PENGARUH TINGKAT RISIKO SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PEMBENTUK PORTOFOLIO OPTIMAL (Survei Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan Dan Minuman) AI SELAWATI 113403080
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya Pembimbing : Dr. Dedi Kusmayadi S.E., M.Si. Ak.,CA R. Neneng Rina A, S.E., M.M.Ak.,CA ABSTRACT This study aims to determine 1. How does the risk of stock and stock returns forming optimal portfolio 2. How does the risk level of the stock to return stock forming the optimal portfolio. The object of the study include, levels of risk and return stock forming the optimal portfolio in companies manufacturing sub- sectors of food and beverages. The method used in this study is causal comparative research methods with the census approach. Techniques of data collection is done through secondary data, the data of financial statements, reports the stock price, bank certificates of Indonesian companies manufacturing sub- sectors of food and beverages in 2014, published in the Indonesia Stock Exchange. The analysis tool used is a simple regression test with a ratio measurement scale. The test results showed that : 1. Through the manual calculation in determining the risk level of stocks and stock returns of 10 companies manufacturing sub- sectors of food and beverages, then acquired 4 companies entering into optimal portfolio. 2. The results showed that the risk level stock no significant effect on stock returns forming optimal portfolio .
Keywords : Level of Risk and Return Portfolio Stock Forming Optimal
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Bagaimana risiko saham dan return saham pembentuk portofolio optimal 2. Bagaimana pengaruh tingkat risiko saham terhadap return saham pembentuk portofolio optimal. Objek penelitian ini meliputi, tingkat risiko saham dan return saham pembentuk portofolio optimal pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal komparatif dengan pendekatan sensus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data sekunder, yaitu data laporan keuangan, laporan harga saham, sertifikat bank Indonesia perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman tahun 2014 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah uji regresi sederhana dengan skala pengukuran rasio. Hasil pengujian diperoleh bahwa : 1. Melalui perhitungan manual dalam menentukan tingkat risiko saham dan return saham dari 10 perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman, maka diperoleh 4 perusahaan yang masuk kedalam portofolio optimal. 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa ingkat risiko saham berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham pembentuk portofolio optimal. Kata Kunci : Tingkat Risiko Dan Return Saham Pembentuk Portofolio Optimal PENDAHULUAN Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor. Pasar modal merupakan salah satu pilihan alternatif. Karena pasar modal menjadi suatu tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Dapat dikatakan pasar modal memiliki peran yang strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan tempat investasi bagi masyarakat. Fungsi pasar modal adalah sebagai lembaga perantara (intermediares) antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai dana lebih. Bagi perusahaan yang membutuhkan dana, perusahaan dapat menjual surat berharganya kedalam bentuk saham atau obligasi dan dapat dijual dipasar primer (primary market). Surat berharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik (initial public ofeering) IPO. Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar diperdagangkan dipasar sekunder (secondary market). Return dan risiko tidak dapat dipisahkan karena pertimbangan investasi merupakan trade off dari kedua hal tersebut. Brigham dan Houston (2010:323) mendefinisikan suatu risiko sebagai peluang dimana akan terjadi suatu peristiwa yang tidak menguntungkan. Secara teoritis, terdapat hubungan positif antara resiko dan return dimana semakin tinggi risiko yang dihadapi investor maka semakin besar pula tingkat return yang diharapkan diterima. Dengan demikian investor akan melakukan
diversifikasi untuk mengurangi risiko yang akan ditanggungnya dengan dilakukannya portofolio saham. Alternatif pemilihan saham dan penentuan portofolio dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat analisa, salah satunya yang penulis gunakan dipenelitian ini dengan menggunakan model indeks tunggal yaitu membandingkan antara excess return to beta (ERB) masing-masing saham dengan nilai cut-off rate (c*). Saham-saham yang memiliki ERB lebih dari c* yang akan dijadikan kandidat portofolio. Dalam investasi investor mengharapkan risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan. Karakteristik ini disebut sebagai portofolio efisien, dimana investor perlu melakukan diversifikasi dalam pembentukan portofolio dengan memasukkan semua aset kedalamnya (Tandelilin,2010:115). Portofolio optimal yang dihasilkan akan dimasukan dalam suatu ukuran kinerja portofolio saham. Kinerja portofolio saham harus mengetahui tingkat return dan risiko yang dihasilkan. Kondisi pasar yang sedang buruk akan dapat menurunkan kinerja portofolio. Kondisi suatu pasar harus selalu dipantau untuk menjaga kinerja portofolio agar tetap optimal, maka dari itu suatu portofolio perlu diseimbangkan kembali (rebalancing) (Hartono, 2009:611). Pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi dunia melambat diakibatkan karena penurunan harga jual sejumlah komoditas. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia ditahun 2014 lebih rendah dari tahun sebelumnya yaitu hanya sebesar 5,1% dan diikuti juga dengan melemahnya nilai tukar rupiah selama tahun tersebut. Pelemahan nilai tukar rupiah ini searah dengan melemahnya mata uang asing lainnya yang ditandai dengan tingkat inflasi yang cukup tinggi sebesar 8,36% sampai dengan akhir tahun 2014. Dalam rangka antisipasi menghadapi situasi ekonomi global yang masih tidak menentu, pemerintah berusaha untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor melalui optimalisasi perolehan nilai tambah sumber daya alam dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana cara investor untuk dapat menentukan portofolio optimal dalam berinvestasi saham pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman melalui data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Oleh latar belakang perekonomian pada tahun 2014 tesebut, dan aktifnya perekonomian serta produktivitas perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman. Mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai βPengaruh Tingkat Risiko Saham Terhadap Return Saham Pembentuk Portofolio Optimal.β (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2014). METODE PENELITIAN Objek yang diambil penulis adalah Tingkat Risiko Saham Terhadap Return Saham Pembentuk Portofolio Optimal (Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan Dan Minuman yang terdaftar di BEI tahun 2014).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal komparatif. Menurut Kerlinger Emzir (2010:119) menyatakan bahwa: βPenelitian kausal komparatif (causal comparative resech) yang disebut juga penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena keberadaan dari variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi Dari perusahaan manufaktur yang listing di BEI, terdapat 10 perusahaan yang memenuhi kriteria/pertimbangan untuk menjadi sampel dalam penelitian ini. Berikut adalah perusahaan yang memenuhi kriteria antara lain : 1. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk 2. Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk 3. Delta Djakarta, Tbk 4. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk 5. Indofood Sukses Makmur, Tbk 6. Multi Bintang Indonesia, Tbk 7. Mayora Indah, Tbk 8. Nippon Indosari Corpindo, Tbk 9. Sekar Laut, Tbk 10. Ultra Jaya Milk Industry &Trading Company, Tbk Suatu paradigma yang menghubungkan secara teoritis antar variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Sedangkan dalam penelitian ini, variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari oarang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu (Sugiyono, 2007:33). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain (sugiyono, 2007:33). Variabel terikat merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2003:62). Model atau paradigma penelitian yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang diteliti (Sugiyono, 2007:33). Model atau paradigma penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini : Return Saham
Tingkat Risiko(X)
(Y)
Faktor Lain (e)
Gambar Paradigma Penelitian
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh dari pojok bursa fakultas ekonomi universitas siliwangi. Maka, terdapat 10 perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang menjadi sampel peneliti. Berikut ini adalah data indeks harga saham gabungan dan tingkat suku bunga sertifikat bank Indonesia. Risiko Saham Data mengenai risiko saham untuk perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman terlebih dahulu dihitung mengenai return market dan menghitung keuntungan bebas risiko dengan tingkat suku bunga seritifikat Bank Indonesia menjadi patokannya. Untuk mengetahui Return market (Rm) maka dilakukanlah perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara keseluruhan berikut adalah perhitungan return market : Tabel 4.1 Data Indeks Harga Saham Gabungan No. Bulam Desember2013 1. Januari 2014 2. Februari 3. Maret 4. April 5. Mei 6. Juni 7. Juli 8. Agustus 9. September 10. Oktober 11. November 12. Desember TOTAL Rata-rata (Rm) Varian (Rm)
IHSG 4,274 4,418 4,620 4,768 4,840 4,893 4,878 5,088 5,136 5,137 5,089 5,149 5,226 63.516
Perubahan IHSG [Rm-E(Rm)]
[Rm-E(Rm)]2
0,033692 0,045722 0,032035 0,015106 0,010950 -0,003067 0,043050 0,009434 0,000195 -0,00934 0,011790 0,014954 0,204521 0,017043 0.000491
0.0009534 0.0017566 0.000862 0.0001917 0.0001037 0.000008 0.00156 0.000075 0.000000031 0.000073 0.0001168 0.0001879 0.005888131
-0.030884333 -0.041911833 -0.029365416 -0.013847166 -0.0100375 0.0028611416 -0.0394625 -0.008647833 -0.00017875 0.008561666 -0.0108075 -0.013707833 0.187427856
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI Bulan Tingkat Suku Bunga (%) Januari 2014 7.50% Februari 7.50% Maret 7.50% April 7.50% Mei 7.50% Juni 7.50% Juli 7.50% Agustus 7.50% September 7.50% Oktober 7.50% November 7.75% Desember 7.75% Total 90.5 Rf rata-rata 7.541666667 Rf/bulan 62% atau 0.628472222
Return Saham Data return saham perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Sedangkan rekapitulasi tingkat risiko saham dan return saham perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman dapat dilihat pada tabel 4.4, tabel 4.5, tabel 4.3 dibawah ini :
Nama Perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food (Persero) Tbk Wilmar Cahaya Indonesia (Persero) Tbk Delta Djakarta (Persero) Tbk Indofood CBP Sukses Makmur (Persero) Tbk Indofood Sukses Makmur (Persero) Tbk Multi Bintang Indonesia (Persero)
Tabel 4.3 Data Tingkat Risiko Saham dan Return Saham Ri π½π ππ 2 πππ2
πππ 2
0.036720274
0.008867207
0.001135303
3.55
0.019676107
0.023362259 0.004756077
0.04000462 0.003738736
0.000498761 -0.000390586
1.512538844 -1.184487822
0.006318842 0.020268779
0.024396403
0.004424673
0.000089277
0.270740486
0.007352986
0.004104729
0.001337851
0.000447426
1.356860743
0.019020814
-0.068875313
0.094940712
-0.001487873
-4.512107585
0.08591675
Tbk Mayora Indah 0.013890289 0.006000738 0.000487174 (Persero) Tbk Nippon Indosari 0.029643794 0.008172085 -0.000458159 Corpindo (Persero) Tbk Sekar Laut (Persero) 0.095399492 0.102028777 0.002039313 Tbk Ultra Jaya Milk -0.01428502 0.002643861 0.000048227 Industry & Trading Company (Persero) Tbk Sumber : Pojok Bursa Universitas Siliwangi (data diolah kembali)
0.028584271
0.000723911
-1.389408619
0.029314043
0.119653988 0.150886963
0.078356075 0.002328163
Dari tabel diatas dapat disimpulkan : Tingkat sensitivitas saham terhadap kondisi pasar secara umum ditunjukan dengan koefisien beta (π½). Koefisien beta dapat berupa positif (+) maupun negative (-). Besarnya koefisien beta normal adalah 1. Jika suatu saham memiliki π½>1 maka, adanya return pasar sebesar x%. Saham-saham dengan π½ > 1 digolongkan sebagai saham kuat atau aggresif stock. Jika saham memiliki π½ < 1 maka, menaikan return saham kurang dari x%. Saham-saham dengan π½ < 1 disebut defensive stock atau saham lemah. Sedangkan apabila saham bernilai negatif, maka menaikkan return pasar sebesar x% akan menurunkan return saham sebesar x% dan sebaliknya. Portofolio yang optimal adalah portofolio yang berisikan aktiva-aktiva yang memiliki nilai ERB positif. Dalam menentukan nilai ERB yang positif, maka harus dilakukan melalui titik pembatas (Cut Of Point) agar menghasilkan portofolio yang optimal. Maka (Cut Of Point) dapat dicari dengan rumus : π
ππ2 β
Ci=
[Rπβπ
π]π½π Ο 2 ππ π=π π π½π 2
1+ππ2 β
Keterangan : Ci = Cut of point 2 ππ = Varians market Ri = Tingkat keuntungan saham Rf = Tingkat keuntungan bebas risiko π½π = Beta saham Οππ 2 = Risiko non sistematis
Ο 2 π=1 ππ
Tabel 4.4 Data Rekapitulasi Tingkat Risiko Saham Dan Return Saham Pembentuk Portofolio Optimal π
Kode Perusahaan
ERB
π
[Rπ β π
π]π½π β Οππ2
β
π=π
DLTA MLBI ROTI SKLT ULTJ
0.526570331 0.154550289 0.430995187 0.08619637 4.259859362
π½π 2 Οππ2
Ci
Keterangan
0.000258419 0.000075846 0.000211514 0.112508123 0.002090564
Portofolio Optimal Portofolio Optimal Portofolio Optimal Portofolio Tidak Optimal Portofolio Optimal
π=1
36.44936768 36.62274355 28.38289414 42.07375267 41.65674319
69.22032158 236.9632797 65.85431803 0.182718147 9.778901049
Sumber : Pojok Bursa Universitas Siliwangi (data diolah kembali)
PEMBAHASAN a. Menghitung Tingkat Risiko Saham π
[ π
π β πΈ(π
π)]2 πβ1
2
ππ = β π‘=1
Keterangan : ππ2 = Varians market π
π = Return market 2 = E ( Rm) Tingkat keuntungan pasar yang diharapkan n = Jumlah bulan b. Menghitung Return Pasar, Return Saham, expected return ο· Return Pasar Rm =
πΌπ»ππΊπ‘ β πΌπ»ππΊπ‘β1 πΌπ»ππΊπ‘β1
Keterangan : Rm = Tingkat pengembalian saham πΌπ»ππΊπ‘ = Indeks harga saham gabungan saat ini πΌπ»ππΊπ‘β1 = Indeks harga saham gabungan sebelumnya
ο·
Return Saham ππ β ππ π·1 + ππ ππ πΆππππ‘ππ ππππ Tingkat keuntungan= πΆππππ‘ππ πππ π + π·ππ£ππππ Ri =
Keterangan : Ri = Tingkat keuntungan Pi = Harga saham pada periode tertentu Po = Harga saham saat ini π·1 = Deviden periode tertentu ο·
expected return βπ π‘=1 Ri E(Ri) = π Keterangan : E (Ri) = Tingkat keuntunagn yang diharapkan Ri = Tingkat keuntungan n = Jumlah bulan
c.
Mengghitung excess return to beta ratio πΈπ
π΅π =
E(Ri β R BR ) π½π
Keterangan : πΈπ
π΅π = excess return to beta sekuritas ke-i. E(Ri) = return ekspektasi berdasarkan Model indeks tunggal untuk sekuritas ke- i. R BR = return aktiva bebas risiko. π½π = Beta sekuritas ke-i. d.
Menghitung nilai Ci. π
ππ2
Ci=
β
[Rπβπ
π]π½π Ο 2 ππ π=π π
1+ππ2 β
Keterangan : Ci = Cut of point
π½π 2 Ο 2 π=1 ππ
ππ2 = Varians market Ri = Tingkat keuntungan saham Rf = Tingkat keuntungan bebas risiko π½π = Beta saham Οππ 2 = Risiko non sistematis PENUTUP SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka didapat Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam menentukan portofolio optimal pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman akan melalui beberapa proses yang harus dilakukan, investor terlebih dahulu harus memilih saham terbaik dari perusahaan-perusahaan yang ada, kemudian investor akan menentukan besarnya risiko dan return dari masing-masing saham perusahaan yang telah dipilih secara manual. Dalam penelitian ini, terpilih 10 saham perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang dijadikan sampel untuk diteliti, dari 10 perusahaan tersebut ada beberapa perusahaan yang telah terpilih menjadi return saham pembentuk portofolio optimal, dengan melalui perhitungan ERB (expected return to beta) serta Dari hasil cut of point didapatlah 4 perusahaan yaitu Delta Djakarta (Persero) Tbk, Multi Bintang Indonesia (Persero) Tbk, Nippon Indosari Corpindo (Persero) Tbk, Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company (Persero) Tbk. Dengan menguji pengaruh variabel X (Tingkat Risiko Saham) terhadap variabel Y (Return saham pembentuk portofolio optimal). Dari hasil penelitian menegaskan bahwa ada pengaruh yang lemah dan tidak signifikan dari tingkat risiko saham terhadap return saham pembentuk portofolio optimal dengan interprestasi tingkat sensitivitas saham terhadap kondisi pasar secara umum ditunjukan dengan koefisien beta. SARAN Berdasarkan simpulan yang dikemukakan diatas, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah : 1. Bagi Perusahaan Bagi perusahaan manufaktur umumnya yang terdaftar di bursa efek Indonesia sebaiknya menekan tingkat risiko perusahaan, agar dapat menaikan return saham yang akan dihasilkan. 2. Bagi Universitas Siliwangi ο· Penelitian ini hanya menggunakan0. risiko saham sebagai variabel x, diharapkan peneliti selanjutnya untuk menambahkan variabel x diantaranya dengan kurs mata uang asing, inflasi, tingkat suku bunga, dan lain-lain. Agar dapat menyempurnakan penelitian mengenai return saham pembentuk portofolio optimal serta untuk membantu investor dalam mempertimbangkan faktor-faktor
ο·
lain yang berhubungan dengan pembentukan portofolio optimal selain adanya faktor risiko saham. Penelitian selanjutnya dianjurkan untuk menambahan subjek penelitian. Karena semakin banyak sampel, maka hasil penelitian yang didapat akan lebih maksimal dikarenakan informasi data lebih valid. DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 2005. Analisis Investasi, Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Empat
Agus Sartono R. 2001. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi, Edisi Keempat. Yogyakta : BPFE Andrias Fanani. 2009. Pengaruh Tingkat Retun Dan Tingkat Risiko Saham Terhadap Kandidat Portofolio Optimal : Universitas Negeri Malang Brigham Dan Houston. 2006. Finansial Manajement, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Terjemah. Jakarta : Salemba Empat Dwi Budi Prasetyo. 2012. Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematis Terhadap Return Saham Syariah : Universitas Trisakti Djoko Susanto Dan Agus Sabardi. 2002. Analisis Tekhnikal Dibursa Efek. Yogyakarta : STIE YKP Eduardus Tandelilin. 2010. Portofolio dan Investasi, Edisi Kelima. Yogyakarta : Kanisius Fakhruddin M. Hendy. 2008. Tanya Jawab Pasar Modal, Jakarta : PT Elex Media Komputindo Hamud M. Balfas. 2012. Hukum Pasar Modal, Edisi Kedua. Jakarta : PT Tatanusa Hermawan Sutrisno. 2012. Pengaruh Tingkat Risiko Saham Terhadap Return Saham Pembentuk Portofolio Optimum BUMN Yang Terdaftar Di BEI : Universitas Siliwangi
Husein Umar. 2003. Metode Riset Perilaku Organisasi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Irham Fahmi. 2013. Pengantar Pasar Modal, Edisi Kedua. Bandung : Alfabeta Jogiyanto Hartono. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketujuh. Jakarta : Salemba Empat Jogiyanto Hartono. 2013. Teori dan Praktik Portofolio Excel, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Muamar Kadafi. 2009. Pengaruh Tingkat Risiko Saham Terhadap Return Saham Pembentuk Portofolio Optimum Perbankan Yang Terdaftar Di BEI : Universitas Negeri Malang Ni Nyoman Devi Septiani. 2014. Analisis Pengaruh Beta Terhadap Return Saham Periode Sebelum Dan Saat Krisis Global Perbankan Yang Terdaftar Di BEI : Universitas Udayana Bali Ratih Paramitasari. 2011. Pengaruh Risiko Sistematis dan Risiko Tidak Sistematis Terhadap Expected Return Portofolio saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Surakarta : Universitas Rivail Davesta. 2013. Pengaruh Risiko Sistematis Dan Likuiditas Saham Terhadap Return Saham Pada Industri Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI : Universitas Andalas Padang Saludin Muis. 2008. Meramal Pergerakan Harga Saham, Edisi Pertama . Yogyakarta : Graha Ilmu Suad Husnan. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga. Yogyakarta : YKPN Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Bandung : Alfabeta
Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Yogyakarta : YKPN Viola Claudia Provita. 2012. Analisis Portofolio Optimal Investasi Saham Yang Tercatat Sebagai Indeks LQ-45Pada Bursa Efek Indonesia Dengan Model Indeks Tunggal. Universitas Gunadarma Depok Werner R. Murhadi. 2013. Portopolio Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Dan Metode Z, Jurnal Manajemen, Volume 12 Nomor. 2 Mei 2013 Yeprimar Risnawati. 2009. Analisis Investasi Dan Penentuan Portofolio Saham Optimal Di Bursa Efek Indonesia saham LQ-45 : Surakarta Yuliati. 2011. Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham LQ-45 Dan JII Di Bursa Efek Indonesia Dengan Metode Cut Off Point : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Zalmi Zubir. 2011. Manajemen Portofolio, Jakarta : Salemba Empat