1
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Berdirinya Badan Investasi Daerah
Investasi tidak dipungkiri lagi merupakan salah satu indikator yang paling realistis dalam mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi disuatu wilayah. Adanya sumberdaya yang memadai tidaklah cukup apabila tidak diimbangi oleh ketersediaan modal yang cukup. Modal pemerintah yang tersedia dalam bentuk anggaran belanja tahunan baik APBN maupu APBD
lebih banyak
terserah
pada
program
pembangunan.
Untuk
mengimbangi kekurangan moda tersebut, maka investasi sangat dibutuhkan bagi berkembangnya sektor-sektor usaha yang belum dikelola secara optimal yang diharapkan bisa memberikan multiplier effect bagi masyarakat. Sehingganya fungsi Pemerintah sebagai fasilitator diharapkan mampu untuk menstimulasi sektor swasta baik domestik maupun asing untuk mau berinvestasi. Pentingnya aspek investasi ini telah mendapat perhatian khusus dari pemerintah Provinsi Gorontalo, karenanya melalui Perda No. 07 Tahun 2007, telah dibentuk sebuah institusi penanganan penanaman modal bernama
”Badan
Investasi
Daerah”
yang
bertugas
untuk
2
berkoordinasi,fasilitasi dan mempromosikan peluang investasi di Provinsi Gorontalo. Walaupun baru berumur satu tahun namun Badan Investasi Daerah telah melakukan dan mengikuti kegiatan yang dianggap memiliki peluang dan akses ke arah terjadinya transaksi investasi di Provinsi Gorontalo. Sampai sejauh ini telah terdapat beberapa investor yang telah mengeksekusi investasinya diProvinsi Gorontalo, misalnya PT. Lembah Hijau Group (Perkebunan Sawit), PT. Lintas Teluk Imana (Graving Dock), dan PT. HARIM (Pengembangan Jagung).
3
3.1.2 Struktur Organisasi Badan Investasi Daerah KEPALA DR.Ir RUSHTAMRIN H.
Kelompok Jab Fungsional
AAKUBA, Ms WAKIL KEPALA Dra. Hj. Fatmawaty Hadju, MM Sekretaris Lukman Husain S.pd
Kepala Bagian Keuangan Drs. Musanif Niode F Sub Bagian Anggaran Farida S Potutu, SE
Sub Bagian Perbendaharaan Lihya Muhamad, SE
Kepala Bidang Promosi Ir. Hj. Erna Harmain, M.SI
Sub Bagian Akuntansi Hayati Kaluku , SE, MM
Sub Bagian Program Helly Mangundap, SE
Kepala Bidang Pelayanan dan Pengawasan Moh. Taufik Margono, Spd, MM
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Nasrandi Mohi, S.IP
Kepala Bidang Pengembangan Sumberdaya Hj. Fatmah Biki, SE, MM
Sub Bidang Kerjasama Dra. Ketty Bin Umar, M.Si
Sub Bidang Perizinan Zohrawaty Ishak, SS
Sub Bidang Bimbingan dan Pengeluhan Hj. Ramlah Habibie, S.pd, MM
Sub Bidang Promosi dan Pameran Fahmi Ihsan , ST
Sub Bidang Pengendalian dan Pengawasan Zohrawaty Hadju, SP
Sub Bidang Perumusan Kebijakan Investasi Sahrudin Buata , SE, Msi
Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan Husni Jusuf, S.IP
Sub Bidang Pemberdaya usaha dan Pengembangan Potensi Ir. Agustina L Kilapong
Sub Bidang Sistem Informasi Rainy R.N Kolondam, SP,MM
4
5
3.1.3 Deskripsi Kerja Struktur Organisasi Sesuai dengan struktur organisasi, tugas dan fungsi dari masing-masing bagian yang ada pada Badan Investasi Daerah Provinsi Gorontalo yaitu : 1.
Kepala Badan - Mengesahkan Panduan Mutu - Mengawasi Pelaksanaan Sistem Manajemen melalui Manajer Mutu - Melaksanakan Kaji Ulang Manajemen secara periodik minimal 1 (satu) tahun sekali - Mengesahkan Uraian Tugas Manajer Puncak, Manajer Mutu, Manajer Teknis dan Manajer Administrasi - Mengajukan usulan program/kebutuhan yang terkait dengan Sistem Manajemen
2.
Sub Bidang Perizinan mempunyai tugas untuk melayani para
investor
dalam hal penanaman modal. Dan mempunyai fungsi : -
Memberikan petunjuk bagi investor untuk penanaman modal.
-
Memberikan Informasi masih yang akurat untuk pengelolaan yang terkait dengan investor
3.
Sub Bidang Pengendalian dan Pengawasan mempunyai tugas untuk memantau sekaligus mengawasi apa yang dikerjakan perusahaan sejak pertama berdiri sampai berhenti. Dan mempunyai fungsi : -
Membantu apa kebutuhan investor untuk perusahaannya
-
Membantu menyelesaikan masalah yang menjadi hambatan
6
investor untuk perusahaannya
4. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas untuk merekap data perusahaan yang ada. Dan mempunyai fungsi : -
Untuk Mengetahui jumlah para investor di gorontalo
-
Sebagai tempat untuk melapornya para investor
3.1.4 Kondisi Perangkat Sistem Komputer 1. Hardware Perangkat Keras yang digunakan yaitu komputer terdiri dari 9 unit. Pada Sub bidang Perzinan 2 unit, Sub Bidang Pengendalian dan Pengawasan 4 unit , dan Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan 3 unit. dengan spesifikasi sebagai berikut : 1). Processor Intel Core 2 Duo CPU T5750 @ 2.00 GHz 2). Memori(RAM) 1GB 3). Hardisk 320 GB 4). Monitor View Sonic 21” 5). Speaker Logitec 6). Keyboard Logitec 7). Mouse Optical 3D 8). UPS Er Sys 9). Printer Canon Pixma IX4000 2. Software
7
Perangkat lunak yang digunakan sebagai berikut : 1). Sistem Operasi : Microsoft Windows XP, Microsoft Windows Vista, dan Microsoft Windows 7. 2). Microsoft Office 2003, Microsoft Office 2007 3). Microsoft Visual Foxpro 9.0 3. Brainware Pada masing-masing bagian yang ada pada BID provinsi Gorontalo, tidak ada operator khusus komputer meskipun ada pegawai lulusan D3 komputer namun tidak difungsikan sebagai operator. Fungsi komputer hanya sebagai media untuk pengetikan dan pencetakan laporan, sehingga masing-masing pegawai tiap bagian berhak menggunakan komputer yang terdapat pada bagian tersebut.
3.1.5 Kegiatan Badan Investasi Daerah Untuk menunjang Investasi
di lingkungan Provinsi Gorontalo, maka BID
memiliki kegiatan-kegiatan utama yaitu :
Koordinasi Perencanaan & Pengembangan Penanaman Modal Marketing Investment Konsolidasi Kerjasama Investasi Dalam & Luar Negeri Peningkatan Fasilitasi Terwujudnya Kerjasama Strategis Antar Usaha Besar
8
Penyederhanaan Prosedur Perijinan dan Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal Koordinasi Penyusunan dan Evaluasi Data Investasi PMA/PMDN & Pemerintah Kajian Kebijakan Penanaman Modal Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Peningkatan Sarana & Prasarana Perkantoran Pengembangan Sistem Informasi Penanaman Modal Pilot Project Aplikasi Database di Kabupaten Pohuwato dan Gorontalo
3.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.2.1 Analisis Sistem
Dengan melihat keadaan dari sistem lama yang kemudian diusulkan sebuah sistem baru, maka perlu dilakukan analisa sistemnya. Kelemahan sistem dapat dilihat dari kerangka PIECES. PIECES merupakan kerangka analisis yang digunakan untuk menganalisis kelemahan sistem. Sehingga untuk melihat kelemahan sistem pada pendaftaran dan pelayanan perijinan investor dapat dilihat dari kerangka PIECES (performance, information, ecomony, control, efficiency, service) sebagai berikut : -
Performance (Kinerja)
9
Kondisi kinerja pada bagian pelayanan khususnya PTSP(Pelayanan Terpadu Satu Pintu) masih terkesan lambat karena memakan waktu yang lama sehingga tidak efektif dan efisien. -
Information (Informasi) Informasi berupa laporan para pendaftar penanaman modal yang akan dikirim
kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) masih tidak lengkap, sehingga sering mendapat teguran dari pihak BKPM. -
Economy (Ekonomi) Sistem yang ada masih lemah dari aspek ekonomi. Hal ini disebabkan oleh
pemborosan kertas dan tinta yang terjadi setiap kali laporan salah dicetak atau untuk membeli buku untuk mendata para pendaftar penanam modal. -
Control (Kontrol) Tidak adanya proteksi tentang data-data yang ada, sehingga data mudah hilang
dan orang – orang yang tidak berwenang masih bisa mengaksesnya secara bebas. -
Efficiency (Efisiensi) Pada sistem yang lama proses pendaftaran dan perijinan memakan waktu yang
cukup lama. -
Service (Servis) Para pendaftar perusahaan modal sering mengeluh karena proses pendaftaran
yang memakan waktu yang lama.
10
3.2.2
Diagram Use Case Bisnis Sistem Berjalan
Mengelola formulir pendaftaran
Investor Mengisi formulir pendaftaran
Membuat surat Persetujuan Awal
PTSP
Membuat surat izin prinsip
Membuat surat izin perluasan
Membuat surat izin perubahan
Kepala Badan Pemeriksaan data permohonan izin
Pengesahan dan persetujuan surat izin
11
Gambar3.1 Diagram Use Bisnis Sistem Berjalan
12
3.2.3
Diagram Aktivitas Sistem Berjalan
INVESTOR
PTSP
Mengisi Formulir Pendaftaran
Mengarsipkan formulir pendaftaran
Formulir pendaftaran
Formulir pendaftaran
[Baru]
[arsip]
KEPALA BADAN
Membuat Surat Persetujuan awal
Mengurus izin prinsip
Surat persetujuan awal [arsip]
Menyetujui surat penanaman modal
Izin Prinsip Membuat surat izin prinsip [baru]
Surat izin prinsip Mengurus izin perluasan [arsip]
Izin Perluasan
Menyetujui surat izin prinsip
Membuat surat izin perluasan [baru]
Mengurus izin perubahan
Surat izin perluasan [arsip]
Menyetujui surat izin perluasan
Izin Perubahan Membuat surat izin perubahan [baru]
Surat izin perubahan [arsip]
Menyetujui surat izin perubahan
13
3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Sesuai dengan hasil pengamatan penulis di lapangan ada beberapa kebutuhan yang seharusnya dimiliki oleh sistem dalam pendaftaran dan perijinan prinsip perusahaan modal, antara lain: a. Kebutuhan Fungsional Admin dapat mendata lokasi dan para investor yang mendaftar Admin dapat membuat surat persetujuan awal Admin dapat membuat surat izin prinsip Admin dapat membuat surat izin perluasan Admin dapat membuat surat izin perubahan Admin mencetak surat perizinan Admin dapat menghasilkan laporan data investor Admin dapat menghasilkan laporan investor yang telah mendapat persetujuan awal Admin dapat menghasilkan laporan investor yang telah mendapat izin prinsip penanaman modal Admin dapat menghasilkan laporan investor yang telah mendapat izin perluasan penanaman modal Admin dapat menghasilkan laporan investor yang telah mendapat izin perubahan penanaman modal
14
b. Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan Operasional - Digunakan pada sistem operasi Windows XP, Vista, Windows 7 - Spesifikasi komputer minimum Pentium Dual Core - Kebutuhan memori 512 Mb – 1 G - Membutuhkan Printer untuk mencetak laporan dan surat
Kebutuhan Kinerja Dengan adanya sistem informasi pendaftaran dan perizinan penanaman modal, akan membuat waktu yang terpakai manjadi lebih cepat, misalnya pada pembuatan laporan data investor yang akan di kirim kepada BKPM yang berada di Jakarta.
Kebutuhan Keamanan
Sistem aplikasi ini akan dilengkapi keamanan berupa kombinasi user dan password untuk mencegah penyalahgunaan data oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Kebutuhan Informasi
Digunakan untuk menginformasikan apabila password yang dimasukkan salah dan sistem dapat menginformasikan cara penggunaan sistem. 3.3.2
Deskripsi dan Asumsi Sistem Usulan Adapun uraian mengenai prosedur pada sistem usulan ini, dapat dijabarkan sebagai berikut :
15
Admin menerima formulir pendaftaran Admin menginput data lokasi Admin menginput data investor Admin mencetak persetujuan awal Admin membuat surat izin prinsip Admin membuat surat izin perluasan Admin membuat surat izin perubahan Admin mencetak surat perizinan investor Admin mengelola laporan Admin mencetak laporan Kepala Badan melihat dan mnyetujui surat perizinan Kepala Badan melihat laporan perizinan
16
3.3.3
Diagram Use Case Sistem Usulan Sistem Informasi Pendaftaran Dan Perizinan Investor
Login
Logout
INVESTOR
Mengisi Formulir Pendaftaran USER
Mengelola data Pendaftaran <<extend>>
Mencetak surat persetujuan awal
<
> <> Menginput data Lokasi
Menginput data Investor <>
PTSP/
Melihat kelengkapan surat Persetujuan awal
Admin Mengelola data perizinan
KEPALA BADAN
<> Membuat surat izin prinsip <> perizinan
Membuat surat <<extend>> izin perluasan
Membuat surat <<extend>> izin perubahan <<extend>> Melihat dan menyetujui surat Perizinan
<<extend>> Mencetak surat <<extend>> <<extend>> Perizinan <<extend>> Mengelola laporan
Mencetak Laporan
17
3.3.4 Penjabaran Use Case dalam Diagram-Diagram UML
I. Penjabaran Use Case Sistem Usulan dalam Use Case ‘ Mengelola Pendaftaran’ 1. Diagram Aktivitas untuk Use Case Sistem Usulan dalam Use Case , ‘Mengelola Pendaftaran’
a) Penyajian flow of events untuk use case ‘mengelola Pendaftaran’ Tabel 3.1 Flow of events untuk use case ‘mengelola data pendaftaran’
Deskripsi Use case Nama use case
Mengelola data pendaftaran
Deskripsi singkat
Use case mengelola data investor memungkinkan investor bisa mengisi formulir pendaftaran dan PTSP melakukan pengolahan data lokasi dan investor, kemudian mencetaknya ke dalam bentuk laporan PTSP
Actor Prasyarat Alur utama
Pemicu Kondisi akhir sukses Kondisi akhir gagal
Login Setelah investor telah mengisi formulir pendaftaran 1. PTSP Menginput data lokasi 2. PTSP Menginput data investor 3. PTSP Membuat surat persetujuan awal 4. PTSP Mencetak surat persetujuan awal 5. PTSP Menyimpan data pendaftaran 6. Use case berakhir Actor PTSP memilih menu “ Pendaftaran Investor” Transaksi pengelolaan data pendaftaran sukses dilakukan data yang telah diisi tidak disimpan dalam basis data
18
19
2. Diagram Sequence Use Case Sistem Usulan dalam Use Case ‘Mengelola Data Pendaftaran’
FormUtamaPen daftan dan Perizinan
Lokasi
Investor
Surat persetujuan awal
PTSP Menginput data lokasi
Simpan()
display (data lokasi) Simpan()
Simpan (data lokasi)
Menginput data investor
display (data Investor) Simpan() Simpan()
Simpan (data Investor)
kontrol DB
Penggerak Printer
20
21
FormUtamaPen daftan dan Perizinan
Lokasi
Investor
Surat persetujuan awal
kontrol DB
Penggerak Printer
PTSP Membuat Surat Persetujuan awal Display Memasukkan kode lokasi
(surat persetujuan awal)
return Data lokasi Display Data lokasi Memasukkan kode perusahaan return Data Investor Display Data Investor Mengisi rencana investasi
Simpan() Simpan() Simpan (surat Mencetak Surat Persetujuan awal
persetujuan awal) Return (surat persetujuan awal)
Cetak()
22
Gambar 3.3 Diagram sequence use case sistem usulan dalam use case ’mengelola Data Pendaftaran’
Gambar 25 Diagram kolaborasi use case sistem usulan dalam use case ’mengelola
23
II.
Penjabaran Use Case Sistem Usulan dalam Use Case , ‘Mengelola Data Perizinan’ 1. Diagram Aktifitas Use Case Sistem Usulan Dalam Use Case a. Penyajian flow of event untuk use case ‘mengelola data perizinan’ Tabel 3.2 Penyajian Flow Of Events untuk Use Case ‘Mengelola Data Perizinan’ Deskripsi Use case
Nama use case
Mengelola Data Perizinan
Deskripsi singkat
Use case mengelola data perizinan memungkinkan PTSP melakukan pengolahan , dan mencetaknya ke dalam bentuk laporan
Actor
PTSP Kepala Badan
Prasyarat
Login PTSP telah Menyimpan Surat Persetujuan awal
24
Alur utama
1. 2. 3. 4. 5.
PTSP Membuat surat izin prinsip Kepala badan menyetujui izin prinsip PTSP Mencetak Surat Izin Prinsip PTSP membuat surat izin perluasan Kepala badan menyetujui surat izin perluasan 6. PTSP Mencetak Surat Izin Perluasan 7. PTSP membuat surat izin perubahan 8. Kepala badan menyetujui surat izin perubahan 9. PTSP Mencetak Surat Izin Perluasan 10. PTSP menyimpan data perizinan 11. Use case berakhir
Pemicu
Actor PTSP , Kepala Badan memilih menu “ Perizinan Investor”
Kondisi akhir sukses
Transaksi pengelolaan data perizinan sukses dilakukan
Kondisi akhir gagal
data yang telah diisi tidak disimpan dalam basis data
25
2. Diagram Sequence untuk Use Case ‘Mengelola Data Perizinan ’
Kepala Badan
FormutamaPe ndaftarandan Perizinan
PTSP
Surat persetujuan awal
Surat izin perluasan
Surat izin prinsip
Surat izin perubahan
Penggerak Printer
kontrol DB
Membuat surat izin prinsip Display Masukkan nomor persetujuan awal
(surat izin Prinsip) Return (data persetujuan awal) display (data persetujuan awal)
Simpan () Simpan() simpan (surat izin prisip)
Menyetujui
menunggu izin prinsip return (surat izin prisip) Display (surat izin Prinsip) Disetujui () simpan (surat izin prisip) Mencetak
disetujui Cetak ()
surat izin prinsip return (surat izin prisip)
cetak ()
26
Kepala Badan
FormutamaPe ndaftarandan Perizinan
PTSP
Surat persetujuan awal
Surat izin prinsip
Surat izin perubahan
Surat izin perluasan
Penggerak Printer
kontrol DB
Membuat surat izin perluasan Display Masukkan nomor izin prinsip
(surat izin Prinsip)
Return (data izin prinsip) display (data izin prinsip) Simpan () Simpan() simpan (surat izin perluasan) Menyetujui
menunggu
izin perluasan return (surat izin perluasan) Display (surat izin Perluasan) Disetujui () simpan (surat izin perluasan) Mencetak surat izin perluasan
disetujui Cetak() return (surat izin perluasan) cetak ()
27
Kepala Badan
FormutamaPe ndaftarandan Perizinan
PTSP
Surat persetujuan awal
Surat izin prinsip
Surat izin perluasan
Surat izin perubahan
Membuat surat izin perubahan Display Masukkan nomor izin prinsip
(surat izin Prinsip)
Return (data izin prinsip) display (data izin prinsip) Simpan () Simpan()
kontrol DB
Penggerak Printer
28
Gambar 3.4 Diagram sequence use case sistem usulan dalam use case ’mengelola Data Perizinan’
29
III.
Penjabaran Use Case Sistem Usulan dalam Use Case , ‘Mengelola Laporan’ 1. Diagram Aktifitas Use Case Sistem Usulan Dalam Use Case a. Penyajian flow of event untuk use case ‘Mengelola Laporan’ Tabel 3.3 Penyajian Flow Of Events untuk Use Case ‘Mengelola Laporan’ Deskripsi Use case Nama use case
Mengelola Laporan
Deskripsi singkat
Actor
Use case mengelola Laporan memungkinkan PTSP mengisi rentang tahun dan mencetaknya untuk mengetahui berapa banyak jumlah total pertahun PTSP
Prasyarat
Login
Alur utama
1. PTSP membuat laporan persetujuan awal 2. PTSP memasukkan rentang tahun 3. PTSP Mencetak Laporan Persetujuan awal 4. PTSP membuat laporan surat izin prinsip 5. PTSP memasukkan rentang tahun 6. PTSP Mencetak Laporan surat izin prinsip 7. PTSP membuat laporan surat izin perluasan 8. PTSP memasukkan rentang tahun 9. PTSP Mencetak Laporan surat izin perluasan 10. PTSP membuat laporan surat izin perubahan 11. PTSP memasukkan rentang tahun 12. PTSP Mencetak Laporan surat izin perluasan 13. Use case berakhir Actor PTSP memilih menu “ Laporan”
Pemicu Kondisi akhir sukses Kondisi akhir gagal
Transaksi pengelolaan laporan sukses dilakukan data yang telah diisi tidak disimpan dalam basis data
30
2. Diagram Sequence untuk Use Case ‘Mengelola Laporan ’
FormutamaPe ndaftarandan Perizinan
PTSP
Surat persetujuan awal
Surat izin perluasan
Surat izin prinsip
Penggerak Printer
kontrol DB
Surat izin perubahan
Membuat laporan surat persetujuan awal Masukkan rentang tahun
cari () return (data persetujuan awal) Display (laporan persetujuan awal)
Mencetak laporan persetujuan awal ()
cetak () return (data persetujuan awal)
cetak ()
Membuat laporan surat izin prinsip Masukkan rentang tahun
cari () return (data izin prinsip) Display (laporan izin prinsip)
Mencetak laporan surat izin prinsip () cetak () return (data izin prinsip)
cetak ()
31
FormutamaPe ndaftarandan Perizinan
PTSP
Surat persetujuan awal
Surat izin prinsip
Surat izin perluasan
kontrol DB
Surat izin perubahan
Membuat laporan surat perluasan Masukkan rentang tahun
cari () return (izin perluasan) Display (laporan izin perluasan)
Mencetak laporan izin perluasanl ()
cetak () return ( izin perluasan) cetak ()
Membuat laporan surat izin perubahan Masukkan rentang tahun cari () return (izin perubahan) Display (laporan izin perubahan) Mencetak laporan surat izin perubahan ()
cetak () return (izin perubahan)
cetak ()
Penggerak Printer
32
Gambar 3.5 Diagram sequence use case sistem usulan dalam use case ’mengelola Laporan’
IV.
Kelas Diagram
Lokasi
- Kd_Lokasi: autoinc - Nm_lokasi : char - almt : char
no_prshn : autoinc nm_prshn : char nm_pmhn : char npwp : char almt: char
<>
PTSP
Kepala Badan
-
No_srtper: autoinc Tgl_awal : char No_prshn : char Kd_lokasi : char inves : char
SuratIzinPerluasan
SuratIzinPrinsip
SuratPersetujuanAwal
Investor -
<>
-
No_srtprin : autoinc Tgl_prin:char No_srtper:char No_prshn:char Kd_lokasi:char
-
No_srtprl : autoinc Tgl_prin:char No_srtprin:char No_prshn:char Nm_prshn:char
SuratIzinPerubahan
-
No_srtprb : autoinc Tgl_prin:char No_srtprin:char No_prshn:char Nm_prshn:char
33
34
V.
Diagram Komponen
Sistem Informasi Pendaftaran Dan perizinan Investor.exe
Lokasi
Investor
Kontrol DB
Surat persetujuan awal
Surat izin perluasan
Surat izin prinsip
Surat izin perubahan
Penggerak Printer
Gambar 3.6. Diagram Komponen use case sistem usulan dalam Sistem Informasi Pendaftaran dan Perizinan
35
VI.
Diagram Deployment
Server SI Pendaftaran dan Perizinan Investor
Klien
Server
<> Kepala Badan
Server Basis Data
HTTP Web
Printer <>
Klien PTSP/admin
Gambar 3.7. Diagram Deployment use case sistem usulan dalam Sistem Informasi Pendaftaran dan Perizinan Investor