investasi
SELAMAT DATANG INVESTOR
peristiwa
SENYUM SBY DI PALOPO
M A J A L A H
budaya
BELAJAR DARI BATTANG BARAT
enterpreneur
KELAS YANG MENGINSPIRASI
B U L A N A N
SAHABAT K I T A EDISI III MARET 2014
MEMILIH TANPA PAMRIH
teras belakang
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
fenomena
Angin Menurut pelajaran ilmu pengetahuan alam ketika kita di sekolah dasar, angin adalah massa udara yang berhembus dari satu tempat ke tempat yang lain akibat perbedaan tekanan udara. Keseharian kita menikmati angin dalam berbagai kegiatan. Oleh : Abadi Sjamsu
B
angsa kita akrab dengan segala macam angin, mulai dari angin barat yang menjadi rintangan bagi kaum nelayan, angin bahorok yang menjadi momok masyarakat Deli Sumatera Utara, angin beliung yang merontokkan pohon-pohon di musim penghujan di Jakarta. Angin yang terakhir menjadi sangat familiar, karena ia menjadi bencana rutin yang kita hadapi. Kebutuhan kita terhadap hembusan angin yang menyejukkan juga sudah sangat mendesak. Kehadiran kipas angin atau air conditioner (AC) seolah menjadi wajib bagi hunian kita. Tidak jarang kita menyaksikan tetangga yang duduk di terasnya sudah tidak pake baju, kemudian menggoyangkan kipas dari kertas koran. “Dunia semakin panas, cari angin harus usaha”, katanya. Menjelang perhelatan Pemilu 9 April 2014, gegap gempita dunia percalegan sangat terasa di sekeliling kita. Seperti angin yang mengisi setiap celah kehidupan kita, mulai dari baligo yang menampilkan wajah yang sering berbeda dari aslinya, kartu nama warna warni, bahkan mobil branding yang berseliweran menjadi pemandangan yang akrab dengan kita akhir-akhir ini.
38
edisi iI | FEBRUARI 2014
Para teman yang sekarang berjuang untuk dapat duduk menjadi anggota legislatif tanpa kenal lelah dan waktu, berupaya untuk menunjukkan kepedulian dan janji mereka dengan satu tujuan: kita mencoblos mereka pada hari H nanti. Tentunya, kita berharap apa yang mereka sampaikan itu betul-betul tulus dan menjadi komitmen mereka. Bukan hanya sekadar untuk menarik hati, ibarat me-ninabobo-kan kita dengan angin surga. Jangan kemudian setelah nanti duduk dengan bangga menjadi anggota legislatif kemudian lupa akan komitmennya tersebut seperti angin yang berlalu begitu saja. Kita tentu berharap kehadiran pemimpin atau wakil kita di DPR, DPD atau DPRD ke depan, harus membawa angin perubahan yang akan membawa kita menjadi sebuah bangsa yang lebih sejahtera dan maju. Berbicara mengenai angin, saya teringat pengalaman beberapa waktu lalu. Selepas menikmati santap siang di sebuah warung di Jalan Lingkar, dengan ditemani angin sepoi-sepoi dan perut yang telah terisi penuh, membuat mata seperti dielus-elus. Rasanya pasti nyaman, dan mengundang hasrat untuk tertidur. Namun seperti yang diungkapkan oleh sahabat saya, “Kalau setiap hari seperti ini, pasti masuk angin juga”---walaupun alasan yang
paling logis kalau setiap hari santap siang seperti itu yah...soso’. Namun yang paling seru dari pembicaraan tentang angin ini, jika sementara ngobrol asyik dengan teman-teman tiba-tiba menyeruak bau yang yang sangat kita kenal, tapi tidak mengenakkan dan susahnya jarang yang mau mengaku. Saya juga jadi ingat cerita Abunawas yang mendapat tugas dari Raja untuk menangkap angin. Abunawas panik karena ancaman Baginda Raja yang akan menghukum dia bila tidak dapat menangkap angin, paling lambat 3 hari. Setelah 3 hari, Baginda Raja bertanya, “Kamu sudah menangkap angin?”. Abunawas mengiyakan sambil memberikan sebuah botol kosong kepada sang Raja yang langsung kaget ketika membukanya. Sang Raja kaget, karena yang keluar adalah bau busuk yang sangat menyengat. “Kenapa kamu kurang ajar Abunawas?” murka Baginda Raja. Abunawas dengan tenang menjawab “Tadi saya buang angin dan saya ingat perintah Baginda untuk menangkap angin. Langsung saja saya masukkan ke botol biar tidak kemanamana...” Awwee, anggotae ada yang buang angin... (*)
edisi iI | FEBRUARI 2014
03
daftar isi
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA M A J A L A H
SAHABAT K I T A Pembina Wali Kota Palopo Wakil Wali Kota Palopo Ketua DPRD Kota Palopo Pengarah Sekretaris Daerah Kota Palopo Ketua Penyunting Baso Akhmad Penyunting Pelaksana Zulham A Hafid Salahuddin Abadi AS Koord. Pelaksana Jefriadi Litbang Farid Kasim Akram Risa
BERITA FOTO | Siswa Palopo menerima PIN Generasi Jujur dari Jaksa Agung, Basrief Arief. EDISI III MARET 2014
Daftar Isi Salam Redaksi Teropong
04 05 06
Menggagas (Ulang) City Branding
Kota Palopo
Investasi
Selamat Datang Investor !
Opini
08 10
Senyum SBY di Palopo
Mewujudkan Poktan yang Berkualitas
Teknologi
Memilih Tanpa Pamrih
Menangkal Serangan Fajar
KPU Siap Selenggarakan Saatnya Pemuda Memilih
Ulama Dorong Partisipasi
23
Menuju Cyber City
Zona Merah Palopo
Raup Untung Jelang Pemilu
Budaya
Menjaga Air, Memelihara
Sumber Kehidupan
Warsel Pertahankan Gelar
Hamzakir Jabat Ketua IDI
34 36
Sirkulasi & Distribusi Syamsuddin A Akbar
37
ALAMAT REDAKSI:
Perkawinan To Anakaji
jL. SAMIUN NO. 2 TELP. 0471-21007-21018 FAX.0471-21003
dengan We Tappa Cina
Teras Belakang Angin
38
Bravo Sahabat! Assalamu alaikum. Selamat atas terbitnya Majalah Sahabat Kita! Salut atas ide penerbitan majalah ini. Kalau bisa saya memberi masukan, di majalah ini ada rubrik tentang cerita rakyat atau cerita tentang asal usul nama tempat yang terkenal di Kota Palopo. Ini mungkin bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi media ini. Sukses Sahabat ! - Imran Anas - Nyiur Permai
edisi iiI | MARET 2014
Bendahara Irpan Iklan & Advetorial Darmawati Wirnawati Andi Astri Pratiwi
SURAT PEMBACA
04
Sekretaris Mariam Sari
Bukan Sekadar Hobby
Cerita Rakyat
33
Dari Mekanik ke Petani Katonik
Komunitas
32
Tahap Kehidupan Financial
Humaniora
26
31
Fotografer Andi Muriadin Mursalim Hendra Firdaus
Kelas yang Menginspirasi
Keluarga
24
30
Dinas Pendidikan Sukses Lahirkan
Kontributor Syamsul Alam Sunandar Tawil M Afif Hamka Ade Chandra Staf Penyunting Saenal Sahid Herawan S Toni Masri Haris Abdullah Sulung
Pelaut
Belajar dari Battang Barat
Lingkungan
Pendidikan
28
“Berdayakan Pengusaha Kecil”
Enterpreneur
Pemilu 2014
Pernik
Pemilih
Galeri 19 Pertanian 22
Harapan Baru Kurikulum 2013
Peristiwa
07
11
Laporan Utama
Wawancara
salam redaksi
B U L A N A N
HP. 081 342 350 532 kota palopo sulawesi selatan EMAIL :
[email protected] diterbitkan oleh pemERINTAH kota palopo
Redaksi menerima tulisan, foto, juga surat berisi saran penyempurnaan dari pembaca. Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya.
Pesta Politik
P
emilihan umum adalah ritus demokrasi lima tahunan yang menjadi pesta bagi rakyat Indonesia. Ia menjadi pesta karena rakyat diberi kebebasan untuk menentukan kepada siapa ‘amanah’ politik diberikan. Ada 12 pilihan suguhan partai politik, ratusan calon anggota legislatif dan puluhan calon anggota senat. Semuanya akan dihidangkan dalam perayaan pesta demokrasi 9 April mendatang. Layaknya sebuah perayaan, banyak orang terlibat dalam proses ini. Mulai dari elit partai politik, konsultan pencitraan, manajer kampanye, artis-artis ibu kota, para tim sukses, pengusaha rental mobil, pemilik hotel, pengelola warung makan, pengusaha sablon dan konveksi sampai pedagang kaki lima ketika kampanye rapat akbar digelar. Karena banyak yang terlibat, maka sepanjang Maret hingga berakhirnya pemilihan umum presiden di September mendatang, akan ada banyak pula ‘pestapesta’ kecil yang akan digelar. Turunannya, akan banyak rupiah pula yang mengalir untuk orang-orang yang jeli meraba peluang bisnis musiman ini. Pemilu juga selalu memberi harapan atas peningkatan kualitas hidup masyarakat. Seperti kata Mantan Wakil Presiden, Muhammad Jusuf Kalla, muara dari demokrasi sejatinya adalah kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Oleh karena itu, jika ada akses yang menyebabkan tindakan anarkis dan gesekan antar pendukung calon anggota legislatif, maka hal itu tentu adalah ‘cacat’ bagi gelaran pemilu kita ini. Pemilu yang baik, tentu tidak hanya dilihat dari berjalannya tahapan yang sesuai jadwal dan tingginya partisipasi masyarakat, namun lebih luas daripada itu, pemilu yang berkualitas dilihat pula dari sejauh mana penyelegaraan pemilu ini berlangsung jujur, damai dan aman. Untuk menjaga kualitas selebrasi politik-demokrasi ini, maka paling tidak ada tiga hal yang harus disiapkan. Yang pertama, penyelenggara harus siap menggelar pemilu dengan jujur dan adil; yang kedua, para calon anggota legislatif, parpol dan para pendukungnya harus siap kalah dan siap menang; dan yang ketiga, aparat keamanan harus siap mengawal agar suasana keamanan tetap kondusif. Potensi gangguan keamanan memang bisa datang dari mana saja. Salahsatunya jika terjadi politik uang. Fenomena inilah yang ikut merusak tatanan demokrasi yang diharap semakin dewasa. Politik uang menjadikan ‘pemberian’ kebebasan memilih kepada rakyat menjadi ‘pembelian’ kebebasan. Alhasil, produk pemilu kita jauh panggang dari api. Kita tentu tidak ingin kondisi demikian terjadi. Oleh karena itu, mari kita songsong optimisme melalui pemilu 9 April mendatang. Optimisme itu seiring pula dengan telah ditandatanganinya kerjasama investasi Pemerintah Kota Palopo dengan sebuah perusahaan pengembang kawasan Salemo beberapa waktu lalu. Layaknya pemilu yang berkualitas, ia ditunjang oleh suasana kemanan yang kondusif, investor pun demikian halnya. Penanam modal juga selalu memilih daerah yang aman, tentram dan damai. Jadi, mari jaga Palopo agar tetap aman. Garis batas pesta ini paling jauh adalah ‘hura-hura’, bukan ‘huru-hara’. Selamat berpesta!
edisi iiI | MARET 2014
05
teropong
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
investasi
Menggagas (Ulang) City Branding Kota Palopo Kita sangat sadar bahwa era keterbukaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah di depan mata. Untuk menghadapinya, kota-kota di Indonesia dituntut lebih berinovasi demi memenangkan persaingan. Oleh : Zulham A. Hafid
P
ersaingan itu antara lain pada kemampuan menarik investasi, wisatawan, penciptaan lapangan pekerjaan, penciptaan produk unggul, ketahanan pangan dan energy, serta supply sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Persaingan Kota Palopo pada MEA bukan hanya seputar Kabupaten/Kota lingkup Provinsi Sulawesi Selatan. Namun, lebih luas daripada itu, Kota Palopo akan bersaing dengan ribuan kota-kota di 10 negara ASEAN lainnya. Saat ini, kita memang belum merasakan kompetisi yang begitu ketat tersebut. Namun, 5 sampai 10 tahun yang akan datang, ketika generasi muda kita saat ini telah memasuki usia-usia produktif, maka disitulah puncak kompetisi itu. Dari pandangan manajemen pemasaran, untuk memenangkan pasar investor, wisatawan, dan wirausahawan agar memilih Palopo sebagai tujuan utama, layaknya sebuah produk dagang, kita perlu sebuah merek! Di sinilah peran city branding, saudara! Mengapa Ini Penting? Masih ingat dengan slogan “Palopo, The Heart of Sulawesi” yang beberapa tahun lalu digagas sebagai city branding Kota Palopo? Kalau anda sudah lupa, berarti tidak salah jika saya mengatakan bahwa branding ini gagal. Upaya memasarkan Palopo agar mendunia memang tidak gampang. Ia membutuhkan curah pemikiran dan penelitian yang mendalam, pendekatan sosio-ekonomi yang komprehensif dan teknik pemasaran yang tepat. Berangkat dari pengalaman kota-kota lain di Indonesia, city branding adalah
06
edisi iiI | MARET 2014
hal yang penting . Tidak salah jika city branding Kota Palopo perlu untuk digagas ulang. Melalui city branding, maka masyarakat luas bisa memahami kota ini secara lebih sederhana. City branding merupakan positioning Kota Palopo, seperti apa gambaran bentuk, kondisi dan orientasi daerah kita ini. Ia dibentuk untuk menjadi ingatan kolektif yang kuat bagi penduduk Palopo sendiri, dan yang lebih utama bagi target pasarnya (market). Target market Kota Palopo adalah para wisatawan, pedagang dan investor dalam dan luar negeri. Selain itu, target market Palopo juga menyasar SDM yang unggul, para pengembang dan para pembuat event. Kita sebagai penduduk Palopo juga merupakan target market Kota Palopo. Karena, kita adalah konsumen, pengguna jasa ataupun produk-produk Kota Palopo. Mengapa city branding sangat urgen dilaksanakan oleh Kota Palopo? Sekali lagi, ini merupakan strategi untuk menarik atensi dan gerbang masuk ke Kota Palopo bagi para target market tadi. Ia tidak hanya menjadi alat promosi, melainkan identitas yang memiliki ‘nilai’. Bernilai, karena memiliki substansi yang mampu menjelaskan
mengenai kota ini bagi masyarakat luar; dan bernilai, karena ia akan menjadi ciri khas dan kebanggaan bagi penduduknya. Mulai Darimana? Untuk melakukan re-branding, kita perlu meningkatkan daya saing kota melalui pembenahan pada manajemen produk, manajemen konsumen dan manajemen merek. Manajemen produk merujuk pada infrastruktur perkotaan; manajemen konsumen pada layanan jasa pemerintah atas kebutuhan penduduknya; dan manajemen merek merujuk pada proses disain branding itu sendiri. Pada aktifitas city branding, yang perlu digaris bawahi adalah city branding harus fokus pada pembangunan kota ini akan diarahkan sebagai kota apa. Apakah sebagai kota wisata, pendidikan, budaya atau pusat perdagangan. Inilah yang harus dirumuskan lebih detail dan tajam. Pembangunan city branding yang kuat, memang harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang ada. Wali Kota Palopo menyadari hal tersebut. Beberapa waktu lalu, Wali Kota di hadapan civitas akademika Universitas Andi Djemma telah menawarkan sebuah city branding untuk dikaji lebih lanjut. Tidak hanya terbatas pada nama tersebut, namun Wali Kota membuka ruang untuk di explore lebih jauh. Oleh karena itu, saatnya-lah akademisi, konsultan marketing dan perencana ekonomi perkotaan untuk urung rembuk memberi sumbang saran atas gagasan awal Wali Kota tersebut. Kalau perlu, city branding Kota Palopo disayembarakan. Kita harus bergerak dengan tempo yang cepat untuk meraih peluang memenangi kompetisi di era pasar bebas ASEAN ini. Bukankah sudah saatnya kota kita dikenal dunia?(*)
Penyerahan Memorandum Of Understanding (MoU) kesepakatan kerjasama investasi, oleh Direktur PT. Multi Tunjang Sukses (MTS), Arbain kepada Wali Kota Palopo, HM Judas Amir.
Selamat Datang Investor!
Salah satu kunci penting dari keberhasilan pembangunan di daerah adalah komitmen yang kuat dan political will dari pemimpin daerah untuk bekerja mewujudkan cita-cita kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Oleh: Sunandar Tawil
D
ua hal ini menjadi penting, karena dengan komitmen dan poltical will yang jelas, maka hal itu menjadi modal dasar bagi para investor untuk datang berinvestasi . Rabu, 26 Pebruari 2014, menjadi hari bersejarah bagi Kota Palopo dengan ditandatanganinya Memorandum Of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota Palopo---dalam hal ini Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, dengan PT. Multi Tunjang Sukses (MTS) yang dihadiri langsung oleh Direkturnya, Arbain. Kesepakaan yang dibangun adalah kesepakatan untuk kerjasama investasi berbagai kegiatan proyek, yang tentunya diharapkan mampu menjadi pemacu dan pemicu pertumbuhan ekonomi Kota Palopo. Selain itu dengan ditandatanganinya Memorandum Of Understanding
(MoU) ini, menjadi bukti komitmen dan will Pemerintah Kota Palopo, untuk mewujudkan mimpi menjadikan Palopo sebagai pusat niaga dan jasa di kawasan utara Sulawesi Selatan. Ada 6 jenis kegiatan utama yang menjadi poin dalam MoU tersebut yakni: 1. Rencana pembangunan kawasan terpadu Sampoddo-Lemo Lemo, dimana kegiatan utamanya adalah reklamasi pantai; 2. Pembangunan hotel bintang empat dan mall; 3. Rencana pengadaan kapal barang sebanyak 2 unit; 4. Rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga bio metric; 5. Rencana pembangunan pusat hiburan dan kereta gantung; 6. Rencana pembangunan dan pengembangan sarana dan prasaranaa air bersih. Kehadiran PT MTS adalah bukti kegigihan Wali Kota untuk membangun Palopo dengan dukungan investor.
Selanjutnya, kehadiran investor ini juga menjadi stimulan bagi tumbuh dan berkembangnya usaha dan bisnis yang lain, karena dengan terlaksananya beberapa kegiatan di atas akan memberi dampak atau multiplier effect tumbuh dan berkembangnya kegiatan ekonomi, guna mendukung pelaksanaan kegiatan atau proyek dimaksud. Tentu kita berharap bahwa MoU yang dibangun bersama ini, dapat menjadi magnet dan kunci pembuka bagi masuknya investor-investor lain, yang akan mendrive pertumbuhan dan percepatan pembangunan di Kota Palopo. Olehnya itu, pemerintah berharap dukungan dari semua stakeholder serta masyarakat Kota Palopo, serta mengambil peran sesuai porsi serta kemampuan kita, semoga kesepakatan ini dapat terwujud dalam aksi yang lebih nyata. Tentu kita semua yakin dan percaya, ini bukan pencitraan tetapi hasil dari sebuah perjuangan dan kerja keras.(*)
edisi iiI | MARET 2014
07
opini
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
Harapan Baru Kurikulum 2013 Peningkatan kompetensi yang seimbang antara sikap, keterampilan dan pengetahuan (attitude-skillknowledge) merupakan paradigma pendidikan paripurna yang didambakan. Idealnya, ketiga-tiganya harus diterapkan secara utuh di satuan pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah. Oleh : Akram Risa
P
eningkatan kompetensi yang seimbang antara sikap, keterampilan dan pengetahuan (attitude-skill-knowledge) merupakan paradigma pendidikan paripurna yang didambakan. Idealnya, ketiga-tiganya harus diterapkan secara utuh di satuan pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah. Para orang tua risau karena lembaga pendidikan cenderung lebih menggenjot peserta didik dengan menitik beratkan pada kompetensi kognitif dibandingkan kemampuan yang lainnya. Oleh karena itu, konten pengembangan kemampuan peserta didik berorientasi
08
edisi iiI | MARET 2014
pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang didukung oleh empat pilar yaitu: produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Pertimbangan dan kajian akademik tersebut menjadi bagian yang mengilhami kurikulum 2013. Pemberlakuan Kurikulum 2013 dimulai tahun ajaran 2013/2014 secara bertahap. Konsep dasar kurikulum 2013 bermuara pada pembangunan karakter, integritas, dan nilai kejujuran. Peserta didik mengembangkan kreatifitas, inovasi, dan berpikir positif untuk membangun dirinya meraih sukses di masa depan. Berbagai ulasan mengatakan bahwa dimunculkannya kurikulum 2013 sebagai respon atas tawuran pelajar dan mahasiswa yang marak, dan sinyalemen kurikulum yang ada memberikan beban yang cukup berat terhadap siswa, menonjolkan kemajuan kognitif,
banyak mata pelajaran yang disajikan, dan kurang bermuatan pengembangan karakter. Kurikulum 2013 memuat Standar Inti, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, berbasis pada kebutuhan siswa, dan menitik beratkan pada perubahan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan karakter, yang berdasarkan pada pendekatan ilmiah atau sientific approach. Pembelajarannya diawali dengan mengamati, menanya, menalar, dan mencoba atau mencipta. Penyatuan hubungan antara pembelajaran dengan apa yang diberikan Allah Tuhan Yang Maha Esa kepada hambaNya merupakan barometer dalam proses pembelajaran. Kebutuhan anak didik merupakan titik pijak pendidik dalam mengelola proses belajar mengajar. Yang jelas, kurikulum disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik
dalam jangka panjang. Hasil pendidikan memang tidak bisa dirasakan secara langsung seperti makan dan tidak semudah dengan membalikan telapak tangan. Akan tetapi, out putnya dirasakan di masa depan. Hal ini sesuai dengan pesan dalam ajaran Islam “didik dan ajari anak-anakmu sebelum mereka lahir”. Pendekatan pembelajaran kurikulum 2013 untuk SD/MI berbasis tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagaikompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam tema. Untuk SMP/MTs, organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan cara mempertimbangkan kesinambungan antarkelas dan keharmonisan antarmata pelajaran yang diikat dengan Kompetensi Inti. Pendekatan ini mereorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran sehingga jumlah mataeri pelajaran lebih sederhana. Sedangkan untuk SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan. Proses pembelajarannya terpusat pada keaktifan peserta didik. Peran guru dalam proses belajar mengajar sebagai fasilitator yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menganalisis, bertanya, bernalar, mencoba, serta membangun jejaring sebagai implementasi pengetahuan sehingga diharapkan peserta
didik memiliki karakter kedisiplinan untuk saling menghargai, menghormati serta toleransi terhadap sesama, dalam kerangka ke-bhinnekaan. Menurut Nograhany Widhi K, terdapat enam perubahan yang ada pada kurikulum 2013 dibanding kurikulum sebelumnya. Perubahan itu antara lain penataan sistem perbukuan, penataan Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) di dalam penyiapan dan pengadaan guru, momentumnya yang tepat untuk melakukan penataan terhadap pola pelatihan guru dan penjenjangan terhadap karir guru dan kepangkatan, memperkuat budaya sekolah melalui pengintegrasian kurikuler, dan ekstrakurikuler, serta penguatan peran guru bimbingan dan konseling (BK). Terkait dengan upaya memperkuat NKRI, kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan pada peserta didik diharapkan mendapat porsi tambahan pendidikan karakter, baik menyangkut nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, toleransi, dan memperkuat integrasi pengetahuan, bahasa, dan budaya. Kurikulum merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai alat, penggunaannya sangat bergantung kepada sumber daya manusia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan secara universal adalah mewujudkan manusia seutuhnya yang memiliki harkat dan martabat yang dibingkai nilai religi. Kompleksitas tantangan masa depan membutuh guru yang berintegritas, jujur, rendah hati, amanah, cerdas, sabar, dan memiliki keteguhan keimanan.
opini
Pembentukan karakter manusia seutuhnya dilaksanakan dengan cara memperlakukan manusia yang seutuhnya sebagai subjek dalam upaya pemberdayaan melalui bidang pendidikan. Masyarakat berhak untuk mengaktualisasikan dirinya secara optimal dalam aspek kecerdasan intelektual, spiritual, sosial, serta mewarisi dan mengekspresikan nilai-nilai budaya. Paradigma ini merupakan fondasi dari pendidikan dan kebudayaan untuk menyiapkan manusia sebagai pribadi yang mandiri, sebagai elemen dari sistem sosial yang saling berinteraksi. Ia mendukung satu sama lain, dan toleransi dalam keragaman budaya serta sebagai pemimpin bagi terwujudnya kehidupan yang lebih baik, melalui penerapan subtansi kurikulum 2013 dengan baik dan benar. Kota Palopo sebagai Kota Pendidikan dan Tujuan Pendidikan diharapkan menerapkan perubahan paradigma pendidikan dalam pengelolaan dan penyelenggaraannya, misalnya perubahan wajib belajar menjadi hak belajar; perubahan fungsi sekolah negeri menjadi sekolah publik; perencanaan pendidikan berbasis kebutuhan, kesetaraan dalam mengakses pendidikan, pengintegrasian kebudayaan dalam pendidikan, dan penyelarasan pendidikan dan pembudayaan. Harapan Baru penerapan konsep paradigma pendidikan di Kota Palopo akan membawa Palopo menjadi Kota Tujuan Pendidikan yang bermutu dan bermartabat, demi terwujudnya “Pemimpin Baru, Harapan Baru”, bagi Kota Idaman yang kita dambakan. Amin.(*)
edisi iiI | MARET 2014
09
peristiwa
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
SenyumSBYdiPalopo Sepanjang kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Palopo beberapa waktu lalu, senyum sumringah selalu terpancar dari wajah presiden RI ke-6 ini. Demikian pula di wajah Ibu Ani Bambang Yudhoyono.
K
eduanya tampak bahagia, lebih-lebih ketika mengikuti kegiatan pemberian gelar adat di Langkanae, Istana Datu Luwu. Presiden SBY, oleh Kedatuan Luwu diberi gelar Anakaji To Appamonang Ri Luwu. Menurut Andi Adnan Baso Urung dari Sekretariat Kedatuan Luwu, gelar ini bermakna Pangeran Mulia, Sang Pengangkat Harkat dan Martabat Luwu. Sedangkan Ibu Ani Bambang Yudhoyono diberi gelar We Tappa Cina Waraware Ri Manjapai, yang bermakna Puteri Berwajah Cina yang Bersinar Cemerlang dari Majapahit. Prosesi penahbisan gelar kepada SBY dan Ibu Ani Bambang Yudhoyono ini dilakukan dengan suasana yang sacral. Prosesi diawali dengan ritual ripaduppai lellung dan ripasitengkereng lawoloe. Setelah itu, Presiden dan Ibu Negara didudukkan di lamming. Puncak prosesi pemberian gelar adat ini ditandai dengan prosesi rigella dan pemasangan songkok emas dan kembang goyang oleh Andi Syamsu dan Prof. Andi Ima Kesuma. Dalam sambutannya, Presiden SBY langsung merespon permohonan Wali Kota Palopo, HM Judas Amir. Beberapa hal yang ditanggapi tersebut antara lain pembangunan kantor Wali Kota Palopo yang terbakar akibat rusuh pilkada, peningkatan tipe Rumah Sakit Umum Sawerigading, peningkatan status STAIN Palopo menjadi IAIN Palopo, dan penegerian Universitas Andi Djemma. “Silahkan susun perencanaan halhal yang Bapak Wali Kota sampaikan tadi. Insya Allah jika perencanaannya sudah baik, melalui prosedur yang benar, persyaratannya terpenuhi, maka kami akan tindaklanjuti. Di sini ada beberapa menteri yang menangani hal
”
10
Memilih Tanpa Pamrih
R Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono ketika tiba di Istana Datu Luwu.
tersebut. Ada menteri kesehatan, menteri pendidikan dan kebudayaan dan menteri PU. Silahkan masukkan apa yang menjadi prioritas dan kebutuhan warga Palopo”, kata Presiden. Sebelumnya, Presiden SBY sempat berbicara pula di Masjid Agung Luwu-Palopo selepas shalat Jumat bersama ribuan warga muslim Palopo. Di hadapan jamaah, Presiden SBY mengungkapkan bahwa dirinya sengaja berkunjung ke beberapa daerah kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan. Ia bermaksud melihat lebih dekat di lapangan, apa-apa hasil pembangunan selama ini yang sudah memberi manfaat bagi rakyat, dan apa-apa yang masih perlu dibenahi ke depan.
Dari akun twitter @SBYudhoyono, Presiden SBY mengungkapkan rasa terimakasihnya atas sambutan hangat warga Sulawesi Selatan. Demikian pula di akun instagram Ibu Negara @aniyudhoyono. Ibu Ani Bambang Yudhoyono merasa tersanjung atas pemberian gelar dari Kedatuan Luwu kepada dirinya. Beberapa komentar mengungkapkan bahwa Presiden dan Ibu Negara ketika mengenakan pakaian adat Luwu di atas lamming Istana Datu Luwu seolah-olah pasangan pengantin yang sementara melaksanakan resepsi. Pada komentar lainnya, ada pula yang memberikan apresiasi kepada Kedatuan Luwu yang masih eksis hingga saat ini.(*)
Silahkan susun perencanaan hal-hal yang Bapak Wali Kota sampaikan tadi. Insya Allah jika perencanaannya sudah baik, melalui prosedur yang benar, persyaratannya terpenuhi, maka kami akan tindaklanjuti.
edisi iiI | MARET 2014
laporan utama
abu, 9 April 2014, bangsa Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum anggota DPR, DPD dan DPRD. Kali ini 12 partai politik dan 3 partai lokal di Nanggroe Aceh Darussalam akan berkompetisi. Khusus di Sulawesi Selatan, ada 33 orang kandidat anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Sejatinya, pemilu adalah pesta demokrasi. Sebagaimana istilah demokrasi itu sendiri, pemilu dari, oleh dan untuk rakyat. Rakyatlah penentu masa depan kota dan bangsa ini. Tak heran jika ada pameo yang mengatakan bahwa suara rakyat adalah suara tuhan. Lantas, bagaimana jika suara rakyat terbeli? Jika itu terjadi, patutlah kita mempertanyakan kualitas proses pemilihan umum ini. Bersamaan dengan itu, kita tentu bisa meraba-raba, bagaimana pula kualitas parlemen dan senat kita 5 tahun ke depan. Idealnya, kita tentu tidak meng-
inginkan suara rakyat terbeli. Memilih bukanlah transaksi jual beli. Tak boleh ada tendensi negatif dalam memilih. ‘Serangan fajar’, misalnya. Menurut Dekan FISIP Unanda, fenomena serangan fajar memang adalah anomali demokrasi. Suara dinilai dengan rupiah memang tidak bijak. Itu sama saja menggadaikan hak pribadi masyarakat. Hak pribadi, karena hak memilih dan dipilih, adalah hak azasi manusia. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo sudah sangat sering menyoal potensi terjadinya politik uang pada pemilu yang akan datang. Butuh pendidikan politik yang intens, untuk menghalau hadirnya para mafia politik tersebut. Mereka tentu merusak moral bangsa ini. Masyarakat dibuat tidak realistis dalam bersikap. Olehnya itu, peranserta dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Pemerintah Kota Palopo, partai-partai politik, tokoh agama, aparat hukum dan lembagalembaga non pemerintah untuk
senantiasa mengawal proses tahapan pemilu, dan memberikan pencerahan bagi masyarakat. Pencerahan perlu diberikan karena pembiaran terhadap praktik politik uang haruslah diputus mata rantainya. Implikasi dari praktik politik uang adalah ditindak secara hukum (karena merupakan tindak pidana). Dan yang terburuk adalah potensi terjadinya konflik horizontal, akibat kisruh di antara para pendukung calon anggota legislatif. Palopo kini sudah masuk zona merah. Tak ada yang ingin tragedi memilukan pasca pilkada tahun lalu terulang lagi. Jadi, marilah bersama-sama kita kawal pemilu ini secara jujur, adil dan damai. Tak ada lagi rupiah yang bertransaksi. Kita ingin, masyarakat memilih tanpa pamrih. Kalaupun harus ada pamrih, itu hanya sebatas pada komitmen para calon anggota legislatif, ketika mereka duduk di kursi parlemen nanti. Pamrihnya cuma satu, perjuangkan-lah kesejahteraan warga Palopo!
edisi iI | FEBRUARI 2014
11
laporan utama
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
laporan utama
KPU Siap Selenggarakan Pemilu 2014 Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo Haedar Djidar mengatakan bahwa pihaknya sudah siap menjalankan semua tahapan pada Pemilu 2014.
Spanduk anti politik uang yang merupakan salah satu upaya menyampaikan kepada masyarakat akan dampak negatif politik uang.
Menangkal Serangan Fajar Serangan fajar dalam Pemilihan Umum (Pemilu) telah berubah menjadi anomali politik. Ia menjadi sesuatu yang dicela, namun di sisi lain menjadi harapan oleh banyak masyarakat. Inilah relitas demokrasi politik Indonesia.
D
emikian yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitan Andi Djemma, Kasmad Kamal. Ia mengaku prihatian atas demokrasi di Indonesia yang begitu pragmatis dan transaksional. Olehnya itu, Kasmad Kamal berharap ke depan, ada langkah-langkah yang strategis untuk memotong mata rantai budaya ‘serangan fajar’ ini. Kasmad Kamal memberikan saran untuk meminimalisir fenomena ini. Adapun kiat yang Kasmad Kamal maksud adalah untuk menghalau serangan fajar, ada beberapa hal yang dapat dilaksanakan seperti pengawas pemilu (panwas) diharuskan turun langsung dalam melakukan pengawasan. “Kalau perlu 1x24 jam, bersama
12
edisi iiI | MARET 2014
relawannya melakukan proses terhadap semua yang terindikasi ataupun tertangkap tangan melakukan serangan fajar. Ini sebagai wujud keinginan kita bersama untuk menciptakan politik yang bebas dari segala macam kecurangan, termasuk serangan fajar”, katanya. Selanjutnya menurut Dekan FISIP Unanda ini, penyelenggara pemilu yakni KPU dan Panwaslu perlu menggandeng institusi kepolisian dan TNI yang khusus disiagakan untuk program antisipasi serangan fajar. Dengan menempatkan langsung personel di lapangan atau lingkungan dimasyarakat, maka dirinya berharap langkah itu efektif. Yang tak kalah pentingnya menurut Kasmad, yakni perlu mengancam pidana bagi masyarakat yang terbukti menerima serangan fajar. Ini adalah bentuk kejahatan politik, khusunya
dalam tahapan pemilu. Ditambahkan Kasmad, serangan fajar juga pada umumnya dilaksanakan oleh segolongan pihak dengan berbagi cara. Pemantauan harus terus dilakukan, dimulai dari pra pencoblosan, hari H pencoblosan, hingga pasca pencoblosan. Pemantauan dilakukan di wilayah-wilayah yang rawan konflik antar calon anggota legislatif (caleg), antar partai maupun antar pendukung partai maupun caleg. Kegiatan serupa juga terus berlanjut sampai pada dropping logistik Pemilu ke TPS. Dengan pemantaun yang ketat menurut Kasmad Kamal, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menjaga suasana tetap kondusif dan menjaga jangan sampai ada oknum tertentu yang merusak suasana tenang menjelang pemungutan suara.(*)
Foto bersama Wali Kota, Muspida dan jajaran KPU Kota Palopo, pada acara Karnaval Pemilu dan Deklarasi Kampanye Damai.
K
etua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo Haedar Djidar mengatakan bahwa pihaknya sudah siap menjalankan semua tahapan pada Pemilu 2014. Bahkan menurutnya, saat ini semua tahapan sementara berjalan dan meyakini 90 persen siap melaksanakan pencoblosan. Pihaknya bersama elemen yang tekait dalam penyelenggaraan pemilu legislatif (pileg) tahun 2014, akan tetap fokus bekerja demi menentukan arah bangsa Indonesia dan Kota Palopo. “KPU sudah siap melaksanakan kerja-kerja per-KPU-an, dan semua komisioner KPU Kota Palopo akan bekerja dengan baik dan membuktikan totalitas dan kesungguhannya dalam bekerja”, ujar Haedar Djidar. Menyinggung kesiapan KPU Kota Palopo dalam menggelar pileg dan pemilu 2014, deklarasi damai yang dilaksanakan pihaknya berharap agar suasana damai yang tercipta akan terus
berlanjut sampai pada perhitungan suara dan penetapan. Pada kesempatan tersebut, dirinya menandatangani kesepakatan damai dengan pimpinan partai politik, Pemerintah Kota Palopo, Kejaksaan Negeri Kota Palopo serta aparat kemanan. Ketua KPU Kota Palopo juga mengharapkan suasana damai yang terjalin pada saat penandatangan kesepaktan damai dapat berlangsung hingga penetapan akhir suara. Dan menurut Haedar Djidar, demi mewujudkan pemilu yang adil, aman dan transparan, KPU siap menerima masukan dan kritikan dari pihak manapun. Sebelumnya, KPU telah menggelar deklarasi kampanye damai yang dihadiri oleh seluruh partai politik peserta Pemilu 2014. Dalam kesempatan tersebut, KPU telah meresmikan pelaksanaan kampanye terbuka yang akan dilangsungkan selama 21 hari yakni dari 16 Maret sampai dengan 5 April 2014. Sementara itu, Ketua Panitia Pen-
gawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Hisma Kahman, menegaskan bahwa sesuai Peraturan KPU Tahun 2013 pasal 32, maka semua pihak wajib menaati berbagai aturan terkait pelaksanaan pemilihan umum legislatif. “Amanat pasal 32 telah menegaskan berbagai aturan terkait pelaksanaan kampanye”, demikian ditegaskan Ketua Panwas Hisma Kahman. Ia menggarisbawahi bahwa sejak kampanye tanggal 16 Maret sampai dengan 5 April 2014. Apabila ada pelanggaran, baik yang ditemukan Panwas maupun masukan masyarakat, akan dilakukan penindakan sesuai aturan yang berlaku. Oleh karena itu, dirinya berharap jangan ada kepentingan politik yang menjadikan rakyat sebagai obyek kepentingan yang bersifat pragmatis. Olehnya itu, Ia berharap agar partisipasi masyarakat dalam pemilu ini akan lebih besar karena pemilu ini menentukan masa depan bangsa yang akan lebih baik. Ia juga menitipkan salam dari Bawaslu, agar kita menyelamatkan Pemilu Indonesia. (*)
edisi iiI | MARET 2014
13
laporan utama
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
laporan utama
Ulama Dorong Partisipasi Pemilih Golongan putih atau lazim disingkat golput masih menjadi wacana populer menjelang perhelatan pesta demokrasi, baik itu pada pemilihan kepala daerah dan juga pada pemilu yang akan dihelat 9 April 2014. Oleh: Herawan Syamsuddin Toni
Sekda Kota Palopo, Syamsul Rizal Syam, memberikan sambutan pada kegiatan Temu Wicara Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda se-Kota Palopo.
Saatnya Pemuda Memilih Bertolak dari pesan Bung Karno yang mengatakan “seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia”, momentum Pemilu 2014 dapat menjadi pembuktian bahwa Pemuda Indonesia dapat mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Oleh : Salahuddin Abadi AS
B
ertolak dari pesan Bung Karno yang mengatakan “seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia”, momentum Pemilu 2014 dapat menjadi pembuktian bahwa Pemuda Indonesia dapat mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Pemilu menjadi penanda siklus proses demokrasi yang memberikan kesempatan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara ini. Rakyat memiliki kuasa untuk menentukan pilihan, kepada putra-putri terbaik bangsa yang mana, yang akan mengawal proses pemberdayaan dan pembangunan menuju Indonesia yang lebih sejahtera. Keberadaan pemilih pemula atau pemuda tentu menjadi faktor yang sangat menentukan dalam memilih pemimpin bangsa Indonesia ke depan. Namun tren partisipasi pemuda dalam pemilu menunjukkan penurunan. Pada Pemilu 2009, hanya sekitar 71 % yang menggunakan hak pilihnya. Angka ini
14
edisi iiI | MARET 2014
menunjukkan kurangnya pemahaman pemilih pemula atau pemuda, terhadap arti penting suara dalam menentukan pemimpin. Partisipasi yang rendah dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain salahsatunya adalah pengetahuan pemilih pemula terhadap cara keikutsertaan mereka masih rendah. Namun hal ini bukan hanya masalah pemuda. Fakta menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia justru tidak tahu secara pasti kapan Pemilu 2014 akan dilaksanakan. Oleh karena itu, diharapkan sosialisasi pelaksanaan pemilu lebih sering dilakukan dengan cara yang mengena dengan dunia anak muda. Pemilih pemula atau muda cenderung kritis, independen, dan tidak merasa puas dengan keadaan bangsa kita saat ini. Pemuda juga cenderung menjadi apatis karena menganggap bahwa kondisi politik bangsa tidak menunjukkan perbaikan. Pemimpin bangsa mereka anggap hanya mementingkan diri sendiri ataupun kelompoknya, dan lupa melakukan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat Indonesia. Pandangan ini tentu cenderung subyektif, namun menjadi tantangan bagi calon anggota legislatif dalam setiap tingkatan, bahwa setelah mereka terpilih nantinya akan terus berupaya memperjuangkan kesejahteraan rakyat yang mereka wakili, termasuk suara pemilih muda. Saatnya untuk kaum muda menggunakan hak pilihnya. Ingat, pilihan pada saat mencoblos nantinya akan menentukan nasib negeri kita lima tahun ke depan. Lakukan persiapan dengan mulai mengenali calon yang akan dipilih. Jangan terlalu begadang pada malam harinya, agar pada tanggal 9 April 2014 teman-teman muda tidak mengantuk, dan dalam keadaan yang sehat, untuk menentukan pilihan secara cerdas dan terukur.(*) Tulisan ini disarikan dari Temu Wicara Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda se-Kota Palopo yang mengangkat topik Partisipasi Pemuda dalam Pemilu 2014, diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Palopo tanggal 5 Maret 2014 di Auditorium SaokotaE Palopo.
B
elakangan, topik ini kembali menjadi hangat dibicarakan dan bahkan sampai menimbulkan polemik tersendiri di kalangan masyarakat pemilih, terlebih ketika Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan fatwa bahwa golput itu haram. Meski sebenarnya fatwa tersebut telah diterbitkan pada Januari 2009, namun pro kontra senantiasa menyertai selama lima tahun terakhir. Ironinya lagi fatwa tersebut belum tersosialisasi dengan baik. Ketua MUI Kota Palopo, Dr.H.Syarifuddin Daud, MA misalnya, mengungkapkan bahwa pihaknya belum mendapat salinan atas putusan MUI Pusat yang dibahas pada rapat Komisi Masail Asasiyah Wathaniyah (Masalah Strategis Kebangsaan). Meski demikian dirinya ini mengungkapkan bahwa jika itu menjadi fatwa MUI Pusat, maka tentu sudah menjadi keharusan bagi MUI Se-Indonesia untuk mendukungnya sebagai salah satu langkah untuk mendorong peningkatan angka partisipasi pemilih pada pesta demokrasi lima tahunan ini. Syarifuddin Daud menambahkan bahwa walaupun sifatnya individual, persoalan penggunaan hak pilih seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin karena hal ini menyangkut kemaslahatan masa depan bangsa. Islam menganjurkan kita untuk menggunakan hak pilih untuk memilih pemimpin yang memiliki kriteria yang baik dan punya rekam jejak yang positif pula. ”Kita harus memandang positif fatwa MUI Pusat tersebut, karena alangkah
Ketua MUI Kota Palopo, Dr.H.Syarifuddin Daud, MA.
lebih baik jika ada anjuran, dibanding tidak ada sama sekali anjuran, dan ada saya yakin fatwa tersebut ada manfaatnya. Kita tidak ingin golput akhirnya berakibat pada kekosongan kepemimpinan bangsa”, ungkap tokoh yang pernah memimpin STAIN Palopo selama 8 tahun ini. Syarifuddin Daud justru mengajak masyarakat, khususnya umat muslim untuk memilih pemimpin yang memiliki kriteria siddiq (jujur), tabligh (aspiratif), amanah (terpercaya) dan fathonah (mempunyai kemampuan). ”Jangan pilih pemimpin karena dilandasi iming-iming materi, sebab kalau memilih karena faktor uang, maka bisa dipastikan bangsa dan rakyat kelak akan menderita selama lima tahun ke depan”, ungkapnya dengan nada lantang. Sementara itu, aktivis mahasiswa STAIN Palopo, Safwan mengapresiasi terbitnya fatwa tersebut karena menurutnya sikap golput adalah pilihan yang kurang bijak, sebab bagaimana pun
juga dengan golput bisa saja kita terindikasi mendukung pembiaran terhadap kondisi kurang baik yang dialami bangsa ini. ”Dengan golput, kita tidak dapat ikut serta dalam menentukan nasib bangsa, karena satu suara itu adalah penentu untuk mewujudkan kebijakan pemerintah kedepan, sehingga sikap golput adalah bukan solusi terbaik”, ujar Safwan seraya menyarankan agar angka golput tidak tinggi pada pemilu mendatang sebaiknya bukan saja melalui pendekatan fatwa MUI tapi juga harus didukung oleh partisipasi aktif oleh pengurus parpol dengan cara memberi pencerahan bagi pemilih tentang pentingnya menggunakan hak pilih. Seharusnya parpol jangan hanya fokus mendahulukan kepentingan partainya dengan mencari suara sebanyakbanyaknya, tetapi diharapkan turut membantu KPU dalam mendorong tingkat partisipasi pemilih untuk menekan angka golput. (*)
edisi iiI | MARET 2014
15
laporan utama
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
”
Wali Kota Palopo, HM Judas Amir menandatangani Deklarasi Kampanye Damai disaksikan Muspida, KPU Kota Palopo, Panwaslu Kota Palopo dan perwakilan parpol.
Zona Merah Palopo Menjelang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD 9 April 2014 mendatang, Kota Palopo menjadi zona merah atau masuk sebagai daerah rawan konflik Pemilu. Laporan: Haris Abdullah Sulung
T
erkait hal tersebut, pengaman pemilu 2014 menjadi prioritas jajaran Polres Kota Palopo. Hal ini disampaikan Kapolres Kota Palopo AKBP Muhammad Guntur menanggapi kesiapan Polres Palopo menghadapi Pemilu 2014 mendatang. Menurut Guntur, sesuai dengan
16
edisi iiI | MARET 2014
arahan Kapolri Jenderal Pol. Sutarman yang menjadi pedomannya untuk dilaksanakan, personel Polres Palopo sudah menjalin komunikasi dengan semua ketua dan pengurus partai politik peserta Pemilu dan para penyelenggara. Kapolres Palopo juga menyatakan telah memetakan titik kerawanan pada setiap tahapan pemilu. Dirinya juga mengungkapkan telah menjalankan upaya deteksi dini konflik, yang didu-
kung oleh Babinkamtibmas di setiap kelurahan, untuk mengantisipasi fenomena dan dinamika yang berkembang dimasyarakat. Hal ini diharapkan agar setiap permasalahan yang berpotensi menggangu jalannya pemilu 2014, dapat diantisipasi sedini mungkin dan tidak menimbulkan dampak yang luas. “Kita berharap seperti harapan semua orang, di mana seluruh tahapan pemilu berjalan aman dan lancar”,
laporan utama
Menghadapi pemilu 2014 ini, jajaran Polres Kota Palopo telah menyiapkan 292 personel, yang siap fisik dan mental untuk mengamankan jalannya tahapan Pemilu 2014 hingga tuntas.
ucap Kapolres Palopo saat ditemui di ruang kerjanya. Muhammad Guntur menambahkan bahwa persipan lain yang dirinya upayakan adalah memperkokoh kerjasama yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan, seperti penyelenggara pemilu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan segenap komponen masyarakat, guna mewujudkan sinergi polisional yang proaktif dalam rangka pengamanan Pemilu 2014 ini. “Termasuk menghimbau bagi segenap anggota Polri untuk menjaga komitmen dan netralitas, serta tidak terlibat dalam kegiatan poltik praktis pada Pemilu 2014. Kalau ada yang bermain-main, tentu ini dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri secara keseluruhan”, tegas Kapolres. Terkait pelaksanan keamanan pemilu kedepan, secara tegas Kapolres mengatakan bahwa jajarannya tidak akan segan untuk lakukan penegakan hukum terhadap setiap pelanggaran tindak pidana Pemilu. Polres Palopo telah mendisain Sentra Gakumdu (Penegakan Hukum Terpadu) yang telah dipersiapkan dari sekarang, sehingga setiap laporan yang datang dari masyarakat dapat diselesaikan. Kapolres berharap agar laporan ini dapat segera ditindaklanjuti dan tidak berkembang menjadi konflik dan masalah-masalah hukum lainnya. Ditambahkan Kapolres, arahan-arahan yang cukup jelas selalu diberikan kepada anggota sebelum bertugas. Ia berharap agar aparatnya memedomani seluruh aturan yang berlaku, untuk menghindari keraguan dan kesalahan prosedur dalam pelaksanaan tugas saat menghadapi setiap tindakan atau pelanggaran. Dirinya menambahkan bahwa personelnya tetap melakukan pengawasan dan pengendalian secara selektif. Kapolres mengaku telah melakukan pengawasan melekat serta pengawasan-pengawasan eksternal untuk mengetahui seluruh personel-
nya berada di posisi dan di titik yang ditugaskan, serta selalu dalam kondisi yang siap, sehingga setiap saat bila dibutuhkan untuk mengatasi persoalan dan permasalahan yang meganggu Pemilu 2014. “Menghadapi pemilu 2014 ini, jajaran Polres Kota Palopo telah menyiapkan 292 personel, yang siap fisik dan mental untuk mengamankan jalannya tahapan Pemilu 2014 hingga tuntas. Sisanya tetap kami standby-kan jikalau ada hal-hal yang urgen untuk dilakukan”, jelas Muhammad Guntur. Sementera di tempat lain, Dandim 1403/Sawerigading, Letkol. Inf. Aco Lamama, menyatakan jajarannya juga sudah siap mengamankan Pemilu 2014. Dandim menegaskan bahwa tugastugas pengamanan menghadapi Pemilu 2014 dilandasi tekad keseriusan dalam mensukseskan Pemilu 2014. Aco Lamama mengatakan TNI telah mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk menunjang pengamanan. Dandim mengaku sudah membuka wawasan para anggota tentang pemilu dan hal yang perlu dilakukan jika terjadi konflik dalam proses demokrasi tersebut. Ia pun menyatakan TNI siap bersinergi dengan Polri untuk mengamankan pesta demokrasi lima tahunan ini. Menurutnya, seluruh komponen bangsa, khususnya TNI dan Polri diharapkan dapat berperan dan bersinergi sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. “Kami siap mengawal pemilu 2014 dan mengawal kepemimpinan saat ini hingga berakhir”, tegas Aco Lamama. Dandim 1403/Sawerigading mengungkapkan bahwa telah ada perintah dari Markas Besar TNI yang harus dilaksanakan seluruh jajaran TNI menghadapi pengamanan pemilu 2014. Perintah tersebut adalah memback up pengamanan pada seluruh tahapan pemilu, sekaligus mempertegas netralitas TNI. Menurutnya, prajurit TNI di daerah mulai dari Babinsa harus mendukung pengamanan pemilu termasuk membantu pengamanan penyaluran
logistik ke daerah-daerah terpencil. “Saya tidak menginginkan ada tindakan taktis dan teknis dari prajurit saya di lapangan yang akan menghasilkan blunder. Untuk itu, TNI dan Polri sudah melakukan kesepakatan teknikal dan taktik di lapangan nanti”, ujar Aco Lamama. TNI sendiri sudah menyiapkan bantuan bila dibutuhkan Polri, sebesar apapun kekuatan yang dibutuhkan. Kegiatan yang dilakukan TNI kedepan akan terus diperbaiki secara terusmenerus, sehingga pergerakan TNI akan lebih smooth dan cepat ke depan. Menghadapi persoalan pengendalian massa, teknisnya TNI tidak boleh berhadapan langsung dengan massa, sehingga tingkat komando teknis dan taktis masih berada di Kepolisian. Menurut Dandim, TNI setiap saat siap memberikan bantuan. Sesuai kordinasi yang telah dilakukan, maka setiap kabupaten/kota menyiagakan masingmasing 1 Satuan Setingkat Pleton (SST). “Satu SST disiagakan untuk mengamankan dan mensukseskan pemilu legislatif. Sifatnya membantu tugas Polisi, apabila Polisi meminta saat mengahadapi eskalasi kekacauan massa”, tegas Dandim. Berdasarkan data yang ada, ada enam kerawanan serangan fajar pada Pemilu 9 April mendatang. Dandim merinci, yakni saat masa kampanye, distribusi logistik, masa tenang, pemungutan suara, rekapitulasi hasil pemilu, dan kerawanan penetapan hasil pemilu. Kerawanan saat masa kampanye dapat berupa pemasangan alat peraga kampanye yang menyalahi zona. Selain itu, bisa terjadi perusakan alat peraga, bentrokan antar pendukung parpol, kampanye yang mengganggu ketertiban umum, dan penyalahgunaan fasilitas negara dalam masa kampanye. Sementara kerawanan dalam distribusi logistik pemilu yakni terjadi keterlambatan distribusi surat suara, formulir isian suara, dan logistik lainnya, terutama untuk wilayah pedalaman.(*)
edisi iiI | MARET 2014
17
laporan utama
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
galeri
galeri aktiviti Usaha digital printing menjadi salah satu bisnis yang banyak meraup untung jelang pemilu.
Raup Untung Jelang Pemilu Jangan terlalu khawatir Palopo masuk sebagai zona merah rawan konflik akibat pemilu. Di balik itu semua, ternyata ada banyak peluang bagi warga kota ini menambah pundi-pundi penghasilan. Berbagai jenis usaha menyertai musim Pemilu ini.
I
nilah bisnis Pemilu, saudara! Jenis-jenis usaha ini memang hampir sama dengan jual durian. Ia punya musimnya tersendiri. Inilah bisnis-bisnis tersebut: 1. Sablon Untuk bahan publikasi dan keseragaman identitas, para caleg dan parpol akan ramai-ramai membuat kaos yang akan disebar ke masyarakat. Kaos ini bakal menjadi semacam ‘iklan berjalan’. Praktis, jika semua caleg dan parpol memesan kaos, maka yang akan bajir order adalah usaha konveksi, jasa sablon kaos. Rantai ekonominya akan bergerak dari disainer hingga ke tukang sablon. 2. Digital Printing Untuk bahan peraga parpol dan caleg, maka komunikasi melalui baliho, spanduk, poster dan kartu nama akan semakin efektif. Paralel dengan itu, pastilah yang paling diuntungkan dengan adanya produk-produk seperti itu adalah pengusaha yang memiliki peralatan digital printing atau mereka yang menguasai keterampilan desain grafis. 3. Sewa Panggung dan Sound System Pada saat kampanye terbuka maupun dalam ruang tertutup, maka pihak parpol akan menyewa panggung dan
18
edisi iiI | MARET 2014
sound system. Jadilah pengusaha tenda dan electone (organ tunggal) akan laris manis. 4. Talent Scouting Parpol biasanya melibatkan artis seperti penyanyi dangdut, musisi, hingga organ tunggal untuk memikat masyakarat. Selain artis, pihak manajemen yang membawahi artis tersebut juga ikut-ikutan kecipratan rejeki. 5. Pembuatan Website Caleg yang tidak gaptek pasti sadar potensi dunia maya untuk media sosialisasi diri. Mereka tak segan-segan menghadirkan diri ke dunia maya untuk keperluan branding. Kalau sudah demikian, maka para desainer website, pemilik web hosting, dan pengelola website akan ketiban rejeki. 6. Ghostwriter Ghostwriter adalah jasa layanan penulisan buku. Calon legislatif yang mengutamakan pendidikan selalu memanfaatkan buku dalam melejitkan nilai intelektualitas mereka. Karena aktifitas menulis itu tidak mudah, maka beberapa caleg menyewa ghostwriter untuk menulis biografi atau cerita diri mereka dengan baik. 7. Rental Mobil Saat masa kampanye, parpol biasanya melakukan rapat akbar dan besar-besaran di suatu daerah. Parpol
biasanya mengundang tamu dari daerah lain atau dari kantor pusat. Guna memobilisasi tamu ini, maka sarana transportasi wajib diadakan. Oleh karena itu, rental mobil menjadi bisnis yang pasti naik daun. 8. Hotel/Penginapan Senyum sumringah juga pasti tampak di wajah para pemilik hotel atau penginapan. Jika ada kampanye akbar, pastilah banyak tamu-tamu dari daerah lain. Selain rental mobil di atas, hotel dan penginapan akan full booked. 9. Survey Peran survey sangat penting akhirakhir ini. Ia digunakan untuk proses pencitraan dan praktik marketing yang sangat canggih. Tidak heran, bisnis survey, konsultan politik dan riset pemasaran akan menjamur menjelang pemilu. 10. Media Yang tak kalah banyak menerima order ketika musim Pemilu adalah bisnis media seperti koran, majalah, electronic news, dan lain sebagainya. Media bakal mendapatkan rejeki karena memperoleh banyak berita terkait pemilu. Karena banyak dibeli atau dilihat masyarakat, maka media bakal mendapatkan order iklan yang jumlahnya akan lebih banyak. (*)
Wali Kota Palopo, HM Judas Amir saat membacakan sambutan di hadapan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Datu Luwu dalam rangka kunjungan kerja ke beberapa daerah di Sulsel.
edisi iiI | MARET 2014
19
galeri
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
galeri
Wali Kota Palopo, HM Judas Amir berbicara di hadapan warga lorong Uri ketika penyerahan senpi rakitan dan sajam dari warga ke aparat.
ketua DPRD Kota Palopo, Drs Tasik saat memberikan sambutan pada kegiatan MUSRENBANG Kota Palopo Tahun 2015 di gedung SCC.
Wakil Wali Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin ketika membuka Kejuaraan Bola Basket Antar Klub se Sulsel di arena basket GOR Lagaligo.
Wakil Wali Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin pada acara Soft Launching Bakso Lapangan Tembak Senayan di Palopo City Market.
Wali Kota Palopo, HM Judas Amir saat melepas peserta Jalan Sehat dalam rangka HUT Palopo Pos.
Wali Kota Palopo, HM Judas Amir saat memberikan sambutan pada Pelantikan Pengurus IDI Cabang Palopo.
20
edisi iiI | MARET 2014
Wakil Wali Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin bersama nakhoda kapal MS Deutchland ketika berlabuh di Pelabuhan Tanjung Ringgit.
edisi iiI | MARET 2014
21
pertanian
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
teknologi
Menuju Cyber City Semakin maraknya penggunaan Teknologi Informasi (TI) dalam organisasi bisnis, institusi pendidikan dan pemerintahan, menuntut kebutuhan akan pemahaman bagaimana menyusun perencanaan strategis dan tata-kelola TI agar dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap pencapaian tujuan organisasi. Oleh: Ramlan
K Wali Kota Palopo, HM Judas Amir memberi selamat kepada sejumlah anggota poktan usai menandatangani Pakta Integritas dalam rangka pertanggungjawaban penerimaan bantuan sosial Program Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP).
Mewujudkan Poktan yang Berkualitas
Wali Kota Palopo, HM Judas Amir merangkul 126 kelompok-kelompok tani (Poktan) untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih.
T
ak tanggung-tanggung, para kelompok-kelompok tani tersebut diinisiasi untuk menandatangani Pakta Integritas dalam rangka pertanggungjawaban penerimaan bantuan sosial Program Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP). Pada penandatangan pakta integritas yang dilaksanakan di Auditorium Saokotae tersebut, Wali Kota mengharapkan pengelolaan dana bantuan sosial Program PSP tersebut dilakukan secara transparan dan akuntabel. Wali Kota berharap bantuan tersebut tidak menimbulkan kegagalan dan hal-hal penyalahgunaan pengunaan anggaran, yang dapat berimbas pada kasus hukum. Sementara itu Wakil Wali Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin, usai penyerahan simbolis bantuan sosial APBN melalui Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo, mengharapkan kepada para kelompok tani agar
22
edisi iiI | MARET 2014
dapat meningkatan produksi pertanian demi menjaga ketahanan pangan di Kota Palopo. “Saya berharap besar agar bantuan sosial ini dimanfaatkan itu untuk meningkatkan hasil panen kedepan. Bantuan ini harus betul betul dimanfaatan secara baik, dan tepat sasaran”, pinta Wakil Wali Kota. Secara garis besar sebahagian masyarakat Kota Palopo memang bergelut dalam bidang pertanian, sehingga memang perlu ada dukungan dari semua pihak. Selain itu, peningkatan produksi pertanian juga harus diikuti denganpeningkatkan ketahan pangan di Kota Palopo. Hal yang sama diungkapkan Dandim 1403/Sawerigading, Aco Lamama. Sebagai bagian dari pelaksanan program tersebut, hal ini merupakan tindak lanjut kerjasama TNI yang dilaksanakan setiap tahunnya di kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan hasil
pertanian dan ketahanan pangan, di mana Suslel sebagai salah satu wilayah andalan Indonesia terhadap daerah produksi padi di Indoesia Timur. “Kita berharap ke depan bisa ada peningkatan terhadap jumlah bansos ini, karena meskipun dengan lahan yang tidak begitu luas dalam wilayah Kota Palopo, namun peningkatan tetap terus ada dari tahun ketahunnya”, harap Aco Lamama. Sementara itu, Kepala Dinas Petanian Kota Palopo, Mas Jaya, dalam laporannya menyampaikan bahwa pengembangan sarana dan prasarana pertanian di 2014 untuk Kota Palopo, dalam mendukung produksi tanaman pangan bertujuan untuk memanfaatkan lahan yang sementara tidak diusahakan, menjadi lahan pertanian. “Hal ini menjadi bagian optimalisasi dan peningkatkan sumberdaya lahan pertanian dan pengmbangan usaha padi yang ramah lingkungan”, ungkap Mas Jaya.(*)
egagalan dalam menyusun perencanaan strategis TI akan berakibat kegagalan dalam pemanfaatan TI, sehingga akan menimbulkan kerugian yang besar bagi suatu organisasi. Khusus pada institusi pemerintah, penggunaan teknologi informasi dalam mendukung berbagai kegiatan (E-Government) dapat meningkatkan kualitas layanan antara pemerintah dengan masyarakat, antara pemerintah dengan bisnis, dan antara sesama unit dalam suatu pemerintahan. Sejauh ini, pemanfaatan TIK di lingkungan pemerintah terasa masih belum memberikan hasil yang optimal. Oleh karena itu, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Cokroaminoto Palopo berkerjasama dengan Pemerintah Kota Palopo mengadakan Seminar Nasional E-Government dengan Tema Kolaborasi Institusi Pendidikan Tinggi dalam Mengimplementasikan E-Government di Kota Palopo, beberapa waktu lalu di Merdeka Convention Hall Palopo. Seminar Nasional E-Government ini
dihadiri oleh Asisten II Burhan Nurdin mewakili Wali Kota Palopo; Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika, Waras Rasyid; Kabag Humas Pemerintah Kota Palopo, Baso Ahmad; Rektor Universitas Cokroaminoto Palopo dan Relawan TIK Kota Palopo. Dalam sambutannya, Rektor Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) memberikan apresiasi positif kegiatan seminar tersebut. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan saya berharap agar kegiatan seminar ini nantinya bisa melahirkan sesuatu ide yang bermanfaat tidak hanya bagi pihak akademisi tapi juga pihak pemerintah dan komunitas IT dalam mewujudkan Palopo sebagai Cyber City”, kata Suedi, Rektor UNCP. Sementara itu, Wali Kota Palopo dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten II, menyambut positif jika semua elemen baik itu pemerintahan, akademisi dan komunitas IT saling bekerjasama bahu membahu dalam mewujudkan E-Government di Kota Palopo. Kegiatan seminar nasional E-Gov-
ernment juga menghadirkan 2 orang narasumber yaitu Prof. Zainal Arifin Hasibuan, Wakil Ketua Harian Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional; dan Dr. Armin Lawi, Ketua Aptikom Sulawesi Selatan. Dalam pemaparannya, Prof Zainal A Hasibuan menyampaikan bahwa diperlukan langkah yang cepat untuk memadukan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui penerapan ICT, dengan jaringan sistem informasi online antar instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah. Ini diperlukan untuk mengakses seluruh data dan informasi, terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan pemahaman akan pentingnya perencanaan, baik perencanaan strategis maupun teknis, untuk memastikan bahwa teknologi informasi yang disediakan dapat memberikan manfaat yang optimal dan dengan biaya yang dapat dipertanggung-jawabkan. Sejalan dengan hal tersebut diperlukan keterampilan dalam mengelola TI (IT Governance) dan mengelola investasi, resiko, dan arsitektur TI.(*)
Acara Seminar Nasional E-Government dengan Tema Kolaborasi Institusi Pendidikan Tinggi dalam Mengimplementasikan E-Government di Kota Palopo.
edisi iiI | MARET 2014
23
budaya
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
Belajar dari Battang Barat Ketika membuka kembali sejarah Kota Palopo di tahun 2009, kita akan menemukan peristiwa dahsyatnya bencana longsor yang melanda wilayah Kelurahan Battang Barat. Betapa tidak, di tengah keriuhan sebagian warga puncak menikmati siaran balapan MotoGP kala itu, bencana datang tak terduga. Banjir bandang dan tanah longsor menerjang dan menyapu lahan perkebunan dan pemukiman warga. Tidak hanya itu, 13 orang harus meregang nyawa. Oleh : Herawan S. Toni
B
encana memilukan di 9 November 2009 ini adalah bencana terbesar sejak kejadian serupa di tempat itu pada tahun 1987. Meski menimbulkan pilu, duka dan trauma mendalam di kalangan warga Battang Barat, namun bencana itu tidak sampai menyurutkan semangat dan optimisme hidup mereka. Kondisi alam Battang Barat yang oleh banyak pihak dikatakan sebagai zona rawan bencana tidak membuat warga setempat lantas mau meninggalkan tanah leluhurnya. Bertahan dan tinggal di Battang Barat telah menjadi pilihan, dan bahkan menjadi harga mati bagi sebagian besar warga meski seringkali dihantui ancaman bencana alam. Kemampuan dan pemahaman survival ala Ba’tan (baca: Battang Barat) yang membuat mereka optimis
24
edisi iiI | MARET 2014
dalam menyikapi sebuah bencana. Masyarakat Battang Barat tidak pernah pasrah apalagi sengaja membiarkan diri mereka terkena bencana. Mereka memiliki kearifan lokal dalam mencegah terjadinya bencana alam. Sampai saat ini, mereka masih menghormati aturan itu dan menjadi pedoman bagi semua warga Ba`tan. Aturan adat tersebut sudah ada sejak zaman dahulu kala jauh sebelum penjajah menjajal kawasan Battang Barat. Dari penuturan Tomatua To` Jambu, Ayyub, terkuak bahwa semangat kearifan lokal yang dianut warga Battang Barat pada dasarnya sangat sejalan dengan upaya pemerintah dalam rangka pencegahan bencana alam, khususnya bencana longsor. Tomatua mencontohkan bahwa bagi warga yang terbukti melakukan penebangan pohon secara liar di kawasan hutan lindung, akan dikenakan denda adat Rp 500.000 per batang. Sementara warga
yang kedapatan menebang pohon di luar kawasan hutan lindung, dikenakan sanksi adat yakni segera mengganti pohon sejenis sebanyak yang ditebangnya. Masyarakat Ba`tan juga mengeramatkan kawasan Sarambu` (air terjun) yang terdapat dalam kawasan hutan lindung Battang Barat. Sesuai aturan adat, masyarakat dilarang keras melakukan penebangan pohon yang berada di sekitar air terjun. Untuk menebang pohon, selain harus ada izin resmi dari pemerintah, warga juga harus mengantongi restu adat dari Tomatua. Dalam berkebun atau membuka lahan juga demikian, warga diberi batasan tertentu, seperti dilarang membuka lahan kebun di daerah yang memiliki kemiringan tanah sampai 90 derajat. Jangan pernah berpikir bahwa membuka lahan di Battang Barat adalah perkara mudah, proses seleksi dari tokoh adat sangat ketat sehingga menurut Tomatua To` Jambu, sangat
”
budaya
Sekitar tahun 2005 yang lalu pernah ada warga yang dirambu langi`, dan prosesnya disaksikan oleh masyarakat luas, untuk membangun efek jera.
dini menyimpulkan jika kejadian bencana alam di Battang Barat selama ini muncul karena ulah warga setempat. Justru menurut Pak Ayyub yang mendapat amanah sebagai Tomatua sejak tahun 2011, bahwa kejadian bencana tersebut disinyalir justru lebih banyak diakibatkan oleh pengelolaan lahan dan kebun yang tidak sesuai aturan adat dari sejumlah mantan pejabat yang mengkavling sejumlah lahan di Battang Barat. Pak Ayyub juga tidak menampik bahwa kemarahan alam Ba`tan juga diakibatkan oleh perbuatan asusila masyarakat. Untuk hal yang seperti itu, denda adat bahkan lebih keras lagi, yakni pelaku asusila akan di-rambu langi` yaitu membayar denda 1 ekor kerbau. Dan jika denda itu tidak dapat dipenuhi, maka diharuskan meninggalkan kampung sampai memiliki kemampuan membayar denda tersebut. Uniknya, pelaku asusila yang terbukti dan tidak dapat membayar denda rambu langi` diharuskan meninggalkan kampung dari arah barat dan jika ingin kembali ke kampung harus melalui arah timur.
“Sekitar tahun 2005 yang lalu pernah ada warga yang dirambu langi`, dan prosesnya disaksikan oleh masyarakat luas, untuk membangun efek jera” kata Ayyub yang ditemui Kru Majalah Sahabat Kita di Paredean akhir Januari 2014. Pada masa lampau, ketika pasca bencana masyarakat Ba`tan menggelar prosesi adat Mappaling (tolak bala`), namun hal itu tidak lagi dilakukan. Hal itu disebabkan karena orientasi adat Ba`tan saat ini telah disandarkan pada ajaran agama. Kesadaran masyarakat Battang Barat dalam mencegah dan mengantisipasi terjadinya bencana alam dengan semangat kearifan lokal yang dimilikinya dapat dikatakan sangat tinggi. Bahkan Tomatua To` Jambu mengungkapkan, masyarakat setempat sangat patuh pada aturan adat yang telah disepakati bersama. Meski demikian tokoh adat selalu berkoordinasi dengan pemerintah, khususnya Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk menyosialisasikan peraturan perundangan perlindungan kawasan hutan lindung. Selain mengajak masyarakat untuk
pro aktif mencegah bencana, Tomatua To` Jambu, juga senantiasa memberi pemahaman kepada masyarakat tentang cara membaca tanda-tanda alam ketika akan terjadi sebuah bencana. Sumardi misalnya, warga korban bencana tahun 2009 yang bermukim di lingkungan Tanete, Battang Barat, menuturkan bahwa kebiasaan warga setempat adalah dengan melihat arus air yang mengalir. Sementara itu istri Tomatua To`Jambu mengatakan bahwa suara kokok ayam setelah magrib juga bisa jadi pertanda akan terjadinya bencana. Dengan tanda-tanda itu masyarakat akan lebih mawas diri dan segera mengambil tindakan. Namun demikian, saat ini warga Battang Barat sangat membutuhkan jaringan komunikasi untuk memudahkan koordinasi dengan pihak terkait jika sewaktu-waktu terjadi ancaman bencana. Hal ini dimaksudkan agar pencegahan dan penanganan bencana alam dapat diantisipasi secepat mungkin. Masyarakat juga butuh pelatihan penanganan bencana sebagai upaya untuk meminimalisir jatuhnya korban ketika terjadi bencana. (*)
edisi iiI | MARET 2014
25
lingkungan
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
kegiatan Gerakan Penanaman 1 Milyar Pohon di Kota Palopo.
Refleksi Peringatan Hari Bumi Sedunia tahun 2014
Menjaga Air, Memelihara Sumber Kehidupan Bulan Januari-Februari 2014, curah hujan Kota Palopo cukup tinggi. Hujan turun dalam skala rendah sampai tinggi dan membuat warga merasa was-was. Oleh : Subhan
D
i musim hujan, air melimpah bahkan hampir setiap tahun air melimpah sampai ke dalam rumah. Di musim hujan, volume air tinggi, namun juga bertambah keruh (kadang-kadang melebihi
26
edisi iiI | MARET 2014
ambang batas), hingga seringkali menyebabkan suplay PDAM macet. Ironi memang, saat air melimpah justru seringkali kita kekurangan air. Saat ini, menjelang bulan April, tanda-tanda musim kemarau segera tiba, tentu tak lama lagi sungai-sungai akan kekurangan air, sumur-sumur mengering, dan sudah pasti keran air di rumah lebih
sering airnya menetes dan macet. Itulah yang terjadi. Saat air melimpah justru kita kekurangan suplai air bersih, lebih-lebih disaat kemarau, tentu air semakin terbatas dan nyaris tak ada lagi yang sampai ke dalam keran rumah kita. Lalu pernahkah kita renungkan? Mengapa terjadi seperti itu?
Air bersih yang sehari-harinya kita manfaatkan dari PDAM Kota Palopo, bersumber dari air baku DAS Latuppa. Sungai Latuppa yang membelah Kota Palopo berhulu di hutan lindung Latuppa dan Mangkaluku (kelompok Hutan Nanggala). Seperti yang kita ketahui bahwa sejak beberapa tahun terakhir kondisi hutan mengalami degradasi fungsi akibat berbagai kegiatan illegal (perambahan, pertambangan, pertanian, dan kegiatan lainnya). Data tahun 2012 memperlihatkan bahwa dari 6.843,02 Ha luas DAS Latuppa, luas lahannya yang kritis telah mencapai kurang lebih 2.667 Ha atau 38% dari total luasan di atas. Akibat degradasi tersebut, fungsi hutan menurun dari tahun ke tahun. Penurunan itu sangat terlihat dari penurunan potensi debit air dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Latuppa. Tercatat bahwa pada tahun 2007, potensi debit air maksimum (saat musim hujan) mencapai 583,64 m3/detik, menurun menjadi 237,20 m3/detik pada tahun 2008, terus menurun pada tahun 2009 menjadi 129,33 m3/detik, dan pada tahun 2011 potensi debit air tinggal 298,07 m3/detik. Demikian pula potensi debit air minimum (saat musim kemarau), dari tahun ke tahun semakin menipis. Tahun 2007 mencapai minimun 22,34 m3/detik, menurun hingga menjadi 12,26 m3/detik pada tahun 2011. Inilah hal yang menyebabkan air pada musim hujan melimpah dan meluber sampai kedalam rumah dan kita kekurangan air. Lebih-lebih lagi pada saat musim kemarau. Lantas kita bertanya, Jika laju penurunan potensi debit air rata-rata 10% pertahun, maka 10 tahun lagi yang akan datang masihkah ada air yang mengalir sampai ke dalam keran rumah kita? Tentu jawabnya tergantung pada persepsi kita mengenai hubungan antara air, pohon, dan hutan. Jika hubungan antara air, pohon dan hutan kita persepsikan sebagai hubungan simbiosis yang saling memengaruhi, maka persepsi itu akan melahirkan kesadaran untuk melindungi air, pohon dan hutan. Mengapa Pohon dan Air? Pohon, hutan dan air jika dipersepsikan, memang merupakan hubungan simbiosis dalam menjaga ketersim-
”
lingkungan
Pohon itukah yang menyimpan air? Bukan! Pohon hanya menyimpan air untuk kebutuhannya sendiri. Tanahlah yang menyimpan air.
panan air. Hutan mempunyai kemampuan mengatur tata air, mencegah erosi dan banjir serta memelihara kesuburan tanah (Emil Salim (1993). Kenapa hutan dikatakan memiliki kemampuan mengatur tata air? Hal ini tidak terlepas dari keberadaan jutaan bahkan milyaran tegakan pohon yang terdapat dalam suatu kawasan hutan. Pohon itukah yang menyimpan air? Bukan! Pohon hanya menyimpan air untuk kebutuhannya sendiri. Tanahlah yang menyimpan air. Bagaimana cara tanah menyimpan air? Milyaran tegakan pohon dengan tajuknya, serta kanopi yang cukup lebar akan menahan hempasan air hujan. Dalam posisi ini, air hujan tidak langsung menumbuk permukaan tanah, tetapi akan jatuh perlahan-lahan melalui tajuk (daun) dan mengalir melalui batang pohon. Permukaan tanah yang dipenuhi tegakan pohonnya akan menghasilkan semacam filter yang banyak. Zat organic itu berasal dari bahan organik berupa daun dan ranting kering yang gugur. Secara perlahan bahan organik itu terkumpul di atas permukaan tanah (top soil), yang berfungsi menahan hempasan air yang jatuh dari tajuk sehingga tidak langsung menumbuk permukaan tanah. Dengan tingginya kemampuan penyerapan air oleh permukaan tanah yang berada di kawasan hutan, maka air hujan yang turun di sana tidak seluruhnya menjadi air larian (run off). Sebagian besar meresap ke dalam tanah, hanya sedikit yang menjadi air larian. Run off atau air larian adalah air yang tidak mampu diserap oleh permukaan tanah. Air ini akan turun ke kawasan yang lebih rendah. Jika air larian melebihi daya dukung sungai maka dapat menimbulkan banjir. Pastinya, sebagian besar air hujan yang turun di kawasan hutan akan diserap oleh tanah dan tersimpan di aquifer. Selanjutnya, air yang ter-
simpan di aquifer akan keluar secara teratur melalui mata air. Dari mata air itu, seterusnya air tersebut mengalir melalui sungai-sungai yang banyak terdapat di kawasan hutan. Ada juga air bawah tanah itu keluar sebagai mata air di sumur-sumur milik warga. Bagi kawasan yang tidak memiliki tegakan pohon, hempasan air hujan akan langsung menumbuk permukaan tanah. Tumbukan air hujan secara terus menerus dapat mengikis lapisan atas tanah (top soil). Tumbukan air hujan yang terus menerus akan mengikis top soil sehingga dapat menimbulkan longsor. Saat top soil yang kaya organisme itu telah terkikis, tinggallah tanah lapis kedua yang relatif keras, kadangkadang tanah lapis kedua itu berwarna merah bata atau abu-abu. Lapisan tanah dibawah top soil tersebut tidak memiliki pori-pori lagi untuk menyerap air. Begitu hujan turun, semua air hujan “dikirim” ke kawasan yang lebih rendah secara bersamaan. Dalam kondisi seperti ini, berarti bencana banjir sudah berada diambang mata. Oleh karena itu, tegakan pohon dan tanaman semak sangat dibutuhkan di semua tempat, terutama di kawasan hutan. Oleh karena itu, untuk menjaga kontinyuitas air di Kota Palopo, maka yang harus dilakukan adalah menjaga eksistensi pohon, baik yang ada di hutan maupun yang ada di sekitar rumah kita. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik. Wujudnya seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat pencemaran air sehingga dapat menggangu ekosistem yang ada. Tanpa keasadaran itu, maka warisan kita terhadap generasi yang akan datang hanyalah kesengsaaraan. (*)
edisi iiI | MARET 2014
27
wawancara
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
wawancara
Pemilihan umum merupakan kegiatan politik, namun ekses atau dampaknya akan sangat terasa pada sektor–sektor yang lainnya. Demikian pula pada sektor ekonomi. Bukan hanya pada pasca pelaksanaan Pemilu, tapi juga berdampak pada pra pelaksanaanya.
P
emulihan ekonomi akan sulit terwujud bila kestabilan politik belum terwujud. Hal inilah yang kemudian menjadi topik diskusi Ketua Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Kota Palopo, HERAWAN HASAN dengan Reporter Majalah Sahabat Kita, MASRI, dan Fotografer, MURSALIM. Berikut petikannya.
Bagaimana HIPMI melihat jalannya tahapan pemilu dan proses kampanye Parpol saat ini? Dan pengaruhnya bagi pengusaha dan ekonomi makro Kota Palopo? Pelaksanaan pemilu yang tahapannya telah berjalan saat ini kami harapkan dapat berjalan sesuai dengan koridor dan ketentuannya. Seluruh komponen masyarakat dan elit parpol kiranya dapat meredam gejolak dari para simpatisan-simpatisan, sehingga pemilu akan berlangsung aman dan lancar. Pemilu berkualitas sangat mendukung dalam penciptaan iklim usaha yang kondusif di Kota Palopo. Ini penting dalam upaya mewujudkan kestabilan bernegara dan kehidupan ekonomi yang semakin baik di Kota Palopo.
Herawan Hasan, Ketua HIPMI Kota Palopo
“Berdayakan Pengusaha Kecil” 28
edisi iiI | MARET 2014
Adakah kekhawatiran HIPMI dan pengusaha muda atas kondisi politik di tahun politik ini, mengingat pengalaman pahit Kota Palopo pada pilkada lalu? Ditahun politik ini, kami harap semua elemen, baik penyelenggara, pengawas, peserta, dan aparat pengamanan pemilu menciptakan stabilitas politik yang baik dan keamanan yang kondusif di Kota Palopo. Kami (pengusaha) butuh garansi tersebut. Yakni stabilitas politik dan keamanan yang kondusif. Jika tergaransi, maka iklim investasi akan menggeliat di Kota Palopo. Jangan sampai mereka (investor) menunda menanamkan investasinya karena takut atau merasa khawatir akan gejolak yang mungkin timbul dari pelaksanaan pemilu. Dan pengalaman yang dialami pada pilkada lalu, kami tidak ingin dan semua pasti tidak ingin hal tersebut terulang.
Bidang usaha apa saja kirakira yang dapat berkembang seiring proses tahapan pemilu 2014 ini? Pemilu merupakan kegiatan politik, namun dampak dan eksesnya bisa dirasakan pada sektor-sektor lainnya, termasuk pada sektor ekonomi. Tidak hanya pada selesainya pelaksanaan pemilu tapi juga sebelum pelaksanaannya. Dari persiapan para caleg dan para elit parpol, kita lihat marak pemesanan pembuatan atribut partai dan keperluan caleg untuk sosialisasi dan mempromosikan diri. Mereka biasanya memerlukan stiker, baliho, pamflet, dan sejenisnya. Media massa juga biasa menyediakan kolom khusus bagi penyelenggara dan peserta pemilu, pedagang asongan dan kaki lima juga biasanya mendapatkan dampak langsung pada saat kampanye, serta pengusaha makanan dan minuman. Banyak anak-anak muda lebih memilih jadi caleg ketimbang menjadi pengusaha. Tanggapan anda ? Kami hargai pilihan mereka yang lebih memilih menjadi caleg, PNS, TNI/Polri, karena itu merupakan hak dan pilihan mereka. Kami hanya ingin mengajak dan mencoba merubah agar paradigma dan gaya berpikir mereka (anak-anak muda) yang cenderung memilih pekerjaan yang pasti-pasti saja seperti itu, ketimbang menjadi pengusaha. Banyak sumber-sumber yang bisa dikelola di Kota Palopo dan seharusnya bisa mereka kelola. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Palopo sudah memberikan kemudahan, diantaranya kemudahan pengurusan SITU, SIUP, dan perizinan lainnya, dan itu sangat memudahkan bagi pengusaha baru.
”
Bagaimana HIPMI melihat iklim investasi dan bisnis di Kota Palopo? Iklim investasi dan bisnis di Kota Palopo saat ini cukup baik dan terbukti. Pemerintahan JA welcome terhadap investor. Banyak sumber daya yang bisa diberdayakan, pemerintah telah memperhatikan pengusaha-pengusaha kecil, yang mestinya memang harus harus diperhatikan, karena sekarang ini yang menggerakkan roda perekonomian Palopo itu adalah pengusahapengusaha kecil. Usaha apa yang harus dilakukan pemkot untuk membangkitkan UKM di kota Palopo? Pemkot bisa memberikan pelatihanpelatihan, pendidikan yang baik, pembinaan, dan memberikan bantuan kemudahan dalam perolehan modal dan pemasaran. Diupayakan, bagaimana agar kita tidak hanya menghasilkan bahan mentah, tapi diupayakan sumbersumber yang ada di Kota Palopo diolah menjadi barang jadi. Apa harapan HIPMI terhadap hasil pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD pada 9 April ini? Harapannya pasti samalah dengan harapan-harapan masyarakat pada umumnya. Kita ingin kesejahteraan dan kesetaraan. Kami harap pemerintah, DPR dan seluruh elemen bersinergi dalam rangka lahirnya kebijakan-kebijakan yang pro terhadap pengusaha dan dunia usaha. HIPMI berharap Pemkot memperhatikan dan memberdayakan pengusaha kecil lokal. Mereka harus disinergikan dengan pengusaha-pengusaha dari luar agar tidak jadi penonton di rumah atau daerah sendiri.(*)
Diupayakan, bagaimana agar kita tidak hanya menghasilkan bahan mentah, tapi diupayakan sumber-sumber yang ada di Kota Palopo diolah menjadi barang jadi. edisi iiI | MARET 2014
29
pendidikan
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
pernik
MTQ II Tingkat Kota Palopo
Warsel Pertahankan Gelar
K Wali Kota Palopo, HM Judas Amir menyalami salah seorang peserta diklat pelaut.
Dinas Pendidikan Sukses Lahirkan Pelaut
ecamatan Wara Selatan keluar sebagai juara pada MTQ II Tingkat Kota Palopo. MTQ ini ditutup secara resmi oleh Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, di Islamic Center Palopo. Wali Kota pada kesempatan itu memberikan apresiasi atas terlaksananya seluruh rangkaian pelaksanaan MTQ II Tingkat Kota Palopo yang terlaksana dengan lancar, tertib, aman, semarak dan disambut antusias oleh masyarakat. “Semoga harapan yang ingin kita capai dari MTQ kali ini dapat terwujud pada masa-masa mendatang, dan komitmen kita untuk memajukan dan mengembangkan pola pendidikan dan pelatihan quran secara terpadu dan berkesinambungan guna melahirkan qari dan qariah handal berprestasi dapat terwujud”, ungkap Wali Kota. Ditambahkan Wali Kota, bagi Kecamatan yang keluar sebagai pemenang
Wali Kota Palopo, HM Judas Amir pada kegiatan penutupan MTQ II Tingkat Kota Palopo.
pada ajang bergengsi ini akan menjadi catatan tersendiri bagi Pemerintah Kota Palopo. Demikian halnya kepada
Enam puluh pemuda Palopo resmi menyandang status baru sebagai seorang pelaut. Hal ini sebagai wujud nyata pelaksanaan janji Wali Kota Palopo, HM Judas Amir kepada warganya.
Hamzakir Jabat Ketua IDI
etelah melaui proses pendidikan, para pemuda terpilih ini akhirnya dapat menerima sertifikat kompetensi siap berlayar, dan akan langsung diarahkan ke beberapa perusahaan kapal yang selama ini menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Palopo. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum dan Kejuruan, Rustam Lalong, mengungkapkan bahwa program ini merupakan kerjasama yang digagas oleh Wali Kota dengan membuat MoU dengan balai diklat kepelautan di Barombong. Melalui program diklat ini, semua siswa yang sudah mengikuti pendidikan menerima sertifikat kompetensi siap berlayar. “Tidak hanya itu, semua lulusan program ini sudah berhak diterima di perusahaan yang ada dalam wilayah Indonesia”, terang Rustam Lalong. Wali Kota Palopo mengingatkan
alikota Palopo HM. Judas Amir menghadiri Pelantikan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Palopo Masa bhakti 20142017 di Saodenrae Convention Center (SCC) Kota Palopo. Pada kesempatan itu, Wali Kota mengharapkan IDI Kota Palopo periode 2014-2017 dapat bekerja dengan tulus dan meningkatkan profesionalitas kerja dokter, sehingga tidak ada hal-hal yang kedepannya dapat mendiskriminasikan dokter. “Beberapa persoalan terkait kinerja dokter di sekitar kita sempat menjadi buah bibir dan perbinacangan hangat di masyarakat, kita berharap hal seperti itu tidak terjadi lagi kedepannya,” harap HM Judas Amir. Ketua IDI terpilih dr. Hamzakir mengungkapkan tidak ada program kerja
S
30
edisi iiI | MARET 2014
para lulusan program diklat pelaut ini bahwa meskipun bekerja di luar wilayah Kota Palopo, bahkan sampai ke pelosok dunia, mereka tetap harus memberikan andil dalam pembangunan Kota Palopo. “Andil yang saya maksud adalah tetap mempergunakan gaji mereka untuk terputar di Kota Palopo”, ungkap Wali Kota saat penarikan sekaligus melepas 60 Pelaut yang telah menimbah ilmu tersebut, di Auditorium Saokotae beberapa waktu lalu. Lanjutnya, keberhasilan 60 siswa yang dulu diberangkatkan dan kem-
”
bali dengan jumlah yang sama setelah menmpuh dua bulan pendidikan tentunya sebagai langkah awal berhasilnya salah satu program kepemimpinan JA. Pada kesempatan itu, Wali Kota Palopo mengharapkan kepada para pelaut tersebut, agar menjadi seorang pelaut yang beriman. Tidak terpengaruh terhadap sesuatu yang dapat merusak iman, dan tetap menjaga nama baik Kota Palopo dimana saja berada. “Selalu ingat bahwa keberangkatan kalian demi untuk merubah kehidupan yang lebih baik ke depan”, harap Wali Kota. (*)
“Selalu ingat bahwa keberangkatan kalian demi untuk merubah kehidupan yang lebih baik ke depan.
kecamatan yang belum mencapai hasil maksimal akan dijadikan bahan evaluasi.(*)
W
Wali Kota Palopo, HM Judas Amir pada kegiatan Pelantikan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Palopo.
yang muluk-muluk. Dalam kepemimpinanya di Pengurus IDI Kota Palopo, selain melanjutkan program kerja yang
sudah ada, dirinya juga akan berusaha lebih fokus terhadap konsolidasi internal.(*)
edisi iiI | MARET 2014
31
enterpreneur
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
keluarga
Tahap Kehidupan Financial Disadari atau tidak, pasangan muda yang baru menikahlah yang akan menghadapi keadaan finansial terberat dibandingkan pada fase yang lain. Oleh: Rayner Tannya
Pengajar dan Peserta didik Program Kelas Inspirasi di SDN 25 Sabbamparu Kota Palopo.
Kelas yang Menginspirasi Pagi itu pukul 08.00 Wita. Beberapa siswa melakukan persiapan kegiatan praktik olahraga di lapangan sekolah saat empat orang professional muda memasuki halaman komplek SDN 25 Sabbamparu yang telah dirabat beton. Keempat anak muda ini akan menjadi guru di 8 rombel di SD yang berlokasi di Jalan Sungai Pareman II Kelurahan Sabbamparu itu.
K
eempat professional itu adalah Sri Nirmalasari asal Makassar yang merupakan seorang pengusaha; Masruddin, yang merupakan doktor muda dari STAIN Palopo; Azhar Umar sang arsitek muda yang saat ini berdomisili di Kendari; dan M Afif Hamka, kordinator Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Palopo, yang juga kandidat doktor (Ph.D) pada Universiti Kebangsaan Malaysia. Mereka merupakan empat orang dari ratusan relawan pengajar Kelas Inspirasi, yang hari itu bergerak serentak mengunjungi sekolah-sekolah di Sulawesi Selatan. Kelas Inspirasi sendiri adalah program yang diinisiasi oleh Indonesia Mengajar. Mereka mendatangkan professional dari berbagai bidang untuk berdiri di depan kelas, menjadi guru sehari di sekolah-sekolah di beberapa kota di Indonesia. Pada hari itu, para professional ini tidak mengajarkan mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, IPA atau IPS, tetapi mereka hanya berbagi informasi mengenai profesi mereka, pengalaman hidup, membangun motivasi dan menumbuhkan inspirasi anak-anak sekolah dasar yang mereka ajar. Harapannya, anakanak SD yang mereka ajar tersebut bisa terpacu semangatnya untuk mengejar
32
edisi iiI | MARET 2014
cita-citanya, melalui bangku pendidikan yang saat ini mereka duduki. Khusus di kota ini, ada 28 profesional dari berbagai bidang pekerjaan kumpul di Palopo. Mereka mendatangi 5 sekolah di Kota Palopo memberikan inspirasi dan motivasi bagi siswa-siswi di Palopo. Kelima sekolah tersebut adalah SDN 27 Lebang, SDN 31 Salotellue, SDN 42 Limpomajang, SDN 56 Padang Lambe dan SDN 25 Sabbamparu sendiri. Kepala SDN 25 Sabbamparu, Makmur, mengungkapkan rasa bangga dan terimakasihnya kepada para relawan Kelas Inspirasi. Menurutnya, upaya mencerdaskan kehidupan bangsa memang bukan hanya tanggungjawab guru semata. “Saya sangat memberikan apresiasi atas kehadiran para relawan pengajar sekalian. Apa yang Bapak dan Ibu berikan kepada anak-anak kami di sini sangat luar biasa. Pengetahuan, motivasi dan inspirasi ini sungguh akan membuka jalan mereka untuk menggapai cita-cita mereka”, kata Makmur. Dari Kota Palopo, salahsatu professional yang menjadi relawan pengajar di SDN 56 Padang Lambe adalah Komandan Sub Denpom VII-4.I/ Palopo, Aris Suciadi. Dansubdenpom mengungkapkan bahwa kegiatan Kelas
Inspirasi ini sangat bermanfaat bagi anak-anak sekolah dasar. “Saya sangat bangga turut serta dalam kegiatan ini karena bisa membangun semangat anak-anak kita menggapai cita-citanya. Saya baru sadar bahwa di daerah-daerah ternyata banyak bakat terpendam yang dimiliki oleh anak-anak kita. Mereka butuh stimulus untuk mampu memacu diri. Tugas kami sebagai relawan Kelas Inspirasi untuk membantu mereka menemukan potensi diri mereka. Ini penting agar mereka termotivasi menghadapi tantangan persaingan global di masa depan “, kata Aris Suciadi, yang juga mantan pasukan perdamaian PBB ini. Pengajar lain yang hadir di Palopo adalah Rizki Noor Adha. Quality Health, Safety, Environment (QHSE) Officer pada PT Nesitor Oil & Gas Service ini rela-rela datang dari Samarinda untuk mengikuti Kelas Inspirasi Sulawesi Selatan. Ia mengaku nekat memilih Palopo karena penasaran dengan kota ini. “Perjalanan yang jauh Samarinda-Palopo memang sangat melelashkan, namun itu terbayar lunas dengan senyum dan semangat anakanak SDN 42 Limpomajang yang menjadi tempat saya mengajar”, katanya terharu. (*)
M
engetahui pada fase mana anda berada saat ini sangatlah penting dalam menentukan tujuan keuangan pribadi. Terdapat 4 fase finansial yang perlu diketahui, yaitu.. 1. Single Anda baru saja atau telah memiliki penghasilan namun tidak memiliki tanggung jawab finansial kepada siapapun selain diri sendiri. Pada tahap ini, seharusnya perjalanan menuju keberhasilan keamanan finansial relatif singkat. Tapi, perjalanan tersebut harus dimulai. Menggangap remeh beberapa hal seperti, mengurangi penggunaan hutang (terutama penggunaan hutang konsumtif), memulai menabung dan berinvestasi, mempersiapkan dana pensiun dan sebagainya hanya mempersulit dan membuat segalanya menjadi lebih mahal di masa depan. 2. Sebagai Keluarga Muda Gangguan finansial terbesar akan muncul pada tahap ini, percayalah. Anda akan mengutamakan gaya hidup, anda lebih peduli terhadap pandangan orang lain akan status finansial anda saat ini yang akan memaksa ego untuk memenuhi keinginan tersebut. Membeli barang barang keluaran terbaru, pergi ke tempat yang menyenangkan, memilki hal-hal yang dimiliki oleh beberapa orang di komunitas anda. Pada awalnya, hal ini terasa mudah dilakukan karena mungkin pasangan anda juga memiliki penghasilan dan hanya hidup berdua, dan bagi beberapa yang beruntung, dukungan finansial dari orang tua masih ada. Disadari atau tidak, pasangan muda yang baru menikahlah yang akan menghadapi keadaan finansial terberat dibandingkan pada fase yang lain. Karena pada fase ini, anda harus mempersiapkan segala sesuatunya dari sekarang, mulai dari memiliki rumah, kendaraan, persiapan melahirkan, biaya pendidikan formal dan informal, merencanakan dana pensiun,
memenuhi gaya hidup keluarga, memulai bisnis impian, dan sebagainya. Bagaimana anda akan merencanakannya sekaligus? 3. Sebagai Keluarga Mapan Pada tahap ini anda boleh merasa lega. Anda masih produktif dalam menghasilkan income, sementara anak-anak tidak lagi memerlukan dukungan finansial penuh, mereka telah memiliki penghasilan sendiri dan dapat memenuhi kebutuhannya. Mungkin anda tidak lagi perlu memikirkan orang lain selain diri sendiri dan pasangan hidup anda. Tanggung jawab finansial sudah hampir ringan, kecuali harus memenuhi biaya pernikahan anak-anak. Namun, waktu dan kemampuan kerja yang semakin sedikit tidak dapat dihindari. Tabungan pensiun yang belum cukup, seluruh fasilitas asuransi kesehatan yang didapat dari tempat bekerja akan dicabut, serta untuk mendapatkan
perlidungan kesehatan dari lembaga asuransi mulai mahal. Setelah memenuhi seluruh tanggung jawab, ini saatnya anda memulai bagi diri sendiri. Tidak banyak waktu tersisa untuk bangkit seperti dulu jika sesuatu terjadi. Anda perlu mengetahui apa yang diperlukan untuk melindungi yang telah dimiliki saat ini. 4. Mendekati / Masuk Masa Pensiun Biasanya dialami pada seseorang berumur lebih dari 50 tahun. Pada fase ini seharusnya akumulasi finansial mungkin telah berada pada puncaknya. Pada sebagian besar orang, jumlah dana pensiun yang akan diterima mungkin hanya dapat bertahan untuk beberapa tahun, dan mengingat usia yang terus bertambah membawa ancaman kesehatan finansial tersendiri ketika berada di usia ini.(*) *)Perencana Keuangan berdomisili di Palopo
edisi iiI | MARET 2014
33
humaniora
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
humaniora
Awaluddin akhinya memilih menjadi seorang petani rumput laut katonik di pesisir pantai Kelurahan Takkalala, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo. Ia dilahirkan dari keluarga nelayan Songka, sekarang masuk wilayah Kelurahan Takkalala.
I
DARI MEKANIK KE PETANI KATONIK 34
edisi iiI | MARET 2014
Oleh : Sainal Sahid
a dilahirkan dari keluarga nelayan Songka, sekarang masuk wilayah Kelurahan Takkalala. Ditakdirkan sebagai seorang anak nelayan, Awal tidaklah berkecil hati. Bermukim di wilayah pesisir membuat hidupnya seperti ditempa untuk tidak berpangku tangan. Pada tahun 2001, suami dari Sudiana ini, awalnya berprofesi sebagai mekanik di salah satu bengkel di Padangsappa - Kabupaten Luwu. Keterampilan mengutak atik onderdil motor ini diperolehnya secara otodidak. Meski hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat SMP, Awal cukup terampil sebagai mekanik motor. Dirinya bahkan telah memperoleh Sertifikat Level-II dari sebuah merek motor ternama. Berpetualang menjadi mekanik juga pernah dirasakannya selama satu tahun di Kabupaten Enrekang. Tidak bertahan lama di sana, tahun 2007 ia kemudian hijrah ke Kota Palopo. Saat bermukim di Kota Idaman inilah, Awaluddin sudah mulai memikirkan bidang pekerjaan lain. Dirinya merasa belum puas mendapatkan rupiah dari keterampilan mengutak atik kendaraan roda dua. Nyambi sebagai petani rumput laut jenis katonik (Euchema Cottoni). Jenis rumput laut ini dipilih Awaluddin karena bermanfaat sebagai bahan baku makanan, kosmetik dan obat-obatan. Berselang 3 tahun, rutinitas sambilan sebagai petani rumput laut kian ia minati. Tahun 2010, dirinya memantapkan pilihan melakoni aktifitas di lepas pantai Kota Palopo sebagai petani rumput laut katonik. Baginya, pekerjaan ini cukup menjanjikan untuk mendongkrak kesejahteraan keluarganya. Awal punya hitung-hitungan tersendiri, menurutnya harga katonik terbilang tinggi dan stabil, perawatannya pun terbilang tidak rumit. Inilah alasan mengapa ia merasa nyaman dengan aktifitas ini. Sebagai anak nelayan, mengarungi lepas pantai Kelurahan Takkalala adalah hal yang biasa. Ia sudah ter-
biasa menggunakan perahu setiap hari menuju lokasi budidaya katonik. Ratarata setiap petani memiliki dua lokasi yang berbeda tempat, satu di perairan dangkal dan satunya lagi di perairan yang agak dalam. Biasanya luasan lokasi yang dijadikan tempat budidaya adalah 50x100 meter. Kepemilikan dua wilayah budidaya ini dilakukan para petani untuk menyiasati kondisi musim dan kualitas air laut yang cenderung labil. Curah hujan yang tinggi akan menurunkan kualitas dan kuantitas katonik. Jika curah hujan tinggi datang maka tempat yang digunakan untuk budidaya adalah di perairan dalam, tapi jika cuaca lagi bagus-bagusnya, kedua lokasi budidaya akan digunakan bersamaan. Ada saat tertentu dimana budidaya katonik mencapai puncaknya yaitu pada Februari, April. Mei dan Juni. Budidaya katonik tidak terlepas dari beberapa alat penunjang, salah satunya adalah tali. Awaluddin mengatakan bahwa tali adalah media bagi katonik untuk bertumbuh melilit pada titik yang telah ditentukan sebelumnya. Budidaya dengan system long line (sistem bentang tali) telah ditekuni oleh sebagian besar masyarakat yang bermukim di tepian pantai Songka dan Takkalala beberapa tahun silam. Bentang tali merupakan media tumbuh katonik yang diikatkan dengan tali yang lebih kecil. Semakin banyak bentangan tali yang digunakan, semakin banyak pula hasil budidaya yang akan di peroleh. Setiap bentang tali berbahan nilon plastik yang digunakan, panjangnya rata-rata 100 meter. Selain menggunakan tali, penggunaan stirofom atau gabus dan botol minuman air mineral juga disarankan. Gabus dijadikan pelampung pematang, botol dijadikan untuk pelampung tali. Awaluddin sampai saat ini telah memiliki 150 bentang tali. Jika panen, setiap bentang tali menghasilkan 5-6 kg katonik kering. Biasanya katonik ini akan kering setelah dijemur selama 4 hari berturut-turut. Soal berapa nilai jual yang akan diperoleh para petani saat panen, itu tergantung harga
pasar. Kadang kala para pengumpul bersaing menentukan harga beli untuk mendapatkan hasil panen para petani. Pemasaran katonik ini terbilang cukup mudah, Awaluddin cukup menunggu di rumah saja, pembeli akan datang sendiri menjemput katonik kering dengan harga yang cukup menjanjikan. Jika dikalkulasi secara kasar menurut harga di bulan Maret ini, katonik kering dibeli dengan harga Rp17.000,-/ kg. Setiap bentang tali mampu menghasilkan 5 kg, maka untuk 150 bentangan tali akan menghasilkan 750 kg. Secara kasar hasil akhirnya akan diperoleh Rp 12.500.000,-. Nilai yang cukup fantastis untuk ukuran seorang petani sekelas Awaluddin. Hanya dalam 45 hari saja. Awaluddin sudah menikmati hasil katoniknya. Selepas panen, rutinitas yang harus segera dilakukan petani katonik adalah pembibitan. Bibit–bibit katonik ini diambil dari sebagian katonik yang telah dibudidayakan. Biasanya petani menyediakan 2 bentang tali katonik untuk dijadikan bibit. Pembibitan dilakukan di darat. Biasanya di depan atau di samping rumah para nelayan. Petani biasanya membibit sendiri dan mengikatnya langsung pada bentang tali. Ini terbilang cukup rumit dan memakan waktu lama jika dilakukan sendiri, untuk itu jasa para buruh pengikat bibit perlu didatangkan untuk mempercepat proses pengikatan bibit. Menekuni profesi sebagai petani katonik bukan tanpa tantangan, Awaluddin berujar selain faktor cuaca, gangguan hama juga kadang menghadang. Hama katonik yang dimaksud adalah jenis ikan seperti baronang, buntal dan ikan titan. Tapi Awaluddin berkilah jika hama ini juga adalah berkah yang juga harus disyukuri. Kini wilayah lepas pantai Kota Palopo telah menjadi tumpuan hidup dan magnet tersendiri ratusan penduduknya. Salah satunya adalah Awaluddin, seorang mekanik yang rela meninggalkan profesinya untuk menjadi petani katonik di lepas Pantai Kelurahan Takkalala…. (*)
edisi iiI | MARET 2014
35
komunitas
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
MAJALAH BULANAN | SAHABAT KITA
Komunitas Palopo Trail Adventure Community (Patrac)
Bukan Sekadar Hobby
Berawal, 5 tahun lalu, tepatnya pada 17 Februari 2008 silam, sejumlah penggemar trail mencoba melewati beberapa rute ekstrim yang ada di wilayah Luwu Raya. Dari kejadian inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya komunitas Palopo Trail Adventure Community (Patrac).
Anggota komunitas Palopo Trail Adventure Community (Patrac) dalam sebuah event belum lama ini.
K
omunitas ini terus berkembang yang hingga kini memiliki anggota mencapai 89 tracker. Selain melaksanakan kegiatan adventure, komunitas yang mempunyai motto “ Semua Karena Kesenangan, Kebersamaan dan Kemanusiaan” ini juga sering melaksanakan kegiatan-kegiatan social. “Ada tantangan tersendiri bagi kami saat melintas di tengah hutan belantara. Lebih seru lagi, jika perjalanan dibarengi dengan guyuran hujan deras”, kata punggawa Patrac, Haris Abdullah atau yang akrab disapa Eghytiwa. Menurut Eghy, yang didampingi Ketua Patrac Periode 2014/2016 Robert Ho serta Pengurus Patrac lainnya, selain memang yang bergabung dalam komunitas ini adalah mereka mereka yang memiliki adrenalin tinggi dan ket-
”
36
erampilan bermotor trail, keabsahan menjadi anggota dalam komunitas trail ini adalah memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. Rasa kemanusiaan yang tinggi dituntut untuk bergabung dalam komunitas, karena dalam melakukan kegiatan selalu saja ada kendala yang terjadi yang tidak diharapkan, salah satunya adalah kerusakan kendaraan atau adanya kecelakaan diri, dimana masing-masing personil harus mampu untuk mempertanggung jawabkan rekan seperjalan mereka. “Satu hal yang pasti, waktu adalah perjalanan, satu tekad untuk menyalurkan hobby karena sebuah kenangan, di setiap moment di setiap track, kita senantiasa selalu berbagi suka dan duka karena sebuah kebersamaan, dan harapan dengan tujuan yang positif senantiasa memberikan makna tersendiri yang didasarkan atas nilai-
nilai kemanusiaan,” tandas Eghy. Terkait kegiatan kemanusiaan yang sering dilakukan adalah melakukan survey terhadap beberapa wilayah yang dianggap tandus dan kegiatan lain seperti memperbaiki jembatan darurat yang sering masih dugunakan masyarakat, di sepanjang jalur jalur yang sering dilalui. Hal lain menurut mantan ketua Patrac periode pertama ini, adalah memberikan bantuan sembako di beberapa wilayah-wilayah terisolir yang ada dalam wilayah Luwu Raya, yang sulit dijangkau oleh kendaraan roda empat maupun kedaraan roda dua standar. Selain itu, Patrac secara internal selalu siap untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana alam. Sejalan dengan hal tersebut, selaku organisasi yang menguatkan rasa kekeluargaan ini, selalu siap untuk turut bersama-sama pemerintah memberikan bantuan ketika terjadi bencana alam. Seperti saat terjadinya banjir di Kabupaten Luwu, PATRAC bersama organisasi kemahaiswaan turun ke beberapa wilayah tersisolir untuk membawakan langsung bantuan kepada masyarakat. Hal lain adalah ketika terjadi tanah longsor yang mengakibatkan adanya wilayah terisolir, Patrac siap untuk menyuplai kebutuhan kebutuhan masyarakat, langung kepada mereka mereka yang sangat membutuhkan. Anggota komunitas ini berasal dari berbagai kalangan. Di antaranya pengusaha, kepolisian, pejabat pemerintahan, dan anggota DPRD.(*)
...berbagi suka dan duka karena sebuah kebersamaan, dan harapan dengan tujuan yang positif senantiasa memberikan makna tersendiri yang didasarkan atas nilai-nilai kemanusiaan.
edisi iiI | MARET 2014
cerita rakyat
Perkawinan To Anakaji dengan We Tappa Cina To Anak Kaji adalah seorang Raja Muda di Kerajaan Luwu dan We Tappa Cina seorang putri di Majapahit. Suatu waktu, To Anak Kaji bepergian bersama beberapa teman sekampungnya ke hutan Rengngeng untuk memburu rusa. Telah setengah hari teman-temannya menyusuri hutan tetapi tak seekor rusa pun yang didapatnya.
P
erburuan diteruskan, namun sampai hari ketiga belum berhasil. Ketidakberhasilan itu dilaporkan kepada Raja Muda. To Anak Kaji adalah Raja Muda di Luwu, keturunan dari Raja Luwu ketiga Simpurusiang dengan Patiangjala. Laporan pemburu kepada Raja Muda bahwa mereka belum menemukan seekor rusa menyebabkan Raja Muda nekad berburu bersama pengikutnya. Begitumendatangi sebuah hutan, muncullah seekor rusa bertanduk lagi besar. Tak seorang pun yang bisa menangkap rusa itu, sekali pun telah dipagar betis dengan kuda buruan dan masing-masing pemburu menggunakan penangkap ‘tadok’ dan tombak. Malah rusa itu lari terus menerus mengitari Raja Muda. Karena Raja Muda bersenjatakan anak panah maka melihat kegagalan temantemannya menangkap rusa itu, ia pun mengeluarkan panahnya dan membidik rusa itu berulang kali tetapi tak sebuah pun anak panahnya mengena rusa itu. Malah rusa itu tambah dekat dan mengelilingi Raja Muda. Ia merasa malu karena rusa itu tambah mendekat. To Anak Kaji resah hati sebab anak panah “biasa” miliknya telah habis. Diambilnya anak panah “bertuah” lalu dibidiknya rusa itu. Tetapi apa yang terjadi? Anak panah bertuah itu mengarah kepada rusa itu, tetapi melayang-layang dan menjulang ke batara atau udara. Termenung Raja Muda atas kejadian itu. Raja Muda sadar, teringat olehnya masih ada pakaian bertuah yang bisa digunakan untuk mengikuti ke mana arah jalannya anak panah itu. Anak panah bertuah itu merupakan senjata kesayangan dan pengaman baginya. Dibukanya ‘Pabbekkenna’ (kain yang melilit di pinggangnya), lalu dihamparkan ke udara dan dijadikan tumpangan terbang memburu anak panah pusaka itu. Anak panahnya yang telah meng-awan, coba didekati untuk diambil, tetapi tak bisa digapainya. Begitulah keadaannya, sambil terbang di udara. Tak lama kemudian, anak panah itu
menghilang di mata Raja Muda. Ke mana gerangan perginya? Raja Muda bertambah sedih karena anak panah pusakanya menghilang, yang seharusnya anak panah itu tak bisa terpisah darinya, karena di samping benda bertuah, benda itu juga merupakan pusaka yang telah dimilikinya. Atas kejadian itu, Raja Muda terpaksa mendarat di suatu kampung yang tidak diketahuinya. Kampung itu sunyi senyap, yang terlihat olehnya hanya seorang perempuan tua mengambil air di sungai. Raja Muda itu bertanya kepada perempuan tua itu, mengapa kampung itu sesunyi demikian, serta ditanyakan pula nama kampung itu. Perempuan tua itu menjawab, “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa putri Raja Majapahit sakit keras?”. Dari ucapan perempuan itu, diketahuinya pula bahwa kampung itu adalah bagian dari kerajaan Majapahit. Sementara bercakap-cakap dengan perempuan tua itu, datanglah seorang memukul ‘tawa-tawa’ (gong) meneriakkan pengumuman tentang sakitnya Putri Raja Majapahit. “Anak perempuan Raja Majapahit sakit keras. Siapa orang yang bisa mengobati Putri Raja hingga sembuh, maka Raja Majapahit merelakan putrinya diperistrikan orang yang mengobati dan menyembuhkan putrinya itu tanpa sesuatu permasalahan, kecuali kawin yang tanpa persyaratan” demikian pengumuman suruhan Raja Majapahit itu. Raja Muda mendekati yang mengumumkan sayembara itu dan menanyakan sakit apa gerangan sang putri. Dijawab bahwa Putri Raja terkena panah dan anak panah itu tak bisa tercabut dari badannya. Itulah sebabnya Raja memerintahkan supaya diumumkan pada siapa yang bisa mencabut anak panah itu sehingga sang putri sembuh dari penyakitnya. Raja Muda Luwu memberitahu kepada yang mengumumkan sayembara itu bahwa ia sanggup mencabut anak panah yang mengena Putri Raja. Dijawab oleh
suruhan Raja dengan berbesar hati, agar menunggu di tempat itu sebab dia akan menyampaikan kepada Raja. Pulanglah suruhan itu menghadap Raja Majapahit lalu disampaikannya pesan orang muda itu. Raja berbesar hati kemudian menyuruh memanggilnya. Cepat-cepat suruhan itu memanggil lelaki muda dan bersama-sama menghadap baginda raja. Baru saja lelaki muda itu berada di kaki tangga Istana Raja, putri raja berteriak dalam kamarnya, “Siapa orang itu di tangga, suruh naik ke mari”. Orang-orang di Istana pun heran karena Sang Putri berteriak memanggil orang yang baru datang itu padahal ia tak melihatnya. Dipanggilnya lelaki muda itu naik, lalu disuruh masuk di kamar Sang Putri Raja yang sakit itu. Anehnya, baru saja lelaki muda itu berdiri di depan pintu kamar Sang Putri, anak panah itu masuk sendiri di tempat panah yang ada disamping badan lelaki muda itu. Dan seketika sembuhlah penyakit Sang Putri tanpa meninggalkan sedikit pun bekas luka. Berdasarkan janji Baginda Raja Majapahit, Sang Putri diperistrikan oleh lelaki muda itu, sekalipun lelaki muda itu sama sekali tak dikenalnya. Lama baru diketahui bahwa lelaki muda itu adalah Raja Muda dari Kerajaan Luwu yang kesasar kedatangannya akibat anak panah bertuahnya yang menancap di tubuh sang Putri. Sekejap terjadilah hubungan antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Luwu yang begitu berjauhan, atas kekuasaan Tuhan yang telah menjodohkan Raja Muda To Anak Kaji dengan We Tappa Cina. Hikmah dari cerita ini adalah segala sesuatu dapat saja terjadi atas kekuasaan TuhanYang Maha Esa. Demikian cerita Perkawinan Antara To Anak Kaji dengan We Tappa Cina. (*) Sumber: Buku Cerita Rakyat Kabupaten Luwu, Himpunan XII, Maret 1994 Dipublikasi oleh Ashari Thamrin pada www.facebook.com
edisi iiI | MARET 2014
37