi
mengganggu metabolisme glukosa melalui penurunan protein Insulin Receptor-ß (IR-ß) dan Insulin Receptor Substrate-1 (IRS-1). Insulin Receptor-ß (IR-ß) dan Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
8
Insulin Receptor Substrate-1 (IRS-1) yaitu protein yang bekerja sebagai sinyal bagi pengeluaran hormon insulin. Efek hipoksia terhadap resistensi insulin ini diketahui mulai terjadi sejak 30 menit terpapar dan blok total terjadi 24 jam setelah
terpapar
hipoksia
akibat
hilangnya
protein
IR-ß
dan
IRS-1.
Konsekuensinya penyerapan glukosa basal meningkat dengan paparan hipoksia dalam jaringan adiposa. Hasil ini kemungkinan merupakan konsekuensi dari peningkatan ekspresi GLUT1 oleh hipoksia. Sebagai respon terhadap hipoksia, penyerapan glukosa basal meningkat sebesar 142% pada 4 jam dan kemudian masing-masing
sebesar 73% dan 50,8% pada 8 dan 24 jam. Penurunan
penyerapan glukosa setelah terpapar hipoksia 8 jam
mungkin hasil dari
penurunan permintaan energi sebagai respons terhadap hipoksia yang persisten.26 Penelitian lain tentang efek hipoksia intermiten terhadap metabolisme glukosa dilakukan oleh Louis dkk (2008) pada orang dewasa yang sehat. Penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa stres akibat paparan hipoksia akan meningkatkan predisposisi disfungsi metabolik melalui terganggunya sensitivitas insulin, efektivitas glukosa, dan sekresi insulin. Pelepasan sitokin proinflamasi, seperti Interleukin-6 dan Tumor Necrosis Factor-, mengakibatkan disfungsi metabolik setelah mengalami hipoksia intermiten. Kedua sitokin tersebut telah diketahui merupakan kausal dalam pathogenesis resistensi insulin dan diabetes tipe 2.27 Pilot dengan hiperglikemi dapat dikategorikan sebagai gangguan kadar glukosa puasa, gangguan toleransi glukosa, atau bila kadar HbA1C lebih dari nilai normal tetapi dibawah batas ambang kriteria diabetes yaitu 5,7-6,4%.17,30 Pencegahan pada pilot dengan kondisi hiperglikemi agar tidak menjadi diabetes jelas penting sekali untuk kesehatan pilot jangka panjang dan turut menjaga karir pilot tersebut. Pencegahan awal yang terpenting adalah modifikasi gaya hidup yaitu edukasi, konsultasi dengan ahli gizi untuk mendapatkan IMT ideal (bila pilot overweight) dan monitor program olahraga. Perubahan yang diharapkan terjadi tidak hanya untuk mendapatkan kontrol glikemik tetapi juga menurunkan risiko pilot mengalami penyakit kardiovaskular.28,31
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
9
Hal-hal yang menjadi pertimbangan aeromedis adalah kondisi hiperglikemi yang berkepanjangan karena menyebabkan poliuri, dehidrasi, nausea, fatig, dan perubahan tajam penglihatan.28 Pilot dengan kondisi hiperglikemi dinyatakan fit atau layak untuk terbang.17,28,29 2.7 Penelitian Terdahulu Pada penelitian pendahuluan tentang prevalensi hiperglikemi pada pilot sipil yang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin di Balai Kesehatan Penerbangan, peneliti mendapatkan faktor-faktor risiko dari hiperglikemi adalah umur, lingkar pinggang, kebiasaan makan, olahraga. Hasil studi mendapatkan prevalensi hiperglikemi pada pilot sipil di Indonesia bulan Februari tahun 2012 adalah sebesar 32,2%. Penelitian lain dilakukan di Brazil. Metode penelitian dengan survey potong lintang pada 214 responden usia lebih dari 35 tahun dan 43,9% adalah laki-laki. Penelitian ini menunjukkan hubungan antara peningkatan kadar gula darah puasa dan pola makan sehat, barat, dan tradisional. Pola makan sehat terdiri dari susu, jus buah, roti gandum, buah segar,sayur-sayuran, popcorn, ikan. Pola makan barat terdiri dari pizza, sandwich, biskuit, permen, mayonnaise, mentega, margarine, minuman manis. Pola makan tradisional terdiri dari kacang-kacangan, nasi, tepung, pasta. Instrumen penelitian adalah kuesioner frekuensi makanan dan 24 hours dietary recall. Perhitungan regresi logistik mendapatkan hasil pola makan barat berisiko 1,5 kali terhadap peningkatan kadar glukosa darah (OR=1,57;95% CI=0,87-2,86;P=0,14). Setelah dilakukan penyesuaian dengan jenis kelamin, umur, IMT dan asupan energi total didapatkan hasil bahwa responden dengan pola makan barat berisiko terhadap peningkatan kadar glukosa darah (P=0,01).31 Penelitian lain terhadap 111 pilot yang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin 1 kali per tahun di Yordania tahun 2006 didapatkan hasil terdapat 10 orang (9,6%) mengalami hiperglikemi. Faktor yang memberikan kontribusi terhadap kejadian hiperglikemi adalah pengaruh westernisasi pada diet para pilot di Yordania (P=0,0088) .32
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
10
2.8 Profil Balai Kesehatan Penerbangan Balai Kesehatan Penerbangan berada di bawah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan bertugas melaksanakan pengujian serta pemeriksaan kesehatan terhadap personil penerbangan, pemeliharaan kesehatan personil penerbangan, higiene dan sanitasi dalam bidang kesehatan penerbangan di bandar udara dan pesawat udara dengan melakukan penelitian di laboratorium. Personil penerbangan yang harus melakukan pengujian dan pemeriksaan kesehatan untuk mendapatkan sertifikasi dari Balai Kesehatan Penerbangan yaitu : a) Personil Penerbangan Kelas 1 : Airline Transport Pilot, Commercial Pilot, Flight Navigator. b) Personil Penerbangan Kelas 2 : Flight Engineer, Air Traffic Controller, Flight Attendant, Private Pilot, Student Pilot. c) Personil Penerbangan Kelas 3 : Flight Operation Officer, Basic Air Traffic Services, Sport Pilot, Flight Service Officer, Aircraft Maintenance Engineer, Petugas Pelayanan Informasi
Aeronautika
(AIS), Teknisi Elektronika Penerbangan, Petugas Pemandu Parkir Pesawat Udara, PKP-PK, Operator Garbarata, Operator Peralatan Pelayanan Darat Pesawat Udara, Teknisi Perawatan Kendaraan dan Peralatan PKP-PK, Petugas Salvage, Petugas Pengujian Barang dan Penumpang di Bandar Udara, Petugas Penanganan Pengangkutan Bahan dan/atau Barang Berbahaya dengan Pesawat Udara. Jumlah awak pesawat yang datang untuk pemeriksaan dan pengujian kesehatan di Balai Kesehatan Penerbangan berkisar 80-100 orang per hari. Fasilitas pelayanan Balai Kesehatan Penerbangan adalah pemeriksaan fisik, laboratorium, pemeriksaan gigi, audiometri, mata, rontgen, treadmil dan EKG serta disposisi. Hasil pemeriksaan kesehatan awak pesawat di Balai Kesehatan Penerbangan ini telah diakui oleh organisasi penerbangan di dunia internasional. Alur pelayanan di Balai Kesehatan Penerbangan sebagai berikut: 1. Pendaftaran 2. Pemeriksaan fisik, laboratorium, pemeriksaan gigi, audiometri, mata, rontgen, treadmill dan EKG Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
11
3. Rekapitulasi 4. Sertifikasi. Fasilitas yang dimiliki mendukung fungsi Balai Kesehatan Penerbangan berupa penyusunan rencana dan program serta pelaksanaan perawatan dan bimbingan kegiatan Balai; melaksanakan kegiatan fungsional di bidang pengujian, pemeriksaan dan pemeliharaan secara medis serta keselamatan kerja personil penerbangan beserta sarananya; melaksanakan urusan tata usaha Balai.33
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
12
2.9 Kerangka Teori 20,32,33,34,35,36 Stres : Trauma fisik Trauma psikologis Penyakit Olahraga Hipoksia Pajanan dingin
Asupan makanan >>> + + Stimulasi parasimpatis
Sel-sel ß pulau langerhans
Stimulasi simpatis dan epinefrin
Resistensi insulin
Hiperglikemi
Gambar 2.2 Kerangka teori faktor yang menentukan hiperglikemi Sumber: Disarikan dari “Fisiologi Manusia oleh Lauralee Sherwood tahun 2001” dan “The American Journal of Cardiology.Volume 99, Issue 4, Supplement, 19 February 2007” Hiperglikemi merupakan suatu kondisi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Kebiasaan makan yang mengandung karbohidrat tinggi dan lemak tinggi maka akan terjadi hiperglikemi dan sebaliknya. Selain itu kadar glukosa darah puasa dapat juga dipengaruhi oleh
faktor stres seperti trauma fisik, trauma
psikologis, penyakit, olahraga, hipoksia, pajanan dingin. Insulin
berperan sebagai hormon anabolik dan penyimpanan
dan
penggunaan cadangan energi dalam keadaan puasa. Insulin yang dihasilkan oleh sel ß Pulau Langerhans dalam pankreas akan dilepaskan ke dalam aliran darah sebagai respons terhadap peningkatan kadar glukosa darah setelah makan, pencernaaan protein, hormon-hormon gastrointestinal, aktivitas nervus vagus dan beberapa obat (seperti glukotrol, agen hipoglikemik oral). Insulin berikatan dengan reseptor pada otot dan sel adiposa dan memfasilitasi masuknya glukosa
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
13
melalui transporter GLUT 4. Insulin memfasilitasi oksidasi glukosa dan sintesis glikogen dalam hepar. Bila asupan
makanan berlebih, maka insulin juga akan memfasilitasi
sintesis asam lemak dan penyimpanan dalam sel adiposa, sehingga terjadi penurunan kadar glukosa dalam darah. Pada keadaan puasa, glukagon disekresi oleh sel Pulau Langerhans dan bekerja merangsang pemecahan glikogen di hepar untuk mempertahankan kadar glukosa dalam darah. Pada keadaan resistensi insulin, maka glukagon menghambat oksidasi glukosa dalam hepar dan meningkatkan glukoneogenesis. Pada keadaan puasa juga terjadi stimulasi pelepasan epinefrin dari medula adrenal dan norepinefrin dari ujung-ujung saraf perifer. Hormon-hormon katabolik ini bekerja terutama dalam otot untuk mobilisasi glikogen dan pada adiposa untuk pelepasan trigliserida. Kadar epinefrin dan norepinefrin akan meningkat pada saat seseorang mengalami stres dan keadaan ini memerlukan glukosa untuk tambahan energi sebagai respons menghadapi keadaan akibat stres tersebut. Glukokortikoid seperti kortisol merupakan hormon steroid yang dihasilkan korteks adrenal pada saat puasa maupun pada keadaan stres. Glukokortikoid akan meningkatkan kadar glukosa darah melalui stimulasi glukeneogenesis.
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
14
2.10 Kerangka Konsep Faktor Demografi : Umur Status Pernikahan Ras Tingkat pendidikan
Faktor Pekerjaan : Ranking Jam terbang total Rerata jam terbang per tahun Rerata jam terbang per bulan Masa kerja total Jarak penerbangan Faktor kebiasaan : Kebiasaan merokok Kebiasaan makan nasi Kebiasaan makan roti Kebiasaan makan makanan berlemak Kebiasaan makan makanan manis Kebiasaan minum teh Kebiasaan minum kopi Kebiasaan minum alkohol Kebiasaan olahraga
HIPERGLIKEMI
Pemeriksaan fisik : Indeks Massa Tubuh ≥ 25,0 Kg/m2
Riwayat penyakit dalam keluarga: Diabetes mellitus
Gambar 2.3 Kerangka konsep beberapa faktor yang berhubungan dengan kadar glukosa darah puasa.
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
15
BAB 3 METODE
3.1
Disain Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan disain potong lintang dengan metode
sampling purposif untuk mengetahui distribusi karakteristik responden serta faktor risiko jam terbang dan kebiasaan makan terhadap hiperglikemia pada pilot sipil di Indonesia. Data penelitian didapatkan melalui wawancara oleh peneliti, pemeriksaan fisik dan data laboratorium. Setelah pembersihan data, dilakukan analisis dengan uji statisik regresi Cox yang ditampilkan dalam bentuk tabel. 3.2
Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi Populasi penelitian adalah pilot sipil yang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala setiap 6 bulan di Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. 3.2.2 Sampel Sampel pada penelitian adalah pilot sipil yang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala setiap 6 bulan di Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, menyatakan kesediaannya mengikuti penelitian, serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 3.2.3 Perhitungan Besar Sampel Perhitungan sampel minimal pada penelitian ini menggunakan program OpenEpi dengan perhitungan: kesalahan α=0,05; kekuatan penelitian 80%, dan uji hipotesis 2 arah (two tails). Selanjutnya data yang diperlukan untuk perhitungan jumlah sampel adalah P0, Risiko Relatif (RR) dan perbandingan yang dikehendaki antar bilangan subjek yang terkena hiperglikemi di antara subjek dengan rerata jam terbang per tahun 1051 jam atau lebih dibandingkan dengan subjek yang terkena hiperglikemi di antara subjek dengan rerata jam terbang per tahun 0-1050 jam.
15 Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
Universitas Indonesia
16
Dari penelitian pendahuluan didapatkan : Tabel 3.1 Tabel penelitian pendahuluan Glukosa darah Puasa Normal (n=66) 58
Tinggi (n=24) 21
Rerata jam terbang per tahun >1050 jam Rerata jam terbang per tahun 8 3 0-1050 jam Sumber : penelitian pendahuluan tentang hiperglikemi pada pilot sipil di Balai Kesehatan Penerbangan bulan Februari tahun 2012
P0 = proporsi subjek yang terkena hiperglikemia di antara subjek dengan rerata jam terbang per tahun >1050 jam P0 = 21/(58+21) = 0,26 Berdasarkan tabel penelitian sebelumnya maka Risiko Relatif (RR) untuk rerata jam terbang per tahun >1050 jam = 3/(8+3) : 21/(58+21) = 1,038. Hasil perbandingan subjek dengan rerata jam terbang per tahun >1050 jam dengan subjek dengan rerata jam terbang per tahun 0-1050 jam yaitu 1,038 kemudian menggunakan perhitungan dari OpenEpi dengan penambahan 10% didapatkan hasil: jumlah sampel adalah 63 subjek dengan rerata jam terbang per tahun >1050 jam dan 127 subjek dengan rerata jam terbang per tahun 0-1050 jam, sehingga besar sampel keseluruhan 190 subjek.37 3.3 Kriteria Inklusi, Eksklusi dan Drop-Out 3.3.1
Kriteria Inklusi
1. Pilot sipil laki-laki dalam umur kerja (18-65 tahun). Batas umur sampai 65 tahun sesuai dengan umur pilot sipil yang masih dapat bekerja. 2. Bersedia untuk menjadi subjek penelitian, yang dinyatakan dengan persetujuan tertulis dari pilot sipil yang bersangkutan. 3. Pilot sipil bersertifikat PPL, CPL dan ATPL 4. Pilot sipil dengan kadar glukosa darah puasa 70-125 mg/mL 3.3.2
Kriteria Ekslusi
1. Pilot sipil yang tidak bersedia untuk menjadi subjek penelitian, yang dinyatakan tertulis dari yang bersangkutan.
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
17
2. Pilot sipil dengan kadar glukosa darah puasa < 70 mg/mL dan ≥ 126 mg/mL 3. Pilot sipil yang sedang mengkonsumsi obat-obatan seperti : antidiabetes, antiaritmia, antiprotozoa, antimalaria, ethanol, antiretroviral, protease inhibitors,
diuretik,
antihipertensi,
kortikosteroid,
hormon
estrogen/progesteron, kontrasepsi oral, antipsikotik, antihiperlipidemik, antibiotika Clofazimine, imunosupresan Cyclosporine dan antineoplastik Interferon alfa-2a.38 3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Balai Kesehatan Penerbangan pada tanggal 29 Mei sampai 9 Juni 2013 setelah mendapat persetujuan komite etik. 3.5
Pengambilan Data Data yang dikumpulkan terdiri dari hasil jadi dan faktor risiko. a. Hasil jadi adalah kadar glukosa darah puasa. b. Faktor risiko adalah umur, status pernikahan, ras, tingkat pendidikan, ranking, jam terbang total, rerata jam terbang per tahun, rerata jam terbang per bulan, masa kerja total, jarak penerbangan, kebiasaan merokok, kebiasaan makan nasi, kebiasaan makan roti, kebiasaan makan makanan berlemak, kebiasaan makan makanan manis, kebiasaan minum teh, kebiasaan minum kopi, kebiasaan minum alkohol, kebiasaan olahraga, Indeks Massa Tubuh dan riwayat DM dalam keluarga. Pengumpulan data melalui wawancara terstruktur dengan panduan
kuesioner yang telah disiapkan, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pemeriksaan fisik dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui antropometri (tinggi badan dan berat badan). Untuk kadar glukosa darah puasa diambil dari rekam medis pilot sipil yang memenuhi kriteria inklusi di Balai Kesehatan Penerbangan. Pemeriksaan laboratorium
dilakukan oleh
petugas di
Balai
Kesehatan
Penerbangan.
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
18
3.6
Prosedur Pemeriksaan
3.6.1 Wawancara Wawancara dilakukan pada subjek penelitian dengan menggunakan kuesioner terstruktur, meliputi : 1. Karakteristik demografi responden, terdiri dari : umur, status pernikahan, ras, tingkat pendidikan 2. Karakteristik pekerjaan : ranking, jam terbang total, rerata jam terbang per tahun, rerata jam terbang per bulan, masa kerja total, jarak penerbangan 3. Faktor kebiasaan : kebiasaan merokok, kebiasaan makan nasi, kebiasaan makan roti, kebiasaan makan makanan berlemak, kebiasaan makan makanan manis, kebiasaan minum teh, kebiasaan minum kopi, kebiasaan minum alkohol, kebiasaan olahraga 4. Riwayat penyakit DM dalam keluarga 3.6.2 Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dilakukan oleh petugas laboratorium Balai Kesehatan Penerbangan. Responden berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan, minum air tanpa gula tetap diperbolehkan. Darah diambil dari vena lalu dilakukan pemeriksaan oleh petugas laboratorium yang telah berpengalaman di Balai Kesehatan Penerbangan dengan menggunakan alat TRX-7010 yang dikalibrasi secara rutin, pengencer dialine dan metode pemeriksaan Enzymatic UV testing dengan Hexokinase/G6P-OH, dengan satuan mg/ml.39 3.6.3 Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik
yang dilakukan meliputi berat badan dan tinggi
badan. Pemeriksaan berat badan diukur (hanya menggunakan pakaian dalam dan tanpa memakai sepatu) menggunakan timbangan analog terkalibrasi dalam satuan kilogram (kg) yang mempunyai skala 0,5 kg di ruang periksa dokter di Balai Kesehatan Penerbangan. Tinggi badan diukur (tanpa memakai sepatu) dengan alat microtoise dalam satuan sentimeter (cm). Responden berdiri tegak,
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
19
kaki saling merapat dan menempel ke alat pengukuran. Bagian kepala dari alat microtoise ditarik ke atas sampai menempel di bagian puncak kepala responden. 3.7
Instrumen Yang Digunakan Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terstruktur yang digunakan
untuk wawancara responden. Untuk pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran berat badan dengan timbangan yang menyatu dengan alat pengukuran tinggi badan yaitu alat microtoise. 3.8
Pengolahan dan Analisis Data
3.8.1 Pengolahan Data Data yang terkumpul dari penelitian ini dicatat dalam suatu formulir kuesioner yang telah disiapkan setelah diperoleh dari hasil kuesioner dan pengukuran kuesioner yang telah diisi, diedit dan selanjutnya dikoding untuk dimasukkan dalam komputer (data entry) kemudian dilakukan verifikasi. 3.8.2 Analisis Data Analisis data menggunakan risiko relatif dengan menggunakan Stata Versi 9 untuk melakukan beberapa analisis: 3.8.2.1 Analisis Bivariat Untuk mengetahui pengaruh antara faktor risiko dengan kadar glukosa darah puasa, dengan mencari risiko relatif kasar menurut kelompok faktor risiko. 3.8.2.2 Analisis Multivariat Analisis multivariat untuk mendapatkan suatu model untuk menentukan hubungan antara hiperglikemi dengan faktor risiko dominan. Didapat dari analisis bivariat, beberapa variabel dengan p<0,25 dijadikan sebagai kandidat untuk analisis multivariat dengan menggunakan pendekatan stepwise. Setelah itu dibuat beberapa alternatif model, kemudian dipilih model yang sesuai. 3.9 Definisi Operasional 1) Hiperglikemi : kriteria hiperglikemi diambil berdasarkan kadar glukosa darah puasa = 100-125 mg/dL, tidak pernah dinyatakan menderita diabetes mellitus oleh dokter serta tidak makan obat. 2) Pilot sipil adalah awak pesawat udara yang bertugas menerbangkan pesawat sipil (non militer), bertanggung jawab atas keselamatan penumpang, awak pesawat, pesawat udara serta barang yang diangkut. Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
20
3) Umur responden adalah umur yang terhitung sejak tanggal ulang tahun terakhir. 4) Status Pernikahan adalah status pernikahan responden saat ini 5) Ras adalah ras yang dimiliki responden 6) Status pendidikan adalah pendidikan formal yang sudah diselesaikan responden. 7) Ranking adalah lisensi terbang berdasarkan jumlah jam terbang yang telah dimiliki oleh seorang pilot sampai saat pengambilan data. 8) Jam Terbang Total adalah total waktu saat pesawat mulai bergerak dengan kekuatan sendiri untuk take-off sampai berhenti di akhir penerbangan. Jam terbang menggambarkan keahlian, pengalaman mengoperasikan pesawat, lisensi dan pangkat pilot. Lisensi untuk SPL diberikan pada awal pilot menjadi siswa. Lisensi untuk PPL setelah jam terbang memenuhi 50 jam. Lisensi CPL setelah memiliki 150 jam terbang. Peringkat lisensi tertinggi yakni ATPL, didapatkan apabila pilot telah memiliki jam terbang minimal 1500 jam terbang. Pengukuran jam terbang total dihitung dari pertama kali mengoperasikan dan menerbangkan pesawat sampai saat pengambilan data. 9) Rerata jam terbang per tahun adalah rata-rata jam terbang yang dimiliki responden dalam 1 tahun terakhir. 10) Rerata jam terbang per bulan adalah rata-rata jam terbang yang dimiliki responden dalam 1 bulan terakhir. 11) Masa kerja total adalah waktu sejak responden mulai bekerja sebagai pilot sipil sampai saat dilakukan penelitian ini. 12) Jarak penerbangan adalah waktu tempuh perjalanan dengan pesawat. Penerbangan jarak pendek bila waktu tempuh perjalanan dengan pesawat kurang dari 4 jam. Penerbangan jarak menengah bila waktu tempuh perjalanan dengan pesawat 4-6 jam. Penerbangan jarak panjang bila waktu tempuh perjalanan dengan pesawat lebih dari 6 jam. 13) Kebiasaan merokok adalah kebiasaan merokok yang dimiliki responden hingga saat penelitian ini.
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
21
14) Kebiasaan makan nasi adalah kebiasaan makan nasi yang berasal dari beras putih yang merupakan makanan pokok sebagian besar pilot sipil di Indonesia, dinilai dari frekuensi responden makan nasi selama 3 bulan terakhir. 15) Kebiasaan makan roti adalah kebiasaan makan roti berasal dari roti putih dengan isi (selai buah, daging, ikan) dinilai dari frekuensi responden makan nasi selama 3 bulan terakhir. 16) Kebiasaan makan makanan berlemak adalah kebiasaan makan makanan berlemak
dapat
berupa
tahu
goreng,
tempe
goreng,
daging
ayam/sapi/babi/kambing goreng/gulai, steak, pizza, mie goreng, makanan cepat saji, hotdog, hamburger dinilai dari frekuensi responden makan makanan berlemak selama 3 bulan terakhir. 17) Kebiasaan makan makanan manis adalah kebiasaan makan makanan manis dapat berupa permen, coklat, biskuit, kue basah, kue bolu, es krim, puding dinilai dari frekuensi responden makan makanan manis selama 3 bulan terakhir. 18) Kebiasaan minum teh adalah kebiasaan minum teh dengan penambahan gula pasir dinilai dari frekuensi responden minum teh selama 3 bulan terakhir. 19) Kebiasaan minum
kopi
adalah kebiasaan
minum
kopi
dengan
penambahan gula pasir dinilai dari frekuensi responden minum kopi selama 3 bulan terakhir. 20) Kebiasaan
minum
alkohol
adalah
mengandung alkohol dinilai dari
kebiasaan
minum
minuman
frekuensi responden minum alkohol
selama 3 bulan terakhir. 21) Kebiasaan olahraga adalah kebiasaan melakukan olahraga yang membakar kalori misalnya berjalan, lari, berenang, bersepeda. Penentuan kelompok sesuai bila memenuhi kriteria frekuensi latihan 3 x kali per minggu dengan durasi minimal 30 menit per latihan. 22) Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi dalam meter kuadrat (m2). Penilaian IMT menurut kriteria WHO untuk Asia-Pasifik. Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
22
23) Riwayat penyakit dalam keluarga adalah adanya riwayat penyakit DM dalam keluarga yang sedarah.
3.10 Penyajian Data Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk penulisan ilmiah secara narasi dan tabular. 3.11 Cara Pengumpulan Data Pengumpulan
data
dilakukan
langsung
oleh
peneliti.
Persiapan
pengumpulan data dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1. Memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada responden. 2. Responden yang setuju mengikuti penelitian dan tidak memiliki masalah pada lembar kuesioner menandatangani informed consent. 3. Data yang dikumpulkan dengan melakukan wawancara dengan pengisian kuesioner untuk mendapatkan data identitas, data pekerjaan, kebiasaan makan dan minum, riwayat penyakit dalam keluarga. 4. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan didapat pada saat melakukan pemeriksan fisik. 5. Data sekunder : kadar glukosa darah puasa didapat dari data pemeriksaan berkala pilot sipil pada hari yang sama di laboratorium Balai Kesehatan Penerbangan. 3.12 Etika Penelitian 1. Perlindungan Subjek penelitian Penelitian dilakukan sesuai dengan prinsip dasar etika penelitian kesehatan. Keikutsertaan berdasarkan kesukarelaan yang sebelumnya sudah diterangkan tentang tujuan penelitian, cara penelitian, manfaat penelitian baik bagi yang diteliti juga untuk kepentingan akademi maupun bagi peneliti sendiri yang sebelumnya sudah menandatangani lembaran informed consent. Identitas subjek dan data-data hasil penelitian dirahasiakan bila diperlukan. 2. Persetujuan pelaksanaan penelitian
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
23
a) Contoh informed consent terlampir. b) Penelitian sudah disetujui oleh Pimpinan Balai Kesehatan Penerbangan c) Pilot sipil yang bersedia mengikuti penelitian dan memenuhi syarat kriteria inklusi dan eksklusi diambil sebagai sampel. Pengambilan data dilakukan setiap hari Senin sampai dengan Jumat sampai jumlah sampel minimal terpenuhi.
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
24
3.13 Alur Penelitian Pilot sipil yang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi
Wawancara
Kriteria inklusi Drop out
Pembersihan data
Pemeriksaan fisik dan pengambilan data laboratorium kadar glukosa darah puasa
Analisis Deskriptif
Distribusi responden menurut karakteristik demografi Distribusi responden menurut karakteristik pekerjaan Distribusi responden menurut faktor kebiasaan Distribusi responden menurut pemeriksaan IMT, Laboratorium dan Riwayat penyakit DM dalam keluarga
Analisis Risiko
Analisis Univariat
Analisis Multivariat
Analisis risiko karakteristik demografi terhadap hiperglikemi Analisis risiko karakteristik pekerjaan terhadap hiperglikemi Analisis risiko karakteristik faktor kebiasaan terhadap hiperglikemi Analisis risiko variabel pemeriksaan Indeks Massa Tubuh dan riwayat penyakit diabetes mellitus dalam keluarga terhadap hiperglikemi
Tabel
Gambar 3. Alur Penelitian
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
25
BAB 4 HASIL
Dalam penelitian ini diketahui bahwa responden yang mengalami hiperglikemi 31,2%. Pada tabel 1 terlihat bahwa responden terbanyak pada kelompok umur 19-39 tahun (75,1%) paling sedikit berada pada kelompok umur 51-65 tahun (8%). Status pernikahan yang paling banyak dalam keadaan menikah yaitu 53,3%, sedangkan paling sedikit dengan status cerai (0,9%). Secara umum responden terdiri dari ras Asia (88,9%). Tingkat pendidikan responden paling banyak tingkat SMU (52,4%) sedangkan yang memiliki tingkat pendidikan S2/S3 hanya 1,8%.
Tabel 1. Distribusi responden menurut karakteristik demografi Variabel n % Umur 169 75,1 19-39 38 16,9 40-50 18 8,0 51-65 Status Belum 103 45,8 pernikahan menikah Menikah 120 53,3 Cerai 2 0,9 Ras 200 88,9 Asia 25 11,1 Kaukasian Tingkat pendidikan terakhir
SMU D1/D2/D3 S1 S2/S3
118 53 50 4
52,4 23,6 22,2 1,8
25 Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
Universitas Indonesia
26
Pada tabel 2 terlihat bahwa ranking responden terbanyak adalah CPL (50,7%) sedangkan paling sedikit adalah PPL (5,8%). Jam terbang total responden paling banyak 60-4999 jam (59,6%) sedangkan hanya sedikit yang memiliki jam terbang total 15000-29831 jam (8%). Secara umum responden terbanyak memiliki rerata jam terbang per tahun 0-1050 jam (99,6%) sedangkan rerata jam terbang per bulan responden paling banyak 0-110 jam (98,2%). Masa kerja total responden paling banyak adalah 1-9 tahun (64,9%). Secara umum jarak penerbangan responden terbanyak adalah jarak pendek (65,8%).
Tabel 2. Distribusi responden menurut karakteristik pekerjaan n Variabel Ranking PPL 13 CPL 114 ATPL 98 Jam terbang 60-4999 134 total 5000-14999 73 15000-29831 18 Rerata jam 0-1050 224 terbang per 1051-1130 1 tahun* Rerata jam 0-110 221 terbang per 111-250 4 bulan* Masa kerja 1-9 tahun 146 total 10-45 tahun 79 Jarak Pendek 148 penerbangan Menengah 48 Jauh 29
% 5,8 50,7 43,5 59,6 32,4 8,0 99,6 0,4 98,2 1,8 64,9 35,1 65,8 21,3 12,9
*Pilot sipil asing dalam proses latihan simulasi belum diijinkan terbang
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
27
Pada tabel 3 terlihat bahwa mayoritas responden yang merokok dan yang tidak merokok terdistribusi secara berimbang. Secara umum responden mempunyai kebiasaan makan nasi (77,9%) sedangkan yang mempunyai kebiasaan makan roti terdistribusi secara merata. Umumnya responden mempunyai kebiasaan makan makanan berlemak 2-4x/minggu (44%), mempunyai kebiasaan makan makanan manis 0-1x/minggu (51,5%). Frekuensi kebiasaan minum teh umumnya terbagi rata antara setiap hari sampai dengan 1-4x/minggu. Responden yang mempunyai kebiasaan minum kopi 2-4x/minggu adalah paling sedikit (16%). Umumnya responden yang mempunyai kebiasaan minum alkohol 01x/minggu (94,2%). Mayoritas responden tidak mempunyai kebiasaan olahraga (58,2%).
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
28
Tabel 3. Distribusi responden menurut faktor kebiasaan Variabel n % Kebiasaan merokok
Tidak Ya
123 102
54,6 45,4
Kebiasaan makan 0-1x/minggu nasi 2-4x/minggu Setiap hari
13 37 175
5,7 16,4 77,9
Kebiasaan makan 0-1x/minggu roti 2-4x/minggu Setiap hari Kebiasaan makan 0-1x/minggu makanan berlemak 2-4x/minggu Setiap hari
54 85 86 52 99 74
24,0 37,7 38,3 23,1 44,0 32,9
Kebiasaan makan 0-1xminggu makanan manis 2-4x/minggu Setiap hari Kebiasaan minum 0-1x/minggu teh 2-4x/minggu Setiap hari Kebiasaan minum 0-1x/minggu kopi 2-4x/minggu Setiap hari Kebiasaan minum 0-1x/minggu alkohol 2-4x/minggu Hampir setiap hari Kebiasaan Tidak pernah olahraga Tidak sesuai Sesuai
116 56 53 66 55 104 95 36 94 212 11 2 131 79 15
51,5 24,8 23,7 29,3 24,4 46,3 42,2 16,0 41,8 94,2 4,8 1,0 58,2 35,1 6,7
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
29
Pada tabel 4 terlihat bahwa pada umumnya pilot sipil dalam keadaan
obesitas (53,9%), dan tidak mempunyai riwayat DM dalam keluarga (81,3%). Tabel 4. Distribusi responden menurut pemeriksaan IMT, Laboratorium dan riwayat penyakit DM dalam keluarga Variabel n % Indeks Massa Tubuh Normal 37 16,4 Overweight 67 29,7 Obesitas 121 53,9 Laboratorium Normal 155 68,8 70 31,2 Hiperglikemi Riwayat DM dalam Tidak 183 81,3 keluarga Ya 42 18,7
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
30
Pada tabel 5 terlihat bahwa pilot sipil dengan glukosa darah puasa pada kelompok normal dan kelompok hiperglikemi terdistribusi sama ditinjau dari umur, ras dan tingkat pendidikan. Sedangkan subjek yang menikah dibandingkan dengan yang belum menikah nampaknya lebih berisiko terhadap hiperglikemi.
Tabel 5. Beberapa karakteristik demografi terhadap risiko hiperglikemi Glukosa Darah Puasa Risiko Interval Normal Hiperglikemi relatif kepercayaan kasar 95% (n=155) (n=70) n % n % Umur 19-39 118 69,8 51 30,2 1,00 Rujukan (tahun) 40-50 26 68,4 12 31,6 1,04 0,55-1,96 51-65 11 61,1 7 38,9 1,28 0,58-2,83 Status Belum 78 75,7 25 24,3 1,00 Rujukan pernikahan menikah Menikah 76 63,3 44 36,7 1,51 0,92-2,46 Cerai 1 50,0 1 50,0 2,06 0,27-15,20 Ras Asia 140 70,0 60 30,0 1,00 Rujukan Kaukasian 15 60,0 10 40,0 1,33 0,68-2,60 Tingkat SMU 83 70,3 35 29,7 1,00 Rujukan pendidikan D1/D2/D3 35 66,0 18 34,0 1,14 0,64-2,02 S1 34 68,0 16 32,0 1,07 0,59-1,94 S2/S3 3 75,0 1 25,0 0,84 0,11-6,15
p
0,887 0,529
0,100 0,479 0,400 0,641 0,801 0,866
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
31
Pada tabel 6 terlihat pilot sipil dengan glukosa darah puasa pada kelompok normal dan kelompok hiperglikemi terdistribusi sama ditinjau dari rerata jam terbang per bulan dan jarak penerbangan. Jika dibandingkan dengan pembanding dasarnya, pilot sipil dari ranking ATPL, jam terbang total 500029831 jam, rerata jam terbang per tahun 1051-1130 jam, dan masa kerja total 1045 tahun nampaknya mempunyai risiko lebih tinggi mengalami hiperglikemi.
Tabel 6. Beberapa karakteristik pekerjaan terhadap risiko hiperglikemi Risiko Interval Glukosa darah puasa relatif kepercayaan Normal Hiperglikemi kasar 95% (n=155) (n=70) n % n % Ranking PPL 11 84,6 2 15,4 1,00 Rujukan CPL 81 71,1 33 28,9 1,88 0,45-7,84 ATPL 63 64,3 35 35,7 2,32 0,55-9,65 Jam terbang 60-4999 95 70,9 39 29,1 1,00 Rujukan total 5000-14999 51 69,9 22 30,1 1,03 0,61-1,74 150009 50,0 9 50,0 1,71 0,83-3,54 29831 Rerata jam 0-1050 155 69,2 69 30,8 1,00 Rujukan terbang per 1051-1130 1 100,0 3,24 0,45-23,37 tahun* Rerata jam 0-110 152 68,8 69 31,2 1,00 Rujukan terbang per 111-250 3 75,0 1 25,0 0,80 0,11-5,76 bulan* Masa kerja 1-9 107 73,3 39 26,7 1,00 Rujukan total (tahun) 10-45 48 60,8 31 39,2 1,46 0,91-2,35 Jarak Pendek 105 70,9 43 29,1 1,00 Rujukan penerbangan Menengah 32 66,7 16 33,3 1,14 0,64-2,03 Jauh 18 62,1 11 37,9 1,30 0,67-2,53 *Pilot sipil asing dalam proses latihan simulasi belum diijinkan terbang
p
0,385 0,247 0,896 0,143
0,242
0,825
0,110 0,639 0,430
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
32
Pada tabel 7 terlihat bahwa pilot sipil dengan glukosa darah puasa pada kelompok normal dan kelompok hiperglikemi terdistribusi sama ditinjau dari kebiasaan merokok, kebiasaan makan nasi, kebiasaan makan makanan berlemak, kebiasaan minum alkohol, dan kebiasaan olahraga. Jika dibandingkan dengan masing-masing pembanding dasarnya, pilot sipil yang mempunyai kebiasaan setiap hari: makan roti, makan makanan manis, minum teh, dan minum kopi nampaknya mempunyai risiko lebih tinggi mengalami hiperglikemi.
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
33
Tabel 7. Beberapa karakteristik kebiasaan terhadap hiperglikemi Glukosa Darah Puasa Normal Hiperglikemi (n=155) (n=70) Kebiasaan merokok Kebiasaan makan nasi Kebiasaan makan roti
Tidak Ya 0-1x/minggu 2-4x/minggu Setiap hari 0-1x/minggu 2-4x/minggu Setiap hari 0-1x/minggu 2-4x/minggu Setiap hari
Kebiasaan makan makanan berlemak Kebiasaan 0-1xminggu makan 2-4x/minggu makanan manis Setiap hari Kebiasaan 0-1x/minggu minum teh 2-4x/minggu Setiap hari Kebiasaan 0-1x/minggu minum kopi 2-4x/minggu Setiap hari Kebiasaan 0-1x/minggu minum alkohol 2-4x/minggu Hampir setiap hari Tidak pernah Kebiasaan olahraga Tidak sesuai Sesuai
Risiko relatif kasar
Interval kepercayaan 95%
n
%
n
%
82 73 9 26 120 44 61 50 33 67 55
66,7 71,6 69,2 70,3 68,6 81,5 71,8 58,1 63,5 67,7 74,3
41 29 4 11 55 10 24 36 19 32 19
33,3 28,4 30,8 29,7 31,4 18,5 28,2 41,9 36,5 32,3 25,7
1,00 0,85 1,00 0,96 1,02 1,00 1,52 2,26 1,00 0,88 0,70
Rujukan 0,53- 1,37 Rujukan 0,30- 3,03 0,37- 2,81 Rujukan 0,72-3,18 1,12- 4,55 Rujukan 0,50-1,56 0,37-1,32
91 37 27 51 37 67 72 25 58 145 9 1
78,4 66,1 50,9 77,3 67,3 64,4 75,8 69,4 61,7 68,4 81,8 50,0
25 19 26 15 18 37 23 11 36 67 2 1
21,6 33,9 49,1 22,7 32,7 35,6 24,2 30,6 38,3 31,6 18,2 50,0
1,00 1.57 2,27 1,00 1,44 1,56 1,00 1,26 1,58 1,00 0,57 1,58
Rujukan 0,86-2,85 1,31-3,94 Rujukan 0,72-2,85 0,85-2,85 Rujukan 0,61-2,58 0,93-2,66 Rujukan 0,14-2,34 0,21-11,39
90 55 10
68,7 69,6 66,7
41 24 5
31,3 30,4 33,3
1,00 0,97 1,06
Rujukan 0,58- 1,60 0,42- 2,69
p
0,512 0,953 0,967 0,262 0,023 0,672 0,277 0,136 0,003 0,297 0,143 0,525 0,086 0,441 0,649
0,908 0,894
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
34
Pada tabel 8 terlihat bahwa pilot sipil dengan glukosa darah puasa normal dan hiperglikemia terdistribusi sama menurut Indeks Massa Tubuh dan Riwayat DM dalam keluarga.
Tabel 8. Indeks Massa Tubuh dan Riwayat DM dalam keluarga terhadap risiko hiperglikemi Risiko Interval Glukosa Darah Puasa relatif kepercayaan Normal Hiperglikemi kasar 95% (n=155) (n=70) n % n % Indeks Normal 27 73,0 10 27,0 1,00 Rujukan Massa Overweight 43 64,2 24 35,8 1,32 0,63-2,77 Tubuh Obesitas 85 70,2 36 29,8 1,10 0,54-2,21 Riwayat Tidak 124 67,8 59 32,2 1,00 Rujukan DM dalam Ya 31 73,8 11 26,2 0,81 0,42-1,54 keluarga
p
0,454 0,788 0,527
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
35
Hasil analisis multivariat Variabel dengan analisis bivariat yang mempunyai p<0,25 diikutkan pada analisis multivariat dengan metode stepwise. Variabel tersebut terdiri dari status menikah, ranking ATPL, jam terbang total 15000-29831 jam, rerata jam terbang per tahun 1051-1130 jam, masa kerja total 10-45 tahun, kebiasaan makan roti setiap hari, kebiasaan makan makanan manis setiap hari, kebiasaan minum teh setiap hari dan kebiasaan minum kopi setiap hari. Dari 9 variabel yang dilakukan analisis multivariat tersebut didapatkan hasil 3 variabel yang merupakan faktor risiko dominan terhadap risiko hiperglikemi, yaitu rerata jam terbang per tahun, kebiasaan makan roti dan kebiasaan makan makanan manis. Pada Tabel 9 terlihat bahwa pilot sipil yang memiliki rerata jam terbang per tahun 1051-1130 jam dibandingkan dengan 0-1050 jam per tahun mempunyai risiko 7 kali lebih besar mengalami hiperglikemi [Risiko relatif suaian (RRa)=7,15; 95% Interval kepercayaan (CI)=0,85-57,23; P=0,063]. Pilot sipil dengan kebiasaan makan roti setiap hari dibandingkan dengan 0-1x/minggu mempunyai risiko 1,9 kali lebih besar mengalami hiperglikemi [RRa=7,15; 95%CI=0,91-4,16;P=0,085]. Selanjutnya, pilot sipil dengan kebiasaan makan makanan manis setiap hari dibandingkan dengan 0-1xminggu mempunyai risiko hiperglikemi sebanyak hampir 2 kali lipat [RRa=1,99; 95%CI=1,10-3,60; P=0,023].
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
36
Tabel 9: Saling keterkaitan antara beberapa faktor risiko terhadap risiko hiperglikemi Glukosa Darah Puasa Risiko Interval Normal Hiperglikemi relatif kepercayaan suaian 95% (n=155) (n=70) * n % n % Rerata jam 0-1050 155 69,2 69 30,8 1,00 Rujukan terbang per 1051-1130 1 100,0 7,15 0,85-57,23 tahun** Kebiasaan 0-1x/minggu 44 81,5 10 18,5 1,00 Rujukan makan roti 2-4x/minggu 61 71,8 24 28,2 1,59 0,73-3,43 Setiap hari 50 58,1 36 41,9 1,94 0,91-4,16 Kebiasaan 0-1xminggu 91 78,4 25 21,6 1,00 Rujukan makan makanan 2-4x/minggu 37 66,1 19 33,9 1,49 0,81-2,75 manis Setiap hari 27 50,9 26 49,1 1,99 1,10-3,60 **Pilot sipil asing dalam proses latihan simulasi belum diijinkan terbang
p
0,063
0,234 0,085 0,194 0,023
* Saling menyesuaikan di antara faktor risiko yang tercantum pada tabel ini
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
37
BAB 5 DISKUSI
5.1 Keterbatasan dan Kelayakan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan karena pengisian kuesioner dilakukan dengan wawancara langsung terhadap responden pada saat responden melakukan pemeriksaan berkala sehingga untuk data yang berhubungan dengan karakteristik pekerjaan responden seperti masa kerja total dan jam terbang didapatkan berdasarkan ingatan responden tanpa melihat data akurat yang ada dalam log book seorang pilot. Hal ini mengakibatkan pembulatan dari angka yang disebutkan. Namun jawaban tersebut dapat dicocokkan dengan data responden di Balai Kesehatan Penerbangan. Penelitian dilakukan di Balai Kesehatan Penerbangan. Balai Kesehatan Penerbangan merupakan institusi pemerintah tempat pemeriksaan kesehatan berkala pilot sipil yang diakui oleh International Civil Aviation Organization (ICAO), suatu lembaga penerbangan sipil internasional, untuk menentukan kelaikan terbang. Alat-alat pemeriksaan kesehatan di Balai Kesehatan Penerbangan telah distandarisasi dan pemeriksaan dilakukan langsung oleh peneliti dan petugas laboratorium yang sudah terlatih untuk pemeriksaan kadar glukosa darah puasa. Penelitian ini merupakan penelitian untuk mencari faktor risiko hiperglikemi pada pilot sipil di Indonesia yang sepertinya baru pertama kali dilakukan di Indonesia maupun di dunia karena penulis belum menemukan penelitian serupa. 5.2 Persentase Hiperglikemi Persentase hiperglikemi diantara subjek penelitian ini adalah sebesar 31,2%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan penulis dengan hasil persentase hiperglikemi sebesar 32,2%. Persentase yang lebih rendah ini disebabkan oleh jumlah subjek penelitian dibatasi pada jenis kelamin laki-laki dan waktu pengambilan data yang lebih pendek dibandingkan penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh penulis. Angka 37
Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
Universitas Indonesia
38
ini lebih tinggi dari penelitian di Jepang sebesar 4,4%. Hal ini disebabkan pola makan populasi masyarakat di Jepang lebih banyak mengandung makanan berserat dan protein tinggi. Sedangkan pola makan pilot sipil di Indonesia mengandung karbohidrat tinggi dalam porsi besar.1 Persentase hiperglikemi lebih rendah juga didapat pada penelitian di Yordania tahun 2006 sebesar 9,6%. Hal ini mungkin disebabkan subjek penelitian lebih sedikit (111 orang), subjek merupakan pilot tempur dengan kebiasaan olahraga rutin dan teratur, pola makan mediterranian di Yordania yang berbeda dengan Indonesia dan cut off points yang berbeda untuk hiperglikemi.32 Hasil yang lebih rendah juga didapatkan dari data kesehatan dari World Health Organization (WHO), yang menyebutkan angka kejadian peningkatan kadar glukosa darah puasa pada pria di Indonesia pada tahun 2009 sebesar 5,1%. Hasil ini menunjukkan bahwa populasi pilot sipil di Indonesia memiliki sosio ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan populasi pria umur produktif di Indonesia.13 5.3 Karakteristik demografi terhadap risiko hiperglikemi pada pilot sipil Pilot sipil dengan glukosa darah puasa pada kelompok normal dan kelompok hiperglikemi terdistribusi sama ditinjau dari umur, ras dan tingkat pendidikan terakhir. Sedangkan pilot sipil dengan status menikah mempunyai risiko hiperglikemi 1,5 kali lebih tinggi (RR=1,51;95% CI=0,92-2,46;p=0,100). 5.3.1 Umur Peningkatan kadar glukosa darah dipengaruhi oleh faktor umur. Semakin bertambah umur maka semakin seseorang berisiko untuk menjadi hiperglikemi. Tetapi pada analisa bivariat penelitian ini, faktor umur tidak signifikan untuk risiko hiperglikemi. Hal ini mungkin karena pola hidup yang homogen pada setiap kategori umur di kalangan pilot sipil Indonesia. Pada suatu studi di Cina
didapatkan pengaruh umur terhadap risiko
peningkatan glukosa darah yaitu kategori umur ≥ 65 tahun berisiko terhadap hiperglikemi daripada umur yang lebih muda (OR 2,07;95%CI 2,92-21,69; p 0,000). Hasil yang sama juga diapatkan pada studi Finnish model dan Danish model.24
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
39
5.3 2 Ras Suatu studi tentang prevensi dan penanganan diabetes pada etnis asia selatan di Kanada melaporkan bahwa ras berpengaruh pada peningkatan kadar gula darah akibat faktor genetik, peningkatan insiden faktor risiko terhadap hiperglikemi dan resisten insulin pada ras tertentu (African American, Latino, Native American, Asian American, Pacific Islander).12,22,40 Namun pada analisis bivariat penelitian ini, ras tidak signifikan untuk risiko hiperglikemi. Penyebabnya mungkin karena jumlah pilot sipil dengan ras kaukasian yang jauh lebih sedikit dibandingkan pilot sipil ras asia pada penelitian ini. 5.3.3 Tingkat pendidikan terakhir Pada analisis bivariat penelitian ini, tingkat pendidikan tidak signifikan untuk risiko hiperglikemi. Hasil ini sama dengan penelitian lain di Amerika serikat bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh pada peningkatan glukosa darah.1 Pada penelitian terhadap pasien NIDDM di Amerika Serikat juga juga didapatkan hasil tidak adanya pengaruh tingkat pendidikan terhadap risiko glikemik kontrol dan kemampuan kognitifnya (F = 0.846, df = 3,55, P = 0.675).41 5.3.4 Status Pernikahan Dalam penelitian tentang strategi koping pada pilot sipil, Cooper dan Sloan (1985) menemukan bahwa kesehatan mental berhubungan
dengan
kelelahan bekerja, ketidakmampuan untuk relaks, dan kurangnya dukungan sosial.42 Raschmann, Patterson, dan
Schofield (1990) melakukan studi pada
kehidupan psikososial pilot sipil dan menyatakan bahwa pilot sipil yang mengalami stres pada kehidupan pernikahannya dapat mengurangi konsentrasi dalam melakukan tugas pekerjaannya. Oleh karena itu pilot sipil yang mendapatkan sedikit dukungan emosional dari pasangan hidupnya (istri) tidak dapat mengatasi stres emosional yang dihadapi. Karlins dkk (1989) menyatakan bahwa kehidupan pernikahan seorang pilot sipil dapat berfungsi sangat besar dalam memberi dukungan sosial sehingga dapat secara efektif mengatasi stres.40
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
40
Pada analisa bivariat penelitian ini, subjek dengan status menikah memiliki risiko lebih tinggi terhadap hiperglikemi dibandingkan subjek dengan status belum menikah dan cerai (RR=1,51;95% CI=0,92-2,46;p=0,100). 5.4
Model akhir beberapa faktor dominan terhadap hiperglikemi
5.4.1 Rerata jam terbang per tahun Saat ini belum ditemukan studi mengenai jam terbang pada pilot sipil di Indonesia terhadap hiperglikemi. Studi tentang jam terbang ditemukan pada penelitian jam terbang terhadap peningkatan kadar gula darah puasa pada pilot tempur di India dengan cut off point 1000 jam terbang. Hasil yang didapatkan adalah prevalensi sindrom metabolik lebih tinggi pada subjek dengan jam terbang 1000 jam atau lebih (43%) daripada subjek dengan jam terbang kurang dari 1000 jam (23%). (Chi Square=9,513;p<0,01). Kadar gula darah puasa dalam penelitian ini menggunakan cut off point >100 mg/dl.1 Paparan hipoksia ringan dan intermiten pada pilot sipil dapat berisiko terhadap terjadinya hiperglikemi. Paparan hipoksia bersamaan dengan faktor stres lainnya seperti fatig akibat jam terbang per tahun yang melebihi kemampuan pilot dan kebiasaan makan yang buruk akan lebih meningkatkan risiko peningkatan kadar gula darah dalam darah. Hal ini terjadi melalui penurunan Insulin Receptorß (IR-ß) dan Insulin Receptor Substrate-1 (IRS-1) yaitu protein yang bekerja sebagai sinyal bagi pengeluaran hormon insulin, pengontrol kadar glukosa dalam darah serta pelepasan sitokin proinflamasi, seperti Interleukin-6 dan Tumor Necrosis Factor-, yang mengakibatkan disfungsi metabolik sebagai predisposisi resistensi insulin.26,27 5.4.2 Kebiasaan makan roti Pada analisis multivariat penelitian ini, pilot sipil dengan kebiasaan makan roti setiap hari mempunyai risiko 1,5 kali lebih besar mengalami hiperglikemi (p=0,085). Pengaruh kebiasaan makan roti terhadap kadar gula darah dibuktikan pada studi oleh Fung et al terhadap 42.898 laki-laki berumur 40-75 tahun selama 12 tahun. Studi tersebut membuktikan bahwa asupan makan roti 3 porsi per hari berhubungan dengan peningkatan kadar gula darah dan risiko terhadap DM tipe 2 pada pria (RR=0.63 ;95% CI= 0.51–0.76)
43
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian kami karena kebiasaan makan roti dikalangan masyarakat
sebagai
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
41
makanan selingan. Pada umumnya kebiasaan makan roti ditambah dengan selai, daging, ikan dan disertai dengan minum teh manis atau kopi manis sehingga terjadi asupan makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak yang tinggi. Kebiasaan tersebut ditemukan di kalangan pilot sipil. Faktor-faktor stres dikalangan pilot sipil akan memicu risiko hiperglikemi bila disertai kebiasaan makan roti tersebut dengan berkurang sensitivitas insulin terhadap asupan glukosa yang berlebih akibat hipoksia.44 5.4.3 Kebiasaan makan makanan manis Pada analisis multivariat penelitian ini, subjek dengan faktor kebiasaan makan makanan manis setiap hari memiliki risiko lebih tinggi terhadap hiperglikemi dibandingkan subjek dengan kebiasaan makan makanan manis 01x/minggu dan 2-4x/minggu (RRa = 1,99; 95% CI = 1,10-3,60; p = 0,023). Penelitian yang serupa terdapat pada 3157 orang dewasa di Amerika dengan konsumsi makanan manis setiap hari meningkatkan risiko abnormalitas homeostasis glukosa (OR = 0,83; 95%CI=0,75-0,95) dan resisten insulin (OR=0,79;95% CI= 0,72-0,88). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kebiasaan makan makanan manis setiap hari dengan frekuensi lebih dari 1 kali per hari akan meningkatkan risiko peningkatan kadar gula darah sehingga berpotensi untuk menderita diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.45
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
42
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode wawancara pada 225 orang pilot sipil yang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala di Balai Kesehatan Penerbangan didapatkan simpulan dan saran. 6.1 Simpulan 1. Persentase hiperglikemi pada pilot sipil dari hasil penelitian ini masih cukup tinggi yaitu 31,2% 2. Faktor risiko dominan yang berpengaruh terhadap risiko hiperglikemia pada penelitian ini adalah rerata jam terbang per tahun 1051-1130 jam, kebiasaan makan roti setiap hari dan kebiasaan makan makanan manis setiap hari. 3. Pilot sipil dengan kebiasaan makan makanan manis setiap hari mempunyai risiko hiperglikemi sebanyak 2 kali dibanding dengan kebiasaan makan makanan manis 0-4x/minggu secara signifikan (p=0,023).
42 Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
Universitas Indonesia
43
6.2 Saran 1. Edukasi kepada pilot sipil tentang prevensi hiperglikemi berupa modifikasi gaya hidup yaitu pengaturan pola makan dan melakukan aktivitas olahraga secara teratur 3-4x/minggu selama 30 menit setiap kegiatan olahraga. 2. Rekomendasi kepada maskapai tentang pengaruh dan bahaya
jangka
panjang dari kondisi hiperglikemi bagi pilot sipil dan pentingnya pengaturan jam terbang bagi pilot sipil. 3. Rekomendasi bagi maskapai agar dilakukan pengaturan dan pemilihan jenis serta porsi makanan bagi pilot sipil pada saat bekerja.
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
44
RUJUKAN
1. Chandrashekar AM. To study the prevalence of metabolic syndrome in Indian military aircrew [dissertation]. Karnataka: Rajiv Gandhi University of Health Sciences. 2011. 2.
Alshaarawy O, Teppala S, Shankar A. Markers of Sleep-Disordered Breathing and Prediabetes in US Adults. International Journal of Endocrinology. 2012; 2012:1-8.
3. Perkumpulan
Endokrinologi
Indonesia
(PERKENI).
Konsensus
pengendalian dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia 2011. Jakarta. PERKENI. 2011. 4. Prediabetes [serial online]. 2013 [cited 2013 Juni 30]. Available from: http://www.diabetes.org/diabetes-basics/prevention/pre-diabetes/prediabetes-faqs.html. 5. Indiyarti R. Dampak hiperglikemia terhadap kelangsungan hidup penderita stroke. J Kedokter Trisakti. 2003;22. 6. Jones R, Everson-Hock E, Johnson M. Preventing the progression of prediabetes to type 2 diabetes in adults. Identification and risk assessment of adults with pre-diabetes. Report. United kingdom:
ScHARR Public
Health Collaborating Centre.2011. 7. Newman D. Diabetes mellitus and its effects on pilot performance and flight
safety:
A
review.
Aviation
research
investigation
report
B2005/0027. Australia : Australian Transport Safety Bureau. 2005. 8. Mason KT, Shannon SG. U.S. Army aviation epidemiology data register: army aviators with diabetes mellitus and impaired glucose tolerance. USAARL report No. 94-12. Alabama : United states army aeromedical research laboratory fort rucker. 1994. 9. Franz MJ. Medical Nutrition Therapy for Diabetes Mellitus and Hypoglycemia of Nondiabetic Origin. In: Krause’s Food and Nutrition Therapy. 12th ed. Philadelphia : Saunders Elsevier. 2008:p.765.
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
45
10. Petrassi F, Gaydos S, Ramiccio J et al. Hypoxic hypoxia at moderate altitudes: state of the science. USAARL Report No. 2011-17. United states army aeromedical research laboratory. 2011. 11. Blood glucose: mean fasting blood glucose trends (crude estimate) by country. In : global health observatory data repository [world health organization on the internet]. Swiss : world health organization; c2013 [diunduh 2013 april 7] diunduh dari: http://apps.who.int. 12. American Diabetes Association (ADA). Position statement: standards of medical care in diabetes 2012. USA. ADA. 2012. 13. Soewondo P, Pramono LA. Prevalence, characteristics, and predictors of pre-diabetes in indonesia. Med J Indones. 2011; 20:283-294. 14. Basu R, Barosa C, Jones J et al. Pathogenesis of Prediabetes: Role of the Liver in Isolated Fasting Hyperglycemia and Combined Fasting and Postprandial Hyperglycemia. J Clin Endocrinol Metab. 2013;98. 15. Danese D.Endocrine drugs in aircrew. Paper. Italy : institute for aeromedical evaluation of ITAF. 16. Manual of civil aviation medicine. Doc 8984. 3rd ed. Canada : ICAO. 2012. [diunduh pada 3Januari 2013] [diunduh dari www.icao.int]. 17. Guide For Aviation Medical Examiners. USA:FAA. 2013. [cited 2013 June 3] [availablefrom:http://www.faa.gov/about/office_org/headquarters_offices/ avs/offices/aam/ame/guide/]. 18. Robinson CA, Agarwal G, Nerenberg K. Validating the CANRISK prognostic model for assessing diabetes risk in Canada’s multi-ethnic population. Chronic disease and injuries in Canada. 2011;32. 19. Schwandt HM,Coresh J, Hindin MJ. Marital status,hypertension,soronary heart disease,diabetes,and Death Among African American Women and Men: Incidence and Prevalence in the Atherosclerosis Risk in Communities (ARIC) Study Participants. Journal of Family Issues. 2010;31:1211–1229. 20. Biing-Jiun Shen, Countryman AJ. Iii AS et al. The Prospective Contribution of Hostility Characteristics to High Fasting Glucose Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
46
Levels.The
moderating
role
of
marital
status.
Diabetes
Care.
2008;31:1293–1298. 21. Medchrome. Risk factors, Diagnosis and Nutritional planning for Diabetes [diunduh
pada
tanggal
18
Februari,
2011]
[diunduh
dari:
http://medchrome.com/better-you/general-health-issues/risk-factorsdiagnosis-and-nutritional-planning-for-diabetes/]. 22. Jian-Jun Dong, Neng-Jun Lou, Jia-Jun Zhao et al. Evaluation of a risk factor scoring model in screening for undiagnosed diabetes in China population. J Zhejiang Univ-Sci B (Biomed & Biotechnol). 2011;12:846852. 23. Michael bagshaw. Commercial aircraft cabin altitude. Journal of the royal society of medicine. London. 2007. 24. WHO. Mode of travel considerations. International travel and health. 2013. 25. Gradwell DP. Hypoxia and hyperventilation. In : Ernsting’s Aviation Medicine. 4th ed. London : Hodder Arnold. 2006. 26. Jun Yin, Zhanguo Gao, Qing He et al. Role of hypoxia in obesity-induced disorders of glucose and lipid metabolism in adipose tissue. J Physiol Endocrinol Metab. 2008;296: E333–E342. 27. Louis M and Punjabi NM. Effects of acute intermittent hypoxia on glucose metabolism in awake healthy volunteers. J Appl Physiol. 2009;106:1538– 1544. 28. Gammil A, Van Syoc D. Diabetes mellitus. In: Air force waiver guide. 2011. p.274-281. 29. Civil Aviation Advisory Publication. CAAP 19. Aeromedical. Information And Policy Regarding Gcaa Aeromedical Examiner System And Aeromedical Certification P.104-107. United Arab Emirates. 30. Khazale NS, Haddad F. Prevalence and Characteristics of Metabolic Syndrome in 111 Royal Jordanian Air Force Pilots. Aviation, Space, and Environmental Medicine. 2007;78:968-972. 31. Marsola FC, Rinaldi AEM, Siqueira M et al. Association of dietary patterns with metabolic syndrome components in low-income, free-living
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
47
Brazilian adults. International Journal of Nutrition and Metabolism. 2011;3;p.31-38. 32. Khazale NS, Haddad F. Prevalence and Characteristics of Metabolic Syndrome in 111 Royal Jordanian Air Force Pilots. Aviation, Space, and Environmental Medicine. 2007;78:968-972. 33. Anonim. Kementrian Perhubungan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Balai Kesehatan Penerbangan. Profil. [diunduh 2013 Feb 7] [Diunduh dari: http://balaihatpen.org]. 34. Beyer PL. digestion, absorption, transport, and excretion of nutrients. In : Krause’s Food and Nutrition Therapy. 12th ed. Philadelphia : Saunders Elsevier. 2008;p.2-21. 35. Ganong WF. Keseimbangan tenaga, metabolisme dan gizi. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. 1995;p. 261-296. 36. Sameer B, Farkouh ME, Valentin F. Role of insulin resistance and hyperglycemia in the development of atherosclerosis. The American Journal of Cardiology. 2007;99:6-14. 37. Sullivan KM, Dean AG, Mir RA. OpenEpi Sample Size Calculation for Cross-Sectional, Cohort, and Clinical Trials. Version 3.04.04 in Methods in Observational Epidemiology, 2nd Edition, Table 12-15,and Fleiss, Statistical Methods for Rates and Proportions, formulas 3.18 & 3.19. 2013. [diunduh 2013 April 6] [Diunduh dari : www.sph.emory.edu.]. 38. Pronsky ZM , Crowe JP. Nutrition Care Process. In: Krause’s Food and Nutrition Therapy. 12th ed. Philadelphia : Saunders Elsevier. 2008;p. 447448 39. Glucose. Dialine diagnostic system. Germany : Dialine. 2009. 40. Sohal PS. Prevention and management of diabetes in south asians. Canadian journal of diabetes. 2008;32(3):206-210. 41. Reaven GM, Thompson LW, Nahum D, et al. Relationship between hyperglycemia and cognitive function in older NIDDM patients. Diabetes care. Journal of applied physiology. 2009;106: 1538-1544. 42. Morse JS, Bor Robert. Psychiatric disorders and syndromes among pilots. In: aviation mental health. USA: Ashgate. 2006:107-123. Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
48
43. Simin Liu. Intake of Refined Carbohydrates and Whole Grain Foods in Relation to Risk of Type 2 Diabetes Mellitus and Coronary Heart Disease. Journal of the American College of Nutrition. 2002;21:298–306. 44. Eui Young Cho, Young Whee Lee, Hwa Soon Kim. The Effect of Job Stres and Lifestyle on Blood Lipid Levels in Male Aircrew Personnel. Journal of Korean Academy of Nursing. 2005;35:672- 679. 45. Kruger L, Slabber M, Joubert G, et al. Intra- and inter-individual variation in blood glucose response to white bread and glucose in patients with type 2 diabetes mellitus. The South African journal of clinical nutrition. 2003;16:1-10.
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
49
Lampiran I Hasil perhitungan jumlah sampel dengan program OpenEpi untuk penelitian potong lintang.
Version 3.04.04 Two-sided significance level (α): Power (1-β, % chance of detecting): Proportion with disease in nonexposed
0.05
(Usually 0.05)
80
(Usually 80)
0.2
(Between 0.0 and 1.0)
(comparison) group: Ratio of sample size, Nonexposed / Exposed:
2
(For equal samples, use 1.0)
Please fill in one of the following (leave others as zeros) Proportion with disease in exposed group:
0
Odds ratio
0
Calculated
(Between 0.0 and 1.0)
0.42 2.89655
Risk/Prevalence Ratio 2.1 Risk/Prevalence difference
0
2.1 (Between -1.0 and 1.0)
0.22
Kelsey
Fleiss
Fleiss with CC
Sample Size - Exposed:
49
50
57
Sample Size - Nonexposed
98
100
113
Total sample size
147
150
170
Note: Kelsey et al., Methods in Observational Epidemiology, 2nd Edition, Table 12-15,and Fleiss, Statistical Methods for Rates and Proportions, formulas 3.18 & 3.19; CC = continuity correction faktor. All calculations are rounded up to the nearest integer.
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
50
Lampiran 2. Kuesioner penelitian Nama pemeriksa:
No.license:
No. Kuisioner:
RAHASIA Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Setelah mendapat penjelasan tentang kajian kesehatan penerbangan, dengan ini saya menyatakan bersedia mengikuti secara sukarela, memberikan keterangan yang dibutuhkan secara sebenar-benarnya dan sewaktu-waktu diperkenankan menarik diri dari kajian ini.
Jakarta,….....………2013 Pembuat Pernyataan (………………………..)
A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI RESPONDEN A1. Tanggal lahir: Umur: th A4. Status: 1. Belum menikah 2. Menikah 3. Cerai A2. Jenis Kelamin: 1. Laki-laki 2. Perempuan A5. Pendidikan terakhir: 1. SMU 2. DI/DII/D III 3. S1 4. S2/S3 A3. Ras: 1. Asia 2. Lain-lain, sebutkan...... B. PEKERJAAN B1.Rangking :1. SPL 2. PPL 3.CPL 4. ATPL B2. Total Masa Kerja ….......tahun Jam terbang. B3. Total ………....… B4. 1 tahun terakhir…............ B5. 1 bulan terakhir …………….... B6. Jarak Penerbangan 1. Jarak Pendek 2. Jarak Menengah 3. Jarak Panjang C. AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA (3 bulan terakhir) C1. Kebiasaan olahraga 1. Ya 2. Tidak Frekuensi olahraga dalam satu minggu …. Kali, Nama olahraga: Lama olahraga.......menit D. KEBIASAAN MAKAN, MINUM, MEROKOK ( 3 bulan terakhir) D1. Minum obat diabetes melitus: 1. Tidak 2.Ya D2. Kebiasaan Merokok: 1. Tidak 2. Pernah 3. Masih* *D3. Lama merokok............ tahun *D4. Jenis rokok 1. Putih 2. Kretek 3. Lain-lain *D5. Jumlah merokok ............batang/hari Untuk pengisian D6-12: Frekuensi kebiasaan makan & minum: 1. tidak pernah 2. 1 kali per minggu 3. 2 kali per minggu 4. 3-4 kali per minggu 5.setiap hari D6.Nasi: D7.Roti: D8.Makanan berlemak: D9.Makanan D10.Teh: D11.Kopi: D12 manis: .Alkohol: E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA E1. Diabetes: 1. Tidak 2. Ya F. PEMERIKSAAN FISIK & LABORATORIUM F1. TB: cm F2. IMT: F3. GDP: F4. BB: kg
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
51
Lampiran 3. Definisi Operasional
Variabel A. Hasil Jadi Hiperglikemi
B. Faktor Risiko 1. Umur
2. Status Pernikahan
3. Ras 4. Pendidikan Terakhir
5. Ranking
6. Jam terbang total
7. Rerata jam terbang per tahun
Definisi Operasional Subjek dengan glukosa darah puasa = 100-125 mg/dL dan tidak pernah dinyatakan menderita diabetes mellitus oleh dokter sampai saat pengumpulan data serta tidak makan obat.
Kode Nilai 0= Tidak tinggi 1= Tinggi
Umur responden yang terhitung sejak 0=19-39 tahun tanggal ulang tahun terakhir 1=40-50 tahun 2=51-65 tahun Status pernikahan responden 0=belum menikah dikelompokkan menjadi : 1= menikah 2=cerai Ras adalah ras yang dimiliki responden
0=Asia 1=Kaukasian Tingkat pendidikan terakhir yang 0=SMU ditempuh responden, dikelompokkan 1=D1/D2/D3 atas : 2=S1 3=S2/S3 Ranking adalah lisensi terbang 0=PPL berdasarkan jumlah jam terbang yang 1=CPL telah dimiliki oleh seorang pilot 2=ATPL sampai saat pengambilan data. Total Jam terbang didefinisikan 0=60-4999 menurut total waktu saat pesawat 1=5000-14999 mulai bergerak dengan kekuatan 2=15000-29831 sendiri untuk take off sampai berhenti di akhir penerbangan. Rerata jam terbang per tahun adalah 0=<1051 rerata jam terbang yang dimiliki 1=1051-1130 responden dalam 1 tahun terakhir.
8. Rerata jam terbang per bulan
Rerata jam terbang per bulan adalah 0=≤ 110 rerata jam terbang yang dimiliki 2=111-250 responden dalam 1 bulan terakhir.
9. Masa kerja total
Masa kerja total adalah waktu sejak responden mulai bekerja sebagai pilot sipil sampai saat dilakukan penelitian ini. Jarak penerbangan adalah waktu tempuh perjalanan dengan pesawat. Penerbangan jarak pendek bila waktu tempuh perjalanan dengan pesawat kurang dari 4 jam. Penerbangan jarak menengah bila waktu tempuh perjalanan dengan pesawat 4-6 jam.
10. Jarak penerbangan
0= ≤9 1=10-45
0=Pendek 1=Menengah 2=Panjang
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
52
Penerbangan jarak panjang bila waktu tempuh perjalanan dengan pesawat lebih dari 6 jam. 11. Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok adalah kebiasaan 0=Tidak merokok yang dimiliki responden 1=Ya hingga saat penelitian ini.
12. Kebiasaan makan nasi
Kebiasaan makan nasi putih sebanyak 0=0-1 kali/minggu 2 porsi setiap makan, 3 kali per hari, 1=2-4 kali/minggu selama 3 bulan terakhir dengan 2= setiap hari menyebutkan frekuensi dari kebiasaan tersebut. Kebiasaan makan nasi dikategorikan sebagai berikut:
13. Kebiasaan makan roti
Kebiasaan makan roti putih sebanyak 1 0=0-1 kali/minggu porsi berisi 3 lembar roti putih berisi 1=2-4 kali/minggu selai, 2 kali per hari, selama 3 bulan 2= setiap hari terakhir dengan menyebutkan frekuensi dari kebiasaan tersebut. Kebiasaan makan roti dikategorikan sebagai berikut :
14. Kebiasaan makan makanan berlemak
Kebiasaan makan makanan berlemak adalah kebiasaan makan makanan berlemak dapat berupa tahu goreng, tempe goreng, daging ayam/sapi/babi/kambing goreng/gulai, steak, pizza, mie goreng, makanan cepat saji, hotdog, hamburger dinilai dari frekuensi responden makan makanan berlemak selama 3 bulan terakhir. Kebiasaan makan makanan selingan antara lain permen, coklat, biskuit, brownies, singkong rebus, ubi rebus, kentang rebus sebanyak minimal 2 jenis komponen tersebut, 1 kali per hari, selama 3 bulan terakhir dan menyebutkan frekuensi dari kebiasaan tersebut. Dikategorikan sebagai berikut: Kebiasaan minum teh dengan penambahan gula pasir sebanyak 2 sendok makan per cangkir, 2 kali per hari, selama 3 bulan terakhir dengan menyebutkan frekuensi dari kebiasaan tersebut. Kebiasaan minum teh dikategorikan sebagai berikut :
15. Kebiasaan makan makanan manis
16. Kebiasaan minum teh
0=0-1 kali/minggu 1=2-4 kali/minggu 2= setiap hari
0=0-1 kali/minggu 1=2-4 kali/minggu 2= setiap hari
0=0-1 kali/minggu 1=2-4 kali/minggu 2= setiap hari
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
53
17. Kebiasaan minum kopi
Kebiasaan minum kopi dengan 0=0-1 kali/minggu penambahan gula pasir sebanyak 2 1=2-4 kali/minggu sendok makan per cangkir, 2 kali per 2= setiap hari hari, selama 3 bulan terakhir dengan menyebutkan frekuensi dari kebiasaan tersebut. Kebiasaan minum kopi dikategorikan sebagai berikut :
18. Kebiasaan minum alkohol
Kebiasaan minum alkohol adalah 0=0-1 kali/minggu kebiasaan minum minuman 1=2-4 kali/minggu mengandung alkohol dinilai dari 2= hampir setiap hari frekuensi responden minum alkohol selama 3 bulan terakhir.
19. Kebiasaan olahraga
Kebiasaan olahraga adalah kebiasaan melakukan olahraga yang membakar kalori misalnya berjalan, lari, berenang, bersepeda. Pengelompokan berdasarkan frekuensi latihan 3 x kali pe minggu, dengan durasi minimal 30 menit per latihan. Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi dalam meter kuadrat (m2). Riwayat Diabetes melitus pada keluarga sedarah (orangtua, kakek, nenek, paman, bibi)
20.
IMT
21. Diabetes Melitus
0=Tidak sesuai 1=Sesuai 2=Tidak pernah
1= non obes ( < 25,0 Kg/m2) 2=obes (≥ 25,0 Kg/m2) 0=Tidak 1=Ya
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
54
Lampiran 4. Lembar Penjelasan Penelitian
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN “Jam terbang dan Kebiasaan Makan Terhadap Risiko Hiperglikemi pada Pilot Sipil di Indonesia”
Responden yang saya hormati, Perkenalkan saya dr. Golda Naomi Sinambela, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan FKUI bermaksud mengharapkan partisipasi bapak sekalian dengan sukarela dalam kajian penelitian kedokteran penerbangan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko hiperglikemi (peningkatan kadar glukosa darah puasa lebih dari nilai normal) pada pilot sipil. Kajian ini akan dilaksanakan dengan melakukan pengisian kuesioner dalam waktu kurang lebih 1520 menit. Pada saat pengisian kuesioner kami mengharapkan agar pilot sipil dapat mengisi dan menjawabnya dengan jujur sesuai dengan kondisi yang dialami dalam waktu 3 bulan terakhir ini. Semua informasi yang disampaikan oleh bapak sekalian akan kami jamin kerahasiaannya. Setelah itu kami akan melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan. Kami juga akan mengambil data kadar glukosa darah puasa yang tertera dalam rekam medik bapak di Balai Kesehatan Penerbangan. Manfaat dari kajian ini adalah memberikan informasi kepada bapak dan instansi penerbangan tentang faktor risiko hiperglikemi khususnya faktor asupan karbohidrat tinggi sehingga dapat berupaya meminimalisasi risiko dengan upaya preventif. Bapak bebas menolak ikut dalam penelitian ini dan bila memutuskan untuk ikut, juga bebas untuk mengundurkan diri setiap saat. Semua data penelitian ini akan diperlakukan
secara
rahasia
sehingga
tidak
memungkinkan
orang
lain
menghubungkannya dengan bapak. Dalam penelitian ini bapak tidak dikenakan biaya apapun. Dan bila ingin menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan penelitian ini dapat menghubungi dr. Golda Naomi Sinambela dengan alamat : Tempat pendidikan : Program
Pendidikan
Dokter
Spesialis
Kedokteran
Penerbangan FK UI
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
55
Jl. Pegangsaan Timur no. 16 Jakarta Pusat Telp. 021-3153550 Tempat tinggal
: Pesona Orlando RB 4/21 Kota Wisata Cibubur Bogor HP. 081316387248
Bapak juga dapat menyampaikan informasi terkait penelitian ini kepada Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dengan alamat : Jalan Salemba Raya No. 6 Jakarta Pusat 10430. Telp. 021-3157008. Email:
[email protected] Atas kesediaan anda secara sukarela untuk mengikuti seluruh prosedur penelitian, sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
dr. Golda Naomi Sinambela Peneliti
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
56
Lampiran 5. Surat Persetujuan (Informed Consent)
SURAT PERSETUJUAN ( Informed Consent )
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: ...............................................................................................
Umur
: ...................................................................................... tahun
Alamat : ............................................................................................... No telp/email/pin BB:........................................................................... menyatakan telah mendapatkan penjelasan mengenai kegiatan penelitian yang berjudul “Jam terbang dan Kebiasaan Makan Terhadap Risiko Hiperglikemi pada Pilot Sipil di Indonesia”. Setelah penjelasan tersebut, saya diberikan kebebasan menyatakan persetujuan atau penolakan untuk menjadi responden atas: Nama : ......................................................................................................... Umur : ...... tahun Alamat: ............................................................................................................ No telp/email/pin BB:....................................................................................... Sehubungan dengan hal itu, saya menyatakan : 1. Bersedia menjadi responden dan sanggup untuk menjawab pertanyaan kuesioner dengan jujur sesuai dengan kondisi/pengetahuan yang saya alami/miliki. 2. Bersedia untuk dikonfirmasi ulang jika terdapat kekeliruan dalam pengisian data. Jakarta,.................................2013
Peneliti
Responden
dr Golda Naomi Sinambela
(.........................................)
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
57
Lampiran 6. Surat Persetujuan Komite Etik UI
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
58
Lampiran 7. Bukti Analisa Stata 9 . sum Variable | Obs Mean Std. Dev. Min Max -------------+-------------------------------------------------------no_kuis | 250 127.632 72.77942 1 253 no_lic | 0 nama_pemer~a | 0 tgl_periksa | 250 19575.97 2078.898 19411 52314 nama | 0 -------------+-------------------------------------------------------a1_umur | 250 33.576 10.19903 18 61 a2_sex | 250 1 0 1 1 a3_st_nikah | 250 1.536 .515526 1 3 a4_ras | 250 1.104 .3058729 1 2 j12_imt | 250 25.97708 4.082177 16.7 43.41 -------------+-------------------------------------------------------imtgrup | 250 1.356 .7639361 0 2 a5_edu | 250 1.728 .8723877 1 4 b2_rank | 250 3.244 .806888 1 4 b3_totfly | 250 4931.797 6048.216 18 29831 b4_jttahun | 250 447.832 333.9106 0 1130 -------------+-------------------------------------------------------b5_jtbln | 250 36.564 36.36768 0 250 b6_totmk | 250 9.5264 9.05394 1 45 b8_jpnbgn | 250 1.444 .6991561 1 3 b9_tbgakhr | 250 41.736 87.23151 1 365 -------------+-------------------------------------------------------c1_biasaor | 250 1.476 .6090219 1 3 d5_biasaro~k | 250 1.976 .9649604 1 3 -------------+-------------------------------------------------------d11_freknasi | 250 4.64 .8633548 1 5 d13_frekroti | 250 3.648 1.363647 1 5 d26_frekma~s | 250 2.84 1.56467 1 5 d28_frekteh | 250 3.608 1.579975 1 5 d31_frekkopi | 250 3.1 1.779513 1 5 -------------+-------------------------------------------------------d33_frekal~l | 250 1.236 .7365283 1 7 d23_frekle~k | 250 3.592 1.323838 1 5 d38_frekce~i | 250 1.864 1.01668 1 5 g4_dm | 250 1.184 .3882615 1 2 -------------+-------------------------------------------------------i5_gdp | 250 99.9 17.91059 80 240 -------------+-------------------------------------------------------j10_tb | 250 173.4 5.433793 160 187 j11_bb | 250 78.264 12.88419 47 120
. tab gdpnew Klasifikasi | Glukosa | Darah Puasa | Freq. Percent Cum. -------------+----------------------------------normal | 165 69.04 69.04 hiperglikemi | 74 30.96 100.00 -------------+----------------------------------Total | 239 100.00 . tab ranknew gdpnew | |
Klasifikasi Glukosa Darah Puasa
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
59
Ranking | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------PPL | 11 2 | 13 CPL | 81 33 | 114 ATPL | 63 35 | 98 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab ranknew gdpnew,row | Klasifikasi Glukosa | Darah Puasa Ranking | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------PPL | 11 2 | 13 | 84.62 15.38 | 100.00 -----------+----------------------+---------CPL | 81 33 | 114 | 71.05 28.95 | 100.00 -----------+----------------------+---------ATPL | 63 35 | 98 | 64.29 35.71 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
tab agenew2 gdpnew
| Klasifikasi Glukosa | Darah Puasa Umur | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------19-39 | 118 51 | 169 40-50 | 26 12 | 38 51-65 | 11 7 | 18 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab agenew2 gdpnew,row | Klasifikasi Glukosa | Darah Puasa Umur | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------19-39 | 118 51 | 169 | 69.82 30.18 | 100.00 -----------+----------------------+---------40-50 | 26 12 | 38 | 68.42 31.58 | 100.00 -----------+----------------------+---------51-65 | 11 7 | 18 | 61.11 38.89 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
tab nikahnew2 gdpnew |
Klasifikasi Glukosa
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
60
Status | Darah Puasa pernikahan | normal hiperglik | Total --------------+----------------------+---------Belum menikah | 78 25 | 103 Menikah | 76 44 | 120 Cerai | 1 1 | 2 --------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab nikahnew2 gdpnew,row | Klasifikasi Glukosa Status | Darah Puasa pernikahan | normal hiperglik | Total --------------+----------------------+---------Belum menikah | 78 25 | 103 | 75.73 24.27 | 100.00 --------------+----------------------+---------Menikah | 76 44 | 120 | 63.33 36.67 | 100.00 --------------+----------------------+---------Cerai | 1 1 | 2 | 50.00 50.00 | 100.00 --------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
tab rasnew2 gdpnew
| Klasifikasi Glukosa | Darah Puasa Ras | normal hiperglik | Total --------------+----------------------+---------Asia | 140 60 | 200 Kaukasian | 15 10 | 25 --------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab rasnew2 gdpnew,row | Klasifikasi Glukosa | Darah Puasa Ras | normal hiperglik | Total --------------+----------------------+---------Asia | 140 60 | 200 | 70.00 30.00 | 100.00 --------------+----------------------+---------Kaukasian | 15 10 | 25 | 60.00 40.00 | 100.00 --------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . tab imtnew2 gdpnew Indeks | massa | tubuh |
Klasifikasi Glukosa Darah Puasa normal hiperglik |
Total
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
61
-----------+----------------------+---------Normal | 27 10 | 37 Overweight | 43 24 | 67 Obes | 85 36 | 121 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab imtnew2 gdpnew,row Indeks | Klasifikasi Glukosa massa | Darah Puasa tubuh | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------Normal | 27 10 | 37 | 72.97 27.03 | 100.00 -----------+----------------------+---------Overweight | 43 24 | 67 | 64.18 35.82 | 100.00 -----------+----------------------+---------Obes | 85 36 | 121 | 70.25 29.75 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . tab edunew2 gdpnew | Klasifikasi Glukosa Tingkat | Darah Puasa pendidikan | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------SMU | 83 35 | 118 D1/D2/D3 | 35 18 | 53 S1 | 34 16 | 50 S2/S3 | 3 1 | 4 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab edunew2 gdpnew,row | Klasifikasi Glukosa Tingkat | Darah Puasa pendidikan | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------SMU | 83 35 | 118 | 70.34 29.66 | 100.00 -----------+----------------------+---------D1/D2/D3 | 35 18 | 53 | 66.04 33.96 | 100.00 -----------+----------------------+---------S1 | 34 16 | 50 | 68.00 32.00 | 100.00 -----------+----------------------+---------S2/S3 | 3 1 | 4 | 75.00 25.00 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . tab totfly2 gdpnew
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
62
| Klasifikasi Glukosa Jam terbang | Darah Puasa total | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------<5000 | 95 39 | 134 5000-14999 | 51 22 | 73 15000-29831 | 9 9 | 18 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab totfly2 gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Jam terbang | Darah Puasa total | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------<5000 | 95 39 | 134 | 70.90 29.10 | 100.00 ------------+----------------------+---------5000-14999 | 51 22 | 73 | 69.86 30.14 | 100.00 ------------+----------------------+---------15000-29831 | 9 9 | 18 | 50.00 50.00 | 100.00 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
tab totflyyr gdpnew
Jam | terbang | Klasifikasi Glukosa total per | Darah Puasa tahun | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------<1051 | 155 69 | 224 >1050 | 0 1 | 1 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab totflyyr gdpnew, row Jam | terbang | Klasifikasi Glukosa total per | Darah Puasa tahun | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------<1051 | 155 69 | 224 | 69.20 30.80 | 100.00 -----------+----------------------+--------->1050 | 0 1 | 1 | 0.00 100.00 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
tab totflymo gdpnew
Jam | terbang |
Klasifikasi Glukosa
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
63
total per | Darah Puasa bulan | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------0-110 | 152 69 | 221 >110 | 3 1 | 4 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab totflymo gdpnew, row Jam | terbang | Klasifikasi Glukosa total per | Darah Puasa bulan | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------0-110 | 152 69 | 221 | 68.78 31.22 | 100.00 -----------+----------------------+--------->110 | 3 1 | 4 | 75.00 25.00 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . tab totmk gdpnew | Klasifikasi Glukosa Total masa | Darah Puasa kerja | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------0-9 | 107 39 | 146 >9 | 48 31 | 79 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab totmk gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Total masa | Darah Puasa kerja | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------0-9 | 107 39 | 146 | 73.29 26.71 | 100.00 -----------+----------------------+--------->9 | 48 31 | 79 | 60.76 39.24 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . tab jnspnb gdpnew Jarak | Klasifikasi Glukosa pilota | Darah Puasa n | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------Pendek | 105 43 | 148 Menengah | 32 16 | 48 Jauh | 18 11 | 29 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
64
. tab jnspnb gdpnew, row Jarak | Klasifikasi Glukosa pilota | Darah Puasa n | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------Pendek | 105 43 | 148 | 70.95 29.05 | 100.00 -----------+----------------------+---------Menengah | 32 16 | 48 | 66.67 33.33 | 100.00 -----------+----------------------+---------Jauh | 18 11 | 29 | 62.07 37.93 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 |
tab sportgrp gdpnew
| Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa olahraga | normal hiperglik | Total -------------+----------------------+---------Tidak pernah | 90 41 | 131 Tidak sesuai | 55 24 | 79 Sesuai | 10 5 | 15 -------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab sportgrp gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa olahraga | normal hiperglik | Total -------------+----------------------+---------Tidak pernah | 90 41 | 131 | 68.70 31.30 | 100.00 -------------+----------------------+---------Tidak sesuai | 55 24 | 79 | 69.62 30.38 | 100.00 -------------+----------------------+---------Sesuai | 10 5 | 15 | 66.67 33.33 | 100.00 -------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 tab rokoknew gdpnew | Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa merokok | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------Tidak | 82 41 | 123 Ya | 73 29 | 102 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
65
. tab rokoknew gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa merokok | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------Tidak | 82 41 | 123 | 66.67 33.33 | 100.00 -----------+----------------------+---------Ya | 73 29 | 102 | 71.57 28.43 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
tab nasinew gdpnew
| Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa makan nasi | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 9 4 | 13 2-4x/minggu | 26 11 | 37 Setiap hari | 120 55 | 175 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab nasinew gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa makan nasi | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 9 4 | 13 | 69.23 30.77 | 100.00 ------------+----------------------+---------2-4x/minggu | 26 11 | 37 | 70.27 29.73 | 100.00 ------------+----------------------+---------Setiap hari | 120 55 | 175 | 68.57 31.43 | 100.00 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
tab rotinew gdpnew
| Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa makan roti | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 44 10 | 54 2-4x/minggu | 61 24 | 85 Setiap hari | 50 36 | 86 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab rotinew gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa makan roti | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+----------
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
66
0-1x/minggu | 44 10 | 54 | 81.48 18.52 | 100.00 ------------+----------------------+---------2-4x/minggu | 61 24 | 85 | 71.76 28.24 | 100.00 ------------+----------------------+---------Setiap hari | 50 36 | 86 | 58.14 41.86 | 100.00 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
tab manisnew gdpnew
Kebiasaan | makan | Klasifikasi Glukosa makanan | Darah Puasa manis | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1xminggu | 91 25 | 116 2-4x/minggu | 37 19 | 56 Setiap hari | 27 26 | 53 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab manisnew gdpnew, row Kebiasaan | makan | Klasifikasi Glukosa makanan | Darah Puasa manis | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1xminggu | 91 25 | 116 | 78.45 21.55 | 100.00 ------------+----------------------+---------2-4x/minggu | 37 19 | 56 | 66.07 33.93 | 100.00 ------------+----------------------+---------Setiap hari | 27 26 | 53 | 50.94 49.06 | 100.00 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
tab tehnew gdpnew
| Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa minum teh | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 51 15 | 66 2-4x/minggu | 37 18 | 55 Setiap hari | 67 37 | 104 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab tehnew gdpnew, row | Kebiasaan |
Klasifikasi Glukosa Darah Puasa
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
67
minum teh | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 51 15 | 66 | 77.27 22.73 | 100.00 ------------+----------------------+---------2-4x/minggu | 37 18 | 55 | 67.27 32.73 | 100.00 ------------+----------------------+---------Setiap hari | 67 37 | 104 | 64.42 35.58 | 100.00 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
tab kopinew gdpnew
| Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa minum kopi | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 72 23 | 95 2-4x/minggu | 25 11 | 36 Setiap hari | 58 36 | 94 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab kopinew gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa minum kopi | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 72 23 | 95 | 75.79 24.21 | 100.00 ------------+----------------------+---------2-4x/minggu | 25 11 | 36 | 69.44 30.56 | 100.00 ------------+----------------------+---------Setiap hari | 58 36 | 94 | 61.70 38.30 | 100.00 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
tab alknew gdpnew
| Klasifikasi Glukosa Kebiasaan minum | Darah Puasa alkohol | normal hiperglik | Total -------------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 145 67 | 212 2-4x/minggu | 9 2 | 11 hampir setiap hari | 1 1 | 2 -------------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab alknew gdpnew, row | Kebiasaan minum |
Klasifikasi Glukosa Darah Puasa
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
68
alkohol | normal hiperglik | Total -------------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 145 67 | 212 | 68.40 31.60 | 100.00 -------------------+----------------------+---------2-4x/minggu | 9 2 | 11 | 81.82 18.18 | 100.00 -------------------+----------------------+---------hampir setiap hari | 1 1 | 2 | 50.00 50.00 | 100.00 -------------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
tab lemaknew gdpnew
kebiasaan | makan | Klasifikasi Glukosa makanan | Darah Puasa berlemak | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 33 19 | 52 2-4x/minggu | 67 32 | 99 Setiap hari | 55 19 | 74 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab lemaknew gdpnew, row kebiasaan | makan | Klasifikasi Glukosa makanan | Darah Puasa berlemak | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 33 19 | 52 | 63.46 36.54 | 100.00 ------------+----------------------+---------2-4x/minggu | 67 32 | 99 | 67.68 32.32 | 100.00 ------------+----------------------+---------Setiap hari | 55 19 | 74 | 74.32 25.68 | 100.00 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . tab riwdmnew gdpnew Riwayat DM | Klasifikasi Glukosa dalam | Darah Puasa keluarga | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------Tidak | 124 59 | 183 Ya | 31 11 | 42 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 . tab riwdmnew gdpnew, row Riwayat DM | Klasifikasi Glukosa dalam | Darah Puasa
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
69
keluarga | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------Tidak | 124 59 | 183 | 67.76 32.24 | 100.00 -----------+----------------------+---------Ya | 31 11 | 42 | 73.81 26.19 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 gen time = 40 . stset time, failure(gdpnew) . tab ranknew gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa | Darah Puasa Ranking | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------PPL | 11 2 | 13 | 84.62 15.38 | 100.00 -----------+----------------------+---------CPL | 81 33 | 114 | 71.05 28.95 | 100.00 -----------+----------------------+---------ATPL | 63 35 | 98 | 64.29 35.71 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . xi: stcox i.ranknew No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -378.08475
Number of obs
=
225
LR chi2(2) Prob > chi2
= =
2.08 0.3527
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Iranknew_3 | 1.881579 1.370202 0.87 0.385 .4515036 7.84122 _Iranknew_4 | 2.321429 1.687746 1.16 0.247 .5583506 9.651697 ------------------------------------------------------------------------------
tab agenew2 gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa | Darah Puasa Umur | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------19-39 | 118 51 | 169 | 69.82 30.18 | 100.00 -----------+----------------------+---------40-50 | 26 12 | 38 | 68.42 31.58 | 100.00 -----------+----------------------+---------51-65 | 11 7 | 18 | 61.11 38.89 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
70
. xi: stcox i.agenew2 No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
225 70 9000
=
-378.93978
Number of obs
=
225
LR chi2(2) Prob > chi2
= =
0.37 0.8292
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Iagenew2_1 | 1.04644 .3357444 0.14 0.887 .55797 1.962535 _Iagenew2_2 | 1.288671 .5194239 0.63 0.529 .5848557 2.839458 ------------------------------------------------------------------------------
tab nikahnew2 gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Status | Darah Puasa pernikahan | normal hiperglik | Total --------------+----------------------+---------Belum menikah | 78 25 | 103 | 75.73 24.27 | 100.00 --------------+----------------------+---------Menikah | 76 44 | 120 | 63.33 36.67 | 100.00 --------------+----------------------+---------Cerai | 1 1 | 2 | 50.00 50.00 | 100.00 --------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . xi: stcox i.nikahnew2 No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
225 70 9000
=
-377.62944
Number of obs
=
225
LR chi2(2) Prob > chi2
= =
3.00 0.2237
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Inikahnew~2 | 1.510667 .3783527 1.65 0.100 .9246592 2.468059 _Inikahnew~3 | 2.06 2.100796 0.71 0.479 .2791313 15.20288 ------------------------------------------------------------------------------
tab rasnew2 gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa | Darah Puasa Ras | normal hiperglik | Total --------------+----------------------+---------Asia | 140 60 | 200 | 70.00 30.00 | 100.00 --------------+----------------------+---------Kaukasian | 15 10 | 25 | 60.00 40.00 | 100.00 --------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . stcox rasnew2 No. of subjects = No. of failures = Time at risk =
225 70 9000
Number of obs
=
225
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
71
Log likelihood
=
-378.79594
LR chi2(1) Prob > chi2
= =
0.66 0.4158
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------rasnew2 | 1.333333 .45542 0.84 0.400 .6826499 2.60423 ------------------------------------------------------------------------------
tab imtnew2 gdpnew, row Indeks | Klasifikasi Glukosa massa | Darah Puasa tubuh | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------Normal | 27 10 | 37 | 72.97 27.03 | 100.00 -----------+----------------------+---------Overweight | 43 24 | 67 | 64.18 35.82 | 100.00 -----------+----------------------+---------Obes | 85 36 | 121 | 70.25 29.75 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . xi: stcox i.imtnew2 No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -378.7591
Number of obs
=
225
LR chi2(2) Prob > chi2
= =
0.74 0.6922
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Iimtnew2_1 | 1.325373 .4988523 0.75 0.454 .6338077 2.771525 _Iimtnew2_2 | 1.100826 .3935016 0.27 0.788 .5463214 2.218143 ------------------------------------------------------------------------------
tab edunew2 gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Tingkat | Darah Puasa pendidikan | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------SMU | 83 35 | 118 | 70.34 29.66 | 100.00 -----------+----------------------+---------D1/D2/D3 | 35 18 | 53 | 66.04 33.96 | 100.00 -----------+----------------------+---------S1 | 34 16 | 50 | 68.00 32.00 | 100.00 -----------+----------------------+---------S2/S3 | 3 1 | 4 | 75.00 25.00 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . xi: stcox i.edunew2 No. of subjects = No. of failures =
225 70
Number of obs
=
225
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
72
Time at risk
=
9000
Log likelihood
=
-378.98725
LR chi2(3) Prob > chi2
= =
0.28 0.9638
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Iedunew2_2 | 1.145013 .3321072 0.47 0.641 .6485188 2.021616 _Iedunew2_3 | 1.078857 .325578 0.25 0.801 .5971562 1.949126 _Iedunew2_4 | .8428571 .8548132 -0.17 0.866 .1154724 6.152192 ------------------------------------------------------------------------------
tab totfly2 gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Jam terbang | Darah Puasa total | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------<5000 | 95 39 | 134 | 70.90 29.10 | 100.00 ------------+----------------------+---------5000-14999 | 51 22 | 73 | 69.86 30.14 | 100.00 ------------+----------------------+---------15000-29831 | 9 9 | 18 | 50.00 50.00 | 100.00 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . xi: stcox i.totfly2 failure _d: analysis time _t:
gdpnew time
Iteration 0: log likelihood Iteration 1: log likelihood Iteration 2: log likelihood Iteration 3: log likelihood Refining estimates: Iteration 0: log likelihood
= = = =
-379.12703 -378.22667 -378.15716 -378.15701
= -378.15701
Cox regression -- Breslow method for ties No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -378.15701
Number of obs
=
225
LR chi2(2) Prob > chi2
= =
1.94 0.3791
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Itotfly2_1 | 1.035476 .2760967 0.13 0.896 .6140132 1.746233 _Itotfly2_2 | 1.717949 .6352977 1.46 0.143 .8322154 3.546375 ------------------------------------------------------------------------------
tab totflyyr gdpnew, row Jam | terbang | Klasifikasi Glukosa total per | Darah Puasa tahun | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------<1051 | 155 69 | 224
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
73
| 69.20 30.80 | 100.00 -----------+----------------------+--------->1050 | 0 1 | 1 | 0.00 100.00 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . stcox totflyyr No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
225 70 9000
=
-378.6449
Number of obs
=
225
LR chi2(1) Prob > chi2
= =
0.96 0.3261
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------totflyyr | 3.246377 3.269817 1.17 0.242 .4508701 23.37472 ------------------------------------------------------------------------------
tab totflymo gdpnew, row
Jam | terbang | Klasifikasi Glukosa total per | Darah Puasa bulan | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------0-110 | 152 69 | 221 | 68.78 31.22 | 100.00 -----------+----------------------+--------->110 | 3 1 | 4 | 75.00 25.00 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . stcox totflymo No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -379.10084
Number of obs
=
225
LR chi2(1) Prob > chi2
= =
0.05 0.8190
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------totflymo | .8007246 .8065061 -0.22 0.825 .1112079 5.765416 ------------------------------------------------------------------------------
tab totmk gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Total masa | Darah Puasa kerja | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------0-9 | 107 39 | 146 | 73.29 26.71 | 100.00 -----------+----------------------+--------->9 | 48 31 | 79 | 60.76 39.24 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
74
. stcox totmk No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
225 70 9000
=
-377.8757
Number of obs
=
225
LR chi2(1) Prob > chi2
= =
2.50 0.1137
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------totmk | 1.469004 .353475 1.60 0.110 .9166526 2.354187 ----------------------------------------------------------------------------
tab sportgrp gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa olahraga | normal hiperglik | Total -------------+----------------------+---------Tidak pernah | 90 41 | 131 | 68.70 31.30 | 100.00 -------------+----------------------+---------Tidak sesuai | 55 24 | 79 | 69.62 30.38 | 100.00 -------------+----------------------+---------Sesuai | 10 5 | 15 | 66.67 33.33 | 100.00 -------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . xi: stcox i.sportgrp No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
225 70 9000
=
-379.10782
Number of obs
=
225
LR chi2(2) Prob > chi2
= =
0.04 0.9810
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Isportgrp_2 | .97067 .2494771 -0.12 0.908 .5865428 1.606362 _Isportgrp_3 | 1.065041 .5045081 0.13 0.894 .4208752 2.695126 ------------------------------------------------------------------------------
tab rokoknew gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa merokok | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------Tidak | 82 41 | 123 | 66.67 33.33 | 100.00 -----------+----------------------+---------Ya | 73 29 | 102 | 71.57 28.43 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . stcox rokoknew No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -378.9104
Number of obs
=
225
LR chi2(1) Prob > chi2
= =
0.43 0.5104
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
75
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------rokoknew | .8529412 .2069556 -0.66 0.512 .5301339 1.372311 ------------------------------------------------------------------------------
tab nasinew gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa makan nasi | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 9 4 | 13 | 69.23 30.77 | 100.00 ------------+----------------------+---------2-4x/minggu | 26 11 | 37 | 70.27 29.73 | 100.00 ------------+----------------------+---------Setiap hari | 120 55 | 175 | 68.57 31.43 | 100.00 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . xi: stcox i.nasinew No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -379.11244
Number of obs
=
225
LR chi2(2) Prob > chi2
= =
0.03 0.9855
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Inasinew_1 | .9662162 .5641487 -0.06 0.953 .3076661 3.034373 _Inasinew_2 | 1.021429 .5289598 0.04 0.967 .370171 2.818471 ------------------------------------------------------------------------------
tab rotinew gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa makan roti | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 44 10 | 54 | 81.48 18.52 | 100.00 ------------+----------------------+---------2-4x/minggu | 61 24 | 85 | 71.76 28.24 | 100.00 ------------+----------------------+---------Setiap hari | 50 36 | 86 | 58.14 41.86 | 100.00 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . xi: stcox i.rotinew No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -375.95882
Number of obs
=
225
LR chi2(2) Prob > chi2
= =
6.34 0.0421
------------------------------------------------------------------------------
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
76
_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Irotinew_1 | 1.524706 .5738784 1.12 0.262 .7291308 3.188355 _Irotinew_2 | 2.260465 .8080263 2.28 0.023 1.12183 4.554791 ------------------------------------------------------------------------------
tab manisnew gdpnew, row Kebiasaan | makan | Klasifikasi Glukosa makanan | Darah Puasa manis | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1xminggu | 91 25 | 116 | 78.45 21.55 | 100.00 ------------+----------------------+---------2-4x/minggu | 37 19 | 56 | 66.07 33.93 | 100.00 ------------+----------------------+---------Setiap hari | 27 26 | 53 | 50.94 49.06 | 100.00 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00
. xi: stcox i.manisnew No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -374.81695
Number of obs
=
225
LR chi2(2) Prob > chi2
= =
8.62 0.0134
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Imanisnew_1 | 1.574286 .4791407 1.49 0.136 .8669951 2.858581 _Imanisnew_2 | 2.276226 .6375935 2.94 0.003 1.314575 3.941354 ------------------------------------------------------------------------------
tab tehnew gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa minum teh | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 51 15 | 66 | 77.27 22.73 | 100.00 ------------+----------------------+---------2-4x/minggu | 37 18 | 55 | 67.27 32.73 | 100.00 ------------+----------------------+---------Setiap hari | 67 37 | 104 | 64.42 35.58 | 100.00 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . xi: stcox i.tehnew No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -377.96254
Number of obs
=
225
LR chi2(2) Prob > chi2
= =
2.33 0.3121
------------------------------------------------------------------------------
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
77
_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Itehnew_1 | 1.44 .5034282 1.04 0.297 .7257381 2.857229 _Itehnew_2 | 1.565385 .4791552 1.46 0.143 .8591582 2.852128 ------------------------------------------------------------------------------
tab kopinew gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Kebiasaan | Darah Puasa minum kopi | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 72 23 | 95 | 75.79 24.21 | 100.00 ------------+----------------------+---------2-4x/minggu | 25 11 | 36 | 69.44 30.56 | 100.00 ------------+----------------------+---------Setiap hari | 58 36 | 94 | 61.70 38.30 | 100.00 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . xi: stcox i.kopinew No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -377.61126
Number of obs
=
225
LR chi2(2) Prob > chi2
= =
3.03 0.2196
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Ikopinew_1 | 1.262077 .4626634 0.63 0.525 .6152406 2.588969 _Ikopinew_2 | 1.581869 .4222613 1.72 0.086 .9374587 2.669246 ------------------------------------------------------------------------------
tab alknew gdpnew, row | Klasifikasi Glukosa Kebiasaan minum | Darah Puasa alkohol | normal hiperglik | Total -------------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 145 67 | 212 | 68.40 31.60 | 100.00 -------------------+----------------------+---------2-4x/minggu | 9 2 | 11 | 81.82 18.18 | 100.00 -------------------+----------------------+---------hampir setiap hari | 1 1 | 2 | 50.00 50.00 | 100.00 -------------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . xi: stcox i.alknew No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -378.67419
Number of obs
=
225
LR chi2(2) Prob > chi2
= =
0.91 0.6358
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
78
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Ialknew_1 | .5753053 .4128293 -0.77 0.441 .1409583 2.348043 _Ialknew_2 | 1.58209 1.593852 0.46 0.649 .2196346 11.39623 ------------------------------------------------------------------------------
tab lemaknew gdpnew, row kebiasaan | makan | Klasifikasi Glukosa makanan | Darah Puasa berlemak | normal hiperglik | Total ------------+----------------------+---------0-1x/minggu | 33 19 | 52 | 63.46 36.54 | 100.00 ------------+----------------------+---------2-4x/minggu | 67 32 | 99 | 67.68 32.32 | 100.00 ------------+----------------------+---------Setiap hari | 55 19 | 74 | 74.32 25.68 | 100.00 ------------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . xi: stcox i.lemaknew No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -378.49714
Number of obs
=
225
LR chi2(2) Prob > chi2
= =
1.26 0.5327
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Ilemaknew_1 | .8846358 .256211 -0.42 0.672 .5014606 1.560602 _Ilemaknew_2 | .7027027 .2279869 -1.09 0.277 .3720535 1.327205 ------------------------------------------------------------------------------
tab riwdmnew gdpnew, row Riwayat DM | Klasifikasi Glukosa dalam | Darah Puasa keluarga | normal hiperglik | Total -----------+----------------------+---------Tidak | 124 59 | 183 | 67.76 32.24 | 100.00 -----------+----------------------+---------Ya | 31 11 | 42 | 73.81 26.19 | 100.00 -----------+----------------------+---------Total | 155 70 | 225 | 68.89 31.11 | 100.00 . stcox riwdmnew No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -378.91716
Number of obs
=
225
LR chi2(1) Prob > chi2
= =
0.42 0.5171
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+----------------------------------------------------------------
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013
79
riwdmnew | .8123487 .2667898 -0.63 0.527 .4267689 1.546294 ------------------------------------------------------------------------------
xi: stcox i.ranknew i.nikahnew2 i.totfly2 totflyyr totmk i.rotinew i.manisnew i.tehnew i.kopinew i.sistolgrp No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -368.82348
Number of obs
=
225
LR chi2(19) Prob > chi2
= =
20.61 0.3589
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Iranknew_3 | 1.299089 .968197 0.35 0.726 .3014726 5.597965 _Iranknew_4 | 1.867549 1.643661 0.71 0.478 .3327479 10.48162 _Inikahnew~2 | 1.438407 .4695604 1.11 0.265 .7585981 2.72742 _Inikahnew~3 | 2.583419 2.869219 0.85 0.393 .292972 22.78052 _Itotfly2_1 | .5025202 .2643424 -1.31 0.191 .1792227 1.40901 _Itotfly2_2 | .6680181 .4201694 -0.64 0.521 .1947154 2.291797 totflyyr | 8.178586 10.02644 1.71 0.086 .7398744 90.40626 totmk | 1.194047 .4133953 0.51 0.608 .6057924 2.353526 _Irotinew_1 | 1.510869 .6095955 1.02 0.306 .6851565 3.331686 _Irotinew_2 | 1.82048 .7223005 1.51 0.131 .8364888 3.961976 _Imanisnew_1 | 1.468335 .4760141 1.18 0.236 .7778169 2.771871 _Imanisnew_2 | 1.697273 .5501726 1.63 0.103 .8991534 3.20383 _Itehnew_1 | 1.364124 .5347882 0.79 0.428 .6326314 2.94142 _Itehnew_2 | 1.378242 .4549695 0.97 0.331 .7216669 2.632173 _Ikopinew_1 | 1.221629 .471783 0.52 0.604 .5730759 2.604152 _Ikopinew_2 | 1.282085 .3780645 0.84 0.399 .7193041 2.285185 ------------------------------------------------------------------------------
xi: sw, pe(.2): stcox i.totfly2 totflyyr i.rotinew i.manisnew No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -373.15537
Number of obs
=
225
LR chi2(4) Prob > chi2
= =
11.94 0.0178
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------_Imanisnew_2 | 2.032161 .6161304 2.34 0.019 1.121715 3.681576 _Imanisnew_1 | 1.529587 .475272 1.37 0.171 .8319355 2.812282 totflyyr | 5.274402 5.399992 1.62 0.104 .7090938 39.23222 _Irotinew_2 | 1.413774 .3651168 1.34 0.180 .8522189 2.345355
xi: stcox totflyyr i.rotinew i.manisnew No. of subjects = No. of failures = Time at risk = Log likelihood
=
225 70 9000 -372.40207
Number of obs
=
225
LR chi2(5) Prob > chi2
= =
13.45 0.0195
-----------------------------------------------------------------------------_t | Haz. Ratio Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------totflyyr | 7.158926 7.593247 1.86 0.063 .8953757 57.23879 _Irotinew_1 | 1.592927 .6236976 1.19 0.234 .7394607 3.431444 _Irotinew_2 | 1.949105 .7543262 1.72 0.085 .9128727 4.161598 _Imanisnew_1 | 1.496796 .4652659 1.30 0.194 .8139061 2.752651 _Imanisnew_2 | 1.994263 .6038137 2.28 0.023 1.10169 3.609984 ------------------------------------------------------------------------------
Universitas Indonesia Jam terbang...., Golda Naomi Sinambela, FK UI, 2013