Ir. A. Hasbi Noor, M.M.Pd. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung
Apa itu Pendidikan ? • Pendidikan pada hakekatnya adalah proses pematangan kualitas hidup. Melalui proses tersebut diharapkan manusia dapat memahami apa arti dan hakikat hidup, serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan kehidupan secara benar. • Karena itulah fokus pendidikan diarahkan pada pembentukan kepribadian unggul dengan menitikberatkan pada proses pematangan kualitas logika, hati, akhlak, dan keimanan. • Puncak pendidikan adalah tercapainya titik kesempurnaan kualitas hidup.
• Sebagai suatu proses, pendidikan dimaknai sebagai semua tindakan yang mempunyai efek pada perubahan watak, kepribadian, pemikiran, dan perilaku. • Dengan demikian, pendidikan bukan sekedar pengajaran dalam arti kegiatan mentransfer ilmu, teori, dan fakta-fakat akademik semata ; atau bukan sekedar urusan ujian, penetapan kriteria kelulusan, serta pencetakan ijazah semata. • Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembebasan peserta didik dari : ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan, ketidakbenaran, ketidakjujuran, dan dari buruknya hati, akhlak, dan keimanan.
• Oleh karena itu, pendidikan tidak boleh menjadikan manusia asing terhadap dirinya dan asing terhadap hati nuraninya. • Pendidikan tidak boleh melahirkan sikap, pemikiran, dan perilaku semu. • Pendidikan tidak boleh menjadikan manusia berada di luar dirinya. • Pendidikan harus mampu menyatukan sikap, pemikiran, perilaku, hati nurani, dan keimanan menjadi satu kesatuan yang utuh. (Prof.Dr. Dedi Mulyasana, M.Pd.)
Tujuan Pendidikan • Keberhasilan lulusan bukanlah ditentukan oleh hebatnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki lulusan, tetapi lebih ditentukan oleh sikap yang dimilikinya. • Banyak orang pandai tetapi sombong, banyak tukang terampil tetapi curang, banyak orang pintar dan terampil tetapi tidak jujur, banyak orang cerdas tapi culas. • Oleh sebab itu, yang utama dalam mendidik adalah mendidik dengan hatinya karena hatinya pendidikan adalah pendidikan hati. • W.R. Soepratman (1945) : “ bangunlah jiwanya, bangunlah raganya” .
Pendidikan perlu dikelola dengan baik dan benar
• Pengelolaan berasal dari kata manajemen. • Pengelolaan Pendidikan merupakan upaya untuk menerapkan kaidahkaidah manajemen dalam bidang pendidikan.
Definisi manajemen dalam arti luas : Manajemen ialah seni (art) dan ilmu (science) mengelola (memanaj) sumber daya 6M+1I (man, money, material, machine, methods, and marketing + Information) untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Kata Kunci •
Seni dan Ilmu
•
Mengelola (fungsi manajemen) yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (leading), dan pengendalian (controlling)
•
Sumberdaya
•
Mencapai tujuan secara efektif, efisien, dan akuntabel
• Efisein (daya guna) adalah proses penghematan sumber daya (6M+ I) dengan cara melakukan pekerjaan dengan benar (do things right) • Efektif (hasil guna) adalah tingkat keberhasilan pencapaian tujuan (outcome) dengan cara melakukan pekerjaan yang benar (do the right things) atau mencapai tujuan dengan baik.
• Keefektifan secara kuantitatif adalah perbandingan antara hasil yang diperoleh dibagi dengan target yang harus dicapai. • Keefektifan secara kualitatif adalah tingkat kepuasan yang diperoleh. (catatan : sesuatu yang efisien belum tentu efektif dan sesuatu yang efektif belum tentu efisien)
• Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Pasal 1 ayat (1) • Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulian, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
• Manajemen Pendidikan dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. (Usman , 2009 : 12).
• Manajemen pendidikan : seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. • Manajemen pendidikan : proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumberdaya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien, mandiri, dan akuntabel.
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan : 1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran (PAKEMB); 2. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya ; 3. Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan. 4. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
5. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan. 6. Teratasinya masalah mutu pendidikan karena 80% masalah mutu disebabkan oleh manajemennya. 7. Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel. 8. Meningkatnya citra positif pendidikan.
1) Perencanaan ; 2) Pengorganisasian ; 3) Pengarahan (motivasi, kepemimpinan, kekuasaan, pengambilan keputusan, komunikasi, koordinasi, negosiasi, manajemen konflik, perubahan organisasi, keterampilan interpersonal, membangun kepercayaan, penilaian kinerja, dan kepuasan kerja). 4) Pengendalian meliputi pemantauan (monitoring), penilaian, dan pelaporan