PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TESIS
Oleh
DESTRI RUSI WIDIASARI 067017029/Akt
S
C
N
PA
A
S
K O L A
H
E
A S A R JA
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh DESTRI RUSI WIDIASARI 067017029/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Judul Tesis
Nama Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi
: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA : Destri Rusi Widiasari : 067017029 : Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac) Ketua
Ketua Program Studi
(Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak) Anggota
Direktur
(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,Ak) (Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B,M.Sc)
Tanggal lulus : 07 Januari 2009 Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Telah Diuji pada Tanggal: 07 Januari 2009
PANITIA PENGUJI TESIS : Ketua
:
Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac
Anggota
:
1. Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak 2. Prof.Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak 3. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak 4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul: “Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.
Medan, 07 Januari 2009 Yang membuat pernyataan,
Destri Rusi Widiasari
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti secara empiris dan menemukan kejelasan fenomena pengaruh faktor fundamental yang diwakili rasio ROA, DER dan BVS serta risiko sistematis yang diwakili dengan Beta Saham terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) baik secara parsial maupun secara simultan. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2003 – 2006 yang aktif menerbitkan laporan keuangan selama tahun pengamatan serta secara konsisten memperoleh laba dan mempunyai kewajiban selama tahun pengamatan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 perusahaan. Teknik pengujian data adalah dengan menggunakan regresi linear sederhana untuk menguji secara parsial dan regresi linear berganda untuk menguji secara simultan, dengan tingkat signifikansi alpha 5%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa faktor fundamental dan risiko sistematis secara simultan mempengaruhi pergerakan harga saham, sedangkan secara parsial ROA, DER dan Beta Saham berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan BVS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Kata Kunci
: Faktor Fundamental, Risiko Sistematis, Harga Saham
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
ABSTRACT This aim of the research is to find out the proof and the clarity about phenomenon influence of fundamental factor which is represented by ROA, DER and BVS ratio and systematic risk which is represented by beta on stock price of manufacturing business which is listed in Indonesia Stock Exchange (ISX), either is partially and simultaneously. The object of this research is all of the manufacturing business enlisted in Indonesia Stock Exchange (ISX) since 2003 – 2006, and publish the financial statement, getting profit and have obligation during observation year. Technique test of data is by using simple linear regression to test by parsial and multiple linear regression to test by simultan, by level significant alpha 5%. The result of this research prove that the fundamental factor and systematic risk influence on stock price, while ROA, DER and Beta have influenced on stock price simultaneously, and BVS does not influenced on the stock price significantly. Keywords
: fundamental factor, systematic risk, stock price
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” sebagai salah satu persyaratan pemenuhan untuk memperoleh gelar Magister Sains (M.Si) pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan tesis ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A.(K)., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 3. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, selaku Ketua Program Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai dosen pembanding utama penulis dalam menyusun tesis ini. 4. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak membantu dalam mengarahkan, membimbing dan memberikan saran kepada penulis dalam menyusun tesis ini.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
5. Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk mengarahkan, membimbing, dan memberikan saran-saran kepada penulis dalam menyusun tesis ini. 6. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak, selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan saran-saran kepada penulis didalam menyusun tesis ini. 7. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan saran-saran kepada penulis didalam menyusun tesis ini. 8. Seluruh dosen dan staf pada Program Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara . 9. Bapak Roedijono W, BE dan Ibu Siti Machtumah yang tercinta, yang telah memberikan dukungan materiil maupun moril dengan segala doa dan kasih sayang serta adik-adik tersayang, (Iyan, Inggar-Ari, Iyos-Wahyu-Yuries dan Iwie) sehingga penulis dapat menyelesaikan Sekolah Pascasarjana ini. 10. Keluarga Bapak Edy Suhartono, atas segala dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Sekolah Pascasarjana ini. 11. Pimpinan dan rekan kerja PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, SBU Wilayah III Sumbagut, atas segala dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Sekolah Pascasarjana ini. 12. Rekan-rekan mahasiswa angkatan XI (khususnya sahabatku Eli Safrida) yang tidak pernah berhenti memberikan motivasi, dukungan, perhatian, dan saran-saran yang sangat berarti bagi penulis.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Serta semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan tesis ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan yang dimiliki oleh penulis dalam menyelesaikan tesis ini, sehingga sangat diperlukan masukan-masukan dan saran yang sifatnya membangun. Namun demikian besar harapan penulis, tesis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, 07 Januari 2009
Destri Rusi Widiasari
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
RIWAYAT HIDUP
1.
Nama
: Destri Rusi Widiasari
2.
Tempat / Tanggal Lahir
: Purwokerto, 03 Desember 1977
3.
Agama
: Islam
4.
Pekerjaan
: Pegawai PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Wilayah III Sumbagut
5.
6.
Orang Tua a. Bapak
: Roedijono W, BE
b. Ibu
: Siti Machtumah
Alamat
: Jl. KL Yos Sudarso Lr 13 No. 4 A Komplek PLN - Glugur Kota, Medan
7.
Pendidikan a. Sekolah Dasar
: SDN Manyar Sabrangan II/231 Surabaya, lulus tahun 1989
b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 6 Surabaya, lulus tahun 1992 c. Sekolah Menengah Atas
: SMA Negeri 2 Purwokerto, lulus tahun 1995
d. Universitas
: -
DIII Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, lulus tahun 1998
-
S1
Universitas
Jenderal
Soedirman
Purwokerto, lulus tahun 2001
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
DAFTAR ISI halaman ABSTRAK …………………………………………………………………......
vi
ABSTRACT .........……………………………………………………………...
vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................
viii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................
xi
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….
xii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..
xvi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. .
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………...
xviii
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................................
1
1.1. Latar Belakang Penelitian …………………………………………
1
1.2. Perumusan Masalah Penelitian …………………………………….
7
1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………………..
7
1.4. Manfaat Penelitian ………………………………………………….
8
1.5. Originalitas Penelitian………………………………………………
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………..
10
2.1. Landasan Teori ……………………………………………………..
10
2.1.1.Investasi ……………………………………………………..
10
2.1.2.Proses Investasi ………………………………………………
11
2.1.3.Laporan Keuangan Sebagai Sumber Informasi ………………
13
2.1.4.Analisis Fundamental dan Teknikal…………………………..
16
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
2.1.5.Analisis Rasio Keuangan …………………………………….
17
2.1.6.Hubungan Rasio Keuangan dengan Harga Saham …………..
18
2.1.6.1. Return on Assets ……………………………………
19
2.1.6.2. Debt to Equity Ratio ………………………………..
20
2.1.6.3. Book Value perShare ………………………………..
21
2.1.7.Hubungan Beta dengan Harga Saham ………………………..
22
2.1.8.Penilaian Saham ………………………………………………
23
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu ……………………………………..
24
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS.....................................
28
3.1. Kerangka Konseptual ………………………………………………
28
3.2. Hipotesis Penelitian …….………………………………………….
30
BAB IV
METODE PENELITIAN………………………………………….
31
4.1. Rancangan Penelitian ……………………………………………..
31
4.2. Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………………
31
4.3. Variabel Penelitian ………………………………………………..
32
4.3.1.Klasifikasi Variabel ………………………………………….
32
4.3.2.Definisi Operasional Variabel ………………………………..
32
4.3.2.1. Return on Assets ……………………………………
32
4.3.2.2. Debt to Equity Ratio ………………………………..
33
4.3.2.3.Book Value perShare ………………………………..
33
4.3.2.4.Beta Saham ………………………………………….
34
4.3.2.5.Harga Saham ………………………………………….
35
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
4.4. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………………….
36
4.5. Prosedur Pengambilan Data ..............................................................
36
4.6. Model dan Teknik Analisa Data .......................................................
36
4.7. Pengujian Asumsi Klasik ………………………………………….
37
4.7.1.Uji Normalitas………………………………………………...
37
4.7.2.Uji Autokorelasi ………………………………………………
38
4.7.3.Uji Multikolinieritas
……………………………………….
39
4.7.4.Uji Heterokedastisitas ………………………………………
39
4.8. Pengujian Model ……………………………………………………
40
4.9. Pengujian Hipotesis ……………………………………………….
40
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................
42
5.1. Hasil Penelitian ...............................................................................
42
5.1.1. Statistik Deskriptif ..................................................................
42
5.1.2. Pengujian Asumsi Klasik .......................................................
48
5.1.3. Pengujian Hipotesis ................................................................
53
5.2. Pembahasan .....................................................................................
58
5.2.1. Pengaruh ROA terhadap Harga Saham ..................................
58
5.2.2. Pengaruh DER terhadap Harga Saham ..................................
59
5.2.3. Pengaruh BVS terhadap Harga Saham ...................................
60
5.2.4. Pengaruh Beta Saham terhadap Harga Saham .......................
61
5.2.5. Pengaruh ROA, DER, BVS dan Beta saham terhadap Harga Saham ................................................................................... Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
62 Pada
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
64
6.1. Kesimpulan ......................................................................................
64
6.2. Keterbatasan
...................................................................................
65
6.3. Saran ...............................................................................................
66
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….
67
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
DAFTAR TABEL
No.
Judul
Halaman
2.1.
Hasil Penelitian Sebelumnya
.................................................................
26
4.1.
Proses Penarikan Sampel .........................................................................
32
4.2.
Variabel Penelitian .................................................................................. 35
5.1.
Descriptive Statistics ROA .......................................................................
43
5.2.
Descriptive Statistics DER .......................................................................
44
5.3.
Descriptive Statistics BVS .......................................................................
45
5.4.
Descriptive Statistics Beta Saham ............................................................
46
5.5.
Descriptive Statistics Harga Saham ..........................................................
47
5.6.
Uji Autokorelasi ......……………. ..........................................................
50
5.7.
Uji Multikolinearitas …………..................................................................
51
5.8.
Regresi ROA terhadap Harga Saham ......................................................
53
5.9.
Regresi DER terhadap Harga Saham ......................................................
53
5.10.
Regresi BVS terhadap Harga Saham ......................................................
54
5.11.
Regresi Beta terhadap Harga Saham ......................................................
54
5.12.
Hasil Regresi Uji F ...................................................................................
55
5.13.
Nilai R Square Hipotesis 5 ........................................................................
56
5.14.
Unstandarized Coefficients ……………………………………………...
57
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul
Halaman
3.1. Kerangka Konseptual .............................................................….…............. 5.1. Normalitas P-P Plot
28
.............................................................….…............. 49
5.2. Kurva Uji Autokorelasi............................................................….….............. 50 5.3. Output Heterokedastisitas ............................................................….….......
52
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Pada
Harga
Saham
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Judul
Halaman
1.
Perusahaan Manufaktur yang Konsisten Memperoleh Laba dan Memiliki Kewajiban (Perusahaan Sampel) ……………..………............. 69
2.
Data Perhitungan ROA Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2006 ....... 70
3.
Data Perhitungan DER Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2006 ........ 71
4.
Data Perhitungan BVS Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2006 ........ 72
5.
Data Perhitungan Beta Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2006……
6.
Data Rata-rata Harga Saham Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2006 74
7.
Descriptive Statistics ROA ………………………………………………
75
8.
Descriptive Statistics DER ………………………………………………
76
9.
Descriptive Statistics BVS ………………………………………………
77
10.
Descriptive Statistics Beta Saham………………………………………
78
11.
Descriptive Statistics Harga Saham……………………………………… 79
12.
Pengolahan Data menggunakan Aplikasi SPSS……………………....… 80
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
73
Pada
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi adalah penanaman modal dalam satu atau lebih aktiva yang dimiliki, yang biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2004). Keputusan penanaman modal dapat dilakukan oleh siapa saja, baik oleh individu ataupun unit usaha yang mempunyai kelebihan dana. Investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana mempunyai banyak pilihan investasi, diantaranya investasi di pasar uang, pasar modal dan pasar komoditas. Investor sebagai pihak yang menanamkan dana pada suatu perusahaan tentunya menginginkan agar nilai saham yang tercermin dalam harga saham yang dimilikinya tersebut semakin meningkat, yang secara otomatis akan meningkatkan nilai kekayaan para investor. Hal tersebut membuat investor akan lebih memilih emiten dengan kinerja yang baik. Semakin baik tingkat kinerja keuangan suatu perusahaan maka diharapkan harga saham meningkat dan akan memberikan keuntungan (return) saham bagi investor. Return saham yang tinggi merupakan salah satu daya tarik bagi investor untuk menanamkan dananya di pasar modal. Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
pasar modal adalah perasaan aman akan investasinya. Perasaan aman ini di antaranya diperoleh karena para investor mendapatkan informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya (Usman dan Barus, 1989). Suatu informasi dianggap informatif jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan (believes) para pengambil keputusan. Adanya suatu informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan baru di kalangan para investor. Kepercayaan baru ini akan mengubah harga melalui perubahan demand dan supply surat-surat berharga. Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila dibandingkan dengan pasar yang lain, diantaranya adalah adanya ketidakpastian akan kualitas produk yang ditawarkan. Ketidakpastian tersebut dapat dikurangi jika terdapat informasi akuntansi untuk menilai risiko yang melekat dalam investasi dan memperkirakan return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Pasar modal memungkinkan perusahaan memperoleh sumber pembiayaan jangka panjang yang relatif murah dari instrumen-instrumen keuangan dalam berbagai surat berharga (sekuritas). Investor dalam melakukan investasi di pasar modal setidaknya harus memperhatikan dua hal yaitu: keuntungan yang diperoleh dan risiko yang mungkin terjadi. Investor untuk berinvestasi di pasar modal memerlukan pertimbanganpertimbangan yang matang. Informasi akurat yang diperlukan yaitu mengetahui sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
harga saham perusahaan yang akan dibeli. Dengan mengetahui pengaruh variabelvariabel tersebut, investor dapat memilih strategi untuk memilih perusahaan yang benar-benar dianggap sehat sebagai tempat menanamkan modalnya. Tujuan seorang investor menginvestasikan dananya dalam bentuk saham di pasar modal adalah untuk memperoleh hasil yang besar, namun kemungkinan terjadinya risiko akan gagal selalu ada dalam investasi tersebut atau dengan kata lain investor menderita kerugian. Keberhasilan suatu investasi dalam saham tidak terlepas dari pengetahuan dan kemampuan investor dalam mengolah informasi yang tersedia di pasar modal. Investor pada umumnya membeli saham dengan harapan akan menerima keuntungan (return) dalam bentuk dividen dan capital gain. Banyak variabel yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik yang datang dari lingkungan eksternal ataupun yang datangnya dari lingkungan internal perusahaan itu sendiri. Sebagaimana dikemukakan oleh Usman (1990), harga saham sebagai indikator nilai perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa variabel fundamental dan teknikal, dimana variabel-variabel tersebut secara bersama-sama akan membentuk kekuatan pasar yang berpengaruh terhadap transaksi saham. Variabel fundamental dibagi menjadi dua yaitu variabel fundamental yang bersifat internal yang memberi informasi tentang kinerja perusahaan dan variabel-variabel yang bersifat eksternal yang meliputi kondisi perekonomian secara umum. Variabel teknikal meliputi variabel-variabel yang menyajikan informasi yang akan memberikan gambaran kepada investor untuk menentukan kapan pembelian saham dilakukan dan kapan saham tersebut dijual atau ditukar dengan saham yang lain agar Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
memperoleh keuntungan yang maksimal. Variabel teknikal ini meliputi tentang perkembangan kurs saham, keadaan pasar modal, volume transaksi, perkembangan harga saham dari waktu ke waktu dan capital gain/loss. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang dapat dipergunakan investor dalam mengambil keputusan investasi di lantai bursa. Hal ini menjadikan analisis terhadap laporan keuangan dianggap penting dilakukan untuk memahami informasi yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi dirancang untuk menyediakan informasi bagi calon investor, kreditor dan pemakai eksternal lainnya untuk pengambilan keputusan investasi, kredit, dan keputusan lain. Serangkaian pengujian telah dilakukan untuk menguji reaksi pasar terhadap pengumuman laporan keuangan. Penelitian eksploratif yang dilakukan oleh Pagalung (1996) dalam Natarsyah (2000) menunjukkan bahwa laporan keuangan masih dipandang sebagai informasi yang cukup penting oleh para investor di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Secara garis besar informasi yang diperlukan investor terdiri dari informasi yang bersifat fundamental dan teknikal. Sparta (2000) menyatakan bahwa dalam analisis sekuritas digunakan dua pendekatan yaitu analisis fundamental dan teknikal. Analisis fundamental didasarkan pada dua model dasar penilaian sekuritas yaitu earning multiplier dan asset values, sedangkan analisis teknikal secara umum memfokuskan perhatian pada perubahan volume dan harga pasar sekuritas. Faktor fundamental yang sering digunakan untuk memprediksi harga saham atau return saham adalah rasio keuangan dan rasio pasar. Rasio keuangan yang Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
berfungsi untuk memprediksi harga saham antara lain : Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Book Value per Share (BVS). Rasio pasar yang sering dikaitkan dengan harga saham atau return saham adalah Price Book Value (PBV). Faktor teknikal diukur dengan beberapa indikator antara lain inflasi, nilai tukar mata uang, risiko pasar. Saham perusahaan yang go public adalah komoditi investasi yang berisiko, karena bersifat peka terhadap perubahan–perubahan yang terjadi, baik perubahan di dalam negeri maupun perubahan dari luar negeri. Perubahan-perubahan ini tentunya merupakan risiko bagi investor. Risiko ini terbagi menjadi risiko sistematik dan risiko tidak sistematik. Sparta (2000) mendefinisikan risiko sistematik sebagai bagian dari perubahan aktiva yang dapat dihubungkan kepada faktor umum yang juga disebut sebagai risiko pasar atau risiko yang tidak dapat dibagi. Risiko sistematik merupakan tingkat minimum risiko yang dapat diperoleh bagi suatu portofolio melalui diversifikasi sejumlah besar aktiva yang dipilih secara acak. Risiko tidak sistematik adalah risiko yang unik bagi perusahaan, seperti pemogokan kerja oleh pekerja perusahaan, bencana alam yang menimpa perusahaan, dan lain-lain sejenisnya (Ang, 1997). Penggunaan variabel fundamental internal perusahan dalam analisis harga saham telah banyak dilakukan oleh sejumlah peneliti. Suhairy (2006) yang meneliti variabel fundamental terhadap return saham, dan memperoleh hasil bahwa variabelvariabel fundamental internal perusahaan seperti Return on Assets dan Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh terhadap return saham. Penelitian lain yang menggunakan variabel fundamental internal perusahaan dilakukan oleh Natarsyah Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
(2000) pada 127 perusahaan selama periode Januari 1996 sampai dengan Maret 1998. Natarsyah menggunakan 5 (lima) rasio keuangan dan menemukan kelima rasio tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2000) meneliti ROA, DPR, BVS & beta saham terhadap harga saham, dan dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Utami & Suharmadi (1998) yang meneliti ROE, DPR, BETA & PBV terhadap harga saham, yang dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa data-data keuangan perusahaan tidak terlalu menarik bagi investor. Investor kurang memperhatikan rasio-rasio keuangan ini dalam melakukan penilaian saham. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Darma (1999) yang meneliti pengaruh analisis laporan keuangan terhadap return saham, dimana dari hasil penelitiannya ternyata semua
rasio keuangan tidak
berpengaruh terhadap return saham. Dari penelitian-penelitian terdahulu nampak bahwa hasil beberapa peneliti menunjukkan adanya pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham, sementara beberapa peneliti lain menunjukkan bahwa faktor fundamental itu tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian yang tidak konsisten tersebut mendorong untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut tentang hubungan atau pengaruh ROA, DER, BVS dan beta terhadap harga saham. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya di atas adalah meliputi jenis variabel dan periode penelitian.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA, DER, BVS dan beta saham, selama periode 2003 sampai dengan 2006.
1.2 Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : a.
Apakah Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur?
b.
Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur?
c.
Apakah Book Value perShare (BVS) berpengaruh terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur?
d.
Apakah Beta saham berpengaruh terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur?
e.
Apakah Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Book Value perShare (BVS) dan Beta saham berpengaruh secara bersama-sama terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
mengetahui pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
b.
mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur.
c.
mengetahui pengaruh Book Value perShare (BVS) terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur.
d.
mengetahui pengaruh Beta saham terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur.
e.
mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Book Value perShare (BVS) dan Beta saham secara bersama-sama terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur.
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam memahami pengaruh variabel fundamental (ROA, DER, BVS) dan risiko sistematik (Beta) terhadap harga saham khususnya di perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
b.
Bagi Investor, hasil penelitian ini dapat berperan sebagai informasi dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal.
c.
Bagi Emiten, penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi terutama manajer keuangan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
d.
Bagi dunia ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat
menambah
perbendaharaan penelitian dibidang manajemen investasi yang dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan pengaruh faktor fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham.
1.5 Originalitas Penelitian Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah (2000) yang berjudul “Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham”. Dalam penelitiannya pada perusahaan kelompok industri barang konsumsi yang go-public di pasar modal, Natarsyah (2000) mengemukakan bahwa variabel ROA, ROE, DPR, DER dan BVS berpengaruh signifikan terhadap harga saham, demikian juga indeks beta sebagai pengukur risiko sistematik juga berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya di atas adalah meliputi jenis perusahaan sampel, jenis variabel dan periode penelitian. perusahaan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA, DER, BVS dan Beta saham, serta periode penelitian selama periode 2003 sampai dengan 2006.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1.Investasi Pada dasarnya investasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah investasi yang berhubungan dengan pasar modal, tabungan di bank atau asset lainnya seperti saham dan obligasi yang sering disebut sebagai sekuritas. Menurut Kamaruddin (1996) “investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut”. Menurut Jogiyanto (1998) “investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode tertentu”. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.13 (2004, par 03) menyebutkan pengertian investasi sebagai berikut : Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan, persediaan dan aktiva tetap bukan merupakan investasi. Dengan kata lain investasi merupakan suatu penanaman modal yang dilakukan oleh seorang pemodal (investor) dan dilakukan pada satu asset atau lebih dalam jangka waktu yang lama dan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Pada umumnya investasi dikategorikan atas dua jenis, yaitu real asset (aktiva nyata) dan financial asset (aktiva keuangan). Aktiva nyata bersifat berwujud seperti gedung, kendaraan dan lain-lain, sedangkan aktiva keuangan merupakan dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung pemegangnya terhadap aktiva nyata pihak yang menerbitkan surat berharga tersebut. Menurut Jogiyanto (1998), berdasarkan cara perolehannya investasi dapat dibedakan atas investasi langsung (direct investing) dan investasi tidak langsung (indirect investing). Investasi langsung merupakan investasi dengan melakukan pembelian saham secara langsung dari perusahaan, sedangkan investasi tidak langsung merupakan investasi dengan melakukan pembelian saham dari perusahaan investasi (pihak ketiga) yang mempunyai portofolio aktiva keuangan dari perusahaanperusahaan lain. Menurut Husnan (2001) tujuan investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang. Investasi dilakukan dengan harapan, investor mendapatkan kembalian manfaat pada masa yang akan datang, yang tentunya akan meningkatkan kesejahteraan dimasa tersebut.
2.1.2.Proses investasi Menurut Ang (1997) analisis investasi dapat dilakukan dengan dua cara. Analisis investasi secara tradisional, dasarnya adalah proyeksi dari harga dan dividen sekuritas tersebut. Harga potensial dari saham suatu perusahaan dan pola dividennya diramalkan terlebih dahulu, kemudian dilakukan diskon untuk memperoleh nilai sekarang (present value).
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Analisis investasi atas sekuritas secara modern, dasarnya adalah konsep fundamental dan berdasarkan tingkat risiko dan tingkat pengembalian keuntungan tergantung atas harga saham dan bersama dengan dasar dividen.
Dasar proses
investasi modern mencakup analisis mengenai penentuan tujuan investasi, penentuan kebijakan investasi, pemilihan strategi portofolio, pemilihan aset, serta pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. Penentuan tujuan investasi merupakan tahap pertama yang harus dilakukan dalam proses investasi. Pada tahap penentuan kebijakan investasi, investor akan menentukan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan. Tahap pengambilan kebijakan ini meliputi penentuan keputusan alokasi aset dan penentuan pengambilan keputusan tersebut berdasarkan dana yang dimiliki investor tersebut Tahap selanjutnya adalah pemilihan strategi portofolio di mana strategi yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Selanjutnya dilakukan pemilihan
aset,
yaitu
dengan
melakukan
evaluasi
pada
ini
memerlukan
pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mencari portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return diharapkan yang tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau dibawah harga pasar atau sebaliknya. Tahap akhir dari proses investasi ini adalah pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio, yang meliputi pengukuran portofolio dan pembandingan hasil pengukuran yang dilakukan investor dengan kinerja portofolio.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
2.1.3.Laporan Keuangan Sebagai Sumber Informasi Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak yang berkepentingan mengenai kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan dan selanjutnya disajikan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi para pemakai laporan keuangan. Dalam Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan (2004, par 09) menyatakan bahwa pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. a.
Investor. Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
b.
Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
c.
Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
d.
Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha lainnya membutuhkan informasi yang dapat mereka gunakan untuk menentukan apakah jumlah piutang mereka akan dapat dibayar pada waktu jatuh tempo.
e.
Pelanggan. Pelanggan mempunyai kepentingan dengan informasi, mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau para pelanggan terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.
f.
Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan.
Mereka juga membutuhkan
informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. g.
Masyarakat/publik.
Perusahaan
memberikan
pengaruh
kepada
anggota
masyarakat dalam berbagai cara, antara lain perusahaan dapat memberikan kontribusi yang berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan beserta rangkaian aktivitasnya. Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Akuntansi dalam hal ini laporan keuangan sering disebut sebagai bahasa bisnis (Language Of Business) karena akuntansi merupakan instrumen untuk melaporkan informasi keuangan suatu perusahaan kepada kelompok orang yang berbeda–beda, dan disusun sebagai dasar pengambilan keputusan. Suatu laporan keuangan akan bermanfaat, jika laporan keuangan memberikan informasi yang relevan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai laporan keuangan tersebut dalam pengambilan keputusan. Informasi laporan keuangan tersebut akan memiliki kualitas relevan jika informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi si pemakai laporan keuangan tersebut seperti investor. Pemodal (investor) yang akan menanamkan investasinya dalam bentuk surat berharga sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan. Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan (2004, par 28) juga menyebutkan sebagai berikut: Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal- hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan diatas bahwa informasi laporan keuangan memegang peranan penting dalam aktivitas perdagangan. Informasi ini merupakan basis pengambilan keputusan bagi para pemodal (investor), dengan demikian keterbukaan informasi (information disclosure) memegang peranan penting dalam aktivitas perdagangan saham. Informasi lain yang menarik para investor antara lain adalah harga saham sebagai revisi atau penyesuaian di pasar yang sepenuhnya Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
mencerminkan kinerja perusahaan. Sejalan dengan kepentingan investor yang ingin berinvestasi dalam bentuk surat berharga khususnya saham, maka informasi laporan keuangan berguna untuk melihat keuntungan yang dapat direalisasikan melalui tindakan yang akan diambil berdasarkan informasi itu.
2.1.4.Analisis Fundamental dan Teknikal Investor dalam melakukan investasi dalam bentuk saham memerlukan analisis untuk mengukur nilai saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Tujuan analisis fundamental adalah menentukan apakah nilai saham berada pada posisi undervalue atau overvalue. Saham dikatakan undervalue bilamana harga saham di pasar saham lebih kecil dari harga wajar atau nilai yang seharusnya, demikian juga sebaliknya. Terdapat dua pendekatan dasar dalam melakukan analisis dan memilih saham yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan cara: (1) mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan (2) menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Menurut Husnan (2001) pendekatan fundamental memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental (pertumbuhan penjualan, nilai penjualan, net profit margin, price earning ratio) berdasarkan pada informasi akuntansi yang telah diaudit oleh akuntan publik dan dipercaya oleh segenap peserta pasar. Pada saat pembuatan model peramalan harga
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
saham langkah yang penting adalah mengidentifikasi faktor-faktor fundamental seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya kebijakan dividen yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga tersebut diwaktu yang lalu. Pemikiran yang mendasari analisis teknikal adalah (1) harga saham mencerminkan informasi yang relevan (2) informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga diwaktu yang lalu (3) perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan berulang.
2.1.5. Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan perusahaan memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan, pada saat tertentu, prestasi operasi dalam suatu rentang waktu, serta informasi-informasi lainnya yang berkaitan dengan perusahaan yang bersangkutan. Ditinjau dari sudut pandang manajemen, laporan keuangan merupakan media bagi mereka untuk mengkomunikasikan performance keuangan perusahaan yang dikelolanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sedangkan ditinjau dari sudut pandang pemakai, diharapkan dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang rasional dalam praktek bisnis yang sehat. Kondisi keuangan dan prestasi perusahaan dapat diukur dengan menggunakan beberapa tolok ukur, antara lain adalah rasio yang menghubungkan data-data keuangan yang satu dengan lainnya. Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam praktek bisnis pada kenyataannya bersifat subjektif tergantung kepada untuk apa suatu analisis dilakukan dan dalam konteks apa analisis tersebut diaplikasikan. Meskipun pelaporan keuangan memiliki tujuan sosial yang luas, akan tetapi orientasinya terletak pada investor dan kreditor, karena dengan memenuhi kebutuhan mereka maka hampir semua kebutuhan dari para pemakai eksternal lainnya akan terpenuhi (Warsidi, 2000).
2.1.6.Hubungan Rasio Keuangan dengan Harga Saham Tujuan pelaporan keuangan diupayakan mempunyai cakupan yang luas agar dapat memenuhi berbagai kebutuhan para pemakai dan melayani kepentingan umum dari berbagai pemakai yang potensial, bukan hanya untuk kebutuhan khusus kelompok tertentu saja. Setelah menetapkan tujuan sosial yang luas yang merupakan tujuan menyeluruh dari pelaporan keuangan, pelaporan keuangan juga harus menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menaksir arus kas di masa yang akan datang (Jogiyanto, 1998). Dari laporan keuangan yang diterbitkan setelah dianalisis akan bisa diperoleh rasio keuangan, yang berguna untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif suatu perusahaan, serta untuk menunjukkan apakah posisi keuangan membaik atau memburuk selama suatu waktu. Hal ini akan membantu bagi
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
investor, kreditor, dan pemakai lainnya yang potensial, dalam menilai ketidakpastian penerimaan dari dividen dan bunga di masa yang akan datang (Jogiyanto, 1998). Tujuan ini mengasumsikan bahwa investor menginginkan informasi tentang hasil dan risiko dari investasi yang dilakukan (Husnan, 2001). Manajemen perusahaan yang bersangkutan maupun para investor akan dapat melakukan tindakan, setelah menilai kinerja perusahaan yang dilihat dari rasio keuangan tersebut dan melakukan penilaian terhadap nilai saham perusahaan. Salah satu contoh adalah ROA, jika diperoleh ROA yang cukup tinggi, maka dapat diasumsikan bahwa perusahaan tersebut beroperasi secara efektif, hal ini akan merupakan daya tarik bagi investor yang mengakibatkan peningkatan nilai saham perusahaan yang bersangkutan.
Meningkatnya nilai saham perusahaan tersebut,
menyebabkan saham diminati oleh banyak investor, sehingga akan semakin meningkatkan harga saham perusahaan tersebut. Rasio-rasio keuangan yang akan digunakan adalah ROA untuk mewakili rasio profitabilitas, DER untuk mewakili rasio solvabilitas, sedangkan BVS untuk mewakili rasio pasar.
2.1.6.1.Return on Assets Aktiva suatu perusahaan didanai oleh pemegang saham dan kreditor, sehingga aktiva tersebut akan menjadi modal kerja bagi perusahaan dalam melakukan usahanya. Hasil usaha perusahaan dinyatakan dalam bentuk laba bersih atau Net Income After Tax (NIAT). ROA merupakan rasio antara laba setelah pajak (NIAT)
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
terhadap total assets. ROA mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah pajak dari total asset yang digunakan untuk operasional perusahaan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak, yang juga dapat diartikan bahwa kinerja perusahaan semakin efektif. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat kembalian akan semakin besar (Ang, 1997). Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal juga akan semakin meningkat, dengan kata lain ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah (2000) dan Prasetyo (2000) ROA berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan menurut Suhairy (2006) menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Hasil ini membuktikan bahwa dalam membuat keputusan investasi saham, investor masih mempertimbangkan ROA.
2.1.6.2.Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio (DER) dipergunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan. Total debt merupakan total liabilities (baik jangka pendek maupun jangka panjang), sedangkan total shareholder equity menunjukkan total modal sendiri yang dimiliki perusahaan.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak pemegang saham (dalam bentuk dividen). Tingginya DER selanjutnya akan mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan tertentu, karena investor pasti lebih tertarik pada saham yang tidak menanggung terlalu banyak beban utang. Dengan kata lain, DER berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan tentunya juga berpengaruh pada daya tarik saham yang ditawarkan di pasar modal. Semakin baik kinerja perusahaan, maka daya tarik saham perusahaan tersebut semakin tinggi, hal ini menarik bagi investor karena saham tersebut memberikan prospek yang menjanjikan keuntungan. Jika permintaan investor terhadap saham perusahaan tersebut cukup besar, maka dapat berpengaruh terhadap peningkatan harga saham. Dari keterangan diatas, maka dapat dikatakan bahwa DER juga mempengaruhi harga saham perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah (2000) menyimpulkan bahwa DER berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki DER tinggi kurang diminati oleh investor sehingga harga sahamnya menurun.
2.1.6.3.Book Value perShare Seorang investor tentunya mengharapkan untuk memperoleh keuntungan dari investasi yang dilakukannya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
suatu saham, seorang investor perlu mengetahui beban dari saham yang akan dibeli, karena saham dengan tingkat beban yang lebih ringan tentunya akan lebih menarik minat investor, karena akan memberikan keuntungan yang lebih besar. Rasio untuk mengukur nilai shareholders’ equity atas setiap lembar saham (Ang, 1997), atau disebut juga dengan Book Value perShare, yang menggambarkan perbandingan total modal (equity) terhadap jumlah saham. Semakin besar rasio BVS, maka saham tersebut akan semakin menarik bagi investor sehingga harga saham akan meningkat.
2.1.7. Hubungan Beta dengan Harga Saham Beta adalah tolok ukur risiko dari suatu jenis saham dibandingkan dengan risiko pasar. Jika dilakukan pengamatan terhadap pergerakan harga saham, maka akan terlihat adanya pergerakan harga saham individual yang mengikuti pergerakan indeks pasar (misalnya Indeks Harga Saham Gabungan). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan suatu saham berkorelasi dengan perubahan pasar (Husnan, 2001). Jika perubahan pasar dinyatakan sebagai tingkat keuntungan indeks pasar, maka tingkat keuntungan suatu saham individual dinyatakan dalam konsep model indeks tunggal. Husnan (2001) mengatakan bahwa model indeks tunggal bisa menunjukkan sebagai satu-satunya alasan pergerakan saham bersama-sama adalah karena saham bereaksi terhadap gerakan pasar, sedangkan pandangan lain menyebutkan bahwa Beta juga bisa digunakan sebagai penaksir faktor-faktor fundamental yang mungkin mempengaruhi beta tersebut. Beta sebagai pengukur risiko yang berasal dari
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
hubungan antara tingkat keuntungan suatu saham dengan pasar. Risiko ini berasal dari beberapa faktor fundamental perusahaan dan faktor karakteristik pasar tentang saham perusahaan tersebut, antara lain adalah (1) Cyclicality yang menunjukkan sejauh mana suatu perusahaan dipengaruhi oleh konjungtur perekonomian, (2) Operating Leverage yang menunjukkan proporsi biaya perusahaan yang merupakan biaya tetap, (3) Financial Leverage, dimana perusahaan yang mempunyai utang adalah perusahaan yang mempunyai financial leverage, dimana semakin besar proporsi utang yang dipergunakan oleh perusahaan, maka semakin besar pula risiko yang ditanggung oleh pemilik modal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah (2000) dan Prasetyo (2000) menunjukkan bahwa risiko sistematik berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi risiko menyebabkan saham tersebut kurang diminati oleh investor sehingga harga saham akan turun.
2.1.8. Penilaian Saham Saham yang diperdagangkan di lantai bursa selain dinilai dengan harga pasar (market value) dapat pula dilakukan penilaian dengan memperhatikan hal berikut ini: a.
Nilai pari/nilai nominal (par value/face value) adalah nilai yang tercantum dalam sertifikat saham tersebut.
b.
Nilai buku (book value) menunjukkan nilai bersih kekayaan perusahaan per saham. Nilai buku perusahaan di dapat dengan mengurangkan total asset perusahaan terhadap hutang dan saham preferen, kemudian dibagi dengan
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
jumlah saham yang beredar. Nilai intrinsik/nilai riil (fair value/reasonable value) adalah harga saham yang ditetapkan untuk sebuah saham biasa jika faktor-faktor utama seperti modal dan hutang perusahaan dipertimbangkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai intrinsik tersebut adalah asset fisik yang dimiliki perusahaan, perkiraan pendapatan perusahaan dimasa yang akan datang dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut. c.
Nilai pasar (market value) adalah harga saham biasa yang terjadi di pasar modal berdasarkan permintaan dan penawaran. Berdasarkan penjelasan tersebut apabila dihubungkan dengan nilai intrinsik
maka akan terdapat dua kondisi pasar saham yaitu: a.
Undervalue adalah nilai intrinsik lebih besar dari nilai pasar. Pada kondisi seperti ini investor sebaiknya membeli saham untuk memperoleh keuntungan.
b.
Overvalue adalah niai intrinsik lebih kecil dari nilai pasar. Pada kondisi seperti ini investor sebaiknya menjual saham yang dimilikinya.
2.2.Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah (2000) yang berjudul “Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham”. Dalam penelitiannya pada perusahaan kelompok industri barang konsumsi yang go-public di pasar modal, Natarsyah (2000) mengemukakan bahwa variabel ROA, ROE, DPR, DER dan BVS berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Demikian juga indeks beta sebagai pengukur risiko
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
sistematik juga berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sehingga dapat dikatakan bahwa faktor fundamental berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan kelompok industri barang konsumsi yang go-public di pasar modal. Adapun dari hasil penelitian tersebut, Natarsyah (2000) mengemukakan bahwa pengaruh terbesar diperoleh dari nilai koefisien regresi BVS. Namun demikian, dari hasil penelitian tersebut diperoleh petunjuk bahwa orientasi pemodal sudah beralih dari dividend oriented kepada capital gain oriented. Di samping itu juga dinyatakan bahwa pergerakan harga saham juga dipengaruhi oleh aspek psikologi pasar, ketidakstabilan emosi para pemodal juga menyebabkan reaksi pasar sehingga mempengaruhi harga saham. Penelitian lainnya yang menjadi perbandingan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah : 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Suhairy (2006) yang meneliti variabel fundamental ROA, ROE dan DER terhadap return saham, dimana dari hasil penelitiannya ternyata hanya ROA dan DER yang berpengaruh terhadap return saham, sedangkan ROE tidak berpengaruh.
2.
Penelitian yang dilakukan oleh Darma (1999) yang meneliti pengaruh analisis laporan keuangan terhadap return saham, dimana dari hasil penelitiannya ternyata semua rasio keuangan tidak berpengaruh terhadap return saham.
3.
Penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2006) yang meneliti variabel fundamental ROA, DTA & BVS serta variabel risiko sistematik yang diwakili oleh beta saham terhadap harga saham, dimana dari hasil penelitiannya ternyata
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
hanya rasio ROA yang tidak berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan rasio lainnya berpengaruh.
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya Peneliti
Judul
Variabel
Hasil Temuan
Natarsyah (2000)
Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham
ROA, ROE, DPR, DER,BVS dan Beta saham
Semua variabel penelitian berpengaruh signifikan terhadap harga saham baik secara parsial maupun simultan
Hapcin Suhairy (2006)
Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham
ROA,ROE & DER
ROA & DER berpengaruh terhadap return saham, sedangkan ROE tidak berpengaruh terhadap return saham
Jufri Darma (1999)
ROA, ROE, & Pengaruh Analisis DTA Laporan Keuangan Terhadap Return Saham
Zulkifli Harahap (2006)
Pengaruh Faktor Fundamental & Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham
ROA, DTA, BVS & Beta saham
Hanya ROA yang tidak berpengaruh signifkan terhadap harga saham
Utami & Suharmadi (1998)
Pengaruh Informasi Penghasilan Perusahaan terhadap Harga Saham
ROE, DPR, Beta saham & PBV
Tidak signifikan mempengaruhi harga saham.
Teguh Prasetyo (2000)
Analisa Rasio Keuangan ROA, DPR, dan Nilai Kapitalisasi BVS & Beta Pasar sebagai Prediksi saham Harga Saham Sumber : Hasil-hasil Penelitian yang diolah
ROA, ROE dan DTA berpengaruh terhadap return saham
Secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
4.
Penelitian yang dilakukan oleh Utami & Suharmadi (1998) yang meneliti ROE, DPR, Beta & PBV terhadap harga saham, dimana dari hasil penelitiannya ternyata semua variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
5.
Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2000) yang meneliti ROA, DPR, BVS & Beta saham terhadap harga saham, dimana dari hasil penelitiannya ternyata semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Dari hasil penelitian terdahulu nampak bahwa beberapa bukti empiris menunjukkan hasil yang berbeda-beda dan beberapa peneliti menunjukkan hasil yang konsisten.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas dan sistematik untuk menjadi pedoman dalam keseluruhan penelitian.
Menurut
Indriantoro dan Supomo (2000), kerangka konseptual merupakan dasar pemikiran peneliti untuk dikomunikasikan dengan orang lain sehingga hasilnya dapat dimengerti oleh orang lain dan memungkinkan untuk direplikasi atau diekstensi oleh peneliti yang lain.
ROA (X1)
H1
H2
DER (X2) H5 BVS (X3)
BETA SAHAM (X4)
HARGA SAHAM (Y)
H3
H4
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Prediksi harga saham merupakan isu yang sangat penting dalam bidang keuangan sehingga semua pihak yang berkepentingan terhadap harga saham memerlukan informasi akuntansi yang lengkap yang dapat digunakan untuk memprediksi harga saham. Untuk menguji kemampuan prediksi informasi akuntansi dalam memprediksi harga saham, dapat digunakan rasio keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Hubungan antara variabel dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara ROA, DER, BVS dan Beta sebagai variabel bebas terhadap harga saham sebagai variabel terikat. Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat ditunjukkan pada gambar 3.1. di atas. ROA
menggambarkan
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
keuntungan dari setiap asset yang digunakan, sehingga dengan mengetahui rasio ini kita bisa mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam menggunakan aktivanya. DER menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Semakin rendah rasio ini semakin besar kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban terhadap pemberi pinjaman. BVS menggambarkan perbandingan total modal (equity) terhadap jumlah saham. Semakin besar rasio BVS, maka saham tersebut akan semakin menarik bagi investor sehingga harga saham akan meningkat. Dengan demikian, maka BVS mempengaruhi harga saham.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Beta saham adalah tolok ukur risiko dari suatu jenis saham dibandingkan dengan risiko pasar. Semakin tinggi risiko menyebabkan saham tersebut kurang diminati oleh investor sehingga harga saham akan turun.
3.2. Hipotesis Penelitian Berdasarkan penjelasan yang disampaikan diatas, maka dapat diangkat hipotesis penelitian ini sebagai berikut : a.
ROA berpengaruh terhadap harga saham perusahaan di pasar modal untuk kelompok industri manufaktur.
b.
DER berpengaruh terhadap harga saham perusahaan di pasar modal untuk kelompok industri manufaktur.
c.
BVS berpengaruh terhadap harga saham perusahaan di pasar modal untuk kelompok industri manufaktur.
d.
Beta saham berpengaruh terhadap harga saham perusahaan di pasar modal untuk kelompok industri manufaktur.
e.
ROA, DER, BVS dan beta saham secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham perusahaan di pasar modal untuk kelompok industri manufaktur.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka metode penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah metode desain kausal, yaitu menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Penelitian ini akan akan menganalisis bagaimana pengaruh variabel bebas (ROA, DER, BVS dan beta saham) terhadap variabel terikat (harga saham).
4.2 Populasi Dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam kelompok industri manufaktur yang merupakan kelompok dengan jumlah anggota perusahaan terbesar yang listed di pasar modal Indonesia. Adapun pengambilan sampel menggunakan metode porposive sampling, yaitu pemilihan sampel didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yang dibuat sesuai dengan tujuan penelitian. Kriteria tersebut adalah (1)
perusahaan
yang
sahamnya
secara
berkelanjutan
terdaftar
dan
aktif
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (2) aktif menyajikan informasi keuangan selama periode 2003 – 2006 (3) Konsisten memperoleh laba dan mempunyai kewajiban selama periode pengamatan.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Populasi perusahaan dalam kelompok industri manufaktur adalah sebanyak 164 perusahaan. Perusahaan yang memenuhi kriteria yang ditentukan (sebagai sampel) adalah sebanyak 32 perusahaan. Tabel 4.1. Proses Penarikan Sampel No 1 2 3
Kriteria Sampel
Jumlah
Perusahaan yang sahamnya secara berkelanjutan terdaftar & aktif diperdagangkan Aktif menyajikan informasi keuangan selama periode 2003 – 2006 Konsisten memperoleh laba dan mempunyai kewajiban selama periode pengamatan
164 137 32
4.3 Variabel Penelitian 4.3.1 Klasifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan dua variabel penelitian, yaitu variabel bebas yang diwakili oleh faktor fundamental (ROA, DER & BVS) dan faktor risiko sistematik (beta saham), serta variabel terikat yang diwakili oleh harga saham
4.3.2 Definisi Operasional Variabel 4.3.2.1 Return On Asset (ROA) (X1) Rasio antara Net Income After Tax terhadap asset secara keseluruhan akan menunjukkan ukuran produktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian kepada penamam modal. Pendapat ini diadopsi sebagai definisi operasional dan dapat dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut :
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
ROA =
NIAT Total Assets
Dimana : ROA
adalah Return on Assets
NIAT
adalah Net Income after tax atau Laba bersih
Total assets adalah total aktiva 4.3.2.2 Debt to Equity Ratio (DER) (X2) Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan dan dirumuskan sebagai berikut: DER =
Total Debt Total shareholder ' s equity
Dimana: DER
:
Debt To Equity Ratio
Total Debt
:
total seluruh kewajiban emiten, baik lancar mauapun jangka panjang
Total Shareholder’s Equity :
total dari modal pemilik.
4.3.2.3 Book Value per Share (BVS) (X3) Rasio untuk mengukur nilai shareholders’ equity atas setiap lembar saham (Ang, 1997), atau disebut juga dengan Book Value perShare, yang menggambarkan perbandingan total modal (equity) terhadap jumlah saham, dan dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
BVS =
Total shareholder ' s equity Ss
Dimana : BVS
adalah Book Value per share
Ss
adalah Total seluruh saham yang diterbitkan
4.3.2.4 Beta Saham (X4) Jika perubahan pasar dinyatakan sebagai tingkat keuntungan indeks pasar, maka tingkat keuntungan suatu saham dalam konsep model indeks tunggal dapat dinyatakan sebagai berikut :
Ri = ai + βiRm Dimana Ri
adalah tingkat keuntungan saham i.
ai
adalah bagian dari tingkat keuntungan saham i yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pasar. Variabel ini merupakan variabel yang acak.
βi
adalah Beta, merupakan parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan pada Ri jika terjadi perubahan pada Rm.
Rm
adalah tingkat keuntungan indeks pasar. variabel ini merupakan variabel yang acak.
Beta sebagai pengukur risiko yang berasal dari hubungan antara tingkat keuntungan suatu saham dengan pasar. Risiko ini berasal dari beberapa faktor
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
fundamental perusahaan dan faktor karakteristik pasar tentang saham perusahaan tersebut.
4.3.2.5 Harga Saham (Y) Harga saham di tentukan besarannya dengan nilai buku perusahaan di dapat dengan mengurangkan total asset perusahaan terhadap hutang dan saham preferen, kemudian dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Tabel 4.2 Variabel Penelitian
No
1
2
3
Variabel
ROA
Definisi Operasional Rasio antara Net Income After Tax terhadap asset secara keseluruhan akan menunjukkan ukuran produktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian kepada penamam modal
DER
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan
BVS
Rasio untuk mengukur nilai shareholders’ equity atas setiap lembar saham
4
Beta Saham
5
Harga Saham
Beta sebagai pengukur risiko yang berasal dari hubungan antara tingkat keuntungan suatu saham dengan pasar Merupakan harga saham harian emiten pada saat sesi penutupan.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Skala Pengukuran
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Harga
Saham
Pada
4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan waktu penelitian dalam penelitian ini periode tahun 2003-2006.
4.5 Prosedur Pengambilan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan harga saham harian untuk periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2006, data yang digunakan merupakan gabungan data antara perusahaan (cross section) dan antar waktu (time series), yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory tahun 2007, www.e-bursa.com, dan database yang diperlukan dari berbagai sumber.
4.6 Model dan Teknik Analisa Data Untuk keperluan penelitian ini penulis menggunakan faktor yang berkaitan dengan earnings, dan risiko ( risiko sistematik ), dengan menggunakan model : Harga saham P0 = f { ROA, DER, BVS, RISK } Model ini dianalisis dengan analisa regresi yang menggunakan persamaan kuadrat terkecil (least square regression analysis), sehingga model yang akan dipakai adalah sebagai berikut : P0 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Dimana : P0
adalah perkiraan harga saham
a
adalah konstanta
b1 – b4 adalah koefisien regresi untuk masing-masing variabel X1
adalah Variabel Return On Assets
X2
adalah Variabel Debt to Equity Ratio
X3
adalah Variabel Book Value per Share
X4
adalah Variabel RISK, risiko sistematik yang akan diwakili oleh beta
e
adalah Variabel pengganggu
4.7 Pengujian Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan model yang disampaikan di atas, maka sesuai dengan syarat metode Ordinay Least Square (OLS), terlebih dahulu akan dilakukan pengujian asumsi klasik yang akan meliputi pengujian normalitas, autokorelasi, multikolinieritas dan heteroskedastisitas.
4.7.1
Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel bebas dan terikat mempunyai distribusi normal atau tidak.
Jika terjadi
penyimpangan terhadap asumsi distribusi normalitas, maka masih tetap menghasilkan penduga koefisien regresi yang linier, tidak berbias dan terbaik. Untuk dapat dianalisis data harus berdistribusi normal atau mendekati normal. Normalitas dari distribusi data dalam penelitian ini menggunakan Normal P-P Plot of Regression
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Standardized Residual.. Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data akan terletak di sekitar garis lurus (Santoso, 2006).
4.7.2
Uji Autokorelasi Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah pada variabel penggangu
yang saling berurutan terjadi serial korelasi. Apabila data penelitian mengandung autokorelasi, maka parameter yang diestimasi akan bias dan variannya tidak minimum. Untuk mengetahuinya adanya gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai Durbin-Watson. Asumsi penggunaan analisis DW ini jika digunakan untuk autokorelasi tingkat pertama dan model regresi yang ada mempunyai intercept (constant) serta tidak terdapat variabel lagi. Pengambilan keputusan bila menggunakan uji DW adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005): a.
Nilai DW terletak diantara du dan 4-du maka autokorelasi sama dengan nol, dan dapat diartikan tidak ada autokorelasi du < DW < 4-du.
b.
Nilai DW terletak di bawah lower boud (dl), maka akan mempunyai koefisien korelasi lebih besar dari nol dan memiliki autokorelasi positif.
c.
Nilai DW > (4-dl), maka koefisien korelasi kurang dari nol, sehingga memiliki autokorelasi negatif.
d.
Nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau terletak antara (4-du) dan (4-dl) sehingga hasilnya tidak dapat disimpulkan.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
4.7.3
Uji Multikolinieritas Adapun yang dimaksud dengan multikolinieritas adalah keadaan dimana satu
atau lebih variabel bebas dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel bebas lainnya. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Jika nilai korelasi diantara variabel bebas adalah satu maka: (a) koefisien untuk nilai-nilai regresi tidak dapat diperkirakan (b) nilai standard error dari setiap koefisien regresi menjadi nilai yang tak terhingga (Arief, 2006) Cara mengetahui adanya gejala multikolinearitas adalah dengan menggunakan metode Varian Inflation Factor (VIF). Adapun kriteria yang digunakan dalam pengujian metode VIF ini adalah jika VIFj > 10 terjadi multikolinearitas yang tinggi antara variabel independen dengan variabel independen lainnya (Hakim, 2004: 301).
4.7.4
Uji Heteroskedastisitas Uji ini dimaksudkan untuk melihat setiap variabel yang dibatasi oleh nilai
tertentu dari variabel bebas konstan, atau sama untuk seluruh observasi. Dalam penelitian ini untuk menguji heterokedastisitas menggunakan metode Grafik Plot, yaitu melihat sebaran dari data. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membuat pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
4.8 Pengujian Model Setelah pengujian asumsi klasik dilakukan dan diuji kebenarannya, maka dalam analisis juga akan dilakukan uji model (goodness of fit) dengan data yang ada sehingga diyakini bentuk persamaan/model yang pasti. Dari persamaan dengan model tersebut akan dapat dihitung R2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentase dari variasi variabel harga saham yang mampu dijelaskan oleh model. Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R2 untuk masing-masing variabel rasio keuangan dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan pengaruhnya kepada harga saham.
4.9 Pengujian Hipotesis Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, dilakukan pengujian dengan menggunakan model regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α). Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap varibel terikat.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H i : β i ≠ 0 , artinya variabel bebas Xi (ROA, DER, BVS dan Beta saham) berpengaruh terhadap harga saham perusahaan di pasar modal untuk kelompok industri manufaktur i
= 1.2.3.4
Dengan menggunakan taraf nyata (α ) 5%, maka kriteria pengujian adalah: Jika t-sig < α : 0,05, maka Hi diterima Jika t-sig > α : 0,05, maka Hi ditolak Pengujian dengan menggunakan model regresi linier berganda dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
H 5 : β 5 ≠ 0 , artinya ROA, DER, BVS dan beta saham secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham perusahaan di pasar modal untuk kelompok industri manufaktur Dengan menggunakan taraf nyata (α ) 5%, maka kriteria pengujian adalah: Jika F-Sig < α: 0,05, maka H5 diterima Jika F-Sig > α: 0,05 , maka H5 ditolak
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, dari jumlah populasi perusahaan manufaktur sebanyak 164 perusahaan, yang terpilih menjadi sampel adalah sebanyak 32 perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang terpilih karena memenuhi kriteria sampel, yaitu (1) listing di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2003-2006, (2) melaporkan laporan keuangan pada tahun pengamatan, (3) konsisten memperoleh laba dan kewajiban selama masa pengamatan. Nama-nama perusahaan yang terpilih menjadi sampel terdapat pada lampiran 1.
5.1.1.Statistik Deskriptif
Penelitian ini mengamati satu variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel Harga Saham (Y) dan empat variabel bebas (independent variable) yaitu variabel ROA (X1), variabel DER (X2), variabel BVS (X3), dan variabel beta (X4). Informasi semua variabel diambil berdasarkan laporan keuangan kwartal selama tahun 2003 sampai dengan tahun 2006. Penjelasan data melalui deskripsi variabel ini diharapkan memberikan gambaran awal tentang masalah yang diteliti. Analisa deskripsi semua variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut:
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
1. Variabel Return On Assets/ ROA (X1) Tabel 5.1 Descriptive Statistics ROA N
Minimum
Maximum
32
-,07
,45
,1146
,11785
32
-,04
,36
,1145
,08414
32
-,03
,34
,1079
,07565
32
-,03
,32
,0947
,07473
32
-,09
,43
,0863
,11170
32
-,07
,36
,0874
,08432
32
-,09
,34
,0841
,08970
32
-,21
,38
,0715
,09976
triwulan I tahun 2005
32
-,11
,49
,0927
,12763
triwulan II tahun 2005
32
-,28
,41
,0678
,13178
triwulan III tahun 2005
32
-,23
,42
,0732
,11894
triwulan IV tahun 2005
32
-1,44
,40
,0345
,28993
triwulan I tahun 2006
32
-,71
,47
,0677
,18198
triwulan II tahun 2006
32
-,64
,41
,0614
,16736
triwulan III tahun 2006
32
-,49
,41
,0624
,14126
triwulan IV tahun 2006
32
-,15
,36
,0984
,09899
Valid N (listwise)
32
triwulan I tahun 2003 triwulan II tahun 2003 triwulan III tahun 2003 triwulan IV tahun 2003 triwulan I tahun 2004 triwulan II tahun 2004 triwulan III tahun 2004 triwulan IV tahun 2004
Mean
Std. Deviation
Sumber: Lampiran 7
Dari hasil olahan data pada tabel 5.1 dapat disimpulkan bahwa rata-rata ROA terbesar ada pada triwulan I tahun 2003 yaitu 0,1146, hal ini berarti pada triwulan I tahun 2003 kondisi rata-rata laba perusahaan sampel dibandingkan aset mencapai nilai terbaik. Nilai standar deviasi yang terbesar adalah pada triwulan IV tahun 2005 dengan nilai sebesar 0,2899, hal ini berarti pada triwulan IV tahun 2005 nilai ROA semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 0,4010 dan yang terkecil -1,440. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi ROA perusahaan sampel sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara perusahaan yang rasio antara laba dan asetnya tinggi dan positif cukup jauh dengan rata-rata jarak antara perusahaan yang rasio antara laba dan asetnya negatif dan sangat rendah. Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
2.
Debt to Equity Ratio/ DER (X2) Tabel 5.2 Descriptive Statistics DER N
triwulan I tahun 2003 triwulan II tahun 2003 triwulan III tahun 2003 triwulan IV tahun 2003 triwulan I tahun 2004 triwulan II tahun 2004 triwulan III tahun 2004 triwulan IV tahun 2004 triwulan I tahun 2005 triwulan II tahun 2005 triwulan III tahun 2005 triwulan IV tahun 2005 triwulan I tahun 2006 triwulan II tahun 2006 triwulan III tahun 2006 triwulan IV tahun 2006 Valid N (listwise)
32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Minimum
Maximum
-3,08 -3,42 -3,15 -3,36 -2,75 -2,87 -2,81 -2,65 -2,58 -2,33 -2,33 -21,85 -60,53 -30,03 -15,99 -21,85
8,56 6,40 6,39 6,59 5,58 5,09 7,56 10,96 11,21 39,37 27,75 5,88 6,63 9,02 16,12 5,88
Mean 1,3694 1,2144 1,1894 1,1338 1,0809 1,0219 1,0866 1,3278 1,3531 2,6103 2,0172 ,2763 -1,2775 -,1713 ,4881 ,2322
Std. Deviation 2,12383 1,71912 1,74164 1,77750 1,61230 1,42956 1,71297 2,49037 2,62052 7,68861 5,36510 4,27812 10,96995 5,82420 4,26888 4,26734
Sumber: Lampiran 8
Dari hasil olahan data pada tabel 5.2 dapat disimpukan bahwa rata-rata DER terbesar ada pada triwulan II tahun 2005 yaitu 2,6103, hal ini berarti pada triwulan II tahun 2005 kondisi rata-rata ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar dalam bentuk hutang perusahaan sampel paling besar. Nilai standar deviasi yang terbesar adalah pada triwulan I tahun 2006 dengan nilai standar deviasi sebesar 10,970. hal ini berarti bahwa pada
triwulan I tahun 2006 nilai DER semua
perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 6,6340 dan yang terkecil -60,533. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi DER perusahaan sampel sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara perusahaan yang rasio antara hutang dan
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
modal tinggi dan positif cukup jauh dengan rata-rata jarak antara perusahaan yang rasio antara hutang dan modal negatif dan sangat rendah.
3.
Book Value perShare/BVS (X3). Tabel 5.3 Descriptive Statistics BVS N
triwulan I tahun 2003 triwulan II tahun 2003 triwulan III tahun 2003 triwulan IV tahun 2003 triwulan I tahun 2004 triwulan II tahun 2004 triwulan III tahun 2004 triwulan IV tahun 2004 triwulan I tahun 2005 triwulan II tahun 2005 triwulan III tahun 2005 triwulan IV tahun 2005 triwulan I tahun 2006 triwulan II tahun 2006 triwulan III tahun 2006 triwulan IV tahun 2006 Valid N (listwise)
32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Minimum -4238,42 -3580,09 -3975,35 -4212,42 -4737,84 -4331,53 -4433,57 -4581,45 -4941,45 -5810,49 -5708,75 -6044,36 -6376,65 -6700,19 -5865,46 -5035,87
Maximum 28878,62 26530,53 27859,90 27317,23 30872,21 34296,82 29045,43 30627,32 22069,32 23097,87 25026,79 26932,42 28379,10 28468,30 28468,30 21339,71
Mean 4194,0100 3980,2647 4219,5859 4336,1784 4497,2028 4484,1500 4534,5313 4584,3234 3970,6981 4050,5644 4157,7656 4174,9769 4354,1006 4265,2828 4549,2716 4290,1941
Std. Deviation 6569,54137 6065,03119 6465,83609 6587,40614 7177,96628 7474,08423 7072,52572 7396,89493 6006,37312 6200,28466 6399,13038 6736,76371 7052,45052 7021,28537 7256,81017 6452,59252
Sumber: Lampiran 9
Dari hasil olahan data pada tabel 5.3 dapat disimpukan bahwa rata-rata BVS terbesar ada pada triwulan IV tahun 2004 yaitu 4584,3234, hal ini berarti pada triwulan IV tahun 2004 kondisi rata-rata nilai modal sendiri dibandingkan jumlah saham mencapai nilai terbaik. Nilai standar deviasi yang terbesar adalah pada triwulan II tahun 2004 dengan nilai standar deviasi sebesar 7474,08423, hal ini berarti bahwa pada triwulan II tahun 2004 nilai BVS semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 34296,82 dan yang terkecil -4331,53. Kondisi ini
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
sekaligus menunjukkan bahwa kondisi BVS perusahaan sampel sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara perusahaan yang rasio antara modal sendiri dan jumlah sahamnya tinggi dan positif cukup jauh dengan rata-rata jarak antara perusahaan yang rasio antara modal sendiri dan jumlah sahamnya negatif dan sangat rendah.
4.
Beta Saham (X4) Tabel 5.4 Descriptive Statistics Beta Saham N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
triwulan I tahun 2003
32
-1,55
2,26
,2250
,74097
triwulan II tahun 2003
32
-,96
,45
-,0388
,19511
triwulan III tahun 2003
32
-,41
1,17
,0981
,32661
triwulan IV tahun 2003
32
-11,39
8,99
-,2341
2,99741
triwulan I tahun 2004
32
-28,10
7,32
-,8797
5,31271
triwulan II tahun 2004
32
-2,34
7,01
,2031
1,36634
triwulan III tahun 2004
32
-,05
,37
,0228
,08271
triwulan IV tahun 2004
32
-17,70
1,03
-1,1156
4,08614
triwulan I tahun 2005
32
-5,86
,83
-,1728
1,08093
triwulan II tahun 2005
32
-,68
5,05
,1016
,92122
triwulan III tahun 2005
32
-1,81
1,35
-,0369
,62115
triwulan IV tahun 2005
32
-2,81
5,00
,2369
1,34978
triwulan I tahun 2006
32
-3,77
1,32
-,0834
,78619
triwulan II tahun 2006
32
-5,75
17,64
,1206
3,57610
triwulan III tahun 2006
32
-3,42
15,99
,1981
3,18994
triwulan IV tahun 2006
32
-,33
,45
,0191
,15788
Valid N (listwise)
32
Sumber: Lampiran 10
Dari hasil olahan data pada tabel 5.4 dapat disimpukan bahwa rata-rata Beta saham terbesar ada pada triwulan I tahun 2003 yaitu 0,225, hal ini berarti pada triwulan I tahun 2003 kondisi rata-rata risiko saham perusahaan sampel paling besar.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Nilai standar deviasi yang terbesar adalah pada triwulan I tahun 2004 dengan nilai standar deviasi sebesar 5,31271. Hal ini berarti bahwa pada triwulan I tahun 2004 nilai Beta saham semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 7,32 dan yang terkecil -28,10. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi Beta saham perusahaan sampel sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara perusahaan yang Beta sahamnya tinggi dan negatif cukup jauh dengan rata-rata jarak antara perusahaan yang Beta saham positif dan sangat rendah.
5.
Harga Saham (Y) Tabel 5.5 Descriptive Statistics Harga Saham N
triwulan I tahun 2003 triwulan II tahun 2003 triwulan III tahun 2003 triwulan IV tahun 2003 triwulan I tahun 2004 triwulan II tahun 2004 triwulan III tahun 2004 triwulan IV tahun 2004 triwulan I tahun 2005 triwulan II tahun 2005 triwulan III tahun 2005 triwulan IV tahun 2005 triwulan I tahun 2006 triwulan II tahun 2006 triwulan III tahun 2006 triwulan IV tahun 2006 Valid N (listwise)
32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Minimum
Maximum
115 85 85 75 130 150 135 120 95 95 115 130 145 105 100 130
45000 38000 37500 40000 42650 52400 47800 45300 40000 41500 43800 50200 52000 52500 63000 50200
Mean 5346,84 4742,25 4988,81 4872,16 5278,47 5751,44 5746,78 5939,91 5925,00 5960,31 6545,63 7126,03 7625,31 7284,06 8331,25 7130,72
Std. Deviation 9952,807 8122,359 8085,491 8626,755 9058,429 10640,128 9964,398 10382,858 9791,999 9702,487 10532,986 11655,730 12594,213 12076,319 14609,792 11654,947
Sumber: Lampiran 11
Dari hasil olahan data pada tabel 5.5 dapat disimpukan bahwa rata-rata harga saham terbesar ada pada triwulan III tahun 2006 yaitu Rp. 8.331,25, hal ini berarti Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
pada triwulan III tahun 2006 kondisi rata-rata transaksi saham perusahaan sampel harganya paling besar. Nilai standar deviasi yang terbesar adalah juga pada triwulan III tahun 2006 dengan nilai standar deviasi sebesar Rp. 14.609,79. Hal ini berarti bahwa pada Triwulan III tahun 2004 nilai harga saham semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan harga saham terbesar Rp. 63.000,00 yaitu saham PT. Aqua Golden Missisipi Tbk dan yang terkecil Rp. 100,00 yaitu saham PT. Eratex Djaja. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi harga saham perusahaan sampel sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara perusahaan yang harga saham tinggi cukup jauh dengan rata-rata jarak dengan perusahaan yang harga saham sangat rendah.
5.1.2.Pengujian Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu analisis data yang akurat, suatu persamaan regresi sebaiknya memenuhi semua asumsi klasik. Asumsi-asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain terbebas dari normalitas, autokorelasi, multikolinieritas dan heteroskedastisitas.
1.
Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan simetris tidaknya distribusi data. Uji normalitas akan dideteksi melalui analisa grafis yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPSS.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: X51 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 5.1 Normalitas P-P Plot
Dasar pengambilan keputusan (Santoso, 2006) yaitu : a.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Pada penelitian ini uji normalitas hanya akan dideteksi melalui analisis grafik
normal P-Plot yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPSS. Adapun hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada gambar 5.1. Dari gambar normalitas P-P Plot pada gambar 5.1, terlihat bahwa penyebaran data terjadi di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, dengan demikian distribusi data memenuhi asumsi normalitas. Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
2.
Uji Autokorelasi
Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan nilai Durbin Watson. Cara mendeteksi apakah model yang digunakan mengalami gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai statistik Durbin Watson. Hasil dari nilai Durbin Watson dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut ini: Tabel 5.6 Uji Autokorelasi
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Durbin-Watson
1
,825(a) ,680 ,678 a Predictors: (Constant), ROA, DER,BVS,BETA b Dependent Variable: Harga Saham Sumber : Lampiran 12
2,020
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson 2.020 dan dapat dibaca dari tabel statistik Durbin Watson dengan α 0.05 dl dan du (1.592 dan 1.758), dan nilai dari 4-dl dan 4-du (2.242 dan 2.408). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai du < DW < 4-du atau 1.758 < 2.020 < 2.408, yang artinya tidak terjadi autokelasi. Selanjutnya dapat dilihat pada gambar 5.2 dibawah ini:
Tidak autokorela si Daerah
Daerah
ketidakpas tian
ketidakpas tian
Autokorela si positif
Autokorela si negatif
dl = 1 .592
du = 1 .758
DW = 2 .020
4 − du = 2 . 242
4 − dl = 2 . 4084
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Gambar 5.2 Kurva Uji Autokorelasi 3.
Uji Multikolinearinitas Tabel 5.7 Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics
Model
Tolerance 1
VIF
(Constant) ROA
,944
1,059
DER
,934
1,071
BVS
,960
1,041
BETA
,996
1,004
a Dependent Variable: Harga Saham Sumber : Lampiran 12
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya korelasi yang besar diantara variable bebas. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 5.7 di atas. Dari tabel diatas, terlihat bahwa variabel bebas yaitu : ROA, DER, BVS dan BETA, mempunyai angka Variance Inflaction Factor (VIF) dibawah angka 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa regresi yang dipakai tidak terdapat permasalahan multikolinearitas. 4.
Uji Heterokedastisitas
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan penyebaran varians gangguan. Heteroskedastisitas terjadi bila varians residu berbeda dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Deteksi dapat dilakukan dengan menggunakan uji metode grafis yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot. Pedoman pengambilan keputusan yaitu: Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
a. Jika ada pola tertentu maka terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola tertentu maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Scatterplot
Dependent Variable: Harga Saham
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 5.3 Output Heterokedastisitas
Hasil pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS dengan cara mengamati pola yang terdapat pada scatter plot, yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 5.3. Pada gambar di atas dapat terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai. 5.1.3.Pengujian Hipotesis 1.
Pengujian Secara Parsial
Alat uji secara parsial adalah uji - t, yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas masing-masing berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Pengaruh variabel–variabel bebas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Model
Tabel 5.8 Regresi ROA terhadap Harga Saham Unstandardized Coefficients t B
1
(Constant) ROA
11445,189 2016,752
Sig.
Std. Error 1223,650 433,672
9,353 4,650
,000 ,000
a Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Lampiran 12
Pengujian parsial antara variabel ROA (X1) terhadap Harga Saham (Y). Dari tabel 5.8 di atas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh variabel ROA (X1) sebesar 0.000, dimana signifikan t lebih kecil dari α = 0,05. Hal tersebut berarti bahwa Hi diterima dan dapat disimpulkan bahwa ROA secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Model
Tabel 5.9 Regresi DER terhadap Harga Saham Unstandardized Coefficients t B
1
(Constant) DER
6571,267 -8,595
Sig.
Std. Error 498,903 346,166
-2,412
,000 ,016
a Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Lampiran 12 Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Pengujian parsial antara variabel DER (X2) terhadap harga saham (Y). Dari tabel 5.9 di atas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh variabel DER (X2) sebesar 0.016, dimana signifikan t lebih kecil dari α = 0,05. Hal tersebut berarti bahwa Hi diterima dan dapat disimpulkan bahwa DER secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Model
Tabel 5.10 Regresi BVS terhadap Harga Saham Unstandardized Coefficients t B
1
(Constant) BVS
Sig.
Std. Error 800,150 1,163
399,198 ,050
2,004 23,084
,046 ,682
a Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Lampiran 12
Pengujian parsial antara variabel BVS (X3) terhadap harga saham (Y). Dari tabel 5.10 di atas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh variabel BVS (X3) sebesar 0,682, dimana signifikan t lebih besar dari α = 0,05. Hal tersebut berarti bahwa Hi ditolak dan dapat disimpulkan bahwa BVS secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Model
Tabel 5.11 Regresi Beta terhadap Harga Saham Unstandardized Coefficients t B
1
(Constant) BETA
6270,850 -258,561
Sig.
Std. Error 525,789 587,741
11,927 -,440
,000 ,006
a Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Lampiran 12
Pengujian parsial antara variabel Beta (X4) terhadap Harga Saham (Y). Dari tabel 5.11 di atas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh variabel Beta (X4) sebesar Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
0.006, dimana signifikan t lebih kecil dari α = 0,05. Hal tersebut berarti bahwa Hi diterima dan dapat disimpulkan bahwa Beta secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
2.
Pengujian Secara Simultan.
Alat uji secara bersama-sama adalah uji F, yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan output regresi pada lampiran output SPSS, maka dapat dilakukan uji statistik secara bersama-sama untuk mengetahui variabel ROA (X1), variabel
DER (X2), variabel BVS (X3), dan variabel BETA (X4),
mempengaruhi harga saham. Pengaruh variabel- variabel bebas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.12 Hasil Regresi Uji F
Model Mean Square F Regression 223,422 266,717 Residual ,838 Total a Predictors: (Constant), ROA, DER, BVS, BETA b Dependent Variable: Harga Saham Sumber : Lampiran 12
1
Dari tabel 5.12. diperoleh nilai Fhitung
Sig. ,000(a)
sebesar 266,717
sedangkan nilai
signifikan F-nya adalah sebesar 0,000, yang artinya bahwa nilai signifikan F lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini memberikan arti bahwa variabel ROA (X1), variabel DER (X2), variabel BVS (X3), variabel beta (X4) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Dengan demikian hipotesis yang
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
menyatakan bahwa variabel ROA (X1), variabel DER (X2), variabel BVS (X3), variabel beta (X4) bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham diterima. Sedangkan besarnya koefisien determinasi (R2)
hipotesis dapat diketahui
dengan melihat tabel 5.13. Tabel 5.13 Nilai R Square Hipotesis 5 Model 1
R ,825(a)
R Square ,680
Adjusted R Square ,678
Std. Error of the Estimate ,91525
a Predictors: (Constant), ROA, DER, BVS, BETA b Dependent Variable: Harga Saham Sumber : Lampiran 12
Nilai R square (R2) atau nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai R2 berada diantara nol dan satu. Jika nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas. Jika nilai R2 mendekati satu, artinya variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel bebas. Berdasarkan tabel 5.13 di atas dapat dilihat bahwa nilai R square
adalah sebesar 0.680. Hal ini menunjukkan bahwa dari
variabel-variabel bebas yang terdiri dari variabel ROA (X1), variabel
DER (X2),
variabel BVS (X3), variabel Beta (X4), menunjukkan kemampuan variasi menjelaskan 68% terhadap variabel harga saham. Sedangkan sisanya 32% merupakan pengaruh dari variabel-variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam analisis ini.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
3.
Analisa Persamaan Regresi Tabel 5.14 Unstandardized Coefficients Unstandardized Coefficients Model B 1
(Constant) 17,501 ROA 13,451 DER -8,594 BVS 37,109 BETA -1,466 a Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Lampiran 12
Std. Error 2090,691 362,663 -346,422 225,086 233,481
Berdasarkan tabel 5.14 di atas, maka model analisis regresi berganda antara variabel X terhadap Y dapat diformulasikan dalam model persamaan sebagai berikut : Y = 17,501 + 13,451 X1 – 8,594 X2– 1,466 X4 Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut, masing-masing variabel bebas dapat diinterprestasikan pengaruhnya terhadapa harga saham sebagai berikut : 1.
ROA (X1) memiliki koefisien bertanda positif sebesar 13,451, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan ROA sebesar 1% akan meningkatkan harga saham sebesar 13,451%.
2.
DER (X2) memiliki koefisien bertanda negatif sebesar -8,594, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah), maka perubahan DER sebesar 1% akan menurunkan harga saham sebesar 8,594%.
3.
BETA (X4) memiliki koefisien bertanda negatif sebesar 1,466, hal tersebut berarti apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah),
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
5.2. Pembahasan 5.2.1.Pengaruh ROA Terhadap Harga Saham
Berdasar hasil perhitungan regresi linier sederhana diatas,
menunjukkan
bahwa selama periode pengamatan (2003 – 2006) variabel ROA berpengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada hipotesis yang pertama (H1) menyatakan bahwa ROA berpengaruh terhadap harga saham, terbukti. signifikansi
Hal ini ditunjukkan dengan besarnya
t (sig.t) sebesar 0,000 dimana signifikansi ini lebih kecil dari level
signifikansi yang digunakan (0,05). Hasil ini mengindikasikan bahwa ROA menjadi pertimbangan oleh investor dalam melakukan investasi transaksi saham, sehingga para pemegang saham penting untuk mempertimbangkan ROA ketika pemegang saham tersebut mengharapkan besarnya capital gain yang akan diperoleh dalam transaksi saham. Hasil ini juga selaras dengan teori Ang (1997) dimana semakin tinggi ROA menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan demikian, semakin tinggi ROA, kinerja perusahaan semakin efektif. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat kembalian akan semakin besar. Hasil penelitiaan ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Natarsyah (2000), Prasetyo (2000) dimana ROA secara parsial mempengaruhi harga saham.
5.2.2.Pengaruh DER Terhadap Harga Saham
Berdasar hasil perhitungan regresi linier sederhana diatas,
menunjukkan
bahwa selama periode pengamatan (2003 – 2006) variabel DER berpengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada hipotesis yang kedua (H2) menyatakan bahwa DER berpengaruh terhadap harga saham, terbukti. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya signifikansi t (sig.t) sebesar 0,016 dimana signifikansi ini lebih kecil dari level signifikansi yang digunakan (0,05). Hasil ini mengindikasikan bahwa DER mempunyai hubungan terbalik dengan harga saham, dimana semakin kecil nilai rasio DER berarti nilai kewajiban yang ditanggung oleh emiten kepada kreditor semakin kecil sehingga membuat minat investor dalam melakukan investasi transaksi saham semakin tinggi, Hasil ini juga selaras dengan teori Ang (1997) dimana semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Tentunya hal ini akan
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
mengurangi hak pemegang saham (dalam bentuk dividen). Tingginya DER selanjutnya akan mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan tertentu, karena investor pasti lebih tertarik pada saham yang tidak menanggung terlalu banyak beban utang. Dengan kata lain, DER berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Natarsyah (2000) dimana DER secara parsial mempengaruhi harga saham.
5.2.3.Pengaruh BVS Terhadap Harga Saham
Berdasar hasil perhitungan regresi linier sederhana diatas,
menunjukkan
bahwa selama periode pengamatan (2003 – 2006) variabel BVS tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa BVS signifikan berpengaruh terhadap harga saham, tidak terbukti. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya signifikansi t (sig.t) sebesar 0,682 dimana signifikansi ini jauh lebih besar dari level signifikansi yang digunakan (0,05). Hasil ini mengindikasikan bahwa BVS pada periode pengamatan tidak berpengaruh terhadap harga saham, dimana investor pada periode ini mengesampingkan rasio untuk mengukur nilai shareholders’ equity atas setiap lembar saham.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Hasil ini bertentangan dengan teori Ang (1997) dimana semakin besar rasio BVS, maka saham tersebut akan semakin menarik bagi investor sehingga harga saham akan meningkat. Dengan demikian, BVS tidak mempengaruhi harga saham Hasil penelitian ini juga bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Natarsyah (2000), Prasetyo dan Harahap (2006) dimana hasil penelitiannya menemukan BVS secara parsial berpengaruh terhadap harga saham. Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan periode penelitian serta jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini.
5.2.4.Pengaruh Beta Saham Terhadap Harga Saham
Berdasar hasil perhitungan regresi linier sederhana diatas,
menunjukkan
bahwa selama periode pengamatan (2003 – 2006) variabel Beta saham berpengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa Beta saham signifikan berpengaruh terhadap harga saham, terbukti. Hasil ini ditunjukkan dengan besarnya signifikansi t (sig.t) sebesar 0,006 dimana signifikansi ini lebih kecil dari level signifikansi yang digunakan (0,05). Hasil ini mengindikasikan bahwa beta saham mempunyai hubungan terbalik dengan harga saham, dimana semakin kecil nilai rasio beta saham berarti nilai risiko dari suatu jenis saham
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
dibandingkan dengan risiko pasar semakin kecil sehingga membuat minat investor dalam melakukan investasi transaksi saham semakin tinggi, Hasil ini juga selaras dengan teori Husnan (2001) dimana beta saham Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan suatu saham berkorelasi dengan perubahan pasar. Jika perubahan pasar dinyatakan sebagai tingkat keuntungan indeks pasar, maka tingkat keuntungan suatu saham individual dinyatakan dalam konsep model indeks tunggal. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Natarsyah (2000), Prasetyo dan Harahap (2006) dimana beta saham secara parsial mempengaruhi harga saham.
5.2.5.Pengaruh ROA, DER, BVS dan Beta saham Terhadap Harga Saham
Berdasar hasil perhitungan regresi linier berganda diatas,
menunjukkan
bahwa selama periode pengamatan (2003 – 2006) ROA, DER, BVS dan Beta saham berpengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada hipotesis kelima (H5) yang menyatakan bahwa ROA, DER, BVS dan Beta saham berpengaruh terhadap harga saham, terbukti. Hasil ini ditunjukkan dengan besarnya koefisien regresi ROA sebesar 13,451, koefisien regresi DER sebesar -8,594, koefisien regresi BVS sebesar 37,109 dan koefisien regresi Beta saham sebesar -1,4666 dengan signifikansi yang digunakan 0,05. Hasil
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Natarsyah (2000), dimana ROA, DER, BVS dan Beta saham secara bersamasama mempengaruhi harga saham.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1.
Pengujian parsial antara variabel ROA (X1) terhadap Harga Saham (Y). Diperoleh hasil penelitian diketahui bahwa ROA secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham. Hasil penelitiaan ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Natarsyah (2000); Suhairy Hapcin (2006); Darma (1999); Utami Santoso (1998) dimana ROA secara parsial mempengaruhi harga saham.
2.
Pengujian parsial antara variabel DER (X2) terhadap Harga Saham (Y). Diperoleh hasil penelitian diketahui bahwa DER secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga saham. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Natarsyah (2000), Darma (1999) dan Suhairy Hapcin (2006) dimana DER secara parsial mempengaruhi harga saham. Namun hasil penelitian ini bertentangan (tidak sesuai) dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2006) dimana DER secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
3.
Pengujian parsial antara variabel BVS (X3) terhadap Harga Saham (Y). Diperoleh hasil penelitian diketahui bahwa BVS secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Natarsyah (2000) dimana hasil penelitiannya menemukan BVS secara parsial berpengaruh terhadap harga saham.
4.
Pengujian parsial antara variabel Beta (X4) terhadap Harga Saham (Y). Diperoleh penelitian diketahui bahwa BETA secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Natarsyah (2000) dimana Beta Saham secara parsial mempengaruhi harga saham.
5.
Harga saham industri Manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi secara bersama-sama oleh empat variabel bebas (ROA, DER, BVS, dan Beta yang diajukan dalam penelitian. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Natarsyah(2000) dimana ROA, DER, BVS dan Beta Saham secara simultan berpengaruh terhadap harga saham.
6.2. Keterbatasan
Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat beberapa kelemahan yang ada dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode penelitian tahun 2003 sampai
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
dengan tahun 2006. Selain itu hasil penelitian ini belum dapat digeneralisir untuk jenis industri lain. 2.
Faktor teknikal dalam penelitian ini hanya terbatas pada satu variabel, yaitu Beta saham, sehingga hasil penelitian ini kurang dapat dijadikan pedoman investor dalam mengevaluasi pasar. Hal ini disebabkan, sekarang ini investor lebih tertarik mengevaluasi faktor teknikal dibandingkan faktor fundamental.
6.3. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan peneliti, maka masih perlu dilakukan penyempurnaan terhadap penelitian ini. Saran tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel jenis seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan periode penelitian lebih panjang agar mendapatkan hasil yang lebih digeneralisir.
2.
Untuk peneliti selanjutnya dapat menambah jenis variabel, baik variabel faktor fundamental dan faktor teknikal, sehingga lebih dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robbert. 1997. Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia. Arief, Sritua. 2006. Metodologi Penelitian Ekonomi. Penerbit Universitas Indonesia Press. Jakarta. Arifin, Zaenal. 2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Penerbit Ekonosia. Yogyakarta. Asyik, Nur Fadjrih. 1999. “Tambahan Kandungan Informasi Rasio Arus Kas”. JRAI, Vol. 2, No. 2, Juli: 230-250. Bodie, Zvi, Kane and Marcus, Alan J. 2006. Investments. Sixth Edition. Mc Graw. Hill International Edition. Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Terjemahan oleh Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Edisi Kedelapan. Buku Satu. Penerbit Erlangga. Jakarta Darma, Jufri. 1999. “Pengaruh Analisa Laporan Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di BEJ”. Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Padjadjaran – Tidak dipublikasikan. Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Univesitas Diponegoro. Semarang. Hakim, Abdul. 2004. Statistik Deskriptif Untuk Ekonomi dan Bisnis. Cetak Kedua. Penerbit Ekonosia. Yogyakarta. Harahap, Zulkifli. 2006. “Pengaruh Beberapa faktor Fundamental dan Teknikal terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur di BEJ”. Tesis Sekolah Pascasarjana USU – Tidak dipublikasikan. Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, BPFE. Yogyakarta. Jogiyanto, H.M. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Penerbit BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Natarsyah, Syahib. 2000. “Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham: Kasus Industri Barang Konsumsi yang Go-Public di Pasar Modal Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 15, No. 3: pp. 294-312. Prasetyo, Teguh. 2000. “Analisa Rasio Keuangan dan Nilai Kapitalisasi Pasar sebagai Prediksi Harga Saham di BEJ pada periode Bullish dan Bearish”. Simposium Nasional Akuntansi III. IAI-Kompartemen Akuntan Pendidik. Agustus: pp.652-695. Samsul, Muhamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Penerbit Erlangga. Jakarta Santoso, Singgih. 2006. SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Penerbit PT Elex Media Komputindo Gramedia. Jakarta. Suhairy, Hapcin. 2006. “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di BEJ”. Tesis Sekolah Pascasarjana USU – Tidak dipublikasikan. Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. UPP AMP YKPN: Yogyakarta. Triyono dan Jogiyanto. 2000. “Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi dengan Harga atau Return Saham”. JRAI, Vol. 3, No. 1, Januari: 54-68. Utami, Wiwik dan Suharmadi. 1998. "Pengaruh Informasi Penghasilan Perusahaan terhadap Harga Saham di BEJ". JRAI, Vol. 1, No. 2, Juli: 255 – 268. Warsidi. 1999. “Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Di Masa Yang Akan Datang”. Jurnal Akuntansi Manajemen dan Ekonomi, vol 2, no. 1, 2000.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
LAMPIRAN
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
Lampiran 1. PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG KONSISTEN MEMPEROLEH LABA DAN MEMILIKI KEWAJIBAN No.
Kode Emiten
Nama Emiten
1
ADES
PT Ades Alfindo Putrasetia Tbk.
2
AQUA
PT Agua Golden Mississippi Tbk.
3
ASII
4
ACAP
PT Astra International Tbk. PT Andhi Chandra Automotive Products Tbk.
5
BATI
PT BAT Indonesia Tbk
6
BATA
PT. Sepatu Bata Tbk.
7
BTON
PT Betonjaya Manuggal Tbk
8
CTBN
PT Citra Tubindo Tbk
9
DPNS
PT Duta Pertiwi Tbk
10
DLTA
PT Delta Jakarta Tbk
11
DYNA
PT Dynaplast Tbk
12
EKAD
PT Ekadharma Tape Industries Tbk
13
ERTX
PT Eratex Djaja Tbk.
14
GDYR
PT Goodyear Indonesia Tbk.
15
GGRM
PT Gudang Garam Tbk
16 17
INCO INDF
PT International Nickel Indonesia PT Indofood Sukses Makmur Tbk
18
IGAR
PT Kageo Igar Jaya Tbk. (d/h. PT Igar Jaya Tbk)
19 20
MLBI KAEF
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. PT Kimia Farma (Persero) Tbk
21
HDTX
PT Panasia Indosyntec Tbk.
22
SMSM
PT Selamat Sempurna Tbk.
23
STTP
PT Siantar Top Tbk
24
SCCO
PT SUCACO Tbk.
25
SAIP
PT Surabaya Agung Industri Pulp & Paper
26
TBMS
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk
27
TSPC
PT Tempo Scan Pacific Tbk
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
28
TKIM
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
29
UNVR
PT Unilever Indonesia Tbk.
30
UNTX
PT Unitex Tbk.
31
TCID
PT. Mandom Indonesia Tbk.
32
ULTJ
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
LAMPIRAN 2: Data Perhitungan Return On Asset Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2006 RASIO KEUANGAN No
Return On Asset (ROA)
KODE 2003 Tri 1
Tri 2
2004 Tri 3
Tri 4
Tri 1
Tri 2
2005 Tri 3
Tri 4
Tri 1
Tri 2
2006 Tri 3
Tri 4
Tri 1
Tri 2
Tri 3
Tri 4
1
ADES
-0,019
0,036
0,024
0,036
-0,058
0,129
0,082
0,018
-0,088
-0,202
-0,228
-1,440
-0,706
-0,637
-0,490
0,079
2
ASII
0,166
0,163
0,139
0,139
0,119
0,121
0,187
0,121
0,172
0,141
0,144
0,138
0,144
0,134
0,125
0,180
3
AQUA
0,147
0,128
0,125
0,121
0,118
0,112
0,140
0,119
0,130
0,138
0,142
0,137
0,108
0,098
0,066
0,070
4
ACAP
0,098
0,108
0,114
0,084
0,090
0,100
0,103
0,095
0,096
0,120
0,117
0,141
0,133
0,124
0,132
0,263
5
BATI
0,157
0,150
0,160
0,170
0,127
0,093
0,090
0,076
0,028
0,037
0,022
-0,025
0,079
0,060
0,070
-0,149
6
BTON
0,446
0,226
0,181
0,095
-0,053
-0,073
-0,044
0,005
0,182
0,092
0,126
0,081
0,126
0,089
0,074
0,140
7
BATA
0,145
0,119
0,160
0,230
0,074
0,079
0,106
0,155
0,040
0,056
0,083
0,134
0,010
0,029
0,063
0,011
8
CTBN
0,029
0,029
0,031
0,019
0,022
0,015
0,021
0,022
-0,030
0,011
0,010
0,021
0,081
0,078
0,085
0,089
9
DLTA
0,010
0,060
0,098
0,118
0,079
0,057
0,076
0,096
0,078
0,077
0,099
0,110
0,115
0,105
0,111
0,057
10
DYNA
0,089
0,106
0,116
0,089
0,065
0,092
0,093
0,071
0,046
0,052
0,054
0,048
0,021
0,022
0,018
0,118
11
DPNS
0,054
0,081
0,056
0,076
0,039
0,037
0,035
0,027
0,023
0,035
0,036
0,013
0,021
0,018
0,014
0,040
12
EKAD
0,138
0,149
0,132
0,107
0,150
0,101
0,096
0,071
0,118
0,091
0,090
0,071
0,070
0,092
0,094
0,141
13
ERTX
0,066
0,031
0,007
0,010
-0,022
0,019
-0,015
-0,213
0,004
-0,093
-0,051
-0,084
-0,073
-0,053
-0,075
0,026
14
GDYR
0,056
0,047
0,052
0,043
0,065
0,057
0,063
0,038
0,054
0,090
0,077
0,057
0,056
0,038
0,018
0,063
15
GGRM
0,162
0,157
0,138
0,135
0,126
0,118
0,115
0,106
0,120
0,106
0,099
0,087
0,101
0,103
0,096
0,209
16
INDF
0,092
0,084
0,059
0,053
0,053
0,040
0,040
0,039
0,030
0,015
0,023
0,024
0,031
0,002
0,004
-0,002
17
IGAR
0,075
0,101
0,108
0,078
0,175
0,141
0,084
0,068
0,088
0,079
0,070
0,091
0,086
0,070
0,058
0,177
18
INCO
0,005
0,021
0,027
0,025
0,028
0,026
0,019
0,122
0,216
0,180
0,075
0,176
0,138
0,191
0,179
-0,014
19
KAEF
0,046
0,026
0,035
0,034
0,059
0,063
0,054
0,031
0,068
0,070
0,062
0,066
0,028
0,031
0,058
0,082
20
TCID
-0,072
0,178
0,178
0,163
0,295
0,209
0,190
0,162
0,340
0,263
0,235
0,175
0,237
0,291
0,192
0,055
21
HDTX
0,015
0,056
0,034
0,025
-0,040
-0,002
-0,091
-0,100
-0,112
-0,149
-0,071
-0,084
-0,075
-0,097
-0,118
0,040
22
MLBI
0,140
0,158
0,190
0,179
0,221
0,177
0,222
0,187
0,159
0,140
0,154
0,155
0,217
0,163
0,177
0,034
23
TKIM
-0,028
-0,039
-0,032
-0,030
-0,002
-0,014
-0,022
-0,025
0,008
0,011
0,005
0,088
0,046
0,030
0,027
0,251
24
SMSM
0,093
0,091
0,091
0,069
0,096
0,082
0,092
0,076
0,076
0,089
0,087
0,088
0,097
0,100
0,150
0,194
25
SAIP
0,182
0,245
0,104
0,058
-0,088
0,055
0,020
0,085
0,103
-0,277
-0,170
-0,172
-0,178
-0,175
-0,100
0,359
26
STTP
0,136
0,093
0,124
0,064
0,018
0,040
0,049
0,062
0,049
0,053
0,055
0,060
0,030
0,010
0,021
0,080
27
SCCO
0,136
0,093
0,124
0,064
0,024
0,034
0,020
0,027
-0,104
0,001
-0,027
-0,055
0,152
0,105
0,063
0,005
28
TBMS
0,388
0,273
0,226
0,217
0,293
0,251
0,253
0,253
0,337
0,298
0,265
0,286
0,290
0,257
0,217
0,095
29
TSPC
0,219
0,205
0,200
0,174
0,201
0,194
0,184
0,051
0,206
0,185
0,173
0,152
0,187
0,151
0,149
0,230
30
UNVR
0,394
0,358
0,340
0,316
0,428
0,359
0,343
0,380
0,490
0,405
0,415
0,401
0,470
0,409
0,411
0,019
31
UNTX
0,088
0,113
0,080
0,049
0,053
0,080
0,081
0,057
0,033
0,053
0,168
0,162
0,118
0,122
0,102
0,118
32
ULTJ
0,014
0,018
0,031
0,019
0,005
0,005
0,005
0,007
0,007
0,003
0,004
0,003
0,006
0,005
0,005
0,089
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 3: Data Perhitungan Debt to Equity Ratio Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2006
RASIO KEUANGAN No
Debt to Equity Ratio (DER)
KODE 2003 Tri 1
Tri 2
2004 Tri 3
Tri 4
Tri 1
Tri 2
2005 Tri 3
Tri 4
Tri 1
Tri 2
2006 Tri 3
Tri 4
Tri 1
Tri 2
Tri 3
Tri 4
1
ADES
1,66
1,42
1,47
1,38
1,54
1,06
1,06
1,13
1,17
0,22
0,37
4,89
-6,60
-5,91
-4,60
0,50
2
ASII
5,54
4,03
3,41
2,66
1,97
1,78
1,48
1,19
1,06
1,49
1,23
1,18
1,15
1,26
1,22
0,19
3
AQUA
1,93
1,80
1,72
1,44
1,36
1,45
0,90
0,91
1,32
0,95
0,89
0,87
0,83
0,85
0,85
0,29
4
ACAP
0,14
0,18
0,16
0,16
0,16
0,20
0,20
0,20
0,22
0,28
0,39
0,26
0,28
0,29
0,26
1,34
5
BATI
0,73
0,94
0,94
0,71
0,54
0,69
0,65
0,54
0,56
0,67
0,67
0,73
0,60
0,75
0,56
1,58
6
BTON
0,25
0,34
0,10
0,15
0,11
0,02
0,04
0,07
0,15
0,15
0,25
0,25
0,26
0,12
0,21
0,18
7
BATA
0,45
0,84
0,52
0,41
0,44
0,57
0,54
0,47
0,53
0,75
0,66
0,50
0,61
0,86
0,82
-21,85
8
CTBN
0,15
0,23
0,20
0,24
0,28
0,25
0,31
0,31
0,17
0,32
0,20
0,19
0,33
0,41
0,46
0,54
9
DLTA
0,27
0,26
0,28
0,28
0,22
0,25
0,23
0,22
0,18
0,24
0,25
0,29
0,29
0,30
0,31
0,69
10
DYNA
0,82
0,61
0,60
0,57
0,64
0,59
0,68
0,94
1,07
1,15
1,34
1,34
1,36
1,47
1,60
2,50
11
DPNS
1,91
1,73
1,67
1,31
1,18
1,15
1,16
1,12
1,10
1,16
1,16
1,58
1,44
1,42
1,63
0,60
12
EKAD
0,29
0,30
0,24
0,20
0,23
0,21
0,19
0,22
0,28
0,20
0,23
0,18
0,35
0,45
0,21
0,40
13
ERTX
4,40
4,08
4,58
4,65
5,07
3,61
4,02
10,96
11,21
39,37
27,75
-21,85
-60,53
-30,03
-15,99
0,44
14
GDYR
0,49
0,55
0,44
0,43
0,41
0,41
0,35
0,40
0,40
0,55
0,50
0,54
0,57
0,61
0,65
0,19
15
GGRM
0,46
0,58
0,71
0,59
0,50
0,53
0,64
0,58
0,53
0,61
0,72
0,69
0,59
0,69
0,76
5,88
16
INDF
2,32
2,34
2,68
2,93
2,70
2,79
2,61
2,58
2,49
2,84
2,81
2,50
2,28
2,25
2,33
1,11
17
IGAR
1,25
1,14
1,11
0,81
0,76
0,67
0,70
0,55
0,44
0,55
0,89
0,60
0,67
0,67
0,61
2,50
18
INCO
0,61
0,62
0,57
0,58
0,70
0,71
0,66
0,67
0,46
0,48
0,42
0,40
0,44
0,32
0,26
0,71
19
KAEF
0,41
0,48
0,52
0,53
0,29
0,36
0,49
0,81
0,39
0,39
0,43
0,44
0,33
0,41
0,54
-2,25
20
TCID
0,53
0,47
0,37
0,17
0,19
0,29
0,28
0,13
0,26
0,26
0,22
0,19
0,26
0,30
0,26
0,48
21
HDTX
8,56
6,40
6,39
6,59
5,58
5,09
7,56
8,76
9,77
21,27
14,35
5,88
6,63
9,02
16,12
1,77
22
MLBI
0,55
1,12
0,68
0,68
0,65
0,95
0,66
0,80
0,77
0,75
1,02
1,11
0,89
1,42
1,09
0,30
23
TKIM
3,55
3,70
3,84
3,92
3,74
3,82
4,15
4,06
4,13
4,06
4,16
2,50
2,41
2,40
2,32
0,10
24
SMSM
0,60
0,60
0,53
0,50
0,51
0,60
0,57
0,60
0,55
0,65
0,70
0,71
0,72
0,54
0,48
0,52
25
SAIP
-3,08
-3,42
-3,15
-3,36
-2,75
-2,87
-2,81
-2,65
-2,58
-2,33
-2,33
-2,25
-2,17
-2,12
-2,62
0,20
26
STTP
0,63
0,53
0,53
0,75
0,79
0,85
1,19
0,68
0,64
0,59
0,66
0,48
0,47
0,42
0,36
0,28
27
SCCO
0,98
0,77
0,76
0,69
0,67
0,78
0,99
1,14
1,09
1,48
1,60
1,77
1,71
1,71
1,48
0,60
28
TBMS
0,18
0,18
0,17
0,16
0,19
0,24
0,23
0,26
0,27
0,32
0,25
0,30
0,29
0,33
0,38
1,67
29
TSPC
0,23
0,34
0,24
0,22
0,21
0,33
0,20
0,20
0,20
0,26
0,20
0,20
0,19
0,32
0,21
0,24
30
UNVR
0,56
0,68
0,51
0,52
0,61
0,85
0,65
0,63
0,65
1,07
0,61
0,59
0,58
0,93
0,60
4,58
31
UNTX
5,59
4,10
4,35
4,47
4,11
3,47
3,19
3,01
2,82
2,07
1,29
1,17
1,35
1,52
1,71
0,44
32
ULTJ
0,86
0,92
0,92
0,94
0,99
1,00
1,00
1,00
1,00
0,71
0,66
0,61
0,54
0,54
0,54
0,71
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 4: Data Perhitungan Book Value perShare Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2006
RASIO KEUANGAN No
Book Value per Share (BVS)
KODE 2003
2004
2005
Tri 1
Tri 2
Tri 3
Tri 4
Tri 1
Tri 2
Tri 3
Tri 4
Tri 1
Tri 2
2006 Tri 3
Tri 4
Tri 1
Tri 2
Tri 3
Tri 4
1
ADES
1032,96
1093,99
1125,36
1143,12
1102,47
1316,10
1305,75
1187,42
575,26
986,13
897,32
116,73
-16,99
-206,81
-361,50
753,15
2
ASII
1473,03
1906,53
2197,87
2491,71
2166,11
2402,58
2839,22
2893,79
3203,01
3372,78
3742,60
4072,06
4447,39
4554,54
4915,10
3111,89
3
AQUA
13918,78
14267,61
15799,10
16772,31
18000,52
18428,23
19896,05
20570,87
22069,32
23097,87
25026,79
26932,42
28379,10
28468,30
28468,30
21339,71
4
ACAP
155,69
142,37
147,87
148,03
151,98
144,74
149,98
153,47
158,10
139,14
146,30
143,68
150,03
156,18
140,57
148,54
5
BATI
6555,85
5917,97
6171,06
6129,32
6449,62
6228,49
6456,62
6336,67
6408,12
6542,33
6514,42
6061,27
6273,03
6442,39
6649,24
6342,43
6
BTON
128,25
127,09
126,72
121,04
119,30
116,71
117,01
121,64
128,30
123,13
132,12
128,13
133,43
134,83
137,36
126,34
7
BATA
11506,86
10565,43
11492,18
11473,09
11788,11
11005,20
11768,93
12186,98
12375,56
12184,08
12917,82
13434,09
13485,24
12826,16
13648,29
12177,20
8
CTBN
7354,79
6498,85
6788,60
6670,39
6704,22
6022,30
6232,51
6279,59
6228,63
7013,06
6541,57
6773,85
7078,88
7224,09
7988,77
6760,01
9
DLTA
16079,75
16245,06
17248,16
18427,60
18883,87
18688,29
19371,37
20409,93
20825,91
20863,63
21670,67
22067,81
22916,90
23316,29
24372,79
20092,54
10
DYNA
875,39
1056,41
1039,71
1053,29
1069,63
1137,55
1130,51
1183,34
1185,43
1251,13
1216,82
1254,96
1273,90
1292,98
1252,29
1151,56
11
DPNS
949,19
1026,79
1030,09
1113,94
1139,13
1162,49
1163,73
1164,47
1179,53
1212,07
1239,18
1207,77
1224,90
1237,50
1126,30
1145,14
12
EKAD
1085,68
1046,77
1072,91
1086,06
1133,00
1081,96
1111,65
222,66
231,35
224,89
231,79
239,40
247,49
239,23
246,53
633,42
13
ERTX
771,63
771,66
712,68
743,92
721,00
785,20
698,52
243,94
247,70
82,20
118,85
-13,84
-49,13
-99,79
-216,04
367,90
14
GDYR
7134,67
6955,54
6897,80
6995,25
6887,79
7104,48
7233,81
6978,91
6746,26
6709,49
6879,81
6758,43
6446,61
6425,90
6560,32
6847,67
15
GGRM
4527,15
4523,84
4815,31
5046,39
5297,52
5220,74
5528,63
5701,86
5974,43
5903,82
6191,22
6332,27
6598,21
6388,72
6675,68
5648,39
16
INDF
412,56
409,79
403,72
390,28
410,37
403,36
418,67
433,52
446,74
418,07
436,04
450,65
468,51
444,17
447,86
426,29
17
IGAR
104,92
114,65
120,58
116,16
127,07
134,99
130,82
131,18
136,34
169,21
142,76
152,34
157,41
161,80
159,15
137,29
18
INCO
28878,62
26530,53
27859,90
27317,23
30872,21
34296,82
29045,43
30627,32
7960,26
8998,97
9529,78
10049,64
9825,41
10951,49
13203,77
20396,49
19
KAEF
134,32
117,83
120,36
121,95
132,53
133,81
136,40
135,84
139,14
139,50
142,27
146,67
145,71
147,38
149,33
136,20
20
TCID
1652,09
1809,76
1924,54
1945,33
2133,02
2074,67
2197,36
2195,94
2458,70
2434,73
2585,78
2549,55
2755,98
2686,16
2869,84
2284,90
21
HDTX
381,45
464,62
454,11
469,59
473,95
502,52
335,21
412,26
257,38
126,25
184,54
117,83
103,10
79,42
46,90
293,94
22
MLBI
14648,44
11275,13
12351,84
13428,62
13740,31
11356,19
12999,61
12733,60
13695,16
14514,43
12246,18
12547,32
13983,86
11695,06
13015,05
12948,72
23
TKIM
3477,52
2974,67
3005,46
3525,68
2986,08
2695,71
2589,35
2654,22
2679,79
3038,36
2936,56
4200,10
4572,49
4623,20
4995,18
3396,96
24
SMSM
1329,73
1288,34
1339,16
1340,29
279,29
256,99
270,93
275,15
284,51
261,35
273,49
264,24
291,14
302,74
322,48
558,65
25
SAIP
-4238,42
-3580,09
-3975,35
-4212,42
-4737,84
-4331,53
-4433,57
-4581,45
-4941,45
-5810,49
-5708,75
-6044,36
-6376,65
-6700,19
-5865,46
-5035,87
26
STTP
192,76
195,60
211,92
205,59
207,22
213,50
223,71
229,39
234,12
239,46
237,32
242,72
245,45
244,42
247,94
224,74
27
SCCO
997,92
1081,35
1145,53
1237,40
1249,85
1276,51
1223,90
1261,18
1195,27
1227,24
1163,59
1062,57
1185,66
1239,56
1430,08
1198,51
28
TBMS
6425,59
6307,22
6603,38
6662,63
7296,49
6711,09
7379,74
7120,67
7974,43
7121,73
7602,41
6875,96
7587,37
6601,64
7058,09
7021,89
29
TSPC
3002,57
2838,83
3042,76
3163,50
3378,86
3153,69
3309,21
3547,13
3547,13
3541,03
3686,39
3805,21
4042,05
3802,63
3935,07
3453,07
30
UNVR
2382,53
2381,85
2715,29
2647,11
2716,61
2615,12
3042,74
2746,60
2724,81
2397,02
2832,52
301,01
296,13
266,45
318,01
2025,59
31
UNTX
611,09
744,77
762,82
710,28
756,47
879,78
961,10
946,14
538,15
815,81
1010,21
1088,37
1177,50
1261,03
1357,40
908,06
32
ULTJ
264,96
267,71
275,31
273,03
273,73
274,52
270,10
194,12
194,95
279,64
280,13
280,41
281,11
281,58
282,00
264,89
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 5: Data Perhitungan Beta Saham Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2006
RESIKO SISTEMATIS No
BETA
KODE 2003 Tri 1
Tri 2
2004
Tri 3
Tri 4
Tri 1
Tri 2
2005
Tri 3
Tri 4
Tri 1
Tri 2
2006 Tri 3
Tri 4
Tri 1
Tri 2
Tri 3
Tri 4
1
ADES
0,14
-0,06
-0,06
0,21
-0,14
0,04
-0,01
-0,05
-0,07
0,05
-0,03
0,03
0,01
-0,49
-0,08
2
ASII
0,41
-0,01
0,03
0,05
-0,05
-0,11
-0,01
-0,15
-0,15
-0,02
-0,08
-0,06
-0,09
-0,06
-0,10
-0,33 0,15
3
AQUA
2,26
-0,02
0,11
-0,24
7,32
0,11
-0,01
0,15
-0,10
-0,08
-0,06
-2,81
0,07
0,76
-0,18
-0,08
4
ACAP
0,21
-0,03
0,07
-0,22
0,22
-0,12
0,02
-0,08
0,34
-0,53
0,44
0,52
0,25
-5,75
-1,31
-0,06
5
BATI
-1,55
-0,03
0,12
-1,16
0,83
0,36
-0,01
0,02
-0,03
-0,08
-0,11
-0,08
-0,08
-0,51
-0,56
0,28
6
BTON
0,11
-0,02
0,05
0,05
-0,16
0,04
0,00
0,10
-0,12
0,10
-0,13
-0,18
-0,07
-0,44
-0,65
0,00
7
BATA
0,23
0,09
-0,33
0,02
0,00
0,00
0,03
-17,70
-0,37
0,11
-0,12
-0,22
-0,20
-0,77
-1,74
-0,03
8
CTBN
0,21
-0,03
0,15
0,05
-0,15
-0,18
0,00
0,00
0,06
-0,10
0,17
0,05
0,02
0,08
0,28
0,13
9
DLTA
0,35
0,45
-0,08
-0,19
-0,23
-0,10
0,01
-0,02
0,02
0,02
-0,07
0,05
0,70
-0,08
-0,05
0,19
10
DYNA
0,32
-0,16
-0,06
-0,10
-0,14
0,16
-0,01
-15,36
0,03
0,01
-0,05
0,32
0,05
-0,68
0,22
0,15
11
DPNS
0,04
-0,01
0,28
-0,28
2,06
0,20
-0,01
-0,06
-0,05
-0,01
0,07
0,42
-0,30
-0,16
-0,15
-0,10
12
EKAD
0,43
-0,11
0,00
0,00
-0,03
-0,14
0,01
0,02
-0,01
-0,02
0,20
-0,20
-0,03
-0,06
-0,15
0,02
13
ERTX
0,14
-0,08
-0,03
-0,09
-0,16
-0,18
0,01
-0,02
-0,05
0,02
-0,02
-0,07
-0,09
-0,07
-0,84
0,01
14
GDYR
1,59
-0,02
0,13
0,81
-0,97
0,74
-0,03
0,04
-0,09
-0,03
-0,02
-0,02
-0,06
-0,10
-0,19
-0,01
15
GGRM
-1,08
-0,03
0,19
0,54
-0,07
-0,07
0,02
-0,02
0,06
0,05
-0,14
0,13
0,03
0,34
-0,14
-0,02
16
INDF
0,12
-0,01
0,15
-0,10
-0,08
-0,03
0,01
-0,03
-0,10
-0,21
-0,05
0,07
0,02
-0,09
-0,05
0,02
17
IGAR
0,05
-0,01
0,06
0,17
-0,04
-0,03
-0,01
0,29
-0,06
-0,01
0,06
0,04
0,02
-0,17
-0,10
-0,03
18
INCO
0,15
-0,06
1,17
1,82
-28,10
0,49
-0,03
1,03
-0,09
-0,04
1,35
0,31
0,11
0,33
0,59
0,05
19
KAEF
0,02
0,00
0,07
-3,15
-0,33
-0,27
-0,03
0,05
-0,03
-0,13
-0,98
4,08
0,18
0,77
-1,14
-0,01
20
TCID
0,20
-0,01
0,04
1,11
-2,36
-0,16
0,02
0,05
0,26
0,02
-0,06
-0,10
-0,48
0,95
0,99
-0,02
21
HDTX
1,67
-0,96
0,38
-6,84
-4,65
-0,90
0,25
-0,20
0,83
0,26
-1,71
5,00
1,32
-4,69
15,99
-0,03
22
MLBI
1,37
-0,01
0,05
-0,27
0,35
0,18
-0,01
0,02
-0,03
-0,14
0,98
0,53
-0,10
-0,09
-0,10
-0,03
23
TKIM
0,07
-0,11
-0,11
0,66
1,13
0,31
0,07
-0,17
0,25
0,07
-0,52
0,36
0,20
17,64
-1,23
-0,02
24
SMSM
0,74
0,00
-0,01
-0,04
0,08
-0,10
-0,04
0,06
-0,03
-0,02
0,05
0,10
0,22
-1,27
-1,81
0,09
25
SAIP
0,08
-0,04
-0,21
-0,75
-0,82
-0,23
0,08
-0,17
-0,86
-0,35
1,12
2,14
-3,77
-3,58
-3,42
-0,03
26
STTP
-0,42
0,05
-0,41
-0,54
0,90
0,52
-0,05
0,16
-5,86
5,05
0,14
0,12
-0,13
-0,20
-1,31
0,45
27
SCCO
0,29
0,08
-0,11
8,99
-0,68
7,01
0,03
-0,07
-0,33
-0,05
0,17
-0,29
-0,06
-0,13
-0,21
-0,16
28
TBMS
-0,94
0,06
1,15
1,06
1,07
1,31
0,07
-0,10
0,33
0,13
-0,19
-1,25
0,41
-1,09
5,44
-0,01
29
TSPC
0,22
-0,01
0,04
-11,39
0,99
0,45
-0,04
-0,03
0,02
0,02
-0,13
-0,17
0,25
-0,25
-0,29
-0,11
30
UNVR
0,11
-0,03
0,43
0,54
-4,19
-2,34
0,37
-1,06
0,83
-0,68
-1,81
-0,82
-1,39
0,59
0,76
0,42
31
UNTX
-0,39
0,00
-0,03
0,04
-0,07
-0,06
0,01
-0,01
0,01
0,04
0,10
-0,69
-0,06
-0,10
-0,31
-0,20
32
ULTJ
0,05
-0,11
-0,09
1,75
0,32
-0,40
0,02
-2,39
-0,14
-0,20
0,25
0,27
0,38
3,23
-1,82
-0,07
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Lampiran 6: Data Rata-rata Harga Saham Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2006 No
KODE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
ADES ASII AQUA ACAP BATI BTON BATA CTBN DLTA DYNA DPNS EKAD ERTX GDYR GGRM INDF IGAR INCO KAEF TCID HDTX MLBI TKIM SMSM SAIP STTP
2003 Tr 1 1.161 4.250 45.000 343 10.150 125 11.500 4.500 9.500 1.100 450 750 400 5.300 10.550 1.075 115 7.500 350 2.100 1.000 36.500 145 250 2.500 135
27 28 29 30 31 32
SCCO TBMS TSPC UNVR UNTX ULTJ
1.000 3.050 5.450 3.250 1.250 350
Tr 2 1.206 2.675 38.000 321 8.900 120 12.750 4.850 10.000 1.125 425 750 425 4.500 8.950 750 85 7.750 310 1.375 1.450 27.000 170 750 2.750 140
Tr 3 949 3.150 37.500 368 8.950 150 13.550 4.400 8.550 875 425 8.525 250 4.350 8.300 600 85 8.110 340 1.500 1.350 27.500 175 900 2.825 140
1.100 3.200 3.725 3.250 2.500 450
1.050 3.400 4.125 3.250 3.500 500
Tr 4 659 2.500 40.000 455 9.150 125 13.250 4.200 8.200 850 455 975 200 4.100 7.400 600 75 8.400 375 1.610 1.510 30.000 175 1.500 2.975 145
2004 Tr 1 611 3.575 42.650 495 9.000 130 15.240 4.750 9.000 1.025 480 1.050 200 4.000 10.200 850 135 8.710 450 1.750 1.575 30.000 170 1.910 3.250 145
Tr 2 821 4.525 52.400 465 9.300 190 14.500 3.900 8.300 1.350 550 1.000 180 4.000 11.250 725 155 9.350 510 1.700 1.650 33.000 175 2.100 3.300 150
1.000 3.550 4.575 3.250 3.100 550
1.000 3.600 4.925 3.275 4.210 550
1.000 3.700 5.500 3.275 4.500 525
RATA-RATA HARGA SAHAM 2005 Tr 3 Tr 4 Tr 1 985 1.076 1.075 5.000 5.350 5.500 47.800 45.300 40.000 487 476 475 8.100 9.100 8.350 190 200 200 14.750 15.000 15.000 4.250 4.100 3.950 9.400 8.700 10.500 1.375 1.400 1.775 560 525 425 1.100 1.550 1.425 220 210 175 3.750 4.000 4.000 13.600 12.900 13.700 825 800 725 135 120 95 9.500 9.700 9.250 550 650 650 1.800 2.100 2.500 1.125 1.275 1.050 32.000 40.000 40.000 185 190 200 2.200 2.500 2.300 3.425 3.450 3.450 150 155 160 1.060 3.900 5.900 3.275 5.750 550
1.050 3.900 5.350 3.275 5.100 575
1.020 3.975 7.000 3.300 6.800 575
Tr 2 967 6.850 38.000 478 8.200 190 14.300 4.125 9.300 1.425 525 1.650 95 4.725 13.000 675 115 9.900 675 2.400 925 41.500 195 2.750 3.500 165
Tr 3 1.307 9.600 43.800 468 9.000 200 15.250 3.450 10.000 1.550 550 1.800 125 8.500 13.550 800 115 10.500 710 2.850 875 42.500 195 2.500 3.510 155
Tr 4 2.550 10.500 50.200 473 7.900 190 15.000 3.510 14.250 1.775 600 1.800 130 8.050 16.100 1.160 165 11.750 750 2.850 650 45.000 205 2.750 3.550 170
2006 Tr 1 1.950 12.700 50.500 460 7.900 210 15.500 3.650 20.100 1.660 675 2.500 150 9.000 12.650 1.110 145 12.100 750 2.910 625 52.000 205 2.900 3.600 200
Tr 2 1.390 9.750 52.500 445 7.500 220 15.500 3.700 22.000 1.490 650 2.350 120 7.850 10.900 730 105 13.400 775 3.050 575 44.500 205 3.000 3.625 210
Tr 3 1.500 10.200 63.000 440 7.500 240 15.750 3.750 36.000 1.150 750 2.650 100 8.000 11.650 910 105 14.200 820 3.110 485 50.000 210 3.150 3.680 225
Tr 4 2.650 10.550 50.200 473 7.900 190 15.000 3.510 14.250 1.775 600 1.800 130 8.050 16.100 1.160 165 11.750 750 2.850 650 45.000 205 2.750 3.550 170
1.100 3.900 6.950 3.350 8.210 590
1.100 4.100 7.600 3.425 8.800 575
1.030 4.250 7.500 3.425 9.200 600
1.150 4.300 7.100 3.450 11.250 610
1.050 4.250 6.000 3.625 11.000 625
1.100 4.200 5.650 3.675 11.750 650
1.030 4.250 7.500 3.425 9.200 600
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
75
LAMPIRAN 7: Descriptive Statistics Return On Assets (ROA)
N
Minimum
Maximum
Mean
triwulan I tahun 2003
32
-,07
,45
,1146
,11785
triwulan II tahun 2003
32
-,04
,36
,1145
,08414
triwulan III tahun 2003
32
-,03
,34
,1079
,07565
triwulan IV tahun 2003
32
-,03
,32
,0947
,07473
triwulan I tahun 2004
32
-,09
,43
,0863
,11170
triwulan II tahun 2004
32
-,07
,36
,0874
,08432
triwulan III tahun 2004
32
-,09
,34
,0841
,08970
triwulan IV tahun 2004
32
-,21
,38
,0715
,09976
triwulan I tahun 2005
32
-,11
,49
,0927
,12763
triwulan II tahun 2005
32
-,28
,41
,0678
,13178
triwulan III tahun 2005
32
-,23
,42
,0732
,11894
triwulan IV tahun 2005
32
-1,44
,40
,0345
,28993
triwulan I tahun 2006
32
-,71
,47
,0677
,18198
triwulan II tahun 2006
32
-,64
,41
,0614
,16736
triwulan III tahun 2006
32
-,49
,41
,0624
,14126
triwulan IV tahun 2006
32
-,15
,36
,0984
,09899
Valid N (listwise)
32
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Std. Deviation
Harga
Saham
Pada
76
LAMPIRAN 8 : Descriptive Statistics Debt To Equity Ratio (DER)
N
Minimum
Maximum
Mean
triwulan I tahun 2003
32
-3,08
8,56
1,3694
2,12383
triwulan II tahun 2003
32
-3,42
6,40
1,2144
1,71912
triwulan III tahun 2003
32
-3,15
6,39
1,1894
1,74164
triwulan IV tahun 2003
32
-3,36
6,59
1,1338
1,77750
triwulan I tahun 2004
32
-2,75
5,58
1,0809
1,61230
triwulan II tahun 2004
32
-2,87
5,09
1,0219
1,42956
triwulan III tahun 2004
32
-2,81
7,56
1,0866
1,71297
triwulan IV tahun 2004
32
-2,65
10,96
1,3278
2,49037
triwulan I tahun 2005
32
-2,58
11,21
1,3531
2,62052
triwulan II tahun 2005
32
-2,33
39,37
2,6103
7,68861
triwulan III tahun 2005
32
-2,33
27,75
2,0172
5,36510
triwulan IV tahun 2005
32
-21,85
5,88
,2763
4,27812
triwulan I tahun 2006
32
-60,53
6,63
-1,2775
10,96995
triwulan II tahun 2006
32
-30,03
9,02
-,1713
5,82420
triwulan III tahun 2006
32
-15,99
16,12
,4881
4,26888
triwulan IV tahun 2006
32
-21,85
5,88
,2322
4,26734
Valid N (listwise)
32
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Std. Deviation
Harga
Saham
Pada
77
LAMPIRAN 9 :Descriptive Statistics Book Value perShare (BVS)
Std. Deviation
N
Minimum
Maximum
Mean
triwulan I tahun 2003
32
-4238,42
28878,62
4194,0100
6569,54137
triwulan II tahun 2003
32
-3580,09
26530,53
3980,2647
6065,03119
triwulan III tahun 2003
32
-3975,35
27859,90
4219,5859
6465,83609
triwulan IV tahun 2003
32
-4212,42
27317,23
4336,1784
6587,40614
triwulan I tahun 2004
32
-4737,84
30872,21
4497,2028
7177,96628
triwulan II tahun 2004
32
-4331,53
34296,82
4484,1500
7474,08423
triwulan III tahun 2004
32
-4433,57
29045,43
4534,5313
7072,52572
triwulan IV tahun 2004
32
-4581,45
30627,32
4584,3234
7396,89493
triwulan I tahun 2005
32
-4941,45
22069,32
3970,6981
6006,37312
triwulan II tahun 2005
32
-5810,49
23097,87
4050,5644
6200,28466
triwulan III tahun 2005
32
-5708,75
25026,79
4157,7656
6399,13038
triwulan IV tahun 2005
32
-6044,36
26932,42
4174,9769
6736,76371
triwulan I tahun 2006
32
-6376,65
28379,10
4354,1006
7052,45052
triwulan II tahun 2006
32
-6700,19
28468,30
4265,2828
7021,28537
triwulan III tahun 2006
32
-5865,46
28468,30
4549,2716
7256,81017
triwulan IV tahun 2006
32
-5035,87
21339,71
4290,1941
6452,59252
Valid N (listwise)
32
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
78
LAMPIRAN 10 : Descriptive Statistics Beta Saham
Std. Deviation
N
Minimum
Maximum
Mean
triwulan I tahun 2003
32
-1,55
2,26
,2250
,74097
triwulan II tahun 2003
32
-,96
,45
-,0388
,19511
triwulan III tahun 2003
32
-,41
1,17
,0981
,32661
triwulan IV tahun 2003
32
-11,39
8,99
-,2341
2,99741
triwulan I tahun 2004
32
-28,10
7,32
-,8797
5,31271
triwulan II tahun 2004
32
-2,34
7,01
,2031
1,36634
triwulan III tahun 2004
32
-,05
,37
,0228
,08271
triwulan IV tahun 2004
32
-17,70
1,03
-1,1156
4,08614
triwulan I tahun 2005
32
-5,86
,83
-,1728
1,08093
triwulan II tahun 2005
32
-,68
5,05
,1016
,92122
triwulan III tahun 2005
32
-1,81
1,35
-,0369
,62115
triwulan IV tahun 2005
32
-2,81
5,00
,2369
1,34978
triwulan I tahun 2006
32
-3,77
1,32
-,0834
,78619
triwulan II tahun 2006
32
-5,75
17,64
,1206
3,57610
triwulan III tahun 2006
32
-3,42
15,99
,1981
3,18994
triwulan IV tahun 2006
32
-,33
,45
,0191
,15788
Valid N (listwise)
32
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
80
LAMPIRAN 11 : Descriptive Statistics Harga Saham
Std. Deviation
N
Minimum
Maximum
Mean
triwulan I tahun 2003
32
115
45000
5346,84
9952,807
triwulan II tahun 2003
32
85
38000
4742,25
8122,359
triwulan III tahun 2003
32
85
37500
4988,81
8085,491
triwulan IV tahun 2003
32
75
40000
4872,16
8626,755
triwulan I tahun 2004
32
130
42650
5278,47
9058,429
triwulan II tahun 2004
32
150
52400
5751,44
10640,128
triwulan III tahun 2004
32
135
47800
5746,78
9964,398
triwulan IV tahun 2004
32
120
45300
5939,91
10382,858
triwulan I tahun 2005
32
95
40000
5925,00
9791,999
triwulan II tahun 2005
32
95
41500
5960,31
9702,487
triwulan III tahun 2005
32
115
43800
6545,63
10532,986
triwulan IV tahun 2005
32
130
50200
7126,03
11655,730
triwulan I tahun 2006
32
145
52000
7625,31
12594,213
triwulan II tahun 2006
32
105
52500
7284,06
12076,319
triwulan III tahun 2006
32
100
63000
8331,25
14609,792
triwulan IV tahun 2006
32
130
50200
7130,72
11654,947
Valid N (listwise)
32
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
80
Lampiran 12: Pengujian Model regresi Regresi ROA, DER, BVS, Beta terhadap Harga saham
Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
ROA, DER,BVS, BETA(a)
Method .
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Harga Saham
Model Summary(b)
Model 1
R ,825(a)
R Square
Adjusted R Square
,680
Std. Error of the Estimate
,678
Durbin-Watson
,91525
2,020
a Predictors: (Constant), ROA, DER,BVS,BETA b Dependent Variable: Harga Saham
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
893,688
4
223,422
Residual
419,676
501
,838
1313,364
505
Total
F
Sig.
266,717
,000(a)
a Predictors: (Constant), ROA, DER,BVS,BETA b Dependent Variable: Harga Saham
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
81
Coefficients(a)
Model 1 (Constant)
Unstandardized Coefficients Std. Error B 17,501
Standardized Coefficients Beta
Correlations t
20,691
Sig.
8,456
,000
Zero-order
Partial
Collinearity Statistics Part
Tolerance
VIF
ROA
13,451
3,663
,139
3,845
,000
,200
,169
,135
,944
1,059
DER
-8,594
-3,422
-,088
-2,412
,016
-,041
,107
,085
,934
1,071
BVS
37,109
2,086
,594
16,545
,068
,597
,594
,582
,960
1,041
BETA
-1,466
-2,481
-,030
-,841
,005
,000
-,038
-,030
,996
1,004
a Dependent Variable: HARGA SAHAM
Collinearity Diagnostics(a)
Variance Proportions Model 1
Dimension 1
Eigenvalue
Condition Index
(Constant)
ROA
3,596
1,000
,00
,01
DER ,01
BVS ,00
BETA ,02
2
,956
1,940
,00
,00
,91
,00
,00
3
,324
3,333
,00
,04
,00
,01
,93
4
,105
5,848
,02
,75
,09
,15
,01
5
,020
13,427
,97
,20
,00
,84
,04
a Dependent Variable: Harga Saham
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
82
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Harga Saham 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Histogram
Dependent Variable: Harga Saham
60
Frequency
50
40
30
20
10 Mean = 7.43E-16 Std. Dev. = 0.996 N = 506
0 -4
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Residual
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
83
Scatterplot
Dependent Variable: Harga Saham
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
84
Regresi ROA terhadap Harga Saham
Coefficients(a)
Model
1
Unstandardized Coefficients B
Std. Error
(Constant)
11445,189
1223,650
ROA
2016,752
433,672
Standardized Coefficients
t
Sig.
9,353
,000
,202
4,650
,000
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
a Dependent Variable: HARGA SAHAM
Regresi DER terhadap Harga Saham
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant) DER
Std. Error
6571,267
498,903
-8,595
346,166
Beta
-,096
13,171
,000
-2,412
,016
a Dependent Variable: HARGA SAHAM
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada
85
Regresi BVS terhadap Harga Saham Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant)
Std. Error
t
Sig.
Beta
800,150
399,198
1,163
,050
BVS
Standardized Coefficients
,715
2,004
,046
23,084
,682
a Dependent Variable: HARGA SAHAM
Regresi Beta Terhadap Harga Saham Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients B
1
Std. Error
(Constant)
6270,850
525,789
BETA
-258,561
587,741
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta 11,927
,000
-,440
,006
-,019
a Dependent Variable: HARGA SAHAM
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008
Harga
Saham
Pada