Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0164 pp. 63- 72
10 Pages
PENGARUH RISIKO BISNIS DAN RISIKO KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN Perusahaan Makanan dan Minuman di Indonesia 1
1)
2
2
Zainuddin , Muhammad Arfan , M. Shabri, Abd Majid Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas EkonomiUniversitas Syiah Kuala
Abstract: This research was aimed to examine the influence of business risk and financial risk against profit rate of food and beverage company in Indonesia. Profit rate is measured by return on investment (ROI) and return on equity (ROE). Observation period in the research from 2008 to 2011 financial statements have been audited food and beverage company listed on the Indonesia Stock Exchange, and the company reports its financial statements during period of research a total of 17 companies, and a the amount of observations were 68. Data analysis techniques used multiple linear regression. The results showed that the business risk and financial risk are jointly or partial effect on the rate of profit, both the rate of profit is measured by ROI and ROE in the food and beverage company in Indonesia. Keywords: Rate of return, return on investment, return on equity, business risk and financial risk. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh risiko bisnis dan risiko keuangan terhadap tingkat keuntungan perusahaan makanan dan minuman di Indonesia. Tingkat keuntungan diukur dengan return on investment (ROI) dan return on equity (ROE). Periode pengamatan dalam penelitian ini mulai tahun 2008 sampai dengan 2011 atas laporan keungaan yan telah di audit perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan perusahaan yang melaporkan laporan keuangannya selama periode penelitian sebanyak 17 perusahaan, dan jumlah pengamatan sebanyak 68. Teknik sanalisis data dipergunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkaan bahwa risiko bisnis dan risiko keuangan secara bersama-sama maupun parsial berpengaruh terhadap tingkat keuntungan, baik tingkat keuntungan diukur dengan ROI maupun ROE pada perusahaan makanan dana minuman di Indonesia. Kata Kunci: Tingkat keuntungan, return on investment, return on equity, risikobisnis, dan risiko keuangan.
periode akan berfluktuasi (naik atau turun) dari
PENDAHULUAN
Investor
dan
kreditor
bagi
sebuah
perusahaan pada saat akhir periode akuntansi
periode sebelumnya. Laba perusahaan akhir periode akuntunsi
sangat mengahapkan informasi yang dilaporkan
tersebut
melalui laporan keuangan adalah perusahaan
keuntungan, baik tingkat keuntungan diukur
memperoleh laba yang maksimal. Namun, laba
dengan total aset atau Return on Investmen
yang diperoleh setiap perusahaan termasuk
(ROI), maupun tingkat keuntungan diukur
perusahaan kelompok manufaktur sub sektor
modal sendiri/ekuitas atau Return on Equity
perusahaan makanan dan minuman pada setiap
(ROE). Tingkat keuntungan (profitabilitas) merupakan
63 -
Volume 3, No. 1, Februari 2014
akan
berdampak
kemampuan
pada
perusahaan
tingkat
untuk
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menghasilkan
laba
sumber-sumber
dengan
yang
menggunakan
dimiliki
perusahaan
(Sudana, 2009:25).
tidak
cukup
dana
dalam
pembiayaan
operasional bisnisnya seperti upah buruh, uang
ROI merupakan pengukuran kemampuan perusahaan
Risiko bisnis terjadi apabila perusahaan
secara
keseluruhan
dalam
lain-lain. Hal tersebut disebabkan karena
menghasilkan laba dengan jumlah aktiva yang
ketidakpastian return atau arus kas masuk dari
tersedia di dalam perusahaan, sedangkan ROE
produk-produk yang dihasilkan, karena produk-
merupakan suatu pengukuran dari penghasilan
produk dari perusahaan makanan dan minuman
dengan jumlah modal yang ada, baik yang
merupakan produk yang di pasarkan pada pasar
berasal dari pemegang saham biasa maupun
persaingan sempurna (market power). Ciri-ciri
pemegang
pasar persaingan sempurna (1) jumlah produsen
saham
preferen
di
muka pembelian bahan baku, beban utiliti, dan
(Syamsuddin,
2007:63-64).
banyak sekali, (2) produknya homogen, (3)
Tingkat
keuntungan
yang
diperoleh
bebas untuk masuk dan keluar dalam industri,
perusahaan berkaitan dengan beberapa faktor
dan
yang mempengaruhiny. Jang, Sugiarto, &
2008:344).
Siagian
(2007)
menyatkan
faktor
yang
(4)
informasi
Produk
yang
mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan
persaingan
diantaranya
atau
langsung
dengan
umur
sehingga
risiko
(1)
besar/kecilnya
ukuran
perusahaan
perusahaan,
(2)
sempurna
berada
sempurna
(Nopirin,
pada
pasar
umunya
bersentuhan
kebutuhan
konsumen,
kegagalan
pasar
sangat
perusahaan, (3) siklus operasi, (4) sales
mungkin terjadi yang diakibatkan oleh risiko
volatility, dan (5) klasifikasi/kelompok industri.
ekonomi. Risiko ekonomi adalah berupa inflasi,
Di
samping
beberapa
faktor
yang
fluktuasi lokal dan ketidakstabilan ekonomi
mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan
(Darmawi, 2010:30). Sehingga dapat dikatakan
diatas, ada faktor lain yang harus diperhatikan
bahwa perusahaan makanan dan minuman tidak
untuk mencapai tingkat keuntungan perusahaan
terbebas dari risiko bisnis.
yang diingikan yaitu risiko, baik risiko bisnis
Risiko
keuangan
merupakan
perusahaan
memenuhi
maupun risiko keuangan (Sinuraya, 2001,
ketidakmampuan
Mulyadi, 2001:350, Normal, 2006, Bringham
kewajiban keuanganya pada sata jatuh tempo.
dan
Syamsuddin,
Risiko keuangan (financial risk) perusahaan
2007:111-119, Marwanto, 2009, dan Anwar,
adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak
2009).
mampu
Houston,
2007:141-143,
Perusahaan
dalam
rangka
untuk
menutup
kewajiban
keuanganya
mencapai tingkat tingkat keuntungan yang
(Syamsuddin, 2007:119). Risiko ini berkaitan
diinginkan harus mempertimbangkan risiko
dengan pendanaan perusahaan melalui utang
bisnis dan risiko keuangan.
(financial
leverage).
Utang
merupakan
kewajiban perusahaan yang harus dilunasi pada Volume 3, No. 1, Februari 2014
- 64
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala waktu yang telah disepakati/jatuh tempo, dan
kesalahan manusia, dan risiko ekonomi berupa
utang baik jangka pendek maupun jangka
inflasi, fluktuasi lokal, kestabilan perusahaan
panjang akan menimbulkan beban tetap (beban
(Darmawi, 2010:30). Risiko-risiko tersebut
bunga
akhirnya akan muncul risiko bisnis dan risiko
pinjaman)
yang
harus
ditanggung
perusahaan.
keuangan yang akan dihadapi perusahaan.
Penggunaan
utang
dalam pendanaan
Penelitian
ini
mengangkat
fenomena
bisnis perusahaan bisa berdampak positif dalam
tentang bagaimana sebenarnya pengaruh risiko
pendanaan, Brigham dan Houston (2010:140)
bisnis dan risiko keuangan dalam rangka
bahwa
akan
memperoleh tingkat keuntungan baik ROI
memberikan tiga dampak penting, yaitu (1)
maupun ROE pada perusahaan makanan dan
menghimpun
minuman.
pendanaan
pemegang
dana saham
melalui
melalui dapat
utang
utang,
maka
mengendalikan
perusahaan dengan jumlah investasi yang
KAJIAN KEPUSTAKAAN
terbatas, (2) kreditor melihat ekuitas sebagai
Laporan Keuangan
batas pengaman, makin tinggi proporsi total
Laporan keuangan adalah hasil dari
modal makin kecil risiko yang dihadapi
proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
kreditor, dan (3) jika hasil yang diperoleh dari
alat untuk mengkomunikasikan data keuangan
aset perusahaan lebih tinggi dari tingkat bunga
atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak
yang dibayarkan, maka penggunaan utang akan
yang berkepentingan (Hery, 2009:6). Laporan
mengungkit/memperbesar pengembalian atas
keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan
ekuitas.
ringkasan data keuangan perusahaan (Jumingan,
Besar atau kecilnya risiko yang akan
2009:4). Unsur utama dalam laporan keuangan
dihadapi perusahaan merupakan seberapa besar
adalah neraca, laporan rugi-laba, laporan arus
harapan atau keinginan keuntungan yang
kas, catatan atas laporan keuangan, dan opini
diperoleh. Hubungan antara risiko (risiko
auditor (Stice, Stice, & Skousen, 2009:9).
bisinis dan risiko keuangan) dan return atau keuntungan bersifat searah, dimana semakin besar keinginan untuk memperoleh keuntungan akan diikuti oleh risiko yang besar pula.
Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan adalah metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-
Tingkat risiko yang dihadapi perusahaan
pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi-laba
makanan dan minuman yang relatif besar mulai
secara individu atau kombinasi dari keduanya
dari risiko sosial, risiko fisik dan risiko
(Munawir, 2007:37). Jumingan (2009:242)
ekonomi. Risiko sosial adalah bersumber dari
menyatakan bahwa analisis rasio keuangan
masyarakat atau konsumen, risiko fisik adalah
merupakan analisis membandingkan satu pos
yang bersumber dari fenomena alam dan
dengan pos laporan keuangan lainya baik secara
65 -
Volume 3, No. 1, Februari 2014
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala individu
maupun
guna
keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva
mengetahui hubungan di antara pos tertentu,
yang tersedia didalam perusahaan, dimana
baik dalam neraca maupun laporan laba rugi.
semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan
Rasio keuangan meliputi rasio likuiditas, rasio
perusahaan. ROI juga sering disebut sebagai
aktivitas, rasio utang, dan rasio profitabilitas
ROA (return on asset) (Hanafi dan Halim,
(Syamsuddin, 2007:40). Kegunaan analisis
2009:84). ROA merupakan rasio profabilitas
rasio keuangan seperti yang dikemukakan oleh
yang menghubungkan laba dengan investasi
Horngen, Sundem, & Elliott (1999:272) para
(Horne dan Wachowicz, 2005:224). Selanjutnya,
pihak investor dan pihak kreditor menggunakan
Brigham dan Houston (2010:148), menyatakan
analisis
ROA adalah rasio laba bersih atas total asset.
rasio
bersama-sama
keuangan
untuk
(1)
memperkirakan jumlah pengembalian yang diharapkan, dan (2) memperhitungkan risiko yang terkait dengan pengembalian.
Return On Equity Rreturn On Equity (ROE) merupakan ukuran profitabilitas dilihat dari sudut pandang pemegang
Keuntungan atau Laba Laba adalah jumlah yang dapat diberikan
saham
(Hanafi,
2008:42).
Syamsuddin (2007:64) menyatakan
bahwa
kepada investor (sebagai hasil investasi) dan
ROE adalah suatu pengukuran dari penghasilan
kondisi perusahaan diakhir periode masih sama
(income) yang tersedia bagi para pemegang
baiknya atau kayanya (well-off) dengan diawal
saham atas modal yang mereka investasikan di
periode (Stice, Stice, & Skousen, 2009:200).
dalam perusahaan. Rasio laba bersih terhadap
Laba
usaha
adalah
laba
yang
ekuitas saham biasa atau Return on common
diperoleh semata-mata dari kegiatan utama
equity adalah mengukur tingkat pengembalian
perusahaan, laba bruto adalah pendapatan
atas investasi dari pemegang saham biasa
dikurangi harga pokok, dan laba bersih adalah
(Brigham dan Houston, 2006:109).
selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap semua beban dan kerugian, jumlah
Faktor-faktor
laba bersih merupakan kenaikan bersih terhadap
keuntungan atau laba
modal
(Soemarso,
ummumnya,
untuk
2009:234-235). mengukur
yang
mempengaruhi
Pada
Mulyadi (2001) menyatakan bahwa laba
tingkat
atau keuntungan dipengaruhi oleh tiga faktor
keuntungan dapat dilihat pada ROI dan ROE.
yaitu volume produk yang dijual, harga jual produk, dan biaya. Selain faktor-faktor tersebut,
Return On Investment
laba perusahaan juga dipengaruhi oleh risiko
Syamsuddin (2007:63) menyatakan ROI
baik risiko bisnis maupun risiko keuangan.
adalah pengukuran kemampuan perusahaan
Semakin besar risiko bisnis yang dihadapi
secara keseluruhan didalam mengahasilkan
perusahaan,
maka
persentase
laba
Volume 3, No. 1, Februari 2014
yang - 66
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ditambahkan pada cost of capital (biaya yang
risiko keuangan disebabkan oleh bunga atas
dikeluarkan
besar
utang, dan dividen saham preferen (Ahmad,
dibandingkan dengan usaha bersiko rendah
2009:78). Semakin tinggi rasio debt-to-total-
(Mulyadi, 2001:350). Semakin besar risiko
asset maka semakin besar pula risiko keuangan,
yang harus ditanggung, maka semakin besar
dan semakin rendah rasio debt-to-total-asset
return yang harus dikomposisikan (Jogiyanto,
maka akan semakin kecil risiko keuangan
2000:124).
(Horne dan Wachowicz, 2005:210).
Risiko
METODE PENELITIAN
untuk
investasi)
lebih
potensi
Populasi penelitian adalah perusahaan
variabilitas dalam arus kas masa depan (Keown
kelompok manufaktur sub sektor perusahaan
et al., 2011:384).
makanan dan minuman yang tercatat pada
Risiko
didefisikan
sebagai
Risiko dapat dikelompokan ke dalam dua
Bursa Efek Indonesia periode 2008 hingga 2011
tipe yakni risiko murni dan risiko spekulatif,
yang mempublikasikan laporan keuanganya
dimana risiko murni adalah hanya mempunyai
yang
satu
pengamatan. Apabila populasi kurang dari 100
kemungkinan
kerugian
dan
tidak
telah
diaudit
risiko spekulatif adalah suatu kemungkinan
penelitian disebut penelitian populasi (Arikunto,
terjadi
ada
2006:126). Populasi penelitian sebanyak 17
keuntungan
perusahaan, dan untuk lebih jelas tentang
kemungkinan
samping
mendapatkan
itu
(Darmawi, 2010:27). Risiko bisnis dan risiko keuangan
merupakan
risiko
yang
harus
dipertimbangkan oleh perusahaan.
operasional
Tabel 1. Kriteria Objek Penelitian No. 1.
(operating
risk)
cost (Syamsuddin, 2007:107).
Risiko Keuangan Syamsuddin
(2007:119)
menyatakan
bahwa financial risk adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak mampu menutup biaya-biaya finansialnya. Tingginya tingkat 67 -
Volume 3, No. 1, Februari 2014
Kriteria Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2008 hingga 2011.
Jumlah 18
(1)
2.
dimaksudkan dengan suatu keadaan dimana perusahaan tidak mampu menutupi operating
sehingga
kriteria penelitiaan dapat dilihat pada Tabel 1.
Risiko Bisnis Risiko
semuanya,
priode
sebaiknya
di
ambil
tahun
mempunyai kemungkinan untung, sedangkan
kerugian
di
setiap
3.
Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan tahunan secara berturut-turut selama periode tahun 2008 hingga 2011.
17
Perusahaan yang memenuhi kriteria yang dijadikan objek penelitian. Jumlah pengamatan 4 x 17 = 68
Variabel dalam penelitian ini adalahsebagai berikut :
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 1. Risiko bisnis ( π1 ) adalah kemungkinan (ketidakpastian) perusahaan tidak dapat
Metode Analisis Pengujian pengaruh variabel independent
menutupi biaya opersionalnya. Risiko ini dapat diukur dengan standar deviasi, sebagai
terhadap
variabel
berikut:
keuntungan diukur dengan ROI dan ROE) dipergunakan (π₯βΒ΅)Β² πβ1
SD =
β¦β¦β¦β¦ (1)
dependen
persamaan
(tingkat
regresi
linear
berganda, yaitu: Y = Ξ± + π½1 πΏπ + π½2 πΏπ + Ξ΅
Keterangan :
Keterangan:
SD = Standar Deviasi (tingkat risiko) x
= Laba
Β΅
= Rata β rata laba
n
= Jumlah
Y = Tingkat keuntungan Ξ± = Konstanta π1 = Risiko Bisnis π2 = Risiko Keuangan π½1 , π½2 = Koefisien π1 , π2 Ξ΅ = Error term HASIL PEMBAHASAN
2. Risiko keuangan (π2 ) adalah kemungkinan
Diskripsi Statistik Variabel Penelitian
(ketidakpastian) perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibanya pada waktu jatuh
Untuk memberikan gambaran data variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
tempo. Risiko ini dapat diukur dengan Tabel 2. Diskripsi Variabel Penelitian
persamaan berikut ini:
ROI
Risiko Keuangan =
πππ‘ππ ππ‘πππ πππππ πππππππ
.... (2)
ROE Risiko Bisnis Risiko Keuangan
3. Tingkat keuntungan (Y) adalah tingkat kemampuan
menghasilkan
laba
MinimumMaximum Mean Std. Deviation 41, 10, 8,51 8,22 56 14 32 27, 42,32 29,30 3,59 69 3,7 6,6 5,1 0,75 3 5 7 0,2 15, 1,6 2,14 0 28 3
Sumber: Data Sekunder, diolah (2013)
setelah
pajak atau seberapa besar keuntungan yang
Tabel 2 dapat dijelaskan bahwa tingkat
diukur
keuntungan (ROI) minimum yang diperoleh
Tingkat
perusahaan sebesar nilai -8,22 berarti bahwa
keuntungan ROI dan ROE dapat diukur
kerugian yang terjadi sebesar 8,22 persen dari
dengan persamaan berikut ini:
total asset dan tingkat keuntungan (ROE)
disumbangkan
perusahaan,
dengan
maupun
ROI
baik
ROE.
minimum sebesar nilai -29,30 berarti bahwa ROI
πππ‘ ππππππ‘ π΄ππ‘ππ πππ₯ = πππ‘ππ π΄π π ππ‘
ROE =
πππ‘ ππππππ‘ π΄ππ‘ππ πππ₯ ππ‘πππ πππππππ πΈππ’ππ‘π¦
β¦β¦.... (3)
kerugian yang terjadi sebesar 29,3 persen dari total ekuitas,
.......... (4)
Nilai sebesar 41,56 yang berarti tingkat keuntungan
(ROI)
maksimum
dan
Volume 3, No. 1, Februari 2014
dapat - 68
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dikatakan
bahwa
perusahaan
Nilai rata-rata sebesar 5,17, merupakan
memperoleh keuntungan sebesar 41,56 persen
rata-rata tingkat risiko bisnis yang dihadapi
dari total asetnya, dan nilai 323,59 berarti
perusahaan, dan nilai standar deviasi sebesar
tingkat maksimum keuntungan (ROE), dapat
0,75 merupakan ukuran penyebaran variabel
diartikan
perusahaan
risiko bisnis selama periode penelitian dari 68
mendapatkan keuntungan sebesar 323,59 persen
observasi. Nilai rata-rata sebesar 1,63 adalah
dari total ekuitasnya.
tingkat rata-rata risiko keuangan yang dihadapi
bahwa
kemampuan
kemampuan
Nilai sebesar 10,14 merupakan tingkat
oleh perusahaan, dan nilai standar deviasi
rata-rata keuntungan (ROI) yang berarti rata-
sebesar 2,14 merupakan ukuran penyebaran dari
rata ROI yang diperoleh perusahaan sebesar
variabel risiko keuangan dari 68 observasi
10,14 persen dari total asset nya. Nilai sebesar 27,69 merupakan tingkat rata-rata keuntungan
Hasil Pengujian Hipotesis
(ROE), berarti rata-rata ROE yang diperoleh
Pengujian pengaruh risiko bisnis dan
perusahaan sebesar 27,69 persen dari total
risiko keuangan terhadap tingkat keuntungan
ekuitasnya. Nilai standar deviasi sebesar 8,51
perusahaan makanan dan minuman di Indonesia,
merupakan ukuran penyebaran variabel tingkat
dimana tingkat keuntungan diukur dengan ROI
keuntungan
dapat dilihat pada Tabel 3.
(ROI)
sebesar
8,51 dari
68
observasi, dan nilai standar deviasi sebesar 42,32 merupakan ukuran penyebaran variabel tingkat keuntungan (ROE) sebesar 42,32 dari
Tabel 3. Hasil Regresi Pengaruh Risiko Bisnis dan Risiko KeuanganTerhadap Tingkat Keuntungan
68 observasi. Nilai minimum sebesar 3,73 berarti
Model 1
perusahaan akan menghadapi risiko bisnis pada tingkat minimum sebesar 3,73 satuan dari total biaya operasionalnya. Nilai sebesar 6,65 berarti perusahaan akan menghadapi risiko bisnis yang maksimum sebesar 6,65 satuan dari total biaya operasionalnya.
(Constant)
Coefficientsa Unstandardize Standar d Coefficients dized Coeffici ents B Std. Beta Error 7,223 1,753
Risiko 2,3 1,375 Bisnis Risiko 0,003 0,482 Keuangan a. Dependent Variable: ROI
t
Sig.
0,243
0,809
0,203
1,672
0,099
0,001
0,007
0,994
Nilai minimum sebesar 0,20 merupakan tingkat terendah risiko keuangan, yang berarti perusahaan akan menanggung risiko keuangan sebesar
0,20
kali
dari
ekuitasnya.
Nilai
maksimum sebesar 15,28 berarti tingkat risiko keuangan tertinggi yang dihadapi perusahaan sebesar 15,28 kali dari ekuitasnya. 69 -
Volume 3, No. 1, Februari 2014
Tabel 3 dapat dibuat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = -1,753 + 2,3 πΏπ + 0,003 πΏπ + Ξ΅ Pengujian pengaruh risiko bisnis dan risiko keuangan terhadap tingkat keuntungan,
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dimana tingkat keuntungan
diukur dengan
ROE dapat dihat pada Tabel 4.
Tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai R sebesar 0,203 menunjukkan bahwa korelasi antara variabel dependen (ROI) dengan variabel
Tabel 4. Hasil Regresi Pengaruh Risiko Bisnis dan Risiko KeuanganTerhadap Tingkat Keuntungan Coefficientsa Model 1 UnstandardizedStandar Coefficients dized Coeffici ents B Std. Beta Error (Constant) 29,885 31,502 Risiko 7,949 5,690 0,141 Bisnis Risiko 11,076 1,995 0,561 Keuangan
t
Sig.
independent adalah lemah. Nilai π
2 ) sebesar 0,041 dapat diartikan bahwa 4,1 persen variabilitas ROI dapat dijelaskan oleh variabel independent, sisanya sebesar 95,9 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
-1,054 0,296
Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai R
1,397 0,167
sebesar 0,579 berarti bahwa korelasi antara
5,551 0,000
variabel dependent (ROE) dengan variabel independent adalah sedang. Nilai π
2 ) sebesar
Tabel 4 dapat dibuat regresi linier
0,336 dapat diartikan bahwa 33,6 persen perubahan ROE dapat dijelaskan oleh variabel
berganda sebagai berikut: Y = -31,502 + 7,949 πΏπ + 11,076 πΏπ + Ξ΅ Untuk mengetahui besarnya perubahan
independent, sisanya sebesar 66,4 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini.
variabel dependent ( ROI) yang dijelaskan oleh variabel independentdapat dilihat pada Tabel 5
Hasil Pengujian Hipotesis Secara Bersama-
dan besarnya perubahan variabel dependent
sama, yaitu: (1) Uji secara bersama-sama
(ROE)
terhadap Tingkat Keuntungan yang diukur
yang
dijelaskan
oleh
variabel
independent dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 5. Hasil Summary Variabel Risiko Bisnis dan Risiko Keuangan Terhadap Tingkat Keutungan (ROI)
dengan ROI, bahwa hipotesis alternatif ( π»π ) diterima dan hipotesis nol (π»0 ) ditolak, artinya risiko bisnis dan risiko keuangan secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
Model 1
R
R Square Adjusted Std. Error of R Square the Estimate 0,203a 0,041 0,012 8,46460
Predictors: (Constant), Keuangan,Risiko Bisnis
Risiko
tingkat keuntungan (ROI) pada perusahaan makanan dan minuman di Indonesia, dan (2) Uji secara bersama-sama terhadap Tingkat Keuntungan yang diukur dengan ROE, bahwa
Tabel 6. Hasil Summary Variabel Risiko Bisnis dan Risiko Keuangan Terhadap Tingkat Keutungan (ROE)
hipotesis alternatif (π»π ) diterima dan hipotesis
Model
risiko
2
R 0,579a
R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate 0,336 0,315 35,02096
nol (π»0 ) ditolak, artinya bahwa risiko bisnis dan keuangan
berpengaruh
positif
secara
bersama-sama
terhadap
tingkat
keuntungan (ROE) pada perusahaan makanan Volume 3, No. 1, Februari 2014
- 70
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dan minuman di Indonesia.
keuntungan (ROI dan ROE) pada perusahaan makanan dan minuman di Indonesia. (3) Risiko
Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial, yaitu: (1) Pengaruh Risiko Bisnis terhadap Tingkat Keutungan yang diukur dengan ROI, bahwa hipotesis alternatif ( π»π ) diterima dan hipotesis nol (π»0 ) ditolak, artinya risiko bisnis secara parsial berpengaruh positif terhadap tingkat keuntungan (ROI) pada perusahaan
bisnis
secara
parsial
berpengaruh
positif
terhadap tingkat keuntungan (ROI dan ROE) pada perusahaan makanan dan minuman di Indonesia. (2) Risiko keuangan secara parsial berpengaruh
positif
terhadap
tingkat
keuntungan (ROI dan ROE) pada perusahaan makanan dan minuman di Indonesia.
makanan dan minuman di Indonesia, (2) Pengaruh Risiko Bisnis terhadap Tingkat Keuntungan yang diukur dengan ROE, bahwa hipotesis alternatif (π»π ) diterima dan hipotesis nol ( π»0 ) ditolak, artinya risiko bisnis secara parsial berpengaruh positif terhadap tingkat keuntungan (ROE) pada perusahaan makanan dan minuman di Indonesia, (3) Pengaruh Risiko Keuangan terhadap Tingkat Keuntungan yang diukur dengan ROI, bahwa hipotesis alternatif (π»π ) diterima dan hipotesis nol (π»0 ) ditolak, artinya
risiko
berpengaruh
keuangan positif
secara
terhadap
parsial tingkat
keuntungan, (4) Pengaruh Risiko Keuangan terhadap Tingkat Keuntungan yang diukur
Saran Di sarankan bahwa kepada: (1) pihak yang berkepentingan baik internal maupun eksternal pada perusahaan makanan dan minuman di Indonesia harus mempertimbangkan faktor risiko, baik risiko bisnis maupun risiko keuangan dalam membuat keputusan investasi untuk mencapai tingkat keuntungan yang diingikan, dan (2) penelitian
pihak yang melakukan
lanjutan
sebaiknya
periode
pengamatan ditambah, dan diperluas kelompok perusahaan yang lain sebagai populasi, dan bila diperlukan
dimasukan
faktor-faktor
risiko
lainya seperti risiko non financial, seperti risiko
dengan ROE, bahwa hipotesis alternatif (π»π )
masalah sumber daya manusia, serta variabel
diterima dan hipotesis nol (π»0 ) ditolak, artinya
makroekonomi lainya.
risiko keuangan secara parsial berpengaruh positif terhadap tingkat keuntungan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Ahmad, K., 2009. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers. Anwar, M., 2009. Pengaruh Antara Risiko Bisnis, Strategi Pertumbuhan,Struktur Modal terhadap Kinerja Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 7, No. 2. Hal : 305314 Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneka Cipata.
Kesimpulan Berdasarkan uraian pengujian hipotesis dan pembahasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan
sebagai
berikut:
(1)
Secara
bersama-sama risiko bisnis dan risiko keuangan berpengaruh 71 -
positif
terhadap
Volume 3, No. 1, Februari 2014
tingkat
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Bursa Efek Indonesia. http//www.idx.co.id. Brealey, M.,& Marcus 2006. DasarDasarManajemen Keuangan Perusahaan. Terjemahan Yelvi Andri Zaimur. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Brigham, E. F.,& Joel F. Houston. 2006. DasarDasar Manajemen Keuangan. Buku 1, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat Brigham, E. F.,& Joel F. Houston, 2007. DasarDasar Manajemen Keuangan. Buku 1, Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat. Hery, 2009. Teori Akuntansi. Jakarta: Prenada Media Group. Hanafi, M.M.,& Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yokyakarta: UPP AMP YKPN. Hanafi, M.M., 2008. Manajemen Keuangan. Edidi 1. Yokyakarta: BPFE-UGM. Jumingan, 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Jogiyanto, 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE. Marwanto, E., 2009. Pengaruh Risiko Terhadap Tingkat Keuntungan PadaPerusahaan Perbankan Yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Kajian Akuntansi. Vol. 4, No. 2, Hal:
114-127. Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen Konsep, Mamfaat & Rekayasa. Jakarta:Salemba Empat. Muliadi, 2009. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank. Jurnal Ichsan Gorontalo. Vol. 4, No. 2, Mei-Juli: 24142427. Nopirin, 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi, Makro & Mikro. Yogyakarta:BPFE. Normal, I. N., 2006. Peranan Risiko Bisnis Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Sarathi. Vol. 13, No. 3. Hal: 177-183. Syamsuddin, L., 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Rajawali Grafindo Persada. Sinuraya, M., 2001. Analisis Leverage Dan Risiko Keuangan Untuk meningkatkan Return Bagi Pemegang Saham. Panutan Bisnis, Vol. 4, No. 1. Hal: 43-55 Soemarso, S.R. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 1, Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat. Sudana, I, M., 2009. Manajemen Keuangan Teori dan Praktek. Surabaya: Airlangga University Press.
Volume 3, No. 1, Februari 2014
- 72