Baxa PmranP4K (Seri2)
Itl{ M eryongsoftg Pelaksanaan Program IDT
DCI{.1-ll\r'iL i"J-l-,i,31 3.r Ai:l l--:ii)
S;1,F [] I i't A'li ,\ -n r\(.L,
N.ln r rrr
!rq;r
.
33s40 ! N ! . t..i..' im \ ' o ) , t 2.,... ' l.....' ....*.,' f
f!'a-r,'p,l'
DepartemenPertanian BadanPendidikandanLatihanPertanian
Kata Pengantar InpresDesaTertinggal(IDT) Menyambutakandilaksanakannya kemiskinan,serta pada tanggal 1 April 1994untuk mengentaskan kemiskinanyang sudah meninjau beberapaproyek pengentasan Peningkatan programPembinaan frya,khususnya sebelum dilaksanakan PendapatanPetani dan NelayanKecil (P4K), "PR" bekerjasama denganBalai InformasiPertanian(BIP) LembangJawaBarat, Sabtu kecil saresehan tanggal26 Maret 1994yanglalu menyelenggarakan yangterdiri itu diisi oleh parapembicara di Aula Redaksi.Saresehan atas Prof. Affendi Anwar dari IPB; Kepala Pusat Dinamika Unpad,Dr. GanjarKurnia;KepalaBidangEkonomi Pembangunan, Usaha Jabar,Drs. RemiTiahari,MPA; KasubditPembinaan Bappeda GotongRoyong,BangdesJabar,Drs. Enih Sachroni;perwakilandari LSM, Drs. Muchtar Bahar; dan KepalaBalai InformasiPertanian diliput olehtim wartawan LembanE, k. Zaht Zahri,MA. Saresehan ,'PR"yangterdiri atasDeniKG; Endi Sungkono;Panegak Budi; Cepi Junior; Teguh Laksana;Soni Farid Maulana;Dede Sudrajat;Alex ke dalambeberapa Sumarsya;danDani SW. Hasilliputandituangkan bermanfaat" yangtermuatdi halaman10dan11. Semoga rangkuman
Redaksi
DaftarIsi Hal 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. g.
AntaraKemiskinan,IDT danKPK ManusiaSeutuhnya P4K Membangun DanaIDT BukanHadiah KetepatanMemilih YangAkan Dibantu& Jenis UsahaSangatPenting Program Hindari Saling"Meniadakan" Modal Merekatidak hanyaMembutuhkan EntaskanSi Miskin Tidak Mudah Menjadi"Ibu Kredit" Mengantarnya Keberhasilan TerbebasDari BelitanUtangTanpaUjung YangDiawali "Penyamaran" Penyuluhan Dari TerisolirMenjadiMaju
1-5 6-13 14-18
19 -24 25 -27 28 -29 30 -34 35 -37 38-42
Antara Kemiskinan, IDT, dan KPK Meskipun belum terlihat adanya suatu jaminan akan tercapainya keberhasilanseperti yang diinginkan, namun kita merasa bersyukur karena perhatiannya mulai tanggal 1 April mendatang,pemerintahakanmerealisasikan terhadapkehidupanrakyat miskin, yang masih menempatiporsi yang cukup besar dalam strata kependudukankita. Pelaksanaanprogram Inpres Desa Tertinggal QDT) yang dibarengi dengan realisasi penyaluran dana pendukungnya, setidak-tidaknyaakan mengukuhkanmasalah kemiskinan di negara ini pada prioritas yang tinggi untuk segeradiatasi. Pelaksanaaanberbagai program pembangunan,baik sektoral maupun regional, yang secara langsung maupun tidak langsung ditujukan untuk mengatasimasalahkemiskinan, memberikanhasil yang cukup berarti, antara lain dengan terjadinya penurunanpada jumlah pendudukmiskin dalam trend yang sangat tajam. Angka kemiskinan di Indonesia dalam dua dekade belakanganini mengalamipenurunanyang cukupberarti dariT}juta, atau60% pada tahun 1970 menjadi 27,2 jata, atau sekitar LS,lVo pada tahun 1990. Bahkan hasil Susenastahun 1993 menunjukanangkayang lebih kecil lagi, yaitu hanya 25,9 juta orang, atau sekitar 13,67To. Secaraprosentis, angka kemiskinanitu memangmengalamipenurunan yang cukup tajam, namunpenurunanjumlah itrabelum memberikanarti bahwa tingkat kemiskinandi negaraini sudahterkikis samasekali. Angka 25,9 juta bukanlahjumlah yang kecil, yang bisa kita abaikanbegitu saja, apalagijumlah tersebut menyangkutkehidupanmanusia. Sekecil apapunjumlah mereka yang tetaphidup dalamkemiskinan,kita mempunyaikewajibanuntuk turut membanfu mereka. meningkatkankesejahteraan bahwapelaksanaan Karena itr,rtidak salahkiranya kalaukita beranggapan program pengenta'san kemiskinanitu merupakanlangkahawal yang lebih nyata tercapainyakesejahteraan bersamadi untuk mewujudkancita-citapembangunan ataskemakmuran. Kita sangatbersyukurbahwaakhirnyapemerintahmenerima kenyataanmasihterdapatnyasuatujumlah besarrakyatyang hidup miskin, serta mencanangkanprogram yang bisa diharapkan akan mendorong berbagai hidup. perkembangan,khususnyake bawah, ke arah perbaikan-perbaikan program pengentasankemiskinan, Kita akan segeramulai melaksanakan yang bertekad menempatkannya pada prioritas yang penting dalam pembangunan selanjutnya. Dengan pelaksanaan program pengentasan idt&kpk.wpf/ot
kemiskinan, maka masalah-masalahpemerataan, dan keserfangan sosial ekonomi di dalam masyarakatkita, bisa segeradiatasi, sehinggapembangunan yang terlaksanaitu benar-benarmemberi manfaat yang sangat berarti bagi seluruh lapisanmasyarakatkita. Memang kita sadaribetul bahwakegiatanapapunyang kita lakukan dalam pembangunanselamaini, padadasarnyaditujukanunhrk memerangikemiskinan melalui langkah-langkah yang akhirnya akan membawa perbaikan-perbaikan dalam kehidupanmasyarakat. Namun kita sadaripula bahwa selamaini, kita kemiskinanitu hanya sebagaitujuan tidak menempatkantujuan pemberantasan kita terhadaptingkat kehidupan Iangsung,yangakhirnyamenyebabkanperhatian masyarakatmiskin tidak sepertiyang kita berikan pada tujuan-tujuanyang lain. pencanangan programpengentasan kemiskinan, Bahkan,sebelumdicetuskannya penyediaandanapendukunguntuk apalagi sebelumpemerintahmencanangkan itu, banyak daerah yang tidak mau menerima kenyataanbahwa rakyat di daerahnyamasih ada yang hidup dalam kemiskinan. Hal lain yang harus kita terima sebagaisesuatuyang menggembirakan programpengentasan kemiskinan, adalahbahwasetelahpemerintahmenetapkan para aparat pemerintahdi daerah, kalangancendikiawan,LSM, dan hampir semua kalangan,lainnya, memberikan respon positif. Dari respon yang menguntungkanitu, kemudiankita melihatterbukanyabanyakpeluangyangbisa juga, kalau dimanfaatkanuntuk memperbaikikehidupanrakyat. Bagaimanapun semuapihak, termasukrakyat miskinnyasendiri, sudahmempunyaipandangan dan keinginan yang sama untuk meningkatkankesejahteraanrakyat secara menyeluruh, maka upaya-upayayang diambil bisa diharapkan tidak akan menemuikendalayang terlalu menghambat. Kita sangat berharap, program pengentasankemiskinan akan berjalan lancar, sehinggaberbagailangkahyang diambil akanmencapaisasarannya,dan tujuan yang dicapai akan semakinmudahdigapai. ***
Apa yang disebutdengankemiskinan,tampaksudahjelas bagi kita. PanduanInpres no. 5 tahun 1993 tentangpeningkatanpenanggulangan kemiskinan, mengartikankemiskinan sebagai suatu siruasi yang serba yangterjadibukanataskehendak si miskin. Kemiskinanantaralain kekurangan yang menerimakeadaanyang seakanditandaidengansikapdan tingkahlaku kemauan untukmaju, akantidakbisadiubah,yangtercermindi dalamlemahnya manusia,lemahnyanilai tukar hasil produksi, rendahnyakualitassumberdaya rendahnya produktivitas, terbatasnyamodal yang dimiliki, rendahnya idt&kpk.wpf/ot
pendapatan, dan terbatasnya kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Tentu saja kita paham bahwa cerminan-cerminankemiskinan itu tidak berarti bahwa masyarakatyang terkungkungdi dalamnyabersikap seperti orang putus asa, tidak mempunyaigairah untuk berkembang,apalagi apatis. Pada kenyataannya,rakyat yang tingkat kehidupannyaberadadi bawah standaryang kemudian kita sebut miskin, tetap menjalani kegiatan seperti layaknya orangorang yang berkehidupanlebih baik dari mereka. Mereka tetap mempunyai kesibukan,keterampilanyang cukup,dan secarasepintasmerekatidak kelihatan seperti ketinggalan. Hanya saja, mungkin yang membedakanmereka dari orang-orang yang lebih baik tadi adalah tingkat pendapatandan penghasilanmerekajauh lebih kecil dan tidak cukup untuk membiayai berbagai kebutuhan hidup yang lebih kehidupan,apalagiditengah-tengah layak. Padahaldi lain pihak, perkembangan era modernisasi seperti sekarang, menuntut banyak pengorbanan,terutama pengorbanan finansial dalam tingkat yang cukup tinggi, dan jauh di atas jangkauanpendapatanmereka. Namun demikian, bahwasanyapendapatandan penghasilanmerekajauh di bawah tuntutan kehidupanmodern tadi, bagi merekatampaknyatidak terlalu mengganggu,terutamaselamamerekamasih bisa memenuhikebutuhandasar dalam hidup mereka, seperti sandang,pangan, dan papan, meskipun dalam kualifikasi yang jauh di bawah standar. Orang-orangdi desa, yang pada umumnyatermasukke dalam kategorimiskin, padaumumnya tidak menyadari kehidupanmerekaitu beradadalam kemiskinan,dan bisa bahwa sesungguhnya diusahakanuntuk diperbaiki. Kelemahan-kelemahandan berbagaiketerbatasanserta kekurangan yang yang menandaikemiskinantersebut,mungkinbisa kita tunjuk sebagaisalahsatu dampak dari ketidak-tahuan, dan keterbatasankemampuan mereka untuk menafsirkan serta menyerap makna segala sesuatuyang terjadi di sekitar mereka. Mungkin saja merekamempunyaikeinginandan harapanyang sama denganorang-oranglain yang lebih baik, tapi merekatidak tahu apa sebenarnya yang harusdilakukanuntuk mewujudkannya.Dan, yang mengkhawatirkandari keterbatasanpengetahuanitu adalah bahwa mereka tidak menyadari bahwa kehidupanmerekaitu beradadi bawah standardan miskin, serta merekatidak tahu bahwa itu semuabisa diatasi. Karena itulah kembali kita tegaskanbahwa salah satu langkah yang terlebih dahulu harus ditempuh untuk mengentaskanrakyat dari kemiskinan idt&kpk.wpf/ot
adalah menyadarkanmereka bahwa sesungguhnyatingkat kehidupan itu sangat rendah, serta meyakinkan mereka bahwa kondisi itu bisa diperbaiki dan ditingkatkan. Dengankesadaranataskondisikehidupanyang demikian rendah, dan keyakinan akan bisa diperbaiki itulah, bisa kita harapkan rakyat yang miskin itu akan tergerak untuk belajar dan menyerap berbagai kemungkinan yang bisa dilakukan. Dengankesadaranitu pula sangatnmngkin merekaakan lebih menerima berbagai informasi mengenai bimbingan dan arahan yang diberikan untuk juga tanpakesadarandan kepentinganhidup merekasendiri. Bagaimanapun keyakinan seperti itu, sulit bagi kita untuk berharapupaya-upayapengentasan kemiskinanakanbedalandenganlancardan cepat. Bagaimanapun besarnyakita untuk berupaya, betapapunbesarnyaanggaranyang dicanangkandan seluas apapun fasilitas dan kemudahanyang tersedia, bisa kita yakini tidak akan membawa hasil yang berarti tanpa tumbuhnya motivasi di kalangan rakyat miskin iru sendiri untuk maju. :F>l€*
Di antara sekian banyak program yang selama ini dilaksanakan untuk mengentaskan kemiskinan, tampaknya program Pembinaan Peningkatan PendapatanPetanidan NelayanKecil (P4K) merupakansalahsatuprogram yang bisa dikembangkan,dan besar kemungkinannyauntuk mencapaihasil secara efektif dan efisien. Sesuai dengan pemikiran di atas bahwa pengentasan kemiskinanakan mencapaihasilnyasecaramaksimal,efisien, dan efektif kalau rakyat miskinnya sendiri memberikanresponyang seimbang,langkah-langkah yang diambil dalamP4K lebih memberikanpenekananpadakegiatanpembinaan untuk mengubahpola pandangdan perilaku rakyat miskin. Harus kita akui bahwaumumnyarakyat miskin berpandangan,kehidupan miskin yang merekajalani merupakannasib yang menimpa mereka dan sulit untuk diubah. Keterbatasandan kelemahanyang sekian lama melingkupi mereka membuat mereka tidak pernah memikirkan kemungkinan-kemungkinan untuk menjalani sesuatuyang lain yang lebih baik, sehinggamereka seakanakan tidak mampu melihat celah-celah peluang yang sebenarnya bisa dimanfaatkanuntuk mencapaikemajuan. Pola pikir seperti itulah tampaknyayang membuat rakyat miskin tetap miskin, karena pemikiran tersebuttidak memberikandorongan bagi mereka untuk bergerakmaju, meskipunmungkin merekamenyadaribahwa kebutuhan mereka semakin meningkat dan semakin bervariasi. Pikiran itu membuat mereka seakan-akantidak berdayamenghadapiperkembangankehidupanyang idr&kpk.wpf/ot
semakinhari semakinmenuntutbiayayang semakintinggi, sehinggakebutuhan mereka pun semakin meningkat. Padahaldi lain pihak penghasilanyang merekaperoleh tidak memberikanpeningkatanapa-apa. Dalam hubunganini, tidak pula'salahkiranya kalau kita berharapakan terjadinya suatu perkawinan yang serasi antara program IDT beserta dana penunjang dengan pola yang diterapkandalam pelaksanaanP4K, yang telah terbukti memberi hasil baik. Mungkin perkawinan kedua program itu akan memberikan lebih banyak manfaatbagi pelaksanaanpengentasankemiskinan melalui IDT, termasuk kemungkinan tercapainyaefektivitas program IDT sendiri. (DeniKG/|'PR"/2&3-94)
-: oOo:-
idt&kpk.wpf/ot
P4K Membangun Manusis Seutuhnya Banyakprogram,proyek, maupunkegiatan-kegiatannya yangdilakukanuntuk mengentaskan kemiskinan. Bahkan berbagai program pembangunan yang dicanangkansejak semula sesungguhnya ditujukan unfuk memerangikemiskinan tersebut, antara lain dengan meningkatkanpendapatanrakyat. Namun secara khusus, perhatian pemerintah terhadap rakyat yang berpenghasilandi bawah standar, baru akan dimulai tanggal 1 April 1994, seiring dengan dimulai fase pembangunanlima tahun keenam(PelitaVI) Program-programseperti Pengembangan KawasanTerpadu (PKT), Usaha PeningkatanPendapatanKeluarga Akseptor Keluarga Berencana(UPPKA-KB), Proyek PembinaanPeningkatanPendapatanPetaniNelayan Kecil (P4K), maupun PKK, padadasarnyaditujukanuntuk mendorongtingkat kesejahteraan masyarakat, antaralain melalui peningkatanpendapatan. Salah satu diantara program-programpemberantasankemiskinan tersebut, yang menarik untuk dikaji adalah Proyek P4K, karena prinsip yang diterapkan dalam pelaksanaannya lebih menekankan esensi pembangunan manusia. Pengentasankemiskinan yang dilaksanakan P4K tidak terlalu memberikan penekananpada penyediaanbantuan finasial, melainkan lebih diarahkan pada upaya-upayamengubahsistempandang,pola pikir, maupunperilaku rakyat miskin. Upaya-upayatersebutdilakukanmelaluiberbagaipembinaanyang dilakukan denganpenuh kesabaranoleh parapenyuluhpertanianlapangan(PPL), baik untuk menumbuhkankesadaranmerekaakankondisikehidupanmerekayang sebenarnya, maupun mendorongwarga yang miskin tersebutuntuk bergabungbersama-sarna rekansenasibyang lainnyamembentukkelompok,dan menggalangusahabersarna. Proyekpengentasan kemiskinanyanglebih didominasioleh kegiatan-kegiatan pembinaan itu mengambil dasar keyakinan bahwa meskipun rakyat miskin dikungkung oleh berbagai keterbatasandan kekurangan, mereka masih tetap mempunyai harapan dan keinginan yang sama kuatnya dengan orang-orang menengahatas yang lebih mampu menjangkaupeluangpembangunan.Pemikiran itu didukung pula oleh keyakinanbahwa orang-orangmiskin itu sebenarnyatahu apa yang terbaik bagi diri dan keluargarlya,hanyakesempatanyang tidak mereka miliki. pengentasannya tidak dilakukanhanyadengan Pola dan tata carapelaksanaan memberikan bantuan-bantuandan kemudahan, melainkan dengan langsung p4k-bgun.wpf
pada pola pikir, sistem pandang, dan perilaku membenfukperubahan-perubahan masyarakatkecil yang miskin, Memang untuk menunjang kelancaranproyek tersebutdisediakanfasilitaskredit, namuntidak diperlakukansecarakhusus,dalam pengertianbahwa penggunaankredit tersebutdikenakanbunga yang cukup tinggi dan tidak terlalu jauh dari bunga kredit komersial yang berlaku umum. Proyek memberlakukanbunga atasjasa kredit tersebutsebesar22,15Voper tahun. Proyek P4K dilaksanakanmulai tahun 198911,990 di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, JawaTimur, Bali, dan Nusa TenggaraBarat, tersebutdi 63 kabupaten, 5I2 |<ecamatan,dan 2.599 desa. Di Jawa Barat sendiri, P4K dilakianakandi 12 kabupaten. ***
Pelaksanaanpembinaanmasyarakatkecil melalui proyek P4K menerapkan prinsip-prinsip yang keseluruhannyaterdiri atas 7 (tujuh) prinsip, yaitu prinsip pendekatankelompok, prinsip keserasian,prinsip kepemimpinandari PNK, prinsip pendekatankemitraan,prinsip swadaya,prinsip belajarsambilbekerja,dan prinsip pendekatankeluarga. Prinsip pendekatankelompok diterapkan, terutama untuk menunbuhkan kekuatangerak dari petani nelayankecil. Penerapanprinsip pendekatanitu juga memberikan keuntungan tertanamnya pemahaman di kalangan PNK bahwa penggalanganusaha yang di lakukan secarabersama-samaakan menumbuhkan kekuatanyang lebih besar. Kelompok itu sendiri harus benar-benartumbuh dari, oleh, dan untuk kepentinganPNK itu sendiri, bukan untuk kepentinganpefugaspenabinamaupun suatuinstansi. Anggota kelompokjuga harusbenar-benarterdiri ataspetani-petani kecil yang mempunyai kepentingan sama, yang penggabungannyadi dalam kelompok di dasari oleh sikap yang saling mempercayai. Dengan demikian, di dalam kelompok itu akan tumbuh dan berkembangsuatukerjasamayang kompak dan serasi. KepadaPNK di dalamkelompokdiberikankebebasandan kesepakatanyang untuk mengembangkan kepemimpinandi kalanganmereka sendiri. seluas-luasnya Dalam hal ini, para PNK diberi bimbinganuntuk menentukansendiri ketua dan perungkatorganisasilainya di dalam kelompok masing-masingatas dasar saling percaya-mempercayai tadi.
Lebih dari itu, para FNK diperlakukansebagaimitra kerja pembangunan p4k-bgun.wpf
yang berperan-sertasecaraaktif dalam pengambilankeputusan. Keikut-sertaan PNK dalam seluruh proses pengambilankeputusanitu akan menjadikan PNK sebagaimitra kerja yang aktif dalam pelaksanaankegiatanpembangunan. Prinsip lain yang dipegangdalam melaksanakanpembinaankelompok itu adalahprinsip swadaya,yang antaralain mempunyaipengertianbahwa bimbingan dan dukungan kemudahan harus mampu menumbuhkan keswadayaan dan kemandirian kelompok itu sendiri. Pembenfukankekuatanyarlg mandiri, yang mereka,merupakansalahsatu berarti semakinberkurangnyatingkatketergantungan prinsip yang harus selalu diperhatikan,karena sebagaidasar keyakinan semula, rakyat miskin yang dilingkupi keterbatasandan kelemahantidak berarti tidak mempunyaikemampuanuntuk memperbaikidirinya sendiri. Pembinaandiberikan melalui prosesmelakukansendiri, mengalamisendiri, dan melakukan sendiri. Selain itu, diberikan tidak hanya kepada kepala keluarganyasaja,tapijuga kepadaseluruhanggotakeluarganya.Dengandemikian, untuk meningkatkantaraphidupnya. seluruhkeluargaPNK memperolehbimbingan ***
Berdasarkan prisip-prisip tersebutrP4K mengambil langakah-langkah penumbuhandan pembinaankelompokPNK secaranyata. Langkahpertamayang diambil sebelummemulaipembinaan,adalahmelakukanidentifikasilokasi binaan, dan mempelajaripotensi sumberdaya yang dimiliki daerahyang bersangkutan. Kemudian setelahsumber potensi sumber daya itu di ketahui, maka PPL ekonomi skala kecil, yang selanjutnyadiikuti melakukanidentifikasi usaha-usaha denganidentifikasi PNK. IdentifikasiPNK dilakukandenganmelakukansurvai ke setiaprumah, terutamauntuk mendapatkandata yang akurat mengenaiPNK yang benar-benarperlu mendapatkanbimbingandalam kerangkaP4K. Sebenarnya,menurut Kepala Balai Informasi Pertanian(BIP), Lembang, Jawa Barat, Ir. Zahir Zahri, MA, pembinaanitu sudahdimulai sejak para PPL melakukan survai untuk mengidentifikasi tingkat kemiskinan parc PNK. "Penghitungan tingkat pengahasilan dalam survai, dilakukan bersama-sama dengam PNK yang bersangkutan, sehingga PNK sendiri rnenyadari bahwa kehidupannya selama ini berada pada tingkat yang kekurangan", katanya. Adapun yang diidentifikasi dalam survai itu adalahdata pribadi; pemilikan lahan, ternak, dan peralatan;pemilikan rumah dan barang berharga;penerimaan dan pengembalian kredit; perkiraan pendapatankeluarga dalam setahun; dan perkiraan pengeluarankeluarga dalam setahun.Kalau kemudian terbukti bahwa p4k-bgun.wpf
pendapatanPNK yang diidentifikasikanitu lebih kecil dari nilai setara 32A Kg beras, maka PNK tersebutdinyatakanlayak dan perlu untuk disertakanke dalam proyek. ParaPNK yang berpenghasilan kurangdari setara320Kg berasitu kemudian didorong dan dibimbing PPL untuk membentukkelompok, denganprinsip tersebut di atas bahwa penggabunganpotensi yang ada akan memberikankekuatanyang lebih besar. Hampir di semuadaerahyang dijadikan sasaranproyek P4K, terbukti bahwa setelahpara PNK yang diidentifikasikanmenerimapenjelasandan sadar akan kondisi hidup mereka yang sebenarnya,pembentukan kelompok tidak menemui kesulitan. Setelahkelompok-kelompokPNK, yang di dalamproyek tersebutkemudian disebut Kelompok Petani Kecil (PNK), terbentuk, sekali lagi PPL melakukan survai, yang tujuannya antara lain unfuk mengidentifiksikeluarga para anggota KPK Langkah selanjutnya, PPL memberikan pengarahan-pengarahan dan pengertian-pengertian kepadaparaanggotaKPK, antaralain mengenaipotensiyang sesungguhnya merekamiliki, kemungkinan-kemungkinan pengembanganusaha yang bisa merekajalani, dan banyaklagi materi pembinaan,yang secarakeseluruhan ditujukanuntuk membenfukpemikirandi kalanganmerekasendiribahwakehidupan yang merekajalani sekarangbisa diperbaiki dan ditingkatkan. Femahamanterbentuk,makaselanjutnya,PPL mulai melakukanpenyusunan RencanaUsahaBersama(RUB). RUB mempunyaipengertiansebagaipernyataan terfulis KPK yang disusunsecarasistematismengenaikegiatanb,ersamadi bidang ekonomi. Penyusunannya sendiridilakukanatasdasarkesepakatan seluruhanggota KPK berlandaskankeinginan bersamaunfuk dilaksanakandan dipertanggungjawabkan secarabersama-sama pula. Selainuntuk menciptakansuatusistematikapenyusunanrencanausahayang memenuhi perencanaanteknis, ekonomis, dan sosial berdasarkankesepakatan bersama,penyusunanRUB juga sangatbermanfaatdan tepatbagi para KPK beserta anggotauntuk belajar merencanakan kegiatanusahayang akan rnerekaarungi" PenyusunanRUB seperti itu sangat berguna, terutama untuk rnenjamin tumbuhnya rasa memiliki dan tanggungiawabdi antara sesama anggotadalam pelaksanaan usahabersamayang disepakati"Penyusunan ifu juga bisa menjamin peran serta seluruh anggota KPK dalam melaksanakanusaha bersama dan pengembaliankredit yang dimanfaatkanuntuk menjalankanusahatersebut.
p4k-bgun.wpf
Kegunaanlain dari pen1rusunan RUB itu adalahdirnilikinya suafupedoman yang bergunauntuk melakukanpenilaian,pengawasan,dan pengendalianlangkahlangkah yang diambil KPK dalam merealisasikanrencana-rencanausaha yang disususnnyatersebut. Lebih dari itu, kalanganperbankan,khususnyapihak BRI yang bertanggungjawabataspemanfaatandana kredit penunjangP4K, akan lebih mudah untuk memberikanpenilaiandan menyalurkankredit kepadapara KFK. Tidak hanya sampai di situ, para KPK juga mendapatkanbimbingan mengenailangkah-langkahdan persyaratanyangharusdipenuhiuntuk mendapatkan kredit dari BRI, termasuk bimbingan mengenaikegiatan menabung. Kegiatan menabung,bagi KPK merupakanpersyaratanyangharusdipenuhi untuk mendapatkan kredit BRI. Sepertikita ketahuibahwapenyalurankredit BRI dalam kerangka . proyek P4K hanya di dasarkanpadajaminan kelayakanusahayang akan dijalani para KPK atas dukungankredit tersebut. Kelayakanitu sendiri tercermin pada RUB yang disusun KPK. Namun pada putaran kredit kedua, para KPK yang rnengajukanpermohonan dipersyaratkanuntuk memiliki tabungan, setidaknyatidaknya l0% dari nilai pinjaman kredit yang diajukan yaitu maksimal R.p 200.000,00per anggota. Padaputarankredit yang ketiga, seiring dengansernakin besarnyaplafond kredit yang bisa diminta, yaitu menjadi Rp 250.000,00 per anggota, persyaratantabunganpun naik menjadi 20Vo dart besar pinjaman yang diajukan. Setelahpermohonankredit dikabulkan BRI, PPI- memberikan binibingan mengenaipemanfaatankredit tersebutdalam menjalankanusahabersamaseperti tersusundalam RUB. Dalarnhal ini, PPL juga berperansebagaipengawasdan pengendaliagar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan daiam memanfaatkan dana pinjaman tadi. " Sampai sejault ini, behtrn pernah terjadi penytmpangan dalary penggunaan kredit. Jadi, kalau KPK mengajukanpermohonan pinjaman kredit untuk membiayai usaha perbatikan, misalnya, maka mereka benar-benar memaffiatkan kredtt tersebut untuk usaha batik. Disiplin anggaran seperti itu terbentuk, karena KPK sadar betul bahwa uang tersebutmerupakanptnjaman yang harus dikembalikan", kata Yati, seorangPPL dari Cirebon. Dilakukan pula bimbinganmengenaikegiatanmenabung,dan pengembalian kredit; bimbingan mengenai pencatatan kegiatan dan pembukuan keuangan kelompok; bimbingan pemasaran; dan bimbingan pemupukan modal dan penggunaannya. *a8 Langkah-langkahbimbinganyangdiambil atasdasarprisip-prisip tersebutdi atas, ditarnbah dengan kesungguhan para PPL dalam melaksanakannya, yang antaralain semakinberkenrbangnya memberikanhasil yang megrggembirakan, jumlah KPK yang terbentuk, dan semakin mernbesarnyajurnlah kredit yang p4k-bgun.wpf
10
tersalurkandengantunggakanyang di bawah toleransi(kurang dafi2%). Laporan terakhir menunjukkanbahwa hingga bulan Februari Lggl,jumlah kelompok yang terbentuk di seluruh lawa Barat mencapai 4.846 KPK, yang menyangkut 48.460 PNK, karena setiap KPK terdiri atas 10 PNK sebagai anggotanya.Jumlahkredit yangtersaluruntukmernbiayaiRUB yangdiajukanpara KPK tersebuthinggaFebruari 1994seluruhnyamencapaiRp 3.205.362.000,00. Jumlah tabunganyang dibentukpara KPK, baik di bank maupun di dalam yang sangatpesat. Padabulan kelompok sendiri,juga mengalamiperkembangan Desember1993,tabunganKPK di banktercatatbarumencapaiRp228.067.000,A0 yang kemudian berkurang menjadi Rp 225.407.000,00pada bulan Januari 1994, tapi pada bulan Februari L994tabungandi bank meningkatpesathingga mencapai yangsamaterjadipula padatabunganyang di Rp 647.174.000,00.Perkembangan bentuk pada kelompok sendiri, yangpadabulan Januari1994tercatatmencapaiRp 79.882.000,00dan padabulan Februarimeningkatjadi Rp 90.062.000,00. Penilaiankeberhasilanjugadiberikanoleh GunawanSumodiningratdari Biro proyek Analisa dan Statistk,Bappenas,yang antaralain menyebutkan.pelaksanaan P4K memberikandampakpositip di bidang sosialberupatumbuhnyakepercayaan diri di kalanganKPK dan PNK. "Keberhasilandalam menabungitw menumbuhkan kepercayaan diri di kalangan mereka bahwa mereka mampw memupuk modal sendiri", sebutnyadalamMemorandumNo. 02lB.I/SBlIll93, mengenairingkasan prograrn P4K, tanggal1 November 7993. Selain itu, peiaksanaanP4K juga berhasil rnenumbuhkankemampuandi kalangan KPK untuk mengembalikankredit yang di terima dari BRI, mampu berusahasendiri, dan terlepasdari cengkramanlintah darat. Tingkat produktifitas juga mengalami kenaikan karena penggunaantenagakerja mengalami kenaikan sekitar 3 - 4 jam per hari. Hal itu kemudian mendorong menaiknya volume produksi sebesar82%, sedangkankualitasproduksi meningkat65%, perbaikan pendapatatanggota KPK sedangkan pemasaran mengalamiperbaikansebesarT9Vo, sebesarantara4L% - 54%. rata-ratamengalamipengembangan Keberhasilanitu sendiri,menurutlaporanGunawanSumodiningratitu, antara secarabaik dan disiplin. lain diperoleh dari penerapandelapankunci pengentasan Kedelapankunci pengentasankemiskinanitu sendiri terdiri atas : (1) peningkatan kemampuanmenghasilkanpendapatanbagi sasaran;(2) penerapantujuh prinsip pembinaanPNK; (3) penerapan15 langkahpenumbuhandan pembinaanPNK; (a) pola pelatihankhususbagi petugaspembinayang dirancangdan dikembangkannya dalarn dedikasi,sertakemampuariparapembina mampumeningkatkanentusiasme, aspirasikeluarga PNK; (5) diterapkannyacara rnenggali dan rnenggembangkan p4k-bgun.wpf
11
kerja terbuka dan akrab antarapetugaspembina mulai di tingkat pusat sampai tingkat lapangan,sehinggamemacukreativitasdan produktifitas'kerja; (6) dirancangyang diterapkannyapola kredit yangmendidikPNK sehinggaakhirnyamereka mampu berhubungandenganbank secaranormal; (7) dilakukannyalatihan kepemimpinan perencanaanpartisipatif di tingkat kecematandan desa, yang pada akhirnya menumbuhkankesatuankepemimpinandan perencanaandalam penanggulangankemiskinan sertapartisipasiaktif masyarakat;dan yang terakhir (8) dipilihnya jenis usaha bersama yang cepat menghasilkandengan memanfaatkan teknologi yang sudahdikenal anggotaKPK, denganpasaryang sudahterjamin. ***
Proyek P4K menunjukkan keberhasilan yang cukup menggembirakan, terutamakarenadi dalamnyamenerapkanprinsip-prinsipkemanusianyang hakiki. Dari penjelasan di atas kita dapat melihat apa yang dilakukan proyek dalam kemiskinantidak semata-mata didasarkanpadaketersediaan mengentaskan banfuan, pemerintah maupun dari lembaga-lembaga lainnya, termasuk lembaga baik dari internasioanl. yang diambil dalampelaksanaan Pemikiranyang mendasarilangkah-langkah proyek tersebut adalahbahwa kebutuhanpokok yang tidak dimiliki oleh rakyat tidak semata-mataterletak pada miskin untuk mengembangkankesejahteraannya kebutuhan finansial. Mereka membutuhkansesuatuyang lain, di antaranya pemahamanrnengenaikehidupan,yang akhirnya akan menurnbuhkankesadaran mengenaikondisi kehidupanmerekayang sebenarnya. Kesadaranitr.rkemudian akan melahirkan motivasi dalam diri mereka sendiri untuk memperbaikikondisi kehidupannya" kemiskinanmelalui Iadi,jelas bahwaapa yangdilakukandalampengentasan jelas P4K memandangmasyarakatmiskin itu sebagaimanusia proyek P4K adalah yang keinginan, kemampuan,dan kesungguhandalam mempunyai secarautuh, mengarungikehidupannya. Mungkin hanyakesempatanyang tidak merekamiliki. Keberhasilan proyek P4K sendiri bisa kita harapkan mernbentuk suatu perubahanpola pikir di masyarakatbawahyang masihmiskin bahwa sesungguhnya nasib yang mengungkungimereka selamaini bisa diubah, dan diupayakanlebih baik lagi. Mereka akan benar-benarmemahamibahwa kesejahteraanbukanlah hanya milik sementara orang yang tidak berada di lingkungan mereka. Kesejahteraanadalah milik semua orang, terutama mereka yang mau berusaha untuk memperbaikidiri dalamsegalahal. Di lain pihak, kita belum melihat suafukegamblangandi dalampengentasan fk-bgun.wpf
T2
kemiskinanyang dilakukanmelalui IDT. Banyakorang,banyakpihak, bahkankita sendiri, belum melihat suatupola yangjelas yangbisa dan akandipergunakanuntuk menciptakanefektivitas dan efisiensi yang benar-benarprima dalam penyaluran danaIDT. Karena itulah, tidak salah kiranya kalau kita berharap terciptanya suatu jalinan antaraprogram IDT denganP4K, bahkan kalau mungkin kita berharap terciptakan suafu perkawinan yang matang di antara kedua. Singkatnya mungkin bisa kita harapkanterciptanyasuatumekanismeyang di satupihak memanfaatkan pola pembinaan maasyarakatmiskin melalui pola P4K, dan di lain pihak, di lapanganmendapatdukunganfinansialdenganmendapatkandana pelaksanaannya IDT, tanpa melepaskan prinsip-prinsip mendidik masyarakat untuk terbiasa menghadapirisiko usaha. Mungkin dengan penggabunganyang serasi antara pola pembinaan yang kemiskinan,denganpendanaandari IDT, kita diterapkanP4K dalam mengentaskan bisa berharapdanaIDT yang cukupbesaruntuk ukuran masyarakatmiskin itu akan benar-benarefektif dan efisien dengansegalaprinsip bergulirnya. (Deni KGi "PR"/2&,$-94)
-: oOo: -
y'k-bgun.wpf
13
Dana IDT Bukan Hadiah Beberapa hari lagi, atau tepatnya 1 April L994, pemerintah akan menghancurkanInpres Desa Tertinggal (IDT). Gaung IDT itu, sebenarnya sudahmenggemasejak lama. Semula, sejumlah pemimpin daerah melancarkan "protes", tatkala sejumlah desanyadikatagorikandesa miskin atau desa tertinggal. Rasa "aib" mLlatarbelakangi"protes" itu. Tapi setelah pengklasifikasianitu bakal memperoleh"harga", Rp 20 jutaldesa,meskitidak mengusulkanagar sebanyak *rrtrgki.t desanyadisebut "miskin", merekamenghilangkankeberatannyaatas sebutan"desatertinggal"bagi sejumlahdesanya. Semua daerah kini menyatakan siap menerima dana itu. Narnun kenyataannyamenunjukan,meskigaungbakalturunnyadanaIDT rnunculsejak jauh hari, persiapanke arah itu masih tergolongminim. Padahal,berbagai persiapanmenyangkutinventarisasikelompokcalonpenerimamaupunkerangka usah yung bakal dibiayai dana itu, merupakankunci utama bagi keberhasilan Inpres Nomor 51L993iru. Seiring dengan kebelum-siapan aparat di daerah tadi, muncul kekhawatiran yang hampir-hampir bernada pesirnis. Dengan persiapan seadanya, dan terburu-buru tadt, bisakah dana IDT menjadi tumpuan pengentasankemiskinansebanyak27,2 juta -- dataterakhir 25,9 juta penduduk Indonesia; termasuk hampir 4,6 juta pendudukJawa Barat yang tersebar di 1.560desa. Kepastian gagaldan berhasilnya,memang masih terlalu dini unruk di tarik. Nimun, berbagaipandanganbernadakhawatir itu tentunyabermanfaat untuk dipertimbangkan. Hal ini akan lebih baik ketimbangmencari-carisiapa ynag salahsetelahprogram tsb. gagaltotal kelak. Agaknya, bukan saja masyarakatmiskin, kalangan pakarpun masih bertanya-tanya,apakahdan IDT itu bermakna"pinjaman"atau "sumbangan"' pasalnya,tanpapersiapanmatang,dan pengaturanpencairanbahkansangsi-bagi kelo*pot pemerimayang gagalusaha-- yang tidak jelas, dana IDT itu bisa-bisadianggapsebagaihibah. Dr. Ganjar Kurnia yang Kepala PusatDinamika PembangunanUnpad, juga Ketua lkatan Peminatdan Ahli Demografi Indonesia(Ipadi) CabangJawa Dma-IDT.wpf/ot
1.4
Barat itu bahkanmenyebutkan,apabilamasihdianggapsebagai"hibah" dengan yang longgar, dan tidak jelas aturan mainnya, kewajiban pertanggungjawaban dana IDT hanyi ikun menjadi dana "sinterklas" yang tidak akan dinamika masyarakatmiskin' menumbuhkembangkan "Saya khawatir, pemberian dana ttu iustru akan menghasilkan ketergantungan yang terus-menertts dari masyarakat kepada pemerintah," katanlya. Terlebih, masih kata Ganjar, jauh-jauh hari, kegagalan sebagian pemanfaatandana IDT itu sepertinyasudah "dipersiapkan". Mentri Negara P.r.n.urraan PembangunanNasional/KetuaBappenas,Ganjar Kartasasmita, seperti diungkapkan Ganjar, belum apa-apasudah mentolerir kemungkinan teiadinya kegagalanIDT sampa\t5%. Toleransiterbuka demikian, bisa-bisa Ai3aAitan"excuse" apabilabenar-benarterjadi kegagalan. Dengan kegagalan ,.butu, "toleransi" tadi saja, setiap desa penerima dana IDT sepertinya ,'mendapatangin" untuk menggagalkan Rp 3 juta. Belum lagi kegagalankarena persiapanyang tidak matang,dan terburu-burutadi. sebab-sebab KekhawatiranGanjar ternyatacukupberalasan.Lebih-lebih setelahnara sumber dari jajaran eksekutif sendiri mengakuiadanyakondisi yaflg "belum siap" tadi. Padahal,dalam langkahpersiapanitulah, sosialisasitentangaturan-- mesti dilakukan. aturan ketat pemanfaatandana IDT -- agar bisa bergulir Dengan p.ttiupun demikian, mereka yafig berani menanggung resiko menlembatit an sa.lalahyang akanmendapatbantuan. Konsekuensidari adanya -kaharusan mengembalikan -- menggulirkan dana IDT tadi akan menuntut -kelompok masyarakat-- disebutjuga kelompok sasaran memanfaatkandan mengusahakanbantuanseoptimalmungkin. Termasuk di dalamnya rnemilih ,".uiu tepat jenis usaha yang diambil, dan menyeleksi kelompoknya dari perlu hadirnya;'p.nrr*panggelap". Dalam kaitanitu Ganjarpun menganggap adanya mekanism. p*.uitun, dan pengembaliandana IDT lewat instansi keuangan/bank. Lepas dari kondisi "belum siap" tadi, pencairandan IDT agaknyatidak akan mengalami penundaan. Karenanya,pada fase pertama pencairan dana IDT, hamplr bisa dipastikansebagiankelompokmasyarakat(kelompoksasaran) belum siap secaramatangdenganjenis usahayang akan dikelolanya. Tentangkondisiini, Kabid EkonomiBappedaJabar,Drs. Remi Tjahari, MPA, memberi gambaranmenarik, " Sekarangini, aparat yang terkait dalam dani IDT, ibarat tengahdikejar-keiar aniing. Mand'egsedikit saja penalganan -digigit. Pada hal untuk terus laripun bingung", katanya'
Druru-IDT.wpf/ot
l)
Penundaan,pencairan dana IDT, seperti j.rga ditegaskan Kasubdit PembinaanUsahaGotongroyong DirektoratBangdesPropinsiJawaBarat, Drs. H. Enih Sahroni, tidak mungkin. Hal ini sudahmenjadiketetapanpemerintah pusat. Tapi, di lain pihak, kesiapanyang ada dikalangankelompok sasaran pemanfaatan dana maupununsurpendampingmasihsulit menjaminkeberhasilan kemiskinan, lebihjauhnya lagi menopangterciptanya tadi untuk mengentaskan sumber-dayamanuasiaberkualitas. "Karenanya,pada masa awal, dana IDT yang terlanjur diterima kelompok sasaran bisa saja disimpan dulu sebagai deposito di bank, untuk perryelarnatan. Bersamaan.dengan itu, para pihak mematangkanpembinaan, danpelatihan pada kelompoksasarantadi agar pada saatnya mereka bisa mengelola dana IDT sesuai proporsi, dan tuiuan kehadirannya,o' katanya. Remi mengakui, langkah persiapan, dan pematangan.itu mestinya dilakukanjauh sebelummasapencairan. Bersamaandenganpematangankesiapankelompoksasaran,pihak terkait pun melakukan inventarisasi ulang, baik menyangkutjenis usaha, lokasi kelompok, maupunkelompoksasaranitu sendiri. Langkahini diambil terutama berkaitan dengan hadir lebih dulunya berbagaibentuk program pengentasan kemiskinan lain di luar IDT, yang di lakukan instifusi pemerintahmaupun swasta. kemiskinan lewat BIP misalnya, sudahmengambillangkahpengentasan proyek P4K (PembinaanPeningkatanPendapatanPetani dan Nelayan Kecil). Proyek yang bermuladari danaKAS (L974)itu pernahgagaltotal. Bangkit lagi tahun L979 dengandanakredit subsidi, dan mendapatangkakemacetanl0%. danakredit komersialdengan "Padafaseberukutnya,P4K memanfaatkan bunga lebih besar dari sebelumnya,yaitu 12 % flat, tapi angka kegagalannya justru lebih kecil lagi,"jelas Zahir Zachri, kepalaBIP yang juga nara sumber dalam saresehandi atas. Zahir Zachri menyimpulkan,dengantantanganyang jelas, kelompok binaanP4k yaitu KPK (KelompokPetaniKecil) bertindaklebih hati-hati dan bertanggungjawab. Sebagaigambaran Zachri menyebutkan, pihaknyamembina4.98I KPK. Termasukdi dalamnya2.113KPK penerima kredit. Total kredit yang diserapsampaidenganMaret 1994 sebesarRp 3,29 miliar. Jumlah tabunganKPK sebesarRp 340,10 juta jauh lebih tinggi dafi kredit yang hanyaRp 56,25 juta (sekitar 2%). angka kegagalan/kemacetan Di luar P4K, lewat berbagaidinasinstansi,pernerintahmenggelindingkan berbagai pola serupa untuk maksud yang pada prinsipnya sama. Bappeda mengkoordinasiprogram PembangunanPengawasanTerpadu (PKT); Kanwil Dura-IDT.wpf/ot
16
Pertanian menyelenggarakankegiatan Diversifikasi Pangandan Gizi (DPG); BKKBN denganprogram UPPKA (Usaha PeningkatanPendapatanKeluarga Akseptor), PKK dengan prcgram UPZK (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga); Direktorat Bangdesdengan Usaha Ekonomi Desa (UED); Dinas P&K denganKelompok Belajar Usaha(KBU), dll. Belum lagi program serupa yang di laksanakanPemda Tingkat II seperti KPS (Kerangka Pembangunan Strategis) di Indramayu. Program-programitu, secara umum di ragukan evektivitasnya. Bersamaandenganitu, tidak terdengarpula adanyasangsitegas terhadappelaksanaanprogram yang ternyata gagal. "Tidak adanyasangsikepadaindividu atau kelompok yang tidak dapat mengembalikanmodal pada saatnya,bisa memberi kesanburuk pada bantuan contoh-contohnegatif atau pinjaman sejenislain. Denganmempertimbangkan tadi, masyarakatkerap menganggappinjaman (dikhawatirkanjuga terhadap IDT) sebagai bantuan murni yang tidak perlu dipertanggungiawabkan kemudian," jelas Ganjar. Melihat relatif berhasilnyaproyek pengentasnkemiskinan lewat KPK yang menggunakan dana kredit komersial, Zahri maupun Ganjar mengisyaratkan,aturanyangjelas dan tantanganyangjelas di balik pemberian pinjaman (untuk IDT, bantuanbergulir), akan mendorongkelompok penerima lebih hatihati, dan bertanggungjawab. Zahir bahkanmenegaskan,bagi P4K, penerapansistembantuanbergulir berarti set back. Sebabpola ini pernah di laksanakan,dan berakibat gagaltotal. Atas dasarpengalamannyaitu, Zah\r mengkhawatirkanpola bantuanbergulir yang di pakai IDT akan mengalami nasib serupa; dana habis, pemerataankesempatanusahalewat bergulir gagal, dan kelompok sasaranpenerimanyatetap dalam kemiskinan. keberhasilan ProyekP4K binaanZahir,dalam rungkaturut mengupayakan IDT, menawarkanpola pemaduanIDT-P4K. Pola itu, antaralain memisahkan kelompok rakyat miskin penerima P4K dengan kelompok rakyat miskin pengambil IDT; tidak tumpangtindih. Harapannya,pola ifu pun tidak lantas, "membunuh" P4K karena program itu berisiko bunga, sedang IDT--meski nominalnya relatif lebih besardari paket P4K--tidak berbunga. Apapun alasannya,dan dengan program apapun terpadunya, Inpres 511993harus berhasil. Secaraoperasional,strategi untuk keberhasilannya dikemukakan Guru Besar Ekomomi Sumberdayadan Kefua Program Studi IPB, Prof. Dr. Wilayah dan PedesaanPascasarjana PerencanaanPembangunan Affendi Anwar. Menurutnya, ada beberapahal yang patut menjadi bahan yangdisediakanpemerintah. pertimbanganbagi peningkataneffisiensidana-dana Hal-hal itu antara lain penekanan biaya transaksi lewat penyederhanaan Dana-IDT.wpf/or
l1
birokrasi; jelas, dan tegasnyaidentisifikasi kelompok sasaran;memperkecil kemungkinanadanya"penumpanggelap", efektifnyaukuranjunilah kelompok (8-10 orang); dan terbebasnya kelompokdari dominansiseseorang. Lepas dari berbagai kekhawatiran, dan kelemahan persiapan tadi, efektifnya penggunaandana IDT akan sangattergantung pada rasa tanggung jawab semuapihak yang terlibat. Kadar keimanan,pada dasarnyamerupakan landasanpaling prinsip bagi hal itu. Semoga. (Dani SWAlex S/"PRrrl2&3-94)
-: oOo: -
Dma-IDT.wpf/ot
18
Ketepatan Memilih yeng akan Dibantu & Jenis Usaha Sangat Penting
Hindari Saling "Meniadakan" Program Karena nilai setitik, rusak sususebelanga.Mungkin pribahasaitu sangat tepat mewakili kekhawatiranGanjar Kurnia, yan1 ketar-ketir melihat prospek program Inpres Desa Tertinggal (IDT). Sebuah program mulia untuk mengentaskankemiskinanyang dibiayai dana tidak sedikit. Tapi, Tentu, Ganjar bukannya tak setuju atas program IDT. mengkhawatirkan, program tersebut akan bernasib sama dengan bantuan program pengentasankemiskinan lainnya, yang selama ini dikenal melalui 'Jejak" yang pasti. Dan, setelah sisterndana bergulir yang "hilang" tanpa kesalahanmemilih jenis usaha. diidentifikasi,salahsatupenyebabnya,ternyata Padahal, pemilihan jenis usaha, melaksanakan,mengevaluasi sampai memanfaatkanhasil, merupakanaspekkrusial dalampengentasankemiskinan. "Andaikata IDT juga bernasibsamadenganyang lainnya, citranya akan paketprogrambanfuanlainnyasecarakeseluruhan," merembetmeneggelamkan Ganjar mengigatkan. Karena ifu, kira-kira jenis usaha apa yang tidak rentan, tapi memiliki kekuatan. Sebefulnya,masih kata Ganjar, kita banyakmemiliki pengalamanuntuk melangkah dan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan tujuan IDT. Berbagaidepartemensebelumnya"menyerbu"desadengandalih yang sama, masyarakatdesa. untuk meningkatkankesejahteraan "Paling tidak, kita bisa banyak belajar dari program Inpres Desa. Ternyata, sebagiandari dana itu tidak digunakanuntuk kegiatan ekonomis produktif. Tidak sedikit yang digunakanuntuk membiayai kegiatn sosial, seperti pernbangdnanKCK atau membeli Toa (alat pengerassuara)," tambah Ganjar. BarangkaliGanjar ingin mengingatkan,bukankahpengalamanguru yang baik, paling tidak sebagai pembandrgg. Tapi tidak berafii, anti-motede partisipatif yang diisyaratkanprogram IDT. Oke, perencanaanmau diapakan dana itu, kita serahkanpada kelompok. Namun,tidakberarti merekadilepas begitu saja, tetapperlu bimbingan. Meski merekayang miskin, tetapi belum tentutahupotensiyang dimilikinya dan tidak mustahilvisinya tidak berwawasan ke depan.
Hindar.wpf/ot
T9
Terlebih bila dikaitkan denganmisi IDT, sebagaiupaya meningkatkan pendapatandan pemerataanmelalui revolving. Ini berarti, jenis usahayang di pilih harus memiliki kesinambungan,keterkaitanvertikal maupun horizontal. jenis baru, ataumasalah Kalau tidak demikian, akanmelahirkanketergantungan saling meniadakanprogram berbantuanyang dikembangkanmasing-masing departemenkepada masyarakatdi daerah. Yang pada akhirnya, masyarakat sasaranmenjadi bingung. " Dari pengalamanselamaini, aktivitas-aktivitasyang masukke pedesaan tidak termasukprogramyang sektoral,kebanyakanbersifatujug-ujug(tiba-tiba), 'Jika Bappeda terkait dengan RencanaPembangunanTahunanDesa (RPTD). membuat suatu program selama lima tahun, maka di tingkat paling bawah seringkali diketemukantidak ada kesinambungan.Jadi sebenarnyaRPTD-nya menyelenggaraknsesuatu kegiatan, sernentaraprogram yang datang lain. 'dimainkan' saja," kilah Ganjar. Namun karena sifatnyahibah, akhirnya Pendapat Ganjar itu, disanggah Enih Sachroni. Ia sebutkan, bila menyimak "buku pintar" cukup jelas bagaimana mekanisrne pembuatan perencanaan. Di sanadikatakan, adapembimbing/pengarah.Namun begitu, di mata Muchtar Bahar, masih kurang cukup. Bagaimanpunjuga, para pembimbing itu sudahdijejali berbagaiinstruksi, sehinggasifat bimbingannya tidak fleksibel. Kalau perlu, masihkata Muchtar, andaikatajenis usahayang akandipilih itu membuatbatik, mereka sebelumterjun ke dunia usaha," magang" dulu di Solo misalnya. Selain bisa praktek langsung,bahasayang digunakan akan mudah dipahami oleh mereka. Paling tidak, perlu adanya"relawan-relawan". "Beful dalam IDT, sudah dipersiapkan unsur-unsur pendamping di tingakat desa seperti dokter, guru dan tokoh masyarakatyang telah lebih sejehtera.Tapi relawanyang di perlukandi sini adalahrelawanyang terpanggil berdasarkanpanggilanhati nurani. Para PLL pesertaproyek P4K, misalnya, hanya memperoleh imbalan Rp 8.000,00 per bulan untuk pengentasan kemiskinan yang berat itu, tapi bukan imbalan yang mereka cari, " ujar Muchtar. Hal lainnya yang mesti diperhatikan,kegiatn usaha yang akan dipilih, harus mampu mengentaskankemiskinan. Dengan kata lain, tidak hanya memperhatikan aspek kontinyuitas, juga masalahpemerataandan perlunya asalusaha,padahalusaha perlindunganpemasaran.Karenajika mengandalkan iersebut sangatrentan, makapergulirandanaitu akan macet. Misalnya, petani disuguhi program peternakanataupembuatansalepisang, tapi beberapabulan Hindar.wp[/ot
kemudianternaknyamati atautanamanpisangnyamati terserangvirus. "Kalau itu terjadi, boro-boro untuk perguliran (revolving)danakepadakelompok lain, untuk kontinyuitasusahasajaterhenti," paparnya. Harapan Ganjar kurnia itu disambut hangat H.Juchya, salah seorang penduduk Cisarua, Kab.Bandung, yang pernah menerima bantuan Presiden beberapatahun lalu. "Pemilihanjenis ttsaha,perlindungan dalam pem(Naran, termasuk penyediaan sarana produksi sangatpentin7," katanya. Sehinggaia berharap,pemberianIDT, bukan hanyaberupauang Rp 20 juta. Tapi seorang peserta saresehan berpendapat, sehubungan GBHN mengamanatkanagar kita mewujudkanpertanianyang tangguh, maka hai ifu harus diawali dengan menciptakanusaha agribisnis dan berorientasi pasar. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu tehnologi dan rekayasa sosial berdasarkanbasispendekatanwilayah. Tentunyaini perlu datainformasi yang akurat guna pengambilankeputusan. Masih prosfektifkan sektor pertanian?Remi Tjahari dengan mengutip penelitian Escapemenyatakan,masyarakatpenerimabantuansebaiknyatidak diarahkanpadapembukaanjenis usahadi bidangpangan,karenasangatrentan. Usaha di bidang itu, risikonya sangatbesar. Ada baiknya, dipikir untuk pengernbangan usahadi bidangpeternakan. Kendati pada akhirnya hewan itu mati, toh masih bisa diambil dagingnya. Hanya yangjelas, memilihjenis usahayangprospektifdan sesuaidengan SDM dan potensi yang ada, perlu proses yang cukup. PengalamanDidi Sumardi, paling tidak membutuhkanwaktu satutahun. kemiskinantidak cukup Dari gambarandi atascukupjelas, mengentaskan menyediakandanadalamjumlah besar. Malahandalampenetapanjenis usaha, faktor kehati-hatian tidak kalah pentingnya, agar tidak terjadi saling risiko usaha. "meniadakan"program dan ketidakjelasanpertanggungiawaban Adanya program pengentasankemiskinanyang satu "mematikan" yang lain, digambarkin Muchtar Bahar dbngan manis. Ia mencontohkanproyek kerajinanrotan di DesaMargasari,Kab.Rantau,KalimantanSelatan. bahan Di daerahitu, paraperajin mengalamikesulitanuntuk mendapatkan baku, karena tak memiliki uang kontan sehinggaharga rotan sangat tinggi. Kalau hal tersebutdibiarkan, pasti usahameerekaakan bangkrut. karena itu, para pembinalapanganyang bertugasdi pelosokdesamencobamengajakpara pengrajin melalui dialog dari rumah ke rumah untuk rnencari solusinya. Hindar.wpflot
2l
paraperajin bersediamenabungsecarateratur Akhirnya diperolehkesepakatan, jumat pada setiap hari sebesarRp 250,00 atau sebuahkipas rotan. Dalam kurun waktu sebulanterkumpulsekitarRp 24.000,00dan hinggabulan keempat mencapaiRp 100.000,00lebih. Danatersebutdigunakanuntuk membelibahan baku. Namun gerakanpemupukanmodal tersebuttiba-tiba terhenti pada bulan keenam" Hal itu terjadi karena pihak propinsi melalui proyek Bipik memberikanbantuancross program senilai Rp 500.000,00kepadakelompok, tanpadisertai aturanpengembalianyangjelas. Akhirnya gerakanswadayayang digalang selamaenam bulan itu hancur. Contoh lainnya, bubarnya3 kelompokpetani-petanikecil (KPK) dari25 KPK yang telah ada dan dibimbing para PPL peserta Proyek Pembinaan Peningkatan PendapatanPetani dan nelayan kecil (P4K) di .Kec.Bawang, Batang, Jateng. Kelompok tersebutbubar karenamasuknyaProgram Asisten si KeluargaMiskin yang memberikanmodalusahakepada40 keluarga,masingmasing Rp 50.000,00. Dana yang diberikan itu bersifat rgvolving, tanpa membayarkewajibanbungadan dengandurasipengembalianyang belumjelas. Padahal,lanjut Muhctar Bahar, merekayangmemperolehperlakuankhususitu, sebenarnyalebih kaya dari anggotakelompok KPK yang justru mendapatkan modal melalui kredit P4K denganbunga 12% flat per tahun. Pada tingkat tertentu, Ganjar Kurnia mengakui, bantuan ke pedesaan bersifat memangterkesansaling meniadakan.Ada pembangunan-pembangunan sektoralyang saling meniadakan.Jadi kalaunanti IDT dilaksanakandi wilayah P4K, maka sebetulnyaP4KditiadakanIDT. SoalnyaIDT bantuancuma-cuma, sementaraP4K itu kredit. PadahalpenampilanP4K itu sudahbegitu baik. bila ada kesanP4K mendiskreditkan Namun Muchtar tidak sependapat, IDT, karenasecarametodologisadaperbedaandalam cara pemberianbantuan. Tapi dari perbedaanitu, bisa dicarikantitik temunya. Misalnya, bersama-sama membangun norma yang sama di antara pembina IDT dan P4K, membuat perencanaanpartisipatif yang ada dalam proyek P4K. Program itu bisa di partisipatif. kursusperencanaan laksanakandi wilayah IDT denganmengadakan Apalagi, di Jabar sudah banyak desa IDT yang sudah menjadi lokasi P4K. 'penumpang gelap' dengan sendirinya tidak "Dengan demikian, kehadiran mungkin terjadi, karena telah terjalin persanxaanpersepsi tentang norma yang akan dikembangkan " katanYa. Dalam kaitan itu, Muchtar Baharjuga mengusulkanbeberapaalternatif titik temu lainnya. Masyarakatyang akan menjadi prioritas program perlu Hindar.wpf/ot
:
kategoriderajattingkatkemiskinanmereka dirinci dan diidentifikasi,sehingga bisa diketahui. Dengan demikian, pelaksanaanprogram pengentasan kemiskinanmelaluiIDT, ProyekP4K, danprogramlainnya,bisadilaksanakan denganpas. Bantuanyangdiberikansecarabergulir,bisadiberikanlebih tepat palingbawah. kepadalapisanmasyarakat tidak forumuntukmengamati semacam Perlupuladilakukanpembentukan yangtimbul program,tapijugapersoalan-persoalan hanyakemajuanpencapaian danreguler,baik di tingkat yangakandihadapi,secaraberjenjang dantantangan yang lapangan(desa)kecamatan,kabupatenhinggajenjang kepemerintahan keperluanseperti itu, teLinlinggi. Forum yang dapatmengakomodasikan forum sekarangmemangsudahada. NamunMuchtarBaharmengkhawatirkan, tersebuitidakpartisipatif,tapijustru saratdenganpengarahan-pengarahan. Upaya lain yang tak kalah penting, memurut Muchtar, memberikan perguruan masyarakat kepadakepalapengabdian dan keleluasaan kesempatan tinggi, LSM dan organisasilainnyayangberminatuntuk melakgkanberbagai kemiskinan.Polayangmerekalakukanpadasatulokasi poiidan pengentasan -kr*udian dijadikan sebagaimodel, sebagaipembandingbagi iertentg ito, yangdi lakukanmelalui,misalnya,polaIDT kemiskinan pengentasan pelaksana dan P4K. Kajian terhadapberbagaimodelitu, juga akan sangatberhargadalam kemiskinandan hasil prespektiljangkapanjang. Berbagimodelpengentasan model dasaruntukmenyempurnakan itu, bisadijadikansebagai VungOicapainya ian kebijik.unuunsertapanduanprogramyangakandilaksanakan. kemiskinan,khususnya berbagaiprogrampengentasan Upayamelakukan khususnyapada bisadikembangkan antaraprogramIDT dan P4K, sebetulnya IDT. Misalnya,sepertipola kemitraan lokasip4k yangjuga termasuksasaran di DesaSukaluyu,kab.Bogor yangdikembangkan DesaSukaluyuyangtermasukproyekP4K danjuga dinyatakansebagai terhadap desatertinggal,sejik Oktob.r L993telahmulaimelakukanpengarnatan kondisi Aeii Aandatadesayang tersedia. KemudianadapersetujuanDesa, survai partisipatif,sertamelakukan perencanaan diadakankursuskepernimpinan apakahsasaranIDt tersebutmemenuhikriteriaP4K. Masyarakatyang akan pilihanyaapakahitu dalamProgramIDT atau disurvaiitu nantiakanmenetukan melaluiKPK (P4K). programdalam waktu prinsip tidak ada masyarakat yang memperoleh di DesaBlumbangJaya,Kec'Darmaga, itr,r,juga dipertahankan yangbersamaa Hindtr.wpf/ot
Padahal, sebelumnya anggota KPK yang kurang mendapat Kab.Bogor. perhatian telah di data ulang Program IDT untuk mendapatbimbingan lanjutan awal dengankepala desadan melalui program IDT. Bahkan, ada kesepakatan tokoh LKMD, bukan tidak mungkin setelahkelompok swadaya masyarakat (KSM) memperoleh dukungan modal dari Program IDT, akan dilanjutkan denganpola kredit melalauiProyek P4K. Meski demikian, salah satu hal yang masih perlu diperhatikan, sampai sejauh mana unit-unit kegiatandalam skala usahayang akan coba dibangkitkan rnelalui program itu, dapatmengentaskankemiskinan. "Apalagi unit'unit usaha yang akan dikembangkankebanyakandi sektorpertanian dan peternokan, yang rentan terhadap kegagalan," ujar Ganjar kurnia. program pengentasan bila pelaksanaan Dalam hal,itu, Ganjar sependapat, kemiskinantersebutdibarengidenganupaya-upayamembangkitkanpusat-pusat pertumbuhan, di sekitar daerah sasaran. Misalnya dana yang diperuntukkan KawasanTerpadu(PKT) sebesarRp 500 juta per bagi Program Pengembangan kecamatan,tidak lagi disalurkanke desa-desamiskin. Penyalurandana yang sama-samadialokasikanbagi upayh pengentasan kemiskinan itu, hasilnya akan jauh lebih baik bila diarahkan untuk mengembangkansatu unit usahadi satu tempat, sebagaipusat pertumbuhan. Hasilnya akan lebih baik daripadadanatersebutdi bagi-bagikanke setiapdesa dan setiap orang. "Dana sebesarRp 5N juta unttk membangunindustri kecilkecilan di tingkat kecamatan, saya kira cukup efektif dan bisa meniadi pendorong tumbuhnya aktivitas sektor pertanian, dan sektor-sektor lain di bawahnya," kata Ganjar Kurnia. Namun demikian,lanjut Ganjar, apapunpersoalanyang muncul dalamhal tinggal terbilang hari itu, satu pelaksanaanProgram IDT yang pelaksanaannya hal yang harus tetap dipegang adalah komitmen kita harus tetap. Yaitu, bagaimana bantuan tersebut dapat efektif meningkatkan pendapatan, berkesinambungan,sehinggaasaspemeratandapatdicapai. (Teguh Laksana/PanegakBudi/ I'PR"|29'3'94)
-: oOo:-
Hindar.wpf/ot
24
Modal MerekaTidakHarryaMembutuhkan
EntaskanSi Miskin TidakMudah Mengentaskansi miskin, termasukpetanikecil tak mudah, itu ungkap H. Didi Sumardi, B.Sc,. yang sejak tahun 1,974 berkecimpung di Proyek PembinaanPeningkatanPendapatanPetani dan Nelayan Kecil (P4K) di Kab. Kuningan. Sebuahproyek yang berusahamengangkatkehidupan sebagian penduduknegeri ini dari lembahketidak-beruntungan. Dari pengalamansekiantahunberkecimpungdi proyek itu; ternyatakata PembinaP4K Kab. Kuningan, Didi yang sekarangmenjadiPenanggung-jawab tak cukup hanya dengan memberi modal, baik itu berupa uang maupun alat produksi. Banyak kendalayang dihadapi. Tampaknya,tanpa ada ketulusan dari para pelaksana,keinginan yang sungguh-sungguh,usaha mengentaskan mereka, amat jauh dari hasil yang diharapkan. Bagaimanasuka duka dan kendalanyh,berikut ini hasil wawancarawartawan"PikiranRakyat" denganH. Didi Sumardi. Tanya (T): Apa yang membuatanda tertarik dengan P4K? Jawab (J): Masalah kemanusiaan. Tegasnyadenganproyek tersebut, rasa kemanusiaansaya semakintersentuhuntuk membantudan meningkatkan taraf hidup para petanikecil. Sayamempunyaikesempatanyang cukup banyak untuk membantu meningkatkantaraf hidup mereka, baik dari segi finansial maupundari segi intelektual,khususnyadalambidangpertanian. Karena para petani kecil yang kita garap itu, umumnya para buruh tani yang tidak mempunyai lahap. Di antarapara buruh tani kecil itu, ada yang jadi tukang di b'awahstandar. becak,atautukangdagangkecil-kecildnyangpenghasilannya T: Selama anda meniadi pembina P4K, kendala apa saia yong anda hadapi? J: Banyak sekali. Pertamaadalahmeyakinkanpara petanikecil, bahwa yang dilakukan para pefugaspenyuluh lapangan(PPL) bukan mau menipu. Mereka harus yakin, PPL itu akan membantumeningkatkantaraf hidupnya. Nah, dalam tahun-tahunpertamaitu, tak jarang banyakpara petanikecil yang takut denganpetugasPPL. Pendeknyamerekatakut denganproyek P4K yang diterangkan secafa jelas oleh para petugas PPL. Mengapa mereka takut? Karena sebelumnyatelah pula ada proyek serupa,namun tidak menghasilkan apa-apa. Selain itu, adalah susahnyamenghubungipara petani kecil karena ternpatnyaberjauhan.
onhskan.wpf/ot
Tz Setelahpara petani kecil mengerti denganproyek P4K, dan mereka mau membentukkelompok, apakah masih ada hambatan? J: Tentu saja ada. Hambatanyang pertama, setelahpara petani kecil membentukkelompok, sayamengalamikesukarandalam upaya meningkatkan daya intelektual mereka atau meningkatkandaya pengetahuanrnerekatentang pertanian, dan pengetahuanlainnya, semisaltentangperkreditan. Hambatanlainnya, setelahsumberdayamanusiaparapetanikecil ini "siap tempur" melaksanakan proyek, mereka sering pula kebingungan untuk menjalankan usaha yang tepat, yang sesuai dengan kemampuan mereka. Sehubungandengan itu, saya sependapatdengan Dr. Ganjar Kurnia, para pemberi pemberi modalusaha,dalamhal ini, para pemberikredit, haruspula iurut mengarahkanpemilihan jenis usaha yang tepat bagi para' petani kecil. Mengapa demikian? Jika kelompok mereka tepat memilih jenis usaha yang modalyang dipinjamnya akandikelolanya,niscayamerekaakanmengembalikan secaratepatpula. Dengandemikian,tenfunyatak akanadaatautak akanterjadi adanyakredit macet. T: Apakah selama ini, ada pengarahan dari dari para pemberi kredit bagi para petani kecil itu, untuk memilih usahayang tepat dengan modal yang dikelolanya? J: Setahusaya rasanyajarang. Mereka berani memberi kredit, bila merekaberkeyakinan,kredit yang akandiberikannyapadapetanikecil itu, akan bisa dikembalikansecaratepatdenganusahayang dikelolanya. Makanyasaya setuju denganpendapatDr. Ganjar Kurnia. Sehubungandenganitu, pendapat tersebuttentunyamasukanpula bagi sayauntuk turut serta memikirkan usaha yang tepat bagi para petani kecil yang ikut P4K yang telah sayabina. Tz Selamaanda sebagatpembtna P4K di Kab. Kuningan, sudah berapa kelompokyang berhastl dibentuk? Selain itu, berapa kelompokpula yang telah berhasil mendapat kredit dari bank? J: Athamdulillahselamalima tahun terakhir ini, kami sudahberhasil membentuk198 kelompokpetanikecil yangtertarikdenganP4K itu. Setengah kredit. Namun kredit dari jumlah kelompoktersebuttelahberhasilmendapatkan yang didapat oleh mereka itu, bukan hanya dari bank saja, tapi juga dari instansi-inStansitertentu yang tertarik dengan pengembanganusaha yang dilakukan oleh kelompok petani tersebut. Saya melihat usahausaha mereka cukup berhasil, bahkandi antaramerekatelah pula ada yang mulai menikmati hasilnya"
illl|skflr,wpf/ot
26
Adapun yang sebagian lagi belum mendapat kredit, antata lain penyebabnyu*.t"lia belum mampu memilih usaha yang tepat, yang cocok i.ngun sumber daya manusiayang tersediadalam diri mereka. Selain itu, *urih ada pula kelompok terus berusaha meningkatkan sumber daya manusianya, seperti meningkatkan daya intelektualnya, serta penambahan *u*uru11nyu. iuror diingat, parapetanikecil itu, padaumumnyaadalahorang tidak memiliki kesempatanuntuk mereguk ilmu pengetahuanyang luas di sekolah. Karena itu, harus kita maklumi jika mendapathambatan dalam persoalantersebut. T: Dalam berapatahun,para PPL dapatmeningkatkandayapengetahuan para petani kecil itu? J: Rata-ratadalamsatutahun,parapetanikecil itu mulai mengertidengan macam-macampersoalanyang harus dikembangkanatau harus dihadapinya dalam menjalankunproy.k P4K itu. Nah, setelahmerekamengertidenganhal tersebut, tidak lantai merekabisa langsungmendapatproyek, tidak. Mereka harus tunjukan dulu kemampuandalam mengelolausaha bersama, sehingga menghasiikun.Setelahitu, jika merekaingin mendapattambahanmodal, baru *"r"ku bisa dapatkredit. Jadi tidak mudahpula mendapatkredit itu. Tz Usaha-usahaapa saja, dari kelompokpara petani kecil yang berhastl mendapat.kredititu? itu Jt Karena lahan tanah di kami sempit-sempit,maka para petani kebanyakanbergerakdalam bidang peternakan,atau membikin emping, dll. (Krie/DKG/ " IlR'r/28-3-94)
-: oOo: -
cnlaskan.wPf/ot
27
KeberhasilanMengantarnyaJadi "Ibu Kredit" Bicaranya lugas, tak terbesit keraguan. Barangkali, itu pula salah safu modal utamanyasebagaiujung tombak Dinas Pertanian. Yati Nuryati, sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), malah berhasil pula membina ratusan buruh batik, dan makanankecil menjadimandiri. Perjalanankarier lulusanSPMA Cirebonini, bak fragmenpenyuluhandi layar kaca. Setelahbergelutdi PPL selama17 tahun, ia mendapattawaran PetaniNelayan pendidikandan latihanP4K (PembinaanPeningkatanPendapatan Kecil) dari Badan Informasi Pertanian(BIP) Lembang. Tahun 1990,ia mencobamenerapkanP4K di KecamatanCirebonTengah, kemiskinandenganprogram P4K ini, membinatiga desa. Tujuan memberantas mulanya tidak mulus. Hambatanpsikologis,perilaku si miskin dan budayatak progresif masyarakatsetempatmenjadi hambatan. "Ketika soya dekatt untuk survai saja, mereka takut. Padahal saya butuh informasi seiuiurnya tentang mereka untuk mengidentifikasipotensi yang btsa dikembangkan," ujar Yati. Ibu dua anak ini ternyatatak pufus harapan. Hampir setiaphari, kadang malam hari, melakukan kunjungan. Dibantu apaftt desa, survai berhasil dilakukan. Beberapabulan kemudian, ia dapat mengajakpenduduk miskin membentuk kelortpok petani nelayan kecil (KPK). Lalu membuat rencana usahabersama(RUB). Objek usaha, ditetapkanberdasarkanhasil rembugan KpK. "Menyatukan keinginan ini juga susah. SebaboranS-orang dalam satu kelompokada yang berbedakeahlian dan usahaWa," kata Yati. Yati sendiri mengaku,perandi dalamP4K, tidak lain sebagaipendorong motivasi penduduk miskin agar mampu usahasendiri. Agar kemampuanitu muncul, ii *irkin harus disadarkandulu akan kemiskinanannya. Setelah itu keyakinan akan potensi dirinya diangkat. Setelahtumbuh percaya diri dan semangatusaha,kemudiandiajarkanmanajemensederhanamelalui pembuatan RUB. Lalu dipefkenalkanmasalahperbankan,termasukperkreditan. Yati juga sedikit mengkritik pihak perbankan. Bisanya bank selalu memandang sebelah mata terhadap si miskin. Padahal masyarakat kecil memiliki kejujuran dan disiplin. Justru sikap seperti itulah yang selalu climanfaatkanlintah darat. " Kepaclarentenir saja merekarnampubayar bunga l0% per bulan, apalagi kepada bank yang hanya I% - 2% per bulan," kata Yati. lbuKrcd.wpf/ot
28
Itu Membina masyarakat kecil, Yati kadang bersikap otoriter. dilakukannyasekedartrik mendidik. Misalnya, syaratmendapatkredit ke BRI, tiap KPK lebih dulu harus menabungsebesarRp. 50.000'00. Nama penabungnyaadalahKPK, tetapitandatanganyang berlakuharus tanda tanganYati sendiri. 'Jika tidak demikian, bukan tidak mungkin tabungantiba-tiba akan habis. "Pernah ada anggota yang merengek minta tabungannya dicabut. Setelah diteliti ternyata hanya untLtkkepentingankonsumtif. Inilah yang saya jaga," ujar Yati. Tetapi, kata Yati, setelah tabungan KPK membengkak, ia mulai melepasnya.Ketua atauanggotaKPK diajarkandatangsendiriuntuk menabung a1auhengambilnya. Namun ia selaluwanti-wanti,jika tabungandiambil untuk satu keperluan,semuaharus sepakatmentargetkankapantabungandiisi lagi. Pengalamandalam mendidik menabungmasyarakatkecil ini, kata Yati, kadang menggelikan. Ada anggotaKPK mogok menabung. Anggota ini jadi pembicaraan.Setelahdikorek, ternyataanggotatidak diperkenankanmeminjam iabungankelompok oleh ketuanya. Padahaluang itu untuk keperluanpenting, terpaksadilakukan sebijaksana biaya pendidikan anaknya. Penyelesaiannya mungkin. "Jadi ielas distplin ini kadang begiru kuat. Yang kurang pada mereka itu wawasan dan pengertian logis dalam settap mengambil keputusan saja", kata Yati. Minimnya kemampuanmengambil keputusansendiri pada masyarakat miskin ini, kaia Yati, seringkaliterjadi. Misalnya,KPK yang berhasiltatkala akandilepashampir-hampirtak bisa. Tatkalaakanmengambilkeputusanbahwa tabunganakandijadikanmodalusaha,merekasulit. Yati kembalijadi tumpuan. , Soyi kini sengajajarang datang lagi kepada KPK yang berhasil. Biarlah merekaagar mandtri," ujar Yati. Ada satu hal yang membuatYati kadangmembuatnyageli. Belakangan ini, pada pendudukbinaannyaia lebih dikenal sebagai"Ibu Kredit". Konon julukan itu gara-garaia berhasilmengantarmerekameminjammodal kepada -gnf. "Disangkanya,soya tni pegawai bank yang meminiamkankredif," ujar Yati. (Krie/DKGl " PIR" |2&3-94l
-: oOo:-
IbuKred.wpf/ot
29
Terbebssdari Belitun Utang Tanpa Uiung Pola perkampunganBlok Belakang Desa, Desa Kali Tengah, Kec. Cirebon Tengah, Kab. Cirebon itu mirip pola desa zamal dulu. Kantor desa menghadaputara, sementaradi sisi barat sebuahmesjiddesa. Kedua bangunan beradadi bagian sisi lapangan,denganpohon beringin besar di tengahnya. umumnyaperkampungandi pinggir perkotaan, Akan tetapi, sebagaimana desa seluas 106 ha, dengan penduduk3.762 jiwa, kondisi perkampungan menjadi centangperenang. Kebutuhanakan hunian, membuatposisi rurnah berdesakantak beraturan. Rumah rakyat kecil berdempetandi antara rumah permanenkelas menengah. Akan tetapi, memasukidaerahdi pinggirankota Cirebon tersebut,seakan tidak lagi menyisakankemiskinan,sepertibiasaditemukandi kawasankumuh. Rumah paling sederhanapun,sudahlebih bagus dari sebutantak layak huni. Lantainya rata-rata bertegel, atau dipelur semen. Kebutuhan sekunder, semacamTV atau radio tape, sudahpula terpenuhi, bahkan tersediatelepon umum yang ditempatkandi depankantor desa. ***
Bagi pendudukKali Tengah,menggapaihidup semacamitu, konon bukan keajaiban. Mengingatkehidupanpendudukmiskin di sanasecaraturun temurun hidup sebagai buruh. Sebagianpenduduk yang memiliki keterampilan dan keahlian membatik, misalnya, hanya laku sebagaimanusiaupahan. Mereka tidak mampu menjadimajikanbagi dirinya sendiri. Mengamatipengrajinbatik, yang semuanyawanita dan ibu rumah tangga Keterampilanmereka lumayan memadai. Batik ini, memang menarik. Cirebonan, mereka ungkap denganrasa seni yang kaya motif. Mereka bisa membuat motif Manggaran, Kawung, Sabrangan,Kepundungan,Ganggeng, Materon,Karamanhinggamotif yangnamanyaberbauasingsepertiVan Seilen. Hasil keterampilanmerekajuga bukan hanyadipakai rakyat kebanyakan berupa sarung batik wanita atau kain batik panjanglilitan. Toh merekajuga mampu melukiskan motif batik pada kain sutera atau mori, dengan harga puluhan hingga ratusan ribu rupiah per potong untuk kain kemeja. Yang mengenakankain sepertiitu dipastikankelasmenengahke atasataupara pejabat tinggi. Bclitang,wpf/ot
Tetapi sekian lamanya kemiskinan tetap membelenggu mereka. Ketakberdayaandan sikap budayayang tidak progresif, sulit merekatepis. Lebih dari itu, juragan batik sebagaipemilik modalterlalu kuat mencengkram mereka. Juraganselalumenyediakankain, alat-alat,dan obat-obatan. Perajin karenatak punyaimodal,kemudianmengambilbahanbaku itu sebagaiutang. Bahan dipr-osei, hasilnya diserahkankepadajuragan, dan harga tentu saja juragan yung - menentukan. Harga jual dipotong utang, sisanya itulah k"utrtottgitt. "Karena penghasilan kecil ieh..., untuk keperluan mendesok terpaksakami ngutangpada iuragan. Bayarrryananti denganupq'hyang malah triing tidak cukup untuk bayar utang", kata Ny. Mastiri (52), salah seorang perajin batik DesaKali Tengah. Hidup dari utang ke utanginilah yang membuathidup merekatak pernah beranjak. Suami mereka rata-rataburuh tani dan pengayuhbecak, dengan penghasilantak seberapa. Hidup mereka denganjuragan batik, bagai bumi i.ngut langit. Konon, "bumi" ini seakan diciptakan "langit" agar tidak menyentuhnya. Ujungnya, tentu saja agar si buruh tetap jadi buruh yang murah. Akan tetapi, ada faktor lain yang sebetulnyamembelit pendudukmiskin Desa Kali Tengah, hingga merekatetapmiskin. Kebiasaanhidup boros akibat faktor budaya yang susahdibuang. SepertidikemukakanYati, salah seorang penyuluh PertanianLapangan(PPL) KecamatanKali Tengah, faktor ini secara langsungmenjauhkankebiasaanmenabung. Jika ada seseoranghajatan, para tetanggabiasanyaikut menyumbang. yang disumbangkanbisauang,beras,ataumakanan.Sumbanganitu, celakanya bukin danagratis. Sekalipuntidak ada aturantertulis, tetapi apayang diterima tidak lain adalahutang, yang harusdikembalikanjika suatusaattetanggayang menyumbangmengadakanhajatan. "Yang kasihan orang yang tak mampu' Pada saatnya hgrus menyumbang,mereka terpaksamengutangsana-sini, atau menjual apa saia barang berharga", kata Yati. Hal lain yangmembuatmerekahidup "besarpasak daripadatiang", jika tiba acara Mauludin. Untuk melibatkandiri dalarn kemeriahanacara ini, diri supayapunyauang. Dana untuk perajin batik ini seringkalimemaksakan uru|uini kadangdidapatdenganacaramenjualbarangberhargaataumengutang. Uang di tangan bisa lenyap dalam sekejap, untuk memenuhi keperluan konzumtif, seperti pergi k.-purut malam. Sehinggamenurut pendekatan ekonomi, tentu sajahidup sepertiitu tidak tepat"
Bclitrrng.wpf/ot
3l
Kehidupan perajin batik yang miskin di Desa Kali Tengah ini, baru beranjak membaihsetelahtersentuhProyekPembinaanPeningkatanPendapatan masyarakat petan"iKecil (p4K), tahun 1990. Proyqk ini mencobamengentaskan yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kriteria miskin yang dipakai, adalah ,rtuiun Oi. Sayogyo, yakni pendapatandi bawah setara320 kg beras/orang/ tahun. Menurut hasil survai yang dilakukanYati, PPL Cirebon Tengah, dengan menggunakanmodel M2 dan M3, perajin batik Desa Kali Tengah, memang juga seumur nya[hendapat sentuhanP4K. Selain miskin, perajin batik itu hidup terbelit Pemilik modal. MenerapkanP4K ini, ternyatamendapattantangan.Perajinbatik kadang jika curiga terhadapaparatpemerintahberseragam.Merekaselalubersembunyi ppadatang melakukansurvai. Maksud baik petugaspenyuluh pertanian ini, dianggap ukun memperbesarkesulitanyang merekahadapi. " Saya waktu itu to*"7iiih.;" Dikira Eu Yatt bukalt akan membantukan'ri. Dulu soya sangka dia akan mtnia apa gitu lho" , ujar Mastiri, bercerita' setelah lewat rembukandesa,hingga pendekatandua hingga tiga bulan, wawasanperajin batik mulai terbukaterhadapprogram P4K. Denganbantuan juga mendapat PPL, *.riko membuatrencanausahabersama(RUB). Mereka penjelasantentangperbankan,cara peminjamandan pengembalian. Sebagaimanakonsep P4K, pengentasankemiskinanharus dimulai dari terdiri dari 8pembentukin kelompok ^ini petani nelayakecil (KPK). SetiapKPK kemudian diupayakan a1ar mengenal potensi dan iO orang. KpK danlogikasederhana.Misalnya, kemanusiaan lewatpendekatan kelemahannya, juga disadarkanakan borosnyasumbangmenyumbangdalam hajatan' Mereka diajak menghitungkelipatanbungautangyangdilakukantengkulak. Meminjam juga harus kebank, teUitr*uOutt dan bunganyaringan. "Yangpenttng, mereka BH', belajar bertanggungiawab, dan disiplin, karena P4K melibatkan uang kata Yati. Meski sudahdibuatRUB, KPK ini tidak lantasmendapatkredit dari BRI. Setiap KPK lebih dulu harus mampu menabungsebesarRp. 50.000,00' Kemudian RUB juga akan dinilai kelayakannyaoleh AO (accountingofficer)" per Jika RUB dinilaipiospektif, baru BRI mengucurkandana Rp. 100.000,00 yang orang, atau antatuS00.000,00hinggaRp. 1 juta per KPK. Dana inilah dipuiar di KPK, denganbungaanuitas22,75%'
llclitrurg.wpf/ot
32
Kelompok-kelompokperajin batik ini kemudianmerekanamakansendiri Srimukti. Lalu berkembangada Srimukti I - il dan seterusnya.Menurut data, binaan P4K Kali Tengah, ada tujuh desa. Yang menjadipusatpembinaantiga desa,Yaitu DesaKali Tengah,Kali Baru, dan DesaBatembat. Pembinaanyang dilakukan PPL denganprogram P4K, ini benar terasa manfaatnya. SepertidiungkapkanMarsiti, kini hidupnya relatif lebih tenang. Ia tidak lagi dikejar utang. Modal kerja, milik kelompok dan bahkan sudah mampu menabung. Ia juga bisa memperbaiki rumah dan lebaran tidak kelimpunganmencariuang. KPK Srimukti juga sudahmendapatkepercayaan p.n rh Oaii gRl. Ajuan piniaman tidak susahlagi. Kelompok yang dipimpin Marsiti ini termasuk yang lancar dalam mengembalikankreditnya. Hingga keberhasilan KPK Marsiti ini dinilai BRI pantas mendapat penghargaan. Tabungan setiapKPK juga ada yang sudahmencapaiRp. 700.000,00 hingga Rp. 3 juta. Ada pula KPK yang ajuan kreditnyadirealisasikedua dan ketiga kalinya. Pengalaman menerima penghargaandari BRI Cabang Cirebon ini, menurut Marsiti, jadi pengalamantersendiriyang terkesan. Seumur hidup ia menjadi perhatian, baru menghadapiorang-orangberdasi. Karena tak biasa 'Wis, saya ini orutg dalam apel kesadaran,katanya,Marsiti hampir pingsan. bodoh, belurnpernah berhadapandenganwong lanang, lan wadonyalxg cakep' cokep", ujar Marsiti, tertawa. Menurut pengakuanKPK Srimukti lainnya, sepertiKPK Srimukti III dan IV, mereka kini hidup sudahmendekatimapan. Ketua Srimukti III, Ny. Iie, mengungkapusahanyasudahlebih tenang. Tabunganmerekamemangsempat "dib;bol" untuk kebutuhanlebarankemarin. Tetapi, dalam beberapahari ini sudahmulai terisi lagi. Demikian pula Ketua Srimukti IV Ny. Mila, mengemukakanyang sama. Disela-sela mengasuh anak-anak, ia merasa senang karena bisa produktif menghasilkanuang untuk keluarganya,dan bukan lagi untuk membayarutang. Kini di KecamatanCirebon Barat, tumbuh KPK dengan bentuk usaha batik. Diantaranya ada KPK yang kegiatannyamemproduksi tidak hanya -lburas), sambal oncbm dan tempe. Selain itu, ada pula yang makanan mengusahakanmakanan ringan seperti "kerupuk melarat" (dimasak tanpa minyat goreng), khas Cirebon. Yang dibina oleh P4K di wilayah itu, kini sebanyut8B0lepala keluarga(KK). ' Artinya P4K ini sudahmenyentuh4.400 jiwa, jika setiapKK rata lima jiwa.
llcliung.wp[/ot
JJ
mereka, ternyataupayanyamampu menyedot Yang membanggakan perhatianpejabatdan tamu-tamudari luar negeri. Merekasempatdikunjungi Srilangkadanlain-lain. Namunlebihbangga dari Malaysia,Bangladesh, lu1;1r, lagi, katanyakini sudahterbebasdari kesulitandan merdekakarenameqiadi majikanbagidirinyasendiri. (Krie/DKG/" PR"/2&3-94)
-: oOo: -
llclitrurg.wpf/ot
34
Penyuluhanyeng Diawati'PenyamaFan' Wilayah kerjanya jauh dari hingar bingat perkotaan. Maklum, Iing Solichin, bertugassebagaiPenyuluhPertanianLapangan(PPL). Pria kelahiran Ciamis, 1954 ini, sehari-harilebih banyak bergaul denganpetani atau buruh tani. Bahkan ia juga dapatmembantumasyarakatdesa mengikis kemiskinan dengancara berniaga. Pergaulannyayang kental dengan masyarakatkelas bawah ini, justru membuatIing makin mengenalkarakter kaum pinggiran itu. Sehinggabegitu ada tawaran ikut pendidikan dan latihan PembinaanPeningkatanPendapatan Balai Informasi Fetani-NelayanKecil (P4K) tahun 1990,yang diselenggarakan Pertanian (BIP) Lembang, ia langsungtertarik. "Waktu itu saya berpikir, dengarubekal ilmu tambahan cara-cara mengentaskartkemiskinan, keria sayo sebigai PPL akah lebih mudah", kata Iing. Menerapkan program P4K, ia awali di Btok Rancapacing, Desa Rancasari, Kec. Beber, Kab. Cirebon. Kondisi desa ini benar-benar gnya. Selain penduduknyamiskin, juga desa ini terisolir dari menanran pergaulanakibat salahpenafsiranseorangtokoh terhadapagama. Penduduk juga taklid terhadaptokoh itu. Radio, TV dan pengerassuaraharam dimiliki. Aparat pemerintah adalah musuh. " SemLtatak ada yang berani mengusik" Aparat juga takut karena selalu diancamgolok", ujar Iing. partisipatifsertakemanusiaan,Iing yakin Hanyadenganbekalpendekatan Ia sempat melakukan dapat mendekatkan diri dengan masyarakat itu. p"nyu*uran sebagaimasyarakatbiasa" Setiap kali rnemasukidaerah itu, ia ianggalkanbaju seragamnya,kemudiandigantidenganbaju biasa, sarungdan kopiah. Bangunanyang pertamaia masuki di daerahitu adalahmesjid. Ia ikut shalatberjamaah. Usai sembahyang,ia melibatkandiri dalam perbincangandi mesjid itu. Pokok perbincanganbiasanyaseputarpertanian. Sebagaipetugas ppi tentu saja ia dapatmelayaniperbincanganitu. Bahkansekali:kali memberi sarandanpetunjukcara-caramemeliharatanamanyangbaik denganpemupukan hama. ataupemberantasan Agar masyarakattertarik, ia sering berkunjungke sawah dan ladang penduduk. Ia membantuatau memberi petunjuk mengolahtanaman. Yang ia datangi, terutamamerekayang sebenarnyatertarik pada hal-hal yang baru" nyam8r.wpf/ot-mProY
35
Di balik karakterlugu dan kekerasandiri pendudukitu, menurut Iing, sebenarnyaada.potensiyang dapat dikembangkan.Rasa hormat berlebihan terhadapseoranj tokoh, yakin terhadapapayangdiyakininya tidak lain sebuah padahal lain, ungkapandari displin diri. Sehinggajika disiplin itu diaplikas_rkan bi; merupakan potensi dasar. Bank misalnya, tidak perlu lagi ragu pada mereka.Mereka tidak usahdiminta agunan'nilai sajapotensiusaha. Melihat kenyataanitu, Iing makin yakin penduduk tersbut bisa maju. Setelah dekat dengan beberapa orang, kemudian Iing sedikit-sedikit bisa memberi pengertiantentang bagaimanasebenarnyakondisi mereka itu. Lalu yakni denganProgam P4K. dijelaskanpula eara-caramenanggulanginya, Tahun 1990itu juga, bisa melakukansurvai.Beberapabulan kemudian, membentuk Kelompok Petani-NelayanKecil (KPK) yang diberi nama KPK pisang,pecah ternakdomba,perdagangan Lestari. Potensiyangdikembangkan, batu, kedondongdan alPukat. Keberhasilan mengentaskanpenduduk miskin di desa binaannya, kini terlihat. Desa itu menjadi pemasokpisang. Daerah pasarannyatidak hanya seputarCirebon, tetapi ke pasardan SupermarketJakarta.Sebagianpenduduk yang dulu tinggaldi gubug,kini menikmatirumahtembok,denganbatamerah |innun sendiri. Jalan desadiperlebar,juga listrik dan air bersih sudahpula dinikmatinya. " Yangmenggembirakan,tokohyangdulu sangatberpengaruhitu juga sudah tidok tabu terhadap kemajuan. Kharismanya tetap ttdak hilang". Aparat desa dan Kecamatanjuga ikut berperan. Pihak lain yang membantu adalahBRI yang sudahmemberi kepercayaanpermodalan. Hanya ia berpendapat,kemajuan yang dinikmati pendudukbinaannya jangan dirusak oleh hal-hal yang semuladianggapbaik. Umpamanya,dengan memberiban[uan,baik modal maupunperalatan,dengancuma-cuma.Pola pikir bisnis yang sudah terbentuk, nantinya akan buyar lagi menjadi pola pikir ketergantungan. Iing berpendapat,sebenarnyapenduduk miskin ini senang terhadap tantangan.Jika bisa mengembalikanpinjamanmodal, mereka merasabangga. Uarga dirinya tumbuh, dan tak risih menghadapisiapapun. "Ada beberapa orginisasi yang saya tolak, ketika mereka akan memberi bantuan pada desa biiaan saya. Sayakatakan, bantuan anda itu tidak membantu. Kecuali kalau bantuan itu piniaman, stlahkan". Ujar ling.
nyamrr.wp[/ot-rnproY
36
Kepuasan, itulah yang kini dirasakan Iing. Malah sejak membina masyarakatmiskin itu, ayah dua anak ini mengakukerap mendapatkejutan. Duakali ia diajak melanglangke Luar Negeri. Pertamake Thailanddan kedua ke Beijing (nnC). Kejutan lain, tatkala ia hajat sempatmemperolehdelapan kubik kayu bakhr. Kayu bakar itu pemberian masyarakat yang sempat dibinanya. " Saya benar-benar terharu. Padahal saya tidok mtnta dan tidak membutuhkannyakarena sayapakai catering", ujar ling. (Krie/DKG/"PR"/2&3-94)
-: oOo: -
nyamar.wpf/ot-mproY
37
Dari Terisolir Menjadi Maiu Tigatahun lalu, Blok Rancapacing,DesaKandangsari,KecamatanBeber, KabupatenCirebon, merupakansebuahdusunterisolir dari pergaulan. Sebagian elektroniklainnya. besarpenduduktabumemiliki radio,TV, danbarang-barang Pergaulanhanya terbataslingkup antar mereka. Mereka juga lebih percaya seorangtokoh setempatketimbang aparat pemerintah. Aparat adalahmusuh. Penduduk yang rata-rataburuh tani ifu, triaup dalam kungkungan seorang tokoh dan dogma ajaran yang disalahtafsirkan. "Lamt,tndatang urang pamarentah, ceuk aing teh, rek naon sia. Ceukaing teh, sia tong los-loska imah, twal mun hayangpaeh ku bedog", ujar Najo, salah seorang penduduk Blok Rancapacing,ketika "Pikiran Rakyat" daiang menemuinya,bersamaPPL Beber, Iing Solichin, dan Suhermandari Balai Informasi Pertanian(BIP), Lembang,Jabar. Kondisi masyarakatBebersepertiitu, berjalancukuplama. Tak ada yang mampu mengusik kebiasaansepertiitu, sehinggajalan desatetap sempit, tak p.rnuh tersentuhpembangunan. Rumah-rumahpendudukberupa gubuk, jauh dari layak huni. Najo dan Emon, dua di antarapendudukitu mengungkapkan,ketidakp"rruyuui terhadapitikad pemerintahbukan tanpa latar belakang. Satu kali *.t.ku pernah kecewa, sehinggasemuaprogram pemerintahtak lagi bisa dipercaya imunisasibagi Konon, suatuhari muncul di dusunmerekapelaksanaan balita. Pendudukmau datang,karenadipaksa. Ibu-ibu yang memiliki balita, namun tidak sempat melarikan diri, akhirnya pasrah. Sedangkansebagian besar, bersembunyi di dangau sawah, yang mereka bangun khusus untuk -.ngilindari aparatpemerintah: Pelaksanaanimunisasiitu memangberakhir dengankemarihan penduduk. Pasalnyabalita yang diimunisasimengalami demamdan panas-panas. "Ceukaing harita, pamarentahteh ngan ngageringan. budak, tWaia* min datang aparat, urang dteu mah ngasah bedog. Jeh... n ari geus nyaho mak budak nu cliimunis,asiteh biasa sok panas heula, nya teu nanaon ayeunamah", ujar Najo, Polos. Mungkin kondisikampungsepertiitu mungkintinggalcerita. Masyarakat mulai melek terhadap kemajuan dan pergaulan dengan dunia luar. Atas prakarsa dan kehendak masyarakatsendiri, rumah-rumah sudah dibangun lsolir.wpf/ot
38
dengan bata merah, sekalipun belum bagus benar. Perdaganganmenjadi kehidupan mereka. Bahkan jangan kaget jika mereka kurang menanggapi perbincanganyang hanya membuangwaktu. Pikiran mereka mulai dirasuki bisnis. Tatkala Najo diminta hadir dalam saresehantentang pengentasan kemiskinan di "Pikiran Rakyat", tanpa tedeng aling-aling, ia bicara lugas, "Jeh..., mgn indit ka Bandung, puluhan rebu duit leungit atuh. Jaba kebo euweuh nu maraban. Ceuk aing mah, sekretaris bae nu indit", ujar Najo, Ketua Kelompok Petani-NelayanKecil (KPK) Lestari, Desa Kandangsari. pola pikir penduduk agar mau bergaul dan menggeluti usaha dengan modal uang, menurut Najo, terbentuksetelahmendapatarahanlewat proyek pembinaanPeningkatanPendapatanPetani-NelayanKecil (P4K), yang dibawa petugasPPL WKPP Beber, Iing Solichin. Najo dan penduduk lainnya, semula tidak menyangkajika Iing yang sering datang ke ,mesjid karnpung ikut berjamaah, akan memperkenalkan program yang akan mengubahnasib mereka. Konon, Iing sendiri saat itu rnriyu*ui seUagaipendudukbiasa. Ia datangke mesjid denganmengenakan sarungdan koPiah. Dalam perbincanganusai sembahyang,biasanyaIing secaraperlahan mengorek keinginan dan kesulitan penduduk. Pokok perbincangandimulai sekitarpertanian. "Jeh..., Bapa ling harita, sok merebeia ngeunaancara-cara pepelakan nu alus. Cara ngabasmihama. Ari sugan tea mah lain PPL", ujar Najo, dibenarkanoleh Ekom. Lebih dari itu, kadangpetugasPPL itu berpartisipasidi .sawahdan di ladang. Setelahpenduduktertarik, barulah P4K diperkenalkandan dijelaskan panjaig lebar. Ternyata itupun masih ditentang. Alasannya,penduduktidak biasamemiliki utang, apalagike bank. Iing tidak menyerah,ia melihat ada sejumlahpendudukyang sebetulnya ingin hidupnya meningkat. Mereka inilah yang terus dibina. Pendekatan dengancaia berkunjung terus dilakukan siang dan malam" Hingga akhirnya p.tigut PPL itu dapat melakukansurvai denganmodel M2 dan M3" petugasPFL yang aktif di organisasikepemudaanifu, sempatmelakukan survai terhadap10 orang responden.Identifikasiresponden,yakni lima orang pedagangpisang,tiga oiang buruh tani dan dua orangpedagangbuah-buahan.
Isolir.wpf/ot
Usia bervariasiantara29-5I tahun. Kepemilikanlahan 10 respondenitu, terhitungsawahsatuhektar, tegalan I,2 ha, pekarangan4,82 ha. Pendapatanper kapita 245 kg bera per tahun. rumah'dengankiiteria kurang tujuh unit, dan sedangtiga unit. Alat pertanian yang Oimititi cangkul,sabit,dan parang,denganhargasekitarRp. 23.000,00. itespondenjuga belum memperolehkredit dari pemerintah. Hasil survai berupa identifikasi pendapatan,potensi manusia maupun alam, kemudian diolah. Tanggal L9 Februar\ L990, terbentukKPK Lestari I, denganketua Ja'i, SekretarisEkom dan BendaharaSalari. KPK itu 9 Mei niulai diajari membuatrencanausahabersama(RUB). Pijakan awal KPK itu, dimula,i dengan modal Rp 100.000,00 yang dihimpun dari kocek mereka sendiri. Kegiatanusahanyaberupa jual beli pisang. Kemudian KPK tersebutmendapatpinjamanmodal dari KUD Sumber Makmur sebesarRp 200.000,00. Usaha bersamaKPK Lestari I pernah tersendat-sendat.Penyebabnya keuntunganjerih payah mereka dianjurkan PPL agar di tabungkan di BRI
danapinjaman.Namun syaratuntukmendapat np 4o.ooo,oo,sebagai sebesar kesulitanberuntungdapatdilewati,dantak lamakemudianpinjamanbankcair Rp 750.000,00. sebesar
r 1.990,usahaKPK Lestarimulai tampak. Suntikanmodal Septembe volumeusaha.Tidakkurangdari lima ton pisang,setiap mampumemperbesar minggumerekajual ke Kota Cirebon. Merekamembelipisangdari produsen reUJr-arRp 150 - Rp 175,001kg. Biaya transfor,sebesarRp 2A,00lkg, Rp 400,00/kg' hargajual pisangsebesar sedangkan KpK Lestari kini ticlaklagi bergantungpadamodal bank. Tabungan Rp 2 juta tahunlalu dikuras. Uangitu merekajadikanmodal. merekasebesar di gunakan utang,keuntungan karenatidak adalagi kewajibanmengembalikan untuk melipatkanmodal. ifu akan tidakditabung,keunfungan keuntungan Ketikaditanya,mengapa "Ceuk aing lebih akanmembiakdijadikanmodalketimbangdisimpandi bank. mah, mun untungsaratusrebu diteundeundi bank, ngan sabarahabungana. Tapi mun diputirkeun dina modal, sapoebisa untung rebuan," ujar Najo menjelaskan.
lsolir.wpf/ot
40
pembelianpisang dan pemasaranKPK Lestarijuga semakinmeluas. Mereka memburupisangtidak hanyasekitarCirebon,tetapisudahke kabupaten lainnya di Jabar,hinggake LampungBarat, sepertike Liwa. Pemasarannya, bukan saja ke pasar-pasarbiasa, tetepi sudahmasukke supermaketdi Jakarta. Rupanya KPK Lestari juga beberapa tahun lalu mulai melakukan diversifikasiusaha. Potensidesamerekadicari dan dikomersilkan. Misalnya, batu granit yang banyakbertebarandi ladangmereka, kemudiandijadikanbatu p..uh. Hisilnya di jual ke proyek-proyek. Kemudian tiap KPK juga diusahakanmemiliki kerbaubajak. KPK Lesrari I sendiri memiliki'dua rakit (empat ekor) kerbau bajak. Mereka siap melayanikebutuhanmembajaksetiapsaat. Hasilnya selaludibagi rata, dan sebagiandisisihkan untuk tambahanmodal. Bahkan usaha ternak dombapotong sudahlamaberjalan. SemulaempatKPK yang adadi sanahanya memiliki ternak delapanekor, kini sudahberkembangsebanyak135 ekor. Najo tanpa ragu mengungkap,proyek P4k, benar-benarmengubah kehidupannyu. Bahkantidak di duga sudahmenjadiperhatianpihak luar. Ia sangatingui b.b"rupa waktu lalu, sempatdatangtamu dari Srilangka,Malaysia, gangtaOesh, dan tokoh kontroversionaldari Belanda,JP Pronk, sebagaiketua IGGI waktu itu" Dengan seringnya tamu berkunjung ke desanya, membuat Najo dan kawan-kawanmulai berpikir tentangkeadaanrumahnya. Gubuk yang mereka miliki, tidak pantaslagi dihuni. Najo mulai putar otak. Berkatseringbepergiania kemudianmempelajari cara membuat bata merah mulai memproses adonan, mencetak hingga membakar. Secarakebetulantanahnyacocok, dan bahanbaku untuk membakar juga tersediaberupajerami dan kulit padi. Bata hasil produksinya kemudian digunakan untuk membuat rumah seluruh anggota KPK secarabertahap. Kini dalam beberpa'bulan sudah sembilanrumah dibangunmerekasecaraswadaya. "Waktu itu kepadaanggota sayakatakan,jika rumahdiperbaikitidakakanmaludidatangitamu", ujar Najo. yang menarik, keberhasilanbidangusahaini mendorongmerekabelajar aksara. Mereka mengaku semula buta huruf, karena tidak diperbolehkan sekolah. Namun karenatuntutanharus berhadapandenganpihak bank, cara' cara menulis dimulai denganbelajar membuattandatangan"
Isolir.wpf/ot
4T
:
Kini KPK Lestari I, yang diketuai Najo sudahmampu memiliki sebuah mesin tik, meski bekas saja. "Tapi sekarangrusak. Tangan petani biasa memegangcangkul, rupanyabelum cocok untuk mengetikjadi terlalu keras ujar Najo, tertawa. menekantry&", Kini KPK Lestari merebak, dari satu hingga empat. Namun ada satu kekhawatiranIing Solichin selakupembinanya. I(atanya ia takut suatu saat setelahorang-orangitu maju malah menjadiindividual, timbul rasapersaingan. Namun pada saatitu, Najo berjanji, hal itu tidak akanterjadi. Kalau saja ia benar, tentu saja sangatmenggembirakan. (Krie/DKGl' PRU| 28-3'94)
-:oOo:-
lsolir.wpf/ot
42