ISLAM DAN DEMOKRASI Modul ke:
13 Fakultas
Program Studi
MATA KULIAH AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si.
A. Ajaran Islam Tentang Kesehatan • Kata “demokrasi” yang dalam bahasa Inggris “democracy” berasal dari kata Yunani yaitu “demos” = rakyat, dan “kratos” = pemerintahan. • Secara etimologi yang berasal dari bahasa Yunani Demokrasi = “Pemerintahan oleh Rakyat” • Menurut Lincoln demokrasi adalah sebuah pemerintahan yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.
Dalam Islam, tatanan pemerintahan tidak bersumber dari manusia, akan tetapi bersumber dari Allah swt yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunah Demokrasi dalam Islam terlebih dahulu muncul jauh sebelum demokrasi dari Yunani tercetus dan dikenal dengan istilah “syura”.
Dua perbedaan pendapat mengenai demokrasi 1. golongan yang menolak tentang penerapan demokrasi, alasan mereka adalah Al-Qur’an surat Yusuf ayat 40
2 perbedaan pendapat mengenai demokrasi 1. golongan yang menolak tentang penerapan demokrasi, alasan mereka adalah Al-Qur’an surat Yusuf ayat 40 2. golongan yang mendukung demokrasi, alasan mereka adalah bahwa karena dalam demokrasi tercermin nilai-nilai agama seperti musyawarah.
Menurut Islam sendiri kekuasaan tertinggi berada di tangan Allah swt Yang ada dalam Islam adalah syura yang tidak luntur dari nilai dan dasar Islam yang tiadak dikombinasikan dengan nilai politik dan disemangati oleh nilai-nilai syariah dan kemasyarakatan
Ciri Sistem Demokrasi dalam Pandangan Islam
Berada di bawah payung agama Islam Rakyat diberi kebebasan untuk menyuarakan aspirasinya yang tentunya sesuai dengan nilai-nilai Islam
Pengambilan keputusan senantiasa dilakukan dengan musyawarah
Ciri Sistem Demokrasi dalam Pandangan Islam Suara mayoritas tidak bersifat mutlak meskipun tetap menjadi pertimbangan utama dalam musyawarah Musyawarah hanya berlaku pada persoalan ijtihadi; manusia hanya boleh membahas mengenai masalah yang bersifat teknis
Produk hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh keluar dari nilai-nilai agama Islam
Ciri Sistem Demokrasi dalam Pandangan Islam
Hukum dan kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh semua warga
Pandangan Ulama tentang Demokrasi
Dr. Yusuf AlQardhawi
Salim Ali alBahnasawi
Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab
Dr. Yusuf Al-Qardhawi
? Dalam proses pemilihan melibatkan banyak orang untuk memilih kandidat yang berhak memimpin mereka
Terdapat usaha dari setiap rakyat untuk meluruskan penguasa yang tiran
Dr. Yusuf Al-Qardhawi
Substansi demokrasi sejalan dengan Islam Terdapat pemilihan umum >> termasuk ke dalam jenis pemberian saksi
Penetapan kebijakan berdasarkan suara mayoritas
Adanya kebebasan pers dan mengeluarkan pendapat
Salim Ali Al-Bahnasawi
Demokrasi mengandung dua sisi sisi baik = tidak bertentangan sisi negatif = bertentangan dengan Islam dengan Islam adanya kedaulatan rakyat selama tidak bertentangan dengan Islam
penggunaan hak legislatif secara bebas yang bisa mengarah pada sikap menghalalkan segala cara
• Solusinya... • - Menetapkan tanggung jawab setiap individu di hadapan Allah • - Wakil rakyat harus memiliki akhlak Islam dalam musyawarah dan tugas-tugas lainnya • - Mayoritas bukan ukuran mutlak dalam kasus yang hukumnya tidak ditemukan dalam Al-quran dan As-Sunnah • Firman Allah swt dalam QS. An-Nisa ayat 59 : • - Komitmen yang kuat terhadap islam terkait dengan persyaratan jabatan sehingga hanya yang bermoral yang duduk di parlemen.
Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab • Islam bukan hanya mendukung demokrasi tapi justru mensyaratkan demokrasi
sistem demokrasi dalam Islam terlebih dahulu ada dan dikenal dengan istilah “syura” yang tentunya lebih jelas
Teknik penerapannya tidak jauh berbeda Baik syura maupun demokrasi umumnya adalah musyawarah dalam sebuah pengambilan keputusan
Prinsip syura dari segi hukum Islam dibenarkan jika hanya dalam hal-hal yang ma’ruf Kebenaran tidak di ukur dengan jumlah yang menyuarakannya
sistem demokrasi dalam Islam terlebih dahulu ada dan dikenal dengan istilah “syura” yang tentunya lebih jelas
Teknik penerapannya tidak jauh berbeda Baik syura maupun demokrasi umumnya adalah musyawarah dalam sebuah pengambilan keputusan
Prinsip syura dari segi hukum Islam dibenarkan jika hanya dalam hal-hal yang ma’ruf Kebenaran tidak di ukur dengan jumlah yang menyuarakannya
Prinsip-prinsip Demokrasi dalam Islam Syura suatu prinsip tentang cara pengambilan keputusan yang secara eksplisit ditegaskan dalam al-Qur’an.
QS. As-Syura:38 dan Ali Imran:159
Prinsip-prinsip Demokrasi dalam Islam Syura suatu prinsip tentang cara pengambilan keputusan yang secara eksplisit ditegaskan dalam al-Qur’an.
QS. As-Syura:38 dan Ali Imran:159
Prinsip-prinsip Demokrasi dalam Islam Syura suatu prinsip tentang cara pengambilan keputusan yang secara eksplisit ditegaskan dalam al-Qur’an.
QS. As-Syura:38 dan Ali Imran:159 Dalam praktik kehidupan umat Islam, lembaga yang paling dikenal sebagai pelaksana syura adalah ahl halli wa-l‘aqdi pada zaman khulafaurrasyidin. Lembaga ini lebih menyerupai tim formatur yang bertugas memilih kepala negara atau khalifah.
• Al-‘adalah adalah keadilan, artinya dalam menegakkan hukum termasuk rekrutmen dalam berbagai jabatan pemerintahan harus dilakukan secara adil dan bijaksana, tidak boleh kolusi dan
nepotis. Arti pentingnya penegakan keadilan dalam sebuah pemerintahan ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam beberapa ayat-Nya, antara lain : QS. an-Nahl ayat 90 QS.Al-Maidah ayat 8 QS.An-Nisa’ ayat 58 • •
• Al-‘adalah adalah keadilan, artinya dalam menegakkan hukum termasuk rekrutmen dalam berbagai jabatan pemerintahan harus dilakukan secara adil dan bijaksana, tidak boleh kolusi dan nepotis. • Arti pentingnya penegakan keadilan dalam sebuah pemerintahan ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam beberapa ayat-Nya, antara lain : QS. an-Nahl ayat 90 QS.Al-Maidah ayat 8 QS.An-Nisa’ ayat 58
Al-Maidah : 8
Betapa prinsip keadilan dalam sebuah negara sangat diperlukan, sehingga ada ungkapan yang “ekstrim” berbunyi: “Negara yang berkeadilan akan lestari kendati ia negara kafir, sebaliknya negara yang zalim akan hancur meski ia negara (yang mengatasnamakan) Islam”.
Al-Musawah adalah kesejajaran, artinya tidak ada pihak yang merasa lebih tinggi dari yang lain sehingga dapat memaksakan kehendaknya. Penguasa tidak bisa memaksakan kehendaknya terhadap rakyat, berlaku otoriter dan eksploitatif. Kesejajaran ini penting dalam suatu pemerintahan demi menghindari dari hegemoni penguasa atas rakyat. Diantara dalil al-Qur’an yang sering digunakan dalam hal ini adalah surat al-Hujurat:13.
Al-Amanah adalah sikap pemenuhan kepercayaan yang diberikan seseorang kepada orang lain. Oleh sebab itu kepercayaan atau amanah tersebut harus dijaga dengan baik. Persoalan amanah ini terkait dengan sikap adil seperti ditegaskan Allah SWT dalam Surat anNisa’ ayat 58.
Al-Masuliyyah adalah tanggung jawab. Al-Hurriyyah adalah kebebasan, artinya bahwa setiap orang, setiap warga masyarakat diberi hak dan kebebasan untuk mengeksperesikan pendapatnya. Sepanjang hal itu dilakukan dengan cara yang bijak dan memperhatikan alakhlaq al-karimah dan dalam rangka al-amr bi-‘lma’ruf wa an-nahy ‘an al-‘munkar, maka tidak ada alasan bagi penguasa untuk mencegahnya.
Persamaan dan Perbedaan Antara Islam dan Demokrasi Persamaan yang mempertemukan Islam dan demokrasi, diantaranya adalah : 1. Demokrasi diartikan sebagai sistem yang diikuti asas pemisahan kekuasaan, itu pun sudah ada di dalam Islam. 2. Demokrasi seperti definisi Abraham Lincoln : dari rakyat dan untuk rakyat pengertian itu pun ada di dalam sistem negara Islam dengan pengecualian bahwa rakyat harus memahami Islam secara komprehensif.
3. Demokrasi adalah adanya dasar-dasar politik atau sosial tertentu 4. Mengutamakan persamaan hak dan kewajiban dalam berbagai bidang kehidupan. 5. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 6. Mengutamakan persamaan derajat dan kedudukan.
• Al-Amanah adalah sikap pemenuhan kepercayaan yang diberikan seseorang kepada orang lain. Oleh sebab itu kepercayaan atau amanah tersebut harus dijaga dengan baik. • Persoalan amanah ini terkait dengan sikap adil seperti ditegaskan Allah SWT dalam Surat anNisa’ ayat 58.
Perbedaan Islam dan Demokrasi Demokrasi yang sudah populer di Barat, definisi bangsa atau umat dibatasi batas wilayah, iklim, darah, suku-bangsa, bahasa dan adat-adat yang mengkristal. Akan tetapi menurut Islam, umat tidak terikat batas wilayah atau batasan lainnya. Ikatan yang hakiki di dalam Islam adalah ikatan akidah, pemikiran dan perasaan. Siapa pun yang mengikuti Islam, ia masuk salah satu negara Islam terlepas dari jenis, warna kulit, negara, bahasa atau batasan lain. Dengan demikian, pandangan Islam sangat manusiawi dan bersifat internasional.
Tujuan-tujuan demokrasi Barat adalah tujuantujuan yang bersifat duniawi dan material. Jadi, demokrasi ditujukan hanya untuk kesejahteraan umat (rakyat) atau bangsa dengan upaya pemenuhan kebutuhan dunia yang ditempuh melalui pembangunan, peningkatan kekayaan. Adapun demokrasi Islam selain mencakup pemenuhan kebutuhan duniawi (materi) mempunyai tujuan spiritual yang lebih utama dan fundamental.
3. Kedaulatan umat (rakyat) menurut demokrasi Barat adalah sebuah kemutlakan. Jadi, rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi tanpa peduli kebodohan, kezaliman atau kemaksiatannya. Namun dalam Islam, kedaulatan rakyat tidak mutlak, melainkan terikat dengan ketentuan-ketentuan syariat sehingga rakyat tidak dapat bertindak melebihi batasan-batasan syariat, Al-Quran dan as-Sunnah tanpa mendapat sanksi.
4. Demokrasi bersifat tidak menentu (inkonsistensi) semua tergantung rakyat, sedangkan dalam Islam, syura berlandaskan nilai-nilai agama sifatnya tetap (konsisten) dan mutlak.
DAFTAR PUSTAKA M. Imam Aziz, Agama, Demokrasi dan Keadilan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993.. Nurcholish Madjid, Islam: Agama Kemanusiaan, Yayasan Wakaf Paramadina, Jakarta, 1995 Muhammad AS Hikam, Demokrasi dan Civil Society, Jakarta, LP3ES, 1996,, Ahmad Suaedy, Spritualitas Baru: Agama dan Masyarakat, Institut Dian Interfidey, Yogyakarta Arief Afandi (ed.), Islam: Demokrasi Atas Bawah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1997