BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Basuki, 1999 (dalam Ariani, 2004) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi profesional di bidang akuntansi karena beranggapan bahwa dalam era globalisasi saat ini akuntan sangat dibutuhkan dalam organisasi dan perusahaan khususnya Indonesia. Keinginan mereka untuk menjadi akuntan yang profesional merupakan motivasi dalam mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAK) sebagai syarat untuk memperoleh gelar profesi akuntansi. Pada saat ini profesi akuntan sebagai salah satu pihak yang berperan penting dalam dunia bisnis sedang menghadapi tantangan besar, karena dalam era globalisasi saat ini memungkinkan masuknya akuntan asing untuk beroperasi di Indonesia sehingga akuntan di Indonesia harus mampu bersaing dengan akuntan asing. Hal ini yang mendasari seorang akuntan harus berperan penting dalam meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional dan global. Namun kenyataanya, masih menjadi tanda tanya besar bagi profesi akuntan di indonesia. Sebab sampai saat ini SDM Indonesia relatif masih rendah jika dibandingkan dengan kualitas SDM dari negara Asia lainnya. Kesempatan yang semakin meluas di negara- negara yang sedang berkembang termaksuk Indonesia, telah mempengaruhi pasar tenaga kerja. 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi permintaan, yaitu permintaan terhadap kebutuhan tenaga kerja sesuai bidang yang dibutuhkan dalam dunia kerja membawa pula berbagai perubahan dan pembaharuan dalam kesempatan pendidikan. Salah satunya, yaitu diselenggarakannya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) baik di perguruan tinggi maupun di perguruan swasta untuk mendukung terpenuhinya permintaan tenaga kerja. Pendidikan profesi akuntansi merupakan jenjang pendidikan tambahan yang ditunjukan bagi seseorang lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi yang ingin mendapatkan gelar akuntan. Surat keputusan (SK) Mendiknas No. 179/U/2001 menyatakan bahwa lulusan sarjana sastra satu (S1) jurusan akuntansi berkesempatan menempuh pendidikan profesi akuntansi di perguruan tinggi yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi. Mereka yang telah menempuh pendidikan profesi akuntansi nantinya akan berhak memperoleh sebutan Akuntan (Ak), dan juga semakin berpeluang meniti karir sebagai auditor pemerintah, auditor Internal, akuntan sektor publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan perpajakan, akuntan keuangan, maupun akuntan sistem informasi. Sebelum SK tersebut dikeluarkan pada tahun 2001, pemberian gelar akuntan di Indonesia didasarkan pada undang-undang (UU) No.34 tahun 1954, yang menyatakan bahwa gelar akuntan diberikan pada lulusan perguruan tinggi negeri yang memenuhi syarat untuk menghasilkan akuntan atas proses pendidikan yang diberikan. Dengan adanya undang-undang ini, pada awalnya maka bagi perguruan tinggi seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia,
2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Universitas Sumatera Utara, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara akan menghasilkan akuntan secara automatis. Perguruan tinggi lainnya harus menempuh dua jalur, yaitu: 1.
Untuk
menghasilkan
akuntan
beregister,
maka
mereka
(mahasiswa/alumni) harus menempuh ujian negara yang disebut Ujian Negara Akuntansi (UNA). 2.
Perguruaan tinggi tersebut harus memenuhi syarat untuk memperoleh persamaan dari pemerintah (DEPDIKBUD) untuk memperoleh hak memberi gelar akuntan.
Menurut Widyastuti (2004) proses perolehan gelar akuntan ini diskriminatif, dan menimbulkan dua kelemahan yaitu timbulnya diskriminasi pemberian gelar akuntan dan tidak meratanya tingkat profesionalisme para akuntan di dunia kerja. Alasan-alasan tersebut kemudian menyebabkan organisasi profesi akuntan (Ikatan Akuntan indonesia) dan departemen Pendidikan Nasional melalui Dirjen Dikti merasa perlu meninjau kembali peraturan yang berlaku untuk menghasilkan akuntan yang profesional. Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor. 179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK), dan Surat Keputusan Mendiknas No.180/P/2001 tentang pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan, serta ditandatanganinya Nota Kesepahaman pada tanggal 28 Maret 2002, antara Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas pelaksanaan pendidikan profesi akuntan, yang pada akhirnya membuat Pendidikan Profesi Akuntan (PPAK) di indonesia dapat terealisasi. 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Mahasiswa yang mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah calon akuntan yang nantinya berhak mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Ujian ini merupakan syarat penting untuk mendapatkan ijin praktik sebagai akuntan publik. Dengan mengikuti ujian ini, diharapkan calon akuntan di masa depan tidak hanya mahir secara teknis namun juga mahir secara profesional. Dengan demikian, lulusan PPAK nantinya memiliki daya saing sebagai akuntan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sarjana ekonomi dari jurusan akuntansi yang tidak mempunyai predikat akuntan. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia merupakan salah satu perguruan tinggi yang menyelenggarakan PPAk, dan dalam open house PPAk tahun 2008 diketahui hanya 4% mahasiswa lulusan S1 ekonomi di perguruan tinggi tersebut yang mengikuti PPAk. Sedangkan di Universitas Mercu Buana sendiri banyak diantara mahasiswa akuntansi yang tidak mengetahui apa itu PPAk. Melihat cukup
rendahnya
minat
mahasiswa
akuntansi
untuk
meningkatkan
profesionalisme di tengah tingginya persaingan dan tuntutan peningkatan profesionalisme akuntan. Maka penulis termotivasi untuk melakukan tentang minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Faktor – faktor tersebut yaitu motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi mencari ilmu, dan motivasi biaya pendidikan. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan pengujian kembali tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK). Berdasarkan uraian yang
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
telah dipaparkan oleh penulis, untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
MAHASISWA
PENDIDIKAN
PROFESI
AKUNTANSI AKUNTANSI
UNTUK (PPAK)
MENGIKUTI (Studi
Kasus
Universitas Mercu Buana)”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan dalam rumusan pertanyaan sebagai berikut: 1.
Apakah motivasi karier, motivasi ekonomi, motivasi mencari ilmu, dan faktor biaya pendidikan secara parsial mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ?
2.
Apakah motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi mencari ilmu dan faktor biaya pendidikan bersama-sama berpengaruh secara simultan terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan penelitian sebagai berikut:
1.
Menganalisis dan mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh motivasi Karier, motivasi Ekonomi, Motivasi mencari ilmu dan faktor biaya pendidikan secara parsial terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
2.
Menganalisis dan mandapatkan bukti empiris mengenai pengaruh motivasi ekonomi, motivasi karier, motivasi mencari ilmu dan biaya pendidikan
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bersama-sama secara simultan mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1.
Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi jurusan Akuntansi S1 Universitas Mercubuana. Dan juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas lagi mengenai faktor apa yang paling mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam mengikuti PPAK. 2.
Bagi mahasiswa lainnya, untuk dijadikan sebagai motivator untuk
mengikuti PPAK . Dan diharapkan peneliti ini berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa lainnya akan pentingnya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) terutama bagi mahasiswa yang akan terjun menjadi seorang akuntan. Dan dapat digunakan sebagai acuan dan tambahan informasi bagi peneliti selanjutnya. 3.
Secara teoritis menambah bukti empiris mengenai pengaruh motivasi
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk sehingga Teori Pendidikan Akuntansi semakin berkembang. 4.
Secara praktis memberikan informasi dan referensi bagi institusi
pendidikan mengenai cara-cara untuk meningkatkan minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/