ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA SALURAN PENCERNAAN IKAN SIDAT (Anguilla bicolor) YANG BERPOTENSI SEBAGAI KANDIDAT PROBIOTIK
PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN
Oleh: PUSPA LESTARI MATARAM – NUSA TENGGARA BARAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a : Puspa Lestari N I M : 140911107 Tempat, tanggal lahir : Depok, 7 Juli 1991 Alamat : Griya Pesona Rinjani Blok C No.3, Mataram - NTB Telp./HP : 081333094379 Judul Skripsi : Isolasi dan Identifikasi Bakteri pada Saluran Pencernaan Ikan Sidat (Anguilla bicolor) yang Berpotensi sebagai Kandidat Probiotik Pembimbing : 1. Prof. Dr. Hari Suprapto, Ir., M. Agr 2. Dr. Gunanti Mahasri, Ir., M. Si Menyatakan dengan sebenarnya bahwa hasil tulisan laporan Skripsi yang saya buat adalah murni hasil karya saya sendiri (bukan plagiat) yang berasal dari Dana Penelitian : Pribadi. Di dalam skripsi / karya tulis ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya, serta saya bersedia : 1. Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga; 2. Memberikan ijin untuk mengganti susunan penulis pada hasil tulisan skripsi / karya tulis saya ini sesuai dengan peranan pembimbing skripsi; 3. Diberikan sanksi akademik yang berlaku di Universitas Airlangga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh (sebagaimana diatur di dalam Pedoman Pendidikan Unair 2010/2011 Bab. XI pasal 38 – 42), apabila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain yang seolaholah hasil pemikiran saya sendiri Demikian surat pernyataan yang saya buat ini tanpa ada unsur paksaan dari siapapun dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Surabaya, 25 Juli 2016 Yang membuat pernyataan,
Puspa Lestari NIM : 140911107
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA SALURAN PENCERNAAN IKAN SIDAT (Anguilla bicolor) YANG BERPOTENSI SEBAGAI KANDIDAT PROBIOTIK
Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga
Oleh : PUSPA LESTARI NIM. 140911107
Menyetujui, Komisi Pembimbing
Dosen Pembimbing Kedua,
Prof. Dr. Hari Suprapto, Ir., M.Agr. NIP. 19580916 198502 1 001
SKRIPSI
Dr. Gunanti Mahasri, Ir., M.Si NIP. 19600912 198603 2 001
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA SALURAN PENCERNAAN IKAN SIDAT (Anguilla bicolor) YANG BERPOTENSI SEBAGAI KANDIDAT PROBIOTIK
Oleh : PUSPA LESTARI NIM 140911107
Telah diujikan pada Tanggal
: 14 Juli 2016
KOMISI PENGUJI SKRIPSI Ketua
: Rahayu Kusdarwati, Ir., M.Kes.
Anggota
: Dr. Endang Dewi Masithah, Ir., MP. Sudarno Ir., M. Kes Prof. Dr. Hari Suprapto, Ir., M. Agr Dr. Gunanti Mahasri, Ir., M.Si
Surabaya, 25 Juli 2016
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
RINGKASAN
PUSPA LESTARI. Isolasi dan Identifikasi Bakteri pada Saluran Pencernaan Ikan Sidat (Anguilla bicolor) yang Berpotensi sebagai Kandidat Probiotik. Dosen Pembimbing Prof. Dr. Hari Suprapto, Ir., M. Agr dan Dr. Gunanti Mahasri, Ir., M. Si.
Anguilla bicolor memiliki nilai ekonomis tinggi dan permintaan global semakin meningkat, bahkan dijadikan sebagai komoditasekspor untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Jepang sebagai bahan baku makanan. Harga sidat di pasar lokal dapat mencapai Rp 75.000/kg., di Jepang biasanya dihidangkan di restoran berkisar antara Rp 100.000/porsi – Rp 500.000/porsi (KKP, 2011). Kegiatan intensifikasi budidaya ikan sidat sudah banyak dikembangkan, namun serangan patogen merupakan permasalahan utama dalam kegiatan tersebut. Penggunaan antibiotik dan bahan kimia dalam budidaya berfungsi untuk pencegahan dan pengobatan penyakit, namun penggunaan berkepanjangan akibatkan akumulasi residu dan perkembangan strain bakteri resisten sehingga tuntutan penggunaan probiotik semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sehingga didapatkan informasi spesies bakteri probiotik yang ditemukan pada saluran pencernaan ikan sidat (Anguilla bicolor). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui teknik pengumpulan data yang dilakukan secara observasi langsung terhadap gejala-gejala subjek yang diteliti. Hasil yang diperoleh terdapat 8 isolat bakteri probiotik. Dari hasil uji hidrolisis dan uji biokimia didapatkan bahwa bakteri yang teridentifikasi sebagai kandidat probiotik adalah Bacillus subtilis, Bifidobacterium, dan Lactobacillus plantarum.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SUMMARY
PUSPA LESTARI. Isolation and Identification of Bacteria in the Gastrointestinal Giant mottled Eel (Anguilla bicolor) Potential as a Candidate Probiotic. Academic Advisor: Prof. Dr. Hari Suprapto, Ir., M. Agr. and Dr. Gunanti Mahasri Ir., M. Si. Anguilla bicolor species has high economic value and global demand is increasing, even serve as export commodities to meet the needs of export to Japan as food ingredients. Eel at the local market price can reach Rp 75,000 / kg., In Japan usually served in restaurants ranging from Rp 100,000 / portion - Rp 500,000 / servings (KKP, 2011). Eel farming intensification has been developed, but the pathogens are a major problem in these activities. The use of antibiotics and chemicals in aquaculture serves for the prevention and treatment of disease, but extended use causes accumulation of residues and the development of resistant bacterial strains that the demands of the use of probiotics is increasing. This study aims to identify so the information obtained species of probiotic bacteria found in the digestive tract eel (Anguilla bicolor). This research uses descriptive method with data collection techniques conducted direct observation of the symptoms of the subject under study. The results are 8 isolates of probiotic bacteria. The hydrolysis of of the test results and biochemical tests showed that the bacteria are identified as candidate probiotic Bacillus subtilis, Bifidobacterium and Lactobacillus plantarum.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya, serta atas pencerahan dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Isolasi dan Identifikasi Bakteri pada Saluran Pencernaan Ikan Sidat (Anguilla bicolor) yang Berpotensi sebagai Kandidat Probiotik”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat mendapatkan Gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Universitas Airlangga, Surabaya. Penelitian ini dapat terselesaikan atas bantuan dan dukungan banyak pihak. Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Prof. Dr. Hari suprapto, Ir., M. Agr. dan Dr. Gunanti Mahasri Ir., M. Si. Masing-masing selaku Dosen Pembimbing Utama dan Serta, yang telah membeikan bimbingan dan dukungan penuh selama proses penulisan penelitian hingga selesai. 2. Agustono Ir., M. Kes selaku koordinator PKL dan skripsi serta karyawan SBAK yang telah membantu dalam kelancaran pada bidang akademik dan administrasi dalam menyelesaikan penelitian. 3. Teman-teman angkatan 2009 serta rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu penulis selama proses penulisan penelitian serta memberi semangat dan motivasi.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4. Terima kasih yang dalam penulis persembahkan untuk Ibu dan Bapak serta kakak-kakakku, semua keluarga serta mas Wahyu atas dorongan doa, kasih sayang dan dukungannya. 5. Serta seluruh pihak yang ikut membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah membalas kebaikan-kebaikan mereka dengan setimpal.
Surabaya, Juli 2016
Penulis
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
RINGKASAN .................................................................................................
i
SUMMARY ....................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
vii
I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ....................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................
4
1.3 Tujuan ................................................................................................
4
1.4 Manfaat ..............................................................................................
4
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anguilla bicolor .................................................................................
5
2.2 Makan dan Kebiasaan Makan Ikan Sidat ...........................................
6
2.3 Bakteri dalam Saluran Pencernaan Ikan Sidat ...................................
7
2.4 Bakteri Probiotik ................................................................................
8
III KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Konseptual Penelitian ........................................................................
11
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................
14
4.2 Materi Penelitian ................................................................................
14
4.2.1 Alat Penelitian ...........................................................................
14
4.2.2 Bahan Penelitian ........................................................................
14
4.3 Metode Penelitian................................................................................
15
4.3.1 Rancangan Percobaan ................................................................
15
4.3.2 Prosedur Kerja ...........................................................................
15
A. Sterilisasi ...............................................................................
15
B. Pembedahan dan Isolasi ........................................................
15
C. Seleksi Bakteri sebagai Kandidat Probiotik .........................
16
D. Identifikasi Bakteri ................................................................
17
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.3.3 Analisis Data .................................................................................
20
V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil .....................................................................................................
21
5.1.1 Karakteristik Bakteri ..................................................................
23
5.1.2 Uji hidrolisis kasein, pati, lemak, sebagai kanddat probiotik ....
25
5.2 Pembahasan ..........................................................................................
26
VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan …………………….. .......................................................
33
6.2 Saran…… .............................................................................................
33
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
34
LAMPIRAN .....................................................................................................
38
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
vii ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Anguilla bicolor ..........................................................................................
5
2. Kerangka konsep penelitian ........................................................................
12
3. Diagram alur penelitian ...............................................................................
20
4. Isolasi bakteri ...............................................................................................
21
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
1 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Ikan sidat memiliki nilai ekonomis tinggi dan permintaan global semakin meningkat. Salah satu spesies yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah Anguilla bicolor. Ikan sidat juga dijadikan sebagai komoditas ekspor untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Jepang sebagai bahan baku makanan. Budidaya ikan sidat saat ini sedang dikembangkan di Pulau Jawa, karena potensi ekonomis dari ikan ini sungguh luar biasa. Harga sidat (Anguilla sp.) di pasar lokal dapat mencapai Rp 75.000/kg. Ikan sidat juga dijadikan sebagai komoditas ekspor untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Jepang sebagai bahan baku makanan dengan kisaran 350.000/kg - Rp 450.000/kg. Sidat merupakan menu paling mahal di restoran Jepang (dikenal sebagai Unagi) harganya berkisar antara Rp. 100.000/porsi - 500.000/porsi, yang biasanya dihidangkan pada pertemuan-pertemuan pebisnis besar atau tokoh-tokoh penting (KKP, 2011). Tidak seperti halnya di negeri lain (Jepang dan negara-negara Eropa), di Indonesia sumberdaya ikan sidat belum banyak dimanfaatkan. Hal ini terlihat dari tingkat pemanfaatan ikan sidat secara lokal (dalam negeri) masih sangat rendah, padahal jumlah ikan ini baik dalam ukuran benih maupun ukuran konsumsi cukup melimpah. Salah satu penyebabnya adalah ikan ini belum banyak dikenal, sehingga kebanyakan penduduk Indonesia belum familiar untuk mengkonsumsi ikan sidat. Demikian pula pemanfaatan ikan untuk tujuan ekspor masih sangat terbatas (Affandi, 2005). Berbagai kegiatan intensifikasi budidaya ikan sidat sudah banyak dikembangkan, namun serangan patogen merupakan permasalahan utama dalam
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
2 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kegiatan tersebut sehingga dapat mengancam keberlangsungan hidup ikan sidat bahkan dapat menyebabkan kematian dalam jumlah besar. Gangguan penyakit pada budidaya ikan merupakan risiko biologis yang harus selalu diantisipasi. Hal ini mendorong adanya aplikasi pengelolaan kesehatan yang terintegrasi dan berkesinambungan pada budidaya ikan (Purwaningsih dan Taukhid, 2010). Kualitas ikan sebenarnya tidak hanya dilihat dari berat ikan melainkan dapat juga dari bakteri yang berasosiasi dengan saluran pencernaannya. Bagi tubuh inangnya, bakteri dapat mempunyai peran yang menguntungkan dan merugikan. Beberapa jenis bakteri yang terdapat dalam saluran pencernaan hewan memiliki peran penting dalam rangka meningkatkan pemanfaatan pakan, kesehatan ikan, dan perbaikan mutu lingkungan dan mikroorganisme (Watson et al. 2008). Penggunaan antibiotik dan bahan kimia dalam budidaya berfungsi untuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Namun penggunaan yang berkepanjangan dalam budidaya dapat mengakibatkan akumulasi residu dan perkembangan strain bakteri resisten. Bahaya residu antibiotik dan adanya strain bakteri patogen yang resisten menyebabkan menurunnya minat orang terutama dalam hal ekspor, sehingga semakin meningkatkan tuntutan penggunaan komponen biologis atau mikroba sebagai organisme penghasil
enzim untuk aditif pakan, kompetitor
patogen, dan pengontrol lingkungan budidaya. Sehingga untuk saat ini keberhasilan
teknologi
budidaya
udang
salah
satunya
bergantungpada
penggunaan probiotik untuk menggantikan penggunaan antibiotik dan bahan kimia lainnya.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
3 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Probiotik merupakan bakteri “baik” yang dikonsumsi dalam keadaan hidup hingga mencapai saluran usus. Probiotik membutuhkan ketegaran hingga sampai ke usus seperti melewati mulut dengan bantuan lisosim yang dikeluarkan dari air liurnya (Waspodo, 2001). Bakteri probiotik sangat menguntungkan bagi pencernaan ikan, dimana bakteri probiotik ini dapat meningkatkan daya cerna dalam tubuh ikan yang berguna untuk meningkatkan efisiensi pakan. Peranan lain yang dimiliki yaitu mengontrol bakteri yang tidak diinginkan seperti bakteri patogen yang dapat mengganggu bahkan menjadi sumber penyakit. Bakteri probiotik ini juga memberikan keuntungan untuk kesehatan tubuh makhluk hidup dengan meningkatkan pertumbuhan, produksi susu dan telur serta meningkatkan sistem imun yang sangat berguna untuk sistem kekebalan tubuh (Zulkifli, 2001). Konsep penggunaan mikroba dalam akuakultur disamping sebagai probiotik juga dipertimbangkan sebagai metode kontrol biologi (biocontrol) yaitu mengeliminasi atau membatasi mikroba pathogen untuk tumbuh dan berkembang dengan memberikan mikroba yang bersifat antagonis. Bakteri sebagai pengendali hayati bersifat sangat spesifik (Isnansetyo, 2005). Hal ini didukung beberapa penelitian yang membuktikan bahwa, penggunaan bakteri isolat lokal untuk suatu tujuan, memberikan hasil lebih efektif dibanding produk komersial yang umumnya berasal dari luar negeri (Nganro dkk., 1997; Sutanto dan Suprapto, 2004; Susanto dkk., 2005). Sampai saat ini, penelitian tentang biologi Anguilla bicolor belum banyak dilakukan, terutama mikroorganisme yang ada di saluran pencernaan ikan sidat. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan identifikasi mengenai jenis kandidat bakteri probiotik dalam saluran pencernaan ikan sidat sebagai suatu strategi manipulasi
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
4 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
mikroorganisme dalam mencegah infeksi penyakit yang disebabkan bakteri patogen.
1.2 RumusanMasalah Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian yaitu spesies bakteri apa saja yang ditemukan pada saluran pencernaan ikan sidat (Anguilla bicolor) yang berpotensi sebagai kandidat probiotik ?
1.3 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sehingga didapatkan informasi spesies bakteri probiotik yang ditemukan pada saluran pencernaan ikan sidat (Anguilla bicolor).
1.4 Manfaat Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat, mahasiswa dan pembudidaya ikan mengenai jenis bakteri yang berpotensi sebagai kandidat bakteri probiotik yang diisolasi dari saluran pencernaan ikan sidat (Anguilla bicolor).
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
5 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Anguilla bicolor Menurut Deelder (1984) klasifikasi ikan sidat (Anguilla bicolor) adalah
sebagai berikut : Filum Sub Filum Super Kelas Kelas Sub Kelas Ordo Sun Ordo Famili Genus Spesies
: Vertebrata : Craniata : Gnathostomata : Teleostei : Actynopterigii : Anguilliformes : Anguilloidei : Anguillidae : Anguilla : Anguilla bicolor
Gambar 1. Anguilla bicolor Bentuk tubuh ikan sidat dewasa menyerupai bentuk tubuh belut. Ikan sidat mempunyai tubuh memanjang dengan perbandingan antara panjang dan tinggi yaitu dua puluh banding satu (20:1). Kepala sidat berbentuk segitiga, memiliki mata, hidung, mulut, dan tutup insang. Mata sidat tidak tahan terhadap sinar matahari langsung karena sidat termasuk binatang malam (nokturnal). Sidat memiliki empat buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip ekor, sirip dubur, dan sirip
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
6 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dada. Meskipun sepintas mirip belut, tetapi pada permukaan tubuh sidat memiliki sisik (Sasongko dkk, 2007). 2.2
Makan dan Kebiasaan Makan Sidat Makanan sangat penting untuk pertumbuhan ikan karena makanan
berfungsi dalam pertumbuhan sel organisme. Makanan adalah organisme, bahan, maupun zat yang dimanfaatkan ikan untuk menunjang kehidupan organ tubuhnya. Kebiasaan makan adalah tingkah laku ikan saat mengambil dan mencari makanan. Prinsip
yang
kemudian
dikembangkan
adalah
dengan
mengidentifikasi
pencernaan atau makanan yang telah dimakan ikan (Anhar dkk, 2008). Ikan sidat akan mencari makan pada malam hari sedangkan pada siang harinya akan beristirahat serta bersembunyi di lubang-lubang tanah, akar pohon, di balik tumbuh-tumbuhan air, dan tempat tersembunyi lainnya. Sidat bersifat karnivora, yaitu hewan pemakan daging. Hewan ini akan mencaplok ikan dan binatang air lainnya yang berukura lebih kecil dari bukaan mulutnya. Sidat juga memangsa sesama sidat. Sidat juga suka dengan bangkai binatang yang ada di perairan. Hewan itu akan mencabik-cabik hingga bangkai hancur dan memakannya sedikit demi sedikit. Satu lagi tanda yang menyatakan sidat bersifat karnivora, yaitu panjang ususnya hanya sekitar 60% dari panjang tubuhnya. Meskipun saat dewasa bersifat karnivora, tetapi saat sidat kecil bersifat omnivore atau pemakan segala. Larva yang baru menetas, fase preleptocephale, dan fase leptocephale memakan mikroplankton. Saat sidat masih elver , mulai makan hewan-hewan kecil seperti anak kepiting, anak udang, cacing kecil, dan anak kerang atau siput. Selain hewan kecil, ternyata sidat kecil ini juga makan
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
7 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tanaman air yang masih lembut. Dari sekian jenis makanan, sidat paling banyak memakan udang air tawar (Palaemon sp.) dan udang dari keluarga Penaidae (Sasongko dkk, 2007).
2.3
Bakteri dalam Saluran Pencernaan Ikan Usus merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan ikan
(Affandi et al 2004). Menurut Leano et al (2005) jumlah mikroorganisme yang ditemukan dalam usus ikan lebih tinggi dibandingkan dengan insang, lendir pada sisik dan lingkungan perairan sekitarnya. Beberapa jenis bakteri yang mampu berperan sebagai probiotik pada organisme akuatik adalah V. algynolyticus, V. harveyi, Pseudomonas bicolor. Nitrobacter bicolor. untuk udang, Nitrosomonas bicolor. dan Bacillus bicolor. untuk kepiting, V. pelagis, Bacillus toyoi, Lactobacilus plantarum, L. helveticus 15 dan Streptococcus lactis untuk ikan turbot, Alteromonas bicolor. untuk oyster, Rodobacter bicolor, Vibrio bicolor. untuk scalop (Gatesoupe 1999). Penelitian yang telah dilakukan Feliatra et al (2004) ditemukan 9 spesies bakteri dari hasil isolasi saluran usus dan lambung ikan kerapu macan yang berpotensi sebagai probiotik, yaitu Lactococcus sp., Carnoacterium sp., Staphylococcus
sp.,
Bacillus
sp.,
Eubacterium
sp.,
Pseudomonas
sp.,
Lactobacillus sp., Micrococcus sp., dan Bifidobacterium sp. Kesembilan bakteri ini berpotensi sebagai probiotik karena memilik ketahanan pada pH 2 yang merupakan indikator utama sebagai bakteri probiotik.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
8 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.4
Bakteri Probiotik Bakteri probiotik merupakan mikroba hidup yang menguntungkan dan
dapat membantu meningkatkan keseimbangan usus (Verschuere et al., 2006) dan memberikan pengaruh positif terhadap fisiologi dan kesehatan inangnya. Gomez Gill (1998) menambahkan penggunaan probiotik merupakan pengendalian biologis dengan menggunakan musuh alami untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh organisme pengganggu hingga batas yang bisa diterima. Pengertian probiotik yang dikemukakan oleh Irianto (2003) adalah suplementasi sel mikroba pada pakan atau lingkungan hidup yang menguntungkan inang atau hewan yang dipelihara. Persyaratan probiotik untuk dapat bekerja dengan efektif adalah mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan (fisika dan kimia) hewan inang, dapat bertahan hidup pada suhu rendah dan konsentrasi asam organik yang tinggi disaluran pencernaan, juga terhadap cairan pankreas dan empedu yang dihasilkan di saluran usus halus bagian atas, tidak menghasilkan senyawa toksik yang merugikan hewan inang, serta mampu hidup dan mermetabolisme dalam saluran usus hewan inang (Kesacordi et al.,2008). Syarat lain yang perlu dimiliki oleh bakteri probiotik adalah kemampuannya menghasilkan substansi antimikrobia sehingga mampu menekan pertumbuhan bakteri patogen enterik. Berbagai jenis substansi antimikrobia yang dihasilkan oleh bakteri probiotik adalah asam organic, hydrogen peroksida, diasetil dan diperkirakan juga bakteriosin yaitu protein atau polipeptida yang memiliki sifat antibakteri (Ahmed et al. 2010).
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
9 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Mekanisme kerja probiotik yaitu menentukan populasi mikroorgansme untuk menekan pertumbuhan, mengurangi bahan-bahan yang tidak dapat dicerna dengan baik dan meningkatkan protein serta vitamin pada pakan yang digunakan (Kompiang, 2000). Fuller (1989) menyatakan bahwa probiotik dapat dianggap menguntungkan karena menghambat kolonisasi intestinum oleh mikroba yang bersifat merugikan baik melalui mekanisme kompetisi nutrient maupun kompetisi ruang serta mampu memproduksi senyawa-senyawa yang bersifat antimikroba. Probiotik bersifat menguntungkan bagi inangnya karena mampu memperbaiki nutrisi dengan memproduksi vitamin-vitamin dan detoksikasi pangan maupun melalui aktivitas enzimatis. Probiotik memproteksi ikan budidaya melalui mekanisme menghasilkan senyawa kimia yang mempunyai aktivitas bakterisidal atau bakteriostatik terhadap populasi bakteri lain, khususnya bakteri yang bersifat merugikan (termasuk pathogen) (Gomez et al., 2007). Keberadaan probiotik ini di dalam usus inang baik pada permukaan usus maupun di dalam lumen berperan sebagai pelindung (barier)
terhadap
proliferasi
(pertumbuhan
patogen
diantaranya
melalui
mekanisme produksi senyawa yang mampu menghambat pertumbuhan. Selain itu probiotik juga berperan sebagai sumber nutrient dan enzim pencernaan.
Beberapa
penelitian
membuktikan
bahwa
mikroorganisme
mempunyai pengaruh yang menguntungkan dalam proses pencernaan pada hewan-hewan perairan yaitu memberikan kontribusi nutrisi, mikrobiota dapat berperan sebagai sumber makanan dan aktivitas mikrobia dalam saluran pencernaan dapat menjadi sumber vitamin dan asam amino essensial (Metges,
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
10 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2000), mempengaruhi aktivitas pencernaan (Ghosh et al., 2002; Zhao et al., 2007; Geovanny & Shen, 2008; Gomez et al., 2008; Iehata et al., 2009). Balcázar et al. (2007a) telah mempelajari aktifitas lima bakteri asam laktat (BAL) yang dijadikan sebagai agen probiotik dalam menciptakan suasana kompetisi pelekatan pada dinding mukosa ikan dan produksi senyawa antimikroba terhadap beberapa bakteri patogen. Berdasarkan hasil penelitiannya, dapat disimpulkan bahwa seleksi bakteri probiotik pada tingkat strain memiliki potensi menjanjikan bagi industri perikanan dalam memproduksi agen biokontrol dalam kegiatan budidaya. Penelitian lain membuktikan bahwa kolonisasi bakteri asam laktat endogenous (Lactobacillus sakei, Lactococcus lactis dan Leuconostoc mesenteroides) mampu mencegah perkembangan penyakit furunculosis pada ikan rainbow trout (Onchorhynchus mykiss) (Balcázar et al. 2007b).
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI…
PUSPA LESTARI
11 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Konseptual Penelitian Budidaya ikan sidat saat ini sedang dikembangkan di Pulau Jawa, karenapotensi ekonomis dari ikan ni sungguh luar biasa. Hargasidat (Anguilla sp.) di pasar local dapat mencapai Rp75.000/kg. Ikan sidat juga dijadikan sebagai komoditas ekspor untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Jepang sebagai bahan baku makanan dengan kisaran 350.000/kg-Rp 450.000/kg. Sidat merupakan menu paling mahal di restoranJepang (dikenal sebagai Unagi) harganya berkisar antara Rp. 100.000/porsi - 500.000/porsi, yang biasanya dihidangkan pada pertemuanpertemuan pebisnis besar atau tokoh-tokoh penting (KKP 2011). Sidat bersifat karnivora, yaitu hewan pemakan daging. Hewan ini akan mencaplok ikan dan binatang air lainnya yang berukuran lebih kecil dari bukaan mulutnya. Satu lagi tanda yang menyatakan sidat bersifat karnivora, yaitu panjang ususnya hanya sekitar 60% dari panjang tubuhnya. Meskipun saat dewasa bersifat karnivora, tetapi saat sidat kecil bersifat omnivore atau pemakan segala. Larva yang baru menetas, fase preleptocephale, dan fase leptocephale memakan mikroplankton. Saat sidat masih elver, mulai makan hewan-hewan kecil seperti anak kepiting, anak udang, cacing kecil, dan anak kerang atau siput. Selain hewan kecil, ternyata sidat kecil ini juga makan tanaman air yang masih lembut. Dari sekian jenis makanan, sidat paling banyak memakan udang air tawar (Palaemon sp.) dan udang dari keluarga Penaidae (Sasongko dkk, 2007). Beberapa jenis bakteri yang terdapat dalam saluran pencernaan hewan memiliki peran penting dalam rangka meningkatkan pemanfaatan pakan,
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
12 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kesehatan ikan, dan perbaikan mutu lingkungan dan mikroorganisme (Watson et al. 2008). Dari hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk mendapatkan informasi jenis bakteri probiotik di dalam saluran pencernaan ikan sidat (Anguilla bicolor).
Ikan Sidat (Anguilla bicolor)
Budidaya secara intensif
Penyakit
Kualitas Air
Pakan
Keragaman nutrisi memicu banyaknya bakteri Bakteri membantu mencerna dan menyerap sari-sari makanan
Bakteri saluran pencernaan
Bakteri kandidat probiotik dari saluran pencernaan ikan sidat
Mendapatkan informasi jenis bakteri dalam saluran pencernaan ikan sidat yang berpotensi sebagai bakteri kandidat probiotik
Gambar2.Kerangka konsep penelitian
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
13 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Keterangan : : Variabel yang tidak diamati : Variabel yang diamati
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
14 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Surabaya II. 4.2 Materi Penelitian 4.2.1 Alat Penelitian Peralatan yang digunakan antara lain pisau bedah, Erlenmeyer, object glass, timbangan digital, cawan petri, aluminium foil, tabung reaksi, jarum ose, needle, bunsen, autoclave, vortex, timbangan analitik dengan ketelitian 0,01g, laminar air flow, hot plate stirrer, rak tabung reaksi,alat tulis, mikroskop, refrigerator, pH paper, paper oksidase, thermometer, petridish dan peralatan pendukung lainnya. 4.2.2 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan sidat (Anguilla bicolor) dewasa yang diambil dari area kolam pemeliharaan di Kedung Cowek Surabaya, air steril, aquades, NaCl fisiologis, H2O2, reagen Kovacs , reagen uji pewarnaan Gram (gentian violet, lugol iodine, etanol, aseton dan safranin), paraffin, media TSA, media MRS agar, media TSIA, media MIO, media O/F, CuSO4, susu skim, amilum, minyak zaitun, reagen iodium, reagen oksidase, alkohol, minyak imersi, dan paper oxidase.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
15 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.3 Metode Penelitian 4.3.1 Rancangan Percobaan Jenis penelitian ini adalah eksploratif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara observasi langsung yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala subjek yang diteliti selanjutnya di uji dalam penelitian lebih lanjut (Arikunto, 2002). Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk deskriptif yaitu kumpulan data yang diperoleh akan disajikan dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada (Siagian dan Sugiarto, 2006). 4.3.2 Prosedur Kerja A.
Sterilisasi Sterilisasi adalah suatu proses pemusnahan semua bentuk mikroorganisme
baik yang berbentuk vegetative maupun spora(Ma’at,2009). Sterilisasi untuk alatalat yang terbuat dari kaca dan logam menggunakan oven dengan suhu 170oC – 180oC selama 2 jam. Untuk mensterilkan media (NA, OF test medium, Simmons’s Citrat medium, TSIA, MIO test medium, LIA dan MRVP medium) menggunakan autoclave dengan lama sterilisasi sekitar 15 menit dengan suhu 121oC dan tekanan 1 atmosfer (Balai Karantina Ikan Ngurah Rai, 2005). B.
Pembedahan dan Isolasi Sumber inokulan atau organ target adalah dari saluran pencernaan ikan
sidat Anguilla bicolor yaitu organ lambung dan usus dengan cara mengeluarkan saluran pencernaan ikan sidat.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
16 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sampel usus kemudian ditumbuhkan pada media agar TSA. Selanjutnya isolate diinkubasi selama 24 jam dalam inkubator pada suhu 35oC. Pada hari berikutnya dilihat pertumbuhannya dan dipilih satu koloni yang dominan dan letaknya berjauhan dengan koloni lainnya untuk ditanam kembali pada media NA sampai beberapa kali ulangan minimal tiga kali ulangan, kemudian ditemukan isolate murni (Feliatra dkk., 2004). C.
Seleksi Bakteri Sebagai Kandidat Probiotik Seleksi
probiotik
berdasarkan
kemampuan
mendegradasi
protein,
karbohidrat, dan lemak dengan uji hidrolisis protein, pati, dan lemak untuk menghasilkan aktivitas protease, amilase, dan lipase. Untuk uji hidrolisis protein dilakukan dengan cara suspense bakteri hasil biakan murni diambil dengan jarum Ose, kemudian digoreskan pada cawan yang berisi media MRS-agar (de Mann Rogosa Sharpe) ditambahkan susu skim. Inkubasi dilakukan pada suhu 29oC selama 24-48 jam. Uji hidrolisis protein positif ditandai dengan adanya zona bening di sekeliling koloni. Untuk uji hidrolisis pati dilakukan dengan cara suspense bakteri hasil biakan murni diambil dengan jarum Ose, kemudian digoreskan pada cawan yang berisi media MRS-agar (de Mann Rogosa Sharpe) ditambahkan amilum. Inkubasi dilakukan pada suhu 29oC selama 24-48 jam. Uji hidrolisis pati positif ditandai dengan adanya zona kuning bening di sekeliling koloni. Pada uji hidrolisis lemak dilakukan dengan cara suspense bakteri hasil biakan murni diambil dengan jarum Ose, kemudian digoreskan pada cawan yang berisi media MRS-agar (de Mann Rogosa Sharpe) ditambahkan minyak zaitun.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
17 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Inkubasi dilakukan pada suhu 29oC selama 24-48 jam. Setelah inkubasi, menuangkan CuSO4 jenuh pada media tersebut. Uji hidrolisis lemak positif ditandai dengan adanya zona hijau terang di sekeliling koloni. E.
Identifikasi Bakteri Serangkaian uji yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri terhadap
isolat-isolat meliputi pengamatan koloni bakteri, pengamatan morfologi bakteri dan uji biokimia antara lain : uji katalase, uji oksidase, uji O/F, uji motilitas dan produksi indol, uji TSIA, uji gula-gula. 1)
Pengamatan koloni bakteri Pengamatan koloni dilakukan pada isolat yang telah murni dan terpisah.
Koloni bakteri yang dikultur pada media TSA pada suhu kamar selama 24 jam, diamati bentuk dan warna koloni bakteri, elevasi bakteri dan struktur dalam bakteri. 2)
Pengamatan morfologi bakteri Pengamatan dilakukan dengan mengetahui bentuk, permukaan, elevasi,
tepi, warna dan diameter koloni. Untuk mengetahui jenis bakteri termasuk Gram positif atau negatif yaitu bakteri yang telah diinokulasikan pada media TSA diambil secara aseptik menggunakan jarum ose dan digoreskan pada object glass kemudian diberi 1 tetes KOH 3%, pengamatan dilakukan dengan cara sedikit mengangkat larutan dengan jarum ose apabila terdapat benang berarti gram negatif, jika tidak terdapat benang berarti gram positif.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
18 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3)
Uji Katalase Uji
katalase
bertujuan
untuk
mengetahui
kemampuan
bakteri
memproduksi enzim katalase. Cara kerjanya yaitu menggunakan reagen H2O2 3% (hydrogen peroksida) 1 tetes dan letakkan pada object glass. Koloni diambil dengan tusuk gigi lalu oleskan pada setetes H2O2 3% lalu homogenkan. Setelah itu apabila muncul gelembung/busa dalam beberapa detik maka reaksinya adalah katalase positif, jika negatif maka bakteri tidak memproduksi enzim katalase. 4)
Uji Oksidase Uji oksidase bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya enzim oksidase
pada bakteri menggunakan Oksidase Test Strip. Ujioksidase dilakukan dengan mengoleskan koloni tunggal dengan tusuk gigi. Lalu lihat perubahan yang terjadi selama 10 detik. Apabila daerah tempat Oksidase Test Strip yang terkena bakteri berwarna biru tua keunguan maka oksidase positif, jika berwarna putih (tetap) maka bersifat negatif. 5)
Uji O/F (Oksidatif/Fermentatif) Tujuan uji O/F medium (Oksidatif/Fermentatif) ialah untuk mengetahui
sifat oksidasi atau fermentasi bakteri terhadap glukosa. Isolate murni bakteri diinokulasi pada media O/F dengan cara tusukan kemudian disimpan dalam inkubator selama 24 jam kemudian amati perubahan warna yang terjadi. Bakteri bersifat oksidatif bila tabung terbuka (tidak berparaffin) berwarna kuning dan tabung tertutup (berparaffin) berwarna biru. Bakteri bersifat fermentative bila tabung terbuka dan tertutup berwarna kuning. Bakteri non oksidatif/fermentative pad atabung terbuka dan tertutup tidak ada perubahan warna.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
19 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6)
Uji Motilitas dan Produksi Indol Uji motilitas bertujuan untuk mengetahui apakah bakteri tersebut motil
atau tidak dan untuk mengetahui produksi indol dari Tryptophane. Uji ini menggunakan media MIO (Motility Indole Ornithin). Isolate murni bakteri diinokulasikan pada media MIO dengan cara ditusuk lurus kebawah. Kemudian diinkubasi selama 24 jam. Pada pengamatan apabila bakteri tumbuh menyebar dikatakan motility positif, jika media berubah menjadi kuning maka ornithin positif dan untuk mengetahui indol, diteteskan cairan kovaks beberapa tetes, lalu didiamkan sebentar kemudian diamati. Apabila terjadi perubahan yaitu dibagian permukaan menjadi warna merah yang berbentuk cincin, maka dikatakan indol positif artinya bakteri ini membentuk indol dari triptophan sebagai sumber karbon sedangkan jika tidak terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada permukaan biakan, artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari triptophan sebagai sumber karbon. 7)
Uji TSIA (Triple Sugar Iron Agar) Uji TSIA bertujuan untuk mengetahui
kemampuan bakteri dalam
memfermentasikan ketiga jenis gula yang terdapat pada media TSIA (sukrosa, laktosa dan glukosa), serta untuk mengetahui kemampuan bakteri menghasilkan gas dan H2S. Isolate murni bakteri diinokulasi dengan cara ditusuk dan kemudian digores. Simpan dalam inkubator selama 24 jam lalu amati dari atas kebawah jika warna tidak berubah maka hasil negatif. Apabila berubah menjadi warna kuning maka asam dan jika terdapat warna hitam di bagian bawah maka dikatakan
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
20 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
menghasilkan H2S, kemudian akan dikatakan katalis apabila berubah menjadi warna merah dan jika terdapat gelembung maka dikatakan menghasilkan gas. 8)
Uji Gula Uji gula bertujuan untuk mendeterminasi kemampuan bakteri dalam
mendegradasi gula dan menghasilkan asam organik yang berasal dari tiap-tiap jenis gula, yaitu glukosa, sukrosa, maltosa, arabinosa, manitol, dan inositol. Isolate murni bakteri diinokulasi pada masing-masing media dengan mencelupkan jarum Ose sampai setengah bagian dari media, kemudian inkubasi selama 24 jam. Apabila bakteri pada masing-masing media tersebut mengalami perubahan warna menjadi kuning, maka hasilnya dikatakan positif, karena bakteri membentuk asam dari fermentasi glukosa dan jika tidak terjadi perubahan warna dikatakan negatif.
4.3.3 Analisis data Data yang diperoleh dari hasil identifikasi bakteri selanjutnya disesuaikan dengan menggunakan buku identifikasi Manual for Identification of Medical Bacteria (Cowan and Steel’s, 1993). Data-data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Persiapan alat dan pembuatan media uji
Pengambilan sampel ikan sidat dengan membedah dan ambil saluran pencernaan
Isolasi bakteri dan pemurnian bakteri
Seleksi bakteri kandidat probiotik : Uji Hidrolidis Protein Uji hidrolisis Lemak Uji Hidrolisis Pati
Identifikasi bakteri
Pengamatan koloni Dan morfologi bakteri
Pewarnaan gram
Uji biokimia
Analisa data
Gambar 3. Diagram Alur Penelitian
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
21 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap bakteri yang terdapat dalam saluran pencernaan (usus) ikan sidat, menunjukkan bahwa empat sampel usus ikan sidat yang diambil diperoleh 8 isolat koloni bakteri dapat tumbuh serta berkembang pada media uji dan secara keseluruhan morfologi hampir sama dengan dibedakan berdasar bentuk, warna, tepi dan elevasi pertumbuhan koloni. Setiap koloni yang tumbuh secara dominan dari setiap sampel saluran pencernaan ikan sidat diambil dan ditumbuhkan kembali pada media TSA dan diinkubasi selama 24 jam, kemudian isolat yang tumbuh dipurifikasi pada media selektif MRS-agar sehingga bakteri yang tumbuh ialah bakteri yang memiliki potensi kandidat probiotik. Masing-masing isolat koloni kemudian diidentifikasi melalui serangkaian uji biokimia yang meliputi : uji gram, uji katalase, uji oksidase, uji motilitas, uji MR-VP, uji gula-gula yang kemudian di analisis berdasarkan buku Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology.
(a)
(b) Gambar 4 Isolasi bakteri (a) Isolasi awal dari sampel, (b) isolat murni
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
22 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Identifikasi bakteri menggunakan metode konvensional, yaitu mikroba harus diperkaya dahulu hingga dapat kultur murninya. Dari kultur murni tersebut bisa didapat identifikasi mikroba dengan membandingkan karakteristik isolat bakteri yang sedang diidentifikasi dengan karakteristik bakteri yang telah diidentifikasi sebelumnya. Bila tidak terdapat bakteri yang karakteristiknya 100% serupa, maka dilakukan pendekatan terhadap bakteri yag memiliki karakeristik paling menyerupai. Oleh karena itu teknik identifikasi dengan metode konvensional akan selalu menghasilkan suatu bakteri tertentu yang sudah teridentifikasi sebelumnya dan tidak akan dapat menemukan spesies baru (Cowan, 1974). Berdasarkan hasil identifikasi bakteri, 8 isolat bakteri dari saluran pencernaan ikan sidat antara lain Bacillus sp., Bacillus subtilis, Bifidobacterium, dan Lactobacillus sp. Koloni seluruh isolat bakteri berbentuk bulat. Hasil pengamatan pada warna koloni isolat terdapat 3 warna yang berbeda yaitu, warna putih susu yang terlihat pada isolat 1A, 1B, dan 1C, warna krem pada isolat 2A, 3C, 1D, 3D, koloni isolat yang berwarna kuning pada isolat 3A. Kedelapan isolat tersebut selanjutnya dilakukan seleksi kandidat probiotik dengan pengujian hidrolisis kasein, lemak, dan pati.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
23 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5.1.1 Karakteristik Bakteri Tabel 1. Hasil Uji Biokimia Saluran Pencernaan Ikan Sidat
1.A Bacillus subtilis
2.A Alcaligenes faecalis
3.A Baciullus sp.
1B Bacillusp.
1.C Bacillus subtilis
3.C Lactobacillus plantarum
1.D Bifidobacterium
3.D Bacillus sp.
Karakteri stik
Uji gram
+
-
+
+
+
-
+
+
oksidase
+
-
-
+
+
+
+
-
Katalase
+
+
+
+
+
-
+
+
O/F
NR
O
NR
NR
F
O
NR
NR
TSIA
A/A
K/K
A/A
K/K
A/A
A/A
A/A
A/A
LIA
+
+
+
+
+
+
-
+
Motilitas
M
M
NM
NM
M
M
M
NM
Indole
-
-
-
+
-
-
+
-
MR
-
-
-
-
+
-
-
+
Vp
-
-
-
-
-
-
-
-
Citrate
-
+
-
-
-
+
-
-
Urease
+
+
-
+
+
-
-
-
Glukosa
-
-
-
-
-
+
-
-
Laktosa
+
-
+
-
-
+
-
+
Sukrosa
+
-
-
-
-
+
-
+
Arabinosa
+
-
-
-
-
+
-
-
Manitol
+
-
-
-
-
+
-
-
inositol
-
-
-
-
+
-
-
-
Maltose
+
-
+
-
-
+
-
+
*NR : No reaction, M : Motil, NM : non motil, O : Oksidatif, F : Fermentatif.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
24 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Bakteri Bacillus sp. mempunyai ciri-ciri koloni berbentuk bulat dan berkerut atau tepian keriput. Bakteri gram positif, katalase positif, oksidase negatif, tidak motil, indol negatif, ornithin positif, methyl red (MR) negatif, voges proskauer (VP) negatif, lysine iron agar (LIA) positif, sitrat negatif, urea positif, TSIA asam/asam, tumbuh pada suhu optimum 30-37oC. Pada uji gula hanya laktosa dan maltosa yang postif, sedangkan glukosa, sukrosa, arabinosa, manitol dan inositol hasilnya negatif. Menurut Holt et al. (1994), Bacillus sp. merupakan bakteri gram positif, endospora oval, kadang-kadang bundar atau silinder, dan sangat resisten pada kondisi yang tidak menguntungkan. Bakteri ini bersifat aerobik, sangat peka terhadap panas, bersifat katalase dan oksidase positif. Habitat utama Bacillus sp. adalah lingkungan dan saluran pencernaan.Bakteri ini juga terlibat dalam pembusukan makanan, masuk ke saluran pencernaan melalui makanan. Koloni bakteri Bacillus subtilis mempunyai ciri-ciri berwarna putih susu atau agak krem dan berbentuk bulat dengan tepian berkerut. Bacillus subtilis merupakan bakteri gram positif, motil, dan pada uji gula hanya glukosa dan inositol yang negatif sedangkan laktosa, sukrosa, arabinosa, manitol dan maltosa hasilnya positif. Uji katalase positif dan oksidase positif, methyl-red (MR) negatif, voges proskauer (VP) negatif, urease positif, citrate negatif, lysine iron agar (LIA) positif, indol negatif , ornithin negatif, TSIA asam/asam dan optimum tumbuh pada suhu 30-36oC. Menurut Holt et al. (2005), Bacillus subtilis merupakan bakteri Gram positif yang bersifat anaerob fakultatif dan motil. Tidak mampu menghidrolisis ornitin, sitrat, dan arginin, tidak mampu memfermentasi asam campuran melalui uji methyl red (MR) dan voges proskauer (VP), serta
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
25 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tidak mampu memproduksi indol, H2S, lisin dekrboksilase dan enzim oksidase.mampu menghasilkan enzim gelatinase, memfermentasi sukrosa dan glukosa. Bakteri Bifidobacterium sp. koloni berwarna dan bentuknya bulat dengan diameter yang lebih kecil dari koloni bakteri Bacillus dan Lactobacillus plantarum.Bakteri Bifidobacterium merupakan bakteri gram positif, non motil, katalase negatif dan oksidase positif.Pada uji gula hanya laktosa, sukrosa dan maltosa yang positif sedangkan glukosa, arabinosa, manitol dan inositol hasilnya positif. Uji methyl red (MR) dan voges proskauer (VP) hasil keduanya adalah negatif, uji lysine iron agar (LIA) positif, citrate dan urea negatif, indol negatif, TSIA asam/asam dan bakteri Bifidobacterium tumbuh pada suhu optimum 3037oC. Bakteri Lactobacillus sp. koloninya berwarna krem dan bentuknya bulat, merupakan bakteri gram positif, non motil, tidak mampu menghasilkan enzim katalase, yang dibuktikan dengan tidak terbentuknya gelembung udara, Pada uji fermentasi gula, mampu memfermentasikan glukosa, laktosa, sukrosa, arabinosa, manitol dan maltosa sedangkan inositol tidak mampu difermentasi isolat. 5.1.2 Uji Hidrolisis Kasein, Pati, dan Lemak Sebagai Kandidat Probiotik Pada pengamatan hasil uji hidrolisis kasein ditandai dengan adanya zona bening di sekeliling isolat, hidrolisis lemak ditunjukkan dengan adanya warna hijau terang di daerah sekitar koloni isolat dan hidrolisis pati ditandai dengan adanya zona kuning bening di sekeliling koloni isolat yang ditumbuhkan. Bakteri yang dapat menghidrolisis kasein, pati dan lemak yaitu Bifidobacterium sp., Bacillus subtilis, dan Lactobacillus plantarum. Dari ketiga
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
26 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
nutrient tersebut, kasein dan lemak yang banyak terhidrolisis oleh isolat. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa semua isolat menunjukkan dapat menghidrolisis kasein yang artinya isolat-isolat tersebut mempunyai aktivitas enzim protease yang memecah protein menjadi asam amino. Bakteri itu mampu menghidrolisis amilum karena dapat menghasilkan enzim amilase yang memecah tepung menjadi glukosa, maltose, dan dekstrin. Hidrolisis protein mendegradasi protein menjadi asam amino tunggal dengan tujuan menggunakan asam amino tersebut untuk sintesis protein dan molekul seluler yang lain atau sumber energy (Kaiser, 2005). Isolate yang mampu menghidrolisis lemak karena dapat menghasilkan enzim lipase yang memecahkan molekul lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Menurt Gaman, dkk.(1981) lemak merupakan trigleserida yang terdiri atas 1 molekul gliserol yang berikatan dengan 3 molekul asam lemak. 5.2 Pembahasan Secara alamiah, mikroba terdapat dalam bentuk campuran dari berbagai jenis. Untuk mempelajari sifat-sifat pertumbuhan, morfologi, dan sifat fisiologis mikroba, maka masing-masing mikroba tersebut harus dipisahkan dengan yang lainnya, sehingga terbentuk kultur murni, yaitu suatu biakan yang terdiri dari selsel satu spesies atau satu galur mikroba. Untuk mendapatkan isolate bakteri dari suatu bahan yang mengandung campuran mikroba dapat dilakukan isolasi dengan beberapa metode tergantung jenis mikroorganismenya (Fardiaz, 1989). Dari hasil penelitian, isolasi bakteri dalam saluran pencernaan Anguilla bicolor didapatkan sebanyak 8 isolat yang dilanjutkan pada uji hidrolisis kasein, lemak, dan pati. Uji hidrolisis tersebut untuk mengetahui adanya aktivitas enzim protease, lipase, dan amilase pada bakteri.Pengujian merupakan salah satu syarat
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
27 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dalam seleksi kandidat probiotik. Adanya aktivitas enzim protease, lipase, dan amilase tersebut akan memicu peningkatan aktivitas enzim endogenous yang diproduksi oleh bakteri dalam saluran pencernaan. Sehingga secara tidak langsung keberadaan bakteri dapat menguntungkan inangnya (Subagyo dan Ali, 2011). Hasil uji hidrolisis protein, lemak dan pati memperlihatkan bahwa sebagian besar isolat menunjukkan positif menghidrolisis sumber karbonnya dan ada beberapa yang negatif, hasil yang positif ditandai dengan adanya zona bening dan dan warna hijau di sekitar koloni. Hal tersebut menunjukkan bahwa makromolekul yang menjadi sumber karbon sudah dimanfaatkan sebagai sumber energi oleh bakteri. Bakteri penghasil enzim amilase dapat menghidrolisis amilum menjadi molekul-molekul maltosa, glukosa, dan dekstrin (Hadioetomo, 1993). Bila amilum telah terhidrolisis, maka tempat-tempat yang tidak mengandung amilum lagi akan tampak zona kuning bening. Hal tersebut membuktikan bahwa bakteri melakukan aktivitas menghidrolisis amilum. Bagian jernih yang ada di sekeliling koloni menunjukkan adanya aktivitas bakteri yang menghidrolisis protein. Jika protein dihidrolisis oleh bakteri akan tampak zona jernih di sekitar tumbuh koloni. Jika tidak mampu dihidrolisis maka medium tetap berwarna putih Enzim protease merupakan enzim penghidrolisis protein, yaitu enzim yang memutus ikatan peptida pada rantai protein sehingga dihasilkan asam amino atau peptida berantai pendek. Zona hijau terang yang terdapat di daerah sekitar koloni menunjukkan adanya aktivitas bakteri yang menghidrolisis lemak dan menghasilkan enzim
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
28 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
lipase. Maka bakteri tersebut membutuhkan gliserol dan asam lemak sebagai bahan makanannya. Bacillus ditemukan pada sampel usus ikan sidat yaitu 3A, 1B, 3D. Genus Bacillus termasuk salah satu probiotik yang berperan sebagai agen biokontrol dalam akuakultur, baik sebagai biokontrol terhadap penyakit pada ikan maupun activator perbaikan nutrisi pada ikan (Verschuere et al., 2000). Menurut Jusadi dkk.(2004), Bacillus sp. yang ditambahkan ke dalam pakan dapat memperbaiki konversi pakan dan meningkatkan laju pertumbuhan ikan patin. Bacillus sp. memiliki peranan dalam proses pencernaan untuk mempengaruhi aktivitas enzim pencernaan meningkatkan aktivitas protease dan amylase (Geovanny & Shen, 2008). Beberapa spesies Bacillus menghasilkan enzim ekstraseluler seperti protease, lipase, amilase, dan selulase yang bisa membantu pencernaan dalam tubuh hewan (Wongsa dan Werukhamkul, 2007). Bacillus memiliki beberapa sifat yaitu, bersifat aerob fakultatif sehingga diharapkan mampu hidup dan berkembang dalam usus ternak, berspora sehingga penyimpanannya lebih sederhana, dan tetap viable pada saat proses pembuatan pakan, menghasilkan enzim pencernaan seperti protease dan amilase yang dapat membantu pencernaan, serta memproduksi asam-asam lemak rantai pendek yang mempunyai sifat antimikroba (Kompiang, 2009 : 182). Bacillus subtilis ditemukan pada sampel usus ikan sidat yaitu 1A dan 1C, dan bisa menghidrolisis kasein, pati, dan lemak.Bacillus subtilis merupakan bakteri yang berbentuk batang yang termasuk Gram positif (Perez 2000). Bacillus subtilis telah dilakukan penelitian terkait peranannya dalam akuakultur baik sebagai probiotik penghambat pertumbuhan bakteri patogen dan probitik dalam
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
29 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
proses pencernaan (Subagiyo dan Djunaedi, 2002). Bacillus subtilis menghasilkan bakteriosin yang merupakan zat antimikroba berupa polipeptida, protein, atau senyawa yang mirip protein. Bakteriosin disintesis dari bosom oleh bakteri selama masa pertumbuhannya dan umumnya hanya menghambat pertumbuhan galurgalur bakteri yang berkerabat dekat dengan bakteri penghasil bakteriosin (Kone & Fung, 1992). Far (2009) menyatakan bahwa, pencampuran Bacillus subtilis dalam pakan memberikan perbedaan yang signifikan terhadap tingkat kelangsungan hidup dan meningkatkan pertumbuhan udang vannamei. Meshaly et al (2008) pun menjelaskan bahwa penambahan Bacillus subtilis pada pakan ikan nila tilapia mampu meningkatkan system imun usus dan menambah tingkat survival ikan sehingga mampu menaikkan berat badan ikan. Bifidobacterium sp. dtemukan pada sampel usus ikan yaitu sampel 3C dan menunjukkan koloni bakteri ini dapat menghidrolisis kasein, pati, dan lemak. Beberapa karakteristik bakteri ini adalah Gram positif, anaerobic, tidak motil, tidak membentuk spora, dan berbentuk batang (Praja, 2011). Menurut Holt et al., (1994) bakteri Bifidobacterium sp. bersifat gram positif, koloni berbentuk bulat, sel batang banyak variasi tersusun dalam bentuk V, kadang kadang menunjukkan bentuk bulat besar, katalase negatif,dan oksidase positif, tidak motil, bersifat fermentative, aktif memfermentasi karbohidrat. Habitat Bifidobacterium ada juga berada dalam system intestinal hewan berdarah panas dan system intestinal lebah madu (Scardovi, 1986). Silalahi (2001) mengatakan bakteri Bifidobacterium sangat efektif untuk melawan bakteri yang merugikan atau patogen yang masuk dari luar maupun bakteri yang merugikan dalam saluran pencernaan seperti Shigella dysenteria, Salmonella typhosa, Staphylococcus aureus, E. coli, dan
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
30 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
bakteri lainnya. Karena bakteri ini memproduksi zat-zat yang bersifat asam lemak rantai pendek terutama asam asetat dan laktat, dan bisa juga menghasilkan zat bersifat antibiotik. Bakteri Lactobacillus plantarum ditemukan pada sampel usus 3C dan menunjukkan koloni ini dapat menghidrolisis kasein, pati, dan lemak. Karakteristik bakteri ini adalah genus bakteri gram positif, anaerob fakultatif. Warna koloni putih susu atau krem, bentuk koloni bulat, tidak motil, okasidase positif, katalase negatif, methyl-red positif, dan tumbuh optimum pada suhu 3037oC. Menurut Holt et al (1994), bakteri Lactobacillus ini termasuk gram positif, tidak berspora, tidak motil oleh flagel peritrichous, fakultatif anaerob. Lactobacillus plantarum termasuk bakteri asam laktat yang dapat menghambat kontaminasi
mikroorganisme
pembusuk,
mikroorganisme
patogen,
serta
mikroorganisme penghasil racun akan mati (Sperling, 1968). Dari hasil penelitian didapatkan 3 bakteri kandidat probiotik yaitu Bacillus subtilis, dan Bifidobacterium dan Lactobacillus plantarum. Ketiga bakteri yang diidentifikasi memiliki kemampuan dalam menghidrolisis kasein, lemak, dan pati sehingga
ketiga
bakteri
tersebut
dapat
digolongkan
sebagai
kandidat
probiotik.Diharapkan Bacillus subtilis, Bifidobacterium dan Lactobacillus plantarum sebagai kandidat probiotik diuji lanjut melalui uji skrining bakteri yaitu uji hambat dan uji patogenitas baik penerapan pada skala laboratorium maupun skala lapangan. Suatu probiotik yang baik seharusnya diisolasi dari hewan inang, habitat atau pakannya sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungan maupun saluran pencernaannya.Menurut Verschuere et al. (2000) probiotik merupakan agen
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
31 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
mikroba yang memberikan pengaruh menguntungkan pada inangnya dengan berbagai macam interaksi, salah satunya adalah menjamin perbaikan dalam penggunaan pakan atau memperbaiki nilai nutrisinya. Bakteri
probiotik
merupakan
bakteri
yang
aman
dan
relatif
menguntungkan dalam saluran pencernaan.Bakteri ini menghasilkan zat yang tidak berbahaya bagi inang tetapi justru menghancurkan bakteri patogen pengganggu sistem pencernaan. Pemilihan probiotik yang diisolasi dari saluran pencernaan ikan diharapkan akan lebih mudah dalam beradaptasi dengan lingkungan saluran pencernaan ikan sehingga mampu hidup dan berkembang membantu proses pencernaan. Bakteri kandidat probiotik yang didapatkan dari saluran pencernaan ikan sidat yaitu Bacillus sp., Bifidobacterium sp., Bacillus subtilis dan Lactobacillys plantarum dimungkinkan berasal dari lingkungan budidaya ikan sidat.Bakteri tersebut masuk ke dalam saluran pencernaan ikan bersamaan dengan pakan yang dimakan (Alamsyah, 2009).Hal ini memungkinkan bakteri yang diisolasi dari saluran pencernaan tersebut memiliki potensi untuk dijadikan kandidat probiotik.Penelitian dengan menambahkan
Bacillus
subtilis
pada pakan
menunjukkan adanya peningkatan bobot dan efisiensi pakan pada ikan rainbrow trout (Gatesoupe, 1999). Menurut Balca’zar et al., kultur Bacillus subtilis dalam pakan ayam mampu meningkatkan jumlah Lactobacillus sp. di dinding usus yang pada gilirannya dapat menekan mikroorganisme yang tidak diinginkan seperti E. coli. Zat antibakteri yang dihasilkan mikroflora di antaranya adalah asam laktat, peroksida, dan bakteriosin. Flora normal pada usus memiliki fungsi perlindungan
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
32 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang penting untuk menekan bakteri patogen dan virus, menstimulir daya tahan lokal dan sistemik, serta mengubah aktivitas metabolic bakteri usus.Selain itu, bakteri probiotik juga menekan bakteri patogen karena terjadinya kompetisi sisi penempelan (reseptor), peningkatan produksi lendir atau mukosa usus (Salminen dan Wright, 2003).
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa dari delapan sampel yang diambil dari saluran pencernaan ikan sidat (Anguilla bicolor) ditemukan bakteri yang berpotensi sebagai kandidat probiotik yaitu Bacillus subtilis, Bifidobacterium, dan Lactobacillus plantarum. 6.2 Saran Hasil penelitian ini masih dalam bentuk bakteri kandidat probiotik sehingga diperlukan uji skrining lebih lanjut yaitu uji hambat secara in vitro untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen, jamur maupun virus serta uji patogenitas secara in vivo agar dapat diketahui manfaatnya di bidang perikanan.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
34 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed Z, Y Wang, Q Cheng, M Imran (2010). Lactobacillus acidophillus bacteriosin, from production to their application : an overview. African Journal of Biotechnology 9(20) : 2843 – 2850. Allen SJ, EG Martinez, GV Gregorio, LF Dans (2011). Probiotics for treating acute infectious diarrhea. John Willey & Sons Ltd. UK. Anhar, M., Henry, K. S., Aradhita, D., Sari, S., Hazrina, A. 2008. Cara Makan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan ikan Nilem (Osteochilus hasselti). Program Kreativitas Mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Bogor. . Balai Karantina Ikan Kelas I Ngurah Rai (BKI Ngurah Rai). 2005. Prosedur Kerja Laboratorium Bakteriologi. Balai Karantina Ikan Kelas I Ngurah Rai Denpasar, hal. 6-9, 19-21, 25-30. Balcázar, J. L., I. De Blas, I. Ruiz-Zarzuela, D. Vendrell, M. D. Evora and J. L. Muzquiz. 2006. Growth Inhibition of Aeromonas Species by Lactic Acid Bacteria Isolated from Salmonids. Microb Ecol in Health and Disease, 18 (2) : 61-63. Balcázar, J. L., D. Vendrell, I. De Blas, I. Ruiz-Zarzuela, O. Gironés and J. L. Múzquiz. 2007a. In Vitro Competitive Adhesion and Production of Antagonistic Compounds by Lactic Acid Bacteria Against Fishpathogens. Veterinary Microbio, 122(3-4): 373-380. Balcázar, J. L., I. De Blas, I. Ruiz-Zarzuela, D. Vendrell, O. Gironés and J. L. Muzquiz. 2007b. Enhancement of The Immune Response and Protection Induced by Probiotic Lactic Acid Bacteria Against Furunculosis in Rainbow Trout (Oncorhynchus Mykiss). FEMS Immunol Medical Microbiol, 51 (2) : 185-193. 51 Balcázar, J. L., D. Vendrell, I. De Blas, I. Ruiz-Zarzuela, J. L. Muzquiz and O. Girones. 2008. Characterization of Probiotic Properties of Lactic Acid Bacteria Isolated from Intestinal Microbiota of Fish. Aquaculture Journal, 278 (2) : 188-191. Deelder, C. L. 1984. Synopsis of Biological Data on The Eel Anguilla Anguilla (Linaeus, 1758). FAO Fisheries Synopsis No. 80. Revision 1. Food and Angriculture Organization of The United Nations. Rome. Feliatra, I. Efendi, dan E. Suryadi. 2004. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik dari Ikan Kerapu Macan (Ephinephelus fuscogatus) dalam Upaya Efisiensi Pakan Ikan. Jurnal Natur Indonesia 6(2): 75-80. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
35 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gatesoupe, F. J. 1999. The Use of Probiotics in Aquaculture. Aquaculture, 180 (2-3) : 147-165. Geovanny, D. G. R., & M.A. Shen, 2008. Influence of Probiotics on the Growth and Digestive Enzym Activity of White Pacific Shrimp (Litopenaeus vannamei).J. Ocean Univ. Chin. 7:215-218. Ghosh, S., S. K. Sen & A. K. Ray, 2002. Enzyme Producing Bacteria Flora Isolated From Fish Digestive Tracts. Aquaculture International 10: 109-12. Gomez R. Geovanny, Balcazar Jose Luis, MA Shen, 2007. Probiotics Control Agents in Aquaculture. J. Ocean University of China. Gomez-Gill, B. 1998. Evaluation of Potential Probionts for Use in Penaeid Shrimp Larval Culture. PhD Thesis. Institute of Aquaculture. University of Stirling. Stirling. Hadioetomo, Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi dasar dalam praktek (Teknik dan prosedur dasar laboratorium). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Holtj. G., Kreig, Sneath, J.T Stanly, & S.T Williams. 1994. Bergeys Manual Determiative Bacteriology. Baltimore: Williamn and Willkins Baltimore. Irianto, A. 2003. Probiotik Akuakultur. Gadjah Mada University Press. 125 hal. Isnansetyo, A. 2005. Bakteri antagonis sebagai Probiotik untuk Pengendalian Hayati pada Akuakultur. Jurnal Perikanan VII (1) : Februari 2005. Nganro, N.R., I Nyoman P.A., Pingkan, A dan Dea I.A. Pengembangan Paket Produk Bakteri Penghambat Pertumbuhan Bakteri Patogen Vibrio pada Budidaya Tambak Udang. Departemen Biologi. Institut Teknologi Bandung. Pelczar, M.J. and E.C.S. Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerjemah: Hadi, R.S. Jakarta: UI Press. Sasongko, Agus., Purwanto, Joko., Mu’minah, Siti., Arie, Usni. 2007. Sidat; Penduan Agribisnis Penangkapan, Pendederan, dan Pembesaran. Penebar Swadaya. Depok. Waspodo IS. 2001. Efek probiotik, prebiotik dan synbiotik bagi kesehatan. http//www.kompas.com/kompas-cetak/0109/30/iptek/efek22.htm [12 November 2015]. Watson, K, A., Kaspar, H., Lategan, M.J., Gibson, L. 2008. Probiotics in Aquaculture: The need, principles and mechanisms of action and screening processes. Aquaculture, Vol. 274. No. 1, pp. 1-14.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI
36 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Wongsa, P. and P. Werukhamkul. 2007. Product Development and Technical Service, Biosolution International. Thailand : Bangkadi Industrial Park 134/4.
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI …
PUSPA LESTARI