ISSN: 2355-5106
Vol 1, No 1
PENINGKATAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD BERBANTUAN KARTU BERGAMBAR PADA SISWA KELAS VA SDI BOBOU KABUPATEN NGADA Dimas Qondias
Maria Magdalena Detu Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Citra Bakti Ngada-NTT
[email protected]
[email protected] Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar IPS melalui penerapan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan kartu bergambar. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas VA SDI Bobou dengan menerapkan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan kartu bergambar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas VA SDI Bobou Kabupaten Ngada dengan jumlah siswa 24 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes prestasi belajar IPS. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan februari sampai april 2013. Data dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan prestasi dan motivasi belajar IPS siswa. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Rata-rata prestasi belajar IPS pada siklus I 74,16 dengan kategori cukup tinggi, daya serap siswa 74%, dan ketuntasan klasikal 83,33%. Pada tindakan siklus kedua rerata siswa adalah 82,55 dengan kategori tinggi, daya serap siswa 82%, dan ketuntasan klasikal 100%. (2) Rata-rata motivasi belajar pada siklus pertama yaitu 29,58 dengan kategori cukup tinggi, dan rata-rata motivasi pada siklus kedua yaitu 32,79 dengan kategori tinggi. Kata-kata kunci: kooperatif STAD, kartu bergambar, prestasi belajar IPS, motivasi belajar.
IMPROVING LEARNING ACHIEVEMENT AND MOTIVATION OF SOCIAL STUDY THROUGH THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE METHOD TYPE STAD HELPED BY FLASHCARDS ON THE FIFTH GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL CLASS A AT SDI BOBOU NGADA REGENCY Abstract This study aims at improving learning achievement and motivation of social study through the implementation of cooperative method type STAD helped by flashcards. Specifically, the aims of this study is to improve the motivation of social study on the fifth grade students of elementary school class A at SDI Bobou by implementing cooperative method type STAD helped by flashcards. This study belongs to an action-based research which has been conducted in class VA at SDI Bobou, Ngada regency where the amount of the students was 24 students. Mtehods of data collection used in this study were observation and administering social study achievement test. The results show that (1) the mean score of the students at cycle I is 74,16 where it is categorized as good, the students’ understanding ability is 74%, and the classical achivement is 83.33%. then, at cycle II the mean score of the students is 82.55 showed by excellent category, the students’ understanding ability is 82%, and classical achievement is 100%. (2) the mean score of students’ motivation at cycle I is 29.58 showed by good category, and at cycle II it is 32.79 showed by excellent category. Keywords: coperative method type STAD, flashcards, learning achievement in social study, learning motivation.
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |33
ISSN: 2355-5106
Vol 1, No 1
PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah prilaku siswa ke arah yang lebih positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa untuk dapat mencapai tujuan yang dirumuskan (Sanjaya, 2008). Untuk mencapai tujuan yang dirumuskan tersebut, maka seorang guru harus mempersiapkan diri dengan merancang pengembangan materi pembelajaran dalam silabus, kemudian dikembangkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tersebut guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Guru harus bisa menemukan cara terbaik untuk bisa meneransfer materi-materi yang sudah disiapkan. Untuk dapat mentransfer materi dengan baik guru harus bisa berkomunikasi secara efektif, memotivasi siswa juga perlu dilakukan oleh guru. Dwijandono (2004) mengatakan bahwa masalah besar bagi guru dan siswa di kelas adalah motivasi, motivasi yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah motivasi. Motivasi adalah suatu dorongan untuk berprestasi dari seseorang baik yang datangnya dari dalam dirinya maupun dari luar. Menurut Sardiman (2005:24), belajar akan lebih mantap dan efektif apabila didorong dengan motivasi terutama motivasi dari dalam, siswa sebagai subjek pembelajaran sangat perlu memiliki motivasi yang tinggi untuk dapat menjalani proses belajar dengan sebaik-baiknya. Dengan motivasi yang tinggi maka siswa akan menjadi tekun dalam pembelajaran di kelas dan berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Harus diakui bahwa guru merupakan faktor utama dalam proses pendidikan. Kelengkapan dan kecanggihan fasilitas pendidikan yang dimiliki oleh suatu lembaga pendidikan adalah sebagai tambahan penunjang keberhasilan pembelajaran. Guru merupakan tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan luar biasa, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Lemahnya kualitas pendidikan tidak dapat kita salahkan karena kegagalan guru sebagai salah satu peran penting
yang
mengarahkan
mutu
pendidikan.
Peran
dari
pemerintahpun
sangat
berpengaruh, Namun, kurang optimalnya proses pembelajaran mungkin menjadi salah satu problema yang dihadapi oleh dunia pendidikan kita. Terkadang proses pembelajaran di dalam kelas hanya mendorong anak untuk menghafal dan lebih meningkatkan pada pengembangan ingatan siswa. Anak selalu dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa memperhitungkan proses terlebih dahulu. Proses seperti ini salah satu penyebab anak kurang memiliki kemampuan berpikir. Kronologi ini hampir terjadi pada setiap mata pelajaran tidak terlepas pada mata pelajaran IPS. Terkadang strategi pembelajaran tidak digunakan secara baik dalam pembelajaran di kelas sehingga pembelajaran
IPS tidak dapat mengembangkan
kemampuan anak untuk berfikir . Kejadian semacam ini sering kita jumpai pada saat pembelajaran di sekolah. Pembelajaran disekolah selalu membebani para siswa untuk
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |34
ISSN: 2355-5106
Vol 1, No 1
menghafal dan menghafal sehingga para siswa merasa jenuh pada saat pembelajaran itu berlangsung. Pembelajaran IPS tidak hanya diarahkan pada pengembangan kompetensi yang berkaitan dengan aspek intelektual saja tetapi keterampilan sosial menjadi salah satu faktor yang dikembangkan sebagai kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam pendidikan
IPS
(muchtar:
2008)
Keterampilan
mencari,
memilih,
mengolah
dan
menggunakan informasi untuk memberdayakan diri serta keterampilan bekerjasama dengan kelompok yang majemuk nampaknya merupakan aspek yang sangat penting dimiliki oleh peserta didik yang kelak akan menjadi warga negara dewasa dan berpartisipasi aktif di era global. Setelah dilakukan wawancara oleh guru mata pelajaran IPS kelas 5 yang dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2013 diketahui bahwa pembelajaran IPS di SDI Bobou masih mengalami masalah yang memerlukan penanganan, baik dalam hal proses pembelajarannya maupun dalam hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Guru tersebut mengungkapkan bahwa kesulitan yang biasa dialami pada saat melaksanakan proses pembelajaran antara lain. Pertama adalah kesulitan dalam memusatkan perhatian siswa dan membangkitkan minat siswa dalam belajar. Sebagian besar siswa kurang memperhatikan pada saat guru menyampaikan materi pembelajaran. Perhatian mereka lebih banyak tertuju pada hal-hal di luar pelajaran. Sikap siswa tersebut yaitu mengobrol dengan temannya. Kedua, siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok sehingga proses pembelajaran menjadi kurang kondusif. Semangat siswa untuk belajar pun masih terlihat rendah Ketiga, siswa kurang aktif untuk bertanya jika terdapat hal yang belum difahaminya terkait dengan materi pembelajaran yang dibahas, sehingga banyak siswa yang merasa kebingungan pada saat mengerjakan soal-soal yang ditugaskan oleh guru. Dengan masalah seperti itu maka perlu diusahakan perlu formulasi dan praktek pembelajaran meggunakan pembelajaran STAD berbantuan media kartu bergambar untuk lebih meningkatkan prestasi belajar dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Mengingat model pembelajaran tipe STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif serta adanya penilai dalam bentuk kuis yang akan memberikan penghargaan pada individu maupun kelompok secara seimbang (Slavin, 1995: 143). Model
pembelajaran
kooperatif
ini
menekankan
bagaimana
dalam
proses
pembelajaran, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen, terjadi saling kerjasama antara yang satu dengan lain, dapat saling bertukar pikiran, berbagi tangungjawab, bisa saling memahami antara yang satu dengan yang lain, sehingga bisa dilihat motivasi yang dimilikinya. Pembelajaran kooperatif tipe STAD, dengan ciri utama berupa penilaian dalam bentuk kuis yang berefek pada penghargaan terhadap individu dan
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |35
ISSN: 2355-5106
Vol 1, No 1
kelompok, karena nilai individu diakumulasikan menjadi nilai kelompok (Slavin, 1995). Melalui kuis akan terlihat prestasi belajar dalam hal ini kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran IPS. Sedangkan motivasi siswa akan mampu dilihat dari observasi yang dilakukan terhadap kerja kelompok. Dengan demikian, maka dapat diformulasikan peningkatan prestasi dan motivasi belajar IPS melalui penerapan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan kartu bergambar siswa Kelas VA SDI Bobou Kabupaten Ngada. Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) apakah pembelajaran STAD berbantuan kartu bergambar dapat meningkatkan prestasi belajar IPS kelas VA SDI Bobou Kabupaten Ngada?, (2) apakah pembelajaran kooperatif STAD berbantuan kartu bergambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VA SDI Bobou Kabupaten Ngada? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan prestasi belajar IPS siswa kelas VA pada saat diterapkan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan media kartu bergambar. (2) peningkatan motivasi belajar IPS siswa kelas 5A semester genap di SDI bobou pada saat diterapkan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan media kartu bergambar. Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagi siswa, diharapkan mampu bisa termotivasi dalam belajar dengan diterapkannya penbelajaran STAD berbantuan media kartu bergambar, (2) Bagi guru penerapan model pembelajaran kooperatif STAD berbantuan media kartu bergambar dapat dijadikan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk dapat meningkatkan mutu pembelajaran, (3) Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengalaman menulis khususnya penelitian tindakan. METODE PENELITIAN Penelitian ini diawali dengan melaksanakan refleksi awal yang dilanjutkan dengan melaksanakan penelitian. Pelaksanaan penelitian dirancang dalam bentuk siklus dan masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, serta (4) refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDI Bobou kecamatan bajawa kabupaten ngada Tahun ajaran 2012/2013. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA tahun ajaran 2012/2013 yang dimana jumlah siswa laki-laki 17 dan perempuan 7. Bentuk keterlibatan peneliti dalam penelitian ini adalah bentuk kolaborasi antara peneliti dengan guru bidang studi IPS terpadu kelas V. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah prestasi dan motivasi belajar dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas VA semester Genap SDI Bobou Tahun ajaran 2012/2013. Secara umum pelaksanaan penelitian tiap siklus dibagi dalam empat tahap yaitu: (1) perencanaan, dalam tahap perencanaan ini hal yang dirancangkan berupa menyamakan persepsi dengan guru, menyiapkan RPP dan menyiapkan media gambar yang akan digunakan, (2) pelaksanaan, dalam tahap ini pelaksanaan pembelajaran mengikuti langkah-langkah model kooperatif STAD dan dalam pelaksanaan pembelajaran di bantu dengan media kartu bergambar. (3) Observasi, pada JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |36
ISSN: 2355-5106
Vol 1, No 1
tahap observasi ini peneliti mencatat perubahan-perubahan yang muncul karena adanya penerapan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan kartu bergambar. (4) Refleksi, dalam tahap yang terakhir ini peneliti dan guru berkolaborasi untuk merumuskan kekurangan yang terjadi dalam siklus, masalah-masalah apa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung dipecahkan bersama-sama untuk memperbaiki ke pembelajaran selanjutnya. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data dianalisis dengan analisis statistik deskriptif. yaitu ”bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah dipahami” (Hasan, 2008:6). Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data tentang motivasi dan prestasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS dengan menerapkan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan kartu bergambar. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila prestasi belajar IPS berada di atas kkm 70 daya serap 75 dan semua siswa dikatakan tuntas. HASIL DAN PEMBAHASAN a.
Siklus I Materi pelajaran yang akan diteliti pada siklus pertama adalah tentang perjuangan
melawan penjajah jepang dan belanda. Hal-hal yang dilakukan adalah menyusun silabus, RPP, kartu bergambar, instrumen prestasi belajar IPS yang berupa tes prestasi belajar dan lembar observasi motivasi belajar siswa, jurnal harian untuk mencatat kendala-kendala dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pada siklus pertama terdiri dari empat kali pertemuan. Adapun yang dibahas pada pertemuan pertama sampai pertemuan keempat secara berturut-turut adalah menceritakan sebab jatuhnya daerah nusantara ke kuasaan belanda, system kerja, perjuangan mengusir penjajah, masuknya jepang ke Indonesia, sebab akibat romusa, pergerakan nasional, peristiwa sumpah pemuda. Pada pertemuan kelima akan dilaksanakan tes prestasi belajar IPS. Sedangkan observasi motivasi belajar dilakukan disetiap pertemuan dengan mengisi rubrik penskoran motivasi belajar. Pelaksanaan tindakan siklus pertama dimulai pada minggu pertama bulan Februari sampai minggu pertama bulan maret 2013. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VA SDI Bobou dengan jumlah siswa 24 orang. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah satu jam pelajaran (1×40 menit). Penelitian dalam siklus ini di SDI Bobou diikuti oleh 24 siswa yang dimana 7 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki.
Berdasarkan data yang didapat bahwa penerapan
pembelajaran kooperatif STAD berbantuan kartu bergambar belum efektif dijalankan sesuai dengan rencana dan hipotesis penelitian ini. Pada siklus pertama penilaian hasil belajar siswa berupa tes prestasi belajar dengan menggunakan tes pilihan ganda. Pada siklus pertama, rata-rata nilai tes prestasi belajar IPS adalah 74,16 dengan kategori cukup tinggi. Dengan rincian tiga orang kategori kurang, enam orang karegori cukup tinggi, sebelas orang kategori tinggi, empat orang kategori sangat tinggi. Terdapat lima siswa yang belum JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |37
ISSN: 2355-5106
Vol 1, No 1
memenuhi KKM yang telah ditentukan di kelas VS SDI Bobou yakni ≥ 70. Daya serap siswa 74% dan ketuntasan siswa secara klasikal mencapai 83% dari 100% yang ditetapkan. Standar deviasi nilai pemahaman konsep menunjukkan 16,65. Dengan demikian,
daya
serap dan ketuntasan klasikal belum terpenuhi. Sedangkan analisis terhadap
motivasi belajar siswa
pada
siklus pertama
menunjukkan bahwa rata-rata motivasi siswa mencapai 29,58 dengan kategori cukup tinggi. Dengan rincian 23 siswa mencapai kategori cukup tinggi dan 1 siswa dengan kategori tinggi. Standar deviasi skor motivasi menunjukkan 1,71. Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan kartu bergambar sebagai berikut: (a) penerapan model pembelajaran kooperatif STAD pada siklus pertama secara umum masih belum terlaksana secara optimal. Hal ini jelas terlihat pada awal pembelajaran yaitu ketika siswa kesulitan menyajikan atau mempresentasikan hasil kajian kelompok di depan kelas. Jadi siswa masih perlu bimbingan yang sangat intensif pada setiap tahap model kooperatif STAD, (b) siswa masih terkesan individual pada saat bekerja dalam kelompoknya. (c) beberapa siswa tampak sibuk mengobrol dan bercanda sehingga menggangu kegiatan di dalam kelompok sendiri maupun kelompok yang lainnya. (d) beberapa siswa yang memiliki kemampuan rendah masih kurang aktif dalam proses pembelajaran, mereka masih menyerahkan sepenuhnya kepada siswa yang mempunyai kemampuan lebih dalam kelompoknya. b.
Siklus II Materi pelajaran yang akan diteliti pada siklus kedua adalah tentang usaha-usaha
tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan, perumusan dasar Negara dan sikap menghargai para tokoh. Sama halnya dengan siklus pertama, yang perlu dipersiapkan adalah dilakukan adalah menyusun silabus, RPP, kartu bergambar, instrumen prestasi belajar IPS, prestasi belajar yang berupa tes prestasi belajar dan lembar observasi motivasi belajar siswa, jurnal harian untuk mencatat kendala-kendala yang mucul dalam penerapan model pembelajaran kooperatif STAD. Pada siklus kedua terdiri dari tiga kali pertemuan. Pada pertemuan keempat akan dilaksanakan tes yang berupa tes prestasi belajar IPS dan melaksanakan penilaian motivasi belajar di setiap pertemuan. Pelaksanaan tindakan siklus kedua dimulai pada minggu kedua Maret sampai minggu pertama bulan April 2013. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VA SDI Bobou dengan jumlah siswa 24 orang. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah satu jam pelajaran (1×40 menit). Pada siklus kedua, rata-rata nilai tes prestasi belajar adalah 82,5 dengan kategori tinggi dan daya serap siswa adalah 82%. Terdapat 6 siswa kategori cukup tinggi, 10 siswa kategori tinggi dan 8 siswa kategori sangat tinggi. Semua siswa atau 100% siswa telah memenuhi KKM yang telah ditetapkan di kelas VA SDI Bobou yakni ≥70. Jadi ketuntasan siswa secara klasikal telah mencapai 100% dari 100% yang ditetapkan. Standar devisiasi nilai prestasi belajar siswa menunjukkan 10,3.
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |38
ISSN: 2355-5106
Vol 1, No 1
Peningkatan motivasi siswa pada siklus kedua ini terlihat pada setiap pembelajaran. Siswa yang ikut serta berbagi pendapat pada saat menyajikan hasil kerja kelompok semakin banyak dibandingkan dengan siklus pertama. Begitu pula keterlibatan siswa pada kegiatan diskusi semakin meningkat. Motivasi belajar siswa juga dapat dilihat di setiap akhir pembelajaran siklus kedua, siswa selalu bertanya kepada guru tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Peningkatan motivasi belajar siswa tinggi terjadi pada siklus kedua. Analisis terhadap motivasi siswa pada siklus kedua menunjukkan bahwa ratarata motivasi siswa mencapai 32,79 dengan kategori aktif. Dengan rincian 24 siswa kategori aktif. Standar deviasi skor motivasi menunjukkan 0,72. Berdasarkan jurnal harian, kendala-kendala yang dihadapi pada siklus kedua terkait dengan proses penilaian dan pembelajaran adalah sebagai berikut, pada siklus kedua, sifat individu dalam kerja kelompok masih terjadi pada beberapa siswa. Hal ini terjadi karena mental dan ego siswa masih tinggi. Selain hal tersebut di atas, tidak ditemukan kendala yang berarti dalam penerapan model pembelajaran kooperatif STAD. Kalaupun ada, masih bisa ditanggulangi saat itu juga. Siswa juga telah mulai terbiasa dengan tahapan-tahapan penerapan pembelajaran kooperatif STAD. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan maka dapat disajikan simpulan sebagai berikut: (1) Penerapan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan gambar berhasil meningkatkan motivasi belajar IPS pada siswa kelas VA SDI Bobou. Pada tindakan siklus pertama dengan rerata motivasi belajar siswa adalah 29,58 dengan kategori cukup tinggi. Pada tindakan siklus kedua dengan rerata motivasi belajar siswa adalah 32,79 dengan kategori tinggi. (2) Penerapan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan gambar berhasil meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas VA SDI Bobou. Pada tindakan siklus pertama dengan rerata prestasi belajar siswa adalah 74,16 dengan kategori cukup tinggi, daya serap siswa 74%, dan ketuntasan klasikal 83,33%. Pada tindakan siklus kedua dengan rerata siswa adalah 82,55 dengan kategori tinggi, daya serap siswa 82%, dan ketuntasan klasikal 100%. Berdasarkan hasil refleksi dan temuan-temuan yang diperoleh selama penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran guna meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di SD yaitu sebagai berikut, (1) bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan umpan balik dalam mendidik siswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan prestasi belajar IPS siswa. (2) bagi sekolah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya dalam pelajaran IPS. (3) bagi pemerintah khususnya dinas pendidikan diharapkan dapat memberikan seminar atau workshop tentang penerapan pembelajaran kooperatif STAD berbantuan gamabar bagi tenaga pendidik dan guru yang memberikan pelajaran IPS, sehingga dapat menambah pengalaman mengajar pendidik.
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |39
ISSN: 2355-5106
Vol 1, No 1
DAFTAR PUSTAKA Dwijandono. W. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia. Hasan, M. Iqbal. 2008. Pokok- Pokok Materi Statistik 1. Jakarta: Bumi Aksara. Muchtar. Suwarma. 2008. Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI. Sanjaya, Wina, 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning Theory, Research and Practice. Second Edition. Boston: Allyn and Bacon.
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN |40