Investigating the Role of Information Technology in Building Buyer-Supplier Relationships
Varun Grover, James T. C. Teng, Kirk D. Fiedler Journal of the Association for Information Systems Volume 3, 2002, P. 217-245
Latar Belakang • Peran IT dalam mengurangi biaya transaksi antara buyer dan supplier dan menciptakan pasar yang lebih tersetruktur. • Peran IT pada struktur tersebut masih belum jelas.
Tujuan Penelitian • Untuk meneliti efek dari IT terhadap relationalism dalam biaya transaksi ekonomi. • Secara spesifik : – Meneliti mengenai asosiasi antara biaya transaksi dan relationalism – Meneliti peran IT menjadi perantara dalam hubungan ini.
Transaction Cost Theory (TCT) • TCT digunakan secara luas dalam mengintrepertasikan pertukaran yang terjadi antara buyer dan supplier. • Solusi yang diajukan oleh TCT adalah menciptakan struktur antara buyers dan suppliers yang sesuai dengan lingkungan pertukaran yang ada. • Keberadaan TCT menciptakan kesempatan untuk mengurangi biaya pertukaran dengan mengganti struktur yang ada.
Relationalism • TCT fokus ke transaksi individual, konsep dari relationalism merupakan contoh dari keseluruhan hubungan yang terjadi. • Relationalism dapat diintrepertaskan sebagai mekanisme yang terstruktur yang merefleksikan secara implisit hubungan yang open-ended untuk meradaptasi dengan lingkungan dan berkoordinasi untuk melakukan pertukaran yang aman.
Transaction Cost vs Relationalism • Secara umum, biaya untuk memonitor dan mengontrol perilaku mitra bisnis (transaction cost) dalam upaya untuk mengatasi oportunisme yang potensial bertolak belakang dengan pemeliharaan hubungan yang berkesinambungan dalam hubungan tersebut (relationalism). • Parkhe [1993] : kerjasama dalam suatu aliansi berbanding terbalik dengan persepsi/pandangana perilaku oportunistik pada salah satu pihak mitra bisnis.
Transaction Cost vs Relationalism (2) • Hipotesis 1 : Perkiraan transaction cost dalam suatu hubungan transaksi akan berbanding terbalik dengan peningkatan relationalism dalam hubungan tersebut
Peranan IT dalam Hubungan Buyer-Supplier • Uncertainty dalam hubungan transaksi meningkatkan potensial terjadinya oportunisme >transaction cost meningkat • IT merupakan mekanisme yang menjanjikan untuk mengurangi tingkat uncertainty ini -> dengan meningkatkan kemampuan pemrosesan informasi antarorganisasi
Peranan IT dalam Hubungan Buyer-Supplier (2) • IT dapat menekan biaya koordinasi( meliputi biaya pertukaran informasi, menghubungkan informasi tersebut dalam proses pengambilan keputusan perusahaan, serta biaya yang timbul akibat adanya delay dalam penyampaian informasi) • Penerapan IT antarorganisasi dapat dilakukan dalam bentuk : otomasi proses pertukaran, pemantauan proses yang lebih baik melalui tracking informasi, dan sharing basis data & aplikasi
Peranan IT dalam Hubungan Buyer-Supplier (3)
• Pemanfaatan IT seperti ini biasanya muncul dari perusahaan yang transaction cost-nya tinggi. • Penerapan IT dalam hubungan transaksi ini dapat meningkatkan tingkat relationalism. • Hipotesis 2 : Pemanfaatan IT dalam suatu hubungan akan secara positif menjembatani hubungan antara transaction cost dan relationalism
Metodologi Penelitian • Survey • Unit analisis : hubungan buyer-supplier • Data diperoleh dari pihak perusahaan pembeli (buyer) • Sample terbatas pada perusahaan manufaktur barang elektronik • Yang menjadi sample adalah senior purchasing manager (diasumsikan sebagai orang yang paling paham atas hubungan perusahaan dengan supplier)
Metodologi Penelitian • Senior Purchasing Manager harus menentukan satu supplier dengan kriteria: – Supplier memasok komponen elektronik yang penting – Perusahaan memiliki hubungan dengan supplier (tidak hanya membeli 1 kali) – Pembelian barang dari supplier spesifik pada jenis barang tertentu (tidak bervariasi) – Terdapat hubungan elektronik antara perusahaan dengan supplier (EDI, extranet, intranet, internet, etc)
• Ada 203 sampel yang memenuhi kriteria ini (dari 1000 sampel awal)
Pengukuran Data •
Transaction Cost diukur berdasarakan Pilling et al [1994] ,dimana transaction cost dibagi menjadi 4 dimensi pengukuran: 1. cost dalam membangun hubungan 2. cost dalam memonitor kinerja supplier 3. cost dalam mengatasi masalah yang muncul dalam hubungan dengan supplier 4. cost yang ditimbulkan dari kecenderungan supplier mengambil keuntungan dari hubungan tersebut
Pengukuran Data (2) • Relationalism diukur berdasarakan Heide and Miner [1992] ,dimana relationalism dibagi menjadi 4 dimensi pengukuran: 1.Tingkat fleksibilitas hubungan 2.Tingkat kerelaan dalam pertukaran informasi penting 3.Tingkat pemecahan masalah secara bersama-sama 4.Tingkat pengendalian dalam penggunaan kekuatan/kekuasaan
Pengukuran Data (3) • Pemanfaatan IT diukur berdasarakan Zuboff [1988] ,dimana pemanfaatan IT dibagi menjadi 3 dimensi pengukuran: 1.Otomasi aktivitas melalui IT 2.Pemantauan interaksi melalui IT 3.Pertukaran dan sharing basis data dan berkas-berkas
Model Struktural
Hasil • Mengindikasikan relasi negatif antara transaction cost hasil perkiraan dengan relasionalisme (-0.42; p < 0.01) Æ H1 • Hubungan antara transaction cost dengan penggunaan IT (0.11, p < 0.05) Æ H2 • Hubungan penggunaan IT dengan relasionalisme (0.29, p < 0.01) • Total efek tidak langsung dari IT terhadap hubungan IT dengan relasionalisme adalah positif dan signifikan
Kompetitif vs. Kooperatif • Otoritas struktur antara pembeli dengan penjual Æ kompetitif dan kooperatif Æ bertentangan • Kompetitif Æ argumen yang bersifat ekonomi sebagai frame hubungan pembeli-penjual • Kooperatif Æ situasi relasionalisme dalam hubungan pembeli-penjual merefleksikan aspek kontrol sosial • Penggunaan IT dapat diinterpretasikan sebagai keputusan dalam rangka menyikapi transaction cost yang tinggi
Peranan IT • Investasi IT yang nonspesifik memungkinkan pengurangan biaya koordinasi • Investasi IT yang seimbang memungkinkan peningkatan kemampuan investasi relasionalisme • Sesuai hipotesis “move to the middle” Æ pembeli mengacuhkan keuntungan pasar untuk fokus pada hubungan yang lebih berkualitas dengan penjual
Batasan Relationalism • Penelitian ini mengasumsikan bahwa relasi merupakan atribut positif yang dicari dari setiap hubungan • Hubungan jangka panjang dapat menciptakan ketergantungan antar rekanan • Kemungkinan konflik
Batasan dan Pengembangan • Menjembatani celah antara prediksi dari teori transaction cost dengan orientasi hubungan pada lingkungan pembeli-penjual masa kini • Penelitian lebih lanjut mengenai jenis dan peranan IT yang terlibat dalam hubungan pembeli-penjual • Riset yang lebih jauh mengenai perkembangan mekanisme kompetitif dan kooperatif