investasi 1 Juni, Garuda Terbang Perdana hukum lingkungan humaniora SAHABAT MAJALAH BULANAN KITA EDISI IV APRIL 2014 kursi titipan rakyat

investasi

hukum

lingkungan

humaniora

1 Juni, Garuda Terbang Perdana

URUS PASPOR CUKUP DI PALOPO

BERPADU MENJAGA SUMBER AIR

PENJAGA TRADISI MA’GATTUNG

SAHABAT K I T A M A J A L A H

B U L A N A N

EDISI IV APRIL 2014

kursi titipan rakyat

Anda ingin menjadi musisi handal dan berwawasan luas?

K

ini di Kota Palopo telah berdiri SMK negeri 6 Palopo dengan program keahlian Seni Musik non Klasik, yang akan mengantarkan Anda menjadi musisi yang tangguh, profesional, dan berwawasan luas. Setamat dari institusi ini, berbagai jenis profesi telah menanti Anda diantaranya: Menjadi seorang musisi, yang pada saat ini merupakan pilihan yang cukup tepat. Berdasar pada komitemen yang tinggi, pekerjaan musisi sudah mengantri. Menjadi Arranger/ Komposer. Kini, masyarakat membutuhkan keberadaan para komposer maupun arranger mulai dari penciptaan lagu, pengubah lagu baik pop, iklan, mars atau hyme, jingle, sampai dengan menyusun nada ring tone telepon genggam/ handphone. Menjadi pengajar/pelatih musik. Berbagai lembaga pendidikan musik tumbuh pesat dari kota hingga pedesaan. Tentu saja mereka memerlukan tenaga pengajar/ pelatih yang berkualitas. Pilihan pekerjaan lain sudah menanti Anda seperti event organizer, pengelola pementasan musik, pengelola studio musik, pengusaha kursus musik, bahkan semua jenis pekerjaan tersebut bisa dilakukan selama timbul komitmen dan kerja keras.

sejarah singkat

S

“

SMK negeri 6 Palopo ini adalah sekolah musik pertama di Luwu Raya dan sekitarnya. Yang bertujuan membina para generasi muda yang mempunyai talenta musik agar mereka dapat mempelajari musik secara tepat dan benar.

Andi Sakti Raja

”

Kadis Pendidikan Kota Palopo

eKOLaH Menengah Kejuruan Negeri 6 Palopo adalah suatu institusi pendidikan formal setingkat SMa dibawah naungan Dinas Pendidikan Kota Palopo. Didirikan pada 27 Januari 2014, berdasarkan izin operasional sekolah Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo nomor : 421.5/055/Disdik/III/2014 tentang Pendirian Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6 Palopo tanggal 28 Maret 2014. Sesuai dengan program kejuruannya, SMKN 6 Palopo memberikan pendidikan kejuruan dalam musik dan penguasaan alat musik. SMKN 6 Palopo dengan program pendidikan Musik non Klasik, terletak di lokasi strategis, yakni di Kelurahan Mungkajang, di wilayah bagian barat Kota Palopo. Tujuan didirikannya SMKN 6 Palopo adalah membina para generasi muda yang mempunyai bakat dan minat musik untuk mempelajari musik secara benar di dalam satu wadah yang tepat. Jadi dengan memberikan pendidikan kejuruan dalam bidang musik, membina dan memupuk bakat kreatifitas secara umum dan terutama dalam bidang musik secara khusus, SMKN 6 Palopo diharapkan mampu mempersiapkan peserta didiknya sebaik mungkin untuk dapat bersaing di dunia industri dalam hal ini dunia musik, serta membina karakter generasi muda melalui pendidikan musik. Dan ini semua tentu tidak terlepas dari kurikulum yang terintegritas dengan baik sehingga peserta didik dapat memahami pelajaran dan mencapai kurikulum yang ditargetkan.

nilai-nilai

Dalam menjalankan misi untuk memperjuangkan visi, seluruh warga SMK Negeri 6 Palopo menjunjung tinggi nilai-nilai : • Agama, Sikap melaksanakan dan menghormati nilai agama dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. • Berbudaya, Menjunjung budaya adiluhung daerah sebagai warga Negara Republik Indonesia yang sopan dan santun dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. • Musyawarah dan Mufakat, Musyawarah dan mufakat dalam memutuskan semua permasalahan serta mengedepankan rasa kebersamaan seluruh warga sekolah. • Tanggap, Memiliki kecenderungan berfikir dan bertindak ke arah membangun. • Prinsip Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi, Dalam pelaksanaan tugas sehari – hari pada unit masing-masing senantiasa ada koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik kedalam maupun keluar lingkungan sekolah untuk kelancaran tugas-tugasnya.

“SMKN 6 Palopo merupakan salah satu wujud keseriusan Pemerintah Kota Palopo dalam meningkatkan ketersediaan akses bagi pelajar yang memiliki talenta di bidang musik”

Rustam Lalong

Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Kota Palopo

SMK

NEGERI

6

PALOPO BIDANG KEAHLIAN SENI

PROGRAM KEAHLIAN

SENI MUSIK NON KLASIK

visi

“Menjadi SMK musik yang profesional bertaraf internasional dengan dilandasi imtaq.”

misi

• Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013, dengan memadukan pedagogik klasik dan modern. • Melaksanakan pembelajaran dengan sistim individual, mastery learning, dan competency based training (CBT) • Mengembangkan sistim pembelajaran berbasis teknologi informasi. • Mengintegrasikan kompetensi imtaq pada setiap mata pelajaran • Menjalin kemitraan dengan komunitas,lembaga atau seniman di bidang musik. • Menciptakan suasana harmonis dan kekeluargaan bagi semua warga sekolah.

tenaga pendidik

Didukung oleh tenaga - tenaga pengajar yang profesional di bidangnya dan mempunyai komitmen yang tinggi untuk memajukan dunia pendidikan bidang kesenian

fasilitas • • • • • •

Gedung milik sendiri Laboratorium Musik Ruang Konser Perpustakaan Lapangan Olahraga Kantin

pendaftaran 1. Pendaftaran dimulai pada 2 Mei s.d. 5 Juli 2014 setiap hari kerja. 2. Mengisi formulir pendaftaran. 3. Menyerahkan foto copy ijazah SMP/sederajat atau surat keterangan lain yang setara dengan membawa aslinya; 4. Menyerahkan foto copy SKHUN dengan membawa aslinya; 5. Menyerahkan pas foto warna ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar 6. Informasi selengkapanya dapat ditanyakan langsung pada bagian pendaftaran di kampus putra dan kampus putri atau menghubungi contact person : 081 355 754041 a.n. Muh. Yusri

Menerima

Siswa & Siswi Baru Tahun Pelajaran 2014 / 2015

teras belakang

MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA


fenomena

Azimat Di akhir tahun 2004 ketika saya berkunjung ke Museum Loka Jala Crana Surabaya, saya melihat ada banyak azimat yang dipamerkan untuk pengunjung di museum tersebut. Saking banyaknya, benda-benda ‘bertuah’ itu dikumpul dalam sebuah lemari kaca khusus.

Oleh: Z. A. Hafid

A

zimat-azimat ini ada yang berbentuk buntelan kecil yang dipakai dengan cara dikalungkan; ada yang berbentuk sehelai kain yang bertuliskan aksara arab; ada yang berbentuk simpul-simpul dari bahan benang; dan ada pula yang berbentuk semacam rompi ‘anti peluru’ yang terbuat dari kulit pepohonan. Azimat ini didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagian besar merupakan perlengkapan perang armada laut beberapa kerajaan-kerajaan yang ada di nusantara. Sebagai museum milik TNIAL, kumpulan azimat para ‘laksamana’ tersebut tentu sangat relevan menggambarkan dua hal. Yang pertama bahwa sejarah dan budaya kebaharian kita ternyata amat sangat kaya dan beragam; dan yang kedua adalah bahwa manusia Indonesia, memang sejak dahulu kala adalah manusia yang percaya hal-hal mistik. Jika kesimpulan kedua itu benar, maka hal itu mengonfirmasi apa yang dikatakan oleh Mochtar Lubis pada tahun 1977, bahwa salahsatu ciri manusia Indonesia adalah masyarakat yang masih percaya takhayul. Tak usah jauh-jauh, di Palopo pun juga kita mengenal hal-hal semacam itu. Masyarakat kita juga kerap memiliki azimat

38

edisi iI | FEBRUARI 2014

dengan fungsi-fungsi yang beragam. Ada yang untuk menangkal ‘serangan’ gaib dari lawan-lawan politik, ada yang bisa menghalau musibah, ada yang berfungsi mengamankan harta, tahta, wanita dan lain-lain sebagainya. Intinya, azimat itu menurut pemiliknya adalah penjaga. Penjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Penjaga diri, jiwa dan tubuh. Anda boleh mendebat itu. Namun demikian, secara pribadi, sebaik-baik penjaga sejatinya adalah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam blog SYL Way, Gubernur Syarul Yasin Limpo menulis bahwa ‘penjaga’ seorang lelaki adalah perempuannya. Istri adalah ‘azimat’ seorang suami. Ia menjaga agar perut suaminya tidak lapar, oleh karena itu sebagian besar istri memiliki hobi memasak. Istri menjaga agar suami betah di rumah, oleh karena itu perempuan selalu apik dalam menata rumah. Dan, istri selalu menjaga agar suaminya selalu ada di sampingnya, oleh karenanya ia selalu pandai bermanja-manja kepadanya. Hal ini memang benar adanya. Cobalah tengok di ruang-ruang perawatan pasien di rumah sakit. Penjaga pasien pria, kalau statusnya sudah berkeluar-

ga, selalu saja penjaganya adalah sang istri. Bukan ibu kandung, ataupun anak perempuannya. Ibu kandung (perempuan yang juga menjaga kita sejak dari lahir) memiliki keterbatasan waktu untuk hidup bersama anak lelakinya. Demikian pula dengan anak kandung perempuan kita. Ketika ia dewasa, bekerja dan berkeluarga, ia akan sibuk dengan pekerjaan dan keluarganya. Jadilah sang istri saja yang mampu bertahan di samping anda hingga akhir hayat. Bukankah juga dulunya anda dan istri sudah berikrar untuk sehidup semati? Jadi, mari rawat azimat sang ‘penjaga’ itu, saudara! Pesan sederhananya: Sayangilah istri anda! Baik-baiklah dengannya. Adakalanya memang perempuan kerapkali bawel dan menuntut materi. Namun, kita sadar, woman loves money. Untuk memahami prinsip ini, ia ibarat maintenance circle theory yang diajarkan dalam buku teks manajemen produksi. Bagi yang jomblo atau belum punya istri, segeralah miliki ‘azimat’ ini… Jangan lupa pula, tetap sayangi ibu kandung dan anak perempuan anda. Selamat Hari Kartini! (*)

edisi iI | FEBRUARI 2014

03

daftar isi


MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA M A J A L A H

salam redaksi

B U L A N A N

SAHABAT K I T A Pembina Wali Kota Palopo Wakil Wali Kota Palopo Ketua DPRD Kota Palopo Pengarah Sekretaris Daerah Kota Palopo Ketua Penyunting Baso Akhmad Penyunting Pelaksana Zulham A Hafid Salahuddin Abadi AS Koord. Pelaksana Jefriadi Litbang Farid Kasim Akram Risa

BERITA FOTO | foto bersama Wali Kota Palopo, HM Judas Amir bersama Srikandi

10

EDISI III MARET 2014

Daftar Isi Salam Redaksi Fiskal 

Pajak untuk Pembangunan

Investasi 



Pemkot Support REI Kota Palopo



Religi 

Insya Allah, IAIN Palopo Terwujud

Pariwisata

15

Pemberdayaan

16



Kreatifitas dari Bantaran Sungai Latuppa

23

Berpadu Menjaga Sumber Air



24 25

Jejak Heroik Perempuan Luwu

26 28

E-Government Wujudkan Good Governance





29

9 Syarat Sebelum Mulai Berinvestasi

Budaya Pajaga, Wejangan Kearifan Raja-Raja Luwu

30



Destinasi 

Puncak, Pesona di Barat Palopo

Kuliner 

30 Ribu Sampai Poge

Humaniora 

Penjaga Tradisi Ma’Gattung

Resensi 

Tugas Mulia di Garda Terdepan

Lingkungan 

19 22

Amanah Mencerdaskan Palopo



Belajar dari Warisan Kolonial Belanda

18

Olahraga Bangun Karakter Pelajar

Galeri Aktiviti Pendidikan 

17

Ombudsman Apresiasi Wali Kota Palopo

14

Disiplin PNS Dimulai dari Pakaian

Sanitasi

Apresiasi Olahraga

09  Apa di Balik Undang-Undang ASN? Properti 13



Finansial

08

Urus Paspor Cukup di Palopo

Aparatur

Kursi Titipan Rakyat  Selamat Datang Insan Pilihan 



Pemerintahan



Teknologi

07


Hukum 

04 05 06

Laporan Utama

Historis

Dari Jembatan Bolong Sampai Geddong’E

Tips Sehat 

Senamkan Otak Anda

Teras Belakang  Azimat

32 33 34 36 37

Fotografer Andi Muriadin Mursalim Hendra Firdaus Sekretaris Mariam Sari Bendahara Irpan Iklan & Advetorial Darmawati Wirnawati Andi Astri Pratiwi Sirkulasi & Distribusi Syamsuddin A Akbar

jL. SAMIUN NO. 2 TELP. 0471-21007-21018 FAX.0471-21003 HP. 081 342 350 532

38

Bravo Sahabat! Assalamu alaikum. Selamat atas terbitnya Majalah Sahabat Kita! Salut atas ide penerbitan majalah ini. Kalau bisa saya memberi masukan, di majalah ini ada rubrik tentang cerita rakyat atau cerita tentang asal usul nama tempat yang terkenal di Kota Palopo. Ini mungkin bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi media ini. Sukses Sahabat ! - Imran Anas - Nyiur Permai

edisi iV | APRIL 2014

Staf Penyunting Saenal Sahid Herawan S Toni Masri Haris Abdullah Sulung

ALAMAT REDAKSI:

SURAT PEMBACA

04

Kontributor Syamsul Alam Sunandar Tawil M Afif Hamka Ade Chandra

kota palopo sulawesi selatan EMAIL : [email protected] diterbitkan oleh

Habis Gelap, Terbitlah Terang

D

ua puluh lima orang terpilih sudah mendapat tiket untuk duduk menjadi anggota parlemen Kota Palopo. Mereka adalah insan pilihan dari 152 ribu manusia yang mendiami kota seluas 250 kilometer persegi ini. Atas dasar kerja keras dan niat tulus 25 insan terpilih ini, patut rasanya kita mengucap selamat atas status mulia yang akan disandang sebagai para wakil rakyat! Apresiasi yang besar tentu patut pula disampaikan kepada aparat keamanan atas berjalan tertib dan amannya penyelenggaraan Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD. Situasi keamanan yang terkendali tentu adalah prestasi. Tidak hanya aparat keamanan, tapi juga penyelenggara dan tentunya masyarakat sendiri. Warga Palopo sudah mematahkan cap ‘zona merah’ yang disandangkan kepadanya. Ibarat pertandingan olahraga, Pemilu memang sebuah seleksi yang melahirkan tempat pertama, kedua dan ketiga. Dalam olahraga, spirit yang diagung-agungkan adalah semangat juang, silaturahim dan sportifitas. Kompetisi selalu mengandung nilai-nilai luhur. Idealnya, ia membentuk karakter positif para kompetitor. Oleh karena itu, yang belum berhasil tak boleh terlalu kecewa, dan yang menjadi pemenang tak boleh jumawa. Releven dengan karakter positif yang harus senantiasa ada di dalam diri kita, pada edisi Sahabat Kita bulan ini, kami memberikan nutrisi jiwa bagi pembaca di rubrik Budaya. Kami membahas Tari Pajaga beserta makna-makna yang tersirat di baliknya. Sebagai tari sakral yang penuh dengan daya meditatif ini, maka hal ini akan memberi suasana batin yang baik untuk para penarinya. Demikian pula di rubrik Destinasi. Kami menghadirkan pesona di barat Palopo. Tidak main-main, kami sengaja memberi referensi menarik untuk kunjungan wisata anda. Membuat fresh pikiran di akhir bulan April tentu sangat penting, apatah lagi pasca hiruk pikuk Pemilu legislatif yang menguras waktu, tenaga, pikiran dan bahkan isi tas. Untunglah, Pemilu kali ini tidak memakan korban. Instalasi penyakit saraf yang disiapkan Wali Kota Palopo di RSU Sawerigading dilaporkan nihil pasien korban pileg. Oleh karena itu, patut rasanya merayakan kematangan demokrasi yang telah dipertunjukkan oleh para calon anggota legislatif kita. Bukankah di daerah lain sudah ada yang stress akibat kalah pemilu? Jadi, kalau ada tersirat rasa kecewa, marilah ingat-ingat pesan Ibu Raden Ajeng Kartini. Kata beliau: habis gelap terbitlah terang…

pemERINTAH kota palopo

Redaksi menerima tulisan, foto, juga surat berisi saran penyempurnaan dari pembaca. Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya.


05

fiskal



investasi

Pajak untuk Pembangunan Wali Kota Palopo mengatakan bahwa pajak yang dibayar oleh warga merupakan setoran wajib yang digunakan untuk membangun daerah.

M

enurut Wali Kota, membayar pajak adalah kewajiban warga negara yang bersifat memaksa. Oleh karena itu, Wali Kota berharap aparatnya di kelurahan dan kecamatan agar menyampaikan dan memberi pemahaman kepada masyarakat atas kewajiban tersebut. Berbicara di Acara Pekan Panutan Penyerahan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2013 dan Pembayaran Perdana PBB Tahun 2014 di Halaman KPP Pratama Palopo, beberapa waktu lalu, Wali Kota Palopo juga mengajak wajib pajak dan warga Kota Palopo untuk menyampaikan SPT Tahunannya. Menurut Wali Kota, penyampaian SPT Tahunan merupakan upaya masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan Kota Palopo. “Saya mengharap kita semua patuh dan lakukan kewajiban kita sebagai warga negara yang baik, seperti membayar pajak dan melaporkan SPT Tahunan PPh. Pajak ini untuk kepentingan kita semua. Penyerahan SPT Tahunan itu agar tertib administrasi pajak terwujud dan pengelolaan pajak lebih baik”, kata Wali Kota. Wali Kota menambahkan bahwa untuk merangsang kesadaran masyarakat untuk patuh membayar pajak memang membutuhkan keteladanan dan panutan. Oleh karena itu, dirinya menghimbau kepada pejabat Pemkot untuk memberikan panutan kepada masyarakat dengan taat membayar pajak sebelum jatuh tempo. Dirinya juga menghimbau agar aparat Kelurahan kreatif dalam memungut pajak. “Gunakan bahasa-bahasa yang sederhana untuk memahamkan masyarakat bahwa pajak ini untuk pembangunan. Untuk selenggarakan layanan pendidikan yang bermutu itu uangnya dari pajak. Membayar gaji guru agar mengajar dengan baik. Membayar gaji dokter agar selalu siap menangani

06


FOTO: ALDY ALFAHMI

Foto bersama Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, bersama Vice President East Indonesia Area PT Garuda Indonesia, Rosyinah dan Muspida usai membahas jadwal penerbangan Garuda Indonesia yang akan terbang perdana pada 1 Juni 2014 mendatang.

pENGERJAAN Pembuatan drainase, merupakan salah satu realisasi pembangunan daerah yang dananya bersumber dari pajak.

pasien. Membayar polisi agar selalu siaga menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Begitu juga dengan membangun jalan, sekolah, puskesmas dan sebagainya”, kata Wali Kota. Sementara itu, Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Palopo, Muhammad Armadani, memuji langkah cepat Pemerintah Kota Palopo untuk menggelar Pekan Panutan ini. Menurutnya, sinergitas antara KPP Pratama Palopo dengan Pemkot Palopo sangat dibutuhkan untuk mendukung pencapaian target pajak tahun ini. “Saya ingin memberi apresiasi yang tinggi dan jempol buat Pemkot Palopo karena Palopo yang terakhir merespon pengalihan pengelolaan PBB, namun yang pertama melakukan launching programnya pada pagi hari ini”, kata Muhammad Armadani. Ditambahkan Kepala KPP Pratama Palopo bahwa optimalisasi perpajakan dapat tercapai jika ada kerjasama semua pihak, sharing data dan koordinasi yang berkelanjutan. SPT Tahunan merupakan kewajiban dan pertanggungjawaban atas penghasilan wajib pajak. Diharapkan penyampaian SPT

Tahunan ini dapat meningkatkan peran masyarakat dalam peningkatan pendapatan negara dan pembangunan nasional. “Tahun ini juga akan menjadi tonggak sejarah perpajakan, khususnya Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaaan dan Perkotaan (PBB PP). Mulai tahun ini, bersama dengan daerah-daerah lain di Indonesia, PBB PP akan dialihkan menjadi pajak daerah dan dikelola oleh pemerintah daerah sendiri. Kebijakan ini diharap akan berdampak positif dalam optimalisasi pemungutan PBB PP, mengingat potensi PBB PP lebih mudah dipetakan jika dikelola oleh pemerintah daerah sendiri”, jelas Muhammad Armadani. Kepala DPPKAD Kota Palopo, Hamzah Jalante, mengungkapkan bahwa peningkatan target PBB tahun ini merupakan hasil optimalisasi dan update data potensi PBB seperti tanah dan bangunan baru. Target PBB Kota Palopo pada tahun 2014 sebesar 3 Milyar, meningkat dibandingkan tahun 2013 yang hanya mencapai 2,3 Milyar, dengan total wajib pajak sebanyak kurang lebih 44 ribu wajib pajak.(*)


Vice President East Indonesia Area PT Garuda Indonesia, Rosyinah, memastikan maskapai penerbangan Garuda Indonesia akan terbang perdana dari Bandara Bua ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar 1 Juni 2014.

R

osyinah menyatakan bahwa inilah komitmen Garuda Indonesia untuk memenuhi dan melayani kebutuhan masyarakat Palopo, Tana Luwu dan Tana Toraja. “Kami datang hari ini ingin menyampaikan kabar baik bagi masyarakat Palopo dan sekitarnya. Rencana kami dari Garuda Indonesia untuk terbang dari Makassar ke Bandara Bua insya Allah akan terwujud. Jika semuanya berjalan lancar, paling lambat 1 Juni kita sudah terbang perdana”, terang Rosyinah ketika berbicara pada SOsialisasi Program Kerjasama Corporate PT Garuda Indonesia dengan Pemda Kabupaten/Kota Se-Sulawesi Selatan di Auditorium Saokotae, beberapa waktu lalu. Selain itu, Rosyinah juga menyampaikan bahwa maskapainya kini juga telah membuka rute penerbangan

Makassar-Jeddah, yang efektif dioperasikan 1 Mei mendatang. Rute Makassar-Jeddah yang baru ini akan menggunakan pesawat Boeing 747-400. Rute ini akan melayani masyarakat Sulsel dan sekitarnya sebanyak 3 kali seminggu. Rosyinah menambahkan, di samping dua rute baru tersebut di atas, Garuda Indonesia juga menjajal rute MakassarYogyakarta yang akan segera dilaunching dalam waktu dekat ini. Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, ketika memberikan sambutan mengatakan bahwa Pemerintah Kota Palopo sangat berkepentingan atas pembukaan rute penerbangan Bua-Makassar di Bandara Bua. Dirinya mengaku bahwa Palopo sangat diuntungkan atas kebijakan manajemen PT Garuda Indonesia untuk melebarkan sayap hingga ke Palopo. Oleh karena itu dirinya akan mendukung rencana yang baik ini

untuk segera terlaksana. “Ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan (ekonomi) Kota Palopo. Investor insya Allah akan lebih tertarik ke Palopo. Saya akan dukung sepenuhnya untuk mewujudkan rencana yang baik ini. Kalau perlu saya akan siapkan mobil operasional Bua-Palopo untuk memudahkan akses masyarakat Palopo yang akan ke Bandara Lagaligo Bua”, kata Wali Kota Palopo. Hadir pada sosialisasi program ini antara lain Dandim 1403/Sawerigading, Aco Lamama; Kajari Palopo, Daru Trisadono; Ketua DPRD Palopo, Tasik; Wakil Wali Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin; Wakapolres Palopo; Para pimpinan SKPD Lingkup Pemerintah Kota Palopo; GM Garuda Indonesia Branch Office Biak, I Wayan Supatrayasa; Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah; serta Pengusaha dan agen perjalanan.(*)


07

hukum



pemerintahan

Apa di Balik Undang-Undang ASN? Sejarah baru dalam penataan Pegawai Negeri Sipil telah dimulai dengan telah ditandatanganinya Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara oleh Presiden Republik Indonesia. Oleh : Akram Risa

P Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, saat melakukan pertemuan dengan rombongan Kepala Kantor Imigrasi Parepare di ruang kerjanya.

Urus Paspor Cukup di Palopo

“Saya sangat mendukung upaya pembukaan Kantor Imigrasi Palopo. Ini salah satu upaya agar pelayanan publik di Kota Palopo lebih ditingkatkan, dan akan memberi kemudahan kepada warga kita untuk melakukan mobilisasi keluar dan masuk Kota Palopo”

K

epala Kantor Imigrasi (Kakanim) Parepare, Andi Pallawarukka, mengungkapkan bahwa tiap tahun, paling tidak ada 500 orang warga Palopo yang mengurus paspor di Kanim Parepare. Oleh karena itu, dirinya optimis bahwa rencana pembukaan Kantor Imigrasi Palopo akan terwujud dalam waktu dekat ini. Kakanim Parepare menambahkan bahwa dukungan Wali Kota Palopo untuk pembukaan Kanim Palopo adalah sebuah kesyukuran besar bagi dirinya. Ia menyatakan bahwa dukungan tersebut akan mendorong percepatan terwujudnya rencana ini. Dalam waktu dekat, dirinya akan turun kembali bersama 3 tim lain untuk mengumpulkan data dan menyusun perencanaan selanjutnya. Tim ini akan beranggotakan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Selatan, Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham dan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN). “Insya Allah, kami target peresmian Kantor Imigrasi Palopo pada 26 Januari 2014. Potensinya sangat baik. Ada sekitar 500 orang Palopo yang urus paspor tiap tahun di Parepare,

08


itu belum termasuk paspor haji. Jadi, total market sekitar 1000-an mungkin dapat”, jelas Andi Pallawarukka. Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, menyatakan bahwa dirinya siap mendukung pembukaan Kantor Imigrasi di Kota Palopo. Hal itu disampaikan Wali Kota Palopo ketika menerima rombongan Kepala Kantor Imigrasi Parepare di ruang kerjanya beberapa waktu lalu. Wali Kota Palopo mengungkapkan bahwa pembukaan Kantor Imigrasi Palopo tentu akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Palopo. Warga Kota Palopo tidak perlu lagi jauh-jauh ke Parepare untuk mengurus dokumen-dokumen keimigrasian. Ditambahkan Wali Kota HM Judas Amir, bukan hanya warga Kota Palopo yang akan mendapat manfaat ini, tetapi warga Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja Utara dan Tana Toraja akan memanfaatkan layanan Kantor Imigrasi Palopo nantinya. “Saya sangat mendukung upaya pembukaan Kantor Imigrasi Palopo. Ini salah satu upaya agar pelayanan publik di Kota Palopo lebih ditingkatkan, dan akan memberi kemudahan kepada warga kita untuk melakukan mobilisasi keluar dan masuk Kota Palopo”, kata

Wali Kota. Wali Kota Palopo menambahkan bahwa ia berharap agar rencana ini bisa segera terwujud. Untuk itu, Wali Kota akan memfasilitasi kebutuhan lokasi lahan untuk pembangunan Kantor Imigrasi ini. Wali Kota HM Judas Amir mengungkapkan bahwa ia menyiapkan bekas Kantor KPU di Jalan Andi Hamid Opu Onang (ex Jalan Anggrek) untuk digunakan sebagai kantor imigrasi. Ke depan, jika membutuhkan lokasi yang lebih luas, Wali Kota HM Judas Amir juga siap menghibahkan tanah milik Pemkot Palopo yang berada di Jalan Pemuda, Kelurahan Takkalala. Rombongan Kantor Imigrasi Parepare ini dipimpin oleh Andi Palawarukka sendiri, didampingi oleh Ibnu Malik, Kasi Pengawasan dan Penindakan Imigrasi Kanim Parepare; Albakri Nurdin, Kepala Sub Seksi Pengawasan Kanim Parepare; dan beberapa orang staf. Hadir mendampingi Wali Kota Palopo, antara lain Wakil Wali Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin; Sekretaris Daerah Kota Palopo, H Syamsul Rizal Syam; Kepala Badan Kesbang & Linmas, Baso Sulaiman; dan Kabag Tata Pemerintahan, Syamsul Alam. (*)

erubahan regulasi tersebut sebagai cerminanan urgensi manajemen aparatur negara mempertimbangkan kompetensi dan kualifikasi dalam pengangkatan dan penempatan aparatur negara. Promosi merupakan apresiasi kinerja aparatur pemerintahan. Penataan dan pendistribusian aparatur disesuaikan dengan kebutuhan dan profesionalisme. Pegembangan sumber daya manusia yang berintegritas, berkualifikasi, dan kompeten sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai aparatur negara menghadapai berbagai tantangan yang semakin kompetitif. Bukankan negara kita ini memiliki tujuan mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak. Kajian naskah akademik Undangundang Aparatur Sipil Negara pada bagian manajemen sumber daya aparatur sipil negara, pengelolaan pegawai dalam organisasi mengalami pergeseran dari pendekatan administrasi kepegawaian menjadi manajemen sumber daya manusia. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses pengadaan sumber daya paling penting bagi organisasi. Yaitu sumber daya manusia mencakup pengembangan kapasitas, penerapan sistem kompensasi yang sesuai dengan tanggungjawab dan kinerjanya dalam organisasi, serta menjamin loyalitas kepada organisasi melalui penyediaan jaminan kesejahteraan yang memadai baik pada saat aktif maupun setelah pensiun. Pendekatan Human Resource Management telah dipraktikkan secara luas pada organisasi bisnis di Indonesia dan di negara maju digunakan sebagai landasan teoritis Manajemen Sumber Daya Aparatur Sipil Negara yang telah ditetapkan di dalam UU Aparatur Sipil Negara. Pegawai dalam Undang-undang ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPPK). Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan

publik, pelayan publik, perekat, dan pemersatu bangsa. Sedangkan tugasnya adalah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri atas Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional, dan Jabatan Pimpinan Tinggi. Jabatan Administrasi terdiri atas jabatan administrator bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan, jabatan pengawas bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana., dan jabatan pelaksana bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan. Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan keahlian, yaitu ahli utama, ahli madya, ahli muda, dan, ahli pertama. Sedangkan jabatan fungsional keterampilan, yaitu penyelia, mahir, terampil, dan pemula. Jabatan Pimpinan Tinggi terdiri atas jabatan pimpinan tinggi utama, jabatan pimpinan tinggi madya, dan jabatan pimpinan tinggi pratama. Batas usia pensiun (BUP) 58 tahun bagi Pejabat Administrasi dan 60 bagi Pejabat Pimpinan Tinggi. Sedangkan bagi pejabat fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi masing-masing Pejabat Fungsional. Berdasarkan pasal 131 pada saat Undang-Undang ini berlaku, terhadap jabatan PNS dilakukan penyetaraan: jabatan eselon Ia kepala lembaga pemerintah nonkementerian setara dengan jabatan pimpinan tinggi utama, jabatan eselon Ia dan eselon Ib setara dengan jabatan pimpinan tinggi madya, jabatan eselon II setara dengan jabatan pimpinan tinggi pratama, jabatan eselon III setara dengan jabatan administrator, jabatan eselon IV setara dengan jabatan pengawas, dan jabatan eselon V dan fungsional umum setara dengan jabatan pelaksana. Substansi pokok lainnya berisi mengenai Hak dan Kewajiban Pega-

wai ASN, Manajemen Pegawai ASN. Pada Bab Organisasi diatur mengenai pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps pegawai ASN RI. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Berokrasi pada saat ini sementara melakukan seleksi anggota Komisi Aparatur Sipil Negara yang disingkat KASN. Komisi melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan Manajemen ASN untuk menjamin perwujudan Sistem Merit serta pengawasan terhadap penerapan asas, kode etik, dan kode perilaku ASN. Keanggotaan KASN berjumlah 7 orang. Perwujudan cita-cita amanat pembukaan UUD 1945, dibutuhkan aparatur sipil negara yang profesional, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, loyal, serta memberikan layanan publik kepada masyarakat. Sehingga setiap anggota masyarakat merasakan kenyamanan pelayanan dari Aparatur Sipil Negara sebagai abdi negara dan masyarakat. Maka, Insya Allah terjadilah hubungan yang harmonis antara pemerintah dan masyarakat. Aparatur Sipil Negara mengayomi dan melayani masyarakat dengan baik dan masyarakat mencintai Aparatur pemerintah.(*)


09

properti



laporan utama

Kursi Titipan Rakyat Ada 25 kursi untuk para wakil rakyat. Bentuknya biasa saja, tak bersepuh emas 24 karat. Di pasaran, harganya tidak terlalu menguras dompet.

Sekretaris Daerah Kota Palopo, H Syamsul Rizal Syam saat membuka kegiatan Pameran Perumahan yang digelar REI Sulsel di Palopo City Market.

FOTO: ALDY ALFAHMI

Pemkot Support REI Kota Palopo

Sekretaris Daerah Kota Palopo, H Syamsul Rizal Syam berjanji akan senantiasa memberikan support kepada Komisariat REI Kota Palopo untuk mendukung upaya pemenuhan kebutuhan hunian bagi warga Kota Palopo.

H

al tersebut disampaikan Sekda ketika mewakili Wali Kota Palopo membuka Pameran Perumahan yang digelar REI Sulsel di Lantai 1 Palopo City Market, beberapa waktu lalu. “Peningkatan jumlah penduduk di Kota Palopo mutlak memerlukan space untuk hunian dalam rangka menampung mereka. Hal ini perlu kerjasama semua pihak, utamanya REI Palopo dan Sulsel dalam mendorong pemenuhan permintaan akan hunian yang layak. Oleh karena itu, kedepan akan kami rancang tax holiday atau pengurangan biaya atas pengurusan IMB bagi anggota REI untuk segmen perumahan-perumahan tertentu”, kata Sekda Kota Palopo. Pada kesempatan itu, Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sulsel, Arif Mone, mengungkapkan bahwa pameran

10


yang digelar hingga 22 April tersebut merupakan Pameran REI pertama yang dilakukan di luar Kota Makassar. Menurutnya, Kota Palopo adalah kota yang tepat untuk menggelar pameran perumahan ini karena menurut laporan Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi di Kota Palopo sangat tinggi, di atas pertumbuhan Sulsel. Selain itu, market yang bagus di Palopo juga menjadi alasan mengapa Palopo terpilih sebagai tuan rumah penggelaran Pameran Perumahan ini. “Pameran kali ini kami menghadirkan 24 pengembang. Ada 7 dari Makassar dan beberapa dari daerah lain. Mereka pemain-pemain yang bonafide. Inilah persembahan REI Sulsel untuk masyarakat Kota Palopo. Kami menawarkan hunian yang layak bagi warga Palopo. Kami sadar bahwa perumahan adalah kebutuhan pokok bagi seluruh masyarakat, oleh karena

itu, kami juga hadir juga dengan beberapa penawaran rumah murah yang memanfaatkan fasilitas Kementerian Perumahan Rakyat”, kata Arif Mone. Pertumbuhan perumahan di Kota Palopo memang lagi mekar-mekarnya. Setidaknya ada 80 unit kompleks perumahan yg terbangun sejak 2009 di kota ini. Selama dua tahun terakhir, nilai investasi bidang usaha perumahan di Palopo mencapai lebih dari Rp 117 Milyar. Hal ini belum termasuk ruko dan rukan. Di lihat dari share PDRB Kota Palopo tahun 2012, sektor bangunan juga ternyata berkontribusi sebesar 11 persen. Pameran perumahan yang digelar REI Sulsel ini berhasil membukukan total transaksi sebesar Rp 45 Milyar. Lima belas milyar di antaranya merupakan transaksi untuk pengembang lokal di Kota Palopo. (*)

N

amun siapa sangka, ternyata harga kursi ini di gedung parlemen, cukup membuat seret. Yang seret, bukan hanya duit, tapi juga keringat dan semangat. Perjuangan mendapat kursi memang berat. Seleksi ketat dari rakyat, harusnya melahirkan wakil yang merakyat. Amanat rakyat berarti mandat. Harapannya, wakil rakyat selalu bijak. Solusi atas berbagai masalah harus selesai secara cepat dan tepat. Duduk di kursi parlemen memang penuh kehormatan. Namun, itu bukanlah tujuan. Ikhtiar membangun Palopo sejatinya menjadi dasar pemikiran. Di dalamnya, ada berbagai macam tantangan. Tidak semudah membalik telapak tangan. Seratus lima puluh dua ribu kepala harus terwakilkan, dengan segala macam kebutuhan. Rakyat kadang tak sabaran. Sang pengemban amanat harus lihai melakukan terobosan. Tetapi harus taat pada peraturan dan perundang-undangan. Kursi para pengemban amanat memang kursi yang strategis. Dari kursi inilah, masa depan kota dibahas. Tentang kesehatan, tentang pendidikan dan tentang ekonomi-bisnis. Bukan seperti warung kopi, diskusinya harus didukung data empiris. Proses perencanaan harus dilakukan secara sistematis. Dan penganggaran harus taat azas. Demikian pula dengan fungsi pengawasan yang mesti dilakukan dengan efektif. Inilah ruh dari legislatif. Parlemen menjadi kontrol eksekutif. Penjaga demokrasi agar berjalan sinergis dan kolaboratif. Bukan dalam bentuk kerjasama yang koruptif. Namun dalam pelaksanaan pembangunan yang seharusnya aspiratif. Sesuai titipan rakyat yang tidak lagi buta politik dan bukan masyarakat primitif. Kursi anggota parlemen adalah kursi titipan dari rakyat yang diwakilkan. Kalau tidak amanah, sejatinya bisa diminta untuk dikembalikan. Konsekuensi ini memang sudah menjadi aturan. Prinsipnya, ini merupakan kontrak lima tahunan. Lima tahun bukanlah waktu yang terlalu panjang. Jangan berlama-lama untuk beraksi. Realisasikan segera janji dan mulailah bekerja. Kursi titipan rakyat sudah siap…


11

laporan utama



Selamat Datang Insan Pilihan Catatan Kecil Untuk Para Calon Legislator Terpilih

Usai sudah pesta demokrasi yang konon bernuasa jujur adil. Pesta demokrasi yang dihelat dalam setiap penggal lima tahun sekali. Pesta demokrasi yang meriah dengan ribuan asa para manusia yang hendak menduduki kursi bertuah di dalam gedung parlemen. Oleh: Muhammad Afif Hamka

P

esta yang diberi nama pemilihan umum anggota DPR, DPRD dan DPD. Yang perlu digaris bawahi bahwa, pesta ini tak selamanya be-

12


rakhir suka cita selayaknya pesta yang ada dalam pikiran kita. Namun pesta ini juga berakhir duka bahkan nestapa bagi sebagian orang yang gagal merebut kursi keramat yang disediakan. Kita tidak hendak membahas dalam perihal kegagalan tetapi lebih kepada berceloteh dalam catatan kecil untuk

para competitor yang terpilih. Untuk mendeskripsikan mengapa dengan lantang penulis menyebut para kompetitor ini sebagai mahluk terpilih maka secara runut dapat digambarkan sebagai berikut. Bahwa ketika cairan sperma yang berisi ratusan bahkan milyaran sel-sel hidup ternyata hanya

satu yang berhasil menembus dinding Rahim yang kemudian menjadi bakal bayi dalam kandungan, maka secara biologis sel yang satu dari ratusan ribu itulah yang terpilih menjadi bakal manusia. Selanjutnya berhasil bertahan di dalam rahim dan akhirnya lahir kedunia maka secara biologis ia telah menjadi mahluk terpilih menjadi mahluk bernama manusia, selanjutnya mahluk manusia ini bertumbuh mengikuti kompetisi-kompetisi dalam hidup dan kehidupan seperti lulus sekolah, masuk kuliah dan lainnya yang dalam bahasa saya disebut “lahir, hidup, merdeka”. Maka manusia sebagai Al Insan semakin eksis disebut mahluk pilihan. Selanjutnya dalam keadaan sadar berfikir atas keberadaannya (Cogito Ergo sumJean-Paul Sartre). Apatah lagi setelah mahluk manusia tersebut berhasil menjadi pemenang dan mendapatkan boarding pass menduduki salah satu kursi parlemen maka sempurnalah ia dikatakan Insan Terpilih. Pertanyaan selanjutnya adalah, apa dan bagaimana ‘Insan Terpilih’ ini memosisikan diri? Adakah mereka akan terlena dengan kursi dan segala fasilitas yang diterimanya, apalagi dengan predikat “Yang Terhormat” yang dilekatkan pada setiap namanya. Adalah wajar jika masyarakat sebagian meragukan bahkan melontarkan pesimisme. Masyarakat yang selama ini jadi objek penderita yang namanya diatasnamakan dalam setiap kampanye dan ajakan-ajakan memilih. Apakah insan terpilih ini nanti akan kembali lantang bersuara mengatasnamakan rakyat dalam balutan tembok-tembok parlemen dengan belaian fasilitas dan hak protokoler yang disediakan. Adakah nanti mereka masih sudi menyambangi dan menyapa warga, setidaknya dengan senyum merekah seperti yang ada dalam gambar yang pernah tertata di tepi jalan dan di halaman-halaman rumah. Atau masih sempatkah nanti berbagi sehelai dua helai derma bagi mereka yang membutuhkan. Untuk semua rangkaian paragrap ini, perlu kita catat bahawa dalam sejarah masyarakat dunia yang telah dipengaruhi oleh kondisi politik, maka politisinya akan cenderung selalu curiga dan menganggap semua perbuatan pasti ada udang di balik batu, demikian pula masyarakatnya pasti juga akan

”

laporan utama

Selamat datang wahai insan terpilih, kami tak perlu indahnya balutan jas dan dasimu, atau kemilau pupur dan rona pipimu. Kami perlu realisasi janjimu kelak, janji yang telah melibatkan nama kami dalam setiap pertunjukan drama politikmu.

menganggap demikian. Begitulah Karl Marx dalam kritik ideologinya. Selamat datang wahai insan-insan terpilih, telah nyata dihadapan kita betapa mereka yang telah terpilih dalam kompetisi pemilu legislative 2014 ini adalah insan pilihan dari sekian banyak manusia. Tanggung jawab moral dan sosial telah dipundak. Dan sadar atau pun tidak, seluruh kebijakan di negeri ini dari berbagai tingkat akan melalui proses dan pembahasan oleh mereka. Kepekaan sosial dan nurani untuk membawa kemaslahatan mutlak diperlukan dan bukan sekadar mengikuti bimbingan berbau teknis belaka. Dihadapan insan terpilih ini nantinya nasib nusa akan dibicarakan. Di setiap hari-hari dalam rentang masa lima tahun kedepan, problematika bangsa mesti dipecahkan. Isu perekonomian, isu keamanan, dan isu-isu yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak mesti diprioritaskan namun moralitas dan tanggungjawab sosial juga harus diperhatikan. Buktikan bahwa anda adalah insan pencipta realitas, insan beradab dan bertanggung jawab. Anak bangsa akan membaca sejarah kelak, akan gagal atau tidaknya para insan terpilih ini. Jika berhasil membawa kegemilangan, maka sejarah tentu akan menorehkan dengan tinta emas, namun jika ternyata kemudian justru tidak membawa kejayaan, maka tentulah akan menjadi catatan kelam. Sejak terpilihnya, para insan pilihan ini hingga lima tahun kedepan, maka ramai mata yang akan tertuju padanya. Banyak asa yang terlontar untuk direalisasikan, banyak pengharapan ditasbihkan kepada para insan terpilih

ini. Akan kondisi bangsa yang mulai rapuh, terhadap nusa yang mulai terancam perpecahan, dan pada anak negeri yang meununtut perbaikan kualitas hidup, termasuk pembangunan daerah yang seolah tak adil. Ribuan cita juga berharap akan lahirnya peraturan yang bebas kepentingan dan menempatkan rakyat pada singgasana yang sebenarnya, bukan untaian kata belaka. Akhirnya, kita hanya dapat berharap saja. Bahwa insan yang terpilih pada proses yang konon dipuja puji sebagai sistem terbaik ini dapat betul-betul menjunjung kepentingan masyarakat, merealisasikan janji dan tidak menabur luka bagi masyarakatnya. Insan terpilih adalah insan yang memang hendak menyempurnakan dirinya dengan membawa maslahat bagi sesama. Selamat datang wahai insan terpilih, kami tak perlu indahnya balutan jas dan dasimu, atau kemilau pupur dan rona pipimu. Kami perlu realisasi janjimu kelak, janji yang telah melibatkan nama kami dalam setiap pertunjukan drama politikmu. Kami sadar semua butuh proses, dan tak segan kami akan bersabar menanti. Bukankah rentangan masa masih cukup panjang. Namun setidaknya jangan lupakan sunggingan senyummu sebagaimana awal kami melihatmu. Setidaknya itu untuk melipur peluh kami yang akan menanti. Waktu adalah sunnatullah yang memang akan menceritakan akhir dari episode drama. Dulu, kini dan nanti. Lahir, hidup dan merdeka. Sekali lagi selamat telah melewati proses panjang, dan selamat datang pada babakan yang baru. (*)


13

aparatur



sanitasi

Belajar dari Warisan Kolonial Belanda Kota Palopo tahun ini mendapat Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) dari Pemerintah Pusat. Program ini merupakan program yang berbasis komunitas yang tahun ini akan mulai menyusun Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kota (SSK).

H

Pemasangan atribut kepegawaian oleh Wali Kota Palopo, HM Judas Amir.

Disiplin PNS Dimulai dari Pakaian Bagian Hukum Sekretariat Daerah melakukan sosialisasi atas Perwal Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pakaian Dinas Lingkup Pemerintah Kota Palopo, di Auditorium Saokotae.

S

osialisasi bertajuk Penyuluhan Hukum ini mengambil tema “Dengan Tertib Berpakaian Dinas, Kita Wujudkan Pemerintah Kota Palopo yang Berwibawa”. Dalam laporannya, Kabag Hukum Setda Kota Palopo Tenriawati SH, menyampaikan bahwa maksud diadakannya penyuluhan hukum tersebut adalah untuk sosialisasi Perwal No. 3 tahun 2014 tentang pakaian Dinas lingkup Pemerintah Kota Palopo, dan bertujuan agar tertib dalam berpakaian dinas dalam rangka mewujudkan Pemerintah

14


Kota Palopo yang Berwibawa. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Wali Kota Palopo, HM Judas Amir ini diharap mampu meningkatkan kedisiplinan dan wibawa aparat pemerintah. Wali Kota dalam sambutannya mengharapkan tema yang ada dapat sejalan dengan pelaksanaan di lapangan. “Dengan tertib berpakaian nantinya bisa membawa kita lebih percaya diri dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Selain itu kedisiplinan harus mulai dari kita dulu, baru masyarakat. Kualitas sumber daya manusia kita di Palopo itu sudah lumayan. Yang tidak lumayan

adalah Keseriusan dan kepeduliannya” ujar Wali Kota. Penyuluhan Hukum tersebut selain dihadiri Wali Kota Palopo, juga hadir Wakil Wali Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin, Ketua DPRD Kota Palopo, Tasik, para Staf Ahli, Asisten, Kepalakepala SKPD serta Camat dan Lurah Lingkup Pemkot Palopo. Selain sosialisasi Perwal Pakaian Dinas, pada acara penyuluhan hukum tersebut dibahas pula materi tentang peranan Inspektorat dalam mengawal aturan tentang penataan organisasi pada Pemkot Palopo.(*)

al ini disampaikan Kepala Bappeda Kota Palopo, H Muchtar Basir, ketika berbicara pada Kick Off Meeting & Lokalatih PPSP Kota Palopo, di Auditorium Saokotae, beberapa waktu lalu. Menurut H Muchtar Basir, program ini akan mengakselerasi perbaikan kualitas sanitasi masyarakat Kota Palopo. Program ini nantinya diyakini akan mendukung program-program peningkatan kualitas lingkungan pemukiman masyarakat yang telah berjalan seperti NUSSP, PNPM-MP, PLP-BK, Sambungan Air Bersih Bagi 3000 MBR dan beberapa program teknis pada beberapa SKPD yang ada. “PPSP ini diharapkan bisa menjadi akselerator untuk pencapaian target universal access, yang meliputi 85 persen pencapaian pada SPM sanitasi lingkungan masyarakat dan pencapaian 15 persen pemenuhan kebutuhan sanitasi dasar. Isu ini memang menjadi target nasional yang tertuang pada RPJMN 2014-2019. Secara nasional, pemerintah pusat menghitung kebutuhan anggaran untuk perbaikan kualitas sanitasi masyarakat hingga 2019 sebesar 309 Triliun”, kata Kepala Bappeda. Kepala Bappeda menambahkan bahwa prinsip program PPSP ini adalah semua terlibat, dan semua berkontribusi. Oleh karena itu, untuk penyelenggaraan program ini, di Kota Palopo dibentuk kelompok kerja (pokja), yang akan menjalankan program ini. Dirinya mengatakan bahwa masuknya program ini merupakan kesyukuran karena Palopo salah satu dari 7 kabupaten/kota yang ditunjuk untuk menyelenggarakn program ini. H Muchtar Basir menambahkan bahwa saat ini kualitas sanitasi Kota Palopo memang harus mendapat perhatian serius. Proyek drainase yang dikerjakan harus optimal fungsinya. Dirinya mencontohkan bahwa drainase yang mengelilingi Makodim 1403/ Sawerigading merupakan warisan Belanda yang dikerja dengan sedemikian lebar dan dalam. Padahal menurut H Muchtar Basir, drainase itu adalah produk puluhan atau ratusan tahun, yang saat itu penduduk Palopo belum signifikan dengan kualitas hutan dan lingkungan yang masih terjaga. Sementara itu, Andi Risna Irawati, Fasilitator PPSP Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan bahwa tahun pertama program

Sistem drainase yang buruk akan berakibat distribusi air yang tidak merata, nampak Wali Kota Palopo, HM Judas Amir saat meninjau debet air di intake Latuppa.

PPSP ini, Kota Palopo akan menyusun dokumen berupa Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kota (SSK). Cakupan dokumen ini meliputi sub sektor drainase, persampahan, air limbah dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Andi Risna Irawati menambahkan bahwa Buku Putih ini juga memuat kondisi eksisting Kota Palopo pada empat sub sektor tersebut dan nantinya ada pemetaan pada area berisiko sanitasi. “Saat ini kita memiliki gap 44 persen antara realisasi dan target pencapaian kualitas sanitasi yang ditetapkan pada MDGs. Isu utama pada pembangunan dan pengelolaan sanitasi perkotaan ini antara lain ada pada rendahnya kualitas dokumen perencanaan dan kurangnya alokasi anggaran pemerintah daerah. Oleh karena itu, untuk mulai memperbaiki sanitasi Kota Palopo, kami targetkan Juli 2014, dokumen-dokumen perencanaan ini sudah bisa selesai untuk kemudian diajukan dalam proses penganggarannya kemudian”, kata Andi Risna Irawati. Sementara itu, Taufigurrahman, Sekretaris Badan Penanggulanan Bencana Daerah dalam sesi diskusi mengungkapkan bahwa tantangan sanitasi khususnya drainase di Kota Palopo saat ini adalah penegakan regulasi yang kurang tegas. Diperlukan penindakan terhadap pembangunan pemukiman yang menyalahi tata ruang. Hal ini menu-

rutnya relevan terhadap solusi atas upaya pencegahan banjir di pusat kota. Menurutnya, disain sanitasi ke depan harus memperhatikan pembagian atau distribusi debit air yang begitu besar di Sungai Amasangan. “Saat Sungai Amasangan meluap ketika banjir tiga pekan lalu, saya memperhatikan ternyata Sungai Boting masih aman-aman saja. Nah, mengapa kita tidak mendisain pola distribusi air yang berlebih di Sungai Amasangan ke Sungai Boting yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer? Demikian pula dengan drainase-drainase yang ada, sebaiknya diarahkan ke Sungai Boting. Saya melihat, proyek drainase yang dikerja beberapa tahun lalu pasca banjir besar itu tidak bekerja dengan baik”, kata Taufigurrahman. Sementara itu, dr H Ishak Iskandar, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo mengungkapkan bahwa PHBS memang menjadi tantangan terberat yang dihadapi oleh jajarannya. Menurutnya dirinya telah sangat gencar melakukan sosialisasi melalui media-media komunikasi, namun perilaku masyarakat yang masih membuang sampah dan buang air besar di sungai masih saja ada di Kota Palopo. Oleh karena itu, dirinya berharap peran seluruh stakeholder, utamanya para tokoh masyarakat dan aparat kelurahan untuk senantiasa memberi pencerahan kepada warganya.(*)


15

religi



apresiasi

Insya Allah, IAIN Palopo Terwujud Ketua STAIN Palopo Prof. Nihaya mengungkapkan optimismenya bahwa peralihan status STAIN menjadi IAIN Palopo akan terwujud sebelum suksesi kepemimpinan nasional dilaksanakan.

Prof. Nihaya, Ketua STAIN Palopo

H

al ini disampaikan Prof. Nihaya saat pelaksanaan Seminar Nasional Pemantapan Basis Keilmuan dan Kajian Islam dalam Rangka Menyongsong Peralihan Status STAIN Palopo menjadi IAIN Palopo, di Gedung Serbaguna STAIN Palopo, beberapa waktu lalu. “Insya Allah, IAIN Palopo akan terwujud sebelum berakhirnya periode kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk hal tersebut, maka STAIN Palopo harus melakukan berbagai persiapan untuk peralihan status itu. Oleh karenanya, seminar ini akan mencoba mengubah pola pikir mahasiswa dan dosen dalam menjembatani dikotomi ilmu-ilmu umum dengan ilmu-ilmu agama yang selama ini hadir di tengah-tengah kita. Kita harus meretas itu, karena pengalaman peradaban Islam pada abad 7 hingga 12 telah memberikan contoh yang nyata bahwa perbedaan paradigma ini dapat dijembatani”, kata Ketua STAIN tersebut. Dalam sambutan pembukaannya,

16


Wali Kota menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Palopo menyiapkan lahan SMPN 8 Palopo yang berada di Kelurahan Balandai untuk IAIN Palopo. “Saya siapkan SMP Negeri 8 yang ada di depan kampus ini, seluas kurang lebih 2 hektar, beserta dengan bangunannya untuk IAIN Palopo”, kata HM Judas Amir yang disambut aplaus peserta seminar yang hadir. Wali Kota Palopo mengungkapkan bahwa IAIN Palopo nantinya diharap meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat Palopo, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih besar. Dalam sejarahnya, STAIN Palopo telah berdiri sejak 27 Maret 1968 dengan status awal sebagai filial dari IAIN Alauddin Ujung Pandang dan ditingkatkan kemudian menjadi Fakultas Ushuluddin Cabang Palopo. Nantilah pada tahun 1997, STAIN Palopo berdiri secara mandiri seiring dengan adanya penataan kelembagaan pendidikan tinggi agama Islam di Indonesia. Sejak pembentukannya, setidaknya

sudah 6 orang tokoh yang telah memipin kampus hijau ini. Mereka adalah KHM Rasyad, Siti Ziarah Makkajareng, Prof Iskandar, Dr Syarifuddin Daud, Prof M Said Mahmud, dan saat ini Prof. Nihaya. Setelah melakukan suksesi beberapa waktu lalu, kedepan kampus ini akan dipimpin oleh Dr Abdul Pirol. Sementara itu, hadir pada pembicara seminar nasional tersebut adalah Prof Dr Masykuri Abdillah, sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hubungan Antar Agama; Prof Dr Imam Suprayogo, guru besar UIN Maulana Malik Ibrahim-Malang; Prof Dr Jasruddin Daud Malago, guru besar UNM; dan Prof Azyumardi Azra, Direktur Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah. Prof. Azyumardi Azra dalam pemaparannya menyampaikan perlunya untuk mulai mengkaji Islam Sulawesi. Hal ini dapat ditinjau dari segi historis, bahwa Tana Luwu memiliki sejarah yang panjang sebagai salahsatu kerajaan Islam di Sulawesi. Dari Tana Luwu inilah, Islam pertama disebar ke jazirah selatan Sulawesi melalui tiga Datuk. Menurut Prof. Azyumardi Azra, Islam Sulawesi merupakan entitas khas yang memiliki ragam tradisi lokal. Hal ini akan menjadi kajian studi Islam yang baru dan akan menggambarkan dinamika Islam di Indonesia. Subyek kajian Islam Sulawesi antara lain meliputi kedatangan dan penyebaran Islam, proses konversi, konflik dan akomodasi dengan budaya lokal serta pembentukan tradisi lokal. Selain itu, menurut Prof Azyumardi Azra, dinamika politik Islam dimana kerajaan-kerajaan yang berperan dalam penyebaran dan pembentukan tradisi Islam perlu dimasukkan pula dalam subyek kajian ini. Demikian pula dengan intelektualisme Islam dan perkembangan lembaga pendidikan di Sulawesi, hingga dinamika Islam kontemporer di Sulawesi.(*)

Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, bersama tim Ombudsman RI Wilayah Sulawesi Selatan.

Ombudsman Apresiasi Wali Kota Palopo Kepala Perwakilan Ombudsman RI Wilayah Sulawesi Selatan, Subhan, memberi apresiasi kepada Wali Kota Palopo terkait rekrutmen CPNS Kategori 2 (K2) yang sementara ini berproses.

M

enurut Subhan, Wali Kota Palopo memiliki komitmen yang kuat untuk melaksanakan proses yang bersih dan terbuka. Hal tersebut disampaikannya ketika diterima Wali Kota Palopo di Auditorium Saokotae beberapa waktu lalu. Kunjungan kerja Ombudsman RI Wilayah Sulawesi Selatan di Palopo dalam rangka investigasi terhadap kisruh pengangkatan CPNS Kategori 2 di lingkup Pemerintah Kota Palopo. Menurut Subhan, masalah K2 merupakan masalah nasional yang tidak hanya terjadi di Kota Palopo. Namun demikian, Subhan menilai komitmen Wali Kota Palopo sangat nyata dan besar untuk menyelesaikan permasalahan honorer Kategori 2 ini. “Pak Wali Kota sangat terbuka dan sangat ingin honorer Kategori 2 ini bersih. Wali Kota sangat nyata upayanya untuk menyelesaikan dan tidak ingin terseret dalam kasus hukum yang mungkin timbul di kemudian hari”, kata Subhan. SUbhan menambahkan bahwa pihaknya memiliki kewenangan untuk mengintervensi karena adanya laporan terhadap pelaksanaan rekrutmen CPNS K2 dari Kota Palopo. Menurutnya, hal itu sejalan pula dengan tugas dan

fungsi lembaga yang dipimpinnya. “Kami datang di Kota Palopo untuk silaturahmi sekaligus melakukan investigasi terkait laporan dugaan penyelenggaran rekrutmen CPNS K2 yang sarat masalah. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Pelayanan Publik dan Undang-undang Ombudsman yang menjadi alas hukum kami melaksanakan tugas dan fungsi kami. Kami menerima lebih dari 100 data yang masuk ke lembaga kami terkait honorer Pemkot Palopo yang diduga bermasalah”, kata Subhan. Subhan menambahkan bahwa proses rekrutmen CPNS K2 ini sangat rawan terhadap tindak pidana pemalsuan surat keputusan (SK). Oleh karena itu, dengan jaminan UU Ombudsman dan UU Pelayanan Publik tersebut, maka dirinya akan menginvestigasi terhadap laporan-laporan yang masuk. Dari hasil investigasi ini nantinya maka dirinya akan memberikan rekomendasi pembatalan kelulusan ke Menpan, jika memang ditemukan bukti yang cukup terjadi pemalsuan SK dan keterangan. Senada dengan hal tersebut, Aswiwin, Asisten Bidang Pengawasan Perwakilan Ombudsman RI Wilayah Sulsel mengungkap bahwa hasil investigasi ini nantinya bisa memberikan rekomendasi untuk ditindaklanjuti oleh Polri jika ditemukan pidana umum, dan bisa

pula ke Kejaksaan dan KPK jika terjadi pidana khusus. Dirinya mengakui bahwa Ombudsman RI telah melakukan kerjasama dengan Polri dan BPK dalam hal rekrutmen CPNS K2 ini. “Kami mohon kepada Bapak dan Ibu kepala SKPD agar tidak menjerumuskan Wali Kota. Kebohongan ini tentu muaranya nanti akan ke Wali Kota sebagai penandatangan SPTM. Dan bagi pengguna SK palsu, pihak Kepolisian akan menjerat pasal pemalsuan surat, sedang pejabat yang membuat SK itu, akan dijerat pasal memberi keterangan palsu dan membuat surat palsu. Jika terbukti memang ada pemalsuan, kami akan keluarkan rekomendasi ke Kemenpan & RB untuk usul pembatalan kelulusan honorer yang bersangkutan”, tegas Aswiwin. Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, dalam kesempatan itu mengatakan dengan tegas bahwa oknum pejabat yang bermain-main dengan membuat SK bodong harus dihukum berat. Hal ini disebutnya akan memberi dampak kepada dirinya selaku Wali Kota Palopo yang akan menandatangani SPTM (Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Mutlak). Oleh karena itu, dirinya mengatakan agar jangan sampai ada yang lolos masuk PNS dan ada juga pejabatnya yang jadi korban dengan ditahan oleh pihak yang berwenang.(*)


17

olahraga



galeri

galeri aktiviti

Sekretaris Daerah Kota Palopo, H Syamsul Rizal Syam, memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan Invitasi Bola Basket (IBB) Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) III, di Kampus 2 UNCP.

Olahraga Bangun Karakter Pelajar ...kegiatan dan kompetisi olahraga membentuk karakter pelajar dan anak didik agar lebih solider dengan sesama rekannya.

S

ekretaris Daerah (Sekda) Kota Palopo, H Syamsul Rizal Syam, mengatakan bahwa kegiatan dan kompetisi olahraga membentuk karakter pelajar dan anak didik agar lebih solider dengan sesama rekannya. Hal ini disampaikan Sekda ketika membuka Invitasi Bola Basket (IBB) Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) III, di Kampus 2 UNCP, Jl Sungai Rongkong Palopo, beberapa waktu lalu. “Menang kalah bukan yang utama dalam olahraga. Kompetisi olahraga, apakah itu bola basket atau cabang yang lain, itu selalu memberikan nilainilai dan membentuk karakter positif bagi kita. Paling tidak, ada tiga nilai

18


dalam olahraga itu, yakni solidaritas, kerjasama dan sportifitas”, kata Sekda Kota Palopo. IBB UNCP III ini menghadirkan 35 Tim SMA/SMK se Sulawesi. Menurut Rektor UNCP, Suaedi, kegiatan ini mencoba untuk menjalin silaturahim antar SLTA dalam sebuah kompetisi olahraga. Kegiatan ini dilaksanakan

”

oleh BEM UNCP Kota Palopo dengan mengusung tema “Menumbuhkan Generasi Muda Berprestasi dengan Berolahraga”. Hadir pada pembukaan ini antara lain Rektor UNCP, Suaedi; Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Salahuddin Abadi; Pembantu Rektor III UNCP; dan Ketua BEM UNCP. (*)

Kompetisi olahraga, apakah itu bola basket atau cabang yang lain, itu selalu memberikan nilai-nilai dan membentuk karakter positif bagi kita.

Wali Kota Palopo, HM Judas Amir pada kegiatan Coffee Morning di kantor Gabungan Dinas.


19

galeri



galeri

Wali Kota Palopo, HM Judas Amir melakukan pertemuan dengan Tim BPK Pusat di ruang kerjanya.

Wali Kota Palopo, HM Judas Amir melakukan peninjauan distribusi logistik Pemilu 2014.

Wakil Wali Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Festival Lomba Seni Siswa Nasional.

Bantuan Bedah Rumah mulai disalurkan oleh Dinsosnakertrans kepada masyarakat berpenghasilan rendah.

Wali Kota Palopo, HM Judas Amir didampingi Kadis Pendidikan Kota Palopo, Andi Sakti Raja, saat melakukan peninjauan ke SMK 6 Palopo.

Wakil Wali Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin pada kegiatan Sosialisasi Penyalahgunaan Narkoba di STIKES Luwu Raya.

Wali Kota Palopo, HM Judas Amir didampingi Kabag Humas, Baso Akhmad saat melakukan sidak di beberapa kantor SKPD.

ketua TP-pkk Kota Palopo, Hj. Utia Sari Judas, melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan pada Peringatan Hari Kartini.

Wali Kota Palopo, HM Judas Amir didampingi Kadispora Palopo, Salahudin Abadi pada pelepasan kontingen Pekan Olahraga Pelajar Kota Palopo.

20


Suasana Morning Coffee unsur pimpinan daerah Kota Palopo bersama para tokoh masyarakat dan insan pers.


21

pendidikan



pariwisata

Dewan Pendidikan Palopo

Amanah Mencerdaskan Palopo Dewan Pendidikan Kota Palopo diharap bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita Palopo sebagai Kota Tujuan Pendidikan. Hal ini disampaikan Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, ketika mengukuhkan pengurus Dewan Pendidikan Kota Palopo Masa Bakti 2013-2018 di Auditorium Saokotae.

W

ali Kota mengungkapkan bahwa sektor pendidikan adalah kunci sukses untuk menyejahterakan warga Palopo. Menurutnya, komposisi pengurus Dewan Pendidikan yang dikukuhkannya tersebut merupakan representasi dari berbagai stakeholder pendidikan yang ada di Kota Palopo. “Mari kita bersatu membangun sektor pendidikan di Kota Palopo agar lebih baik. Palopo bisa menjadi lebih baik, jika kita semua ikut turut membangun kota ini. Tidak bisa cuma Wali Kota yang bekerja. Kebersamaan dibutuhkan”, kata Wali Kota. Wali Kota Palopo juga menghimbau agar para kepala sekolah serius dan fokus meningkatkan kualitas anak didik dan menyukseskan Program Pendidikan Gratis Paripurna. “Sudah tidak ada alasan lagi bahwa anak murid kita tidak ke sekolah karena alasan biaya. Sudah banyak bantuan yang kita berikan, seperti Program Keluarga Harapan. Tugas kita sekarang memacu mereka”, tegas Wali Kota. Dewan Pendidikan Kota Palopo yang dikukuhkan oleh Wali Kota Palopo Rabu pagi berjumlah 11 orang dan diketuai oleh Dr Suaedi, yang juga merupakan Rektor Universitas Cokroaminoto Palopo. Selain itu, ada pula perwakilan dari beberapa pakar pendidikan, perwakilan penyelenggara pendidikan, utusan organisasi profesi, tokoh pendidik, perwakilan pendidikan agama, dan perwakilan organisasi masyarakat. Acara pengukuhan dilanjutkan dengan sarasehan Pendidikan yang bertemakan Perwujudan Kota Palopo Menjadi Kota Tujuan Pendidikan. Dalam sarasehan tersebut terungkap bahwa prospek Palopo menjadi Kota Tujuan Pendidikan memang

22


Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, H Burhan Nurdin, didampingi Kadis Pariwisata Kota Palopo, Ansir Ismu saat membuka kegiatan Festival Sungai Latuppa.

Festival Sungai Latuppa

Wali Kota Palopo, HM Judas Amir menyematkan PIN pada pengukuhan pengurus Dewan Pendidikan Kota Palopo Masa Bakti 2013-2018 di Auditorium Saokotae.

sangat realistis. Faktor pendukung tersebut antara lain adalah adanya komitmen pemerintah Kota Palopo untuk mendorong sektor pendidikan. Dengan 15 perguruan tinggi di Palopo dan beberapa sekolah unggulan, juga menjadi akselerator percepatan perwujudan cita-cita tersebut. Daya dukung lainnya juga tampak dari ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pendidikan dan ekonomi. Dewan Pendidikan merumuskan beberapa rencana aksi yang diharap mampu mengakselerasi pencapaian Palopo sebagai kota tujuan pendidikan. Beberapa di antaranya adalah dengan mendorong masyarakat untuk sekolah dan kuliah di Palopo, penyediaan fasilitas beasiswa dan mendorong dunia usaha dan industri untuk berpartisipasi membangun pendidikan yang bermutu. Pemerintah juga harus mendorong penyediaan sarana dan prasarana pemukiman yang layak dan tumbuhnya

industri makanan dan minuman yang sehat dan terjangkau di Palopo. Beberapa rencana aksi ini harus diselaraskan dengan jaminan kenyamanan dan keamanan di Kota Palopo. (*)

Susunan Dewan Pendidikan Kota Palopo 2013-2018 1. Suedi (Ketua) 2. Akram Risa (Anggota) 3. HM Nurdin Manda (Anggota) 4. H Halim Palatte (Anggota) 5. Yertin Ratu (Anggota) 6. H Syarifuddin Daud (Anggota) 7. Syahruddin (Anggota) 8. H Suprihono (Anggota) 9. PR Lande (Anggota) 10. H Jamaluddin Wahid (Anggota) 11. I Wayan Suarta (Anggota)

Kreatifitas dari Bantaran Sungai Latuppa Gelaran Festival Sungai Latuppa yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palopo diyakini akan merangsang berkembangnya ekonomi kreatif di Kota Palopo.

H

al ini disampaikan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, H Burhan Nurdin, ketika membuka festival tersebut di bibir Sungai Latuppa, Kelurahan Murante, Kecamatan Mungkajang, beberapa waktu lalu. “Kegiatan seperti ini tentu akan melibatkan pelaku-pelaku kreatif yang ada di Kota Palopo. Baik itu seniman tari, musik, pelaku bisnis kuliner dan seni pertunjukan. Kita berharap Disbudpar kedepan lebih gencar lagi melakukan inovasi dalam pelaksanaan kegiatan seperti Festival Sungai Latuppa ini dengan mendatangkan pelaku ekonomi kreatif yang lebih banyak lagi”, kata H Burhan Nurdin Ditambahkan oleh Asisten II bahwa masyarakat Palopo harus sadar bahwa potensi alam dan sumber daya min-

eral yang dimiliki kota ini relatif lebih sedikit dibanding dengan daerah lain. Oleh karena itu, H Burhan Nurdin mengajak masyarakat untuk melirik sektor ekonomi kreatif yang modal dasarnya hanya dengan sumber daya manusia yang kreatif. Untuk memasok SDM, Asisten II meyakini bahwa sektor pendidikan sangat perlu untuk digenjot guna menghasilkan SDM yang memiliki talenta unik dan bernilai jual. Untuk mendukung sektor pariwisata, masyarakat juga dihimbau agar menerapkan sapta pesona. Sapta Pesona bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, rasa tanggung jawab segenap lapisan masyarakat, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat luas untuk mampu bertindak dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketujuh faktor yang dapat menarik wisatawan tersebut antara lain keamanan, keterti-

ban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan dan kenangan. Ketua Panitia Festival Sungai Latuppa, Hj Lili Kaliso mengungkapkan bahwa tujuan gelaran festival ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam rangka menunjang pariwisata Palopo. Selain itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palopo juga telah menetapkan 4 kelurahan wisata, yakni Peta, Padang Lambe, Latuppa dan Murante. Keempat kelurahan ini dianggap memiliki pesona dan diharap memberi pelayanan terbaik bagi wisatawan. “Pada Festival Sungai Latuppa ini digelar live musik, festival band, lomba dance, bazar kuliner, wisata sungai dan jajanan produk agro industri hasil olahan masyarakat DAS Latuppa”, kata Hj Lili Kaliso yang juga Kabid Promosi Wisata Kota Palopo.(*)


23

pemberdayaan



lingkungan

Peringatan Hari Air Sedunia

Berpadu Menjaga Sumber Air

Pemerintah Kota Palopo bersama karyawan dan manajemen PDAM Palopo menggelar apel bersama memperingati Hari Air Sedunia, di halaman Kantor PDAM Palopo.

Wali Kota Palopo, HM Judas Amir saat menyerahkan insentif Ketua RT, RW dan LPMK di Kantor Camat Telluwanua.

Tugas Mulia di Garda Terdepan

Insentif Ketua RT, RW dan LPMK yang tahun lalu Rp 70 Ribu per bulan, tahun ini telah dinaikkan oleh Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, menjadi Rp 100 Ribu per bulannya. Hal ini merupakan perwujudan janji politik Wali Kota HM Judas Amir kepada masyarakat Palopo.

H

al ini merupakan perwujudan janji politik Wali Kota HM Judas Amir kepada masyarakat Palopo. Demikian disampaikan Wali Kota ketika menyerahkan insentif Ketua RT, RW dan LPMK di Kantor Camat Telluwanua, beberapa waktu lalu. “Ini janji saya kepada Bapak-bapak sekalian. Saya wujudkan sedikitsedikit, tidak dapat sekaligus karena melihat kemampuan keuangan daerah dan harus dengan persetujuan DPRD. Ke depan, insya Allah akan dibayar tepat tanggal 1 per triwulannya”, kata Wali Kota. Wali Kota berharap, para Ketua RT, RW dan LPMK dapat bekerja dengan baik dan tulus dalam melayani warganya. Menurut Wali Kota bahwa nilai insentif ini memang masih kecil, tapi

24


dirinya mengaku bahwa niatnya sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan para ketua-ketua RT, RW dan LPMK. “Saya berharap Ketua RT/RW dan Ketua LPMK bekerja dengan niat yang tulus membantu masyarakat. Kami sadar, tugas dan tanggungjawab Saudara begitu berat, karena berada di garda terdepan. Oleh karena itu, saya selaku Pemerintah Kota Palopo menyampaikan apresiasi atas dedikasi tersebut. Tolong bantu kami untuk menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan tertib, khususnya di Telluwanua. Saya yakin, sekecil apapun peran yang kita lakukan, itulah amanah bagi kita. Dan itu tentu menjadi catatan kebaikan di sisi Tuhan”, kata Wali Kota. Sementara itu di tempat lain, Wali Kota Palopo HM Judas Amir juga menyerahkan insentif kepada para guru

ngaji dan imam, guru sekolah Minggu, pesraman dan pinandhita. Menurut Wali Kota, pembagian insentif ini sengaja dihadirinya langsung karena kecintaannya kepada para tokoh-tokoh Agama. Wali Kota mengakui bahwa para tokoh agama ini meluangkan waktunya untuk melakukan pembinaan ahlak masyarakat Kota Palopo. Hal ini sejalan dengan pembangunan dimensi religi yang menjadi salah satu tujuan pembangunan Kota Palopo. Kepada para tokoh agama ini, Wali Kota juga berharap dapat bekerja dengan baik dalam memberikan ilmu keagamaan. “Karena ilmu adalah bekal utama untuk mewujudkan masyarakat Kota Palopo yang selalu rukun dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing”, jelas Wali Kota. (*)

P

eringatan Hari Air Sedunia ini adalah yang ke 21, sejak diperingati pertama pada tahun 1993. Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, yang bertindak selaku Pembina Apel pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa peringatan Hari Air Sedunia tahun ini harus dijadikan momentum untuk berpikir dan bekerja keras dalam hal memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat Kota Palopo. Oleh karena itu, Wali Kota berharap sinergi dari seluruh stakeholder untuk menjaga sumber air. Demikian pula dalam hal manajemen air minum, PDAM Palopo diharap meningkatkan kinerjanya dalam melayani kebutuhan

air minum di kota ini. “Mari kita kerahkan semua energi dan pikiran kita untuk melayani kebutuhan air minum masyarakat Kota Palopo. Saya minta kepada Direktur PDAM agar sambungan dari instalasi Bambalu agar segera difungsikan. Jika ada masalahnya, kita akan surati Balai Besar di Provinsi. Harus ada sinergi dan koordinasi yang jelas. Jika ada masalah disana, kita lapor ke kejaksaan jika memang melanggar hukum”, tegas Wali Kota. Wali Kota menambahkan dalam amanatnya, bahwa Hari Air Sedunia ini dilaksanakan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya air bersih

dan usaha untuk menyadarkan pengelolaan air bersih yang berkelanjutan. Tema yang diangkat pada peringatan tahun ini adalah Mari Lestarikan Sumber Air Melalui Kordinasi dan Kebijakan yang Terpadu. Hadir pada apel peringatan Hari Air Sedunia Tahun 2014 ini antara lain Wakil Ketua DPRD Kota Palopo, Alimuddin Nur; Ketua PN Palopo, Yulisar; Dandim 1403/Sawerigading, Aco Lamama; Wakapolres Palopo; Direktur PDAM; dan Pimpinan-Pimpinan SKPD Lingkup Pemerintah Kota Palopo. Kegiatan ini diakhiri dengan penanaman pohon di halaman pabrik air PDAM Palopo. (*)

Wali Kota Palopo, HM Judas Amir saat memberikan arahannya saat apel bersama memperingati Hari Air Sedunia, di halaman Kantor PDAM Palopo.


25

historis



Jejak Heroik Perempuan Luwu “Kalau hanya karena adanya darah bangsawan mengalir dalam tubuhku sehingga saya harus meninggalkan partaiku dan berhenti melakukan gerakanku, irislah dadaku dan keluarkanlah darah bangsawan itu dari dalam tubuhku, supaya datu dan hadat tidak terhina kalau saya diperlakukan tidak sepantasnya.” (Opu Daeng Risaju,Ketua PSII Palopo 1930)

I

tulah penggalan kalimat yang diucapkan Opu Daeng Risaju, seorang tokoh pejuang perempuan yang menjadi pelopor gerakan Partai Sarikat Islam yang menentang kolonialisme Belanda waktu itu, ketika Datu Luwu Andi Kambo membujuknya dengan berkata, “Sebenarnya tidak ada kepentingan kami mencampuri urusanmu, selain karena dalam tubuhmu mengalir darah “kedatuan,” sehingga kalau engkau diperlakukan tidak sesuai dengan martabat kebangsawananmu, kami dan para anggota Dewan Hadat pun turut terhina. Karena itu, kasihanilah kami, tinggalkanlah partaimu itu!”(Mustari Busra,hal 133). Namun Opu Daeng Risaju rela menanggalkan gelar kebangsawanannya serta harus dijebloskan kedalam penjara selama 3 bulan oleh Belanda dan harus bercerai dengan suaminya yang tidak bisa menerima aktivitasnya. Semangat perlawanannya untuk melihat rakyatnya keluar dari cengkraman penjajahan membuat dia rela mengorbankan dirinya. Perempuan fenomenal ini, memiliki nama kecil Famajjah. Ia dilahirkan di Palopo pada tahun 1880, ia hasil perkawinan antara antara Opu Daeng Mawelu dengan Muhammad Abdullah To Bareseng. Opu Daeng Mawelu adalah anak dari Opu Daeng Mallongi, sedangkan Opu Daeng Mallogi adalah anak dari Petta Puji. Petta Puji adalah anak dari La Makkasau Petta I Kera, sedangkan La Makkasau Petta I

26


Kera adalah anak Raja Bone ke 22 La Temmasonge Matinroe Ri Mallimongeng (memerintah tahun 1749-1775) dari hasil perkawinannya dengan Bau Habibah puteri Syek Yusuf Tuanta Salamaka ri Gowa. La Temmassonge Matinroe Ri Mallimongeng adalah putera Raja Bone ke 16 La Patau Matanna Tikka (memerintah antara tahun 1696-1714) dari hasil perkawinannya dengan We Ummu Datu Larompong puteri Datu Luwu Matinroe Ri Tompo Tikka. Dari silsilah keturunan Opu Daeng Risaju tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ia berasal dari keturunan raja-raja Tellumpoccoe Maraja, yaitu: Gowa, Bone dan Luwu. (Muh. Arfah & Muh. Amir: Biografi Pahlawan: Opu Daeng Risaju, hal 39). Fammajah adalah seorang gadis hitam manis yang lincah dan berwajah serius. Ia banyak mengisi masa kecilnya dengan menamatkan Al-Quran, mempelajari fiqih dari buku yang ditulis tangan sendiri oleh Khatib Sulaiman Datuk Patimang, atas bimbingan seorang ulama dan beberapa orang guru agama. Selain itu ia mempelajari nah-

“

wu, syara dan balaqhah, yang merupakan dasar bagi pengkajian ilmu-ilmu agama yang lebih tinggi. Pengetahuan tentang baca tulis huruf Latin berkat ketekunannya sendiri. Lain halnya dengan tokoh-tokoh pelopor wanita lainnya seperti Raden Ajeng Kartini, Dewi Sartika, Maria Walanda Maramis, Rasuna Said dan lain-lain setidaknya mempunyai pendidikan formal tingkat menengah. Opu Daeng Risaju tidak pernah diasuh dibangku sekolah atau belajar secara formal dari pendidikan buatan Hindia Belanda. Pertemuannya dengan Haji Agus Salim ketika beliau datang berkunjung ke beberapa daerah di Sulawesi Selatan dalam rangka konferensi Partai Sarekat Islam di Pare-pare, membekas dalam ingatan Opu Daeng Risaju. Kesamaan cita-cita untuk meningkatkan kesejahteraan bumiputera dan melepaskan dari cengkeraman penjajah Belanda yang dijelaskan oleh Haji Agus Salim sebagai tujuan pendirian Partai Sarikat Islam,membuat Opu Daeng Risaju semakin bersemangat untuk berjuang. Setelah berhasil mempropaganda-

Sebenarnya tidak ada kepentingan kami mencampuri urusanmu, selain karena dalam tubuhmu mengalir darah “kedatuan,” sehingga kalau engkau diperlakukan tidak sesuai dengan martabat kebangsawananmu, kami dan para anggota Dewan Hadat pun turut terhina. Karena itu, kasihanilah kami, tinggalkanlah partaimu itu!” (Mustari Busra,hal 133)

kan PSII kepada keluarga, sahabat dan masyarakat di Palopo, Opu Daeng Risaju bersama Achmad Tjambang, Beddu, Tjukkuru Daeng Manompo, Daeng Malewa, Ambo Rasia, Ambo Baso, Imam Buntu Siapa, Parakkasi, Sigoni, dan Mudhan, mempermaklumatkan berdirinya PSII Cabang Palopo dalam suatu rapat umum. Opu Daeng Risaju sendiri bertindak sebagai ketua, dibantu sekretaris Achmad Cambang dan bendahara Mudhan. Permakluman berdirinya PSII ini tentu saja menggelisahkan para pejabat Belanda dan pembesar-pembesar kerajaan, termasuk raja Luwu sendiri. Mereka khawatir karena PSII ketika itu telah mengambil kebijaksanan yang bersifat nonkooperatif dengan pemerintah. Dan apa yang mereka khawatirkan itu memang terbukti dikemudian hari. Opu Daeng Risaju bersama dengan teman-temannya menempuh pula kebijaksanaan nonkooperatif dengan penguasa Belanda dan bahkan dengan penguasa kerajaan. Sikap nonkooperatifnya inilah yang pada akhirnya menjebloskannya ke dalam penjara Belanda. Tak lama sesudah diresmikan berdirinya, PSII berkembang dengan pesat dan berhasil membuka ranting di beberapa daerah dalam wilayah kerajaan Luwu. Salah satu rantingnya adalah Malangke. Pada akhir tahun 1930, pengurus dan anggota PSII Ranting Malangke mengundang Opu Daeng Risaju untuk berbicara dalam suatu rapat umum. Pembicaraan Opu Daeng Risaju dalam kesempatan itu dinilai oleh kepala Distrik Malangke sebagai suatu pidato propokatif yang menghasut rakyat untuk tidak taat kepada pemerintah. Kepala distrik Malangke segera melaporkan hal itu kepada kontroleur di Masamba. Atas laporan tersebut dikerahkanlah polisi untuk menangkapnya dan membawanya ke Palopo untuk diperhadapkan ke pengadilan. Tetapi, atas dasar pertimbangan kemanusian karena dia perempuan dan seorang bangsawan tinggi, sebelum diadili Asisten Resident Luwu meminta dulu kepada Datu Luwu Andi Kambo, agar membujuknya supaya meninggalkan partainya dan menghentikan kegiatan politiknya. Kalau bersedia maka dia akan dibebaskan dari segala

tuntutan. Namun ia menolaknya, itulah yang menyebabkan dia harus dijebloskan dalam penjara Belanda. Opu Daeng Risaju adalah seorang perempuan Bugis yang meletakkan makna konsistensi perjuangan dalam dirinya. Opu Daeng Risaju adalah seorang social agency (agen perubahan social). Opu Daeng Risaju adalah potret nyata eksistensi perempuan Sulawesi Selatan dalam menggerakkan realitas sosial masyarakatnya justru ketika bangsa ini masih berada dalam cengkraman penjajahan Belanda. Ia begitu teguh dengan keyakinannya seolah mengingatkan kita pada pada

historis

Joan D Ard, perempuan Prancis yang memimpin peperangan dalam melawan Inggris pada abad pertengahan. Opu Daeng Risaju adalah potret nilai konsistensi manusia dalam memperjuangan rakyat yang masih memiliki relevansi dengan kondisi kekinian. Juga refleksi bagi tokoh-tokoh agama hari ini untuk lebih memposisikan diri dibarisan terdepan dalam membela kepentingan ummat agar bebas dari pembodohan, kemiskinan, dan kezaliman. (*) Sumber: www.budayabugis.blogspot.com


27

teknologi



E-Government Wujudkan Good Governance Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi sudah semakin pesat. Dengan teknologi segala hal dapat kita lakukan dengan sangat mudah. Bahkan kini banyak dari masyarakat yang sudah sangat tergantung dengan teknologi khususnya internet.

D

Oleh : Ramlan*

engan kemudahan akses, tentunya harus dapat dimanfaatkan dengan positif. Tidak hanya masyarakat, sektor pelayanan publik pun harus dapat memanfaatkan teknologi tersebut. Kebutuhan informasi yang cepat, tepat dan akurat menjadi faktor berkembangnya teknologi informasi. Pada dunia pemeritahan, kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab melayani masyarakat. Dan salah satu tools untuk meningkatkan proses pelayanan adalah E-Government. Pembangunan E-Government telah menjadi komitmen pemerintah pusat berdasarkan Inpres Nomor 3 Tahun 2003 sebagai payung pengembangan E-Government. Saat ini, hampir semua pemerintah daerah di Indonesia sudah mempunyai website yang berisi informasi umum seperti struktur organisasi, visi dan misi, alamat pejabat, informasi pariwisata, pendidikan dan sebagainya. Namun, itu kurang memberikan manfaat langsung terhadap pelayanan publik. Lain halnya jika dalam website tersebut terdapat link untuk pembuatan KTP secara online. Aplikasi tersebut akan dapat sangat bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi waktu, mengatasi prosedur manual yang tidak praktis, dan sebagainya. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi melalui internet telah membuka kesempatan yang semakin luas antara hubungan politik, birokrasi dan masyarakat. Sehingga jika penggunaan internet ini dilakukan dengan baik dan sempurna, maka proses politik akan semakin partisipatif dan demokratis. Secara umum, kita mengetahui bahwa manfaat Good Governance antara lain adalah: 1. Berkurangnya secara nyata praktik KKN di birokrasi yang ditunjukkan oleh tidak adanya atau berkurangnya manipulasi pajak, pungutan liar, manipulasi tanah, manipulasi kredit, penggelapan uang negara, pemalsuan dokumen, pembayaran fiktif,

28


penggelembungan nilai kontrak (mark-up), uang komisi, penundaan pembayaran kepada rekanan, kelebihan/pemotongan pembayaran, defisit biaya, berjalannya proses pelelangan (tender) secara fair, dan adanya kepastian hukum; 2. Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, efisien, efektif, transparan, profesional, dan akuntabel. Hal ini ditandai dengan kelembagaan dan ketatalaksanaan yang lebih efektif, ramping, dan fleksibel, hubungan kerja antar instansi pemerintah pusat dan daerah yang lebih baik, administrasi pemerintahan dan kearsipan yang berkualitas, penyelamatan, pelestarian, dan pemeliharaan dokumen atau arsip negara, serta hasil kerja organisasi dan prestasi pegawai makin baik; 3. Terhapusnya peraturan perundang-undangan yang diskriminatif dan berkurangnya peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih; 4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik, forum konsultasi publik, pemberantasan korupsi, dan pemberian penghargaan atas kepedulian masyarakat; 5. Terjaminnya konsistensi dan kepastian hukum seluruh peraturan perundang-undangan di tingkat pusat dan daerah, serta berkurangnya perbuatan tindak pidana korupsi. 6. Penerapan E-Government “E-Government” dapat diartikan sebagai kumpulan konsep untuk semua tindakan dalam sektor publik (baik di tingkat pemerintah pusat maupun pemerintah daerah) yang melibatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka mengoptimalisasikan proses pelayanan publik yang efisien, transparansi dan efektif. Hal ini dimungkinkan, karena secara internal pertukaran informasi antar unit organisasi publik menjadi lebih cepat, mudah dan terintergrasi. Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat dan informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor.

Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum dan adanya keterbukaan dan transparansi, maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak. Melalui e-government, pelaksanaan pemerintahan akan lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja. Hambatan, Kelemahan dan Solusi Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bahwa mayoritas situs pemerintah pusat dan pemerintah daerah masih berada pada tingkat persiapan (pertama) apabila ditinjau dari sejumlah aspek : 1. E-Leadership: prioritas dan inisiatif negara di dalam mengantisipasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi 2. Infrastruktur Jaringan Informasi: kondisi infrastruktur telekomunikasi serta akses, kualitas, lingkup, dan biaya jasa akses 3. Pengelolaan Informasi: kualitas dan keamanan pengelolaan informasi 4. Lingkup Bisnis: kondisi pasar, sistem perdgangan, dan regulasi yang membentuk konteks perkembangan bisnis teknologi informasi 5. Masyarakat dan Sumber Daya Manusia: difusi teknologi informasi di dalam kegiatan masyarakat baik perorangan maupun organisasi, serta sejauh mana teknologi informasi disosialisasikan kepada masyarakat melalui proses pendidikan.(*) *) Relawan TIK Kota Palopo, PNS pada Pemkot Palopo

finansial

9 Syarat Sebelum Mulai Berinvestasi

Anda pasti sudah sangat sering mendengar kata “investasi”, bahkan mungkin anda juga ingin untuk segera berinvestasi tapi tidak tahu bagaimana cara memulainya. Oleh: Rayner Tannya(*)

S

ebelum anda memulai berinvestasi ada beberapa hal yang perlu diketahui terlebih dahulu terkait persiapan dari rencana keuangan (kondisi keuangan Anda saat ini) dan persiapan atas diri sendiri. Berikut 9 syarat yang wajib untuk Anda penuhi sebelum mulai berinvestasi : 1. Arus kas harus positif. pendapatan Anda mampu membiayai kebutuhan sehari-hari. Jangan sampe pendapatan Anda abis atau malah minus. 2. Tidak ada utang konsumtif. Sebelum Anda berinvestasi sebaiknya lunasi dulu utang-utang konsumtif (contoh : utang kartu kredit dan cicilan barang yang tidak menghasilkan uang). Apabila Anda punya beberapa utang konsumtif cara untuk menyelamatkan keuangan Anda adalah: berhemat dulu, fokus untuk melunasi salah satu kartu kredit, biarkan kartu yang laen bayar minimum. Setelah satu lunas, kembalikan kartu kredit ke bank dan tutup akun kartu kredit. Kemudian lunasi kartu kredit yang lain satu per satu. 3. Dana darurat sudah terpenuhi. Sebaiknya sebelum investasi dana darurat kita sudah siap, agar apabila terjadi hal-hal yang sifatnya penting dan genting dapat segera diselesaikan tanpa mengutak-atik investasi kita. 4. Miliki asuransi kesehatan. Jika perusahaan Anda bekerja tidak memberi perlindungan kesehatan, ada baiknya Anda membeli asuransi kesehatan. Tujuannya sederhana apabila kita sakit, ada asuransi yang membantu membiayai kita. Apabila masih kurang kita dapat menggunakan dana darurat. 5. Gunakan uang dingin untuk investasi. Uang yang digunakan untuk investasi sebaiknya bukan berasal dari utang / pinjaman berbunga. Hal ini penting untuk mengantisipasi resiko yang mungkin terjadi pada investasi kita.

Memulai investasi dari jumlah kecil tidak masalah asalkan dilakukan secara disiplin. Salah satu caranya bisa dengan menciptakan pos pengeluaran investasi. Jadi begitu ada pendapatan masuk, sisihkan langsung minimal 10% untuk investasi. Sisanya baru untuk biaya hidup dan lainnya. 6. Punya target atau rencana keuangan yang jelas. Ini adalah hal yang biasanya dilewatkan oleh sebagian besar orang. Berinvestasi tanpa target atau rencana keuangan yang jelasnya. Yang penting saya berinvestasi, berapa banyak berapa lama buat apa ga tau, pokoknya investasi. Pas ketika mau beli rumah, ternyata investasinya masih kurang dana, akhirnya pinjam. Sebaiknya tentukan tujuan, investasi adalah alat mencapai tujuan. 7. Kenali profil risiko. Ini adalah standar sebelum Anda melakukan investasi apapun pasti ada profil risiko yang disodorkan ke kita. Kita suruh mengisi suatu formulir kemudian dinilai cara pandang kita terhadap risiko dan imbal hasil. Apakah kita tipe yang cari aman (baca: konservatif), tipe moderat (baca: cari nilai tengah) atau tipe agresif.

8. Mengenal produk investasinya. Produk-produk investasi mempunyai potensi risiko dan keuntungan yang berbeda. Tetapi faktor manusia atau subjeknya atau dengan kata lain faktor orangnya sendiri, kita sebagai investor adalah yang paling berpengaruh. Edukasi adalah dasar sebelum berinvestasi, setidaknya kita harus tahu betul bagaimana cara mengendalikan alat investasi yang kita gunakan. Contoh misal kita berinvestasi saham, bagaimana cara mendapatkan keuntungan dari saham, apa risikonya, kapan waktu masuk, kapan waktu keluar, kosakata apa yang perlu diketahui dan lain-lain. 9. Punya strategi untuk mengatur uang. Apabila kita berinvestasi pada satu atau beberapa produk sebaiknya kita punya strategi untuk mengatur uang. Jangan sampai investasi kita stuck atau tersangkut dan kita tidak bisa melakukan apa-apa (baca: pasrah dengan keadaan). Investor dengan jam terbang tinggi umumnya memiliki strategi dan tingkat pengendalian diri yang baik.(*) *Konsultan Keuangan Generali Insurance, berdomisili di Palopo


29

budaya



budaya

Pagelaran Tari Pajaga di hadapan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono saat melakukan kunjungan ke Kota Plaopo.

Pajaga, Wejangan Kearifan Raja-Raja Luwu Setiap menghadiri ritual adat besar ataupun kedatangan tamu agung di Istana Kedatuan Luwu maka Tari Pajaga kerap disuguhkan. Betapa agung tari ini sehingga tidak boleh ditarikan di sembarang tempat maupun sembarang penonton. Sehingga yang muncul dalam mindset kita adalah Tari Pajaga itu adalah tari sakral yang ekslusif, dan hanya untuk kalangan terbatas. Oleh : Muhammad Afif Hamka*

T

ak sedikit orang yang mampu menjelaskan ihwal tari ini beserta maknanya. Jadilah tari Pajaga ini sebagai tari yang seolah-olah “diharamkan” untuk dipelajari oleh sembarang orang, dan sangat selektif untuk diajarkan terhadap orang per orang. Dalam tulisan ini, penulis tak hendak membahas keagungan tari pajaga, tetapi hendak menyampaikan sisi lain tari ini yang justru sangat dalam pesan-

30


pesan moralnya. Bukan hanya kepada raja yang hanya keharibaannyalah tari ini boleh disuguhkan, namun lebih dari itu, juga kepada para pengemban amanat. Tari yang ditengarai sebagai tari “manurung” ini dalam setiap aspek, mulai dari kesejarahan, gerakan, syair hingga pukulan gendang memiliki tataran maknawi yang mendalam. Tari Pajaga ternyata berinduk dari satu gerakan yang bernama “sajo”. Dari induk gerakan inilah lahir 12 macam tari pajaga**. Dari 12 macam itu ternyata merupakan kisah rentetan kejadian dan daur hidup manusia, yang

melibatkan alam, Tuhan dan manusia itu sendiri. Dua belas macam tari jaga ini adalah runutan teratur awal hingga akhir, dari pencipta (khalik), makhluk hingga akhlak. Apa makna yang perlu digarisbawahi ialah bahwa para raja hendak dikabarkan bahwa sehebat apapun dia, maka setelah dicipta dan terlahir, maka semua daur hidup akan dilaluinya hingga kembali lagi pada pencipta. Pawindru yang berarti pencipta (Judul Pajaga I) hingga Malemo yang berarti kembali pulang (Judul Pajaga ke-12). Selanjutnya untuk syair, di bahagian

inilah pesan-pesan kepada raja bahkan doktrin Tuhan, Alam dan Manusia disampaikan dengan bahasa yang sangat halus. Sebagai contoh syair Tari Pajaga Pawindru: “Pawindru siwaliE Leto Temmasalewe, Langi’na Masagena Pawindru”, dilanjutkan dengan matera/sila yaitu: “I Wage Are Iko Okombomu”. Secara bebas bermakna “Pencipta yang esa tak berbilang, tak ada tandingan tak ada lawan. Yang tidak mempunyai batasan untuk berbuat sekehendakNya; tak ada yang tak terakomodir di langit, karena Pawindru yang Maha Kaya dan Maha Kuasa”. Ini baru satu contoh dari duabelas jenis pajaga yang sangat dalam maknanya. Betapa hendak disampaikan kepada raja bahwa sehebat apapun kuasanya, maka kuasa Tuhan jauh lebih hebat. Sekuat apa sang Raja, maka Tuhan adalah raja dari segala raja. Doktrin ketuhanan inilah yang kiranya tetap

”

dikekalkan dalam syair tari pajaga pawindru untuk mengingatkan sang raja akan keterbatasannya, agar kekuasaannya tetap terkontrol. Pertanyaan selanjutnya ialah, adakah Tari Pajaga ini perlu diperluas cakupan audience-nya? Dengan tidak bermaksud mengurangi keagungan dan kesakralannya, tetapi melihat sisi lain kearifan yang dikandungnya, maka penulis hendak menggaungkan Tari Pajaga ini bagi para pemimpin di negeri ini akan refleksi dan mawas diri, sebagaimana pesan-pesan dalam seluruh gerak tari dan syair Tari Pajaga ini. Banyak makna dalam Tari Pajaga yang perlu diinternalisasikan kepada para pengemban amanah. Sekali lagi tentang Tuhan, Manusia, Alam dan relasi di antara ketiganya. Memang kita butuh energi untuk mendobrak kebiasaan lama. Betapapun agungnya tari Pajaga namun jika

tidak ditransformasikan keagungannya kepada khalayak atau minimal pada pemimpin ‘non royal blood’, maka sisi lain kearifan terdalam dari pajaga itu sendiri akan hilang tergerus modernitas dan globalisasi. Adalah keniscayaan jika sebuah peradaban yang melahirkan budaya agung dipertahankan oleh manusia-manusia di zaman tersebut. Bagi saya pribadi, adalah harga mati mempertahankan budaya kita yang agung walau harus mendobrak kebiasaan lama. Engka muware ga matti, deceng napaddimunri, manrasa rasata (mungkin saja kelak ada kebaikan yang dihasilkan dari hasil kerja keras kita). Kira–kira seperti itulah pada Lontara Bilang Colli’ PujiE.(*) *Pemerhati Budaya; Delegasi Indonesia Pada ASEAN Universities Festifal Of Art 2012 **Tentang 12 Macam tari pajaga akan dijelaskan pada bahagian lain

Tari yang ditengarai sebagai tari “manurung” ini dalam setiap aspek, mulai dari kesejarahan, gerakan, syair hingga pukulan gendang memiliki tataran maknawi yang mendalam. edisi iV | APRIL 2014

31

destinasi



kuliner

Durian Belo Café

30 Ribu Sampai Poge

Ingin menikmati legitnya durian otong berkualitas? Jangan jauh-jauh. Jalan-jalan saja ke seputaran Jalan Mungkasa. Di sana ada Durian Belo, sebuah café yang didisain khusus untuk anda yang gemar dengan buah berduri ini. FOTO: ALDY ALFAHMI

Salah satu bunker peninggalan Jepang pada Perang Dunia Kedua yang masih ada hingga saat ini.

Puncak, Pesona di Barat Palopo Bukanlah suatu kekeliruan jika menjadikan Palopo sebagai penyangga industri pawisata Tana Toraja. Dengan keindahan alamnya, Palopo sebenarnya juga memiliki potensi dalam hal wisata alam.

T

engok saja di perbatasan Tana Toraja dan Kota Palopo, di sana ada kawasan Puncak, yang tampaknya bisa menjadi alternative baru bagi tujuan wisata anda. Ibu Ani Yudhoyono pun terkagum-kagum dengan panorama kawasan Tana TorajaPalopo ketika melintasi daerah tersebut beberapa waktu lalu. Sebenarnya, sejak tahun 1992, Pemerintah telah menjadikan kawasan ini sebagai Taman Wisata Alam (TWA) dengan nama Nanggala III. Kawasan TWA ini meliputi daerah Bambalu di Kilometer 18 hingga ke daerah To’Loko di Kilometer 36. Hanya saja, kegiatan promosi TWA ini agaknya masih belum begitu agresif. Jadilah banyak orang yang tidak tahu bahwa sebenarnya di Palopo ada Taman Wisata Alam. Jenis-jenis flora yang hidup secara alami di kawasan Battang Barat (khususnya di Taman Wisata Alam Nanggala III) cukup beragam. Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi di dalam kawasan, hingga saat ini diketahui secara pasti sebanyak 101 spesies flora. Jenis-jenis flora khas Sulawesi yang dapat ditemukan di kawasan ini antra lain Uru (Elmerrillia tsiampacca), kantung semar (Nephentes maxima), Rhododenron sp., serta berbagai jenis anggrek alam yang unik. Taman Wisata Alam di Battang Barat (Nanggala III) merupakan habitat alami dari berbagai jenis fauna. Jenis-jenis fauna khas Sulawesi yang hidup secara alami di kawasan ini antara lain Kuskus (Stigocuscus celebensis), Babi Sulawesi (Sus celebensis), Kera Hitam Sulawesi (Macaca tonkeana), Elang Sulawesi (Spizaetus lanceolatus), Rangkong Sulawesi (Rhyticeros

32


cassidix), serta berbagai jenis insecta (kumbang dan kupu-kupu). Di Puncak, beberapa wisatawan mancanegara yang datang lebih dominan bertandang untuk berburu kupu-kupu langka. Sudah sejak lama, kawasan ini dikenal dengan spesies-spesies serangga dan kupu-kupu yang unik dan langka. Konon, banyak specimen kupu-kupu Bantimurung didatangkan dari Puncak. Tidak hanya serangga dan kupu-kupu yang bisa dinikmati, burung rangkong dan elang Sulawesi kerap kali melintas di atas kepala kita. Bunker Jepang Di kawasan ini, kita juga masih dapat melihat bunker-bunker peninggalan Jepang pada Perang Dunia Kedua. Untuk mencapai bunker-bunker tersebut sangatlah mudah aksesibilitasnya. Pasalnya situs tersebut berada di bukit-bukit yang berada tepat di pinggir jalan raya poros PalopoToraja. Sayangnya, karena perhatian kita masih sangat minim terhadap pariwisata dan utamanya sejarah, maka bunkerbunker tersebut akhirnya ditumbuhi oleh rumput-rumput liar. Tak kurang ada 4 bunker, dapat kita temui jika kita melintas di poros Palopo-Toraja itu. Di kawasan Puncak, kita dapat menikmati pemandangan yang masih alami. Belokan dan tikungan jalan yang membelah gugusan gunung menjadi pemandangan yang sangat langka ditemui di pusat kota Palopo. Di daerah ini, ada kawasan Lembah Kabut dan Kattun, yang sangat sayang untuk dilewatkan jika kita melintas di tempat tersebut. Untuk yang jeli melihat peluang usaha, di kawasan tersebut sebenarnya sangat potensial sekali membuka warung-warung

untuk jualan jagung bakar dan sarabba hangat. Bisalah untuk menyaingi daerah wisata Sampoddo di bagian selatan Palopo. Bagi anda yang ingin menghabiskan waktu di Puncak, di sana terdapat penginapan “Puri Rimba”. Anda bisa menikmati malam dengan suasana desa pegunungan yang dingin dan jauh dari kepenatan. Di pagi harinya, dari Puri Rimba itu, anda bisa menikmati sunrise Teluk Bone. Tidak jauh dari Puri Rimba, ada permandian Sungai Bambalu yang masih perawan. Jika anda ingin pengalaman yang lebih dahsyat lagi, cobalah berjalan ke daerah hulu Sungai Bambalu, di sana anda dapat menikmati Air Terjun Sarambu Ma’gandang. Tapi anda harus hati-hati, banyak ‘pamali’ yang harus anda ketahui di daerah tersebut. Ada baiknya anda ditemani oleh pemandu wisata atau masyarakat sekitar untuk berjaga-jaga. Buat anda yang senang tantangan, jalur Paredean-Padang Lambe juga bisa menjadi pengalaman seru untuk ditaklukan dengan bersepeda gunung atau downhill. Tidak perlu khawatir Anda akan kelaparan di Puncak. Banyak rumah makan yang selalu siap mengenyangkan perut anda. Beberapa menu andalan adalah ayam bulunangko, peong Puncak, ayam santan, dan penganan khas baje puncak dan baje kotu. Kawasan Kattun, Puncak, Paredean dan Bambalu, atau Kelurahan Battang Barat secara umum memang menakjubkan. Perpaduannya membentuk formasi Lekko’ Pitu yang terkenal itu. Kalau di timur Palopo, orang mengagung-agungkan Labombo, tak salah barangkali kita menyebut Puncak sebagai Pesona di Barat Palopo! Jadi saya sarankan, akhir pekan nanti anda nikmatilah pesona itu! (*)

Durian jenis otong langsung dari Belo, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu dapat dinikmati hingga puasa hanya dengan merogoh kocek sebesar 30 ribu rupiah saja.

A

dalah Darwis Jafar, owner Durian Belo. Ia sengaja mendatangkan durian jenis otong langsung dari Belo, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu. Darwis mengaku tiap pekan memanen beberapa ton durian otong dari perkebunannya di Belo, khusus untuk memenuhi permintaan warga Palopo yang ingin makan durian otong. Durian Belo Café menawarkan pengalaman makan durian yang beda. Dengan hanya membayar Rp30.000 per orang, anda sudah bisa melahap durian sepuasnya di café ini. Syaratnya, anda tidak boleh membawa pulang

buah yang tersisa. Darwis memang memanjakan pengunjungnya untuk betah di café yang berada pada jalur utama menuju kawasan wisata Labombo ini. Tak tanggung-tanggung, owner Durian Belo menyiapkan wi-fi untuk pengunjungnya untuk berlama-lama di café ini. Tak hanya itu, dengan konsep tradisional café yang dilengkapi dengan minibar, anda juga bisa menikmati sajian produk olahan durian lainnya. Café ini buka dari pagi hingga tengah malam. Darwis mengakui bahwa pasar durian di Kota Palopo memang sangat prospektif. Oleh karena itu, ia memang sengaja melirik bisnis buah durian ini.

Menurutnya, pengunjungnya hingga kini tidak hanya warga Palopo, tetapi tamu-tamu dan wisatawan dari luar Palopo juga selalu memadati café-nya. “Masyarakat luar itu sudah punya top mind bahwa Palopo adalah durian, dan durian itu yah Palopo. Oleh karena itu, orang-orang yang melakukan perjalanan bisnis, dinas dan berkunjung ke Palopo itu selalu cari durian Palopo yang sudah terkenal dengan kualitasnya. Nah, atas dasar itulah kami masuk ke bisnis ini. Walaupun komoditas yang kami jual ini dari Kabupaten Luwu, yakni Durian Belo, tapi kami berusaha untuk menjawab ekspektasi para warga dan orang-orang yang berkunjung ke Palopo dalam hal durian berkualitas. Sekali ke café ini, pasti anda akan mau (datang) lagi”, kata Darwis Jafar. Saat ini merupakan musim panen durian. Puncaknya ada pada Maret hingga Juni. Namun demikian, Durian Belo Café sudah memiliki strategi khusus untuk menyiasati kelangkaan pasokan durian belo pasca musim panen berlangsung. Oleh karena itu, Darwis mengaku optimis bahwa usahanya tersebut akan tetap survive, walau musim durian berlalu. Café ini tidak hanya melayani pelanggan yang ingin makan di tempat. Namun café ini juga memberi kesempatan apabila pelanggannya ingin membawa pulang durian belo. Cukup dengan menimbang, dan dikonversi per kilonya seharga Rp 50.000, anda sudah bisa membawa pulang durian legit ini. Namun, untuk menemukan sensasi luar biasa dan pengalaman baru makan durian, ada baiknya anda makan di tempat. Prinsip café ini: cukup dengan 30 ribu perak, nikmati durian hingga poge’… Jadi, tunggu apalagi, ajak rekan bisnis, teman kerja dan keluarga anda ke Durian Belo Café.(*)


33

humaniora


PENJAGA TRADISI MA’GATTUNG

34



humaniora

Baso Talib Daeng Mattundreng, demikian nama lengkapnya. Pria yang sudah mencapai usia 80–an tahun ini, hingga kini masih aktif sebagai pa’gattung atau penggantung isian walasuji. Aktifitasnya kerap akan kita lihat ketika prosesi pernikahan adat Luwu akan digelar.

S

Oleh : Sainal Sahid

ebagai sebuah tradisi dalam masyarakat Luwu, eksistensi walasuji seakan wajib. Dan walasuji yang terbuat dari bambu ini selalu akan diisi dengan hiasian-hiasan yang terdiri dari beberapa material yang dipasang secara menggantung. Bekerja sebagai penggantung isian walasuji sebenarnya adalah amanah yang dititipkan orang tuanya, Talib Daeng Mattundreng, sesaat sebelum meninggal. Di desa kelahirannya di Pompengan-Walenrang Lamasi, ia sering mengamati keterampilan orang tuanya membuat dan merakit walasuji. Selain belajar memahami, ia juga banyak melengkapi pemahamannya tersebut dengan belajar ke beberapa guru seperti Opu Daengna Potto dan Opu Daeng Majenne di Desa Ponrang. Materinya tentulah tentang isian-isian walasuji beserta makna yang terkandung di dalamnya. Penggantung isian walasuji adalah seseorang yang memiliki keahlian menggantungkan material berupa benda yang mempunyai makna tertentu. Sementara walasuji itu sendiri merupakan konstruksi yang terbuat dari batang bambu yang dianyam menyilang berbentuk kotak dengan ukuran tertentu, dan biasanya diletakkan di dalam rumah pengantin wanita, tempat akad nikah dilaksanakan. Kemudian di dalam walasuji inilah digantungkan beberapa macam benda yang memiliki makna tertentu. Material benda tersebut antara lain berupa 2 kain atau dedaunan yang dibentuk atau disimpul dengan model tertentu yang disebut singkerru mula jaji dan singkerru ojang. Selain itu, adapula benang yang dipilin menyerupai ular yang disebut ula manreli; model anyaman dari bahan kertas dan daun yang disebut aneng raga; rantai perak atau kapukan raga-raga; anyaman berbentuk lipan yang saling berhadapan atau disebutnya alipeng mallabiningeng; permainan anak-anak atau acculeng

wija-wija; beberapa guci kecil berisi beras yang disebut guci-guci mallise anre ele’ arawing wenni esso; adapula kain berbentuk jantung pisang berisi beras atau Atikku maradde’e; dan sebuah benda yang disebut Aneng Koe-koe. “Kesepuluh isian walasuji di atas dibaluti lellung massulengka atau kain yang berbentuk segi empat dengan warna tertentu seperti kuning, hijau, putih dan ungu. Dari keempat warna ini, pemasangan lellung harus disesuaikan dengan derajat kebangsawanan sang pemilik walasuji atau yang punya hajatan. Tapi tidak semua orang bisa menggunakan kesepuluh isian ini, kadang hanya 4 isian saja. Makanya ada yang dinamai Singkerru Mulajaji dan Sellu Sawedi”, kata Baso Talib diselasela aktifitasnya menggantung isian walasuji di Kelurahan Malatunrung beberapa waktu yang lalu. Sebagai penggantung isi walasuji, Baso Talib menyadari aktifitasnya ini kian tergerus kemajuan zaman. Umurnya yang semakin menua kadang membatasi ruang geraknya untuk menerima permintaan menggantungkan isian walasuji. Kadangkala ia harus ‘memaksakan diri’ untuk berangkat ke suatu daerah karena yang punya hajatan pesta datang langsung menjemput di kediamannya yang berada di Kelurahan Salobulo, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo. Sosok yang bersahaja ini cukup dikenal di sekitar tempat tinggalnya. Ia sudah tidak bisa menghitung sudah berapa kali ia memasang/menggantung isi walasuji. Yang jelas ia tetap menekuni aktifitasnya ini dengan konsisten semenjak tahun 50-an. Ia merasa bahwa apa yang dilakukannya masih sesuai dengan nilai-nilai adat dan kebudayaan Luwu. Ia bahkan tak segan menolak memasangkan isi walasuji jika yang meminta tidak memahami dan menghargai ketentuan-ketentuan

”

adat yang ada. Baso Talib juga mengatakan bahwa aktifitas menggantung isian walasuji ini tidak bisa begitu saja dilakukan. Harus ada ritual-ritual tertentu yang dilaksanakan pada saat sebelum menggantung dan pasca hajatan pesta dilaksanakan. Ia tetap menjaga pamali’ (pantangan-pantangan) yang ada agar dirinya dan yang punya hajatan terhindar dari bala (musibah) pada saat sebelum dan sesudah pesta digelar. Hidup sebatang kara bukan halangan bagi Baso Talib untuk tidak melakukan sesuatu yang berarti bagi kehidupannya. Ia berkisah bahwa di tahun 70-an pernah memiliki usaha dekorasi pesta. Saat itu masih jarang yang menggeluti usaha dekorasi pesta. Tapi itu sudah berlalu katanya, cukup dikenang saja. Kalau dulu ia mengerjakan semua persiapan pesta pernikahan seperti, mendirikan baruga dan walasuji, dekorasi, tata rias dan busana pengantin, sekarang ia hanya fokus sebagai penggantung isian walasuji saja. Jika tak ada orang yang menggunakan jasanya, ia kadang kala melakoni aktitas menjual bensin botolan di sekitar tanjakan Pekuburan Tionghoa, dekat rumahnya. Sebelumnya ia tidak pernah membayangkan akan melakoni aktifitas seperti ini. Menurutnya, ini sudah takdir dan ia tetap menjalaninya dengan penuh kebanggaan, karena tidak semua orang mampu memahami seluk beluk isian walasuji. Baso Talib berkeinginan nilai-nilai adat yang ada tetap terjaga sampai kapan pun dan salah satu cara untuk menghargai nilai-nilai adat tersebut adalah melalui ‘isi’ walasuji. “Saya berharap akan selalu ada yang menghargai apa yang saya lakukan seperti ini. Bukan dari sudut pandang materi, karena apa yang saya tahu tentang walasuji adalah nilai-nilai adat yang tidak diperjual belikan”, katanya. (*)

“Saya berharap akan selalu ada yang menghargai apa yang saya lakukan seperti ini. edisi iV | APRIL 2014

35

resensi



Buku “Palopo dalam Spektrum Waktu”

Dari Jembatan Bolong Sampai Geddong’E Tidak banyak buku yang secara detail menggambarkan sejarah Palopo masa lalu. Buku Palopo dalam Spektrum Waktu ini, berusaha menyegarkan kekeringan literature sejarah perkotaan di Palopo. Oleh: Zulham A. Hafid

K

husus bagi generasi yang lahir setelah tahun 80-an ke atas, buku ini sejatinya menjadi bahan bacaan baru. Banyak informasi penting yang dipaparkan dalam buku ini. Tentang sejarah Jalan Batara, contohnya. Ternyata, sejarahnya tidak bisa dilepaskan dari cerita hidup Andi Sultani, seorang legenda di kota ini. Ceritanya secara sederhana dituturkan oleh Andi Falsafah, dalam “Antara Bua dan Palopo”. Lain lagi dengan asal nama Jembatan Bolong, yang kini berada di Jalan We Cudai (eks Jalan Lagaligo) Kota Palopo. Cerita tentang Jembatan Bolong ini bisa dibaca pada penuturan Onggip, fotografer senior Palopo tahun 60-70an. Melalui “Ketika Saya Harus Ganti Nama”, Onggip atau Djie Wang Gim banyak sekali menuliskan sisi ekonomi perkotaan di Palopo periode 1950-an sampai 1980-an. Pemilik Nusantara Photo dan Toko Remaja ini, juga berkisah tentang meander sungai Kampung Langsat yang dirubah strukturnya oleh Jepang. Tidak hanya itu, kondisi kampanye pemilu di tahun 1970-an, tentang Datu Andi Jemma, hingga cerita kedatangan Pak Harto di Sukamaju juga dikisahkan Onggip dengan sangat baik. Beberapa kawasan yang banyak menjadi latar cerita para penutur di buku ini, sebenarnya hampir seragam. Kita maklum, karena Palopo saat itu masih sebuah kota kecil. Pertumbuhan kawasan-kawasan urban masih belum banyak dan berjalan begitu lambat. Kawasan kota tua GeddongE dan Kawasan Pasar Lama (Luwu Plaza) masih menjadi pusat aktifitas warga kota. Buku ini mengajak kita untuk melakukan perbandingan realitas masa kini dan masa lalu. Di kawasan pasar lama contohnya, menurut Annas Siodja pernah ada toko buku pertama di Palopo, dan kini telah lenyap. Senada dengan hilangnya toko buku

36


itu, SD Amasangan pun juga menjadi keprihatinan HM Arsyad di tulisan kedelapan buku ini. Konon SD Amassangan dulunya berada di Jalan Belimbing. Perbandingan-perbandingan itu bukan hanya dari dimensi fisik kota yang hilang. Aktifitas warga Palopo pun menjadi bahan perbandingan para penutur. Ternyata, nongkrong di Monumen Toddopuli Temmalara merupakan sebuah kegiatan yang galib dilakukan oleh para warga kota dahulu kala. Hal ini sebagaimana yang dituturkan oleh Andi Falsafah. Namun, tak semua pula fisik Kota Palopo lenyap. Cerita Prof. Said Mahmud, mungkin bisa menggambarkan betapa gencarnya pembangunan infrastruktur pada kepemimpinan Bupati Abdullah Suara. Beliau membangun Masjid Agung Luwu-Palopo, kantor Bupati Luwu (yang habis terbakar akibat rusuh pilkada beberapa waktu lalu), rumah jabatan Bupati (Saokotae), hingga Pesantren Modern Datok Sulaiman. H Muchtar Basir yang sempat pula menuliskan pengalamannya di buku ini mengatakan bahwa itulah dinamika kehidupan, ada yang hilang dan ada pun yang muncul. Beberapa latar tempat cerita memang sudah begitu asing bagi kita. Simak saja tentang Jalan Berdikari dalam cerita Roem

Patimasang. Bagi generasi Milenia tentu tentu harus bertanya kepada orang-orang tua. Demikian pula dengan area Pacuan Kuda dalam cerita HM Arsyad yang kini telah berubah menjadi kawasan Stadion Lagaligo. Buku yang diterbitkan oleh Pustaka Sawerigading ini dieditori Idwar Anwar. Dengan jumlah halaman 174+xxvi, buku ini secara umum mampu membuka pintu sejarah masa lalu Palopo. Pada beberapa cerita penutur yang ada di dalamnya, kita seakan terbawa, ikut berada di latar waktu dan latar tempat Palopo zaman dulu. Buku ini setidaknya memberi simpulan sederhana bahwa sejarah Palopo telah terbentang begitu panjang, dan kini Palopo sudah jauh lebih baik dibanding dahulu kala. Setelah membaca kisah Palopo dalam Spektrum Waktu ini, kesimpulan akhir untuk menggambarkan ikon kehidupan urban Palopo masa lalu adalah dengan tiga tempat utama, yakni: GeddongE, bioskop-bioskop, dan sekolah! Hampir seluruh penutur, menuliskan cerita tentang Kota Tua GeddongE, bioskop-bioskop yang telah almarhum dan romantisme bersekolah di Palopo! Bagi anda yang haus informasi tentang Palopo masa lalu, saya menyarankan anda untuk membaca buku ini… (*)

tips sehat

Senamkan Otak Anda Sebagian orang menilai kepintaran ditandai dengan nilai rapor yang tinggi. Sebagian melihat kepintaran sebagai kemampuan memecahkan masalah dengan cepat.

N

yatanya tidak ada yang benarbenar bisa mendefinisikan apa itu pintar. Yang pasti semua kemampuan itu berasal dari sumber, yakni otak manusia. Dengan ukurannya yang hanya 1.400 gram, otak menjalankan semua perintah manusia. Otak juga memiliki kapasitas yang besar untuk beradaptasi. Semakin sering digunakan, semakin banyak jaringan otak yang terhubung dan membuat otak menjadi kuat. Seperti halnya tubuh, otak perlu olahraga teratur untuk mempertahankan kekuatan dan vitalitas. Dengan olahraga otak, akan terbentuk saraf baru yang dapat melindungi terhadap gejala demensia atau kepikunan. Dilansir dari Livestrong, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk olahraga otak. 1. Membiasakan aktif menjadi kidal (aktif tangan kiri) dan juga kanan. Lakukan tugas dengan tangan nondominan, jika biasanya dominan tangan kanan maka gunakan tangan kiri (kidal) dan sebaliknya. Contohnya saat menggunakan mouse komputer, menyikat gigi dan mengikat sepatu dengan arah yang berlawanan. Menurut Franklin Institute, jenis latihan ini dapat memperkuat hubungan saraf yang ada dan bahkan membentuk saraf baru. 2. Membaca Membaca dapat melenturkan otot-otot otak, baik bacaan ringan (seperti komik atau majalah) maupun bacaan untuk informasi. Dan menurut studi Dr Nikolaos Scarmeas padaa tahun 2001, membaca dapat membantu membangun ‘cadangan kognitif’ untuk menunda timbulnya demensia. 3. Bermain puzzle atau teka-teki silang Teka-teki silang, puzzle, Sudoku dan jenis puzzle lainnya, dapat melatih otak khususnya otak kiri, menurut pusat pelatihan kognitif LearningRx. Tambahkan strategi baru untuk mengefektifkan latihan otak, misalnya memecahkan teka-teki silang dengan tema yang tidak biasa. 4. Bermain permainan strategi Permainan strategi seperti catur, monopoli atau game komputer lainnya, akan menggunakan otak kanan yang dapat membantu orang untuk lebih berpikir kreatif. 5. Ubah rutinitas Menurut Lawrence Katz, profesor Neurobiologi di Duke University Medical Center, mengubah rutinitas dan cara-cara hidup baru dapat mengaktifkan koneksi otak yang sebelumnya tidak aktif. Latihan yang bisa dilakukan misalnya, mandi dengan mata tertutup atau mengatur ulang kantor atau meja. 6. Belajar bahasa asing Dengan belajar bahasa asing akan

mengaktifkan bagian otak yang belum digunakan sejak Anda mulai berbicara. Sebuah studi tahun 2007 di York University di Toronto, menemukan bahwa penggunaan beberapa bahasa dapat meningkatkan suplai darah ke otak untuk menjaga kesehatan koneksi saraf. 7. Menikmati musik Selain mendengarkan musik, belajar juga untuk memainkan instrumen musik. Para ahli juga merekomendasikan untuk mengaktifkan dua indera sekaligus, seperti mendengarkan musik dan mencium bunga. 8. Latihan fisik Latihan fisik juga dapat meningkatkan kesehatan otak, karena dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Menurut Stanford Center on Longevity and the Max Planck Institute for Human Development, latihan fisik dapat meningkatkan perhatian, penalaran dan memori. 9. Hidup sosial Otak dapat dilatih dengan menjalani kehidupan sosial Anda, misalnya dengan mengunjungi teman. Sebuah studi 2006 oleh Dr David Bennett dari Rush University Medical Center menemukan bahwa memiliki jaringan sosial dapat memberikan perlindungan terhadap gejala klinis penyakit Alzheimer. 10. Mencari hobi baru Tantang otak untuk belajar keterampilan baru atau hal-hal yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Jika Anda bukan seniman, cobalah untuk belajar melukis atau memahat. Jika Anda bisa bermain piano, belajarlah memainkan gitar. Temukan sesuatu yang baru dan menarik untuk dapat menjaga otak tetap aktif. Senam Otak Selain cara-cara diatas, ada juga beberapa langkah untuk melakukan senam otak bagi anda yang tidak mampu untuk berkonsentrasi penuh, memiliki masalah dengan daya ingat atau hal lain yang terkait kinerja otak. Gerakannya sederhana tapi dapat memaksimalkan performa otak, karena bertujuan untuk menstimulasi, meringankan, dan sebagai relaksasi otak. Dalam buku Brain Gym karangan Dr. Paul E. Dennison, Ph.D. dan Gail E. Dennison menyatakan, senam ini adalah program pelatihan untuk otak yang dikembangkan sejak tahun 1970. Di bawah ini adalah enam gerakan dasar senam otak yang bisa Anda lakukan kapan dan di mana saja. Gerakan Silang. Cara: Kaki dan tangan digerakkan secara berlawanan. Bisa ke depan, samping atau belakang. Mungkin untuk menambah suasana ceria, Anda bisa menyelaraskan gerakan dengan irama musik favorit Anda. Manfaat: Merangsang

bagian otak yang menerima informasi (receptive) dan bagian yang mengungkapkan informasi (expressive), sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan daya ingat. Olengan Pinggul. Cara: Duduklah di lantai. Posisi tangan di belakang, menumpu ke lantai dengan siku ditekuk. Angkat kaki sedikit lalu olengkan pinggul ke kiri dan ke kanan dengan relaks. Manfaat: Mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar, melihat dari kiri ke kanan, kemampuan memperhatikan dan memahami. Pengisi Energi. Cara: Ambil kursi lalu duduklah dengan nyaman. Letakkan kedua lengan bawah dan dahi Anda di atas meja. Lalu tangan ditempatkan di depan bahu dengan jari-jari menghadap sedikit ke dalam. Ketika menarik napas, rasakan napas mengalir ke garis tengah seperti pancuran energi, mengangkat dahi, tengkuk, dan terakhir punggung atas. Diafragma dan dada tetap terbuka dan bahu tetap relaks. Manfaat: Mengembalikan vitalitas otak setelah serangkaian aktivitas yang melelahkan, mengusir stres, meningkatkan konsentrasi dan perhatian, serta meningkatkan kemampuan memahami dan berpikir rasional. Menguap Berenergi. Cara: Bukalah mulut seperti hendak menguap, lalu pijatlah otot-otot di sekitar persendian rahang Anda. Lalu menguaplah dengan bersuara untuk melemaskan otot-otot tersebut. Manfaat: Mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar otak berfungsi secara efisien dan relaks, meningkatkan perhatian dan dan penglihatan, memperbaiki komunikasi lisan dan ekspresif, serta meningkatkan kemampuan untuk memilah informasi. Luncuran Gravitasi. Cara: Duduklah di kursi dan silangkan kaki Anda. Tundukkan badan dengan lengan ke depan bawah. Buang napas ketika turun dan ambil napas ketika naik. Lakukan dengan posisi kaki berganti-ganti. Manfaat: Mengaktifkan otak untuk rasa keseimbangan dan koordinasi, meningkatkan kemampuan mengorganisasi dan meningkatkan energi. Tombol Imbang. Cara: Sentuhkan dua jari ke belakang telinga (pada lekukan di belakang telinga), sementara tangan satunya lagi menyentuh pusar selama kurang lebih 30 detik. Lakukan secara bergantian. Selama melakukan gerakan ini upayakan dagu tetap relaks dan kepala dalam posisi normal menghadap ke depan. Manfaat: Mengaktifkan otak untuk tetap siap dan siaga, sekaligus untuk memusatkan perhatian, mengambil keputusan, berkonsentrasi, dan pemikiran asosiatif. Jadi, selamat mencoba ! *sumber: republika.co.id & menshealth.co.id edisi iV | APRIL 2014

37

investasi 1 Juni, Garuda Terbang Perdana hukum lingkungan humaniora SAHABAT MAJALAH BULANAN KITA EDISI IV APRIL 2014 kursi titipan rakyat

Recommend Documents