Bab IV Analisis Asosiasi Fasies
pengaruh laut. Litofasies Sf, di bagian atas asosiasi, mengindikasikan adanya pengaruh arus pasang surut. Suksesi vertikal menghalus ke atas dan perubahan litofasies dari Sp dan Spb menjadi Sf. mengindikasikan arus tinggi di dasar asosiasi berangsur berkurang ke arah atas.
Foto 4.8. Singkapan AF 6 & A) Litofasies Sp. B) Litofasies Spb C) Kontak Erosi di dasar AF 6
Pada data bawah permukaan asosiasi fasies ini dicirikan oleh dityingup trend/ Bell Shaped dengan bentuk tidak beraturan (Irregular), dengan nilai GR sedang (60-75 GAPI) yang mewakili suksesi vertikal mengkasar keatas dengan ketebalan berkisar 6-20 m.
IV-15
Bab IV Analisis Asosiasi Fasies
IV.2.7 Asosiasi Fasies 7 Sand Ridge Asosiasi fasies ini tersusun oleh Litofasies Fl, Flb, Sw, Srb, Sr dan Sf dengan ketebalan 3 – 4 m. Suksesi vertikal yang ditunjukkan adalah mengkasar keatas. Litofasies Fl dan Flb terletak di bagian bawah asosiasi dan berangsur berubah menjadi Sw, Srb, Sr dan Sf (Foto 4.9 A). Asosiasi ini dibatasi pada bagian dasar oleh kontak tegas dan gradasional pada bagian atas, setempat erosi oleh estuarine channel. Suksesi vertikal mengkasar dan menebal keatas diinterpretasi sebagai perubahan energi keatas semakin bertambah pada saat pengendapannya, dimana energi tinggi ditunjukkan oleh pengendapan sedimen berbutir kasar. Bioturbasi Ophiomorpha (foto 4.9 C) pada batupasir ditemukan karbonatan mengindikasikan lingkungan pengaruh laut (marine) pada daerah foreshore-upper shoreface. (Frey dan Pemberton, 1990 op.cit. Pemberton dan MacEachern, 1995) Litofasies Sr, dengan permukaan bergelombang dan struktur laminasi bersilang – lapisan silang siur diakibatkan oleh arus traksi (wave) yang berperan dalam pengendapannya. Beberapa struktur mud drape (foto 4.9 B) yang ditemukan pada asosiasi fasies mengindikasikan adanya pengaruh arus pasang-surut (tidal) pada pengendapannya. Pada data bawah permukaan asosiasi fasies ini dicirikan oleh cleaning-up trend/funnel trend dengan nilai GR rendah-sedang (55-75 GAPI), mewakili suksesi vertikal mengkasar keatas atau bow trend yang mengindikasikan kontak gradasional diatasnya dengan tidal sand flat
IV-16
Bab IV Analisis Asosiasi Fasies
Foto 4.9. Singkapan AF 7 dan A) Litofasies Fl, Sw, Sr, Sf. B) Struktur Mud Drape C) Litofasies Srb (bioturbasi dalam lingkaran merah)
IV-17
Bab IV Analisis Asosiasi Fasies
Gambar 4.3. Profil Stratigrafi AF 6, AF 7, AF 10, AF 11
IV-18
Bab IV Analisis Asosiasi Fasies
IV.2.8 Asosiasi Fasies 8 Beach Asosiasi fasies ini tersusun oleh Litofasies Spc dan Sp dengan ketebalan 2 m. Suksesi vertikal yang ditunjukkan adalah menghalus keatas. Litofasies Spc terletak di bagian bawah asosiasi dan berangsur berubah menjadi Sp. Asosiasi ini dibatasi pada bagian dasar oleh kontak tegas dan gradasional pada bagian atas. Litofasies Spc menunjukkan ukuran bedset semakin berkurang ke atas (50 – 15 cm). Litofasies Sp dibentuk oleh arus wave pada daerah beachupper shoreface (Brenner dan McHargue, 1988; Walker dan James, 1992). Asosiasi fasies ini diinterpretasikan terbentuk pada kondisi arus wave sehingga dapat membentuk foreset batubara berukuran pasir kasar-kerikil. Pada data bawah permukaan sumur lapangan Hinata, asosiasi fasies ini ditunjukkan oleh cylindrical trend dengan nilai gamma-ray (GR) yang rendah (10-15 GAPI).
Foto 4.10. Singkapan AF 8 dan Litofasies Sp dan Spc
IV-19
Bab IV Analisis Asosiasi Fasies
IV.2.9 Asosiasi Fasies 9 Tidal Flat (Tidal Mud Flat, Tidal Mixed Flat, Tidal Sand Flat) Asosiasi fasies ini tersusun oleh Litofasies Fl, Sw dan Sf dengan ketebalan 1 – 2 m. Suksesi vertikal yang ditunjukkan adalah menghalus keatas. Litofasies Sf berada di bagian bawah asosiasi, berangsung berubah menjadi Sw dan Sf. Asosiasi ini dibatasi pada bagian dasar oleh kontak gradasional dan tegas pada bagian atas. Kenampakan struktur sedimen yang terlihat khas akibat arus pasang surut yaitu bentukan struktur lentikular – flaser asimetrik yang membentuk ritme teratur/ritmik (Allen dan Chambers, 1998). Litofasies Fl, Sw dan Sf, setempat hadir membentuk ritmik teratur mengindikasikan pengendapan fasies ini didominasi oleh arus pasang surut, dimana ritme teratur yang dibentuk tersebut menunjukkan siklus pasang surut muka laut. . Litofasies Sf diidentifikasi sebagai endapan tidal sand flat dan Sw diidentifikasi sebagai endapan tidal mixed flat serta Fl diidentifikasi sebagai tidal mud flat. Pada data bawah permukaan sumur lapangan Hinata, asosiasi fasies ini ditunjukkan oleh bell trend dengan nilai GR sedang (60-75) dan nilai densitas sonic tinggi berbentuk irregular. Pada keadaan selaras, berada di bawah asosiasi fasies rawa-rawa (swamp). Asosiasi fasies ini memiliki ketebalan rata rata 1 – 1,5 m.
IV-20